Struktur Mikroprosesor

37
STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR Makalah memenuhi salah satu tugas untuk mikroprosesor tahun akademik 2011/2012 Oleh: ANDREAS TOBERICK 08.04.0466 YAYAN FERDIAN 08.04.0457 ALFARISI YUNUS 08.04.0483 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA (S-1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Transcript of Struktur Mikroprosesor

STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR

Makalah memenuhi salah satu tugas untuk mikroprosesor tahun akademik 2011/2012

Oleh:

ANDREAS TOBERICK 08.04.0466

YAYAN FERDIAN 08.04.0457

ALFARISI YUNUS 08.04.0483

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA (S-1)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA

BANJARMASIN2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

Mikroprosesor ini dengan judul “Struktur Detail

Internal Mikroprosesor“.

Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas

kelompok mata kuliah Mikroprosesor Program Studi Teknik

Informatika di STMIK-Indonesia Banjarmasin tahun

akademik 2011/2012.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini

masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca umumnya.

Banjarmasin, 19 Oktober

2011

Penulis

DAFTAR ISI

Cover Depan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Tujuan Pembahasan

1.4 Ruang Lingkup

1.5 Teknik Pengumpulan Data

1.6 Sistematik Penulisan

BAB II : STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR

2.1 Pengertian Mikroprosesor

2.2 Fungsi Mikroprosesor

2.3 Komponen-komponen dalam Mikroprosesor

BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 1969 tim insinyur jepang dari sebuah

perusahaan BUSICOM datang ke Amerika Serikat memesan

beberapa buah IC untuk membuat kalkulator. Mereka

datang ke Perusahaan INTEL dan Marcian Hoff adalah

orang yang dapat melayani permintaan itu. Sebab ia

adalah orang yang berpengalaman bekerja di bidang

komputer. Marcian Hoff memberi saran agar digunakannya

IC yang bekerja berdasarkan program sehingga menjadi

lebih sederhana. Gagasan Marcian Hoff ini berhasil dan

mikroprosesor pertama kali lahir. Untuk mewujudkan

gagasan ini Marcian Hoff dibantu oleh Frederico Faggin.

Dalam waktu sembilan bulan mereka sukses dan INTEL

memperoleh hak-hak atas penjualan temuan IC itu.

Pada tahun 1971 keluar mikroprosesor seri 4004

dengan data bus 4 bit dengan kecepatan 6000 operasi per

detik. Tidak lama kemudian Perusahaan Amerika CTC

meminta INTEL dan Texas Instrumen untuk membuat

mikroprosesor 8 bit. Akhirnya pada tahun 1972 INTEL dan

Texas Instrumen berhasil menciptakan mikroprosesor 8008

dengan memori 16 Kbyte, 45 instruksi, dan kecepatan

300000 operasi per detik. Mikroprosesor ini menjadi

pendahulu bagi semua mikroprosesor masa kini. INTEL

terus melakukan penelitiannya sehingga pada bulan April

1974 menghasilkan mikroprosesor 8080 dengan kemampuan

memori 64 Kbyte dan 75 instruksi. Keberhasilan INTEL

diikuti oleh MOTOROLA dengan ciptaannya mikroprosesor 8

bit seri 6800, 6820, dan 6850.

Frederico Faggin meninggalkan INTEL membuat

perusahaan sendiri diberi nama ZILOG dan pada tahun

1976 mengumumkan temuannya sebuah mikroprosesor seri Z-

80. Mikroprosesor Z-80 dikembangkan dari rancangan

mikrprosesor 8080. Mikroprosesor Z-80 kompatibel dan

mampu menjalankan semua perintah yang ada pada 8080

sehingga Z-80 menjadi mikroprosesor yang tangguh pada

waktu itu.

1.2 Identifikasi Masalah

Sebuah mikroprosesor secara internal dapat

digambarkan atau dianalisis secara detail, sehingga

kita dapat melihat lebih jelas struktur internal sebuah

mikroprosesor.

Bagaimana sesungguhnya:

1. Struktur detail internal mikroprosesor.

2. Fungsi-fungsi komponen pendukungnya.

3. Interkoneksi antar komponen?

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan yang dapat diuraikan

penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

mikroprosesor tahun akademik 2011/2012.

2. Untuk mengetahui pengertian mikroprosesor.

3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi komponen

mikroprosesor.

4. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam

Mikroprosesor.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pembahasan makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Pemahaman tentang mikroprosesor, sistim

mikroprosesor, dan mikrokontroler dapat dijelaskan

dengan baik dan benar

2. Mikrokontroler dipahami sebagai sebuah sistim

mikroprosesor.

3. Pemahaman Mikrokontroler sebagai one chip

microcomputer dapat dijelaskan dengan baik dan

benar.

4. Perkembangan mikrokontroler dapat dipelajari

jenis dan macamnya dari berbagai sumber.

5. Jenis-jenis mikrokontroler dikumpulkan data

sheetnya sebagai bahan

kajian.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pembuatan laporan ini penulis mengadakan

metode Penelitian lapangan dengan cara :

1. Study pustaka

Yaitu pengumpulan data – data yang berupa

pengertian sebagai dasar teori yang dilakukan

dengan membaca buku.

2. Observasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara memperhatikan

secara langsung tentang hal – hal yang berkaitan

dengan informasi yang diperlukan melalui internet

dan media lain.

3. Interview

Yaitu dengan cara wawancara atau bertanya langsung

pada mahasiswa teknik elektro atau dosen yang

berhubungan dengan informasi yang penulis

butuhkan.

1.6 Sistematik Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini

disusun untuk memberikan gambaran umum tentang

penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan

proposal penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan,

mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi,

menentukan maksud dan tujuan penelitian, yang

kemudian diikuti dengan ruanglingkup pembahasan,

serta sistematika penulisan.

BAB II: STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR

Membahas mengenai perngertian mikroprosesor,

fungsi mikroprosesor dan komponen-komponen dalam

mikroprosesor

BAB II: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini memuat kesimpulan dari penelitian

ini dan saran untuk pengembangan sistem.

BAB II

STRUKTUR DETAIL

INTERNAL MIKROPROSESOR

21. Pengertian Mikroprosesor

Mikroprosesor dalam perkembangan

dunia komputer digital disebut

sebagai Central Processing Unit (CPU).

Mikroprosesor diberi sebutan CPU

karena fungsinya sebagai unit pemroses pusat. CPU

bekerja sebagai pusat pemroses dan pengendali

bekerjanya sistem komputer. Sebagai salah satu jenis

chip dari berbagai jenis chip yang telah diproduksi,

mikroprosesor sering juga diberi sebutan Microprocessor

Unit (MPU). CPU atau MPU merupakan komponen utama dari

sebuah komputer.

Sebuah mikroprosesor secara internal dikonstruksi

dari tiga bagian penting yaitu :

1. Arithmetic Logic Unit (ALU),

2. Register Unit (RU), dan

3. Control Unit (CU)

Secara ilustratif konstruksi internal sebuah IC

mikroprosesor dapat digambarkan seperti Gambar 1.

ALU adalah bagian yang bekerja melaksanakan operasi

aritmetika dan operasi logika.

Operasi aritmetika meliputi operasi

penjumlahan (ADD atau ADD with

Carry), pengurangan (SUB atau SUB

with Borrow), perkalian (MUL), dan pembagian (DIV).

Sedangkan operasi logika meliputi operasi logika AND,

OR, XOR, COMPLEMEN, NEGATE. Untuk mendukung pelaksanaan

operasi pada ALU mikroprosesor membutuhkan sejumlah

register. Register adalah sebuah memori tempat

menyimpan data dan tempat menyimpan hasil operasi.

Register khusus yang bekerja sebagai tempat penampung

hasil operasi pengolahan pada ALU disebut Akumulator.

EPROM

CU mengendalikan aliran data pada bus data dan bus

alamat, kemudian menafsirkan dan mengatur sinyal yang

terdapat pada bus pengendali.

Mikroprosesor sebagai sebuah chip tidak bisa bekerja

sendiri. Mikroprosesor memerlukan unit lain yaitu unit

memori dan unit I/O. Dengan menggabungkan CPU, Memory

Unit, dan I/O unit terbangun sebuah sistim yang disebut

dengan sistim mikroprosesor.

Gambar 2 menunjukkan blok diagram sebuah sistim

mikroprosesor.

CPU bekerja mengatur pengendalian dan proses alih

data yang terjadi dalam sistim mikroprosesor. Alih data

berlangsung melalui saluran yang disebut dengan data

bus. Alih data bisa terjadi dari memori ke CPU atau

dari I/O ke CPU atau sebaliknya dari CPU ke memori atau

dari CPU ke I/O. Alih data dari memori atau dari I/O ke

CPU dikenal sebagai proses baca (READ). Alih data dari

CPU ke memori atau alih data dari CPU ke I/O dikenal

sebagai proses tulis (WRITE). Proses Read atau proses

Write dikendalikan melalui saluran yang disebut dengan

Control bus. Bus alamat bekerja mengatur lokasi alamat

memori atau I/O dari mana atau kemana data diambil atau

dikirim.

Komputer mikro adalah salah satu contoh jenis sistim

mikroprosesor. Untuk membangun fungsi sebagai komputer

mikro, sebuah mikroprosesor juga harus dilengkapi

dengan memori, biasanya memori program yang hanya bisa

dibaca (Read Only Memory = ROM) dan memori yang bisa

dibaca dan ditulisi (Read Write Memory = RWM), dekoder

memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output

seperti port data seri dan paralel. Sebuah komputer

mikro dapat digambarkan seperti gambar 3. Jadi komputer

mikro adalah sebuah sistim mikroprosesor.

Gambar 3 menunjukkan CPU

bekerja bersama unit memori,

unit I/O, peralatan input, dan

peralatan output. Pokok dari

penggunaan mikroprosesor adalah

untuk melaksanakan program,

mengambil data, membentuk

kalkulasi, perhitungan atau manipulasi data, dan

menyimpan hasil perhitungan pada peralatan penyimpan

atau menampilkan hasil pada sebuah monitor atau cetak

keras. Pada komputer mikro Mikroprosesor berkomunikasi

dengan memori dan port I/O juga menggunakan saluran

yang disebut dengan bus. Bus ada tiga jenis yaitu bus

data, bus alamat, dan bus kendali seperti terlihat pada

gambar 3.

22. Fungsi Mikroprosesor

Fungsi CPU adalah penjalankan program – program yang

disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil

instruksi – instruksi, menguji instruksi tersebut dan

mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah.

Untuk memahami fungsi CPU dan caranya berinteraksi

dengan komponen lain, perlu kita tinjau lebih jauh

proses eksekusi program. Pandangan paling sederhana

proses eksekusi program adalah dengan mengambil

pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah,

yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi

pelaksanaan instruksi (execute). Siklus instruksi yang terdiri

dari siklus fetch dan siklus eksekusi diperlihatkan

pada gambar 3.3 berikut.

2.2.1 Siklus Fetch – Eksekusi

Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan

membaca instruksi dari memori. Terdapatregister dalam

CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi

selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC). PC akan

menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca

instruksi. Instruksi – instruksi yang dibaca akan

dibuat dalam register instruksi (IR). Instruksi –

Gambar 3.3 Siklus

instruksi ini dalam bentuk kode – kode binner yang

dapat diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan

aksi yang diperlukan. Aksi – aksi ini dikelompokkan

menjadi empat katagori, yaitu :

• CPU – Memori, perpindahan data dari CPU ke

memori dan sebaliknya.

• CPU –I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O

dan sebaliknya.

• Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi

aritmatika dan logika terhadap data.

• Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan

fungsi atau kerja. Misalnya instruksi

pengubahan urusan eksekusi. Perlu diketahui

bahwa siklus eksekusi untuk suatu instruksi

dapat melibatkan lebih dari sebuah referensi ke

memori. Disamping itu juga, suatu instruksi

dapat menentukan suatu operasi I/O. Perhatikan

gambar 3.4 yang merupakan detail siklus operasi

pada gambar 3.3, yaitu :

• Instruction Addess Calculation (IAC), yaitu

mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi

berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya

melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat

instruksi sebelumnya. Misalnya, bila panjang

setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki

panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke alamat

sebelumnya.

• Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau pengambil

instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.

• Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa

instruksi untuk menentukan jenis operasi yang

akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.

• Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan

alamat operand, hal ini dilakukan apabila

melibatkan referensi operand pada memori.

• Operand Fetch (OF), adalah mengambil operand dari

memori atau dari modul I/O.

• Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang

diperintahkan dalam instruksi.

• Operand store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi

ke dalam memori.

2.2.2 Fungsi Interrupt

Fungsi interupsi adalah mekanisme penghentian atau

pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada

routine interupsi. Hampir semua modul (memori dan I/O)

memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU.

Tujuan interupsi secara umum untuk menejemen

pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan

efisien antar CPU dan modul – modul I/O maupun memori.

Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya

secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU

disamping itu kecepatan eksekusi masing – masing modul

berbeda sehingga dengan adanya fungsi interupsi ini

Gambar 3.4 Diagram

dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul. Macam –

macam kelas sinyal interupsi :

Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan

dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil

eksekusi program. Contohnya: arimatika overflow,

pembagian nol, oparasi ilegal.

Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan

pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini

memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi

tertentu secara reguler.

I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh

modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error

dan penyelesaian suatu operasi.

Hardware failure, adalah interupsi yang dibangkitkan

oleh kegagalan daya atau kesalahan paritas

memori.

Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat

digunakan untuk mengeksekusi instruksi – instruksi

lain. Saat suatu modul telah selesai menjalankan

tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul

ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor.

Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang

dijalankannya untuk menghandel routine interupsi.

Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan

melanjutkan eksekusi programnya kembali.

Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua

kemungkinan tindakan, yaitu interupsi

diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak. Apabila

interupsi ditangguhkan, prosesor akan melakukan hal –

hal dibawah ini :

1. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang

dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan

ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya

yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.

2. Prosesor menyetel program counter (PC) ke alamat

awal routine interrupt handler.

Gambar 3.5 berikut menjelaskan siklus eksekusi

oleh prosesor dengan adanya fungsi interupsi.

Untuk sistem operasi yang kompleks sangat

dimungkinkan adanya interupsi ganda (multiple interrupt).

Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan

interupsi saat proses pencetakan dengan printer

selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran

komunikasi akan mengirimkan permintaan interupsi setiap

kali data tiba. Dalam hal ini prosesor harus menangani

interupsi ganda.

Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani

interupsi ganda ini. Pertama adalah menolak atau tidak

Gambar 3.5 Siklus eksekusi instruksi

mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi

ditangani prosesor. Kemudian setelah prosesor selesai

menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru di

tangani.

Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan /

sekuensial. Pendekatan ini cukup baik dan sederhana

karena interupsi ditangani dalam ututan yang cukup

ketat. Kelemahan pendekatan ini adalah metode ini tidak

memperhitungkan prioritas interupsi. Pendekatan ini

diperlihatkan pada gambar 3.6a.

Pendekatan kedua adalah dengan mendefinisikan

prioritas bagi interupsi dan interrupt handler mengizinkan

interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih

dahulu. Pedekatan ini disebut pengolahan interupsi bersarang.

Metode ini digambarkan pada gambar 3.6b.

Sebagai contoh untuk mendekatan bersarang,

misalnya suatu sistem memiliki tiga perangkat I/O:

printer, disk, dan saluran komunikasi, masing – masing

prioritasnya 2, 4 dan 5. Pada awal sistem melakukan

pencetakan dengan printer, saat itu terdapat pengiriman

data pada saluran komunikasi sehingga modul komunikasi

Gambar 3.6 Transfer pengendalian pada

meminta interupsi. Proses selanjutnya adalah pengalihan

eksekusi interupsi mudul komunikasi, sedangkan

interupsi printer ditangguhkan. Saat pengeksekusian

modul komunikasi terjadi interupsi disk, namun karena

prioritasnya lebih rendah maka interupsi disk

ditangguhkan. Setelah interupsi modul komunikasi

selesai akan dilanjutkan interupsi yang memiliki

prioritas lebih tinggi, yaitu disk. Bila interupsi disk

selesai dilanjutkan eksekusi interupsi printer.

Selanjutnya dilanjutkan eksekusi program utama.

23. Komponen-komponen dalam Mikroprosesor

CPU merupakan komponen terpenting dari sistem

komputer. CPU adalah komponenpengolah data berdasarkan

instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Dalam

mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas

beberapa komponen sebagai bagian dari struktur CPU,

seperti terlihat pada gambar 3.1 dan struktur detail

internal CPU terlihat pada gamber 3.2. CPU tersusun

atas beberapa komponen, yaitu :

Arithmetic and Logic Unit (ALU), bertugas membentuk fungsi

– fungsi pengolahan data komputer. ALU sering

disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini

mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang

diberikan padanya. Seperti istilahnya, ALU terdiri

dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit

logika boolean, yang masing – masing memiliki

spesifikasi tugas tersendiri.

Control Unit, bertugas mengontrol operasi CPU dan

secara keselurahan mengontrol computer sehingga

terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam

menjalankan fungsi – fungsi operasinya. Termasuk

dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil

instruksi – instruksi dari memori utama dan

menentukan jenis instruksi tersebut.

Registers, adalah media penyimpan internal CPU yang

digunakan saat proses pengolahan data. Memori ini

bersifat sementara, biasanya digunakan untuk

menyimpan data saat diolah ataupun data untuk

pengolahan selanjutnya.

CPU Interconnections, adalah sistem koneksi dan bus yang

menghubungkan komponen internal CPU, yaitu ALU, unit

kontrol dan register – register dan juga dengan bus

– bus eksternal CPU yang menghubungkan dengan sistem

lainnya, seperti memori utama, piranti

masukan/keluaran.

Gambar 3.1 Komponen

Gambar 3.2 Struktur detail

BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Definisi Mikroprosesor

1. Mikroprosesor berasal dari microprocessor, yang

secara kasar dapat diterjemahkan sebagai pemroses

mikro atau mengolah mikro. Secara fisik,

mikroprosesor adalah subuah keping (chip) kecil,

yang dirancang untuk mengerjakan pekerjaan-

pekerjaan yang cukup kompleks.

2. Mikroprosesor adalah sebuah sirkuit terpadu yang

dikemas pada sekeping silicon yang tipis. sebuah

prosesor berisi ribuan atau bahkan jutaan

komponen ekuivalen transistor, yang masing masing

saling terhubung oleh jalur aluminium yang sangat

halus. semua transistor itu bekerja sama sama

untuk menyimpan dan memanipulasi data, dengan

demikian mikroprosesor dapat melakukan berbagai

fungsi dan tugas yang bermacam macam.

Fungsi Mikroprosesor Adalah sebagai pengontrol atau

pengolah utama dalam suatu rangkaian elektronik.

Mikroprosesor biasa disebut juga CPU (Central

Processing Unit).

Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh

suatu program dalam kodekode bahasa mesin yang

telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah

memori. Di dalam Mikroprosesor minimal terdiri dari

rangkaian digital, register, pengolah logika

aritmatika, rangkaiansekuensial.

Karakteristik Mikroprosesor

Berikut adalah karakteristik penting dari

mikroprosesor :

3. Ukuran bus data internal (internal data bus size):

Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor

yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer

antar komponen di dalam mikroprosesor.

4. Ukuran bus data eksternal (external data bus size):

Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data

antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-

komponen di luar mikroprosesor.

5. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah

alamat memori yang dapat dialamati oleh

mikroprosesor secara langsung.

6. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan

clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.

7. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus

untuk mendukung aplikasi tertentu seperti

fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan

sebagainya.

Definisi Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital

yang mempunyai masukandan keluaran serta kendali

dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan

cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya

membaca dan menulis data.

Fungsi Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang

digunakan untuk

mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan

efisiensi dan efektifitas

biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali

kecil” dimana sebuah system elektronik yang

sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen

pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat

direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta

dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

PERBEDAAN MIKROPROSESOR, MIKROKOMPUTER dan

MIKROKONTROLER\

Perbedaan dari segi strukturnya

Struktur mikroprosesor hanya memiliki single chip

Strukrut mikrokomputer adalah mikroprossor dengan

tambahan I/O dan mmori (ROM/RAM)

Struktur mikrocontroler kombinasi antara CPU

dengan I/O dengan level chip yang menghasilkan

Single Chip Microkomputer (SCM)

Perbedaan dari segi fungsi

• Mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip

computer. Dalam sebuah IC mikrokontroler telah

terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan

paralel interface, timer, interrupt controller,

converter Analog ke Digital, dan lainnya

(bergantung fitur yang melengkapi mikrokontroler

tersebut).

• Mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central

Processing Unit yang menjadi otak computer.

Mikrokomputer berfungsi sebagai Interkoneksi

antara microprosesor (CPU) dengan memory memory

utama dan antar muka input output (I/O interface)

yang dilakukan dengan menggunakan system bus.

4.2 Saran

Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, makalah

ini tidaklah sempurna. Maka oleh sebab itu kritik dan

saran dari pembaca akan penulis terima sebagai bahan

acuan untuk penulis selanjutnya dalam pengerjaan karya

ilmih.