STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR
Makalah memenuhi salah satu tugas untuk mikroprosesor tahun akademik 2011/2012
Oleh:
ANDREAS TOBERICK 08.04.0466
YAYAN FERDIAN 08.04.0457
ALFARISI YUNUS 08.04.0483
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA (S-1)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK INDONESIA
BANJARMASIN2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Mikroprosesor ini dengan judul “Struktur Detail
Internal Mikroprosesor“.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Mikroprosesor Program Studi Teknik
Informatika di STMIK-Indonesia Banjarmasin tahun
akademik 2011/2012.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
DAFTAR ISI
Cover Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Teknik Pengumpulan Data
1.6 Sistematik Penulisan
BAB II : STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR
2.1 Pengertian Mikroprosesor
2.2 Fungsi Mikroprosesor
2.3 Komponen-komponen dalam Mikroprosesor
BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1969 tim insinyur jepang dari sebuah
perusahaan BUSICOM datang ke Amerika Serikat memesan
beberapa buah IC untuk membuat kalkulator. Mereka
datang ke Perusahaan INTEL dan Marcian Hoff adalah
orang yang dapat melayani permintaan itu. Sebab ia
adalah orang yang berpengalaman bekerja di bidang
komputer. Marcian Hoff memberi saran agar digunakannya
IC yang bekerja berdasarkan program sehingga menjadi
lebih sederhana. Gagasan Marcian Hoff ini berhasil dan
mikroprosesor pertama kali lahir. Untuk mewujudkan
gagasan ini Marcian Hoff dibantu oleh Frederico Faggin.
Dalam waktu sembilan bulan mereka sukses dan INTEL
memperoleh hak-hak atas penjualan temuan IC itu.
Pada tahun 1971 keluar mikroprosesor seri 4004
dengan data bus 4 bit dengan kecepatan 6000 operasi per
detik. Tidak lama kemudian Perusahaan Amerika CTC
meminta INTEL dan Texas Instrumen untuk membuat
mikroprosesor 8 bit. Akhirnya pada tahun 1972 INTEL dan
Texas Instrumen berhasil menciptakan mikroprosesor 8008
dengan memori 16 Kbyte, 45 instruksi, dan kecepatan
300000 operasi per detik. Mikroprosesor ini menjadi
pendahulu bagi semua mikroprosesor masa kini. INTEL
terus melakukan penelitiannya sehingga pada bulan April
1974 menghasilkan mikroprosesor 8080 dengan kemampuan
memori 64 Kbyte dan 75 instruksi. Keberhasilan INTEL
diikuti oleh MOTOROLA dengan ciptaannya mikroprosesor 8
bit seri 6800, 6820, dan 6850.
Frederico Faggin meninggalkan INTEL membuat
perusahaan sendiri diberi nama ZILOG dan pada tahun
1976 mengumumkan temuannya sebuah mikroprosesor seri Z-
80. Mikroprosesor Z-80 dikembangkan dari rancangan
mikrprosesor 8080. Mikroprosesor Z-80 kompatibel dan
mampu menjalankan semua perintah yang ada pada 8080
sehingga Z-80 menjadi mikroprosesor yang tangguh pada
waktu itu.
1.2 Identifikasi Masalah
Sebuah mikroprosesor secara internal dapat
digambarkan atau dianalisis secara detail, sehingga
kita dapat melihat lebih jelas struktur internal sebuah
mikroprosesor.
Bagaimana sesungguhnya:
1. Struktur detail internal mikroprosesor.
2. Fungsi-fungsi komponen pendukungnya.
3. Interkoneksi antar komponen?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan yang dapat diuraikan
penulis adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
mikroprosesor tahun akademik 2011/2012.
2. Untuk mengetahui pengertian mikroprosesor.
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi komponen
mikroprosesor.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam
Mikroprosesor.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Pemahaman tentang mikroprosesor, sistim
mikroprosesor, dan mikrokontroler dapat dijelaskan
dengan baik dan benar
2. Mikrokontroler dipahami sebagai sebuah sistim
mikroprosesor.
3. Pemahaman Mikrokontroler sebagai one chip
microcomputer dapat dijelaskan dengan baik dan
benar.
4. Perkembangan mikrokontroler dapat dipelajari
jenis dan macamnya dari berbagai sumber.
5. Jenis-jenis mikrokontroler dikumpulkan data
sheetnya sebagai bahan
kajian.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pembuatan laporan ini penulis mengadakan
metode Penelitian lapangan dengan cara :
1. Study pustaka
Yaitu pengumpulan data – data yang berupa
pengertian sebagai dasar teori yang dilakukan
dengan membaca buku.
2. Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan cara memperhatikan
secara langsung tentang hal – hal yang berkaitan
dengan informasi yang diperlukan melalui internet
dan media lain.
3. Interview
Yaitu dengan cara wawancara atau bertanya langsung
pada mahasiswa teknik elektro atau dosen yang
berhubungan dengan informasi yang penulis
butuhkan.
1.6 Sistematik Penulisan
Sistematika penulisan proposal penelitian ini
disusun untuk memberikan gambaran umum tentang
penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan
proposal penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan,
mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi,
menentukan maksud dan tujuan penelitian, yang
kemudian diikuti dengan ruanglingkup pembahasan,
serta sistematika penulisan.
BAB II: STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR
Membahas mengenai perngertian mikroprosesor,
fungsi mikroprosesor dan komponen-komponen dalam
mikroprosesor
BAB II: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini memuat kesimpulan dari penelitian
ini dan saran untuk pengembangan sistem.
BAB II
STRUKTUR DETAIL
INTERNAL MIKROPROSESOR
21. Pengertian Mikroprosesor
Mikroprosesor dalam perkembangan
dunia komputer digital disebut
sebagai Central Processing Unit (CPU).
Mikroprosesor diberi sebutan CPU
karena fungsinya sebagai unit pemroses pusat. CPU
bekerja sebagai pusat pemroses dan pengendali
bekerjanya sistem komputer. Sebagai salah satu jenis
chip dari berbagai jenis chip yang telah diproduksi,
mikroprosesor sering juga diberi sebutan Microprocessor
Unit (MPU). CPU atau MPU merupakan komponen utama dari
sebuah komputer.
Sebuah mikroprosesor secara internal dikonstruksi
dari tiga bagian penting yaitu :
1. Arithmetic Logic Unit (ALU),
2. Register Unit (RU), dan
Secara ilustratif konstruksi internal sebuah IC
mikroprosesor dapat digambarkan seperti Gambar 1.
ALU adalah bagian yang bekerja melaksanakan operasi
aritmetika dan operasi logika.
Operasi aritmetika meliputi operasi
penjumlahan (ADD atau ADD with
Carry), pengurangan (SUB atau SUB
with Borrow), perkalian (MUL), dan pembagian (DIV).
Sedangkan operasi logika meliputi operasi logika AND,
OR, XOR, COMPLEMEN, NEGATE. Untuk mendukung pelaksanaan
operasi pada ALU mikroprosesor membutuhkan sejumlah
register. Register adalah sebuah memori tempat
menyimpan data dan tempat menyimpan hasil operasi.
Register khusus yang bekerja sebagai tempat penampung
hasil operasi pengolahan pada ALU disebut Akumulator.
EPROM
CU mengendalikan aliran data pada bus data dan bus
alamat, kemudian menafsirkan dan mengatur sinyal yang
terdapat pada bus pengendali.
Mikroprosesor sebagai sebuah chip tidak bisa bekerja
sendiri. Mikroprosesor memerlukan unit lain yaitu unit
memori dan unit I/O. Dengan menggabungkan CPU, Memory
Unit, dan I/O unit terbangun sebuah sistim yang disebut
dengan sistim mikroprosesor.
Gambar 2 menunjukkan blok diagram sebuah sistim
mikroprosesor.
CPU bekerja mengatur pengendalian dan proses alih
data yang terjadi dalam sistim mikroprosesor. Alih data
berlangsung melalui saluran yang disebut dengan data
bus. Alih data bisa terjadi dari memori ke CPU atau
dari I/O ke CPU atau sebaliknya dari CPU ke memori atau
dari CPU ke I/O. Alih data dari memori atau dari I/O ke
CPU dikenal sebagai proses baca (READ). Alih data dari
CPU ke memori atau alih data dari CPU ke I/O dikenal
sebagai proses tulis (WRITE). Proses Read atau proses
Write dikendalikan melalui saluran yang disebut dengan
Control bus. Bus alamat bekerja mengatur lokasi alamat
memori atau I/O dari mana atau kemana data diambil atau
dikirim.
Komputer mikro adalah salah satu contoh jenis sistim
mikroprosesor. Untuk membangun fungsi sebagai komputer
mikro, sebuah mikroprosesor juga harus dilengkapi
dengan memori, biasanya memori program yang hanya bisa
dibaca (Read Only Memory = ROM) dan memori yang bisa
dibaca dan ditulisi (Read Write Memory = RWM), dekoder
memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output
seperti port data seri dan paralel. Sebuah komputer
mikro dapat digambarkan seperti gambar 3. Jadi komputer
mikro adalah sebuah sistim mikroprosesor.
Gambar 3 menunjukkan CPU
bekerja bersama unit memori,
unit I/O, peralatan input, dan
peralatan output. Pokok dari
penggunaan mikroprosesor adalah
untuk melaksanakan program,
mengambil data, membentuk
kalkulasi, perhitungan atau manipulasi data, dan
menyimpan hasil perhitungan pada peralatan penyimpan
atau menampilkan hasil pada sebuah monitor atau cetak
keras. Pada komputer mikro Mikroprosesor berkomunikasi
dengan memori dan port I/O juga menggunakan saluran
yang disebut dengan bus. Bus ada tiga jenis yaitu bus
data, bus alamat, dan bus kendali seperti terlihat pada
gambar 3.
22. Fungsi Mikroprosesor
Fungsi CPU adalah penjalankan program – program yang
disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil
instruksi – instruksi, menguji instruksi tersebut dan
mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah.
Untuk memahami fungsi CPU dan caranya berinteraksi
dengan komponen lain, perlu kita tinjau lebih jauh
proses eksekusi program. Pandangan paling sederhana
proses eksekusi program adalah dengan mengambil
pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah,
yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi
pelaksanaan instruksi (execute). Siklus instruksi yang terdiri
dari siklus fetch dan siklus eksekusi diperlihatkan
pada gambar 3.3 berikut.
2.2.1 Siklus Fetch – Eksekusi
Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan
membaca instruksi dari memori. Terdapatregister dalam
CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi
selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC). PC akan
menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca
instruksi. Instruksi – instruksi yang dibaca akan
dibuat dalam register instruksi (IR). Instruksi –
Gambar 3.3 Siklus
instruksi ini dalam bentuk kode – kode binner yang
dapat diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan
aksi yang diperlukan. Aksi – aksi ini dikelompokkan
menjadi empat katagori, yaitu :
• CPU – Memori, perpindahan data dari CPU ke
memori dan sebaliknya.
• CPU –I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O
dan sebaliknya.
• Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi
aritmatika dan logika terhadap data.
• Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan
fungsi atau kerja. Misalnya instruksi
pengubahan urusan eksekusi. Perlu diketahui
bahwa siklus eksekusi untuk suatu instruksi
dapat melibatkan lebih dari sebuah referensi ke
memori. Disamping itu juga, suatu instruksi
dapat menentukan suatu operasi I/O. Perhatikan
gambar 3.4 yang merupakan detail siklus operasi
pada gambar 3.3, yaitu :
• Instruction Addess Calculation (IAC), yaitu
mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi
berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya
melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat
instruksi sebelumnya. Misalnya, bila panjang
setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki
panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke alamat
sebelumnya.
• Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau pengambil
instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.
• Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa
instruksi untuk menentukan jenis operasi yang
akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.
• Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan
alamat operand, hal ini dilakukan apabila
melibatkan referensi operand pada memori.
• Operand Fetch (OF), adalah mengambil operand dari
memori atau dari modul I/O.
• Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang
diperintahkan dalam instruksi.
• Operand store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi
ke dalam memori.
2.2.2 Fungsi Interrupt
Fungsi interupsi adalah mekanisme penghentian atau
pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada
routine interupsi. Hampir semua modul (memori dan I/O)
memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU.
Tujuan interupsi secara umum untuk menejemen
pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan
efisien antar CPU dan modul – modul I/O maupun memori.
Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya
secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU
disamping itu kecepatan eksekusi masing – masing modul
berbeda sehingga dengan adanya fungsi interupsi ini
Gambar 3.4 Diagram
dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul. Macam –
macam kelas sinyal interupsi :
Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan
dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil
eksekusi program. Contohnya: arimatika overflow,
pembagian nol, oparasi ilegal.
Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan
pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini
memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi
tertentu secara reguler.
I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh
modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error
dan penyelesaian suatu operasi.
Hardware failure, adalah interupsi yang dibangkitkan
oleh kegagalan daya atau kesalahan paritas
memori.
Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat
digunakan untuk mengeksekusi instruksi – instruksi
lain. Saat suatu modul telah selesai menjalankan
tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul
ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor.
Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang
dijalankannya untuk menghandel routine interupsi.
Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan
melanjutkan eksekusi programnya kembali.
Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua
kemungkinan tindakan, yaitu interupsi
diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak. Apabila
interupsi ditangguhkan, prosesor akan melakukan hal –
hal dibawah ini :
1. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang
dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan
ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya
yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.
2. Prosesor menyetel program counter (PC) ke alamat
awal routine interrupt handler.
Gambar 3.5 berikut menjelaskan siklus eksekusi
oleh prosesor dengan adanya fungsi interupsi.
Untuk sistem operasi yang kompleks sangat
dimungkinkan adanya interupsi ganda (multiple interrupt).
Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan
interupsi saat proses pencetakan dengan printer
selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran
komunikasi akan mengirimkan permintaan interupsi setiap
kali data tiba. Dalam hal ini prosesor harus menangani
interupsi ganda.
Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani
interupsi ganda ini. Pertama adalah menolak atau tidak
Gambar 3.5 Siklus eksekusi instruksi
mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi
ditangani prosesor. Kemudian setelah prosesor selesai
menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru di
tangani.
Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan /
sekuensial. Pendekatan ini cukup baik dan sederhana
karena interupsi ditangani dalam ututan yang cukup
ketat. Kelemahan pendekatan ini adalah metode ini tidak
memperhitungkan prioritas interupsi. Pendekatan ini
diperlihatkan pada gambar 3.6a.
Pendekatan kedua adalah dengan mendefinisikan
prioritas bagi interupsi dan interrupt handler mengizinkan
interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih
dahulu. Pedekatan ini disebut pengolahan interupsi bersarang.
Metode ini digambarkan pada gambar 3.6b.
Sebagai contoh untuk mendekatan bersarang,
misalnya suatu sistem memiliki tiga perangkat I/O:
printer, disk, dan saluran komunikasi, masing – masing
prioritasnya 2, 4 dan 5. Pada awal sistem melakukan
pencetakan dengan printer, saat itu terdapat pengiriman
data pada saluran komunikasi sehingga modul komunikasi
Gambar 3.6 Transfer pengendalian pada
meminta interupsi. Proses selanjutnya adalah pengalihan
eksekusi interupsi mudul komunikasi, sedangkan
interupsi printer ditangguhkan. Saat pengeksekusian
modul komunikasi terjadi interupsi disk, namun karena
prioritasnya lebih rendah maka interupsi disk
ditangguhkan. Setelah interupsi modul komunikasi
selesai akan dilanjutkan interupsi yang memiliki
prioritas lebih tinggi, yaitu disk. Bila interupsi disk
selesai dilanjutkan eksekusi interupsi printer.
Selanjutnya dilanjutkan eksekusi program utama.
23. Komponen-komponen dalam Mikroprosesor
CPU merupakan komponen terpenting dari sistem
komputer. CPU adalah komponenpengolah data berdasarkan
instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Dalam
mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas
beberapa komponen sebagai bagian dari struktur CPU,
seperti terlihat pada gambar 3.1 dan struktur detail
internal CPU terlihat pada gamber 3.2. CPU tersusun
atas beberapa komponen, yaitu :
Arithmetic and Logic Unit (ALU), bertugas membentuk fungsi
– fungsi pengolahan data komputer. ALU sering
disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini
mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang
diberikan padanya. Seperti istilahnya, ALU terdiri
dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit
logika boolean, yang masing – masing memiliki
spesifikasi tugas tersendiri.
Control Unit, bertugas mengontrol operasi CPU dan
secara keselurahan mengontrol computer sehingga
terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam
menjalankan fungsi – fungsi operasinya. Termasuk
dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil
instruksi – instruksi dari memori utama dan
menentukan jenis instruksi tersebut.
Registers, adalah media penyimpan internal CPU yang
digunakan saat proses pengolahan data. Memori ini
bersifat sementara, biasanya digunakan untuk
menyimpan data saat diolah ataupun data untuk
pengolahan selanjutnya.
CPU Interconnections, adalah sistem koneksi dan bus yang
menghubungkan komponen internal CPU, yaitu ALU, unit
kontrol dan register – register dan juga dengan bus
– bus eksternal CPU yang menghubungkan dengan sistem
lainnya, seperti memori utama, piranti
masukan/keluaran.
Gambar 3.1 Komponen
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Definisi Mikroprosesor
1. Mikroprosesor berasal dari microprocessor, yang
secara kasar dapat diterjemahkan sebagai pemroses
mikro atau mengolah mikro. Secara fisik,
mikroprosesor adalah subuah keping (chip) kecil,
yang dirancang untuk mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan yang cukup kompleks.
2. Mikroprosesor adalah sebuah sirkuit terpadu yang
dikemas pada sekeping silicon yang tipis. sebuah
prosesor berisi ribuan atau bahkan jutaan
komponen ekuivalen transistor, yang masing masing
saling terhubung oleh jalur aluminium yang sangat
halus. semua transistor itu bekerja sama sama
untuk menyimpan dan memanipulasi data, dengan
demikian mikroprosesor dapat melakukan berbagai
fungsi dan tugas yang bermacam macam.
Fungsi Mikroprosesor Adalah sebagai pengontrol atau
pengolah utama dalam suatu rangkaian elektronik.
Mikroprosesor biasa disebut juga CPU (Central
Processing Unit).
Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh
suatu program dalam kodekode bahasa mesin yang
telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah
memori. Di dalam Mikroprosesor minimal terdiri dari
rangkaian digital, register, pengolah logika
aritmatika, rangkaiansekuensial.
Karakteristik Mikroprosesor
Berikut adalah karakteristik penting dari
mikroprosesor :
3. Ukuran bus data internal (internal data bus size):
Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor
yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer
antar komponen di dalam mikroprosesor.
4. Ukuran bus data eksternal (external data bus size):
Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data
antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-
komponen di luar mikroprosesor.
5. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah
alamat memori yang dapat dialamati oleh
mikroprosesor secara langsung.
6. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan
clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.
7. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus
untuk mendukung aplikasi tertentu seperti
fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan
sebagainya.
Definisi Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital
yang mempunyai masukandan keluaran serta kendali
dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan
cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya
membaca dan menulis data.
Fungsi Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang
digunakan untuk
mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas
biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali
kecil” dimana sebuah system elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen
pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
PERBEDAAN MIKROPROSESOR, MIKROKOMPUTER dan
MIKROKONTROLER\
Perbedaan dari segi strukturnya
Struktur mikroprosesor hanya memiliki single chip
Strukrut mikrokomputer adalah mikroprossor dengan
tambahan I/O dan mmori (ROM/RAM)
Struktur mikrocontroler kombinasi antara CPU
dengan I/O dengan level chip yang menghasilkan
Single Chip Microkomputer (SCM)
Perbedaan dari segi fungsi
• Mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip
computer. Dalam sebuah IC mikrokontroler telah
terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan
paralel interface, timer, interrupt controller,
converter Analog ke Digital, dan lainnya
(bergantung fitur yang melengkapi mikrokontroler
tersebut).
• Mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central
Processing Unit yang menjadi otak computer.
Mikrokomputer berfungsi sebagai Interkoneksi
antara microprosesor (CPU) dengan memory memory
utama dan antar muka input output (I/O interface)
yang dilakukan dengan menggunakan system bus.
4.2 Saran
Top Related