PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...

149
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XVIII YOGYAKARTA 2021 Disusun Oleh Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb. Nomor Presensi : 22/LATSAR/Golongan II/Angkatan XVIII/2021 NIP : 19921106 202012 2 008 LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI CALON BIDAN TERAMPIL DALAM PELAKSANAAN GERAKAN PEMANTAUAN IBU HAMIL DENGAN RESIKO KEHAMILAN (“GENTA MILA”) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SLEMAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN

Transcript of PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XVIII

YOGYAKARTA

2021

Disusun Oleh

Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

Nomor Presensi : 22/LATSAR/Golongan II/Angkatan XVIII/2021

NIP : 19921106 202012 2 008

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI

SIPIL SEBAGAI CALON BIDAN TERAMPIL DALAM PELAKSANAAN

GERAKAN PEMANTAUAN IBU HAMIL DENGAN RESIKO KEHAMILAN

(“GENTA MILA”)

DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SLEMAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI

SIPIL SEBAGAI CALON BIDAN TERAMPIL DALAM PELAKSANAAN GERAKAN

PEMANTAUAN IBU HAMIL DENGAN RESIKO KEHAMILAN (“GENTA MILA”)

DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SLEMAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN

Disusun Oleh

Nama: Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

No. Presensi : 22/ LATSAR / Golongan II / Angkatan XVIII / 2021

NIP. 19921106 202012 2 008

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XVIII

YOGYAKARTA

2021

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

an nmaninnno9pana nianam

Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon: (0274) 417704 Fax: (0274) 411801 Website

http//diklat jogjaprov.ao.id Email : [email protected]

BERITA ACARA EVALUASI AKTUALISASI

Pada Hari ini Jumat Tanggal Tujuh Belas Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu telah dilaksanakan EVALUASI AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan Dua Angkatan Delapan Belas Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu di Badan

Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama:

Nama NIP No. Presensi

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb. :19921106 202012 2 008 : 22

Pelaksanal Terampil - Bidan : Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman

dr. Ellyza Sinaga, MPH Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si. Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil Dalam Pelaksanaan Gerakan Pemantauan lbu Hamil dengan Resiko Kehamilan ("GENTA MILA") di Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman

Jabatan Instansi Mentor Coach Judul Rancangan

Yogyakata, 17 Desember 2021 Peserta Mentor

dr. Ellyza Sinaga, MPH Metya Rahma' Novianti, A.Md.Keb.

Penguji

Yanuar PmomoPutro, S.STP, MM.

Coach Pengarpu

Ridwa Kustiawan, SH Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si.

E Petugas Nama Tanda tangan

i

iii

Abstrak

METYA RAHMA NOVIANTI, Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai Calon

Bidan Terampil Dalam Pelaksanaan Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko

Kehamilan (“GENTA MILA”) di Pusat Kesehatan Masyarakat Sleman Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman. Laporan Aktualisasi, Yogyakarta : Badan Pendidikan dan Pelatihan

Daerah Istimewa Yogyakarta, Desember 2021.

Kegiatan yang telah dilaksanakan penulis sebagai Calon Bidan Terampil dalam

Pelaksanaan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan (“GENTA MILA”) di Pusat

Kesehatan Masyarakat Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman antara lain: (1)

Melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google

spreadsheet, google map dan google earth (2) Membuat logo GENTA MILA dan media

edukasi mengenai resiko kehamilan 4T (3) Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil

yang beresiko dan pemantaun P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi) (4) Membuat grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil

Dengan Resiko Kehamilan).

Inovasi yang penulis lakukan dalam serangkaian kegiatan GENTA MILA adalah

melaksanakan pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T dengan menggunakan

google earth, google map dan juga google spreadsheet sebagai media dalam melakukan

pemetaan . Setelah melakukan pemetaan penulis melaksanakan kunjungan rumah kepada

ibu hamil beresiko dan juga pemantauan P4K. Di kegiatan terakhir yaitu adanya pembuatan

grup whatsapp yang dapat menjadi media komunikasi antara bidan dan ibu hamil sehingga

pemantauan menjadi lebih optimal. Hasil kegiatan ini dilaporkan dalam bentuk Laporan

Aktualisasi dan diseminarkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa

Yogyakarta sebagai syarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021.

Kata kunci : Puskesmas Sleman, Gerakan Pemantauan Ibu Hamil, Resiko

Kehamilan 4T

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga tugas penyusunan “Laporan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Pegawai

Negeri Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil Dalam Pelaksanaan Gerakan Pemantauan Ibu

Hamil dengan Resiko Kehamilan (“GENTA MILA”) di Unit Pelaksana Teknis Pusat

Kesehatan Masyarakat Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman” ini dapat

diselesaikan. Laporan Aktualisasi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan

dari berbagai pihak dan penyusun ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada:

1. dr. Ellyza Sinaga, MPH, Kepala Puskesmas Sleman sekaligus mentor yang telah

memberikan izin untuk mengikuti Pelatihan Dasar (LATSAR) golongan II angkatan

XVIII di Bandiklat Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah memberikan bimbingan

serta arahan;

2. Drs. YB. Jarot Budi Harjo, Kepala Badan Diklat Provinsi DIY yang telah memberikan

kesempatan dan fasilitas dalam Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021;

3. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., Kepala Badan Pelatihan dan Pendidikan di Gunung

Sempu Bantul yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam Pelatihan

Dasar CPNS tahun 2021;

4. Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si., selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dan

arahan;

5. Yanuar Purnomo Putro, S.STP, MM., selaku narasumber sekaligus penguji pada

evaluasi Rancangan Aktualisasi ini;

6. Widyaiswara yang telah membimbing selama diklat pelatihan dasar;

7. Rantiyem, A.Md.Keb., Koordinator Bidan Puskesmas Sleman yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini;

8. Suami dan anak tercinta Zulfikar Dana Mustafa dan Denting Mata Jiwa yang telah

memberikan kasih sayang, semangat serta do’a;

9. Orangtua yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan do’a terbaik sehingga

penulis selalu bersemangat dalam menjalani kegiatan;

10. Rekan – rekan Bidan di Puskesmas Sleman yang telah memberikan dukungan dan

kerjasamanya dalam kegiatan aktualisasi ini;

11. Teman-teman diklat prajabatan golongan II angkatan XVIII di Bandiklat Daerah

Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan semangat dan dukungan;

12. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan baik moral, material, maupun spiritual.

v

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penyusun

harapkan.

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Penulis

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Berita Acara Evaluasi Aktualisasi ............................................................................... ii

Abstrak ..................................................................................................................... iii

Kata Pengantar ......................................................................................................... iv

Daftar Isi ................................................................................................................... vi

Daftar Tabel .............................................................................................................. vii

Daftar Gambar ..........................................................................................................viii

Daftar Lampiran ......................................................................................................... x

Daftar Istilah ............................................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI ................................................................. 1

B. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi ................................................................... 3

C. Struktur Organisasi ................................................................................................ 4

D. Tugas Dan Fungsi ................................................................................................. 5

E. Kondisi Organisasi ................................................................................................. 8

BAB II AGENDA AKTUALISASI .............................................................................. 15

A. Latar Belakang Pemilihan Isu Dan Kegiatan ......................................................... 15

B. Proses Aktualisasi ................................................................................................ 21

- Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar PNS Kegiatan 1 ................................................ 22

- Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar PNS Kegiatan 2 ................................................ 46

- Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar PNS Kegiatan 3 ................................................ 60

- Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 4 ................................................. 85

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 98

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 98

B. Saran ................................................................................................................... 98

C. Rencana Aksi Tindak Lanjut Aktualisasi Nilai-Nilai PNS ....................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 102

LAMPIRAN ............................................................................................................. 104

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Tenaga Puskesmas Sleman Tahun 2020 ................................... 14

Tabel 2. Pengelompokkan Isu .............................................................................. 19

Tabel 3. Analisis isu kontemporer dengan Metode USG .............................................. 20

Tabel 4. Rencana Aksi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS .................................................... 99

Tabel 5. Tindak lanjut nilai aktualisasi setiap kegiatan ................................................. 100

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puskesmas .............................................................. 4

Gambar 1.2. Maps Puskesmas Sleman ...................................................................... 9

Gambar 1.3 Peta wilayah kerja Puskesmas Sleman .................................................... 10

Gambar 1.4 Fishbone faktor penyebab terjadinya isu ................................................. 21

Gambar 1.5 Kegiatan melakukan konsultasi dengan bidan koordinator ...................... 32

Gambar 1.6 Kegiatan membuat akun Gmail GENTA MILA .......................................... 34

Gambar 1.7 Screenshoot nama akun Gmail GENTA MILA .......................................... 34

Gambar 1.8 Kegiatan menginput data ibu hamil di google spreadsheet ...................... 36

Gambar 1.9 Foto isi data penginputan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T di google

spreadsheet ............................................................................................ 36

Gambar 2.0 Kegiatan memetakan ibu hamil menggunakan google map ..................... 39

Gambar 2.1 Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di google map ......... 39

Gambar 2.2 Kegiatan memetakan ibu hamil menggunakan google earth .................... 41

Gambar 2.3 Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di google earth ........ 41

Gambar 2.4 Kegiatan mencari materi leaflet ............................................................... 54

Gambar 2.5 Bahan materi leaflet ................................................................................. 54

Gambar 2.6 Kegiatan koordinasi dengan promkes dalam membuat desain leaflet ...... 55

Gambar 2.7 Desain leaflet tentang resiko kehamilan 4T ............................................. 55

Gambar 2.8 Foto kegiatan pembuatan video edukasi resiko kehamilan 4T ................. 56

Gambar 2.9 Konsep video edukasi tentang resiko kehamilan 4T ................................ 56

Gambar 3.0 Kegiatan upload video di youtube Puskesmas Sleman ............................ 57

Gambar 3.1 Screenshoot tampilan video di youtube puskesmas sleman .................... 57

Gambar 3.2 Kegiatan pembuatan jadwal kunjungan ibu hamil beresiko ...................... 70

Gambar 3.3 Jadwal kunjungan rumah ibu hamil beresiko ........................................... 70

ix

Gambar 3.4 Screenshoot komunikasi dengan ibu hamil melalui whatsapp ................. 72

Gambar 3.5 Kegiatan pemeriksaan dan konseling kepada ibu hamil beresiko ............ 75

Gambar 3.6 Hasil pemeriksaan ibu hamil beresiko di buku KIA ................................... 77

Gambar 3.7 Kegiatan pengisian data pada stiker P4K ................................................ 79

Gambar 3.8 Stiker P4K yang sudah terisi .................................................................... 80

Gambar 3.9 Kegiatan pemasangan stiker logo GENTA MILA dan stiker P4K .............. 82

Gambar 4.0 Screenshoot data kontak whatsapp ibu hamil beresiko ........................... 91

Gambar 4.1 Foto grup GENTA MILA ........................................................................... 93

Gambar 4.2 Bahan materi sosialisasi .......................................................................... 94

Gambar 4.3 Screenshot sosialisasi melalui whatsapp ................................................. 95

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Mentor ............................... 105

Lampiran 2. Lembar Konsultasi Laporan Aktualisasi Mentor .................................... 109

Lampiran 3. Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi Coach ............................... 112

Lampiran 4. Lembar Konsultasi Laporan Aktualisasi Coach ..................................... 115

Lampiran 5. Undangan Mentor dan lampirannya ..................................................... 119

Lampiran 6. Surat Pernyataan Kesanggupan Mentor .............................................. 122

Lampiran 7. Lembar Form Masukan Penguji ........................................................... 123

Lampiran 8. Lembar Form Masukan Mentor ............................................................ 124

Lampiran 9. Lembar Form Masukan Coach ............................................................. 125

Lampiran 10. Surat Pernyataan Komitmen Revisi ...................................................... 126

Lampiran 11. Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi .............................................. 127

Lampiran 12. Slide Presentasi Laporan Aktualisasi ................................................... 131

Lampiran 13. Jadwal Aktualisasi ................................................................................ 135

xi

DAFTAR ISTILAH

GENTA MILA : Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan

MMR : Maternal Mortality Ratio yaitu jumlah kematian ibu akibat dari proses

kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran

hidup pada masa tertentu.

AKI : Angka Kematian Ibu

4T (4 Terlalu) : 4 terlalu adalah Hamil terlalu muda (primi muda) usia ibu < 20 tahun,

hamil/ bersalin terlalu tua usia ibu > 35 tahun, terlalu dekat jarak

kehamilan atau persalinannya < dari 2 tahun, dan terlalu banyak anak

(anak lebih dari 4)

P4K : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

APRAS : Anak Prasekolah

SDIDTK : Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak

KB : Keluarga Berencana

BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PUS : Pasangan Usia Subur

Akuntabilitas : Bentuk pertanggungjawaban kepada pimpinan dalam bentuk

laporan

Nilai- nilai:

- Transparansi

- Integritas

- Tanggung Jawab

- Kepercayaan

- Keseimbangan

- Kejelasan

Nasionalisme : Menghargai pluralisme

Nilai-nilai:

- Toleransi ( Non diskriminatif)

xii

- Taqwa

- Kemanusiaan

- Cinta Tanah Air

- Rela berkorban

- Musyawarah

- Gotong royong / Kerjasama

- Pantang menyerah

- Rela berkorban

- Kerja keras

- Saling menghormati dan menghargai

Etika Publik : Nilai- nilai yang diakui kebenarannya oleh pelayan publik

Nilai-nilai:

- Cermat

- Hormat

- Disiplin

- Sopan

- Santun

- Ramah

- Taat peraturan

Komitmen Mutu : Janji untuk meningkatkan pelayanan melalui inovasi.

Nilai- nilai:

- Efektif

- Efisien

- Inovasi

- Kreatif

- Kualitas

- Komitmen

- Jaminan mutu

- Tidak bertele-tele (kesederhanaan)

Anti Korupsi : Perilaku amanah dan jujur dalam melaksanakan tugas.

Nilai- nilai:

- Amanah

- Jujur

- Mandiri

- Kerja keras

xiii

- Berani

- Tanggung jawab

- Disiplin

- Peduli

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI

Kabupaten Sleman terletak diantara 107o 15’ 03’’ dan 100 29’ 30’’ lintang

selatan. Wilayah Kabupaten Sleman berketinggian antara 100–2500 m dari permukaan

laut. Jarak terjauh utara–selatan 32 km, timur–barat 35 km. Luas wilayah Kabupaten

Sleman seluas 18 % dari luas wilayah DIY atau seluas 57.482.000 ha. Dari luas wilayah

tersebut pada tahun 2013 termanfaatkan untuk tanah sawah seluas 24.774,000 ha

(43,10%), tanah tegalan seluas 3.924,000 ha (6,83%), tanah pekarangan seluas

18.561,000 ha (32,29%), hutan seluas 530,000 ha (0,09%), tanah tandus dan semak

1.263,000 (2,20%) dan lain-lain seluas 8.430,000 ha (14,67%).

Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan, 86 desa, 1212 dusun, dengan

jumlah 2.890 RW dan 6.961 RT. Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2017

sebesar 1.062.861 jiwa, terdiri laki-laki 531.741 jiwa dan perempuan 531.120 jiwa.

Tingkat kepadatan penduduk 1.849 jiwa/km2, rasio jenis kelamin laki-laki per wanita

sebesar 100,12%,

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Sleman terletak di Kecamatan

Sleman Kabupaten Sleman. Kecamatan Sleman merupakan daerah agraris. Wilayah

kerja Puskesmas Sleman meliputi 5 desa binaan yaitu Desa Trimulyo,Tridadi, Triharjo,

Caturharjo Dan Pandowoharjo yang semuanya masuk dalam wilayah Kabupaten Sleman

dengan batas wilayah sebagai berikut: sebelah timur berbatasan dengan wilayah

Sebelah Utara Kecamatan Sleman, sebelah Barat Kecamatan Seyegan dan sebelah

Selatan Kecamatan Sleman, luas wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Sleman 1.428

ha atau sekitar 2,5 % dari keseluruhan wilayah Kabupaten Sleman.

Puskesmas Sleman menempati lokasi di Dusun Srimulyo, Kelurahan Triharjo,

Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman yang beralamat di Jalan Kapten Haryani No.06

Srimulyo Triharjo Sleman, Sleman Yogyakarta, Yogyakarta 55514 Sejak awal berdirinya

sampai sekarang, Puskesmas Sleman telah mengalami beberapa peningkatan baik

mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas hingga peningkatan jumlah

sumber daya manusianya.

Semula Puskesmas Sleman merupakan Puskesmas Sebagai Pusat

Kesehatan Masyarakat yang hanya memberikan pelayanan dasar, kemudian sejak tahun

1985 mulai dikembangkan menjadi Puskesmas induk, dan dari tahun ke tahun mulai

dengan melakukan diversifikasi pelayanan kesehatan berupa pelayanan dalam rawat

jalan (Balai Pengobatan Umum, BP Gigi, KIA), laboratorium , konseling gizi, kesehatan

lingkungan, psikologi, dan kegiatan promotif lainnya.

2

Puskesmas Sleman adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten

Sleman yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu

atau sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas

melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan kabupaten Sleman.

Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas,

puskesmas memiliki Fungsi penting antara lain:

1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, puskesmas berwenang untuk

melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat

dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan; melaksanakan advokasi dan

sosialisasi kebijakan kesehatan; melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan

pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan; menggerakkan masyarakat

untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat

perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;

melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan

berbasis masyarakat; melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Puskesmas; memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan

cakupan Pelayanan Kesehatan; dan memberikan rekomendasi terkait masalah

kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan

respon penanggulangan penyakit.

2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

Dalam penyelenggaraan fungsi UKP puskesmas berwenang untuk

menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,

berkesinambungan dan bermutu; menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang

mengutamakan upaya promotif dan preventif; menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;

menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan

keselamatan pasien, petugas dan pengunjung; menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;

melaksanakan rekam medis; melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi

terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan; melaksanakan peningkatan

kompetensi Tenaga Kesehatan; mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan

fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan melaksanakan

penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.

Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value

Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada

3

besarnya kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Pada

masa sekarang ini sangat sulit untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat

sebagai pelanggan / pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini terlihat dengan

semakin maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas, dokter maupun tenaga

professional lainnya di Puskesmas.

Dengan adanya aturan-aturan yang ada yang kadangkala justru menimbulkan

kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan semakin

menurunnya kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran, memacu

Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk mencari jalan keluar, oleh karena itu

berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada

masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu langkah strategis yang harus ditempuh

dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah

dengan secara aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas secara professional

dan mandiri.

B. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi

1. Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Sleman.

a. Visi

Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera,

Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong

b. Misi

Menurut Peraturan Daerah Sleman RPJMD No.9 Tahun 2016-2021,Misi Pemda

Sleman adalah:

a. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan

teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan

dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.

c. Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan

kesejahteraan.

d. Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam

ancaman dan bencana.

e. Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung

terwujudnya kabupaten cerdas.

f. Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa gotong

royong.

4

2. Nilai Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 tentang Budaya

Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Sleman budaya kerja pemerintah

Kabupaten

Sleman adalah SATRIYA, yaitu :

1. Selaras

2. Akal budi luhur

3. Teladan-keteladanan

4. Rela melayani

5. Inovatif

6. Yakin dan pecaya diri

7. Ahli profesional

C. Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Sleman

PEMERINTAHAN KABUPATEN SLEMAN

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS SLEMAN

Kepala UPT Puskesmas Slman

dr. Ellyza Sinaga, MPH

Kasubbag Tata Usaha

Evi Rumini,SKM

Umum dan Kepegawaian

Tri Ambarwati, A.Md

Data dan Informas i

Widi Kurniani, AM.PK

Keuangan

Ari Tri Wahyu, A.Md

Kelompok Tugas Nonstuktura l UKP,

Kefarmas ian dan Laboratorium

Penanggung Jawab

dr. Novi Damayanti

Pelayanan Pemeriksaan Umum

dr. Novi Damayanti

Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut

drg. Purwaningsih

Pelayanan KIA-KB Imunisas i Bers i fat UKP

Rantiyem, Amd. Keb

Pelayanan Gawat Darurat/ Tindakan Medis

dr. Nur Endah Uswatunhasanah

Pelayanan Gizi Bersifat UKP

Muthoharoh, AMG

Pelayanan Persalinan

Sumarni, Amd.Keb

Pelayanan Rawat Inap

dr. Nur Endah Uswatunhasanah

Pelayanan Kefarmasian

Dwi Pupitaning P P, S.Farm.Apt Keterangan

Pelayanan Laboratorium Garis komando

Sumaryati, AMAK Garis Koordinasi

Pelayanan Konsultasi Sanitasi

Fitriana Nurul Arifah, AMKL

Kelompok Jabatan Fungs ional

Puskesmas Pembantu Tridadi

Rantiyem, Amd. Keb

Penanggung Jawab

Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Pelayanan Promos i Kesehatan

Muslikah, ST

Penanggung Jawab

Kelompok Tugas Nonstruktura l UKM dan

Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Dini Adi Puspita, AMd

Pelayanan Gizi Bers i fat UKM

Rantiyem, Amd. Keb

Pelayanan KIA-KB yang Bers i fat UkM

Fitriana Nurul Arifah, AMKL

Pelayanan Kesehatan Lansia

Suharyati, AMK

Pelayanan Kesehatan Jiwa

Kindarna

Pelayanan Pencegahan & Pengendalian

Penyakit

Suryantini, AMKG

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

Supriyati, AMK

Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Supartiningsih, Amd. Keb

Pelayanan Kesehatan Remaja

Erlina Susilaningsih, Amd.Kep

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SLEMAN

Kelompok Tugas Nonstruktura l Jariangan

Pelayanan Puskesmas dan Jejaring

Fas i l i tas Kesehatan Masyarakat

Ch Pipit Dwi W, AMd. Keb

Puskesmas Pembantu Caturharjo

Agus Nur Fitriah, AMd. Keb

Puskesmas Pembantu Trimulyo

Haniyah, Amd. Keb

Puskesmas Pembantu Pandowoharjo

Puskesmas Keliling

Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Aprilia Putri Andayani, AMd. Keb

Markus Subagya, AMd. Kep

dr. Ike Setiawati

Amalina Zahara, SKM

5

D. Tugas dan Fungsi

1. Organisasi

a. Tugas Puskesmas

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran

serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka

mendukurng terwujudnya kecamatan sehat.

Puskesmas memiliki satuan penunjang di antaranya adalah puskesmas

pembantu dan puskesmas keliling, puskesmas pembantu yaitu unit pelayanan

kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih

kecil.

Sedangkan puskesmas Keliling yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang

dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, dengan tugas yaitu

memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil.

Fungsi dan kegiatan pokok puskesmas tertuang dalam buku pedoman kerja.

Puskesmas memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan status kesehatan

masyarakat seoptimal mungkin. Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang

terbaru ada beberapa usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas,

itupun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya

yang tersedia.

Pelaksanaan kegiatan pokok diarahkan kepada keluarga sebagai satuan

masyarakat terkecil. Oleh karena itu kegiatan pokok puskesmas ditujukan untuk

kepentingan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Kegiaian-

kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas dan kegiatan pokok di atas adalah:

1. UKM dan Perkesmas

2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium

6

3. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Pelayanan Kesehatan

Masyarakat

b. Fungsi Puskesmas

1) Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :

• Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan

masyarakat dan analisa kebruhan pelayanan yang diperlukan.

• Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.

• Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan.

• Menggerakan masyarakat unntuk mengidentidikasi dan

menyelesaikan masalah kesehtan pada setiap tingkat

perkembangan masyarakat yang beerjasama dengan sektor lain

terkait.

• Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat.

• Melaksana peningkatan kompetensi sumber daya manusia

puskesmas.

• Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.

• Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap ases,

mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.

• Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat,

termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon

penanggulangan penyakit.

2) Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerjanya seperti :

• Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara

komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.

• Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan

upaya promotif dan preventif.

• Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

• Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan

keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.

• Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi

dan kerjasama inter dan antar profesi.

• Melaksanakan rekam medis.

7

• Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu

dan akses Pelayanan Kesehatan.

• Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.

• Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.

• Melaksanakan penapisan rujuka sesuai dengan indikasi medis dan

Sistem Rujukan.

3) Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan

2. Pegawai

Berdasarkan peraturan Menpan-Permenpan RB No 36 tahun 2019 tentang

Jabatan Fungsional Bidan, tugas bidan terampil adalah:

1) melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;

2) melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan

kebidanan;

3) merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;

4) memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;

5) melakukan tindakan pencegahan infeksi;

6) memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;

7) memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus

fisiologis;

8) melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;

9) memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai

dengan kebutuhan;

10) melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;

11) melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;

12) melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;

13) melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;

14) melakukan pengkajian pada ibu nifas;

15) melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga

pasca persalinan (KF 1);

16) melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan

(KF 2)

17) melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan

(KF 3);

18) melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan

pendampingan;

8

19) melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;

20) melakukan asuhan bayi baru lahir normal;

21) melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR);

22) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan

anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;

23) melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;

24) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan

reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada

individu/keluarga sesuai kebutuhan;

25) melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk

remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;

26) melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga

Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah

kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;

27) melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga

Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);

28) mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);

29) melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung

Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan

30) melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada

anak sekolah.

E. Kondisi Organisasi

1. Letak Organisasi

Pusat Kesehatan Masyarakat Sleman terletak di Pedukuhan Srimulyo

Kelurahan Triharjo Kecamatan Sleman , Kabupaten Sleman bagian tengah, atau di

jalan Kapten Hariyadi no. 06 Srimulyo, Triharjo, Sleman, Telpon (0274) 868374

merupakan daerah perbatasan antara wilayah agraris dan perkotaan yang wilayahnya

memanjang dengan bentang lebih kurang 4 km. Luas wilayah kerja Pusat Kesehatan

Masyarakat Sleman secara keseluruhan mencapai 31.320.000 Ha tinggi permukaan

laut 2.430m dan suhu maksimal/minimal 34°C/22°C.

Secara Administratif Wilayah Pusat Kesehatan Masyarakat Sleman terdiri dari

5 desa dan 83 dusun, 477 RT, 203 RW dan terinci menjadi : Desa Triharjo 12 dusun ,

Desa Tridadi 15 Dusun, Desa Trimulyo 14 dusun, Desa Caturharjo 20 Dusun dan

Desa Pandowoharjo 22 Dusun.

9

Gambar 1.2 Maps Puskesmas Sleman

a. Batas-batas wilayah Puskesmas Sleman

1)Sebelah Utara : Kecamatan Turi

2)Sebelah Timur : Kecamatan Ngaglik

3)Sebelah Selatan : Kecamatan Mlati

4)Sebelah Barat : Kecamatan Tempel

b. Jarak dengan Pusat Pemerintahan

1)Kelurahan / Desa terjauh : 5 Km

2)Kecamatan : 3 Km

3)Kabupaten : 3 Km

4)Propinsi : 15 Km

c. Keadaan Cuaca

1.Jumlah hari dengan curah hujan terbanyak : 20 hari

2.Banyak nya curah hujan : 2.250 mm3/Th

10

Wilayah kerja Puskesmas Sleman dapat dilihat pada peta berikut:

Gambar 1.3 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sleman

2. Sarana Prasarana

Sarana

Sarana kesehatan di Puskesmas Sleman terdiri dari 1 Puskesmas induk dan 5

Puskesmas Pembantu,

a. Unit Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan Kesehatan

Masyarakat (Perkesmas)

1) UKM Esensial dan Perkesmas

a) Pelayanan Promosi Kesehatan

b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan

c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

d) Pelayanan Gizi yang Bersifat UKM

e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

f) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

11

2) UKM Pengembangan

a) Pelayanan Kesehatan Jiwa

b) Pelayanan Usaha kesehatan Sekolah (UKS)

c) Pelayanan Kesehatan Lansia

b. Unit Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

Pelayanan yang ada di Unit UKP antara lain:

1) Pelayanan Pemeriksaan Umum

a) Pemeriksaan Umum

b) Pemeriksaan Lanjut Usia (Lansia)

2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

a) Pencabutan gigi

b) Pembersihan karang gigi

c) Perawatan gigi

d) Tambal gigi

3) Pelayan KIA-KB yang bersifat UKP

a) Pemeriksaan ibu hamil

b) Pelayanan KB

c) Pelayanan Imunisasi

d) Kesehatan Reproduksi / Infeksi Menular Seksual : Hari rabu’ di Induk

c. Unit Pelayanan Gawat Darurat/Unit 24 jam Terbatas (U24JT)

Pelayanan 24 jam terbatas Sleman merupakan pintu gerbang masuknya

pasien yang membutuhkan pertolongan cepat dan tepat. Menggunakan sistem

triage (sistem seleksi penderita).

Pasien dikategorikan sesuai tingkat kegawatan dan prioritas penanganan

dengan kode warna: merah, kuning, dan hijau. Selain itu untuk menunjang

penegakkan diagnosa agar lebih tepat dan akurat untuk penanganan yang

cepat dan sesuai. U24JT24 jam terbatas memiliki tenaga kesehatan yang ahli

di bidangnya, dan memiliki kompetensi penanganan pasien gawat darurat yang

tersertifikasi dengan pelatihan ACLS dan PPGD.

d. Unit Pelayanan Gizi yang besifat UKP

Unit pelayanan gizi menerima konseling antara lain:

1) Konsultasi gizi pada ibu hamil dan menyusui

2) Konsultasi gizi pada penderita Penyakit Kronis (Hipertensi dan Diabetes

Mellitus)

3) Konsultasi gizi pada Anak Kurang Gizi

12

4) Konsultasi gizi pada penderita TBC

e. Unit Pelayanan Rawat Inap dan Persalinan

Terdapat 4 tampat tidur untuk pasien umum dan 4 tempat tidur untuk persalinan

dan atau hamil sakit.

f. Unit Pelayanan Kefarmasian

Pelayanan farmasi di Puskesmas Sleman adalah:

1) Pengelolaan Obat Dan Bahan Medis Habis Pakai

2) Pelayanan Farmasi klinik

3) Kunjungan Resep Obat Puskesmas Sleman

g. Unit Pelayanan Laboratorium

Pemeriksaan dasar Laboratorium Puskesmas Sleman adalah :

1) Hematologi : hemoglobin, hematokrit, jumlah eritrosit, jumlah leukosit, jumlah

trombost, hitung jenis leukosit, LED. Kimia klinik : glukosa, asam urat,

cholesterol, trigliserid.

2) Mikrobiologi dan parasitologi : BTA, preparat Gram, preparat GO,

Trichomonas sp, jamur dan spora (pada permukaan dan sekret), malaria.

3) Imunologi : Tes kehamilan, golongan darah, widal, HbsAg, Anti HIV, Anti

Syphilis. RPR

4) Urinalisa : makroskopis (warna, kejernihan, bau, volume), Ph, berat jenis,

protein, glukosa, bilirubin, urobilinogen, keton, nitrit, leukosit, eritrosit, dan

mikroskopis (sedimen urin).

h. Unit Pelayanan Fisioterapi

Jenis Pelayanan Fisioterapi antara lain:

1) Tumbuh kembang anak

2) Fisioterapi kesehatan wanita dan masalah kesehatan reproduksi.

3) Fisioterapi kesehatan dan keselamtan kerja.

4) Fisioterapi usia lanjut / geriatri

5) Fisioterapi olahraga.

6) Fisioterapi pelayanan medik

i. Unit Pelayanan Konseling Sanitasi

Pelayanan konseling Sanitasi meliputi:

1) Pelayanan pasien yang menderita penyakit dan atau gangguan kesehatan

yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.

2) Pelayanan pasien yang dating untuk berkonsultasi masalah kesehatan

lingkungan (dapat disebut klien).

13

j. Unit Pelayanan Psikologi

Pelayanan Psikologi di Puskesmas Sleman adalah:

1) Kunjungan Atas Rujukan (Internal & Eksternal)

2) Atas Permintaan Sendiri (APS)

3) Konseling Keluarga

4) Konseling Caten (calon Penganten)

k. Unit Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

Pelayanan pengelolaan penyakit kronis di Puskesmas Sleman antara lain:

1) Klinik prolanis : dilaksanakan pada selasa minggu ke dua untuk prolanis DM

dan selasa minggu ke empat untuk prolanis hipertensi.

2) Pemeriksaan laboratorium : bekerjasama dengan Lab Parahita,

dilaksanakan setiap selasa minggu ke dua untuk peserta DM.

3) Senam : dilaksanakan sebulan dua kali. Selasa minggu ke dua untuk peserta

DM, selasa minggu ke empat untuk peserta HT.

4) Penyuluhan kesehatan : Dilaksanakan sebulan dua kali.

5) SMS gateway : sebagai reminder kegiatan prolanis dan info kesehatan

l. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Pelayanan Kesehatan

Masyarakat

Beberapa Jaringan Puskesmas Sleman meliputi:

1) Pelayanan Puskesmas Pembantu

2) Pelayanan Puskesmas Keliling

3) Pelayanan Bidan Desa

4) Jejaring fasilitas Pelayanan Kesehatan

Prasarana

Puskesmas Sleman memiliki prasarana terdiri atas:

a. Sistem penghawaan (ventilasi);

b. Sistem pencahayaan

c. Sistem sanitasi

d. Sistem kelistrikan

e. Sistem komunikasi

f. Sistem gas medik

g. Sistem proteksi petir

h. Sistem proteksi kebakaran

i. Sistem pengendalian kebisingan

j. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai;

k. Kendaraan Puskesmas keliling

14

l. Kendaraan ambulans

3. SDM (Sumber Daya Manusia)

Jumlah tenaga yang bekerja di Puskesmas Sleman adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Tenaga Puskesmas Sleman Tahun 2020

S2 D4/S1 D3 SLTA SLTP SD

A

1 Manajemen 1 3 2 13 3 22

0

B

1 Apoteker 2 2

2 Asisten Apoteker 2 2

3 Bidan 12 12

4 Dokter Umum 5 5

5 Dokter Gigi 2 2

6 Epidemiologi 1 1

7 Fisioterapi 1 1

8 Nutrisionis 2 1 3

9 Promkes 1 1 2

10 Peraw at 2 12 14

11 Peraw at Gigi 3 3

12 Perekam Medis 2 2

13 Pranata Laboratorium 2 2

14 Sanitarian 1 2 3

15 Psikolog 1 1

16 Kesmas 1 1

2 18 41 14 3 0 78

Pejabat Fungsional Tertentu

Jumlah

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

No Unit KerjaPendidikan

Jumlah

Pejabat Stuktural dan Fungsional

15

BAB II

AGENDA AKTUALISASI

A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN), disebutkan bahwa ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan

publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN bertugas

melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan

publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pegawai ASN berperan sebagai

perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan

dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik

yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,

kolusi, dan nepotisme.

Pada era pandemi COVID-19 saat ini, Lembaga Administrasi Negara (LAN)

menerbitkan peraturan baru, yaitu Peraturan Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil. Dalam peraturan baru tersebut pada pasal 1 dan 3 dijelaskan bahwa

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa prajabatan selama satu

tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS melalui proses

pendidikan dan pelatihan. Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan

dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun

integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,

karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi bidang. Pada masa pandemi ini, pelatihan dasar

dilaksanakan dalam bentuk distance learning yang terdiri dari e-learning dan

aktualisasi. Dengan adanya aktualisasi, CPNS dapat menerapkan nilai-nilai dasar

PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi

secara aktual/nyata sesuai dengan tugas pokok dan fungsi CPNS di Puskesmas,

dalam hal ini sebagai perawat, dan dapat memberikan kontribusi dalam kegiatan

gagasan pemecah isu yang solutif dan inovatif yang sesuai dengan isu-isu di

Puskesmas.

Pada tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Sleman menetapkan visi yaitu

“Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya

Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong”, untuk

mewujudkan visi tersebut maka Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menetapkan

16

visi yaitu “Terwujudnya Masyarakat Sleman yang lebih Mandiri, Berbudaya Sehat

Menuju Smart Health pada tahun 2021”.

Nilai-nilai Dasar Puskesmas Sleman dalam melaksanakan tugas yaitu

adalah Profesional, Transparansi, Disiplin dan Tanggung Jawab, Kerja Sama.

a. Profesional, bahwa di dalam melaksanakan tugas / kewajiban harus dilandasi

dengan standar pelayanan profesi yang berlaku, kompetensi, menegakkan

integritas, nilai etika dan responsive dalam melaksanakan profesi.

b. Transparansi, bahwa profesi pengambilan keputusan harus dapat diketahui oleh

berbagai pihak yang berkepentingan.

c. Disiplin dan Tanggungjawab, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus

dilandasi oleh sikap disiplin yang tinggi terhadap norma dan standar profesi serta

aturan-aturan yang berlaku tanpa merasa diawasi, namun tumbuh dari rasa

tanggungjawab pribadi.

d. Kerja Sama, bahwa kegiatan-kegiatan suatu organisasi harus dilaksanakan secara

terpadu dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh

organisasi secara bersama-sama.

Dari pemaparan diatas, setiap karyawan di Puskesmas Sleman diharapkan

memiliki budaya kerja yang profesional, bahwa di dalam melaksanakan tugas/

kewajiban harus dilandasi dengan standar pelayanan profesi yang berlaku,

kompetensi, menegakkan integritas, nilai etika dan responsive dalam

melaksanakan profesi. Berdasarkan pengamatan penulis ada beberapa masalah

yang memerlukan perbaikan demi terwujudnya pelayanan yang semakin prima

antara lain:

1. Belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

2. Belum optimalnya pemantauan tumbang pada APRAS di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Sleman selama pandemi covid 19

3. Belum optimalnya sosialisasi KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

untuk pasangan usia subur (PUS) di UPT Puskesmas Sleman

Kehamilan dengan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menimbulkan

dampak pada ibu hamil dan bayi menjadi sakit dan bahkan meninggal sebelum

kelahiran terjadi (Indrawati, 2016). Secara tidak langsung, penyebab kematian ibu

diperberat dengan kondisi “4 terlalu” (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan

terlalu banyak). Karakteristik ibu hamil diketahui bahwa faktor penting penyebab

resiko pada kehamilan terjadi pada kelompok usia kurang dari 20 tahun (terlalu

muda), usia lebih dari 35 tahun (terlalu tua) dikatakan usia tidak aman karena saat

bereproduksi saat usia kurang dari 20 tahun dimana organ reproduksi belum

17

matang sempurna dan umur lebih dari 35 tahun dimana kondisi organ reproduksi

wanita sudah mengalami penurunan kemampuan untuk bereproduksi, lalu jarak

anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun (terlalu dekat), dan

jumlah anak lebih dari 4 (terlalu banyak) (Hapsari, 2014). Seringnya terjadi kematian

pada saat persalinan, disebabkan karena perdarahan, terlalu muda, terlalu tua,

terlalu dekat dan terlalu banyak. Kondisi ini kemudian didukung oleh adanya

terlambat mengenali tanda-tanda resiko kehamilan (Hapsari, 2014).

Berdasarkan data World Health Organization 2017 diperoleh Kematian ibu

sangat tinggi. Sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan

persalinan pada 2017. Mayoritas besar dari kematian ini (94%) terjadi di rangkaian

sumber daya rendah, dan sebagian besar bisa dicegah. Setiap hari pada tahun

2017, sekitar 810 wanita meninggal karena sebab yang dapat dicegah terkait

dengan kehamilan dan peroleh. Pada saat yang sama, antara tahun 2000 dan 2017,

Asia Selatan mencapai pengurangan MMR keseluruhan terbesar: penurunan

hampir 60% (dari MMR 384 menjadi 157). Meskipun MMR-nya sangat tinggi pada

tahun 2017, Afrika sub-Sahara sebagai sub-wilayah juga mencapai pengurangan

substansial dalam MMR hampir 40% sejak tahun 2000. Selain itu, empat sub-

wilayah lain secara kasar membagi dua MMR mereka selama periode ini: Asia

Tengah, Timur Asia, Eropa dan Afrika Utara. Secara keseluruhan, rasio kematian

ibu (AKI) di negara-negara berkembang menurun hanya di bawah 50% (WHO,2017).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih jauh dari target Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni 70 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Meskipun telah banyak upaya yang

dilakukan oleh pemerintah, AKI belum turun secara signifikan. Menurut data

Kementrian Kesehatan, AKI di Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000

kelahiran hidup yang artinya ada 38 Ibu yang meninggal setiap harinya (Riskesdas

2018).

Angka Kematian Ibu di wilayah DIY pada tahun 2020 total terdapat 40 kasus,

dan di kabupaten Sleman sendiri turut menyumbangkan 8 kasus kematian ibu.

Sedangkan data yang masih berjalan di tahun 2021 total kasus sudah mencapai

122 untuk Angka Kematian Ibu (AKI). Sejak tahun 2016 di wilayah kerja UPT

Puskesmas Sleman sudah tidak ada Angka Kematian Ibu (AKI), namun di tahun

2021 ini wilayah kecamatan Sleman turut menambah 1 angka kasus kematian ibu.

Melihat fakta-fakta tersebut, maka sebagai upaya pemetaan risiko kehamilan

sejak dini dan pencegahan komplikasi persalinan pada ibu hamil perlu dilakukan

intervensi melalui inovasi yang penulis buat yaitu dengan inovasi GENTA MILA

(Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan). Dalam inovasi

18

GENTA MILA ini terdapat beberapa kegiatan diantaranya pemetaan ibu hamil

dengan resiko kehamilan 4T, pelaksanaan homevisit dan pemberian edukasi,

pemanfaatan program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi) serta membuat grup whatsapp dengan ibu hamil beresiko sehingga

dapat dipantau hingga persalinan nanti. Di wilayah kerja puskesmas sleman didapat

data ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T berjumlah 52. Untuk resiko terlalu muda

ada 3 ibu hamil, terlalu tua berjumlah 34, terlalu banyak 1, dan terlalu dekat 14

(simkia, 2021). Data tersebut diperoleh sampai dengan akhir bulan oktober 2021.

Saat penulis memulai aktualisasi di bulan November 2021 data ibu hamil dengan

resiko kehamilan 4T diperoleh dengan total 30, dikarenakan banyak dari ibu hamil

yang sudah bersalin di awal november, dan juga sudah abortus/ keguguran namun

tidak terlapor di SIMKIA.

Dalam isu belum optimalnya pemantauan tumbang pada APRAS di Wilayah

Kerja UPT Puskesmas Sleman selama pandemi covid 19 dikarenakan terdapat

keterbatasan dalam kegiatan tatap muka untuk beberapa instansi terutama sekolah

dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Hal tersebut menjadi salah satu

faktor belum optimalnya pemantauan tumbang pada APRAS di wilayah kerja

Puskesmas Sleman, sehingga untuk pelaporan tumbang sendiri tidak optimal.

Cakupan pemantauan tumbang pada APRAS di wilayah kerja Sleman masih belum

bisa memenuhi target, berdasarkan laporan akhir tahun 2020 cakupan pemantauan

APRAS yaitu 42,64%.

Selanjutnya belum optimalnya sosialisasi KB Metode Kontrasepsi Jangka

Panjang (MKJP) untuk pasangan usia subur (PUS) di UPT Puskesmas Sleman.

MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) sangat efektif digunakan bagi PUS

yang ingin ber-KB, sebab efek samping dan kegagalannya sangat minim. Himbauan

dari BKKBN untuk penggunaan KB yaitu dengan menggunakan metode kontrasepsi

jangka Panjang (MKJP) dikarenakan tingkat drop out- nya (rawan putus KB) lebih

rendah dibanding dengan penggunaan KB non MKJP. Di wilayah UPT Puskesmas

sendiri dari hasil laporan data akhir tahun 2020, capaian terbanyak terdapat pada

penggunaan KB suntik (Non MKJP).

19

Tabel 2. Pengelompokan Isu

NO KONDISI SAAT INI KONDISI YANG

DIHARAPKAN

PENGELOMPOKKAN

ISU

1. Belum optimalnya

pemantauan ibu hamil

dengan resiko kehamilan

4T di UPT Puskesmas

Sleman

Pemantauan ibu hamil

dengan resiko

kehamilan 4T di UPT

Puskesmas Sleman

menjadi optimal

Pelayanan Publik,

Manajemen ASN

2. Belum optimalnya

pemantauan tumbang

pada APRAS di Wilayah

Kerja UPT Puskesmas

Sleman selama pandemi

covid 19

Pemantauan tumbang

pada APRAS selama

pandemi di wilayah

kerja UPT Puskesmas

Sleman menjadi optimal

Pelayanan Publik,

Whole of Government

3. Belum optimalnya

sosialisasi KB Metode

Kontrasepsi Jangka

Panjang (MKJP) untuk

pasangan usia subur

(PUS) di UPT Puskesmas

Sleman

Jumlah akseptor KB

Metode Kontrasepsi

jangka Panjang (MKJP)

di UPT Puskesmas

Sleman meningkat

Pelayanan Publik

Terdapat berbagai cara untuk menetapkan urutan prioritas masalah, salah satunya

dengan teknik skoring menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Metode USG dilaksanakan dengan mnentukan skala nilai 1-5 dengan

mempehatikantiga komponen USG berikut:

1. Urgency (U) atau urgensi, yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,

dianalisis dan ditinjaklanjuti.

2. Seriousness (S) atau tingkat keseriusan dari masalah, yaitu seberapa serius isu

harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan

pemecahan masalah.

3. Growth (G) atau tingkat perkembangan masalah, yaitu seberapa besar

kemungkinan isu tersebut semakin memburuk bila dibiarkan.

Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang dapat ditarik

kesimpulan untuk dijadikan isu kontemporer.

20

Tabel 3. Analisis Isu Kontemporer dengan Metode USG

No. Isu Kriteria Penilaian

Total Urgent Seriousness Groowth

1. Belum optimalnya pemantauan ibu

hamil dengan resiko kehamilan 4T di

UPT Puskesmas Sleman

5 4 4 13

2.

Belum optimalnya pemantauan

tumbang pada APRAS di wilayah

kerja UPT Puskesmas Sleman

selama pandemi covid 19

4 4 3 11

3.

Belum optimalnya sosialisasi KB

Metode Kontrasepsi Jangka

Panjang (MKJP) di UPT

Puskesmas Sleman

4 3 3 10

Keterangan :

Urgent (Mendesak) Seriousness (Kegawatan) Growth (Pertumbuhan)

5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat

4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat

3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat

2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat

1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

Pernilaian dengan metode USG pada tabel 3 didapatkan hasil bahwa isu “Belum

optimalnya pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T di UPT Puskesmas

Sleman” mendapatkan nilai tertinggi yaitu 13, diikuti isu “Belum optimalnya

pemantauan tumbang pada APRAS di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sleman

selama pandemi covid 19” memperoleh nilai 11, dan yang terakhir isu “Belum

optimalnya sosialisasi KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di UPT

Puskesmas Sleman” mendapatkan nilai 10.

Berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis dengan mempertimbangkan

komponen urgency, seriousness, dan Growth total nilai terbesar terdapat pada isu

nomor 1 yaitu “Belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan

4T di UPT Puskesmas Sleman“. Berikut adalah mind maping yang menerangkan

penyebab isu utama terjadi menggunakan metode fishbone:

21

Gambar 1.4 Fihsbone faktor penyebab terjadinya isu

Dalam upaya mencapai tujuan Puskesmas Sleman dalam mewujudkan

masyarakat Kecamatan Sleman yang lebih mandiri, berbudaya sehat melalui

penerapan Smart Health pada tahun 2021 maka sebagai tahapan penulisan

Laporan Aktualisasi ini, penulis menetapkan judul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai

Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil Dalam Gerakan

Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko Kehamilan (“GENTA MILA”)”.

B. Proses Aktualisasi

Terlampir di halaman selanjutnya

22

AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS

Kegiatan 1

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan

4T menggunakan google spreadsheet, google map dan google

earth

Sub Kegiatan :

Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan

koordinator

Output :

Terlaksananya 1 kali pertemuan dengan Bidan Koordinator

untuk mendapatkan usulan perbaikan serta arahan terkait

program

Sub Kegiatan :

Membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di

google spreadsheet

Output :

Tersedianya akun Gmail dan link google spreadsheet, serta

terpetakannya 30 ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T di

google spreadsheet

Sub Kegiatan :

Memetakan ibu hamil menggunakan google map

Output :

Tersedianya link google map untuk pemetaan ibu hamil

dengan resiko kehamilan 4T

Sub Kegiatan :

Memetakan ibu hamil menggunakan google earth

Output :

Tersedianya link google earth untuk pemetaan ibu hamil

dengan resiko kehamilan 4T

Tanggal 6 November s.d. 11 November 2021

Tingkat Capaian Kegiatan melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T menggunakan google spreadsheet, google map

dan google earth terlaksana dengan tingkat pencapaian

sebesar 100%. Dengan indikator capaian:

Telah terlaksana pertemuan dengan Bidan Koordinator, dan

terpetakannya ibu hamil menggunakan google spreadsheet,

23

google map dan google earth.

Deskripsi Proses Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan

koordinator

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu melakukan

konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinator terkait

inovasi yang akan dijalankan. Pada tahapan ini penulis

berdiskusi terkait kegiatan GENTA MILA (Gerakan Pemantauan

Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan) yang akan dilaksanakan

sebagai program Puskesmas Sleman, cara mengumpulkan

data ibu hamil beresiko agar bisa terpetakan dengan baik, serta

menerima segala saran dan masukan saaat berdiskusi.

Membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di

google spreadsheet

Setelah melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan

koordinator, kemudian penulis melakukan kegiatan pembuatan

akun Gmail GENTA MILA, setelah itu menginput data ibu hamil

beresiko yang sudah didapat ke dalam google spreadsheet

agar bisa terpetakan di tiap desa yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Sleman.

Memetakan ibu hamil menggunakan google map

Setelah data ibu hamil yang beresiko terinput di google

spreadsheet, penulis mulai memetakan menggunakan google

map dengan cara menghubungi tiap pasien untuk membagikan

lokasinya atau sharelock setelah itu disimpan di google map

milik GENTA MILA agar memudahkan penulis dalam

pelaksanaan homevisit. Google map ini akan mengarahkan

langsung atau berisi rute ke lokasi rumah Ibu hamil beresiko

tersebut.

Memetakan ibu hamil menggunakan google earth

Setelah memetakan menggunakan google map, penulis

memetakan ibu hamil beresiko 4T menggunakan google earth.

Dengan cara meletakkan pin yang diberi keterangan nama ibu

hamil beresiko dan HPL nya di setiap desa yang ada di wilayah

kerja Puskesmas Sleman. Pemetaan dengan google earth ini

bisa dilihat dengan tampilan 3D ataupun 2D yang berupa

gambar wilayah kerja di Puskesmas Sleman. Setelah itu

24

memudahkan dalam mencari ibu hamil beresiko di setiap

wilayah dengan ketik nama wilayah desa/dusun maka akan

muncul tampilan ibu hamil yang beresiko di wilayah tersebut.

Hambatan Hambatan yang dihadapi penulis dalam melakukan konsultasi

dan koordinasi adalah perbedaan persepsi dan literatur. Selain

itu hambatan dalam melakukan pemetaan mulai dari

pengumpulan data ibu hamil beresiko 4T karena tidak semua

identitas dan keterangannya terisi lengkap, juga penggunaan

teknologi google earth yang merupakan hal baru bagi penulis.

Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan adalah dengan menyamakan

persepsi untuk mencari literatur dan juga dalam pemetaan

untuk mendapatkan data lengkap ibu hamil beresiko 4T dengan

menghubungi langsung ke setiap ibu hamil tersebut. Untuk

penggunaan google earth penulis selalu berusaha belajar

dengan melihat tutorial atau referensi yang ada.

Daftar Lampiran 1. Foto kegiatan

2. Notulen hasil konsultasi

3. Screenshoot nama akun Gmail

4. Foto isi data penginputan ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T di google spreadsheet

5. Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di

google map

6. Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di

google earth

7. Laporan Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

Manajemen ASN

Implementasi manajemen ASN ditandai dengan menjaga integritas dalam melakukan

pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T dan dengan penuh tanggung

jawab, disiplin dan professional agar dapat memperoleh hasil yang diharapkan

Whole of Government

Implementasi whole of government ditandai dengan adanya koordinasi, kerjasama

dengan atasan dan rekan kerja lainnya untuk membahas program yang akan

dilaksanakan.

Pelayanan Publik

Implementasi pelayanan publik ditandai dengan mendukung berkembangnya pelayanan

25

bagi masyarakat dengan langkah melakukan pemetaan ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T agar pelaksanaan pelayanan bagi masyarakat dapat lebih maksimal.

Sub Kegiatan:

a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinartor

AKUNTABILITAS

Tanggung jawab

Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan penuh tanggung jawab

Kejelasan

Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinator dengan bahasa

yang mudah dimengerti dan penuh kejelasan.

Integritas

Melakukan konsultasi, koordinasi dan memaparkan kegiatan dengan konsisten

sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.

NASIONALISME

Musyawarah

Menerapkan sikap sesuai sila ke-4 Pancasila yaitu melakukan musyawarah

dan berdiskusi dalam penyusunan rancangan aktualisasi serta menerima

masukan

dari bidan koordinator.

Kerjasama

Sebagai bidan saya melakukan kerjasama dengan bidan koordinator terkait

program, sehingga program dapat berjalan dengan baik.

ETIKA PUBLIK

Hormat

Bersikap hormat kepada bidan koordinator saat melakukan konsultasi dan

koordinasi.

Sopan

Bersikap sopan dalam menyampaikan rencana program pemecahan masalah

Santun

Melakukan konsultasi dengan bertutur kata yang santun dalam pemaparan

usulan.

KOMITMEN MUTU

Efisien

26

Dalam melaksanakan konsultasi dengan bidan koordinator menggunakan

kalimat-kalimat yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit, langsung kepada

permasalahan dan tujuan yang ingin disampaikan, sehingga komunikasi

berlangsung dengan baik dan tidak membutuhkan waktu terlalu lama.

Kreatifitas

Dalam konsultasi harus mengemukakan semua ide dan gagasan yang telah

disiapkan sebelumnya, diakukan dengan mengembangkan logika berfikir yang

baik dan kreatifitas agar ditemukan suatu inovasi yang bagus yang dapat

memajukan pelayanan diinstansi dan berguna untuk masyarakat.

ANTI KORUPSI

Jujur

Bersikap jujur dengan menyampaikan rencana kegiatan program kepada bidan

koordinator.

Disiplin

Bersikap disiplin dengan meminta persetujuan terlebih dahulu sebelum

memulai program

b. Membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet

AKUNTABILITAS

Kejelasan

Dalam membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet

diperlukan kejelasan isi dari data ibu hamil yang sudah dikumpulkan

Tanggung Jawab

Dalam melakukan kegiatan ini harus dilandasi rasa tanggung jawab agar

didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan

Keseimbangan

Menyeimbangkan waktu untuk melakukan kegiatan ini dengan tanpa

mengabaikan tugas, fungsi, dan peran lain sebagai bidan sehingga semua

pekerjaan tetap bisa dilaksanakan dengan baik.

NASIONALISME

Kerja keras

dalam melaksanaan penginputan data di google spreadsheet untuk pemetaan ibu

hamil beresiko dilaksanakan disaat yang bersamaan dengan tugas pokok sehari-

hari sehingga membutuhkan kerja keras.

Rela berkorban

27

Rela berkorban dalam hal waktu, pikiran, dan tenaga agar semua tugas bisa

terlaksana dengan baik.

ETIKA PUBLIK

Cermat

Dalam membuat akun gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet

dilakukan secara cermat, yaitu teliti dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan

dalam penginputan data.

Profesional

Dalam melaksanakan kegiatan ini juga harus menunjukkan sikap profesional

karena hasil dari penginputan data juga menjadi bukti pertanggungjawaban.

KOMITMEN MUTU

Efektif

Pelaksanaannya tidak membuang waktu yang lama dalam proses pembuatan

akun Gmail dan penginputan data di google spreadsheet sehingga mendapatkan

tujuan, hasil dan terget yang diharapkan dengan tepat waktu.

Efisien

Kegiatan ini dapat memudahkan dalam melihat ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T secara tepat sehingga tidak membuang tenaga dan waktu.

ANTI KORUPSI

Jujur

Dalam penginputan data di google spreadsheet bersikap jujur tentang isi dari

data yang disimpan

Kerja Keras

Sikap kerja keras harus diterapkan saat melakukan kegiatan pembuatan akun

Gmail dan penginputan data di google spreadsheet untuk dapat mewujudkan

hasil yang maksimal.

c. Memetakan ibu hamil menggunakan google map

AKUNTABILITAS

Kejelasan

Dalam memetakan ibu hamil dengan menggunakan google map diperlukan

kejelasan peletakan map yang sesuai dengan data alamat ibu hamil yang sudah

didapat.

28

Konsisten

Konsisten dalam melaksanakan kegiatan pemetaaan menggunakan google map

agar selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Tanggung Jawab

Melaksanakan kegiatan pemetaan ini dengan dilandasi rasa tanggung jawab

agar pemetaan selesai tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang diharapkan.

NASIONALISME

Rela berkorban

Pada saat melaksanakan pemetaan ibu hamil dengan menggunakan google map

harus rela berkorban dalam hal waktu, tenaga dan pikiran untuk dapat fokus

Kerja keras

Kerja keras dalam menyelesaikan kegiatan ini agar pemetaan dapat terlaksana

dengan baik.

ETIKA PUBLIK

Profesional

Dalam pemetaan ibu hamil beresiko menggunakan google map saya bersikap

profesional.

Cermat

Dalam melaksanakan kegiatan ini juga harus cermat dalam setiap proses yang

dilakukan agar tidak ada kesalahan dalam pemetaan.

KOMITMEN MUTU

Inovatif

Dalam memetakan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google

map merupakan kegiatan yang sebelumnya belum pernah ada, sehingga

kegiatan ini bersifat inovatif.

Efisien

Kegiatan ini dapat memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan homevisit kepada

ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T secara tepat sehingga tidak membuang

tenaga dan waktu.

ANTI KORUPSI

Berani

Berani melakukan pemetaan menggunakan google map dimana kegiatan ini

29

belum ada sebelumnya

Disiplin

Bersikap disiplin dalam pengerjaan kegiatan pemetaan menggunakan google

map agar selesai sesuai waktu yang sudah ditentukan.

Kerja Keras

Sikap kerja keras harus diterapkan saat melakukan kegiatan pemetaan ibu

hamil menggunakan google map untuk dapat mewujudkan hasil yang

maksimal.

d. Memetakan ibu hamil menggunakan google earth

AKUNTABILITAS

Kejelasan

Dalam memetakan ibu hamil dengan menggunakan google earth diperlukan

kejelasan dalam peletakan pin lokasi ibu hamil sesuai dengan desa ibu hamil

tersebut berdomisili

Tanggung Jawab

Dalam melakukan kegiatan ini harus dilandasi rasa tanggung jawab agar

didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan

NASIONALISME

Kerja keras

Sebagai bidan saya dalam melakukan pemetaan ibu hamil dengan google earth

membutuhkan kerja keras karena ini merupakan hal baru.

Rela berkorban

Rela berkorban dalam hal waktu, pikiran, dan tenaga agar selesai dengan hasil

yang maksimal.

ETIKA PUBLIK

Cermat

Dalam melakukan pemetaan menggunakan google earth dilakukan secara

cermat, yaitu teliti dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam peletakan pin

ibu hamil beresiko di setiap wilayahnya.

Profesional

Dalam melaksanakan kegiatan ini juga harus menunjukkan sikap profesional

karena hasil dari pemetaan juga menjadi bukti pertanggungjawaban.

30

KOMITMEN MUTU

Inovatif

Dalam memetakan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google

earth merupakan kegiatan yang sebelumnya belum pernah ada, sehingga

kegiatan ini bersifat inovatif

Efektif

Kegiatan ini memudahkan dalam melihat ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

di wilayah kerja Puskesmas Sleman sehingga lebih mudah dan tidak membuang

waktu yang lama.

ANTI KORUPSI

Disiplin

Bersikap disiplin dalam pengerjaan kegiatan pemetaan menggunakan google

earth agar pemetaan selesai dalam waktu yang sudah ditetapkan.

Kerja Keras

Sikap kerja keras harus diterapkan dalam melakukan pemetaan ibu hamil

dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google map agar dapat mewujudkan

hasil yang maksimal.

Kontribusi Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi

Organisasi

Kegiatan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google

spreadsheet, google map dan google earth berkontribusi bertujuan agar pemantauan

ibu hamil beresiko dapat optimal dengan memanfaatkan teknologi sehingga

berkontribusi dalam visi misi Pemerintah Daerah Sleman yaitu “Menciptakan tata kelola

pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kepada masyarakat”

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan

google spreadsheet, google map, dan google earth sesuai dengan nilai SATRIYA yaitu

Inovatif, yakin dan percaya diri serta Ahli-profesional, melakukan pemetaan ibu hamil.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan

ini:

Kerjasama dan kooordinasi mutlak harus sering dilakukan kepada bidan koordinator, ini

dilakukan guna menciptakan produk yang berkualitas dan diharapkan bermanfaat dan

dapat diaplikasikan di wilayah kerja Puskesmas Sleman.

31

Tanggung Jawab dan kerja keras menjadi salah satu kunci, agar dapat terlaksana

kegiatan yang sudah dilakukan tahap konsultasi dan koordinasi dengan bidan

koordinator, pembuatan akun Gmail, penginputan data ibu hamil menggunakan google

spreadsheet, pemetaan menggunakan google map dan google earth.

Yogyakarta, 11 November 2021

Disetujui oleh:

Mentor

dr.Ellyza Sinaga, MPH NIP.196604072002122002

32

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 1

Melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan

google spreadsheet, google map dan google earth

Sub Kegiatan :

1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinator

Gambar 1.5 Kegiatan melakukan konsultasi dengan bidan koordinator

33

NOTULEN KONSULTASI

Hari/ Tanggal : Sabtu, 06 November 2021

Pukul : 13.00 – 14.00 WIB

Tempat : Ruang KIA Puskesmas Sleman

Acara :

1. Konsultasi pengambilan data untuk ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

2. Konsultasi untuk kegiatan homevisit kepada ibu hamil serta pemantauan P4K (Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

Hasil Konsultasi:

1. Pengambilan data untuk ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

• Untuk pengambilan data ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T bisa melalui SIMKIA

di bagian ibu hamil resiko tinggi, untuk kriteria 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat

dan terlalu banyak) bisa di bedakan sendiri nanti.

• Pengambilan data juga dilihat dari buku register K1 (kunjungan pertama kali pada ibu

hamil)

• Untuk melengkapi data ibu hamil yang tidak masuk ke data ibu hamil resiko tinggi di

SIMKIA, bisa dilihat di buku register kehamilan.

2. Kegiatan homevisit dan konseling serta pemantauan P4K (Program Perencanaa

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

• Perhitungan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja dihitung

berdasarkan angka estimasi 20% dari Total Ibu Hamil di satu wilayah pada kurun waktu

yang sama, jadi untuk kegiatan homevisit ambil 20% dari total keseluruhan ibu hamil

yang beresiko.

• Tentukan menggunakan tingkat urgency mana yang harus di homevisit terlebih dahulu

• Kegiatan homevisit juga dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil, hasil

pemeriksaan bisa ditulis di buku KIA dan blangko pemeriksaan yang di tandatangani

pasien sebagai bukti bidan sudah melakukan homevisit dan blangko tersebut sebagai

arsip bidan.

• Kegiatan pemantauan P4K (Program Perencanaa Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi) seLain pengisian stiker juga penempelan stiker dirumah ibu hamil.

Kamis, 28 Oktober 2021 Notulen,

Metya Rahma novianti,A.Md.Keb.

34

Sub Kegiatan:

2. Membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet

Gambar 1.6 Kegiatan membuat akun Gmail GENTA MILA

Gambar 1.7 Screenshoot nama akun Gmail GENTA MILA

35

LAPORAN KEGIATAN PEMBUATAN AKUN GMAIL

a. Nama Kegiatan : Pembuatan akun Gmail

b. Tujuan Kegiatan : Terwujudnya akun Gmail Genta Mila

c. Pelaksanaan :

• Hari/ tanggal : Senin, 08 November 2021

• Waktu : 19.00 – selesai

d. Laporan pelaksanaan

Langkah-langkah pembuatan akun Gmail

• Buka Gmail pilih sign up / buat akun

• Muncul tampilan buat akun google lalu masukkan nama depan : Genta dan nama

belakang: Mila

• Memasukkan informasi dasar yaitu tanggal lahir (pilih tanggal, bulan dan tahun)

setelah itu masukkan gender

• Setelah itu menentukan alamat gmail yang akan dibuat, yaitu:

[email protected]

• Membuat kata sandi

• Setelah kata sandi dibuat akan muncul informasi persetujuan

• Setelah setuju dengan persutujuan yang ada, alamat gmail sudah dapat

digunakan dengan alamat email: [email protected]

Pembuat Laporan,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb

36

.

Gambar 1.8 Kegiatan menginput data ibu hamil di google spreadsheet

Gambar 1.9 Foto isi data penginputan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

di google spreadsheet

37

LAPORAN KEGIATAN PENGINPUTAN DATA IBU HAMIL BERESIKO DI GOOGLE

SPREADSHEET

a. Nama Kegiatan : Penginputan data ibu hamil beresiko di google

spreadsheet

b. Tujuan Kegiatan : Terpetakannya ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T di google spreadsheet

c. Pelaksanaan

• Hari/ tanggal :

• Waktu :

Selasa, 09 November 2021

15.00 – 17.00

d. Laporan Pelaksanaan :

Langkah-langkah penginputan data di google spreadsheet :

• Untuk membuat Google Spreadsheet baru melalui google drive dengan membuka

link: drive.google.com

• Di sisi kiri pada tampilan layar browser, klik 'New'.

• Lalu secara otomatis diarahkan ke halaman online

docs.google.com/spreadsheets untuk membuat spreadsheet baru.

• Tampilan spreadsheet baru yang kosong (terdiri dari sel, baris, dan kolom seperti

Microsoft Excel) akan terlihat pada browser.

• Mengubah nama spreadsheet baru dengan mengetik di bagian 'untitled spreadsheet'

menjadi ‘Ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T’.

• Mengedit nama setiap 'Sheet' menjadi nama tiap desa di wilayah kerja puskesmas

sleman yaitu Caturharjo, Triharjo, Pandowoharjo, Tridadi, Trimulyo.

• Mengisi judul kolom dengan tahun, nama ibu, nama suami, umur, tanggal lahir, dusun,

HPHT, HPL, tanggal bersalin, alamat, no hp, jarak kehamilan, Riwayat obstetric

(GPAhAb), dan jenis resiko kehamilan.

• Lalu mengisi data ibu hamil beresiko di kolom yang sudah dibuat.

• Setelah selesai, data yang sudah diinput dalam google spreadsheet dapat di bagi link

nya agar bisa dilihat dan digunakan oleh bidan dalam memantau ibu hamil dengan

resiko kehamilan 4T

• Cara bagikan link yaitu dengan klik tombol ‘bagikan’ di pojok kanan atas dokumen

spreadsheet.

• Mengatur yang dapat melihat yaitu siapa saja yang mendapat link spreadsheet

38

• Berikut link spreadsheet yang sudah dibuat:

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1MXQy87Kyh4LxN6X6Acjp4sqEPfYZqKA4

9cnxJFniAhc/edit?usp=sharing

Pembuat Laporan,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb

39

Sub Kegiatan:

3. Memetakan ibu hamil menggunakan google map

Gambar 2.0 Kegiatan memetakan ibu hamil menggunakan google map

Gambar 2.1 Screenshoot data ibu hamil di google map

40

LAPORAN KEGIATAN PEMETAAN IBU HAMIL MENGGUNAKAN GOOGLE MAP

a. Nama Kegiatan : Pemetaan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

menggunakan google map

b. Tujuan Kegiatan : Terpetakannya ibu hamil dengan resiko kehamilan

4T di google map

c. Pelaksanaan

Hari/ Tanggal : Rabu, 10 November 2021

Waktu : 15.00 – selesai

Laporan Pelaksanaan:

Langkah-langkah pemetaan ibu hamil di google map:

• Membuka google map menggunakan akun Gmail genta mila

• Membuat daftar baru dengan memberi nama ‘ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T’

dan pada bagian deskripsi diisi ‘berisi rute lokasi rumah ibu hamil dan memudahkan

dalam kunjungan rumah serta pemantauan P4K’ lalu klik ‘simpan’

• Menghubungi pasien ibu hamil beresiko melalui whatsapp untuk meminta data dan

juga sharelock agar bisa disimpan/diterapkan di google map genta mila puskesmas

sleman.

• Setelah mendapat sharelock dari ibu hamil klik map tersebut lalu pilih simpan di daftar

yang sudah dibuat yaitu pada daftar ‘ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T’ isi

deskripsi dengan nama ubu hamil dan HPL nya lalu klik selesai.

• Bagikan link google map dengan cara:

✓ Pilih opsi berbagi →kjlik bagikan→opsi pengeditan jangan di on kan agar

orang lain tidak dapat mengedit,

Link google map:

https://www.google.com/maps/placelists/list/Lp4eObLWxnnpakTRdXwFEuN

BGqSs7A

Pembuat Laporan,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

41

Sub Kegiatan:

4. Memetakan ibu hamil menggunakan google earth

Gambar 2.2 Kegiatan memetakan ibu hamil menggunakan google earth

Gambar 2.3 Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di google earth

42

LAPORAN KEGIATAN PEMETAAN IBU HAMIL MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH

a. Nama Kegiatan :

b. Tujuan Kegiatan :

c. Pelaksanaan

• Hari/ tanggal :

• Waktu :

Membuat pemetaan ibu hamil menggunakan

google earth

Terpetakannya ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T di google earth

Kamis, 11 November 2021 15.00 – selesai

d. Laporan Pelaksanaan:

Langkah-langkah pemetaan ibu hamil di google earth

• Buka google earth menggunakan akun Gmail Genta Mila

• Disisi kiri pada tampilan layar terdapat menu dan pilih new project setelah itu pilih

‘create project in google drive’

• Ubah nama pada project title menjadi ‘ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T’ dan

mengisi deskripsi dengan penjelasan manfaat dari project tersebut yaitu ‘untuk

mengetahui jumlah ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T di wilayah kerja puskesmas

sleman’

• Untuk memberikan batas wilayah tiap desa di kecamatan sleman saya pilih ‘new

fiture’ → search to add place → ketik nama desa yang akan diberikan batas wilayah

(caturharjo, pandowoharjo, tridadi, trimulyo, triharjo) → pilih “draw line or shape’ untuk

wilayah:

✓ Caturharjo : garis warna kuning

✓ Pandowoharjo : garis warna merah

✓ Triharjo : garis warna biru

✓ Trimulyo : garis warna ungu

✓ Tridadi : garis warna putih

• Meletakkan pin untuk ibu hamil yang beresiko pada map yang ada sesuai dengan

lokasi ibu hamil tersebut dengan cara:

✓ pilih ‘new feature’ yang ada pada project

✓ klik ‘add placemark’

✓ Letakkan pin sesuai dengan dusun domisili ibu hamil beresiko tersebut

✓ Berikan keterangan pada place title yaitu dengan nama ibu hamil dan HPL

nya

✓ Lalu ‘save’

• Cara bagikan link yaitu dengan klik tombol ‘share project’ pada bagian atas judul

43

• Pada bagian ‘get link’ pilih ‘viewer’ pada ‘anyone with the link’ setelah itu copy link dan

klik ‘done’

• Berikut link google earth yang sudah dibuat:

https://earth.google.com/earth/d/1Bi3GXG9S2-6UZHHeKsIri7_ZUVJvL9If?usp=sharing

Pembuat Laporan,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb

44

LAPORAN KEGIATAN 1

Melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan

google spreadsheet, google map dan google earth

Kepada Yth.dr.Ellyza Sinaga, MPH

Kepala Puskesmas Sleman

di Sleman DIY

Pendahuluan

Pemetaan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T merupakan langkah awal yang harus

dilakukan untuk menjadikan kegiatan selanjutnya saling berkesinambungan. Hal ini

dilakukan untuk menjadi acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan

berikutnya

Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan pemetaan ini berlangsung pada tanggal 6 November – 11 November 2021.

Pada kegiatan ini terdapat 4 (empat) sub kegiatan yaitu melakukan konsultasi dan

koordinasi dengan bidan koordinator, membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil

di google spreadsheet, memetakan ibu hamil menggunakan google map, dan yang terakhir

memetakan ibu hamil menggunakan google earth. Terdapat total 30 ibu hamil dengan

resiko kehamilan 4T yang terpetakan, dengan kriteria ibu hamil dengan Terlalu muda

terdapat 1 orang, Terlalu tua berjumlah 20, Terlalu dekat berjumlah 6, terdapat 1 ibu hamil

dengan Terlalu tua dan terlalu dekat, serta 2 orang dengan Terlalu tua dan terlalu banyak.

Setelah itu link gogle spreadsheet, google map dan google earth dapat diakses oleh

siapapun terutama untuk bidan khususnya bidan desa agar dapat mengetahui jumlah ibu

hamil dengan resiko kehamilan 4T di wilayahnya sehingga nantinya juga memudahkan

dalam melakukan kunjungan rumah.

Kendala dan Solusi

Saat melakukan konsultasi dan koordinasi yang dihadapi penulis adalah perbedaan

persepsi dan literatur, sehingga penulis mencari solusi untuk mengatasi kesulitan dengan

berusaha menyamakan persepsi untuk mencari literatur Selain itu hambatan dalam

melakukan pemetaan mulai dari pengumpulan data ibu hamil beresiko 4T karena tidak

semua identitas dan keterangannya terisi lengkap, sehingga untuk mendapatkan data

lengkap ibu hamil beresiko 4T diselesaikan dengan menghubungi langsung ke setiap ibu

hamil tersebut juga penggunaan teknologi google earth yang merupakan hal baru bagi

penulis. Untuk penggunaan google earth penulis selalu berusaha belajar dengan melihat

tutorial atau referensi yang ada.

45

Penutup

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah

dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu

sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.

Sleman, 11 November 2021

Peserta Diklat,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP. 199211062020122008

46

AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS

Kegiatan 2

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai

resiko kehamilan 4T

Sub Kegiatan :

Menyiapkan materi leaflet

Output :

Tersedianya materi bahan untuk menyusun leaflet

Sub Kegiatan :

Membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes.

Output:

Adanya 1 buah desain leaflet yang berisi informasi

berdasarkan dasar teori yang telah disusun sesuai dengan

konsep yang diinginkan dan mudah diterima oleh masyarakat

Sub Kegiatan :

Membuat video mengenai resiko kehamilan 4T

Output :

Adanya 1 buah konsep video yang berisi edukasi tentang ibu

hamil dengan resiko kehamilan 4T

Sub Kegiatan :

Mengupload video ke channel youtube puskesmas sleman

Output :

Adanya 1 video edukasi tentang ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T yang terupload di channel youtube puskesmas

sleman

Tanggal 12 November s.d. 16 November 2021

Tingkat Capaian Kegiatan membuat logo GENTA MILA dan media edukasi

mengenai resiko kehamilan 4T terlaksana dengan tingkat

pencapaian sebesar 100%. Dengan indikator capaian:

Telah terlaksana pembuatan logo GENTA MILA dan media

edukasi mengenai resiko kehamilan 4T yaitu berupa leaflet dan

video.

Deskripsi Proses Menyiapkan materi leaflet

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu menyiapkan materi

leaflet dari beberapa sumber agar leaflet yang dihasilkan

berkualitas, serta isinya mudah diterima dan dipahami oleh ibu

47

hamil yang beresiko. Pada tahapan ini penulis mengumpulkan

beberapa materi lalu dirangkum dan diterapkan pada leaflet

yang akan dibuat.

Membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes

Setelah menyiapkan materi leaflet kemudian dilakukan

pembuatan desain leaflet yang berkoordinasi dengan promkes.

Penulis menjelaskan maksud dan tujuan dari pembuatan

leaflet, materi apa saja yang sudah disiapkan agar bisa

mencapai kesepakatan dalam pembuatan desain leaflet

sehingga nantinya berjalan dengan lancar.

Membuat video mengenai resiko kehamilan 4T

Tahapan selanjutnya yaitu membuat media edukasi berupa

video. Pada tahapan ini dalam pembuatan video penulis

menggunakan aplikasi animaker. Video berisi tentang edukasi

resiko kehamilan 4 terlalu yang dipaparkan menggunakan

animasi, agar video terlihat menarik dan pesan yang

disampaikan dapat diterima serta dipahami oleh ibu hamil yang

beresiko.

Mengupload video ke channel youtube puskesmas sleman

Setelah pembuatan video mengenai resiko kehamilan 4T dan

di acc oleh mentor, kemudian mengupload video tersebut ke

channel youtube Puskesmas Sleman agar bisa diakses oleh

masyarakat luas dan menjadi media edukasi yang bermanfaat

terutama bagi ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T.

Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam berkoordinasi dengan promkes

adalah perbedaan persepsi mengenai desain leaflet yang ingin

dibuat. Selain itu dalam pembuatan media edukasi berupa

video dengan menggunakan animaker merupakan hal baru

bagi penulis.

Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan adalah menyamakan

persepsi dalam membuat desain leaflet dengan mencari

beberapa desain yang pas hingga terbentuk suatu kesepakatan

dengan promkes. Untuk penggunaan animaker penulis selalu

berusaha belajar dengan melihat tutorial atau referensi yang

ada sehingga video dapat terselesaikan sesuai dengan yang

diharapkan.

48

Daftar Lampiran 1. Logo GENTA MILA

2. Foto kegiatan

3. Materi leaflet

4. Desain leaflet

5. Foto konsep video edukasi tentang resiko kehamilan 4T

6. Screenshoot tampilan video di youtube puskesmas sleman

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

Manajemen ASN

Implementasi manajemen ASN dalam membuat logo dan media edukasi merupakan

peran dalam menjalankan tugas secara professional sesuai dengan manajemen ASN

Whole of Government

Implementasi whole of government ditandai dengan saat membuat logo dan media

edukasi bekerjasama dengan pihak percetakan agar menghasilkan media edukasi yang

menarik dan bermanfaat bagi pengunjung puskesmas

Pelayanan Publik

Implementasi pelayanan publik dalam membuat logo dan media edukasi yaitu bertujuan

untuk menjadi salah satu sarana meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien,

sehingga kualitas kesehatan masyarakat semakin meningkat.

Sub Kegiatan:

a. Menyiapkan materi leaflet

AKUNTABILITAS

Tanggung jawab

Mempersiapkan materi leaflet berdasarkan sumber yang dapat dipercaya agar

dapat dipertanggung jawabkan.

Jelas

Dalam menyusun materi dengan bahasa yang jelas sehingga maksud dari

edukasi tersampaikan secara baik.

NASIONALISME

Pantang menyerah

Pada saat menyusun materi leaflet diaksanakan dengan pantang menyerah.

Musyawarah

Pada saat menyusun materi leaflet dengan musyawarah untuk mendapat hasil

yang maksimal untuk tercapainya tujuan kegiatan.

49

ETIKA PUBLIK

Disiplin

Menyiapkan materi leaflet dengan disiplin waktu agar materi segera terkumpul

dan dapat segera diterapkan pada leaflet yang ingin dibuat.

Sopan

Bahasa yang digunakan dalam menyusun leaflet adalah bahasa baku dan sopan.

KOMITMEN MUTU

Kreatif

Dalam menyiapkan materi untuk leaflet harus berfikir kreatif agar leaflet yang

dihasilkan nantinya menarik untuk dibaca.

Efisien

Dalam menyusun materi menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dipahami,

tidak berbelit-belit, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik

dan tidak membutuhkan waktu terlalu lama dalam memahami maksud materi.

ANTI KORUPSI

Kerja keras

Meyusun materi leaflet dengan kerja keras untuk mendapatkan materi sebaik

mungkin untuk dijadikan bahan isi leaflet

Jujur

Melakukan dengan Amanah atas apa yang disampaikan kepada pasien melalui

leaflet, dan jujur tidak direkayasa dan dari sumber yang jelas.

b. Membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes

AKUNTABILITAS

Tanggung Jawab

Merancang leaflet dilandasi tanggung jawab atas materi yang tercantum di

dalam leaflet dan harus sesuai dengan teori yang telah ada.

Jelas

Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

NASIONALISME

Musyawarah

Melakukan koordinasi dan musyawarah dengan promkes dalam pembuatan

desain leaflet agar sesuai yang diharapkan.

Rela berkorban

50

Harus rela berkorban meluangkan waktunya agar desain leaflet segera

terselesaikan dengan baik.

ETIKA PUBLIK

Sopan dan santun

Harus santun dalam bertutur kata dan bersikap sopan saat melakukan koordinasi

dengan promkes dalam pembuatan desain leaflet, menjalin hubungan baik

Menghormati

Menjalin hubungan baik, menghormati dengan saling menghargai agar

pembuatan media edukasi berjalan lancar.

KOMITMEN MUTU

Inovasi

Merancang leaflet dengan inovasi karena tidak menggunakan rancangan yang

sudah pernah ada tetapi menyusun sendiri dan juga hasil dari koordinasi dengan

promkes

Efektif dan efisien

Saat berkoordinasi harus disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalah

pahaman dan dalam pembuatan desain leaflet dilakukan secara cepat sehingga

tidak membutuhkan waktu serta biaya yang banyak.

ANTI KORUPSI

Jujur

Permintaan izin terhadap pembuatan leaflet disampaikan dengan terbuka dan

jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan leaflet tersebut.

Berani

Berani melaksanakan koordinasi dalam pembuatan desain leflet dengan

promkes secara percaya diri.

c. Membuat video mengenai resiko kehamilan 4T

AKUNTABILITAS

Tanggung Jawab

Saya sebagai bidan dalam membuat video edukasi harus dapat

mempertanggung jawabkan isi dari materi video yang artinya beresumber dari

51

literatur yang jelas.

Konsisten

Konsisten dalam pembuatan video agar selesai sesuai dengan yang diharapkan.

NASIONALISME

Kerja keras

Dalam pembuatan video edukasi diperlukan kerja keras karena selain

menentukan konsep video, proses editing dan pembuatan butuh waktu.

Rela berkorban

Harus rela berkorban tenaga, waktu dan pikiran dalam pembuatan video edukasi

ini agar selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

ETIKA PUBLIK

Cermat

Dalam pembuatan video dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan

baik dari segi gambar, tulisan maupun suara yang ditampilkan.

Sopan

Penggunaan bahasa yang sopan diperlukan dalam pembuatan video agar video

yang dihasilkan nyaman didengarkan oleh para ibu hamil beresiko.

Disiplin

Disiplin waktu agar video dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

KOMITMEN MUTU

Inovasi

Membuat konsep video dengan inovasi karena tidak menggunakan konsep video

yang sudah pernah ada.

Kreatifitas

Dibutuhkan kreatifitas dalam pembuatan video agar menghasilkan video yang

berkualitas.

ANTI KORUPSI

Kerja keras

Bidan meyusun konsep video dengan kerja keras untuk menghasilkan video

sebaik mungkin agar dapat tersampaikan isinya dengan jelas kepada para ibu

hamil beresiko

52

Disiplin

Disiplin dalam pelaksanaan pembuatan video agar selesai sesuai dengan waktu

yang sudah ditentukan.

d. Mengupload video ke channel youtube puskesmas sleman

AKUNTABILITAS

Jelas

Dalam proses upload video diperlukan kejelasan dalam pemberian judul dan

deskripsi agar terlihat menarik.

Transparan

Diperlukan transparansi yaitu terbukanya akses bagi seluruh masyarakat

terhadap video yang di upload.

NASIONALISME

Kerjasama

Dalam upload video dilakukan kerjasama dengan promkes

Rela berkorban

Rela berkorban meluangkan waktunya agar tujuan tercapai.

ETIKA PUBLIK

Cermat

Dalam upload video harus dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan

dalam upload video.

Profesional

Bersikap profesional saat melakukan upload video agar kegiatan terlaksana

sesuai dengan yang diharapkan.

KOMITMEN MUTU

Kualitas

Dalam upload video di channel youtube Puskesmas Sleman diperlukan kualitas

video yang baik agar dapat diakses semua masyarakat.

Efektif

Video sebagai media edukasi yang efektif bagi masyarakat, menarik dilihat dan

didengarkan sehingga sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan.

53

ANTI KORUPSI

Jujur

Dalam upload video berlaku jujur terhadap video yang di upload yaitu hasil

karya sendiri.

Tanggung jawab

Bertanggung jawab terhadap hasil video yang di upload.

Kontribusi Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi

Organisasi

Kegiatan membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko kehamilan

4T bertujuan untuk mempromosikan pelayanan dengan berbagai media agar informasi

dapat tersampaikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga

berkontribusi dalam visi misi Pemerintah Daerah Sleman yaitu “Meningkatkan pelayanan

pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan

masyarakat.”

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam melakukan kegiatan membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai

resiko kehamilan 4T sesuai dengan nilai SATRIYA yaitu inovatif, yakin dan percaya diri

serta Ahli-profesional dalam melakukan pembuatan media edukasi leaflet.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan

ini:

Saat pelaksanaan pembuatan media edukasi tentang resiko kehamilan 4T penulis harus

bekerja keras untuk menghasilkan media edukasi leaflet dan video yang berkualitas

dan dapat mudah diterima serta dipahami oleh masyarakat terutama ibu hamil beresiko.

Kerjasama mutlak harus dilakukan dengan promkes. Hal ini dilakukan agar dalam

penerbitan leaflet dan video dapat sesuai dengan standar Puskesmas Sleman.

Yogyakarta, 16 November 2021

Disetujui oleh:

Mentor

dr.Ellyza Sinaga, MPH

NIP.196604072002122002

54

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 2

Membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko

kehamilan 4T

Sub Kegiatan :

1. Menyiapkan materi leaflet

Gambar 2.4 Kegiatan mencari materi leaflet

Gambar 2.5 Bahan materi leaflet

55

Sub Kegiatan:

2. Membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes

Gambar 2.6 Kegiatan koordinasi dengan promkes dalam membuat desain leaflet

Gambar 2.7 Desain leaflet tentang resiko kehamilan 4T

56

Sub Kegiatan:

3. Membuat video mengenai resiko kehamilan 4T

Gambar 2.8 Foto kegiatan pembuatan video edukasi resiko kehamilan 4T

Gambar 2.9 Konsep video edukasi tentang resiko kehamilan 4T

57

Sub Kegiatan:

4. Mengupload video ke channel youtube puskesmas sleman

Gambar 3.0 Kegiatan upload video di youtube Puskesmas Sleman

Link Youtube: https://youtu.be/0NYfai3C7EE

Gambar 3.1 Screenshoot tampilan video di youtube puskesmas sleman

58

LAPORAN KEGIATAN 2

Membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko kehamilan 4T

Kepada Yth.dr.Ellyza Sinaga, MPH

Kepala Puskesmas Sleman

di Sleman DIY

Pendahuluan

Membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko kehamilan 4T merupakan

tahapan kedua dalam rangkaian kegiatan ini. Hal ini dilakukan untuk dapat

mempromosikan pelayanan dengan berbagai media agar informasi dapat tersampaikan

sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang resiko kehamilan 4T.

Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan pembuatan logo dan media edukasi ini berlangsung pada tanggal 12 November -

16 November 2021.

Pada kegiatan ini terdapat 4 (empat) sub kegiatan yaitu menyiapkan materi leaflet,

membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes, membuat video mengenai resiko

kehamilan 4T dan mengupload video ke channel youtube Puskesmas Sleman. Hasil dari

kegiatan ini yaitu terdapat 15 stiker logo GENTA MILA yang nantinya ditempel dirumah ibu

hamil beresiko mengiringi penempelan stiker P4K. Untuk leaflet jumlah yang tercetak yaitu

30, 15 digunakan untuk pemberian edukasi saat kunjungan rumah, dan 15 leaflet diletakkan

di poli KIA. Media edukasi dengan video yang sudah di upload di channel youtube

Puskesmas Sleman link dapat diakses secara luas sehingga dapat mengedukasi

masyarakat khususnya ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T. Berikut link youtube video

edukasi resiko kehamilan 4T: https://youtu.be/0NYfai3C7EE

Kendala dan Solusi

Saat melakukan koordinasi dengan promkes yang dihadapi penulis adalah perbedaan

persepsi mengenai desain leaflet yang ingin dibuat sehingga penulis mencari solusi untuk

mengatasi kendala ini dengan menyamakan persepsi dalam membuat desain leaflet

dengan mencari beberapa desain yang pas hingga terbentuk suatu kesepakatan dengan

promkes. Selain itu kendala lain dalam pembuatan media edukasi berupa video dengan

menggunakan animaker merupakan hal baru bagi penulis. Untuk mengatasinya penulis

selalu berusaha belajar dengan melihat tutorial atau referensi yang ada sehingga video

dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.

59

Penutup

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah

dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu

sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.

Sleman, 16 November 2021

Peserta Diklat,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP. 199211062020122008

60

AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS

Kegiatan 3

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko

dan pemantaun P4K (Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi)

Sub Kegiatan :

Menyusun jadwal kunjungan

Output :

Tersedianya jadwal kunjungan dan pemantauan P4K pada ibu

hamil beresiko.

Sub Kegiatan :

Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan

dikunjungi

Output:

Terselenggaranya 15 kali komunikasi dengan ibu hamil terkait

dengan rencana kunjungan rumah

Sub Kegiatan :

Melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil dan memberikan

konseling

Output :

Terselenggaranya 15 kegiatan pemeriksaan dan juga

konseling kepada ibu hamil beresiko.

Sub Kegiatan :

Mengisi data pada stiker P4K

Output :

Tersedianya 15 buah stiker P4K yang sudah terisi lengkap.

Sub Kegiatan :

Pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di

rumah ibu hamil beresiko

Output :

Terlaksananya penempelan 15 stiker P4K dan stiker logo

GENTA MILA di depan rumah ibu hamil beresiko

Tanggal 17 November s.d. 04 Desember 2021

61

Tingkat Capaian Kegiatan melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang

beresiko dan pemantaun P4K (Program Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi) terlaksana dengan tingkat

pencapaian sebesar 100%.

Dengan indikator capaian:

Telah terlaksananya komunikasi dengan ibu hamil beresiko yang

akan dikunjungi. Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kepada

ibu hamil dan pemberian konseling, terisinya data pada stiker

P4K, terpasangnya stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di

rumah ibu hamil beresiko.

Deskripsi Proses Menyusun jadwal kunjungan

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu menyusun jadwal

kunjungan untuk ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T.

Kunjungan dilakukan terhadap 15 ibu hamil selama kegiatan

aktualisasi dengan kriteria yang diprioritaskan seperti ibu hamil

dengan HPL di bulan November 2021, desember 2021, januari

2022 dan memiliki resiko kehamilan lebih dari 1 terlalu.

Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan

dikunjungi

Setelah Menyusun jadwal kunjungan, penulis melakukan

komunikasi dengan ibu hamil yang akan dikunjungi dengan

mengirim whatsapp kepada ibu hamil tersebut, menentukan

waktu yang tepat agar kegiatan kunjungan rumah ini dapat

terlaksana,sesuai dengan jadwal kunjungan yang sudah dibuat.

Melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil dan memberikan

konseling

Setelah berkomunikasi dengan ibu hamil beresiko dan dapat

jadwal yang sesuai, lalu dilaksanakan kegiatan kunjungan rumah.

Saat kunjungan rumah dilakukan pemeriksaan ibu hamil yang

terdiri dari penimbangan BB, pengukuran TD, pengukuran TFU,

palpasi, pemeriksaan DJJ dan juga konseling, pemberian edukasi

menggunakan leaflet resiko kehamilan 4T juga dilakukan.

Mengisi data pada stiker P4K

Tahapan selanjutnya setelah pemeriksaan ibu hamil dan

konseling yaitu pengisian data stiker P4K (Program Perencanaan

62

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) dengan secara

berurutan yaitu mengisi nama ibu hamil, taksiran persalinan,

penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,

transportasi, dan calon pendonor darah.

Pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di

rumah ibu hamil beresiko

Setelah stiker P4K terisi, tahapan selanjutnya di kegiatan ini yaitu

penempelan stiker logo GENTA MILA dan stiker P4K di rumah

pasien. Dengan penempelan stiker ini maka setiap ibu hamil akan

tercatat, terdata dan terpantau secara tepat, serta keluarga

maupun masyarakat sekitar tau dan paham akan persalinan yang

beresiko dan diharapkan selalu siaga.

Hambatan Hambatan yang dihadapi penulis adalah saat melakukan

komunikasi dengan ibu hamil beresiko yang akan dikunjungi tidak

semua ibu hamil membalas pesan yang dikirim oleh penulis.

Selain itu saat akan melakukan kunjungan rumah dan melakukan

komunikasi dengan ibu hamil sebelumnya, ternyata ada

beberapa ibu hamil yang sudah bersalin ataupun sedang tidak

berada di wilayah Sleman dikarenakan akan bersalin di daerah

asal, sehingga penulis mengganti sasaran ibu hamil beresiko

yang akan dikunjungi

Solusi Melakukan follow up terhadap ibu hamil yang tidak membalas

pesan saat dihubungi dengan menelpon agar mendapat

kesepakatan waktu kunjungan dengan jadwal yang sudah

ditentukan serta melakukan penjadwalan ulang dengan

mengganti beberapa ibu hamil yang tidak jadi dikunjungi dengan

ibu hamil beresiko lainnya.

Daftar Lampiran 1. Foto Kegiatan

2. Jadwal kunjungan rumah ibu hamil beresiko

3. Screenshoot komunikasi dengan ibu hamil melalui

Whatsapp

4. Laporan kegiatan

5. Foto hasil pemeriksaan ibu hamil beresiko

6. Foto stiker P4K yang sudah terisi

63

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

MANAJEMEN ASN

Dalam mengadakan kunjungan rumah dan pemantauan P4K dilakukan secara terencana

dan harus bertanggung jawab, professional dan dapat menunjukkan integritas sebagai

ASN.

WHOLE OF GOVERNMENT

Dalam mengadakan kunjungan ke rumah ibu hamil dan pemantauan P4K bertujuan

untuk berkoordinasi, kerjasama, dan komunikasi mengenai pemantauan ibu hamil

dengan resiko kehamilan 4T.

PELAYANAN PUBLIK

Dalam melakukan kunjungan rumah dan pemantauan P4K didasarkan pada prinsip untuk

memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, harus secara bersama-

sama diketahui, dipahami dan disepakati oleh semua pihak yang terkait mengenai tujuan

tersebut.

Sub Kegiatan:

a. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan dikunjungi

AKUNTABILITAS

Jelas

Dapat menyampaikan informasi yang jelas terhadap pasien mengenai rencana

kunjungan rumah yang akan dilakukan.

Tanggung Jawab

Dapat mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan dengan melaksanakan

kegiatan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.

NASIONALISME

Menghormati

Dalam menjalin komunikasi harus saling menghormati dengan mengirimkan

pesan dengan bahasa yang baik dan sopan.

Menghargai

Menghargai balasan dari ibu hamil mengenai berkenan tidaknya beliau untuk dikunjungi.

ETIKA PUBLIK

Sopan Melakukan komunikasi yang baik, sopan saat menjalin komunikasi dengan ibu

64

hamil beresiko.

Santun

Santun dalam bertutur kata kepada pasien sehingga terjalin hubungan dan

komunikasi yang baik.

KOMITMEN MUTU

Efektif

Melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko mempunyai tujuan agar

menghasilkan kesepakatan waktu jadwal kunjungan sehingga kegiatan yang akan

dilakukan selanjutnya menjadi efektif.

Efisien

Melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko menggunakan kalimat yang

mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, sehingga komunikasi berlangsung dengan

baik dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

ANTI KORUPSI

Jujur

Memberikan informasi yang jujur terhadap ibu hamil mengenai rencana kunjungan

rumah.

Tanggung jawab

Mempertanggungjawabkan akan pesan yang disampaikan kepada ibu hamil

dengan menepati jadwal kunjungan yang sudah disepakati.

b. Melakukan pemeriksaan ibu hamil dan memberikan konseling

AKUNTABILITAS

Jelas

Memberikan informasi yang jelas kepada pasien tentang hasil pemeriksaan yang

didapat sehingga pasien mampu paham terhadap apa yang disampaikan

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan, yaitu benar

benar sesuai dengan hasil yang didapat, tidak dibuat buat.

Transparan

Menjelaskan hasil pemeriksaan sesuai dengan kondisi ibu dengan tidak ada yang

ditutup tutupi.

65

NASIONALISME

Kemanusiaan

Kegiatan ini menerapkan nilai Pancasila sila ke-2 yaitu kemanusiaan dalam

melakukan pemeriksaan dan juga pemberian konseling.

Rela berkorban

Rela berkorban dalam hal waktu, tenaga dan pikiran untuk dapat melaksanakan

pemeriksaan ibu hamil dan juga konseling di rumah pasien.

ETIKA PUBLIK

Ramah

Dalam melaksanakan pemeriksaan dan konseling bersikap ramah

Santun

Santun dalam bertutur kata kepada pasien sehingga terjalin hubungan dan

komunikasi yang baik.

Peduli

Peduli dengan apa yang disampaikan oleh pasien, mendengarkan dengan baik

dan juga memberikan feedback yang baik terhadap pasien.

KOMITMEN MUTU

Efektif

Dalam melakukan pemeriksaan dan konseling kepada ibu hamil beresiko

menggunakan peralatan dan media yang akan dipakai agar pekerjaan yang

dilakukan lebih efektif.

Efisien

Melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko menggunakan kalimat yang

mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, sehingga pemeriksaan dan konseling

berlangsung dengan baik dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

ANTI KORUPSI

Amanah

Amanah dalam menjaga kerahasiaan pasien, tidak menceritakan kepada siapapun

yang menjadi rahasia dari pasien.

Jujur

Jujur terhadap hasil pemeriksaan yang didapat tanpa ada yang disembunyikan.

66

c. Mengisi data pada stiker P4K

AKUNTABILITAS

Jelas

Dalam melakukan pengisian stiker P4K ditulis dengan jelas, sehingga mudah

dibaca oleh siapapun.

Tanggung jawab

Isi dari stiker P4K dapat dipertanggung jawabkan, karena nantinya stiker tersebut

akan digunakan sebagai data sampai dengan ibu hamil melangsungkan persalinan,

NASIONALISME

Rela berkorban

Rela berkorban meluangkan waktunya untuk melakukan pemantauan P4K kepada

ibu hamil dengan mengunjungi rumahnya

Salin menghargai

Saling menghargai saat menjalin komunikasi dua arah atau tanya jawab untuk

pengisian stiker P4K.

ETIKA PUBLIK

Ramah dan sopan

Dalam melakukan pengisian data pada stiker P4K bersikap ramah dan sopan,

sehingga terjalin hubungan yang baik dengan pasien.

Santun

Berkomunikasi dengan baik dengan berbahasa yang santun agar mendapatkan

jawaban sesuai yang diharapkan sehingga membantu terlaksananya kegiatan

dengan baik.

KOMITMEN MUTU

Efektif

Memberikan pertanyaan secara berurutan dalam melakukan kegiatan pengisian

data pada stiker P4K sehingga terlaksana secara efektif

Efisien

Melakukan komunikasi menggunakan kalimat yang mudah dipahami dan tidak

berbelit-belit, sehingga komunikasi berlangsung dengan baik dan tidak

membutuhkan waktu yang lama.

67

ANTI KORUPSI

Jujur

Dalam mengisi data pada stiker P4K dilakukan dengan jujur tidak direkayasa,

sesuai dengan jawaban yang didapat dari ibu hamil.

Mandiri

Melaksanakan kegiatan pengisian stiker P4K secara mandiri.

d. Pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di rumah ibu hamil beresiko

AKUNTABILITAS

Jelas

Dalam memberikan penempelan stiker P4K di rumah ibu hamil disertai dengan

memberikan pengertian maksud dan tujuan yang jelas kepada pasien.

Tanggung Jawab

Dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan sehingga penempelan

stiker p4k dan logo dipahami dan dapat bermanfaat bagi ibu hamil beresiko.

NASIONALISME

Kerjasama

Penempelan stiker P4K dilandasi oleh kerjasama yang baik antara bidan dan ibu

hamil.

Menghargai

Saling menghargai satu sama lain sehingga ibu hamil setuju dilakukannya

penempelan stiker dirumahnya.

ETIKA PUBLIK

Menghormati

Dalam melakukan kegiatan penempelan stiker P4K menghormati tuan rumah

dengan meminta ijin dan memberikan penjelasan dan maksud tujuan dari

penermpelan stuiker P4K

Santun

Santun dalam bertutur kata kepada pasien sehingga terjalin hubungan dan

komunikasi yang baik.

KOMITMEN MUTU

Efektif

Memberikan pengertian kepada ibu hamil tentang pemasangan stiker P4K supaya

68

memiliki pemahaman dan tujuan yang sama sehingga kegiatan yang akan

dilakukan selanjutnya menjadi efektif.

Efisien

Saat melakukan pemasangan membutuhkan komunikasi yang baik menggunakan

kalimat yang mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, sehingga tidak

membutuhkan waktu yang lama.

ANTI KORUPSI

Mandiri

Dalam melaksanakan kegiatan penempelan stiker P4K dilakukan secara mandiri.

Amanah

Amanah yaitu melakukannya dengan berpegang pada ketentuan / peraturan yang

berlaku dan meyakini bahwa kegiatan tersebut sudah tepat dan dapat menjadi

pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

Kontribusi Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi

Organisasi

Kegiatan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantauan P4K

(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) bertujuan untuk

memberikan pelayanan yang maksimal serta dapat memantau secara optimal kepada ibu

hamil dengan resiko kehamilan 4T sehingga berkontribusi dalam visi misi Pemerintah

Daerah Sleman yaitu “Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang

berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.”

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam melakukan kegiatan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan

pemantauan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) sesuai

dengan nilai SATRIYA yaitu Rela melayani, Yakin dan percaya diri serta Ahli-profesional.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Saat pelaksanaan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantauan P4K

(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) penulis harus bekerja keras

dan rela berkorban untuk dapat terlaksananya kegiatan sesuai yang diharapkan, mulai

dari menghubungi pasien, kunjungan ke rumah, melakukan pemeriksaan, pengisian dan

penempelan stiker P4K serta logo GENTA MILA.

69

Kerjasama dengan pasien harus terjalin dengan baik guna kelancaran kegiatan yang

dilakukan oleh penulis.

Yogyakarta, 04 Desember 2021

Disetujui oleh:

Mentor

dr.Ellyza Sinaga, MPH

NIP.196604072002122002

70

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 3

Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantaun P4K

(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

Sub Kegiatan :

1. Menyusun jadwal kunjungan

Gambar 3.2 Kegiatan pembuatan jadwal kunjungan ibu hamil beresiko

Gambar 3.3 Jadwal kunjungan rumah ibu hamil beresiko

71

Sub Kegiatan:

2. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan dikunjungi

72

Gambar 3.4 Screenshoot komunikasi dengan ibu hamil melalui Whatsapp

73

LAPORAN KEGIATAN DALAM MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN IBU HAMIL

YANG AKAN DIKUNJUNGI

a. Nama kegiatan : Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan

dikunjungi

b. Tujuan kegiatan : Terwujudnya kesepakatan jadwal kunjungan antara

bidan dengan ibu hamil yang akan dikunjungi

c. Laporan Pelaksanaan :

• Menghubungi ibu hamil dengan resiko kehamilan sesuai jadwal via Whatsapp

• Memberi tahu bahwa akan dilaksanakan kunjungan rumah dan menanyakan

kesediaan untuk dikunjungi sehingga terwujud kesepakatan jadwal kunjungan yang

sesuai pada hari tersebut.

Pembuat Laporan,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

74

Sub Kegiatan:

3. Melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil dan memberikan konseling

75

.

Gambar 3.5 Kegiatan pemeriksaan dan konseling kepada ibu hamil beresiko

76

77

Gambar 3.6 Hasil pemeriksaan Ibu hamil beresiko di buku KIA

78

LAPORAN KEGIATAN PEMERIKSAAN KEPADA IBU HAMIL BERESIKO DAN

PEMBERIAN KONSELING

Kepada Yth.dr.Ellyza Sinaga, MPH

Kepala Puskesmas Sleman

di Sleman DIY

Pendahuluan

Melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil dan memberikan konseling merupakan sub

kegiatan di kegiatan ketiga. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan keluhan ibu

hamil sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat serta ibu hamil beresiko terpantau

secara optimal.

Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan pemeriksaan kepada ibu hamil dan memberikan konseling berlangsung pada

tanggal 17 November- 04 Desember 2021 dilaksanakan di rumah ibu hamil yang

bersangkutan. Pemeriksaan dilakukan terhadap 15 ibu hamil beresiko. Saat kunjungan

rumah jenis pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari penimbangan BB, pengukuran TD,

pengukuran TFU, palpasi, pemeriksaan DJJ dan juga konseling. Untuk hasil pemeriksaan

dari keempat belas ibu hamil didapatkan hasil yang normal dan tidak ditemukan

kegawatdaruratan, namun ada satu ibu hamil Ny. YA G7P4A2 UK 39+4 mg dengan resiko

kehamilan terlalu tua dan banyak hasil dari pemeriksaan TD yaitu 170/90 dan

membutuhkan tindakan lanjut. Ibu hamil tersebut lalu sudah mendapatkan rujukan untuk

mendapatkan penanganan di faskes lanjutan. Dan dari ke limabelas ibu hamil beresiko

sudah diberikan konseling mengenai resiko kehamilan 4T menggunakan media edukasi

leaflet.

Penutup

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, untuk ibu hamil dengan hasil pemeriksaan normal

dilanjutkan pemantauan secara rutin, dan untuk ibu hamil yang perlu mendapatkan

penanganan segera sudah mendapatkan rujukan agar dilakukan pemeriksaan dan

tindakan di faskes lanjutan. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu

sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.

Sleman, 04 Desember 2021

Peserta Diklat,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP. 199211062020122008

79

Sub Kegiatan:

4. Mengisi data pada stiker P4K

Gambar 3.7 Kegiatan pengisian data pada stiker P4K

80

Gambar 3.8 Stiker P4K yang sudah terisi

81

Sub Kegiatan:

5. Pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di rumah ibu hamil beresiko

82

Gambar 3.9 kegiatan pemasangan stiker logo GENTA MILA dan stiker P4K

83

LAPORAN KEGIATAN 3

Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantaun P4K

(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

Kepada Yth.dr.Ellyza Sinaga, MPH

Kepala Puskesmas Sleman

di Sleman DIY

Pendahuluan

Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantaun P4K

merupakan tahapan ketiga dalam rangkaian kegiatan ini. Hal ini dilakukan untuk

memberikan pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil beresiko, selain itu bidan dapat

memantau langsung dan mengetahui kondisi ibu hamil sehingga dapat memberikan

asuhan yang tepat sehingga selanjutnya dapat terpantau secara optimal.

Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan kunjungan rumah dan pemantauan P4K berlangsung pada tanggal 17 November-

04 Desember 2021 dilaksanakan di rumah ibu hamil yang bersangkutan.

Pada kegiatan ini terdapat 5 (lima) sub kegiatan yaitu menyusun jadwal kunjungan,

melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan dikunjungi, melakukan pemeriksaan

kepada ibu hamil dan memberikan konseling, mengisi data stiker P4K, yang terakhir

pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di rumah ibu hamil beresiko.

Kunjungan dilakukan terhadap 15 ibu hamil beresiko selama kegiatan aktualisasi dengan

kriteria yang diprioritaskan seperti ibu hamil dengan HPL di bulan November 2021,

desember 2021, januari 2022 dan memiliki resiko kehamilan lebih dari 1 terlalu. Saat

kunjungan rumah dilakukan pemeriksaan ibu hamil yang terdiri dari penimbangan BB,

pengukuran TD, pengukuran TFU, palpasi, pemeriksaan DJJ dan juga konseling,

pemberian edukasi menggunakan leaflet resiko kehamilan 4T juga dilakukan. Untuk hasil

pemeriksaan dari keempat belas ibu hamil didapatkan hasil yang normal, tidak ditemukan

kegawatdaruratan, namun ada satu ibu hamil hasil dari pemeriksaan TD yaitu 170/90 dan

membutuhkan tindakan lanjutan. Ibu hamil tersebut lalu sudah mendapatkan rujukan untuk

mendapatkan penanganan di faskes lanjutan.

Selanjutnya untuk pemantauan P4K dengan pengisian stiker yang berisi nama ibu hamil,

taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,

transportasi, dan calon pendonor darah. Setelah terisi, dilakukan pemasangan stiker P4K

dan stiker logo GENTA MILA dirumah pasien. Melalui P4K dengan stiker yang ditempel

dirumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat.

84

Kendala dan Solusi

Saat melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko yang akan dikunjungi tidak semua

ibu hamil membalas pesan yang dikirim oleh penulis, sehingga penulis melakukan follow

up terhadap ibu hamil yang tidak membalas pesan dengan menelpon agar mendapat

kesepakatan waktu kunjungan dengan jadwal yang sudah ditentukan. Selain itu saat akan

melakukan kunjungan rumah dan melakukan komunikasi dengan ibu hamil sebelumnya,

ternyata ada beberapa ibu hamil yang sudah bersalin ataupun sedang tidak berada di

wilayah Sleman dikarenakan akan bersalin di daerah asal, sehingga penulis mengganti

sasaran ibu hamil beresiko yang akan dikunjungi serta melakukan penjadwalan ulang.

Penutup

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah

dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu

sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.

Sleman, 04 Desember 2021

Peserta Diklat,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP. 199211062020122008

85

AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS

Kegiatan 4

Kegiatan /

Sub Kegiatan /

Output

Membuat grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan

Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko Kehamilan)

Sub Kegiatan :

Mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat grup

whatsapp

Output :

Terkumpulnya data kontak whatsapp ibu hamil dengan

resiko kehamilan 4T dan terbentuknya grup whatsapp

Sub Kegiatan :

Memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan

Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan (GENTA MILA) kepada

ibu hamil melalui grup Whatsapp

Output :

Terlaksananya 1x sosialisasi yang dilakukan kepada ibu

hamil dengan resiko kehamilan 4T melalui grup Whatsapp

GENTA MILA

Tanggal 6 Desember s.d. 11 Desember 2021

Tingkat Capaian Kegiatan membuat grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan

Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko Kehamilan) terlaksana

dengan tingkat pencapaian sebesar 100%. Dengan indikator

capaian:

Telah terkumpulnya data kontak whatsapp ibu hamil dengan

resiko kehamilan 4T, terbentuknya grup whatsapp GENTA

MILA dan terlaksananya sosialisasi mengenai Gerakan

Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan (GENTA

MILA) kepada ibu hamil melalui grup whatsapp.

Deskripsi Proses Mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat grup

whatsapp

Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu mengumpulakan

data kontak whatsapp ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T.

Kontak diperoleh melalui SIMKIA, register kehamilan maupun

register kunjungan K1. Setelah data kontak terkumpul, lalu

menyimpan nomor kontak dan membuat grup whatsapp

GENTA MILA dengan menambahkan peserta grup ibu hamil

86

beresiko tersebut,

Memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan

Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan (GENTA MILA) kepada

ibu hamil melalui grup Whatsapp

Setelah mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat

grup whatsapp kemudian penulis melakukan kegiatan

memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan Ibu

Hamil dengan Resiko Kehamilan (GENTA MILA) melalui grup

whatsapp. Isi dari sosialisasi merupakan penjelasan apa itu

GENTA MILA. Setelah itu memberikan penjelasan mengenai

resiko kehamilan 4 Terlalu serta membagi link video edukasi

tentang resiko kehamilan 4T melalui grup.

Hambatan Hambatan yang dihadapi penulis dalam mengumpulkan kontak

whatsapp yaitu ada beberapa nomor yang tidak bisa dihubungi

karena kesalahan penulisan dalam SIMKIA maupun register

kehamilan.

Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan adalah dengan menanyakan

ke bidan desa agar disampaikan ke kader untuk dikonfirmasi

langsung ke ibu hamil tersebut sehingga mendapatkan data

kontak whatsapp yang sesuai.

Daftar Lampiran 1. Screenshoot data kontak whatsapp ibu hamil beresiko

2. Foto Grup GENTA MILA

3. Foto bahan materi sosialisasi

4. Screenshoot sosialisasi melalui whatsapp

5. Laporan kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :

Manajemen ASN

Dalam membuat grup whatsapp untuk ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

mengimplementasikan manajemen ASN dengan tujuan pembuatan grup sebagai media

komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan.

Whole of Government

Implementasi whole of government ditandai dengan melakukan koordinasi dengan rekan

bidan yang lain agar grup yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya juga

berkolaborasi dengan rekan kerja apabila menemui kesulitan di lapangan.

Pelayanan Publik

Implementasi pelayanan publik ditandai dengan pembuatan grup whatsapp untuk ibu

87

hamil dengan resiko kehamilan 4T bertujuan agar anggota grup mendapatkan informasi

yang benar dan terpercaya, selain itu bidan dapat memantau ibu hamil sampai dengan

bersalin.

Sub Kegiatan:

a. Mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat grup whatsapp

AKUNTABILITAS

Jelas

Kontak whatsapp pasien harus ditulis secara lengkap dan jelas agar tidak terjadi

kesalahan kontak dengan ibu hamil beresiko.

Bertanggung jawab

Bertanggung jawab serta dengan sungguh sungguh menjaga kerahasiaan

kontak pasien, selain itu juga membangun kepercayaan antara ibu hamil dengan

bidan.

NASIONALISME

Rela berkorban

Rela berkorban meluangkan waktu secara khusus untuk dapat fokus dan

semangat dalam menyelesaikan tugas dalam mengumpulkan data kontak dan

membuat grup whatsapp

Pantang menyerah

Pantang menyerah untuk berusaha mendapatkan semua data kontak ibu hamil

yang beresiko

ETIKA PUBLIK

Teliti dan cermat

Dalam melakukan pengumpulan data kontak harus teliti dan cermat agar

penulisan nomor kontak tidak terjadi kesalahan sehingga nomor whatsapp dapat

ditemukan.

KOMITMEN MUTU

Efisien

Kegiatan ini dapat memudahkan dalam berkomunikasi dengan ibu hamil beresiko

nantinya sehingga sehingga komunikasi berlangsung dengan baik dan tidak

membutuhkan waktu terlalu lama.

Efektif

Pelaksanaannya tidak membuang waktu yang lama dalam proses pengumpulan

88

kontak whatsapp sehingga mendapatkan tujuan, hasil dan terget yang diharapkan

dengan tepat waktu

ANTI KORUPSI

Peduli

Dalam mengumpulkan data kontak whatsapp harus peduli dengan menjaga

kerahasiaan kontak tersebut

Jujur

Bersikap jujur dalam mendokumentasikan hasil pengumpulan data kontak

whatsapp ibu hamil beresiko

b. Memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko

Kehamilan (GENTA MILA) kepada ibu hamil melalui grup Whatsapp

AKUNTABILITAS

Tanggung Jawab

Dalam melakukan kegiatan ini harus dapat mempertanggungjawabkan

terhadap informasi yang dipaparkan

Jelas

Sosialisasi yang disampaikan harus jelas agar peserta grup mampu memahami

maksud yang disampaikan.

NASIONALISME

Salin menghormati dan menghargai

Dalam kegiatan ini menerapkan sikap saling menghormati pendapat anggota

grup whatsapp dan saling menghargai masukan dari ibu-ibu hamil saat

dilaksanakannya sosialisasi

Kerjasama

Menjalin kerjasama yang baik agar sosialisasi mengenai GENTA MILA melalu

grup whatsapp dapat berjalan dengan baik.

ETIKA PUBLIK

Santun

Saat memberikan sosialisasi menggunakan bahasa yang santun agar terjalin

hubungan dan komunikasi yang baik melalui grup whatsapp

Peduli

89

Bersikap peduli dengan pendapat ataupun saran dari peserta grup, menerima

dan menjadikan evaluasi agar semua bisa lebih baik.

KOMITMEN MUTU

Kreatif

Saya sebagai bidan berorientasi kepada mutu dan hasil, sehingga mengajukan

ide-ide kreatif saat sosialisasi.

Inovasi

Melakukan pemaparan dengan inovasi yang berbeda dari sebelumnya demi

optimalisasi pemantauan ibu hamil dalam pelaksanaan sosialisasi GENTA MILA

melalui grup whatsapp.

ANTI KORUPSI

Disiplin

Dalam hal ini harus disiplin yaitu tepat waktu dalam memulai sosialisasi atau

sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan

Jujur

Bersikap jujur dalam memberikan materi serta menanggapi tanya jawab dari

anggota grup Whatsapp.

Kontribusi Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi

Organisasi

Kegiatan pembuatan grup whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil

Dengan Resiko Kehamilan) bertujuan sebagai media komunikasi antara ibu hamil

beresiko dengan bidan sehingga berkontribusi dalam visi misi Pemerintah Daerah

Sleman yaitu “Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan

menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.”

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam melakukan kegiatan membuat grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan

Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko Kehamilan) untuk ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T sesuai dengan nilai SATRIYA yaitu Rela melayani, inovatif dan Ahli-

profesional.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan

ini:

90

Kejelasan dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat dibutuhkan guna menciptakan

komunikasi yang baik antara bidan dengan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T

sehingga kegiatan pemantauan dapat terlaksana secara optimal.

Peduli dan kerjasama menjadi salah satu kunci agar dapat terlaksana kegiatan yang

sudah dilakukan yaitu tahap pembuatan grup whatsapp dengan ibu hamil beresiko,

Saling menghormati dan menghargai terhadap pendapat masing masing anggota grup,

dan juga memberikan informasi yang jelas tentang resiko kehamilan 4 terlalu.

Yogyakarta, 11 Desember 2021

Disetujui oleh:

Mentor

dr.Ellyza Sinaga, MPH

NIP.196604072002122002

91

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 4

Membuat grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan

Resiko Kehamilan)

Sub Kegiatan :

1. Mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat grup whatsapp

Gambar 4.0 Screenshoot data kontak whatsapp ibu hamil beresiko

92

LAPORAN KEGIATAN MENGUMPULKAN DATA KONTAK WHATSAPP DAN MEMBUAT

GRUP WHATSAPP GENTA MILA

a. Nama Kegiatan :

b. Tujuan Kegiatan :

c. Pelaksanaan

• Hari/ tanggal :

• Waktu :

Mengumpulkan data kontak whatsapp dan

membuat grup whatsapp

Terkumpulnya data kontak whatsapp dan

terbentuknya grup whatsapp GENTA MILA

Sabtu, 06 Desember 2021 10.00 – selesai

d. Laporan Pelaksanaan:

Langkah-langkah pengumpulan data kontak whatsapp

• Mencari data ibu hamil melalui SIMKIA

• Melihat informasi nomor kontak ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T di SIMKIA

• Untuk ibu hamil yang tidak tertera nomor kontaknya di SIMKIA bisa dilihat melalui

register ibu hamil maupun register K1 di poli KIA

• Menyimpan semua kontak dengan format Bumil (spasi) Ny. A (spasi) nama desa agar

memudahkan dalam membedakan ibu hamil

• Untuk pembuatan grup whatsapp GENTA MILA dengan cara membuka WA lalu pilih

“grup baru” setelah itu pilih nama kontak ibu hamil beresiko yang akan dimasukkan

ke grup, ketik subjek grup dengan memberi nama GENTA MILA dan mengganti profil

grup menggunakan logo GENTA MILA klik ‘next’ dan grup sudah dapat digunakan

untuk kegiatan sosialisasi GENTA MILA .

Pembuat Laporan,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb

93

Gambar 4.1 Foto grup GENTA MILA

5 5

5

5

5

5 5

5

5 5

5

5

5

5

5

94

Sub Kegiatan:

2. Memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko

Kehamilan (GENTA MILA) kepada ibu hamil melalui grup Whatsapp

Gambar 4.2 Bahan materi sosialisasi

95

Gambar 4.3 Screenshoot sosialisasi melalui whatsapp

96

LAPORAN KEGIATAN 4

Pembuatan Grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan

Resiko Kehamilan)

Kepada Yth.dr.Ellyza Sinaga, MPH

Kepala Puskesmas Sleman

di Sleman DIY

Pendahuluan

Pembuatan grup whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan) merupakan tahapan terakhir dalam rangkaian kegiatan ini. Hal ini dilakukan

untuk memberikan wadah komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan. Ibu hamil beresiko

dapat saling sharing dan juga berdiskusi mengenai kehamilannya, serta mendapatkan

informasi yang tepat dari bidan melalui grup whatsapp GENTA MILA.

Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan pembuatan grup whatsapp ini berlangsung pada tanggal 6 Desember - 11

Desember 2021. Pada kegiatan ini terdapat 2 (dua) sub kegiatan yaitu mengumpulkan data

kontak whatsapp dan membuat grup WA serta memberikan sosialisasi mengenai GENTA

MILA melalui grup WA. Data kontak WA didapat dari SIMKIA, register kehamilan maupun

register kunjungan K1. Setelah itu menyimpan kontak ibu hamil dengan format Bumil Ny. A

(spasi) nama desa agar memudahkan dalam pencarian kontak. Membuat grup dengan

nama GENTA MILA dan menambahkan ibu hamil beresiko yang nomornya sudah disimpan

dalam kontak. Setelah itu melakukan sosialisasi melalui grup.

Kendala dan Solusi

Dalam mengumpulkan kontak whatsapp ada beberapa nomor yang tidak bisa dihubungi

karena kesalahan penulisan dalam SIMKIA maupun register kehamilan, sehingga untuk

mengatasi kendala yaitu dengan menanyakan ke bidan desa agar disampaikan ke kader

untuk dikonfirmasi langsung ke ibu hamil tersebut sehingga mendapatkan data kontak

whatsapp yang sesuai.

Penutup

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah

97

dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu

sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.

Sleman, 11 Desember 2021

Peserta Diklat,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP. 199211062020122008

98

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulisan laporan ini merupakan tindak lanjut dari penulisan rancangan

aktualisasi yang telah diseminarkan pada hari Jumat tanggal 05 November 2021.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan aktualisasi ini yaitu semua

kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi telah dilaksanakan penulis

selama masa aktualisasi dengan tingkat ketercapaian sebesar 100%. Penerapan nilai-

nilai ANEKA sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan dan melaksanakan

tupoksi sehari-hari yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri sendiri yang pada

akhirnya dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada Puskesmas Sleman

dan juga masyarakat sehingga menjadi puas, merasa diperhatikan dan kepercayaan

terhadap Puskesmas Sleman semakin meningkat.

a. Kegiatan pertama melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T menggunakan google spreadsheet, google map dan google earth

telah dilaksanakan 100%, dan dengan kegiatan ini ibu hamil beresiko dapat

terpantau lebih optimal.

b. Kegiatan kedua membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai

resiko kehamilan 4T berupa leaflet dan video dapat terlaksana 100%, dengan

kegiatan ini dapat mempermudah untuk menyampaikan informasi ataupun

edukasi ke masyarakat.

c. Kegiatan ketiga melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko

dan pemantaun P4K telah terlaksana 100%, dengan kegiatan ini ibu hamil

beresiko mendapatkan pelayanan yang maksimal dan terpantau lebih optimal.

d. Kegiatan keempat membuat grup Whatsapp GENTA MILA telah terlaksana

100%, dengan kegiatan ini dapat menjadi wadah komunikasi antara bidan dan

pasien.

B. Saran

Sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan saran dari penulis antara lain:

1. Penerapan ANEKA harus dilaksanakan disetiap kegiatan oleh setiap ASN. Agar

pelayanan yang dilaksanakan benar- benar sesuai dengan nilai dasar pegawai

negeri sipil. Penerapan ANEKA disetiap kegiatan juga akan menciptakan ASN yang

professional dan berintegritas tinggi

2. Perlunya selalu menerapkan ANEKA di Puskesmas Sleman agar terciptannya

pelayanan yang bermutu, efektif, efisien kepada masyarakat. Hal ini tidak lepas dari

99

peran serta semua pihak. Perlunya komitmen untuk melakukan pelayanan yang

sesuai standar. Sehingga hal yang sudah dapat dicapai dapat dipertahankan dan

yang belum terpenuhi segera melakukan pembenahan dan inovasi untuk

terciptanya pelayanan yang tepat sasaran kepada masyarakat untuk semakin

dirasakannya peran puskesmas di masyarakat secara maksimal.

C. Rencana Aksi Tindak lanjut Aktualisasi Nilai-Nilai PNS

Kegiatan aktualisasi mulai dari tanggal 6 November 2021 – 11 Desember 2021

telah dilaksanakan seluruhnya di Puskesmas Sleman dengan menerapkan nilai-nilai

dasar profesi PNS. Penulis menyadari bahwa nilai-nilai dasar profesi PNS harus selalu

diamalkan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang CPNS Bidan Terampil. Penulis

akan melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang CPNS Bidan Terampil dengan

penuh semangat dan tanggung jawab untuk melayani klien, keluarga dan masyarakat

di wilayah kerja Puskesmas Sleman. Penulis berharap dengan adanya rencana aksi

penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat mengimplementasikan

nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas dan fungsi utama melayani publik pada

umumnya, serta melayani klien, keluarga dan masyarakat pada khususnya. Oleh

karena itu, penulis menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar

profesi PNS sebagai berikut :

Tabel 4. Rencana Aksi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS

No Nilai Dasar Aksi

1 Akuntabilitas Penulis akan lebih bertanggung jawab dalam

mengemban amanah dan melaksanakan

tugas baik dari atasan maupun tugas yang

menjadi tanggung jawab pribadi.

Penulis akan selalu berusaha memberikan

pelayanan terbaik dan terus belajar demi

meningkatkan profesionalisme.

Penulis akan melaporkan segala kegiatan

kepada atasan sesuai prosedur yang berlaku

di Puskesmas Sleman Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman.

2 Nasionalisme Penulis akan selalu bersikap toleransi dalam

kehidupan bermasyarakat dan lingkungan

kerja

Penulis akan selalu bermusyawarah untuk

100

menyelesaikan permasalahan dalam

pekerjaan , menghormati keputusan dari

atasan serta menerima kritik dan saran dari

rekan kerja demi meningkatkan kualitas dalam

memberikan pelayanan kepada klien,

keluarga dan masyarakat.di Puskesmas

Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman

3 Etika Publik Penulis akan selalu bersikap, bertingkah laku,

bertutur kata, dan bertindak sesuai dengan

kode etik PNS dan kode etik profesi dalam

lingkungan kerja maupun di luar lingkungan

kerja.

4 Komitmen Mutu Penulis akan selalu berorientasi pada mutu

dan kreatifitas dalam melaksanakan tugas

sehingga dapat mencapai hasil yang

maksimal dan berkualitas.

Penulis akan berusaha menciptakan inovasi –

inovasi terbaru dalam melakukan pekerjaan,

agar tercipta lingkungan kerja yang lebih baik.

5 Anti Korupsi Penulis akan melaksanakan tugas dan fungsi

berlandaskan sikap jujur, berani, dan mandiri

serta menjalankan amanah yang diberikan

dengan sebaik mungkin.

Selain nilai – nilai dasar, setelah selesai Pelatihan Dasar ini perlu adanya

aksi penyempurnaan kegiatan aktualisasi dalam rangka menyempurnakan kegiatan

aktualisasi selama menjalankan tugas, rencana aksi tersebut antara lain:

Tabel 5. Tindak Lanjut nilai aktualisasi setiap kegiatan

NO Kegiatan Aktualisasi TEHNIK

1 Melakukan pemetaan pada

ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T menggunakan

google spreadsheet, google

map dan google earth

Penulis akan berusaha memantau ibu hamil

dengan resiko kehamilan 4T dengan

memanfaatkan pemetaan ibu hamil

beresiko dan terus meng-update data

pemetaan di setiap bulannya.

101

2 Membuat logo GENTA MILA

dan media edukasi mengenai

resiko kehamilan 4T

Penulis akan selalu berusaha untuk dapat

mempromosikan pelayanan dengan

berbagai media agar informasi dapat

tersampaikan untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang resiko

kehamilan 4T.

3 Melakukan kunjungan rumah

kepada ibu hamil yang

beresiko dan pemantaun P4K

Penulis akan selalu berusaha untuk

memberikan pelayanan yang maksimal

dalam pemantauan ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T dengan pelaksanaan

kunjungan rumah dan juga pemantauan

P4K.

4 Membuat grup Whatsapp

GENTA MILA

Penulis akan berusaha memanfaatkan grup

whatsapp GENTA MILA sebagai media

komunikasi antara ibu dan tenaga

kesehatan dengan terus mengaktifkan grup

tersebut.

Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan

manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan ini diharapkan nilai – nilai dasar

profesi PNS ANEKA dapat teraktualisasi dalam kegiatan sehari – hari secara

berkelanjutan sehingga meningkatkan semangat serta etos kerja ASN untuk

mewujudkan ASN yang bermartabat dan mampu memberikan yang terbaik bagi

Bangsa dan Negara.

102

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Bidan

Terampil Dan Angka Kreditnya. Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Idris, Irfan, dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan

II, dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil: Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil: Nasionalisme. Jakarta. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil: Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil: Komitmen Mutu. Jakarta. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pendidikan Dan

Pelatihan Prajabatan Golongan II: Anti Korupsi. Jakarta. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia.

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan

Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Suwarno,Yogi dan Tri Admojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole

Of Government. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta. Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia.

Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. 2021. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman

Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Sleman. Yogyakarta.Bupati Sleman

103

Kementrian Kesehatan RI.2016. Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang

Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Mortality, Trendsmaternal. 2017. WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank Group and the United

Nations Population Division TRENDS IN 2000 to 2017 TRENDS IN MATERNAL

MORTALITY : 2000 TO 2017

Hapsari, D., Dharmayanti, I., & Kusumawardani, N. (2014). Faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap risiko kehamilan “4 terlalu (4-T)” pada wanita umur 10-59 tahun (Analisis

Riskesdas 2010). Media Studi dan Pengembangan Kesehatan, 24(3), 143-15

BKKBN. 2007.Pengayoman Medis Keluarga Berencana. Jakarta: BKK

104

LAMPIRAN

105

LEMBAR KONSULTASI RANCANGAN AKTUALISASI MENTOR

Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP : 19921106 202012 2 008

Unit Kerja : UPT Puskesmas Sleman

Jabatan : Pelaksana/ Terampil - Bidan

Isu : Belum Optimalnya Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan

Judul Aktualisasi : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri

Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil dalam Rangka Pelaksanaan

Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan

(“GENTA MILA”) di UPT Puskesmas Sleman Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman

Nama Mentor : dr. Ellyza Sinaga, MPH

Tahapan Kegiatan Komentar Tanda

Tangan

Sabtu, 16 Oktober 2021 Konsultasi Pengajuan

Isu dan Judul untuk Rancangan Aktualisasi

• Mengajukan isu yang akan diangkat untuk

aktualisasi

• Mengajukan salah satu kegiatan/ intervensi

terhadap pasien yaitu dengan home visit

dan pemberian edukasi menggunakan

leaflet

Output :

• Terwujudnya penetapan isu mengenai

aktualisasi yang akan di angkat yaitu

pemetaan pada ibu hamil resiko tinggi

dengan menggunakan google earth dan

google spreadsheet

• Terciptanya jenis kegiatan yang ada di

GENTA MILA yaitu pemetaan ibu hamil

dengan resiko kehamilan 4T, home visit dan

konseling/ pemberian edukasi melalui

leaflet, pemantauan p4K dan pembuatan

grup Whatsapp bagi ibu hamil beresiko

• Penetapan tema isu yang

digunakan menggunakan

resiko kehamilan 4T (terlalu

muda, terlalu tua, terlalu

dekat dan terlalu banyak)

• Untuk intervensi

ditambahkan dengan

pemantauan P4K (Program

Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan

Komplikasi)

106

Bukti Pelaksanaan Bimbingan

Senin, 25 Oktober 2021 Konsultasi hasil

pembuatan Rancangan Aktualisasi

Menyusun Rancangan Aktualisasi

• Cover

• Halaman Judul

• Berita Acara

• Kata Pengantar

• Daftar Isi

• Biodata Rancangan Aktualisasi

• Identifikasi Isu Kontemporer

• Penetapan Isu Kontemporer

• Isu Yang Diangkat

• Penetapan Judul

• Gagasan Pemecahan Isu

• Tabel Form Rancangan Aktualisasi

Output:

• Tersusunnya Rancangan Aktualisasi dengan

judul “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai

Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai

Bidan Terampil Dalam Optimalisasi

Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan 4T Melalui Inovasi GENTA MILA

(Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan

Resiko Kehamilan) Di UPT Puskesmas

Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten

Sleman”

• Untuk fishbone dalam

unsur Man diganti dengan

kurangnya nakes untuk

melakukan pemantauan

secara langsung, dan

dalam unsur media diganti

dengan kurangnya

kerjasama KIA dengan

promkes

• Untuk pemetaan yang

dilakukan jangan hanya

dengan menggunakan

google spreadsheet

namun lebih bagus lagi

dengan menggunakan

map agar inovatif dan

menarik

• Tambahkan data

pendukung mengapa 4T

beresiko kematian pada

ibu hamil agar

memperkuat latar

belakang

107

Bukti pelaksanaan bimbingan

Kamis, 04 November 2021 Konsultasi hasil revisi

Rancangan Aktualisasi

• Menyusun revisi rancangan aktualisasi

untuk persiapan seminar rancangan

aktrualisasi

• Menambahkan data pendukung resiko

kehamilan 4T pada identifikasi isu

kontemporer

• Meminta tanda tangan mentor untuk

rancangan aktualisasi

Output:

• Tersusunnya rancangan aktualisasi yang

sudah di revisi

• Tersusunnya data pendukung resiko

kehamilan 4T pada identifikasi isu

kontemporer

• Tertandatanganinya rancangan aktualisasi

• Tambahkan pada sub

kegiatan untuk pemetaan

ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T

menggunakan google earth

• Selebihnya Rancangan

Aktualisasi siap untuk di

seminarkan

108

Bukti pelaksanaan bimbingan

109

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN AKTUALISASI MENTOR

Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP : 19921106 202012 2 008

Unit Kerja : UPT Puskesmas Sleman

Jabatan : Pelaksana/ Terampil - Bidan

Isu : Belum Optimalnya Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan

Judul Aktualisasi : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri

Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil dalam Rangka Pelaksanaan

Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan

(“GENTA MILA”) di UPT Puskesmas Sleman Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman

Nama Mentor : dr. Ellyza Sinaga, MPH

Tahapan Kegiatan Komentar Tanda

Tangan

Senin, 08 November 2021 Konsultasi desain

logo GENTA MILA

• Menyusun desain logo GENTA MILA yang

menjadi salah satu di kegiatan di kegiatan 2

Output :

• Terciptanya satu desain logo GENTA MILA

• Cantik untuk logonya

• Lanjutkan

Bukti Konsultasi

110

Selasa, 09 November Konsultasi desain leaflet

tentang Resiko Kehamilan 4T

• Menyusun desain leaflet tentang resiko

kehamilan 4T yang menjadi salah satu

kegiatan di kegiatan 2.

• Lanjutkan

Bukti Konsultasi

Selasa, 30 November 2021 Konsultasi laporan

minggu pertama dan kedua aktualisasi

• Menyusun laporan mingguan aktualisasi

nilai-nilai dasar profesi PNS:

✓ Laporan minggu 1 (kegiatan 1 dan 2)

✓ Laporan minggu 2 (kegiatan 3)

Output :

• Tersusunnya laporan mingguan aktualisasi

nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu laporan

minggu 1 dan ke 2

• Laporan disetujui dan

lanjutkan untuk laporan

minggu berikutnya

Bukti Kegiatan:

111

Sabtu, 11 Desember 2021 Konsultasi laporan

minggu ketiga dan keempat aktualisasi

• Menyusun laporan mingguan aktualisasi

nilai-nilai dasar profesi PNS:

✓ Laporan minggu 3 (kegiatan 3)

✓ Laporan minggu 4 (kegiatan 4)

Output :

• Tersusunnya laporan mingguan aktualisasi

nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu laporan

minggu 3 dan ke 4

• Laporan disetujui oleh

mentor dan lengkapi untuk

seminar

Bukti pelaksanaan bimbingan

112

LEMBAR KONSULTASI RANCANGAN AKTUALISASI COACH

Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP : 19921106 202012 2 008

Unit Kerja : UPT Puskesmas Sleman

Jabatan : Pelaksana/ Terampil - Bidan

Isu : Belum Optimalnya Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan

Judul Aktualisasi : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri

Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil dalam Rangka Pelaksanaan

Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan

(“GENTA MILA”) di UPT Puskesmas Sleman Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman

Nama Coach : Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si

Tahapan Kegiatan Komentar Tanda

Tangan

Rabu, 27 Oktober 2021 Konsultasi Rancangan

Aktualisasi

Menyusun Rancangan Aktualisasi

• Cover

• Halaman Judul

• Berita Acara

• Kata Pengantar

• Daftar Isi

• Biodata Rancangan Aktualisasi

• Identifikasi Isu Kontemporer

• Penetapan Isu Kontemporer

• Isu Yang Diangkat

• Penetapan Judul

• Gagasan Pemecahan Isu

• Tabel Form Rancangan Aktualisasi

Output :

• Tersusunnya Rancangan Aktualisasi dengan

judul “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai

Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai

Bidan Terampil Dalam Optimalisasi

Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan 4T Melalui Inovasi GENTA MILA

(Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan

Resiko Kehamilan) Di UPT Puskesmas

Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten

Sleman”

Sempurnakan:

• Untuk penulisan judul tidak

perlu menggunakan kata

opotimalisasi, langsung ke

substansinya

• Untuk daftar isi ada

tambahan yaitu daftar tabel,

daftar gambar, daftar

lampiran dan daftar istilah

• Untuk visi dan misi

puskesmas tidak perlu

dicantumkan di Biodata RA

maupun identifikasi isu

kontemporer

• Pada identifikasi isu

kontemporer setelah

struktur organisasi

puskesmas ditambahkan

Sumber Daya Manajemen

nya yaitu meliputi 5M (Man,

Material, Money, Machine,

Method)

• Pada gagasan pemecahan

isu jangan ada kegiatan

konsultasi dengan mentor

• Untuk bukti fisik pada

kegiatan jangan hanya

berupa screenshoot atau

113

foto namun ditambahkan

semacam laporan kegiatan

Bukti Pelaksanaan Bimbingan

Rabu, 03 November 2021 Konsultasi revisi

Rancangan Aktualisasi

• Menyempurnakan judul rancangan

aktualisasi

• Menambahkan daftar lampiran dan daftar

istilah pada daftar isi

• Menambahkan sumber daya manajemen

pada identifikasi isu kontemporer

• Menambahkan bukti fisik kegiatan pada per

sub kegiatan

• Menyempurnakan penyusunan Rancangan

Aktualisasi sesuai dengan panduan 2021

Output :

• Tersusunnya judul rancangan aktualisasi

sesuai dengan yang disarankan coach

• Tersusunnya daftar lampiran dan daftar

istilah pada daftar isi

• Tersusunnya sumber daya manajemen pada

identifikasi isu kontemporer

• Tersusunnya tambahan bukti fisik kegiatan

pada sub kegiatan

• Tersusunnya Rancangan Aktualisasi sesuai

dengan panduan 2021

• UPT dipanjangkan atau

dihilangkan saja.

• Daftar istilah dijelaskan,

yang teknis terkait

substansi saja.

• Sempurnakan

114

Bukti pelaksanaan bimbingan

115

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN AKTUALISASI COACH

Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP : 19921106 202012 2 008

Unit Kerja : UPT Puskesmas Sleman

Jabatan : Pelaksana/ Terampil - Bidan

Isu : Belum Optimalnya Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan

Judul Aktualisasi : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri

Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil dalam Rangka Pelaksanaan

Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan

(“GENTA MILA”) di UPT Puskesmas Sleman Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman

Nama Coach : Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si

Tahapan Kegiatan Komentar Tanda

Tangan

Minggu, 05 Desember 2021 Konsultasi contoh

sistematika penyusunan bukti kegiatan

• Menyusun bukti kegiatan disetiap sub

kegiatan aktualisasi

Output:

• Tersusunnya bukti kegiatan di setiap sub

kegiatan aktualisasi

• Bagus

• sempurnakan

Bukti Kegiatan

116

Senin, 06 Desember 2021 Konsultasi Laporan

Minggu ke 3

Menyusun Laporan kegiatan pelaksanaan

aktualisasi di minggu ke 3

• Jenis kegiatan/ Sub Kegiatan

• Tanggal pelaksanaan

• Tingkat Capaian

• Deskripsi proses

• Hambatan dan solusi

• Daftar lampiran

• Penjelasan keterkaitan kegiatan/sub

kegiatan dengan nilai-nilai mata pelatihan

• Kontribusi terhadap pencapaian visi misi

• Makna yang dipeproleh peserta dalam

kegiatan

Output :

• Tersusunnya laporan kegiatan minggu ke 3

“melakukan kunjungan rumah kepada ibu

hamil yang beresiko dan pemantauan P4K

(Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi)”

• Pengisian data dan

pemeriksaan bagus kalau

ditambahkan dg laporan

hasil pengisian data dan

hasil pemeriksaan

• Isinya misalnya

~Pentingnya pendataan

dilakukan.

~Tempat pemeriksaan

~ jumlah yg diperiksa

~ hasil pemeriksaan

~ penutup

Bukti Konsultasi

117

Sabtu, 11 Desember 2021 Konsultasi Laporan

Aktualisasi

Menyusun Laporan Aktualisasi

• Cover

• Halaman Judul

• Berita Acara

• Kata Pengantar

• Daftar Isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar

lampiran, daftar istilah

• BAB I, II, III

• Penutup

Output :

• Tersusunnya Laporan Aktualisasi dengan

judul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Bidan

Terampil Dalam Optimalisasi Pemantauan

Ibu Hamil Dengan Resiko Kehamilan 4T

Melalui Inovasi GENTA MILA (Gerakan

Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan) Di UPT Puskesmas Sleman

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”

• check halaman jadwal

aktualisasi.

• Notulen,laporan disesuaikan

dengan ukuran yang

sebenarnya (kalau perlu

dimulai halaman baru) tidak

harus di dalam kotak

• Melakukan pemeriksaan

dibuatkan laporan nya.

• Lembar konsultasi coach

ditambah.

• Silakan disempurnakan. -

Kalau sudah ok, silakan di

print

Bukti Konsultasi

118

Selasa, 14 Desember 2021 Konsultasi revisi

laporan aktualilsasi dan power point aktualisasi

• Menyempurnakan notulen konsultasi dan

laporan kegiatan

• Membuat laporan kegiatan pemeriksaan

pada ibu hamil beresiko dan pemberian

konseling

• Menambah lembar konsultasi coach

• Power point slide kedua digabung dengan

slide ketiga

Output:

• Tersusunnya notulen konsultasi dan laporan

kegiatan

• Tersusunnya laporan kegiatan pemeriksaan

pada ibu hamil beresiko dan pemberian

konseling pada sub kegiatan ketiga

• Tersusunnya tambahan lembar konsultasi

coach

• Tersusunnya powerpoint yang sudah direvisi

• Laporan kegiatan

pemeriksaan sudah sesuai

• Sempurnakan

Bukti Konsultasi

119

120

121

122

123

LEMBAR CATATAN MASUKAN/ PERBAIKAN PENGUJI

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN

Nama Peserta : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

Instansi : UPT Puskesmas Sleman

Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021 Tahun : 2021

No. Presensi : 22

Tidak ada catatan

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Penguji,

Yanuar Purnomo Putro, S.STP, MM.

124

LEMBAR CATATAN MASUKAN/ PERBAIKAN MENTOR

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN

Nama Peserta : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

Instansi : UPT Puskesmas Sleman

Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021 Tahun : 2021

No. Presensi : 22

Tidak ada catatan

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Mentor,

dr. Ellyza Sinaga, MPH

125

LEMBAR CATATAN MASUKAN/ PERBAIKAN COACH

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN

Nama Peserta : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

Instansi : UPT Puskesmas Sleman

Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021 Tahun : 2021

No. Presensi : 22

- Kegiatan sejumlah 4 kegiatan 13 sub kegiatan, nama kegiatan inovatif disertai

dengan brand Gentamila (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko

Kehamilan), upload kegiatan di youtube, ada WAG bumil. - Prioritas gentamila

jumlahnya 30 bumil

- DItetapkan menjadi salah satu produk inovasi di Puskesmas Sleman. - Mentor

memberikan masukan langsung ditindaklanjuti.

- Data melalui Google spreadsheet, melalui google map, google earth, bumi

mempermudah saat kunjungan lapangan. - Informasikan hasil habituasi ke dalam WAG

coach, angkatan, dll.

- Tetap terus semangat untuk selalu meningkatkan pelayanan publik yang

menerapkan ANEKA sehingga sinergis menuju PNS yang kompeten, profesional, dan

berintegritas.

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Coach,

Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si.

126

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon : (0274)

417704 Fax : (0274) 411801 Website : http://diklat.jogjaprov.go.id Email : [email protected]

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertandatangan di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021.

Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP : 19921106 202012 2 008

Jabatan : Pelaksana/ Terampil - Bidan

Menyatakan :

1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, dan Coach

terhadap hasil pengujian dalam Evaluasi Laporan Aktualisasi saya hari ini.

2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah

ditentukan, saya bersedia memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai dari

Laporan Aktualisasi saya tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Yang Menyatakan,

Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.

NIP. 19921106 202012 2 008

127

SLIDE PRESENTASI RANCANGAN AKTUALISASI

128

129

130

131

SLIDE PRESENTASI LAPORAN AKTUALISASI

132

133

134

135

JADWAL AKTUALISASI

Keterangan:

: Kegiatan 1 : Kegiatan 3

: Kegiatan : Kegiatan 4

: Minggu/ libur nasional

No. Kegiatan November 2021

Desember 2021

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Melakukan pemetaan pada

ibu hamil dengan resiko

kehamilan 4T menggunakan

google spreadsheet, google

map dan google earth

2.

Membuat logo GENTA MILA

dan media edukasi mengenai

resiko kehamilan 4T

3.

Melakukan kunjungan rumah

kepada ibu hamil yang

beresiko dan pemantaun P4K

(Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi)

4.

Pembuatan grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko Kehamilan)