ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA ...

459
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN DARING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK SMA NEGERI 3 BREBES (Studi Penelitian Kualitatif pada Peserta Didik Kelas X IPA 4 Semester Genap SMA Negeri 3 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Materi Pokok Trigonometri) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Moch Rafly Aprilianto NPM 1717500003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2021

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA ...

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA

PEMBELAJARAN DARING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

PESERTA DIDIK SMA NEGERI 3 BREBES

(Studi Penelitian Kualitatif pada Peserta Didik Kelas X IPA 4 Semester Genap

SMA Negeri 3 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Materi

Pokok Trigonometri)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Moch Rafly Aprilianto

NPM 1717500003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2021

ii

PERSETUJUAN

iii

PENGESAHAN

iv

PERNYATAAN

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1. “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S Al-Insyirah:6)

2. “Ambilah kebaikan dari apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang

mengatakannya” (Rasulullah SAW)

3. “Pengetahuan adalah senjata terhebat untuk mengubah dunia” (Nelson

Mandela)

4. “Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa

kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa” (Ridwan Kamil)

5. “Ilmu itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus kamu jaga,

sedangkan ilmu yang akan menjagamu” (Ali bin Abi Thalib)

PERSEMBAHAN

1. ALLAH SWT Tuhan Semesta Alam

2. Rasulullah SAW Manusia Termulia

3. Kedua Orang Tua Tercinta

4. Semua keluarga yang selalu

memberikan inspirasi dan motivasi

5. Sahabat dan Teman yang selalu

memberikan motivasi

6. Almamaterku Universitas Pancasakti

Tegal

vi

PRAKATA

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Pembelajaran Daring Ditinjau

dari Gaya Belajar Peserta Didik SMA Negeri 3 Brebes (Studi Penelitian pada

Peserta Didik Kelas X IPA 4 Tahun Pelajaran 2020/2021 pada Materi Pokok

Trigonometri)”. Hal ini merupakan kenikmatan yang tiada ternilai, karena atas

kuasa_nya penulis dapat memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih

penulis berikan kepada:

1. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd selaku Rektor Universitas Pancasakti Tegal.

2. Dr. Suriswo, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pancasakti Tegal.

3. Rizqi Amaliyakh S., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

4. Dian Nataria Oktaviani, S.Si., M.Pd selaku Sekretasi Program Studi

Pendidikan Matematika.

5. Ahmadi, M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

6. Rizqi Amaliyakh S., M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

7. Drs. Eko Priyono, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 3 Brebes yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

8. Siti Rokhmah, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di SMA Negeri 3

Brebes yang telah memberikan bantuan dan arahan selama penelitian.

vii

9. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keuguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.

10. Peserta didik kelas X IPA 3 dan IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes yang telah

membantu proses penelitian.

11. Bapak, Ibu, serta Saudara-saudaraku yang telah memberikan semangat dan

dorongan baik secara material maupun non material.

12. Sahabat dan teman tersayang serta teman - teman Prodi Pendidikan

Matematika, tanpa semagat, duuangan dan bantuan kalian saya tidak bisa

sampai sekarang ini terimakasih untuk semuanya.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tegal, Juli 2021

Penulis

viii

ABSTRAK

APRILIANTO, MOCH RAFLY. 2021. Analisis Kemampuan Komunikasi

Matematis Pada Pembelajaran Daring Ditinjau dari Gaya

Belajar Peserta Didik SMA Negeri 3 Brebes (Studi Penelitian

pada Peserta Didik Kelas X IPA 4 Tahun Pelajaran 2020/2021

pada Materi Pokok Trigonometri). Skripsi. Pendidikan

Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Pancasakti Tegal.

Pembimbing I Ahmadi, M.Si

Pembimbing II Rizqi Amaliyakh S., M.Pd

Kata Kunci : Analisis, Kemampuan Komunikasi Matematis, Gaya Belajar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan

komunikasi matematis secara lisan maupun tulisan peserta didik kelas X IPA 4

SMA Negeri 3 Brebes ditinjau dari gaya belajarnya. Jenis penelitian ini adalah

penelitian deskriptif kualitatif.

Subjek dalam penelitian ini adalah 7 peserta didik kelas X IPA 4 Semester

2 SMA Negeri 3 Brebes, yang dipilih dari masing-masing kategori gaya belajar

peserta didik dengan menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan).

Penentuan subjek penelitian didasarkan pada hasil angket gaya belajar dan hasil tes

kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Teknik pengumpulan data

diantaranya adalah angket, tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data

dilakukan dengan tahap-tahap yang meliputi reduksi data, penyajian data dan

menarik kesimpulan.

Hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) peserta didik gaya

belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi memenuhi lima

indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan, (2) peserta didik

gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis sedang memenuhi

dua indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan, (3) peserta didik

gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak

memenuhi satupun indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan,

(4) peserta didik gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis

tinggi memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan

tulisan, (5) peserta didik gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi

matematis sedang memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi matematis

lisan dan tulisan, (6) peserta didik gaya belajar auditorial dengan kemampuan

komunikasi matematis rendah tidak memenuhi satupun indikator kemampuan

komunikasi matematis lisan dan tulisan, (7) peserta didik gaya belajar kinestetik

dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi satupun

indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan.

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i

PERSETUJUAN ..................................................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................................. v

PRAKATA ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 8

A. Kajian Teori ................................................................................................. 8

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 19

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 23

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................................. 23

B. Prosedur Penelitian .................................................................................... 25

C. Sumber Data .............................................................................................. 27

1. Data primer ............................................................................................. 27

2. Data sekunder ......................................................................................... 27

D. Wujud Data ............................................................................................... 28

E. Identifikasi Data ........................................................................................ 28

x

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 29

1. Angket .................................................................................................... 29

2. Tes .......................................................................................................... 31

3. Wawancara ............................................................................................. 38

4. Dokumentasi ........................................................................................... 40

G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 40

1. Reduksi Data (Data Reduction).............................................................. 41

2. Penyajian Data (Data Display) ............................................................... 42

3. Kesimpulan (Conclusion Drawing/ Verification) .................................. 42

H. Teknik Penyajian Hasil Analisis ............................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 44

B. Pembahasan ............................................................................................. 266

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 285

A. Simpulan .................................................................................................. 285

B. Saran ........................................................................................................ 288

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 290

LAMPIRAN ........................................................................................................ 292

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 24

Gambar 4. 1 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M1 .................................................. 49

Gambar 4. 2 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M2 .................................................. 52

Gambar 4. 3 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M3 .................................................. 54

Gambar 4. 4 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M4 .................................................. 57

Gambar 4. 5 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M5 .................................................. 60

Gambar 4. 6 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M1 .................................................. 63

Gambar 4. 7 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M2 .................................................. 65

Gambar 4. 8 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M3 .................................................. 68

Gambar 4. 9 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M4 .................................................. 70

Gambar 4. 10 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M5 ................................................ 72

Gambar 4. 11 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M1 ................................................ 75

Gambar 4. 12 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M2 ................................................ 77

Gambar 4. 13 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M3 ................................................ 79

Gambar 4. 14 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M4 ................................................ 82

Gambar 4. 15 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M5 ................................................ 84

Gambar 4. 16 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M1 ................................................ 86

Gambar 4. 17 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M2 ................................................ 89

Gambar 4. 18 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M3 ................................................ 92

Gambar 4. 19 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M4 ................................................ 94

Gambar 4. 20 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M5 ................................................ 97

xii

Gambar 4. 21 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M1 ................................................ 99

Gambar 4. 22 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M2 .............................................. 102

Gambar 4. 23 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M3 .............................................. 104

Gambar 4. 24 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M4 .............................................. 107

Gambar 4. 25 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M5 .............................................. 109

Gambar 4. 26 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M1 .............................................. 112

Gambar 4. 27 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M2 .............................................. 114

Gambar 4. 28 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M3 .............................................. 115

Gambar 4. 29 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M4 .............................................. 118

Gambar 4. 30 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M5 .............................................. 120

Gambar 4. 31 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M1 .............................................. 122

Gambar 4. 32 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M2 .............................................. 124

Gambar 4. 33 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M3 .............................................. 126

Gambar 4. 34 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M4 .............................................. 129

Gambar 4. 35 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M5 .............................................. 131

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbandingan Nilai Trigonometri pada sudut istimewa ....................... 19

Tabel 3. 1 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen ........................................... 36

Tabel 3. 2 Kriteria batas kelompok subjek penelitian ........................................... 38

Tabel 4. 1 Hasil Angket Gaya Belajar Peserta Didik ............................................ 45

Tabel 4. 2 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis................................... 45

Tabel 4. 3 Daftar Nama Subjek Penelitian ............................................................ 46

Tabel 4. 4 Kode Kemampuan Komunikasi Matematis ......................................... 47

Tabel 4. 5 Ketercapaian pada Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis .. 284

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Penelitian ............................................ 293

Lampiran 2. Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar ....................................................... 294

Lampiran 3 Instrumen Angket Gaya Belajar ...................................................... 297

Lampiran 4 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Angket Gaya Belajar) ............ 302

Lampiran 5 Daftar Rekap Hasil Angket Gaya Belajar ........................................ 318

Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ......................................................... 319

Lampiran 7. Instrumen Tes Uji Coba .................................................................. 321

Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Uji Coba ................................................. 323

Lampiran 9. Data Nilai Kelas Tes Uji Coba ....................................................... 332

Lampiran 10. Perhitungan Instrumen TKKM ..................................................... 333

Lampiran 11. Perhitungan Uji Validitas TKKM................................................. 334

Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas TKKM ............................................. 335

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran TKKM....................................... 336

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda TKKM ................................................... 338

Lampiran 15. Tabel Distribusi Product Moment (r) ........................................... 340

Lampiran 16. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis .... 341

Lampiran 17. Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ................... 343

Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 345

Lampiran 19 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ........ 352

Lampiran 20. Data Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ................... 355

Lampiran 21. Data Hasil Angket Gaya Belajar & Nilai TKKM......................... 356

xv

Lampiran 22. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 357

Lampiran 23. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara .................................................... 360

Lampiran 24. Pedoman Wawancara ................................................................... 361

Lampiran 25 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Pedoman Wawancara) ......... 363

Lampiran 26. Data Hasil Wawancara ................................................................. 367

Lampiran 27. Lembar Jawab Subjek Penelitian .................................................. 408

Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 430

Lampiran 29. Surat Izin Observasi...................................................................... 433

Lampiran 30. Surat Izin Penelitian...................................................................... 434

Lampiran 31. Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 435

Lampiran 32. Jurnal Bimbingan Skripsi ............................................................. 436

Lampiran 33. Berita Acara Ujian Skripsi ............................................................ 443

Lampiran 34. Berita Acara Bimbingan Skripsi ................................................... 444

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses pengembangan sikap maupun

keterampilan, memperoleh pengetahuan pada diri seseorang yang diperoleh

melalui proses pembelajaran. Perkembangan pun terjadi selaras dengan adanya

perubahan budaya kehidupan, dapat menjadi dasar pendidikan moral. Salah

satu dari sekian banyak bidang keilmuan yang sudah didapatkan oleh peserta

didik dari pendidikan tingkat dasar hingga tingkat menengah yaitu matematika.

Matematika adalah pembelajaran yang penting dan bermanfaat bagi manusia

karena sangat dekat dan bisa kita jumpai di kehidupan sehari-hari (Susongko

et al., 2020).

Di masa pandemi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah menuntut guru

untuk kreatif khususnya pada mata pelajaran matematika, karena banyak

materi atau bahan ajar yang sulit dijelaskan pada saat pembelajaran daring.

Kendala terbesar bagi guru untuk mentransfer bahan ajar selama pembelajaran

online adalah penerimaan audio dan video yang buruk pada koneksi internet

dan ponsel siswa. Dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring

menjadikan peserta didik perlu menggali informasi sebanyak-banyaknya dari

berbagai sumber, karena pada pembelajaran daring tersebut seorang guru

hanya menjadi fasilitator saja.

2

Kemampuan komunikasi matematis menjadi tantangan tersendiri untuk

seorang guru pada saat pembelajaran dilaksanakan secara daring. Kemampuan

berkomunikasi dalam matematika salah satu ketentuan yang penting karena

dapat membantu seseorang untuk memproses gagasan, menghubungkan antara

gagasan satu dengan gagasan yang lain sehingga komunikasi sangatlah penting

bagi peserta didik dan guru. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan komunikasi matematis dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan

orang lain serta meningkatkan sikap positif terhadap matematika. Seperti yang

dijelaskan Baroody (Kadir, 2008) ada dua alasan penting mengapa komunikasi

menjadi salah satu titik fokus pembelajaran matematika. Pertama, matematika

tidak hanya alat berpikir yang membantu menemukan pola, menarik

kesimpulan, dan memecahkan masalah, tetapi juga alat untuk menyampaikan

pikiran secara akurat, jelas dan ringkas, termasuk berbagai ide. Kedua, suatu

kegiatan sosial di mana guru dan peserta didik berpartisipasi dalam proses

belajar dan mengajar matematika untuk mengembangkan keterampilan

berpikir dan memecahkan masalah baru.

Ketika belajar matematika di sekolah gaya belajar merupakan aspek

penting karena berkaitan dengan cara peserta didik memahami materi yang

diajarkan oleh guru. Setiap peserta didik memiliki gaya belajarnya masing-

masing, sehingga guru dapat mengamati dan menganalisis gaya belajar peserta

didiknya untuk kemudian dapat memberikan perlakuan yang berbeda kepada

peserta didiknya berdasarkan gaya belajarnya. Menurut (De Porter & Hernacki,

2015) menjelaskan bahwa gaya belajar adalah cara individu menerima,

3

menyerap, dan memproses informasi. Gaya belajar terbagi menjasi tiga jenis

yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestik.

Selain itu (Mousa, 2014: 19) juga menyatakan bahwa gaya belajar bahwa gaya

belajar memainkan peran penting dalam proses pembelajaran. Hal ini karena

tiap gaya belajar memiliki keunikan tersendiri yang menentukan bagaimana

setiap orang berinteraksi dengan lingkungan belajar.

Penelitian yang dilakukan (Auliana, 2017) yang berjudul “Analisis

Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Materi Statistika Ditinjau dari Gaya

Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik” dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan gaya belajar visual cenderung mengkomunikasikan soal statistika

dengan jawaban yang singkat, peserta didik dengan gaya belajar auditorial

cenderung mengkomunikasikan soal statistika dengan jawaban panjang dan

rinci, peserta didik dengan gaya belajar kinestetik cenderung tidak

memperhatikan simbol-simbol matematika dalam mengkomunikasikan

jawabannya. Sesuai dengan judul yang peneliti angkat pembaharuannya yaitu

pada model pembelajaran daring yang akan diteliti dan diharapkan dapat

menjadikan gambaran dari hasil penelitian tentang bagaimana kemampuan

komunikasi matematis lisan dan tulisan peserta didik ditinjau dari gaya belajar

pada pembelajaran daring di SMA Negeri 3 Brebes. Dengan menganalisis

jawaban peserta didik dari soal berbentuk uraian melalui aplikasi google

classroom untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis tulisan dan

melalui aplikasi google meet untuk menganalisis kemampuan komunikasi

matematis peserta didik secara lisan.

4

Bersumber pada hasil wawancara pada tanggal 24 Desember 2020 kepada

Ibu Siti Rokhmah, S.Pd selaku guru pada bidang studi matematika di SMA

Negeri 3 Brebes di kelas X IPA 4 didapati bahwa komunikasi matematis

peserta didik di SMA Negeri 3 Brebes belum optimal. Hal tersebut berasal dari

rasa ingin tahu yang masih kurang oleh peserta didik terhadap suatu hal yang

baru. Kebanyakan dari peserta didik ketika pembelajaran berlangsung hanya

duduk dan diam sembari mencatat yang ada di papan tulis, hanya sedikit yang

terlibat aktif dalam pembelajaran. Rata-rata peserta didik masih takut dan ragu

sehingga pasif dalam mengeluarkan ide matematis mereka. Peserta didik juga

masih banyak yang belum bisa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang di

ditanyakan dari sebuah soal sebelum mengerjakannya, sehingga banyak dari

peserta didik sering salah dalam menafsirkan soal tersebut. Selain itu, peserta

didik kurang memahami terhadap suatu konsep matematika dan kurang

tepatnya peserta didik dalam menyebutkan simbol atau notasi matematika.

Dari uraian diatas maka penulis memberi judul pada proposal ini “Analisis

Kemampuan Komunikasi Matematis pada pembelajaran daring ditinjau dari

Gaya Belajar Peserta Didik SMA Negeri 3 Brebes” dengan menganalisis

jawaban peserta didik dari soal berbentuk uraian melalui aplikasi google

classroom untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis tulisan dan

melalui aplikasi google meet untuk menganalisis kemampuan komunikasi

matematis peserta didik secara lisan.

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Beberapa peserta didik di kelas X SMA Negeri 3 Brebes masih merasa

matematika sulit dan membingungkan.

2. Peserta didik kurang aktif dalam mengkomunikasikan masalah

matematika.

3. Rendahnya tingkat kemampuan peserta didik dalam memahami masalah

matematika.

4. Peserta didik kurang percaya diri dalam menyelesaikan soal matematika

secara individu.

5. Pembelajaran online yang dilakukan secara jarak jauh atau mandiri dari

rumah, membuat peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini

harus dibatasi agar lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, batasan masalah

dalam penelitian ini:

1. Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi Trigonometri

2. Gaya belajar yang dianalisis pada penelitian ini menurut (De Porter &

Hernacki, 2015) yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya

belajar kinestetik.

6

3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi

matematis secara tulisan dengan materi pokok yang diberikan melalui

aplikasi google classroom dan melalui aplikasi google meet untuk

menganalisis kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara

lisan.

4. Indikator kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu (1) kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam

ide-ide matematika; (2) kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika;

(3) kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika

dengan gambar; (4) kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide

matematika dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari; (5)

kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban permasalahan

sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

5. Subjek penelitian ini peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah

yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas X IPA 4

SMA Negeri 3 Brebes dilihat dari gaya belajarnya.

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitiannya adalah

untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis secara lisan dan

tulisan peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes dilihat dari gaya

belajarnya.

F. Manfaat Penelitian

Mengingat pentingnya penelitian ini dalam berbagai faktor, maka penelitian

ini ditinjau dari dua segi, yaitu:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai kemampuan komunikasi matematis

peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes ditinjau dari gaya

belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.

2. Secara Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan

metode bagi guru guna meningkatkan kemampuan komunikasi matematis

peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes, kemudian dapat

menjadi alternatif solusi tentang penggunaan media pembelajaran yang

sesuai dengan gaya belajar peserta didik pada saat pembelajaran daring.

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Analisis

Menurut Acha & Nova (2018) menyatakan bahwa analisis

merupakan kegiatan untuk menyelidiki sebab musabab, duduk perkara

suatu peristiwa atau suatu perbuatan. Sedangkan menurut Spradley

(Sugiyono, 2020) mengatakan bahwa analisis adalah kegiatan yang

digunakan untuk menemukan pola. Dimana analisis adalah hubungan dari

cara berpikir yang terstruktur terhadap sesuatu untuk menentukan

hubungan antar bagian, menentukan bagian dan hubungan

keseluruhannya.

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis

merupakan kajian yang digunakan untuk meneliti secara menyeluruh dan

melalui serangkaian proses pemeriksaan atau pengamatan untuk

memperoleh hasil dengan tepat. Dalam penelitian ini analisis yang

dimaksudkan adalah penyelidikan kemampuan komunikasi matematis

peserta didik secara lisan dan tulisan ditinjau dari gaya belajar dengan soal

berbentuk uraian yang disampaikan dan diunggah (upload) melalui

aplikasi google classroom.

9

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

a. Definisi Kemampuan Komunikasi Matematis

Menurut Prayitno et al (2013) komunikasi matematis adalah

metode yang digunakan peserta didik untuk mengekspresikan dan

menafsirkan ide-ide matematika secara lisan, dalam bentuk teks,

gambar, tabel, dan demonstrasi. Kemampuan komunikasi matematis

merupakan kemampuan untuk mengungkapkan ide-ide matematis

baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi menjadi penting ketika

terjadi diskusi antar peserta didik yang diharapkan mampu

menyatakan, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan

dan bekerja sama (Rakhmawati, 2019). Kemampuan komunikasi

matematis peserta didik dapat dikembangkan terutama melalui proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik yang

mempelajari matematika di sekolah.

Menurut Silver et al (Kosko & Wilkins, 2012), kemampuan

komunikasi matematika tertulis diyakini dapat merangsang pemikiran

pribadi dan menjelaskan ide atau gagasan secara detail. Sedangkan

menurut Ahmad (2008), cara yang efektif untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis adalah dengan menulis ide,

karena penggunaan bahasa formal lebih mudah diimplementasikan

dalam bentuk tulisan. Melalui menulis, peserta didik memiliki ruang

untuk mengekspresikan ide-ide mereka dalam bahasa yang baik dan

kosa kata yang benar, dan kemudian mereka memilih langkah-langkah

10

yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan memastikan bahwa

langkah-langkah yang dipilih benar dan mendasar. Seteleh peserta

didik dapat memahami dan menguasai konsep matematis secara

tertulis maka peserta didik mampu menyampaikan ide/gagasannya

secara lisan pada saat pembelajaran.

Menurut Baroody (Paridjo, 2018) mengatakan bahwa

pembelajaran harus membantu siswa untuk mengungkapkan ide

matematika melalui lima aspek komunikasi yaitu representing

(representasi), listening (mendengar), reading (membaca), discussing

(diskusi) dan writing (menulis).

1) Representing (representasi)

Representasi adalah transformasi suatu masalah atau ide ke dalam

bentuk baru. Translasi diagram fisik atau strategi ke dalam simbol

atau kata-kata.

2) Listening (mendengar)

Mendengarkan adalah aspek penting dari komunikasi. Seseorang

tidak akan memahami suatu pesan dengan baik jika tidak

mendengarkan apa yang dikomunikasikan.

3) Reading (membaca)

Membaca matematika memainkan peran sentral dalam belajar

matematika. Karena kegiatan membaca mendorong peserta didik

untuk belajar secara aktif dan lebih bermakna.

4) Discussing (diskusi)

11

Diskusi akan apabila terjadi pertukaran informasi antar

komunikan atau antar anggota kelompok pada suatu diskusi.

Diskusi merupakan lanjutan dari mendengar dan membaca.

5) Writing (menulis)

Menulis dapat mengekspresikan atau mencerminkan pikirannya

melalui tulisan. Dengan menulis, peserta didik secara aktif

membangun hubungan antara apa yang telah mereka pelajari dan

apa yang telah mereka ketahui.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menjelaskan

pentingnya komunikasi matematis. Komunikasi matematis yang baik

memungkinkan peserta didik untuk memahami tujuan suatu masalah,

mengembangkan rencana pemecahan masalah, menggunakan bahasa

matematika seperti simbol untuk memecahkan masalah,

mengevaluasi konsep, melakukan perhitungan dengan baik dalam

pemecahan masalah, dan menyarankan atau berkomunikasi. Ide-ide

matematikanya untuk membantu orang lain memahaminya.

b. Indikator Kemampuan Kemampuan Komunikasi Matematis

Indikator kemampuan komunikasi matematis secara lisan

maupun tulisan peserta didik dalam pembelajaran matematika

menurut Rakhmawati (2019) adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide

matematika.

2) Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-

simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.

12

3) Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi

matematika dengan gambar.

4) Kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide matematik

dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

5) Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Penelitian ini menggunakan indikator kemampuan komunikasi

matematis dari Rakhmawati (2019) karena dari kelima indikator

tersebut dapat mengimplementasikan ketiga gaya belajar peserta didik

yaitu gaya visual, auditori dan kinestetik.

3. Gaya Belajar

a. Definisi Gaya Belajar

Menurut Masganti (2012: 49) gaya belajar adalah cara seseorang

menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi

tersebut, dari lingkungannya. Padahal, gaya belajar merupakan cara

belajar bagi setiap peserta didik yang berbeda satu sama lainnya.

Apabila peserta didik mengetahui gaya belajarnya sendiri, maka dapat

memudahkan proses pembelajaran. Demikian pula guru sebagai

pendidik harus mampu memahami gaya belajar peserta didiknya.

Dengan guru memahami gaya belajar peserta didik, mereka dapat

dengan tepat menyerap informasi atau bahan ajar yang disampaikan,

sehingga pembelajaran efektif dan optimal.

Menurut Mousa (2014: 20) ada tiga konsep utama yang

membentuk kerangka gaya belajar: (1) memproses informasi; (2)

13

preferensi mengajar; dan (3) strategi pembelajaran. Pada poin

pertama maksud dari pengolahan informasi yaitu kemampuan dari

seseorang untuk dapat menjabarkan dan mengolah informasi. Maksud

preferensi pembelajaran adalah penggambaran dari lingkungan

belajar yang disukai oleh masing-masing peserta didik. Tujuan dari

strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan guru dan peserta

didik untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka. Banyak ahli

mengklasifikasikan berbagai gaya belajar, tetapi ini adalah gaya

belajar yang dijelaskan oleh (De Porter & Hernacki, 2015) yang

terbagi ke dalam tiga jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya

belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa

memahami gaya belajar adalah tugas peserta didik dan guru. Jika

pendidik dapat mengetahui gaya belajar peserta didik, maka akan

lebih mudah untuk memberikan gambaran materi kepada peserta

didik. Hal ini dikarenakan guru lebih memahami bagaimana mengolah

dan menangkap pembelajaran yang disajikan kepada peserta didik.

Oleh karena itu, pembelajaran di kelas diharapkan dapat berjalan

secara optimal.

b. Jenis Gaya Belajar

1) Gaya Belajar Visual

Menurut (Rusman et al., 2013) visual learner atau gaya

belajar visual adalah gaya belajar dimana gagasan, konsep, data,

14

dan informasi lainnya dikemas dalam bentuk gambar dan teknik.

Peserta didik dengan tipe belajar visual menyukai pembelajaran

yang memperlihatkan gambar, grafik, grafis dan ilustrasi yang

visual lainnya. Dengan pembelajaran menggunakan gaya visual

peserta didik dalam berpikir dan belajar, lebih dominan pada

peran dari indera melihat/mata sebagai penangkap dan

penglihatan visual.

Ciri-ciri individu dengan gaya belajar visual (De Porter &

Hernacki, 2015) adalah:

a) Tertata rapi

b) Berbicara cepat

c) Perencana dan penyelenggara

d) Teliti dan detail

e) Merawat pakaian baik dari segi pakaian dan presentasi

f) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang

sebenarnya dalam pikiran mereka

g) Mengingat apa yang mereka lihat, bukan apa yang didengar.

h) Mengingat dengan asosiasi visual

i) Tidak terganggu oleh kebisingan

j) Mengalami kesulitan mengingat instruksi verbal kecuali

tertulis, dan sering meminta bantuan untuk mengulanginya.

k) Pembaca yang cepat dan rajin

l) Daripada dibacakan lebih suka untuk membaca sendiri

m) Menyiapkan persiapan mental terlebih dahulu terlebih pada

masalah atau proyek

n) Membuat coretan yang tidak berarti ditengah percakapan

telfon atau dalam rapat

o) Lupa mengirim pesan secara lisan kepada orang lain

p) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat

q) Lebih suka melakukan argumentasi daripada berpidato

r) Lebih menyukai seni dibanding musik

s) Kurang pandai dalam memilih kata-kata

t) Konsentrasinya mudah hilang pada saat akan memperhatikan

15

2) Gaya Belajar Auditorial

Menurut (Rusman et al., 2013) auditory learner atau gaya

belajar auditori adalah suatu gaya belajar di mana peserta didik

belajar melalui mendengarkan. Peserta didik yang memiliki gaya

belajar auditori dapat menyerap materi yang disampaikan oleh

guru apabila pembelajaran dilakukan secara diskusi verbal dan

mendengar penjelasan dari guru. Dengan gaya belajar auditori

peserta didik lebih senang untuk mendengar.

Ciri-ciri individu dengan gaya belajar auditori (De Porter &

Hernacki, 2015) adalah:

a) Berbicara sendiri saat bekerja

b) Mudah teralihkan oleh kebisingan

c) Menggerakkan bibir sembar mengucapkan tulisan pada saat

membaca buku

d) Senang membaca dan mendengarkan

e) Dapat mengulangi dan menirukan nada, ritme, dan warna

f) Pandai dalam bercerita namun kurang pada penulisan

g) Iramanya terpola

h) Umumnya pembicara fasih

i) Kurang menyukai seni

j) Belajar dari apa yang di dengarkan kemudian mengingatnya

k) Gemar berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan untuk waktu

yang lama

l) Memiliki kekurangan pada bidang kerjaan yang menuntut

pada hal yang bersifat visual

m) Daripada menulis lebih baik mengejanya dengan keras

n) Daripada membaca komik biasanya lebih menyukai gurauan

lisan

3) Gaya Belajar Kinestetik

Menurut (Rusman et al., 2013) gaya belajar kinestetik adalah

suatu gaya belajar dimana peserta didik belajar dengan cara

16

melakukan, menyentuh, merasa, bergerak, dan mengalami.

Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik lebih dominan untuk

belajar sembari mempraktikannya dan bersifat kontekstual.

Ciri-ciri individu dengan gaya belajar kinestetik (De Porter

& Hernacki, 2015) adalah:

a) Berbicara perlahan

b) Menanggapi perhatian tubuh

c) Kontak dan menarik perhatian

d) Dekat ketika berbicara dengan seseorang

e) Selalu berorientasi fisik

f) Perkembangan awal besar

g) Belajar dengan manipulasi praktis

h) Berjalan, melihat, dan mengingat

i) Menggunakan jari sebagai penunjuk saat membaca

j) Sering menggunakan isyarat tubuh

k) Tidak dapat duduk terlalu lama

l) Kurang pada ingatan yang berkaitan dengan geografi

m) Menggunakan kata-kata yang mengandung tindakan

n) Menyukai buku yang dapat menstimulus gerak

o) Biasanya tulisannya jelek

p) Ingin melakukan banyak hal

q) Menggemari permainan yang dapat menyibukan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga gaya

belajar memiliki karakteristiknya masing-masing. Peserta didik

dengan gaya belajar visual lebih menyerap pembelajaran dengan

menggunakan indera penglihatannya untuk melihat objek visual.

Untuk peserta didik dengan gaya belajar auditorial lebih menyukai

pembelajaran dengan cara berdiskusi. Sedangkan peserta didik

dengan gaya belajar kinestetik menyukai belajar yang sekaligus

praktik.

17

4. Materi Trigonometri

Salah satu bahan ajar di SMA kelas X adalah trigonometri. Menurut

Kariadinata (2013) trigonometri adalah bidang ilmu yang berhubungan

dengan sudut dan fungsi trigonometri, trigonometri berasal dari dua kata,

trigonometri berarti tiga sudut, dan metro berarti pengukuran. Oleh karena

itu, trigonometri adalah bidang matematika dengan fungsi trigonometri

seperti sudut dan sinus, kosinus, dan garis singgung segitiga. Sedangkan

menurut Rusgianto (2012) menjelaskan bahwa trigonometri merupakan

relasi atau hubungan dari sinus, cosinus, tangen, cotangen, secan, cosecant

yang telah memenuhi prasyarat tertentu.

Trigonometri merupakan ilmu di dalam matematika yang penting

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan aplikasi trigonometri kita dapat

mengukur tinggi sebuah bukit tanpa kita harus mendakinya. Dengan

aplikasi trigonometri kita dapat mengukur tinggi sebuah pohon tanpa harus

memanjatnya. Dari aplikasi trigonometri juga kita dapat mengukur sebuah

lebar sungai, dari hal tersebut materi trigonometri sangat penting untuk

dipelajari.

Materi diamil dari buku BSE Matematika kelas X Semester II

dengan rangkuman materi sebagai berikut:

1. Ukuran Sudut

Ukuran sudut dapat dinyatakan dalam satuan sudut derajat maupun

radian. Satuan ukuran sudut dalam derajat contohnya 450, sedangkan

ukuran sudut dalam radian contohnya 1

4𝜋 rad.

18

C A

B

a c

b

2. Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku

Dalam sebuah segitiga siku-siku ABC, siku-siku di C dengan a

adalah panjang sisi dihadapan sudut A, b adalah panjang sisi dihadapan

sudut B, dan c adalah panjang sisi dihadapan sudut C. Jika 𝛼 adalah

besar sudut A, maka perbandingan trigonometri pada sudut 𝛼0adalah

sebagai berikut:

Sin 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎

ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎=

𝑎

𝑐

Cos 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎

ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎=

𝑏

𝑐

Tan 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=

𝑎

𝑏

Sec 𝛼 =ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=

𝑐

𝑏

Coses 𝛼 =ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=

𝑐

𝑎

Cot 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=

𝑏

𝑎

19

3. Perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa

Nilai-nilai perbandingan trigonometri sinus, kosinus, tangen,

kotangen, sekan, kosekan untuk sudut-sudut istimewa (sudut-sudut

yang besarnya 0o, 30o, 45o, 60o, dan 90o) dapat dilihat dalam rangkuman

berikut ini.

0o 30o 45o 60o 90o

Sin 0 1

2

1

2√2

1

2√3 1

Cos 1 1

2√3

1

2√2

1

2 0

Tan 0 1

3√3 1 √3 -

Csc - 2 √2 2

3√3 1

Sec 1 2

3√3 √2 2 -

Cot - √3 1 1

3√3 -

Tabel 2. 1 Perbandingan Nilai Trigonometri pada sudut istimewa

B. Penelitian yang Relevan

Jika penelitian diarahkan pada penelitian yang serupa dengan penelitian

sebelumnya, penelitian akan lebih akurat dan optimal. Sebagai bahan

komparatif, dalam hal ini diperkenalkan beberapa hasil penelitian sebelumnya

yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis dan gaya belajar

peserta didik.

20

1. Auliana (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kemampuan

Komunikasi Matematis peserta didik pada Materi Statistika Ditinjau dari

Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik (VAK)”. Hasil penelitiannya

(1) Peserta didik yang bergaya belajar visual cemderung

mongkomunikasikan soal statistika dengan jawaban yang singkat. Peserta

didik yang bergaya belajar visual menjawab soal nomor satu ataupun soal

nomor dua dengan jawaban yang menuju ke poin-poinnya saja. Peserta

didik yang bergaya belajar visual juga lebih suka menggunakan simbol-

simbol matematika dalam mengkomunikasikan jawabannya. (2) Peserta

didik yang bergaya belajar auditorial cenderung mengkomunikasikan soal

statistika dengan jawaban yang panjang dan rinci. Peserta didik yang

bergaya belajar auditorial menggunakan bahasanya sendiri dalam

mengkomunikasikan jawabannya, tetapi tidak menuliskan jawaban sesuai

dengan maksud soal. (3) Dalam mengkounkasikan soal matematika pada

materi statistika peserta didik yang bergaya belajar kinestetik cenderung

tidak memperhatikan simbolsimbol matematika. Peserta didik yang

bergaya belajar kinestetik tidak menuliskan simbol-simbol matematika

dalam mengkomunikasikan jawabannya dan juga tidak membuat

kesimpulan.

2. Bire & Geradus (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh gaya

belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik terhadap Prestasi Belajar Peserta

Didik”. Hasil penelitiannya yaitu (1) terdapat pengaruh yang signifikan

gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik terhadap prestasi belajar. (2)

21

terdapat pengaruh signifikan gaya belajar visual terhadap prestasi belajar.

(3) terdapat pengaruh signifikan gaya belajar auditorial terhadap prestasi

belajar. (4) terdapat pengaruh signifikan gaya belajar kinestetik terhadap

prestasi belajar. (5) hasil uji determinasi menunjukkan sumbangan relatif

gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik terhadap prestasi belajar

peserta didik sebesar 34,8%. Sumbangan relative masing-masing terhadap

prestasi belajar, yakni: gaya belajar visual 26,4%, gaya belajar auditorial

24,2%, dan gaya belajar kinestetik 26,2%.

3. Rakhmawati, (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis

Kemampuan Komunikasi Matematis Melalui Model Reciprocal Teaching

Berbantuan Aplikasi Geogebra”. Hasil penelitiannya adalah (1)

Kemampuan komunikasi matematika tulis untuk subjek dengan

kemampuan komunikasi matematis tinggi memenuhi lima indikator

kemampuan komunikasi tulis, subjek dengan kemampuan komunikasi

matematis sedang memenuhi tiga indikator kemampuan komunikasi tulis

dan subjek dengan kemampuan komunikasi matematis rendah memenuhi

dua indikator kemampuan komunikasi tulis. (2) Kemampuan komunikasi

matematis untuk subjek dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi

memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi lisan, subjek dengan

kemampuan komunikasi matematis sedang juga mampu memenuhi lima

indikator kemampuan komunikasi lisan, dan subjek dengan kemampuan

komunikasi matematis rendah hanya mampu memenuhi tiga indikator

kemampuan komunikasi lisan.

22

4. Paridjo (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Kemampuan

Komunikasi Matematika dengan Group Investigation Ditinjau dari

Aktivitas Belajar”. Hasil penelitiannya yaitu mahasiswa pendidikan

matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal dalam memecahkan

masalah fungsi kuadrat dan aplikasinya baik dengan nilai rata-rata 66,73.

Nilai rata-rata untuk kelompok SMA-IPA adalah 68,85, kelompok SMA-

IPS dengan nilai rata-rata 68,18 dan nilai rata-rata kelompok SMK adalah

63,20. Hal ini menunjukan bahwa kelompok SMA-IPA kemampuan

memecahkan masalah lebih baik dari kelompok SMA-IPS dan kelompok

SMK.

Dalam Penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya

yaitu peneliti akan menganalisis kemampuan komunikasi matematis peserta

didik pada pembelajaran daring ditinjau dari gaya belajar peserta didik SMA

Negeri 3 Brebes dengan menganalisis jawaban peserta didik dari soal

berbentuk uraian melalui aplikasi google classroom untuk mengukur

kemampuan komunikasi matematis tulisan dan melalui aplikasi google meet

untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara

lisan.

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan

kualitatif bersifat deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Tohirin, 2012)

penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa teks tertulis atau lisan tentang orang dan perilaku yang

diamati.

Menurut Sugiyono (2020: 17) metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang didasarkan pada penggunaan atau falsafah post-

positivis interpretatif untuk mengkaji kondisi pada suatu lingkungan, di

mana peneliti sebagai alat kuncinya.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2016) penelitian deskriptif adalah

penelitian yang menyelidiki keadaan, kondisi atau faktor lain yang

disebutkan, yang hasilnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian.

Dalam penelitian ini hal yang akan dijelaskan secara deskriptif adalah

kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara lisan dan tulisan

pada pembelajaran daring ditinjau dari gaya belajar peserta didik dan hasil

jawaban atas permasalahan soal uraian dari materi trigonometri

24

yang disampaikan dan diunggah melalui aplikasi google classroom dan

google meet untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis secara

lisan. Oleh karena itu, rancangan pendekatan kualitatif deskriptif ini dapat

digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Pelaksanaan Pembelajaran

Daring oleh Guru

Hasil Angket Gaya Belajar

Peserta didik

Visual Auditorial Kinestetik

Tes Kemampuan Komunikasi

Matematis

Kemampuan Komunikasi

Matematis Tulisan Kemampuan Komunikasi

Matematis Lisan

Kesimpulan

25

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan tahap demi tahap dan sesuai dengan prosesdur

penelitian. Prosedur penelitian terdiri dari empat langkah, antara lain:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:

a. Memilih sekolah sebagai lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 3 Brebes

b. Melakukan observasi awal melalui wawancara dengan guru

matematika SMA Negeri 3 Brebes

c. Penyusunan proposal penelitian

d. Mengajukan izin penelitian di SMA Negeri 3 Brebes

e. Berkonsultasi dengan tim ahli yaitu dosen pembimbing tentang

penulisan proposal penelitian

f. Menyusun instrumen dan perangkat penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan angket kepada peserta didik tentang Gaya Belajar selama

pembelajaran daring.

b. Menganalisis hasil angket gaya belajar untuk kemudian melakukan

penggolongan peserta didik ke dalam masing-masing gaya belajar

visual, auditorial, dan kinestetik

c. Memberikan soal tes uraian matematika kepada peserta didik untuk

memperoleh data kemampuan komunikasi matematis peserta didik.

26

d. Menentukan subjek penelitian masing-masing 3 subjek dengan gaya

belajar visual, 3 subjek dengan gaya belajar auditori dan 3 subjek

dengan gaya belajar kinestetik.

e. Menganalisis hasil jawaban peserta didik sesuai dengan indikator

kemampuan komunikasi matematis tulisan.

f. Melakukan wawancara untuk mengetahui kemampuan komunikasi

matematis lisan peserta didik sesuai dengan indikator kemampuan

komunikasi matematis lisan.

g. Mengkaji hasil jawaban dari tes kemampuan komunikasi matematis dan

wawancara peserta didik.

3. Tahap Analisis Data

Dari data yang telah di dapat maka data tersebut perlu untuk dianalisis

sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan dalam tahap ini antara lain:

a. Mengumpulkan data

b. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

c. Mendeskripsikan hasil temuan di lapangan yang berkaitan dengan

variabel penelitian

4. Tahap Penarikan Kesimpulan

Kegiatan dalam tahap ini adalah:

a. Menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan

b. Memberikan saran atau rekomendasi terhadap pihak-pihak yang terlibat

dengan hasil penelitian

c. Menyusun laporan penelitian

27

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dimana data tersebut

didapatkan. Berdasarkan sumber dimana data didapatkan maka data dapat

dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah sumber data yang langsung menghasilkan

sebuah data kepada seseorang yang sedang mengumpulkan sebuah data

(Sugiyono, 2020: 296). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah

data hasil tes kemampuan komunikasi matematis tulisan, data hasil

wawancara kemampuan komunikasi matematis lisan, dan hasil angket

gaya belajar peserta didik.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

menghasilkan sebuah data karena melalui suatu perantara, misalnya

melalui dokumen atau orang lain (Sugiyono, 2020: 296). Data sekunder

dalam penelitian ini adalah data tambahan yang berasal dari buku atau

kepustakaan, arsip-arsip dan foto yang berasal dari sekolah.

Menurut Sugiyono (2020: 285) dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau

situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku

(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Untuk tempat

penelitian adalah di SMA Negeri 3 Brebes, pelaku adalah peserta didik kelas

X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes dan guru pengampu mata pelajaran matematika

28

di kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes dan aktivitas adalah kegiatan

pembelajaran daring. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan

responden, tetapi narasumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam

penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2020: 289) purposive sampling

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

D. Wujud Data

Wujud data dalam penelitian ini adalah daftar nama peserta didik kelas X

IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes, soal tes uraian kemampuan komunikasi

matematis, pedoman wawancara, angket gaya belajar peserta didik, lembar

jawab peserta didik dan script/teks hasil wawancara. Selain itu ada juga foto

dan beberapa dokumen tambahan yang dibutuhkan untuk penelitian.

E. Identifikasi Data

Identifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih objek peneliti

yaitu kelas X IPA 4. Dalam menentukan subjek penelitian teknik yang akan

digunakan yaitu teknik purposive sampling. Dengan menggunakan teknik

tersebut diambil masing-masing 3 subjek peserta didik berdasarkan hasil

angket gaya belajar dan dikelompokan kedalam tiga tingkatan gaya belajar

yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Dari tiap tingkatan akan dideskripsikan

kemampuan komunikasi matematis secara lisan maupun tulisan ditinjau dari

gaya belajar. Untuk pengambilan subjek menggunakan rumus rata-rata di

29

jumlahkan dengan standar deviasi diambil masing-masing tiga subjek, yang

mendapatkan nilai maksimal untuk kelompok tinggi, nilai minimal untuk

kelompok rendah dan untuk kelompok sedang menggunakan nilai tengah untuk

mendapatkan jawaban yang signifikan dari tiap-tiap kelompok.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2020: 296) teknik pengumpulan data adalah langkah

yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelittian

adalah mendapatkan sebuah data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah:

1. Angket

Kuesioner/angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk di jawabnya (Sugiyono, 2020: 199). Pada

penelitian ini angket yang digunakan untuk memperoleh data mengenai

gaya belajar pesera didik selama pembelajaran daring menggunakan

google form.

Angket ini terdiri dari 15 butir soal. Sebelum digunakan, instrumen

angket gaya belajar ini telah di validasi oleh tim ahli yaitu dosen

Pendidikan Matematika Universitas Pancasakti Tegal. Adapun hasil

validasi dari tim ahli sebagai berikut:

a. Validator Pertama

Nama Validator : M. Shaefur Rokhman, M.Si

30

Hasil Validasi : Bahwa instrumen penilaian angket gaya

belajar yang telah dibuat peneliti dapat digunakan tanpa revisi.

b. Validator Kedua

Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd

Hasil Validasi : Instrumen penilaian angket gaya belajar

yang telah dibuat peneliti dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi.

Dengan saran dan komentar sebagai berikut:

Kemudian untuk hasil validasi angket gaya belajar dimuat pada

lampiran 4. Sedangkan untuk instrumen penggolongan gaya belajar yang

berupa angket dengan menggunakan google form dapat dilihat pada

lampiran 3. Tiap butir pertanyaan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Ketiga

jawaban tersebut mewakili ciri-ciri dari salah satu gaya belajar. Dalam

penggolongan gaya belajar ini nantinya peserta didik memilih salah satu

dari tiga pilihan jawaban yang tersedia dari masing-masing pertanyaan.

31

Berdasarkan hal tersebut kriteria penskoran angket gaya belajar seperti

berikut.

1) Jika skor gaya belajar visual (V) merupakan skor tertinggi (V>A dan

V>K) maka peserta didik tersebut tergolong tipe gaya belajar visual.

2) Jika skor gaya belajar auditorial (A) merupakan skor tertinggi (A>V

dan A>K) maka peserta didik tersebut tergolong tipe gaya belajar

auditorial.

3) Jika skor gaya belajar kinestetik (K) merupakan skor tertinggi (K>V

dan K>A) maka peserta didik tersebut tergolong tipe gaya belajar

kinestetik.

2. Tes

Tes dilakukan dengan memberikan instrumen tes yang terdiri dari

seperangkat soal untuk memperoleh data mengenai kemampuan peserta

didik terutama pada aspek kognitif (Lestari & Yudhanegara, 2015: 232).

Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data nilai

hasil tes yang selanjutnya akan dipilih masing-masing 3 subjek peserta

didik yang akan dianalisis kemampuan komunikasi matematis tulisan

peserta didik berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis

tulisan dan kemampuan komunikasi matematis lisan nya dengan teknik

wawancara. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

tes uraian. Penyusunan butir-butir soal tes berdasarkan kompetensi dasar

dan indikator kemampuan komunikasi matematis.

32

Sebelum tes diberikan kepada kelas eksperimen, instrumen tes

tersebut terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba unntuk

mengetahui apakah butir-butir soal tersebut valid dan dapat digunakan.

Setelah dilakukan analisis terhadap validitas, reliabilitas, indeks

kesukaran, dan daya pembeda butir soal maka tes tersebut dapat digunakan

pada kelas eksperimen.

a. Validitas

Validitas suatu instrumen merupakan tingkat ketepatan suatu

instrumen untuk mengukur sesuatu yang harus diukur Lestari &

Yudhanegara (2015:190). Sedangkan menurut Sugiyono (2020: 361)

validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih jika mempunyai validitas

yang tinggi. Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas instrumen

dengan menggunakan rumus product moment, yaitu sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2))

(Susongko, 2017: 85)

Keterangan:

N : jumlah subjek

∑ 𝑋 : jumlah skor item

∑ 𝑌 : jumlah skor total

∑ 𝑋𝑌 : jumlah perkalian antar skor item dengan skor total

∑ 𝑋2 : jumlah skor item kuadrat

∑ 𝑌2 : jumlah skor total kuadrat

𝑟𝑥𝑦 : koefisien-koefisien antara variabel X dan variabel Y

33

Setelah diperoleh harga 𝑟𝑥𝑦 kemudian dikonsultasikan pada

tablek kritis r Product Moment dengan taraf signifikasi 5%. Apabila 𝑟𝑥𝑦

≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut valid, tetapi 𝑟𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir

soal tidak valid sehingga tidak digunakan.

Hasil analisis validitas tes kemampuan komunikasi matematis

peserta didik dari 8 butir soal diperoleh 7 butir soal yang valid yaitu

1,3,4,5,6,7, dan 8, sedangkan butir soal yang tidak valid yaitu 2

sehingga butir soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian. Contoh

hasil perhitungan soal nomor 1 diperoleh 𝑟𝑥𝑦 = 0,509 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423,

karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dikatakan soal tersebut valid dan soal nomor

2 diperoleh 𝑟𝑥𝑦 = 0,304 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423, karena 𝑟𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka

dikatakan soal tersebut tidak valid. Untuk perhitungan lengkapnya

dapat dilihat di lampiran 11.

b. Reliabilitas

Lestari & Yudhanegara (2015:206) mengemukakan pengertian

reliabilitas merupakan ketetapan atau kekonsistenan instrumen tersebut

bila diberikan pada subjek yang sama meskipun oleh orang yang

berbeda, waktu berbeda, atau tempat berbeda, maka akan memberikan

hasil yang sama atau relatif sama (tidak berbeda secara signifikan).

Menurut Guilford dalam Lestari & Yudhanegara (2015:206), tolak ukur

untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen ditentukan

berdasarkan kriteria berikut.

34

Pada penelitian ini reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan

rumus KA-30 untuk soal essay yaitu sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑥 =𝑘

𝑘−1(1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

(Susongko, 2017:94)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑥 : Reliabilitas instrumen

𝑘 : Jumlah butir soal

𝑆𝑖2 : Varian skor total

𝑆𝑡2 : Varian skor suatu butir

Kriteria:

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tes tersebut reliabel

Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tes tersebut tidak reliabel

Jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir tes dikatakan reliabel. Dari

hasil perhitungan menunjukan nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,859 sedangkan nilai

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423 pada taraf signifikansi 5% maka nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Dengan demikian instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat di lampiran 12.

c. Indeks Kesukaran

Lestari & Yudhanegara (2015:223) mengemukakan pengertian

indeks kesukaran adalah suatu bilangan yang menyatakan derajat

kesukaran suatu butir soal. Menurut Susongko (2017:101), cara

melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

35

𝑇𝐾(𝑃) =𝑆

𝑁 𝑥 𝑆𝑚𝑎𝑥

Keterangan:

TK : Tingkat kesukaran butir

S : Jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir

N : Jumlah penempuh tes

𝑆𝑚𝑎𝑥 : Skor maksimum suatu butir

Dengan kriteria:

0,00 ≤ P ≤ 0,30 : Sukar

0,30 < P ≤ 0,70 : Sedang

0,70 < P ≤ 1,00 : Mudah

(Lestari & Yudhanegara, 2015:224)

Dari hasil perhitungan dengan α = 5% dan n = 22, diperoleh

tingkat kesukaran untuk butir soal Nomor 1 sebesar 0,695 (sedang),

butir soal Nomor 2 sebesar 0,841 (mudah), butir soal Nomor 3 sebesar

0,636 (sedang), butir soal Nomor 4 sebesar 0,532 (sedang), butir soal

Nomor 5 sebesar 0,830 (mudah), butir soal Nomor 6 sebesar 0,693

(sedang), butir soal Nomor 7 sebesar 0,707 (mudah), butir soal Nomor

8 sebesar 0,593 (sedang). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di

lampiran 13.

d. Daya beda

Lestari & Yudhanegara (2015:217) mengemukakan pengertian

daya pembeda yaitu daya pembeda dari satu butir soal menyatakan

seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut membedakan antara

peserta didik yang dapat menjawab soal dengan tepat dan peserta didik

yang tidak dapat menjawab soal tersebut dengan tepat.

36

Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks daya pembeda

instrumen tes tipe subjektif atau instrumen non tes, yaitu:

𝐷𝑃 =�̅�𝐴−�̅�𝐵

𝑆𝑀𝐼

Keterangan:

DP : indeks daya pembeda butir soal

�̅�𝐴 : rata-rata skor jawaban peserta didik kelompok atas

�̅�𝐵 : rata-rata skor jawaban peserta didik kelompok bawah

𝑆𝑀𝐼 : skor maksimum ideal

Kriteria yang diguanakan untuk menginterpretasikan indeks daya

pembeda disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3. 1 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk

DP ≤ 0,00 Sangat Buruk

Hasil perhitungan dengan α = 5% dan n = 22, diperoleh butir soal

Nomor 1 sebesar 0,218 (cukup), butir soal Nomor 2 sebesar 0,045

(buruk), butir soal Nomor 3 sebesar 0,318 (cukup), butir soal Nomor 4

sebesar 0,445 (baik), butir soal Nomor 5 sebesar 0,223 (cukup), butir

soal Nomor 6 sebesar 0,205 (cukup), butir soal Nomor 7 sebesar 0,205

(cukup), butir soal Nomor 8 sebesar 0,405 (baik). Perhitungan

selengkapnya bisa dilihat di lampiran 14.

37

Berdasarkan perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

dan daya beda maka diperoleh 5 instrumen tes yang digunakan dalam

penelitan yaitu instrumen tes Nomor 1, 3, 4, 6, dan 8.

Menurut Arikunto (2016:299), untuk menentukan kelompok

tinggi, sedang, rendah maka peneliti menggunakan nilai rata-rata dan

standar deviasi nilai tes uraian. Langkah-langkah mengelompokan

peserta didik kedalam 3 kelompok sebagai berikut:

1) Menjumlah nilai tes prestasi seluruh peserta didik sesuai dengan

kriteria skor yang sudah ditentukan.

2) Mencari rata-rata/ mean dan simpangan baku/ standar deviasi rata-

rata nilai peserta didik dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Mean : �̅� = ∑ 𝒙

𝑵

Keterangan:

�̅� = Nilai rata-rata peserta didik

𝑥 = Skor peserta didik

∑ 𝑥 = Jumlah skor peserta didik

N = Banyaknya peserta didik

Sedangkan untuk mencari standar deviasi dihitung menggunakan

rumus sebagai berikut:

Standar Deviasi: SD = √∑ 𝑥2

𝑁− (

∑ 𝑥

𝑁)2

Keterangan:

SD = Standar Deviasi

𝑥 = Skor peserta didik

𝑥2 = Kuadrat setiap skor

38

∑ 𝑥 = Jumlah skor peserta didik

∑ 𝑥2 = Jumlah skor kuadrat peserta didik

(∑ 𝑥)2 = Kuadrat jumlah semua skor

N = Banyaknya peserta didik

Batas Kelompok

𝑥 ≥ �̅� + SD Tinggi

�̅� – SD < 𝑥 < �̅� + SD Sedang

𝑥 ≤ �̅� – SD Rendah

Tabel 3. 2 Kriteria batas kelompok subjek penelitian

3. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu teknik dalam

pengumpulan data dengan melakukan sebuah tanya jawab yang dilakukan

dengan sumber data. Wawancara atau interview yang dilakukan pada

penelitian ini adalah wawancara atau interview terstruktur.

Sebelum penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti

Rokhmah selaku guru matematika kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes

untuk mengetahui dan mendapatkan data kondisi awal peserta didik.

Selain itu, wawancara digunakan untuk mendapatkan data kemampuan

komunikasi matematis lisan peserta didik dari subjek terpilih. Dari hasil

angket peserta didik yang sebelumnya telah dikategorikan dengan kategori

gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik yang

akan diambil masing-masing satu subjek untuk kemudian diwawancarai.

39

Pedoman wawancara kemampuan komunikasi matematis ini di

validasi oleh tim ahli yaitu dosen Pendidikan Matematika Universitas

Pancasakti Tegal. Adapun hasil validasi dari tim ahli sebagai berikut:

a. Validator Pertama

Nama Validator : M. Shaefur Rokhman, M.Si

Hasil Validasi : Bahwa pedoman wawancara yang telah

dibuat peneliti dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi. Dengan

saran dan komentar untuk pertanyaan nomor 4 yaitu “Apakah anda

merasa kesulitan untuk menyelesaikan soal tersebut?” perlu diganti

karena tidak sesuai dengan indikator.

b. Validator Kedua

Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd

Hasil Validasi : Bahwa pedoman wawancara yang telah

dibuat peneliti dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi. Dengan

saran dan komentar sebagai berikut:

Saran dan komentar dari validator kemudian dijadikan sebagai bahan

perbaikan. Untuk pedoman wawancara dapat dilihat pada pada lampiran

24.

40

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh

sebuah data dan informasi yang bisa kita temukan dalam berbagai macam

bentuk contoh buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang

berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung dalam penelitian

(Sugiyono, 2020: 314). Dari berbagai macam bentuk dokumentasi tersebut

kemudian data dikumpulan untuk kemudian ditelaah. Pada penelitian ini

dokumentasi yang digunakan meliputi daftar nama dan jumlah peserta

didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes

G. Teknik Analisis Data

Dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data, kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis data.

Menurut Moleong (Salim & Syahrum, 2016) menjelaskan bahwa analisis data

adalah suatu proses mengurutkan dan mengorganisasikan data ke dalam pola,

kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan kemudian

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Analisis dilakukan secara mendalam pada kemampuan komunikasi

matematis peserta didik setelah dikelompokkan berdasarkan gaya belajarnya.

Pada proses analisis data dilakukan dengan menelaah semua data yang tersdia

dari berbagai macam sumber, yaitu wawancara, pengamatan melalui catatan

lapangan, dokumen pribadi, gambar, foto dan sebagainya. Analisis data

dilakukan terbatas dari hasil tes peserta didik baik secara tulisan maupun lisan.

41

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan model Miles dan Huberman

(Sugiyono, 2020: 321) yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut Sugiyono (2020: 323) mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema

dan polanya dan membuang yang tidak diperlukan. Dengan demikian data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan

mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya apabila diperlukan.

Tahap-tahap mereduksi data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Mengkoreksi hasil angket gaya belajar matematika peserta didik yang

kemudian di kelompokkan ke dalam tiga jenis gaya belajar yaitu gaya

belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik dan tes

kemampuan komunikasi matematis untuk menentukan peserta didik

yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.

b. Hasil angket gaya belajar dan tes kemampuan komunikasi matematis

peserta didik yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian

merupakan data mentah yang kemudian ditransformasi pada catatan

sebagai bahan untuk wawancara.

42

c. Hasil wawancara terhadap subjek penelitian di sederhanakan menjadi

bahasa yang baik dan rapi untuk kemudian diolah agar data tersebut

menjadi data yang siap untuk digunakan.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, kemudian untuk langkah selanjutnya adalah

penyajian data. Menurut Sugiyono (2020: 325) melalui penyajian data,

maka data dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga

akan semakin mudah dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini adalah

data yang didapat dari hasil reduksi data berupa uraian singkat yaitu hasil

deskripsi gaya belajar peserta didik dan kemampuan komunikasi

matematis tulis dan lisan sehingga mempermudah peneliti dalam

melanjutkan langkah kesimpulan atau verification.

3. Kesimpulan (Conclusion Drawing/ Verification)

Setelah penyajian data langkah terakhir adalah neraikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan dan konsisten saat peneliti Kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2020: 329).

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan yang

masih baru dan belum pernah ada sebelumnya. Temuan berupa deskripsi

43

atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau

gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual

atau interaktif, hipotesis atau teori. Dalam penelitin ini penarikan

kesimpulan berfokus pada hasil angket gaya belajar, hasil pengerjaan

lembar tugas dalam menyelesaikan permasalahan matematika dan hasil

wawancara untuk dapat menemukan karakteristik dari subjek penelitian

yang terpilih.

H. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2020) terdapat batasan dalam

penyajian data yang merupakan kumpulan dari berbagai macam informasi yang

tersusun dan memberi kemungkinan adanya sebuah penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Salah satu hal yang terpenting dalam penelitian

kualitatif yaitu penyajian. Dengan penyajian yang baik maka hasil dari analisis

kualitatif akan valid.

Dalam penelitian kualitatif data atau informasi yang biasa disajikan

biasanya berbentuk teks yang disajikan secara deskriptif. Data yang dihimpun

berupa kata-kata, gambar, tabel bukan disajikan dalam bentuk angka-angka.

Kata-kata atau teks yang disajikan dalam hasil penelitian harus memberikan

kejelasan tentang apa yang akan dijabarkan dan bisa menjawab pertanyaan dari

apa yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini penyajian hasil analisis berasal

dari hasil analisis angket, tes, dan wawancara disajikan dalam bentuk teks

deskriptif dengan berbantuan tabel dan gambar.

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan

komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar peserta didik kelas X IPA 4

melalui soal uraian dalam bentuk cerita yang diunggah (upload) melalui media

online berbantuian aplikasi Google Classroom yang didalamnya

beranggotakan peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes yang terdiri

dari 26 peserta didik pada tahun pelajaran 2020/2021.

Untuk mendapatkan data penelitian, diawali dengan memberikan angket

gaya belajar dan tes kemamampuan komunikasi matematis kepada peserta

didik kelas X IPA 4. Pelaksanaan pengisian angket gaya belajar melalui google

form untuk mendapatkan data gaya belajar dari masing-masing peserta didik.

Berdasarkan hasil angket gaya belajar peserta didik diperoleh bahwa peserta

didik yang menempati masing-masing kelompok tingkatan gaya belajar peserta

didik. Sebanyak 12 peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, sebanyak

13 peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial, sebanyak 1 peserta

didik yang memiliki gaya belajar kinestetik.

45

Tabel 4. 1 Hasil Angket Gaya Belajar Peserta Didik

No Gaya Belajar Jumlah Peserta Didik

1 Visual (V) 12

2 Auditorial (A) 13

3 Kinestetik (K) 1

Total 26

Setelah pengambilan data angket gaya belajar peserta didik

melaksanakan tes kemampuan komunikasi matematis yang dilaksanakan

dalam waktu 120 menit dan diikuti seluruh peserta didik kelas X IPA 4 yaitu

sebanyak 26 peserta didik secara individu. Sebelum pelaksanaan tes, peneliti

terlebih dahulu meminta peserta didik agar mencermati petunjuk pengerjaan

soal yang ada dibagian atas soal. Berdasarkan hasil tes kemampuan komunikasi

matematis yang sudah diberikan maka diperoleh bahwa ada peserta didik yang

menempati masing-masing kategori kemampuan komunikasi matematis.

Peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi matematis tinggi

sebanyak 5 peserta didik, peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi

matematis sedang sebanyak 15 dan peserta didik yang memiliki kemampuan

komunikasi matematis rendah ada 6 peserta didik.

Tabel 4. 2 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

No Kategori Jumlah Peserta Didik

1 Tinggi 5

2 Sedang 15

3 Rendah 6

Total 26

46

Setelah itu di analisis tes kemampuan komunikasi matematis secara

tertulis melalui jawaban peserta didik, dan selanjutnya melakukan wawancara

untuk menganalisis kemampuan komunikasi lisannya.

Setelah mengetahui hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan

hasil angket gaya belajar peserta didik, peneliti menentukan subjek penelitian

menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan subjek dengan

pertimbangan tertentu, alasan pemilihan subjek tersebut adalah karena untuk

menunjukan karakteristik yang signifikan dari tiap kelompok. Dipilih sebanyak

7 subjek dari masing-masing kategori, yaitu 3 subjek dengan gaya belajar

visual, yaitu gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis

tinggi, gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis sedang,

dan gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis rendah; 3

subjek dengan gaya belajar auditorial yaitu gaya belajar auditorial dengan

kemampuan komunikasi matematis tinggi, gaya belajar auditorial dengan

kemampuan komunikasi matematis sedang, dan gaya belajar auditorial dengan

kemampuan komunikasi matematis rendah; kemudian 1 subjek dengan gaya

belajar kinestetik, yaitu gaya belajar kinestetik dengan kemampuan komunikasi

matematis rendah. Berdasarkan hasil angket gaya belajar dan tes kemampuan

komunikasi matematis peserta didik, diperoleh hasil tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Daftar Nama Subjek Penelitian

Nama

Subjek

Kode

Nama Gaya Belajar

Pengelompokan

Kemampuan

Kode

Subjek

ASSK F-02 Visual Tinggi V-1

47

FRF F-09 Visual Sedang V-2

NNA F-19 Visual Rendah V-3

VPA F-25 Auditorial Tinggi A-1

KN F-15 Auditorial Sedang A-2

NDP F-18 Auditorial Rendah A-3

ZMD F-26 Rendah Kinestetik K-1

Subjek penelitian yang sudah ditentukan selanjutnya akan dianalisis

kemampuan komunikasi matematis tulisnya berdasarkan hasil jawaban tes

uraian yang sudah diberikan dan analisis kemampuan komunikasi lisannya dari

hasil wawancara, berdasarkan tinjauan gaya belajarnya. Tiap indikator

kemampuan komunikasi matematis masing-masing diberi kode sebagai

berikut:

Tabel 4. 4 Kode Kemampuan Komunikasi Matematis

No Indikator Kode

1 Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika. Indikator ke-1

2

Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam

menyajikan ide-ide matematika.

Indikator ke-2

3 Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar. Indikator ke-3

4

Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik

dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Indikator ke-4

48

5

Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil

pertanyaan.

Indikator ke-5

Berdasarkan tabel diatas untuk indikator kemampuan menghubungkan

benda nyata ke dalam ide-ide matematika ditulis dengan Indikator ke-1,

indikator kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol

matematika dalam menyajikan ide-ide matematika ditulis dengan Indikator ke-

2, indikator kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi

matematika dengan gambar ditulis dengan Indikator ke-3, indikator

kemampuan peserta didik untuk dapat memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari ditulis dengan

Indikator ke-4, indikator kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan ditulis dengan

Indikator ke-5.

1. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Tertulis

Selanjutnya akan diuraikan analisis hasil tes kemampuan

komunikasi matematis peserta didik berdasarkan jawaban dari soal yang

sudah diberikan.

a. Subjek V-1

1) Nomor 1 (M1)

Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon

yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7

49

m, itentukan itinggi ipohon itersebut?” ididapatkan ihasil ites itulis

isebagai iberikut.

Gambar 4. 1 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M1

Berikut idisajikan ianalisis iuntuk imasing-masing iindikator

ikemampuan ikomunikasi imatematis.

a) Indikator ike-1 i(Kemampuan imenghubungkan ibenda inyata

ike idalam iide-ide imatematika)

Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 idapat

imenuliskan iinformasi iyang iterdapat ipada ipermasalahan

iNomor i1 isecara ilengkap idan isesuai iapa iyang idiketahui

ipada isoal itersebut. iBerdasarkan ianalisis idiatas idapat

idisimpulkan ibahwa isubjek iV-1 imemenuhi iindikator ike-1.

b) Indikator ike-2 i(Kemampuan imenyatakan iperistiwa isehari-

hari idengan isimbol-simbol imatematika idalam imenyajikan

iide-ide imatematika)

50

Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 idapat

imenggunakan isimbol-simbol idalam imatematika

idibuktikan idengan isubjek iV-1 imenuliskan iinformasi iyang

idiketahui idan iyang iditanyakan ipada isoal iNomor i1.

iSubjek iV-1 ijuga idapat imenuliskan isimbol-simbol

imatematika idalam imenuliskan iproses ipenyelesaian

ipermasalahan isoal itersebut. iBerdasarkan ianalisis idiatas

idapat idisimpulkan ibahwa isubjek iV-1 imampu imemenuhi

iindikator ike-2.

c) Indikator ike-3 i(Kemampuan imenjelaskan iide, isituasi

isehari-hari idan irelasi imatematika idengan igambar)

Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 itidak

imenggambarkan iapapun itentang iapa iyang idiketahui ipada

isoal, ihanya imenuliskan iketerangan ijarak ipohon idll.

iBerdasarkan ianalisis itersebut imaka isubjek iV-1 itidak

imemenuhi iindikator ike-3.

d) Indikator ike-4 i(Kemampuan ipeserta ididik iuntuk idapat

imemahami idan imengevaluasi iide imatematik idalam

imenyelesaikan ipermasalahan isehari-hari)

Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 idapat

imenjawab ipermasalahan idengan imenuliskan irumus idalam

imencari iperbandingan itangen idari isudut ielevasi iyang

iterbentuk idan imenghitung itinggi ipohon idengan

51

imenjumlahkan ihasil idari iperbandingan itangen idengan

itinggi ipenjelajah. iBerdasarkan ianalisis idiatas imaka idapat

idisimpulkan ibahwa isubjek iV-1 imampu imemenuhi

iindikator ike-4.

e) Indikator ike-5 i(Kemampuan imengkomunikasikan

ikesimpulan ijawaban ipermasalahan isehari-hari isesuai ihasil

ipertanyaan)

Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1

imenuliskan ikesimpulan ijawaban idari ipermasalahan idalam

imenentukan itinggi ipohon idengan itepat idan ibenar.

iBerdasarkan ianalisis idiatas imaka idapat idisimpulkan

ibahwa isubjek iV-1 imemenuhi iindikator ike-5.

2) Nomor 2 (M2)

Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan

tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok

rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,

tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

52

Gambar 4. 2 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M2

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek V-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

53

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam

menggambarkannya kurang tepat pada bagian yang akan

digunakan sebagai tinggi tembok yang akan dicari.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan

tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang

54

tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

3) Nomor 3 (M3)

Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan

layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang

dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal

adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan

hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 3 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M3

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

55

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 3. Subjek V-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam

menggambarkannya kurang tepat pada bagian sudut segitiga.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

56

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan

tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang

tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

4) Nomor 4 (M4)

Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu

1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik

pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut

elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap

puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan

tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

57

Gambar 4. 4 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M4

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

58

yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek V-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan

menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak antar peserta

didik dan tinggi badan peserta didik. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek V-1 memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari menentukan tinggi tiang bendera dengan mengkaitkan

jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan

menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi

indikator ke-4.

59

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.4 terlihat subjek V-1 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek V-1 tidak memenuhi indikator ke-5.

5) Nomor 5 (M5)

Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada

di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang

dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan

elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan

kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.

Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.

60°

18 m

60

Gambar 4. 5 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M5

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

61

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek V-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan

menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak pemburu

dengan burung dan tinggi pemburu. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek V-1 memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari menentukan tinggi burung elang dengan mengkaitkan

jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan

menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas

62

maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.5 terlihat subjek V-1 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam mencari tinggi

burung elang tersebut dengan benar dan tepat. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-1

mampu memenuhi indikator ke-5.

b. Subjek V-2

1) Nomor 1 (M1)

Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon

yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7

m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis

sebagai berikut.

63

Gambar 4. 6 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M1

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 1 secara lengkap namum kurang sesuai apa yang

diketahui pada soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 1. Subjek V-2 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

64

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 tidak

menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-2 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari perbandingan tangen dari sudut elevasi yang

terbentuk tetapi terdapat kesalahan pada perhitungan tinggi

penjelajah. Berdasarkan analisis diatas maka dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan, namun dalam

menentukan tinggi pohon kurang tepat karena terdapat

65

kesalahan pada tinggi peserta didiknya. Berdasarkan analisis

diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang

mampu memenuhi indikator ke-5.

2) Nomor 2 (M2)

Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan

tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok

rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,

tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

Gambar 4. 7 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M2

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

66

Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek V-2 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 tidak

menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-2 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

67

Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari perbandingan sin dari sudut elevasi yang terbentuk

dan menghitung tinggi tembok. Berdasarkan analisis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.7 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator ke-5.

3) Nomor 3 (M3)

Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan

layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang

dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal

adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan

hasil tes tulis sebagai berikut.

68

Gambar 4. 8 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M3

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.8 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.8 terlihat bahwa subjek V-2 tidak dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 tidak memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.8 terlihat subjek V-2 tidak menggambar

apapun tentang permasalahan pada soal nomor 3. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator

ke-3.

69

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.8 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.8 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 3. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator

ke-5.

4) Nomor 4 (M4)

Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu

1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik

pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut

elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap

puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan

tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

70

Gambar 4. 9 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M4

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.9 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.9 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek V-2 juga dapat

71

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.9 terlihat subjek V-2 tidak menggambar

apapun tentang permasalahan pada soal nomor 4. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.9 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.9 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 4. Berdasarkan

72

analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator

ke-5.

5) Nomor 5 (M5)

Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada

di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang

dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan

elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan

kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.

Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 10 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M5

60°

18 m

73

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.10 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.10 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek V-2 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

74

Pada gambar 4.10 terlihat subjek V-2 tidak menggambar

apapun tentang permasalahan pada soal nomor 5. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.10 terlihat bahwa subjek V-2 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.10 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 5. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator

ke-5.

c. Subjek V-3

1) Nomor 1 (M1)

Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon

yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7

75

m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis

sebagai berikut.

Gambar 4. 11 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M1

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 tidak

menuliskan informasi pada permasalahan Nomor 1.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-3 tidak memenuhi indikator ke-1.

76

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 dapat

menjawab permasalahan pada nomor 1 tetapi kurang tepat

pada saat menjawabnya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

77

Pada gambar 4.11 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban pada permasalahan nomor 1.

Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa

subjek V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

2) Nomor 2 (M2)

Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan

tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok

rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,

tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

Gambar 4. 12 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M2

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

78

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 1 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek V-3 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 2.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

79

Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 dapat

menjawab permasalahan nomor 2 dengan benar tetapi terdapat

perhitungan yang tidak perlu. Berdasarkan analisis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.12 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan nomor 2. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3

tidak memenuhi indikator ke-5.

3) Nomor 3 (M3)

Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan

layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang

dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal

adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan

hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 13 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M3

80

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.13 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan

informasi yang terdapat pada permasalahan Nomor 1.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.13 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.13 terlihat bahwa subjek V-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 3.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

81

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.13 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat

menjawab permasalahan nomor 3 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3

tidak memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.13 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 3. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek V-3 tidak memenuhi indikator

ke-5.

4) Nomor 4 (M4)

Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu

1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik

pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut

elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap

puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan

tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

82

Gambar 4. 14 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M4

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.14 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan

informasi yang terdapat pada permasalahan Nomor 4.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.14 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

83

Nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.14 terlihat bahwa subjek V-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 4.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.14 terlihat bahwa subjek V-3 dapat

menjawab permasalahan nomor 4 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.14 terlihat subjek V-3 menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 4 tetapi kurang

lengkap. Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3

kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

84

5) Nomor 5 (M5)

Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada

di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang

dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan

elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan

kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.

Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 15 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M5

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.15 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan

informasi yang terdapat pada permasalahan Nomor 5.

60°

18 m

85

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.15 terlihat bahwa subjek V-3 tidak

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.15 terlihat bahwa subjek V-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 5.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.15 terlihat bahwa subjek V-3 dapat

menjawab permasalahan nomor 5, namun pada saat menjawab

kurang pada saat menjumlahkan hasil akhir tinggi burung

elangnya. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-4.

86

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.15 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 5. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek V-3 tidak memenuhi indikator

ke-5.

d. Subjek A-1

1) Nomor 1 (M1)

Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon

yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7

m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis

sebagai berikut.

Gambar 4. 16 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M1

87

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 1 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 1. Subjek A-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

88

Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 tidak

menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal,

hanya menuliskan keterangan jarak pohon dll. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek A-1 tidak memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari perbandingan tangen dari sudut elevasi yang

terbentuk dan menghitung tinggi pohon dengan menjumlahkan

hasil dari perbandingan tangen dengan tinggi penjelajah.

Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa

subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan

tinggi pohon dengan tepat dan benar. Berdasarkan analisis

diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 memenuhi

indikator ke-5.

89

2) Nomor 2 (M2)

Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan

tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok

rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,

tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

Gambar 4. 17 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M2

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.

90

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek A-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam

menggambarkannya kurang tepat pada bagian yang akan

digunakan sebagai tinggi tembok yang akan dicari.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

91

Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan

tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang

tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

3) Nomor 3 (M3)

Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan

layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang

dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal

adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan

hasil tes tulis sebagai berikut.

92

Gambar 4. 18 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M3

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 3. Subjek A-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

93

Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam

menggambarkannya kurang tepat pada bagian sudut segitiga.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan

tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang

tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

4) Nomor 4 (M4)

Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu

1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik

94

pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut

elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap

puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan

tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

Gambar 4. 19 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M4

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

95

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek A-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan

menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak antar peserta

didik dan tinggi badan peserta didik. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek A-1 memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

96

Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari menentukan tinggi tiang bendera dengan mengkaitkan

jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan

menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.19 terlihat subjek A-1 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek A-1 tidak memenuhi indikator ke-5.

5) Nomor 5 (M5)

Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada

di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang

dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan

elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan

kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.

Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.

60°

18 m

97

Gambar 4. 20 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M5

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

98

yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek A-1 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan

menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak pemburu

dengan burung dan tinggi pemburu. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek A-1 memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari menentukan tinggi burung elang dengan mengkaitkan

jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan

menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi

indikator ke-4.

99

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.20 terlihat subjek A-1 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek A-1 tidak memenuhi indikator ke-5.

e. Subjek A-2

1) Nomor 1 (M1)

Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon

yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7

m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis

sebagai berikut.

Gambar 4. 21 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M1

100

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 1 secara lengkap namum kurang sesuai apa yang

diketahui pada soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 1. Subjek A-2 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

101

Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 tidak

menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-2 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari perbandingan tangen dari sudut elevasi yang

terbentuk tetapi terdapat kesalahan pada perhitungan tinggi

penjelajah. Berdasarkan analisis diatas maka dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan, namun dalam

menentukan tinggi pohon kurang tepat karena terdapat

kesalahan pada tinggi peserta didiknya. Berdasarkan analisis

diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang

mampu memenuhi indikator ke-5.

102

2) Nomor 2 (M2)

Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan

tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok

rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,

tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

Gambar 4. 22 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M2

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.

103

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek A-2 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 tidak

menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-2 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam

mencari perbandingan sin dari sudut elevasi yang terbentuk

104

dan menghitung tinggi tembok. Berdasarkan analisis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.22 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis

tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator ke-5.

3) Nomor 3 (M3)

Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan

layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang

dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal

adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan

hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 23 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M3

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

105

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.23 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.23 terlihat bahwa subjek A-2 tidak dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 tidak memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.23 terlihat subjek A-2 tidak menggambar

apapun tentang permasalahan pada soal nomor 3. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

106

Pada gambar 4.23 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.23 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 3. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator

ke-5.

4) Nomor 4 (M4)

Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu

1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik

pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut

elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap

puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan

tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

107

Gambar 4. 24 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M4

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.24 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.24 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek A-2 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

108

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.24 terlihat subjek A-2 tidak menggambar

apapun tentang permasalahan pada soal nomor 4. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.24 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.24 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 4. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator

ke-5.

109

5) Nomor 5 (M5)

Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada

di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang

dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan

elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan

kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.

Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 25 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M5

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

60°

18 m

110

Pada gambar 4.25 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada

soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.25 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek A-2 juga dapat

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.25 terlihat subjek A-2 tidak menggambar

apapun tentang permasalahan pada soal nomor 5. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator

ke-3.

111

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.25 terlihat bahwa subjek A-2 dapat

menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam

proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.25 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban permasalahan nomor 5. Berdasarkan

analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator

ke-5.

f. Subjek A-3

1) Nomor 1 (M1)

Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon

yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7

m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis

sebagai berikut.

112

Gambar 4. 26 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M1

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menuliskan informasi pada permasalahan Nomor 1.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-3 tidak memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 1.

113

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 dapat

menjawab permasalahan pada Nomor 1 tetapi kurang tepat

pada saat menjawabnya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.26 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban pada permasalahan Nomor 1.

Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa

subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-5.

2) Nomor 2 (M2)

Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan

tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok

rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,

tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

114

Gambar 4. 27 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M2

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dengan

subjek A-3 pada soal Nomor 2. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 2.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

115

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat

menjawab permasalahan Nomor 2 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.27 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 2. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-5.

3) Nomor 3 (M3)

Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan

layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang

dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal

adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan

hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 28 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M3

116

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 3.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

117

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat

menjawab permasalahan Nomor 3 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.28 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 3. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-5.

4) Nomor 4 (M4)

Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu

1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik

pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut

elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap

puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan

tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

118

Gambar 4. 29 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M4

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 4 namun tidak secara lengkap. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 kurang mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 4 namun hanya pada bagian sudut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 kurang

mampu memenuhi indikator ke-2.

119

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 4.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat

menjawab permasalahan Nomor 4 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.29 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 4. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-5.

5) Nomor 5 (M5)

Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada

di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang

dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan

120

elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan

kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.

Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 30 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M5

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

pada soal Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

60°

18 m

121

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-

2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 5.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat

menjawab permasalahan Nomor 5 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.30 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 5. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3

tidak memenuhi indikator ke-5.

g. Subjek K-1

1) Nomor 1 (M1)

122

Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon

yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7

m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis

sebagai berikut.

Gambar 4. 31 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M1

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menuliskan informasi pada permasalahan Nomor 1.

123

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 tidak dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal

Nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 1.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 dapat

menjawab permasalahan pada nomor 1 tetapi kurang tepat

pada saat menjawabnya. Berdasarkan analisis diatas maka

dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak memenuhi

indikator ke-4.

124

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.31 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban pada permasalahan nomor 1.

Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa

subjek K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

2) Nomor 2 (M2)

Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan

tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok

rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,

tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

Gambar 4. 32 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M2

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

125

Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 dapat

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 2 namun kurang lengkap. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 dapat

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

dengan subjek K-1 menuliskan informasi yang diketahui dan

yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 2.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

126

Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 dapat

menjawab permasalahan Nomor 2 dengan benar tetapi

terdapat perhitungan yang tidak perlu. Berdasarkan analisis

diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang

mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.32 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 2. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1

tidak memenuhi indikator ke-5.

3) Nomor 3 (M3)

Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan

layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang

dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal

adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan

hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 33 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M3

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

127

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

pada soal Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-

2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 3.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

128

Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak dapat

menjawab permasalahan Nomor 3 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1

tidak memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.33 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 3. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1

tidak memenuhi indikator ke-5.

4) Nomor 4 (M3)

Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu

1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik

pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut

elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap

puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan

tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai

berikut.

129

Gambar 4. 34 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M4

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

pada soal Nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 4.

130

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1 dapat

menjawab permasalahan Nomor 4 dengan benar. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1

mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.34 terlihat subjek K-1 menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 4 tetapi kurang

lengkap. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

5) Nomor 5 (M5)

Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada

di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang

dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan

elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan

kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.

131

Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.

Gambar 4. 35 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M5

Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator

kemampuan komunikasi matematis.

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan

Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek A-3 tidak

menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan

pada soal Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

60°

18 m

132

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-

2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar)

Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek K-1 tidak

menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 5.

Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak

memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari)

Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek K-1 dapat

menjawab permasalahan Nomor 5 dengan benar tetapi namun

pada saat menjawab kurang pada saat menjumlahkan hasil

akhir tinggi burung elangnya. Berdasarkan analisis diatas

maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Pada gambar 4.35 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan

kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 5. Berdasarkan

analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1

tidak memenuhi indikator ke-5.

133

2. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan

Hasil Wawancara mengenai kemampuan komunikasi matematis

secara lisan selengkapnya terdapat di lampiran 24.

a. Subjek V-1

1) Soal Nomor 1 (M1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

1?”

V-1 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, sudut

elevasi mata dengan puncak pohon = 30°, tinggi

anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi pohonnya pak”

Dari hasil cuplikaan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 1 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 mampu memenuhi indikator ke-1.

134

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi

yang terbentuk dari mata dengan puncak pohon”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 1. Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal

tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan

135

jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-1 : “Pertama memisalkan jarak pohon dari tempat dia

berdiri sebagai 𝑥, jarak antara bagian pohon yang

segaris dengan mata peserta didik sampai tanah

sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥

dengan perbandingan tangen dari sudut elevasi

yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥

6√3 m dan dihitung

maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian

jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka hasilnya

7,7 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi pohon. Subjek V-1 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang

benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-1 mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

136

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon

tersebut adalah 7,7 m”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan

benar dari permasalahan yaitu menjelaskan tinggi pohon

tersebut adalah (7,7 m). Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi indikator

ke-5.

2) Soal Nomor 2 (M2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

2?”

V-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut

membentuk sudut 60°dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi temboknya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-

1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap

pada permasalahan nomor 2 dan mampu menjelaskan

137

informasi yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-1 : “Simbol dari sudut cos = 60° adalah sudut yang

terbentuk dari tangga yang bersandar pada

tembok”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-

1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam

informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 2.

Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-1 : “Saya menggambar ilustrasi tangga yang bersandar

dengan segitiga siku-siku beserta dengan sudut

yang terbentuk”

138

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-1 : “Pertama-tama memisalkan tinggi tembok yang

akan di cari sebagai 𝑥. Kemudian mencari cos =

60° yaitu 1

2, kemudian dari hasil tersebut dikali

dengan panjang tangga maka dihasilkan 𝑥 =10 𝑥 1

2

maka x = 5 meter”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi

tembok. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-

langkah yang benar, tetapi pada perhitungan yang terdapat

sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi

indikator ke-4.

139

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi tembok

adalah 5 meter”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban tetapi

dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi tembok

sebenarnya adalah (5√3 m). Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi

indikator ke-5.

3) Soal Nomor 3 (M3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

3?”

V-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang -

layang = 200 m, sudut yang dibentuk antara

benang dengan garis horizontal 45°”

140

Dari hasil cuplikan wawancara diketahui subjek V-1 dapat

menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap pada

permasalahan nomor 3 dan mampu menjelaskan informasi

yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-1 : “Simbol dari sudut sin = 45° adalah sudut yang

terbentuk antara benang dengan garis horizontal”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-

1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam

informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 3.

Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

141

buat beserta keterangannya!”

V-1 : “Saya menggambar ilustrasi anak yang sedang

bermain layang-layang dengan segitiga siku-siku

beserta dengan sudut yang terbentuk dan panjang

benang layang-layangnya”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-1 : “Pertama memisalkan tinggi layang-layang yang

akan dicari sebagai 𝑦. Kemudian menghitung

persamaan dari sin 60° = 𝑦

200 maka dihasilkan

𝑦 = 100√3 m. Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan

tinggi anak yaitu 1,5 m. Maka hasilnya (1,5 +

100√3) m”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi

layang-layang. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-

langkah yang benar, tetapi pada perhitungan yang terdapat

sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas dapat

142

disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskannya pak. Jadi tinggi layang-

layang adalah (1,5 + 100√3 m)”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban tetapi

dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi layang-layang

sebenarnya adalah (1,5 + 100√2 m). Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-5.

4) Soal Nomor 4 (M4)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

4?”

143

V-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta

didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,

sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi tiang bendera pak”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-

1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap

pada permasalahan nomor 4 dan mampu menjelaskan

informasi yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi

yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak

tiang bendera”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-

1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam

informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 4.

Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.

144

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-1 : “Gambar yang saya buat adalah ilustrasi dari 2

peserta didik dan sudut yang terbentuk dari tiang

bendera, terdapat pula panjang antara 2 peserta

didik”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 4, dan menuliskan jawabannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-1 : “Pertama menghitung tan 30° =𝐷𝑒

𝑥+16 maka dihasil-

kan 𝑥 = 8 m. Masukan 𝑥 tadi kedalam persamaan

𝑥√3 = De maka hasilnya 8√3. Selanjutnya

dijumlahkan dengan tinggi peserta didik maka

hasilnya 8√3 + 1,7 m”

145

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi

tiang bendera. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-

langkah yang benar dan perhitungan yang benar. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-1 : “Untuk nomer 4 saya lupa untuk menuliskan

kesimpulannya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan

benar dari permasalahan tersebut, tetapi tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

5) Soal Nomor 5 (M5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

146

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

5?”

V-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak

pemburu dan burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi burung elangnya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-

1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap

pada permasalahan nomor 5 dan mampu menjelaskan

informasi yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara

pemburu dan burung”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-

1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam

informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 5.

Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

147

dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak

dan sudut menggunakan segitiga siku-siku sebagai

permisalannya.”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 5, dan menuliskan jawabannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-1 mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-1 : “Pertama hitung sin 60° =𝑥

18 dengan hasil 𝑥 = 9√3.

Kemudian jumlahkan 𝑥 dengan tinggi pemburu

maka hasil akhirnya (9√3 + 1,7) m”

148

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi

burung elang. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-

langkah yang benar dan perhitungan yang benar. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi elang dari tanah

adalah (9√3 + 1,7) m”

Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan

benar dari permasalahan yaitu menjelaskan tinggi burung

elang tersebut adalah (9√3 + 1,7 m). Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi

indikator ke-5.

Berdasarkan hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa

subjek V-1 pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan

informasi yang diketahui dengan lengkap. Subjek V-1 pada M1, M2,

M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam

149

informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek V-1 pada M2, M3,

M4 dan M5 mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M1

subjek V-1 tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek V-1 pada M1, M4

dan M5 mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar, sedangkan pada M2 dan M3 subjek V-1

mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan yang salah. Subjek V-1 pada M1, M4 dan M5

mampu menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan

pada M2 dan M3 subjek V-1 mampu menjelaskan kesimpulan tetapi

dengan jawaban yang kurang tepat.

b. Subjek V-2

1) Soal Nomor 1 (M1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

1?”

V-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi

mata = 30°, tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi pohon pak”

150

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang ter-

bentuk dari tinggi puncak pohon”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 1. Subjek V-2 juga dapat menjelaskan simbl-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

151

V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan

jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak

antara bagian pohon yang segaris dengan mata

peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya

menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen

dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° =

𝑥

6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai

𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 =

1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi pohon. Subjek V-2 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar tetapi terdapat

perhitungan yang salah yaitu pada menjumlahkan hasil

152

akhirnya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon

7,6 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

tetapi hasil akhirnya dari tinggi pohon tersebut salah.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

2) Soal Nomor 2 (M2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

2?”

V-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan

tanah dan panjang tangga = 10 m”

153

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi temboknya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang

terbentuk dari tangga yang bersandar pada

tembok”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 2. Subjek V-2 juga dapat menjelaskan simbl-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

154

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 2 dan tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari

sebagai 𝑥. Kemudian mencari tinggi tembok

dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan

tinggi tembok tersebut 5√3”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tembok. Subjek V-2 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar. Berdasarkan analisis

155

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

tetapi tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi

indikator ke-5.

3) Soal Nomor 3 (M3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

3?”

V-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m

dan sudut 45°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

156

V-2 : “Tinggi layang-layang pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 3 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-2 : “Saya tidak tahu dan bingung pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

157

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begitu memahami

soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor

158

tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban. Tinggi layang-layang sebenarnya adalah (1,5 +

100√2 m). Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

4) Soal Nomor 4 (M4)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

4?”

V-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta

didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,

sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi tiang bendera pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 4 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

159

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi

yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak

tiang bendera”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

160

disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan

soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tiang bendera. Subjek V-2 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang salah dan

perhitungan yang salah. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor

tersebut pak”

161

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dengan benar dari permasalahan tersebut dan tidak

menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

5) Soal Nomor 5 (M5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

5?”

V-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak

pemburu dan burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi burung elangnya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

162

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-2 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara

pemburu dan burung”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

163

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya

tidak dapat mengerjakan soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi burung elang. Subjek V-2 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang salah dan

perhitungan yang salah. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dari

permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

164

disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu memenuhi indikator

ke-5.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek V-2

pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang

diketahui dengan lengkap. Subjek V-2 pada M1, M2, M3, M4 dan M5

mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi yang

diketahui dan ditanyakan. Subjek V-2 pada M5 mampu menjelaskan

gambar yang ada, sedangkan pada M1, M2, M3 dan M4 subjek V-2

tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek V-2 pada M1 dan M2 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang

benar, sedangkan pada M3, M4 dan M5 subjek V-2 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi terdapat

perhitungan yang salah. Subjek V-2 pada M1 dan M2 mampu

menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M3,

M4 dan M5 subjek V-2 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar.

c. Subjek V-3

1) Soal Nomor 1 (M1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

165

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

1?”

V-3 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui

pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-3 : “Tidak tahu pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

166

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-3 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut

elevasi yang terbentuk”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-3 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵

𝐵𝐸 maka dihasil-

kan AB = 4 m. Lalu AB dijumlahkan dengan tinggi

anak yaitu hasilnya 5,7 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi pohon. Subjek V-3 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah dan perhitungan yang salah yaitu.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-4.

167

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-3 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dan tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-5.

2) Soal Nomor 2 (M2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

2?”

V-3 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut

membentuk sudut 60° dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi temboknya pak”

168

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-3 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-3 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang

terbentuk dari tangga yang bersandar pada

tembok”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 2. Subjek V-3 juga dapat menjelaskan simbl-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

169

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 2 dan tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-3 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari

sebagai 𝑥. Lalu mencari tinggi tembok dengan

rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan hasil dari

tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tembok. Subjek V-3 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi

indikator ke-4.

170

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-5.

3) Soal Nomor 3 (M3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

3?”

V-3 : “Tinggi anak 1,5 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi layang-layang pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui

pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

171

disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-3 : “Tidak tahu pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan

pada soal nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

172

disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-3 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal

tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

173

jawaban. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

4) Soal Nomor 4 (M4)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

4?”

V-3 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta

didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,

sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi tiang bendera pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada

permasalahan nomor 4 tetapi tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

V-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

174

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-3 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

175

V-3 : “Mengitung tan 30° = 𝑡

16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16

= 𝑥. Kemudian menghitung tan 60° = 𝑡

𝑥 hasilnya

𝑡 = √3𝑥 dari persamaan tersebut dikerjakan

menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan

dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7)

m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tiang bendera. Subjek V-3 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator

ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-3 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3

+1,7)

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar dari permasalahan tersebut tetapi tidak

menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-5.

176

5) Soal Nomor 5 (M5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

5?”

V-3 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak

pemburu dan burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi burung elangnya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 tetapi tidak

menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

V-3 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara

pemburu dan burung”

177

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal

tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

V-3 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham

soal tersebut”

178

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi burung elang. Tetapi subjek V-3 tidak

menyelesaikan perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek V-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut diketahui bahwa

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dari

permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak

mampu memenuhi indikator ke-5.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek V-3

pada M2, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap. Sedangkan pada M1 dan M3 subjek V-3 tidak mampu

menjelaskan informasi yang diketahui. Subjek V-3 pada M2, M4 dan

M5 mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi

yang diketahui dan ditanyakan, sedangkan pada M1 dan M3 subjek V-

179

3 tidak mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam

informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek V-3 pada M1 dan M5

mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M2, M3 dan

M4 subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek V-3 pada M2,

dan M4 mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar, sedangkan pada M1, M3 dan M5 subjek V-3

mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan yang salah. Subjek V-3 pada M2 dan M4 mampu

menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M1,

M3 dan M5 subjek V-3 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar.

d. Subjek A-1

1) Soal Nomor 1 (M1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

1?”

A-1 : “Sudut elevasi mata dengan puncak pohon = 30°,

tinggi anggota penjelajah = 1,7 m dan jarak pohon

dari tempat dia berdiri yaitu 6√3”

180

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan tinggi pohonnya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 1 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi

yang terbentuk dari mata dengan puncak pohon”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 1. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

181

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-1 : “Saya tidak menggambar ilustrasi pada soal tersebut

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan

jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-1 : “Pertama kita memisalkan jarak pohon dari tempat

dia berdiri sebagai 𝑥, jarak antara bagian pohon

yang segaris dengan mata peserta didik sampai

tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥

dengan perbandingan tangen dari sudut elevasi

yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥

6√3 m dan dihitung

maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian

jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka hasilnya

7,7m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi pohon. Subjek A-1 juga menjelaskan

182

dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang

benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon

tersebut adalah 7,7 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar dari permasalahan yaitu menjelaskan tinggi

pohon tersebut adalah (7,7 m). Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi

indikator ke-5.

2) Soal Nomor 2 (M2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

183

2?”

A-1 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk

sudut 60° dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi

temboknya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut cos 60° adalah sudut elevasi tangga dengan

tembok”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 2. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

184

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-1 : “Saya menggambar tangga menyandar dengan

tembok dengan menggunakan segitiga siku-siku

dengan sudut yang terbentuk dan panjang

tangganya”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari

sebagai 𝑥. Selanjutnya mencari cos = 60° yaitu 1

2,

kemudian dari hasil tersebut dikali dengan panjang

tangga maka hasilnya 𝑥 =10 𝑥 1

2 maka x =

5 meter”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk

185

menentukan tinggi tembok. Subjek A-1 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar, tetapi pada perhitungan

yang terdapat sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi

tembok adalah 5 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

tetapi dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi tembok

sebenarnya adalah (5√3 m). Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi

indikator ke-5.

3) Soal Nomor 3 (M3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

186

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

3?”

A-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang -

layang = 200 m, sudut yang dibentuk antara

benang dengan garis horizontal 45°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanya tinggi layang-layang pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 3 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk

antara benang dengan garis horizontal”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 3. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbl-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

187

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-1 : “Saya menggambar tinggi anak dan tinggi layang-

layang dengan menggunakan ilustrasi segitiga

siku-siku dimana terdapat keterangan panjang

benang layang-layang, tinggi anak dan sudut yang

terbentuk”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-1 : “Saya memisalkan tinggi layang-layang yang akan

dicari sebagai 𝑦. Lalu menghitung persamaan dari

sin 60° = 𝑦

200 maka dihasilkan 𝑦 = 100√3 m.

188

Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan tinggi anak yaitu

1,5 m. Maka hasil akhirnya (1,5 + 100√3) m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi layang-layang. Subjek A-1 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar, tetapi pada

perhitungan yang terdapat sedikit kesalahan. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang

mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi

layang-layang (1,5 + 100√3) m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

tetapi dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi layang-

layang sebenarnya adalah (1,5 + 100√2 m). Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang

mampu memenuhi indikator ke-5.

189

4) Soal Nomor 4 (M4)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

4?”

A-1 : “Peserta didik pertama depan peserta didik kedua

panjangnya 16m

, sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°, tinggi 2

peserta didik yang sama = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 4 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.

190

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi

yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak

tiang bendera”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 4. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-1 : “Saya menggambar tiang bendera dan sudut elevasi

yang terbentuk dari 2 peserta didik beserta jarak

antara peserta didik”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

191

permasalahan nomor 4, dan menuliskan jawabannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-1 : “Pertama-tama saya menghitung tan 30° =𝐷𝑒

𝑥+16

maka dihasilkan 𝑥 = 8 m. Lalu masukan 𝑥 tadi

kedalam persamaan 𝑥√3 = De maka hasilnya 8√3.

Selanjutnya dijumlahkan dengan tinggi peserta

didik maka hasilnya 8√3 + 1,7 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tiang bendera. Subjek A-1 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi indikator

ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

192

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulannya karena lupa

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar dari permasalahan tersebut tetapi tidak

menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

5) Soal Nomor 5 (M5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

5?”

A-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak

pemburu dan burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan dari soal tersebut adalah tinggi

burung elangnya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

193

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara

pemburu dan burung”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 5. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak

dan sudut menggunakan segitiga siku-siku sebagai

permisalannya.”

194

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 5, dan menuliskan jawabannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-1 : “Pertama saya menghitung sin 60° =𝑥

18 dengan

hasil 𝑥 = 9√3”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi burung elang. Subjek A-1 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar, namun

dalam menentukan hasil akhir dari tinggi burung elang belum

dijumlahkan dengan tinggi pemburu. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

195

Cuplikan Wawancara Subjek A-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomer

tersebut karena lupa pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-1 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dengan benar dan tidak menuliskan kesimpulannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek A-1

pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang

diketahui dengan lengkap. Subjek A-1 pada M1, M2, M3, M4 dan M5

mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi yang

diketahui dan ditanyakan. Subjek A-1 pada M2, M3, M4 dan M5

mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M1 subjek A-1

tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek A-1 pada M1, M4 dan M5

mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar, sedangkan pada M2 dan M3 subjek A-1

mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan yang salah. Subjek A-1 pada M1, M4 dan M5

mampu menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan

pada M2 dan M3 subjek A-1 mampu menjelaskan kesimpulan tetapi

dengan jawaban yang kurang tepat.

196

e. Subjek A-2

1) Soal Nomor 1 (M1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

1?”

A-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi

mata = 30°, tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi pohon pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 1, namun terdapat

sedikit kesalahan pada saat menuliskan tinggi peserta didik.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

197

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang

terbentuk dari tinggi puncak pohon”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 1. Subjek A-2 juga dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan

jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

198

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak

antara bagian pohon yang segaris dengan mata

peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya

menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen

dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° =

𝑥

6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai

𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 =

1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi pohon. Subjek A-2 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar tetapi terdapat

perhitungan yang salah yaitu pada menjumlahkan hasil

akhirnya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon

7,6 m”

199

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

tetapi hasil akhirnya dari tinggi pohon tersebut salah.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

2) Soal Nomor 2 (M2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

2?”

A-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan

tanah dan panjang tangga = 10 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi temboknya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

200

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang

terbentuk dari tangga yang bersandar pada

tembok”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 2. Subjek A-2 juga dapat menjelaskan simbl-simbol

matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat

201

disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari

sebagai 𝑥. Kemudian mencari tinggi tembok

dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan

tinggi tembok tersebut 5√3”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tembok. Subjek A-2 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar, tetapi pada perhitungan

yang terdapat sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

202

A-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

tetapi tidak menuliskannya pada permasalahan nomor 2.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

3) Soal Nomor 3 (M3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

3?”

A-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m

dan sudut 45°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi layang-layang pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 3 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

203

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-2 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk

antara benang dengan garis horizontal”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

204

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begiitu memahami

soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor

tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban. Tinggi layang-layang sebenarnya adalah (1,5 +

205

100√2 m). Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

4) Soal Nomor 4 (M4)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

4?”

A-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta

didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,

sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi tiang bendera pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 4 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

206

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi

yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak

tiang bendera”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

207

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan

soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tiang bendera. Subjek A-2 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang salah dan

perhitungan yang salah. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor

tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dengan benar dari permasalahan tersebut dan tidak

menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

208

5) Soal Nomor 5 (M5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

5?”

A-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak

pemburu dan burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi burung elangnya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 dan mampu

menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-2 : “Saya tidak tahu pak”

209

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya

tidak dapat mengerjakan soal tersebut”

210

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi burung elang. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-2

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dari

permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu memenuhi indikator

ke-5.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek A-2

pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang

diketahui dengan lengkap. Subjek A-2 pada M1, M2, M3, M4 dan M5

mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi yang

diketahui dan ditanyakan. Subjek A-2 pada M5 mampu menjelaskan

gambar yang ada, sedangkan pada M1, M2, M3 dan M4 subjek A-2

tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek A-2 pada M1 dan M2 mampu

211

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang

benar, sedangkan pada M3, M4 dan M5 subjek A-2 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi terdapat

perhitungan yang salah. Subjek A-2 pada M1, M2 dan M5 mampu

menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M3

dan M4 subjek A-2 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar.

f. Subjek A-3

1) Soal Nomor 1 (M1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

1?”

A-3 : “Tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui

pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat

212

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 1 karena tidak menggambarkannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

213

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami

soalnya”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi pohon. Subjek A-3 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah dan perhitungan yang salah yaitu.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dan tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas

214

dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-5.

2) Soal Nomor 2 (M2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

2?”

A-3 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk

sudut 60° dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi

temboknya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 2. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

215

tulis pada lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dari informasi yang diketahui dan ditanyakan pada

soal nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 2 dan tidak menggambarkannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami

216

soalnya”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tembok. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dan tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-5.

3) Soal Nomor 3 (M3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

217

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

3?”

A-3 : “Tinggi anak 1,5 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Tinggi layang-layang”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui

pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan

pada soal nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

218

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami

soalnya”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

219

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

4) Soal Nomor 4 (M4)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

4?”

A-3 : “Peserta didik pertama depan peserta didik kedua

panjangnya

16m, sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°,

tinggi 2 peserta didik yaitu 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya

pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada

permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

220

disimpulkan bahwa subjek A-3 mampu memenuhi indikator

ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan

pada soal nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

221

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami

soalnya”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tiang bendera tetapi rumus yang digunakan

dan dijelaskan salah. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

222

jawaban dengan benar dari permasalahan tersebut dan tidak

menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

5) Soal Nomor 5 (M5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

5?”

A-3 : “Tinggi pemburu 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Tinggi burung elang”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui

pada permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

223

tulis pada lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan

pada soal nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 5 dan tidak menggambarkannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

224

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami

soalnya”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi burung elang. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek A-3

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dari permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek A-3

pada M2 dan M4 mampu menjelaskan informasi yang diketahui dengan

lengkap. Sedangkan pada M1, M3 dan M5 subjek A-3 tidak mampu

menjelaskan informasi yang diketahui. Subjek A-3 pada M1, M2, M3,

225

M4 dan M5 tidak mampu menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek A-3 pada M1,

M2, M3, M4 dan M5 tidak mampu menjelaskan mampu menjelaskan

gambar. Subjek A-3 pada M1, M2, M3, M4 dan M5 tidak mampu

menjelaskan menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Subjek A-3 pada M1, M2, M3, M4 dan M5

tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.

g. Subjek K-1

1) Soal Nomor 1 (M1)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

1?”

K-1 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi pohon pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada

permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat

226

disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi

indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

K-1 : “Tidak tahu pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis

diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu

memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

K-1 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut

elevasi yang terbentuk”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat

227

disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

K-1 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵

𝐵𝐸 maka

dihasilkan AB = 4 m. Lalu AB dijumlahkan

dengan tinggi anak yaitu hasilnya 5,7 m”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi pohon. Subjek K-1 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah dan perhitungan yang salah yaitu.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

K-1 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”

228

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

tetapi jawaban tersebut salah. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-5.

2) Soal Nomor 2 (M2)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

2?”

K-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut

membentuk sudut 60° dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi temboknya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 2. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu

memenuhi indikator ke-1.

229

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

K-1 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang

terbentuk dari tangga yang bersandar pada

tembok”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan

pada soal nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 2 dan tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.

230

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

K-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari

sebagai 𝑥. Lalu mencari tinggi tembok dengan

rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan hasil dari

tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tembok. Subjek K-1 juga menjelaskan

dengan langkah-langkah yang benar, tetapi ada perhitungan

tambahan yang tidak diperlukan. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

231

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek K-1 mampu memenuhi indikator ke-5.

3) Soal Nomor 3 (M3)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

3?”

K-1 : “Tinggi anak 1,5 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi layang-layang pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui

pada permasalahan nomor 3 dan tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

232

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

K-1 : “Tidak tahu pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan

pada soal nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

K-1 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

233

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

K-1 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal

tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi

indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

4) Soal Nomor 4 (M4)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

234

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

4?”

K-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta

didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,

sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi tiang bendera pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada

permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator

ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

K-1 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal

235

nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa

subjek K-1 mampu memenuhi indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada

pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi

indikator ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

K-1 : “Menghitung tan 30° = 𝑡

16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16

= 𝑥. Kemudian menghitung tan 60° = 𝑡

𝑥 hasilnya

𝑡 = √3𝑥 dari persamaan tersebut dikerjakan

menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan

dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7)

m”

236

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi tiang bendera. Subjek K-1 juga

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator

ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

K-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3

+1,7)

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar dari permasalahan tersebut tetapi tidak

menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.

5) Soal Nomor 5 (M5)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut

disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematisnya:

237

a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor

5?”

K-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak

pemburu dan burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi burung elangnya pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap pada permasalahan nomor 5. Berdasarkan

analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu

memenuhi indikator ke-1.

b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda

tulis pada lembar jawabmu!”

K-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara

pemburu dan burung”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan

pada soal nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

238

disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi

indikator ke-2.

c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda

buat beserta keterangannya!”

K-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal

tersebut pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada

permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat

disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator

ke-3.

d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,

ceritakan urutan langkah anda menjawab soal

tersebut?”

K-1 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham

soal tersebut”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan rumus untuk

menentukan tinggi burung elang. Tetapi subjek K-1 tidak

239

menyelesaikan perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas

dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu

memenuhi indikator ke-4.

e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan

secara lisan)

Cuplikan Wawancara Subjek K-1

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya

seperti apa?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban dari permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek

K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek K-1

pada M2, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang diketahui

dengan lengkap. Sedangkan pada M1 dan M3 subjek K-1 tidak mampu

menjelaskan informasi yang diketahui. Subjek K-1 pada M2, M4 dan

M5 mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi

yang diketahui dan ditanyakan, sedangkan pada M1 dan M3 subjek K-

1 tidak mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam

informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek K-1 pada M1 dan M5

mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M2, M3 dan

240

M4 subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek K-1 pada M

dan M4 mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar, sedangkan pada M1, M3 dan M5 subjek K-1

mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan yang salah. Subjek K-1 pada M2 dan M4 mampu

menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M1,

M3 dan M5 subjek K-1 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar.

241

3. Triangulasi Data

a. Subjek V-1

1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

V-1 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa

yang diketahui pada soal tersebut.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek V-1 dapat menjelaskan informasi secara lengkap

dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 dapat menghubungkan benda nyata ke dalam

ide-ide matematika.

2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

V-1 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam

menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta

menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut.

242

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek V-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dengan

simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.

3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar)

Berdasarkan analisis tes pada M4 dan M5 subjek V-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada

M2 dan M3 subjek V-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui

pada soal tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M1 subjek V-1

tidak menggambarkan apa yang diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M3, M4 dan

M5 subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M-1

subjek V-1 tidak dapat menjelaskan gambar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek V-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui pada soal

tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara subjek V-1 dapat

menjelaskan gambar yang ada tetapi belum sempurna. Jadi dapat

disimpulkan bahwa subjek V-1 dapat menjelaskan ide, situasi

sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.

243

4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami

dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M4 dan M5 subjek V-1

dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang

benar, menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek V-1 dapat

menuliskan dengan dengan langkah-langkah yang benar tetapi

terdapat kesalahan dalam proses perhitungannya.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M4 dan M5

subjek V-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar

dan perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek V-1 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek V-1 dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan

rumus yang benar tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara

subjek V-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar

dan perhitungan yang benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat

disimpulkan bahwa subjek V-1 dapat memahami dan

mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan permasalahan

sehari-hari.

244

5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M4 dan M5 subjek V-1

dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan dengan

benar. Pada M2 dan M3 subjek V-1 dapat menuliskan kesimpulan

jawaban dari permasalahan tetapi dengan jawaban yang kurang

tepat.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M4 dan

M5 subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan

benar. Pada pada M2 dan M3 subjek V-1 dapat menjelaskan

kesimpulan tetapi dengan jawaban yang kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek V-1 dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari

permasalahan dengan benar tetapi belum sempurna, pada hasil

wawancara subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan

bahwa subjek V-1 dapat mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

b. Subjek V-2

1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

245

Berdasarkan analisis tes pada M2, M3, M4 dan M5 subjek V-

2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang

diketahui pada soal tersebut. Pada M1 subjek V-2 dapat

menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut

tetapi terdapat sedikit kesalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek V-2 dapat menjelaskan informasi secara lengkap

dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek V-2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai

apa yang diketahui soal tersebut tetapi belum sempurna. Jadi dapat

disimpulkan bahwa subjek V-2 dapat menghubungkan benda nyata

ke dalam ide-ide matematika.

2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M4 dan M5 subjek V-

2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam

menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta

menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Pada M3 subjek V-2 tidak dapat menggunakan simbol-

simbol dalam matematika.

246

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek V-2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam

menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan tetapi belum

sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 dapat

menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol

matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.

3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

V-2 tidak dapat menggambarkan apa yang diketahui pada masing-

masing soal.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M5 subjek V-2

dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M1, M2, M3 dan M4

subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar.

4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami

dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari)

247

Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek V-2 dapat menjawab

permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan

dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang benar.

Pada M1 subjek V-2 dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan langkah-

langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M3, M4

dan M5 subjek V-2 dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M2 subjek

V-2 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Pada M3, M4 dan M5 subjek V-2 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek V-2 dapat

menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan

jawaban yang kurang tepat. Pada M2, M3, M4 dan M5 subjek V-2

tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.

248

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1 dan M2

subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.

Pada pada M3, M4 dan M5 subjek V-2 tidak dapat menjelaskan

kesimpulan jawaban dengan benar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-2 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

c. Subjek V-3

1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek V-3 dapat

menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui

pada soal tersebut. Pada M1, M3, M4 dan M5 subjek V-3 tidak

dapat menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal

tersebut tetapi terdapat sedikit kesalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M4 dan M5

subjek V-3 dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan sesuai

apa yang diketahui pada soal tersebut. Pada M1 dan M3 subjek V-

3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada soal

tersebut.

249

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak dapat menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika.

2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek V-3 dapat

menggunakan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

informasi yang diketahui dan ditanyakan serta menuliskannya pada

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Pada M1, M3, M4

dan M5 subjek V-3 tidak dapat menggunakan simbol-simbol dalam

matematika.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2, M4 dan

M5 subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan. Pada M1 dan M3

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika.

3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar)

250

Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek V-3 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada

M2, M3, M4 dan M5 subjek V-3 tidak menggambarkan apa yang

diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M5 subjek

V-3 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M2, M3 dan M4

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar.

4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami

dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari)

Berdasarkan analisis tes pada M2 dan M4 subjek V-3 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar,

menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan

yang benar. Pada M5 subjek V-3 dapat menjawab permasalahan

dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan

langkah-langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada

M1 dan M3 subjek V-3 dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2 dan M4 subjek

V-3 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

251

perhitungan yang benar. Pada M1, M3 dan M5 subjek V-3 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek V-3 dapat

menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan

jawaban yang kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek

V-3 tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2 dan M4

subjek V-3 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.

Pada M1, M3 dan M5 subjek V-3 tidak dapat menjelaskan

kesimpulan jawaban dengan benar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek V-3 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

d. Subjek A-1

1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

252

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

A-1 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa

yang diketahui pada soal tersebut.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek A-1 dapat menjelaskan informasi secara lengkap

dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 dapat menghubungkan benda nyata ke dalam

ide-ide matematika.

2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

A-1 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam

menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta

menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dengan

simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.

253

3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar)

Berdasarkan analisis tes pada M4 dan M5 subjek A-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada

M2 dan M3 subjek A-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui

pada soal tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M1 subjek A-1

tidak menggambarkan apa yang diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M3, M4 dan

M5 subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M-1

subjek A-1 tidak dapat menjelaskan gambar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek A-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui pada soal

tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara subjek A-1 dapat

menjelaskan gambar yang ada tetapi belum sempurna. Jadi dapat

disimpulkan bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan ide, situasi

sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.

4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami

dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M4 dan M5 subjek A-1

dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang

benar, menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek A-1 dapat

254

menuliskan dengan dengan langkah-langkah yang benar tetapi

terdapat kesalahan dalam proses perhitungannya.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M4 dan M5

subjek A-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar

dan perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek A-1 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek A-1 dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan

rumus yang benar tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara

subjek A-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar

dan perhitungan yang benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat

disimpulkan bahwa subjek A-1 dapat memahami dan

mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan permasalahan

sehari-hari.

5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Berdasarkan analisis tes pada M1 dan M4 subjek A-1 dapat

menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan dengan benar.

Pada M2 dan M3 subjek A-1 dapat menuliskan kesimpulan

jawaban dari permasalahan tetapi dengan jawaban yang kurang

tepat. Pada M5 subjek A-1 tidak menuliskan kesimpulan jawaban

dari permasalahan.

255

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M4 dan

M5 subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan

benar. Pada pada M2 dan M3 subjek A-1 dapat menjelaskan

kesimpulan tetapi dengan jawaban yang kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek A-1 dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari

permasalahan dengan benar tetapi belum sempurna, pada hasil

wawancara subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban

dengan benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan

bahwa subjek A-1 dapat mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

e. Subjek A-2

1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M2, M3, M4 dan M5 subjek A-

2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang

diketahui pada soal tersebut. Pada M1 subjek A-2 dapat

menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut

tetapi terdapat sedikit kesalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek A-2 dapat menjelaskan informasi secara lengkap

dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.

256

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek A-2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai

apa yang diketahui soal tersebut tetapi belum sempurna. Jadi dapat

disimpulkan bahwa subjek A-2 dapat menghubungkan benda nyata

ke dalam ide-ide matematika.

2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M4 dan M5 subjek A-

2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam

menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta

menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal

tersebut. Pada M3 subjek A-2 tidak dapat menggunakan simbol-

simbol dalam matematika.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.

Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis

subjek A-2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam

menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan tetapi belum

sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 dapat

menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol

matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.

257

3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

A-2 tidak dapat menggambarkan apa yang diketahui pada masing-

masing soal.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M5 subjek A-2

dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M1, M2, M3 dan M4

subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar.

4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami

dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari)

Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek A-2 dapat menjawab

permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan

dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang benar.

Pada M1 subjek A-2 dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan langkah-

langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M3, M4

dan M5 subjek A-2 dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.

258

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M2 subjek

A-2 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Pada M3, M4 dan M5 subjek A-2 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek A-2 dapat

menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan

jawaban yang kurang tepat. Pada M2, M3, M4 dan M5 subjek A-2

tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M2 dan

M5 subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan

benar. Pada M3 dan M4 subjek A-2 tidak dapat menjelaskan

kesimpulan jawaban dengan benar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-2 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

259

f. Subjek A-3

1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek A-3 dapat

menuliskan informasi secara yang diketahui pada soal tersebut

tetapi kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek A-3 tidak

dapat menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal

tersebut tetapi terdapat sedikit kesalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2 dan M4 subjek

A-3 dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan sesuai apa

yang diketahui pada soal tersebut. Pada M1, M3 dan M5 subjek A-

3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada soal

tersebut.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak dapat menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika.

2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek A-3 dapat

menggunakan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

informasi tetapi kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek

A-3 tidak dapat menggunakan simbol-simbol dalam matematika.

260

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M2, M3,

M4 dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol

matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika.

3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

A-3 tidak dapat menggambarkan apa yang diketahui pada masing-

masing soal.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar.

4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami

dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

A-3 dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus

261

yang salah, menuliskan dengan langkah-langkah yang salah dan

perhitungan yang salah.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4

dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan dengan langkah-

langkah yang benar dan perhitungan yang benar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek

A-3 tidak dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari

permasalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M2, M3,

M4 dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan

jawaban.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek A-3 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

g. Subjek K-1

1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika)

262

Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek K-1 dapat

menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui

pada soal tersebut. Pada M1, M3, M4 dan M5 subjek K-1 tidak

dapat menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal

tersebut tetapi terdapat sedikit kesalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M4 dan M5

subjek K-1 dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan sesuai

apa yang diketahui pada soal tersebut. Pada M1 dan M3 subjek K-

1 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada soal

tersebut.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak dapat menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika.

2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika)

Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek K-1 dapat

menggunakan simbol-simbol matematika dalam menuliskan

informasi yang diketahui dan ditanyakan serta menuliskannya pada

proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Pada M1, M3, M4

dan M5 subjek K-1 tidak dapat menggunakan simbol-simbol dalam

matematika.

263

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2, M4 dan

M5 subjek K-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan. Pada M1 dan M3

subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol matematika

dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika.

3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari

dan relasi matematika dengan gambar)

Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek K-1 dapat

menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada

M2, M3, M4 dan M5 subjek K-1 tidak menggambarkan apa yang

diketahui pada soal.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M5 subjek

K-1 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M2, M3 dan M4

subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar.

264

4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami

dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari)

Berdasarkan analisis tes pada M2 dan M4 subjek K-1 dapat

menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar,

menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan

yang benar. Pada M5 subjek K-1 dapat menjawab permasalahan

dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan

langkah-langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada

M1 dan M3 subjek K-1 dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2 dan M4 subjek

K-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan

perhitungan yang benar. Pada M1, M3 dan M5 subjek K-1 mampu

menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi

terdapat perhitungan kurang tepat.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)

Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek K-1 dapat

menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan

265

jawaban yang kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek

K-1 tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.

Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2 dan M4

subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.

Pada M1, M3 dan M5 subjek K-1 tidak dapat menjelaskan

kesimpulan jawaban dengan benar.

Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan

bahwa subjek K-1 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

266

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil angket gaya belajar peserta didik kelas X IPA 4

terdapat 26 peserta didik diperoleh 12 peserta didik memiliki gaya belajar

visual, 13 peserta didik memiliki gaya belajar auditorial dan 1 peserta didik

dengan gaya belajar kinestetik. Kemampuan komunikasi matematis untuk

setiap kategori gaya belajar dideskripsikan sebagai berikut.

1. Gaya Belajar Visual

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Tertulis dan Lisan dengan Gaya Belajar Visual adalah subjek V-1, subjek

V-2 dan subjek V-3. Dengan penjelasan dari tiap tingkatan kemampuan

komunikasi matematis sebagai berikut.

a. Gaya Belajar Visual Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis

Tinggi

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Tinggi adalah subjek V-1. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan Gaya Belajar Visual berdasarkan kemampuan komunikasi

matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi kelima indikator

kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator 1 sampai dengan 5.

Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis

tersebut subjek V-1 dengan gaya belajar visual masih kurang memenuhi

pada indikator ke-4.

Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

1 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan

267

informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua

soal. Sehingga subjek V-1 dengan gaya belajar visual mampu

menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.

Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

1 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan simbol-

simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga

subjek V-1 dengan gaya belajar visual mampu menyatakan peristiwa

sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-

ide matematika.

Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

1 dengan gaya belajar visual dapat menggambarkan bangun yang sesuai

dengan ilustrasi soal disertai dengan sudutnya. Hal ini dapat dilihat dari

subjek V-1 yang dapat menggambarkan 4 dari 5 ilustrasi soal. Sehingga

subjek V-1 dengan gaya belajar visual mampu menjelaskan ide, situasi

sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.

Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

1 dengan gaya belajar visual dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah yang benar

tetapi terdapat sedikit kesalahan pada proses perhitungan. Hal ini dapat

dilihat dari subjek V-1 pada M2 dan M3. Sehingga subjek V-1 dengan

gaya belajar visual kurang mampu memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

268

Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

1 dengan gaya belajar visual dapat menyimpulkan jawaban yang

diperoleh diakhir penyelesaian. Sehingga subjek V-1 dengan gaya

belajar visual mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi

matematis dengan gaya belajar visual dapat dikategorikan baik. Hal

tersebut karena peserta didik subjek V-1 dengan gaya belajar visual

dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi dapat menuliskan

dan menjelaskan bentuk representasi matematis berupa rumus-rumus

yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan matematika.

Peserta didik dengan gaya belajar visual juga menggunakan bahasa

matematika dengan baik yaitu dengan menuliskan dan menjelaskan

simbol-simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian

permasalahan matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang

diketahui dan ditanyakan dari soal. Peserta didik gaya belajar visual

dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi juga dapat

menggambarkan bangun yang sesuai disertai dengan keterangan

gambar dan dapat memberikan alur pikirannya secara jelas yaitu dengan

menuliskan langkah-langkah, serta dapat menggunakan berbagai

bentuk representasi yaitu dengan melakukan perhitungan dan

menuliskan kesimpulan dengan benar. Hal ini berbeda dengan

269

penelitian (Auliana, 2017) yang memberikan hasil peserta didik dengan

gaya belajar visual cenderung mengkomunikasikan soal dengan

jawaban yang singkat melalui proses menjawab soal dengan jawaban

yang menuju ke poin-poinnya saja.

b. Gaya Belajar Visual Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis

Sedang

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Sedang adalah subjek V-2. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan Gaya Belajar Visual berdasarkan kemampuan komunikasi

matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi kedua indikator

kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator ke-1 dan indikator

ke-2. Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis

tersebut subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak memenuhi pada

indikator ke-3, indikator ke-4 dan indikator ke-5.

Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

2 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan

informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua

soal. Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual mampu

menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.

Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

2 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan simbol-

simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga

subjek V-2 dengan gaya belajar visual mampu menyatakan peristiwa

270

sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-

ide matematika.

Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

2 dengan gaya belajar visual tidak dapat menggambarkan bangun yang

sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-2 yang

tidak menggambarkan ilustrasi bangun dari semua permasalahan.

Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak mampu

menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan

gambar.

Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

2 dengan gaya belajar visual tidak dapat menjawab permasalahan

dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah

yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-2

pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menjawab permasalahan dengan

benar. Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak mampu

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari.

Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

2 dengan gaya belajar visual tidak dapat menyimpulkan jawaban yang

diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-2

pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menuliskan kesimpulan dari

permasalahan. Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak

271

mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi

matematis dengan gaya belajar visual dapat dikategorikan sedang. Hal

tersebut karena peserta didik subjek V-2 dengan gaya belajar visual

dengan kemampuan komunikasi matematis sedang dapat menggunakan

bahasa matematika dengan baik yaitu dengan menuliskan simbol-

simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian permasalahan

matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide

matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang diketahui dan di

tanyakan dari soal. Hal ini berbeda dengan penelitian (Wijayanti et al.,

2019) bahwa peserta didik dengan gaya belajar visual dapat secara

singkat menghubungkan benda nyata dan gambar ke dalam ide

matematika, serta melakukan penarikan kesimpulan dari pernyataan

matematika.

c. Gaya Belajar Visual Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis

Rendah

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Rendah adalah subjek V-3. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan Gaya Belajar Visual berdasarkan kemampuan komunikasi

matematis tertulis dan lisan tidak mampu memenuhi kelima indikator

kemampuan komunikasi matematis.

272

Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menuliskan dan menjelaskan

informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap. Hal ini dapat

dilihat dari subjek V-3 hanya menuliskan pada M2. Sehingga subjek V-

3 dengan gaya belajar visual tidak mampu menghubungkan benda nyata

ke dalam ide-ide matematika.

Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menuliskan dan menjelaskan

simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan. Hal ini

dapat dilihat dari subjek V-3 hanya menuliskan pada M2. Sehingga

subjek V-3 dengan gaya belajar visual tidak mampu menyatakan

peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam

menyajikan ide-ide matematika.

Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menggambarkan bangun yang

sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-3 hanya

menggambarkan ilustrasi dari soal pada M1. Sehingga subjek V-3

dengan gaya belajar visual tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-

hari dan relasi matematika dengan gambar.

Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menjawab permasalahan

dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah

yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-3

273

hanya menjawab permasalahan M2 dengan benar, sedangkan pada M4

dan M5 dapat menjawab permasalahan tetapi dengan jawaban kurang

lengkap. Sehingga subjek V-3 dengan gaya belajar visual tidak mampu

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari.

Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek V-

3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menyimpulkan jawaban yang

diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-3

pada semua soal tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil akhir

permasalahan. Sehingga subjek V-3 dengan gaya belajar visual tidak

mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi

matematis dengan gaya belajar visual dapat dikategorikan rendah. Hal

tersebut karena peserta didik subjek V-3 dengan gaya belajar visual

dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi

satupun indikator dari kelima indikator kemampuan komunikasi

matematis. Hal ini sesuai dengan penelitian (Wijayanti et al., 2019)

bahwa peserta didik dengan gaya belajar visual belum maksimal dalam

menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan dan tulisan

dengan benda nyata, gambar serta belum maksimal dalam menyatakan

peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.

274

2. Gaya Belajar Auditorial

a. Gaya Belajar Auditorial Dengan Kemampuan Komunikasi

Matematis Tinggi

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Tinggi adalah subjek A-1. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan Gaya Belajar Auditorial berdasarkan kemampuan komunikasi

matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi kelima indikator

kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator 1 sampai dengan 5.

Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis

tersebut subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial masih kurang

memenuhi pada indikator ke-4.

Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

1 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan

informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua

soal. Sehingga subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial mampu

menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.

Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

1 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan

simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan.

Sehingga subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial mampu

menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika

dalam menyajikan ide-ide matematika.

275

Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

1 dengan gaya belajar auditorial dapat menggambarkan bangun yang

sesuai dengan ilustrasi soal disertai dengan sudutnya. Hal ini dapat

dilihat dari subjek A-1 yang dapat menggambarkan 4 dari 5 ilustrasi

soal. Sehingga subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial mampu

menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan

gambar.

Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

1 dengan gaya belajar auditorial dapat menjawab permasalahan dengan

menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah yang benar

tetapi terdapat sedikit kesalahan pada proses perhitungan. Hal ini dapat

dilihat dari subjek A-1 pada M2 dan M3. Sehingga subjek A-1 dengan

gaya belajar auditorial kurang mampu memahami dan mengevaluasi ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

1 dengan gaya belajar auditorial dapat menyimpulkan jawaban yang

diperoleh diakhir penyelesaian. Sehingga subjek A-1 dengan gaya

belajar auditorial mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi

matematis dengan gaya belajar auditorial dapat dikategorikan baik. Hal

tersebut karena peserta didik subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial

dapat menuliskan dan menjelaskan bentuk representasi matematis

276

berupa rumus-rumus yang digunakan dalam menyelesaikan

permasalahan matematika. Peserta didik dengan gaya belajar auditorial

juga menggunakan bahasa matematika dengan baik yaitu dengan

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan simbol-

simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian permasalahan

matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide

matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang diketahui dan di

tanyakan dari soal. Peserta didik dengan gaya belajar auditorial juga

dapat menggambarkan bangun yang sesuai disertai dengan keterangan

gambar dan dapat memberikan alur pikirannya dengan jelas yaitu

dengan menuliskan langkah-langkah, serta dapat menggunakan

berbagai bentuk representasi yaitu dengan melakukan perhitungan dan

menuliskan kesimpulan dengan benar. Hal ini sesuai dengan penelitian

(Wijayanti et al., 2019) bahwa peserta didik dengan gaya belajar

auditorial menunjukkan bahwa subyek dapat mengubah kalimat

menjadi ide matematika; dapat menjelaskan ide-ide matematika

(rumus); mengubah peristiwa sehari-hari ke dalam simbol matematika;

menjelaskan proses penyelesaian soal; serta dapat melakukan penarikan

kesimpulan, tetapi belum dapat menjelaskan ide-ide matematika dalam

bentuk gambar.

b. Gaya Belajar Auditorial Dengan Kemampuan Komunikasi

Matematis Sedang

277

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Sedang adalah subjek A-2. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan Gaya Belajar Auditorial berdasarkan kemampuan komunikasi

matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi dua indikator

kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator ke-1 dan indikator

ke-2. Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis

tersebut subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial tidak memenuhi

pada indikator ke-3, indikator ke-4 dan indikator ke-5.

Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

2 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan

informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua

soal. Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial mampu

menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.

Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

2 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan

simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan.

Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial mampu

menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika

dalam menyajikan ide-ide matematika.

Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

2 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menggambarkan bangun

yang sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-2

yang tidak menggambarkan ilustrasi bangun dari semua permasalahan.

278

Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu

menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan

gambar.

Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

2 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menjawab permasalahan

dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah

yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-2

pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menjawab permasalahan dengan

benar. Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial tidak

mampu memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

2 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menyimpulkan jawaban

yang diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek

A-2 pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menuliskan kesimpulan dari

permasalahan. Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial

tidak mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi

matematis dengan gaya belajar auditorial dapat dikategorikan sedang.

Hal tersebut karena peserta didik dengan gaya belajar auditorial dapat

menggunakan bahasa matematika dengan baik yaitu dengan

menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian

279

permasalahan matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang

diketahui dan di tanyakan dari soal. Hal ini sesuai dengan penelitian

(Wijayanti et al., 2019) bahwa peserta didik dengan gaya belajar

auditorial dapat mengubah kalimat ide menjadi ide matematika dan

mengubah peristiwa sehari-hari ke dalam simbol matematika.

c. Gaya Belajar Auditorial Dengan Kemampuan Komunikasi

Matematis Rendah

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Rendah adalah subjek A-3. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan Gaya Belajar Auditorial berdasarkan kemampuan komunikasi

matematis tertulis dan lisan tidak mampu memenuhi kelima indikator

kemampuan komunikasi matematis.

Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menuliskan dan

menjelaskan informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap.

Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3 tidak menuliskannya pada semua

permasalahan. Sehingga subjek A-3 dengan gaya belajar auditorial

tidak mampu menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide

matematika.

Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menuliskan dan

menjelaskan simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan

280

permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3 tidak

menuliskannya pada semua permasalahan. Sehingga subjek A-3 dengan

gaya belajar auditorial tidak mampu menyatakan peristiwa sehari-hari

dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika.

Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menggambarkan bangun

yang sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3

tidak menggambarkannya sama sekali dari kelima soal. Sehingga

subjek A-3 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu menjelaskan

ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.

Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menjawab permasalahan

dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah

yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3

menjawab permasalahan tidak dengan rumus dan langkah-langkah

yang benar. Sehingga subjek A-3 dengan gaya belajar auditorial tidak

mampu memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek A-

3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menyimpulkan jawaban

yang diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek

A-3 pada semua soal tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil

281

akhir permasalahan. Sehingga subjek A-3 dengan gaya belajar

auditorial tidak mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi

matematis dengan gaya belajar auditorial dapat dikategorikan rendah.

Hal tersebut karena peserta didik subjek A-3 gaya belajar auditorial

dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi

satupun indikator dari kelima indikator kemampuan komunikasi

matematis. Hal ini sesuai dengan penelitian (Syarifah et al., 2017) yang

memberikan hasil peserta didik dengan gaya belajar auditorial

cenderung kurang mampu merepresentasikan ide-ide matematis ke

dalam model matematika atau tulisan, menggambarkan ide-ide

matematis secara visual, dan kurang mampu menggunakan lambang,

notasi dan persamaan matematika secara lengkap dan benar.

3. Gaya Belajar Kinestetik

a. Gaya Belajar Kinestetik Dengan Kemampuan Komunikasi

Matematis Rendah

Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis

Rendah adalah subjek K-1. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik

dengan Gaya Belajar Kinestetik berdasarkan kemampuan komunikasi

matematis tertulis dan lisan tidak mampu memenuhi kelima indikator

kemampuan komunikasi matematis.

282

Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek K-

1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menuliskan dan

menjelaskan informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap.

Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1 hanya menuliskan pada M2.

Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar kinestetik tidak mampu

menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.

Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek K-

1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menuliskan dan

menjelaskan simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan

permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1 hanya menuliskan

pada M2. Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar kinestetik tidak

mampu menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol

matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.

Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek K-

1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menggambarkan bangun

yang sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1

hanya menggambarkan ilustrasi dari soal pada M1. Sehingga subjek K-

1 dengan gaya belajar kinestetik tidak mampu menjelaskan ide, situasi

sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.

Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek K-

1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menjawab permasalahan

dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah

yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1

283

hanya menjawab permasalahan M2 dengan benar, sedangkan pada M4

dan M5 dapat menjawab permasalahan tetapi dengan jawaban kurang

lengkap. Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar kinestetik tidak

mampu memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek K-

1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menyimpulkan jawaban

yang diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek

K-1 pada semua soal tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil

akhir permasalahan. Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar

kinestetik tidak mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan

jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.

Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi

matematis dengan gaya belajar kinestetik dapat dikategorikan rendah.

Hal tersebut karena peserta didik subjek K-1 gaya belajar kinestetik

dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi

satupun indikator dari kelima indikator kemampuan komunikasi

matematis. Hal ini sesuai dengan penelitian (Auliana, 2017) yang

memberikan hasil peserta didik dengan gaya belajar kinestetik

cenderung tidak memperhatikan simbol-simbol matematika, tidak

menuliskan simbol-simbol matematika dalam mengkomunikasikan

jawabannya dan juga tidak membuat kesimpulan.

284

Berikut ini peneliti menyajikan tabel hasil penelitian kemampuan

komunikasi matematis peserta didik dari masing-masing indikator kemampuan

komunikasi matematis:

No Subjek

Indikator

Kemampuan Komunikasi Matematis

IDK 1 IDK 2 IDK 3 IDK 4 IDK 5

1 V-1 √ √ √ √ √

2 V-2 √ √ - - -

3 V-3 - - - - -

4 A-1 √ √ √ √ √

5 A-2 √ √ - - -

6 A-3 - - - - -

7 K-1 - - - - -

Tabel 4. 5 Ketercapaian pada Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Berdasarkan hasil tabel tersebut kemampuan komunikasi matematis tulis

dan lisan pada subjek dengan gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial

memiliki jumlah ketercapaian indikator kemampuan komunikasi matematis

yang sama. Dari hal tersebut dapat dikategorikan bahwa gaya belajar visual dan

gaya belajar auditorial termasuk kedalam kategori sedang, karena subjek pada

dua gaya belajar tersebut hanya memenuhi beberapa indikator kemampuan

komunikasi matematis saja. Sedangkan gaya belajar kinestetik dapat

dikategorikan kedalam kategoori rendah, karena subjek pada gaya belajar

tersebut sama sekali tidak memenuhi satupun indikator kemampuan

komunikasi matematis.

285

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari kemampuan

komunikasi matematis peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes yang

ditinjau dari gaya belajar maka peneliti merumuskan kesimpulan sebagai

berikut.

1. Gaya Belajar Visual

a. Gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi

mampu memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi matematis

lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda nyata ke

dalam ide-ide matematika, kemampuan menyatakan peristiwa sehari-

hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika, kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan

relasi matematika dengan gambar, mampu peserta didik untuk dapat

memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari dan kemampuan mengkomunikasikan

kesimpulan jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil

pertanyaan.

b. Gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis

sedang mampu memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi

matematis lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda

286

nyata ke dalam ide-ide matematika dan kemampuan menyatakan

peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam

menyajikan ide-ide matematika.

c. Gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis

rendah tidak mampu memenuhi satupun indikator kemampuan

komunikasi matematis lisan dan tulisan.

2. Gaya Belajar Auditorial

a. Gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis

tinggi mampu memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi

matematis lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda

nyata ke dalam ide-ide matematika, kemampuan menyatakan

peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam

menyajikan ide-ide matematika, kemampuan menjelaskan ide, situasi

sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar, kemampuan peserta

didik untuk dapat memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam

menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan kemampuan

mengkomunikasikan kesimpulan jawaban permasalahan sehari-hari

sesuai hasil pertanyaan.

b. Gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis

sedang mampu memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi

matematis lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda

nyata ke dalam ide-ide matematika dan kemampuan menyatakan

287

peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam

menyajikan ide-ide matematika.

c. Gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis

rendah tidak mampu memenuhi satupun indikator kemampuan

komunikasi matematis lisan dan tulisan.

3. Gaya Belajar Kinestetik

a. Gaya belajar kinestetik dengan kemampuan komunikasi matematis

rendah tidak mampu memenuhi satupun indikator kemampuan

komunikasi matematis lisan dan tulisan.

288

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang dapat peneliti

sampaikan adalah sebagai berikut.

1. Peserta Didik

Dengan adanya penelitian ini diharapkan peserta didik mampu

menerapkan gaya belajar yang ada pada masing-masing peserta didik

dalam pembelajaran matematika dan membuat peserta didik lebih aktif,

kreatif dan mampu mengembangkan ketrampilannya dalam belajar

sehingga hasil belajar yang diperoleh akan maksimal.

2. Guru

a. Sebaiknya guru membantu peserta didik dalam pembelajaran

matematika dengan memberikan perhatian lebih kepada peserta didik

ketika proses pembelajaran daring.

b. Guru diharapkan mampu menerapkan berbagai pendekatan, metode,

teknik dalam pembelajaran matematika secara daring dengan

menyesuaikan keragaman gaya belajar peserta didik.

3. Sekolah

Hendaknya menyediakan fasilitas penunjang yang mampu mendukung

pelaksanaan pembelajaran secara daring agar pembelajaran tersebut dapat

efektif dan menarik untuk peserta didik. Memotivasi guru untuk lebih

inovatif dan kreatif dalam menerapkan strategi pembelajaran sesuai.

289

4. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya. Perlu

adanya penelitian lanjutan yang mengangkat tema serupa dengan waktu

penelitian yang lebih lama dan mendalam, serta menggunakan alat ukur

yang lebih bervariasi sehingga dapat menyempurnakan penelitin ini

dengan lebih baik.

290

DAFTAR PUSTAKA

Acha, B., & Nova, A. (2018). Analisis Kapasitas Oksigen Gedung Olahraga Indoor

Sport Aceh. Jurnal Olahraga Rekreasi Samudra (JORS) : Jurnal Ilmu

Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi, 1.

Ahmad, A. (2008). A Cognitive Tool to Support Mathematical Communication in

Fraction Word Problem Solving. 7(4), 10.

Arikunto, S. (2016). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara.

Auliana, N. (2017). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada

Materi Statistika Ditinjau dari Gaya Belajar Visual, Auditorial,

Kinestetik (VAK). Simki-Techsain, Vol. 1(6) : 3-8.

Bire, A. L., & Geradus, U. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan

Kinestetik terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Kependidikan:

Penelitian Inovasi Pembelajaran, 44(2).

De Porter, B., & Hernacki, M. (2015). Quantum Learning. Bandung : Kaifa

Kadir. (2008). Kemampuan Komunikasi Matematik dan Ketrampilan Sosial Siswa

dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.

Kariadinata, R. (2013). Trigonometri Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Kosko, K. W., & Wilkins, J. L. M. (2012). Mathematical Communication and Its

Relation to the Frequency of Manipulative Use. International Electronic

Journal of Mathematics Education. 5, (2), 79-90

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika.

Bandung: PT Refika Aditama.

Masganti, S. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing

Mousa, N. (2014). The Importance of Learning Styles in Education. International

Journal of Education, Vol.1, No.2, hal.19-27.

Paridjo, M. (2018). Kemampuan Komunikasi Matematika Mahasiswa Dengan

Group Investigation Ditinjau Dari Aktivitas Belajar. AKSIOMA :

Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 9(1), 79–96

Prayitno, S., Suwarsono, S., & Siswono, T. Y. E. (2013). Identifikasi Indikator

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal

291

Matematika Berjenjang pada tiap-tiap Jenjangnya. Konferensi

Nasional Pendidikan Matematika V. Malang: Universitas Negeri

Malang

Rakhmawati, N. M., Paridjo, M., & Sholikhakh, R. A. (2019). Analisis Kemampuan

Komunikasi Matematis Melalui Model Reciprocal Teaching pada

materi Kbus dan Balok. JIPMat, 4(2).

Rusgianto, M. S. (2012). Trigonometri. Yogyakarta:CV. Grafika Indah.

Rusman, Kurniawan, D., & Riyana, C. (2013). Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Salim, & Syahrum. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Cipta

Pustaka.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D - MPKK.

Bandung: CV Alfabeta

Susongko, P. (2017). Penilaian Hasil Belajar. Badan Penerbitan Universitas

Pancasakti Tegal.

Susongko, P., Hidayati, F., & Isnani. (2020). Pengaruh Persepsi Peserta Didik Pada

Pembelajaran Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di

Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti.

Halaman 1–11.

Syarifah, T. J., Sujatmiko, P., & Setiawan, R. (2017). Analisis Kemampuan

Komunikasi Matematis Tertulis Ditinjau Dari Gaya Belajar Pada Siswa

Kelas XI MIPA 1 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

19.

Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan

Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Wijayanti, I. D., Hariastuti, R. M., & Yusuf, F. I. (2019). Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar . Indiktika : Jurnal Inovasi

Pendidikan Matematika, 2(1), 68.

292

LAMPIRAN

293

Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Penelitian

NO NAMA KODE

1 ADITYA MAULANA FAKHRI F-01

2 AJENG SILMI SEKAR KEDATON F-02

3 AL FAJAR MUBAROQ F-03

4 AYU MAGHFIROH F-04

5 BENY ADI SAPUTRA F-05

6 DEPI ROSIANA F-06

7 DIMAS APRIYANTO F-07

8 ELIN YUNIAR TIARA SABILA F-08

9 FIKI RATNA FITRIYANI F-09

10 FITRIA NUR SHIYAMA F-10

11 GUNAWAN WIBISONO F-11

12 HILDA AMANATTUN ISTIKHOMAH F-12

13 IFAN SIDIK NURROHIM F-13

14 INTAN NUR AINI F-14

15 KHUSNA NAKHIROTUL F-15

16 LUTFIANAH NURHIKMAH F-16

17 NABILA ISMI NURUL HIDAYAH F-17

18 NAJWA DAVINA PUTRI F-18

19 NUR ANNISA AZZAHRO F-19

20 PRETI JULIA CITRA F-20

21 RISKI KIRANA ZAKIA F-21

22 SELY TRI AMANDA F-22

23 SULISTIYANI RISQIA F-23

24 TALITHA INEZ MAHESWARI F-24

25 VIOLITA PUTRI ANGGRAENI F-25

26 ZAKINAH MUTIARA DILA F-26

294

Lampiran 2. Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar

KISI-KISI ANGKET GAYA BELAJAR

Indikator Indikator Soal Indikator Gaya Belajar

No Soal

Visual Auditorial Kinestetik

Ingatan

Pembelajaran di kelas Mencatat apa yang

dijelaskan oleh guru

Mendengarkan apa yang

dijelaskan oleh guru

Mempraktikan langsung apa

yang dijelaskan oleh guru 1

Cara mengingat

sesuatu

Mengingat dengan

melihat

Mengingat dengan

mendengar

Mengingat dengan

mempraktikan 2

Pembelajaran di

dalam kelas

Menggunakan alat

peraga

Membaca petunjuk

penggunaan terlebih

dahulu

Mendengarkan

penjelasan penggunaan

dari teman/guru

Langsung mencoba tanpa

membaca petunjuk

penggunaan

3

Saat mempelajari

materi baru

Memperhatikan apa

yang disampaikan

guru

Menanyakan apa yang

ingin diketahui kepada

teman/guru

Mencoba secara mandiri

sembari mempraktikannya 4

295

Menyukai model

pembelajaran yang

guru lakukan

Power point yang

berisi gambar, tabel

dan peta

Pembelajaran dengan

diskusi kelas

Pembelajaran yang bersifat

praktik 5

Saat Persiapan

menghadapi ujian

Cara menghadapi

ujian

Membaca materi yang

akan diujikan

Belajar sembari

mendengarkan lagu

Menyalin catatan dan

membuat rangkuman 6

Cara menghafal

materi ujian

Menghafal tanpa

mengucapkannya

Menghafal sambil

mengucapkannya

Menghafal sambil

mengucapkannya dan

berjalan

7

Kebiasaan

melakukan sesuatu

Berjalan Melihat keadaan

sekitar Fokus dengan jalan Menggesekan sepatu 8

Membaca Membaca dengan

diam dan teratur

Membaca sembari

menggerakkan bibir

Menggunakan jari sebagai

penunjuk bacaan 9

Mempelajari rumus-

rumus matematika

Membaca buku yang

berisi gambar dan

tabel

Mendengarkan

penjelasan dari

guru/teman

Mempraktikannya langsung 10

Jam istirahat sekolah Membaca komik Mengobrol dengan

teman Bermain mobile game 11

296

Konsentrasi

Kesulitan menerima

instruksi

Memiliki masalah

dalam menerima

instruksi secara verbal

Memiliki masalah dalam

menerima instruksi

secara visual

Kesulitan menerima jika

tidak mempraktikkannya 12

Kebiasaan saat

belajar

Mengingat apa yang

dilihat

Mengingat apa yang

didengar

Mengingat apa yang

dipraktikan 13

Kepribadian

Saat berbicara dengan

seseorang

Memperhatikan wajah

dan melakukan

kontak mata

Fokus pada mendengar

suaranya

Melakukan kontak fisik atau

menyentuh 14

Saat mendapatkan

nilai kurang baik

Melihat nilai secara

terus secara terus

menerus

Memarahi atau kesal

pada diri sendiri Mencorat-coret buku 15

297

Lampiran 3 Instrumen Angket Gaya Belajar

298

299

300

301

302

Lampiran 4 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Angket Gaya Belajar)

LEMBAR VALIDASI

ANGKET GAYA BELAJAR

Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd

NIDN : 0005035901

Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika

Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Tanggal Pengisian : 6 April 2021

A. PENGANTAR

Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian

Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Angket Gaya Belajar dan untuk

mengukur kevalidan dari instrumen gaya belajar peserta didik yang akan

digunakan .

B. PETUNJUK

1. Dimohon Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap instrumen

Angket Gaya Belajar Peserta Didik dengan meliputi beberapa aspek

dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom sesuai dengan

kriteria.

2. Aspek-aspek yang dinilai pada angket tersebut yaitu:

A. Kesesuaian indikator dengan tujuan (untuk mengetahui gaya belajar

peserta didik).

303

B. Kesesuaian butir angket dengan indikator.

C. Kesesuaian antara pernyataan/pertanyaan dengan tujuan.

D. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

3. Angka-angka yang terdapat pada kolom dimaksudkan:

1 : Tidak relevan / tidak baik

2 : Kurang relevan / kurang baik

3 : Cukup relevan / cukup baik

4 : Relevan / baik

5 : Sangat relevan / sangat baik

4. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti:

A = Dapat digunakan tanpa revisi.

B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit.

C = Dapat digunakan dengan revisi sedang.

D = Dapat digunakan dengan revisi banyak sekali.

E = Tidak dapat digunakan.

5. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran untuk perbaikan pada kolom

yang telah disediakan.

6. Peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk

mengisi lembar validasi ini, masukan yang Bapak/Ibu berikan menjadi

bahan perbaikan berikutnya.

304

C. PENILAIAN SECARA KHUSUS

No Aspek yang dinilai Penilaian

Saran 1 2 3 4 5

1

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

2

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

3

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

305

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

4

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

5

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

6

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

306

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

7

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

8

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

9

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

307

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

10

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

11

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

12

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

308

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

13

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

14

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

15

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

309

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

D. PENILAIAN SECARA UMUM

Uraian A B C D E

Penilaian secara umum

terhadap format angket gaya

belajar peserta didik.

V

E. KOMENTAR UMUM DAN SARAN

Saran perbaikan langsung pada teks dengan tulisan merah.

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

Tegal, 6 April 2021

Validator

Drs. Ponoharjo, M.Pd

NIDN. 0005035901

310

LEMBAR VALIDASI

ANGKET GAYA BELAJAR

Nama Validator : M. Shaefur Rokhman

NIDN : 0605067302

Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika

Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Tanggal Pengisian : 24 Maret 2021

A. PENGANTAR

Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian

Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Angket Gaya Belajar dan untuk

mengukur kevalidan dari instrumen gaya belajar peserta didik yang akan

digunakan .

B. PETUNJUK

1. Dimohon Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap instrumen

Angket Gaya Belajar Peserta Didik dengan meliputi beberapa aspek

dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom sesuai dengan

kriteria.

2. Aspek-aspek yang dinilai pada angket tersebut yaitu:

A. Kesesuaian indikator dengan tujuan (untuk mengetahui gaya belajar

peserta didik).

B. Kesesuaian butir angket dengan indikator.

C. Kesesuaian antara pernyataan/pertanyaan dengan tujuan.

D. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

311

3. Angka-angka yang terdapat pada kolom dimaksudkan:

1 : Tidak relevan / tidak baik

2 : Kurang relevan / kurang baik

3 : Cukup relevan / cukup baik

4 : Relevan / baik

5 : Sangat relevan / sangat baik

4. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti:

A = Dapat digunakan tanpa revisi.

B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit.

C = Dapat digunakan dengan revisi sedang.

D = Dapat digunakan dengan revisi banyak sekali.

E = Tidak dapat digunakan.

5. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran untuk perbaikan pada kolom

yang telah disediakan.

6. Peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk

mengisi lembar validasi ini, masukan yang Bapak/Ibu berikan menjadi

bahan perbaikan berikutnya.

312

C. PENILAIAN SECARA KHUSUS

No Aspek yang dinilai Penilaian

Saran 1 2 3 4 5

1

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

2

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

3

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

313

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

4

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

5

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

6

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

314

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

7

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

8

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

9

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

315

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

10

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

11

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

12

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

316

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

13

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

14

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

15

A. Kesesuaian indikator

dengan tujuan

V

B. Kesesuaian butir angket

dengan indikator

V

317

C. Kesesuian antara

pernyataan/pertanyaan

dengan tujuan

V

D. Menggunakan bahasa yang

baik dan benar

V

318

Lampiran 5 Daftar Rekap Hasil Angket Gaya Belajar

No Nama Gaya Belajar

Keterangan Visual Auditorial Kinestetik

1 ADITYA MAULANA FAKHRI 3 9 3 AUDITORIAL

2 AJENG SILMI SEKAR KEDATON 7 5 3 VISUAL

3 AL FAJAR MUBAROQ 12 3 0 VISUAL

4 AYU MAGHFIROH 3 11 1 AUDITORIAL

5 BENY ADI SAPUTRA 6 8 1 AUDITORIAL

6 DEPI ROSIANA 7 6 2 VISUAL

7 DIMAS APRIYANTO 6 8 1 AUDITORIAL

8 ELIN YUNIAR TIARA SABILA 6 8 1 AUDITORIAL

9 FIKI RATNA FITRIYANI 7 4 4 VISUAL

10 FITRIA NUR SHIYAMA 7 6 2 VISUAL

11 GUNAWAN WIBISONO 6 7 2 AUDITORIAL

12 HILDA AMANATTUN I 7 5 3 VISUAL

13 IFAN SIDIK NURROHIM 6 7 2 AUDITORIAL

14 INTAN NUR AINI 3 9 3 AUDITORIAL

15 KHUSNA NAKHIROTUL 5 6 4 AUDITORIAL

16 LUTFIANAH NURHIKMAH 8 5 2 VISUAL

17 NABILA ISMI NURUL HIDAYAH 10 5 0 VISUAL

18 NAJWA DAVINA PUTRI 5 6 4 AUDITORIAL

19 NUR ANNISA AZZAHRO 7 5 3 VISUAL

20 PRETI JULIA CITRA 7 5 3 VISUAL

21 RISKI KIRANA ZAKIA 3 7 5 AUDITORIAL

22 SELY TRI AMANDA 8 5 2 VISUAL

23 SULISTIYANI RISQIA 7 5 3 VISUAL

24 TALITHA INEZ MAHESWARI 4 9 2 AUDITORIAL

25 VIOLITA PUTRI ANGGRAENI 3 8 4 AUDITORIAL

26 ZAKINAH MUTIARA DILA 4 5 6 KINESTETIK

Gaya Belajar Visual = 12

Gaya Belajar Auditorial = 13

Gaya Belajar Kinestetik = 1

JUMLAH TOTAL = 26

319

Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba

KISI-KISI TES UJI COBA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Brebes

Tahun Ajaran : 2020/2021

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Materi Pokok : Trigonometri

Kelas / Semester : X / Genap

Bentuk Soal : Uraian

Waktu : 2 x 60 menit

Jumlah Soal : 8

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan Komunikasi

Matematis Indikator Soal Tes

No.

Soal

Ranah Kognitif

C2 C3 C4

3.7 Menjelaskan rasio

trigonometri (sinus,

cosinus, tangen,

cotangen, secan dan

cosecan) pada

segitiga siku-siku

3.7.2 Menentukan sisi

depan, samping dan sisi

miring untuk suatu sudut

1. Kemampuan menghubungkan

benda nyata ke dalam ide-ide

matematika.

2. Kemampuan menyatakan

peristiwa sehari-hari dengan

simbol-simbol matematika dalam

menyajikan ide-ide matematika.

Peserta didik dapat

menghitung tinggi

dan sisi miring suatu

benda.

2 √

3 √

5 √

3.7.3 Menjelaskan rasio

trigonometri

(sinus,cosinus, tangen,

cosecan, secan, dan

Peserta didik dapat

menghitung tinggi

suatu benda dilihat

1 √

320

cotangen) pada segitiga

siku-siku

3. Kemampuan menjelaskan ide,

situasi sehari-hari dan relasi

matematika dengan gambar.

4. Kemampuan memahami dan

mengevaluasi ide-ide matematika

dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari.

5. Kemampuan mengkomunikasikan

kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai

hasil pertanyaan.

dari sudut elevasi dan

sudut depresi.

4.7 Menyelesaiakan

masalah kontekstual

yang berkaitan

dengan rasio

trigonometri (sinus,

cosinus, tangen,

cosecan, secan, dan

cotangen) pada

segitiga siku-siku

4.7.1 Membuat model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan

trigonometri pada

segitiga siku-siku

6 √

7 √

4.7.2 Menyelesaikan

masalah perbandingan

trigonometri dengan

mengukur tinggi suatu

benda

Peserta didik dapat

menghitung tinggi

suatu benda dilihat

dari tinggi suatu

benda yang lain

diketahui.

4 √

8 √

Jumlah Soal 8

321

Lampiran 7. Instrumen Tes Uji Coba

TES MATERI TRIGONOMETRI

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Pokok Bahasan : Trigonometri

Kelas/Semester : X IPA 3

Petunjuk:

1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.

2. Tulislah nama, dan kelas pada lembar jawaban.

3. Kerjakan semua soal pada lembar jawaban, beserta langkahnya dimulai

(diketahui, ditanyakan, dan dijawab serta kesimpulan)

4. Periksa kembali kebenaran jawaban anda sebelum lembar jawaban dikumpulkan

di Google Classroom.

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon yang berjarak 6√3 m

dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata dengan puncak pohon adalah 30°.

Jika tinggi anggota tersebut 1,7 m, tentukan tinggi pohon tersebut?

2. Diketahui ∆ABC sama kaki dengan alas 600 cm dan besar

sudut A adalah 45° seperti pada gambar. Tentukan

panjang sisi miringnya!

3. Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan tangga yang

panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok rumahnya. Jika tangga itu

membentuk sudut 60° dengan tanah, tentukan tinggi tembok tersebut!

4. Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan layang-layang dengan

benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang dibentuk antara benang layang-

A D

B

C

45°

322

layang dengan garis horizontal adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang

tersebut?

5. Diketahui ∆ADB siku-siku di D. Tentukan panjang AD!

6. Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu 1,7 m sedang

melakukan penghormatan bendera, peserta didik pertama berada 16 m di depan

peserta didik kedua. Jika sudut elevasi peserta didik pertama dan peserta didik

kedua terhadap puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°,

tentukan tinggi tiang bendera tersebut?

7. Seorang anak sedang berada dipuncak sebuah gedung, ia melihat seekor

kambing yang sedang makan rumput di sebelah gedung tersebut. Jika jarak

kambing dengan gedung 60 m dan sudut depresi anak terhadap kambing 30°,

analisis cerita tersebut untuk mendapatkan kesimpulan tinggi gedung tersebut?

8. Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada di sebuah hutan melihat

seekor burung elang yang sedang terbang dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika

jarak antara pemburu dan elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk

mendapatkan kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter

---“Selamat Mengerjakan”---

A B

D C

8 c

m

30°

60°

18 m

323

Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Uji Coba

PEDOMAN PENSKORAN

TES UJI COBA KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

No Jawaban Skor

1

Diketahui:

Misalkan:

Tinggi Pohon = T

Tinggi Orang = 1,7 m = to

Jarak pohon dengan orang = 6√3

Sudut elevasi (𝛼) = 30°

Ditanya: Tinggi pohon (T) = …?

Jawab:

Misalkan:

t = sisi depan

6√3 = sisi samping

Maka:

tan 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔

tan 30° = 𝑡

6√3

4

4

4

30°

X 6√3

t

1,7 m

T = ?

324

45°

tan 30° 𝑥 6√3 = 𝑡

1

3√3 𝑋 6√3 = 𝑡

6

3𝑥 3 = 𝑡

t = 6

T = to + t

T = 1,7 + 6

T = 7,7

Jadi, tinggi pohon adalah 7,7 m

4

4

Jumlah Skor 20

2

Diketahui:

AC = 600 cm

Sudut A = 45°

Ditanya: AB (Sisi Miring)?

Jawab:

4

4

A D

B

C

325

AD = CD

=1

2𝑥 𝐴𝐶

=1

2𝑥 600

= 300 𝑐𝑚

Berdasarkan gambar, dapat ditulis perbandingan:

c𝑜𝑠 45° = 300

𝐴𝐵

𝐴𝐵 =300

cos 45𝑜

=3001

2√2

= 300√2

Jadi, panjang sisi miringnya (Sisi AB) adalah 300√2 cm

4

4

4

Jumlah Skor 20

3

Diketahui: Panjang tangga = 10 m

Sudut yang terbentuk (𝛼) = 60°

Ditanya: Tinggi tembok (T) = …?

Jawab:

4

4

60°

10 m Tinggi tembok

T = ?

326

sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

sin 60° = 𝑇

10

𝑇 = 10 𝑥 sin 60°

𝑇 = 10 𝑥 1

2√3

𝑇 = 5√3

Jadi, tinggi tembok sebesar 𝟓√𝟑 m

4

4

4

Jumlah Skor 20

4

Diketahui:

Tinggi orang = 1,5 m = 𝑡𝑜

Panjang benang = 200 m

Sudut yang terbentuk = 45°

Ditanya: Ketinggian layang-layang?

Jawab:

sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

sin 45° = 𝑡

200

𝑡 = sin 45° 𝑥 200

4

4

4

45°

X

t

1,5 m

T = ?

327

𝑡 =1

2√2 𝑥 200

𝑡 = 100 √2

T = t + to

T = (100 √2 + 1,5)

Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 𝟏𝟎𝟎 √𝟐 +

𝟏, 𝟓 meter

4

4

Jumlah Skor 20

5

Diketahui:

AC = 8 cm

Sudut B = 30°

Ditanya: Panjang AD?

Jawab:

Sudut C = 90° - sudut B

= 90° - 30°

= 60°

4

4

2

A B

D C

8 c

m

30°

328

Perhatikan ∆ACD

sin 𝑐 = 𝐴𝐷

𝐴𝐶

sin 60𝑜 = 𝐴𝐷

8

𝐴𝐷 = 8 . sin 60𝑜

= 8 .1

2√3

= 4√3

Jadi, Panjang sisi AD adalah 𝟒√𝟑 cm

2

4

4

Jumlah Skor 20

6

Diketahui:

Tinggi Peserta didik A dan B = 1,7 m

Sudut elevasi peserta didik A = 60° dan peserta didik B =

30°

Ditanya: Berapa tinggi tiang bendera?

Jawab:

Peserta didik A

tan 60o = 𝑑𝑒

𝑠𝑎

4

4

60° 30°

A B

y 16 m

t

1,7 m

T = ?

329

tan 60o = 𝑑𝑒

𝑦

tan 60o x y = de

𝑦√3 = 𝑑𝑒

Peserta didik B

tan 30o = 𝑑𝑒

𝑦+16

1

3√3 =

𝑦√3

𝑦+16

1

3=

𝑦

𝑦+16

𝑦 + 16 = 3𝑦

𝑦 − 3𝑦 = −16

−2𝑦 = −16

𝑦 =−16

−2

𝑦 = 8

𝑦√3 = 𝑑𝑒

8√3 = 𝑑𝑒 = 𝑡

Sehingga:

𝑇 = 𝑡 + 𝑡𝑜

𝑇 = (8√3 + 1,7)

Jadi, tinggi tiang bendera tersebut adalah (8√3 + 1,7) m

2

2

4

4

Jumlah Skor 20

330

60 m

7

Diketahui:

Sudut depresi = 30°

Jarak kambing dengan gedung = 60 m

Ditanya: Berapa tinggi gedung?

Jawab:

Sudut elevasi (𝛼) = sudut depresi

𝛼 = 30𝑜

tan 30o = 𝐷𝑒

𝑆𝑎

tan 30o = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

60

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 60 𝑥 𝑡𝑎𝑛 30𝑜

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 60 𝑥 1

3√3

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 20√3

Jadi, tinggi gedung tersebut adalah 𝟐𝟎√𝟑 m

4

4

4

4

4

Jumlah Skor 20

8

Diketahui:

Tinggi orang = 1,7 m = 𝑡𝑜

Jarak pemburu = 18 m

Sudut yang terbentuk = 60°

4

30°

𝛼

Tinggi?

331

Ditanya: Ketinggian burung elang?

Jawab:

sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

sin 60° = 𝑡

18

𝑡 = sin 60° 𝑥 18

𝑡 =1

2√3 𝑥 18

𝑡 = 9 √3

T = t + to

T = (9 √3 + 1,7)

Jadi, ketinggian burung elang tersebut adalah 𝟗√𝟑 + 𝟏, 𝟕

meter

4

4

4

4

Jumlah Skor 20

60°

18 m

332

Lampiran 9. Data Nilai Kelas Tes Uji Coba

NO NAMA NILAI

1 ANANDA MARSHA A 92

2 ANNISA CAHYA 68,5

3 CELADISTA INDAH PRAMESTY 71,5

4 EKA LESTARI WIJAYA 91,5

5 ELA NURLATIFAH 52

6 FITRI DAMAYANTI 77,5

7 GHINA NURUL AENI 76,5

8 HIKMAH SINDI AULIA 85

9 INDAH DWI LESTARI 83

10 KAFKA PUTRA RIYADI 79

11 KURNIA DYAH PITALOKA 86

12 LUSI ROSIANA N 80,5

13 NAILA ZULFA Z 91

14 NANDA ANGGI ANGELINA 88

15 NOVA HERIYANTI 88

16 NUGROHO ADISUSANTO 84,5

17 PUTRI NUR ISLAM 92

18 RIFQI MAULANA M 70

19 SALASA DESTAYA PUTRI 81,5

20 SINTHIA CITRA LESTARI 80,5

21 SYIFANI MAULIDA ROIS 77

22 WINDA AYU LESTARI 91

333

Lampiran 10. Perhitungan Instrumen Tes Uji Coba

VALIDITAS

No Responden No. Soal

Y 𝐘𝟐 1 2 3 4 5 6 7 8

1 U-01 16 20 20 20 20 18 20 20 154 23716

2 U-02 14 8 9 8 14 14 10 10 87 7569

3 U-03 20 14 16 16 14 18 16 14 128 16384

4 U-04 20 12 9 4 14 10 14 10 93 8649

5 U-05 16 14 16 10 18 16 16 20 126 15876

6 U-06 13 18 9 8 20 12 14 8 102 10404

7 U-07 18 16 17 12 20 20 10 10 123 15129

8 U-08 10 20 6 6 12 12 14 8 88 7744

9 U-09 12 18 10 6 12 14 12 6 90 8100

10 U-10 10 20 9 6 12 8 10 8 83 6889

11 U-11 12 12 8 4 12 4 4 4 60 3600

12 U-12 10 16 11 6 12 12 17 12 96 9216

13 U-13 8 20 8 4 14 14 14 8 90 8100

14 U-14 10 20 19 16 18 20 18 20 141 19881

15 U-15 18 18 14 12 20 20 20 20 142 20164

16 U-16 20 16 14 18 20 12 14 20 134 17956

17 U-17 16 18 17 12 20 10 16 20 129 16641

18 U-18 13 18 10 14 20 14 16 8 113 12769

19 U-19 10 18 6 8 16 12 12 6 88 7744

20 U-20 14 20 14 20 19 15 16 16 134 17956

21 U-21 16 16 18 16 18 20 16 7 127 16129

22 U-22 10 18 20 8 20 10 12 6 104 10816

∑ 𝐗 306 370 280 234 365 305 311 261 2432 281432

∑ 𝐗𝟐 4554 6436 4008 3068 6293 4613 4677 3789

∑ 𝐗 𝐘 34855 41392 32840 28240 41642 35342 35854 31267

𝐍 ∑ 𝐗 𝐘 766810 910624 722480 621280 916124 777524 788788 687874

(∑ 𝐗)(∑ 𝐘) 744192 899840 680960 569088 887680 741760 756352 634752

𝐍∗ ∑ 𝐗𝟐 100188 141592 88176 67496 138446 101486 102894 83358

(∑ 𝐗)𝟐 93636 136900 78400 54756 133225 93025 96721 68121

𝐍∗ ∑ 𝐘𝟐 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504

(∑ 𝐘)𝟐 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624

∑ 𝐗 𝐘 − (∑ 𝐗)(∑ 𝐘) 22618 10784 41520 52192 28444 35764 32436 53122

𝐍∗ ∑ 𝐗𝟐 − (∑ 𝐗)𝟐 6552 4692 9776 12740 5221 8461 6173 15237

𝐍∗ ∑ 𝐘𝟐 − (∑ 𝐘)𝟐 276880 276880 276880 276880 276880 276880 276880 276880

(𝐍∗ ∑ 𝐗𝟐 − (∑ 𝐗)𝟐)(𝐍∗ ∑ 𝐘𝟐 − (∑ 𝐘)𝟐) 1814117760 1299120960 2706778880 3527451200 1445590480 2342681680 1709180240 4218820560

𝐫𝐱𝐲 0.531 0.299 0.798 0.879 0.748 0.739 0.785 0.818

𝐑𝐓𝐚𝐛𝐞𝐥 0.432

KESIMPULAN VALID TV VALID VALID VALID VALID VALID VALID

RELIABILITAS

No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8

Variasi Butir 14.182 10.156 21.160 27.576 11.301 18.314 13.361 32.981

Total Variansi 149.030

Variansi Gabungan 599.307

𝒓𝒙𝒙 0.859

𝐑𝐓𝐚𝐛𝐞𝐥 0.423

KESIMPULAN

RELIABEL

TINGKAT KESUKARAN

No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8

Rata-rata 13.909 16.818 12.727 10.636 16.591 13.864 14.136 11.864

TK 0.695 0.841 0.636 0.532 0.830 0.693 0.707 0.593

Kriteria SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG

DAYA BEDA

No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8

Rata-rata kelas atas 16.091 17.273 15.909 15.091 18.818 17 16.182 15.909

Rata-rata kelas bawah 11.727 16.364 9.545 6.182 14.364 11.091 12.091 7.818

DAYA BEDA 0.218 0.045 0.318 0.445 0.223 0.277 0.205 0.405

Kriteria CUKUP BURUK CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP BAIK

334

Lampiran 11. Perhitungan Uji Validitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

1. Contoh perhitungan validitas nomor 1

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{(𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2)}

𝑟𝑥𝑦 =(766810)−(306)(2432)

√{(22(4554)−(306)2)(22(281432)−(2432)2)}

𝑟𝑥𝑦 =766810−744192

√{(100188−93636)(6191504−5914624)}

𝑟𝑥𝑦 =22618

√{(6552)(276880)}

𝑟𝑥𝑦 =22618

42592,46

𝑟𝑥𝑦 = 0,531

Dengan n = 22, 𝛼 = 5% maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423. Karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,531 > 0,423 maka item soal nomor 1 dikatakan valid.

2. Contoh perhitungan validitas nomor 2

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{(𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2)}

𝑟𝑥𝑦 =(910624)−(370)(2432)

√{(22(6436)−(370)2)(22(281432)−(2432)2)}

𝑟𝑥𝑦 =910624−899840

√{(141592−136900)(6191504−5914624)}

𝑟𝑥𝑦 =10784

√{(4692)(276880)}

𝑟𝑥𝑦 =10784

36043,32

𝑟𝑥𝑦 = 0,299

Dengan n = 22, 𝛼 = 5% maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423. Karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,299 < 0,423 maka item soal nomor 2 dikatakan tidak valid.

335

Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Contoh perhitungan reliabilitas

K = 8; n = 22

Mencari Varian Total

𝑟𝑥𝑥 =𝑘

𝑘−1(1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

𝑟𝑥𝑥 =8

8−1(1 −

149,030

599,307)

𝑟𝑥𝑥 = 0,859

Dengan n = 22, 𝛼 = 5% maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423

Karena 𝑟ℎ𝑡𝑖𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yaitu 0,859 > 0,423 maka item soal tes kemampuan

komunikasi matematis dikatakan reliabel.

336

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Komunikasi

Matematis

1. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba instrumen tes kemampuan

komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 3.

Diketahui:

S = 280 (jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir)

N = 22 (jumlah penempuh tes)

S max = 20 (skor maksimum suatu butir)

TK(P) = 𝑆

𝑁 × 𝑆𝑚𝑎𝑥

= 280

22 × 20

= 280

440

= 0,636

Kriteria indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:

No Interval Kriteria

1.

2.

3.

0,00 ≤ P 0,30

0,31 ≤ P 0,70

0,71 ≤ P 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai P = 0,636. Jadi indeks

kesukaran yang terpenuhi adalah 0,31 - 0,70 artinya kriteria soal nomor 3

termasuk dalam kategori sedang.

337

2. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba instrumen tes kemampuan

komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 5.

Diketahui:

S = 365 (jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir)

N = 22 (jumlah penempuh tes)

S max = 20 (skor maksimum suatu butir)

TK(P) = 𝑆

𝑁 × 𝑆𝑚𝑎𝑥

= 365

22 × 20

= 365

440

= 0,830

Kriteria indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:

No Interval Kriteria

1.

2.

3.

0,00 ≤ P 0,30

0,31 ≤ P 0,70

0,71 ≤ P 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai P = 0,830. Jadi indeks kesukaran

yang terpenuhi adalah 0,71 - 1,00 artinya kriteria soal nomor 5 termasuk dalam

kategori mudah.

338

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

1. Contoh perhitungan daya beda butir soal uji coba instrumen tes kemampuan

komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 4.

Diketahui:

�̅�𝐴 : 15,091

�̅�𝐵 : 6,182

Skor Maks: 20 (Skor Maksimal)

𝐷𝑃 =�̅�𝐴−�̅�𝐵

𝑆𝑀𝐼

=15,091 − 6,182

20

= 0,445

Kriteria daya beda diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk

DP ≤ 0,00 Sangat Buruk

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai DP = 0,445, berdasarkan

pada indeks kriteria daya beda maka nilai DP berada pada interval 0,40 < DP

≤ 0,70 artinya kriteria soal nomor 4 termasuk dalam kategori baik.

339

2. Contoh perhitungan daya beda butir soal uji coba instrumen tes kemampuan

komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 6.

Diketahui:

�̅�𝐴 : 16,636

�̅�𝐵 : 11,091

Skor Maks: 20 (Skor Maksimal)

𝐷𝑃 =�̅�𝐴−�̅�𝐵

𝑆𝑀𝐼

=16,636 − 11,091

20

= 0,277

Kriteria daya beda diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk

DP ≤ 0,00 Sangat Buruk

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai DP = 0,277, berdasarkan

pada indeks kriteria daya beda maka nilai DP berada pada interval 0,20 < DP

≤ 0,40 artinya kriteria soal nomor 6 termasuk dalam kategori cukup.

340

Lampiran 15. Tabel Distribusi Product Moment (r)

N Taraf Signifikan

N Taraf Signifikan

N Taraf Signifikan

5 % 1 % 5 % 1 % 5 % 1 %

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

0.997

0.95

0.878

0.811

0.754

0.707

0.666

0.632

0.602

0.576

0.553

0.532

0.514

0.497

0.482

0.468

0.456

0.444

0.433

0.423

0.413

0.404

0.396

0.388

0.999

0.99

0.959

0.917

0.874

0.834

0.798

0.765

0.735

0.708

0.684

0.661

0.641

0.623

0.606

0.59

0.575

0.561

0.549

0.537

0.526

0.515

0.505

0.496

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

0.381

0.374

0.367

0.361

0.355

0.349

0.344

0.339

0.334

0.329

0.325

0.32

0.316

0.312

0.308

0.304

0.301

0.297

0.294

0.291

0.288

0.284

0.281

0.279

0.487

0.478

0.47

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.4

0.3

0.3

0.3

0.3

0.3

0.3

0.3

0.3

0.3

0.3

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

125

150

175

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

0.266

0.254

0.244

0.235

0.227

0.22

0.213

0.207

0.202

0.195

0.176

0.159

0.148

0.138

0.113

0.098

0.088

0.08

0.074

0.07

0.065

0.062

0.345

0.33

0.317

0.306

0.296

0.286

0.278

0.27

0.263

0.256

0.23

0.21

0.194

0.181

0.148

0.128

0.115

0.105

0.097

0.091

0.086

0.081

341

Lampiran 16. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

KISI-KISI TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Brebes

Tahun Ajaran : 2020/2021

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Materi Pokok : Trigonometri

Kelas / Semester : X / Genap

Bentuk Soal : Uraian

Waktu : 2 x 60 menit

Jumlah Soal : 8

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Indikator Kemampuan Komunikasi

Matematis Indikator Soal Tes

No.

Soal

Ranah Kognitif

C2 C3 C4

3.8 Menjelaskan rasio

trigonometri (sinus,

cosinus, tangen,

cotangen, secan dan

cosecant) pada

segitiga siku-siku

3.7.4 Menentukan sisi

depan, samping dan sisi

miring untuk suatu sudut

1. Kemampuan menghubungkan

benda nyata ke dalam ide-ide

matematika.

2. Kemampuan menyatakan

peristiwa sehari-hari dengan

simbol-simbol matematika dalam

menyajikan ide-ide matematika.

Peserta didik dapat

menghitung tinggi

dan sisi miring suatu

benda.

3 √

3.7.5 Menjelaskan rasio

trigonometri

(sinus,cosinus, tangen,

cosecan, secan, dan

Peserta didik dapat

menghitung tinggi

suatu benda dilihat

1 √

342

cotangen) pada segitiga

siku-siku

3. Kemampuan menjelaskan ide,

situasi sehari-hari dan relasi

matematika dengan gambar.

4. Kemampuan memahami dan

mengevaluasi ide-ide matematika

dalam menyelesaikan

permasalahan sehari-hari.

5. Kemampuan mengkomunikasikan

kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai

hasil pertanyaan.

dari sudut elevasi dan

sudut depresi.

4.8 Menyelesaiakan

masalah kontekstual

yang berkaitan

dengan rasio

trigonometri (sinus,

cosinus, tangen,

cosecan, secan, dan

cotangen) pada

segitiga siku-siku

4.7.3 Membuat model

matematika dari masalah

yang berkaitan dengan

perbandingan

trigonometri pada

segitiga siku-siku

6 √

4.7.4 Menyelesaikan

masalah perbandingan

trigonometri dengan

mengukur tinggi suatu

benda

Peserta didik dapat

menghitung tinggi

suatu benda dilihat

dari tinggi suatu

benda yang lain

diketahui.

4 √

8 √

Jumlah Soal 5

343

Lampiran 17. Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

TES MATERI TRIGONOMETRI

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Pokok Bahasan : Trigonometri

Kelas/Semester : X IPA 4

Petunjuk:

Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.

Tulislah nama, dan kelas pada lembar jawaban.

Kerjakan semua soal pada lembar jawaban, beserta langkahnya dimulai (diketahui,

ditanyakan, dan dijawab serta kesimpulan)

Periksa kembali kebenaran jawaban anda sebelum lembar jawaban dikumpulkan di

Google Classroom.

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon yang berjarak 6√3 m

dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata dengan puncak pohon adalah 30°.

Jika tinggi anggota tersebut 1,7 m, tentukan tinggi pohon tersebut?

2. Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan tangga yang

panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok rumahnya. Jika tangga itu

membentuk sudut 60° dengan tanah, tentukan tinggi tembok tersebut!

3. Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan layang-layang dengan

benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang dibentuk antara benang layang-

layang dengan garis horizontal adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang

tersebut?

4. Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu 1,7 m sedang

melakukan penghormatan bendera, peserta didik pertama berada 16 m di depan

peserta didik kedua. Jika sudut elevasi peserta didik pertama dan peserta didik

344

kedua terhadap puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°,

tentukan tinggi tiang bendera tersebut?

5. Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada di sebuah hutan melihat

seekor burung elang yang sedang terbang dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika

jarak antara pemburu dan elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk

mendapatkan kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter

---“Selamat Mengerjakan”---

60°

18 m

345

Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

PEDOMAN PENSKORAN

TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

No Jawaban Skor

1

Diketahui:

Misalkan:

Tinggi Pohon = T

Tinggi Orang = 1,7 m = to

Jarak pohon dengan orang = 6√3

Sudut elevasi (𝛼) = 30°

Ditanya: Tinggi pohon (T) = …?

Jawab:

Misalkan:

t = sisi depan

6√3 = sisi samping

Maka:

tan 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔

4

4

4

30°

X 6√3

t

1,7 m

T = ?

346

tan 30° = 𝑡

6√3

tan 30° 𝑥 6√3 = 𝑡

1

3√3 𝑋 6√3 = 𝑡

6

3𝑥 3 = 𝑡

t = 6

T = to + t

T = 1,7 + 6

T = 7,7

Jadi, tinggi pohon adalah 7,7 m

4

4

Jumlah Skor 20

2

Diketahui: Panjang tangga = 10 m

Sudut yang terbentuk (𝛼) = 60°

Ditanya: Tinggi tembok (T) = …?

Jawab:

4

4

60°

10 m Tinggi tembok

T = ?

347

sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

sin 60° = 𝑇

10

𝑇 = 10 𝑥 sin 60°

𝑇 = 10 𝑥 1

2√3

𝑇 = 5√3

Jadi, tinggi tembok sebesar 𝟓√𝟑 m

4

4

4

Jumlah Skor 20

3

Diketahui:

Tinggi orang = 1,5 m = 𝑡𝑜

Panjang benang = 200 m

Sudut yang terbentuk = 45°

Ditanya: Ketinggian layang-layang?

Jawab:

sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

4

4

45°

X

t

1,5 m

T = ?

348

sin 45° = 𝑡

200

𝑡 = sin 45° 𝑥 200

𝑡 =1

2√2 𝑥 200

𝑡 = 100 √2

T = t + to

T = (100 √2 + 1,5)

Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 𝟏𝟎𝟎 √𝟐 +

𝟏, 𝟓 meter

4

4

4

Jumlah Skor 20

4

Diketahui:

Tinggi Peserta didik A dan B = 1,7 m

Sudut elevasi peserta didik A = 60° dan peserta didik B =

30°

Ditanya: Berapa tinggi tiang bendera?

Jawab:

4

4

60° 30°

A B

y 16 m

t

1,7 m

T = ?

349

Peserta didik A

tan 60o = 𝑑𝑒

𝑠𝑎

tan 60o = 𝑑𝑒

𝑦

tan 60o x y = de

𝑦√3 = 𝑑𝑒

Peserta didik B

tan 30o = 𝑑𝑒

𝑦+16

1

3√3 =

𝑦√3

𝑦+16

1

3=

𝑦

𝑦+16

𝑦 + 16 = 3𝑦

𝑦 − 3𝑦 = −16

−2𝑦 = −16

𝑦 =−16

−2

𝑦 = 8

𝑦√3 = 𝑑𝑒

8√3 = 𝑑𝑒 = 𝑡

Sehingga:

𝑇 = 𝑡 + 𝑡𝑜

𝑇 = (8√3 + 1,7)

2

2

4

350

Jadi, tinggi tiang bendera tersebut adalah (8√3 + 1,7) m

4

Jumlah Skor 20

5

Diketahui:

Tinggi orang = 1,7 m = 𝑡𝑜

Jarak pemburu = 18 m

Sudut yang terbentuk = 60°

Ditanya: Ketinggian burung elang?

Jawab:

sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

sin 60° = 𝑡

18

𝑡 = sin 60° 𝑥 18

𝑡 =1

2√3 𝑥 18

𝑡 = 9 √3

4

4

4

60°

18 m

351

T = t + to

T = (9 √3 + 1,7)

Jadi, ketinggian burung elang tersebut adalah 𝟗√𝟑 + 𝟏, 𝟕

meter

4

4

Jumlah Skor 20

352

Lampiran 19 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Indikator Deskripsi Skor

1. Kemampuan menghubungkan

benda nyata ke dalam ide-ide

matematika.

Peserta didik sama sekali tidak menuliskan

apa yang diketahui dan ditanyakan pada

soal.

1

Peserta didik menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan pada soal dengan

benar dan tepat, namun banyak kekurangan.

2

Peserta didik menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan pada soal dengan

benar dan tepat, namun sedikit kekurangan.

3

Peserta didik menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan pada soal dengan

benar, tepat, dan lengkap.

4

2. Kemampuan menyatakan

peristiwa sehari-hari dengan

simbol-simbol matematika

dalam menyajikan ide-ide

matematika.

Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan

simbol-simbol matematika, namun

penulisannya seluruhnya tidak tepat.

1

Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan

simbol-simbol matematika, namun

penulisannya belum tepat.

2

Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan

simbol-simbol matematika, namun

penulisannya seluruhnya ada sedikit

kesalahan.

3

353

Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan

simbol-simbol matematika, dan seluruhnya

tepat.

4

3. Kemampuan menjelaskan ide,

situasi sehari-hari dan relasi

matematika dengan gambar.

Peserta didik sama sekali tidak membuat

gambar. 1

Peserta didik membuat gambar, tetapi tidak

relevan dengan soal. 2

Peserta didik membuat gambar yang

relevan dengan soal, namun kurang tepat. 3

Peserta didik membuat gambar yang

relevan dengan soal. 4

4. Kemampuan memahami dan

mengevaluasi ide-ide

matematika dalam

menyelesaikan permasalahan

sehari-hari.

Peserta didik tidak menuliskan langkah-

langkah dalam penyelesaian soal. 1

Peserta didik menuliskan langkah-langkah

dalam penyelesaian soal, namun langkah-

langkah dalam penyelesaiannya kurang

tepat.

2

Peserta didik menuliskan langkah-langkah

dalam penyelesaian soal, namun langkah-

langkah dalam penyelesaiannya

keseluruhannya ada sedikit kesalahan.

3

Peserta didik menuliskan langkah-langkah

dalam penyelesaian soal, namun langkah-

langkah dalam penyelesaiannya

keseluruhannya tepat.

4

354

5. Kemampuan

mengkomunikasikan

kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari

sesuai hasil pertanyaan.

Peserta didik tidak menuliskan kesimpulan. 1

Peserta didik menuliskan kesimpulan,

namun tidak sesuai dengan soal. 2

Peserta didik menuliskan kesimpulan sesuai

dengan soal, namun belum tepat. 3

Peserta didik menuliskan kesimpulan

dengan tepat dan sesuai dengan soal. 4

355

Lampiran 20. Data Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

NO KODE NILAI KETERANGAN

1 F-02 83 TINGGI

2 F-25 81 TINGGI

3 F-17 73 TINGGI

4 F-04 71 TINGGI

5 F-03 70 TINGGI

6 F-23 61 SEDANG

7 F-21 60 SEDANG

8 F-22 59 SEDANG

9 F-12 58 SEDANG

10 F-15 58 SEDANG

11 F-24 58 SEDANG

12 F-09 58 SEDANG

13 F-08 57 SEDANG

14 F-01 57 SEDANG

15 F-14 57 SEDANG

16 F-16 57 SEDANG

17 F-06 56 SEDANG

18 F-10 56 SEDANG

19 F-20 52 SEDANG

20 F-07 47 SEDANG

21 F-11 45 RENDAH

22 F-13 45 RENDAH

23 F-19 44 RENDAH

24 F-26 44 RENDAH

25 F-05 41 RENDAH

26 F-18 32 RENDAH

356

Lampiran 21. Data Hasil Angket Gaya Belajar & Nilai Tes Kemampuan

Komunikasi Matematis

NO KODE GAYA BELAJAR NILAI KETERANGAN

1 F-02 VISUAL 83 TINGGI

2 F-25 AUDITORIAL 81 TINGGI

3 F-17 VISUAL 73 TINGGI

4 F-04 AUDITORIAL 71 TINGGI

5 F-03 VISUAL 70 TINGGI

6 F-23 VISUAL 61 SEDANG

7 F-21 AUDITORIAL 60 SEDANG

8 F-22 VISUAL 59 SEDANG

9 F-12 VISUAL 58 SEDANG

10 F-15 AUDITORIAL 58 SEDANG

11 F-24 AUDITORIAL 58 SEDANG

12 F-01 AUDITORIAL 57 SEDANG

13 F-08 AUDITORIAL 57 SEDANG

14 F-09 VISUAL 57 SEDANG

15 F-14 AUDITORIAL 57 SEDANG

16 F-16 VISUAL 57 SEDANG

17 F-06 VISUAL 56 SEDANG

18 F-10 VISUAL 56 SEDANG

19 F-20 VISUAL 52 SEDANG

20 F-07 AUDITORIAL 47 SEDANG

21 F-11 AUDITORIAL 45 RENDAH

22 F-13 AUDITORIAL 45 RENDAH

23 F-19 VISUAL 44 RENDAH

24 F-26 KINESTETIK 44 RENDAH

25 F-05 AUDITORIAL 41 RENDAH

26 F-18 AUDITORIAL 32 RENDAH

357

Lampiran 22. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan subjek penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive

sampling yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan

menggunakan teknik tersebut diambil masing-masing 3 subjek peserta didik

berdasarkan hasil angket gaya belajar dan dikelompokan kedalam tiga tingkatan

gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Dari tiap tingkatan akan

dideskripsikan kemampuan komunikasi matematis secara lisan maupun tulisan

ditinjau dari gaya belajar.

Menurut Arikunto (2016:299), untuk menentukan kelompok tinggi, sedang,

rendah maka peneliti menggunakan nilai rata-rata dan standar deviasi nilai tes

uraian.

Mean : �̅� =∑ 𝑥

𝑁

=1479

26

�̅� = 56,885

Sedangkan untuk mencari standar deviasi dihitung mengunakan rumus

sebagai berikut:

SD = √∑ 𝑥2

𝑁− (

∑ 𝑥

𝑁)2

SD = √87671

26− (

1479

26)2

SD = √3371,962 − 3235,859

358

SD = √136,102

SD = 11,666

Kelompok Tinggi = �̅� + 𝑆𝐷

= 56,885 + 11,666

= 68,551

= 69

Kelompok Rendah = �̅� − 𝑆𝐷

= 56,885 - 11,666

= 45,219

= 45

Kriteria batas kelompok subjek penelitian

Kelompok Batas

Tinggi 𝑥 ≥ 69

Sedang 45 < 𝑥 < 69

Rendah 𝑥 ≤ 45

Keterangan : 𝑥 = nilai tes kemampuan komunikasi matematis

359

Berdasarkan hasil angket gaya belajar dan nilai tes kemampuan komunikasi

matematis, maka diperoleh subjek penelitian sebagai berikut:

Nama

Subjek

Kode

Nama

Gaya

Belajar

Kode

Subjek

Pengelompokan

Kemampuan

ASSK F-02 Visual V-1 Tinggi

FRF F-09 Visual V-2 Sedang

NNA F-19 Visual V-3 Rendah

VPA F-25 Auditorial A-1 Tinggi

KN F-15 Auditorial A-2 Sedang

NDP F-18 Auditorial A-3 Rendah

ZMD F-26 Kinestetik K-1 Rendah

360

Lampiran 23. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN

No Indikator Kemampuan

Komunikasi Matematis Lisan Butir

1 Kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam

ide-ide matematika secara lisan. 1,2

2

Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan

simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide

matematika secara lisan.

7,8

3 Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan

relasi matematika dengan gambar secara lisan. 5,6

4

Kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide

matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-

hari secara lisan.

3,4

5

Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban

permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan secara

lisan.

9,10

361

Lampiran 24. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Sekolah : SMA Negeri 3 Brebes

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Kelas/Semester : X IPA 4 / II (Tahun Pelajaran 2020/2021)

Pelaksanaan Wawancara:

Subjek peneliain mengerjakan tes uraian untuk mengetahui kemampuan

komunikasi matematis peserta didik, kemudian diambil masing-masing 3 subjek

dengan kemampuan tinggi, 3 subjek dengan kemampuan sedang, 3 subjek dengan

kemampuan rendah dari hasil nilai tes kemampuan komunikasi matematis lalu

dilaksanakan wawancara untuk mengetahui dan memastikan hal-hal yang

menyebabkan peserta didik mengalami kesalahan dan kesulitan dalam

menyelesaikan pengerjaan soal tersebut dengan pertanyaan sebagai berikut.

Dari masing-masing subjek penelitian ditanyakan hal sebagai berikut:

1. Apa saja informasi yang diketahui pada masing-masing soal?

2. Apa saja yang ditanyakan dari masing-masing soal?

3. Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan langkah anda

menjawab masing-masing soal tersebut?

4. Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing soal

tersebut?

5. Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta keterangannya!

362

6. Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang relevan dengan

soal? jika iya, mengapa? Jika tidak, bagaimana cara anda untuk membuat

gambar yang relevan dengan soal tersebut?

7. Apakah anda tahu makna istilah-istilah dan simbol-simbol yang anda tulis

dalam lembar jawab? Coba jelaskan!

8. Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan istilah-istilah dan simbol

matematika dalam mengerjakan masing-masing soal?

9. Setelah mengerjakan masing-masing soal tersebut, apakah kesimpulanmu?

10. Apakah setelah mengerjakan masing-masing soal tersebut, anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri? Jika tidak, mengapa? Jika iya,

bagaimana cara anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

363

Lampiran 25 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Pedoman Wawancara)

LEMBAR VALIDASI

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd

NIDN : 0005035901

Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika

Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Tanggal Pengisian : 6 April 2021

A. PENGANTAR

Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian

Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Pedoman Wawancara dan untuk

mengukur kevalidan dari instrumen pedoman wawancara yang akan

digunakan.

B. PETUNJUK

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan skor pada setiap butir

pernyataan dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom dengan

skala penilaian sebagai berikut:

1 : Tidak relevan / tidak baik

2 : Kurang relevan / kurang baik

3 : Cukup relevan / cukup baik

4 : Relevan / baik

5 : Sangat relevan / sangat baik

2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan kritik dan saran perbaikan pada

baris yang telah disediakan.

364

C. PENILAIAN

No. Kriteria Penelaahan Skala Penilaian

1 2 3 4 5

1. Pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar

V

2. Pertanyaan tidak menimbulkan makna

ganda

V

3. Pertanyaan menggunakan bahasa yang

komunikatif

V

4.

Pertanyaan dapat menggali informasi

kemampuan komunikasi matematis peserta

didik dalam setiap indikator

V

D. KOMENTAR UMUM DAN SARAN

Saran seperti pada teks dengan tulisan merah

E. KESIMPULAN

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, tes kemampuan komunikasi

matematis ini dinyatakan:

1. Layak digunakan untuk eksperimen tanpa revisi

2. (Layak digunakan untuk eksperimen setelah revisi)

3. Tidak layak digunakan untuk eksperimen

Mohon diberi tanda lingkaran (O) pada nomor yang sesuai dengan

kesimpulan Bapak/Ibu

Tegal, 6 April 2021

Validator

Drs. Ponoharjo, M.Pd

NIDN. 0005035901

365

LEMBAR VALIDASI

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Validator : M. Shaefur Rokhman, M.Si

NIDN : 0605067302

Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika

Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Tanggal Pengisian : 24 Maret 2021

A. PENGANTAR

Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian

Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Pedoman Wawancara dan untuk

mengukur kevalidan dari instrumen pedoman wawancara yang akan

digunakan.

B. PETUNJUK

1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan skor pada setiap butir

pernyataan dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom dengan

skala penilaian sebagai berikut:

1 : Tidak relevan / tidak baik

2 : Kurang relevan / kurang baik

3 : Cukup relevan / cukup baik

4 : Relevan / baik

5 : Sangat relevan / sangat baik

2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan kritik dan saran perbaikan pada

baris yang telah disediakan.

366

367

Lampiran 26. Data Hasil Wawancara

HASIL WAWANCARA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

1. Subjek V-1

Berikut adalah hasil cuplikasn wawancara subjek V-1 pada soal nomor 1 – 5.

Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”

V-1 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, sudut elevasi mata

dengan puncak pohon = 30°, tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi pohonnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-1 : “Pertama memisalkan jarak pohon dari tempat dia berdiri seba-

gai 𝑥, jarak antara bagian pohon yang segaris dengan mata peserta

didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥

dengan

perbandingan tangen dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan

30° = 𝑥

6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m.

Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka hasilnya

7,7m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal tersebut pak”

368

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-1 : “Iya kesulitan, karena bingung untuk menggambarkan ilustrasi dari

soal tersebut pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk

dari mata dengan puncak pohon”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon tersebut adalah 7,7 m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-1 : “Iya dengan bahasa sendiri. Caranya dengan menuliskan apa yang

ditanyakan pada kesimpulan disertai dengan hasil akhir

perhitungannya”

Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”

V-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut membentuk sudut 60°

dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi temboknya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-1 : “Pertama-tama memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebag-

369

ai 𝑥. Kemudian mencari cos = 60° yaitu 1

2, kemudian dari hasil

tersebut dikali dengan panjang tangga maka dihasilkan 𝑥 =10 𝑥 1

2

maka x = 5 meter”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-1 : “Saya menggambar ilustrasi tangga yang bersandar dengan segitiga

siku-siku beserta dengan sudut yang terbentuk”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-1 : “Simbol dari sudut cos = 60° adalah sudut yang terbentuk dari

tangga yang bersandar pada tembok”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi tembok adalah 5 meter”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-1 : “Iya dengan bahasa sendiri. Caranya dengan menuliskan apa yang

ditanyakan pada kesimpulan disertai dengan hasil akhir

perhitungannya”

370

Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”

V-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang-layang = 200 m,

sudut yang dibentuk antara benang dengan garis horizontal 45°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi layang-layangnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-1 : “Pertama memisalkan tinggi layang-layang yang akan dicari seba-

gai 𝑦. Kemudian menghitung persamaan dari sin 60° = 𝑦

200 maka

dihasilkan 𝑦 = 100√3 m. Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan tinggi

anak yaitu 1,5 m. Maka hasilnya (1,5 + 100√3) m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-1 : “Saya menggambar ilustrasi anak yang sedang bermain layang-

layang dengan segitiga siku-siku beserta dengan sudut yang

terbentuk dan panjang benang layang-layangnya”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-1 : “Simbol dari sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk antara

benang dengan garis horizontal”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

371

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskannya pak. Jadi tinggi layang-layang adalah

(1,5 + 100√3 m)”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-1 : “Iya dengan bahasa sendiri. Sama seperti nomor sebelumnya cara-

nya adalah dengan menulis apa yang ditanyakan dari soal tersebut

dan ditambah dengan menuliskan hasil akhir dari perhitungan

tersebut”

Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 4

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”

V-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang

bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi tiang bendera pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-1 : “Pertama menghitung tan 30° =𝐷𝑒

𝑥+16 maka dihasilkan 𝑥 = 8 m.

Masukan 𝑥 tadi kedalam persamaan 𝑥√3 = De maka hasilnya

8√3. Selanjutnya dijumlahkan dengan tinggi peserta didik maka

hasilnya 8√3 + 1,7 m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-1 : “Gambar yang saya buat adalah ilustrasi dari 2 peserta didik dan

372

sudut

yang terbentuk dari tiang bendera, terdapat pula panjang antara 2

peserta didik”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk

antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-1 : “Untuk nomer 4 saya lupa untuk menuliskan kesimpulannya pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-1 : “Tidak, karena saya lupa untuk menuliskan kesimpulannya pada

penyelesaian soal tersebut”

Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 5

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”

V-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan

burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-1 : “Tinggi burung elangnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-1 : “Pertama hitung sin 60° =𝑥

18 dengan hasil 𝑥 = 9√3. Kemudian

373

jumlahkan 𝑥 dengan tinggi pemburu maka hasil akhirnya (9√3 +

1,7) m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak dan sudut

menggunakan segitiga siku-siku sebagai permisalannya.”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan

burung”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi elang dari tanah adalah (9√3 +

1,7) m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-1 : “Iya saya menuliskan dengan bahasa sendiri. Dengan menyalin apa

yang ditanyakan dan hasil akhir sebagai kesimpulan”

374

2. Subjek V-2

Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”

V-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi mata = 30°,

tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi pohon pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak antara bagian pohon

yang segaris dengan mata peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦.

Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen

dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥

6√3 m dan dihitung

maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 =

6m dan 𝑦 = 1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-2 : “Ya saya merasa kesulitan, karena bingung pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk dari tingi

puncak pohon”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

375

V-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon 7,6 m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-2 : “Iya saya menuliskan dengan bahasa sendiri. Dengan menuliskan

hasil akhir ditambahkan penjelasan tinggi pohon”

Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”

V-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan tanah dan panjang

tangga = 10 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi temboknya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.

Kemudian mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° =

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan tinggi tembok tersebut 5√3”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

376

lembar jawabmu!”

V-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari

tangga yang bersandar pada tembok”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-2 : “Iya, dengan melihat apa yang ditanyakan dan ditambahkan dengan

hasil akhir perhitungan”

Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”

V-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m dan sudut 45°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi layang-layang pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begiitu memahami soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-2 : “Tidak tahu pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

377

V-2 : “Iya saya merasa kesulitan karena tidak paham”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-2 : “Saya tidak tahu dan bingung pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-2 : “Saya kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”

Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 4

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”

V-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang

bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi tiang bendera pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-2 : “Rumus perbandingan trigonometri tetapi saya kurang begitu

memahaminya pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut pak”

378

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-2 : “Ya saya bingung untuk menggambarkan ilustrasi soal tersebut”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk

antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-2 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”

Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 5

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”

V-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan

burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-2 : “Tinggi burung elangnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya tidak dapat meng-

erjakan soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-2 : “Perbandingan trigonometri mungkin pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

379

keterangannya!”

V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung untuk menggambarkan

seperti apa”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-2 : “”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-2 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”

3. Subjek V-3

Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”

V-3 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi pohon pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-3 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵

𝐵𝐸 maka dihasilkan AB = 4 m.

Lalu AB dijumlahkan dengan tinggi anak yaitu hasilnya 5,7 m”

380

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-3 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-3 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut elevasi yang

terbentuk”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-3 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-3 : “Tidak tahu pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-3 : “Ya saya kesulitan”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-3 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”

Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”

V-3 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut membentuk sudut 60°

dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi temboknya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

381

V-3 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.

Lalu mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

didapatkan hasil dari tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-3 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-3 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-3 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari

tangga yang bersandar pada tembok”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-3 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”

V-3 : “Tinggi anak 1,5 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

382

V-3 : “Tinggi layang-layang pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-3 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-3 : “Iya saya merasa kesulitan”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-3 : “Tidak tahu pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-3 : “Ya saya merasa kesulitan”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-3 : “Tidak tahu pak”

Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 4

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”

V-3 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang

bendera 60° dan 30°”

383

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi tiang bendera pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-3 : “Mengitung tan 30° = 𝑡

16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16 = 𝑥. Kemudian

menghitung tan 60° = 𝑡

𝑥 hasilnya 𝑡 = √3𝑥 dari persamaan

tersebut dikerjakan menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan

dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7) m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-3 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-3 : “Ya saya merasa kesulitan”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-3 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-3 : “Ya saya merasa kesulitan karena hanya memahami simbol tan”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-3 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3 +1,7)

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-3 : “Menuliskan hasil akhirnya”

384

Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 5

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”

V-3 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan

burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

V-3 : “Tinggi burung elangnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

V-3 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

V-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

V-3 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

V-3 : “Ya saya merasa kesulitan”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

V-3 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan

burung”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

V-3 : “Sedikit kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

385

4. Subjek A-1

Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”

A-1 : “Sudut elevasi mata dengan puncak pohon = 30°, tinggi anggota

penjelajah = 1,7 m dan jarak pohon dari tempat dia berdiri yaitu

6√3”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan tinggi pohonnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-1 : “Pertama kita memisalkan jarak pohon dari tempat dia berdiri seba

gai 𝑥, jarak antara bagian pohon yang segaris dengan mata peserta

didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥

dengan perbandingan tangen dari sudut elevasi yang terbentuk.

Tan 30° = 𝑥

6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai 𝑥 =

6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka

hasilnya 7,7m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-1 : “Rumus penjumlahan dan rumus perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-1 : “Saya tidak menggambar ilustrasi pada soal tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-1 : “Iya saya merasa sulit. Karena bingung menggambarkannya seperti

apa”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk

386

dari mata dengan puncak pohon”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon tersebut adalah 7,7 m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-1 : “Iya betul dengan bahasa sendiri. Diawali dengan menyalin apa

yang ditanyakan dari soal ditambahkan dengan hasil akhir

perhitungannya”

Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”

A-1 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk sudut 60°

dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi temboknya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥. Sela-

njutnya mencari cos = 60° yaitu 1

2, kemudian dari hasil tersebut

dikali dengan panjang tangga maka hasilnya 𝑥 =10 𝑥 1

2 maka x =

5 meter”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

387

A-1 : “Saya menggambar tangga menyandar dengan tembok dengan me-

nggunakan segitiga siku-siku denagan sudut yang terbentuk dan

panjang tangganya”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut cos 60° adalah sudut elevasi tangga dengan tembok”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi tembok adalah 5 m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-1 : “Iya betul dengan bahasa sendiri. Diawali dengan menyalin apa

yang ditanyakan dari soal ditambahkan dengan hasil akhir

perhitungannya”

Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”

A-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang-layang = 200 m,

sudut yang dibentuk antara benang dengan garis horizontal 45°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanya tinggi layang-layang pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-1 : “Saya memisalkan tinggi layang-layang yang akan dicari sebagai

388

𝑦. Lalu menghitung persamaan dari sin 60° = 𝑦

200 maka

dihasilkan 𝑦 = 100√3 m. Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan tinggi

anak yaitu 1,5 m. Maka hasil akhirnya (1,5 + 100√3) m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-1 : “Saya menggambar tinggi anak dan tinggi layang-layang dengan

menggunakan ilustrasi segitiga siku-siku dimana terdapat

keterangan panjang benang layang-layang, tinggi anak dan sudut

yang terbentuk”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk antara benang

dengan garis horizontal”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi layang-layang (1,5 +

100√3) m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-1 : “Iya betul dengan bahasa sendiri. Diawali dengan menyalin apa

389

yang ditanyakan dari soal ditambahkan dengan hasil akhir

perhitungannya”

Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 4

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”

A-1 : “Peserta didik pertama depan peserta didik kedua panjangnya = 16

m, sudut

elevasi tiang bendera 60° dan 30°, tinggi 2 peserta didik yang

sama = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-1 : “Pertama-tama saya menghitung tan 30° =𝐷𝑒

𝑥+16 maka dihasilkan

𝑥 = 8 m. Lalu masukan 𝑥 tadi kedalam persamaan 𝑥√3 = De maka

hasilnya 8√3. Selanjutnya dijumlahkan dengan tinggi peserta

didik maka hasilnya 8√3 + 1,7 m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-1 : “Saya menggambar tiang bendera dan sudut elevasi yang terbentuk

dari 2 peserta didik beserta jarak antara peserta didik”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk

390

antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulannya karena lupa pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”

Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 5

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”

A-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan

burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-1 : “Yang ditanyakan dari soal tersebut adalah tinggi burung elangnya

pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-1 : “Pertama saya menghitung sin 60° =𝑥

18 dengan hasil 𝑥 = 9√3”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak dan sudut

menggunakan segitiga siku-siku sebagai permisalannya.”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

391

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan

burung”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomer tersebut karena

lupa pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”

5. Subjek A-2

Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”

A-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi mata = 30°,

tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi pohon pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak antara bagian pohon

yang segaris dengan mata peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦.

Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen

dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥

6√3 m dan dihitung

392

maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 =

6m dan 𝑦 = 1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-2 : “Ya saya merasa kesulitan, karena bingung pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk dari tingi

puncak pohon”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon 7,6 m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-2 : “Iya saya menuliskan dengan bahasa sendiri. Dengan menuliskan

hasil akhir ditambahkan penjelasan tinggi pohon”

Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”

A-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan tanah dan panjang

tangga = 10 m”

393

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi temboknya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.

Kemudian mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° =

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan tinggi tembok tersebut 5√3”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari

tangga yang bersandar pada tembok”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-2 : Iya, dengan melihat apa yang ditanyakan dan ditambahkan dengan

hasil akhir perhitungan”

394

Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”

A-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m dan sudut 45°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi layang-layang pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begiitu memahami soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-2 : “Tidak tahu pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-2 : “Iya saya merasa kesulitan karena tidak paham”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-2 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk antara benang

dengan garis horizontal”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-2 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”

395

Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 4

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”

A-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang

bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi tiang bendera pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-2 : “Mungkin rumus perbandingan trigonometri tetapi saya kurang

begitu memahaminya pak

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-2 : “Ya saya bingung untuk menggambarkan ilustrasi soal tersebut”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk

antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-2 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

396

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”

Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 5

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”

A-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan

burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-2 : “Tinggi burung elangnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya tidak dapat meng-

erjakan soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-2 : “Perbandingan trigonometri mungkin pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung untuk menggambarkan

seperti apa”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-2 : “Saya tidak tahu pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-2 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

397

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”

6. Subjek A-3

Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”

A-3 : “Tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”

398

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”

A-3 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk sudut 60°

dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi temboknya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

399

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”

A-3 : “Tinggi anak 1,5 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Tinggi layang-layang”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

400

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 4

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”

A-3 : ““Peserta didik pertama depan peserta didik kedua panjangnya =

16 m, sudut

elevasi tiang bendera 60° dan 30°, tinggi 2 peserta didik yaitu 1,7

m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

401

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 5

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”

A-3 : “Tinggi pemburu 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

A-3 : “Tinggi burung elang”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

402

A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”

7. Subjek K-1

Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 1

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”

K-1 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi pohon pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

K-1 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵

𝐵𝐸 maka dihasilkan AB = 4 m.

Lalu AB dijumlahkan dengan tinggi anak yaitu hasilnya 5,7 m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

K-1 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

K-1 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut elevasi yang

terbentuk”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

403

K-1 : “Tidak kesulitan pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

K-1 : “Tidak tahu pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

K-1 : “Ya saya kesulitan”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

K-1 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”

Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 2

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”

K-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut membentuk sudut 60°

dengan tanah”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi temboknya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

K-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.

Lalu mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

didapatkan hasil dari tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

K-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

404

K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

K-1 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

K-1 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari

tangga yang bersandar pada tembok”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

K-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 3

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”

K-1 : “Tinggi anak 1,5 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi layang-layang pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

K-1 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

K-1 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

405

keterangannya!”

K-1 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

K-1 : “Iya saya merasa kesulitan”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

K-1 : “Tidak tahu pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

K-1 : “Ya saya merasa kesulitan”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

K-1 : “Tidak tahu pak”

Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 4

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”

K-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama

depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang

bendera 60° dan 30°”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

K-1 : “Tinggi tiang bendera pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

K-1 : “Mengitung tan 30° = 𝑡

16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16 = 𝑥. Kemudian

406

menghitung tan 60° = 𝑡

𝑥 hasilnya 𝑡 = √3𝑥 dari persamaan

tersebut dikerjakan menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan

dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7) m”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

K-1 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

K-1 : “Ya saya merasa kesulitan”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

K-1 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

K-1 : “Ya saya merasa kesulitan karena hanya memahami simbol tan”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

K-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3 +1,7)

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

K-1 : “Menuliskan hasil akhirnya”

Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 5

P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”

K-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan

burung = 18 m”

P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”

407

K-1 : “Tinggi burung elangnya pak”

P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan

langkah anda menjawab soal tersebut?”

K-1 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham soal tersebut”

P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal

tersebut?”

K-1 : “Mungkin perbandingan trigonometri”

P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta

keterangannya!”

K-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal tersebut pak”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang

relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”

K-1 : “Ya saya merasa kesulitan”

P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada

lembar jawabmu!”

K-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan

burung”

P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol

matematika?”

K-1 : “Sedikit kesulitan pak”

P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?

Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat

kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”

K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”

408

Lampiran 27. Lembar Jawab Subjek Penelitian

1. Subjek V-1

Nomor 1

409

Nomor 2

Nomor 3

410

Nomor 4

411

Nomor 5

412

2. Subjek V-2

Nomor 1

413

Nomor 2

Nomor 3

414

Nomor 4

Nomor 5

415

3. Subjek V-3

Nomor 1

416

Nomor 2

Nomor 3

417

Nomor 4

Nomor 5

418

4. Subjek A-1

Nomor 1

419

Nomor 2

Nomor 3

420

Nomor 4

421

Nomor 5

422

5. Subjek A-2

Nomor 1

423

Nomor 2

Nomor 3

424

Nomor 4

Nomor 5

425

6. Subjek A-3

Nomor 1

Nomor 2

Nomor 3

426

Nomor 4

Nomor 5

427

7. Subjek K-1

Nomor 1

428

Nomor 2

Nomor 3

429

Nomor 4

Nomor 5

430

Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian

Subjek V-1

Subjek V-2

Subjek V-3

431

Subjek A-1

Subjek A-2

Subjek A-3

432

Subjek K-1

Pengumpulan Jawaban Google Classroom

433

Lampiran 29. Surat Izin Observasi

434

Lampiran 30. Surat Izin Penelitian

435

Lampiran 31. Surat Keterangan Penelitian

436

Lampiran 32. Jurnal Bimbingan Skripsi

437

438

439

440

441

442

443

Lampiran 33. Berita Acara Ujian Skripsi

444

Lampiran 34. Berita Acara Bimbingan Skripsi