ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA ...
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA
PEMBELAJARAN DARING DITINJAU DARI GAYA BELAJAR
PESERTA DIDIK SMA NEGERI 3 BREBES
(Studi Penelitian Kualitatif pada Peserta Didik Kelas X IPA 4 Semester Genap
SMA Negeri 3 Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Materi
Pokok Trigonometri)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Moch Rafly Aprilianto
NPM 1717500003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2021
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
1. “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S Al-Insyirah:6)
2. “Ambilah kebaikan dari apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang
mengatakannya” (Rasulullah SAW)
3. “Pengetahuan adalah senjata terhebat untuk mengubah dunia” (Nelson
Mandela)
4. “Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa
kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa” (Ridwan Kamil)
5. “Ilmu itu lebih baik dari kekayaan, karena kekayaan itu harus kamu jaga,
sedangkan ilmu yang akan menjagamu” (Ali bin Abi Thalib)
PERSEMBAHAN
1. ALLAH SWT Tuhan Semesta Alam
2. Rasulullah SAW Manusia Termulia
3. Kedua Orang Tua Tercinta
4. Semua keluarga yang selalu
memberikan inspirasi dan motivasi
5. Sahabat dan Teman yang selalu
memberikan motivasi
6. Almamaterku Universitas Pancasakti
Tegal
vi
PRAKATA
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Pembelajaran Daring Ditinjau
dari Gaya Belajar Peserta Didik SMA Negeri 3 Brebes (Studi Penelitian pada
Peserta Didik Kelas X IPA 4 Tahun Pelajaran 2020/2021 pada Materi Pokok
Trigonometri)”. Hal ini merupakan kenikmatan yang tiada ternilai, karena atas
kuasa_nya penulis dapat memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih
penulis berikan kepada:
1. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd selaku Rektor Universitas Pancasakti Tegal.
2. Dr. Suriswo, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pancasakti Tegal.
3. Rizqi Amaliyakh S., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
4. Dian Nataria Oktaviani, S.Si., M.Pd selaku Sekretasi Program Studi
Pendidikan Matematika.
5. Ahmadi, M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
6. Rizqi Amaliyakh S., M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
7. Drs. Eko Priyono, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 3 Brebes yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
8. Siti Rokhmah, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di SMA Negeri 3
Brebes yang telah memberikan bantuan dan arahan selama penelitian.
vii
9. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keuguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.
10. Peserta didik kelas X IPA 3 dan IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes yang telah
membantu proses penelitian.
11. Bapak, Ibu, serta Saudara-saudaraku yang telah memberikan semangat dan
dorongan baik secara material maupun non material.
12. Sahabat dan teman tersayang serta teman - teman Prodi Pendidikan
Matematika, tanpa semagat, duuangan dan bantuan kalian saya tidak bisa
sampai sekarang ini terimakasih untuk semuanya.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tegal, Juli 2021
Penulis
viii
ABSTRAK
APRILIANTO, MOCH RAFLY. 2021. Analisis Kemampuan Komunikasi
Matematis Pada Pembelajaran Daring Ditinjau dari Gaya
Belajar Peserta Didik SMA Negeri 3 Brebes (Studi Penelitian
pada Peserta Didik Kelas X IPA 4 Tahun Pelajaran 2020/2021
pada Materi Pokok Trigonometri). Skripsi. Pendidikan
Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Pancasakti Tegal.
Pembimbing I Ahmadi, M.Si
Pembimbing II Rizqi Amaliyakh S., M.Pd
Kata Kunci : Analisis, Kemampuan Komunikasi Matematis, Gaya Belajar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan
komunikasi matematis secara lisan maupun tulisan peserta didik kelas X IPA 4
SMA Negeri 3 Brebes ditinjau dari gaya belajarnya. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah 7 peserta didik kelas X IPA 4 Semester
2 SMA Negeri 3 Brebes, yang dipilih dari masing-masing kategori gaya belajar
peserta didik dengan menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan).
Penentuan subjek penelitian didasarkan pada hasil angket gaya belajar dan hasil tes
kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Teknik pengumpulan data
diantaranya adalah angket, tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan tahap-tahap yang meliputi reduksi data, penyajian data dan
menarik kesimpulan.
Hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) peserta didik gaya
belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi memenuhi lima
indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan, (2) peserta didik
gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis sedang memenuhi
dua indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan, (3) peserta didik
gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak
memenuhi satupun indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan,
(4) peserta didik gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis
tinggi memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan
tulisan, (5) peserta didik gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi
matematis sedang memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi matematis
lisan dan tulisan, (6) peserta didik gaya belajar auditorial dengan kemampuan
komunikasi matematis rendah tidak memenuhi satupun indikator kemampuan
komunikasi matematis lisan dan tulisan, (7) peserta didik gaya belajar kinestetik
dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi satupun
indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan.
ix
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN ..................................................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................................. v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 8
A. Kajian Teori ................................................................................................. 8
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 19
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 23
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................................. 23
B. Prosedur Penelitian .................................................................................... 25
C. Sumber Data .............................................................................................. 27
1. Data primer ............................................................................................. 27
2. Data sekunder ......................................................................................... 27
D. Wujud Data ............................................................................................... 28
E. Identifikasi Data ........................................................................................ 28
x
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 29
1. Angket .................................................................................................... 29
2. Tes .......................................................................................................... 31
3. Wawancara ............................................................................................. 38
4. Dokumentasi ........................................................................................... 40
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 40
1. Reduksi Data (Data Reduction).............................................................. 41
2. Penyajian Data (Data Display) ............................................................... 42
3. Kesimpulan (Conclusion Drawing/ Verification) .................................. 42
H. Teknik Penyajian Hasil Analisis ............................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 44
B. Pembahasan ............................................................................................. 266
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 285
A. Simpulan .................................................................................................. 285
B. Saran ........................................................................................................ 288
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 290
LAMPIRAN ........................................................................................................ 292
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 24
Gambar 4. 1 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M1 .................................................. 49
Gambar 4. 2 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M2 .................................................. 52
Gambar 4. 3 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M3 .................................................. 54
Gambar 4. 4 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M4 .................................................. 57
Gambar 4. 5 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M5 .................................................. 60
Gambar 4. 6 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M1 .................................................. 63
Gambar 4. 7 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M2 .................................................. 65
Gambar 4. 8 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M3 .................................................. 68
Gambar 4. 9 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M4 .................................................. 70
Gambar 4. 10 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M5 ................................................ 72
Gambar 4. 11 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M1 ................................................ 75
Gambar 4. 12 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M2 ................................................ 77
Gambar 4. 13 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M3 ................................................ 79
Gambar 4. 14 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M4 ................................................ 82
Gambar 4. 15 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M5 ................................................ 84
Gambar 4. 16 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M1 ................................................ 86
Gambar 4. 17 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M2 ................................................ 89
Gambar 4. 18 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M3 ................................................ 92
Gambar 4. 19 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M4 ................................................ 94
Gambar 4. 20 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M5 ................................................ 97
xii
Gambar 4. 21 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M1 ................................................ 99
Gambar 4. 22 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M2 .............................................. 102
Gambar 4. 23 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M3 .............................................. 104
Gambar 4. 24 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M4 .............................................. 107
Gambar 4. 25 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M5 .............................................. 109
Gambar 4. 26 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M1 .............................................. 112
Gambar 4. 27 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M2 .............................................. 114
Gambar 4. 28 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M3 .............................................. 115
Gambar 4. 29 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M4 .............................................. 118
Gambar 4. 30 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M5 .............................................. 120
Gambar 4. 31 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M1 .............................................. 122
Gambar 4. 32 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M2 .............................................. 124
Gambar 4. 33 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M3 .............................................. 126
Gambar 4. 34 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M4 .............................................. 129
Gambar 4. 35 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M5 .............................................. 131
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbandingan Nilai Trigonometri pada sudut istimewa ....................... 19
Tabel 3. 1 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen ........................................... 36
Tabel 3. 2 Kriteria batas kelompok subjek penelitian ........................................... 38
Tabel 4. 1 Hasil Angket Gaya Belajar Peserta Didik ............................................ 45
Tabel 4. 2 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis................................... 45
Tabel 4. 3 Daftar Nama Subjek Penelitian ............................................................ 46
Tabel 4. 4 Kode Kemampuan Komunikasi Matematis ......................................... 47
Tabel 4. 5 Ketercapaian pada Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis .. 284
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Penelitian ............................................ 293
Lampiran 2. Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar ....................................................... 294
Lampiran 3 Instrumen Angket Gaya Belajar ...................................................... 297
Lampiran 4 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Angket Gaya Belajar) ............ 302
Lampiran 5 Daftar Rekap Hasil Angket Gaya Belajar ........................................ 318
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ......................................................... 319
Lampiran 7. Instrumen Tes Uji Coba .................................................................. 321
Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Uji Coba ................................................. 323
Lampiran 9. Data Nilai Kelas Tes Uji Coba ....................................................... 332
Lampiran 10. Perhitungan Instrumen TKKM ..................................................... 333
Lampiran 11. Perhitungan Uji Validitas TKKM................................................. 334
Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas TKKM ............................................. 335
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran TKKM....................................... 336
Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda TKKM ................................................... 338
Lampiran 15. Tabel Distribusi Product Moment (r) ........................................... 340
Lampiran 16. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis .... 341
Lampiran 17. Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ................... 343
Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ... 345
Lampiran 19 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ........ 352
Lampiran 20. Data Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ................... 355
Lampiran 21. Data Hasil Angket Gaya Belajar & Nilai TKKM......................... 356
xv
Lampiran 22. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 357
Lampiran 23. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara .................................................... 360
Lampiran 24. Pedoman Wawancara ................................................................... 361
Lampiran 25 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Pedoman Wawancara) ......... 363
Lampiran 26. Data Hasil Wawancara ................................................................. 367
Lampiran 27. Lembar Jawab Subjek Penelitian .................................................. 408
Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 430
Lampiran 29. Surat Izin Observasi...................................................................... 433
Lampiran 30. Surat Izin Penelitian...................................................................... 434
Lampiran 31. Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 435
Lampiran 32. Jurnal Bimbingan Skripsi ............................................................. 436
Lampiran 33. Berita Acara Ujian Skripsi ............................................................ 443
Lampiran 34. Berita Acara Bimbingan Skripsi ................................................... 444
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai proses pengembangan sikap maupun
keterampilan, memperoleh pengetahuan pada diri seseorang yang diperoleh
melalui proses pembelajaran. Perkembangan pun terjadi selaras dengan adanya
perubahan budaya kehidupan, dapat menjadi dasar pendidikan moral. Salah
satu dari sekian banyak bidang keilmuan yang sudah didapatkan oleh peserta
didik dari pendidikan tingkat dasar hingga tingkat menengah yaitu matematika.
Matematika adalah pembelajaran yang penting dan bermanfaat bagi manusia
karena sangat dekat dan bisa kita jumpai di kehidupan sehari-hari (Susongko
et al., 2020).
Di masa pandemi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah menuntut guru
untuk kreatif khususnya pada mata pelajaran matematika, karena banyak
materi atau bahan ajar yang sulit dijelaskan pada saat pembelajaran daring.
Kendala terbesar bagi guru untuk mentransfer bahan ajar selama pembelajaran
online adalah penerimaan audio dan video yang buruk pada koneksi internet
dan ponsel siswa. Dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring
menjadikan peserta didik perlu menggali informasi sebanyak-banyaknya dari
berbagai sumber, karena pada pembelajaran daring tersebut seorang guru
hanya menjadi fasilitator saja.
2
Kemampuan komunikasi matematis menjadi tantangan tersendiri untuk
seorang guru pada saat pembelajaran dilaksanakan secara daring. Kemampuan
berkomunikasi dalam matematika salah satu ketentuan yang penting karena
dapat membantu seseorang untuk memproses gagasan, menghubungkan antara
gagasan satu dengan gagasan yang lain sehingga komunikasi sangatlah penting
bagi peserta didik dan guru. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan komunikasi matematis dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain serta meningkatkan sikap positif terhadap matematika. Seperti yang
dijelaskan Baroody (Kadir, 2008) ada dua alasan penting mengapa komunikasi
menjadi salah satu titik fokus pembelajaran matematika. Pertama, matematika
tidak hanya alat berpikir yang membantu menemukan pola, menarik
kesimpulan, dan memecahkan masalah, tetapi juga alat untuk menyampaikan
pikiran secara akurat, jelas dan ringkas, termasuk berbagai ide. Kedua, suatu
kegiatan sosial di mana guru dan peserta didik berpartisipasi dalam proses
belajar dan mengajar matematika untuk mengembangkan keterampilan
berpikir dan memecahkan masalah baru.
Ketika belajar matematika di sekolah gaya belajar merupakan aspek
penting karena berkaitan dengan cara peserta didik memahami materi yang
diajarkan oleh guru. Setiap peserta didik memiliki gaya belajarnya masing-
masing, sehingga guru dapat mengamati dan menganalisis gaya belajar peserta
didiknya untuk kemudian dapat memberikan perlakuan yang berbeda kepada
peserta didiknya berdasarkan gaya belajarnya. Menurut (De Porter & Hernacki,
2015) menjelaskan bahwa gaya belajar adalah cara individu menerima,
3
menyerap, dan memproses informasi. Gaya belajar terbagi menjasi tiga jenis
yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestik.
Selain itu (Mousa, 2014: 19) juga menyatakan bahwa gaya belajar bahwa gaya
belajar memainkan peran penting dalam proses pembelajaran. Hal ini karena
tiap gaya belajar memiliki keunikan tersendiri yang menentukan bagaimana
setiap orang berinteraksi dengan lingkungan belajar.
Penelitian yang dilakukan (Auliana, 2017) yang berjudul “Analisis
Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Materi Statistika Ditinjau dari Gaya
Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik” dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan gaya belajar visual cenderung mengkomunikasikan soal statistika
dengan jawaban yang singkat, peserta didik dengan gaya belajar auditorial
cenderung mengkomunikasikan soal statistika dengan jawaban panjang dan
rinci, peserta didik dengan gaya belajar kinestetik cenderung tidak
memperhatikan simbol-simbol matematika dalam mengkomunikasikan
jawabannya. Sesuai dengan judul yang peneliti angkat pembaharuannya yaitu
pada model pembelajaran daring yang akan diteliti dan diharapkan dapat
menjadikan gambaran dari hasil penelitian tentang bagaimana kemampuan
komunikasi matematis lisan dan tulisan peserta didik ditinjau dari gaya belajar
pada pembelajaran daring di SMA Negeri 3 Brebes. Dengan menganalisis
jawaban peserta didik dari soal berbentuk uraian melalui aplikasi google
classroom untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis tulisan dan
melalui aplikasi google meet untuk menganalisis kemampuan komunikasi
matematis peserta didik secara lisan.
4
Bersumber pada hasil wawancara pada tanggal 24 Desember 2020 kepada
Ibu Siti Rokhmah, S.Pd selaku guru pada bidang studi matematika di SMA
Negeri 3 Brebes di kelas X IPA 4 didapati bahwa komunikasi matematis
peserta didik di SMA Negeri 3 Brebes belum optimal. Hal tersebut berasal dari
rasa ingin tahu yang masih kurang oleh peserta didik terhadap suatu hal yang
baru. Kebanyakan dari peserta didik ketika pembelajaran berlangsung hanya
duduk dan diam sembari mencatat yang ada di papan tulis, hanya sedikit yang
terlibat aktif dalam pembelajaran. Rata-rata peserta didik masih takut dan ragu
sehingga pasif dalam mengeluarkan ide matematis mereka. Peserta didik juga
masih banyak yang belum bisa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang di
ditanyakan dari sebuah soal sebelum mengerjakannya, sehingga banyak dari
peserta didik sering salah dalam menafsirkan soal tersebut. Selain itu, peserta
didik kurang memahami terhadap suatu konsep matematika dan kurang
tepatnya peserta didik dalam menyebutkan simbol atau notasi matematika.
Dari uraian diatas maka penulis memberi judul pada proposal ini “Analisis
Kemampuan Komunikasi Matematis pada pembelajaran daring ditinjau dari
Gaya Belajar Peserta Didik SMA Negeri 3 Brebes” dengan menganalisis
jawaban peserta didik dari soal berbentuk uraian melalui aplikasi google
classroom untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis tulisan dan
melalui aplikasi google meet untuk menganalisis kemampuan komunikasi
matematis peserta didik secara lisan.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Beberapa peserta didik di kelas X SMA Negeri 3 Brebes masih merasa
matematika sulit dan membingungkan.
2. Peserta didik kurang aktif dalam mengkomunikasikan masalah
matematika.
3. Rendahnya tingkat kemampuan peserta didik dalam memahami masalah
matematika.
4. Peserta didik kurang percaya diri dalam menyelesaikan soal matematika
secara individu.
5. Pembelajaran online yang dilakukan secara jarak jauh atau mandiri dari
rumah, membuat peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini
harus dibatasi agar lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, batasan masalah
dalam penelitian ini:
1. Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi Trigonometri
2. Gaya belajar yang dianalisis pada penelitian ini menurut (De Porter &
Hernacki, 2015) yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya
belajar kinestetik.
6
3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi
matematis secara tulisan dengan materi pokok yang diberikan melalui
aplikasi google classroom dan melalui aplikasi google meet untuk
menganalisis kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara
lisan.
4. Indikator kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu (1) kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam
ide-ide matematika; (2) kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika;
(3) kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika
dengan gambar; (4) kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide
matematika dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari; (5)
kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban permasalahan
sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
5. Subjek penelitian ini peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah
yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas X IPA 4
SMA Negeri 3 Brebes dilihat dari gaya belajarnya.
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitiannya adalah
untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis secara lisan dan
tulisan peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes dilihat dari gaya
belajarnya.
F. Manfaat Penelitian
Mengingat pentingnya penelitian ini dalam berbagai faktor, maka penelitian
ini ditinjau dari dua segi, yaitu:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai kemampuan komunikasi matematis
peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes ditinjau dari gaya
belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.
2. Secara Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan
metode bagi guru guna meningkatkan kemampuan komunikasi matematis
peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes, kemudian dapat
menjadi alternatif solusi tentang penggunaan media pembelajaran yang
sesuai dengan gaya belajar peserta didik pada saat pembelajaran daring.
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Analisis
Menurut Acha & Nova (2018) menyatakan bahwa analisis
merupakan kegiatan untuk menyelidiki sebab musabab, duduk perkara
suatu peristiwa atau suatu perbuatan. Sedangkan menurut Spradley
(Sugiyono, 2020) mengatakan bahwa analisis adalah kegiatan yang
digunakan untuk menemukan pola. Dimana analisis adalah hubungan dari
cara berpikir yang terstruktur terhadap sesuatu untuk menentukan
hubungan antar bagian, menentukan bagian dan hubungan
keseluruhannya.
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis
merupakan kajian yang digunakan untuk meneliti secara menyeluruh dan
melalui serangkaian proses pemeriksaan atau pengamatan untuk
memperoleh hasil dengan tepat. Dalam penelitian ini analisis yang
dimaksudkan adalah penyelidikan kemampuan komunikasi matematis
peserta didik secara lisan dan tulisan ditinjau dari gaya belajar dengan soal
berbentuk uraian yang disampaikan dan diunggah (upload) melalui
aplikasi google classroom.
9
2. Kemampuan Komunikasi Matematis
a. Definisi Kemampuan Komunikasi Matematis
Menurut Prayitno et al (2013) komunikasi matematis adalah
metode yang digunakan peserta didik untuk mengekspresikan dan
menafsirkan ide-ide matematika secara lisan, dalam bentuk teks,
gambar, tabel, dan demonstrasi. Kemampuan komunikasi matematis
merupakan kemampuan untuk mengungkapkan ide-ide matematis
baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi menjadi penting ketika
terjadi diskusi antar peserta didik yang diharapkan mampu
menyatakan, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan
dan bekerja sama (Rakhmawati, 2019). Kemampuan komunikasi
matematis peserta didik dapat dikembangkan terutama melalui proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik yang
mempelajari matematika di sekolah.
Menurut Silver et al (Kosko & Wilkins, 2012), kemampuan
komunikasi matematika tertulis diyakini dapat merangsang pemikiran
pribadi dan menjelaskan ide atau gagasan secara detail. Sedangkan
menurut Ahmad (2008), cara yang efektif untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis adalah dengan menulis ide,
karena penggunaan bahasa formal lebih mudah diimplementasikan
dalam bentuk tulisan. Melalui menulis, peserta didik memiliki ruang
untuk mengekspresikan ide-ide mereka dalam bahasa yang baik dan
kosa kata yang benar, dan kemudian mereka memilih langkah-langkah
10
yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan memastikan bahwa
langkah-langkah yang dipilih benar dan mendasar. Seteleh peserta
didik dapat memahami dan menguasai konsep matematis secara
tertulis maka peserta didik mampu menyampaikan ide/gagasannya
secara lisan pada saat pembelajaran.
Menurut Baroody (Paridjo, 2018) mengatakan bahwa
pembelajaran harus membantu siswa untuk mengungkapkan ide
matematika melalui lima aspek komunikasi yaitu representing
(representasi), listening (mendengar), reading (membaca), discussing
(diskusi) dan writing (menulis).
1) Representing (representasi)
Representasi adalah transformasi suatu masalah atau ide ke dalam
bentuk baru. Translasi diagram fisik atau strategi ke dalam simbol
atau kata-kata.
2) Listening (mendengar)
Mendengarkan adalah aspek penting dari komunikasi. Seseorang
tidak akan memahami suatu pesan dengan baik jika tidak
mendengarkan apa yang dikomunikasikan.
3) Reading (membaca)
Membaca matematika memainkan peran sentral dalam belajar
matematika. Karena kegiatan membaca mendorong peserta didik
untuk belajar secara aktif dan lebih bermakna.
4) Discussing (diskusi)
11
Diskusi akan apabila terjadi pertukaran informasi antar
komunikan atau antar anggota kelompok pada suatu diskusi.
Diskusi merupakan lanjutan dari mendengar dan membaca.
5) Writing (menulis)
Menulis dapat mengekspresikan atau mencerminkan pikirannya
melalui tulisan. Dengan menulis, peserta didik secara aktif
membangun hubungan antara apa yang telah mereka pelajari dan
apa yang telah mereka ketahui.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menjelaskan
pentingnya komunikasi matematis. Komunikasi matematis yang baik
memungkinkan peserta didik untuk memahami tujuan suatu masalah,
mengembangkan rencana pemecahan masalah, menggunakan bahasa
matematika seperti simbol untuk memecahkan masalah,
mengevaluasi konsep, melakukan perhitungan dengan baik dalam
pemecahan masalah, dan menyarankan atau berkomunikasi. Ide-ide
matematikanya untuk membantu orang lain memahaminya.
b. Indikator Kemampuan Kemampuan Komunikasi Matematis
Indikator kemampuan komunikasi matematis secara lisan
maupun tulisan peserta didik dalam pembelajaran matematika
menurut Rakhmawati (2019) adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide
matematika.
2) Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-
simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.
12
3) Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi
matematika dengan gambar.
4) Kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide matematik
dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
5) Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Penelitian ini menggunakan indikator kemampuan komunikasi
matematis dari Rakhmawati (2019) karena dari kelima indikator
tersebut dapat mengimplementasikan ketiga gaya belajar peserta didik
yaitu gaya visual, auditori dan kinestetik.
3. Gaya Belajar
a. Definisi Gaya Belajar
Menurut Masganti (2012: 49) gaya belajar adalah cara seseorang
menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi
tersebut, dari lingkungannya. Padahal, gaya belajar merupakan cara
belajar bagi setiap peserta didik yang berbeda satu sama lainnya.
Apabila peserta didik mengetahui gaya belajarnya sendiri, maka dapat
memudahkan proses pembelajaran. Demikian pula guru sebagai
pendidik harus mampu memahami gaya belajar peserta didiknya.
Dengan guru memahami gaya belajar peserta didik, mereka dapat
dengan tepat menyerap informasi atau bahan ajar yang disampaikan,
sehingga pembelajaran efektif dan optimal.
Menurut Mousa (2014: 20) ada tiga konsep utama yang
membentuk kerangka gaya belajar: (1) memproses informasi; (2)
13
preferensi mengajar; dan (3) strategi pembelajaran. Pada poin
pertama maksud dari pengolahan informasi yaitu kemampuan dari
seseorang untuk dapat menjabarkan dan mengolah informasi. Maksud
preferensi pembelajaran adalah penggambaran dari lingkungan
belajar yang disukai oleh masing-masing peserta didik. Tujuan dari
strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan guru dan peserta
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka. Banyak ahli
mengklasifikasikan berbagai gaya belajar, tetapi ini adalah gaya
belajar yang dijelaskan oleh (De Porter & Hernacki, 2015) yang
terbagi ke dalam tiga jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya
belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
memahami gaya belajar adalah tugas peserta didik dan guru. Jika
pendidik dapat mengetahui gaya belajar peserta didik, maka akan
lebih mudah untuk memberikan gambaran materi kepada peserta
didik. Hal ini dikarenakan guru lebih memahami bagaimana mengolah
dan menangkap pembelajaran yang disajikan kepada peserta didik.
Oleh karena itu, pembelajaran di kelas diharapkan dapat berjalan
secara optimal.
b. Jenis Gaya Belajar
1) Gaya Belajar Visual
Menurut (Rusman et al., 2013) visual learner atau gaya
belajar visual adalah gaya belajar dimana gagasan, konsep, data,
14
dan informasi lainnya dikemas dalam bentuk gambar dan teknik.
Peserta didik dengan tipe belajar visual menyukai pembelajaran
yang memperlihatkan gambar, grafik, grafis dan ilustrasi yang
visual lainnya. Dengan pembelajaran menggunakan gaya visual
peserta didik dalam berpikir dan belajar, lebih dominan pada
peran dari indera melihat/mata sebagai penangkap dan
penglihatan visual.
Ciri-ciri individu dengan gaya belajar visual (De Porter &
Hernacki, 2015) adalah:
a) Tertata rapi
b) Berbicara cepat
c) Perencana dan penyelenggara
d) Teliti dan detail
e) Merawat pakaian baik dari segi pakaian dan presentasi
f) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang
sebenarnya dalam pikiran mereka
g) Mengingat apa yang mereka lihat, bukan apa yang didengar.
h) Mengingat dengan asosiasi visual
i) Tidak terganggu oleh kebisingan
j) Mengalami kesulitan mengingat instruksi verbal kecuali
tertulis, dan sering meminta bantuan untuk mengulanginya.
k) Pembaca yang cepat dan rajin
l) Daripada dibacakan lebih suka untuk membaca sendiri
m) Menyiapkan persiapan mental terlebih dahulu terlebih pada
masalah atau proyek
n) Membuat coretan yang tidak berarti ditengah percakapan
telfon atau dalam rapat
o) Lupa mengirim pesan secara lisan kepada orang lain
p) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat
q) Lebih suka melakukan argumentasi daripada berpidato
r) Lebih menyukai seni dibanding musik
s) Kurang pandai dalam memilih kata-kata
t) Konsentrasinya mudah hilang pada saat akan memperhatikan
15
2) Gaya Belajar Auditorial
Menurut (Rusman et al., 2013) auditory learner atau gaya
belajar auditori adalah suatu gaya belajar di mana peserta didik
belajar melalui mendengarkan. Peserta didik yang memiliki gaya
belajar auditori dapat menyerap materi yang disampaikan oleh
guru apabila pembelajaran dilakukan secara diskusi verbal dan
mendengar penjelasan dari guru. Dengan gaya belajar auditori
peserta didik lebih senang untuk mendengar.
Ciri-ciri individu dengan gaya belajar auditori (De Porter &
Hernacki, 2015) adalah:
a) Berbicara sendiri saat bekerja
b) Mudah teralihkan oleh kebisingan
c) Menggerakkan bibir sembar mengucapkan tulisan pada saat
membaca buku
d) Senang membaca dan mendengarkan
e) Dapat mengulangi dan menirukan nada, ritme, dan warna
f) Pandai dalam bercerita namun kurang pada penulisan
g) Iramanya terpola
h) Umumnya pembicara fasih
i) Kurang menyukai seni
j) Belajar dari apa yang di dengarkan kemudian mengingatnya
k) Gemar berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan untuk waktu
yang lama
l) Memiliki kekurangan pada bidang kerjaan yang menuntut
pada hal yang bersifat visual
m) Daripada menulis lebih baik mengejanya dengan keras
n) Daripada membaca komik biasanya lebih menyukai gurauan
lisan
3) Gaya Belajar Kinestetik
Menurut (Rusman et al., 2013) gaya belajar kinestetik adalah
suatu gaya belajar dimana peserta didik belajar dengan cara
16
melakukan, menyentuh, merasa, bergerak, dan mengalami.
Peserta didik dengan gaya belajar kinestetik lebih dominan untuk
belajar sembari mempraktikannya dan bersifat kontekstual.
Ciri-ciri individu dengan gaya belajar kinestetik (De Porter
& Hernacki, 2015) adalah:
a) Berbicara perlahan
b) Menanggapi perhatian tubuh
c) Kontak dan menarik perhatian
d) Dekat ketika berbicara dengan seseorang
e) Selalu berorientasi fisik
f) Perkembangan awal besar
g) Belajar dengan manipulasi praktis
h) Berjalan, melihat, dan mengingat
i) Menggunakan jari sebagai penunjuk saat membaca
j) Sering menggunakan isyarat tubuh
k) Tidak dapat duduk terlalu lama
l) Kurang pada ingatan yang berkaitan dengan geografi
m) Menggunakan kata-kata yang mengandung tindakan
n) Menyukai buku yang dapat menstimulus gerak
o) Biasanya tulisannya jelek
p) Ingin melakukan banyak hal
q) Menggemari permainan yang dapat menyibukan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga gaya
belajar memiliki karakteristiknya masing-masing. Peserta didik
dengan gaya belajar visual lebih menyerap pembelajaran dengan
menggunakan indera penglihatannya untuk melihat objek visual.
Untuk peserta didik dengan gaya belajar auditorial lebih menyukai
pembelajaran dengan cara berdiskusi. Sedangkan peserta didik
dengan gaya belajar kinestetik menyukai belajar yang sekaligus
praktik.
17
4. Materi Trigonometri
Salah satu bahan ajar di SMA kelas X adalah trigonometri. Menurut
Kariadinata (2013) trigonometri adalah bidang ilmu yang berhubungan
dengan sudut dan fungsi trigonometri, trigonometri berasal dari dua kata,
trigonometri berarti tiga sudut, dan metro berarti pengukuran. Oleh karena
itu, trigonometri adalah bidang matematika dengan fungsi trigonometri
seperti sudut dan sinus, kosinus, dan garis singgung segitiga. Sedangkan
menurut Rusgianto (2012) menjelaskan bahwa trigonometri merupakan
relasi atau hubungan dari sinus, cosinus, tangen, cotangen, secan, cosecant
yang telah memenuhi prasyarat tertentu.
Trigonometri merupakan ilmu di dalam matematika yang penting
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan aplikasi trigonometri kita dapat
mengukur tinggi sebuah bukit tanpa kita harus mendakinya. Dengan
aplikasi trigonometri kita dapat mengukur tinggi sebuah pohon tanpa harus
memanjatnya. Dari aplikasi trigonometri juga kita dapat mengukur sebuah
lebar sungai, dari hal tersebut materi trigonometri sangat penting untuk
dipelajari.
Materi diamil dari buku BSE Matematika kelas X Semester II
dengan rangkuman materi sebagai berikut:
1. Ukuran Sudut
Ukuran sudut dapat dinyatakan dalam satuan sudut derajat maupun
radian. Satuan ukuran sudut dalam derajat contohnya 450, sedangkan
ukuran sudut dalam radian contohnya 1
4𝜋 rad.
18
C A
B
a c
b
2. Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku
Dalam sebuah segitiga siku-siku ABC, siku-siku di C dengan a
adalah panjang sisi dihadapan sudut A, b adalah panjang sisi dihadapan
sudut B, dan c adalah panjang sisi dihadapan sudut C. Jika 𝛼 adalah
besar sudut A, maka perbandingan trigonometri pada sudut 𝛼0adalah
sebagai berikut:
Sin 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎
ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎=
𝑎
𝑐
Cos 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎
ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎=
𝑏
𝑐
Tan 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=
𝑎
𝑏
Sec 𝛼 =ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=
𝑐
𝑏
Coses 𝛼 =ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=
𝑐
𝑎
Cot 𝛼 =𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎=
𝑏
𝑎
19
3. Perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa
Nilai-nilai perbandingan trigonometri sinus, kosinus, tangen,
kotangen, sekan, kosekan untuk sudut-sudut istimewa (sudut-sudut
yang besarnya 0o, 30o, 45o, 60o, dan 90o) dapat dilihat dalam rangkuman
berikut ini.
0o 30o 45o 60o 90o
Sin 0 1
2
1
2√2
1
2√3 1
Cos 1 1
2√3
1
2√2
1
2 0
Tan 0 1
3√3 1 √3 -
Csc - 2 √2 2
3√3 1
Sec 1 2
3√3 √2 2 -
Cot - √3 1 1
3√3 -
Tabel 2. 1 Perbandingan Nilai Trigonometri pada sudut istimewa
B. Penelitian yang Relevan
Jika penelitian diarahkan pada penelitian yang serupa dengan penelitian
sebelumnya, penelitian akan lebih akurat dan optimal. Sebagai bahan
komparatif, dalam hal ini diperkenalkan beberapa hasil penelitian sebelumnya
yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis dan gaya belajar
peserta didik.
20
1. Auliana (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kemampuan
Komunikasi Matematis peserta didik pada Materi Statistika Ditinjau dari
Gaya Belajar Visual, Auditorial, Kinestetik (VAK)”. Hasil penelitiannya
(1) Peserta didik yang bergaya belajar visual cemderung
mongkomunikasikan soal statistika dengan jawaban yang singkat. Peserta
didik yang bergaya belajar visual menjawab soal nomor satu ataupun soal
nomor dua dengan jawaban yang menuju ke poin-poinnya saja. Peserta
didik yang bergaya belajar visual juga lebih suka menggunakan simbol-
simbol matematika dalam mengkomunikasikan jawabannya. (2) Peserta
didik yang bergaya belajar auditorial cenderung mengkomunikasikan soal
statistika dengan jawaban yang panjang dan rinci. Peserta didik yang
bergaya belajar auditorial menggunakan bahasanya sendiri dalam
mengkomunikasikan jawabannya, tetapi tidak menuliskan jawaban sesuai
dengan maksud soal. (3) Dalam mengkounkasikan soal matematika pada
materi statistika peserta didik yang bergaya belajar kinestetik cenderung
tidak memperhatikan simbolsimbol matematika. Peserta didik yang
bergaya belajar kinestetik tidak menuliskan simbol-simbol matematika
dalam mengkomunikasikan jawabannya dan juga tidak membuat
kesimpulan.
2. Bire & Geradus (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh gaya
belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik terhadap Prestasi Belajar Peserta
Didik”. Hasil penelitiannya yaitu (1) terdapat pengaruh yang signifikan
gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik terhadap prestasi belajar. (2)
21
terdapat pengaruh signifikan gaya belajar visual terhadap prestasi belajar.
(3) terdapat pengaruh signifikan gaya belajar auditorial terhadap prestasi
belajar. (4) terdapat pengaruh signifikan gaya belajar kinestetik terhadap
prestasi belajar. (5) hasil uji determinasi menunjukkan sumbangan relatif
gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik terhadap prestasi belajar
peserta didik sebesar 34,8%. Sumbangan relative masing-masing terhadap
prestasi belajar, yakni: gaya belajar visual 26,4%, gaya belajar auditorial
24,2%, dan gaya belajar kinestetik 26,2%.
3. Rakhmawati, (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Kemampuan Komunikasi Matematis Melalui Model Reciprocal Teaching
Berbantuan Aplikasi Geogebra”. Hasil penelitiannya adalah (1)
Kemampuan komunikasi matematika tulis untuk subjek dengan
kemampuan komunikasi matematis tinggi memenuhi lima indikator
kemampuan komunikasi tulis, subjek dengan kemampuan komunikasi
matematis sedang memenuhi tiga indikator kemampuan komunikasi tulis
dan subjek dengan kemampuan komunikasi matematis rendah memenuhi
dua indikator kemampuan komunikasi tulis. (2) Kemampuan komunikasi
matematis untuk subjek dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi
memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi lisan, subjek dengan
kemampuan komunikasi matematis sedang juga mampu memenuhi lima
indikator kemampuan komunikasi lisan, dan subjek dengan kemampuan
komunikasi matematis rendah hanya mampu memenuhi tiga indikator
kemampuan komunikasi lisan.
22
4. Paridjo (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Kemampuan
Komunikasi Matematika dengan Group Investigation Ditinjau dari
Aktivitas Belajar”. Hasil penelitiannya yaitu mahasiswa pendidikan
matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal dalam memecahkan
masalah fungsi kuadrat dan aplikasinya baik dengan nilai rata-rata 66,73.
Nilai rata-rata untuk kelompok SMA-IPA adalah 68,85, kelompok SMA-
IPS dengan nilai rata-rata 68,18 dan nilai rata-rata kelompok SMK adalah
63,20. Hal ini menunjukan bahwa kelompok SMA-IPA kemampuan
memecahkan masalah lebih baik dari kelompok SMA-IPS dan kelompok
SMK.
Dalam Penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya
yaitu peneliti akan menganalisis kemampuan komunikasi matematis peserta
didik pada pembelajaran daring ditinjau dari gaya belajar peserta didik SMA
Negeri 3 Brebes dengan menganalisis jawaban peserta didik dari soal
berbentuk uraian melalui aplikasi google classroom untuk mengukur
kemampuan komunikasi matematis tulisan dan melalui aplikasi google meet
untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara
lisan.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan
kualitatif bersifat deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Tohirin, 2012)
penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa teks tertulis atau lisan tentang orang dan perilaku yang
diamati.
Menurut Sugiyono (2020: 17) metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang didasarkan pada penggunaan atau falsafah post-
positivis interpretatif untuk mengkaji kondisi pada suatu lingkungan, di
mana peneliti sebagai alat kuncinya.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2016) penelitian deskriptif adalah
penelitian yang menyelidiki keadaan, kondisi atau faktor lain yang
disebutkan, yang hasilnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian.
Dalam penelitian ini hal yang akan dijelaskan secara deskriptif adalah
kemampuan komunikasi matematis peserta didik secara lisan dan tulisan
pada pembelajaran daring ditinjau dari gaya belajar peserta didik dan hasil
jawaban atas permasalahan soal uraian dari materi trigonometri
24
yang disampaikan dan diunggah melalui aplikasi google classroom dan
google meet untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis secara
lisan. Oleh karena itu, rancangan pendekatan kualitatif deskriptif ini dapat
digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran
Daring oleh Guru
Hasil Angket Gaya Belajar
Peserta didik
Visual Auditorial Kinestetik
Tes Kemampuan Komunikasi
Matematis
Kemampuan Komunikasi
Matematis Tulisan Kemampuan Komunikasi
Matematis Lisan
Kesimpulan
25
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan tahap demi tahap dan sesuai dengan prosesdur
penelitian. Prosedur penelitian terdiri dari empat langkah, antara lain:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:
a. Memilih sekolah sebagai lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 3 Brebes
b. Melakukan observasi awal melalui wawancara dengan guru
matematika SMA Negeri 3 Brebes
c. Penyusunan proposal penelitian
d. Mengajukan izin penelitian di SMA Negeri 3 Brebes
e. Berkonsultasi dengan tim ahli yaitu dosen pembimbing tentang
penulisan proposal penelitian
f. Menyusun instrumen dan perangkat penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan angket kepada peserta didik tentang Gaya Belajar selama
pembelajaran daring.
b. Menganalisis hasil angket gaya belajar untuk kemudian melakukan
penggolongan peserta didik ke dalam masing-masing gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik
c. Memberikan soal tes uraian matematika kepada peserta didik untuk
memperoleh data kemampuan komunikasi matematis peserta didik.
26
d. Menentukan subjek penelitian masing-masing 3 subjek dengan gaya
belajar visual, 3 subjek dengan gaya belajar auditori dan 3 subjek
dengan gaya belajar kinestetik.
e. Menganalisis hasil jawaban peserta didik sesuai dengan indikator
kemampuan komunikasi matematis tulisan.
f. Melakukan wawancara untuk mengetahui kemampuan komunikasi
matematis lisan peserta didik sesuai dengan indikator kemampuan
komunikasi matematis lisan.
g. Mengkaji hasil jawaban dari tes kemampuan komunikasi matematis dan
wawancara peserta didik.
3. Tahap Analisis Data
Dari data yang telah di dapat maka data tersebut perlu untuk dianalisis
sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan dalam tahap ini antara lain:
a. Mengumpulkan data
b. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
c. Mendeskripsikan hasil temuan di lapangan yang berkaitan dengan
variabel penelitian
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
Kegiatan dalam tahap ini adalah:
a. Menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
b. Memberikan saran atau rekomendasi terhadap pihak-pihak yang terlibat
dengan hasil penelitian
c. Menyusun laporan penelitian
27
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dimana data tersebut
didapatkan. Berdasarkan sumber dimana data didapatkan maka data dapat
dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung menghasilkan
sebuah data kepada seseorang yang sedang mengumpulkan sebuah data
(Sugiyono, 2020: 296). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
data hasil tes kemampuan komunikasi matematis tulisan, data hasil
wawancara kemampuan komunikasi matematis lisan, dan hasil angket
gaya belajar peserta didik.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
menghasilkan sebuah data karena melalui suatu perantara, misalnya
melalui dokumen atau orang lain (Sugiyono, 2020: 296). Data sekunder
dalam penelitian ini adalah data tambahan yang berasal dari buku atau
kepustakaan, arsip-arsip dan foto yang berasal dari sekolah.
Menurut Sugiyono (2020: 285) dalam penelitian kualitatif tidak
menggunakan populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau
situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku
(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Untuk tempat
penelitian adalah di SMA Negeri 3 Brebes, pelaku adalah peserta didik kelas
X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes dan guru pengampu mata pelajaran matematika
28
di kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes dan aktivitas adalah kegiatan
pembelajaran daring. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan
responden, tetapi narasumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam
penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2020: 289) purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
D. Wujud Data
Wujud data dalam penelitian ini adalah daftar nama peserta didik kelas X
IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes, soal tes uraian kemampuan komunikasi
matematis, pedoman wawancara, angket gaya belajar peserta didik, lembar
jawab peserta didik dan script/teks hasil wawancara. Selain itu ada juga foto
dan beberapa dokumen tambahan yang dibutuhkan untuk penelitian.
E. Identifikasi Data
Identifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih objek peneliti
yaitu kelas X IPA 4. Dalam menentukan subjek penelitian teknik yang akan
digunakan yaitu teknik purposive sampling. Dengan menggunakan teknik
tersebut diambil masing-masing 3 subjek peserta didik berdasarkan hasil
angket gaya belajar dan dikelompokan kedalam tiga tingkatan gaya belajar
yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Dari tiap tingkatan akan dideskripsikan
kemampuan komunikasi matematis secara lisan maupun tulisan ditinjau dari
gaya belajar. Untuk pengambilan subjek menggunakan rumus rata-rata di
29
jumlahkan dengan standar deviasi diambil masing-masing tiga subjek, yang
mendapatkan nilai maksimal untuk kelompok tinggi, nilai minimal untuk
kelompok rendah dan untuk kelompok sedang menggunakan nilai tengah untuk
mendapatkan jawaban yang signifikan dari tiap-tiap kelompok.
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2020: 296) teknik pengumpulan data adalah langkah
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelittian
adalah mendapatkan sebuah data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah:
1. Angket
Kuesioner/angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk di jawabnya (Sugiyono, 2020: 199). Pada
penelitian ini angket yang digunakan untuk memperoleh data mengenai
gaya belajar pesera didik selama pembelajaran daring menggunakan
google form.
Angket ini terdiri dari 15 butir soal. Sebelum digunakan, instrumen
angket gaya belajar ini telah di validasi oleh tim ahli yaitu dosen
Pendidikan Matematika Universitas Pancasakti Tegal. Adapun hasil
validasi dari tim ahli sebagai berikut:
a. Validator Pertama
Nama Validator : M. Shaefur Rokhman, M.Si
30
Hasil Validasi : Bahwa instrumen penilaian angket gaya
belajar yang telah dibuat peneliti dapat digunakan tanpa revisi.
b. Validator Kedua
Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd
Hasil Validasi : Instrumen penilaian angket gaya belajar
yang telah dibuat peneliti dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi.
Dengan saran dan komentar sebagai berikut:
Kemudian untuk hasil validasi angket gaya belajar dimuat pada
lampiran 4. Sedangkan untuk instrumen penggolongan gaya belajar yang
berupa angket dengan menggunakan google form dapat dilihat pada
lampiran 3. Tiap butir pertanyaan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Ketiga
jawaban tersebut mewakili ciri-ciri dari salah satu gaya belajar. Dalam
penggolongan gaya belajar ini nantinya peserta didik memilih salah satu
dari tiga pilihan jawaban yang tersedia dari masing-masing pertanyaan.
31
Berdasarkan hal tersebut kriteria penskoran angket gaya belajar seperti
berikut.
1) Jika skor gaya belajar visual (V) merupakan skor tertinggi (V>A dan
V>K) maka peserta didik tersebut tergolong tipe gaya belajar visual.
2) Jika skor gaya belajar auditorial (A) merupakan skor tertinggi (A>V
dan A>K) maka peserta didik tersebut tergolong tipe gaya belajar
auditorial.
3) Jika skor gaya belajar kinestetik (K) merupakan skor tertinggi (K>V
dan K>A) maka peserta didik tersebut tergolong tipe gaya belajar
kinestetik.
2. Tes
Tes dilakukan dengan memberikan instrumen tes yang terdiri dari
seperangkat soal untuk memperoleh data mengenai kemampuan peserta
didik terutama pada aspek kognitif (Lestari & Yudhanegara, 2015: 232).
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data nilai
hasil tes yang selanjutnya akan dipilih masing-masing 3 subjek peserta
didik yang akan dianalisis kemampuan komunikasi matematis tulisan
peserta didik berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis
tulisan dan kemampuan komunikasi matematis lisan nya dengan teknik
wawancara. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk
tes uraian. Penyusunan butir-butir soal tes berdasarkan kompetensi dasar
dan indikator kemampuan komunikasi matematis.
32
Sebelum tes diberikan kepada kelas eksperimen, instrumen tes
tersebut terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba unntuk
mengetahui apakah butir-butir soal tersebut valid dan dapat digunakan.
Setelah dilakukan analisis terhadap validitas, reliabilitas, indeks
kesukaran, dan daya pembeda butir soal maka tes tersebut dapat digunakan
pada kelas eksperimen.
a. Validitas
Validitas suatu instrumen merupakan tingkat ketepatan suatu
instrumen untuk mengukur sesuatu yang harus diukur Lestari &
Yudhanegara (2015:190). Sedangkan menurut Sugiyono (2020: 361)
validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih jika mempunyai validitas
yang tinggi. Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas instrumen
dengan menggunakan rumus product moment, yaitu sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2))
(Susongko, 2017: 85)
Keterangan:
N : jumlah subjek
∑ 𝑋 : jumlah skor item
∑ 𝑌 : jumlah skor total
∑ 𝑋𝑌 : jumlah perkalian antar skor item dengan skor total
∑ 𝑋2 : jumlah skor item kuadrat
∑ 𝑌2 : jumlah skor total kuadrat
𝑟𝑥𝑦 : koefisien-koefisien antara variabel X dan variabel Y
33
Setelah diperoleh harga 𝑟𝑥𝑦 kemudian dikonsultasikan pada
tablek kritis r Product Moment dengan taraf signifikasi 5%. Apabila 𝑟𝑥𝑦
≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut valid, tetapi 𝑟𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir
soal tidak valid sehingga tidak digunakan.
Hasil analisis validitas tes kemampuan komunikasi matematis
peserta didik dari 8 butir soal diperoleh 7 butir soal yang valid yaitu
1,3,4,5,6,7, dan 8, sedangkan butir soal yang tidak valid yaitu 2
sehingga butir soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian. Contoh
hasil perhitungan soal nomor 1 diperoleh 𝑟𝑥𝑦 = 0,509 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423,
karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dikatakan soal tersebut valid dan soal nomor
2 diperoleh 𝑟𝑥𝑦 = 0,304 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423, karena 𝑟𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
dikatakan soal tersebut tidak valid. Untuk perhitungan lengkapnya
dapat dilihat di lampiran 11.
b. Reliabilitas
Lestari & Yudhanegara (2015:206) mengemukakan pengertian
reliabilitas merupakan ketetapan atau kekonsistenan instrumen tersebut
bila diberikan pada subjek yang sama meskipun oleh orang yang
berbeda, waktu berbeda, atau tempat berbeda, maka akan memberikan
hasil yang sama atau relatif sama (tidak berbeda secara signifikan).
Menurut Guilford dalam Lestari & Yudhanegara (2015:206), tolak ukur
untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen ditentukan
berdasarkan kriteria berikut.
34
Pada penelitian ini reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan
rumus KA-30 untuk soal essay yaitu sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑥 =𝑘
𝑘−1(1 −
∑ 𝑆𝑖2
𝑆𝑡2 )
(Susongko, 2017:94)
Keterangan:
𝑟𝑥𝑥 : Reliabilitas instrumen
𝑘 : Jumlah butir soal
𝑆𝑖2 : Varian skor total
𝑆𝑡2 : Varian skor suatu butir
Kriteria:
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tes tersebut reliabel
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tes tersebut tidak reliabel
Jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir tes dikatakan reliabel. Dari
hasil perhitungan menunjukan nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,859 sedangkan nilai
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423 pada taraf signifikansi 5% maka nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.
Dengan demikian instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran 12.
c. Indeks Kesukaran
Lestari & Yudhanegara (2015:223) mengemukakan pengertian
indeks kesukaran adalah suatu bilangan yang menyatakan derajat
kesukaran suatu butir soal. Menurut Susongko (2017:101), cara
melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
35
𝑇𝐾(𝑃) =𝑆
𝑁 𝑥 𝑆𝑚𝑎𝑥
Keterangan:
TK : Tingkat kesukaran butir
S : Jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir
N : Jumlah penempuh tes
𝑆𝑚𝑎𝑥 : Skor maksimum suatu butir
Dengan kriteria:
0,00 ≤ P ≤ 0,30 : Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 : Sedang
0,70 < P ≤ 1,00 : Mudah
(Lestari & Yudhanegara, 2015:224)
Dari hasil perhitungan dengan α = 5% dan n = 22, diperoleh
tingkat kesukaran untuk butir soal Nomor 1 sebesar 0,695 (sedang),
butir soal Nomor 2 sebesar 0,841 (mudah), butir soal Nomor 3 sebesar
0,636 (sedang), butir soal Nomor 4 sebesar 0,532 (sedang), butir soal
Nomor 5 sebesar 0,830 (mudah), butir soal Nomor 6 sebesar 0,693
(sedang), butir soal Nomor 7 sebesar 0,707 (mudah), butir soal Nomor
8 sebesar 0,593 (sedang). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di
lampiran 13.
d. Daya beda
Lestari & Yudhanegara (2015:217) mengemukakan pengertian
daya pembeda yaitu daya pembeda dari satu butir soal menyatakan
seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut membedakan antara
peserta didik yang dapat menjawab soal dengan tepat dan peserta didik
yang tidak dapat menjawab soal tersebut dengan tepat.
36
Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks daya pembeda
instrumen tes tipe subjektif atau instrumen non tes, yaitu:
𝐷𝑃 =�̅�𝐴−�̅�𝐵
𝑆𝑀𝐼
Keterangan:
DP : indeks daya pembeda butir soal
�̅�𝐴 : rata-rata skor jawaban peserta didik kelompok atas
�̅�𝐵 : rata-rata skor jawaban peserta didik kelompok bawah
𝑆𝑀𝐼 : skor maksimum ideal
Kriteria yang diguanakan untuk menginterpretasikan indeks daya
pembeda disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. 1 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen
Nilai Interpretasi Daya Pembeda
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk
DP ≤ 0,00 Sangat Buruk
Hasil perhitungan dengan α = 5% dan n = 22, diperoleh butir soal
Nomor 1 sebesar 0,218 (cukup), butir soal Nomor 2 sebesar 0,045
(buruk), butir soal Nomor 3 sebesar 0,318 (cukup), butir soal Nomor 4
sebesar 0,445 (baik), butir soal Nomor 5 sebesar 0,223 (cukup), butir
soal Nomor 6 sebesar 0,205 (cukup), butir soal Nomor 7 sebesar 0,205
(cukup), butir soal Nomor 8 sebesar 0,405 (baik). Perhitungan
selengkapnya bisa dilihat di lampiran 14.
37
Berdasarkan perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya beda maka diperoleh 5 instrumen tes yang digunakan dalam
penelitan yaitu instrumen tes Nomor 1, 3, 4, 6, dan 8.
Menurut Arikunto (2016:299), untuk menentukan kelompok
tinggi, sedang, rendah maka peneliti menggunakan nilai rata-rata dan
standar deviasi nilai tes uraian. Langkah-langkah mengelompokan
peserta didik kedalam 3 kelompok sebagai berikut:
1) Menjumlah nilai tes prestasi seluruh peserta didik sesuai dengan
kriteria skor yang sudah ditentukan.
2) Mencari rata-rata/ mean dan simpangan baku/ standar deviasi rata-
rata nilai peserta didik dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Mean : �̅� = ∑ 𝒙
𝑵
Keterangan:
�̅� = Nilai rata-rata peserta didik
𝑥 = Skor peserta didik
∑ 𝑥 = Jumlah skor peserta didik
N = Banyaknya peserta didik
Sedangkan untuk mencari standar deviasi dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut:
Standar Deviasi: SD = √∑ 𝑥2
𝑁− (
∑ 𝑥
𝑁)2
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
𝑥 = Skor peserta didik
𝑥2 = Kuadrat setiap skor
38
∑ 𝑥 = Jumlah skor peserta didik
∑ 𝑥2 = Jumlah skor kuadrat peserta didik
(∑ 𝑥)2 = Kuadrat jumlah semua skor
N = Banyaknya peserta didik
Batas Kelompok
𝑥 ≥ �̅� + SD Tinggi
�̅� – SD < 𝑥 < �̅� + SD Sedang
𝑥 ≤ �̅� – SD Rendah
Tabel 3. 2 Kriteria batas kelompok subjek penelitian
3. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu teknik dalam
pengumpulan data dengan melakukan sebuah tanya jawab yang dilakukan
dengan sumber data. Wawancara atau interview yang dilakukan pada
penelitian ini adalah wawancara atau interview terstruktur.
Sebelum penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Siti
Rokhmah selaku guru matematika kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes
untuk mengetahui dan mendapatkan data kondisi awal peserta didik.
Selain itu, wawancara digunakan untuk mendapatkan data kemampuan
komunikasi matematis lisan peserta didik dari subjek terpilih. Dari hasil
angket peserta didik yang sebelumnya telah dikategorikan dengan kategori
gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik yang
akan diambil masing-masing satu subjek untuk kemudian diwawancarai.
39
Pedoman wawancara kemampuan komunikasi matematis ini di
validasi oleh tim ahli yaitu dosen Pendidikan Matematika Universitas
Pancasakti Tegal. Adapun hasil validasi dari tim ahli sebagai berikut:
a. Validator Pertama
Nama Validator : M. Shaefur Rokhman, M.Si
Hasil Validasi : Bahwa pedoman wawancara yang telah
dibuat peneliti dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi. Dengan
saran dan komentar untuk pertanyaan nomor 4 yaitu “Apakah anda
merasa kesulitan untuk menyelesaikan soal tersebut?” perlu diganti
karena tidak sesuai dengan indikator.
b. Validator Kedua
Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd
Hasil Validasi : Bahwa pedoman wawancara yang telah
dibuat peneliti dapat digunakan tetapi perlu sedikit revisi. Dengan
saran dan komentar sebagai berikut:
Saran dan komentar dari validator kemudian dijadikan sebagai bahan
perbaikan. Untuk pedoman wawancara dapat dilihat pada pada lampiran
24.
40
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh
sebuah data dan informasi yang bisa kita temukan dalam berbagai macam
bentuk contoh buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang
berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung dalam penelitian
(Sugiyono, 2020: 314). Dari berbagai macam bentuk dokumentasi tersebut
kemudian data dikumpulan untuk kemudian ditelaah. Pada penelitian ini
dokumentasi yang digunakan meliputi daftar nama dan jumlah peserta
didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes
G. Teknik Analisis Data
Dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data, kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis data.
Menurut Moleong (Salim & Syahrum, 2016) menjelaskan bahwa analisis data
adalah suatu proses mengurutkan dan mengorganisasikan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan kemudian
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Analisis dilakukan secara mendalam pada kemampuan komunikasi
matematis peserta didik setelah dikelompokkan berdasarkan gaya belajarnya.
Pada proses analisis data dilakukan dengan menelaah semua data yang tersdia
dari berbagai macam sumber, yaitu wawancara, pengamatan melalui catatan
lapangan, dokumen pribadi, gambar, foto dan sebagainya. Analisis data
dilakukan terbatas dari hasil tes peserta didik baik secara tulisan maupun lisan.
41
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan model Miles dan Huberman
(Sugiyono, 2020: 321) yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Menurut Sugiyono (2020: 323) mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema
dan polanya dan membuang yang tidak diperlukan. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya apabila diperlukan.
Tahap-tahap mereduksi data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengkoreksi hasil angket gaya belajar matematika peserta didik yang
kemudian di kelompokkan ke dalam tiga jenis gaya belajar yaitu gaya
belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik dan tes
kemampuan komunikasi matematis untuk menentukan peserta didik
yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
b. Hasil angket gaya belajar dan tes kemampuan komunikasi matematis
peserta didik yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian
merupakan data mentah yang kemudian ditransformasi pada catatan
sebagai bahan untuk wawancara.
42
c. Hasil wawancara terhadap subjek penelitian di sederhanakan menjadi
bahasa yang baik dan rapi untuk kemudian diolah agar data tersebut
menjadi data yang siap untuk digunakan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, kemudian untuk langkah selanjutnya adalah
penyajian data. Menurut Sugiyono (2020: 325) melalui penyajian data,
maka data dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga
akan semakin mudah dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini adalah
data yang didapat dari hasil reduksi data berupa uraian singkat yaitu hasil
deskripsi gaya belajar peserta didik dan kemampuan komunikasi
matematis tulis dan lisan sehingga mempermudah peneliti dalam
melanjutkan langkah kesimpulan atau verification.
3. Kesimpulan (Conclusion Drawing/ Verification)
Setelah penyajian data langkah terakhir adalah neraikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan dan konsisten saat peneliti Kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2020: 329).
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan yang
masih baru dan belum pernah ada sebelumnya. Temuan berupa deskripsi
43
atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual
atau interaktif, hipotesis atau teori. Dalam penelitin ini penarikan
kesimpulan berfokus pada hasil angket gaya belajar, hasil pengerjaan
lembar tugas dalam menyelesaikan permasalahan matematika dan hasil
wawancara untuk dapat menemukan karakteristik dari subjek penelitian
yang terpilih.
H. Teknik Penyajian Hasil Analisis
Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2020) terdapat batasan dalam
penyajian data yang merupakan kumpulan dari berbagai macam informasi yang
tersusun dan memberi kemungkinan adanya sebuah penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Salah satu hal yang terpenting dalam penelitian
kualitatif yaitu penyajian. Dengan penyajian yang baik maka hasil dari analisis
kualitatif akan valid.
Dalam penelitian kualitatif data atau informasi yang biasa disajikan
biasanya berbentuk teks yang disajikan secara deskriptif. Data yang dihimpun
berupa kata-kata, gambar, tabel bukan disajikan dalam bentuk angka-angka.
Kata-kata atau teks yang disajikan dalam hasil penelitian harus memberikan
kejelasan tentang apa yang akan dijabarkan dan bisa menjawab pertanyaan dari
apa yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini penyajian hasil analisis berasal
dari hasil analisis angket, tes, dan wawancara disajikan dalam bentuk teks
deskriptif dengan berbantuan tabel dan gambar.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan
komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar peserta didik kelas X IPA 4
melalui soal uraian dalam bentuk cerita yang diunggah (upload) melalui media
online berbantuian aplikasi Google Classroom yang didalamnya
beranggotakan peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes yang terdiri
dari 26 peserta didik pada tahun pelajaran 2020/2021.
Untuk mendapatkan data penelitian, diawali dengan memberikan angket
gaya belajar dan tes kemamampuan komunikasi matematis kepada peserta
didik kelas X IPA 4. Pelaksanaan pengisian angket gaya belajar melalui google
form untuk mendapatkan data gaya belajar dari masing-masing peserta didik.
Berdasarkan hasil angket gaya belajar peserta didik diperoleh bahwa peserta
didik yang menempati masing-masing kelompok tingkatan gaya belajar peserta
didik. Sebanyak 12 peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, sebanyak
13 peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial, sebanyak 1 peserta
didik yang memiliki gaya belajar kinestetik.
45
Tabel 4. 1 Hasil Angket Gaya Belajar Peserta Didik
No Gaya Belajar Jumlah Peserta Didik
1 Visual (V) 12
2 Auditorial (A) 13
3 Kinestetik (K) 1
Total 26
Setelah pengambilan data angket gaya belajar peserta didik
melaksanakan tes kemampuan komunikasi matematis yang dilaksanakan
dalam waktu 120 menit dan diikuti seluruh peserta didik kelas X IPA 4 yaitu
sebanyak 26 peserta didik secara individu. Sebelum pelaksanaan tes, peneliti
terlebih dahulu meminta peserta didik agar mencermati petunjuk pengerjaan
soal yang ada dibagian atas soal. Berdasarkan hasil tes kemampuan komunikasi
matematis yang sudah diberikan maka diperoleh bahwa ada peserta didik yang
menempati masing-masing kategori kemampuan komunikasi matematis.
Peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi matematis tinggi
sebanyak 5 peserta didik, peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi
matematis sedang sebanyak 15 dan peserta didik yang memiliki kemampuan
komunikasi matematis rendah ada 6 peserta didik.
Tabel 4. 2 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
No Kategori Jumlah Peserta Didik
1 Tinggi 5
2 Sedang 15
3 Rendah 6
Total 26
46
Setelah itu di analisis tes kemampuan komunikasi matematis secara
tertulis melalui jawaban peserta didik, dan selanjutnya melakukan wawancara
untuk menganalisis kemampuan komunikasi lisannya.
Setelah mengetahui hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan
hasil angket gaya belajar peserta didik, peneliti menentukan subjek penelitian
menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan subjek dengan
pertimbangan tertentu, alasan pemilihan subjek tersebut adalah karena untuk
menunjukan karakteristik yang signifikan dari tiap kelompok. Dipilih sebanyak
7 subjek dari masing-masing kategori, yaitu 3 subjek dengan gaya belajar
visual, yaitu gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis
tinggi, gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis sedang,
dan gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis rendah; 3
subjek dengan gaya belajar auditorial yaitu gaya belajar auditorial dengan
kemampuan komunikasi matematis tinggi, gaya belajar auditorial dengan
kemampuan komunikasi matematis sedang, dan gaya belajar auditorial dengan
kemampuan komunikasi matematis rendah; kemudian 1 subjek dengan gaya
belajar kinestetik, yaitu gaya belajar kinestetik dengan kemampuan komunikasi
matematis rendah. Berdasarkan hasil angket gaya belajar dan tes kemampuan
komunikasi matematis peserta didik, diperoleh hasil tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Daftar Nama Subjek Penelitian
Nama
Subjek
Kode
Nama Gaya Belajar
Pengelompokan
Kemampuan
Kode
Subjek
ASSK F-02 Visual Tinggi V-1
47
FRF F-09 Visual Sedang V-2
NNA F-19 Visual Rendah V-3
VPA F-25 Auditorial Tinggi A-1
KN F-15 Auditorial Sedang A-2
NDP F-18 Auditorial Rendah A-3
ZMD F-26 Rendah Kinestetik K-1
Subjek penelitian yang sudah ditentukan selanjutnya akan dianalisis
kemampuan komunikasi matematis tulisnya berdasarkan hasil jawaban tes
uraian yang sudah diberikan dan analisis kemampuan komunikasi lisannya dari
hasil wawancara, berdasarkan tinjauan gaya belajarnya. Tiap indikator
kemampuan komunikasi matematis masing-masing diberi kode sebagai
berikut:
Tabel 4. 4 Kode Kemampuan Komunikasi Matematis
No Indikator Kode
1 Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika. Indikator ke-1
2
Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam
menyajikan ide-ide matematika.
Indikator ke-2
3 Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar. Indikator ke-3
4
Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik
dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Indikator ke-4
48
5
Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil
pertanyaan.
Indikator ke-5
Berdasarkan tabel diatas untuk indikator kemampuan menghubungkan
benda nyata ke dalam ide-ide matematika ditulis dengan Indikator ke-1,
indikator kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol
matematika dalam menyajikan ide-ide matematika ditulis dengan Indikator ke-
2, indikator kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi
matematika dengan gambar ditulis dengan Indikator ke-3, indikator
kemampuan peserta didik untuk dapat memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari ditulis dengan
Indikator ke-4, indikator kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan ditulis dengan
Indikator ke-5.
1. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Tertulis
Selanjutnya akan diuraikan analisis hasil tes kemampuan
komunikasi matematis peserta didik berdasarkan jawaban dari soal yang
sudah diberikan.
a. Subjek V-1
1) Nomor 1 (M1)
Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon
yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7
49
m, itentukan itinggi ipohon itersebut?” ididapatkan ihasil ites itulis
isebagai iberikut.
Gambar 4. 1 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M1
Berikut idisajikan ianalisis iuntuk imasing-masing iindikator
ikemampuan ikomunikasi imatematis.
a) Indikator ike-1 i(Kemampuan imenghubungkan ibenda inyata
ike idalam iide-ide imatematika)
Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 idapat
imenuliskan iinformasi iyang iterdapat ipada ipermasalahan
iNomor i1 isecara ilengkap idan isesuai iapa iyang idiketahui
ipada isoal itersebut. iBerdasarkan ianalisis idiatas idapat
idisimpulkan ibahwa isubjek iV-1 imemenuhi iindikator ike-1.
b) Indikator ike-2 i(Kemampuan imenyatakan iperistiwa isehari-
hari idengan isimbol-simbol imatematika idalam imenyajikan
iide-ide imatematika)
50
Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 idapat
imenggunakan isimbol-simbol idalam imatematika
idibuktikan idengan isubjek iV-1 imenuliskan iinformasi iyang
idiketahui idan iyang iditanyakan ipada isoal iNomor i1.
iSubjek iV-1 ijuga idapat imenuliskan isimbol-simbol
imatematika idalam imenuliskan iproses ipenyelesaian
ipermasalahan isoal itersebut. iBerdasarkan ianalisis idiatas
idapat idisimpulkan ibahwa isubjek iV-1 imampu imemenuhi
iindikator ike-2.
c) Indikator ike-3 i(Kemampuan imenjelaskan iide, isituasi
isehari-hari idan irelasi imatematika idengan igambar)
Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 itidak
imenggambarkan iapapun itentang iapa iyang idiketahui ipada
isoal, ihanya imenuliskan iketerangan ijarak ipohon idll.
iBerdasarkan ianalisis itersebut imaka isubjek iV-1 itidak
imemenuhi iindikator ike-3.
d) Indikator ike-4 i(Kemampuan ipeserta ididik iuntuk idapat
imemahami idan imengevaluasi iide imatematik idalam
imenyelesaikan ipermasalahan isehari-hari)
Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1 idapat
imenjawab ipermasalahan idengan imenuliskan irumus idalam
imencari iperbandingan itangen idari isudut ielevasi iyang
iterbentuk idan imenghitung itinggi ipohon idengan
51
imenjumlahkan ihasil idari iperbandingan itangen idengan
itinggi ipenjelajah. iBerdasarkan ianalisis idiatas imaka idapat
idisimpulkan ibahwa isubjek iV-1 imampu imemenuhi
iindikator ike-4.
e) Indikator ike-5 i(Kemampuan imengkomunikasikan
ikesimpulan ijawaban ipermasalahan isehari-hari isesuai ihasil
ipertanyaan)
Pada igambar i4.1 iterlihat ibahwa isubjek iV-1
imenuliskan ikesimpulan ijawaban idari ipermasalahan idalam
imenentukan itinggi ipohon idengan itepat idan ibenar.
iBerdasarkan ianalisis idiatas imaka idapat idisimpulkan
ibahwa isubjek iV-1 imemenuhi iindikator ike-5.
2) Nomor 2 (M2)
Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan
tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok
rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
52
Gambar 4. 2 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M2
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek V-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
53
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam
menggambarkannya kurang tepat pada bagian yang akan
digunakan sebagai tinggi tembok yang akan dicari.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa subjek V-1 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan
tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang
54
tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
3) Nomor 3 (M3)
Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan
layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang
dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal
adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan
hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 3 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M3
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
55
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 3. Subjek V-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam
menggambarkannya kurang tepat pada bagian sudut segitiga.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
56
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa subjek V-1 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan
tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang
tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
4) Nomor 4 (M4)
Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu
1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik
pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut
elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap
puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan
tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
57
Gambar 4. 4 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M4
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
58
yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek V-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan
menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak antar peserta
didik dan tinggi badan peserta didik. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek V-1 memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari menentukan tinggi tiang bendera dengan mengkaitkan
jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan
menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas
maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi
indikator ke-4.
59
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.4 terlihat subjek V-1 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek V-1 tidak memenuhi indikator ke-5.
5) Nomor 5 (M5)
Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada
di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang
dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan
elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan
kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.
Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.
60°
18 m
60
Gambar 4. 5 Hasil TKKM Subjek V-1 Pada M5
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
61
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek V-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan
menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak pemburu
dengan burung dan tinggi pemburu. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek V-1 memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa subjek V-1 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari menentukan tinggi burung elang dengan mengkaitkan
jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan
menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas
62
maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.5 terlihat subjek V-1 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam mencari tinggi
burung elang tersebut dengan benar dan tepat. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-1
mampu memenuhi indikator ke-5.
b. Subjek V-2
1) Nomor 1 (M1)
Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon
yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7
m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis
sebagai berikut.
63
Gambar 4. 6 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M1
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 1 secara lengkap namum kurang sesuai apa yang
diketahui pada soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 1. Subjek V-2 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
64
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 tidak
menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-2 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari perbandingan tangen dari sudut elevasi yang
terbentuk tetapi terdapat kesalahan pada perhitungan tinggi
penjelajah. Berdasarkan analisis diatas maka dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.6 terlihat bahwa subjek V-2 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan, namun dalam
menentukan tinggi pohon kurang tepat karena terdapat
65
kesalahan pada tinggi peserta didiknya. Berdasarkan analisis
diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang
mampu memenuhi indikator ke-5.
2) Nomor 2 (M2)
Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan
tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok
rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
Gambar 4. 7 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M2
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
66
Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek V-2 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 tidak
menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-2 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
67
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari perbandingan sin dari sudut elevasi yang terbentuk
dan menghitung tinggi tembok. Berdasarkan analisis diatas
maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.7 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator ke-5.
3) Nomor 3 (M3)
Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan
layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang
dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal
adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan
hasil tes tulis sebagai berikut.
68
Gambar 4. 8 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M3
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.8 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.8 terlihat bahwa subjek V-2 tidak dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 tidak memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.8 terlihat subjek V-2 tidak menggambar
apapun tentang permasalahan pada soal nomor 3. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator
ke-3.
69
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.8 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.8 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 3. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator
ke-5.
4) Nomor 4 (M4)
Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu
1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik
pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut
elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap
puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan
tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
70
Gambar 4. 9 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M4
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.9 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.9 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek V-2 juga dapat
71
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.9 terlihat subjek V-2 tidak menggambar
apapun tentang permasalahan pada soal nomor 4. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.9 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.9 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 4. Berdasarkan
72
analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator
ke-5.
5) Nomor 5 (M5)
Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada
di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang
dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan
elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan
kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.
Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 10 Hasil TKKM Subjek V-2 Pada M5
60°
18 m
73
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.10 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.10 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek V-2 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
74
Pada gambar 4.10 terlihat subjek V-2 tidak menggambar
apapun tentang permasalahan pada soal nomor 5. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.10 terlihat bahwa subjek V-2 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.10 terlihat subjek V-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 5. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek V-2 tidak memenuhi indikator
ke-5.
c. Subjek V-3
1) Nomor 1 (M1)
Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon
yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7
75
m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis
sebagai berikut.
Gambar 4. 11 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M1
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 tidak
menuliskan informasi pada permasalahan Nomor 1.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-3 tidak memenuhi indikator ke-1.
76
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 1.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.11 terlihat bahwa subjek V-3 dapat
menjawab permasalahan pada nomor 1 tetapi kurang tepat
pada saat menjawabnya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
77
Pada gambar 4.11 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban pada permasalahan nomor 1.
Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa
subjek V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
2) Nomor 2 (M2)
Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan
tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok
rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
Gambar 4. 12 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M2
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
78
Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 1 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek V-3 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 2.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
79
Pada gambar 4.12 terlihat bahwa subjek V-3 dapat
menjawab permasalahan nomor 2 dengan benar tetapi terdapat
perhitungan yang tidak perlu. Berdasarkan analisis diatas
maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.12 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan nomor 2. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3
tidak memenuhi indikator ke-5.
3) Nomor 3 (M3)
Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan
layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang
dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal
adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan
hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 13 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M3
80
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.13 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan
informasi yang terdapat pada permasalahan Nomor 1.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.13 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.13 terlihat bahwa subjek V-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 3.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
81
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.13 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat
menjawab permasalahan nomor 3 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3
tidak memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.13 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 3. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek V-3 tidak memenuhi indikator
ke-5.
4) Nomor 4 (M4)
Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu
1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik
pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut
elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap
puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan
tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
82
Gambar 4. 14 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M4
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.14 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan
informasi yang terdapat pada permasalahan Nomor 4.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.14 terlihat bahwa subjek V-3 tidak dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
83
Nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.14 terlihat bahwa subjek V-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 4.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.14 terlihat bahwa subjek V-3 dapat
menjawab permasalahan nomor 4 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek V-3
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.14 terlihat subjek V-3 menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 4 tetapi kurang
lengkap. Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3
kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
84
5) Nomor 5 (M5)
Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada
di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang
dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan
elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan
kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.
Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 15 Hasil TKKM Subjek V-3 Pada M5
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.15 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan
informasi yang terdapat pada permasalahan Nomor 5.
60°
18 m
85
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.15 terlihat bahwa subjek V-3 tidak
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.15 terlihat bahwa subjek V-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 5.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek V-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.15 terlihat bahwa subjek V-3 dapat
menjawab permasalahan nomor 5, namun pada saat menjawab
kurang pada saat menjumlahkan hasil akhir tinggi burung
elangnya. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-4.
86
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.15 terlihat subjek V-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 5. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek V-3 tidak memenuhi indikator
ke-5.
d. Subjek A-1
1) Nomor 1 (M1)
Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon
yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7
m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis
sebagai berikut.
Gambar 4. 16 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M1
87
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 1 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 1. Subjek A-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
88
Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 tidak
menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal,
hanya menuliskan keterangan jarak pohon dll. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek A-1 tidak memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari perbandingan tangen dari sudut elevasi yang
terbentuk dan menghitung tinggi pohon dengan menjumlahkan
hasil dari perbandingan tangen dengan tinggi penjelajah.
Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa
subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek A-1 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan
tinggi pohon dengan tepat dan benar. Berdasarkan analisis
diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 memenuhi
indikator ke-5.
89
2) Nomor 2 (M2)
Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan
tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok
rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
Gambar 4. 17 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M2
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.
90
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek A-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam
menggambarkannya kurang tepat pada bagian yang akan
digunakan sebagai tinggi tembok yang akan dicari.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
91
Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.17 terlihat bahwa subjek A-1 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan
tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang
tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
3) Nomor 3 (M3)
Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan
layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang
dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal
adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan
hasil tes tulis sebagai berikut.
92
Gambar 4. 18 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M3
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 3. Subjek A-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
93
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal, tetapi dalam
menggambarkannya kurang tepat pada bagian sudut segitiga.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa subjek A-1 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan dalam menentukan
tinggi pohon tetapi hasil akhir dari kesimpulan tersebut kurang
tepat. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
4) Nomor 4 (M4)
Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu
1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik
94
pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut
elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap
puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan
tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
Gambar 4. 19 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M4
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
95
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek A-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan
menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak antar peserta
didik dan tinggi badan peserta didik. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek A-1 memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
96
Pada gambar 4.19 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari menentukan tinggi tiang bendera dengan mengkaitkan
jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan
menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas
maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.19 terlihat subjek A-1 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek A-1 tidak memenuhi indikator ke-5.
5) Nomor 5 (M5)
Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada
di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang
dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan
elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan
kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.
Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.
60°
18 m
97
Gambar 4. 20 Hasil TKKM Subjek A-1 Pada M5
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
98
yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek A-1 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan
menggunakan sudut elevasi yang terbentuk, jarak pemburu
dengan burung dan tinggi pemburu. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek A-1 memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.20 terlihat bahwa subjek A-1 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari menentukan tinggi burung elang dengan mengkaitkan
jarak suatu objek dan sudut yang dibentuk dengan
menuliskannya secara sistematis. Berdasarkan analisis diatas
maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi
indikator ke-4.
99
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.20 terlihat subjek A-1 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek A-1 tidak memenuhi indikator ke-5.
e. Subjek A-2
1) Nomor 1 (M1)
Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon
yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7
m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis
sebagai berikut.
Gambar 4. 21 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M1
100
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 1 secara lengkap namum kurang sesuai apa yang
diketahui pada soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 1. Subjek A-2 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
101
Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 tidak
menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-2 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari perbandingan tangen dari sudut elevasi yang
terbentuk tetapi terdapat kesalahan pada perhitungan tinggi
penjelajah. Berdasarkan analisis diatas maka dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.21 terlihat bahwa subjek A-2 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan, namun dalam
menentukan tinggi pohon kurang tepat karena terdapat
kesalahan pada tinggi peserta didiknya. Berdasarkan analisis
diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang
mampu memenuhi indikator ke-5.
102
2) Nomor 2 (M2)
Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan
tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok
rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
Gambar 4. 22 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M2
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 2 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.
103
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Subjek A-2 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 tidak
menggambarkan apapun tentang apa yang diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-2 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.22 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus dalam
mencari perbandingan sin dari sudut elevasi yang terbentuk
104
dan menghitung tinggi tembok. Berdasarkan analisis diatas
maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.22 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan. Berdasarkan analisis
tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator ke-5.
3) Nomor 3 (M3)
Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan
layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang
dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal
adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan
hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 23 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M3
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
105
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.23 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 3 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.23 terlihat bahwa subjek A-2 tidak dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 tidak memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.23 terlihat subjek A-2 tidak menggambar
apapun tentang permasalahan pada soal nomor 3. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
106
Pada gambar 4.23 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.23 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 3. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator
ke-5.
4) Nomor 4 (M4)
Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu
1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik
pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut
elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap
puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan
tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
107
Gambar 4. 24 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M4
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.24 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 4 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.24 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 4. Subjek A-2 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
108
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.24 terlihat subjek A-2 tidak menggambar
apapun tentang permasalahan pada soal nomor 4. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.24 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.24 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 4. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator
ke-5.
109
5) Nomor 5 (M5)
Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada
di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang
dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan
elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan
kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.
Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 25 Hasil TKKM Subjek A-2 Pada M5
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
60°
18 m
110
Pada gambar 4.25 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 5 secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui pada
soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.25 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek A-2 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 5. Subjek A-2 juga dapat
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.25 terlihat subjek A-2 tidak menggambar
apapun tentang permasalahan pada soal nomor 5. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator
ke-3.
111
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.25 terlihat bahwa subjek A-2 dapat
menjawab permasalahan tetapi terdapat kesalahan dalam
proses perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.25 terlihat subjek A-2 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban permasalahan nomor 5. Berdasarkan
analisis tersebut maka subjek A-2 tidak memenuhi indikator
ke-5.
f. Subjek A-3
1) Nomor 1 (M1)
Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon
yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7
m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis
sebagai berikut.
112
Gambar 4. 26 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M1
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menuliskan informasi pada permasalahan Nomor 1.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-3 tidak memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 1.
113
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.26 terlihat bahwa subjek A-3 dapat
menjawab permasalahan pada Nomor 1 tetapi kurang tepat
pada saat menjawabnya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.26 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban pada permasalahan Nomor 1.
Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa
subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-5.
2) Nomor 2 (M2)
Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan
tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok
rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
114
Gambar 4. 27 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M2
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dengan
subjek A-3 pada soal Nomor 2. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 2.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
115
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.27 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat
menjawab permasalahan Nomor 2 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.27 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 2. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-5.
3) Nomor 3 (M3)
Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan
layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang
dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal
adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan
hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 28 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M3
116
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 3.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
117
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.28 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat
menjawab permasalahan Nomor 3 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.28 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 3. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-5.
4) Nomor 4 (M4)
Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu
1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik
pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut
elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap
puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan
tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
118
Gambar 4. 29 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M4
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 4 namun tidak secara lengkap. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 kurang mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 4 namun hanya pada bagian sudut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 kurang
mampu memenuhi indikator ke-2.
119
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 4.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.29 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat
menjawab permasalahan Nomor 4 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.29 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 4. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-5.
5) Nomor 5 (M5)
Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada
di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang
dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan
120
elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan
kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.
Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 30 Hasil TKKM Subjek A-3 Pada M5
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
pada soal Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
60°
18 m
121
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-
2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 5.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek A-3 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.30 terlihat bahwa subjek A-3 tidak dapat
menjawab permasalahan Nomor 5 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.30 terlihat subjek A-3 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 5. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek A-3
tidak memenuhi indikator ke-5.
g. Subjek K-1
1) Nomor 1 (M1)
122
Dari soal “Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon
yang berjarak 6√3 m dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon adalah 30°. Jika tinggi anggota tersebut 1,7
m, tentukan tinggi pohon tersebut?” didapatkan hasil tes tulis
sebagai berikut.
Gambar 4. 31 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M1
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menuliskan informasi pada permasalahan Nomor 1.
123
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 tidak dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika pada soal
Nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 1.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.31 terlihat bahwa subjek K-1 dapat
menjawab permasalahan pada nomor 1 tetapi kurang tepat
pada saat menjawabnya. Berdasarkan analisis diatas maka
dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak memenuhi
indikator ke-4.
124
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.31 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban pada permasalahan nomor 1.
Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa
subjek K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
2) Nomor 2 (M2)
Dari soal “Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan
tangga yang panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok
rumahnya. Jika tangga itu membentuk sudut 60° dengan tanah,
tentukan tinggi tembok tersebut!” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
Gambar 4. 32 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M2
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
125
Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 dapat
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 2 namun kurang lengkap. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 dapat
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
dengan subjek K-1 menuliskan informasi yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal Nomor 2. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 2.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
126
Pada gambar 4.32 terlihat bahwa subjek K-1 dapat
menjawab permasalahan Nomor 2 dengan benar tetapi
terdapat perhitungan yang tidak perlu. Berdasarkan analisis
diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang
mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.32 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 2. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1
tidak memenuhi indikator ke-5.
3) Nomor 3 (M3)
Dari soal “Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan
layang-layang dengan benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang
dibentuk antara benang layang-layang dengan garis horizontal
adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang tersebut?” didapatkan
hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 33 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M3
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
127
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
pada soal Nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-
2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal Nomor 3.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
128
Pada gambar 4.33 terlihat bahwa subjek K-1 tidak dapat
menjawab permasalahan Nomor 3 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1
tidak memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.33 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 3. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1
tidak memenuhi indikator ke-5.
4) Nomor 4 (M3)
Dari soal “Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu
1,7 m sedang melakukan penghormatan bendera, peserta didik
pertama berada 16 m di depan peserta didik kedua. Jika sudut
elevasi peserta didik pertama dan peserta didik kedua terhadap
puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°, tentukan
tinggi tiang bendera tersebut?” didapatkan hasil tes tulis sebagai
berikut.
129
Gambar 4. 34 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M4
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
pada soal Nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 4.
130
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.34 terlihat bahwa subjek K-1 dapat
menjawab permasalahan Nomor 4 dengan benar. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1
mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.34 terlihat subjek K-1 menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 4 tetapi kurang
lengkap. Berdasarkan analisis diatas maka dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
5) Nomor 5 (M5)
Dari soal “Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada
di sebuah hutan melihat seekor burung elang yang sedang terbang
dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika jarak antara pemburu dan
elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk mendapatkan
kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter”.
131
Didapatkan hasil tes tulis sebagai berikut.
Gambar 4. 35 Hasil TKKM Subjek K-1 Pada M5
Berikut disajikan analisis untuk masing-masing indikator
kemampuan komunikasi matematis.
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menuliskan informasi yang terdapat pada permasalahan
Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek A-3 tidak
menggunakan simbol-simbol dalam matematika dibuktikan
pada soal Nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
60°
18 m
132
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak memenuhi indikator ke-
2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar)
Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek K-1 tidak
menggambarkan apa yang diketahui pada soal nomor 5.
Berdasarkan analisis tersebut maka subjek K-1 tidak
memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari)
Pada gambar 4.35 terlihat bahwa subjek K-1 dapat
menjawab permasalahan Nomor 5 dengan benar tetapi namun
pada saat menjawab kurang pada saat menjumlahkan hasil
akhir tinggi burung elangnya. Berdasarkan analisis diatas
maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Pada gambar 4.35 terlihat subjek K-1 tidak menuliskan
kesimpulan jawaban dari permasalahan Nomor 5. Berdasarkan
analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek K-1
tidak memenuhi indikator ke-5.
133
2. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan
Hasil Wawancara mengenai kemampuan komunikasi matematis
secara lisan selengkapnya terdapat di lampiran 24.
a. Subjek V-1
1) Soal Nomor 1 (M1)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
1?”
V-1 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, sudut
elevasi mata dengan puncak pohon = 30°, tinggi
anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi pohonnya pak”
Dari hasil cuplikaan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 1 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 mampu memenuhi indikator ke-1.
134
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi
yang terbentuk dari mata dengan puncak pohon”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 1. Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal
tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan
135
jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-1 : “Pertama memisalkan jarak pohon dari tempat dia
berdiri sebagai 𝑥, jarak antara bagian pohon yang
segaris dengan mata peserta didik sampai tanah
sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥
dengan perbandingan tangen dari sudut elevasi
yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥
6√3 m dan dihitung
maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian
jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka hasilnya
7,7 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi pohon. Subjek V-1 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang
benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-1 mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
136
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon
tersebut adalah 7,7 m”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan
benar dari permasalahan yaitu menjelaskan tinggi pohon
tersebut adalah (7,7 m). Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi indikator
ke-5.
2) Soal Nomor 2 (M2)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
2?”
V-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut
membentuk sudut 60°dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi temboknya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-
1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap
pada permasalahan nomor 2 dan mampu menjelaskan
137
informasi yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-1 : “Simbol dari sudut cos = 60° adalah sudut yang
terbentuk dari tangga yang bersandar pada
tembok”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-
1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam
informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 2.
Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-1 : “Saya menggambar ilustrasi tangga yang bersandar
dengan segitiga siku-siku beserta dengan sudut
yang terbentuk”
138
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-1 : “Pertama-tama memisalkan tinggi tembok yang
akan di cari sebagai 𝑥. Kemudian mencari cos =
60° yaitu 1
2, kemudian dari hasil tersebut dikali
dengan panjang tangga maka dihasilkan 𝑥 =10 𝑥 1
2
maka x = 5 meter”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi
tembok. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-
langkah yang benar, tetapi pada perhitungan yang terdapat
sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi
indikator ke-4.
139
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi tembok
adalah 5 meter”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban tetapi
dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi tembok
sebenarnya adalah (5√3 m). Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi
indikator ke-5.
3) Soal Nomor 3 (M3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
3?”
V-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang -
layang = 200 m, sudut yang dibentuk antara
benang dengan garis horizontal 45°”
140
Dari hasil cuplikan wawancara diketahui subjek V-1 dapat
menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap pada
permasalahan nomor 3 dan mampu menjelaskan informasi
yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-1 : “Simbol dari sudut sin = 45° adalah sudut yang
terbentuk antara benang dengan garis horizontal”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-
1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam
informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 3.
Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
141
buat beserta keterangannya!”
V-1 : “Saya menggambar ilustrasi anak yang sedang
bermain layang-layang dengan segitiga siku-siku
beserta dengan sudut yang terbentuk dan panjang
benang layang-layangnya”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-1 : “Pertama memisalkan tinggi layang-layang yang
akan dicari sebagai 𝑦. Kemudian menghitung
persamaan dari sin 60° = 𝑦
200 maka dihasilkan
𝑦 = 100√3 m. Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan
tinggi anak yaitu 1,5 m. Maka hasilnya (1,5 +
100√3) m”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi
layang-layang. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-
langkah yang benar, tetapi pada perhitungan yang terdapat
sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas dapat
142
disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskannya pak. Jadi tinggi layang-
layang adalah (1,5 + 100√3 m)”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban tetapi
dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi layang-layang
sebenarnya adalah (1,5 + 100√2 m). Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-5.
4) Soal Nomor 4 (M4)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
4?”
143
V-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta
didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,
sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi tiang bendera pak”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-
1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap
pada permasalahan nomor 4 dan mampu menjelaskan
informasi yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi
yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak
tiang bendera”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-
1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam
informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 4.
Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.
144
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-1 : “Gambar yang saya buat adalah ilustrasi dari 2
peserta didik dan sudut yang terbentuk dari tiang
bendera, terdapat pula panjang antara 2 peserta
didik”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 4, dan menuliskan jawabannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-1 : “Pertama menghitung tan 30° =𝐷𝑒
𝑥+16 maka dihasil-
kan 𝑥 = 8 m. Masukan 𝑥 tadi kedalam persamaan
𝑥√3 = De maka hasilnya 8√3. Selanjutnya
dijumlahkan dengan tinggi peserta didik maka
hasilnya 8√3 + 1,7 m”
145
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi
tiang bendera. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-
langkah yang benar dan perhitungan yang benar. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-1 : “Untuk nomer 4 saya lupa untuk menuliskan
kesimpulannya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan
benar dari permasalahan tersebut, tetapi tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
5) Soal Nomor 5 (M5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
146
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
5?”
V-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak
pemburu dan burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi burung elangnya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-
1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui dengan lengkap
pada permasalahan nomor 5 dan mampu menjelaskan
informasi yang ditanyakan dari soal tersebut. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara
pemburu dan burung”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui subjek V-
1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika dalam
informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 5.
Subjek V-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
147
dalam proses penyelesaian permasalahan soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak
dan sudut menggunakan segitiga siku-siku sebagai
permisalannya.”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 5, dan menuliskan jawabannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-1 mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-1 : “Pertama hitung sin 60° =𝑥
18 dengan hasil 𝑥 = 9√3.
Kemudian jumlahkan 𝑥 dengan tinggi pemburu
maka hasil akhirnya (9√3 + 1,7) m”
148
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan rumus untuk menentukan tinggi
burung elang. Subjek V-1 juga menjelaskan dengan langkah-
langkah yang benar dan perhitungan yang benar. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi elang dari tanah
adalah (9√3 + 1,7) m”
Dari hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan
benar dari permasalahan yaitu menjelaskan tinggi burung
elang tersebut adalah (9√3 + 1,7 m). Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-1 mampu memenuhi
indikator ke-5.
Berdasarkan hasil cuplikan wawancara dapat diketahui bahwa
subjek V-1 pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan
informasi yang diketahui dengan lengkap. Subjek V-1 pada M1, M2,
M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam
149
informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek V-1 pada M2, M3,
M4 dan M5 mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M1
subjek V-1 tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek V-1 pada M1, M4
dan M5 mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar, sedangkan pada M2 dan M3 subjek V-1
mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan yang salah. Subjek V-1 pada M1, M4 dan M5
mampu menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan
pada M2 dan M3 subjek V-1 mampu menjelaskan kesimpulan tetapi
dengan jawaban yang kurang tepat.
b. Subjek V-2
1) Soal Nomor 1 (M1)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
1?”
V-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi
mata = 30°, tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi pohon pak”
150
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang ter-
bentuk dari tinggi puncak pohon”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 1. Subjek V-2 juga dapat menjelaskan simbl-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
151
V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan
jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak
antara bagian pohon yang segaris dengan mata
peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya
menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen
dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° =
𝑥
6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai
𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 =
1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi pohon. Subjek V-2 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar tetapi terdapat
perhitungan yang salah yaitu pada menjumlahkan hasil
152
akhirnya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon
7,6 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
tetapi hasil akhirnya dari tinggi pohon tersebut salah.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
2) Soal Nomor 2 (M2)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
2?”
V-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan
tanah dan panjang tangga = 10 m”
153
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi temboknya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang
terbentuk dari tangga yang bersandar pada
tembok”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 2. Subjek V-2 juga dapat menjelaskan simbl-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
154
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 2 dan tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari
sebagai 𝑥. Kemudian mencari tinggi tembok
dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan
tinggi tembok tersebut 5√3”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tembok. Subjek V-2 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar. Berdasarkan analisis
155
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
tetapi tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 kurang mampu memenuhi
indikator ke-5.
3) Soal Nomor 3 (M3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
3?”
V-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m
dan sudut 45°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
156
V-2 : “Tinggi layang-layang pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 3 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-2 : “Saya tidak tahu dan bingung pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
157
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begitu memahami
soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor
158
tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban. Tinggi layang-layang sebenarnya adalah (1,5 +
100√2 m). Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
4) Soal Nomor 4 (M4)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
4?”
V-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta
didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,
sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi tiang bendera pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 4 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
159
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi
yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak
tiang bendera”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
160
disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan
soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tiang bendera. Subjek V-2 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang salah dan
perhitungan yang salah. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor
tersebut pak”
161
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dengan benar dari permasalahan tersebut dan tidak
menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
5) Soal Nomor 5 (M5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
5?”
V-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak
pemburu dan burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi burung elangnya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
162
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-2 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara
pemburu dan burung”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
163
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya
tidak dapat mengerjakan soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi burung elang. Subjek V-2 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang salah dan
perhitungan yang salah. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dari
permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
164
disimpulkan bahwa subjek V-2 mampu memenuhi indikator
ke-5.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek V-2
pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang
diketahui dengan lengkap. Subjek V-2 pada M1, M2, M3, M4 dan M5
mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi yang
diketahui dan ditanyakan. Subjek V-2 pada M5 mampu menjelaskan
gambar yang ada, sedangkan pada M1, M2, M3 dan M4 subjek V-2
tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek V-2 pada M1 dan M2 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang
benar, sedangkan pada M3, M4 dan M5 subjek V-2 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi terdapat
perhitungan yang salah. Subjek V-2 pada M1 dan M2 mampu
menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M3,
M4 dan M5 subjek V-2 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar.
c. Subjek V-3
1) Soal Nomor 1 (M1)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
165
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
1?”
V-3 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui
pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-3 : “Tidak tahu pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
166
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-3 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut
elevasi yang terbentuk”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-3 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵
𝐵𝐸 maka dihasil-
kan AB = 4 m. Lalu AB dijumlahkan dengan tinggi
anak yaitu hasilnya 5,7 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi pohon. Subjek V-3 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah dan perhitungan yang salah yaitu.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-4.
167
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-3 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dan tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-5.
2) Soal Nomor 2 (M2)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
2?”
V-3 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut
membentuk sudut 60° dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi temboknya pak”
168
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-3 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-3 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang
terbentuk dari tangga yang bersandar pada
tembok”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 2. Subjek V-3 juga dapat menjelaskan simbl-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
169
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 2 dan tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-3 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari
sebagai 𝑥. Lalu mencari tinggi tembok dengan
rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan hasil dari
tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tembok. Subjek V-3 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi
indikator ke-4.
170
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-5.
3) Soal Nomor 3 (M3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
3?”
V-3 : “Tinggi anak 1,5 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi layang-layang pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui
pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
171
disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-3 : “Tidak tahu pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
172
disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-3 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal
tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
173
jawaban. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
4) Soal Nomor 4 (M4)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
4?”
V-3 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta
didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,
sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi tiang bendera pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada
permasalahan nomor 4 tetapi tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
V-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
174
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-3 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
175
V-3 : “Mengitung tan 30° = 𝑡
16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16
= 𝑥. Kemudian menghitung tan 60° = 𝑡
𝑥 hasilnya
𝑡 = √3𝑥 dari persamaan tersebut dikerjakan
menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan
dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7)
m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tiang bendera. Subjek V-3 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator
ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-3 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3
+1,7)
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar dari permasalahan tersebut tetapi tidak
menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-5.
176
5) Soal Nomor 5 (M5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
5?”
V-3 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak
pemburu dan burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi burung elangnya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 tetapi tidak
menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
V-3 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara
pemburu dan burung”
177
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek V-3 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal
tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek V-3 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
V-3 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham
soal tersebut”
178
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek V-3 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi burung elang. Tetapi subjek V-3 tidak
menyelesaikan perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek V-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut diketahui bahwa
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dari
permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek V-3 tidak
mampu memenuhi indikator ke-5.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek V-3
pada M2, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap. Sedangkan pada M1 dan M3 subjek V-3 tidak mampu
menjelaskan informasi yang diketahui. Subjek V-3 pada M2, M4 dan
M5 mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi
yang diketahui dan ditanyakan, sedangkan pada M1 dan M3 subjek V-
179
3 tidak mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam
informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek V-3 pada M1 dan M5
mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M2, M3 dan
M4 subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek V-3 pada M2,
dan M4 mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar, sedangkan pada M1, M3 dan M5 subjek V-3
mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan yang salah. Subjek V-3 pada M2 dan M4 mampu
menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M1,
M3 dan M5 subjek V-3 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar.
d. Subjek A-1
1) Soal Nomor 1 (M1)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
1?”
A-1 : “Sudut elevasi mata dengan puncak pohon = 30°,
tinggi anggota penjelajah = 1,7 m dan jarak pohon
dari tempat dia berdiri yaitu 6√3”
180
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan tinggi pohonnya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 1 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi
yang terbentuk dari mata dengan puncak pohon”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 1. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
181
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-1 : “Saya tidak menggambar ilustrasi pada soal tersebut
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan
jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-1 : “Pertama kita memisalkan jarak pohon dari tempat
dia berdiri sebagai 𝑥, jarak antara bagian pohon
yang segaris dengan mata peserta didik sampai
tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥
dengan perbandingan tangen dari sudut elevasi
yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥
6√3 m dan dihitung
maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian
jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka hasilnya
7,7m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi pohon. Subjek A-1 juga menjelaskan
182
dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang
benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon
tersebut adalah 7,7 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar dari permasalahan yaitu menjelaskan tinggi
pohon tersebut adalah (7,7 m). Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi
indikator ke-5.
2) Soal Nomor 2 (M2)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
183
2?”
A-1 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk
sudut 60° dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi
temboknya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut cos 60° adalah sudut elevasi tangga dengan
tembok”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 2. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
184
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-1 : “Saya menggambar tangga menyandar dengan
tembok dengan menggunakan segitiga siku-siku
dengan sudut yang terbentuk dan panjang
tangganya”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari
sebagai 𝑥. Selanjutnya mencari cos = 60° yaitu 1
2,
kemudian dari hasil tersebut dikali dengan panjang
tangga maka hasilnya 𝑥 =10 𝑥 1
2 maka x =
5 meter”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk
185
menentukan tinggi tembok. Subjek A-1 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar, tetapi pada perhitungan
yang terdapat sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi
tembok adalah 5 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
tetapi dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi tembok
sebenarnya adalah (5√3 m). Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi
indikator ke-5.
3) Soal Nomor 3 (M3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
186
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
3?”
A-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang -
layang = 200 m, sudut yang dibentuk antara
benang dengan garis horizontal 45°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanya tinggi layang-layang pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 3 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk
antara benang dengan garis horizontal”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 3. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbl-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
187
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-1 : “Saya menggambar tinggi anak dan tinggi layang-
layang dengan menggunakan ilustrasi segitiga
siku-siku dimana terdapat keterangan panjang
benang layang-layang, tinggi anak dan sudut yang
terbentuk”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-1 : “Saya memisalkan tinggi layang-layang yang akan
dicari sebagai 𝑦. Lalu menghitung persamaan dari
sin 60° = 𝑦
200 maka dihasilkan 𝑦 = 100√3 m.
188
Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan tinggi anak yaitu
1,5 m. Maka hasil akhirnya (1,5 + 100√3) m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi layang-layang. Subjek A-1 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar, tetapi pada
perhitungan yang terdapat sedikit kesalahan. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang
mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi
layang-layang (1,5 + 100√3) m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
tetapi dengan hasil akhir yang kurang tepat. Tinggi layang-
layang sebenarnya adalah (1,5 + 100√2 m). Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang
mampu memenuhi indikator ke-5.
189
4) Soal Nomor 4 (M4)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
4?”
A-1 : “Peserta didik pertama depan peserta didik kedua
panjangnya 16m
, sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°, tinggi 2
peserta didik yang sama = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 4 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.
190
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi
yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak
tiang bendera”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 4. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-1 : “Saya menggambar tiang bendera dan sudut elevasi
yang terbentuk dari 2 peserta didik beserta jarak
antara peserta didik”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
191
permasalahan nomor 4, dan menuliskan jawabannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-1 : “Pertama-tama saya menghitung tan 30° =𝐷𝑒
𝑥+16
maka dihasilkan 𝑥 = 8 m. Lalu masukan 𝑥 tadi
kedalam persamaan 𝑥√3 = De maka hasilnya 8√3.
Selanjutnya dijumlahkan dengan tinggi peserta
didik maka hasilnya 8√3 + 1,7 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tiang bendera. Subjek A-1 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-1 mampu memenuhi indikator
ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
192
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulannya karena lupa
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar dari permasalahan tersebut tetapi tidak
menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
5) Soal Nomor 5 (M5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
5?”
A-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak
pemburu dan burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan dari soal tersebut adalah tinggi
burung elangnya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
193
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara
pemburu dan burung”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 5. Subjek A-1 juga dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak
dan sudut menggunakan segitiga siku-siku sebagai
permisalannya.”
194
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 5, dan menuliskan jawabannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-1 : “Pertama saya menghitung sin 60° =𝑥
18 dengan
hasil 𝑥 = 9√3”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi burung elang. Subjek A-1 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar, namun
dalam menentukan hasil akhir dari tinggi burung elang belum
dijumlahkan dengan tinggi pemburu. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
195
Cuplikan Wawancara Subjek A-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomer
tersebut karena lupa pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-1 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dengan benar dan tidak menuliskan kesimpulannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek A-1
pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang
diketahui dengan lengkap. Subjek A-1 pada M1, M2, M3, M4 dan M5
mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi yang
diketahui dan ditanyakan. Subjek A-1 pada M2, M3, M4 dan M5
mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M1 subjek A-1
tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek A-1 pada M1, M4 dan M5
mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar, sedangkan pada M2 dan M3 subjek A-1
mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan yang salah. Subjek A-1 pada M1, M4 dan M5
mampu menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan
pada M2 dan M3 subjek A-1 mampu menjelaskan kesimpulan tetapi
dengan jawaban yang kurang tepat.
196
e. Subjek A-2
1) Soal Nomor 1 (M1)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
1?”
A-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi
mata = 30°, tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi pohon pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 1, namun terdapat
sedikit kesalahan pada saat menuliskan tinggi peserta didik.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
197
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang
terbentuk dari tinggi puncak pohon”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 1. Subjek A-2 juga dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 1, dan tidak menuliskan
jawabannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
198
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak
antara bagian pohon yang segaris dengan mata
peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya
menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen
dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° =
𝑥
6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai
𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 =
1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi pohon. Subjek A-2 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar tetapi terdapat
perhitungan yang salah yaitu pada menjumlahkan hasil
akhirnya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon
7,6 m”
199
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
tetapi hasil akhirnya dari tinggi pohon tersebut salah.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-2 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
2) Soal Nomor 2 (M2)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
2?”
A-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan
tanah dan panjang tangga = 10 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi temboknya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 2 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
200
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang
terbentuk dari tangga yang bersandar pada
tembok”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 2. Subjek A-2 juga dapat menjelaskan simbl-simbol
matematika dalam proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat
201
disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari
sebagai 𝑥. Kemudian mencari tinggi tembok
dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan
tinggi tembok tersebut 5√3”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tembok. Subjek A-2 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar, tetapi pada perhitungan
yang terdapat sedikit kesalahan. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
202
A-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
tetapi tidak menuliskannya pada permasalahan nomor 2.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
3) Soal Nomor 3 (M3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
3?”
A-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m
dan sudut 45°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi layang-layang pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 3 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
203
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-2 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk
antara benang dengan garis horizontal”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
204
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begiitu memahami
soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor
tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban. Tinggi layang-layang sebenarnya adalah (1,5 +
205
100√2 m). Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
4) Soal Nomor 4 (M4)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
4?”
A-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta
didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,
sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi tiang bendera pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 4 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
206
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi
yang terbentuk antara 2 peserta didik dari puncak
tiang bendera”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
207
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan
soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tiang bendera. Subjek A-2 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang salah dan
perhitungan yang salah. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor
tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dengan benar dari permasalahan tersebut dan tidak
menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
208
5) Soal Nomor 5 (M5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
5?”
A-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak
pemburu dan burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi burung elangnya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 5 dan mampu
menjelaskan informasi yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-2 mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-2 : “Saya tidak tahu pak”
209
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-2 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya
tidak dapat mengerjakan soal tersebut”
210
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi burung elang. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-2
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dari
permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 mampu memenuhi indikator
ke-5.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek A-2
pada M1, M2, M3, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang
diketahui dengan lengkap. Subjek A-2 pada M1, M2, M3, M4 dan M5
mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi yang
diketahui dan ditanyakan. Subjek A-2 pada M5 mampu menjelaskan
gambar yang ada, sedangkan pada M1, M2, M3 dan M4 subjek A-2
tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek A-2 pada M1 dan M2 mampu
211
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang
benar, sedangkan pada M3, M4 dan M5 subjek A-2 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi terdapat
perhitungan yang salah. Subjek A-2 pada M1, M2 dan M5 mampu
menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M3
dan M4 subjek A-2 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar.
f. Subjek A-3
1) Soal Nomor 1 (M1)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
1?”
A-3 : “Tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui
pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat
212
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 1 karena tidak menggambarkannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
213
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami
soalnya”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi pohon. Subjek A-3 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah dan perhitungan yang salah yaitu.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dan tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas
214
dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-5.
2) Soal Nomor 2 (M2)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
2?”
A-3 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk
sudut 60° dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi
temboknya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 2. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
215
tulis pada lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dari informasi yang diketahui dan ditanyakan pada
soal nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 2 dan tidak menggambarkannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami
216
soalnya”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tembok. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dan tidak menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-5.
3) Soal Nomor 3 (M3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
217
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
3?”
A-3 : “Tinggi anak 1,5 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Tinggi layang-layang”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui
pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
218
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami
soalnya”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
219
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
4) Soal Nomor 4 (M4)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
4?”
A-3 : “Peserta didik pertama depan peserta didik kedua
panjangnya
16m, sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°,
tinggi 2 peserta didik yaitu 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya
pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada
permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
220
disimpulkan bahwa subjek A-3 mampu memenuhi indikator
ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
221
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami
soalnya”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tiang bendera tetapi rumus yang digunakan
dan dijelaskan salah. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
222
jawaban dengan benar dari permasalahan tersebut dan tidak
menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
5) Soal Nomor 5 (M5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
5?”
A-3 : “Tinggi pemburu 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Tinggi burung elang”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui
pada permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
223
tulis pada lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 5 dan tidak menggambarkannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
224
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami
soalnya”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi burung elang. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek A-3 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek A-3
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dari permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
A-3 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek A-3
pada M2 dan M4 mampu menjelaskan informasi yang diketahui dengan
lengkap. Sedangkan pada M1, M3 dan M5 subjek A-3 tidak mampu
menjelaskan informasi yang diketahui. Subjek A-3 pada M1, M2, M3,
225
M4 dan M5 tidak mampu menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek A-3 pada M1,
M2, M3, M4 dan M5 tidak mampu menjelaskan mampu menjelaskan
gambar. Subjek A-3 pada M1, M2, M3, M4 dan M5 tidak mampu
menjelaskan menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Subjek A-3 pada M1, M2, M3, M4 dan M5
tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.
g. Subjek K-1
1) Soal Nomor 1 (M1)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
1?”
K-1 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi pohon pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada
permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat
226
disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi
indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
K-1 : “Tidak tahu pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika pada permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu
memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
K-1 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut
elevasi yang terbentuk”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 1. Berdasarkan analisis diatas dapat
227
disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
K-1 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵
𝐵𝐸 maka
dihasilkan AB = 4 m. Lalu AB dijumlahkan
dengan tinggi anak yaitu hasilnya 5,7 m”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi pohon. Subjek K-1 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah dan perhitungan yang salah yaitu.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
K-1 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”
228
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
tetapi jawaban tersebut salah. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-5.
2) Soal Nomor 2 (M2)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
2?”
K-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut
membentuk sudut 60° dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi temboknya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 2. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu
memenuhi indikator ke-1.
229
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
K-1 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang
terbentuk dari tangga yang bersandar pada
tembok”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 2. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 2 dan tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-3.
230
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
K-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari
sebagai 𝑥. Lalu mencari tinggi tembok dengan
rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan hasil dari
tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tembok. Subjek K-1 juga menjelaskan
dengan langkah-langkah yang benar, tetapi ada perhitungan
tambahan yang tidak diperlukan. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
231
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
benar. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek K-1 mampu memenuhi indikator ke-5.
3) Soal Nomor 3 (M3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
3?”
K-1 : “Tinggi anak 1,5 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi layang-layang pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui
pada permasalahan nomor 3 dan tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
232
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
K-1 : “Tidak tahu pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
K-1 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 3. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
233
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
K-1 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal
tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi layang-layang. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi
indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
4) Soal Nomor 4 (M4)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
234
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
4?”
K-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta
didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m,
sudut elevasi tiang bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi tiang bendera pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada
permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator
ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
K-1 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal
235
nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
subjek K-1 mampu memenuhi indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar yang ada
pada permasalahan nomor 4. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi
indikator ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
K-1 : “Menghitung tan 30° = 𝑡
16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16
= 𝑥. Kemudian menghitung tan 60° = 𝑡
𝑥 hasilnya
𝑡 = √3𝑥 dari persamaan tersebut dikerjakan
menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan
dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7)
m”
236
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi tiang bendera. Subjek K-1 juga
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator
ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
K-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3
+1,7)
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar dari permasalahan tersebut tetapi tidak
menuliskannya. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 kurang mampu memenuhi indikator ke-5.
5) Soal Nomor 5 (M5)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan berikut
disajikan analisis untuk masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematisnya:
237
a) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor
5?”
K-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak
pemburu dan burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi burung elangnya pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 dapat menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap pada permasalahan nomor 5. Berdasarkan
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu
memenuhi indikator ke-1.
b) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda
tulis pada lembar jawabmu!”
K-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara
pemburu dan burung”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
238
disimpulkan bahwa subjek K-1 tidak mampu memenuhi
indikator ke-2.
c) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda
buat beserta keterangannya!”
K-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal
tersebut pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan gambar yang ada pada
permasalahan nomor 5. Berdasarkan analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa subjek K-1 mampu memenuhi indikator
ke-3.
d) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan,
ceritakan urutan langkah anda menjawab soal
tersebut?”
K-1 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham
soal tersebut”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 dapat menjelaskan rumus untuk
menentukan tinggi burung elang. Tetapi subjek K-1 tidak
239
menyelesaikan perhitungannya. Berdasarkan analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa subjek K-1 kurang mampu
memenuhi indikator ke-4.
e) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan
secara lisan)
Cuplikan Wawancara Subjek K-1
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya
seperti apa?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Dari hasil cuplikan wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa subjek K-1 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban dari permasalahan nomor 5 dan tidak menuliskannya.
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa subjek
K-1 tidak mampu memenuhi indikator ke-5.
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa subjek K-1
pada M2, M4 dan M5 mampu menjelaskan informasi yang diketahui
dengan lengkap. Sedangkan pada M1 dan M3 subjek K-1 tidak mampu
menjelaskan informasi yang diketahui. Subjek K-1 pada M2, M4 dan
M5 mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam informasi
yang diketahui dan ditanyakan, sedangkan pada M1 dan M3 subjek K-
1 tidak mampu menjelaskan simbol-simbol matematika dalam
informasi yang diketahui dan ditanyakan. Subjek K-1 pada M1 dan M5
mampu menjelaskan gambar yang ada, sedangkan pada M2, M3 dan
240
M4 subjek K-1 tidak dapat menjelaskan gambar. Subjek K-1 pada M
dan M4 mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar, sedangkan pada M1, M3 dan M5 subjek K-1
mampu menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan yang salah. Subjek K-1 pada M2 dan M4 mampu
menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar, sedangkan pada M1,
M3 dan M5 subjek K-1 tidak mampu menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar.
241
3. Triangulasi Data
a. Subjek V-1
1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
V-1 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa
yang diketahui pada soal tersebut.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek V-1 dapat menjelaskan informasi secara lengkap
dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 dapat menghubungkan benda nyata ke dalam
ide-ide matematika.
2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
V-1 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam
menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta
menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut.
242
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek V-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dengan
simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.
3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar)
Berdasarkan analisis tes pada M4 dan M5 subjek V-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada
M2 dan M3 subjek V-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui
pada soal tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M1 subjek V-1
tidak menggambarkan apa yang diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M3, M4 dan
M5 subjek V-1 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M-1
subjek V-1 tidak dapat menjelaskan gambar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek V-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui pada soal
tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara subjek V-1 dapat
menjelaskan gambar yang ada tetapi belum sempurna. Jadi dapat
disimpulkan bahwa subjek V-1 dapat menjelaskan ide, situasi
sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.
243
4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami
dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M4 dan M5 subjek V-1
dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang
benar, menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek V-1 dapat
menuliskan dengan dengan langkah-langkah yang benar tetapi
terdapat kesalahan dalam proses perhitungannya.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M4 dan M5
subjek V-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar
dan perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek V-1 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek V-1 dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan
rumus yang benar tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara
subjek V-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar
dan perhitungan yang benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat
disimpulkan bahwa subjek V-1 dapat memahami dan
mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan permasalahan
sehari-hari.
244
5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M4 dan M5 subjek V-1
dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan dengan
benar. Pada M2 dan M3 subjek V-1 dapat menuliskan kesimpulan
jawaban dari permasalahan tetapi dengan jawaban yang kurang
tepat.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M4 dan
M5 subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan
benar. Pada pada M2 dan M3 subjek V-1 dapat menjelaskan
kesimpulan tetapi dengan jawaban yang kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek V-1 dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari
permasalahan dengan benar tetapi belum sempurna, pada hasil
wawancara subjek V-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan
bahwa subjek V-1 dapat mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
b. Subjek V-2
1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
245
Berdasarkan analisis tes pada M2, M3, M4 dan M5 subjek V-
2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang
diketahui pada soal tersebut. Pada M1 subjek V-2 dapat
menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut
tetapi terdapat sedikit kesalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek V-2 dapat menjelaskan informasi secara lengkap
dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek V-2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai
apa yang diketahui soal tersebut tetapi belum sempurna. Jadi dapat
disimpulkan bahwa subjek V-2 dapat menghubungkan benda nyata
ke dalam ide-ide matematika.
2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M4 dan M5 subjek V-
2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam
menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta
menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Pada M3 subjek V-2 tidak dapat menggunakan simbol-
simbol dalam matematika.
246
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek V-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek V-2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam
menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan tetapi belum
sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek V-2 dapat
menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol
matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.
3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
V-2 tidak dapat menggambarkan apa yang diketahui pada masing-
masing soal.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M5 subjek V-2
dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M1, M2, M3 dan M4
subjek V-2 tidak dapat menjelaskan gambar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar.
4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami
dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari)
247
Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek V-2 dapat menjawab
permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan
dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang benar.
Pada M1 subjek V-2 dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan langkah-
langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M3, M4
dan M5 subjek V-2 dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M2 subjek
V-2 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Pada M3, M4 dan M5 subjek V-2 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek V-2 dapat
menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan
jawaban yang kurang tepat. Pada M2, M3, M4 dan M5 subjek V-2
tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.
248
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1 dan M2
subjek V-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.
Pada pada M3, M4 dan M5 subjek V-2 tidak dapat menjelaskan
kesimpulan jawaban dengan benar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-2 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
c. Subjek V-3
1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek V-3 dapat
menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui
pada soal tersebut. Pada M1, M3, M4 dan M5 subjek V-3 tidak
dapat menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal
tersebut tetapi terdapat sedikit kesalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M4 dan M5
subjek V-3 dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan sesuai
apa yang diketahui pada soal tersebut. Pada M1 dan M3 subjek V-
3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada soal
tersebut.
249
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak dapat menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika.
2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek V-3 dapat
menggunakan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
informasi yang diketahui dan ditanyakan serta menuliskannya pada
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Pada M1, M3, M4
dan M5 subjek V-3 tidak dapat menggunakan simbol-simbol dalam
matematika.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2, M4 dan
M5 subjek V-3 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan. Pada M1 dan M3
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika.
3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar)
250
Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek V-3 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada
M2, M3, M4 dan M5 subjek V-3 tidak menggambarkan apa yang
diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M5 subjek
V-3 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M2, M3 dan M4
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar.
4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami
dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari)
Berdasarkan analisis tes pada M2 dan M4 subjek V-3 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar,
menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan
yang benar. Pada M5 subjek V-3 dapat menjawab permasalahan
dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan
langkah-langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada
M1 dan M3 subjek V-3 dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2 dan M4 subjek
V-3 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
251
perhitungan yang benar. Pada M1, M3 dan M5 subjek V-3 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek V-3 dapat
menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan
jawaban yang kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek
V-3 tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2 dan M4
subjek V-3 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.
Pada M1, M3 dan M5 subjek V-3 tidak dapat menjelaskan
kesimpulan jawaban dengan benar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek V-3 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
d. Subjek A-1
1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
252
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
A-1 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa
yang diketahui pada soal tersebut.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek A-1 dapat menjelaskan informasi secara lengkap
dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 dapat menghubungkan benda nyata ke dalam
ide-ide matematika.
2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
A-1 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam
menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta
menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek A-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dengan
simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.
253
3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar)
Berdasarkan analisis tes pada M4 dan M5 subjek A-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada
M2 dan M3 subjek A-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui
pada soal tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M1 subjek A-1
tidak menggambarkan apa yang diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M3, M4 dan
M5 subjek A-1 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M-1
subjek A-1 tidak dapat menjelaskan gambar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek A-1 dapat menggambarkan apa yang diketahui pada soal
tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara subjek A-1 dapat
menjelaskan gambar yang ada tetapi belum sempurna. Jadi dapat
disimpulkan bahwa subjek A-1 dapat menjelaskan ide, situasi
sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.
4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami
dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M4 dan M5 subjek A-1
dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang
benar, menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek A-1 dapat
254
menuliskan dengan dengan langkah-langkah yang benar tetapi
terdapat kesalahan dalam proses perhitungannya.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M4 dan M5
subjek A-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar
dan perhitungan yang benar. Pada M2 dan M3 subjek A-1 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek A-1 dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan
rumus yang benar tetapi belum sempurna, pada hasil wawancara
subjek A-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar
dan perhitungan yang benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat
disimpulkan bahwa subjek A-1 dapat memahami dan
mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan permasalahan
sehari-hari.
5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Berdasarkan analisis tes pada M1 dan M4 subjek A-1 dapat
menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan dengan benar.
Pada M2 dan M3 subjek A-1 dapat menuliskan kesimpulan
jawaban dari permasalahan tetapi dengan jawaban yang kurang
tepat. Pada M5 subjek A-1 tidak menuliskan kesimpulan jawaban
dari permasalahan.
255
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M4 dan
M5 subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan
benar. Pada pada M2 dan M3 subjek A-1 dapat menjelaskan
kesimpulan tetapi dengan jawaban yang kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek A-1 dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari
permasalahan dengan benar tetapi belum sempurna, pada hasil
wawancara subjek A-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban
dengan benar tetapi belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan
bahwa subjek A-1 dapat mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
e. Subjek A-2
1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M2, M3, M4 dan M5 subjek A-
2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang
diketahui pada soal tersebut. Pada M1 subjek A-2 dapat
menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut
tetapi terdapat sedikit kesalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek A-2 dapat menjelaskan informasi secara lengkap
dan sesuai apa yang diketahui pada soal tersebut.
256
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek A-2 dapat menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai
apa yang diketahui soal tersebut tetapi belum sempurna. Jadi dapat
disimpulkan bahwa subjek A-2 dapat menghubungkan benda nyata
ke dalam ide-ide matematika.
2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M4 dan M5 subjek A-
2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam
menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan serta
menuliskannya pada proses penyelesaian permasalahan soal
tersebut. Pada M3 subjek A-2 tidak dapat menggunakan simbol-
simbol dalam matematika.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek A-2 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Dari hasil analisis tes dan wawancara, pada analisis tes tertulis
subjek A-2 dapat menggunakan simbol-simbol matematika dalam
menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan tetapi belum
sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek A-2 dapat
menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol
matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.
257
3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
A-2 tidak dapat menggambarkan apa yang diketahui pada masing-
masing soal.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M5 subjek A-2
dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M1, M2, M3 dan M4
subjek A-2 tidak dapat menjelaskan gambar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar.
4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami
dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari)
Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek A-2 dapat menjawab
permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan
dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan yang benar.
Pada M1 subjek A-2 dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan langkah-
langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada M3, M4
dan M5 subjek A-2 dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.
258
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M2 subjek
A-2 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Pada M3, M4 dan M5 subjek A-2 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek A-2 dapat
menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan
jawaban yang kurang tepat. Pada M2, M3, M4 dan M5 subjek A-2
tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M2 dan
M5 subjek A-2 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan
benar. Pada M3 dan M4 subjek A-2 tidak dapat menjelaskan
kesimpulan jawaban dengan benar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-2 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
259
f. Subjek A-3
1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek A-3 dapat
menuliskan informasi secara yang diketahui pada soal tersebut
tetapi kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek A-3 tidak
dapat menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal
tersebut tetapi terdapat sedikit kesalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2 dan M4 subjek
A-3 dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan sesuai apa
yang diketahui pada soal tersebut. Pada M1, M3 dan M5 subjek A-
3 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada soal
tersebut.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak dapat menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika.
2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek A-3 dapat
menggunakan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
informasi tetapi kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek
A-3 tidak dapat menggunakan simbol-simbol dalam matematika.
260
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M2, M3,
M4 dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol
matematika dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika.
3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
A-3 tidak dapat menggambarkan apa yang diketahui pada masing-
masing soal.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan gambar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar.
4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami
dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
A-3 dapat menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus
261
yang salah, menuliskan dengan langkah-langkah yang salah dan
perhitungan yang salah.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1, M2, M3, M4
dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan dengan langkah-
langkah yang benar dan perhitungan yang benar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Berdasarkan analisis tes pada M1, M2, M3, M4 dan M5 subjek
A-3 tidak dapat menuliskan kesimpulan jawaban dari
permasalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M1, M2, M3,
M4 dan M5 subjek A-3 tidak dapat menjelaskan kesimpulan
jawaban.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek A-3 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
g. Subjek K-1
1) Indikator ke-1 (Kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika)
262
Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek K-1 dapat
menuliskan informasi secara lengkap dan sesuai apa yang diketahui
pada soal tersebut. Pada M1, M3, M4 dan M5 subjek K-1 tidak
dapat menuliskan informasi sesuai apa yang diketahui pada soal
tersebut tetapi terdapat sedikit kesalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2, M4 dan M5
subjek K-1 dapat menjelaskan informasi secara lengkap dan sesuai
apa yang diketahui pada soal tersebut. Pada M1 dan M3 subjek K-
1 tidak dapat menjelaskan informasi yang diketahui pada soal
tersebut.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak dapat menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika.
2) Indikator ke-2 (Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika)
Berdasarkan analisis tes pada M2 subjek K-1 dapat
menggunakan simbol-simbol matematika dalam menuliskan
informasi yang diketahui dan ditanyakan serta menuliskannya pada
proses penyelesaian permasalahan soal tersebut. Pada M1, M3, M4
dan M5 subjek K-1 tidak dapat menggunakan simbol-simbol dalam
matematika.
263
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2, M4 dan
M5 subjek K-1 dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan. Pada M1 dan M3
subjek K-1 tidak dapat menjelaskan simbol-simbol matematika
dalam informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika.
3) Indikator ke-3 (Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari
dan relasi matematika dengan gambar)
Berdasarkan analisis tes pada M1 subjek K-1 dapat
menggambarkan apa yang diketahui pada soal dengan benar. Pada
M2, M3, M4 dan M5 subjek K-1 tidak menggambarkan apa yang
diketahui pada soal.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M1 dan M5 subjek
K-1 dapat menjelaskan gambar yang ada. Pada M2, M3 dan M4
subjek V-3 tidak dapat menjelaskan gambar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar.
264
4) Indikator ke-4 (Kemampuan peserta didik untuk dapat memahami
dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari)
Berdasarkan analisis tes pada M2 dan M4 subjek K-1 dapat
menjawab permasalahan dengan menuliskan rumus yang benar,
menuliskan dengan langkah-langkah yang benar dan perhitungan
yang benar. Pada M5 subjek K-1 dapat menjawab permasalahan
dengan menuliskan rumus yang benar, menuliskan dengan
langkah-langkah yang benar tetapi terdapat sedikit kesalahan. Pada
M1 dan M3 subjek K-1 dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus salah dan perhitungan yang salah.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada M2 dan M4 subjek
K-1 dapat menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan
perhitungan yang benar. Pada M1, M3 dan M5 subjek K-1 mampu
menjelaskan dengan langkah-langkah yang benar dan tetapi
terdapat perhitungan kurang tepat.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak dapat memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
5) Indikator ke-5 (Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan)
Berdasarkan analisis tes pada M4 subjek K-1 dapat
menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan tetapi dengan
265
jawaban yang kurang lengkap. Pada M1, M2, M3 dan M5 subjek
K-1 tidak menuliskan kesimpulan jawaban dari permasalahan.
Berdasarkan analisis hasil wawancara pada pada M2 dan M4
subjek K-1 dapat menjelaskan kesimpulan jawaban dengan benar.
Pada M1, M3 dan M5 subjek K-1 tidak dapat menjelaskan
kesimpulan jawaban dengan benar.
Dari hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa subjek K-1 tidak dapat mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
266
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil angket gaya belajar peserta didik kelas X IPA 4
terdapat 26 peserta didik diperoleh 12 peserta didik memiliki gaya belajar
visual, 13 peserta didik memiliki gaya belajar auditorial dan 1 peserta didik
dengan gaya belajar kinestetik. Kemampuan komunikasi matematis untuk
setiap kategori gaya belajar dideskripsikan sebagai berikut.
1. Gaya Belajar Visual
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Tertulis dan Lisan dengan Gaya Belajar Visual adalah subjek V-1, subjek
V-2 dan subjek V-3. Dengan penjelasan dari tiap tingkatan kemampuan
komunikasi matematis sebagai berikut.
a. Gaya Belajar Visual Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis
Tinggi
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Tinggi adalah subjek V-1. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan Gaya Belajar Visual berdasarkan kemampuan komunikasi
matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi kelima indikator
kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator 1 sampai dengan 5.
Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis
tersebut subjek V-1 dengan gaya belajar visual masih kurang memenuhi
pada indikator ke-4.
Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
1 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan
267
informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua
soal. Sehingga subjek V-1 dengan gaya belajar visual mampu
menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.
Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
1 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan simbol-
simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga
subjek V-1 dengan gaya belajar visual mampu menyatakan peristiwa
sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-
ide matematika.
Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
1 dengan gaya belajar visual dapat menggambarkan bangun yang sesuai
dengan ilustrasi soal disertai dengan sudutnya. Hal ini dapat dilihat dari
subjek V-1 yang dapat menggambarkan 4 dari 5 ilustrasi soal. Sehingga
subjek V-1 dengan gaya belajar visual mampu menjelaskan ide, situasi
sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.
Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
1 dengan gaya belajar visual dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah yang benar
tetapi terdapat sedikit kesalahan pada proses perhitungan. Hal ini dapat
dilihat dari subjek V-1 pada M2 dan M3. Sehingga subjek V-1 dengan
gaya belajar visual kurang mampu memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
268
Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
1 dengan gaya belajar visual dapat menyimpulkan jawaban yang
diperoleh diakhir penyelesaian. Sehingga subjek V-1 dengan gaya
belajar visual mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi
matematis dengan gaya belajar visual dapat dikategorikan baik. Hal
tersebut karena peserta didik subjek V-1 dengan gaya belajar visual
dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi dapat menuliskan
dan menjelaskan bentuk representasi matematis berupa rumus-rumus
yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Peserta didik dengan gaya belajar visual juga menggunakan bahasa
matematika dengan baik yaitu dengan menuliskan dan menjelaskan
simbol-simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian
permasalahan matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang
diketahui dan ditanyakan dari soal. Peserta didik gaya belajar visual
dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi juga dapat
menggambarkan bangun yang sesuai disertai dengan keterangan
gambar dan dapat memberikan alur pikirannya secara jelas yaitu dengan
menuliskan langkah-langkah, serta dapat menggunakan berbagai
bentuk representasi yaitu dengan melakukan perhitungan dan
menuliskan kesimpulan dengan benar. Hal ini berbeda dengan
269
penelitian (Auliana, 2017) yang memberikan hasil peserta didik dengan
gaya belajar visual cenderung mengkomunikasikan soal dengan
jawaban yang singkat melalui proses menjawab soal dengan jawaban
yang menuju ke poin-poinnya saja.
b. Gaya Belajar Visual Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis
Sedang
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Sedang adalah subjek V-2. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan Gaya Belajar Visual berdasarkan kemampuan komunikasi
matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi kedua indikator
kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator ke-1 dan indikator
ke-2. Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis
tersebut subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak memenuhi pada
indikator ke-3, indikator ke-4 dan indikator ke-5.
Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
2 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan
informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua
soal. Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual mampu
menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.
Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
2 dengan gaya belajar visual dapat menuliskan dan menjelaskan simbol-
simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga
subjek V-2 dengan gaya belajar visual mampu menyatakan peristiwa
270
sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-
ide matematika.
Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
2 dengan gaya belajar visual tidak dapat menggambarkan bangun yang
sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-2 yang
tidak menggambarkan ilustrasi bangun dari semua permasalahan.
Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak mampu
menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan
gambar.
Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
2 dengan gaya belajar visual tidak dapat menjawab permasalahan
dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah
yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-2
pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menjawab permasalahan dengan
benar. Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak mampu
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari.
Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
2 dengan gaya belajar visual tidak dapat menyimpulkan jawaban yang
diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-2
pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menuliskan kesimpulan dari
permasalahan. Sehingga subjek V-2 dengan gaya belajar visual tidak
271
mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi
matematis dengan gaya belajar visual dapat dikategorikan sedang. Hal
tersebut karena peserta didik subjek V-2 dengan gaya belajar visual
dengan kemampuan komunikasi matematis sedang dapat menggunakan
bahasa matematika dengan baik yaitu dengan menuliskan simbol-
simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian permasalahan
matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide
matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang diketahui dan di
tanyakan dari soal. Hal ini berbeda dengan penelitian (Wijayanti et al.,
2019) bahwa peserta didik dengan gaya belajar visual dapat secara
singkat menghubungkan benda nyata dan gambar ke dalam ide
matematika, serta melakukan penarikan kesimpulan dari pernyataan
matematika.
c. Gaya Belajar Visual Dengan Kemampuan Komunikasi Matematis
Rendah
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Rendah adalah subjek V-3. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan Gaya Belajar Visual berdasarkan kemampuan komunikasi
matematis tertulis dan lisan tidak mampu memenuhi kelima indikator
kemampuan komunikasi matematis.
272
Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menuliskan dan menjelaskan
informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap. Hal ini dapat
dilihat dari subjek V-3 hanya menuliskan pada M2. Sehingga subjek V-
3 dengan gaya belajar visual tidak mampu menghubungkan benda nyata
ke dalam ide-ide matematika.
Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menuliskan dan menjelaskan
simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan. Hal ini
dapat dilihat dari subjek V-3 hanya menuliskan pada M2. Sehingga
subjek V-3 dengan gaya belajar visual tidak mampu menyatakan
peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam
menyajikan ide-ide matematika.
Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menggambarkan bangun yang
sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-3 hanya
menggambarkan ilustrasi dari soal pada M1. Sehingga subjek V-3
dengan gaya belajar visual tidak mampu menjelaskan ide, situasi sehari-
hari dan relasi matematika dengan gambar.
Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menjawab permasalahan
dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah
yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-3
273
hanya menjawab permasalahan M2 dengan benar, sedangkan pada M4
dan M5 dapat menjawab permasalahan tetapi dengan jawaban kurang
lengkap. Sehingga subjek V-3 dengan gaya belajar visual tidak mampu
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari.
Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek V-
3 dengan gaya belajar visual tidak dapat menyimpulkan jawaban yang
diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek V-3
pada semua soal tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil akhir
permasalahan. Sehingga subjek V-3 dengan gaya belajar visual tidak
mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi
matematis dengan gaya belajar visual dapat dikategorikan rendah. Hal
tersebut karena peserta didik subjek V-3 dengan gaya belajar visual
dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi
satupun indikator dari kelima indikator kemampuan komunikasi
matematis. Hal ini sesuai dengan penelitian (Wijayanti et al., 2019)
bahwa peserta didik dengan gaya belajar visual belum maksimal dalam
menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan dan tulisan
dengan benda nyata, gambar serta belum maksimal dalam menyatakan
peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
274
2. Gaya Belajar Auditorial
a. Gaya Belajar Auditorial Dengan Kemampuan Komunikasi
Matematis Tinggi
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Tinggi adalah subjek A-1. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan Gaya Belajar Auditorial berdasarkan kemampuan komunikasi
matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi kelima indikator
kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator 1 sampai dengan 5.
Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis
tersebut subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial masih kurang
memenuhi pada indikator ke-4.
Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
1 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan
informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua
soal. Sehingga subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial mampu
menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.
Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
1 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan
simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan.
Sehingga subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial mampu
menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika
dalam menyajikan ide-ide matematika.
275
Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
1 dengan gaya belajar auditorial dapat menggambarkan bangun yang
sesuai dengan ilustrasi soal disertai dengan sudutnya. Hal ini dapat
dilihat dari subjek A-1 yang dapat menggambarkan 4 dari 5 ilustrasi
soal. Sehingga subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial mampu
menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan
gambar.
Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
1 dengan gaya belajar auditorial dapat menjawab permasalahan dengan
menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah yang benar
tetapi terdapat sedikit kesalahan pada proses perhitungan. Hal ini dapat
dilihat dari subjek A-1 pada M2 dan M3. Sehingga subjek A-1 dengan
gaya belajar auditorial kurang mampu memahami dan mengevaluasi ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
1 dengan gaya belajar auditorial dapat menyimpulkan jawaban yang
diperoleh diakhir penyelesaian. Sehingga subjek A-1 dengan gaya
belajar auditorial mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi
matematis dengan gaya belajar auditorial dapat dikategorikan baik. Hal
tersebut karena peserta didik subjek A-1 dengan gaya belajar auditorial
dapat menuliskan dan menjelaskan bentuk representasi matematis
276
berupa rumus-rumus yang digunakan dalam menyelesaikan
permasalahan matematika. Peserta didik dengan gaya belajar auditorial
juga menggunakan bahasa matematika dengan baik yaitu dengan
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan simbol-
simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian permasalahan
matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide
matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang diketahui dan di
tanyakan dari soal. Peserta didik dengan gaya belajar auditorial juga
dapat menggambarkan bangun yang sesuai disertai dengan keterangan
gambar dan dapat memberikan alur pikirannya dengan jelas yaitu
dengan menuliskan langkah-langkah, serta dapat menggunakan
berbagai bentuk representasi yaitu dengan melakukan perhitungan dan
menuliskan kesimpulan dengan benar. Hal ini sesuai dengan penelitian
(Wijayanti et al., 2019) bahwa peserta didik dengan gaya belajar
auditorial menunjukkan bahwa subyek dapat mengubah kalimat
menjadi ide matematika; dapat menjelaskan ide-ide matematika
(rumus); mengubah peristiwa sehari-hari ke dalam simbol matematika;
menjelaskan proses penyelesaian soal; serta dapat melakukan penarikan
kesimpulan, tetapi belum dapat menjelaskan ide-ide matematika dalam
bentuk gambar.
b. Gaya Belajar Auditorial Dengan Kemampuan Komunikasi
Matematis Sedang
277
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Sedang adalah subjek A-2. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan Gaya Belajar Auditorial berdasarkan kemampuan komunikasi
matematis tertulis dan lisan mampu memenuhi dua indikator
kemampuan komunikasi matematis, yaitu indikator ke-1 dan indikator
ke-2. Namun dari kelima indikator kemampuan komunikasi matematis
tersebut subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial tidak memenuhi
pada indikator ke-3, indikator ke-4 dan indikator ke-5.
Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
2 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan
informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap pada semua
soal. Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial mampu
menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.
Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
2 dengan gaya belajar auditorial dapat menuliskan dan menjelaskan
simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan permasalahan.
Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial mampu
menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika
dalam menyajikan ide-ide matematika.
Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
2 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menggambarkan bangun
yang sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-2
yang tidak menggambarkan ilustrasi bangun dari semua permasalahan.
278
Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu
menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan
gambar.
Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
2 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menjawab permasalahan
dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah
yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-2
pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menjawab permasalahan dengan
benar. Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial tidak
mampu memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
2 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menyimpulkan jawaban
yang diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek
A-2 pada M3, M4 dan M5 tidak dapat menuliskan kesimpulan dari
permasalahan. Sehingga subjek A-2 dengan gaya belajar auditorial
tidak mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi
matematis dengan gaya belajar auditorial dapat dikategorikan sedang.
Hal tersebut karena peserta didik dengan gaya belajar auditorial dapat
menggunakan bahasa matematika dengan baik yaitu dengan
menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan penyelesaian
279
permasalahan matematika dan dapat menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika dengan menuliskan dan menjelaskan yang
diketahui dan di tanyakan dari soal. Hal ini sesuai dengan penelitian
(Wijayanti et al., 2019) bahwa peserta didik dengan gaya belajar
auditorial dapat mengubah kalimat ide menjadi ide matematika dan
mengubah peristiwa sehari-hari ke dalam simbol matematika.
c. Gaya Belajar Auditorial Dengan Kemampuan Komunikasi
Matematis Rendah
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Rendah adalah subjek A-3. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan Gaya Belajar Auditorial berdasarkan kemampuan komunikasi
matematis tertulis dan lisan tidak mampu memenuhi kelima indikator
kemampuan komunikasi matematis.
Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menuliskan dan
menjelaskan informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap.
Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3 tidak menuliskannya pada semua
permasalahan. Sehingga subjek A-3 dengan gaya belajar auditorial
tidak mampu menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide
matematika.
Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menuliskan dan
menjelaskan simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan
280
permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3 tidak
menuliskannya pada semua permasalahan. Sehingga subjek A-3 dengan
gaya belajar auditorial tidak mampu menyatakan peristiwa sehari-hari
dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika.
Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menggambarkan bangun
yang sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3
tidak menggambarkannya sama sekali dari kelima soal. Sehingga
subjek A-3 dengan gaya belajar auditorial tidak mampu menjelaskan
ide, situasi sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.
Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menjawab permasalahan
dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah
yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek A-3
menjawab permasalahan tidak dengan rumus dan langkah-langkah
yang benar. Sehingga subjek A-3 dengan gaya belajar auditorial tidak
mampu memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek A-
3 dengan gaya belajar auditorial tidak dapat menyimpulkan jawaban
yang diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek
A-3 pada semua soal tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil
281
akhir permasalahan. Sehingga subjek A-3 dengan gaya belajar
auditorial tidak mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi
matematis dengan gaya belajar auditorial dapat dikategorikan rendah.
Hal tersebut karena peserta didik subjek A-3 gaya belajar auditorial
dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi
satupun indikator dari kelima indikator kemampuan komunikasi
matematis. Hal ini sesuai dengan penelitian (Syarifah et al., 2017) yang
memberikan hasil peserta didik dengan gaya belajar auditorial
cenderung kurang mampu merepresentasikan ide-ide matematis ke
dalam model matematika atau tulisan, menggambarkan ide-ide
matematis secara visual, dan kurang mampu menggunakan lambang,
notasi dan persamaan matematika secara lengkap dan benar.
3. Gaya Belajar Kinestetik
a. Gaya Belajar Kinestetik Dengan Kemampuan Komunikasi
Matematis Rendah
Subjek penelitian untuk Kemampuan Komunikasi Matematis
Rendah adalah subjek K-1. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan Gaya Belajar Kinestetik berdasarkan kemampuan komunikasi
matematis tertulis dan lisan tidak mampu memenuhi kelima indikator
kemampuan komunikasi matematis.
282
Pada indikator ke-1 kemampuan komunikasi matematis subjek K-
1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menuliskan dan
menjelaskan informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan lengkap.
Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1 hanya menuliskan pada M2.
Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar kinestetik tidak mampu
menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika.
Pada indikator ke-2 kemampuan komunikasi matematis subjek K-
1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menuliskan dan
menjelaskan simbol-simbol matematika dalam menyelesaikan
permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1 hanya menuliskan
pada M2. Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar kinestetik tidak
mampu menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol
matematika dalam menyajikan ide-ide matematika.
Pada indikator ke-3 kemampuan komunikasi matematis subjek K-
1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menggambarkan bangun
yang sesuai dengan ilustrasi soal. Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1
hanya menggambarkan ilustrasi dari soal pada M1. Sehingga subjek K-
1 dengan gaya belajar kinestetik tidak mampu menjelaskan ide, situasi
sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar.
Pada indikator ke-4 kemampuan komunikasi matematis subjek K-
1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menjawab permasalahan
dengan menuliskan rumus yang benar dan dengan langkah-langkah
yang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari subjek K-1
283
hanya menjawab permasalahan M2 dengan benar, sedangkan pada M4
dan M5 dapat menjawab permasalahan tetapi dengan jawaban kurang
lengkap. Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar kinestetik tidak
mampu memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Pada indikator ke-5 kemampuan komunikasi matematis subjek K-
1 dengan gaya belajar kinestetik tidak dapat menyimpulkan jawaban
yang diperoleh diakhir penyelesaian. Hal ini dapat dilihat dari subjek
K-1 pada semua soal tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil
akhir permasalahan. Sehingga subjek K-1 dengan gaya belajar
kinestetik tidak mampu mampu mengkomunikasikan kesimpulan
jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, kemampuan komunikasi
matematis dengan gaya belajar kinestetik dapat dikategorikan rendah.
Hal tersebut karena peserta didik subjek K-1 gaya belajar kinestetik
dengan kemampuan komunikasi matematis rendah tidak memenuhi
satupun indikator dari kelima indikator kemampuan komunikasi
matematis. Hal ini sesuai dengan penelitian (Auliana, 2017) yang
memberikan hasil peserta didik dengan gaya belajar kinestetik
cenderung tidak memperhatikan simbol-simbol matematika, tidak
menuliskan simbol-simbol matematika dalam mengkomunikasikan
jawabannya dan juga tidak membuat kesimpulan.
284
Berikut ini peneliti menyajikan tabel hasil penelitian kemampuan
komunikasi matematis peserta didik dari masing-masing indikator kemampuan
komunikasi matematis:
No Subjek
Indikator
Kemampuan Komunikasi Matematis
IDK 1 IDK 2 IDK 3 IDK 4 IDK 5
1 V-1 √ √ √ √ √
2 V-2 √ √ - - -
3 V-3 - - - - -
4 A-1 √ √ √ √ √
5 A-2 √ √ - - -
6 A-3 - - - - -
7 K-1 - - - - -
Tabel 4. 5 Ketercapaian pada Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis
Berdasarkan hasil tabel tersebut kemampuan komunikasi matematis tulis
dan lisan pada subjek dengan gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial
memiliki jumlah ketercapaian indikator kemampuan komunikasi matematis
yang sama. Dari hal tersebut dapat dikategorikan bahwa gaya belajar visual dan
gaya belajar auditorial termasuk kedalam kategori sedang, karena subjek pada
dua gaya belajar tersebut hanya memenuhi beberapa indikator kemampuan
komunikasi matematis saja. Sedangkan gaya belajar kinestetik dapat
dikategorikan kedalam kategoori rendah, karena subjek pada gaya belajar
tersebut sama sekali tidak memenuhi satupun indikator kemampuan
komunikasi matematis.
285
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari kemampuan
komunikasi matematis peserta didik kelas X IPA 4 SMA Negeri 3 Brebes yang
ditinjau dari gaya belajar maka peneliti merumuskan kesimpulan sebagai
berikut.
1. Gaya Belajar Visual
a. Gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi
mampu memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi matematis
lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda nyata ke
dalam ide-ide matematika, kemampuan menyatakan peristiwa sehari-
hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika, kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan
relasi matematika dengan gambar, mampu peserta didik untuk dapat
memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari dan kemampuan mengkomunikasikan
kesimpulan jawaban permasalahan sehari-hari sesuai hasil
pertanyaan.
b. Gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis
sedang mampu memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi
matematis lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda
286
nyata ke dalam ide-ide matematika dan kemampuan menyatakan
peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam
menyajikan ide-ide matematika.
c. Gaya belajar visual dengan kemampuan komunikasi matematis
rendah tidak mampu memenuhi satupun indikator kemampuan
komunikasi matematis lisan dan tulisan.
2. Gaya Belajar Auditorial
a. Gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis
tinggi mampu memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi
matematis lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda
nyata ke dalam ide-ide matematika, kemampuan menyatakan
peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam
menyajikan ide-ide matematika, kemampuan menjelaskan ide, situasi
sehari-hari dan relasi matematika dengan gambar, kemampuan peserta
didik untuk dapat memahami dan mengevaluasi ide matematik dalam
menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan kemampuan
mengkomunikasikan kesimpulan jawaban permasalahan sehari-hari
sesuai hasil pertanyaan.
b. Gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis
sedang mampu memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi
matematis lisan dan tulisan yaitu kemampuan menghubungkan benda
nyata ke dalam ide-ide matematika dan kemampuan menyatakan
287
peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam
menyajikan ide-ide matematika.
c. Gaya belajar auditorial dengan kemampuan komunikasi matematis
rendah tidak mampu memenuhi satupun indikator kemampuan
komunikasi matematis lisan dan tulisan.
3. Gaya Belajar Kinestetik
a. Gaya belajar kinestetik dengan kemampuan komunikasi matematis
rendah tidak mampu memenuhi satupun indikator kemampuan
komunikasi matematis lisan dan tulisan.
288
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang dapat peneliti
sampaikan adalah sebagai berikut.
1. Peserta Didik
Dengan adanya penelitian ini diharapkan peserta didik mampu
menerapkan gaya belajar yang ada pada masing-masing peserta didik
dalam pembelajaran matematika dan membuat peserta didik lebih aktif,
kreatif dan mampu mengembangkan ketrampilannya dalam belajar
sehingga hasil belajar yang diperoleh akan maksimal.
2. Guru
a. Sebaiknya guru membantu peserta didik dalam pembelajaran
matematika dengan memberikan perhatian lebih kepada peserta didik
ketika proses pembelajaran daring.
b. Guru diharapkan mampu menerapkan berbagai pendekatan, metode,
teknik dalam pembelajaran matematika secara daring dengan
menyesuaikan keragaman gaya belajar peserta didik.
3. Sekolah
Hendaknya menyediakan fasilitas penunjang yang mampu mendukung
pelaksanaan pembelajaran secara daring agar pembelajaran tersebut dapat
efektif dan menarik untuk peserta didik. Memotivasi guru untuk lebih
inovatif dan kreatif dalam menerapkan strategi pembelajaran sesuai.
289
4. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya. Perlu
adanya penelitian lanjutan yang mengangkat tema serupa dengan waktu
penelitian yang lebih lama dan mendalam, serta menggunakan alat ukur
yang lebih bervariasi sehingga dapat menyempurnakan penelitin ini
dengan lebih baik.
290
DAFTAR PUSTAKA
Acha, B., & Nova, A. (2018). Analisis Kapasitas Oksigen Gedung Olahraga Indoor
Sport Aceh. Jurnal Olahraga Rekreasi Samudra (JORS) : Jurnal Ilmu
Olahraga, Kesehatan dan Rekreasi, 1.
Ahmad, A. (2008). A Cognitive Tool to Support Mathematical Communication in
Fraction Word Problem Solving. 7(4), 10.
Arikunto, S. (2016). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara.
Auliana, N. (2017). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada
Materi Statistika Ditinjau dari Gaya Belajar Visual, Auditorial,
Kinestetik (VAK). Simki-Techsain, Vol. 1(6) : 3-8.
Bire, A. L., & Geradus, U. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan
Kinestetik terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Kependidikan:
Penelitian Inovasi Pembelajaran, 44(2).
De Porter, B., & Hernacki, M. (2015). Quantum Learning. Bandung : Kaifa
Kadir. (2008). Kemampuan Komunikasi Matematik dan Ketrampilan Sosial Siswa
dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Kariadinata, R. (2013). Trigonometri Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Kosko, K. W., & Wilkins, J. L. M. (2012). Mathematical Communication and Its
Relation to the Frequency of Manipulative Use. International Electronic
Journal of Mathematics Education. 5, (2), 79-90
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: PT Refika Aditama.
Masganti, S. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing
Mousa, N. (2014). The Importance of Learning Styles in Education. International
Journal of Education, Vol.1, No.2, hal.19-27.
Paridjo, M. (2018). Kemampuan Komunikasi Matematika Mahasiswa Dengan
Group Investigation Ditinjau Dari Aktivitas Belajar. AKSIOMA :
Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 9(1), 79–96
Prayitno, S., Suwarsono, S., & Siswono, T. Y. E. (2013). Identifikasi Indikator
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal
291
Matematika Berjenjang pada tiap-tiap Jenjangnya. Konferensi
Nasional Pendidikan Matematika V. Malang: Universitas Negeri
Malang
Rakhmawati, N. M., Paridjo, M., & Sholikhakh, R. A. (2019). Analisis Kemampuan
Komunikasi Matematis Melalui Model Reciprocal Teaching pada
materi Kbus dan Balok. JIPMat, 4(2).
Rusgianto, M. S. (2012). Trigonometri. Yogyakarta:CV. Grafika Indah.
Rusman, Kurniawan, D., & Riyana, C. (2013). Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Salim, & Syahrum. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Cipta
Pustaka.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D - MPKK.
Bandung: CV Alfabeta
Susongko, P. (2017). Penilaian Hasil Belajar. Badan Penerbitan Universitas
Pancasakti Tegal.
Susongko, P., Hidayati, F., & Isnani. (2020). Pengaruh Persepsi Peserta Didik Pada
Pembelajaran Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti.
Halaman 1–11.
Syarifah, T. J., Sujatmiko, P., & Setiawan, R. (2017). Analisis Kemampuan
Komunikasi Matematis Tertulis Ditinjau Dari Gaya Belajar Pada Siswa
Kelas XI MIPA 1 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.
19.
Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Wijayanti, I. D., Hariastuti, R. M., & Yusuf, F. I. (2019). Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar . Indiktika : Jurnal Inovasi
Pendidikan Matematika, 2(1), 68.
293
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Penelitian
NO NAMA KODE
1 ADITYA MAULANA FAKHRI F-01
2 AJENG SILMI SEKAR KEDATON F-02
3 AL FAJAR MUBAROQ F-03
4 AYU MAGHFIROH F-04
5 BENY ADI SAPUTRA F-05
6 DEPI ROSIANA F-06
7 DIMAS APRIYANTO F-07
8 ELIN YUNIAR TIARA SABILA F-08
9 FIKI RATNA FITRIYANI F-09
10 FITRIA NUR SHIYAMA F-10
11 GUNAWAN WIBISONO F-11
12 HILDA AMANATTUN ISTIKHOMAH F-12
13 IFAN SIDIK NURROHIM F-13
14 INTAN NUR AINI F-14
15 KHUSNA NAKHIROTUL F-15
16 LUTFIANAH NURHIKMAH F-16
17 NABILA ISMI NURUL HIDAYAH F-17
18 NAJWA DAVINA PUTRI F-18
19 NUR ANNISA AZZAHRO F-19
20 PRETI JULIA CITRA F-20
21 RISKI KIRANA ZAKIA F-21
22 SELY TRI AMANDA F-22
23 SULISTIYANI RISQIA F-23
24 TALITHA INEZ MAHESWARI F-24
25 VIOLITA PUTRI ANGGRAENI F-25
26 ZAKINAH MUTIARA DILA F-26
294
Lampiran 2. Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar
KISI-KISI ANGKET GAYA BELAJAR
Indikator Indikator Soal Indikator Gaya Belajar
No Soal
Visual Auditorial Kinestetik
Ingatan
Pembelajaran di kelas Mencatat apa yang
dijelaskan oleh guru
Mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh guru
Mempraktikan langsung apa
yang dijelaskan oleh guru 1
Cara mengingat
sesuatu
Mengingat dengan
melihat
Mengingat dengan
mendengar
Mengingat dengan
mempraktikan 2
Pembelajaran di
dalam kelas
Menggunakan alat
peraga
Membaca petunjuk
penggunaan terlebih
dahulu
Mendengarkan
penjelasan penggunaan
dari teman/guru
Langsung mencoba tanpa
membaca petunjuk
penggunaan
3
Saat mempelajari
materi baru
Memperhatikan apa
yang disampaikan
guru
Menanyakan apa yang
ingin diketahui kepada
teman/guru
Mencoba secara mandiri
sembari mempraktikannya 4
295
Menyukai model
pembelajaran yang
guru lakukan
Power point yang
berisi gambar, tabel
dan peta
Pembelajaran dengan
diskusi kelas
Pembelajaran yang bersifat
praktik 5
Saat Persiapan
menghadapi ujian
Cara menghadapi
ujian
Membaca materi yang
akan diujikan
Belajar sembari
mendengarkan lagu
Menyalin catatan dan
membuat rangkuman 6
Cara menghafal
materi ujian
Menghafal tanpa
mengucapkannya
Menghafal sambil
mengucapkannya
Menghafal sambil
mengucapkannya dan
berjalan
7
Kebiasaan
melakukan sesuatu
Berjalan Melihat keadaan
sekitar Fokus dengan jalan Menggesekan sepatu 8
Membaca Membaca dengan
diam dan teratur
Membaca sembari
menggerakkan bibir
Menggunakan jari sebagai
penunjuk bacaan 9
Mempelajari rumus-
rumus matematika
Membaca buku yang
berisi gambar dan
tabel
Mendengarkan
penjelasan dari
guru/teman
Mempraktikannya langsung 10
Jam istirahat sekolah Membaca komik Mengobrol dengan
teman Bermain mobile game 11
296
Konsentrasi
Kesulitan menerima
instruksi
Memiliki masalah
dalam menerima
instruksi secara verbal
Memiliki masalah dalam
menerima instruksi
secara visual
Kesulitan menerima jika
tidak mempraktikkannya 12
Kebiasaan saat
belajar
Mengingat apa yang
dilihat
Mengingat apa yang
didengar
Mengingat apa yang
dipraktikan 13
Kepribadian
Saat berbicara dengan
seseorang
Memperhatikan wajah
dan melakukan
kontak mata
Fokus pada mendengar
suaranya
Melakukan kontak fisik atau
menyentuh 14
Saat mendapatkan
nilai kurang baik
Melihat nilai secara
terus secara terus
menerus
Memarahi atau kesal
pada diri sendiri Mencorat-coret buku 15
302
Lampiran 4 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Angket Gaya Belajar)
LEMBAR VALIDASI
ANGKET GAYA BELAJAR
Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd
NIDN : 0005035901
Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika
Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal
Tanggal Pengisian : 6 April 2021
A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian
Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Angket Gaya Belajar dan untuk
mengukur kevalidan dari instrumen gaya belajar peserta didik yang akan
digunakan .
B. PETUNJUK
1. Dimohon Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap instrumen
Angket Gaya Belajar Peserta Didik dengan meliputi beberapa aspek
dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom sesuai dengan
kriteria.
2. Aspek-aspek yang dinilai pada angket tersebut yaitu:
A. Kesesuaian indikator dengan tujuan (untuk mengetahui gaya belajar
peserta didik).
303
B. Kesesuaian butir angket dengan indikator.
C. Kesesuaian antara pernyataan/pertanyaan dengan tujuan.
D. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3. Angka-angka yang terdapat pada kolom dimaksudkan:
1 : Tidak relevan / tidak baik
2 : Kurang relevan / kurang baik
3 : Cukup relevan / cukup baik
4 : Relevan / baik
5 : Sangat relevan / sangat baik
4. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti:
A = Dapat digunakan tanpa revisi.
B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit.
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang.
D = Dapat digunakan dengan revisi banyak sekali.
E = Tidak dapat digunakan.
5. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran untuk perbaikan pada kolom
yang telah disediakan.
6. Peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk
mengisi lembar validasi ini, masukan yang Bapak/Ibu berikan menjadi
bahan perbaikan berikutnya.
304
C. PENILAIAN SECARA KHUSUS
No Aspek yang dinilai Penilaian
Saran 1 2 3 4 5
1
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
2
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
3
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
305
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
4
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
5
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
6
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
306
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
7
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
8
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
9
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
307
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
10
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
11
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
12
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
308
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
13
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
14
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
15
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
309
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
D. PENILAIAN SECARA UMUM
Uraian A B C D E
Penilaian secara umum
terhadap format angket gaya
belajar peserta didik.
V
E. KOMENTAR UMUM DAN SARAN
Saran perbaikan langsung pada teks dengan tulisan merah.
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Tegal, 6 April 2021
Validator
Drs. Ponoharjo, M.Pd
NIDN. 0005035901
310
LEMBAR VALIDASI
ANGKET GAYA BELAJAR
Nama Validator : M. Shaefur Rokhman
NIDN : 0605067302
Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika
Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal
Tanggal Pengisian : 24 Maret 2021
A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian
Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Angket Gaya Belajar dan untuk
mengukur kevalidan dari instrumen gaya belajar peserta didik yang akan
digunakan .
B. PETUNJUK
1. Dimohon Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian terhadap instrumen
Angket Gaya Belajar Peserta Didik dengan meliputi beberapa aspek
dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom sesuai dengan
kriteria.
2. Aspek-aspek yang dinilai pada angket tersebut yaitu:
A. Kesesuaian indikator dengan tujuan (untuk mengetahui gaya belajar
peserta didik).
B. Kesesuaian butir angket dengan indikator.
C. Kesesuaian antara pernyataan/pertanyaan dengan tujuan.
D. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
311
3. Angka-angka yang terdapat pada kolom dimaksudkan:
1 : Tidak relevan / tidak baik
2 : Kurang relevan / kurang baik
3 : Cukup relevan / cukup baik
4 : Relevan / baik
5 : Sangat relevan / sangat baik
4. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti:
A = Dapat digunakan tanpa revisi.
B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit.
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang.
D = Dapat digunakan dengan revisi banyak sekali.
E = Tidak dapat digunakan.
5. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan saran untuk perbaikan pada kolom
yang telah disediakan.
6. Peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk
mengisi lembar validasi ini, masukan yang Bapak/Ibu berikan menjadi
bahan perbaikan berikutnya.
312
C. PENILAIAN SECARA KHUSUS
No Aspek yang dinilai Penilaian
Saran 1 2 3 4 5
1
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
2
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
3
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
313
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
4
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
5
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
6
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
314
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
7
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
8
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
9
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
315
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
10
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
11
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
12
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
316
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
13
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
14
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
15
A. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
V
B. Kesesuaian butir angket
dengan indikator
V
317
C. Kesesuian antara
pernyataan/pertanyaan
dengan tujuan
V
D. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
V
318
Lampiran 5 Daftar Rekap Hasil Angket Gaya Belajar
No Nama Gaya Belajar
Keterangan Visual Auditorial Kinestetik
1 ADITYA MAULANA FAKHRI 3 9 3 AUDITORIAL
2 AJENG SILMI SEKAR KEDATON 7 5 3 VISUAL
3 AL FAJAR MUBAROQ 12 3 0 VISUAL
4 AYU MAGHFIROH 3 11 1 AUDITORIAL
5 BENY ADI SAPUTRA 6 8 1 AUDITORIAL
6 DEPI ROSIANA 7 6 2 VISUAL
7 DIMAS APRIYANTO 6 8 1 AUDITORIAL
8 ELIN YUNIAR TIARA SABILA 6 8 1 AUDITORIAL
9 FIKI RATNA FITRIYANI 7 4 4 VISUAL
10 FITRIA NUR SHIYAMA 7 6 2 VISUAL
11 GUNAWAN WIBISONO 6 7 2 AUDITORIAL
12 HILDA AMANATTUN I 7 5 3 VISUAL
13 IFAN SIDIK NURROHIM 6 7 2 AUDITORIAL
14 INTAN NUR AINI 3 9 3 AUDITORIAL
15 KHUSNA NAKHIROTUL 5 6 4 AUDITORIAL
16 LUTFIANAH NURHIKMAH 8 5 2 VISUAL
17 NABILA ISMI NURUL HIDAYAH 10 5 0 VISUAL
18 NAJWA DAVINA PUTRI 5 6 4 AUDITORIAL
19 NUR ANNISA AZZAHRO 7 5 3 VISUAL
20 PRETI JULIA CITRA 7 5 3 VISUAL
21 RISKI KIRANA ZAKIA 3 7 5 AUDITORIAL
22 SELY TRI AMANDA 8 5 2 VISUAL
23 SULISTIYANI RISQIA 7 5 3 VISUAL
24 TALITHA INEZ MAHESWARI 4 9 2 AUDITORIAL
25 VIOLITA PUTRI ANGGRAENI 3 8 4 AUDITORIAL
26 ZAKINAH MUTIARA DILA 4 5 6 KINESTETIK
Gaya Belajar Visual = 12
Gaya Belajar Auditorial = 13
Gaya Belajar Kinestetik = 1
JUMLAH TOTAL = 26
319
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba
KISI-KISI TES UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Brebes
Tahun Ajaran : 2020/2021
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Materi Pokok : Trigonometri
Kelas / Semester : X / Genap
Bentuk Soal : Uraian
Waktu : 2 x 60 menit
Jumlah Soal : 8
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan Komunikasi
Matematis Indikator Soal Tes
No.
Soal
Ranah Kognitif
C2 C3 C4
3.7 Menjelaskan rasio
trigonometri (sinus,
cosinus, tangen,
cotangen, secan dan
cosecan) pada
segitiga siku-siku
3.7.2 Menentukan sisi
depan, samping dan sisi
miring untuk suatu sudut
1. Kemampuan menghubungkan
benda nyata ke dalam ide-ide
matematika.
2. Kemampuan menyatakan
peristiwa sehari-hari dengan
simbol-simbol matematika dalam
menyajikan ide-ide matematika.
Peserta didik dapat
menghitung tinggi
dan sisi miring suatu
benda.
2 √
3 √
5 √
3.7.3 Menjelaskan rasio
trigonometri
(sinus,cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan
Peserta didik dapat
menghitung tinggi
suatu benda dilihat
1 √
320
cotangen) pada segitiga
siku-siku
3. Kemampuan menjelaskan ide,
situasi sehari-hari dan relasi
matematika dengan gambar.
4. Kemampuan memahami dan
mengevaluasi ide-ide matematika
dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari.
5. Kemampuan mengkomunikasikan
kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai
hasil pertanyaan.
dari sudut elevasi dan
sudut depresi.
4.7 Menyelesaiakan
masalah kontekstual
yang berkaitan
dengan rasio
trigonometri (sinus,
cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan
cotangen) pada
segitiga siku-siku
4.7.1 Membuat model
matematika dari masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan
trigonometri pada
segitiga siku-siku
6 √
7 √
4.7.2 Menyelesaikan
masalah perbandingan
trigonometri dengan
mengukur tinggi suatu
benda
Peserta didik dapat
menghitung tinggi
suatu benda dilihat
dari tinggi suatu
benda yang lain
diketahui.
4 √
8 √
Jumlah Soal 8
321
Lampiran 7. Instrumen Tes Uji Coba
TES MATERI TRIGONOMETRI
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Pokok Bahasan : Trigonometri
Kelas/Semester : X IPA 3
Petunjuk:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
2. Tulislah nama, dan kelas pada lembar jawaban.
3. Kerjakan semua soal pada lembar jawaban, beserta langkahnya dimulai
(diketahui, ditanyakan, dan dijawab serta kesimpulan)
4. Periksa kembali kebenaran jawaban anda sebelum lembar jawaban dikumpulkan
di Google Classroom.
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon yang berjarak 6√3 m
dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata dengan puncak pohon adalah 30°.
Jika tinggi anggota tersebut 1,7 m, tentukan tinggi pohon tersebut?
2. Diketahui ∆ABC sama kaki dengan alas 600 cm dan besar
sudut A adalah 45° seperti pada gambar. Tentukan
panjang sisi miringnya!
3. Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan tangga yang
panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok rumahnya. Jika tangga itu
membentuk sudut 60° dengan tanah, tentukan tinggi tembok tersebut!
4. Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan layang-layang dengan
benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang dibentuk antara benang layang-
A D
B
C
45°
322
layang dengan garis horizontal adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang
tersebut?
5. Diketahui ∆ADB siku-siku di D. Tentukan panjang AD!
6. Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu 1,7 m sedang
melakukan penghormatan bendera, peserta didik pertama berada 16 m di depan
peserta didik kedua. Jika sudut elevasi peserta didik pertama dan peserta didik
kedua terhadap puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°,
tentukan tinggi tiang bendera tersebut?
7. Seorang anak sedang berada dipuncak sebuah gedung, ia melihat seekor
kambing yang sedang makan rumput di sebelah gedung tersebut. Jika jarak
kambing dengan gedung 60 m dan sudut depresi anak terhadap kambing 30°,
analisis cerita tersebut untuk mendapatkan kesimpulan tinggi gedung tersebut?
8. Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada di sebuah hutan melihat
seekor burung elang yang sedang terbang dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika
jarak antara pemburu dan elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk
mendapatkan kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter
---“Selamat Mengerjakan”---
A B
D C
8 c
m
30°
60°
18 m
323
Lampiran 8. Pedoman Penskoran Tes Uji Coba
PEDOMAN PENSKORAN
TES UJI COBA KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
No Jawaban Skor
1
Diketahui:
Misalkan:
Tinggi Pohon = T
Tinggi Orang = 1,7 m = to
Jarak pohon dengan orang = 6√3
Sudut elevasi (𝛼) = 30°
Ditanya: Tinggi pohon (T) = …?
Jawab:
Misalkan:
t = sisi depan
6√3 = sisi samping
Maka:
tan 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
tan 30° = 𝑡
6√3
4
4
4
30°
X 6√3
t
1,7 m
T = ?
324
45°
tan 30° 𝑥 6√3 = 𝑡
1
3√3 𝑋 6√3 = 𝑡
6
3𝑥 3 = 𝑡
t = 6
T = to + t
T = 1,7 + 6
T = 7,7
Jadi, tinggi pohon adalah 7,7 m
4
4
Jumlah Skor 20
2
Diketahui:
AC = 600 cm
Sudut A = 45°
Ditanya: AB (Sisi Miring)?
Jawab:
4
4
A D
B
C
325
AD = CD
=1
2𝑥 𝐴𝐶
=1
2𝑥 600
= 300 𝑐𝑚
Berdasarkan gambar, dapat ditulis perbandingan:
c𝑜𝑠 45° = 300
𝐴𝐵
𝐴𝐵 =300
cos 45𝑜
=3001
2√2
= 300√2
Jadi, panjang sisi miringnya (Sisi AB) adalah 300√2 cm
4
4
4
Jumlah Skor 20
3
Diketahui: Panjang tangga = 10 m
Sudut yang terbentuk (𝛼) = 60°
Ditanya: Tinggi tembok (T) = …?
Jawab:
4
4
60°
10 m Tinggi tembok
T = ?
326
sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
sin 60° = 𝑇
10
𝑇 = 10 𝑥 sin 60°
𝑇 = 10 𝑥 1
2√3
𝑇 = 5√3
Jadi, tinggi tembok sebesar 𝟓√𝟑 m
4
4
4
Jumlah Skor 20
4
Diketahui:
Tinggi orang = 1,5 m = 𝑡𝑜
Panjang benang = 200 m
Sudut yang terbentuk = 45°
Ditanya: Ketinggian layang-layang?
Jawab:
sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
sin 45° = 𝑡
200
𝑡 = sin 45° 𝑥 200
4
4
4
45°
X
t
1,5 m
T = ?
327
𝑡 =1
2√2 𝑥 200
𝑡 = 100 √2
T = t + to
T = (100 √2 + 1,5)
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 𝟏𝟎𝟎 √𝟐 +
𝟏, 𝟓 meter
4
4
Jumlah Skor 20
5
Diketahui:
AC = 8 cm
Sudut B = 30°
Ditanya: Panjang AD?
Jawab:
Sudut C = 90° - sudut B
= 90° - 30°
= 60°
4
4
2
A B
D C
8 c
m
30°
328
Perhatikan ∆ACD
sin 𝑐 = 𝐴𝐷
𝐴𝐶
sin 60𝑜 = 𝐴𝐷
8
𝐴𝐷 = 8 . sin 60𝑜
= 8 .1
2√3
= 4√3
Jadi, Panjang sisi AD adalah 𝟒√𝟑 cm
2
4
4
Jumlah Skor 20
6
Diketahui:
Tinggi Peserta didik A dan B = 1,7 m
Sudut elevasi peserta didik A = 60° dan peserta didik B =
30°
Ditanya: Berapa tinggi tiang bendera?
Jawab:
Peserta didik A
tan 60o = 𝑑𝑒
𝑠𝑎
4
4
60° 30°
A B
y 16 m
t
1,7 m
T = ?
329
tan 60o = 𝑑𝑒
𝑦
tan 60o x y = de
𝑦√3 = 𝑑𝑒
Peserta didik B
tan 30o = 𝑑𝑒
𝑦+16
1
3√3 =
𝑦√3
𝑦+16
1
3=
𝑦
𝑦+16
𝑦 + 16 = 3𝑦
𝑦 − 3𝑦 = −16
−2𝑦 = −16
𝑦 =−16
−2
𝑦 = 8
𝑦√3 = 𝑑𝑒
8√3 = 𝑑𝑒 = 𝑡
Sehingga:
𝑇 = 𝑡 + 𝑡𝑜
𝑇 = (8√3 + 1,7)
Jadi, tinggi tiang bendera tersebut adalah (8√3 + 1,7) m
2
2
4
4
Jumlah Skor 20
330
60 m
7
Diketahui:
Sudut depresi = 30°
Jarak kambing dengan gedung = 60 m
Ditanya: Berapa tinggi gedung?
Jawab:
Sudut elevasi (𝛼) = sudut depresi
𝛼 = 30𝑜
tan 30o = 𝐷𝑒
𝑆𝑎
tan 30o = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
60
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 60 𝑥 𝑡𝑎𝑛 30𝑜
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 60 𝑥 1
3√3
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 20√3
Jadi, tinggi gedung tersebut adalah 𝟐𝟎√𝟑 m
4
4
4
4
4
Jumlah Skor 20
8
Diketahui:
Tinggi orang = 1,7 m = 𝑡𝑜
Jarak pemburu = 18 m
Sudut yang terbentuk = 60°
4
30°
𝛼
Tinggi?
331
Ditanya: Ketinggian burung elang?
Jawab:
sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
sin 60° = 𝑡
18
𝑡 = sin 60° 𝑥 18
𝑡 =1
2√3 𝑥 18
𝑡 = 9 √3
T = t + to
T = (9 √3 + 1,7)
Jadi, ketinggian burung elang tersebut adalah 𝟗√𝟑 + 𝟏, 𝟕
meter
4
4
4
4
Jumlah Skor 20
60°
18 m
332
Lampiran 9. Data Nilai Kelas Tes Uji Coba
NO NAMA NILAI
1 ANANDA MARSHA A 92
2 ANNISA CAHYA 68,5
3 CELADISTA INDAH PRAMESTY 71,5
4 EKA LESTARI WIJAYA 91,5
5 ELA NURLATIFAH 52
6 FITRI DAMAYANTI 77,5
7 GHINA NURUL AENI 76,5
8 HIKMAH SINDI AULIA 85
9 INDAH DWI LESTARI 83
10 KAFKA PUTRA RIYADI 79
11 KURNIA DYAH PITALOKA 86
12 LUSI ROSIANA N 80,5
13 NAILA ZULFA Z 91
14 NANDA ANGGI ANGELINA 88
15 NOVA HERIYANTI 88
16 NUGROHO ADISUSANTO 84,5
17 PUTRI NUR ISLAM 92
18 RIFQI MAULANA M 70
19 SALASA DESTAYA PUTRI 81,5
20 SINTHIA CITRA LESTARI 80,5
21 SYIFANI MAULIDA ROIS 77
22 WINDA AYU LESTARI 91
333
Lampiran 10. Perhitungan Instrumen Tes Uji Coba
VALIDITAS
No Responden No. Soal
Y 𝐘𝟐 1 2 3 4 5 6 7 8
1 U-01 16 20 20 20 20 18 20 20 154 23716
2 U-02 14 8 9 8 14 14 10 10 87 7569
3 U-03 20 14 16 16 14 18 16 14 128 16384
4 U-04 20 12 9 4 14 10 14 10 93 8649
5 U-05 16 14 16 10 18 16 16 20 126 15876
6 U-06 13 18 9 8 20 12 14 8 102 10404
7 U-07 18 16 17 12 20 20 10 10 123 15129
8 U-08 10 20 6 6 12 12 14 8 88 7744
9 U-09 12 18 10 6 12 14 12 6 90 8100
10 U-10 10 20 9 6 12 8 10 8 83 6889
11 U-11 12 12 8 4 12 4 4 4 60 3600
12 U-12 10 16 11 6 12 12 17 12 96 9216
13 U-13 8 20 8 4 14 14 14 8 90 8100
14 U-14 10 20 19 16 18 20 18 20 141 19881
15 U-15 18 18 14 12 20 20 20 20 142 20164
16 U-16 20 16 14 18 20 12 14 20 134 17956
17 U-17 16 18 17 12 20 10 16 20 129 16641
18 U-18 13 18 10 14 20 14 16 8 113 12769
19 U-19 10 18 6 8 16 12 12 6 88 7744
20 U-20 14 20 14 20 19 15 16 16 134 17956
21 U-21 16 16 18 16 18 20 16 7 127 16129
22 U-22 10 18 20 8 20 10 12 6 104 10816
∑ 𝐗 306 370 280 234 365 305 311 261 2432 281432
∑ 𝐗𝟐 4554 6436 4008 3068 6293 4613 4677 3789
∑ 𝐗 𝐘 34855 41392 32840 28240 41642 35342 35854 31267
𝐍 ∑ 𝐗 𝐘 766810 910624 722480 621280 916124 777524 788788 687874
(∑ 𝐗)(∑ 𝐘) 744192 899840 680960 569088 887680 741760 756352 634752
𝐍∗ ∑ 𝐗𝟐 100188 141592 88176 67496 138446 101486 102894 83358
(∑ 𝐗)𝟐 93636 136900 78400 54756 133225 93025 96721 68121
𝐍∗ ∑ 𝐘𝟐 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504 6191504
(∑ 𝐘)𝟐 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624 5914624
∑ 𝐗 𝐘 − (∑ 𝐗)(∑ 𝐘) 22618 10784 41520 52192 28444 35764 32436 53122
𝐍∗ ∑ 𝐗𝟐 − (∑ 𝐗)𝟐 6552 4692 9776 12740 5221 8461 6173 15237
𝐍∗ ∑ 𝐘𝟐 − (∑ 𝐘)𝟐 276880 276880 276880 276880 276880 276880 276880 276880
(𝐍∗ ∑ 𝐗𝟐 − (∑ 𝐗)𝟐)(𝐍∗ ∑ 𝐘𝟐 − (∑ 𝐘)𝟐) 1814117760 1299120960 2706778880 3527451200 1445590480 2342681680 1709180240 4218820560
𝐫𝐱𝐲 0.531 0.299 0.798 0.879 0.748 0.739 0.785 0.818
𝐑𝐓𝐚𝐛𝐞𝐥 0.432
KESIMPULAN VALID TV VALID VALID VALID VALID VALID VALID
RELIABILITAS
No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8
Variasi Butir 14.182 10.156 21.160 27.576 11.301 18.314 13.361 32.981
Total Variansi 149.030
Variansi Gabungan 599.307
𝒓𝒙𝒙 0.859
𝐑𝐓𝐚𝐛𝐞𝐥 0.423
KESIMPULAN
RELIABEL
TINGKAT KESUKARAN
No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8
Rata-rata 13.909 16.818 12.727 10.636 16.591 13.864 14.136 11.864
TK 0.695 0.841 0.636 0.532 0.830 0.693 0.707 0.593
Kriteria SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG
DAYA BEDA
No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8
Rata-rata kelas atas 16.091 17.273 15.909 15.091 18.818 17 16.182 15.909
Rata-rata kelas bawah 11.727 16.364 9.545 6.182 14.364 11.091 12.091 7.818
DAYA BEDA 0.218 0.045 0.318 0.445 0.223 0.277 0.205 0.405
Kriteria CUKUP BURUK CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP BAIK
334
Lampiran 11. Perhitungan Uji Validitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
1. Contoh perhitungan validitas nomor 1
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{(𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2)}
𝑟𝑥𝑦 =(766810)−(306)(2432)
√{(22(4554)−(306)2)(22(281432)−(2432)2)}
𝑟𝑥𝑦 =766810−744192
√{(100188−93636)(6191504−5914624)}
𝑟𝑥𝑦 =22618
√{(6552)(276880)}
𝑟𝑥𝑦 =22618
42592,46
𝑟𝑥𝑦 = 0,531
Dengan n = 22, 𝛼 = 5% maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423. Karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,531 > 0,423 maka item soal nomor 1 dikatakan valid.
2. Contoh perhitungan validitas nomor 2
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{(𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2)}
𝑟𝑥𝑦 =(910624)−(370)(2432)
√{(22(6436)−(370)2)(22(281432)−(2432)2)}
𝑟𝑥𝑦 =910624−899840
√{(141592−136900)(6191504−5914624)}
𝑟𝑥𝑦 =10784
√{(4692)(276880)}
𝑟𝑥𝑦 =10784
36043,32
𝑟𝑥𝑦 = 0,299
Dengan n = 22, 𝛼 = 5% maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423. Karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,299 < 0,423 maka item soal nomor 2 dikatakan tidak valid.
335
Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Contoh perhitungan reliabilitas
K = 8; n = 22
Mencari Varian Total
𝑟𝑥𝑥 =𝑘
𝑘−1(1 −
∑ 𝑆𝑖2
𝑆𝑡2 )
𝑟𝑥𝑥 =8
8−1(1 −
149,030
599,307)
𝑟𝑥𝑥 = 0,859
Dengan n = 22, 𝛼 = 5% maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,423
Karena 𝑟ℎ𝑡𝑖𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yaitu 0,859 > 0,423 maka item soal tes kemampuan
komunikasi matematis dikatakan reliabel.
336
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Komunikasi
Matematis
1. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba instrumen tes kemampuan
komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 3.
Diketahui:
S = 280 (jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir)
N = 22 (jumlah penempuh tes)
S max = 20 (skor maksimum suatu butir)
TK(P) = 𝑆
𝑁 × 𝑆𝑚𝑎𝑥
= 280
22 × 20
= 280
440
= 0,636
Kriteria indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
No Interval Kriteria
1.
2.
3.
0,00 ≤ P 0,30
0,31 ≤ P 0,70
0,71 ≤ P 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai P = 0,636. Jadi indeks
kesukaran yang terpenuhi adalah 0,31 - 0,70 artinya kriteria soal nomor 3
termasuk dalam kategori sedang.
337
2. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba instrumen tes kemampuan
komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 5.
Diketahui:
S = 365 (jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir)
N = 22 (jumlah penempuh tes)
S max = 20 (skor maksimum suatu butir)
TK(P) = 𝑆
𝑁 × 𝑆𝑚𝑎𝑥
= 365
22 × 20
= 365
440
= 0,830
Kriteria indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
No Interval Kriteria
1.
2.
3.
0,00 ≤ P 0,30
0,31 ≤ P 0,70
0,71 ≤ P 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai P = 0,830. Jadi indeks kesukaran
yang terpenuhi adalah 0,71 - 1,00 artinya kriteria soal nomor 5 termasuk dalam
kategori mudah.
338
Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
1. Contoh perhitungan daya beda butir soal uji coba instrumen tes kemampuan
komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 4.
Diketahui:
�̅�𝐴 : 15,091
�̅�𝐵 : 6,182
Skor Maks: 20 (Skor Maksimal)
𝐷𝑃 =�̅�𝐴−�̅�𝐵
𝑆𝑀𝐼
=15,091 − 6,182
20
= 0,445
Kriteria daya beda diklasifikasikan sebagai berikut:
Nilai Interpretasi Daya Pembeda
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk
DP ≤ 0,00 Sangat Buruk
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai DP = 0,445, berdasarkan
pada indeks kriteria daya beda maka nilai DP berada pada interval 0,40 < DP
≤ 0,70 artinya kriteria soal nomor 4 termasuk dalam kategori baik.
339
2. Contoh perhitungan daya beda butir soal uji coba instrumen tes kemampuan
komunikasi matematis yang dikatakan valid untuk soal nomor 6.
Diketahui:
�̅�𝐴 : 16,636
�̅�𝐵 : 11,091
Skor Maks: 20 (Skor Maksimal)
𝐷𝑃 =�̅�𝐴−�̅�𝐵
𝑆𝑀𝐼
=16,636 − 11,091
20
= 0,277
Kriteria daya beda diklasifikasikan sebagai berikut:
Nilai Interpretasi Daya Pembeda
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk
DP ≤ 0,00 Sangat Buruk
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai DP = 0,277, berdasarkan
pada indeks kriteria daya beda maka nilai DP berada pada interval 0,20 < DP
≤ 0,40 artinya kriteria soal nomor 6 termasuk dalam kategori cukup.
340
Lampiran 15. Tabel Distribusi Product Moment (r)
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5 % 1 % 5 % 1 % 5 % 1 %
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
0.997
0.95
0.878
0.811
0.754
0.707
0.666
0.632
0.602
0.576
0.553
0.532
0.514
0.497
0.482
0.468
0.456
0.444
0.433
0.423
0.413
0.404
0.396
0.388
0.999
0.99
0.959
0.917
0.874
0.834
0.798
0.765
0.735
0.708
0.684
0.661
0.641
0.623
0.606
0.59
0.575
0.561
0.549
0.537
0.526
0.515
0.505
0.496
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0.381
0.374
0.367
0.361
0.355
0.349
0.344
0.339
0.334
0.329
0.325
0.32
0.316
0.312
0.308
0.304
0.301
0.297
0.294
0.291
0.288
0.284
0.281
0.279
0.487
0.478
0.47
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0.266
0.254
0.244
0.235
0.227
0.22
0.213
0.207
0.202
0.195
0.176
0.159
0.148
0.138
0.113
0.098
0.088
0.08
0.074
0.07
0.065
0.062
0.345
0.33
0.317
0.306
0.296
0.286
0.278
0.27
0.263
0.256
0.23
0.21
0.194
0.181
0.148
0.128
0.115
0.105
0.097
0.091
0.086
0.081
341
Lampiran 16. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
KISI-KISI TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Brebes
Tahun Ajaran : 2020/2021
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Materi Pokok : Trigonometri
Kelas / Semester : X / Genap
Bentuk Soal : Uraian
Waktu : 2 x 60 menit
Jumlah Soal : 8
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indikator Kemampuan Komunikasi
Matematis Indikator Soal Tes
No.
Soal
Ranah Kognitif
C2 C3 C4
3.8 Menjelaskan rasio
trigonometri (sinus,
cosinus, tangen,
cotangen, secan dan
cosecant) pada
segitiga siku-siku
3.7.4 Menentukan sisi
depan, samping dan sisi
miring untuk suatu sudut
1. Kemampuan menghubungkan
benda nyata ke dalam ide-ide
matematika.
2. Kemampuan menyatakan
peristiwa sehari-hari dengan
simbol-simbol matematika dalam
menyajikan ide-ide matematika.
Peserta didik dapat
menghitung tinggi
dan sisi miring suatu
benda.
3 √
3.7.5 Menjelaskan rasio
trigonometri
(sinus,cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan
Peserta didik dapat
menghitung tinggi
suatu benda dilihat
1 √
342
cotangen) pada segitiga
siku-siku
3. Kemampuan menjelaskan ide,
situasi sehari-hari dan relasi
matematika dengan gambar.
4. Kemampuan memahami dan
mengevaluasi ide-ide matematika
dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-hari.
5. Kemampuan mengkomunikasikan
kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai
hasil pertanyaan.
dari sudut elevasi dan
sudut depresi.
4.8 Menyelesaiakan
masalah kontekstual
yang berkaitan
dengan rasio
trigonometri (sinus,
cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan
cotangen) pada
segitiga siku-siku
4.7.3 Membuat model
matematika dari masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan
trigonometri pada
segitiga siku-siku
6 √
4.7.4 Menyelesaikan
masalah perbandingan
trigonometri dengan
mengukur tinggi suatu
benda
Peserta didik dapat
menghitung tinggi
suatu benda dilihat
dari tinggi suatu
benda yang lain
diketahui.
4 √
8 √
Jumlah Soal 5
343
Lampiran 17. Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
TES MATERI TRIGONOMETRI
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Pokok Bahasan : Trigonometri
Kelas/Semester : X IPA 4
Petunjuk:
Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
Tulislah nama, dan kelas pada lembar jawaban.
Kerjakan semua soal pada lembar jawaban, beserta langkahnya dimulai (diketahui,
ditanyakan, dan dijawab serta kesimpulan)
Periksa kembali kebenaran jawaban anda sebelum lembar jawaban dikumpulkan di
Google Classroom.
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Seorang penjelajah hutan akan mengukur tinggi pohon yang berjarak 6√3 m
dari tempat dia berdiri, sudut elevasi mata dengan puncak pohon adalah 30°.
Jika tinggi anggota tersebut 1,7 m, tentukan tinggi pohon tersebut?
2. Bagas akan memperbaiki genteng rumah menggunakan tangga yang
panjangnya 10 m yang disandarkan pada tembok rumahnya. Jika tangga itu
membentuk sudut 60° dengan tanah, tentukan tinggi tembok tersebut!
3. Seorang anak yang tingginya 1,5 m sedang menaikan layang-layang dengan
benang yang panjangnya 200 m. Sudut yang dibentuk antara benang layang-
layang dengan garis horizontal adalah 45°. Tentukan tinggi layang-layang
tersebut?
4. Dua orang peserta didik dengan tinggi yang sama yaitu 1,7 m sedang
melakukan penghormatan bendera, peserta didik pertama berada 16 m di depan
peserta didik kedua. Jika sudut elevasi peserta didik pertama dan peserta didik
344
kedua terhadap puncak tiang bendera berturut-turut adalah 60° dan 30°,
tentukan tinggi tiang bendera tersebut?
5. Seorang pemburu memiliki tinggi badan 1,7 m. Berada di sebuah hutan melihat
seekor burung elang yang sedang terbang dengan sudut 60° (lihat gambar). Jika
jarak antara pemburu dan elang adalah 18 meter, analisis cerita tersebut untuk
mendapatkan kesimpulan tinggi burung elang dari atas tanah … meter
---“Selamat Mengerjakan”---
60°
18 m
345
Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
PEDOMAN PENSKORAN
TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
No Jawaban Skor
1
Diketahui:
Misalkan:
Tinggi Pohon = T
Tinggi Orang = 1,7 m = to
Jarak pohon dengan orang = 6√3
Sudut elevasi (𝛼) = 30°
Ditanya: Tinggi pohon (T) = …?
Jawab:
Misalkan:
t = sisi depan
6√3 = sisi samping
Maka:
tan 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
4
4
4
30°
X 6√3
t
1,7 m
T = ?
346
tan 30° = 𝑡
6√3
tan 30° 𝑥 6√3 = 𝑡
1
3√3 𝑋 6√3 = 𝑡
6
3𝑥 3 = 𝑡
t = 6
T = to + t
T = 1,7 + 6
T = 7,7
Jadi, tinggi pohon adalah 7,7 m
4
4
Jumlah Skor 20
2
Diketahui: Panjang tangga = 10 m
Sudut yang terbentuk (𝛼) = 60°
Ditanya: Tinggi tembok (T) = …?
Jawab:
4
4
60°
10 m Tinggi tembok
T = ?
347
sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
sin 60° = 𝑇
10
𝑇 = 10 𝑥 sin 60°
𝑇 = 10 𝑥 1
2√3
𝑇 = 5√3
Jadi, tinggi tembok sebesar 𝟓√𝟑 m
4
4
4
Jumlah Skor 20
3
Diketahui:
Tinggi orang = 1,5 m = 𝑡𝑜
Panjang benang = 200 m
Sudut yang terbentuk = 45°
Ditanya: Ketinggian layang-layang?
Jawab:
sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
4
4
45°
X
t
1,5 m
T = ?
348
sin 45° = 𝑡
200
𝑡 = sin 45° 𝑥 200
𝑡 =1
2√2 𝑥 200
𝑡 = 100 √2
T = t + to
T = (100 √2 + 1,5)
Jadi, ketinggian layang-layang tersebut adalah 𝟏𝟎𝟎 √𝟐 +
𝟏, 𝟓 meter
4
4
4
Jumlah Skor 20
4
Diketahui:
Tinggi Peserta didik A dan B = 1,7 m
Sudut elevasi peserta didik A = 60° dan peserta didik B =
30°
Ditanya: Berapa tinggi tiang bendera?
Jawab:
4
4
60° 30°
A B
y 16 m
t
1,7 m
T = ?
349
Peserta didik A
tan 60o = 𝑑𝑒
𝑠𝑎
tan 60o = 𝑑𝑒
𝑦
tan 60o x y = de
𝑦√3 = 𝑑𝑒
Peserta didik B
tan 30o = 𝑑𝑒
𝑦+16
1
3√3 =
𝑦√3
𝑦+16
1
3=
𝑦
𝑦+16
𝑦 + 16 = 3𝑦
𝑦 − 3𝑦 = −16
−2𝑦 = −16
𝑦 =−16
−2
𝑦 = 8
𝑦√3 = 𝑑𝑒
8√3 = 𝑑𝑒 = 𝑡
Sehingga:
𝑇 = 𝑡 + 𝑡𝑜
𝑇 = (8√3 + 1,7)
2
2
4
350
Jadi, tinggi tiang bendera tersebut adalah (8√3 + 1,7) m
4
Jumlah Skor 20
5
Diketahui:
Tinggi orang = 1,7 m = 𝑡𝑜
Jarak pemburu = 18 m
Sudut yang terbentuk = 60°
Ditanya: Ketinggian burung elang?
Jawab:
sin 𝛼 = 𝐷𝑒𝑝𝑎𝑛
𝑀𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
sin 60° = 𝑡
18
𝑡 = sin 60° 𝑥 18
𝑡 =1
2√3 𝑥 18
𝑡 = 9 √3
4
4
4
60°
18 m
351
T = t + to
T = (9 √3 + 1,7)
Jadi, ketinggian burung elang tersebut adalah 𝟗√𝟑 + 𝟏, 𝟕
meter
4
4
Jumlah Skor 20
352
Lampiran 19 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Indikator Deskripsi Skor
1. Kemampuan menghubungkan
benda nyata ke dalam ide-ide
matematika.
Peserta didik sama sekali tidak menuliskan
apa yang diketahui dan ditanyakan pada
soal.
1
Peserta didik menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada soal dengan
benar dan tepat, namun banyak kekurangan.
2
Peserta didik menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada soal dengan
benar dan tepat, namun sedikit kekurangan.
3
Peserta didik menuliskan apa yang
diketahui dan ditanyakan pada soal dengan
benar, tepat, dan lengkap.
4
2. Kemampuan menyatakan
peristiwa sehari-hari dengan
simbol-simbol matematika
dalam menyajikan ide-ide
matematika.
Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
simbol-simbol matematika, namun
penulisannya seluruhnya tidak tepat.
1
Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
simbol-simbol matematika, namun
penulisannya belum tepat.
2
Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
simbol-simbol matematika, namun
penulisannya seluruhnya ada sedikit
kesalahan.
3
353
Peserta didik menuliskan istilah-istilah dan
simbol-simbol matematika, dan seluruhnya
tepat.
4
3. Kemampuan menjelaskan ide,
situasi sehari-hari dan relasi
matematika dengan gambar.
Peserta didik sama sekali tidak membuat
gambar. 1
Peserta didik membuat gambar, tetapi tidak
relevan dengan soal. 2
Peserta didik membuat gambar yang
relevan dengan soal, namun kurang tepat. 3
Peserta didik membuat gambar yang
relevan dengan soal. 4
4. Kemampuan memahami dan
mengevaluasi ide-ide
matematika dalam
menyelesaikan permasalahan
sehari-hari.
Peserta didik tidak menuliskan langkah-
langkah dalam penyelesaian soal. 1
Peserta didik menuliskan langkah-langkah
dalam penyelesaian soal, namun langkah-
langkah dalam penyelesaiannya kurang
tepat.
2
Peserta didik menuliskan langkah-langkah
dalam penyelesaian soal, namun langkah-
langkah dalam penyelesaiannya
keseluruhannya ada sedikit kesalahan.
3
Peserta didik menuliskan langkah-langkah
dalam penyelesaian soal, namun langkah-
langkah dalam penyelesaiannya
keseluruhannya tepat.
4
354
5. Kemampuan
mengkomunikasikan
kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari
sesuai hasil pertanyaan.
Peserta didik tidak menuliskan kesimpulan. 1
Peserta didik menuliskan kesimpulan,
namun tidak sesuai dengan soal. 2
Peserta didik menuliskan kesimpulan sesuai
dengan soal, namun belum tepat. 3
Peserta didik menuliskan kesimpulan
dengan tepat dan sesuai dengan soal. 4
355
Lampiran 20. Data Nilai Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
NO KODE NILAI KETERANGAN
1 F-02 83 TINGGI
2 F-25 81 TINGGI
3 F-17 73 TINGGI
4 F-04 71 TINGGI
5 F-03 70 TINGGI
6 F-23 61 SEDANG
7 F-21 60 SEDANG
8 F-22 59 SEDANG
9 F-12 58 SEDANG
10 F-15 58 SEDANG
11 F-24 58 SEDANG
12 F-09 58 SEDANG
13 F-08 57 SEDANG
14 F-01 57 SEDANG
15 F-14 57 SEDANG
16 F-16 57 SEDANG
17 F-06 56 SEDANG
18 F-10 56 SEDANG
19 F-20 52 SEDANG
20 F-07 47 SEDANG
21 F-11 45 RENDAH
22 F-13 45 RENDAH
23 F-19 44 RENDAH
24 F-26 44 RENDAH
25 F-05 41 RENDAH
26 F-18 32 RENDAH
356
Lampiran 21. Data Hasil Angket Gaya Belajar & Nilai Tes Kemampuan
Komunikasi Matematis
NO KODE GAYA BELAJAR NILAI KETERANGAN
1 F-02 VISUAL 83 TINGGI
2 F-25 AUDITORIAL 81 TINGGI
3 F-17 VISUAL 73 TINGGI
4 F-04 AUDITORIAL 71 TINGGI
5 F-03 VISUAL 70 TINGGI
6 F-23 VISUAL 61 SEDANG
7 F-21 AUDITORIAL 60 SEDANG
8 F-22 VISUAL 59 SEDANG
9 F-12 VISUAL 58 SEDANG
10 F-15 AUDITORIAL 58 SEDANG
11 F-24 AUDITORIAL 58 SEDANG
12 F-01 AUDITORIAL 57 SEDANG
13 F-08 AUDITORIAL 57 SEDANG
14 F-09 VISUAL 57 SEDANG
15 F-14 AUDITORIAL 57 SEDANG
16 F-16 VISUAL 57 SEDANG
17 F-06 VISUAL 56 SEDANG
18 F-10 VISUAL 56 SEDANG
19 F-20 VISUAL 52 SEDANG
20 F-07 AUDITORIAL 47 SEDANG
21 F-11 AUDITORIAL 45 RENDAH
22 F-13 AUDITORIAL 45 RENDAH
23 F-19 VISUAL 44 RENDAH
24 F-26 KINESTETIK 44 RENDAH
25 F-05 AUDITORIAL 41 RENDAH
26 F-18 AUDITORIAL 32 RENDAH
357
Lampiran 22. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan subjek penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive
sampling yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan
menggunakan teknik tersebut diambil masing-masing 3 subjek peserta didik
berdasarkan hasil angket gaya belajar dan dikelompokan kedalam tiga tingkatan
gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Dari tiap tingkatan akan
dideskripsikan kemampuan komunikasi matematis secara lisan maupun tulisan
ditinjau dari gaya belajar.
Menurut Arikunto (2016:299), untuk menentukan kelompok tinggi, sedang,
rendah maka peneliti menggunakan nilai rata-rata dan standar deviasi nilai tes
uraian.
Mean : �̅� =∑ 𝑥
𝑁
=1479
26
�̅� = 56,885
Sedangkan untuk mencari standar deviasi dihitung mengunakan rumus
sebagai berikut:
SD = √∑ 𝑥2
𝑁− (
∑ 𝑥
𝑁)2
SD = √87671
26− (
1479
26)2
SD = √3371,962 − 3235,859
358
SD = √136,102
SD = 11,666
Kelompok Tinggi = �̅� + 𝑆𝐷
= 56,885 + 11,666
= 68,551
= 69
Kelompok Rendah = �̅� − 𝑆𝐷
= 56,885 - 11,666
= 45,219
= 45
Kriteria batas kelompok subjek penelitian
Kelompok Batas
Tinggi 𝑥 ≥ 69
Sedang 45 < 𝑥 < 69
Rendah 𝑥 ≤ 45
Keterangan : 𝑥 = nilai tes kemampuan komunikasi matematis
359
Berdasarkan hasil angket gaya belajar dan nilai tes kemampuan komunikasi
matematis, maka diperoleh subjek penelitian sebagai berikut:
Nama
Subjek
Kode
Nama
Gaya
Belajar
Kode
Subjek
Pengelompokan
Kemampuan
ASSK F-02 Visual V-1 Tinggi
FRF F-09 Visual V-2 Sedang
NNA F-19 Visual V-3 Rendah
VPA F-25 Auditorial A-1 Tinggi
KN F-15 Auditorial A-2 Sedang
NDP F-18 Auditorial A-3 Rendah
ZMD F-26 Kinestetik K-1 Rendah
360
Lampiran 23. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN
No Indikator Kemampuan
Komunikasi Matematis Lisan Butir
1 Kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam
ide-ide matematika secara lisan. 1,2
2
Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan
simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide
matematika secara lisan.
7,8
3 Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan
relasi matematika dengan gambar secara lisan. 5,6
4
Kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide
matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-
hari secara lisan.
3,4
5
Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban
permasalahan sehari-hari sesuai hasil pertanyaan secara
lisan.
9,10
361
Lampiran 24. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Sekolah : SMA Negeri 3 Brebes
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : X IPA 4 / II (Tahun Pelajaran 2020/2021)
Pelaksanaan Wawancara:
Subjek peneliain mengerjakan tes uraian untuk mengetahui kemampuan
komunikasi matematis peserta didik, kemudian diambil masing-masing 3 subjek
dengan kemampuan tinggi, 3 subjek dengan kemampuan sedang, 3 subjek dengan
kemampuan rendah dari hasil nilai tes kemampuan komunikasi matematis lalu
dilaksanakan wawancara untuk mengetahui dan memastikan hal-hal yang
menyebabkan peserta didik mengalami kesalahan dan kesulitan dalam
menyelesaikan pengerjaan soal tersebut dengan pertanyaan sebagai berikut.
Dari masing-masing subjek penelitian ditanyakan hal sebagai berikut:
1. Apa saja informasi yang diketahui pada masing-masing soal?
2. Apa saja yang ditanyakan dari masing-masing soal?
3. Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan langkah anda
menjawab masing-masing soal tersebut?
4. Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing soal
tersebut?
5. Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta keterangannya!
362
6. Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang relevan dengan
soal? jika iya, mengapa? Jika tidak, bagaimana cara anda untuk membuat
gambar yang relevan dengan soal tersebut?
7. Apakah anda tahu makna istilah-istilah dan simbol-simbol yang anda tulis
dalam lembar jawab? Coba jelaskan!
8. Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan istilah-istilah dan simbol
matematika dalam mengerjakan masing-masing soal?
9. Setelah mengerjakan masing-masing soal tersebut, apakah kesimpulanmu?
10. Apakah setelah mengerjakan masing-masing soal tersebut, anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri? Jika tidak, mengapa? Jika iya,
bagaimana cara anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
363
Lampiran 25 Validasi Ahli Instrumen Penelitian (Pedoman Wawancara)
LEMBAR VALIDASI
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Validator : Drs. Ponoharjo, M.Pd
NIDN : 0005035901
Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika
Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal
Tanggal Pengisian : 6 April 2021
A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian
Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Pedoman Wawancara dan untuk
mengukur kevalidan dari instrumen pedoman wawancara yang akan
digunakan.
B. PETUNJUK
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan skor pada setiap butir
pernyataan dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom dengan
skala penilaian sebagai berikut:
1 : Tidak relevan / tidak baik
2 : Kurang relevan / kurang baik
3 : Cukup relevan / cukup baik
4 : Relevan / baik
5 : Sangat relevan / sangat baik
2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan kritik dan saran perbaikan pada
baris yang telah disediakan.
364
C. PENILAIAN
No. Kriteria Penelaahan Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1. Pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
V
2. Pertanyaan tidak menimbulkan makna
ganda
V
3. Pertanyaan menggunakan bahasa yang
komunikatif
V
4.
Pertanyaan dapat menggali informasi
kemampuan komunikasi matematis peserta
didik dalam setiap indikator
V
D. KOMENTAR UMUM DAN SARAN
Saran seperti pada teks dengan tulisan merah
E. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, tes kemampuan komunikasi
matematis ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk eksperimen tanpa revisi
2. (Layak digunakan untuk eksperimen setelah revisi)
3. Tidak layak digunakan untuk eksperimen
Mohon diberi tanda lingkaran (O) pada nomor yang sesuai dengan
kesimpulan Bapak/Ibu
Tegal, 6 April 2021
Validator
Drs. Ponoharjo, M.Pd
NIDN. 0005035901
365
LEMBAR VALIDASI
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Validator : M. Shaefur Rokhman, M.Si
NIDN : 0605067302
Jabatan : Dosen Pendidikan Matematika
Instansi : FKIP Universitas Pancasakti Tegal
Tanggal Pengisian : 24 Maret 2021
A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan penilaian
Bapak/Ibu terhadap Lembar Instrumen Pedoman Wawancara dan untuk
mengukur kevalidan dari instrumen pedoman wawancara yang akan
digunakan.
B. PETUNJUK
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan skor pada setiap butir
pernyataan dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom dengan
skala penilaian sebagai berikut:
1 : Tidak relevan / tidak baik
2 : Kurang relevan / kurang baik
3 : Cukup relevan / cukup baik
4 : Relevan / baik
5 : Sangat relevan / sangat baik
2. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan kritik dan saran perbaikan pada
baris yang telah disediakan.
367
Lampiran 26. Data Hasil Wawancara
HASIL WAWANCARA
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
1. Subjek V-1
Berikut adalah hasil cuplikasn wawancara subjek V-1 pada soal nomor 1 – 5.
Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”
V-1 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, sudut elevasi mata
dengan puncak pohon = 30°, tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi pohonnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-1 : “Pertama memisalkan jarak pohon dari tempat dia berdiri seba-
gai 𝑥, jarak antara bagian pohon yang segaris dengan mata peserta
didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥
dengan
perbandingan tangen dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan
30° = 𝑥
6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m.
Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka hasilnya
7,7m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal tersebut pak”
368
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-1 : “Iya kesulitan, karena bingung untuk menggambarkan ilustrasi dari
soal tersebut pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk
dari mata dengan puncak pohon”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon tersebut adalah 7,7 m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-1 : “Iya dengan bahasa sendiri. Caranya dengan menuliskan apa yang
ditanyakan pada kesimpulan disertai dengan hasil akhir
perhitungannya”
Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”
V-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut membentuk sudut 60°
dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi temboknya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-1 : “Pertama-tama memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebag-
369
ai 𝑥. Kemudian mencari cos = 60° yaitu 1
2, kemudian dari hasil
tersebut dikali dengan panjang tangga maka dihasilkan 𝑥 =10 𝑥 1
2
maka x = 5 meter”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-1 : “Saya menggambar ilustrasi tangga yang bersandar dengan segitiga
siku-siku beserta dengan sudut yang terbentuk”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-1 : “Simbol dari sudut cos = 60° adalah sudut yang terbentuk dari
tangga yang bersandar pada tembok”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi tembok adalah 5 meter”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-1 : “Iya dengan bahasa sendiri. Caranya dengan menuliskan apa yang
ditanyakan pada kesimpulan disertai dengan hasil akhir
perhitungannya”
370
Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”
V-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang-layang = 200 m,
sudut yang dibentuk antara benang dengan garis horizontal 45°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi layang-layangnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-1 : “Pertama memisalkan tinggi layang-layang yang akan dicari seba-
gai 𝑦. Kemudian menghitung persamaan dari sin 60° = 𝑦
200 maka
dihasilkan 𝑦 = 100√3 m. Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan tinggi
anak yaitu 1,5 m. Maka hasilnya (1,5 + 100√3) m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-1 : “Saya menggambar ilustrasi anak yang sedang bermain layang-
layang dengan segitiga siku-siku beserta dengan sudut yang
terbentuk dan panjang benang layang-layangnya”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-1 : “Simbol dari sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk antara
benang dengan garis horizontal”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
371
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskannya pak. Jadi tinggi layang-layang adalah
(1,5 + 100√3 m)”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-1 : “Iya dengan bahasa sendiri. Sama seperti nomor sebelumnya cara-
nya adalah dengan menulis apa yang ditanyakan dari soal tersebut
dan ditambah dengan menuliskan hasil akhir dari perhitungan
tersebut”
Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 4
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”
V-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang
bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi tiang bendera pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-1 : “Pertama menghitung tan 30° =𝐷𝑒
𝑥+16 maka dihasilkan 𝑥 = 8 m.
Masukan 𝑥 tadi kedalam persamaan 𝑥√3 = De maka hasilnya
8√3. Selanjutnya dijumlahkan dengan tinggi peserta didik maka
hasilnya 8√3 + 1,7 m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-1 : “Gambar yang saya buat adalah ilustrasi dari 2 peserta didik dan
372
sudut
yang terbentuk dari tiang bendera, terdapat pula panjang antara 2
peserta didik”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk
antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-1 : “Untuk nomer 4 saya lupa untuk menuliskan kesimpulannya pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-1 : “Tidak, karena saya lupa untuk menuliskan kesimpulannya pada
penyelesaian soal tersebut”
Hasil Wawancara Subjek V-1 Nomor 5
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”
V-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan
burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-1 : “Tinggi burung elangnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-1 : “Pertama hitung sin 60° =𝑥
18 dengan hasil 𝑥 = 9√3. Kemudian
373
jumlahkan 𝑥 dengan tinggi pemburu maka hasil akhirnya (9√3 +
1,7) m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak dan sudut
menggunakan segitiga siku-siku sebagai permisalannya.”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan
burung”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi elang dari tanah adalah (9√3 +
1,7) m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-1 : “Iya saya menuliskan dengan bahasa sendiri. Dengan menyalin apa
yang ditanyakan dan hasil akhir sebagai kesimpulan”
374
2. Subjek V-2
Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”
V-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi mata = 30°,
tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi pohon pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak antara bagian pohon
yang segaris dengan mata peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦.
Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen
dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥
6√3 m dan dihitung
maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 =
6m dan 𝑦 = 1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-2 : “Ya saya merasa kesulitan, karena bingung pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk dari tingi
puncak pohon”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
375
V-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon 7,6 m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-2 : “Iya saya menuliskan dengan bahasa sendiri. Dengan menuliskan
hasil akhir ditambahkan penjelasan tinggi pohon”
Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”
V-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan tanah dan panjang
tangga = 10 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi temboknya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.
Kemudian mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° =
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan tinggi tembok tersebut 5√3”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
376
lembar jawabmu!”
V-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari
tangga yang bersandar pada tembok”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-2 : “Iya, dengan melihat apa yang ditanyakan dan ditambahkan dengan
hasil akhir perhitungan”
Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”
V-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m dan sudut 45°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi layang-layang pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begiitu memahami soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-2 : “Tidak tahu pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
377
V-2 : “Iya saya merasa kesulitan karena tidak paham”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-2 : “Saya tidak tahu dan bingung pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-2 : “Saya kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”
Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 4
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”
V-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang
bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi tiang bendera pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-2 : “Rumus perbandingan trigonometri tetapi saya kurang begitu
memahaminya pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut pak”
378
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-2 : “Ya saya bingung untuk menggambarkan ilustrasi soal tersebut”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk
antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-2 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”
Hasil Wawancara Subjek V-2 Nomor 5
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”
V-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan
burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-2 : “Tinggi burung elangnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya tidak dapat meng-
erjakan soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-2 : “Perbandingan trigonometri mungkin pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
379
keterangannya!”
V-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung untuk menggambarkan
seperti apa”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-2 : “”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-2 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”
3. Subjek V-3
Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”
V-3 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi pohon pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-3 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵
𝐵𝐸 maka dihasilkan AB = 4 m.
Lalu AB dijumlahkan dengan tinggi anak yaitu hasilnya 5,7 m”
380
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-3 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-3 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut elevasi yang
terbentuk”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-3 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-3 : “Tidak tahu pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-3 : “Ya saya kesulitan”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-3 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”
Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”
V-3 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut membentuk sudut 60°
dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi temboknya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
381
V-3 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.
Lalu mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
didapatkan hasil dari tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-3 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-3 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-3 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari
tangga yang bersandar pada tembok”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-3 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”
V-3 : “Tinggi anak 1,5 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
382
V-3 : “Tinggi layang-layang pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-3 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-3 : “Iya saya merasa kesulitan”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-3 : “Tidak tahu pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-3 : “Ya saya merasa kesulitan”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-3 : “Tidak tahu pak”
Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 4
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”
V-3 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang
bendera 60° dan 30°”
383
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi tiang bendera pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-3 : “Mengitung tan 30° = 𝑡
16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16 = 𝑥. Kemudian
menghitung tan 60° = 𝑡
𝑥 hasilnya 𝑡 = √3𝑥 dari persamaan
tersebut dikerjakan menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan
dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7) m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-3 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-3 : “Ya saya merasa kesulitan”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-3 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-3 : “Ya saya merasa kesulitan karena hanya memahami simbol tan”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-3 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3 +1,7)
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-3 : “Menuliskan hasil akhirnya”
384
Hasil Wawancara Subjek V-3 Nomor 5
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”
V-3 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan
burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
V-3 : “Tinggi burung elangnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
V-3 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
V-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
V-3 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
V-3 : “Ya saya merasa kesulitan”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
V-3 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan
burung”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
V-3 : “Sedikit kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
V-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
385
4. Subjek A-1
Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”
A-1 : “Sudut elevasi mata dengan puncak pohon = 30°, tinggi anggota
penjelajah = 1,7 m dan jarak pohon dari tempat dia berdiri yaitu
6√3”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan tinggi pohonnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-1 : “Pertama kita memisalkan jarak pohon dari tempat dia berdiri seba
gai 𝑥, jarak antara bagian pohon yang segaris dengan mata peserta
didik sampai tanah sebagai 𝑦. Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥
dengan perbandingan tangen dari sudut elevasi yang terbentuk.
Tan 30° = 𝑥
6√3 m dan dihitung maka akan mendapatkan nilai 𝑥 =
6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 = 6m dan 𝑦 = 1,7 m, maka
hasilnya 7,7m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-1 : “Rumus penjumlahan dan rumus perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-1 : “Saya tidak menggambar ilustrasi pada soal tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-1 : “Iya saya merasa sulit. Karena bingung menggambarkannya seperti
apa”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-1 : “Simbol dari sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk
386
dari mata dengan puncak pohon”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-1 : “Iya saya menuliskan pak. Jadi tinggi pohon tersebut adalah 7,7 m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-1 : “Iya betul dengan bahasa sendiri. Diawali dengan menyalin apa
yang ditanyakan dari soal ditambahkan dengan hasil akhir
perhitungannya”
Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”
A-1 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk sudut 60°
dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi temboknya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥. Sela-
njutnya mencari cos = 60° yaitu 1
2, kemudian dari hasil tersebut
dikali dengan panjang tangga maka hasilnya 𝑥 =10 𝑥 1
2 maka x =
5 meter”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
387
A-1 : “Saya menggambar tangga menyandar dengan tembok dengan me-
nggunakan segitiga siku-siku denagan sudut yang terbentuk dan
panjang tangganya”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut cos 60° adalah sudut elevasi tangga dengan tembok”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi tembok adalah 5 m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-1 : “Iya betul dengan bahasa sendiri. Diawali dengan menyalin apa
yang ditanyakan dari soal ditambahkan dengan hasil akhir
perhitungannya”
Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”
A-1 : “Tinggi anak = 1,5 m, panjang benang layang-layang = 200 m,
sudut yang dibentuk antara benang dengan garis horizontal 45°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanya tinggi layang-layang pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-1 : “Saya memisalkan tinggi layang-layang yang akan dicari sebagai
388
𝑦. Lalu menghitung persamaan dari sin 60° = 𝑦
200 maka
dihasilkan 𝑦 = 100√3 m. Selanjutnya jumlahkan 𝑦 dengan tinggi
anak yaitu 1,5 m. Maka hasil akhirnya (1,5 + 100√3) m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-1 : “Saya menggambar tinggi anak dan tinggi layang-layang dengan
menggunakan ilustrasi segitiga siku-siku dimana terdapat
keterangan panjang benang layang-layang, tinggi anak dan sudut
yang terbentuk”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk antara benang
dengan garis horizontal”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-1 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi layang-layang (1,5 +
100√3) m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-1 : “Iya betul dengan bahasa sendiri. Diawali dengan menyalin apa
389
yang ditanyakan dari soal ditambahkan dengan hasil akhir
perhitungannya”
Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 4
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”
A-1 : “Peserta didik pertama depan peserta didik kedua panjangnya = 16
m, sudut
elevasi tiang bendera 60° dan 30°, tinggi 2 peserta didik yang
sama = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-1 : “Pertama-tama saya menghitung tan 30° =𝐷𝑒
𝑥+16 maka dihasilkan
𝑥 = 8 m. Lalu masukan 𝑥 tadi kedalam persamaan 𝑥√3 = De maka
hasilnya 8√3. Selanjutnya dijumlahkan dengan tinggi peserta
didik maka hasilnya 8√3 + 1,7 m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-1 : “Saya menggambar tiang bendera dan sudut elevasi yang terbentuk
dari 2 peserta didik beserta jarak antara peserta didik”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk
390
antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulannya karena lupa pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”
Hasil Wawancara Subjek A-1 Nomor 5
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”
A-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan
burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-1 : “Yang ditanyakan dari soal tersebut adalah tinggi burung elangnya
pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-1 : “Pertama saya menghitung sin 60° =𝑥
18 dengan hasil 𝑥 = 9√3”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-1 : “Saya menggambar tinggi pemburu beserta jarak dan sudut
menggunakan segitiga siku-siku sebagai permisalannya.”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
391
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan
burung”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomer tersebut karena
lupa pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”
5. Subjek A-2
Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”
A-2 : “Jarak pohon dari tempat dia berdiri = 6√3, elevasi mata = 30°,
tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi pohon pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-2 : “Memisalkan jarak pohon sebagai 𝑥, lalu jarak antara bagian pohon
yang segaris dengan mata peserta didik sampai tanah sebagai 𝑦.
Selanjutnya menghitung tinggi 𝑥 dengan perbandingan tangen
dari sudut elevasi yang terbentuk. Tan 30° = 𝑥
6√3 m dan dihitung
392
maka akan mendapatkan nilai 𝑥 = 6m. Kemudian jumlahkan 𝑥 =
6m dan 𝑦 = 1,6 m, maka hasilnya 7,6 m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-2 : “Ya saya merasa kesulitan, karena bingung pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-2 : “Sudut tan = 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk dari tingi
puncak pohon”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-2 : “Iya saya menuliskan kesimpulan. Jadi tinggi pohon 7,6 m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-2 : “Iya saya menuliskan dengan bahasa sendiri. Dengan menuliskan
hasil akhir ditambahkan penjelasan tinggi pohon”
Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”
A-2 : “Tangga tersebut membentuk sudut 60° dengan tanah dan panjang
tangga = 10 m”
393
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi temboknya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-2 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.
Kemudian mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° =
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 didapatkan tinggi tembok tersebut 5√3”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-2 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-2 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari
tangga yang bersandar pada tembok”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-2 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-2 : “Jadi tinggi tembok tersebut adalah 5√3 m”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-2 : Iya, dengan melihat apa yang ditanyakan dan ditambahkan dengan
hasil akhir perhitungan”
394
Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”
A-2 : “Tinggi anak 1,5 m, panjang layang-layang 200 m dan sudut 45°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi layang-layang pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-2 : “Tidak tahu pak, saya kurang begiitu memahami soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-2 : “Tidak tahu pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-2 : “Iya saya merasa kesulitan karena tidak paham”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-2 : “Sudut sin = 45° adalah sudut yang terbentuk antara benang
dengan garis horizontal”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-2 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”
395
Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 4
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”
A-2 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang
bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi tiang bendera pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-2 : “Saya tidak tahu pak karena tidak bisa mengerjakan soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-2 : “Mungkin rumus perbandingan trigonometri tetapi saya kurang
begitu memahaminya pak
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambarkan pada soal tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-2 : “Ya saya bingung untuk menggambarkan ilustrasi soal tersebut”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-2 : “Sudut tan 60° dan tan 30° adalah sudut elevasi yang terbentuk
antara 2 peserta didik dari puncak tiang bendera”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-2 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
396
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”
Hasil Wawancara Subjek A-2 Nomor 5
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”
A-2 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan
burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-2 : “Tinggi burung elangnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-2 : “Saya tidak dapat menceritakannya karena saya tidak dapat meng-
erjakan soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-2 : “Perbandingan trigonometri mungkin pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-2 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-2 : “Saya merasa kesulitan karena bingung untuk menggambarkan
seperti apa”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-2 : “Saya tidak tahu pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-2 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
397
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-2 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”
6. Subjek A-3
Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”
A-3 : “Tinggi anggota penjelajah = 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”
398
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”
A-3 : “Panjang tangga 10 m dan tangga yang membentuk sudut 60°
dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Yang ditanyakan dari soal itu yaitu tinggi temboknya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
399
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”
A-3 : “Tinggi anak 1,5 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Tinggi layang-layang”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
400
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 4
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”
A-3 : ““Peserta didik pertama depan peserta didik kedua panjangnya =
16 m, sudut
elevasi tiang bendera 60° dan 30°, tinggi 2 peserta didik yaitu 1,7
m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Yang ditanyakan yaitu tinggi tiang benderanya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
401
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
Hasil Wawancara Subjek A-3 Nomor 5
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”
A-3 : “Tinggi pemburu 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
A-3 : “Tinggi burung elang”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
A-3 : “Tidak tahu pak karena saya tidak memahami soalnya”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
A-3 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
A-3 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak paham”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
402
A-3 : “Tidak tahu pak simbol apa”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
A-3 : “Ya saya kesulitan karena tidak memahaminya”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
A-3 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan soal”
7. Subjek K-1
Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 1
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 1?”
K-1 : “Tinggi anggota penjelajah 1,7 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi pohon pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
K-1 : “Pertama menghtitung tan 30° =𝐴𝐵
𝐵𝐸 maka dihasilkan AB = 4 m.
Lalu AB dijumlahkan dengan tinggi anak yaitu hasilnya 5,7 m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
K-1 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
K-1 : “Ya saya menggambarkan pohon dengan sudut elevasi yang
terbentuk”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
403
K-1 : “Tidak kesulitan pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
K-1 : “Tidak tahu pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
K-1 : “Ya saya kesulitan”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
K-1 : “Tidak, saya tidak menuliskan kesimpulan”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan”
Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 2
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 2?”
K-1 : “Panjang tangga = 10 m dan tangga tersebut membentuk sudut 60°
dengan tanah”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi temboknya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
K-1 : “Saya memisalkan tinggi tembok yang akan di cari sebagai 𝑥.
Lalu mencari tinggi tembok dengan rumus sin 60° = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑜𝑘
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
didapatkan hasil dari tinggi tembok tersebut yaitu = 5√3”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
K-1 : “Rumus perbandingan trigonometri dan rumus penjumlahan”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
404
K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
K-1 : “Saya merasa kesulitan karena bingung pak”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
K-1 : “Simbol dari sudut sin = 60° adalah sudut yang terbentuk dari
tangga yang bersandar pada tembok”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
K-1 : “Tidak merasa kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 3
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 3?”
K-1 : “Tinggi anak 1,5 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi layang-layang pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
K-1 : “Tidak tahu pak saya bingung mengerjakan soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
K-1 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
405
keterangannya!”
K-1 : “Saya tidak menggambar pada soal tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
K-1 : “Iya saya merasa kesulitan”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
K-1 : “Tidak tahu pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
K-1 : “Ya saya merasa kesulitan”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
K-1 : “Tidak tahu pak”
Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 4
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 4?”
K-1 : “Tinggi 2 peserta didik yang sama = 1,7 m, peserta didik pertama
depan peserta didik kedua panjangnya = 16 m, sudut elevasi tiang
bendera 60° dan 30°”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
K-1 : “Tinggi tiang bendera pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
K-1 : “Mengitung tan 30° = 𝑡
16+𝑥 dihasilkan √3𝑡 − 16 = 𝑥. Kemudian
406
menghitung tan 60° = 𝑡
𝑥 hasilnya 𝑡 = √3𝑥 dari persamaan
tersebut dikerjakan menghasilkan 8√3. Dan terakhir dijumlahkan
dengan tinggi anak yaitu 1,7 hasilnya (8√3 + 1,7) m”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
K-1 : “Rumus perbandingan trigonometri mungkin pak”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
K-1 : “Saya tidak menggambar pada nomor tersebut”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
K-1 : “Ya saya merasa kesulitan”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
K-1 : “Saya tidak tahu pak hanya tahu simbol tan saja”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
K-1 : “Ya saya merasa kesulitan karena hanya memahami simbol tan”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
K-1 : “Iya saya menuliskan. Jadi tinggi t + 1,7 = (8√3 +1,7)
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
K-1 : “Menuliskan hasil akhirnya”
Hasil Wawancara Subjek K-1 Nomor 5
P : “Apa saja informasi yang diketahui pada soal nomor 5?”
K-1 : “Tinggi pemburu = 1,7 m, sudut burung = 60°, jarak pemburu dan
burung = 18 m”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
407
K-1 : “Tinggi burung elangnya pak”
P : “Berdasarkan apa yang diketahui dan ditanyakan, ceritakan urutan
langkah anda menjawab soal tersebut?”
K-1 : “Tidak tahu pak karena saya kurang begitu paham soal tersebut”
P : “Rumus apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
K-1 : “Mungkin perbandingan trigonometri”
P : “Jika ada gambar, coba jelaskan gambar yang anda buat beserta
keterangannya!”
K-1 : “Saya tidak menggambarkan apapun pada soal tersebut pak”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk membuat gambar yang
relevan dengan soal? Jika iya mengapa?”
K-1 : “Ya saya merasa kesulitan”
P : “Coba jelaskan makna istilah dan simbol yang anda tulis pada
lembar jawabmu!”
K-1 : “Sudut sin 60° adalah sudut yang terbentuk antara pemburu dan
burung”
P : “Apakah anda merasa kesulitan untuk menuliskan simbol
matematika?”
K-1 : “Sedikit kesulitan pak”
P : “Apakah anda menuliskan kesimpulan? Jika iya seperti apa?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”
P : “Apakah anda membuat kesimpulan dengan bahasamu sendiri?
Jika tidak, mengapa? Jika iya, bagaimana cara anda membuat
kesimpulan dengan bahasamu sendiri?”
K-1 : “Saya tidak menuliskan kesimpulan pak”