TESIS ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of TESIS ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI ...
TESIS
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA
S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
UNTUK MATERI PERMUTASI DAN KOMBINASI SETELAH
MAHASISWA MENGALAMI PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
ZACHARIAS ANGELIUS KRISNADI WARA SABON
191442108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TESIS
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA
S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
UNTUK MATERI PERMUTASI DAN KOMBINASI SETELAH
MAHASISWA MENGALAMI PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Derajat Magister
Pendidikan Program Magister Pendidikan Matematika
ZACHARIAS ANGELIUS KRISNADI WARA SABON
191442108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
TESIS
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA
S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
UNTUK MATERI PERMUTASI DAN KOMBINASI SETELAH
MAHASISWA MENGALAMI PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
ZACHARIAS ANGELIUS KRISNADI WARA SABON
191442108
Telah disetujui,
Pada tanggal 5Juli 2021
Dosen Pembimbing
Dr. Hongki Julie, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
TESIS
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA
S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
UNTUK MATERI PERMUTASI DAN KOMBINASI SETELAH
MAHASISWA MENGALAMI PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
ZACHARIAS ANGELIUS KRISNADI WARA SABON
191442108
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal Senin 5 Juli 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd. ...................
Sekretaris : Dr. Hongki Julie, M.Si. ...................
Anggota : Dr. Hongki Julie, M.Si. ...................
Anggota : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd. ...................
Anggota : Dr. rer. nat. Herry Pribawanto Suryawan ...................
Yogyakarta, 5 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dekan
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Semuanya akan selesai dengan tepat waktu atau di waktu yang tepat”
-Eka Prijatma-
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sungguh bahwa tesis yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,5 Juli 2021
Penulis,
Zacaharias Angelius Krisnadi Wara Sabon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Zacharias Angelius Krisnadi Wara Sabon
NIM : 191442108
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul: “Analisis
Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma untuk Materi Permutasi dan Kombinasi setelah
Mahasiswa Mengalami Proses Pembelajaran dengan Menggunakan
Pendidikan Matematika Realistik”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internetatau media lain untung kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebernarnya.
Yogyakarta, 5 Juli 2021
Yang menyatakan,
Zacharias Angelius Krisnadi Wara Sabon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkat dan karunia kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini dengan baik guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister pendidikan pada
Program Magister Pendidikan Matematika. Penyusunan Tesis ini tidak lepas dari
batuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Magister
Pendidikan Matematika.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku dosen pembimbing tesis dan sekaligus
dsoen pengampu mata kuliah Teori Peluang yang telah mengijinkan penulis
melakukan penelitian di kelas yang diampu, serta meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran dalam membimbing, memberikan kritik dan saran yang
bermanfaat bagi penulis.
4. Bapak Wara Sabon Dominikus dan Ibu Rosario Bura Balamiten selaku orang
tua penulis dan Maria Rosa Mistika Wara Sabon, Angelicus R. Felixiano
Wara Sabon dan seluruh keluarga yan telah memberikan dukungan dalam
bentuk apapun.
5. Yustina Dwi Astuti, M.Pd selaku partner yang selalu mandampingi dan
memberikan dukungan dalam bentuk apapun.
6. Sahabat penulis yaitu kakak-kakak dan adik-adik di kost pak kuat yang selalu
memberikan dukungan dan selalu menyemangati.
7. Teman-teman S2 Pendidikan Matematika Angkatan 2019 dan sekitarnya
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan
mendukung penulis dari awal perkuliahan sampai terselesaikan tesis ini.
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberi
dukungan, bimbingan, doa serta motivasi kepada penulis.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penilis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata penuulis
mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 5 Juli 2021
Penulis
Zacharias Angelius Krisnadi Wara Sabon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
Sabon, Zacharias Angelius Krisnadi Wara. 2021. Analisis Kemampuan Representasi
Matematis Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma untuk
Materi Permutasi dan Kombinasi Setelah Mahasiswa Mengalami Proses
Pembelajaran dengan Menggunakan Pendidikan Matematika Realistik. Tesis.
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan langkah-langkah merencanakan
dan membelajarkan materi permutasi dan kombinasi dengan menggunakan pendekatan
PMR di dalam mata kuliah Teori Peluang dan (2) mendeskripsikan kemampuan
representasi matematis setelah mahasiswa mengalami proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan PMR di dalam mata kuliah Teori Peluang. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian desain. Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma yang mengikuti mata kuliah Teori Peluang kelas
A dan kelas B. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah catatan lapangan dan
dokumentasi, tes tertulis, dan wawancara. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
adalah catatan lapangan, lembar tes tertulis, lembar pedoman wawancara, dan Hypothetical
Learning Trajectory (HLT). Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan.
Penelitian ini menghasilkan rancangan lintasan belajar dalam materi Permutasi dan
Kombinasi menggunakan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) berdasarkan lima
karakteristik PMR yang diujicobakan pada kelas uji coba dan direvisi untuk diterapkan
pada kelas penelitian. Langkah-langkah membelajarkan materi Permutasi dan Kombinasi
menggunakan PMR sebagai berikut. Langkah 1, peneliti menyiapkan bahan ajar yang
digunakan. Langkah 2, peneliti mengirimkan file yang berisikan aktivitas ke dalam
whatsapp group. Langkah 3, mahasiswa diberikan waktu sekitar 20-35 menit untuk
berdiskusi dalam kelompok. Langkah 4, peneliti secara acak menunjuk kelompok untuk
mengirimkan hasil diskusi kelompok kedalam grup besar. Langkah 5, peneliti mengajak
mahasiswa untuk berdiskusi. Langkah 6, peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi
kelompok yang dikirimkan. Langkah 7, peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan
apa saja yang telah dipelajari. Langkah 8, peneliti meminta mahasiswa untuk melakukan
kesimpulan untuk masing-masing aktivitas yang telah dikerjakan. Dalam penelitian ini,
langkah-langkah ini diterapkan dalam dua pertemuan secara daring melalui grup WhatsApp
dengan membentuk grup besar dan beberapa grup kecil untuk berdiskusi dari masing-
masing kelompok yang terbentuk di dalam kelas besar berdasarkan karakteristik PMR,
yaitu: penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan
hasil konstruksi, interaktivitas, dan keterkaitan.
Berdasarkan hasil tes untuk kelas ujicoba, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada
(1) 28 mahasiswa yang mampu untuk membuat gambar sebagai representasi dari masalah
yang dihadapi; (2) 27 mahasiswa yang mampu untuk membuat persamaan atau model
matematis dari dari masah yang dihadapi, (3) 42 mahasiswa yang mampu untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan melibatkan ekspresi matematis, dan (4) 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
mahasiswa mampu untuk menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kata-
kata untuk menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil tes untuk kelas penelitian, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa ada (1) 36 mahasiswa yang mampu untuk membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang dihadapi; (2) 34 mahasiswa yang mampu untuk membuat
persamaan atau model matematis dari dari masah yang dihadapi, (3) 44 mahasiswa yang
mampu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan melibatkan ekspresi
matematis, dan (4) 44 mahasiswa mampu untuk menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Kata kunci: Pendidikan Matematika Realistik, kemampuan representasi matematis dan
penelitian desain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
Sabon, Zacharias Angelius Krisnadi Wara. 2021. Analysis of Mathematical
Representation Ability of Undergraduate Students of Mathematics Education at
Sanata Dharma University for Permutations and Combinations after Students
Experience the Learning Process Using Realistic Mathematics Education. Thesis.
Master of Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and
Natural Sciences Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
This study aims were to (1) describe the steps for planning and teaching permutations
and combinations using the PMR approach in the Probability Theory course and (2)
describe the mathematical representation ability after students experience the learning
process using the PMR approach in the Probability Theory course. The type of research
used was a design research. The research subjects were students of Mathematics Education
at Sanata Dharma University who took the Probability Theory courses for class A and class
B. The data collection methods used were a field note and documentation, a written test,
and an interview. The data collection instruments used were field notes, a written test sheet,
an interview guide sheet, and Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Data analysis
techniques used were data reduction, data presentation, and conclusions.
This study resulted in a learning trajectory design in Permutations and Combinations
using Realistic Mathematics Education (PMR) based on five characteristics of Realistic
Mathematics Education which were tested in the pilot class and revised to be applied to the
research class. The steps for teaching Permutations and Combinations using Realistic
Mathematics Education were as follows. Step 1: the researcher prepared the teaching
materials used. Step 2: the researcher sent a file containing activities to the whatsapp group.
Step 3: students were given about 20 – 35 minutes to discuss in whatsapp groups. Step 4:
the researcher randomly appointed a group to send the results of the group discussion into
a large group. Step 5: the researcher invited students to discuss. Step 6: the researcher
confirmed the results of the group discussions that were sent. Step 7: the researcher asked
students to conclude what they had learned. Step 8: the researcher asked students to make
conclusions for each activity that has been done. In this study, these steps were applied in
two online meetings through WhatsApp groups by forming large groups and several small
groups to discuss from each group formed in large classes based on the characteristics of
Realistic Mathematics Education, namely: use of context, use of models for progressive
mathematization, utilization of construction results, interactivity, and intertwining.
Based on the test results for the test class, the researcher could conclude that there
were (1) 28 students who were able to make pictures as representations of the problems
they face; (2) 27 students who were able to make equations or mathematical models of the
problems encountered, (3) 42 students who were able to solve the problems encountered
by involving mathematical expressions, and (4) 42 students were able to write down the
steps for solving problems with words to draw conclusions. Based on the test results for
the research class, the researcher could conclude that there were (1) 36 students who were
able to make pictures as representations of the problems they face; (2) 34 students who
were able to make equations or mathematical models of the problems encountered, (3) 44
students who were able to solve the problems encountered by involving mathematical
expressions, and (4) 44 students were able to write down the steps for solving problems
with words to draw conclusions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Keywords: Realistic Mathematics Education, Mathematical Representation Ability and
Design Research.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................. Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
E. Batasan Istilah ........................................................................................... 11
F. Kebaruan Penelitian .................................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 13
A. Pendidikan Matematika Realistik (PMR) ................................................. 13
B. Kemampuan Representasi Matematis ....................................................... 18
C. Penelitian Desain ....................................................................................... 21
D. Permutasi dan Kombinasi .......................................................................... 23
E. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 27
F. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................... 35
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 35
D. Bentuk Data ............................................................................................... 36
E. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 36
F. Instrument Pengumpulan Data .................................................................. 38
G. Validasi Instrumen dan Validasi Data ....................................................... 55
H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 59
A. Kelas Uji Coba .......................................................................................... 59
1. Deskripsi Rancangan Lintasan Belajar ................................................... 59
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran ................................................... 68
3. Deskripsi Hasil Tes tertulis .................................................................. 116
4. Deskripsi Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara ............................. 152
B. Kelas Penelitian ....................................................................................... 226
1. Deskripsi Rancangan Lintasan Belajar ................................................. 226
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran ................................................. 226
3. Deskripsi Hasil Tes tertulis .................................................................. 274
4. Deskripsi Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara ............................. 311
C. Refleksi .................................................................................................... 386
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 392
A. Kesimpulan .............................................................................................. 392
B. SARAN ................................................................................................... 401
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 402
LAMPIRAN ........................................................................................................ 405
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Indikator Kemampuan Representasi Matematis menurut Surya, Edi dan
Siti. N. I (2016: 172) ............................................................................. 20
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Catatan Lapangan ................................................................. 38
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Tertulis Mahasiswa ......................................................... 39
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Pedoman Wawancara ............................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Masalah Pertama ................................................................................ 4
Gambar 1. 2 Salah satu contoh jawaban mahasiswa yang masuk ke dalam kelompok
pertama ............................................................................................ 4
Gambar 1. 3 Contoh Jawaban Mahasiswa dalam Kelompok Kedua ...................... 5
Gambar 1. 4 Masalah Kedua ................................................................................... 7
Gambar 1. 5 Salah satu contoh jawaban mahasiswa di kelompok jawaban pertama
untuk Masalah Kedua ...................................................................... 7
Gambar 3. 1 Aktivitas Pertemuan 1 ...................................................................... 52
Gambar 3. 2 Aktivitas Pertemuan 2 ...................................................................... 54
Gambar 4. 1 Masalah Pertemuan 1 ....................................................................... 60
Gambar 4. 2 Masalah Pertemuan 2 a .................................................................... 62
Gambar 4. 3 Masalah Pertemuan 2 b .................................................................... 62
Gambar 4. 4 Masalah Pertemuan 2 c .................................................................... 63
Gambar 4. 5 Uji Pemahaman Kemampuan Representasi ..................................... 66
Gambar 4. 6 Masalah Pertemuan 1 ....................................................................... 69
Gambar 4. 7 Pekerjaan Mahasiswa Masalah 1 (1) ............................................... 74
Gambar 4. 8 Pekerjaan Mahasiswa Masalah 1 (2) ................................................ 75
Gambar 4. 9 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 1 .................................................... 77
Gambar 4. 10 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (1) ............................................. 79
Gambar 4. 11 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (2) ............................................. 79
Gambar 4. 12 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (3) ............................................. 80
Gambar 4. 13 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (4) ............................................. 80
Gambar 4. 14 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (5) ............................................. 81
Gambar 4. 15 Representasi Untuk 2 orang Duduk di Meja Bundar ..................... 81
Gambar 4. 16 Penjelasan Gambar 4.15 ................................................................. 82
Gambar 4. 17 Representasi 3 Orang Duduk di Meja Bundar ............................... 83
Gambar 4. 18 Representasi 4 Orang Duduk di Meja Bundar ............................... 83
Gambar 4. 19 Penjelasan Rumus 𝑛 Orang Duduk di Meja Bundar ...................... 85
Gambar 4. 20 Lembar Kerja Mahasiswa............................................................... 94
Gambar 4. 21 Penjelasan Mahasiswa Aktivitas 3 ................................................. 96
Gambar 4. 22 Penjelasan Mahasiswa Aktivitas 4 ................................................. 97
Gambar 4. 23 Jawaban Aktivitas 3 ..................................................................... 103
Gambar 4. 24 Jawaban Aktivitas 4 ..................................................................... 105
Gambar 4. 25 Jawaban Aktivitas 5 ..................................................................... 108
Gambar 4. 26 Pennjelasan 𝐶32 × 𝐶11 ............................................................... 111
Gambar 4. 27 Soal Uji Pemahaman .................................................................... 115
Gambar 4. 28 Soal Tes Uji Pemahaman ............................................................. 117
Gambar 4. 29 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 118
Gambar 4. 30 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4. 31 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama Kelompok Jawaban
Ketiga .......................................................................................... 124
Gambar 4. 32 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 126
Gambar 4. 33 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 128
Gambar 4. 34 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua Kelompok Jawaban
Ketiga .......................................................................................... 131
Gambar 4. 35 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 134
Gambar 4. 36 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 136
Gambar 4. 37 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 139
Gambar 4. 38 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 142
Gambar 4. 39 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Ketiga .......................................................................................... 145
Gambar 4. 40 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Keempat ....................................................................................... 148
Gambar 4. 41 Soal Tes Uji Pemahaman ............................................................. 152
Gambar 4. 42 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Pertama ........................................... 154
Gambar 4. 43 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Kedua ............................................. 161
Gambar 4. 44 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Ketiga ............................................. 166
Gambar 4. 45 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Keempat ......................................... 172
Gambar 4. 46 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Pertama ........................................... 179
Gambar 4. 47 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Kedua ............................................. 185
Gambar 4. 48 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Ketiga ............................................. 191
Gambar 4. 49 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Keempat ......................................... 197
Gambar 4. 50 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Pertama ........................................... 203
Gambar 4. 51 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Kedua ............................................. 208
Gambar 4. 52 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Ketiga ............................................. 214
Gambar 4. 53 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Keempat ......................................... 219
Gambar 4. 54 Masalah Pertemuan 1 ................................................................... 228
Gambar 4. 55 Pekerjaan Mahasiswa Masalah 1................................................. 235
Gambar 4. 56 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 1 ................................................ 238
Gambar 4. 57 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (1) ........................................... 240
Gambar 4. 58 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (2) ........................................... 241
Gambar 4. 59 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (3) ........................................... 241
Gambar 4. 60 Masalah Pertemuan 2 ................................................................... 254
Gambar 4. 61 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 3 ................................................ 262
Gambar 4. 62 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 4 ................................................ 264
Gambar 4. 63 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 5 ................................................ 266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4. 64 Soal Tes Uji Pemahaman ............................................................. 273
Gambar 4. 65 Soal Tes Uji Pemahaman ............................................................. 274
Gambar 4. 66 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 276
Gambar 4. 67 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 279
Gambar 4. 68 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama Kelompok Jawaban
Ketiga .......................................................................................... 282
Gambar 4. 69 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama Kelompok Jawaban
Keempat ....................................................................................... 284
Gambar 4. 70 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 286
Gambar 4. 71 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 288
Gambar 4. 72 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua Kelompok Jawaban
Ketiga .......................................................................................... 291
Gambar 4. 73 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 294
Gambar 4. 74 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 296
Gambar 4. 75 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Pertama ........................................................................................ 299
Gambar 4. 76 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Kedua ........................................................................................... 302
Gambar 4. 77 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Ketiga .......................................................................................... 305
Gambar 4. 78 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat Kelompok Jawaban
Keempat ....................................................................................... 308
Gambar 4. 79 Soal Tes Uji Pemahaman ............................................................. 311
Gambar 4. 80 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Pertama ........................................... 313
Gambar 4. 81 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Kedua ............................................. 319
Gambar 4. 82 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Ketiga ............................................. 325
Gambar 4. 83 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Keempat ......................................... 331
Gambar 4. 84 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Keempat ......................................... 338
Gambar 4. 85 Hasil Pekerjaan S5 Masalah Kedua ............................................. 344
Gambar 4. 86 Hasil Pekerjaan S5 Masalah Ketiga ............................................. 350
Gambar 4. 87 Hasil Pekerjaan S5 Masalah Keempat ......................................... 356
Gambar 4. 88 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Pertama ........................................... 363
Gambar 4. 89 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Kedua ............................................. 368
Gambar 4. 90 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Ketiga ............................................. 374
Gambar 4. 91 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Keempat ......................................... 379
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran pada pendidikan di Indonesia sebagian besar
masih berorientasi pada guru, dimana guru sebagai satu-satu sumber
informasi mengenai materi yang baru sementara siswa sebagai obyek untuk
menerima informasi yang dianggap penting dari materi-materi yang
disampaikan oleh guru serta tidak berani mengeluarkan ide-ide pada saat
pembelajaran berlangsung. Hal tersebut mengakibatkan lemahnya proses
pembelajaran di dalam kelas, yang mengakibatkan siswa kurang berperan
aktif. Pada generasi sekarang ini, siswa dituntut untuk bisa menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman yang ada. Kemampuan yang dibutuhkan saat
ini bukan hanya mereka yang mampu memahami atau menyelesaikan ilmu
pengetahuan tertentu saja, akan tetapi lebih dalam dari itu. Saat ini, siswa
dituntut untuk memanfaatkan pengetahuannya secara optimal agar lebih
cerdas dan kritis dalam menerima dan mengolah informasi yang diperoleh.
Pengetahuan yang diperoleh siswa sangat banyak, dengan banyaknya
pengetahuan yang diperoleh juga akan menyebabkan siswa tidak mampu
untuk mengingat semua pengetahuan yang diperoleh.
Dalam NCTM (2000: 7) berkaitan dengan proses pembelajaran yang
lebih menekankan pada lima standar proses yaitu pemecahan masalah
(problem solving), penalaran dan bukti (reason and proof), komunikasi
(communication), koneksi (connections), dan representasi (representation).
NCTM (2000:280) menyatakan representasi matematis merupakan pusat
pembelajaran matematika. Selaras dengan yang dinyatakan dalam NCTM,
dalam Permendiknas No. 22 Th 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa
kemampuan representasi harus dikuasai siswa, kemampuan representasi ini
merupakan kemampuan menafsirkan masalah dengan menampilkan sesuatu
berupa simbol-simbol, tabel, diagram atau media lainnya yang bertujuan
untuk memperjelas permasalahan. Sering kali dalam mempelajari pelajaran
matematika di sekolah atau perkuliahan ada beberapa kemampuan yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dimiliki oleh siswa atau mahasiswa yang sering kali tidak mendapat perhatian
khusus untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Menurut Gordah, E. K dan
Syarifah Fadilla (2014: 340), proses pembentukkan kemampuan representasi
matematis dalam pembelajaran seringkali hanya sebagai pelengkap dalam
menyelesaikan masalah matematika. Hal inilah yang menyebabkan
kemampuan representasi dari siswa dan mahasiswa terbatas. Kemampuan
representasi matematis seharusnya dilatih dan dikembangkan di dalam proses
pembelajaran matematika. Jika kemampuan representasi matematis yang
dimiliki oleh siswa dan mahasiswa sangat terbatas, maka proses siswa dan
mahasiswa di dalam memecahkan masalah hanya didominasi representasi
simbolik, tanpa memperhatikan representasi bentuk lain. Untuk kemampuan
representasi matematis sendiri masih rendah. Hal ini sesuai dengan hasil studi
Novikasari, Ifda dan Wahyuni (2019: 175) yang mengungkapkan bahwa pada
umumnya kemampuan mahasiswa dalam representasi matematis masih
rendah. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Yerizon (2014: 375)
yang memperoleh hasil bahwa mahasiswa masih kesulitan dalam kemampuan
representasi terutama pada bagian merepresentasikan sebuah grafik.
Rendahnya kemampuan representasi matematis peserta didik akan
mempengaruhi mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan
serta kualitas belajar mahasiswa yang akan berdampak pada rendahnya nilai
yang diperoleh.
Menurut hasil penelitian Lestari, K. E dan Mokhammad R. Y (2017:
29) diperoleh bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam menunjukkan
bahwa mereka mampu merepresentasikan gambar, teks tertulis, persamaan
atau ekspresi matematis. Sejalan dengan penelitian tersebut, penelitian yang
dilakukan oleh Gordah, E. K dan Syarifah Fadilla (2014: 340) memperoleh
hasil bahwa mahasiswa masih kesulitan dalam menjembatani representasi-
representasi dan mahasiswa belum cukup fleksibel untuk berpindah dari satu
representasi ke representasi lainnya. Menurut Effendi (2012) penyebab
rendahnya kemampuan representasi mahasiswa adalah proses pembelajaran
yang dilakukan oleh Peneliti di kelas masih cenderung berpusat pada Peneliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sehingga mahasiswa cenderung pasif dalam menerima perkuliahan yang
diberikan, kurangnya rasa tanggung jawab dalam diri mahasiswa yang
mengakibatkan mahasiswa malas dan enggan dalam memecahkan masalah
dan menyelesaikan soal yang diberikan. Soal-soal yang diberikan Peneliti
masih sebatas hanya soal-soal perhitungan rutin yang kurang memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk menganalisis dan melatih kemampuan
representasi matematis yang dimiliki oleh mahasiswa. Kecenderungan
mahasiswa di dalam mengikuti perkuliahan hanya sekedar mencatat,
membaca, dan menulis tanpa mengamati permasalahan yang ada di
lingkungan sekitarnya sehingga tidak terlatih untuk menyelesaikan
permasalahan hidup sehari-hari yang berhubungan dengan konsep
matematika dan representasi matematis yang dimiliki mahasiswa.
Menurut Tarigan (2006: 4), pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik (PMR) merupakan pendekatan yang ditujukan untuk pengembangan
pola pikir praktis, logis, kritis, dan jujur dengan berorientasi pada penalaran
matematika dalam menyelesaikan masalah. Sejalan dengan apa yang
disampaikan oleh Rasyid (2017: 1591) bahwa pendekatan PMR sejalan
dengan teori konstruktivisme yang menekankan pada kegiatan siswa untuk
mempraktekkan apa yang dipelajari dan membangun konsep bahan ajar yang
dipelajarinya tersebut. Proses pembelajaran dalam teori ini bersifat konkret
serta erat kaitannya dengan alam dan lingkungan sekitar, sehingga dengan
pendekatan PMR ini cocok untuk meningkatkan kemampuan representasi
matematis yang dimiliki mahasiswa.
Peneliti memberikan dua masalah yang terkait dengan materi kaidah
pencacahan kepada para mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah
Teori Pelung di Program Studi Pendidikan Matematika untuk melihat sejauh
mana kemampuan representasi mereka untuk materi tersebut setelah
mengikuti perkuliahan tersebut. Berikut masalah pertama yang diberikan
beserta dengan deskripsi hasil dari pekerjaan mahasiswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Masalah Pertama
Gambar 1. 1 Masalah Pertama
Ada 2 kelompok jawaban dari mahasiswa untuk masalah pertama.
Berikut proses pembahasan dari setiap kelompok jawaban:
1. Kelompok jawaban pertama
Ada 2 mahasiswa yang jawabannya masuk ke dalam kelompok
pertama. Berikut adalah salah satu contoh jawaban mahasiswa yang ada
di kelompok jawaban pertama:
Gambar 1. 2 Salah satu contoh jawaban mahasiswa yang masuk
ke dalam kelompok pertama
Mahasiswa menggunakan strategi filling slot untuk
menyelesaikan masalah ini. Mahasiswa menggunakan tiga slot, karena
bilangan yang akan dibentuk terdiri dari tiga angka. Slot pertama
menyatakan banyak angka yang dapat menempati tempat pertama,
yaitu ada satu. Slot kedua menyatakan banyak angka yang dapat
menempati tempat kedua, yaitu ada satu. Slot ketiga menyatakan
banyak angka yang dapat menempati tempat ketiga, yaitu ada tujuh.
Jadi, banyak bilangan terdiri dari tiga angka yang dapat dibentuk dari
angka 1, 2, …, 9 ada sebanyak 1 x 1 x 7 = 7 bilangan. Cara penyelesaian
yang dilakukan masih belum benar, karena mahasiswa masih kurang
memperhatikan apa yang ditanyakan pada soal. Seharusnya mahasiswa
dalam mengerjakan membagikan kedalam beberapa kasus lagi yaitu:
1). angka 3 pada tempat ratusan, 4 pada temat puluhan dan 7 angka
lainya pada tempat satuan, 2). angka 4 pada tempat ratusan, 3 pada
Terdapat kartu bilangan 1, 2, …, 9. Masing-masing kartu hanya tersedia satu.
Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari 3 angka. Ada berapa
susunan bilangan yang mungkin dibuat, jika kartu bilangan 3 dan 4 harus selalu
berdampingan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
temat puluhan dan 7 angka lainya pada tempat satuan, 3). 7 angka pada
tempat ratusan, angka 3 pada tempat puluhan, dan 4 pada temat satuan,
dan 4). 7 angka pada tempat ratusan, angka 4 pada tempat puluhan, dan
3 pada temat satuan. Dalam menyelesaikan masalah yang diberikan
mahasiswa masih kesulitan dalam membuat persamaan atau model
matematis dan melibatkan ekspresi matematis dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan.
Berdasarkan kelompok jawaban pertama dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses
merepresentasikan soal yang diberikan seperti membuat model
matematis dari soal dan melibatkan ekspresi matematis.
2. Kelompok jawaban kedua (tolong revisi sesuai dengan catatan di atas)
Ada 8 mahasiswa yang jawabannya masuk ke dalam kelompok
kedua. Berikut adalah salah satu contoh jawaban mahasiswa yang ada
di kelompok jawaban kedua:
Gambar 1. 3 Contoh Jawaban Mahasiswa dalam Kelompok Kedua
Penyelesaian yang dilakukan mahasiswa untuk kelompok
jawaban 2 terlihat mahasiswa mengerjakan dengan membagi menjadi
beberapa kasus yaitu kasus pertama bilangan 3 menempati nilai tempat
ratusan, 4 menempati nilai tempat puluhan dan 1,2,5,6,7,8,9 menempati
nilai tempat satuan, posisi 3 dan 4 bertukar 4 menempati nilai tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
ratusan, 3 menempati nilai tempat puluhan dan 1,2,5,6,7,8,9 menempati
nilai tempat satuan, selanjutnya 1,2,5,6,7,8,9 menempati nilai tempat
ratusan, 3 dan 4 saling bertukar untuk menempati nilai tempat puluhan
dan satuan. Hanya saja dalam menuliskan dalam bentuk matematika
mahasiswa masih keliru, yang menyebabkan bilangan 3 dan 4 akan
muncul 2 kali.
Langkah pengerjaan yang dilakukan mahasiswa masih belum
benar, hal ini dikarenakan mahasiswa dalam mengerjakan tidak
membagikan kedalam beberapa kasus. Seharusnya mahasiswa
membagi menjadi beberapa kasus yaitu: 1). angka 3 pada tempat
ratusan, 4 pada temat puluhan dan 7 angka lainya pada tempat satuan,
2). angka 4 pada tempat ratusan, 3 pada temat puluhan dan 7 angka
lainya pada tempat satuan, 3). 7 angka pada tempat ratusan, angka 3
pada tempat puluhan, dan 4 pada temat satuan, dan 4). 7 angka pada
tempat ratusan, angka 4 pada tempat puluhan, dan 3 pada temat satuan.
Untuk kelompok jawaban yang kedua ini, masih kurang 2 kasus lagi
yang belum ditulis.
Berdasarkan kelompok jawaban 2 diperoleh kesimpulan bahwa
mahasiswa masih mengalami kekeliruan dalam menginterpretasikan
bentuk matematika yang telah ditulis yaitu 2 × 2 × 7 yang
menyebabkan angka 3 dan 4 kan muncul 2 kali, sedangkan yang
diminta oleh soal bilangan hanya dapat dipergunakan satu kali. Di sini
terlihat bahwa mahasiswa masih sulit untuk merepresentasikan soal
yang diberikan seperti membuat model matematis dari soal dan
melibatkan ekspresi matematis.
Berdasarkan kelompok jawaban dari masalah 1 dapat
disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa dalam
menyelesiakan masalah yang diberikan mungkin terjadi karena
kemampuan representasi matematis mahasiswa masih rendah yang
akan menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam merepresentasikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang diberikan dan dalam proses yang melibatkan ekspresi matematis
dari soal yang diberikan.
Masalah Kedua
Gambar 1. 4 Masalah Kedua
Ada 1 kelompok jawaban dari mahasiswa untuk masalah kedua. Berikut
proses pembahasan dari setiap kelompok jawaban:
1. Kelompok Jawaban Pertama
Ada 6 mahasiswa yang jawabannya masuk ke dalam kelompok
kedua. Berikut adalah salah satu contoh jawaban mahasiswa yang ada
di kelompok jawaban kedua:
Gambar 1. 5 Salah satu contoh jawaban mahasiswa di kelompok
jawaban pertama untuk Masalah Kedua
Penyelesaian yang dilakukan mahasiswa untuk kelompok
jawaban pertama, terlihat mahasiswa menyelesaikan dengan mendata
apa yang diketahui dari soal untuk diselesaikan. Terlihat perbedaan
Disebuah toko terdapat 5 nomor undian, dari 5 undian tersebut akan
diambil 2 pemenanng.
a. Banyak kemungkinan susunan pemenang, jika diambil satu demi satu.
b. Banyaknya kemungkinan susunan pemenang, jika diambil 2 sekaligus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
untuk cara menyelesaian jawaban a dan b. Pada bagian a mahasiswa
juga keliru dalam menggunakan rumus dari kombinasi yang seharus
𝐶(𝑛,𝑟) =𝑛!
𝑟!(𝑛−𝑟)! Mahasiswa malah mengerjakan dengan cara 𝐶(𝑛,𝑟) =
𝑛!
𝑟!!
.
Langkah kerja yang dilakukan siswa untuk menyelesaikan
masalah a masih keliru dalam penulisan rumus dari kombinasi dan salah
menggunakan teknik dalam menghitung. Seharusnya untuk
menyelesaiakan masalah a menggunakan teknik permutasi bukan
kombinasi, walaupun dalam menyelesaikan masalah a mahasiswa
menuliskan menggunakan kombinasi tapi rumus yang ditulis adalah
rumus dari permutasi.
Berdasarkan kelompok jawaban tersebut terlihat bahwa
mahasiswa masih kesulitan dalam melakukan membedakan
penggunaan penyelesaian masalah dengan menggunakan kombinasi
atau permutasi. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan representasi
yang dimiliki mahasiswa telah masih rendah dalam melibatkan ekpresi
matematis, sehingga pada saat menhubungkan apa yang
direpresentasikan dengan konsep dalam matematika masih keliru atau
tidak tepat.
Berdasarkan kelompok jawaban dari masalah 2 dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa masih mengalami kesulitan untuk
merepresentasikan soal yang diberikan dan dalam proses yang
melibatkan ekspresi matematis dari soal yang diberikan.
Dari jawaban mahasiswa terhadap dua soal yang diberikan peneliti
kepada mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah Teori Peluang
diperoleh hasil bahwa mahasiswa masih kesulitan dalam merepresentasikan
soal yang diberikan menjadi bentuk simbol atau gambar dan mahasiswa juga
masih kesulitan untuk melibatkan ekspresi matematis yang sesuai dengan apa
yang ditanyakan oleh masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan hasil wawancara dengan Peneliti yang pernah mengampu
mata kuliah Teori Peluang diperoleh bahwa kesulitan yang paling sering
dialami mahasiswa pada materi kaidah pencacahan yaitu ketika mereka
menerjemahkan maksud soal yang diberikan ke dalam simbol matematika
yang sesuai dan merepresentasikan hal yang diketahui dari soal atau pun
proses penyelesaian yang dibuatnya kedalam bentuk gambar atau bentuk lain.
Selain itu juga, mahasiswa masih kesuliatan dalam memilih teknik permutasi
atau kombinasi yang harus digunakan dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan yang menyebabkan sering tertukar dalam milih teknik permutasi
atau kombinasi dalam menyelesiakan masalah yang diberikan dan mahasiswa
juga masih kesulitan dalam menuliskan langkah-langkah dari penyelesain
yang diberikan secara runtut dan tepat.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rasyid, A. N dan Santi Irawati
(2017: 1590-1595) diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan PMR dapat
meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Mereka juga
memperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan kemampuan representasi
matematis mahasiswa setelah diampu dengan menggunakan pendekatan
RME, yaitu dari kategori cukup baik menuju kategori sangat baik. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Novikasari, Ifda dan Wahyuni (2019: 167-
176) diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan kemampuan representasi
matematis pada mahasiswa yang mengalami pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan PMR. Serta penelitian yang dilakukan oleh
Marilonga (2019) memperoleh hasil bahwa kemampuan representasi
matemaris yang dimiliki oleh siswa mengalami peningkatan, setelah
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan PMR.
Dari hasil penelitian-penelitian yang telah diilakukan, dapat dikatakan
bahwa pendekatan PMR dapat meningkatkan kemampuan representasi
matematis mahasiswa dalam merepresentasikan masalah dalam bentuk verbal
dan simbol yang membantu dalam proses memecahkan masalah matematika
maupun masalah kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
menggunakan matematika. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan peneliti terkait dengan
kemampuan representasi mahasiswa yang sudah mengikuti mata kuliah Teori
Peluang dengan menggunakan pendekatan PMR.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urain dari latar belakang penelitian, maka disusun
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah merencanakan dan membelajarkan materi
permutasi dan kombinasi dengan menggunakan pendekatan PMR di
dalam mata kuliah Teori Peluang?
2. Bagaimana kemampuan representasi matematis setelah mahasiswa
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
PMR di dalam mata kuliah Teori Peluang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ditentukan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan langkah-langkah merencanakan dan membelajarkan
materi permutasi dan kombinasi dengan menggunakan pendekatan
PMR di dalam mata kuliah Teori Peluang.
2. Mendekripsikan kemampuan representasi matematis setelah
mahasiswa mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan PMR di dalam mata kuliah Teori Peluang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman baru dalam belajar matematika
yang efektif, menarik, dan menyenangkan serta mudah memahami
materi yang dipelajari.
b. Mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis dan hasil
belajar yang baik pada mata kuliah Teori Peluang.
c. Meningkatkan kerja sama siswa dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Bagi Peneliti
a. Peneliti dapat menerapkan pendekatan matematika realistik untuk
meningkatkan kemampuan dan hasil belajar mahasiswa.
b. Peneliti diharapkan tidak takut lagi untuk menerapkan model-
model/strategi-strategi pembelajaran yang inovatif.
c. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh pengalaman mengajar
matematika dengan pendekatan pembelajaran yang efektif.
E. Batasan Istilah
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar
tidak menimbulkan pengertian yang berbeda-beda. Istilah-istilah tersebut
yaitu:
1. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan
dalam pembelajaran matematika yang memiliki karakteristik sebagai
berikut: (1) pengguunaan konteks, (2) penggunaan model untuk
matematisasi progresif, (3) pemanfaatn hasil konstruksi siswa, (4)
interaktivitas, dan (5) keterkaitan.
2. Kemampuan Representasi Matematis
Kemampuan representasi matematis merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk mengungkapkan suatu ide matematis dalam
bentuk kata-kata, gambar dan simbol.
F. Kebaruan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan Helmi Saleha (2019), peneliti
menggunakan metode eksperimen dengan model One group pre-test post-test
design. Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data pre-test dengan
bentuk datanya berupa data kuantitaif, selanjutnya untuk data kuantitif
tersebut akan dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif meliputi dua
hal yaitu: untuk memperoleh gambaran umum tentang penggunaan
pendekatan RME dan kemampuan representasi yang dimiliki oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Analisis yang telah diperoleh tersebut, selanjutnya akan digunakan untuk
analisis statistik inferensial untuk membuktikan kebeneran hipotesis yang
telah diajukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Novikasari Ifada dan Wahyuni (2019)
menggunakan 2 siklus. Siklus 1 terdiri dari: 1. menyusun rencana
perkuliahan; 2. melakukan pembelajaran dengan pendekatan PMR; 3.
observasi; 4. refleksi. Dari siklus pertama yang dilakukan tersebut kemudian
dilakukan revisi atas pendekatan pembelajaran yang dilakukan. Bentuk data
yang digunakan yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari tes yang diberikan
setelah melakukan pembelajaran dengan PMR.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Cantika. Dkk (2018) ini berjenis
penelitian deskriptif dengan desan penelitian one group pretest-posttest
design. Desain penelitiannya yaitu sebelum perlakuan diberikan, terlebih
dahulu subjek penelitian diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran
subjek penelitian diberi posttest (tes akhir). Bentuk data yang digunakan yaitu
data kuantitatif yang diperoleh dari tes yang diberikan sebelum dan setelah
melakukan pembelajaran dengan PMR.
Kebaruan dalam penelitian ini yang membedakan dengan penelitian
Helmi Saleha (2019,), Novikasari Ifada dan Wahyuni (2019), dan Yusuf
Cantika, dkk. (2018) yaitu terletak pada metode penelitian dan teknik
analsisis data. Pada penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif, sedangkan pada penelitian ini
menggunakan penelitian desain yang meliputi tiga tahapan yaitu: persiapan
uji coba desain, uji coba desain, dan analisis retrospektif. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini berupa data kualitatif, sehingga untuk teknik analisis data
yang digunakan sesuai dengan model miles dan Huberman (1984) dalam
Sugiyono (2016:92-99) yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Matematika Realistik (PMR)
Pada bagian ini, akan dijelaskan beberapa hal mengenai pendidikan
matematika realistik. Diantaranya pengertian dan karakteristik dari
Pendidikan Matematika Realistik.
1. Pengertian PMR (Pendidikan Matematika Realistik)
Pendidikan Matematika Realistik (PMR) merupakan suatu
pendekatan yang di adopsi dari pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) yang dikembangkan oleh Hans Freudenthal di
Belanda pada tahun 1970. Pendidikan Matematika Realistik adalah
suatu teori tentang pembelajaran matematika yang salah satu
pendekatan pembelajarannya menggunaka konteks dunia nyata untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Fathurrohman, 2015:185).
Menurut Van dan Hauvel-Punhuizen dalam (Wijaya, 2012:20)
penggunaan kata “realistic” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda
“Zich realiseren” yang memiliki arti “untuk dibayangkan atau “to
imagine. Van dan Hauvel-Punhuizen juga menjelaskan bahwa
penggunaan kaa realistik itu tidak hanya mau menunjukan adanya suatu
koneksi atau hubungan dengan dunia nyata, melainkan lebih mengacu
kepada fokus pendidikan matematika realistik dalam menentukan
sebuah tindakan untuk memberikan penekanan menggunkana suatu
situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa.
Pendekatan matematika realistik merupakan suatu pendekatan
dalam belajar matematika yang dikembangkan untuk lebih
mendekatkan matematika kepada siswa Aisyah (2007:1). Masalah-
masalah nyata dari kehidupan sehari-hari yang dimunculkan akan
digunakan sebagai titik awal dalam memulai pembelajaran matematika.
Penggunaan masalah realistik ini bertujuan untuk menunjukan bahwa
matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Hadi (2005) menjelaskan bahwa dalam matematika realistik
dunia nyata digunakan sebagai titik awal untuk mengembangkan ide
dan konsep matematika. Penjelasan yang lebih lanjut mengenai
pembelajaran matematika realistik ini berawal dari kehidupan siswa
yang dapat dipahami oleh siswa, nyata, dan terjangkau oleh imajinasi
siswa, dan dapat dibayangkan sehingga mudah bagi siswa untuk
mencari kemungkinan penyelesaian dengan kemampuan matematis
yang telah dimiliki siswa.
2. Karakteristik PMR (Pendidikan Matematika Realistik)
Karakteristik PMR yang disampaikan oleh Treffers (dalam,
Wijaya 2012: 21-22) sebagai berikut:
a. Penggunaan konteks: yaitu sebagai titik awal dalam pembelajaran,
konteks tidak harus berupa masalah dunia nyata namun bisa dalam
bentuk permainan, alat peraga atau situasi lain selama hal terbsebut
bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa.
Melalui penggunaan konteks, siswa diikut sertakan secara
aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi terhadap sebuah
masalah. Hasil eksplorasi siswa tidak hanya bertujuan untuk
menemukan jawaban ahkir dari permasalahan yang diberikan
tetapi diarahkan untuk mengembangkan berbagai strategi
penyelesaian masalah yang bisa digunakan. Manfaat lain
pengunaan konteks diawal pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi dan keterkaitan siswa dalam belajar matematika (De
Lange, 1987).
b. Pengunaan model untuk matematisasi progresif: yaitu penggunaan
model berfungsi sebagai jembatan dari pengetahuan dan
matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan tingkat formal.
Hal yang perlu dipahami dari kata “model” adalah bahwa
”model” tidak merujuk pada alat peraga. “Model” merupakan suatu
alat “vertical” yang digunakan dalam matematika yang tidak bisa
dilepaskan dari proses matematisasi (matematisasi horizontal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
matematisasi vertikal) karena model merupakan tahapan proses
transisi level informal menuju level matematika formal.
c. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa: mengacu pada pendapat
Freudenthal bahwa matematika tidak diberikan kepada siswa
sebagai suatu produk yang siap dipakai tetapi sebagai suatu konsep
yang dibagun oleh siswa, maka dalam pendidikan matematika
realistik siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Siswa memiliki
kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah
sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil
kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan untuk landasan
pengembangan konsep matematika,
d. Interaktivitas: yaitu proses belajar siswa bukan suatu proses
individu melainkan proses sosial sehingga proses belajar siswa
akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling
mengkomun[ikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.
Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat
dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa
secara simultan.
e. Keterkaitan: yaitu konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat
parsial, namun banyak konsep matematika yang memiliki
keterkaitan. Oleh karena itu, konsep-konsep matematika tidak
dikenalkan kepada siswa secara terpisah atau terisolasi satu sama
lain. Pendidikan matematika realistik menempatkan keterkaitan
antar konsep matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan
dala proses pembelajaran. Melalui keterkaitan, pembelajaran
matematika diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih
dari satu konsep matematika secara bersamaan.
Adapun pendapat yang di sampaikan oleh Hobri (dalam Ningsih
2014; 78-79) mengenai karakteristik PMR sebagai berikut:
a. Menggunakan masalah kontekstual (the use of contex).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pembelajaran dimulai dengan menggunakan masalah kontekstual
sebagai titik tolak atau titik awal untuk belajar. Masalah
kontekstual yang menjadi topik pembelajaran harus merupakan
masalah sederhana yang dikenali siswa.
b. Menggunakan model (use models, bridging by verti instruments).
Model disini sebagai suatu jembatan antara real dan abstrak yang
membantu siswa belajar matematika pada level abstraksi yang
berbeda. Istilah model berkaitan dengan model situasi dan model
matematik yang dikembangkan oleh siswa sendiri (self develop
models). Peran self develop models merupakan jembatan bagi
siswa dari situasi real ke situasi abstrak atau dari matematika
informal ke matematika formal. Artinya siswa membuat model
sendiri dalam menyelesaikan masalah. Pertama model situasi yang
dekat dengan dunia nyata siswa. Generalisasi dari formalisasi
model tersebut akan berubah menjadi model-of masalah tersebut.
Melalui penalaran matematik model-of akan bergeser menjadi
model-for masalah yang sejenis. Pada akhirnya, akan menjadi
model matematika formal.
c. Menggunakan kontribusi siswa (student contribution).
Kontribusi yang besar pada proses belajar mengajar diharapkan
datangnya dari siswa. Hal ini berarti semua pikiran (konstruksi dan
produksi) siswa diperhatikan.
d. Interaktivits (interactivity).
Interaksi antarsiswa dengan guru merupakan hal yang mendasar
dalam PMR. Secara eksplisit bentuk-bentuk interaksi yang berupa
negosiasi, penjelasan, pembenaran, setuju, tidak setuju, pertanyaan
atau refleksi digunakan untuk mencapai bentuk formal dari bentuk-
bentuk informal siswa.
e. Terintegrasi dengan topik lainnya (intertwining).
Dalam PMR pengintegrasian unit-unit matematika adalah esensial.
Jika dalam pembelajaran kita mengabaikan keterkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bidang yang lain, maka akan berpengaruh pada pemecahan
masalah. Dalam mengaplikasikan matematika, biasanya
diperlukan pengetahuan yang lebih kompleks.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dijelaskan di atas,
maka dalam penelitian ini akan menggunakan karaktersitik PMR
menurut Traffers, yang sesuai dengan materi yang akan digunakan
dalam penelitian ini yaitu permutasi dan kombiasi. Berikut karakteristik
PMR yang akan digunakan:
a. Pengunaan konteks
b. Penggunaan model untuk matematisasi progresif
c. Pemanfaatan hasil konstruksi
d. Interaktivitas
e. Keterkaitan
Dari 5 karekteristik PMR yang akan digunakan dalam penelitian
ini, selanjutnya akan disesuiakan dengan HLT. Dimana HLT yang akan
dibuat menyesuaikan kondisi pembelajaran saat ini yaitu pembelajaran
online. HLT yang akan dibuat, dalam proses pembelajaranya akan
memuat 5 karakteristik dari PMR misalnya dalam bagian pembuka
akan memuat karakteristik pertama, bagian inti akan memuat
karakteristik pertama sampai kelima, dan bagian penutup akan memuat
karakteristik keempat dan kelima. Penjelasan mengenai karaktersitik
dalam pembelajaran online yaitu untuk karakteristik PMR yang
pertama penggunaan konteks akan muncul pada saat, pemberian
masalah kontekstual yang diberikan di grup WhatsApp yang akan
digunakan sebagai gambaran atau dasar untuk mengajarkan suatu
materi. Untuk karakteristik PMR yang kedua penggunaan model untuk
matematisasi progresif, mahasiswa akan membuat model atau bentuk
matematika dari masalah kontekstual yang diberikan dalam kelompok
kecil yang telah dibagikan, masing-masing mahasiswa membuat model.
Untuk karakteristik PMR yang ketiga pemanfaatan hasil konstruksi
pada bagian ini, hasil model yang telah dibuat mahasiswa diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dapat menyelesaian model tersebut dan model tersebut akan dibahas
dalam kelompok kecil dengan cara masing-masing mahasiswa
mengirimkan foto model yang telah dibuat kedalam grup, setelah itu
melakukan diskusi terhadap masing-masing model yang telah dikirim.
Untuk karakteristik PMR keempat interaktivitas mahasiswa melakukan
komunikasi atau diskusi baik dalam anggota kelomopok, antar
kelompok atau dengan Peneliti untuk menyepakati, berdiskusi atau
bertanya mengenai langkah atau proses dalam menyelesaiakan masalah
yang diberikan apakah sudah benar atau masih ada kekeliruan. Untuk
karakteristik PMR yang kelima keterkaitan, mahasiswa dalam proses
menyelesaiakn masalah yang diberikan boleh mengaitakan dengan
pengetahuan atau materi apa saja yang dapat membantu menyelesaikan
masalah yang diberikan bertujuan agar mahasiswa yakin dengan
penyelesaian yang mereka lakukan.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dijelaskan diatas,
dapat ditarik sebuah benang merah untuk menyatakan bahwa
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran matematika yang lebih
menitikberatkan pembelajaran pada hal-hal yang kontekstual atau bisa
dibayangkan, bertujuan untuk mempermudah siswa untuk menerima
dan memahami suatu materi.
B. Kemampuan Representasi Matematis
1. Pengertian Kemampuan Representasi
Menurut Jones dan Knuth (dalam Sabarin: 2014:33), representasi
merupakan suatu model atau bentuk pengganti dari suatu masalah yang
digunakan untuk menumukan suatu solusi. Masalah-masalah yang
sering kita jumpai dapat direpresentasikan dengan obyek, gambar, kata-
kata atau simbil matematik. Dalam matematika, representasi adalah
hubungan yang sangat umum yang mengekspresikan kesamaan antar
objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut Rahmi dalam (Hutagaol: 2013) kemampuan representasi
adalah kemampuan siswa mengkomunikasikan ide/gagasan
matematika yang dipelajari dengan cara tertentu. Ragam representasi
yang sering digunakan dalam mengkomunikasikan ide-ide matematis
antara lain: diagram (gambar) atau sajian benda konkrit, tabel chart,
pernyataan matematika, teks tertulis, ataupun kombinasi dari
semuanya.
Selanjutnya menurut Santri (2017) mengatakan bahwa
kemampuan representasi matematis merupakan suatu kemampuan
matematika dengan pengungkapan ide-ide matematika (masalah,
pernyataan, definisi, dan lain-lain) dalam berbagai cara. Sejalan dengan
NCTM dalam (Marwan: 2017) mengatakan bahwa kemampuan
representasi merupakan translasi suatu masalah suatu masalah atau ide
dalam bentuk baru, termasuk di dalamnya dari gambar atau model fisik
ke dalam bentuk simbol, kata-kata atau kalimat.
Berdasarkan beberapa urain di atas mengenai kemampuan
representasi matematis dapat disimpulkan kemampuan representasi
matematis adalah kemampuan matematika dalam mengubah suatu
masalah menjadi bentuk simbol (gambar, diagram, kata-kata dan lain-
lain).
2. Indikator Kemampuan Representasi Matematis
Kemampuan representasi matematis siswa dapat di ukur melalui
beberapa indikator kemampuan representasi matematis. Indikator
representasi matematis siswa menurut Surya, Edi dan Siti. N. I (2016:
172) adalah sebagai berikut:
a. Representasi visual.
b. Persamaan atau ekspresi matematis.
c. Kata-kata atau teks tertulis.
Indikator diatas kemudian disajikan dalam bentuk tabel 2.1 untuk
mempermudah membaca indikator kemampuan pemahaman
representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel 2. 1 Indikator Kemampuan Representasi Matematis menurut
Surya, Edi dan Siti. N. I (2016: 172)
No Representasi Bentuk-bentuk operasional
1 Representasi visual
a. Diagram, tabel, atau
grafik
• Menyajikan kembali data atau
informasi dari suatu representasi
diagram, grafik, atau tabel
• Menggunakan representasi visual
untuk menyelesaikan masalah
b. Gambar
• Membuat gambar pola-pola geometri
• Membuat gambar untuk memperjelas
masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya
2 Persamaan atau ekspresi
matematis • Membuat persamaan atau model
matematika dari representasi lain
yang diberikan
• Membuat konjektur dari suatu pola
bilangan
• Menyelesaikan masalah dengan
melibatkan ekspresi matematis
3 Kata-kata atau teks tertulis • Membuat situasi masalah
berdasarkan data atau representasi
yang diberikan
• Menuliskan interpretasi dari suatu
representasi
• Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika
dengan kata-kata
• Menyusun cerita yang sesuai dengan
suatu representasi yang disajikan
• Menjawab soal dengan menggunakan
kata-
Lesh, Post & Behr (dalam Kurniawati, 2019: 14) mengatakan ada
5 representasi yang dapat digunakan dalam pendidikan mtametika
yaitu: representasi objek dunia nyata, representasi konkrit, representasi
simbol aritmatika, representasi bahasa verbal, dan representasi gambar
atau grafis.
Menurut NCTM (2000), indikator kemampuan representasi
matematis yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Menciptakan dan menggunakan representasi untuk mengorganisir,
mencatat dan mengkomunikasikan ide-ide matematika
b. Memilih, menerapkan, dan menterjemahkan representasi
matematika untuk memecahkan masalah
c. Menggunakan representasi untuk memodelkan dan
menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan fenomena
matematika
Dari beberapa pendapat indikator kemampuan representasi
matematis diatas peneliti akan menggunakan indikator yang sesuai,
dengan materi yang digunakan yaitu permutasi dan kombinasi:
a. Membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi.
b. Membuat persamaan atau model matematis dari dari masah yang
dihadapi.
c. Menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan melibatkan ekspresi
matematis.
d. Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kata-
kata untuk menarik kesimpulan
C. Penelitian Desain
Dalam Prahmana (2017: 13) Graveimejer dan Van Erder
menyatakankan bahwa design research merupakan suatu metode penelitian
yang bertujuan mengembangkan local instruction theory (LIT) dengan kerja
sama antara peneliti dan tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. LIT merupakan sebuah teori tentang proses pembelajaran yang
mendeskripsikan lintasan belajar pada suatu topik tertentu dengan melakukan
aktivitas yang mendukung Graveimejer dan Van Erder dalam Prahmana
(2017: 21).
Secara garis besar LIT merupakan produk akhir dari hyppthetical
Learning Trajectory (HLT) yang telah dirancang, diimplementasikan, dan
dianalisis hasil pembelajarannya (Prahmana, 2017: 21). Menurur Prahmana
(2017: 20) HLT dapat di artikan sebagi suatu hipotesis atau prediksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bagaimana pemikiran dan pemahaman mahasiswa yang berkembang dalam
aktivitas pembelajaran.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap sesuai dengan tahapan penelitian
desain menurut Plomp dalam (Rudhito, 2019: 42-50) yaitu tahap persiapan
penelitian, tahap percobaan desain, tahap analisis retrospektif.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Persiapan untuk uji coba desain dimulai dengan mengklarifikasi
indikator yang akan dicapai oleh siswa, kemudian peneliti menetapkan
tujuan pembelajaran dan menentukan titik awal pembelajaran, lalu
peneliti membuat suatu instrumen dari desain yang akan di uji coba.
Instrumen yang digunakan berisi tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan hipotesis proses belajar bagaimana proses
pembelajaran yang terjadi untuk menduga bagaimana siswa berpikir
dan akan berkembang dalam konteks kegiatan pembelajaran serta
topangan apa yang harus diberikan guru kepada siswa yang terangkum
dalam sebuah HLT (Hypothectical Learning Trajectory).
2. Tahap Percobaan Desain
Tujuan dari percobaan desain adalah menguji dan meningkatkan
dugaan teori pembelajaran yang sudah dikembangkan pada tahap awal,
dan untuk mengembangkan penggunaan desain tersebut.
3. Tahap Analisis Retrospektif
Tujuan dari analisis retrospektif adalah untuk melihat perkembangan
HLT. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ketiga ini adalah
mendeskripsikan proses pembelajaran yang terjadi di kelas dan melihat
apakah desain yang sudah dibuat dapat berkontribusi dalam proses
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Permutasi dan Kombinasi
1. Permutasi menurut Julie, Hongki. Dkk. (2017)
a. Definisi dan Notasi Faktorial
Definisi Faktorial
𝑛 Faatorial adalah hasil kali dari 1, 2, 3, …, 𝑛 dengan ∈ ℕ dan
dinotasikan dengan 𝑛!.
0! Didefinisikan sebagai 0! = 1
b. Permutasi dan Banyaknya Permutasi
Permutasi adalah suatu susunan yang dapat dibentuk dari suatu
kumpulan benda/objek yang diambil sebagian/seluruhnya dengan
memperhatikan urutan.
Banyaknya permutasi adalah banyaknya susunan yang dapat
dibentuk dari suatu kumpulan benda/objek yang diambil
sebagian/seluruhnya dengan memperhatikan urutan.
Sifat 1: banyaknya permutasi dari 𝒏 benda yang berlainan
adalah 𝒏!
c. Permutasi 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛 unsur yang berbeda
Permutasi 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛 unsur yang berbeda adalah
susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan benda/objek
yang diambil sebagian dengan memperhatikan urutan. Sifat 2:
banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang
berbeda dapat dinotasikan dengan 𝑃(𝑛,𝑟) didefinisikan sebagai
berikut: 𝑷(𝒏,𝒓) =𝒏!
(𝒏−𝒓)!
Untuk membangun konsep serta mengkonstruksi pengetahuan
mahasiswa mengenai permutasi dan permutasi 𝑟 unsur yang
diambil dari 𝑛 unsur yang berbeda maka mahasiswa harus
mengerjakan masalah berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama
Cara menghitung banyaknya permutasi yang memuat unsur yang
sama adalah 𝑃 =𝑛!
𝑘! dan selanjutnya cara menghitung banyaknya
permutasi yang memuat unsur yang sama, unsur yang sama dan
unsur yang sama adalah 𝑃 =𝑛!
𝑘!𝑙!𝑚!
Untuk membangun konsep permutasi yang memuat beberapa unsur
yang sama maka diberikan beberapa masalah yang akan membantu
dalam membangun konsep tersebut:
Masalah 1
Didalam sebuah kantong terdapat 3 bola hijau, 4 bola merah,
dan 2 bola putih. Dari dalam kantong tersebut akan diambil dua
bola. Bola-bola tersebut diambil satu demi satu tanpa
pengembalian. Tentukan ada berapa banyak kemungkinan hasil
dari percobaan pengambilan tersebut
Masalah 2
Terdapat kartu bilangan 1,2,…9 . Masing-masing kartu hanya
tersedia satu.
a. Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari
9 angka. Ada berapa susunan bilangan yang mungkin
dibuat oleh siswa tersebut?
b. Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari
8 angka. Ada berapa susunan bilangan yang mungkin
dibuat oleh siswa tersebut?
c. Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari
7 angka. Ada berapa susunan bilangan yang mungkin
dibuat oleh siswa tersebut?
d. Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari
6 angka. Ada berapa susunan bilangan yang mungkin
dibuat oleh siswa tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Permutasi siklis
Permutasi siklis merupakan suatu susunan yang memiliki kasus
khusus yaitu terletak pada susunan yang terbentuk melingkar. Cara
untuk menghitung permutasi siklis yaitu (𝑛 − 1)!
Untuk membangun konsep permutasi siklis maka diberikan
beberapa masalah yang akan membantu dalam membangun konsep
tersebut:
2. Kombinasi menurut Julie, Hongki. Dkk. (2017)
a. Partisi atau Sekatan
Partisi atau Sekatan adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengelompokkan beberapa benda/objek kedalam beberapa
sel/kamar. Cara untuk menghitung banyak cara untuk
menyekat/mempartisi 𝑛 objek berbeda ke dalam 𝑟 sel yang masing-
Masalah 3
Berapa banyak susunan huruf yang terdiri atas 4 huruf yang
disusun dari kata APA?
Masalah 4
Berapa banyak susunan huruf yang terdiri atas 4 huruf yang
disusun dari kata SAYA?
Masalah 5
Berapa banyak susunan huruf yang terdiri atas 5 huruf yang
disusun dari kata AREMA
Masalah 6
Ada orang, yaitu Dodi dan Adi akan menempati 2 buah kursi yang
mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang dapat
dibentuk?
Masalah 7
Ada orang, yaitu Dewi, Dian dan Boy akan menempati 3 buah
kursi yang mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang
dapat dibentuk?
Masalah 8
Ada orang, yaitu Bella, Ayu, Putri dan Agus akan menempati 4
buah kursi yang mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan
yang dapat dibentuk?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
masing terdiri dari masing yang terdiri dari 𝑛1, 𝑛2, 𝑛3, … , 𝑛𝑟 adalah 𝑛!
𝑛1!.𝑛2!𝑛3!…𝑛𝑟! dengan 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + ⋯ = 𝑟
Untuk membangun konsep partisi atau sekatan maka diberikan
beberapa masalah yang akan membantu dalam membangun konsep
tersebut:
b. Kombinasi dan Banyaknya Kombinasi
Kombinasi adalah partisi atau sekatan yang terdiri atas 2 sel,
dimana sel pertama terdiri dari 𝑟 elemen dan sel kedua terdiri dari
𝑛 − 𝑟 elemen. Banyaknya kombinasi 𝑟 objek yang diambil dari 𝑛
objek yang dinotasikan dengan 𝐶(𝑛,𝑟) adalah 𝐶(𝑛,𝑟) =𝑛!
(𝑛−𝑟)!𝑟!
Masalah 9
Ani, Dita dan Febby akan menginap disuatu hotel. Ada dua kamar
yang tersedia. Kamar pertama dapat memuat dua orang,
sedangkan kamar kedua dapat memuat satu orang. Ada berapa
banyak cara untuk menempatkan ketiga orang tersebut kedalam
dua kamar?
Masalah 10
Adit, Dion, Bayu dan Ferri akan menginap disuatu hotel. Ada dua
kamar yang tersedia. Kamar pertama dapat memuat tiga orang,
sedangkan kamar kedua dapat memuat satu orang. Ada berapa
banyak cara untuk menempatkan ketiga orang tersebut kedalam
dua kamar?
Masalah 11
Anita, Vero, Bella dan Ria akan menginap disuatu hotel. Ada dua
kamar yang tersedia. Kamar pertama dapat memuat dua orang,
sedangkan kamar kedua dapat memuat dua orang. Ada berapa
banyak cara untuk menempatkan ketiga orang tersebut kedalam
dua kamar?
Masalah 12
Dodi, Andre, Rey, Joko dan Pura akan menginap disuatu hotel.
Ada dua kamar yang tersedia. Kamar pertama dapat memuat dua
orang, sedangkan kamar kedua dapat memuat tiga orang. Ada
berapa banyak cara untuk menempatkan ketiga orang tersebut
kedalam dua kamar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian mengenai Pendidikan Matematika Realistik dan
Kemampuan representasi matematis sudah banyak dilakukan hanya saja
untuk jenjang kuliah masih jarang dilakukan. Berikut beberapa penelitian
yang relevan mengenai PMR dan Kemampuan representasi matematis, antara
lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Helmi Saleha dkk (2019)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami siswa
dalam merepresentasikan soal yang diberikan ke dalam bentuk simbol
atau ekspresi matematika. Hal ini didukung dengan obeservasi dan tes
Masalah 13
Dalam sebuah pertemuan dihadiri dua orang. Berapa banyak jabat
tangan yang terjadi jika setiap peserta pertemuan harus berjabat
tangan?
Masalah 14
Dalam sebuah pertemuan dihadiri tiga orang. Berapa banyak jabat
tangan yang terjadi jika setiap peserta pertemuan harus berjabat
tangan?
Masalah 15
Dalam sebuah pertemuan dihadiri empat orang. Berapa banyak
jabat tangan yang terjadi jika setiap peserta pertemuan harus
berjabat tangan?
Masalah 16
Dalam sebuah pertemuan dihadiri lima orang. Berapa banyak
jabat tangan yang terjadi jika setiap peserta pertemuan harus
berjabat tangan?
Masalah 17
Dalam sebuah pertemuan dihadiri sembilan orang. Berapa banyak
jabat tangan yang terjadi jika setiap peserta pertemuan harus
berjabat tangan?
Masalah 18
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan dosen akan
memberikan sebuah tugas kelompok. Kelompok tersebut harus
beranggotakan 3 mahasiswa dari 3 laki-laki dan 5 perempuan.
Berapa banyak susunan kelompok yang dapat dibuat oleh dosen,
jika dosen menginginkan dalam setiap kelompok terdapat paling
sedikit ada 1 mahasiswa perempuan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
awal yang dilakukan yaitu dari 78 orang siswa yang mengikuti tes awal
yang diberikan hanya 24 orang yang tuntas dan 54 siswa lainnya tidak
tuntas.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu meningkatkan
kemampuan representasi matematis dari siswa dengan menggunakan
pendekatan PMR. Penelitian yang dilakukan ini berjenis metode
eksperimen dengan menggunakan model One group pre-test post-test
design. Untuk total subjek dari penelitian yaitu 78 siswa kelas X, hanya
saja dilakukan pemilihan subjek berdasarkan cluster/gugus sehingga
diperoleh subjek penelitiannya di kelas X IPA-2 yang berjumlah 26
orang. Dari subjek yang telah dipilih tersebut akan mengalami proses
pembelajaran dengan pendekatan PMR dan akan diamati dampak dari
pendekatan tersebut terhadap kemampuan representasi matematis
siswa.
Proses penelitian yang dilakukan yaitu metode eksperimen
dengan menggunakan model One group pre-test post-test design yaitu
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum perlakuan. Instrumen yang digunakan Instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data RME adalah
dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 9 item. Dalam
mengumpulkan data kemampuan representasi matematis siswa sebelum
dan sesudah menggunakan PMR adalah dengan menggunakan tes yang
terdiri dari 4 soal. Data yang telah terkumpul kemudian akan dianalisis
data dengan 2 (dua) cara, yaitu: analisis deskriptif untuk memperoleh
gambaran umum tentang kedua variabel penelitian yaitu: penggunaan
pendekatan PMR (variabel X) dan kemampuan representasi matematis
siswa sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan PMR (variabel
Y). Penggunaan analisis statistik inferensial untuk membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukan atau dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Peneliti menyimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan
representasi matematis siswa. Nilai ketuntasan sebelum pembelajaran
dengan PMR sebesar 56,73 sedangkan setelah pembelajaran dengan
PMR menjadi 68,16.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Novikasari Ifada dan Wahyuni (2019)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami
mahasiswa calon guru dalam merepresentasikan soal yang diberikan
kedalam bentuk symbol atau ekspresi matematika lainnya. Hal ini
didukung dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis juga
bahwa aplikasi dari pengembangan pembelajaran di perguruan tinggi
juga masih menjadi tantangan. Akibatnya rendahnya kemampuan
representasi yang dimiliki mahasiswa.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu meningkatkan
kemampuan representasi matematis dari mahasiswa dengan
menggunakan pengaplikasian PMR. Penelitian yang dilakukan ini
berjenis penelitian tindakkan kelas. Untuk total subjek dari penelitian
yaitu 32 mahasiswa calon guru. Dari subjek yang telah dipilih tersebut
akan mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan
pengaplikasian PMR dan akan diamati dampak dari pendekatan
tersebut terhadap kemampuan representasi matematis siswa.
Proses penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Siklus
1 terdiri dari: 1. menyusun rencana perkuliahan; 2. melakukan
pembelajaran dengan pendekatan PMR; 3. observasi; 4. refleksi. Dari
siklus pertama yang dilakukan tersebut kemudian dilakukan revisi atas
pendekatan pembelajaran yang dilakukan. Revisi rancangan dari siklus
1 sebagai berikut: 1. mempersiapkan alat-alat aau media pembelajaran
yang digunakan; 2. menambah jumlah pertanyaan sebagai pemicu rasa
ingin tahu siswa; 3. mempersiapkan instrument observasi dan
instrument tes 4. mempersiapkan daftar nilai. Tujuannya yaitu agar
pembelajaran dengan pendekatan PMR pada siklus 2 lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Peneliti menyimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan
representasi matematis siswa. Nilai ketuntasan yang diperoleh sebelum
pembelajaran dengan PMR sebesar 18,75 sedangkan setelah
pembelajaran dengan PMR menjadi 75,31.
3. Yusuf Cantika N. dkk (2018)
Penelitian yang dilakukan ini dilatar belakangi oleh rendahnya
kemampuan representasi matematis yang dimiliki oleh siswa. Soal yang
diberikan pada tes awal memuat indikator memecahkan masalah dan
representasi matematis, sebagian besar siswa mengalamai kesulitan
pada bagian representasi matematis. Hal ini didukung dengan
kemampuan tes awal yang diberikan kepada 25 orang siswa dengan
hasil hanya 5 orang yang tuntas atau melewati KKM sedangkan 20
orang tidak tuntas. Kesenjangan antara harapan peneliti dengan
kenyataan yang ada inilah yang akan menjadi masalah yang akan diteliti
nantinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan matematis
siswa setelah diterapkan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME). Penelitian yang dilakukan ini berjenis penelitian
deskriptif dengan desan penelitian one group pretest-posttest design.
Desain penelitiannya yaitu sebelum perlakuan diberikan, terlebih
dahulu subjek penelitian diberi pretest (tes awal) dan di akhir
pembelajaran subjek penelitian diberi posttest (tes akhir). Subjek dalam
penelitian ini adalah berjumlah 25 orang.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu mengalami peningkatan
pada nilai tes yang diberikan yang sebelumnya pada pretest dengan
rata-rata kelas 23, setelah melakukan pembelajaran dengan mengunaka
RME mengalami peningkatan menjadi 62. Dari hasil yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model RME
dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil tes awal yang diperoleh kepada mahasiswa yang
telah mengambil mata kuliah teori peluang dan hasil wawancara yang
dilakukan terhadap Peneliti pengampu mata kuliah teori peluang, peneliti
memperoleh data bahwa mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam
merepresentasikan soal yang diberikan menjadi bentuk simbol atau gambar
dan mahasiswa juga masih kesulitan untuk melibatkan ekspresi matematis
yang sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh masalah yang diberikan. Selain
itu juga, mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memilih teknik
permutasi atau kombinasi yang harus digunakan dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan yang menyebabkan sering tertukar dalam milih
teknik permutasi atau kombinasi dalam menyelesiakan masalah yang
diberikan. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kemampuan
representasi matematis yang dimiliki mahasiswa, pada materi permutasi dan
kombinasi dan mahasiswa juga masih kesulitan dalam menuliskan langkah-
langkah dari penyelesain yang diberikan secara runtut dan tepat.
Dari penelitian Yusuf Cantika N, dkk (2018) yang menerapkan
pendekatan PMR didalam pembelajaran materi menyelesaikan soal cerita
SPLDV untuk siswa kelas VIII diperoleh hasil bahwa peningkatan
interpretasi siswa berada di kategori sedang. Dari penelitian Helmi Saleha
dkk (2019) yang menerapkan pendekatan PMR di dalam pembelajaran materi
sistem persamaan linear untuk siswa kelas X-IPA diperoleh hasil bahwa nilai
ketuntusan setelaha pembelajaran dengan PMR mengalami peningkatan dari
rata-rata 56,73 menjadi 68,16%. Dari penelitian Novikasari Ifada dan
Wahyuni (2019) yang menerapkan pendekatan PMR di dalam pembelajaran
materi trigonometri untuk mahasiswa calon guru di MI STAIN Purwokerto
diperoleh hasil bahwa mahasiswa mengalami peningkatan nilai ketuntasan
dari rata-rata 18,75% menjadi 73,31%. Jadi, berdasarkan beberapa penelitian
yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembelejaran
yang menggunakan pendekatan PMR akan meningkatkan kemampuan
representasi matematis yang dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PMR memiliki 5 karaktersitik yaitu: (1) pengunaan konteks, (2)
penggunaan model untuk matematisasi progresif, (3) pemanfaatan hasil
konstruksi siswa, (4) interaktivitas, dan (5) keterkaitan. Dari lima
karakteristik yang dimiliki oleh PMR tersebut ternyata dapat dikaitkan
dengan indikator kemampuan representasi matematis yaitu (1) membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi, (2) membuat
persamaan atau model matematis dari masalah yang dihadapi, (3)
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan melibatkan ekspresi
matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Peneliti akan mendesain pembelajaran untuk materi permutasi dan
kombinasi dengan menggunakan pendekatan PMR. Karaktersitik pertama
dari PMR penggunaan konteks, dengan adanya suatu masalah kontekstual
yang diberikan kepada mahasiswa akan melatih mahasiswa untuk membuat
gambar atau representasi dari masalah yang diberikan, membuat persamaan
matematis, menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan. Karaktersitik kedua dari PMR penggunaan model untuk
matematisasi progresif, mahasiswa membuat model dari masalah kontekstual
yang diberikan membuat persamaan matematis, menyelesaikan masalah
dengan melibatkan ekspresi matematis dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan. Karakteristik
ketiga dari PMR pemanfaatan hasil konstruksi, hasil konstruksi berupa model
matematis yang diperoleh dari masalah kontekstual yang diberikan,
selanjutnya akan diselesaikan dengan melibatkan ekspresi matematis dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan. Karakteristik keempat interaktivitas, pada tahap ini terjadi
komunikasi antar mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-Peneliti yang bertujuan
untuk mengecek apakah proses dalam membuat gambar atau representasi dari
masalah yang diberikan, membuat persamaan matematis, menyelesaikan
masalah dengan melibatkan ekspresi matematis dan menuliskan langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan sudah
tepat atau masih ada kekeliruan. Karakteristik kelima keterkaitan dalam tahap
ini mahasiswa bisa menghubungkan hasil gambar atau representasi dari
masalah yang diberikan, membuat persamaan matematis, menyelesaikan
masalah dengan melibatkan ekspresi matematis dan menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan dengan
materi lain atau konsep lain dari matematika yang sesuai.
Berdasarkan penjelesan di atas diperoleh bahwa pembelajaran dengan
menggunakan karakteristik PMR melibatkan indikator dari kemampuan
representasi matematis mahasiswa, yang berarti pembelajaran dengan
menggunakan karakteristik PMR membantu meningkatkan kemampuan
representasi matematis mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir
Masalah Karakteristik
PMR
Indikator Kemampuan
Representasi Matematis
Mahasiswa masih kesulitan
dalam merepresentasikan soal
yang diberikan menjadi bentuk
simbol atau gambar
Pengunaan konteks
Penggunaan model
untuk matematisasi
progresif
Pemanfaatn hasil
konstruksi siswa
Inteaktivitas
Keterkaitan
Membuat gambar sebagai
representasi dari masalah
yang dihadapi.
Membuat persamaan atau
model matematis dari dari
masalah yang dihadapi
Menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan melibatkan
ekspresi matematis.
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah dengan
kata-kata untuk menarik
kesimpulan
Mahasiswa kesulitan untuk
melibatkan ekspresi matematis
yang sesuai dengan apa yang
ditanyakan
Mahasiswa kesulitan dalam
memilih teknik permutasi atau
kombinasi yang harus
digunakan dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan
Mahasiswa juga masih kesulitan
dalam menuliskan langkah-
langkah dari penyelesain yang
diberikan secara runtut dan
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian desain. Cobb dkk dalam
Indriani (2009: 45) mendefinisikan penelitian desain sebagai penelitian yang
bertujuan untuk menghasilkan dampak dari aktifitas pembelajaran yang
dirancang dan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tersebut
dapat berjalan. Pada penelitian ini, peneliti merancang dan mengembangkan
HLT untuk membelajarkan materi permutasi dan kombinasi pada mata kuliah
Teori Peluang dengan menggunakan pendekatan PMR. HLT tersebut
kemudian diimplementasikan di dalam proses pembelajaran kemudian dilihat
dampak dari HLT tersebut terhadap kemampuan representasi matematis dari
mahasiswa. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
jenis penelitian desain yang meliputi tiga tahapan menurut Plomp dalam
(Rudhito, 2019: 42-50) yaitu persiapan uji coba desain, uji coba desain dan
analisis retrospektif.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang mengambil mata
kuliah Teori Peluang di kelas A dan B yang merupakan matakuliah wajib bagi
mahasiswa semester 3.
Objek dalam penelitian ini adalah lintasan belajar atau HLT yang
digunakan untuk membelajarkan materi kaidah pencacahan dengan
menggunakan pendekatan PMR dan kemampuan representasi mahasiswa
pada materi kaidah pencacahan setelah proses pembelajaran dilakukan.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa S1 Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang mengambil mata
kuliah pengantar teori peluang, akan dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
coba dan kelas penelitian. 2 kelas tersebut terbagi menjadi kelas A dan B,
untuk kelas B digunakan sebagai kelas uji coba dikarenakan jadwal untuk
kelas B lebih awal dan kelas A sebagai kelas penelitian. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada ahkir bulan Agustus 2020 s.d Oktober 2020.
D. Bentuk Data
Bentuk data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh
dari hasil observasi, tes, wawancara dan dokumentasi dengan subjek peneliti
yang dianalisis berdasarkan ketentuan dalam penelitian kualitatif. Data tertuis
siswa akan dideskripsikan berdasarkan karakteritik PMR dan indikator
kemampuan representasi matematis
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Catatan Lapangan dan Dokumentasi
Menurut Idrus (2007:85), catatan lapangan merupakan catatan
yang ditulis secara rinci, cermat, luas dan mendalam. Catatan lapangan
yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian ini bertujuan untuk mencatat
dengan rinci langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan PMR.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto, video dan rekaman
audio. Dokumentasi ini dilakukan saat peneliti melakukan proses
pembelajaran pada materi kaidah pencacahan. Tujuan dari dokumentasi
yang dilakukan yaitu untuk merekam segala aktivitas yang terjadi
selama pembelajaran baik Peneliti ataupun mahasiswa.
2. Tes Tertulis
Tes tertulis ini diberkan untuk mengetahui bagaimana
kemampuan representasi matematis subjek penelitian setelah mengikut
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMR. Dari hasil
tes tersebut akan dikelompokkan berdasarkan jawab yang sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kemudian akan dideskripsikan dari kelompok-kelompok jawaban
tersebut.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui
komunikasi langsung dengan pihak penanya dan pihak yang ditanya
Sudjana (2008:194). Wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi
kembali kebenaran informasi yang telah diperoleh atau yang belum
diperoleh dan untuk mendapatkan informasi yag lebih mendalam
mengenai kemampuan representasi matematis. Dalam mengumpulkan
data dan pemilihan subjek untuk diwawancara menggunakan yang ada
pada Arikunto (2018:287) dengan pengelompokkan atas 3 ranking yaitu
kelompok atas, sedang dan bawah. Dalam menentukan kelompok
tersebut digunakan dengan mencari standar deviasi dengan cara:
𝑆𝐷 = √∑𝑋2
𝑁− (
∑𝑋
𝑁)
2
Dengan:
SD = standar deviasi
𝑁 = Banyaknya data
∑𝑋2
𝑁= tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi 𝑁
dibagi 𝑁
(∑𝑋
𝑁)
2
= semua skor dijumlahkan, dibagi 𝑁, lalu dikuadratkan
Setelah menemukan nilai dari SD maka akan dicari batas bawah dan
atas kelompok sedang, yaitu: mean-SD dan mean + SD. Jadi jika
dikelompokkan kedalam 3 ranking akan menjadi:
a. Kelompok atas : Semua siswa yang skornya lebih besar dari
𝑚𝑒𝑎𝑛 + 𝑆𝐷
b. Kelompok sedang: Semua siswa yang skornya antara 𝑚𝑒𝑎𝑛 − 𝑆𝐷
dan 𝑚𝑒𝑎𝑛 + 𝑆𝐷
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Kelompok bawah: Semua siswa yang skornya lebih kecil dari
𝑚𝑒𝑎𝑛 − 𝑆𝐷
Berdasarkan 3 ranking yang telah ditentukan maka akan dipilih dua
mahasiswa yang akan diwawancarai yang mewakili kelompok ranking
tersebut.
F. Instrument Pengumpulan Data
1. Catatan Lapangan
Catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti dicatat berdasarkan
kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung
berdasarkan pada karakteristik dari PMR. Berikut adalah kisi-kisi
catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti.
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Catatan Lapangan
No
Karakteristik PMR
Deskripsi
Kegiatan
Peneliti
Deskripsi
Kegiatan
Mahasiswa
1. Pengunaan Konteks
2. Penggunaan Model
untuk Matematisasi
Progresif
3. Pemanfaatan Hasil
Konstruksi Siswa
4. Interaktivitas
5. Keterkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Lembar Tes Tertulis
Sebelum membuat tes tertulis, peneliti menyusun kisi-kisi tes
tertulis sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Tertulis Mahasiswa
Kompetensi dasar:
1. Mahasiswa mampu merepresentasikan apa yang diketahui dari soal
kedalam bentuk gambar, simbol, atau kata-kata.
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan apa yang telah direpresentasikan dari
soal
Indikator Kemampuan
Representasi
Matematis
Indikator Soal Soal Tes
Menggambar sebagai
representasi dari soal
Mahasiswa mampu
menggunakan
representasi visual
untuk
menggambarkan
apa yang diketahui
dari masalah
tersebut
1. Sebuah dealer mobil
memberikan hadiah
kejutan bagi konsumen
yang membeli sebuah
mobil baru di dealer
tersebut. Setiap konsumen
yang mendapat hadiah
kejutan dapat mengambil
dua kartu undian dari
sebuah kantung. Di dalam
kantung tersebut terdapat
20 kartu undian, di mana 5
kartu berisi hadiah mobil,
8 kartu berisi hadiah
motor, dan sisanya tidak
berisi hadiah. Tentukan
ada berapa banyak
kemungkinan hasil dari
percobaan pengambilan
hadiah kejutan dari
seorang konsumen di toko
tersebut jika pengambilan
dilakukan satu demi satu
tanpa pengembalian!
2. Ada enam kartu bilangan,
yaitu 2, 5, 0, 3, 7, dan 1.
Dari kartu-kartu tersebut
akan dibuat suatu bilangan
yang terdiri dari 3 angka.
a. Ada berapa susunan
angka yang dapat
dibuat jika tiap kartu
Mahasiswa mampu
menyajikan
kembali data atau
informasi dari suatu
representasi
Membuat Persamaan
atau model matematis
Mahasiswa mampu
menentukan konsep
matematika yang
akan digunakan
Mahasiswa mampu
membuat hubungan
dari gambar yang
telah dibuat dengan
data yang diketahui
Menyelesaikan
masalah dengan
melibatkan ekspresi
matematis
Mahasiswa mampu
melakukan
perhitungan dengan
menggunakn
konsep atau rumus
yang sesuai
Mahasiswa mampu
menggunakan
strategi yang tepat
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menyelesaikan
masalah
bilangan hanya dapat
dipergunakan satu
kali?
b. Ada berapa susunan
angka yang dapat
dibuat jika tiap kartu
bilangan hanya dapat
dipergunakan satu
kali dan bilangan
yang dibentuk adalah
bilangan ganjil?
c. Ada berapa susunan
angka yang dapat
dibuat jika tiap kartu
bilangan hanya dapat
dipergunakan satu
kali dan bilangan
yang dibentuk adalah
bilangan genap?
Menyederhanakan
langkah-langkah
penyelesaian masalah
dengan kata-kata atau
teks tertulis untuk
menarik kesimpulan.
Mahasiswa mampu
menuliskan
langkah-langkah
penyelesaian
Mahasiswa mampu
menyimpulkan dari
gambar atau
representasi yang
telah dibuat
3. Lembar Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dibuat bertujuan untuk membantu peneliti
saat melakukan wawancara. Wawancara ini akan menggali informasi
mengenai kemampuan representasi matematis dan mengkonfirmasi
jawaban mahasiswa yang akan dikembangkan lenih lanjut dengan
menggunakan hasil tes tertulis mahasiswa. Berikut kisi-kisi untuk
pedoman wawancara.
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Pedoman Wawancara
Indikator
Kemampuan
Representasi
Indikator Soal Nomor
Butir Pertanyaan
Menggambar
sebagai
representasi
dari soal
1. Menggunakan
representasi
visual untuk
menggambarka
n apa yang
diketahui dari
Sebuah dealer
mobil memberikan
hadiah kejutan bagi
konsumen yang
membeli sebuah
mobil baru di dealer
1.
Coba kalian
gambarkan
secara visual apa
yang kalian
pahami dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
masalah
tersebut.
tersebut. Setiap
konsumen yang
mendapat hadiah
kejutan dapat
mengambil dua
kartu undian dari
sebuah kantung. Di
dalam kantung
tersebut terdapat 20
kartu undian, di
mana 5 kartu berisi
hadiah mobil, 8
kartu berisi hadiah
motor, dan sisanya
tidak berisi hadiah.
Tentukan ada
berapa banyak
kemungkinan hasil
dari percobaan
pengambilan
hadiah kejutan dari
seorang konsumen
di toko tersebut jika
pengambilan
dilakukan satu demi
satu tanpa
pengembalian!
masalah
tersebut!
2. Menyajikan
kembali data
atau informasi
dari suatu
representasi.
2.
Bagaimana
kalian
merepresentasik
an kalimat
masalah berikut
“di dalam
kantung tersebut
terdapat 20 kartu
undian, di mana
5 kartu berisi
hadiah mobil, 8
kartu berisi
hadiah motor,
dan sisanya tidak
berisi hadiah”
dan
“pengambilan
dilakukan satu
demi satu tanpa
pengembalian”.
3. Mampu
menjelaskan
kembali
masalah yang
diberikan
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri
3.
Coba kamu
menceritakan
kembali maksud
dari masalah
satu tersebut
dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri?
Membuat
Persamaan
atau model
matematis
1. Menentukan
strategi atau
konsep
matematika
yang akan
digunakan
4.
Konsep
matematika apa
saja yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
Jelaskan
mengapa konsep
tersebut dapat
dipergunakan
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5.
Jelaskan
bagaimana
rencana kamu
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
2. Mampu
membuat
hubungan dari
gambar yang
dibuat dengan
data yang
diketahui 6.
Apa hubungan
antara konsep
matematika
tersebut dengan
gambaran visual
yang sudah
kalian
gambarkan
untuk
menggambarkan
hal-hal yang
diketahui dari
masalah
tersebut?
7.
Buatlah model
matematika dari
apa yang
diketahui dari
masalah
tersebut!
Menyelesaik
an masalah
dengan
melibatkan
ekspresi
matematis
1. Melakukan
perhitungan
dengan
mengunakan
konsep atau
rumus yang
sesuai
8.
Bagaimana
perhitungan
yang kamu buat
terkait dengan
konsep yang
sudah kalian
utarakan tadi?
2. Mengunakan
strategi yang
tepat dalam
menyelesaikan
masalah 9.
Bagaimana cara
kalian untuk
menerapkan
rencana yang
sudah kalian
buat untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
10.
Mengapa
mengunakan
strategi tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk
menyelesaikan
masalah ?
Menyederha
nakan
langkah-
langkah
penyelesaian
masalah
dengan kata-
kata atau teks
tertulis untuk
menarik
kesimpulan.
1. Menulis
langkah-
langkah
penyelesaian 11.
Tolong jelaskan
kembali
langkah-langkah
yang kalian
lakukan dalam
menyelesaikan
masalah tersebut
2. Menjawab soal
dengan
menggunakan
kata-kata atau
teks
12.
Apa kesimpulan
yang kalian
peroleh dari
proses
penyelesaian
yang sudah
kalian lakukan?
Menggambar
sebagai
representasi
dari soal
1. Menggunakan
representasi
visual untuk
menggambarka
n apa yang
diketahui dari
masalah
tersebut.
Delapan orang
mahasiswa akan
berjalan-jalan ke
Malioboro. Untuk
itu, mereka
memesan dua grab
mobil. Mobil
pertama dapat
memuat 6 orang,
sedangkan mobil
kedua hanya dapat
memuat 4 orang.
Ada berapa cara
untuk
menempatkan
kedelapan
mahasiswa tersebut
ke dalam kedua
mobil?
1.
Coba kalian
gambarkan
secara visual apa
yang kalian
pahami dari
masalah
tersebut!
2. Menyajikan
kembali data
atau informasi
dari suatu
representasi.
2.
Bagaimana
kalian
merepresentasik
an kalimat
masalah berikut
“Delapan orang
mahasiswa akan
berjalan-jalan ke
Malioboro.
Untuk itu,
mereka
memesan dua
grab mobil.
Mobil pertama
dapat memuat 6
orang,
sedangkan mobil
kedua hanya
dapat memuat 4
orang..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Mampu
menjelaskan
kembali
masalah yang
diberikan
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri
3.
Coba kamu
menceritakan
kembali maksud
dari masalah dua
tersebut dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri?
Membuat
Persamaan
atau model
matematis
1. Menentukan
strategi atau
konsep
matematika
yang akan
digunakan
4.
Konsep
matematika apa
saja yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
Jelaskan
mengapa konsep
tersebut dapat
dipergunakan
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
5.
Jelaskan
bagaimana
rencana kamu
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
2. Mampu
membuat
hubungan dari
gambar yang
dibuat dengan
data yang
diketahui 6.
Apa hubungan
antara konsep
matematika
tersebut dengan
gambaran visual
yang sudah
kalian
gambarkan
untuk
menggambarkan
hal-hal yang
diketahui dari
masalah
tersebut?
7.
Buatlah model
matematika dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
apa yang
diketahui dari
masalah
tersebut!
Menyelesaik
an masalah
dengan
melibatkan
ekspresi
matematis
1. Melakukan
perhitungan
dengan
mengunakan
konsep atau
rumus yang
sesuai
8.
Bagaimana
perhitungan
yang kamu buat
terkait dengan
konsep yang
sudah kalian
utarakan tadi?
2. Mengunakan
strategi yang
tepat dalam
menyelesaikan
masalah
9.
Bagaimana cara
kalian untuk
menerapkan
rencana yang
sudah kalian
buat untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
10.
Mengapa
mengunakan
strategi tersebut
untuk
menyelesaikan
masalah ?
Menyederha
nakan
langkah-
langkah
penyelesaian
masalah
dengan kata-
kata atau teks
tertulis untuk
menarik
kesimpulan.
1. Menulis
langkah-
langkah
penyelesaian
11.
Tolong jelaskan
kembali
langkah-langkah
yang kalian
lakukan dalam
menyelesaikan
masalah tersebut
2. Menjawab soal
dengan
menggunakan
kata-kata atau
teks
12.
Apa kesimpulan
yang kalian
peroleh dari
proses
penyelesaian
yang sudah
kalian lakukan?
Menggambar
sebagai
1. Menggunakan
representasi
Ada 6 orang, yaitu
Dion, Joko, Zack, 1.
Coba kalian
gambarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
representasi
dari soal
visual untuk
menggambarka
n apa yang
diketahui dari
masalah
tersebut.
Laurent, Priska, dan
Yustina yang akan
makan siang
bersama di sebuah
rumah makan. Meja
di rumah makan
tersebut berbentuk
lingkaran. Ada
berapa susunan
tempat duduk yang
dapat terjadi untuk
keenam orang
tersebut dan jika
Priska tidak ingin
duduk berdekatan
dengan Yustina?
secara visual apa
yang kalian
pahami dari
masalah
tersebut!
2. Menyajikan
kembali data
atau informasi
dari suatu
representasi.
2.
Bagaimana
kalian
merepresentasik
an kalimat
masalah berikut
“Ada 6 orang,
yaitu Dion, Joko,
Zack, Laurent,
Priska, dan
Yustina yang
akan makan
siang bersama di
sebuah rumah
makan. Meja di
rumah makan
tersebut
berbentuk
lingkaran
kemudian
menentukan
berapa susunan
tempat duduk
yang dapat
terjadi untuk
keenam orang
tersebut dan jika
Priska tidak
ingin duduk
berdekatan
dengan Yustina?
”.
3. Mampu
menjelaskan
kembali
masalah yang
diberikan
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri
3.
Coba kamu
menceritakan
kembali maksud
dari masalah dua
tersebut dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Membuat
Persamaan
atau model
matematis
1. Menentukan
strategi atau
konsep
matematika
yang akan
digunakan
4.
Konsep
matematika apa
saja yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
Jelaskan
mengapa konsep
tersebut dapat
dipergunakan
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
5.
Jelaskan
bagaimana
rencana kamu
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
2. Mampu
membuat
hubungan dari
gambar yang
dibuat dengan
data yang
diketahui 6.
Apa hubungan
antara konsep
matematika
tersebut dengan
gambaran visual
yang sudah
kalian
gambarkan
untuk
menggambarkan
hal-hal yang
diketahui dari
masalah
tersebut?
7.
Buatlah model
matematika dari
apa yang
diketahui dari
masalah
tersebut!
Menyelesaik
an masalah
dengan
melibatkan
1. Melakukan
perhitungan
dengan
mengunakan
8.
Bagaimana
perhitungan
yang kamu buat
terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
ekspresi
matematis
konsep atau
rumus yang
sesuai
konsep yang
sudah kalian
utarakan tadi?
2. Mengunakan
strategi yang
tepat dalam
menyelesaikan
masalah
9.
Bagaimana cara
kalian untuk
menerapkan
rencana yang
sudah kalian
buat untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
10.
Mengapa
mengunakan
strategi tersebut
untuk
menyelesaikan
masalah ?
Menyederha
nakan
langkah-
langkah
penyelesaian
masalah
dengan kata-
kata atau teks
tertulis untuk
menarik
kesimpulan.
1. Menulis
langkah-
langkah
penyelesaian
11.
Tolong jelaskan
kembali
langkah-langkah
yang kalian
lakukan dalam
menyelesaikan
masalah tersebut
2. Menjawab soal
dengan
menggunakan
kata-kata atau
teks
12.
Apa kesimpulan
yang kalian
peroleh dari
proses
penyelesaian
yang sudah
kalian lakukan?
Menggambar
sebagai
representasi
dari soal
1. Menggunakan
representasi
visual untuk
menggambarka
n apa yang
diketahui dari
masalah
tersebut.
Ada enam kartu
bilangan, yaitu 2, 5,
0, 3, 7, dan 1. Dari
kartu-kartu tersebut
akan dibuat suatu
bilangan yang
terdiri dari 3 angka.
Ada berapa susunan
angka yang dapat
dibuat jika tiap
1.
Coba kalian
gambarkan
secara visual apa
yang kalian
pahami dari
masalah
tersebut!
2. Menyajikan
kembali data 2.
Bagaimana
kalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
atau informasi
dari suatu
representasi.
kartu bilangan
hanya dapat
dipergunakan
satu kali, kartu
bilangan hanya
dipergunakan
satu kali dan
bilangan yang
dibentuk adalah
bilangan ganjil,
dan kartu bilangan
hanya dapat
dipergunakan
satu kali dan
bilangan yang
dibentuk adalah
bilangan genap?
merepresentasik
an kalimat
masalah berikut
“Ada enam kartu
bilangan, yaitu
2, 5, 0, 3, 7, dan
1. Ada berapa
susunan angka
yang dapat
dibuat jika tiap
kartu bilangan
hanya dapat
dipergunakan
satu kali,
membentuk
bilangan ganjil,
dan
membentuk
bilangan genap
? ”
3. Mampu
menjelaskan
kembali
masalah yang
diberikan
dengan
menggunakan
kata-kata sendiri
3.
Coba kamu
menceritakan
kembali maksud
dari masalah dua
tersebut dengan
menggunakan
kata-kata
sendiri?
Membuat
Persamaan
atau model
matematis
1. Menentukan
strategi atau
konsep
matematika
yang akan
digunakan
4.
Konsep
matematika apa
saja yang dapat
digunakan untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
Jelaskan
mengapa konsep
tersebut dapat
dipergunakan
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
5.
Jelaskan
bagaimana
rencana kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut!
2. Mampu
membuat
hubungan dari
gambar yang
dibuat dengan
data yang
diketahui 6.
Apa hubungan
antara konsep
matematika
tersebut dengan
gambaran visual
yang sudah
kalian
gambarkan
untuk
menggambarkan
hal-hal yang
diketahui dari
masalah
tersebut?
7.
Buatlah model
matematika dari
apa yang
diketahui dari
masalah
tersebut!
Menyelesaik
an masalah
dengan
melibatkan
ekspresi
matematis
1. Melakukan
perhitungan
dengan
mengunakan
konsep atau
rumus yang
sesuai
8.
Bagaimana
perhitungan
yang kamu buat
terkait dengan
konsep yang
sudah kalian
utarakan tadi?
2. Mengunakan
strategi yang
tepat dalam
menyelesaikan
masalah 9.
Bagaimana cara
kalian untuk
menerapkan
rencana yang
sudah kalian
buat untuk
menyelesaikan
masalah
tersebut?
10.
Mengapa
mengunakan
strategi tersebut
untuk
menyelesaikan
masalah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Menyederha
nakan
langkah-
langkah
penyelesaian
masalah
dengan kata-
kata atau teks
tertulis untuk
menarik
kesimpulan.
1. Menulis
langkah-
langkah
penyelesaian
11.
Tolong jelaskan
kembali
langkah-langkah
yang kalian
lakukan dalam
menyelesaikan
masalah tersebut
2. Menjawab soal
dengan
menggunakan
kata-kata atau
teks
12.
Apa kesimpulan
yang kalian
peroleh dari
proses
penyelesaian
yang sudah
kalian lakukan?
4. HLT (Hypothetical Learning Trajectory)
Peneliti mendesain pembelajaran berupa HLT untuk sebagai
panduan dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan PMR. Dalam HLT terdapat langkah-langkah
pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Melalui HLT, peneliti bisa melakukan dugaan-dugaan
atas respon yang diberikan oleh mahasiswa selama pembelajaran. HLT
yang dibuat ini akan digunakan untuk pembelajaran via daring, dengan
fokus pembelajaran daring menggunakan media whatsapp.
HLT yang dibuat akan disesuaikan dengan 5 karakteristik dari
PMR yang digunakan. HLT yang dibuat ini akan terbagi menjadi 3
bagian besar yaitu pembukaan, inti dan penutup. Dalam bagian
pembukaan akan berisi perkenalan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan hari ini, bagian inti memuat beberapa masalah yang akan
diberikan kepada mahasiswa untuk menyelesaiakan masalah tersebut.
Proses penyelesaian dari masalah tersebut akan diselesaiakan dalam 2
kelompok, yaitu kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar
melibatkan 1 kelas dan kelompok kecil hanya beranggotakan 4-5 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
saja, dan bagian penutup memuat kesimpulan dari pembelajaran yang
dilakukan. HLT yang dibuat akan digunakan untuk 2 kali pertemuan.
Pada pertemuan pertama mahasiswa akan diminta untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dalam kelompok-kelompok
kecil yaitu masalah 1, aktivitas 1 dan aktivitas 2.
Gambar 3. 1 Aktivitas Pertemuan 1
Selama proses diskusi dalam kelompok kecil tersebut, Peneliti
membantu jika ada kelompok yang masih mengalami kesulitan. Proses
diskusi dalam kelompok kecil selesai, maka kelompok yang telah
ditunjuk untuk mempresentasikan atau menjelasakan bagaimana
kelompok mereka dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas yang
diberikan, di kelompok besar. Bentuk penjelasan dari kelompok untuk
menjelasakan masalah dan aktivitas yang telah dikerjakan yaitu
berbentuk gambar hasil pekerjaan dan voice recorder yang dikirim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
digrup besar. Untuk pertemuan kedua mahasiswa akan menyelesaikan
masalah yang diberikan dalam kelompok-kelompok kecil yaitu
aktivitas 3, aktivitas 4, dan aktivitas 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 3. 2 Aktivitas Pertemuan 2
Selama proses diskusi dalam kelompok kecil tersebut, Peneliti
membantu kelompok yang masih mengalami kesulitan. Proses diskusi
dalam kelompok kecil selesai, maka kelompok yang telah ditunjuk
untuk mempresentasikan atau menjelasakan bagaimana kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mereka dalam menyelesaikan masalah dan aktivitas yang diberikan, di
kelompok besar. Bentuk penjelasan dari kelompok untuk menjelasakan
masalah dan aktivitas yang telah dikerjakan yaitu berbentuk gambar
hasil pekerjaan dan voice recorder yang dikirim di grup.
G. Validasi Instrumen dan Validasi Data
1. Validasi Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis
dan pedoman wawancara. Proses dalam melakukan validasi yaitu
menggunakan validasi ahli, untuk tes tertulis divalidasi oleh Peneliti
pembimbing dan Peneliti mata kuliah teori peluang dan untuk pedoman
wawancara dilakukan validasi ahli oleh Peneliti pembimbing.
2. Validasi Data Penelitian
Data penelitian yang telah diperoleh akan di uji validitas atas data
yang telah diperoleh dengan menggunakan cara triangulasi. Triangulasi
dalam pengujian kredibilitas ini dapat diartikan sebagai proses
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu, sehingga diperoleh triangulasi sumber, trangulasi
teknik pengumpulan data, dan waktu Sugiyono (2016; 125).
Dalam penelitian yang dilakukan triangulasi yang digunakan
yaitu triangulasi teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik
pengumpualan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengecek data yang diperoleh kepada sumber yang sama dengan
menggunaan teknik yang berbeda. Dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari hasil tes terkait kemampuan
representasi matematis. Selanjutnya akan dicek kembali dengan
wawancara terhadap subjek yang telah ditentukan berdasarkan
kelompok yang telah dibuat yaitu: kelompok atas, sedang dan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Selama Di
Lapangan Model Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2016:92-99).
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam suatu periode
yang terlah ditentukan. Terdapat model interaktif dalam analisis data yaitu:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
kuisioner sangat banyak untuk itu maka perlu dicatat secara rinci dan
teliti. Namun pada bagian ini banyak data yang telah terkumpul, dipilih
sesuai dengan kebutuhan penelitian, sehingga data yang tidak
dibutuhkan untuk penelitian bisa dihilangkan atau di hapus. Dalam
artian data yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam mereduksi data peneliti harus cermat memilih data sesuai
dengan kebutuhan dari penelitian yang dilakukan. Adapun reduksi data
yang akan dilakukan yaitu:
a. Data Catatan Lapangan
Data proses pembelajaran diperoleh dari hasil pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan HLT yang dirancang dengan
menerapkan PMR pada materi kaidah pencacahan. Pembelajaran
yang dilakukan akan dicatat untuk semua informasi yang diperoleh
selama pembelajaran. Berdasarkan catatan lapangan, proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan akan direduksi dengan
mengklasifikasi data yang telah diperoleh dengan karakteristik
PMR yaitu (1) penggunaan konteks, (2) penggunaan model untuk
matematisasi progresif, (3) pemanfaatan hasil konstruksi siswa, (4)
interaktivitas, (5) keterkaitan.
b. Data Hasil Tes
Hasil tes yang diperoleh selanjutnya akan direduksi dan dianalsis
dengan memperhatikan indikator dari kemampuan representasi
matematis yaitu: (1) membuat gambar sebagai representasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
soal yang diberikan, (2) membuat persamaan atau model matematis
dari soalyang diberikan, (3) menyelesaikan masalah dengan
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-
langkah penyelesain masalah dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
c. Data Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban mahasiswa
di dalam mengerjakan tes tertulis. Subjek dalam penelitian ini
dipilih menggunakan apa yang disampaikan Arikunto (2018:287)
dengan pengelompokkan subjek penelitian menjadi tiga kelompok.
yaitu kelompok atas, sedang dan bawah. Dari hasil wawancara
berupa rekaman akan dibuat transkip dan direduksi berdasarkan
indikator kemampuan representasi matematis.
2. Data Display (Penyajian Data)
Data yang telah direduksi kemudian siap untuk ditampilkan
dalam beberapa bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Penyajian data ini juga membantu kita untuk
menentukan kesimpulan dari data yang telah direduksi tersebut.
Penyajian data yang dibuat dalam penelitian ini yaitu: (1) data proses
pembelajaran dianalisis menggunakan 5 karakteristik PMR yaitu:
penggunaan konteks, penggunaan model untuk matemasi progresif,
pemanfaatan hasl konstruksi siswa, interaktivitas dan keterkatian, dan
(2) data hasil tes dan wawancara dianalisis berdasarkan indikator
kemampuan representasi matematis, yaitu (1) membuat gambar
sebagai representasi dari masalah yang dihadapi, (2) memmbuat
persamaan atau model matematis dari masalah yang dihadapi, (3)
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan melibatkan ekspresi
matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
yang dihadapi dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3. Kesimpulan
Pada bagian ini data yang telah disajikan dapat dibuat kesimpulan
untuk penelitian ini. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini
merupakan temuan baru yang sebelumya belum pernah ada. Temuan
tersebut dapat disajikan berupa deskripsi atau gambar yang sebelumya
belum jelas menjadi jelas.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kelas Uji Coba
1. Deskripsi Rancangan Lintasan Belajar
Pada penelitian ini, peneliti merancang linatasan belajar untuk
pembelajaran pada mata kuliah teori peluang pada materi permutasi dan
kombinasi kepada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan
Matematika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Lintasan belajar
yang dibuat akan berisikan tentang langkah-langkah pembelajaran dan
topangan-topangan apa saja yang akan diberikan. Rancangan lintasan
belajar ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat menyelesaikan
masalah terkait kemampuan representasi matematisi mahasiswa mengenai
materi permutasi dan kombinasi menggunakan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik (PMR) dengan memperhatikan lima karakteristik
PMR yaitu: penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematisasi
progresif, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan
keterkaitan. Peneliti merencanakan akan mengadakan pembelajaran
sebanyak 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama, mahasiswa diberikan 1
masalah dan 2 aktivitas, melakukan proses diskusi dan menyelesaikan
masalah yang diberikan dalam kelompok kecil, kemudian membahas hasil
diskusi di grup kelas. Pertemuan kedua, mahasiswa diberikan 3 aktivitas,
melakukan proses diskusi dan menyelesaikan masalah yang diberikan
dalam kelompok kecil, kemudian membahas hasil diskusi di grup kelas.
Pertemuan ketiga, mahasiswa akan mengikuti tes tertulis. Berikut
deskripsi dari rancangan lintasan belajar yang dilakukan untuk tiga
pertemuan secara lebih terperinci:
a. Rancangan Lintasan Belajar Pertemuan 1
Pada pertemuan pertama ini, kegiatan pembelajaran yang
direncanakan untuk dilakukan peneliti maupun mahasiswa pada
pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1) Penggunaan konteks
a) Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan
mengecek keadaan mahasiswa sebelum memulai pembelajaran
serta menyampaikan agenda pembelajaran hari ini di WhatsApp
Group.
b) Peneliti mengirimkan file ke WhatsApp Group yang berisi
masalah 1, Aktivitas 1 terdiri dari masalah 2-4 dan aktivitas 2
masalah 5-7 dan meminta kelompok yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dalam kelompok.
Gambar 4. 1 Masalah Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan hasil
konstruksi siswa, dan interaktivitas
a) Peneliti memberikan waktu sekitar 15–20 menit untuk berdiskusi
dalam kelompok.
b) Peneliti menunjuk kelompok secara acak yang mengerjakan
masalah 1, aktivitas 1 dan aktivitas 2 untuk mengirimkan hasil
diskusi kelompok kedalam grup besar berupa foto dan penjelasan
mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut.
c) Peneliti mengajak mahasiswa berdiskusi untuk membahas hasil
diskusi dari kelompok yang telah mengirimkan hasil ke grup.
d) Peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi kelompok yang
dikirimkan, jika terjadi kekeliruan dalam pengerjaan.
e) Peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan hari ini.
b. Rancangan Lintasan Belajar Pertemuan 2
Pada pertemuan kedua ini, kegiatan pembelajaran yang
direncanakan untuk dilakukan peneliti maupun mahasiswa pada
pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan Konteks
a) Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan
mengecek keadaan mahasiswa sebelum memulai pembelajaran
serta menyampaikan agenda pembelajaran hari ini di WhatsApp
Group
b) Peneliti mengirimkan file kedalam WhatsApp Group yang berisi
aktivitas 3 terdiri dari masalah 8-11, Aktivitas 4 terdiri dari
masalah 12-16 dan aktivitas 2 masalah 17-19 dan meminta
kelompok yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4. 2 Masalah Pertemuan 2 a
Gambar 4. 3 Masalah Pertemuan 2 b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4. 4 Masalah Pertemuan 2 c
2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan hasil
konstruksi siswa, dan interaktivitas
a) Peneliti memberikan waktu sekitar 25-35 menit untuk berdiskusi
dalam kelompok.
b) Peneliti menunjuk kelompok secara acak yang mengerjakan
aktivitas 3, aktivitas 4 dan aktivitas 5 untuk mengirimkan hasil
diskusi kelompok kedalam grup besar berupa foto dan penjelasan
mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut.
c) Peneliti mengajak mahasiswa berdiskusi untuk membahas hasil
diskusi dari kelompok yang telah mengirimkan hasil ke grup.
d) Peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi kelompok yang
dikirimkan, jika terjadi kekeliruan dalam pengerjaan
e) Peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
f) Peneliti mengingatkan mahasiswa untuk mempersiapkan diri,
karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan uji
pemahaman mahasiswa terkait materi yang telah dipelajari.
Berdasarkan uraian mengenai langkah-langkah pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dan mahasiswa, maka terdapat kegiatan
pembelajaran yang diilakukan oleh peneliti berdasarkan karakteristik
dari PMR yaitu (1) penggunaan konteks terlihat ketika diberikan
aktivitas 3, aktivitas 4 dan aktivitas 5; (2) penggunaan model untuk
matematisasi progresif terlihat ketika mahasiswa menyelesaikan
masalah kontekstual yang diberikan dengan membuat model dan
menentukan penyelesaian; (3) pemanfaatan hasil konstruksi siswa
terlihat ketika proses diskusi yang dilakukan didalam kelompok untuk
menyelesaiakan masalah yang diberikan berdasarkan pengetahuan awal
yang dimiliki, proses diskusi untuk menentukan model dari masalah
kontekstual, menentukan langkah-langkah penyelesaian dan menarik
kesimpulan berdasarkan model yang telah dibuat serta langkah-langkah
matematika; (4) interaktivitas terlihat ketika peneliti meminta
mahasiswa untuk melakukan diskusi kelas atas penyelesesain yang
dilakukan terhadap masalah yang diberikan. Diskusi kelas yaitu peneliti
meminta kelompok yang telah dipilih untuk menjelaskan dan
mempresentasikan pekerjaan dari kelompoknya untuk teman-teman
yang lain. Setelah selesai mempresentasikan dan menjelaskan ada sesi
diskusi atau tanya jawab untuk hal-hal yang dianggap masih belum
jelas; dan (5) keterkaitan terlihat ketika mahasiswa menyelesaikan
aktivitas 3, 4 dan 5 dapat diselesaiakan dengan menggunakan materi
yang sebelumnya dipelajari yaitu filling slot, selanjutnya untuk konsep
untuk aktivitas 3 dapat digunakan juga untuk membantu menyelesaikan
aktivitas 4 dan 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Rancangan Lintasan Belajar Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga, peneliti akan mengadakan tes untuk
mengetahui pemahaman mahasiswa mengenai materi yang telah
diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Berikut adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan ketiga.
1) Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan
mengecek keadaan mahasiswa serta menyampaikan agenda
pembelajaran hari ini di WhatsApp Group.
2) Peneliti memberikan tes mengenai permutasi dan kombinasi, soal
dikirim di Whatsapp Group, dan meminta mahasiswa untuk
mencermati aturan pengerjaan tes yang sudah diberikan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengerjaan dan pengumpulan. Tes diberikan
hari rabu, 16 September 2020, berikut soal tes yang diberikan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 4. 5 Uji Pemahaman Kemampuan Representasi
Berdasarkan uraian mengenai langkah-langkah pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dan mahasiswa, maka terdapat kegiatan
yang diilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan
representasi matematis mahasiswa setelah melakukan pembelajaran
menggunakan pendekatan PMR.
Soal nomor 1 mengukur 4 kemampuan indikator kemampuan
representasi: 1). Menggambar sebagai gambar sebagai representasi dari
masalah yang dihadapi, 2). Membuat persamaan atau model matematis
dari dari masah yang dihadapi. 3). Menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan melibatkan ekspresi matematis, dan 4). Menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
Soal nomor 2 mengukur 4 kemampuan indikator kemampuan
representasi: 1). Menggambar sebagai gambar sebagai representasi dari
masalah yang dihadapi, 2). Membuat persamaan atau model matematis
dari dari masah yang dihadapi. 3). Menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan melibatkan ekspresi matematis, dan 4). Menuliskan
langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
Soal nomor 3 mengukur 4 kemampuan indikator kemampuan
representasi: 1). Menggambar sebagai gambar sebagai representasi dari
masalah yang dihadapi, 2). Membuat persamaan atau model matematis
dari dari masah yang dihadapi. 3). Menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan melibatkan ekspresi matematis, dan 4). Menuliskan
langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
Soal nomor 4 mengukur 4 kemampuan indikator kemampuan
representasi: 1). Menggambar sebagai gambar sebagai representasi dari
masalah yang dihadapi, 2). Membuat persamaan atau model matematis
dari dari masah yang dihadapi. 3). Menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan melibatkan ekspresi matematis, dan 4). Menuliskan
langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Proses pembelajaran akan dianalisis dan dideskripsikan berdasarkan
kegiatan atau usaha yang dilakukan peneliti berdasarkan 5 karakteristik
PMR yaitu penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematisasi
progresif, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas dan
keterkaitan.
a. Implementasi Pembelajaran Pertemuan 1
Pada pertemuan 1, pertemuan 1 dilaksanakan secara daring melalui
media WhatsApp, dimana pada aplikasi WhatsApp sudah dibuat grup.
Grup tersebut terdiri dari 2 grup yaitu satu grup besar yang
beranggotakan seluruh mahasiswa ditambah Peneliti dan 12 grup kecil
beranggotakan 4-5 mahasiswa ditambah Peneliti. Berikut adalah
aktivitas pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan 1:
1) Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapakan salam
dan mengecek keadaan mahasiswa kurang lebih 3 menit.
Peneliti: Selamat pagi teman-teman, bagaimana keaadan
kalian? Saya berharap kalian semua dalam keadaan
sehat
M1 Selamat pagi pak, Puji Tuhan sehat.
M2 Pagi pak, sehat pak.
M3 Selamat pagi pak, saya baik. Semoga Bapak juga
sehat.
Sebelum memulai pembelajaran, peneliti menyampaikan agenda
pembelajaran hari ini yaitu mahasiswa melalui pemberian masalah
dapat memahami dan menjelaskan definisi dari permutasi, apa
yang dimaksud dengan permutasi siklis dan apa yang dimaksud
dengan permutasi berulang.
2) Peneliti mengirimkan file ke WhatsApp Group yang berisi masalah
1, aktivitas 1 terdiri dari masalah 2–4, dan aktivitas 2 terdiri dari
masalah 5–7. Peneliti meminta kelompok yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dalam kelompok. Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
akhir pembelajaran, mahasiswa diminta untuk mengumpulkan
hasil diskusi setiap kelompok via email. Pembagian kelompok
untuk mengerjakan masalah dan aktivitas dibagi sebagai berikut:
Masalah 1 dikerjakan kelompok 1, 4, 8, dan 9, aktivitas 1
dikerjakan kelompok 3, 5, 7, dan 11, aktivitas 2 dikerjakan
kelompok 2, 6, 10, dan 12. Berikut file yang dikirimkan ke
whatsapp group.
Gambar 4. 6 Masalah Pertemuan 1
Peneliti: Silahkan berdiskusi dalam kelompok yang telah
dibuat ya. Nanti saya juga akan mengikuti diskusi,
didalam kelompok kalian.
M1: Baik pak.
M2: Pak mau bertanya, apakah kami boleh berdiskusi
dengan video call?
Peneliti: Boleh, tapi hasil diskusi dikirim di grup diskusi kalian
ya.
M2 Baik pak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan masalah yang diberikan pada pertemuan ini,
diharapkan mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengeksplore
masalah yang diberikan secara berkelompok, selanjutnya
mahasiswa dapat menemukan penyelesaian yang dari masalah
yang diberikan. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari PMR yang
pertama yaitu: pengunaan konteks. Pengunaan konteks ini
diharapkan dapat membuat mahasiswa lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran karena masalah yang diberikan
merupakan masalah dalam kehidupan sehari-hari atau kontekstual.
3) Peneliti memberikan waktu sekitar 15 – 20 menit untuk berdiskui
dalam kelompok. Selama proses diskusi peneliti ikut membantu
dan mengawasi jalannya proses diskusi didalam grup kecil. Peneliti
membantu mahasiswa dengan memberikan pertanyaan menuntun,
yang akan menuntun mahasiswa untuk menemukan ide dari
masalah yang dibahas seperti informasi apa saja yang dapat
diperloleh dari masalah yang diberikan. Salah satu contoh
percakapan di whatsapp grup kecil.
Masalah 1
Peneliti: Bagaimana untuk masalah 1 ada yang ingin
ditanyakan?
M1: M1: ada pak, masih binggung maksud soalnya pak.
M2: M2: iya pak sama
Peneliti: Peneliti: yang diketahui disoal apa saja?
M3: M3: ada 3 jenis bola pak, bola hijau, kuning dan
biru.
Peneliti: Peneliti: iya benar, terus ada informasi lain?
M1: Ada pak, jumlah bola hijau 2, bola kuning 3 dan
bola biru 4.
M2: Banyaknya jumlah bola berbeda-beda.
Peneliti: Peneliti: ada lagi?
M3: Cara pengambilannya satu demi satu tanpa
dikembalikan.
Peneliti: Peneliti: iya benar. Kalau begitu ada berapa banyak
kemungkinan yang terjadi?
M1 & M2: Bentar pak, masih hitung.
M3: 72 pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
M4: 72 kemungkinan pak
Peneliti: Peneliti: Apa saja kemungkinannya ?
M3: Terambil pertama bola hijau 1 dan pengambilan
kedua ada 8 ada kemungkinan bola yang terambil.
Peneliti: Peneliti: apakah terambil bola hijau 1 pada
pengambilan pertama dan bola hijau 2 di
pengambilan kedua, sama dengan terambil bola
hijau 2 pada pengambilan pertama dan bola hijau
1 di pengambilan kedua merupakan kejadian yang
sama atau berbeda?
M1: Beda pak
M2: Sama pak
Peneliti: Peneliti: hayo sama atau beda ?
M3: Kalau menurut saya beda pak, karena diambilnya
satu persatu. Jadi kejadian H1H2 dan H2H1
berbeda pak.
Peneliti: Bagaimana yang lain paham ?
M1&M2: Paham pak
Peneliti: Kalau begitu silahkan tulis yang rapih ya.
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk masalah 1
mahasiswa mengawali dengan mencari informasi apa saja yang
diketahui yaitu jumlah bola dan cara pengambilan bola serta
mahasiswa dapat membedakan kejadian yang terjadi dan
menghitung banyaknya kemungkinan yang terjadi dan mahasiswa
dapat mengetahui definisi dari permutasi.
Aktivitas 1
Peneliti Bagaimana untuk aktivitas 1 ada yang perlu
ditanyakan?
M1: Belum ada pak.
M2: Ada pak, masih binggung pak. Di bagian susunan
yang terbentuk dari kata APA.
Peneliti: Binggungnya dimana?
M3: Binggung dibagian ahkirnya pak, untuk pemberian
indeksnya pak. Saya peroleh A1PA2, A2PA1, A1A2P,
A2A1P, dan PA1A2, PA2A1. Apakah seperti ini pak ?
Peneliti: Ada yang punya pendapat lain, atau sama ?
M1: Kalau dari saya hanya 3 pak, AAP, PAA, dan APA.
Peneliti: Kok bisa?
M1: Iya pak, karena huruf yang diberikan tidak ada
indeks, atau umumnya huruf tidak menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
indeks pak. Makanya A1PA2, A2PA1 menjadi APA,
A1A2P, A2A1P menjadi AAP, dan PA1A2, PA2A1
menjadi PAA.
Peneliti: Oke, ada yang ingin ditanyakan lagi? Jika tidak
mohon diselesaikan dan ditulis dengan rapih ya.
M1&M2 Tidak ada pak, baik pak.
M3 Belum ada pak, baik pak.
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk aktivitas
1 mahasiswa dapat membedakan pengunaan indkes dalam
menyusun sebuah kata dari beberapa huruf yang sama. Penggunaan
indkes digunakan ketika dari soal huruf yang diberikan sudah
diberikan indeks dan mahasiswa sudah memahami permutasi
berulang
Aktivitas 2
Peneliti: Bagaimana untuk aktivitas 2 ada yang perlu
ditanyakan?
M1&M2: Sejauh ini belum pak
M3: Masih binggung pak, untuk masalah 6 pak.
Peneliti: Binggungnya dibagian mana?
M3: Untuk posisinya pak, saya bingungg pak.
Peneliti: Teman-teman ada yang bisa membantu?
M1: Kalau saya buat gambar lingkaran dulu pak,
kemudian satu orang saya jadiin patokannya pak.
Peneliti: Maksdunya patokkan ?
M1: Satu orang yang jadi patokan itu saya gak pindah
posisinya dan untuk menghitung banyak
kemungkinan dimulai dari orang yang menjadi
patokannya pak.
M2: Saya juga seperti itu pak.
Peneliti: Bagaimana M3 sudah paham?
M3: Sudah pak, saya baru mencoba cara seperti yang
disebut M2.
Peneliti: Oke baik, masih ada pertanyaan? Jika tidak mohon
diselesaikan dan ditulis dengan rapih ya.
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk aktivitas
2 mahasiswa sudah memahami cara menentukan banyak cara orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
ketika disuruh duduk melingkar dan mahasiswa sudah bisa
memahami permutasi siklis.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah 1, aktivitas 1, dan aktivitas 2 yang
diberikan dan model yang diperoleh dari masalah kontekstual yang
ada, terjadi sebuah proses matematisasi dari pengetahuan
matematika tingkat konkret mahasiswa menuju matematika tingkat
formal. Hal ini sesuai dengan karakteristik PMR yang kedua yaitu:
penggunaan model untuk matematisasi progresif.
Pengunaan model mengartikan suatu bentuk representasi dari
masalah yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kemajuan pengatahuan mahasiswa, mengubah masalah kontekstual
yang diberikan menjadi sebuah model matematika. Dari masalah
1, mahasiswa diminta untuk menentukan banyaknya kemungkinan
pengambilan yang terjadi dan mahasiswa harus membuat sketsa
atau gambar yang dapat mewakili masalah yang diberikan, diawali
dengan membedakan warna bola, menghitung jumlah bola dari
masing-masing warna, memberikan indeks terhadap masing-
masing bola, mengetahui cara pengambilan yang dilakukan, dan
menghitung banyak kemungkinan yang dapat terjadi. Dari aktivitas
1, mahasiswa diminta untuk menyusun huruf dari susunan huruf
yang diberikan dan mahasiswa harus mendata huruf yang diketehui
terlebih dahulu sebelum menyusun huruf tersebut menjadi
beberapa susunan huruf. Dari aktivitas 2, mahasiswa diminta untuk
menentukan banyaknnya susunan yang terjadi saat duduk di meja
bundar dan mahasiswa harus mendata banyaknya orang yang akan
duduk di meja tersebut serta menggambar lingkaran sebagai bentuk
representasi dari meja bundar, kemudain melakukan perhitungan
banyaknnya susunan yang dapat dibentuk.
4) Peneliti menunjuk kelompok secara acak yang mengerjakan
masalah 1, aktivitas 1 dan aktivitas 2 untuk mengirimkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
diskusi kelompok ke dalam grup besar berupa foto dan penjelasan
mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut. Untuk membahas
masalah 1, Peneliti meminta, kelompok 9 untuk mengirimkan hasil
pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas, untuk membahas
aktivitas 1 Peneliti meminta kelompok 7 untuk mengirimkan hasil
pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas, dan untuk
membahas aktivitas 2 Peneliti meminta, kelompok 6 untuk
mengirimkan hasil pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas.
5) Peneliti mengajak mahasiswa berdiskusi untuk membahas hasil
diskusi dari kelompok yang telah mengirimkan hasil ke grup.
Masalah 1
Gambar 4. 7 Pekerjaan Mahasiswa Masalah 1 (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4. 8 Pekerjaan Mahasiswa Masalah 1 (2)
Peneliti: Baik, mari kita lihat cara 1, mengapa tidak ada
kejadian H1H1?
M1: Karena tanpa pengembalian
M2: Tidak ada kejadian H1H1 karena syarat pada
permasalahan yaitu tanpa pengembalian, sehingga
tidak mungkin bola akan terambil 2 kali
M3: Karena diambil satu persatu tanpa pengembalian
pak
M4: Karena tanpa pengembalian bola pak. Artinya
sudah tidak ada bola H1 jika sudah diambil
Peneliti: Ok benar ya, tidak mungkin karena diambil satu
demi satu dan tidak dikembalikan. Pertanyaan
selanjutnya apakah H1H2 dengan H2H1, satu
kejadian atau 2 kejadian?
M5: 2 kejadian pak
M6: 2 kejadian berbeda pak.
Peneliti: Mengapa?
M7: 2 kejadian pak, karena pengambilan dilakukan satu
persatu tidak sekaligus.
M8: Karena diambil satu persatu pak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
M9: Kasus 1 yang terambil pertama itu H1, yang temabil
kedua H2. Kasus 2 yang terambil pertama H2, yang
terambil kedua H1.
Peneliti: Ok benar ya. Hal ini bisa berbeda karena,
pengambilan yang dilakukan satu demi satu tanpa
pengembalian. Selanjutnya mari kita lihat cara
kedua, mengaapa bisa menggunakan permutasi?
M10: Karena memperhatikan urutan pengambilan pak.
M11: Karena pengambilan satu per satu tanpa
pengembalian, sehingga memperhatikan urutan.
Peneliti: Ok benar ya, Mengapa 9P2?
M12: Akan diambil 2 dari 9 bola pak.
M13: Karena total bola ditas ada 9 dan yang akan diambil
2 bola pak.
Peneliti: Oke yak arena ditas ada 9 bola dan akan diambil 2.
Oke mari kita lihat cara ketiga ya, dengan
menggunakan filling slot. Mengapa ada 2 slot?
M14: Karena ada dua bola yang diambil pak.
M15: Karena bola yang akan diambil berjumlah 2 pak
jadi untuk menentukan kemungkinannya memakai
2 slot.
Peneliti: Ok, mengapa untuk slot kedua tinggal 8 bola ya?
M15: Karena 1 bola sudah diambil di pengambilan
pertama dan tidak dikembalikan pak.
M16: Karena untuk pengambilan pertama sudah diambil
satu bola dan tidak dikembalikan, sehingga tinggal
8 bola yang tersisa pak.
M17: Karena sudah terambil 1 di slot pertama, sehingga
tinggal (9-1) bola bulan untuk slot kedua.
Berdasarkan dialog di atas yang dilakukan dalam membahas
masalah 1, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan semua informasi dari masalah yang diberikan yaitu
jumlah bola yang ada serta cara pengambilan bola tersebut, (2)
mahasiswa dapat membedakan bentuk kejadian yang dihasilkan
berdasarkan cara pengambilan kejadian, (3) mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah dengan beberapa cara yang berbeda-beda
serta mampu mempertanggung jawabkan atau menjelaskan apa
yang mereka kerjakan dan (4) mahasiswa dapat menjelaskan
dengan detail mengenai kejadian yang dihasilkan dari cara
pengambilan yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Aktivitas 1
Gambar 4. 9 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 1
Peneliti: Masalah 2 berapa banyak susunan huruf yang terdiri
atas 3 huruf yang disusun dari kata APA?
M1: Ada 3 pak
M2: Ada 3 huruf pak .
Peneliti: Apa saja?
M3: AAP. APA, dan PAA
Peneliti: Ada yang tahu mengapa dibagi 2!?
M4: Karena ada unsu yang sama pak.
M5: Karena ada dua huruf yang sama pak, yaitu A.
Peneliti: Apakah susunannya tidak seperti ini A1PA2, A2PA1,
dst? Mengapa?
M6: Karena didalam soal tidak diketahui indeksnya, jadi
A1 dan A2 dihitung satu.
M7: Karena di soal tidak terdapat indkesnya pak
M8: Karena tidak terdapat indeks setiap hurufnya pak.
Peneliti:
Ok benar ya, di dalam soal A nya tidak berindeks, jadi
dianggap sama. Nah, sekarang ke masalah 3 dan 4.
Mengapa dibagi 2!?
M8: Dibagi 2 karena ada huruf yang sama pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
M9: Sama pak, karena ada dua huruf atau unsur yang sama.
M10: Karena pada masalah 3 dan masalah 4 terdapat 2 huruf
yang sama pak, yaitu huruf A.
Peneliti: Oke benar ya, pada masalah 3 dan masalah 4, SAYA
dan AREMA hanya ada dua huruf yang sama yaitu
huruf A.
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 1, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan semua informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaiakan masalah yang diberikan yaitu kata yang terbentuk
untuk setiap hurufnya tidak memiliki indkes, (2) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang ada
dengan mengabaikan indkes pada huruf karena pada soal yang
diberikan huruf tersebut tidak memiliki indeks, dan (3) mahasiswa
dapat menjelasakan dengan detail mengenai langkah penyelesaian
yang digunakan dan mempertanggung jawabkan apa yang telah
mereka kerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Aktivitas 2
Gambar 4. 10 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (1)
Gambar 4. 11 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar 4. 12 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (3)
Gambar 4. 13 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4. 14 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (5)
Peneliti: Sebelum membahas masalah 5, 6, dan 7. Coba
perhatikan gambar berikut:
Gambar 4. 15 Representasi Untuk 2 orang Duduk di Meja
Bundar
Peneliti: Dari susunan diatas, dihitung satu susunan atau dua
susunan?
M1: Satu pak
M2: Satu susunan pak.(7 mahasiswa menjawab)
Peneliti: Mengapa satu?
M3: Karena terdapat pada satu lingkaran.
M4: Satu susunan pak, karena susuana AB sama halnya
dengan BA karena membentuk lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
M5: Kalau kita mulai dari A dan searaj jarum jam maka
keduannya sama pak.
Gambar 4. 16 Penjelasan Gambar 4.15
Peneliti: Benar ya satu susunan. Coba perhatikan gambar
diatas. Untuk 1 susunan satu, jika pengamat melihat
dari atas, maka susunan yang diperoleh adalah AB,
untuk susunan 2, jika pengamat melihat dari bawah,
maka susunan yang diperoleh adalah BA, padahal
susunan duduk yang dilihat sama.
M6: Jadi sama karena tergantung melihatnya darimana
ya pak?
Peneliti: Ya benar. Karena itu, di dalam permutasi siklis ada
dua asumsi yang harus kita pegang yaitu apa?
M7: Menurutnya asumsi yang kita pegang yaitu satu
objek tetap ditempat dan susunannya searah jarum
jam atau berlawanan.
Peneliti: Oke ya, jadi ada dua asumsi yaitu: kita harus
megawali dari satu orang yang sama, setelah itu
susunannya searah jarum jam. Nah ini, dua asumsi
yang harus kalian pegang ya ketika susunannya
melingkar.
M8: Baik pak
M9: Ya baik pak
Peneliti: Pada kasus 2 orang tadi, kita menganggap A selalu
jadi yang pertama, setelah itu searah jarum jam,
sehingga hanya diperoleh AB.
M10: Baik pak
M11: Baik pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4. 17 Representasi 3 Orang Duduk di
Meja Bundar
Peneliti: Perhatikan 6 susunan berikut,ada 2 atau 6 susunan?
Mengapa?
M12: 2 susunan pak
M13: 2 susunan pak. Karena 4 susunan lainnya dianggap
sama dengan 2 susunan yang sudah terbentuk.
M14: Menurut saya 2 susunan pak. Susunan pertama ABC
searah jarum jam. Susunan kedua ACB berlawanan
jarum jam.
Peneliti: 2 susunan itu apa saja?
M15: ABC dan ACB
M16: ACB dan ABC
M17: ACB dan ABC pak
Peneliti: Oke benar ya, ada dua susunan yaitu ABC dan ACB
Gambar 4. 18 Representasi 4 Orang Duduk di
Meja Bundar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Peneliti: Nah sekarang 4 susunan diatas ada 4 atau 1 susunan?
Mengapa?
M18: Satu susunan pak.
M19: Satu susunan pak
M20: Satu susunan pak hanya ABCD
Peneliti: Mengapa?
M21: Karena jika diputar searah jarum jam maupun
berlawanan jarum jam kedudukannya tetap sama.
Peneliti: Oke benar ini alasannya “karena jika diputar searah
jarum jam maupun berlawanan jarum jam
kedudukannya tetap sama.” Nah sekarang kalau
yang duduk melingkar ada 4 orang, maka ada berapa
susunan yang dapat terbentuk?
M22: 6 pak
M23: 6 susunan pak.
Peneliti: Oke benar ya, ada 6 susunan. Bagaimana jika
sekarang yang duduk n orang berapa susunan yang
terjadi?
M24: (𝑛 − 1)! Pak
M25: (𝑛 − 1)!
M26: Ada (𝑛 − 1)! Kemungkinan pak
Peneliti: Darimana ya kok bisa (𝑛 − 1)!?
M27: Dari sini pak, diperoleh (𝑛 − 1)!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4. 19 Penjelasan Rumus 𝒏 Orang
Duduk di Meja Bundar
Peneliti: Peneliti: ok ya benar ya. Jadi ada (𝑛 − 1)!
Berdasarkan dialog diatas diskusi yang dilakukan dalam
membahas aktivitas 2, dapat disimpulkan bahwa (1) peneliti
menuntun mahasiswa untuk membangun konsep dari duduk
melingkar dengan memberikan contoh dari yang sederhana,
selanjutnya mahasiswa dapat menentukan semua informasi yang
dibutuhkan untuk menyelesaiakan masalah yang diberikan, (2)
mahasiswa membuat representasi dari masalah yang diberikan
dengan menggambar lingkaran yang merepresentasikan meja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
melingkar, (3) mahasiswa dapat menentukan syarat yang harus
digunakan untuk menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan
duduk di meja bundar atau duduk melingkar yaitu patokan dan
searah atau berlawanan jarum jam, dan (4) mahasiswa mampu
menemukan bentuk umum dengan bantuan beberapa masalah yang
berkaitan dengan duduk di meja bundar atau duduk melingkar.
Berdasarkan transkrip percakapan untuk penjelasan masalah 1,
aktivitas 1, dan aktivitas 2, maka terlihat bahwa mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan selalu diawali dengan
mengumpulkan informasi apa saja yang diperoleh dari masalah
yang diberikan, mahasiswa saling berdiskusi dalam kelompok
untuk menyelesaiakan masalah yang diberikan, dan mahasiswa
mampu menjelaskan apa yang telah dikerjakan dengan detail. Hal
ini sesuai dengan karekteristik dari PMR yang ke 3 dan ke 4 yaitu
pemanfaatan hasil konstruksi siswa, dan interkativitas.
Pemanfaatan hasil konstruksi siswa ini digunakan sebagai salah
satu landasan yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan
siswa, dimana hasil konstruksi yang digunakan untuk masalah 1
dapat menjadi dasar untuk menyelesaikan aktivitas 1 dan aktivitas
2. Sedangkan untuk pemanfaatan untuk interkativitas bermanfaat
untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif dari
mahasiswa. Dari interaksi-interaksi yang dilakukan oleh
mahasiswa-mahasiswa dan mahasiswa-Peneliti, diharapakan dapat
membantu mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya.
6) Peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi kelompok yang
dikirimkan, jika terjadi kekeliruan dalam pengerjaan ataupun ada
masalah lain yang ingin ditanyakan. Untuk masalah 1 tidak ada
yang perlu didiskusikan lebih lanjut, namun untuk aktivitas 1 dan
2, ada diskusi mengenai masalah yang lebih luas.
Aktivitas 1
Peneliti: Baik ada pertanyaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
M1: Pak saya mau tanya, kalau yang sama lebih dari 2?
Contoh AAAAABBCCC ini bagaimana pak
penyelesaiannya?
Peneliti: Kata yang dibentuk terdiri dari berapa huruf?
M2: 10 pak
M3: 10 huruf pak
M4: Terdiri dari 10 huruf pak
Peneliti: Ok, jika terdiri dari 10 huruf, maka ini benar atau tidak 10!
5!2!3!?
M5: Menurut saya benar pak.
M6: Menurut saya benar pak
M7: Benar pak, kalau menurut saya
Peneliti: Mengapa benar?
M8: Menurut saya benar pak, karena terdapat 5 huruf A
yang sama, 2 huruf B yang sama, dan 3 huruf C yang
sama.
M9: Benar karena terdapat 10 huruf yang terdiri dari 5
huruf A, 2 huruf B, dan 3 huruf C.
Peneliti: Oke benar ya, karena semua ada 10 huruf, A nya 5, B
nya 2, dan C nya 3. Oke ada pertanyaan lagi?
M10: Saya masih sedikit binggung pak, kenapa huruf yang
sama ini dijadikan pembagi.
Peneliti: Baik, kalau begitu mohon diperhatikan sekarang
kalau dari kata MAMA ada berapa kata terdiri dari 3
huruf yang dapat dibuat?
M11: 6 pak
M12: 6 pak didapat dari 4!
2!2!
M13: 4!
2!2! Didapat 6 kemungkinan
Peneliti: Coba ditunjukan, apa saja?
M14: MAMA, MAAM, MMAA, AMAM, AMMA,
AAMM
M15 AAMM, MMAA, AMAM, MAAM, MAMA,
AMMA
Peneliti: Perhatikan, kata yang dibuat terdiri dari 3 huruf,
bukan 4. MAMA, MAAM, MMAA, AMAM,
AMMA, AAMM ini benar jika yang diminta terdiri
dari 4 huruf.
M16: MMA, MAM, AMM, AAM, AMA, MAA
M17: MAM, MAA, MMA, AMM, AAM
Peneliti: Coba bandingkan punya M16 dan M17? Mana yang
kalian Setujui?
M18: Punya M16 pak.
M19: Yang MMA, MAM, AMM, AAM, AMA, MAA ini
pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
M20: Punya M17 kurang AMA pak, jadi yang M16 lebih
tepat.
Peneliti: Dapat dibentuk 6 kata yang terdiri dari 3 huruf dari
kata MAMA, dengan 4.3.2
2!2!= 6 kata.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa mulai mengembangkan pengetahuan yang dimiliki,
untuk menyelesaikan masalah yang serupa namun tidak sama. Hal
ini terlihat dari masalah yang diberikan dimodifikasi lagi yang
menyebabkan mahasiswa harus memodifikasi pengetahuan yang
dimiliki untuk menyelesaiakn masalah yanag diberikan.
Aktivitas 2
Peneliti: Baik ada pertanyaan?
M1: Pak aku masih binggung, jika ada masalah, ada orang
yang tidak mau duduk bersama. Itu penyelesaiannya
seperti apa pak?
Peneliti: Oke saya carikan dulu contoh soalnya. Misalkan A, B,
C, dan D duduk melingkar, dan A dan B tidak mau
berdampingan, maka ada berapa kemungkinan
susunan yang mungkin?
Peneliti: Tadi kita sudah peroleh jika 4 orang duduk melingkar,
maka ada berapa kemungkinan tadi?
M2: Ada 6 kemungkinan pak
M3: 6 kemungkinan pak
Peneliti: Nah,dari 6 kemungkinan tadi, ada berapa
kemungkinan A dan B duduk berdampingan?
M4: 2 pak
M5: 4 pak
Peneliti: 2 atau 4? 6 susunan itu kan ABCD, ABDC, ACBD,
ACDB, ADBC, ADCB dari 6 susunan tersebut mana
yang AB berdekatan?
M6: ABCD dan ABDC
M7: ABDC dan ABCD
M8: ABCD, ABDC, ADCB, dan ACDB
M9: ABCD, ABDC, ACDB, dan ADCB karena duduk
melingkar pak.
Peneliti: Oke benar ya, ABCD, ABDC, ADCB, dan ACDB
karena duduk melingkar, A dan B berdekatan.
Sehingga yang tidak berdekatan ada berapa ?
M10: Ada 2 pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
M11: Ada dua pak
M12 ACBD dan ADBC, jadi ada 2 pak.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa ingin mencoba menyelesaikan masalah yang telah
dimodifikasi atau tidak sama dengan yang diberikan pada saat
latihan. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa ingin
mengembangakn pengetahuan yang sudah dimiliki ke
permasalahan yang lebih kompleks.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan untuk aktivitas 1 dan
aktivitas 2, maka dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa
memiliki pemikiran yang kritis, kritis dalam hal mengembangkan
soal dari masalah yang diberikan, (2) mahasiswa lebih tertantang
ketika soal yang dibuat tidak ada di dalam buku sumber, dan (3)
mahasiswa hanya mau menguji pemahaman yang telah dia miliki
sudah sesuai atau tidak dengan memberikan masalah yang
kompleks. Hal ini sesuai dengan karakteristik PMR yang ke-3, dan
ke-4 yaitu: pemanfaatan hasil konstruksi mahasiswa, dan
interaktivitas. Mahasiswa sudah mempunyai konstruksi mengenai
konsep dari masalah yang dikerjakan, namun mahasiswa masih
kurang yakin dengan konstruksi yang telah dibuat, sehingga
mahasiswa memilih untuk mengembangkan sebuah masalah yang
serupa untuk menguji hasil konstruksi yang sudah dia miliki
apakah sudah tepat atau belum.
7) Peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan hari ini berdasarkan masing-
masing masalah dan aktivitas yang telah dilakukan.
Masalah 1
M1: Dari masalah 1 dapat disimpukan bahwa untuk
menyelesaikan masalah yang cara pengambilan satu
persatu dan tanpa pengembalian dapat menggunakan
permutasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
M2: Dengan cara pengambilan satu persatu dan tanpa
pengembalian dapat menggunakan permutasi dan bisa
menggunakan filling slot.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan cara pengambilan satu persatu dan tanpa
pengembalian dapat menggunakan permutasi dan bisa
menggunakan filling slot dengan bahasanya sendiri berdasarkan
pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang telah dikerjakan.
Aktivitas 1:
M1: Dari aktivitas 1 dapat disimpulkan bahwa dalam
menentukan banyaknya susunan terbentuk dari 𝑛
huruf dari suatu kata, harus mencari tahu terlebih
dahulu susunan secara total terlebih dahulu, kemudian
dibagi dengan huruf yang sama.
M2: Untuk mencari banyak susunan kata dengan jumlah
kata yang ingin disusunan jumlahnya sama banyak
dengan kata yang diberikan dapat menggunakan 𝑛!
𝑚!𝑜!.𝑑𝑠𝑡 dimana 𝑛 merupakan banyak kata dan 𝑚, 𝑜
merupakan banyak kata yang sama.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan banyaknya susunan susunan kata dengan
jumlah kata yang ingin disusunan jumlahnya sama banyak dengan
kata yang diberikan dapat menggunakan 𝑛!
𝑚!𝑜!.𝑑𝑠𝑡 dengan bahasanya
sendiri berdasarkan pengalaman dalam menyelesaikan masalah
yang telah dikerjakan.
Aktivitas 2:
M1: Dari aktivitas 2 dapat disimpulkan bahwa untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan duduk
melingkar dapat menggunakan permutasi siklis (𝑛 −1)! Dengan 𝑛 merupakan jumlah orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
M2: Lebih mudah, jika digambarkan dulu ilustrasi duduk
melingkar. Agar tidak keliru dalam melakukan
perhitungan.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan banyaknya susunan duduk melingkar dapat
diselesaikan dengan (𝑛 − 1) kemudain mahasiswa menjelaskan
menggunakan bahasanya sendiri berdasarkan pengalaman dalam
menyelesaikan masalah yang telah dikerjakan.
Proses di atas memunculkan karakteristik ke-5 dari PMR yaitu:
keterkaitan. Melalui keterkaitan dalam pembelajaran kali ini
diharapakan mahasiswa dapat membangun beberapa konsep
sekaligus dari beberapa masalah atau aktivitas yang diberikan
terkait materi permutasi.
Berdasarkan uraian mengenai implementasi langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan 1 berdasarkan
karakteristik PMR, yaitu:
1) Penggunaan konteks tahap ini muncul pada bagian pemberian
masalah 1, aktivitas 1 dan aktivitas 2
2) Pengunaan model untuk matematisasi progresif tahap ini
muncul pada bagian diskusi mahasiswa dalam kelompok untuk
membuat model dari masalah 1, aktivitas 1, dan aktivitas 2.
3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa tahap ini muncul pada
bagian mahasiswa menyelesaiakan model yang telah dibuat dari
masalah yang diberikan.
4) Interaktivitas tahap ini muncul pada bagian mahasiswa
melakukan diskusi antara mahasiswa-mahasiswa, dan
mahasiswa-peneliti
5) Keterkaitan tahap ini muncul mahasiswa dapat menyimpulan
tujuan dari masing-masing masalah 1, aktivitas 1 dan aktivitas 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
b. Implementasi Pembelajaran Pertemuan 2
1) Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan
mengecek keadaan mahasiswa kurang lebih 2 menit.
Peneliti: Selamat pagi teman-teman, bagaimana keaadan
kalian? Saya berharap kalian semua dalam keadaan
sehat
M1: Selamat pagi pak, Puji Tuhan sehat.
M2: Pagi pak, sehat pak.
M3: Selamat pagi pak, saya baik. Semoga Bapak juga
sehat.
(beberapa respon mahasiswa)
Sebelum memulai pembelajaran serta menyampaikan agenda
pembelajaran hari ini yaitu: Mahasiswa melalui pemberian
masalah dapat memahami dan menjelaskan sekatan atau partisi
dan definisi dari kombinasi dan banyaknya kombinasi dari
masalah yang diberikan.
2) Peneliti mengirimkan file kedalam WhatsApp Group yang berisi
aktivitas 3 terdiri dari masalah 8-11 yang akan dikerjakan
kelompok 3, 6, 10, dan 12, Aktivitas 4 terdiri dari masalah 12-16
yang akan dikerjakan kelompok 1, 4, 7, dan 9 dan aktivitas 2
masalah 17-19 yang akan dikerjakan kelompok 2, 5, 8, dan 11.
Serta meminta kelompok yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dalam kelompok. Berikut
file yang dikirimkan ke whatsapp.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4. 20 Lembar Kerja Mahasiswa
Peneliti: Silahkan berdiskusi dalam kelompok yang sama ya,
seperti pertemuan sebelumnya ya. Nanti saya juga akan
mengikuti diskusi, didalam kelompok kalian.
M1 Baik pak.
Peneliti Proses diskusinya seperti pertemuan sebelumnya ya,
hasil diskusi jangan lupa dituliskan dengan rapih.
M2 Baik pak.
Berdasarkan masalah yang diberikan pada pertemuan ini,
diharapkan mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengeksplore
masalah yang diberikan dan dikerjakan secara berkelompok,
selanjutnya mahasiswa dapat menemukan penyelesaian dari
masalah yang diberikan. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari
PMR yang pertama yaitu: pengunaan konteks. Pengunaan
konteks ini diharapkan dapat membuat mahasiswa lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena masalah yang
diberikan merupakan masalah dalam kehidupan sehar-hari atau
kontekstual.
3) Peneliti memberikan waktu sekitar 25-35 menit untuk berdiskusi
dalam kelompok. Selama proses diskusi Peneliti ikut membantu
dan mengawasi jalannya proses diskusi didalam grup kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Peneliti membantu mahasiswa dengan memberikan pertanyaan
menuntun, yang akan menuntun mahasiswa untuk menemukan
ide dari masalah yang dibahas seperti informasi apa saja yang
dapat diperloleh dari masalah yang diberikan. Salah satu contoh
percakapan di whatsapp grup kecil.
Aktivitas 3
M1 Ini tidak memperhatikan urutan cuy.
Peneliti Tau dari mana tidak memperhatikan urutan?
M2 Karena didalam kamar yang pertama, dapat
digunakan oleh dua orang
Peneliti Yang tidak memperhatikan urutanya apa?
M3 Misalnya ani dita, dengan dita ani sama saja. Jadi
tidak memperhatikan urutannya pak.
Peneliti Kalau begitu, ada berapa banyak cara untuk
menempatkan ketiga orang tersebut kedalam dua
kamar?
M4 Ada 3 kemungkinan kak, yaitu : (1) ani dita, desi, (2)
ani desi, dita (3) desi dita, ani
Peneliti Yakin tidak ada yang lain?
M5 Yakin pak
M6 Yakin pak, saya sependapat dengan m4.
M7 Pak kalau, pakai feeling slot bisa?
Peneliti Dicoba
M8 Jadi slot ada dua pak lalu untuk slot pertama berisi 3
kemungkinan karena ada 3 orang, kemudian di slot
kedua tinggal satu kemungkinan. Karena pada slot
pertama 2 orang telah terpilih sehingga hanya
menyisakan 1 orang saja.
Peneliti Coba kamu gambarkan atau jelaskan yang kamu
maksud biar lebih jelas
M9 Baik pak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
M10:
Gambar 4. 21 Penjelasan Mahasiswa Aktivitas 3
Apakah seperti ini pak?
Peneliti Apakah feeling slot berlaku untuk masalah
berikutnya? Kalau seperti itu, nanti toga
kemungkinan itu kan hanya untuk kamar pertama,
sedangkan ketika menyusun kamar pertama, maka
kamar kedua terpengaruh juga. Nah sebaiknya bisa
tidak pakai filling slot?
M11 Menurut saya, untuk kasus selanjutnya sepertinya
tidak bisa pak
Peneliti Ya, karena tempat pertama itu sebenarnya
berpengaruh ke tempat kedua, maka tidak bisa
menggunakan filling slot ya.
M12 Baik pak
M13 Baik pak, terimakasih
M14 Ternyata begitu ya pak, baik pak terimakasih
Peneliti Ok dicoba lagi ya.
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk
aktivitas 3 mahasiswa mengawali dengan memberikan dugaan
awal atas cara penyusunan didalam kamar bisa diselesaiakn
menggunakan filling slot hanya saja setelah berdiskusi didalam
kelompok penyelesaian menggunakan filling slot tidak dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah selanjutnya karena
tempat pertama itu sebenarnya berpengaruh ke tempat kedua,
maka tidak bisa menggunakan filling slot ya
Aktivitas 4
M1 Yang masalah 12 itu banyaknya jabat tangan ada 1
ga sih?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
M2 Menurutku sih 1 ya
Peneliti Bisa ditunjukkan satu kali jabat tangannya?
M3 A dan b berjabat tangan. Ada satu kali jabat tangan
Peneliti Sama enggak dengan ba?
M4 Sama
M5 Sama pak, karena orangnya ya sama a dan b
M6 Sama pak, karena tidak memperhatikan urutan
Peneliti Oke ya. Kalau tiga orang ada berapa jabat tangan
yang terjadi?
M7 3 pak
M8 3 pak ab, bc, dan ac
M9 3 pak
Peneliti Mengapa 3?
M10 Karena ab sama dengan ba dan seterusnya pak
M11 Karena ab sama saja dengan ba dan berlaku untuk
yang lain.
Peneliti Coba dibuat diagramnya?
M12:
Gambar 4. 22 Penjelasan Mahasiswa Aktivitas 4
Seperti ini pak?
Peneliti Gambar ini maksudnya bagaimana, bisa dijelaskan?
M13 A berjabat tangan dengan b, a berjabat tangan
dengan c dan b berjabat tangan dengan c
Peneliti Oke benar ya
M14 Kalau pakai kombinasi 3c2?
Peneliti Mengapa?
M15 Dari 3 orang dilakukan jabat tangan, berjabat tangan
itu hanya dilakukan 2 orang, tidak kurang atau tidak
lebih.dan dalam jabat tangan tidak memperhatikan
urutan. Jadi menggunakan kombinasi
Peneliti Ok, mengapa urutan tidak diperhatikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
M16 Karena orang pertama dan orang kedua kalau
bersalaman sama dengan orang kedua bersalaman
dengan orang pertama pak, jadi tidak memperhatikan
urutan.
M17 Karena ketika ab berjabat tangan itu dah sama saja
ba berjabat tangan
M18 Karena dalam bersalaman itu dibutuhkan 2 orang
pak. Ketika a sudah berjabat tangan dengan b, maka
otomatis b sudah berjabat tangan dengan a. Jadi sama
aja
Peneliti Ok benar ya, silahkan dilanjutkan dan rapihkan ya
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk
aktivitas 4 mahasiswa mengawali dengan memberikan dugaan
awal atas jawaban dari masalah yang diberikan, kemudian
mahasiswa menunjukan dan menjelaskan jawaban yang telah
diperoleh serta masing-masing memberikan pendapat mengenai
jawaban yang telah diperoleh. Dari hal tersebut diketahui bahwa
mahasiswa sudah memahami maksud dari soal berserta cara yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Aktivitas 5
M1 Masalah 17 pakai kombinasi enggak teman-
teman?
M2 Iya menurutku juga pakai kombinasi.
M3 Sepertinya iya deh?
Peneliti Peneliti: mengapa pakai kombinasi?
M4 Karena tidak memperhatikan urutan pak
M5 Karena diambil 2 bola sekaligus
Peneliti Mengapa diambl 2 bola sekaligus menggunakan
kombinasi?
M6 Karena misakan pengambilan bola h1k1 dan
k1hi dianggap sama.
Peneliti Oke benar ya. Lanjutkan
M7 Teman-teman masalah 18 pakai kombinasi juga
ya?
M8 Menurutku juga iya, kombinasi 4 dari 8
M9 Sepertinya begitu
Peneliti Mengapak pakai kombinasi 4 dari 8?
M10 Karena dalam mengerjakan soal tidak
memperhatikan urutan pak, misalnya dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
mengerjakan nomor 4, 5, 6, 7 atau 5, 4, 7, 6
dianggap sama ( karena mengerjakan nomor 4-
7) apakah begitu pak?
M11 Karena menurut saya, di dalam soal diminta
mencari kemungkinan banyaknya pilihan soal
yang dikerjakan mahasiswa pak. Jadi kita
mencari kemungkinan 4 soal pilihan dari 8 soal
pilihan yang tersedia.
M12 Mengapa kombinasi 4 dari 8? Karena 4 soal
sudah wajib dikerjakan. Sehingga tinggal 8 soal
yang tersisa, dan soal yang harus dikerjakan ada
8, karena 4 soal sudah dikerjakan maka tinggal
4 pak.
Peneliti Oke benar ya. Silahkan dilanjutkan, dan
dilengkapi ya
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk
aktivitas 5 mahasiswa mengawali dengan memberikan dugaan
awal atas cara penyelesaian menggunakan kombinasi, selanjutnya
mahasiswa menjelaskan alasan mengapa bisa diselesaiakn
menggunakan kombinasi. Dari hal tersebut diketahui bahwa
mahasiswa sudah bisa menentukan perbedaan penggunaan
kombinasi atau permutasi dari masalah yang diberikan.
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan didalam kelompok
untuk membahas aktivitas 3, akktivitas 4, dan aktivitas 5, langkah
penyelesaian untuk masing-masing masalah diselesaikan dengan
terstruktur diawali dengan informasi yang diketahui dari soal
serta dugaan awal atas cara penyelesaiannya, apa yang ditanyakan
dan penyelesaian yang harus dilakukan. Dalam menyelesaikan
aktivitas 3, mahasiswa mengawali dengan mencari informasi apa
saja yang diketahui yaitu ketentuan penempatan didalam kamar,
cara menempatkan didalam kamar dan menghitung banyak cara
menempatkan orang didalam kamar. Untuk aktivitas 4,
mahasiswa dapat menyelesaikan kombinasi dengan tepat. Untuk
aktivitas 5, mahasiswa dapat menyelesaiakan banyaknya
kombinasi dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Berdasarkan diskusi yang dilakukan mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan dan model yang diperoleh
dari masalah kontekstual yang ada, terjadi sebuah proses
matematisasi dari pengetahuan matematika tingkat konkret
mahasiswa menuju matematika tingkat formal. Hal ini sesuai
dengan karakteristik PMR yang kedua yaitu: penggunaan model
untuk matematisasi progresif.
Pengunaan model mengartikan suatu bentuk representasi dari
masalah yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kemajuan pengatahuan mahasiswa, mengubah masalah
kontekstual yang diberikan menjadi sebuah model matematika.
Dari aktivitas 3, mahasiswa diminta untuk menentukan
banyaknya cara menempatkan sejumlah mahasiswa kedalam
kamar dan mahasiswa membuat sketsa atau gambar yang dapat
mewakili masalah yang diberikan, diawali dengan memberikan
indeks terhadap masing-masing nama, mengetahui cara
menempatkan kedalam kamar, dan menghitung banyak cara yang
dapat terjadi. Dari aktivitas 4, mahasiswa diminta untuk
menentukan banyak jabat tangan yang terjadi dari 𝑛 orang yang
hadir dan mahasiswa harus menyelesaikan sesuai masalah yang
diberikan karena masing-masing masalah jumlah orang berbeda-
beda, sebelum menentukan banyak jabatan yang terjadi jika setiap
orang harus berjabat tangan. Dari aktivitas 5 mahasiswa harus
mengumpulkan informasi apa saja yang diketahui dari masalah
yang diberikan, menentukan teknik yang sesuai dengan yang
ditanyakan pada soal dan menyelesaikan masalah sesuai dengan
informasi yang diperoleh.
4) Peneliti menunjuk kelompok secara acak yang mengerjakan
aktivitas 3, aktivitas 4 dan aktivitas 5 untuk mengirimkan hasil
diskusi kelompok kedalam grup besar berupa foto dan penjelasan
mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
membahas aktivitas 3, Peneliti meminta, kelompok 10 untuk
mengirimkan hasil pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas,
untuk membahas aktivitas 4 Peneliti meminta kelompok 1 untuk
mengirimkan hasil pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas,
dan untuk membahas aktivitas 5 Peneliti meminta, kelompok 5
untuk mengirimkan hasil pekerjaan dan penjalasan kedalam grup
kelas.
5) Peneliti mengajak mahasiswa berdiskusi untuk membahas hasil
diskusi dari kelompok yang telah mengirimkan hasil ke grup.
Aktivitas 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar 4. 23 Jawaban Aktivitas 3
Peneliti Baik mari kita cermati masalah 8 ya. Dari jawaban
yang ditulis ada 3 kemungkinan. Pertanyaan saya,
mengapa A2-A1 tidak ada didalam kemungkinan
kamar 1?
M1 Karena sudah ada A1-A2 pak
M2 Karena A2-A1 sama dengan A1-A2 pak
M3 Karena A2-A1 sama saja dengan A1-A2
Peneliti Apakah arti dari A2-A1 sama dengan arti dari A1-A2?
Mengapa sama?
M4 Sama pak, penempatan A1A2 dan A2A1 tidak ada
posisi atau jabatan tertentu yang membedakan
M5 Karena urutan tidak diperhatikan pak
M6 Sama pak, karena dalam penentuan tidk terkait dengan
posisi
Peneliti Benar ya, karena ini kasus penempatan didalam
kamar, tidak memperhatikan cara masuk atau posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
penempatan di tempat tidurnya. Oke, mengapa pada
kasus ini menggunakan kombinasi?
M7 Karena tidak memperhatikan urutan pak
M8 Karena kombinasi tidak memperhatikan urutan pak
M90 Karena tidak memperhatikan urutan pak.
Peneliti Benar ya. Mengapa menggunakan 3C1? Apakah benar
menggunakan 3C1?
M10 Itu salah tulis pak, seharusnya 3C2.
Peneliti Mengapa 3C2?
M11 Seharusnya 3C2 pak, karena diambil 2 orang dari 3
orang pak untuk ditempatkan pada kamar 1 yang
memuat 2 orang.
M12 Karena dikamar 1 akan diambil 2 orang dari 3 orang
pak.
M13 Karena diambil 2 dari 3 orang pak.
Peneliti Ok ya, seharusnya 3C2 karena kita akan menempatkan
2 orang dari 3 orang didalam kamar pertama. Terus
yang 1C1 darimana?
M14 Dikamar 2 memuat 1 orang dan sisanya tinggal 1 jadi
1C1
M15 Karena sudah diambil 2 orang maka 3 − 1 tinggal 2
orang yang tersisa, sehingga menjadi 1C1.
Peneliti Oke benar ya. Terus mengapa 3C2 dikalikan dengan
1C1, kenapa tidak dijumlahkan?
M16 Karena pada soal meminta cara pemilihan penempatan
orang untuk 2 kamar, secara tidak langsung kata
penghubung yang digunakan adalah dan, sehingga
dikalikan
M17 Karena penghubung antara kedua kamar tersebut
menggunakan kata ‘dan’. Sehingga dikalikan
M18 Karena dalam soal menggunakan kata hubung dan,
sehingga menggunakan prinsip perkalian.
Peneliti Oke ya, karena yang dicara kan banyaknya
menempatkan ketiga orang tersebut dikamar pertama
dan kedua.
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 3, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang
ada dengan menggunakan kombinasi karena pada masalah
penempatan orang kedalam kamar yang dikerjakan urutan tidak
di perhatikan, dan (2) mahasiswa dapat menjelasakan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
detail mengenai langkah penyelesaian yang digunakan dan
mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka kerjakan.
Aktivitas 4
Gambar 4. 24 Jawaban Aktivitas 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Peneliti Baik teman-teman, mengapa kasus ini
menggunakan kombinasi?
M1 Karena tidak memperhatikan urutan
M2 Karena tidak memperhatikan urutan pak
Peneliti Mengapa tidak memperhatikan urutan?
M3 Karean dalam 1 kali jabat tangan terdapat 2 orang.
M4 Karena jabat tangan AB sama halnya dengan BA
M5 Karena tidak memperhatikan urutan saat berjabat
tangan pak, misalkan orang pertama memulai jabat
tangan dengan orang kedua, sama saja dengan
orang kedua memulai jabat tangan dengan orang
pertama.
M6 Karena jika A bersalaman dengan B maka sama
saja dengan B bersalaman dengan A
Peneliti Ok benar ya, jadi paad kasus AB dan BA adalah
sama, karena kejadiannya A dan B saling berjabat
tangan, sehingga tidak bisa pandang urutannya.
Bagaimana jika ada 𝑛 orang, berapa banyak jabat
tangan yang terjadi?
M7 𝑛C2 pak
Peneliti Mengapa?
M8 Karena dalam berjabat tangan tidak mungkin
dilakukan sendirian. Pasti dilakukan dua orang pak.
M9 Karena jika berjabat tangan pasti hanya 2 orang
pak.
Peneliti Ok ya, karena ada 𝑛 orang dan setiap kali
diasumsikan ada dua yang berjabat tangan.
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 4, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang
ada dengan menggunakan kombinasi karena pada masalah jabat
tangan yang dikerjakan urutan tidak di perhatikan, (2) mahasiswa
dapat menjelasakan dengan detail mengenai langkah
penyelesaian yang digunakan dan mempertanggung jawabkan
apa yang telah mereka kerjakan, dan (3) mahasiswa dapat
membuat bentuk umum penyelesaian untuk 𝑛 orang yang berjabat
tangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 4. 25 Jawaban Aktivitas 5
Peneliti: Kita cermati masalah 17. Mengapa menggunaka
kombinasi?
M1: Karena diambil sekaligus dimana tidak
memperhatikan urutan
Peneliti: Oke benar ya. Mengapa 9C2?
M2: Karena akan diambil 2 bola dari 9 bola yang
tersedia pak
M3 Dari total 9 bola akan diambil 2 bola pak
Peneliti Oke ya, karena dari 9 bola diambil 2 bola
sekaligus. Masalah 18 mengapa menggunakan
kombinasi?
M4 Karena soal 5-12 dapat dikerjakan secara acak
dan tidak memperhatikan urutan.
M5 Karena dalam pengerjaan soal tidak
memperhatikan urutan pak
Peneliti 8C4 itu menyatakan apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
M6 Memilih 4 soal dari 8 soal
M7 Akan dipilih 8 4 dari 8 soal sisa pak
Peneliti Mengapa yang dipilih hanya 8, kan soalnya ada
12?
M8 Karena total soal ada 12, tetapi 4 soal sudah wajib
dikerjakan, jadinya 12 − 4 = 8 pak
M9 Karena dari 12 soal yang wajib dikerjakan ada 4
soal jadinya sisanya yang dapat dipilih 8.
M10 Karena nomor 1-4 wajib dikerjakan, sehingga
tesisa 8 soal yang bebas dikerjakan dengan
memilih 4 diantara 8 soal tersebut.
Peneliti Nah itu alasannya, karena soal nomor 1-4 wajib
kerjakan, sehingga kita hanya bisa memeilih 4
soal dari 8 soal yang tersisa. Ok lanjut masalah 19
mengapa menggunakan kombinasi?
M11 Karena tidak memperhatikan urutan dan tidak ada
posisi atau jabatan pak
M12 Karena Peneliti memilih mahasiswa tidak
memperhatikan urutan.
M13 Karena dalam pembentukan kelompok tidak
memperhatikan urutan, missal terbentuk
kelompok yang berangotakan 2 laki-laki dan 1
perempuan akan sama dengan terbentuknya
kelompok yang beranggota 1 perempuan dan 2
laki-laki.
Peneliti: Oke ya, karena di dalam kelompok yang dibentuk
tidak ada faktor urutan.
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 5, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang
ada dengan menggunakan kombinasi karena pada masalah yang
dikerjakan urutan tidak di perhatikan, (2) mahasiswa dapat
menjelaskan dengan detail mengenai langkah penyelesaian yang
digunakan dan mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka
kerjakan, dan (3) mahasiswa mampu menemukan menganalisis
masalah yang diberikan dan dikaitkan dengan teknik yang
digunakan yaitu kombinasi.
Berdasarkan transkrip percakapan untuk penjelasan aktivitas
3, aktivitas 4, dan aktivitas 5, maka terlihat bahwa mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dalam menyelesaikan masalahnya yang diberikan selalu diawali
dengan mengumpulkan informasi apa saja yang diperoleh dari
masalah yang diberikan, mahasiswa saling berdiskusi dalam
kelompok untuk menyelesaiakan masalah yang diberikan, dan
mahasiswa mampu menjelaskan apa yang telah dikerjakan
dengan detail. Hal ini sesuai dengan karekteristik dari PMR yang
ke 3 dan ke 4 yaitu Pemanfaatan Hasil Konstruksi Siswa dan
Interkativitas. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa ini digunakan
sebagai salah satu landasan yang digunakan untuk
mengembangkan kemampuan siswa, dimana hasil konstruksi
yang digunakan untuk aktivitas 3 dapat menjadi dasar untuk
menyelesaikan aktivitas 4 dan aktivitas 5. Sedangkan untuk
pemanfaatan untuk interkativitas bermanfaat untuk
mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif dari
mahasiswa. Dari interaksi-interaksi yang dilakukan oleh
mahasiswa-mahasiswa dan mahasiswa-Peneliti, diharapakan
dapat membantu mahasiswa untuk mengkonstruksi
pengetahuannya.
6) Peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi kelompok yang
dikirimkan, jika terjadi kekeliruan dalam pengerjaan ataupun ada
masalah lain yang ingin ditanyakan. Namun untuk aktivitas 4 dan
5 tidak terjadi pembahasan yang lebih lanjut. Untuk aktivitas 3
ada diskusi mengenai masalah yang lebih luas.
Aktivitas 3
Peneliti: Ok, untuk masalah 8 apakah boleh saya selesaikan
dengan cara demikian 3!
2!1!? Kalau boleh mengapa, jika
tidak mengapa?
M1: Saya rasa tidak bisa pak, karena 3!
2!1!. Memiliki arti 3C1,
sedangkan kombinasi yang digunakan adalah 3C2.
M2: Tidak boleh, karena pada masalah 8 memilih 3 orang
dikamar 1 dan 1 orang dikamar 2, bukan memelih 3
orang untuk satu kamar saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Peneliti : Coba apa definsi 3C2?
M3: Memilih 2 orang dari 3 orang, dengan tidak
memperhatikan susunan yang ada.
M4: Dipilih 2 dari 3 orang tanpa memperhatikan urutan pak,
untuk menempati kamar 1
M5: Definisi 3C2 yaitu menyusun 2 objek dari 3 objek tanpa
memperhatikan urutannya.
Peneliti: Benar. Berapa nilai 3C2?
M6: Nilainya 3 pak
M7: 3 pak
M8: Nilai dari 3C2 yaitu 3 pak.
Peneliti: Coba tuliskan prosesnya M8?
M9: 3!
2!(3−2)!=
3!
2!1!
Peneliti: Benar ya. Coba sekarang tuliskan proses dari 1C1?
M10: 1!
1!(1−1)!=
1!
1!0!
M11: Gini pak 1!
1!(1−1)!=
1!
1!0!= 1
Peneliti: Nah, coba sekarang kalikan dengan 3C2
M12: 3 pak
M13: Jika dikalikan hasilnya 3 pak
M14: 3C2.3C1 = 3.1 = 3
Peneliti: Kalau kalian kalikan, maka diperoleh proses dibawah.
Gambar 4. 26 Pennjelasan 𝑪𝟑
𝟐 × 𝑪𝟏𝟏
Nah coba lihat hasil diatas, kan sama dengan 3!
2!1!. Jadi
boleh tidak kalau saya lengsung menuliskan hasilnya
adalah 3!
2!1!
M15: Menurut saya boleh pak
M16: Boleh pak
M17: Kalau dilihat dari segi proses operasi sama pak. Jadi
sepertinya bisa langsung dituliskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Peneliti : Kalau boleh 3!
2!1!, dari kasus ini, 3! Menyatakan apa, 2!
Menyatakan apa, dan 1! Menyatakan apa?
M18: 3! Menyatakan jumlah susunan dari 3 orang, lalu 2! Menyatakan susunan dari 2 orang dalam 1 kamar dan 1! Menyatakan susunan 1 orang dalam 1 kamar.
M19: 3! Menyatakan jumlah keseluruhan orang. 2! Kapasitas
kamar 1, dan 1! Kapasistas kamar 2
M20: 2 menyatakan banyaknya orang yang menempati kamar
1. 1 menyatakan banyaknya orang yang menempati
kamar 2.
Peneliti: Yang dikatakan M20 sudah benar. Namun lebih
tepatnya pada kasus ini, 3!
2!1!, menyatakan 3 orang mau
disekat ke dalam 2 kamar, dimana kamar pertama berisi
2 orang dan kamar kedua berisi 1 orang.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa sudah mampu menjelaskan bilang yang dituliskan itu
merepresentasikan sesuatu misalnya dalam penyelesaian masalah
diatas 3! menyatakan jumlah susunan dari 3 orang, lalu 2!
menyatakan susunan dari 2 orang dalam 1 kamar dan 1!
menyatakan susunan 1 orang dalam 1 kamar. Hal ini menunjukan
bahwa mahasiswa ingin mengembangakn pengetahuan yang
sudah dimiliki ke permasalahan yang lebih kompleks. Hal ini
sesuai dengan karakteristik PMR yang ke 3 yaitu: Pemanfaatan
Hasil Konstruksi Mahasiswa. Mahasiswa sudah mempunyai
konstruksi mengenai konsep dari masalah yang dikerjakan,
namun mahasiswa masih kurang yakin dengan konstruksi yang
telah dibuat, sehingga pada saat diskusi yang dilakukan
mahasiswa masih sedikit mengalami kebinggungan.
7) Peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan hari ini berdasarkan masing-
masing masalah dan aktivitas yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Aktivitas 3
M1: Yaitu mengetahui banyaknya cara menyekat/ partisi 𝑛
objek yang berbeda kedalam 𝑟 sel yang masing-masing
terdiri dari 𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ = 𝑟 atau dapat ditulis
𝑛!
𝑛1!𝑛2!…𝑛𝑟!
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan dengan banyaknya cara menyekat/ partisi
𝑛 objek yang berbeda kedalam 𝑟 sel yang masing-masing terdiri
dari 𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ = 𝑟 atau dapat ditulis 𝑛!
𝑛1!𝑛2!…𝑛𝑟! bahasanya
sendiri berdasarkan pengalaman dalam menyelesaikan masalah
yang telah dikerjakan.
Aktivitas 4
M1: Kombinasi adalah sekatan yang hanya memiliki
tepat dua sekat
M2: Mempelajari kombinasi adalah partisi yang terdiri
atas 2 sekatan, dimana sekatan pertama terdiri dari 𝑟
elemen dan sekat kedua terdiri dari 𝑛 − 𝑟 elemen.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan dari masalah yang
diberikan yaitu kombinasi adalah sekatan yang hanya memiliki
tepat 2 sekat dengan bahasanya sendiri berdasarkan pengalaman
dalam menyelesaikan masalah yang telah dikerjakan.
Aktivitas 5
M1 Mempelajari cara menghitung banyaknya kombinasi.
M2 Menghitng banyaknya suatu kejadian tertentu
menggunakan kombinasi
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat memahami penggunaan kombinasi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
menyelesaiakn masalah yang diberikan dengan adanya latihan
tersebut akan membuat mahasiswa lebih memahami dan
memaknai kombinasi.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari aktivitas 3,
aktivitas 4, dan aktivitas 5, dapat disimpulkan bahwa (1)
mahasiswa sudah dapat menyimpulkan tujuan yang ingin dicapai
untuk masing-masing masalah atau aktivitas. Hal ini sesuai
dengan karakteristik ke 5 dari PMR yaitu: Keterkaitan. Melalui
keterkaitan dalam pembelajaran kali ini diharapakan mahasiswa
dapat membangun beberapa konsep sekaligus dari beberapa
masalah atau aktivitas yang diberikan terkait materi permutasi.
Berdasarkan uraian mengenai implementasi langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan 2 berdasarkan
karakteristik PMR, yaitu:
1) Penggunaan konteks tahap ini muncul pada bagian pemberian,
aktivitas 3, aktivitas 4, dan aktivitas 5
2) Pengunaan model untuk matematisasi progresif tahap ini
muncul pada bagian diskusi mahasiswa dalam kelompok untuk
membuat model dari aktivitas 3, aktivitas 4, dan aktivitas 5
3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa tahap ini muncul pada
bagian mahasiswa menyelesaiakan model yang telah dibuat dari
masalah yang diberikan.
4) Interaktivitas tahap ini muncul pada bagian mahasiswa
melakukan diskusi antara mahasiswa-mahasiswa, dan mahasiswa-
peneliti
5) Keterkaitan tahap ini muncul mahasiswa dapat menyimpulan
tujuan dari masing-masing aktivitas 3, aktivitas 4, dan aktivitas 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
c. Implementasi Pembelajaran Pertemuan 3
1) Dosen mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan
mengecek keadaan mahasiswa serta menyampaikan agenda
pembelajaran hari ini di WhatsApp Group .
2) Dosen memberikan tes mengenai permutasi dan kombinasi, soal
dikirim di Whatsapp Group, dan meminta mahasiswa untuk
mencermati aturan pengerjaan tes yang sudah diberikan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengerjaan dan pengumpulan. Tes
diberikan hari rabu, 16 September 2020, berikut soal tes yang
diberikan:
Gambar 4. 27 Soal Uji Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Jadi, untuk implementasi pembelajaran pada pertemuan 3 kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui kemampuan
representasi matematis mahasiswa setelah melakukan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan PMR.
3. Deskripsi Hasil Tes tertulis
Peneliti mengadakan tes tertulis pada tanggal 16 September 2020
setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan kepada mahasiswa
semester 3 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta pada mata kuliah teori peluang pada materi
permutasi dan kombinasi menggunakan pendekatan PMR. Tujuan dari tes
tertulis adalah untuk mengetahui kemampuan representasi matematis
mahasiswa, dan masalah yang diberikan berupa permasalahan yang
berkaitan dengan permutasi dan kombinasi dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti memberikan 4 masalah yang terkait dengan permutasi dan
kombinasi dalam tes tersebut dan soal tesnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Gambar 4. 28 Soal Tes Uji Pemahaman
Berikut ini akan disajikan hasil tes mahasiswa yang akan
dideskripsikan berdasarkan kemampuan representasi matematis matematis
pada kelompok jawaban yang sama.
Masalah Pertama
Hasil tes pada masalah pertama ada tiga kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Pertama
Ada 15 mahasiswa menyelesaikan masalah satu dengan cara sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Gambar 4. 29 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama
Kelompok Jawaban Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
mengelompokkan atau membaginya menjadi sembilan kasus yaitu: (1)
terambil pertama dan kedua tidak mendapat hadiah, (2) terambil
pertama dan kedua mendapatkan hadiah motor, (3) terambil pertama
dan kedua mendapatkan hadiah mobil, (4) terambil pertama tidak
berhadiah dan terambil kedua mendapatkan hadiah motor, (5) terambil
pertama tidak berhadiah dan terambil kedua mendapatkan hadiah
mobil, (6) terambil pertama motor dan terambil kedua mendapatkan
hadiah mobil, (7) terambil pertama mendapatkan hadiah motor dan
terambil kedua tidak berhadiah, (8) terambil pertama mendapatkan
hadiah mobil dan terambil kedua tidak berhadiah, dan (9) terambil
pertama mendapatkan hadiah mobil dan terambil kedua tidak
berhadiah. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa menghitung
banyaknya cara yang mungkin untuk sembilan kasus tersebut, cara yang
dipergunakan untuk menghitung banyaknya kejadian di setiap kasus
yaitu menggunakan permutasi dikarenakan pada proses pengambilan
undian tidak berlaku pengembalian dan pengambilan dilakukan satu per
satu sehingga cocok jika dipergunakan permutasi dan menggunakan
prinsip perkalian karena terdapat kata hubung dan yang memisahkan
masalah satu dengan masalah berikutnya dalam kasus yang sama.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari sembilan kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya
kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko tersebut sebanyak sembilan kasus:
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 5 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 6 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 7 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 8 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 9
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah pertama mampu merepresentasikan cara pengambilan undian
tersebut yang dibagi-bagi menjadi sembilan kasus berdasarkan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
yang telah diketahui. Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa
yang digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang sesuai
dengan pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian yaitu
menggunakan permutasi, (2) mahasiswa mampu membuat model
matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan
satu per satu dan tanpa pengembalian mengunakan metode permutasi
dan kata hubung dan yang memisahkan kejadian satu dengan kejadian
yang lain yang berada pada kasus yang sama itu menggunakan konsep
perkalian sehingga diperoleh 𝑃𝑟𝑛 ×.𝑃𝑟
𝑛 (3) mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan
sebagai permutasi dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
dan yang memisahkan kejadian yang satu dengan yang lain. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah
yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau
teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat
menentukan banyaknya kemungkinan dari percobaan pengambilan
hadiah kejutan dari seorang konsumen pada toko. Kesimpulan yang
diperoleh untuk kelompok jawaban pertama adalah mahasiswa sudah
dapat memenuhi empat indikator kemampuan representasi matematis.
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Pertama
Ada lima mahasiswa yang menjawab masalah pertama sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Gambar 4. 30 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama
Kelompok Jawaban Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kedua ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
mengelompokkan atau membaginya menjadi enam kasus yaitu: (1)
terambil pertama dan kedua memperoleh hadiah mobil, (2) terambil
pertama dan kedua memperoleh hadiah motor, (3) terambil pertama dan
kedua tidak berhadiah, (4) terambil pertama memperoleh hadiah mobil
dan terambil kedua memperoleh hadiah kedua motor, (5) terambil
pertama memperoleh hadiah mobil dan terambil kedua tidak berhadiah,
dan (6) terambil pertama memperoleh hadiah motor dan terambil kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
tidak berhadiah. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk keenam kasus
tersebut, cara untuk menghitung yaitu menggunakan permutasi
dikarenakan pada proses pengambilan undian tidak berlaku
pengembalian dan pengambilan dilakukan satu per satu sehingga cocok
untuk menggunakan permutasi dan menggunakan prinsip perkalian
karena ada kata hubung dan yang memisahkan masalah satu dengan
masalah berikutnya untuk kasus yang sama.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari enam kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya
kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko tersebut sebanyak enam kasus:
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 5 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 6
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah pertama mampu merepresentasikan cara pengambilan undian
tersebut yang dibagi-bagi menjadi enam kasus berdasarkan apa yang
telah diketahui, hanya saja dalam melakukan pendataan ke dalam
beberapa kasus ada tiga kasus yang terlewatkan dalam pendataan yang
dilakukan yaitu (1) terambil pertama memperoleh hadiah motor dan
terambil kedua memperoleh hadiah mobil, (2) terambil pertama tidak
berhadiah dan terambil memperoleh hadiah kedua motor, dan (3)
terambil pertama tidak berhadiah dan terambil memperoleh hadiah
kedua mobil. Tiga kasus ini bisa terlewatkan dalam proses pendataan
dikarenakan mahasiswa menganggap kejadian terambil pertama
memperoleh hadiah mobil dan terambil kedua memperoleh hadiah
motor sama dengan terambil pertama memperoleh hadiah motor dan
terambil kedua memperoleh hadiah mobil. Mahasiswa juga sudah bisa
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
kemungkinan, yang sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian yaitu menggunakan permutasi, (2) dari jawaban
mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi yang
telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian mengunakan metode permutasi dan kata hubung dan
yang memisahkan kejadian satu dengan kejadian yang lain yang berada
pada kasus yang sama itu menggunakan konsep perkalian sehingga
diperoleh 𝑃𝑟𝑛 ×.𝑃𝑟
𝑛 (3) berdasarkan penyelesaian yang dilakukan
mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu menggunakan
𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai permutasi dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan kejadian
yang satu dengan yang lain. Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi
matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4) mahasiswa
dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika,
sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga secara
keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya
kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok
jawaban kedua adalah mahasiswa sudah dapat memenuhi keempat
indikator kemampuan representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c. Kelompok Jawaban Ketiga Masalah Pertama
Ada 22 mahasiswa yang menjawab masalah pertama dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 31 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama
Kelompok Jawaban Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang ketiga ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
langsung menggunakan cara permutasi untuk menghitung banyaknya
kemungkinan yang terjadi. Mahasiswa langsung menggunakan
permutasi karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari soal yaitu
pengambilan dilakukan satu per satu tanpa pengembalian.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah langsung
menghitung menggunakan rumus dari permutasi yaitu 𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)!
Dengan 𝑛 = 20 dan 𝑟 = 2. 𝑛 merepresentasikan banyaknya kartu
undian (mobil. Motor, dan tidak berhadiah) dan r merepresentasikan
kartu yang akan diambil.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa untuk masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
masalah pertama mampu merepresentasikan cara pengambilan undian
tersebut yang dikerjakan tanpa pembagian kasus melainkan hanya satu
kasus saja yaitu pengambilan dua kartu undian yang akan diambil satu
persatu tanpa pengembalian dari jumlah 20 kartu undian (delapan kartu
berhadiah motor, lima kartu berhadiah mobil, dan tujuh kartu tidak
berhadiah). Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang sesuai
dengan pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian yaitu
menggunakan permutasi, (2) mahasiswa mampu membuat model
matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan
satu per satu dan tanpa pengembalian mengunakan metode
permutasi𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)! (3) mahasiswa sudah melibatkan ekspresi
matematis yaitu menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai
permutasi, 𝑛 merepresentasikan sebagai total jumlah kartu undian, dan
𝑟 merepresentasikan jumlah kartu yang akan diambil. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah
yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau
teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat
menentukan banyaknya kemungkinan dari percobaan pengambilan
hadiah kejutan dari seorang konsumen pada toko. Kesimpulan yang
diperoleh untuk kelompok jawaban pertama adalah mahasiswa sudah
dapat memenuhi empat indikator kemampuan representasi matematis
Jadi, dari tiga kelompok jawaban untuk masalah satu, dapat
disimpulkan bahwa 42 mahasiswa sudah dapat melakukan membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi, membuat
persamaan atau model matematis, menyelesaiakan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Masalah Kedua
Hasil tes pada masalah kedua ada tiga kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Kedua
Ada 27 mahasiswa yang menyelesaikan masalah kedua dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 32 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua
Kelompok Jawaban Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
mengelompokkan atau membaginya menjadi 3 kasus yaitu: (1) mobil
pertama memuat 6 orang dan mobil kedua memuat 2 orang, (2) mobil
pertama memuat 5 orang dan mobil kedua memuat 3 orang, dan (3)
mobil pertama memuat 4 orang dan mobil kedua memuat 4 orang.
Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa menghitung banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
cara yang mungkin untuk 3 kasus tersebut dengan menggunakan
kombinasi. Alasan mahasiswa menggunakan kombinasi adalah misal:
di mobil pertama berisikan ABCD, maka kejadian ini akan sama dengan
jika mobil berisi BCDA karena orang-orang yang berada di dalam
mobil sama. Karena masalah ini tidak memperhatikan urutan, maka
untuk mencari banyak susunan adalah dengan menggunakan
kombinasi. Selain menggunakan kombinasi, untuk mencari banyaknya
susunan di mobil pertama dan kedua, mahasiswa menggunakan prinsip
perkalian karena ada kata hubung dan yang memisahkan mobil pertama
dan mobil kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari ketiga kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya cara
menempatkan 8 mahasiswa ke dalam dua mobil sebanyak tiga kasus:
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah kedua
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
kedua mampu merepresentasikan cara menempatkan delapan orang ke
dalam mobil yang bagi-bagi menjadi tiga kasus. Mahasiswa juga
mampu menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung
banyaknya car acara menempatkan delapan orang ke dalam dua mobil,
yaitu menggunakan kombinasi, (2) mahasiswa mampu membuat model
matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu cara menempatkan
delapan orang ke dalam mobil yaitu mengunakan metode kombinasi
dan kata hubung dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil
kedua menggunakan konsep perkalian sehingga diperoleh 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 (3)
mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu menggunakan
𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan mobil
pertama dengan mobil kedua. Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi
matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4) mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika,
sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga secara
keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua mobil. Kesimpulan
yang diperoleh untuk kelompok jawaban pertama masalah kedua adalah
mahasiswa dapat memenuhi empat indikator kemampuan representasi
matematis.
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Kedua
Ada empat mahasiswa yang menjawab masalah sebagai berikut:
Gambar 4. 33 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua
Kelompok Jawaban Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kedua ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
mengelompokkan atau membaginya menjadi tiga kasus yaitu: (1) mobil
pertama memuat enam orang dan mobil kedua memuat dua orang, (2)
mobil pertama memuat lima orang dan mobil kedua memuat tiga orang,
dan (3) mobil pertama memuat empat orang dan mobil kedua memuat
empat orang. Alasan mahasiswa menggunakan kombinasi adalah misal:
di mobil pertama berisikan ABCD, maka kejadian ini akan sama dengan
jika mobil berisi BCDA karena orang-orang yang berada di dalam
mobil sama. Karena masalah ini tidak memperhatikan urutan, maka
untuk mencari banyak susunan adalah dengan menggunakan
kombinasi. Selain menggunakan kombinasi, untuk mencari banyaknya
susunan di mobil pertama dan kedua, mahasiswa menggunakan prinsip
perkalian karena ada kata hubung dan yang memisahkan mobil pertama
dan mobil kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari 3 kasus tersebut
untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya cara
menempatkan 8 mahasiswa kedalam dua mobil sebanyak 3 kasus:
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 + . Hanya
saja dalam proses perhitungan menggunakan kombinasi mahasiswa
masih keliru dalam menentukan banyaknya kombinasi di kasus 1
mahasiswa menulis bentuk kombinasi 𝐶66 ×.𝐶2
4, seharusnya yang harus
ditulis mahasiswa 𝐶68 ×.𝐶2
2, begitu pun dengan kasus 2 bentuk
kombinasi yang ditulis mahasiswa 𝐶56 ×.𝐶3
4, seharusnya yang harus
ditulis mahasiswa 𝐶58 ×.𝐶3
3 dan di kasus 3 mahasiswa menulis bentuk
kombinasi 𝐶46 ×.𝐶4
4, seharusnya yang harus ditulis mahasiswa 𝐶48 ×.𝐶4
4
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah kedua
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
kedua mampu merepresentasikan cara menempatkan delapan orang
kedalam dua mobil yang bagi-bagi menjadi tiga kasus. Mahasiswa juga
mampu menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung
banyaknya cara menempatkan delapan orang ke dalam dua mobil, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
menggunakan kombinasi hanya saja dalam menentukan bentuk dari
kombinasi mahasiswa masih mengalami kekeliruan, (2) mahasiswa
mampu membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh
yaitu cara menempatkan delapan orang ke dalam mobil yaitu
mengunakan metode kombinasi dan kata hubung dan yang memisahkan
mobil pertama dengan mobil kedua menggunakan konsep perkalian
sehingga diperoleh 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 , hanya saja dari model matematis yang
dibuat mahasiswa masih tidak tepat (3) mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan
sebagai kombinasi dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua. Mahasiswa
melibatkan ekspresi matematis dalam menyelesaikan masalah tersebut.
(4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis.
Oleh karena itu, secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat
menentukan banyaknya cara menempatkan delapan mahasiswa ke
dalam dua mobil. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban
kedua masalah kedua adalah mahasiswa memenuhi tiga indikator
kemampuan representasi matematis, yaitu membuat gambar sebagai
representasi matematis, menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-
kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
c. Kelompok Jawaban Ketiga Masalah Kedua
Ada 11 mahasiswa yang menyelesaikan masalah kedua dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 34 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua
Kelompok Jawaban Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang ketiga ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan tidak membagi menjadi
beberapa kasus melainkan langsung dikerjakan. Mahasiswa dalam
kelompok yang ketiga ini hanya menuliskan kembali kapasitas dari
mobil pertama dan kedua. Selanjutnya mahasiswa menghitung
banyaknya cara yang mungkin untuk menempatkan pada mahasiswa
tersebut ke dalam mobil adalah dengan menggunakan kombinasi,
karena misal jika di mobil pertama berisikan ABCD, maka kejadian
tersebut akan sama dengan kejadian BCDA. Oleh karena itu, untuk
meraka yang berada di dalam mobil yang sama, tidak memperhatikan
urutan dan cocok untuk menggunakan kombinasi. Selain itu, untuk
menghitung banyaknya susunan untuk mobil pertama dan kedua,
mahasiswa menggunakan prinsip perkalian karena ada kata hubung dan
yang memisahkan banyak susunan di mobil pertama dan mobil kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa menghitung
banyaknya susunan yang mungkin dengan menggunakan model
matematis 𝐶68 × 𝐶4
8. Model matematis yang dibuat oleh mahasiswa
tidak tepat, karena mahasiswa yang sudah dimasukkan ke dalam mobil
pertama tidak perlu dimasukkan ke dalam mobil kedua, karena tidak
mungkin satu orang ikut dalam dua mobil. Karena itu, model matematis
yang tepat adalah 𝐶68 × 𝐶2
2,
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah kedua
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan masalah
kedua tidak mampu merepresentasikan cara menempatkan delapan
orang ke dalam mobil pertama dan kedua. Mahasiswa sudah mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya
cara menempatkan delapan orang ke dalam dua mobil, yaitu
menggunakan kombinasi hanya saja dalam menentukan bentuk dari
kombinasi mahasiswa masih belum tepat, (2) mahasiswa mampu
membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu
cara menempatkan 8 orang ke dalam mobil yaitu mengunakan metode
kombinasi dan kata hubung dan yang memisahkan mobil pertama
dengan mobil kedua menggunakan prinsip perkalian sehingga
diperoleh 𝐶𝑟𝑛 × 𝐶𝑟
𝑛, hanya saja dari model matematis yang dibuat
mahasiswa masih tidak tepat karena mahasiswa tidak memperhatikan
bahwa kejadian pertama akan mempengaruhi kejadian kedua, (3)
mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu menggunakan
𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan mobil
pertama dengan mobil kedua. Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi
matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4) mahasiswa
dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika,
sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Olah karena itu, secara
keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa ke dalam dua mobil. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
yang diperoleh untuk kelompok jawaban ketiga masalah kedua adalah
mahasiswa dapat mencapai dua indikator kemampuan representasi
matematis. yaitu menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-
kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari tiga kelompok jawaban untuk masalah dua, dapat
disimpulkan bahwa dari 42 mahasiswa terbagi menjadi : 27 mahasiswa
mampu membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi,
23 mahasiswa mampu membuat persamaan atau model matematis, 42
mahasiswa mampu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan 42 mahasiswa mampu menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan
Masalah Ketiga
Hasil tes pada masalah ketiga ada dua kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Ketiga
Ada 38 mahasiswa menyelesaikan masalah ketiga dengan cara sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Gambar 4. 35 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga
Kelompok Jawaban Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini,
mahasiswa menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a
dengan menggunakan rumus dari pemutasi siklis, yaitu menghitung
banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan untuk bagian b
mahasiswa terlebih dahulu menganggap bahwa dua orang yang selalu
duduk berdampingan itu dihitung satu, sehingga banyak orang yang
awalnya dari 6 sekarang menjadi 5 saja kemudian 2 orang yang mau
duduk berdampingan itu dihitung menjadi 2 faktorial yang artinya
mereka selalu berdampingan karena posisi duduk melingkar contoh:
ABCD itu berbeda dengan BACD, namun A dan B selalu
berdampingan makanya harus dikalikan 2 faktorial untuk menentukan
2 orang yang selalu duduk berdampingan.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan rumus permutasi
siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk 𝑛 sama dengan banyak
orang yang akan duduk melingkar yaitu enam orang untuk bagian b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
mahasiswa tinggal mengurangkan hasil perhitungan enam orang duduk
melingkar dangan dua orang yang selalu duduk berdampingan yaitu
(𝑛 − 1)! 2!.
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah ketiga
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan masalah
ketiga mampu merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang yang tidak
mau duduk berdampingan. Mahasiswa juga mampu menentukan cara
apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya susunan dari enam
orang yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan , yaitu menggunakan
permutasi siklis, (2) mahasiswa mampu membuat model matematis dari
informasi yang telah diperoleh yaitu susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang yang
tidak mau duduk berdampingan yaitu mengunakan permutasi siklis
Untuk enam orang yang akan duduk melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)!
dan dari enam orang tersebut ada 2 orang yang tidak mau duduk
berdampingan(𝑛 − 1)! − (𝑛 − 1)! × 2! = (6 − 1)! − (5 − 1)! × 2!,
(3) mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai permutasi
siklis dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
memisahkan lima orang yang duduk melingkar dan dua orang tersebut
selalu berdampingan. Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi
matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4) mahasiswa
dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika,
sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Oleh karena itu, secara
keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam
orang yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan. Kesimpulan yang
diperoleh untuk kelompok jawaban pertama masalah ketiga adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
mahasiswa dapat mencapai empat indikator kemampuan representasi
matematis.
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Ketiga
Ada empat mahasiswa yang mengerjakan masalah ketiga dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 36 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga
Kelompok Jawaban Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kedua ini
menyelesaikan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
langsung menggunakan rumus dari pemutasi siklis yaitu menghitung
banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan untuk bagian b
mahasiswa tidak menganggap bahwa dua orang yang selalu duduk
berdampingan itu dihitung satu, melainkan mahasiswa langsung
mengurangkan saja hasil dari 6 orang yang duduk melingkar dengan 2
orang yang tidak mau duduk berdampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan rumus permutasi
siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk 𝑛 sama dengan banyak
orang yang akan duduk melingkar yaitu enam orang. Untuk bagian b,
mahasiswa tinggal mengurangkan hasil perhitungan enam orang duduk
melingkar dengan dua orang yang selalu duduk berdampingan yaitu
(𝑛 − 1) = (6 − 1)! Dikurangi dengan dua orang yang tidak mau duduk
berdampingan.
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah ketiga
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
ketiga mampu merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar, serta masih belum tepat dalam membuat representasi
dari enam orang tersebut ada dua orang yang tidak mau duduk
berdampingan. Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyaknya susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar, yaitu menggunakan permutasi siklis, namun
masih keliru untuk menentukan cara dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan, (2) mahasiswa mampu
membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh untuk
susunan dari enam orang yang akan duduk melingkar yaitu
mengunakan permutasi siklis, Untuk enam orang yang akan duduk
melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)! , namun dari enam orang tersebut ada
dua orang yang tidak mau duduk berdampingan masih keliru dalam
proses pembuatan model matematisnya. (3) mahasiswa sudah
melibatkan ekspresi matematis yaitu menggunakan (𝑛 − 1)! yang
merepresentasikan sebagai permutasi siklis dan tanda operasi × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan lima
orang yang duduk melingkar dan dua orang tersebut selalu
berdampingan. Mahasiswa telah melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat. (4) Mahasiswa dalam menuliskan
langkah-langkah penyelesaian masalah matematika, sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Oleh karena itu, secara
keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam
orang yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan. Kesimpulan yang
diperoleh untuk kelompok jawaban kedua masalah ketiga adalah
mahasiswa dapat mencapai dua indikator kemampuan representasi
matematis yaitu menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-
kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari dua kelompok jawaban untuk masalah tiga, dapat
disimpulkan bahwa dari 42 mahasiswa terbagi menjadi : 38 mahasiswa
mampu membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi,
38 mahasiswa mampu membuat persamaan atau model matematis, 42
mahasiswa mampu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan 42 mahasiswa mampu menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan
Masalah Keempat
Hasil tes pada masalah keempat ada empat kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Keempat
Ada empat mahasiswa yang menyelesaikan masalah keempat dengan
cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Gambar 4. 37 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, dan 7, dan bagian b menggunakan
metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan tiga angka
ganjil dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, 7, dan 1, dan bagian c menggunakan
metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan tiga angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
genap dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, 7, dan 1. Mahasiswa menggunakan
metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa setiap kartu hanya
dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan filling slot untuk
slot pertama berisikan 5 kartu bilangan karena untuk membentuk 3
angka, angka nol tidak dapat menempati slot pertama sehingga slot
pertama berisikan 5 angka. Untuk slot kedua masih berisikan 5 angka
karena total ada 6 kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama
sehingga slot kedua berisi 5 kartu. Untuk slot ketiga berisi 4 karena di
slot kedua sudah digunakan satu kartu. Setelah diterapkan metode
filling slot untuk bagian a diperoleh banyak bilangan yang dapat dibuat
adalah 5 × 5 × 4 = 100 angka.
Untuk masalah b, mahasiswa menggunakan filling slot karena ada
suatu bilangan ganjil yang terdiri dari tiga yang akan dibuat, maka slot
ketiga yang harus disi terlebih dahulu karena untuk mendapatkan
bilangan itu ganjil atau genap ditentukan dari bilangan yang menempati
tempat terakhir. Untuk slot ketiga akan berisi empat angka, kemudian
untuk slot pertama berisi empat angka karena angka nol tidak dapat
menempati slot pertama dan satu angka sudah digunakan di slot ketiga.
Untuk slot kedua berisi empat angka karena dari enam angka, satu
angka sudah digunakan di slot pertama dan slot ketiga. Oleh karena itu,
dengan metode filling slot untuk bagian c diperoleh banyaknya susunan
bilangan yang diperoleh ada 4 × 4 × 4 = 64 angka ganjil.
Untuk bagian c, mahasiswa menggunakan filling slot karena ada
suatu bilangan genap yang terdiri dari tiga angka yang akan dibuat,
maka yang harus diisi terlebih dahulu adalah tempat terakhir karena
untuk mendapatkan bilangan itu ganjil atau genap ditentukan dari
bilangan yang menempati tempat terakhir. Mahasiswa membagi
penyelesaikan menjadi dua kasus agar tidak membingungkan yaitu (1)
di slot terakhir berisikan kartu dua, dan (2) slot terakhir berisikan kartu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
nol. Untuk kasus pertama, slot ketiga berisi satu angka, slot pertama
berisi lima angka, dan slot kedua berisi empat angka. Untuk kasus
kedua, slot ketiga berisi satu angka, slot kedua berisi empat angka,
karena untuk membentuk tiga angka, kartu 0 tidak bisa di slot pertama
dan slot kedua, sehingga berisi empat angka. Oleh karena itu, dari kasus
pertama diperoleh banyak susunan bilangan adalah 5 × 4 × 1 = 20 dan
dari kasus kedua diperoleh banyak susunan bilangan adalah 4 × 4 ×
1 = 16. Jadi, banyak angka genap yang dibentuk adalah banyak kasus
pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah keempat
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan masalah
keempat mampu merepresentasikan susunan tiga angka dari enam
kartu, untuk bilangan ganjil dan genap. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya
susunan tinggal angka dari enam kartu, untuk bilangan ganjil dan genap
yaitu menggunakan filling slot, (2) mahasiswa mampu membuat model
matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu banyaknya
bilangan yang terdiri dari tiga angka yang akan terbentuk dari enam
kartu, untuk bilangan ganjil dan genap. Untuk banyaknya susunan
bilangan terdiri dari tiga angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu
5 × 5 × 4 = 100, banyaknya susunan bilangan yang terdiri dari tiga
angka dan ganjil adalah 4 × 4 × 4 = 64, dan banyaknya susunan
bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap untuk kasus pertama
menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan untuk kasus kedua menjadi 4 × 4 × 1 =
16, sehingga total susunan bilangan yang terdiri dari tiga angka dan
genap adalah banyak kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 +
16 = 36, (3) mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua, dan ketiga yang merepresentasikan
metode filling slot dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
antara slot pertama dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis dalam menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
masalah yang dibuat, (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-
langkah penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-
kata atau teks tertulis. Oleh karena itu, mahasiswa sudah dapat
menentukan susunan bilangan yang terdiri dari tiga angka dari 6 kartu,
susunan bilangan yang terdiri dari tiga angka danbilangan ganjil, dan
susunan bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap. Kesimpulan
yang diperoleh untuk kelompok jawaban pertama masalah keempat
adalah mahasiswa dapat mencapai empat indikator kemampuan
representasi matematis.
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Keempat
Ada satu mahasiswa yang menyelesaikan masalah keempat dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 38 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kedua ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu 2 , 5, 3, 0,7, bagian b menggunakan metode filling
slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 ,
5, 3, 0,7,1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,1
. Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa
setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan filling slot untuk
slot pertama berisikan 5 kartu karena untuk membentuk 3 angka, angka
nol tidak dapat menempati slot pertama sehingga slot pertama berisikan
5 angka, untuk slot kedua masih berisikan 5 angka karena total ada 6
kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua
berisi 5, dan untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah
digunakan satu kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a
menjadi 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk
Untuk masalah b menggunakan filling slot karena 3 angka ganjil
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
karena untuk menentukan bilangan itu ganjil atau genap dilihat dari
nilai tempat terakhir, maka slot ketiga akan berisi 4 angka, kemudian
untuk slot pertama berisikan berisikan 4 angka karena angka nol tidak
dapat menempati slot pertama dan 1 angka sudah digunakan di slot
ketiga, dan untuk slot kedua berisikan 4 angka karena dari 6 angka 1
angka sudah digunakan dislot pertama dan slot ketiga. Sehingga
penempatan filling slot untuk bagian b menjadi 4 × 4 × 4 = 64 angka
ganjil yang dapat terbentuk
Untuk bagian c menggunakan filling slot karena 3 angka genap
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
khusus pada bagian c ini mahasiswa tidak melakukan pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
menjadi 2 kasus. Mahasiswa langsung menempatkan 2 kartu yang
genap pada slot terakhir, karena untuk menentukan bilangan itu ganjil
atau genap dilihat dari nilai tempat terakhir, kemudian untuk slot
pertama berisikan berisikan 4 angka karena angka nol tidak dapat
menempati slot pertama dan 1 angka sudah digunakan di slot ketiga,
dan untuk slot kedua berisikan 4 angka karena dari 6 angka 1 angka
sudah digunakan dislot pertama dan slot ketiga. Namun karena tidak
adanya pembagian kasus maka akan ada angka 4 yang terlewatkan yaitu
210, 230, 250, dan 270
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
keempat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan
masalah keempat mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6
kartu, untuk bilangan ganjil dan genap. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya
susunan3 angka dari 6 kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu
menggunakan filling slot, (2) dari jawaban mahasiswa mampu
membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu
banyaknya 3 angka yang akan terbentuk dari 6 kartu, untuk bilangan
ganjil dan genap. Untuk bilangan 3 angka yang dapat disusun dari 6
kartu yaitu 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk, untuk
bilangan ganjil 4 × 4 × 4 = 64 angka yang dapat terbentuk, dan untuk
bilangan genap 4 × 4 × 2 = 32 angka yang akan terbentuk, (3)
berdasarkan penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga
yang merepresentasikan sebagai filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama dan slot
kedua, dan slot kedua dan slot ketiga. Setelah mahasiswa melibatkan
ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4)
mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga
secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan susunan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
angka dari 6 kartu yang terbentuk, untuk bilangan ganjil dan genap.
Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban pertama masalah
keempat memenuhi empat indikator kemampuan representasi
matematis.
c. Kelompok Jawaban Ketiga Masalah Keempat
Ada lima mahasiswa yang menyelesaikan masalah keempat dengan
cara sebagai berikut:
Gambar 4. 39 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang ketiga ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu 2 , 5, 3, 0,7, bagian b menggunakan metode filling
slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 ,
5, 3, 0,7,1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,
1 . Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa
setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan filling slot untuk
slot pertama berisikan 5 kartu karena untuk membentuk 3 angka, angka
nol tidak dapat menempati slot pertama sehingga slot pertama berisikan
5 angka, untuk slot kedua masih berisikan 5 angka karena total ada 6
kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua
berisi 5, dan untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah
digunakan satu kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a
menjadi 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk
Pada masalah b menggunakan filling slot karena pemahaman dari
mahasiswa mengenai angka ganjil itu masih keliru maka dalam
menempatakan 4 kartu yang ganjil itu ditempat di slot pertama bukan
di slot ketiga, untuk slot kedua berisikan 3 angka saja, dsn slot kedua
berisikan 2 angka saja. Hal ini mengartikan bahwadalam menyusun 3
angka ganjil mahsiswa hanya menggunakan 4 angka ganjil saja yang
menyebabkan slot 2 hanya berisi 3 kartu dan slot ketiga berisikan 2
kartu saja Sehingga penempatan filling slot untuk bagian b menjadi
4 × 3 × 2 = 24 angka ganjil yang dapat terbentuk
Pada bagian c menggunakan filling slot karena pemahaman dari
mahasiswa mengenai angka genap itu masih keliru maka dalam
menempatakan 2 kartu yang genap itu ditempat di slot pertama bukan
di slot ketiga karena nol tidak dapat dapat ditempatkan dilsot pertama
maka dislot pertama hanya beriskan 1 angka saja yaitu 2 , untuk slot
kedua berisikan 1 angka saja, dan slot kedua berisikan 0 angka saja. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
ini mengartikan bahwa dalam menyusun 3 angka genap mahsiswa
hanya menggunakan 2 angka genap saja yang menyebabkan slot 2
hanya berisi 1 kartu dan slot ketiga berisikan 0 kartu saja Sehingga
penempatan filling slot untuk bagian b menjadi 1 × 1 × 0 = 0 tidak
angka genap yang terbentuk
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
keempat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan
masalah keempat mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6
kartu, namun untuk bilangan ganjil dan genap mahasiswa masih tidak
membuat representasi yang benar. Mahasiswa juga mampu menentukan
cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya susunan 3 angka
dari 6 kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu menggunakan filling
slot, (2) dari jawaban mahasiswa mampu membuat model matematis
dari informasi yang telah diperoleh yaitu banyaknya 3 angka yang akan
terbentuk dari 6 kartu, namun model matematis untuk bilangan ganjil
dan genap mahasiswa masih mengalami kekeliruan. Untuk bilangan 3
angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu 5 × 5 × 4 = 100 angka
yang dapat terbentuk, untuk bilangan ganjil 4 × 3 × 2 = 24 angka
yang dapat terbentuk, dan untuk bilangan genap 1 × 1 × 0 = 0 tidak ada
angka yang akan terbentuk, (3) berdasarkan penyelesaian yang
dilakukan mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga yang merepresentasikan
sebagai filling slot dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
antara slot pertama dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian
masalah yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-
langkah penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-
kata atau teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah
dapat menentukan susunan 3 angka dari 6 kartu yang terbentuk, untuk
bilangan ganjil dan genap. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok
jawaban ketiga masalah keempat memenuhi dua indikator kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
representasi matematis yaitu menyelesaiakan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
d. Kelompok Jawaban Keempat Masalah Keempat
Ada 32 mahasiswa yang menyelesaikan masalah keempat dengan cara
sebagai berikut:
`
Gambar 4. 40 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kempat ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0,7, bagian b menggunakan metode filling
slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 ,
5, 3, 0,7,1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,
1 . Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa
setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan filling slot untuk
slot pertama berisikan 6 kartu karena untuk membentuk 3 angka,
mahasiswa masih kurang teliti dalam membaca soal yang menyebabkan
angka nol dapat menempati slot pertama sehingga slot pertama
berisikan 6 angka, untuk slot kedua masih berisikan 5 angka karena
total ada 6 kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama sehingga
slot kedua berisi 5, dan untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua
sudah digunakan satu kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk
bagian a menjadi 6 × 5 × 4 = 120 angka yang dapat terbentuk
Pada masalah b menggunakan filling slot karena pemahaman dari
mahasiswa mengenai angka ganjil itu masih keliru maka dalam
menempatakan 4 kartu yang ganjil itu ditempat di slot pertama bukan
di slot ketiga, untuk slot kedua berisikan 4 angka saja, dan slot kedua
berisikan 5 angka saja. Hal ini mengartikan bahwa dalam menyusun 3
angka ganjil mahasiswa menggunakan 6 angka yang menyebabkan slot
2 hanya berisi 5 kartu dan slot ketiga berisikan 4 kartu saja Sehingga
penempatan filling slot untuk bagian b menjadi 4 × 5 × 4 = 80 angka
ganjil yang dapat terbentuk
Pada bagian c menggunakan filling slot karena pemahaman dari
mahasiswa mengenai angka genap itu masih keliru maka dalam
menempatakan 2 kartu yang genap itu ditempat di slot pertama bukan
di slot ketiga karena kurang teliti maka nol dapat ditempatkan dislot
pertama maka dislot pertama beriskan 2 angka, untuk slot kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
berisikan 5 angka saja, dan slot kedua berisikan 4 angka saja. Hal ini
mengartikan bahwa dalam menyusun 3 angka genap mahsiswa hanya
menggunakan 2 angka genap saja yang menyebabkan slot 2 hanya
berisi 1 kartu dan slot ketiga berisikan 0 kartu saja Sehingga
penempatan filling slot untuk bagian c menjadi 2 × 5 × 4 = 40 tidak
angka genap yang terbentuk
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
keempat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan
masalah keempat tidak mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari
6 kartu, dan untuk bilangan ganjil dan genap mahasiswa masih tidak
membuat representasi yang benar. Mahasiswa juga mampu menentukan
cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya susunan3 angka
dari 6 kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu menggunakan filling
slot, (2) dari jawaban mahasiswa mampu membuat model matematis
dari informasi yang telah diperoleh yaitu banyaknya 3 angka yang akan
terbentuk dari 6 kartu, namun model matematis untuk bilangan ganjil
dan genap mahasiswa masih mengalami kekeliruan. Untuk bilangan 3
angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu 6 × 5 × 4 = 120 angka
yang dapat terbentuk, untuk bilangan ganjil 4 × 5 × 4 = 80 angka
yang dapat terbentuk, dan untuk bilangan genap 2 × 5 × 4 = 20 tidak
ada angka yang akan terbentuk, (3) berdasarkan penyelesaian yang
dilakukan mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga yang merepresentasikan
sebagai filling slot dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
antara slot pertama dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian
masalah yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-
langkah penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-
kata atau teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah
dapat menentukan susunan 3 angka dari 6 kartu yang terbentuk, untuk
bilangan ganjil dan genap. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
jawaban keempat masalah keempat memenuhi dua indikator
kemampuan representasi matematis yaitu menyelesaiakan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari empat kelompok jawaban untuk masalah empat, dapat
disimpulkan bahwa dari 42 mahasiswa terbagi menjadi: 5 mahasiswa
mampu membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi,
5 mahasiswa mampu membuat persamaan atau model matematis, 42
mahasiswa mampu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan 42 mahasiswa mampu menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
4. Deskripsi Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara
Peneliti mengadakan tes tertulis pada tanggal 16 September 2020
setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan kepada mahasiswa
semester 3 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta pada mata kuliah teori peluang pada materi
permutasi dan kombinasi menggunakan pendekatan PMR. Tes tertulis
dilakukan pada pertemuan ketiga dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan representasi matematis mahasisiwa, masalah yang diberikan
berupa permasalahan yang berkaitan dengan permutasi dan kombinasi
dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti memberikan 4 masalah yang terkait
dengan permutasi dan kombinasi sebagai berikut:
Gambar 4. 41 Soal Tes Uji Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Berikut akan dideskripsikan analisis jawaban hasil tes mahasiswa
berdasarkan pengelompokan terhadap tiga kategori yaitu pengelompokan
kategori atas, sedang dan bawah. Pemilihan hasil jawaban mahasiswa
berdasarkan klasifikasi batas interval nilai (Arikunto, 2018) yang
diperoleh mahasiswa. Cara menentukan pengelompokan hasil tes dalam
penelitian ini adalah menggunakan rata-rata dan standar deviasi. Menurut
Arikunto (2018:287), yang dimaksudkan penentuan mahasiswa dengan
standar deviasi adalah penentuan kedudukan dengan membagi hasil tes
mahasiswa atas kelompok-kelompok. Setiap kelompokknya akan dibatasi
oleh suatu standar deviasi tertentu.
Hasil pengelompokan di kelas Uji Coba, berdasarkan proses
pengelompokan atas 3 ranking:
1) Mencari nilai rata-rata dan simpangan baku(standar deviasi)
Nilai rata-rata kelas Uji Coba: 72,98
Standar deviasu kelas Uji Coba: 13,60
2) Menentukan batas-batas kelompok
Kelompok atas
Mean + SD = 72.98 + 13.60 = 86.58
Artinya mahasiswa yang tergolong kelompok atas yaitu mahasiswa
yang memiliki nilai diatas 86.58. Diperoleh 5 mahasiswa yang berada
di kategori atas
Kelompok sedang
Mean - SD sampai Mean + SD = 59.37 sampai 86.58
Artinya mahasiswa yang tergolong kelompok sedang yaitu mahasiswa
yang memiliki nilai pada 59.37 sampai 86.58. Diperoleh 30 mahasiswa
yang berada di kategori sedang
Kelompok bawah
Mean - SD = 72.98 - 13.60 = 59.38
Artinya mahasiswa yang tergolong kelompok bawah yaitu mahasiswa
yang memiliki nilai dibawah 59.38. Diperoleh 7 mahasiswa yang
berada di kategori atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Berikut ini disajikan hasil tes mahasiswa yang dideskripsikan
berdasarkan kemampuan representasi matematis menurut kategori atas,
sedang dan bawah berdasarkan ketiga masalah yang diberikan dan
deskripsinya adalah sebagai berikut:
a. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara S1
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara S1 untuk Masalah
Pertama
1) Deskripsi Hasil Tes S1 untuk Masalah Pertama
Berikut jawaban S1 untuk masalah pertama
Gambar 4. 42 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Pertama
Mahasiswa S1 menyelesaikan masalah yang diberikan dengan
terlebih dahulu memperhatikan cara pengambilan undian tersebut,
selanjutnya mengelompokkan atau membaginya menjadi sembilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
kasus yaitu: (1) terambil pertama dan kedua tidak mendapat hadiah,
(2) terambil pertama dan kedua mendapatkan hadiah motor, (3)
terambil pertama dan kedua mendapatkan hadiah mobil, (4)
terambil pertama tidak berhadiah dan terambil kedua mendapatkan
hadiah motor, (5) terambil pertama tidak berhadiah dan terambil
kedua mendapatkan hadiah mobil, (6) terambil pertama motor dan
terambil kedua mendapatkan hadiah mobil, (7) terambil pertama
mendapatkan hadiah motor dan terambil kedua tidak berhadiah, (8)
terambil pertama mendapatkan hadiah mobil dan terambil kedua
tidak berhadiah, dan (9) terambil pertama mendapatkan hadiah
mobil dan terambil kedua tidak berhadiah. Setelah pembagian
kasus selesai mahasiswa menghitung banyaknya cara yang
mungkin untuk sembilan kasus tersebut, cara yang dipergunakan
untuk menghitung banyaknya kejadian di setiap kasus yaitu
menggunakan filling slot dikarenakan pada proses pengambilan
undian tidak berlaku pengembalian dan pengambilan dilakukan
satu per satu sehingga cocok jika dikerjakan menggunakan filling
slot dan menggunakan prinsip perkalian karena terdapat kata
hubung dan yang memisahkan kejadian satu dengan kejadian
berikutnya dalam kasus yang sama.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari sembilan
kasus tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu
banyaknya kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah
kejutan dari seorang konsumen pada toko tersebut sebanyak
sembilan kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 5 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 6 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 7 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 8 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S1 pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa mampu merepresentasikan cara pengambilan
undian tersebut yang dibagi-bagi menjadi sembilan kasus
berdasarkan apa yang telah diketahui.
b) Mahasiswa sudah bisa menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyak kemungkinan, yang sesuai dengan
pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian yaitu filling
slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan
tanpa pengembalian mengunakan filling slot dan kata hubung
dan yang memisahkan kejadian satu dengan kejadian yang lain
yang berada pada kasus yang sama itu menggunakan konsep
perkalian sehingga diperoleh 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 × 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan
kejadian yang satu dengan yang lain. Setelah mahasiswa
melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah
yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko.
Jadi, untuk masalah pertama, S1 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
2) Deskripsi Hasil Wawancara S1 untuk Masalah Pertama
Berikut hasil wawancara S1 untuk masalah pertama:
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S1 Yang saya pahami yaitu kita diminta untuk
menghitung banyaknya kemungkinan pengambilan
hadiah dari seseorang, hadiah tersebut diambil
dalam sebuah kantung. Saya menggambar kantong
yang berisi kartu didalamnya tapi tidak saya
sertakan di pekerjaan saya takut mengotori.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “di dalam kantung tersebut terdapat
20 kartu undian, di mana 5 kartu berisi hadiah
mobil, 8 kartu berisi hadiah motor, dan sisanya
tidak berisi hadiah” dan “pengambilan dilakukan
satu demi satu tanpa pengembalian”?
S1 Saya merepresentasikannya 20 kartu yang terdiri
dari 5 Mo (Mobil), 8 Mt(Motor), dan 7 Tb (kartu
tidak berhadiah), misal sudah terambil kartu
pertama Mo dan kedua Mo maka bentuk
matematisnya 5 × 4 karena kartu pertama tidak
dikembalikan. Itu saya menggunakan filling slot
dimana 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 5 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 4. Namun
dalam pengerjaannya saya tulis lengkap tidak saya
singkat ketika membagi kasus takut membuat
binggung saat mengkoreksi pekerjaan saya.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S1 Maksud dari soal itu yaiu menghitung banyaknya
cara percobaan pengambilan 2 kartu yang dilakukan
satu demi satu tanpa pengembalian, dimana disoal
diketahui banyak kartu 20 dimana 5 kartu berisi
mobil, 8 kartu berisi motor dan 7 kartu zonk
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S1 Dilihat dari pertanyaan pada soal yang diberikan,
karena diambil satu demi satu tanpa pengembalian
maka kemungkinan yang terjadi adalah
memperhatikan urutan. Maksudnya terambil
pertama Mobil dan terambil kedua Motor akan
berbeda dengan terambil pertama Motor dan
terambil kedua Mobil. Sehingga saya menggunakan
konsep filling slot, sebenarnya bisa menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
konsep permutasi juga tapi saya lebih memilih
menggunakan filling slot karena itu paling mudah
bagi saya. Seperti yang saya jelaskan tadi karena
terambil pertama Mobil dan terambil kedua Motor
akan berbeda dengan terambil pertama Motor dan
terambil kedua Mobil. Sehingga dapat diselesikan
menggunakan filling slot atau permutasi. Saya
menggunakan filling slot karena menurut saya lebih
mudah menggunakan filling slot
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S1 Rencana saya, membaca terlebih dahulu apa saja
yang diketahui dari soal kemudian disesuaikan
konsep apa yang cocok untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S1 Hubunganya yang dari apa yang diketahui dari soal
bisa direpresentasikan menjadi lebih sederhana
dalam penulisan. Contohnya tadi Motor bisa
diwakilkan dengan MT, Mobil bisa diwakilkan Mo
dan tidak berhadiah Tb. Bentuk representasi tiap
orang berbeda-beda.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S1 Modelnya yaitu saya kaitkan dengan konsep filling
slot, misalnya terambil motor pada pengambilan
pertama dan terambil mobil pada pengambilan
kedua maka model yang akan terbentuk 8 × 5 itu
untuk satu contoh kasusnya. Kasus lainnya juga
berlaku demikian.
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S1 Tinggal hitung aja, eheheheheh kan sudah dibuat
modelnya
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S1 Caranya ya itu membaca terlebih dahulu informasi
yang diketahui kemudian sesuaikan informasi
tersebut dengan konsep yang sudah kita punya atau
ketahui.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
S1 Karena apa yang diketahui pada soal sesuai dengan
konsep yang dimiliki
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S1 Yang pertama saya lakukan mengidentifikasi
masalah dengan menuliskan apa yang dikethui, apa
yang ditanya, kemudain saya menjawab dengan
membagi beberapa kasus. Tepatnya ada 9 kasus,dan
saya mengerjakan kasus-kasus tersebut
menggunakan filling slot, kemudian dari kasus-
kasus tersebut dijumlahkan sehingga jumlahan
tersebut merupakan banyaknya kemungkinan yang
terjadi dalam pengambilan 2 dua kartu yang
dilakukan pengambilan satu demi satu tanpa
pengembalian.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S1 Banyaknya kemungkinan pengambilan kartu yang
dapat dilakukan ada 380 cara
P Selain 380 cara adakah kesimpulan lain yang dapat
kamu sampaikan?
S1 Mungkin untuk kesimpulan yang dapat saya ambil
yaitu dapat menggunakan filling slot dengan
membagi menjadi beberapa kasus, kemudian kasus
tersebut dijumlahkan untuk memperoleh banyak
kemungkin cara yang terjadi.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S1
pada masalah pertama diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan menggambar
kotak yang berisi undian namun tidak dituliskan
dipekerjaannya takut mengotori.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian
menggunakan filling slot dan kata hubung dan yang
memisahkan kejadian satu dengan kejadian yang lain yang
berada pada kasus yang sama itu menggunakan konsep
perkalian sehingga diperoleh 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 × 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Mahasiswa dapat membuat model dari masalah yang
diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu × yang merepresentasikan
sebagai kata hubung dan yang memisahkan kejadian pertama
dengan kejadian kedua.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa S1 sudah mencapai empat indikator kemampuan
representasi untuk masalah pertama.
Dari hasil tes dan wawancara S1, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S1 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan. Jadi,
dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S1 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S1 untuk Masalah
Kedua
1) Deskripsi Hasil Tes S1 untuk Masalah Kedua
Berikut jawaban S1 untuk masalah kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Gambar 4. 43 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Kedua
Mahasiswa menyelesaikan masalah yang diberikan dengan
terlebih dahulu mengelompokkan atau membaginya menjadi 3
kasus yaitu: (1) mobil pertama memuat 6 orang dan mobil kedua
memuat 2 orang, (2) mobil pertama memuat 5 orang dan mobil
kedua memuat 3 orang, dan (3) mobil pertama memuat 4 orang dan
mobil kedua memuat 4 orang. Setelah pembagian kasus selesai
mahasiswa menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk 3
kasus tersebut dengan menggunakan sekatan atau partisi. Alasan
mahasiswa menggunakan sekatan karena dari delapan mahasiswa
akan dilakukan penyekatan kedalam dua mobil yang berbeda.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari ketiga kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya cara
menempatkan 8 mahasiswa ke dalam dua mobil sebanyak tiga
kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S1 pada masalah
kedua disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah kedua mampu
merepresentasikan cara menempatkan delapan orang ke dalam
mobil yang bagi-bagi menjadi tiga kasus.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya acara menempatkan delapan
orang ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan kombinasi.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara menempatkan delapan orang
ke dalam mobil yaitu mengunakan metode sekatan atau partisi
sehingga diperoleh 𝑛!
𝑚1!𝑚2!.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝑛!
𝑚1!𝑚2! yang merepresentasikan sebagai partisi
atau sekatan dan 𝑛 yang merepresentasikan sebagai banyaknya
mahasiswa, 𝑚1 merepresentasikan sebagai banyaknya
mahasiswa dimobil pertama dan 𝑚2 merepresentasikan
sebagai banyaknya mahasiswa dimobil kedua. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua mobil.
Jadi, untuk masalah kedua, S1 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
2) Deskripsi Hasil Wawancara S1 untuk Masalah Kedua
Berikut hasil wawancara S1 untuk masalah Kedua
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S1 Ini saya tidak gambarkan dipekerjaan saya ya kak,
saya menggambar di kertas coret-coret saya, jadi
saya menggambar 2 kotak terus kotak tersebut saya
isikan maximal kapasitas mobil 6 dan 4
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Delapan orang mahasiswa akan
berjalan-jalan ke Malioboro. Untuk itu, mereka
memesan dua grab mobil. Mobil pertama dapat
memuat 6 orang, sedangkan mobil kedua hanya
dapat memuat 4 orang.”?
S1 Saya merepresentasikan menjadi 2 kotak yang
berisikan angka 6 dan 4 yang mewakili kapasitas
mobil tersebut, selanjutnnya 8 orang yang mau ke
malioboro itu kalau tidak salah saya representasikan
dengan abjad a-h. Saya juga tidak menuliskan di
lembar kerja, takut mengotori.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S1 Ada delapan mahasiswa yang akan dimasukan
kedalam 2 mobil. Setiap mobil memiliki kapasistas
yang berbeda kapasitias mobil pertama enam orang
dan kapasistas mobil kedua empat orang. Yang
ditanyajan bagaimana caranya kita menampatkan
delapan mahasiswa tersebut ke dua mobil yang
kapasitasnya berbeda.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S1 Saya menggunakan konsep sekatan, dimana ada
delapan orang yang akan disekat kedalam dua mobil.
Menurut saya itu lebih mudah dibandingkan
menggunakan kombinasi walaupun hasilnya nanti
sama dan menurut saya lebih efisien dan efektif.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S1 Kalau rencana saya masih sama seperti mengerjakan
masalah pertama yaitu, membaca terlebih dahulu
apa saja yang diketahui dari soal kemudian
disesuaikan konsep apa yang cocok untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S1 Sebenarnya hubunganya gambar yang dibuat itu
hanya membantu sih, dalam proses pengerjaan
karena kalau tidak digambar hanya dibayangkan
mungkin lebih susah.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S1 Karena menggunakan konsep sekatan maka
modelnya 𝑛!
𝑚1!𝑚2!, modelnya seperti itu.
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S1 Tinggal disubstitusikan saja apa yang diketahui
pada masing-masing kasus ke dalam model yang
telah dibuat.
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S1 Sama seperti masalah 1, caranya ya itu membaca
terlebih dahulu informasi yang diketahui kemudian
sesuaikan informasi tersebut dengan konsep yang
sudah kita miliki
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S1 Saya memilih sekatan atau partisi karena menurut
saya lebih efektif dan efisien walaupun hasilnya
akan sama ketika menggunakan kombinasi.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S1 Yang pertama saya lakukan mengidentifikasi
masalah dengan menuliskan apa yang diketahui, apa
yang ditanya, kemudain saya menjawab dengan
membagi beberapa kasus. Tepatnya ada 3 kasus,dan
saya mengerjakan kasus-kasus tersebut
menggunakan sekatan atau partisi, kemudian dari
kasus-kasus tersebut dijumlahkan sehingga
jumlahan tersebut merupakan banyaknya
kemungkinan yang terjadi dalam delapan mahasiswa
kedalam dua mobil yang berbeda kapasistas.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S1 Untuk mengetahui banyaknya kemungkinan
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua
mobil yaitu menjumlahkan ketiga kasus tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
sehingga diperoleh 152 cara. Cara menyelesaiakn
bisa menggunakna kombinasi atau sekatan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S1
pada masalah kedua diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan menggambar
2 kotak: masing-masing kotak berisi angka 6 dan 4 yang
mewakili kapasitas mobil berisi undian namun tidak dituliskan
dipekerjaannya takut mengotori.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan delapan orang mahasiswa kedalam
dua mobil mengunakan sekatan atau partisi. Mahasiswa dapat
membuat model dari masalah yang diberikan 𝑛!
𝑚1!𝑚2!.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu 𝑛!
𝑚1!𝑚2! yang
merepresentasikan sebagai sekatan atau partisi yang membagi
mobil pertama dan mobil kedua.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa S1 sudah mencapai empat indikator kemampuan
representasi untuk masalah kedua.
Dari hasil tes dan wawancara S1, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S1 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S1 untuk Masalah
Ketiga
1) Deskripsi Hasil Tes S1 untuk Masalah Ketiga
Berikut jawaban S1 untuk masalah ketiga
Gambar 4. 44 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Ketiga
Mahasiswa menyelesaikan masalah yang diberikan untuk
bagian a dengan menggunakan rumus dari pemutasi siklis, yaitu
menghitung banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan
untuk bagian b mahasiswa terlebih dahulu menganggap bahwa
dua orang yang selalu duduk berdampingan itu dihitung satu,
sehingga banyak orang yang awalnya dari 6 sekarang menjadi 5
saja kemudian 2 orang yang mau duduk berdampingan itu dihitung
menjadi 𝑃22 yang artinya mereka selalu berdampingan karena
posisi duduk melingkar contoh: ABCD itu berbeda dengan
BACD, namun A dan B selalu berdampingan makanya harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
dikalikan 2 faktorial untuk menentukan 2 orang yang selalu duduk
berdampingan.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan
rumus permutasi siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk
𝑛 sama dengan banyak orang yang akan duduk melingkar yaitu
enam orang untuk bagian b mahasiswa tinggal mengurangkan
hasil perhitungan enam orang duduk melingkar dengan dua orang
yang selalu duduk berdampingan yaitu (𝑛 − 1)! × 𝑃22.
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S1 pada masalah
ketiga disimpulkan bahwa:
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah ketiga mampu
merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan duduk
melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang yang
tidak mau duduk berdampingan.
b) Mahasiswa mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan, yaitu
menggunakan permutasi siklis.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang
yang tidak mau duduk berdampingan yaitu mengunakan
permutasi siklis Untuk enam orang yang akan duduk
melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)! dan dari enam orang tersebut
ada 2 orang yang tidak mau duduk berdampingan (𝑛 − 1)! −
(𝑛 − 1)! × 𝑃22 = (6 − 1)! − (5 − 1)! × 2.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai
permutasi siklis, 𝑃22 yang merepresentasikan sebagai dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
orang selalu berdampingan dan × yang merepresentasikan
sebagai kata hubung dan yang memisahkan lima orang yang
duduk melingkar dan dua orang tersebut selalu berdampingan.
Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam orang
yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada
dua orang yang tidak mau duduk berdampingan.
Jadi, untuk masalah ketiga, S1 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S1 untuk Masalah Ketiga
Berikut hasil wawancara S1 untuk masalah ketiga:
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S1 Saya tidak menggambarkan secara visual, saya lebih
kepada membayangkan saja
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada 6 orang, yaitu Dion, Joko,
Zack, Laurent, Priska, dan Yustina yang akan makan
siang bersama di sebuah rumah makan. Meja di rumah
makan tersebut berbentuk lingkaran kemudian
menentukan berapa susunan tempat duduk yang dapat
terjadi untuk keenam orang tersebut dan jika Priska
tidak ingin duduk berdekatan dengan Yustina?
S1 Saya lebih membayangkan saja, meja yang berbentuk
lingkaran kemudian enam orang yang akan duduk
melingkar dan dua yang tidak mau duduk melingkar
itu dipisahkan.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S1 Jadi ada 6 orang yang akan makan bersama dan duduk
dimeja berbentuk lingkaran, kita diminta untuk
menentukan banyaknya susunan yang akan terbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
dari 6 orang tersebut dan banyaknya susunan jika ada
dua orang yang tidak mau berdekatan
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S1 Konsep yang digunakan yaitu permutasi siklis, karena
disoal diketahui dudul di meja yang berbentuk
lingkaran.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S1 Kalau rencana saya masih sama seperti mengerjakan
masalah pertama yaitu, membaca terlebih dahulu apa
saja yang diketahui dari soal kemudian disesuaikan
konsep apa yang cocok untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan apa yang sudah dibayangkan untuk
menggambarkan hal-hal yang diketahui dari masalah
tersebut?
S1 Hubungannya, apa yang saya bayangkan itu sesuai
dengan konsep dari permutasi siklis.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S1 Model untuk bagian a (𝑛 − 1)! dan untuk bagian b
(𝑛 − 1)! × 𝑃22
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S1 Perhitungan yang saya buat yaitu tinggal
mensubtisukan apa yang sudah kita ketahui kedalam
model yang telah dibuat
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S1 Sama seperti masalah 1, caranya ya itu membaca
terlebih dahulu informasi yang diketahui kemudian
sesuaikan informasi tersebut dengan konsep yang
sudah kita miliki
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S1 Karena disoal diketahui merka duduk di meja
berbentuk lingkaran, maka menggunakan permutasi
siklis
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah penyelesaian
masalah tersebut
S1 Yang pertama saya lakukan mengidentifikasi masalah
dengan menuliskan apa yang diketahui, apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
ditanya, kemudain saya menjawab dengan
menggunakan permutasi siklis , untuk bagian a
langsung saja dimasukkan ke rumus (𝑛 − 1)! dan
untuk b jumlah dari susunan enam orang duduk
melingkar tersebut dikurang dengan lima orang yang
duduk melingkar dikalikan dengan 2 orang yang
selalu bersama. Maka diperoleh susunan 2 orang yang
tidak mau duduk berdekatan.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S1 Jika ada masalah orang duduk melingkar dapat
menggunakan konsep permutasi siklis dan jika ada
dua orang yang tidak mau berdampingan maka kita
harus mencari susunan semua orang duduk melingkar
kemudain dikurangkan dengan dua orang tersebut
selalu duduk berdampingan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S1
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada dengan membayangkan atau
mengimajinasi dalam pikiran.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
membayangkan atau mengimajinasi enam orang orang yang
akan duduk melingkar dan dua orang yang tidak mau duduk
berdekatan
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan enam orang duduk melingkar dengan
menggunakan permutasi siklis Mahasiswa dapat membuat
model dari masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu (𝑛 − 1)! Yang
merepresentasikan sebagai permutasi siklis, 𝑃22 Yang
merepresentasikan sebagai dua orang selalu berdampingan dan
× yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
memisahkan lima orang yang duduk melingkar dan dua orang
tersebut selalu berdampingan.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa S1 sudah mencapai empat indikator kemampuan
representasi untuk masalah ketiga.
Dari hasil tes dan wawancara S1, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S1 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S1 untuk Masalah
Keempat
1) Deskripsi Hasil Tes S1 untuk Masalah Keempat
Berikut jawaban S1 untuk masalah Keempat:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Gambar 4. 45 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Keempat
Mahasiswa menyelesaikan masalah yang diberikan untuk
bagian a dengan mengunakan metode filling slot yaitu menghitung
banyaknya susunan 3 angka dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, dan 7,
dan bagian b menggunakan metode filling slot yaitu menghitung
banyaknya susunan tiga angka ganjil dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0,
7, dan 1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan tiga angka genap dari kartu
bilangan 2, 5, 3, 0, 7, dan 1. Mahasiswa menggunakan metode
filling slot karena dari soal diberitahu bahwa setiap kartu hanya
dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan
filling slot untuk slot pertama berisikan 5 kartu bilangan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
untuk membentuk 3 angka, angka nol tidak dapat menempati slot
pertama sehingga slot pertama berisikan 5 angka. Untuk slot
kedua masih berisikan 5 angka karena total ada 6 kartu, 1 kartu
sudah digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua berisi 5
kartu. Untuk slot ketiga berisi 4 karena di slot kedua sudah
digunakan satu kartu. Setelah diterapkan metode filling slot untuk
bagian a diperoleh banyak bilangan yang dapat dibuat adalah
5 × 5 × 4 = 100 angka.
Untuk masalah b, mahasiswa menggunakan filling slot
karena ada suatu bilangan ganjil yang terdiri dari tiga yang akan
dibuat, maka slot ketiga yang harus disi terlebih dahulu karena
untuk mendapatkan bilangan itu ganjil atau genap ditentukan dari
bilangan yang menempati tempat terakhir. Mahasiswa melakukan
pembagian kasus dalam penyelesaian untuk bilangan 3 angka
ganjil yaitu kasus pertama bilangan 3 angka ganjil 1, kasus kedua
bilangan 3 angka ganjil 3, kasus ketiga bilangan 3 angka ganjil 5,
dan kasus keempat bilangan 3 angka ganjil 7. Untuk slot pertama
berisi empat angka karena angka nol tidak dapat menempati slot
pertama dan satu angka sudah digunakan di slot ketiga. Untuk slot
kedua berisi empat angka karena dari enam angka, satu angka
sudah digunakan di slot pertama dan slot ketiga. Sehingga untuk
kasus pertama = 4 × 4 × 1 = 16, kasus kedua = 4 × 4 × 1 =
16, kasus ketiga = 4 × 4 × 1 = 16, dan kasus keempat =
4 × 4 × 1 = 16. Oleh karena itu, dengan metode filling slot untuk
bagian b diperoleh banyaknya susunan bilangan yang diperoleh
ada 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 = 16 + 16 + 16 + 16 = 64 angka ganjil.
Untuk bagian c, mahasiswa menggunakan filling slot karena
ada suatu bilangan genap yang terdiri dari tiga angka yang akan
dibuat, maka yang harus diisi terlebih dahulu adalah tempat
terakhir karena untuk mendapatkan bilangan itu ganjil atau genap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
ditentukan dari bilangan yang menempati tempat terakhir.
Mahasiswa membagi penyelesaikan menjadi dua kasus agar tidak
membingungkan yaitu (1) di slot terakhir berisikan kartu dua, dan
(2) slot terakhir berisikan kartu nol. Untuk kasus pertama, slot
ketiga berisi satu angka, slot pertama berisi lima angka, dan slot
kedua berisi empat angka. Untuk kasus kedua, slot ketiga berisi
satu angka, slot kedua berisi empat angka, karena untuk
membentuk tiga angka, kartu 0 tidak bisa di slot pertama dan slot
kedua, sehingga berisi empat angka. Oleh karena itu, dari kasus
pertama diperoleh banyak susunan bilangan adalah 5 × 4 × 1 = 20
dan dari kasus kedua diperoleh banyak susunan bilangan adalah
4 × 4 × 1 = 16. Jadi, banyak angka genap yang dibentuk adalah
banyak kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S1 pada
masalah keempat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah keempat mampu
merepresentasikan susunan tiga angka dari enam kartu, untuk
bilangan ganjil dan genap.
b) Mahasiswa mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan tinggal angka dari
enam kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu
menggunakan filling slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu banyaknya bilangan yang terdiri
dari tiga angka yang akan terbentuk dari enam kartu, untuk
bilangan ganjil dan genap. Untuk banyaknya susunan bilangan
terdiri dari tiga angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu
5 × 5 × 4 = 100, banyaknya susunan bilangan yang terdiri
dari tiga angka dan ganjil adalah 4 × 4 × 4 = 64, dan
banyaknya susunan bilangan yang terdiri dari tiga angka dan
genap untuk kasus pertama menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
kasus kedua menjadi 4 × 4 × 1 = 16, sehingga total susunan
bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap adalah banyak
kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua, dan ketiga yang
merepresentasikan metode filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama
dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
e) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis dalam
menyelesaikan masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
g) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan bilangan yang
terdiri dari tiga angka dari 6 kartu, susunan bilangan yang
terdiri dari tiga angka dan bilangan ganjil, dan susunan
bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap.
Jadi, untuk masalah keempat, S1 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S1 untuk Masalah Keempat
Berikut hasil wawancara S1 untuk masalah keempat :
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S1 Saya hanya membayangkan bahwa dari 6 kartu yang
ada akan disusun menjadi 3 angka, genap dan ganjil
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada enam kartu bilangan, yaitu 2,
5, 0, 3, 7, dan 1. Ada berapa susunan angka yang
dapat dibuat jika tiap kartu bilangan hanya dapat
dipergunakan satu kali, membentuk bilangan ganjil,
dan membentuk bilangan genap ? ”
S1 Saya merepresentasikannya menjadi 3 kotak, dimana
3 kotak tersebut akan berisi 1 angka yang hanya bisa
digunakan satu kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S1 Terdapat 6 kartu 2, 5, 0, 3, 7, dan 1 yang akan disusun
menjadi 3 angka. Kemudian yang ditanyakan bagian
a banyaknya susunan dari angka-angka tersebut,
angka tersebut tidak boleh berulang, bagian b
banyaknya susunan bilangan ganjil,angka tersebut
tidak boleh berulang, dan bagian c banyaknya
susunan bilangan genap, angka tersebut tidak boleh
berulang
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S1 Karena angka-angkanya tidak boleh berulang dapat
menggunakan permutasi atau filling slot. Dalam
kesempatan kali ini saya menggunakan filling slot
karena lebih mudah untuk kasus ini.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
Kalau rencana saya masih sama seperti mengerjakan
masalah pertama yaitu, membaca terlebih dahulu apa
saja yang diketahui dari soal kemudian disesuaikan
konsep apa yang cocok untuk menyelesaikan masalah
tersebut
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
Untuk bagian a 5 × 5 × 4 = 100, bagian b kasus
pertama = 4 × 4 × 1 = 16, kasus kedua = 4 × 4 × 1 =16, kasus ketiga = 4 × 4 × 1 = 16, dan kasus keempat =4 × 4 × 1 = 16 , total angka ganjil menjadi kasus 1 +
banyak kasus 2 + banyak kasus 3 + banyak kasus 4= 16 +16 + 16 + 16 = 64 angka ganjil, bagian c kasus pertama
menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan untuk kasus kedua menjadi
4 × 4 × 1 = 16 total angka genap menjadi banyak kasus
pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36 angka
genap
P Mengapa kasus b dan c dibagi menjadi beberapa
kasus?
S1 Karena untuk menghindari kesalahan, karena ada
angka nol maka harus berhati-hati karena angka nol
tidak dapat ditempatkan dibagian depan maka harus
dibagi menjadi beberap kasus.
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
S1 Perhitunganya tinggal dihitung saja karena angkanya
sudah ada
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S1 Sama seperti masalah 1, caranya ya itu membaca
terlebih dahulu informasi yang diketahui kemudian
sesuaikan informasi tersebut dengan konsep yang
sudah kita miliki
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S1 Saya menggunakan filling slot karena saya rasa lebih
mudah, sebenarnya bisa menggunakan permutasi.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah penyelesaian
masalah tersebut
S1 Yang pertama saya lakukan mengidentifikasi masalah
dengan menuliskan apa yang diketahui, apa yang
ditanya, kemudain saya menjawab dengan
menggunakan filling slot , untuk bagian a langsung
saja menggunakan filling slot, untuk bagian b dan
bagian c harus diperhatikan bahwa ada angka nol.
Sehingga untuk membentuk bilangan ganjil dan
genap sebaiknya digunakan pembagian kasus
sehingga meminimalisir kesalahan. Setalah
pembagian kasus tersebut dijumlahkan untuk
memperoleh bilangan ganjil dan bilangan genap.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S1 Dari masalah ini dapat diselesaikan menggunakan
permutasi atau filling slot. Jika menemukan masalah
seperti ini dan ada kartu nol sebaiknya dikerjakan
dengan pembagian kasus agar menghindari
kekeliruan dalam pengerjaan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S1
pada masalah keempat diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada dengan mengerjakan menggunakan
pembagian slot
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
membayangkan atau mengimajinasi pembagian slot-slot untuk
3 angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu susunan 3 angka dari 6 kartu yang ada untuk bilangan
ganjil dan genap. Mahasiswa dapat membuat model dari
masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu menggunakan slot pertama,
kedua, dan ketiga yang merepresentasikan metode filling slot
dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot
pertama dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga. .
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa S1 sudah mencapai empat indikator kemampuan
representasi untuk masalah keempat.
Dari hasil tes dan wawancara S1, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S1 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari hasil tes tertulis dan wawancara, S1 sudah
mencapai empat indicator untuk masalah pertama hingga
keempat. (Apakah benar demikian?)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
b. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara S2
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S2 untuk Masalah
Pertama
1) Deskripsi Hasil Tes S2 untuk Masalah Pertama
Berikut jawaban S2 untuk masalah pertama
Gambar 4. 46 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori sedang ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
mengelompokkan atau membaginya menjadi enam kasus yaitu:
(1) terambil pertama dan kedua memperoleh hadiah mobil, (2)
terambil pertama dan kedua memperoleh hadiah motor, (3)
terambil pertama dan kedua tidak berhadiah, (4) terambil pertama
memperoleh hadiah mobil dan terambil kedua memperoleh
hadiah kedua motor, (5) terambil pertama memperoleh hadiah
mobil dan terambil kedua tidak berhadiah, dan (6) terambil
pertama memperoleh hadiah motor dan terambil kedua tidak
berhadiah. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk keenam kasus
tersebut, cara untuk menghitung yaitu menggunakan permutasi
dikarenakan pada proses pengambilan undian tidak berlaku
pengembalian dan pengambilan dilakukan satu per satu sehingga
cocok untuk menggunakan permutasi dan menggunakan prinsip
perkalian karena ada kata hubung dan yang memisahkan masalah
satu dengan masalah berikutnya untuk kasus yang sama.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari enam kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya
kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari
seorang konsumen pada toko tersebut sebanyak enam kasus:
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 5 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 6
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S2 pada
masalah pertama dapat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pertama mampu
merepresentasikan cara pengambilan undian tersebut yang
dibagi-bagi menjadi enam kasus berdasarkan apa yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
diketahui, hanya saja dalam melakukan pendataan ke dalam
beberapa kasus ada tiga kasus yang terlewatkan dalam
pendataan yang dilakukan.
b) Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang
sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian yaitu menggunakan permutasi.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan
tanpa pengembalian mengunakan metode permutasi dan kata
hubung dan yang memisahkan kejadian satu dengan kejadian
yang lain yang berada pada kasus yang sama itu menggunakan
konsep perkalian sehingga diperoleh 𝑃𝑟𝑛 ×.𝑃𝑟
𝑛.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai permutasi
dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
memisahkan kejadian yang satu dengan yang lain. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko.
Jadi, untuk masalah pertama, S2 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
2) Deskripsi Hasil Wawancara S2 untuk Masalah Pertama
Berikut hasil wawancara S2 untuk masalah pertama:
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S2 Kalau saya kemarin waktu mengerjakan saya
menggambarkan kotak (yang berisi angka 5, 7, dan 8)
itu mewakili banyaknya jenis hadiah, ini saya
gambarkan di coret-coretan.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “di dalam kantung tersebut terdapat
20 kartu undian, di mana 5 kartu berisi hadiah mobil,
8 kartu berisi hadiah motor, dan sisanya tidak berisi
hadiah” dan “pengambilan dilakukan satu demi satu
tanpa pengembalian”?
S2 Saya representasi sesuai dengan gambar yang saya
buat yaitu kotak (yang berisi angka 5, 7, dan 8) itu
mewakili banyaknya jenis hadiah, ini saya gambarkan
di coret-coretan.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S2 Maksud dari soal itu, intinya kita diminta mengitung
banyaknya cara terambil hadiah undian dari sebuah
kotak yang sudah berisikan hadiah.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S2 Konsep yang digunakan yaitu permutasi karena yang
saya tau masalah ini memperhatikan urutan dan sifat
kalau enggak salah kalau ada kata penghubung “dan”
itu dikalikan untuk kata penghubung “atau”
dijumlahkan.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S2 Kalau rencana saya, untuk soal cerita karena panjang
saya langsung mencari tahu apa yang ditanyakan dari
soal, kemudian baru mencari apa yang diketahui.
Selanjutnya saya akan mencari materi yang dipelajari
sebelum tes apakah ada soal yang sama atau serupa
kalau ada tinggal saya kerjakan.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
S2 Hubungannya mungkin karena pengambilan undian
dilakukan satu per satu dan tanpa pengembalian
berarti itu akan menyebabkan pengambilam
memperhatikan urutan dan cocok diselesaikan
menggunakan permutasi
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S2 Modelnya tinggal disubstitusikan kedalam rumus
permutasi yang sudah diketahui saja.
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S2 Perhitungannya tinggal hitung saja, kan model
matematikanya sudah ada.
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S2 Kalau cara saya, itu membaca apa yang ditanyakan
terlebih dahulu, kemudian baru mencari yang
diketahui selanjutnya dari apa yang diketahui kita
cocoknya dengan kriteria dari materi-materi yang
sudah dipelajari
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S2 Karena informasi yang diketahui sesuai dengan
materi yang telah dipelajarri
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah penyelesaian
masalah tersebut
S2 Langkah- langkah penyelesain yang saya lakukan
yaitu membaca yang ditanyakan, kemudian mencari
informasi yang diketahui. Selanjutnya pada masalah
ini saya membagi-bagi menjadi beberapa kasus
kemungkinan yang dapat terjadi, mencocokkan apa
yang dikethui dengan konsep yang sudah dipelajari,
kemudian tinggal melakukan substitusi ke konsep dan
melakukan perhitungan.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S2 Menurut saya untuk soal seperti ini harus dilihat
terlebih dahulu apa yang ditanyakan, melihat aturan
matematika, terus tinggal mengikuti alur pengerjaan
sesuai dengan apa yang kita pelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S2
pada masalah pertama diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan menggambar
kotak yang berisi undian namun tidak dituliskan
dipekerjaannya.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian
dilakukan di kotak yang telah digambar menggunakan
permutasi dan kata hubung dan yang memisahkan kejadian
satu dengan kejadian yang lain yang berada pada kasus yang
sama itu menggunakan konsep perkalian sehingga diperoleh
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 1 × 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛 2. Mahasiswa dapat
membuat model dari masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang
merepresentasikan sebagai permutasi dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan
kejadian pertama dengan kejadian kedua.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah kedua.
Dari hasil tes dan wawancara S2, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa S2 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S2 untuk Masalah
Kedua
1) Deskripsi Hasil Tes S2 untuk Masalah Kedua
Berikut jawaban S2 untuk masalah kedua
Gambar 4. 47 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori sedang ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
mengelompokkan atau membaginya menjadi 3 kasus yaitu: (1)
mobil pertama memuat 6 orang dan mobil kedua memuat 2 orang,
(2) mobil pertama memuat 5 orang dan mobil kedua memuat 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
orang, dan (3) mobil pertama memuat 4 orang dan mobil kedua
memuat 4 orang. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk 3 kasus tersebut
dengan menggunakan kombinasi. Alasan mahasiswa
menggunakan kombinasi adalah misal: di mobil pertama berisikan
ABCD, maka kejadian ini akan sama dengan jika mobil berisi
BCDA karena orang-orang yang berada di dalam mobil sama.
Karena masalah ini tidak memperhatikan urutan, maka untuk
mencari banyak susunan adalah dengan menggunakan kombinasi.
Selain menggunakan kombinasi, untuk mencari banyaknya
susunan di mobil pertama dan kedua, mahasiswa menggunakan
prinsip perkalian karena ada kata hubung dan yang memisahkan
mobil pertama dan mobil kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari ketiga kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya
cara menempatkan 8 mahasiswa ke dalam dua mobil sebanyak tiga
kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3.
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S2 pada masalah
kedua kategori sedang disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah kedua mampu
merepresentasikan cara menempatkan delapan orang ke dalam
mobil yang bagi-bagi menjadi tiga kasus. Mahasiswa juga
mampu menentukan cara apa yang digunakan untuk
menghitung banyaknya car acara menempatkan delapan orang
ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan kombinasi.
b) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara menempatkan delapan orang
ke dalam mobil yaitu mengunakan metode kombinasi dan kata
hubung dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
kedua menggunakan konsep perkalian sehingga diperoleh
𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛
c) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi
dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua.
d) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
e) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua mobil.
Jadi, untuk masalah kedua, S2 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis
2) Deskripsi Hasil Wawancara S2 untuk Masalah Kedua
Berikut hasil wawancara S2 untuk masalah kedua
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S2 Saya lupa untuk nomor 2 ini, saya
menggambarkan atau hanya membayangkan
saja. Nampaknya saya hanya membayangkan
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Delapan orang mahasiswa akan
berjalan-jalan ke Malioboro. Untuk itu, mereka
memesan dua grab mobil. Mobil pertama dapat
memuat 6 orang, sedangkan mobil kedua hanya
dapat memuat 4 orang.”?
S2 Ini saya bayangkan delapan orang akan di
masukan kedalam dua mobil yang kapasistasnya
beda-beda, karena kapasitasnya beda-beda pasti
akan terbagi menjadi beberapa kasus
penyelesaian.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari
masalah-masalah tersebut dengan menggunakan kata-
kata sendiri?
S2 Ada delapan mahasiswa yang ingin jalan-jalan
dan mereka memesan dua grab mobil, dari grab
mobil tersebut kapasistas untuk mengangkutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
itu beda-beda, berapa banyak cara atau susunan
yang dapat terbentuk agar delapan orang
tersebut dapat diangkut untuk pergi jalan-jalan.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan
mengapa konsep tersebut dapat dipergunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S2 Kalau konsep mungkin menggunakan kombinasi
karena dalam menyusun mahasiswa tidak
memperhatikan urutan.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S2 Kalau rencana saya, untuk soal cerita karena
panjang saya langsung mencari tahu apa yang
ditanyakan dari soal, kemudian baru mencari apa
yang diketahui serta syarat dari masalah ini yaitu
kapasistas mobil beda-beda. Selanjutnya saya
akan mencari materi yang dipelajari sebelum tes
apakah ada soal yang sama atau serupa kalau ada
tinggal saya kerjakan.
P Apa hubungan antara konsep matematika
tersebut dengan gambaran visual yang sudah
kalian gambarkan untuk menggambarkan hal-hal
yang diketahui dari masalah tersebut?
S2 Hubungannya mungkin karena menampatkan
mahasiswa kedalam mobil berarti itu tidak
memperhatikan urutan makanya saya
menggunakan kombinasi
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui
dari masalah tersebut!
S2 Modelnya tinggal menggunakan rumus
kombinasi
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait
dengan konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S2 Tinggal dihitung saja, karena model
matematikanya sudah ada
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi
yang kamu pilih dalam menyelesaikan masalah
tersebut?
S2 Cara yang saya lakukan sama seperti
menyelesaikan masalah 1 yaitu itu membaca apa
yang ditanyakan terlebih dahulu, kemudian baru
mencari yang diketahui selanjutnya dari apa
yang diketahui kita cocoknya dengan kriteria
dari materi-materi yang sudah dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S2 Karena informasi atau syarat yang diketahui dari
masalah sesuai dengan materi yang telah
dipelajari
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S2 Langkah- langkah penyelesain yang saya
lakukan yaitu membaca yang ditanyakan,
kemudian mencari informasi yang diketahui.
Karena pada masalah ini kapasitas mobilnya
tidak sama maka saya kerjakan dengan
membaginya menjadi beberapa kasus. Kemudian
kasus-kasus yang telah dibagi tersebut saya
kerjakan menggunakan kombinasi. ,
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S2 Kesimpulanya banyaknya kemungkinan
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua
mobil yaitu menjumlahkan ketiga kasus tersebut
sehingga diperoleh 154. Untuk soal yang
berhubungan dengan angkut mengakut
menggunakan mobil bisa dikerjakan
menggunakan kombinasi dan jangan lupa untuk
teliti untuk membaca soal. Kalau saya biar aman
mungkin bisa membagi kasus dalam proses
pengerjaannya.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S2
pada masalah kedua diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada, melainkan hanya membayangkan.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
membayangkan delapan orang akan di masukan kedalam
dua mobil yang kapasistasnya beda-beda, karena
kapasitasnya beda-beda pasti akan terbagi menjadi
beberapa kasus penyelesaian.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan delapan orang mahasiswa kedalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
dua mobil mengunakan kombinasi. Mahasiswa dapat
membuat model dari masalah yang diberikan 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 yang
merepresentasikan sebagai kombinasi.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah kedua.
Dari hasil tes dan wawancara S2, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S2 untuk Masalah
Ketiga
1) Deskripsi Hasil Tes S2 untuk Masalah Ketiga
Berikut jawaban S2 untuk masalah ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Gambar 4. 48 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban sedang ini,
menyelesaiakan masalah yang diberikan terlebih dahulu
memisalkan enam orang tersebut menjadi huruf abjad dari A-F.
Penyelesaian untuk bagian a dengan menggunakan rumus dari
pemutasi siklis, yaitu menghitung banyaknya susunan orang
duduk melingkar, dan untuk bagian b mahasiswa terlebih dahulu
menganggap bahwa dua orang yang selalu duduk berdampingan
itu dihitung satu, sehingga banyak orang yang awalnya dari 6
sekarang menjadi 5 saja kemudian 2 orang yang mau duduk
berdampingan itu dihitung menjadi 𝑃22 yang artinya mereka selalu
berdampingan karena posisi duduk melingkar contoh: ABCD itu
berbeda dengan BACD, namun A dan B selalu berdampingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
makanya harus dikalikan 2 faktorial untuk menentukan 2 orang
yang selalu duduk berdampingan.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan
rumus permutasi siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk
𝑛 sama dengan banyak orang yang akan duduk melingkar yaitu
enam orang untuk bagian b mahasiswa tinggal mengurangkan
hasil perhitungan enam orang duduk melingkar dengan dua orang
yang selalu duduk berdampingan yaitu (𝑛 − 1)! × 2!
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S2 pada
masalah ketiga disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah ketiga mampu
merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan duduk
melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang yang
tidak mau duduk berdampingan.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan, yaitu
menggunakan permutasi siklis.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang
yang tidak mau duduk berdampingan yaitu mengunakan
permutasi siklis Untuk enam orang yang akan duduk
melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)! dan dari enam orang tersebut
ada 2 orang yang tidak mau duduk berdampingan (𝑛 − 1)! −
(𝑛 − 1)! × 𝑃22 = (6 − 1)! − (5 − 1)! × 2,
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai
permutasi siklis, 2! yang merepresentasikan sebagai dua orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
selalu berdampingan dan × yang merepresentasikan sebagai
kata hubung dan yang memisahkan lima orang yang duduk
melingkar dan dua orang tersebut selalu berdampingan.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam orang
yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada
dua orang yang tidak mau duduk berdampingan.
Jadi, untuk masalah ketiga, S2 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis
2) Deskripsi Hasil Wawancara S2 untuk Masalah Ketiga
Berikut hasil wawancara S2 untuk masalah ketiga
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S2 Saya tidak mengambarkan, saya hanya
membayangkan atau menghayal saja enam orang
akan duduk melingkar, nah kekurangnya itu kadang
bisa salah.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada 6 orang, yaitu Dion, Joko,
Zack, Laurent, Priska, dan Yustina yang akan makan
siang bersama di sebuah rumah makan. Meja di
rumah makan tersebut berbentuk lingkaran
kemudian menentukan berapa susunan tempat duduk
yang dapat terjadi untuk keenam orang tersebut dan
jika Priska tidak ingin duduk berdekatan dengan
Yustina?
S2 Saya hanya membayangkan saja enam orang akan
duduk melingkar dan ada dua orang yang tidak mau
duduk berdekatan.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S2 Maksud dari soal itu, ada enam orang yang akan
makan bersama, merak akan duduk dimeja
melingkar. Kita diminta menhitung banyaknya
susunan yang akan terbentuk dan ada dua orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
yang tidak mau duduk berdampingan atau
berdekatan.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S2 Konsep yang digunakan yaitu permutasi siklis,
karena sudah ada rumusnya kalau orang duduk
melingkar langsung menggunakan permutasi siklis.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S2 Kalau rencana saya, untuk soal cerita karena
panjang saya langsung mencari tahu apa yang
ditanyakan dari soal, kemudian baru mencari apa
yang diketahui serta syarat dari masalah ini itu
duduk melingkar. Selanjutnya saya akan mencari
materi yang dipelajari sebelum tes apakah ada soal
yang sama atau serupa kalau ada tinggal saya
kerjakan.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S2 Hubungannya itu kalau menurut saya karena duduk
melingkar pasti menggunakan permutasi siklis.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S2 Model matematikanya tingaal substisusikan ke
dalam rumus permutasi siklis kalau enggak salah (𝑛 − 1)!
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S2 Tinggal melakukan perhitungan matematika seperti
biasa dari model yang sudah ada.
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S2 Cara yang saya lakukan sama seperti menyelesaikan
masalah 1 yaitu itu membaca apa yang ditanyakan
terlebih dahulu, kemudian baru mencari yang
diketahui selanjutnya dari apa yang diketahui kita
cocoknya dengan kriteria dari materi-materi yang
sudah dipelajari
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S2 Karena informasi atau syarat yang diketahui dari
masalah sesuai dengan materi yang telah dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S2 Langkah- langkah penyelesain yang saya lakukan
yaitu membaca yang ditanyakan, kemudian mencari
informasi yang diketahui. Selanjutnya pada masalah
ini ternyata menggunakan permutasi siklis untuk
jawaban a, dan untuk jawaban b saya memisalkan
dua orang yang tidak mau berdekatan itu menjadi
satu orang saja, kemudian saya hitung menggunakan
permutasi sikilis dan saya kalikan 2! Yang artinya 2
orang tersebut bisa jadi urutanya BA dan AB maka
dikalikan 2!. P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S2 Untuk menyelesaikan soal cerita seperti ini cara
saya mengerjakan salah sih, seharusnya mencari apa
yang diketahui terlebih dahulu bukan yang
ditanyakan. Kalau disoal matematika ditanyakan
orang duduk melingkar bisa langsung menggunakan
rumus permutasi siklis, untuk orang yang duduk
melingakar dan berdampingan itu bisa dijadiin satu
dulu, kemudian hitung formasi terlebih dahulu
kemudian dikalikan 2.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S3
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada, melainkan hanya membayangkan.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
membayangkan enam orang akan duduk melingkar dan
ada dua orang yang tidak mau duduk berdekatan.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan enam orang duduk melingkar dengan
menggunakan permutasi siklis. Mahasiswa dapat membuat
model dari masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu (𝑛 − 1)! yang
merepresentasikan sebagai permutasi siklis, 2! yang
merepresentasikan sebagai dua orang selalu berdampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah ketiga.
Dari hasil tes dan wawancara S2, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S2 untuk Masalah
Keempat
1) Deskripsi Hasil Tes S2 untuk Masalah Keempat
Berikut jawaban S2 untuk masalah keempat
Gambar 4. 49 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori sedang
yang keempat ini menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk
bagaian a dengan mengunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan 3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0,7,
bagian b menggunakan metode filling slot yaitu menghitung
banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,1, dan
bagian c menggunakan metode filling slot yaitu menghitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7, 1 .
Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu
bahwa setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan
filling slot untuk slot pertama berisikan 6 kartu karena untuk
membentuk 3 angka, mahasiswa masih kurang teliti dalam
membaca soal yang menyebabkan angka nol dapat menempati slot
pertama sehingga slot pertama berisikan 6 angka, untuk slot kedua
masih berisikan 5 angka karena total ada 6 kartu, 1 kartu sudah
digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua berisi 5, dan
untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah digunakan satu
kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a menjadi
6 × 5 × 4 = 120 angka yang dapat terbentuk.
Untuk masalah b menggunakan filling slot karena angka
ganjil, maka dalam menempatakan 4 kartu yang ganjil itu ditempat
di slot ketiga, untuk slot pertama berisikan 5 angka karena
mahasiswa tidak memperhatikan bahwa nol tidak dapat
menempatai slot pertama, dan slot kedua berisikan 4 angka.
Sehingga penempatan filling slot untuk bagian b menjadi
5 × 4 × 4 = 80 angka ganjil yang dapat terbentuk.
Untuk bagian c menggunakan filling slot karena angka
genap yang akan dibentuk maka slot ketiga harus diisikan terlebih
dahulu, sehingga untuk slot pertama seharusnya berisikan 4 angka
karena angka nol tidak dapat menempati slot pertama hanya
karena pemahaman dari mahasiswa mengenai angka nol masuh
keliru yang menyebabkan slot pertama berisikan 5 angka dan slot
kedua berisikan 4 angka Sehingga penempatan filling slot untuk
bagian c menjadi 5 × 4 × 2 = 40 tidak angka genap yang
terbentuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S2 pada masalah
keempat disimpulkan bahwa:
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah keempat tidak
mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6 kartu, dan
untuk bilangan ganjil dan genap mahasiswa masih tidak
membuat representasi yang benar.
b) Mahasiswa mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan3 angka dari 6 kartu,
untuk bilangan ganjil dan genap yaitu menggunakan filling
slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu banyaknya 3 angka yang akan
terbentuk dari 6 kartu, namun model matematis untuk bilangan
ganjil dan genap mahasiswa masih mengalami kekeliruan.
Untuk bilangan 3 angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu
6 × 5 × 4 = 120 angka yang dapat terbentuk, untuk bilangan
ganjil 5 × 4 × 4 = 80 angka yang dapat terbentuk, dan untuk
bilangan genap 5 × 4 × 2 = 20 tidak ada angka yang akan
terbentuk.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga yang
merepresentasikan sebagai filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama
dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
e) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
g) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan 3 angka dari 6
kartu yang terbentuk, untuk bilangan ganjil dan genap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Jadi untuk masalah keempat S2 memenuhi dua indikator
kemampuan representasi matematis yaitu menyelesaiakan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S2 untuk Masalah Keempat
Berikut hasil wawancara S2 untuk masalah keempat
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S2 Saya menggambarkan menjadi 3 kotak atau slot
yang akan diisikan enam kartu tersebut
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada enam kartu bilangan, yaitu 2,
5, 0, 3, 7, dan 1. Ada berapa susunan angka yang
dapat dibuat jika tiap kartu bilangan hanya dapat
dipergunakan satu kali, membentuk bilangan
ganjil, dan membentuk bilangan genap? ”
S2 Saya merepresentasikanya dengan menggambarkan
tiga kotak atau slot
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S2 Jadi dari masalah ini, terdapat enam kartu yang akan
disusun menjadi 3 angka dengan tiap kartu tersebut
hanya digunakan satu kali, dimana kita diminta
untuk membuat susunan 3 angka dari enam kartu, 3
angka genap, dan 3 angka ganjil yang dapat
terbentuk.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S2 Konsep matematika yang digunakan yaitu filling
slot atau membuat kotak-kotak sesuai dengan apa
yang diminta oleh soal. Saya pahamnya cara ini
makanya saya menyelesaikan menggunakan cara
seperti ini dan menggunakan konsep perkalian kalau
enggak salah karena memisahkan slot pertam, slot
kedua dan slot ketiga.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
S2 Kalau rencana saya, untuk soal cerita karena
panjang saya langsung mencari tahu apa yang
ditanyakan dari soal, kemudian baru mencari apa
yang diketahui. Selanjutnya saya akan mencari
materi yang dipelajari sebelum tes apakah ada soal
yang sama atau serupa kalau ada tinggal saya
kerjakan
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S2 Hubungannya mungkin karena akan membuat 3
angka makanya sesuai dengan slot-slot yang dibuat.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S2 Model yang akan terbentuk yaitu banyak kartu di
slot pertama × banyak kartu di slot kedua× banyak
kartu di slot ketiga
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S2 Tinggal saya hitung biasa, kan model
matematikanya sudah ada.
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S2 Kalau cara saya, itu membaca apa yang ditanyakan
terlebih dahulu, kemudian baru mencari yang
diketahui selanjutnya dari apa yang diketahui kita
cocoknya dengan kriteria dari materi-materi yang
sudah dipelajari
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah?
S2 Karena saya pahamnya menggunakan cara slot-slot
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S2 Langkah- langkah penyelesain yang saya lakukan
yaitu membaca yang ditanyakan, kemudian mencari
informasi yang diketahui. Namun pada masalah ini
saya sempat kebinggungan, karena dalam enam
kartu tersebut ada kartu 0, dan disoal diminta
susunan 3 angka dari enam kartu tersebut. Saya
awalnya ragu bawah angka nol tidak mungkin dapat
ditempatkan di slot pertama hanya karena ini kartu
maka saya menempatkan angka nol di slot pertama.
Kemudain saya menjawab dengan menggunakan
filling slot, untuk bagian a, b, dan c langsung saja
menggunakan filling slot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S2 Pertama kita harus memperhatikan apa yang diminta
dari soal, kedua harus memperhatikan lagi angka
yang diberikan jangan sampai terkecoh dengan
angka nol dan ketiga amati perintah yang diminta
dengan lebih teliti.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S2
pada masalah keempat diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada dengan mengerjakan menggunakan
pembagian slot.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
menggambarkan pembagian slot-slot untuk 3 angka.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu susunan 3 angka dari 6 kartu yang ada untuk bilangan
ganjil dan genap. Mahasiswa dapat membuat model dari
masalah yang diberikan.
d) mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu menggunakan slot pertama,
kedua, dan ketiga yang merepresentasikan metode filling slot
dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot
pertama dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah keempat.
Dari hasil tes dan wawancara S2, terdapat perbedaan
kemampuan indikator yang dipenuhi oleh S2 untuk hasil tes S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
hanya memenuhi 2 indikator saja, melainkan setelah diwawancara
ternyata S2 memenuhi empat indikator. Jadi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
c. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara S3
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S3 untuk Masalah
Pertama
1) Deskripsi Hasil Tes S3 untuk Masalah Pertama
Berikut jawaban S3 untuk masalah pertama
Gambar 4. 50 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori bawah ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
langsung menggunakan cara permutasi untuk menghitung
banyaknya kemungkinan yang terjadi. Mahasiswa langsung
menggunakan permutasi karena berdasarkan informasi yang
diperoleh dari soal yaitu pengambilan dilakukan satu per satu
tanpa pengembalian.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
langsung menghitung menggunakan rumus dari permutasi yaitu
𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)! Dengan 𝑛 = 20 dan 𝑟 = 2. 𝑛 merepresentasikan
banyaknya kartu undian (mobil. Motor, dan tidak berhadiah) dan
r merepresentasikan kartu yang akan diambil.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S3 pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa:
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pertama mampu
merepresentasikan cara pengambilan undian tersebut yang
dikerjakan tanpa pembagian kasus melainkan hanya satu kasus
saja yaitu pengambilan dua kartu undian yang akan diambil
satu persatu tanpa pengembalian dari jumlah 20 kartu undian.
b) Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang
sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian yaitu menggunakan permutasi.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan
tanpa pengembalian mengunakan metode permutasi𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)! .
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai permutasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
𝑛 merepresentasikan sebagai total jumlah kartu undian, dan 𝑟
merepresentasikan jumlah kartu yang akan diambil. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko.
Jadi, untuk masalah pertama, S3 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S3 untuk Masalah Pertama
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S3 Saya waktu itu menggambar kotak itu saya anggap
sebagai kantong plastik dan saya tuliskan masing-
masing banyaknya hadiah dalam kotak tersebut.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “di dalam kantung tersebut terdapat
20 kartu undian, di mana 5 kartu berisi hadiah
mobil, 8 kartu berisi hadiah motor, dan sisanya tidak
berisi hadiah” dan “pengambilan dilakukan satu
demi satu tanpa pengembalian”?
S3 Sama seperti pertanyaan sebelumnya, waktu itu
menggambar kotak itu saya anggap sebagai kantong
plastik dan saya tuliskan masing-masing banyaknya
hadiah dalam kotak tersebut.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S3 Setiap konsumen mendapatkan 2 kartu undian,
dalam satu kantong terdapatt 20 katu undian yang
berisi 5 hadiah mobil, 8 motor dan 7 sisinya kosong.
Selanjutnya kita diminta menentukannya banyaknya
kemungkinan dari hasil percobaan pengambilan
hadiah dari seorang konsen di toko tersebut, jika
pengambilannya dilakukan satu demi satu tanpa
pengembalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S3 Menggunakan permutasi karena pengambilan satu
per satu dan tidak dikembalikan
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S3 Rencana yang saya buat yaitu membaca soal,
menulis yang diketahui, yang ditanyakan dan saya
kerjakan
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S3 Menurut saya hubungannya karena diambil satu-
satu dari kotak dan tanpa pengembalian makanya
pakai permutasi
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S3 Model matematika tinggal menggunaka rumus
permutasi yaitu 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai
permutasi, 𝑛 merepresentasikan sebagai total jumlah kartu
undian, dan 𝑟 merepresentasikan jumlah kartu yang akan
diambil
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S3 Tinggal menghitung, karena angkanya sudah
dimasukkan kedalam rumus permutasi
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S3 Cara yang saya lakukan yaitu menuliskan yang
diketahui, yang ditanyakan dan langsung
mengerjakan dari informasi yang ada.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah?
S3 Menggunakan strategi tersebut karena itu cara
paling mudah untuk memahami apa yang harus kita
lakukan dalam menyelesaikan soal
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S3 Langkah-langkah yang saya lakukan yaitu
menuliskan yang diketahui, yang ditanyakna,
kemudian saya kerjakan hal ini saya lakukan untuk
semua soal yang akan saya kerjakan. pada kasus ini
saya menggunakan permutasi karena di soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
diketahui pengambilan dilakukan satu per satu dan
tanpa pengembalian makanya saya menggunakan
permutasi.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S3 Saya dapat simpulkan bahwa banyaknya
kemungkinan percobaan yang dilakukan satu demi
satu tanpa pengembalian pada soal ini yaitu 380
susunan, kesimpulan lain kalau ada soal yang
diketahui pengambilan dilakukan satu demi satu
tanpa pengembalian bisa dikerjakan menggunakan
permutasi
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S3
pada masalah pertama diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
menggambar kotak yang berisi undian.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah
tersebut yaitu menggambar kotak itu saya anggap
sebagai kantong plastik dan saya tuliskan masing-
masing banyaknya hadiah dalam kotak tersebut
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu 𝑃𝑟𝑛 yang
merepresentasikan sebagai permutasi, 𝑛 merepresentasikan
sebagai total jumlah kartu undian, dan 𝑟 merepresentasikan
jumlah kartu yang akan diambil
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa S3 sudah mencapai empat indikator kemampuan
representasi untuk masalah pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Dari hasil tes dan wawancara S3, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S3 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa S3 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S3 untuk Masalah
Kedua
1) Deskripsi Hasil Tes S3 untuk Masalah Kedua
Berikut jawaban S3 untuk masalah kedua
Gambar 4. 51 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori bawah
ini menyelesaikan masalah yang diberikan dengan terlebih
dahulu melakukan permisalan terhadap delapan mahasiswa
tersebut dengan abjad a-h, kemudain mahasiswa akan
mengerjakannya dengan menggunakan kombinasi. Karena
dalam menyusun kedalapan mahasiswa tersebut kedalam
mobil tidak memperhatikan urutan misalnya mobil pertama
berisikan abcd, akan sama dengan abdc sehingga sangat
cocok untuk menyelesaikan dengan kombinasi. Mahasiswa
juga masih keliru dalam menggunakan prinsip perkalian
atau penjumlahan dalam penyelesaian masalah yang
diberikan, mahasiswa menggunakan prinsip penjumlahan
dalam menyelesaiakan masalah ini, seharusnya prinsip
perkalian yang digunakan karena memisahkan antara mobil
pertama dan mobil kedua, bukan memilih mobil pertama
atau kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menghitung bentuk dari kombinasi yang telah dibuat,
karena tidak melakukannya dalam pembagian kasus maka
hanya dilakukan perhitungan satu kali, yaitu 𝐶68 +.𝐶2
8 untuk
memperoleh banyaknya cara menempatkan delapan mahasiswa
kedalam dua mobil.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S3 pada masalah
kedua dapat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan kedua ini tidak mampu
menempatkan delapan orang kedalam dua mobil,
b) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah yaitu cara menempatkan delapan orang ke dalam
mobil yaitu mengunakan metode kombinasi.
c) Mahasiswa malah menggunakan atau yang memisahkan mobil
pertama dengan mobil kedua, menggunakan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
penjumlahan sehingga diperoleh 𝐶𝑟𝑛 +.𝐶𝑟
𝑛. Secara garis besar
mahasiswa tidak dapat membuat model matematis dari
masalah yang diberikan,
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi
dan + yang merepresentasikan sebagai kata hubung atau yang
memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua. Mahasiswa
melibatkan ekspresi matematis dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis. Oleh karena itu, secara keseluruhan mahasiswa sudah
dapat menentukan banyaknya cara menempatkan delapan
mahasiswa ke dalam dua mobil.
Jadi, untuk masalah kedua, S3 sudah dapat memenuhi dua
indikator kemampuan representasi matematis yaitu
menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S3 untuk Masalah Kedua
Berikut hasil wawancara S3 untuk masalah kedua
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S3 Saya tidak menggambarkannya, tetapi delapan
orang tersebut saya misalkan menjadi huruf A-H
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Delapan orang mahasiswa akan
berjalan-jalan ke Malioboro. Untuk itu, mereka
memesan dua grab mobil. Mobil pertama dapat
memuat 6 orang, sedangkan mobil kedua hanya
dapat memuat 4 orang.”?
S3 Saya merepresentasikan ada dua mobil terus akan
diisi oleh 6 orang mobil pertama dan mobil kedua
berisi 2 orang. Karena total orang ada 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S3 Maksud dari soal delapan orang akan pergi jalan-
jalan, mereka memesan dua grab mobil yang akan
digunakan. Kapasistas masing-masing mobil
tersebut beda-beda selanjutnya diminta menghitung
banyaknya cara atau susunan yang dapat terbentuk.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S3 Konsep kombinasi yanhg digunakan karena dalam
penyusunan orang tidak memperhatikan urutan.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S3 Rencana saya yaitu memisalkan delapan orang
tersebut menjadi abjad dari A-H, kemudian saya
tinggal menghitung menggunakan kombinasi karena
disusun didalam mobil tidak memperhatikan urutan.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S3 Karena delapan orang tersebut jika disusun dalam
mobil tidak memperhatikan urutan makanya
menggunakan kombinasi
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S3 Modelnya yaitu sesuai dengan rumus kombinasi
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S3 Tinggal saya menghitung dari model yang sudah ada
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S3 Cara saya yaitu, memisalkan delapan orang tersebut
dengan abjad A-H, kemudian tinggal saya hitung
menggunakan kombinasi karena tidak
memperhatikan urutan
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S3 Karena dalam menyusun orang didalam mobil tidak
memperhatikan urutan makanya menggunakan
kombinasi
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
S3 Langkah-langkah penyelesaian yang saya lakukan
yaitu menuliskan yang diketahui, yang ditanyakan,
kemudian saya kerjakan hal ini saya lakukan untuk
semua soal yang akan saya kerjakan. Pada kasus ini
saya menggunakan kombinasi karena dalam
menyusun mahasiswa didalam mobil tidak
memperhatikan urutan.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S3 Kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu banyaknya
cara menempatkan kedelapan mahasiswa kedalam
dua mobil yaitu 56 dan untuk soal seperti ini bisa
diselesaikan dengan kombinasi
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S1
pada masalah kedua diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa merepresentasikan ada dua mobil terus akan
diisi oleh 6 orang mobil pertama dan mobil kedua
berisi 2 orang. Karena total orang ada 8
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah
tersebut yaitu cara menempatkan delapan orang mahasiswa
kedalam dua mobil mengunakan kombinasi karena dalam
penyusunan orang tidak memperhatikan urutan.
d) Mahasiswa mampu menjelaskan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang menggunakan kombinasi karena
dalam penyusunan orang tidak memperhatikan urutan
e) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S3 sudah mencapai dua indikator
kemampuan representasi untuk masalah kedua yaitu
menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
Dari hasil tes dan wawancara S3, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S3 sudah memenuhi dua indikator dari
kemampuan representasi yaitu (3) menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa S3 sudah mencapai dua
indikator kemampuan representasi untuk masalah kedua yaitu
menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S3 untuk Masalah
Ketiga
1) Deskripsi Hasil Tes S3 untuk Masalah Ketiga
Berikut jawaban S3 untuk masalah ketiga
Gambar 4. 52 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori bawah ini
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan memisalkan enam
orang tersebut sesuai dengan huruf awal dari nama mereka.
Penyelesaian untuk bagaian a dengan langsung menggunakan
rumus dari pemutasi siklis yaitu menghitung banyaknya susunan
orang duduk melingkar, dan untuk bagian b mahasiswa
beranggapan bahwa karena dua orang tidak mau berdekatan maka
empat orang mahasiswa yang harus berpindah
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan
rumus permutasi siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk
𝑛 sama dengan banyak orang yang akan duduk melingkar yaitu
enam orang. Untuk bagian b, mahasiswa tinggal menghitungnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
mengunakan rumus permutasi siklis karena hanya 4 orang yang
akan berpindah maka (𝑛 − 1) = (4 − 1)!
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S3 pada
masalah ketiga disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah ketiga mampu
merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan duduk
melingkar, serta masih belum tepat dalam membuat
representasi dari enam orang tersebut ada dua orang yang tidak
mau duduk berdampingan.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar, yaitu menggunakan permutasi siklis,
namun masih keliru untuk menentukan cara dari enam orang
tersebut ada dua orang yang tidak mau duduk berdampingan
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh untuk susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar yaitu mengunakan permutasi siklis, Untuk
enam orang yang akan duduk melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)!
, namun dari enam orang tersebut ada dua orang yang tidak
mau duduk berdampingan masih keliru dalam proses
pembuatan model matematisnya.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai
permutasi siklis
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam orang
yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada
dua orang yang tidak mau duduk berdampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Jadi, untuk masalah ketiga, S3 sudah dapat memenuhi dua
indikator kemampuan representasi matematis yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S3 untuk Masalah Ketiga
Berikut hasil wawancara S3 untuk masalah ketiga:
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S3 Saya tidak mengambarkan saya langsung
mengerjakan, karena saya tau langkah apa yang
harus saya lakukan.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada 6 orang, yaitu Dion, Joko,
Zack, Laurent, Priska, dan Yustina yang akan makan
siang bersama di sebuah rumah makan. Meja di
rumah makan tersebut berbentuk lingkaran
kemudian menentukan berapa susunan tempat duduk
yang dapat terjadi untuk keenam orang tersebut dan
jika Priska tidak ingin duduk berdekatan dengan
Yustina?
S3 Jadi karena duduk melingkar saya ingat, bahwa
dapat diselesaikan menggunakan permutasi siklis
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S3 Di soal diketahui ada enam orang yang akan makan,
meraka akan duduk di meja melingkar. Disoal juga
ada dua pertanyaan yaitu susunan dari enam orang
tersebut duduk melingkar dan susunan dari enam
orang tersebut jika Priskan tidak mau berdekatan
dengan Yustina.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S3 Konsep yang saya gunakan yaitu permutasi siklis,
karena duduknya melingkar
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S3 Rencana saya yaitu memisalkan enam orang tersebut
menjadi insial dari nama depan mereka , kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
saya tinggal menghitung menggunakan permutasi
siklis, karena diketahui mereka akan duduk
melingkar.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S3 Saya tidak tau hubunganya karena saya tidak
menggambar pada saat mengerjakan
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S3 Modelnya yaitu dengan permutasi sikils
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S3 Tinggal saya hitung karena modelnya sudah ada
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S3 Saya menggunakan strategi membaca soal,
kemudian saya sesuaikan dengan materi apa yang
cocok untuk menyelesaikan soal ini.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah?
S3 Karena agar informasi yang mendun=kung proses
penyelesaian soal tidak ada yang terlewatkan
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S3 Langkah-langkah penyelesaian yang saya lakukan
yaitu menuliskan yang diketahui, yang ditanyakan,
kemudian saya kerjakan hal ini saya lakukan untuk
semua soal yang akan saya kerjakan. Pada soal ini
untuk bagian a karena enam orang pindah maka saya
mengunakan permutasi siklis (𝑛 − 1)! dengan 𝑛 = 6
diperoleh 120 susunan, pada bagian b karena Priska
tidak ingin duduk berdekatan dengan Yustima maka
yang berpindah hanya empat orang saja sehingga
𝑛 = 4 maka permutasi siklisnya (𝑛 − 1)! Diperoleh
6 susunan.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S3 Kesimpulanya yang saya ambil untuk bagian a
diperoleh 120 susunan dan bagian b 6 susunan. Serta
jika menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
duduk melingkar bisa menggunakan permutasi siklis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S3
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa:
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada karena mahasiswa tau langkah
apa yang harus saya lakukan.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah enam orang orang
yang akan duduk melingkar dan dua orang yang tidak mau
duduk berdekatan.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah
tersebut yaitu cara menempatkan enam orang duduk
melingkar dengan menggunakan permutasi siklis Mahasiswa
dapat membuat model dari masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa tidak mampu menjelaskan ekspresi matematis
yang digunakan dalam penyelesaian masalah.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S3 sudah mencapai dua indikator
kemampuan representasi untuk masalah ketiga yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata
untuk menarik kesimpulan.
Dari hasil tes dan wawancara S3, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S3 sudah memenuhi dua indikator dari
kemampuan representasi yaitu (3) menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa S3 sudah mencapai dua indikator
kemampuan representasi untuk masalah ketiga yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S3 untuk Masalah
Keempat
1) Deskripsi Hasil Tes S3 untuk Masalah Keempat
Berikut jawaban S3 untuk masalah keempat
Gambar 4. 53 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori bawah yang
kempat ini menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian
a dengan mengunakan metode filling slot yaitu menghitung
banyaknya susunan 3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0,7, bagian b
menggunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya
susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,1, dan bagian c
menggunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya
susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7, 1 . Menggunakan
metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa setiap kartu
hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan
filling slot untuk slot pertama berisikan 6 kartu karena untuk
membentuk 3 angka, mahasiswa masih kurang teliti dalam
membaca soal yang menyebabkan angka nol dapat menempati slot
pertama sehingga slot pertama berisikan 6 angka, untuk slot kedua
masih berisikan 5 angka karena total ada 6 kartu, 1 kartu sudah
digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua berisi 5, dan
untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah digunakan satu
kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a menjadi
6 × 5 × 4 = 120 angka yang dapat terbentuk.
Untuk masalah b menggunakan filling slot karena
pemahaman dari mahasiswa mengenai angka ganjil itu masih
keliru maka dalam menempatakan 4 kartu yang ganjil itu ditempat
di slot pertama bukan di slot ketiga, untuk slot kedua berisikan 4
angka saja, dan slot kedua berisikan 5 angka saja. Hal ini
mengartikan bahwa dalam menyusun 3 angka ganjil mahasiswa
menggunakan 6 angka yang menyebabkan slot 2 hanya berisi 5
kartu dan slot ketiga berisikan 4 kartu saja Sehingga penempatan
filling slot untuk bagian b menjadi 4 × 5 × 4 = 80 angka ganjil
yang dapat terbentuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Untuk bagian c menggunakan filling slot karena pemahaman
dari mahasiswa mengenai angka genap itu masih keliru maka
dalam menempatakan 2 kartu yang genap itu ditempat di slot
pertama bukan di slot ketiga karena kurang teliti maka nol dapat
ditempatkan dislot pertama maka dislot pertama beriskan 2 angka,
untuk slot kedua berisikan 5 angka saja, dan slot kedua berisikan
4 angka saja. Hal ini mengartikan bahwa dalam menyusun 3 angka
genap mahsiswa hanya menggunakan 2 angka genap saja yang
menyebabkan slot 2 hanya berisi 1 kartu dan slot ketiga berisikan
0 kartu saja Sehingga penempatan filling slot untuk bagian c
menjadi 2 × 5 × 4 = 40 tidak angka genap yang terbentuk.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S3 pada masalah
keempat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah keempat tidak
mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6 kartu, dan
untuk bilangan ganjil dan genap mahasiswa masih tidak
membuat representasi yang benar.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan 3 angka dari 6 kartu,
untuk bilangan ganjil dan genap yaitu menggunakan filling
slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu banyaknya 3 angka yang akan
terbentuk dari 6 kartu, namun model matematis untuk bilangan
ganjil dan genap mahasiswa masih mengalami kekeliruan.
Untuk bilangan 3 angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu
6 × 5 × 4 = 120 angka yang dapat terbentuk, untuk bilangan
ganjil 4 × 5 × 4 = 80 angka yang dapat terbentuk, dan untuk
bilangan genap 2 × 5 × 4 = 20 angka yang akan terbentuk.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
merepresentasikan sebagai filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama
dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan 3 angka dari 6
kartu yang terbentuk, untuk bilangan ganjil dan genap.
Jadi, untuk masalah keempat, S3 sudah dapat memenuhi dua
indikator kemampuan representasi matematis yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
2) Deskripsi Hasil Wawancara S3 untuk Masalah Keempat
Berikut hasil wawancara S3 untuk masalah keempat :
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S3 Saya tidak mengambarkan apa-apa, saya langsung
mengerjakan
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada enam kartu bilangan, yaitu
2, 5, 0, 3, 7, dan 1. Ada berapa susunan angka yang
dapat dibuat jika tiap kartu bilangan hanya dapat
dipergunakan satu kali, membentuk bilangan
ganjil, dan membentuk bilangan genap ? ”
S3 Intinya itu enam kartu tersebut akan dibuat 3
angka, berarti harus menggunakan slot-slot untuk
mengisi kartu-kartu tersebut.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata
sendiri?
S3 Dikethuai terdapat 6kartu 2, 5, 0, 3, 7 dan 1. Pada
soal diminta untuk bagian a menyusun susunan 3
angka kartu hanya dapat digunakan satu kali, untuk
bagian b susunan 3 angka ganjil kartu hanya dapat
digunakan satu kali, dan untuk bagian c susunan 3
angka genap kartu hanya dapat digunakan satu
kali.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan
mengapa konsep tersebut dapat dipergunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S3 Konsep yang saya gunakan yaitu dengan konsep
filling slot.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S3 Rencana yang saya lakukan yaitu mengerjakan
sesuai dengan pertanyaan, tentunya untuk bagian
a, b , dan c sudah saya buatkan slot-slotnya
sehingga nanti tinggal diisikan slot-slot tersebut.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S3 Karena ada tiga angka berarti menggunakan filling
slot
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
S3 Model matematika akan terbentuk, sesuai dengan
banyak kartu yang ditempati untuk masing-masing
slot. Untuk bagian a akan terbentuk 6 × 5 × 4=
120, bagian b bilangan ganjil 4 × 5 × 4 = 80 angka
yang dapat terbentuk, dan untuk baian c bilangan genap
2 × 5 × 4 = 20 angka yng terbentuk
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S3 Tinggal saya hitung dari model yang telah
diperoleh
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S3 Saya langsung menggunakan filling slot karena
sesuai dengan cara penyelesian menggunakan
filling slot.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S3 Karena menempatkan 3 angka dalam kotak sesuai
dengan cara penyelesaian filling slot
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S3 Langkah- langkah penyelesain yang saya lakukan
yaitu membaca yang ditanyakan, kemudian
mencari informasi yang diketahui. Namun pada
masalah ini saya tidak memperhatikan atau tidak
teliti mengenai angka nol. Yang menyebabkan
kesalahan dalam pengerjaan untuk bagian a, b, dan
c. Kemudian saya menjawab dengan menggunakan
filling slot, untuk bagian a, b, dan c langsung saja
menggunakan filling slot
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S3 Kesimpulannya yaitu harus berhati-hati lagi dalam
membaca dan memhami soal, karena tidak teliti
akan menyebabkan kesalahan seperti yang ssaya
lakukan yaitu angka nol dapat menempati slot
pertama
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S3
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan pembagian
slot-slot untuk untuk mengisi kartu-kartu tersebut.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah
tersebut yaitu kartu-kartu tersebut harus diisikan
kedalam slot-slot.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu menggunakan slot
pertama, kedua, dan ketiga yang merepresentasikan metode
filling slot.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S3 sudah mencapai dua indikator
kemampuan representasi untuk masalah keempat yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata
untuk menarik kesimpulan.
Dari hasil tes dan wawancara S3, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S3 sudah memenuhi dua indikator dari
kemampuan representasi yaitu (3) menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa S3 sudah mencapai dua
indikator kemampuan representasi untuk masalah keempat yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
B. Kelas Penelitian
1. Deskripsi Rancangan Lintasan Belajar
Deskripi rencana pembelajaran yang dilakukan untuk kelas
penelitian dan uji coba untuk pertemuan pertama dan kedua secara garis
besar sama. Namun ada perbedaan, yaitu pada bagian mahasiswa
mengirimkan foto dan penjelasan memgenai penjelasan terhadap masalah
yang dikerjakan didalam kelompok. Pada kelas uji coba tidak
diberitahukan secara jelas untuk penjelasan yang dikirimkan kedalam grup
itu berupa apa sedangkan pada kelas penelitian penjelasan yang dikirimkan
kedalam grup itu berupa voice recorder. Tujuannya yaitu ketika
mahasiswa mengalami kesulitan untuk mengerjakan masalah yang serupa,
mahasiswa dapat memutar kembali penjelasan yang telah dikirimkan.
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Proses pembelajaran akan dianalisis dan dideskripsikan berdasarkan
kegiatan atau usaha yang dilakukan peneliti berdasarkan 5 karakteristik
PMR yaitu yaitu penggunaan konteks, penggunaan model untuk
matematisasi progresif, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas
dan keterkaitan.
a. Implementasi Pembelajaran Pertemuan 1
Pada pertemuan 1, pertemuan 1 dilaksanakan secara daring melalui
media WhatsApp, dimana pada aplikasi WhatsApp sudah dibuat grup.
Grup tersebut terdiri dari 2 grup yaitu satu grup besar yang
beranggotakan seluruh mahasiswa ditambah Peneliti dan 11 grup kecil
beranggotakan 4-5 mahasiswa ditambah Peneliti. Berikut adalah
aktivitas pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan 1:
1) Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapakan salam dan
mengecek keadaan mahasiswa kurang lebih 3 menit.
Peneliti: Peneliti: Selamat pagi teman-teman, bagaimana keaadan
kalian? Saya berharap kalian semua dalam keadaan sehat
M1: Selamat pagi pak, Puji Tuhan sehat.
M2: Pagi pak, sehat pak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
M3: Selamat pagi pak, saya baik. Semoga Bapak juga sehat.
Sebelum memulai pembelajaran, peneliti menyampaikan agenda
pembelajaran hari ini yaitu mahasiswa melalui pemberian masalah
dapat memahami dan menjelaskan definisi dari permutasi, apa yang
dimaksud dengan permutasi siklis dan apa yang dimaksud dengan
permutasi berulang.
2) Peneliti mengirimkan file ke WhatsApp Group yang berisi masalah
1, aktivitas 1 terdiri dari masalah 2 – 4, dan aktivitas 2 terdiri dari
masalah 5 – 7. Peneliti meminta kelompok yang telah ditentukan
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dalam kelompok. Di
akhir pembelajaran, mahasiswa diminta untuk mengumpulkan hasil
diskusi setiap kelompok via email. Pembagian kelompok untuk
mengerjakan masalah dan aktivitas dibagi sebagai berikut: Masalah
1 dikerjakan kelompok 1, 5, 7, dan 10, aktivitas 1 dikerjakan
kelompok 2, 4, 9, dan 11, aktivitas 2 dikerjakan kelompok 3, 6, dan
8. Berikut file yang dikirimkan ke whatsapp group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Gambar 4. 54 Masalah Pertemuan 1
Peneliti: Silahkan berdiskusi dalam kelompok yang telah dibuat ya.
Nanti saya juga akan mengikuti diskusi, didalam
kelompok kalian.
M1: Baik pak.
M2: Pak saya mau bertanya, apakah kami boleh berdiskusi
dengan video call?
Peneliti: Boleh, tapi hasil diskusi dikirim di grup diskusi kalian ya.
M2: Baik pak.
Berdasarkan masalah yang diberikan pada pertemuan ini,
diharapkan mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengeksplore
masalah yang diberikan secara berkelompok, selanjutnya mahasiswa
dapat menemukan penyelesaian yang dari masalah yang diberikan.
Hal ini sesuai dengan karakteristik dari PMR yang pertama yaitu:
pengunaan konteks. Pengunaan konteks ini diharapkan dapat
membuat mahasiswa lebih bersemangat dalam mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
pembelajaran karena masalah yang diberikan merupakan masalah
dalam kehidupan sehari-hari atau kontekstual.
3) Peneliti memberikan waktu sekitar 15 – 20 menit untuk berdiskui
dalam kelompok. Selama proses diskusi peneliti ikut membantu dan
mengawasi jalannya proses diskusi didalam grup kecil. Peneliti
membantu mahasiswa dengan memberikan pertanyaan menuntun,
yang akan menuntun mahasiswa untuk menemukan ide dari masalah
yang dibahas seperti informasi apa saja yang dapat diperloleh dari
masalah yang diberikan. Salah satu contoh percakapan di whatsapp
grup kecil.
Masalah 1
M1: Masalah 1 menggunakan kombinasi ya?
Peneliti: Mengapa menggunaka kombinasi?
M2: Karena kombinasi dari sekumpulan unsur yang berbeda
adalah cara pengambilan unsur-unsur tersebut tanpa
pengambalian dengan tidak memperhatikan urutannya.
Unsur-unsur tersebut adalah 2 bola hijau, 3 bola kuning,
dan 4 bola biru.
Peneliti: Biar lebih yakin dan jelas coba didata saja, tiap bola
diberi indeks misalnya H1, H2, … Dst. Kalau sudah bisa
dicocokan lebih cocok menggunakan kombinasi atau
permutasi
M1: H1H2 apakah tidak termasuk?
M3: Oh iya, bentar-bentar aku tambahin.
M2: Apa karena diambil satu demi satu maka menggunakan
permutasi?
M3: Pegambilan 2 bola (diambil satu-satu) berarti nanti kalau
yang terambil(Hijau Kuning) dan (Kuning Hijau) berarti
2 kejadian berbeda, sehingga menggunakan permutasi
karena urutannya diperhatikan. Bukan begitu pak?
Peneliti: Iya betul. Kalau begitu coba perhatikan kejadian H1H2
sama artinya dengan H2H1 atau tidak ?
M1: Menurut saya sama pak
M2: Kejadian yang sama
M3: Sama pak
Peneliti: Mengapa sama? cara mengambilnya bagaimana?
M1 Satu demi satu tanpa pengembaliabn pak.
Peneliti: Satu demi satu tanpa pengembalian, apa artinya H1H2?
M2: Bola pertama yang terambil adalah bola hijau 1 dan bola
kedua yang terambil adalah bola hijau 2
Peneliti: Kalau H2H1 artinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
M1: Yang terambil pertama bola hijau 2, yang terambil kedua
bola hijau 1
Peneliti: Kalau begitu sama tidak arti dari H1H2 dan H2H1
M1: Berbeda pak
M2: Kejadiannya berbeda pak
M3: Berbeda pak
Peneliti: Sampai sini pahamkan?
M1&
M2&M
3:
Paham pak.
Peneliti: Kalau paham silahkan tulis yang rapih ya.
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk masalah 1
mahasiswa mengawali dengan mencari informasi apa saja yang
diketahui yaitu jumlah bola dan cara pengambilan bola serta
mahasiswa dapat membedakan kejadian yang terjadi dan
menghitung banyaknya kemungkinan yang terjadi dan mahasiswa
dapat mengetahui definisi dari permutasi.
Aktivitas 1
M1: Itu pake kombinasi keknya deh.
M2: Emang bisa pakai kombinasi?
M1: Bisa keknya
M3: Bisa.
M2: Binggung eee
Peneliti: Kalau binggung coba didata saja dulu kemungkinannya.
M2: Susunannya PAA, APA, dan AAP pak
Peneliti: Ada pendapat lain?
M3: A-A-A, A-A-P, A-P-A, A-P-P, P-A-A, P-P-A, P-A-P, P-
P-P. Saya dapatnya itu pak, tapi belum tentu benar ya
Peneliti: Huruf A nya ada berapa dan huruf P nya ada berapa?
Setiap huruf asumsinya hanya bisa dipakai satu kali.
M2: A ada 2 dan P ada 1.
Peneliti: Betul ya M2, jadi berapa susunan?
M3 12 pak.
Peneliti: Mengapa 12?
M3 Karena A ada 4 kemungkinan susunan pak, begitu juga
dengan dengan P dan A yang lain.
Peneliti: Coba didata dulu ya. Ingat ya, kata yang disusun dibentuk
dari 3 huruf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk aktivitas 1
mahasiswa dapat membedakan pengunaan indkes dalam menyusun
sebuah kata dari beberapa huruf yang sama. Penggunaan indkes
digunakan ketika dari soal huruf yang diberikan sudah diberikan
indeks dan mahasiswa sudah memahami permutasi berulang
Aktivitas 2
Peneliti: Peneliti: bagaimana untuk aktivitas 2 ada yang perlu
ditanyakan?
M1&M2: Sejauh ini belum pak
M3: Masih binggung pak, untuk masalah 6 pak.
Peneliti: Binggungnya dibagian mana?
M2: Ada 6 pak?
Peneliti: Peneliti: mengapa 6?
M2:
Apakah seperti ini pak?
M1: Saya juga seperti itu pak
Peneliti: Apakah disoal diberikan indeks?
M1: Tidak pak
M2: Tidak ada indeks pak
M3: Tidak diberikan indeks pak. Berarti susunannya 3 pak
Peneliti: Nah benar ya, Oke, ada yang ingin ditanyakan lagi? jika
tidak mohon diselesaikan dan ditulis dengan rapih ya.
M1&M2
:
Tidak ada pak, baik pak.
M3: Belum ada pak, baik pak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
M3:
Punya saya seperti ini pak tapi masih ragu
M1: Bukannya AD dan DA itu berbeda ya?
Peneliti: Mengapa berbeda?
M1: Cara duduknya yang berbeda pak. Walaupun Cuma 2
orang mungkin terlihat sama, tapi bukanya AD dengan
DA itu berbeda ya? Soalnya kalau AD itu A yang duduk
dikursi pertama sedangkan DA itu D yang duduk di
kursi pertama.
Peneliti: Bagaimana teman-teman?
M2: Kalau menurut saya sama pak, karna AD selalu
berdampingan jadi ditulis DA juga bisa.
M1: Menurut saya sama pak, soalnya duduknya melingkar
dan selalu duduk berdampingan.
Peneliti: Ok, kalau begitu apa pengaruh duduk melingkar
terhadap susunan?
M3: Menurut saya sama pak, semisal jika posisi duduknya
kita anggap searah jarum jam maka susunan AD dan
DA akan sama.
M2: Pengaruh duduk melingkar pak, apabila ada kejadian
yang sama maka dianggap 1.
M3: Kalau saya memandang duduk melingkir searah jarum
jam.
Peneliti: Oke baik, ada satu lagi yang harus diperhatikan. Ada
yang tau?
M1: Tentukan satu orang yang menjadi patokkannya pak.
Peneliti: Peneliti: maksudnya patotkan apa ya?
M2: Saya membantu menjelaskan pak, mungkin yang
dimaksdukan patokan itu orang yang posisinya tidak
berpindah pak dan akan digunakan menghitung
banyaknya kemungkinan dimulai dari orang yang
menjadi patokkan.
M1: M1: iya maksud saya begitu.
Peneliti: Oke baik, masih ada pertanyaan? Jika tidak mohon
diselesaikan dan ditulis dengan rapih ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk
aktivitas 2 mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam
menentukan cara orang ketika disuruh duduk melingkar. Terjadi
diskusi antara peneliti dan mahasiswa didalam kelompok untuk
membantu mahasiswa dalam memahami konsep yang dibutuhkan
untuk menentukan banyaknya cara orang duduk melingkar, setelah
proses diksusi ahkirnya mahasiswa bisa memahami syarat apa saja
yang ditbutuhkan untuk menentukan banyaknya cara orang duduk
melingkar.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan dan model yang diperoleh
dari masalah kontekstual yang ada, terjadi sebuah proses
matematisasi dari pengetahuan matematika tingkat konkret
mahasiswa menuju matematika tingkat formal. Hal ini sesuai dengan
karakteristik PMR yang kedua yaitu: penggunaan model untuk
matematisasi progresif.
Pengunaan model mengartikan suatu bentuk representasi dari
masalah yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kemajuan pengatahuan mahasiswa, mengubah masalah kontekstual
yang diberikan menjadi sebuah model matematika. Dari masalah 1,
mahasiswa diminta untuk menentukan banyaknya kemungkinan
pengambilan yang terjadi dan mahasiswa harus membuat sketsa atau
gambar yang dapat mewakili masalah yang diberikan, diawali
dengan membedakan warna bola, menghitung jumlah bola dari
masing-masing warna, memberikan indeks terhadap masing-masing
bola, mengetahui cara pengambilan yang dilakukan, dan menghitung
banyak kemungkinan yang dapat terjadi. Dari aktivitas 1, mahasiswa
diminta untuk menyusun huruf dari susunan huruf yang diberikan
dan mahasiswa harus mendata huruf yang diketehui terlebih dahulu
sebelum menyusun huruf tersebut menjadi beberapa susunan huruf.
Dari aktivitas 2, mahasiswa diminta untuk menentukan banyaknnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
susunan yang terjadi saat duduk di meja bundar dan mahasiswa harus
mendata banyaknya orang yang akan duduk di meja tersebut serta
menggambar lingkaran sebagai bentuk representasi dari meja
bundar, kemudain melakukan perhitungan banyaknnya susunan
yang dapat dibentuk.
4) Peneliti menunjuk kelompok secara acak yang mengerjakan masalah
1, aktivitas 1 dan aktivitas 2 untuk mengirimkan hasil diskusi
kelompok ke dalam grup besar berupa foto dan penjelasan mengenai
cara menyelesaikan masalah tersebut. Untuk membahas masalah 1,
Peneliti meminta, kelompok 10 untuk mengirimkan hasil pekerjaan
dan penjalasan kedalam grup kelas, untuk membahas aktivitas 1
Peneliti meminta kelompok 4 untuk mengirimkan hasil pekerjaan
dan penjalasan kedalam grup kelas, dan untuk membahas aktivitas 2
Peneliti meminta, kelompok 8 untuk mengirimkan hasil pekerjaan
dan penjalasan kedalam grup kelas.
5) Peneliti mengajak mahasiswa berdiskusi untuk membahas hasil
diskusi dari kelompok yang telah mengirimkan hasil ke grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Masalah 1
Gambar 4. 55 Pekerjaan Mahasiswa Masalah 1
Peneliti: Baik, mari kita lihat cara 1, yang dengan filling slot,
mengapa tempatnya ada 2 slot?
M1: Karena ada dua pengambilan bola pak
Peneliti: Peneliti: bagaimana cara pengambilan dua bola
tersebut?
M2: Karena diambil satu persatu tanpa pengembalian pak
Peneliti: Peneliti:ok ya, mengapa slot pertama berisi 9?
M3: Karena jumlah bola masih full yaitu 9 bola
M4: Karena jumlah bola ada 9 pak
Peneliti: Peneliti: ok ya, mengapa di slot kedua jadi 8 bola?
M5: 8 karena diambil satu tanpa pengembalian pak
M6: Karena sudah diambil 1 pak dan tidak dikembalikan lagi
M7: Karena diambil 1 tanpa pengembalian.
Peneliti: Peneliti: oke, jadi seluruhnya ada berapa? Tempat
pertama ada 9 bola, tempat kedua ada 8 bola.
M8: 72 pak
M9: 9 × 8 = 72 pak
Peneliti: Oke benar ya. Selanjutnya mari kita lihat cara ke 2
mengapa tidak ada kejadian H1H1?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
M10: Karena suda diambil di pengambilan pertama jadi di
pengambilan kedua H1 sudah tidak ada.
M11: Karena pengambilan tidak dikembalikan lagi sehingga
tidak bisa terambil bola kedua dengan bola yang sama.
M12: Karena H1 sudah terambil pak.
Peneliti: Ok benar ya, tidak mungkin karena diambil satu demi
satu dan tidak dikembalikan. Pertanyaan selanjutnya
apakah H1H2 dengan H2H1, merupakan kejadian yang
sama? Mengapa?
M13: Berbeda pak, karena kalau H1H2 berarti yang diambil
pertama itu H1 tapi kalu H2H1 berarti itu yang diambil
pertama H2.
M14: Berbeda pak, karena H1H2 berarti yang terambil
pertama H1 tapi kalu H2H1 berarti terambil pertama
H2.
Peneliti: Apa yang membuat kejadian tersebut berbeda?
M15: Pengambilannya satu persatu
M16: Karena pengambilannya
M17: Pengambilannya satu persatu yang membuat beda pak.
Peneliti: Ok benar ya. Hal ini bisa berbeda karena, pengambilan
yang dilakukan satu demi satu tanpa pengembalian.
Selanjutnya mari kita lihat cara kedua, mengaapa bisa
menggunakan permutasi?
M18: Karena memperhatikan urutan pak, tadi sudah diketahui
bhawa H1H2 berbeda dengan H2H1, jadi
memperhatikan urutannya.
M19: Karena memperhatikan urutan.
Peneliti: Apa yang membuat percobaan ini memperhatikan
urutan?
M20: Pengambilan satu-persatu pak
M21: Cara pengambilan dilakukan dengan satu per satu
M22: Pengambilannya dilakukan satu per satu.
Peneliti: Masih kurang lengkap ya, seharusnya pengambilan satu
demi satu tanpa pengembalian. Menggunakan
permutasi karena memperhatikan urutan,
memperhatikan urutan karena pengambilan dilakukan
satu persatu dan tidak dikembalikan. Kalau begitu
mengapa 9P2?
M23: Mau diambil 2 bola dari 9 bola
M24: 9 banyaknya bola, 2 itu bola yang diambil
M25: Jumlah bola ada 9 dan akan diambil 2 bola
Peneliti: Peneliti: oke benar ya, meskipun diambilnya satu
persatu maka yang dilihat adalah banyaknya akumulasi
bola yang diambil yaitu 2. Jadi 9P2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Berdasarkan dialog di atas yang dilakukan dalam membahas
masalah 1, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan semua informasi dari masalah yang diberikan yaitu
jumlah bola yang ada serta cara pengambilan bola tersebut, (2)
mahasiswa dapat membedakan bentuk kejadian yang dihasilkan
berdasarkan cara pengambilan kejadian, (3) mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah dengan beberapa cara yang berbeda-beda
serta mampu mempertanggung jawabkan atau menjelaskan apa yang
mereka kerjakan dan (4) mahasiswa dapat menjelaskan dengan detail
mengenai kejadian yang dihasilkan dari cara pengambilan yang
dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Aktivitas 1
Gambar 4. 56 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 1
Peneliti: Masalah 2 berapa banyak susunan huruf yang terdiri atas
3 huruf yang disusun dari kata APA?
M1: Ada 3 pak
M2: Ada 3 huruf pak .
Peneliti: Apa saja?
M3: AAP. APA, dan PAA
Peneliti: Ada yang tahu mengapa dibagi 2!?
M4: Karena ada unsu yang sama pak.
M5: Karena ada dua huruf yang sama pak, yaitu A.
Peneliti: Apakah susunannya tidak seperti ini A1PA2, A2PA1,
dst? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
M6: Karena didalam soal tidak diketahui indeksnya, jadi A1
dan A2 dihitung satu.
M7: Karena di soal tidak terdapat indkesnya pak
M8: Karena tidak terdapat indeks setiap hurufnya pak.
Peneliti: Ok benar ya, di dalam soal A nya tidak berindeks, jadi
dianggap sama. Nah, sekarang ke masalah 3 dan 4.
Mengapa dibagi 2!?
M9: Dibagi 2 karena ada huruf yang sama pak
M10: Sama pak, karena ada dua huruf atau unsur yang sama.
M11: Karena pada masalah 3 dan masalah 4 terdapat 2 huruf
yang sama pak, yaitu huruf A.
Peneliti: Oke benar ya, pada masalah 3 dan masalah 4, SAYA dan
AREMA hanya ada dua huruf yang sama yaitu huruf A.
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 1, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan semua informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaiakan masalah yang diberikan yaitu kata yang terbentuk
untuk setiap hurufnya tidak memiliki indkes, (2) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang ada
dengan mengabaikan indkes pada huruf karena pada soal yang
diberikan huruf tersebut tidak memiliki indeks, dan (3) mahasiswa
dapat menjelasakan dengan detail mengenai langkah penyelesaian
yang digunakan dan mempertanggung jawabkan apa yang telah
mereka kerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Aktivitas 2
Gambar 4. 57 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Gambar 4. 58 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (2)
Gambar 4. 59 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 2 (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Peneliti: Peneliti: sebelum membahas masalah 5, 6, dan 7. Coba
perhatikan gambar berikut:
Peneliti: Dari susunan diatas, dihitumh satu susunan atau dua
susunan?
M1: Satu pak
M2: Satu susunan pak.(7 mahasiswa menjawab)
Peneliti: Mengapa satu?
M3: Karena terdapat pada satu lingkaran.
M4: Satu susunan pak, karena susuanan ab sama halnya dengan
ba karena membentuk lingkaran.
M5: Kalau kita mulai dari a dan searaj jarum jam maka
keduannya sama pak.
Benar ya satu susunan. Coba perhatikan gambar diatas.
Untuk 1 susunan satu, jika pengamat melihat dari atas,
maka susunan yang diperoleh adalah ab, untuk susunan 2,
jika pengamat melihat dari bawah, maka susunan yang
diperoleh adalah ba, padahal susunan duduk yang dilihat
sama.
Peneliti:
M6: Jadi sama karena tergantung melihatnya darimana ya pak?
Peneliti: Ya benar. Karena itu, di dalam permutasi siklis ada dua
asumsi yang harus kita pegang yaitu apa?
M7: Menurut saya asumsi yang kita pegang yaitu satu objek
tetap ditempat dan susunannya searah jarum jam atau
berlawanan
M8: Harus pilih salah satu menjadi patokan pak.
M9: Yang menjadi patokan sebaiknya dimulai dengan orang
yang sama pak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Peneliti: Peneliti: oke ya, jadi ada dua asumsi yaitu: kita harus
mengawali dari satu orang yang sama, setelah itu
susunannya searah jarum jam. Nah ini, dua asumsi yang
harus kalian pegang ya ketika susunannya melingkar.
M10: Baik pak
M11: Ya baik pak
Peneliti: Pada kasus 2 orang tadi, kita menganggap a selalu jadi yang
pertama, setelah itu searah jarum jam, sehingga hanya
diperoleh ab.
M12: Baik pak
M13: Baik pak
Peneliti:
:
Dianggap ada 2 atau 6 susunan? Mengapa?
M14: 2 susunan pak
M15: 2 susunan pak. Karena 4 susunan lainnya dianggap sama
dengan 2 susunan yang sudah terbentuk.
M16: M16: menurut saya 2 susunan pak. Susunan pertama abc
searah jarum jam. Susunan kedua acb berlawanan jarum
jam.
Peneliti: Peneliti: 2 susunan itu apa saja?
M17: Abc dan acb
M18: Acb dan abc
M19: Acb dan abc pak
Peneliti: Oke benar ya, ada dua susunan yaitu abc dan acb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Peneliti:
Peneliti: nah sekarang 4 susunan diatas ada 4 atau 1
susunan? Mengapa?
M20: Satu susunan pak.
M21: Satu susunan pak
M22: Satu susunan pak hanya abcd
Peneliti: Mengapa?
M23: Karena jika diputar searah jarum jam maupun berlawanan
jarum jam kedudukannya tetap sama.
Peneliti: Oke benar ini alasannya “karena jika diputar searah jarum
jam maupun berlawanan jarum jam kedudukannya tetap
sama.” Nah sekarang kalau yang duduk melingkar ada 4
orang, maka ada berapa susunan yang dapat terbentuk?
M24: 6 pak
M25: 6 susunan pak.
Peneliti: Oke benar ya, ada 6 susunan. Bagaimana jika sekarang
yang duduk n orang berapa susunan yang terjadi?
M26: (𝑛 − 1)! Pak
M27: (𝑛 − 1)! M28: Ada (𝑛 − 1)! Kemungkinan pak
Peneliti: Darimana ya kok bisa (𝑛 − 1)!?
M29: 1 nya itu si patokannya pak. Jadi yang bakal berubah
susunannya itu selain patokknya sehingga jumlah orangnya
dikurangi 1 pak.
Peneliti: Peneliti: ok ya benar ya. Jadi ada (𝑛 − 1)!
Berdasarkan dialog diatas diskusi yang dilakukan dalam
membahas aktivitas 2, dapat disimpulkan bahwa (1) peneliti
menuntun mahasiswa untuk membangun konsep dari duduk
melingkar dengan memberikan contoh dari yang sederhana,
selanjutnya mahasiswa dapat menentukan semua informasi yang
dibutuhkan untuk menyelesaiakan masalah yang diberikan, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
mahasiswa membuat representasi dari masalah yang diberikan
dengan menggambar lingkaran yang merepresentasikan meja yang
melingkar, (3) mahasiswa dapat menentukan syarat yang harus
digunakan untuk menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan
duduk di meja bundar atau duduk melingkar yaitu patokan dan
searah atau berlawanan jarum jam, dan (4) mahasiswa mampu
menemukan bentuk umum dengan bantuan beberapa masalah yang
berkaitan dengan duduk di meja bundar atau duduk melingkar.
Berdasarkan transkrip percakapan untuk penjelasan masalah 1,
aktivitas 1, dan aktivitas 2, maka terlihat bahwa mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan selalu diawali dengan
mengumpulkan informasi apa saja yang diperoleh dari masalah yang
diberikan, mahasiswa saling berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaiakan masalah yang diberikan, dan mahasiswa mampu
menjelaskan apa yang telah dikerjakan dengan detail. Hal ini sesuai
dengan karekteristik dari PMR yang ke 3 dan ke 4 yaitu
pemanfaatan hasil konstruksi siswa, dan interkativitas.
Pemanfaatan hasil konstruksi siswa ini digunakan sebagai salah satu
landasan yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan
siswa, dimana hasil konstruksi yang digunakan untuk masalah 1
dapat menjadi dasar untuk menyelesaikan aktivitas 1 dan aktivitas 2.
Sedangkan untuk pemanfaatan untuk interkativitas bermanfaat
untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif dari
mahasiswa. Dari interaksi-interaksi yang dilakukan oleh mahasiswa-
mahasiswa dan mahasiswa-Peneliti, diharapakan dapat membantu
mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya.
6) Peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi kelompok yang
dikirimkan, jika terjadi kekeliruan dalam pengerjaan ataupun ada
masalah lain yang ingin ditanyakan. Untuk masalah 1 dan aktivitas
2 tidak ada yang perlu didiskusikan lebih lanjut, namun untuk
aktivitas 1, ada diskusi mengenai masalah yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Aktivitas 1
M1: Pak saya mau tanya, untuk yang susunan huruf. Mungkin
tidak kalau pertanyannya: ada berapa sususunan kata
yang terdiri dari 3 huruf dari kata kamu?
Peneliti: Mungkin saja: nah ada masalah dari teman kalian , jika
dari kata KAMU dibuat kata terdiri dari 3 huruf, ada
berapa susunan yang dapat dibentuk?
M2: 4 × 3 × 2 pak? Pakai filling slot?
Peneliti: Bagaimana yang lain setuju?
M3: Pake permutasi pak 𝑛 = 4 pak.
Peneliti: Kata yang akan disusun hanya 3 huruf ya. Ok ya, karena
KAMU ada 4 huruf yang berbeda, sedangkan yang dibuat
kata terdiri 3 huruf, maka jika paai filling slot, tempat
pertama ada 4, kedua ada 3, dan ketiga hanya 2, itu
berlaku jika diasumsikan hanya boleh dipakai satu kali.
Nah jika diasumsikan tiap hururf pada kata KAMU boleh
dipakai semua secara berulang, maka ada berapa susunan
kata tiga hururf yang bisa dibuat?
M4: 4 × 4 × 4 pak
M5: 4 × 4 × 4
Peneliti: Oke ya benar, karena boleh berulang dan ada 4 huruf,
maka 4 × 4 × 4.
M6: Pak semisal seperti kata MAMA, banyak susunan kata
yang terdiri dari 3 huruf bagaimana ya pak?
M7: Kalau seperti itu bisa pake permutasi dari 𝑛 unsur yang
sama. 4!
2!2!= 2susunan, MAMA, dan AMAM
Peneliti: Yang ditanyakan kata yang terdiri dari 3 huruf saja ya.
M8: Oh ya pak, kurang fokus sepertinya butuh aqua.
M9: Susunan kata yang mungkin MAM, MMA, AAM, AMA.
Hanya itu saja bukan ya?
M10: MAA
Peneliti: Ayo ada yang kurang tidak?
M11: AMM
Peneliti: Nah ada lagi, jadi berapa susunan?
M12: 6 pak
M13: Sepertinya 6 kemungkinan pak
M14: B ar jelas coba menggunakan diagram ranting
Peneliti: Bisa ditampilkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
M15:
Peneliti: Oke benar ya, tapi hati-hati ada yang disilang.
M16: AAA dan MMM disilang karena huruf A dan M cuman
ada 2.
Peneliti: Benar ya, hati-hati jika menggunakan diagram pohon ya.
Bisa tidak kalau saya menjawabnya 4×3×2
2!2! ?
M17: Bisa pak
M18: Bisa pak.
Peneliti: Peneliti: kenapa bisa ?
M19: Karena hanya terdiri dari 3 slot dari 4 huruf dan ada 2
huruf A dan 2 huruf M.
M20: 3 slot dari 4 huruf maka 4 × 3 × 2, 2 M maka 2! dan 2 A
maka 2!. Hurus yang sama dijadikan pembagi.
Peneliti: Peneliti: oke saya jelaskan lagi ya. Kan disitu hururf yang
mau dibuat ada 3, maka dianggap ada 3 slot, slot pertama
kna bisa diisi 4 kemungkinan, tempat kedua 3, dan tempat
ketiga ada 2. Kemudian karena M dan A ada dua, maka
dibagi 2! 2! Jelas belum ya?
M21: Jelas pak
M22: Sudah jelas pak.
M23: Pak saya mau bertanya lagi ? kalau soal saya seperti ini
dan jawaban yang saya buat apakah sudah benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Peneliti: Hurufnya ada AABBBCDE, maka ada berapa kata yang
terdiri dari 3 huruf yang bisa dibuat?
M24: 8×7×6
2!3! pak
M25: Sama caranya pak
Peneliti: Peneliti: mengapa seperti itu?
M26: slotnya ada 3. Kalau hurufnya tidak boleh berulang
berarti slot pertama 8, slot kedua 7, dan slot ketiga 6.
Karena A nya ada A dan B nya ada 3 maka dibagi 2! 3! pak.
Peneliti: Peneliti: oke benar ya, sejauh ini ada pertanyaan ?
M26: Belum pak
M27: Belum ada pak.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa mulai mengembangkan pengetahuan yang dimiliki
dengan memberikan masalah yang serupa namun tidak sama. Hal
ini terlihat dari masalah yang diberikan dimodifikasi lagi oleh
mahasiswa yang menyebabkan mahasiswa harus memodifikasi
pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaiakn masalah yang
diberikan dan menunjukan mahasiswa sudah menguasai
pengetahuan yang dimiliki dengan baik.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan untuk aktivitas 1, maka
dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa memiliki pemikiran yang
kritis, kritis dalam hal mengembangkan soal dari masalah yang
diberikan, (2) mahasiswa lebih tertantang ketika soal yang dibuat
tidak ada di dalam buku sumber, dan (3) mahasiswa hanya mau
menguji pemahaman yang telah dia miliki sudah sesuai atau tidak
dengan memberikan masalah yang kompleks. Hal ini sesuai dengan
karakteristik PMR yang ke-3, dan ke-4 yaitu: pemanfaatan hasil
konstruksi mahasiswa, dan interaktivitas. Mahasiswa sudah
mempunyai konstruksi mengenai konsep dari masalah yang
dikerjakan, namun mahasiswa masih kurang yakin dengan
konstruksi yang telah dibuat, sehingga mahasiswa memilih untuk
mengembangkan sebuah masalah yang serupa untuk menguji hasil
konstruksi yang sudah dia miliki apakah sudah tepat atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
7) Peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan hari ini berdasarkan masing-masing
masalah dan aktivitas yang telah dilakukan.
Masalah 1
M1 Dari masalah 1 dapat disimpukan bahwa dalam
menyelesaikan masalah yang cara pengambilan satu
persatu dan tanpa pengembalian dapat menggunakan
permutasi.
M2: Dengan cara pengambilan satu persatu dan tanpa
pengembalian dapat menggunakan permutasi dan bisa
juga menggunakan filling slot.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan cara pengambilan satu persatu dan tanpa
pengembalian dapat menggunakan permutasi dan bisa menggunakan
filling slot dengan bahasanya sendiri berdasarkan pengalaman dalam
menyelesaikan masalah yang telah dikerjakan.
Aktivitas 1:
M1 Dari aktivitas 1 dapat disimpulkan bahwa dalam
menentukan banyaknya susunan terbentuk dari 𝑛 huruf
dari suatu kata, harus mencari tahu terlebih dahulu
susunan secara total terlebih dahulu, kemudian dibagi
dengan huruf yang sama.
M2: Untuk mencari banyak susunan kata dengan jumlah kata
yang ingin disusunan jumlahnya sama banyak dengan
kata yang diberikan dapat menggunakan 𝑛!
𝑚!𝑜!.𝑑𝑠𝑡 dimana
𝑛 merupakan banyak kata dan 𝑚, 𝑜 merupakan banyak
kata yang sama.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan banyaknya susunan susunan kata dengan
jumlah kata yang ingin disusunan jumlahnya sama banyak dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
kata yang diberikan dapat menggunakan 𝑛!
𝑚!𝑜!.𝑑𝑠𝑡 dengan bahasanya
sendiri berdasarkan pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang
telah dikerjakan.
Aktivitas 2:
M1: Dari aktivitas 2 dapat disimpulkan bahwa untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan duduk
melingkar dapat menggunakan permutasi siklis (𝑛 − 1)! Dengan 𝑛 merupakan jumlah orang
M2: Lebih mudah, jika digambarkan dulu ilustrasi duduk
melingkar. Agar tidak keliru dalam melakukan
perhitungan, serta harus ingat 2 prinsip yang kita pegang
yaitu kesepatakan arah dan siapa yang dijadikan patokan.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan banyaknya susunan duduk melingkar dapat
diselesaikan dengan (𝑛 − 1) kemudian dijelaskan menggunakan
bahasanya sendiri berdasarkan pengalaman dalam menyelesaikan
masalah yang telah dikerjakan.
Proses di atas memunculkan karakteristik ke-5 dari PMR
yaitu: keterkaitan. Melalui keterkaitan dalam pembelajaran kali ini
diharapakan mahasiswa dapat membangun beberapa konsep
sekaligus dari beberapa masalah atau aktivitas yang diberikan terkait
materi permutasi.
Berdasarkan uraian mengenai implementasi langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan 1 berdasarkan
karakteristik PMR, yaitu:
1) Penggunaan konteks tahap ini muncul pada bagian pemberian
masalah 1, aktivitas 1 dan aktivitas 2
2) Pengunaan model untuk matematisasi progresif tahap ini
muncul pada bagian diskusi mahasiswa dalam kelompok untuk
membuat model dari masalah 1, aktivitas 1, dan aktivitas 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa tahap ini muncul pada
bagian mahasiswa menyelesaiakan model yang telah dibuat dari
masalah yang diberikan.
4) Interaktivitas tahap ini muncul pada bagian mahasiswa
melakukan diskusi antara mahasiswa-mahasiswa, dan
mahasiswa-peneliti
5) Keterkaitan tahap ini muncul mahasiswa dapat menyimpulan
tujuan dari masing-masing masalah 1, aktivitas 1 dan aktivitas 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
b. Implementasi Pembelajaran Pertemuan 2
1) Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan
mengecek keadaan mahasiswa kurang lebih 2 menit.
Peneliti: Selamat pagi teman-teman, bagaimana keaadan kalian?
Saya berharap kalian semua dalam keadaan sehat
M1: Selamat pagi pak, Puji Tuhan sehat.
M2: Pagi pak, sehat pak.
M3: Selamat pagi pak, saya baik. Semoga Bapak juga sehat.
(beberapa respon mahasiswa).
Sebelum memulai pembelajaran serta menyampaikan agenda
pembelajaran hari ini yaitu: Mahasiswa melalui pemberian masalah
dapat memahami dan menjelaskan sekatan atau partisi dan definisi
dari kombinasi dan banyaknya kombinasi dari masalah yang
diberikan.
2) Peneliti mengirimkan file kedalam WhatsApp Group yang berisi
aktivitas 3 terdiri dari masalah 8-11 yang akan dikerjakan kelompok
2, 5, 10, dan 11, Aktivitas 4 terdiri dari masalah 12-16 yang akan
dikerjakan kelompok 1, 6, 8, dan 9, dan aktivitas 2 masalah 17-19
yang akan dikerjakan kelompok 3, 4, dan 7. Serta meminta
kelompok yang telah ditentukan untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan dalam kelompok. Berikut file yang dikirimkan ke
whatsapp.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
Gambar 4. 60 Masalah Pertemuan 2
Peneliti: Silahkan berdiskusi dalam kelompok yang sama ya,
seperti pertemuan sebelumnya ya. Nanti saya juga akan
mengikuti diskusi, didalam kelompok kalian.
M1: Baik pak.
Peneliti: Proses diskusinya seperti pertemuan sebelumnya ya,
hasil diskusi jangan lupa dituliskan dengan rapih.
M2: Baik pak.
Berdasarkan masalah yang diberikan pada pertemuan ini,
diharapkan mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengeksplore
masalah yang diberikan dan dikerjakan secara berkelompok,
selanjutnya mahasiswa dapat menemukan penyelesaian dari masalah
yang diberikan. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari PMR yang
pertama yaitu: pengunaan konteks. Pengunaan konteks ini
diharapkan dapat membuat mahasiswa lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran karena masalah yang diberikan merupakan
masalah dalam kehidupan sehar-hari atau kontekstual.
3) Peneliti memberikan waktu sekitar 25-35 menit untuk berdiskusi
dalam kelompok. Selama proses diskusi Peneliti ikut membantu dan
mengawasi jalannya proses diskusi didalam grup kecil. Peneliti
membantu mahasiswa dengan memberikan pertanyaan menuntun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
yang akan menuntun mahasiswa untuk menemukan ide dari masalah
yang dibahas seperti informasi apa saja yang dapat diperloleh dari
masalah yang diberikan. Salah satu contoh percakapan di whatsapp
grup kecil.
Aktivitas 3
M1: Punyaku gini
M2: Punyaku ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
M3: Punyaku caranya gini
M4: Ya kayaknya aku salah.
M2: Berarti pakai kombinasi ya?
M1: Bisa gak sih, soalnya gak memperhatikan urutan.
M4: Menurutku sih bisa, soalnya ini gak memperhatikan
urutan.
M2: AB sama aja BA kan, itu kan orang jadinya sama.
M1: Yuk lanjut masalah selanjutnya.
Peneliti: Sudah paham belum?
M1: Sudah pak
M2: Sejauh ini sudah pak
Peneliti: Kalau sudah coba lanjutkan ya masalah selanjutnya.
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk
aktivitas 3 mahasiswa mengawali dengan memberikan dugaan awal
atas cara penyusunan didalam kamar dengan mengirimkan hasil
pekerjaan mereka masing-masing kedalam grup dimana rata-rata
pekerjaan melakukan pendataan, kemudain dari pekerjaan mereka
dilakukan diskusi untuk cara yang sesuai atau cocok yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari hasil diskusi
untuk masalah tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan
kombinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
Aktivitas 4
Peneliti: Peneliti: ayo teman-teman mulai berdiskusi.
M1: Pak yang masalah 12, orangnya ada 2, sementara berjabat
tangan dilakukan 2 orang, jadi berjabat tangan hanya
terjadi 1 kali, gitu gak pak?
Peneliti: Bagaimana pendapat yang lain? Misalkan orangnya A
dan B, maka bagaimana susunan jabat tangannya ?
M2: Susunannya A-B dan B-A. begini pak?
M3: A dan B berjabat tangan. Ada satu kali jabat tangan
Peneliti: AB sama enggak dengan BA?
M1: Sama
M4: Sama pak, karena orangnya ya sama A dan B
Peneliti: Oke benar ya. Kalau tiga orang bagaimana?
M1: 3 pak
M2: 3 pak AB, BC, dan AC
M3: 3 pak, berarti boleh menggunakan kombinasi pak?
Peneliti: Mengapa boleh?
M1: Karena tidak memperhatikan urutan pak
M3: Karena mendapatkan banyaknya susunan dari 𝑛 orang,
tanpa memperhatikan urutan.
Peneliti: Mengapa tidak memperhatikan urutan pak?
M2: Karena orang yang saling berjabat tangan.
M3: Karena orang pertama dan orang kedua kalau bersalaman
sama dengan orang kedua bersalaman dengan orang
pertama pak, jadi tidak memperhatikan urutan.
Peneliti: Peneliti: ok benar ya, silahkan dilanjutkan dan rapihkan
ya
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk
aktivitas 4 mahasiswa mengawali dengan memberikan dugaan awal
atas jawaban dari masalah yang diberikan, kemudian mahasiswa
menunjukan dan menjelaskan jawaban yang telah diperoleh serta
masing-masing memberikan pendapat mengenai jawaban yang telah
diperoleh. Dari hal tersebut diketahui bahwa mahasiswa sudah
memahami maksud dari soal berserta cara yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
Aktivitas 5
M1: Masalah 17 pakai kombinasi enggak teman-teman?
M2: Iya menurutku juga pakai kombinasi.
M3: Sepertinya iya deh?
Peneliti: Mengapa pakai kombinasi?
M4: Karena tidak memperhatikan urutan pak
M1: Karena diambil 2 bola sekaligus
Peneliti: Mengapa diambl 2 bola sekaligus menggunakan
kombinasi?
M2: M2: karena misakan pengambilan bola H1K1 dan K1HI
dianggap sama.
Peneliti: Oke benar ya. Lanjutkan
M3: Teman-temana masalah 18 pakai kombinasi juga ya?
M4: Menurutku juga iya, kombinasi 4 dari 8
M1: Sepertinya begitu
Peneliti: Mengapa pakai kombinasi 4 dari 8?
M2: Karena dalam mengerjakan soal tidak memperhatikan
urutan pak, misalnya dia mengerjakan nomor 4, 5, 6, 7
atau 5, 4, 7, 6 dianggap sama (karena mengerjakan nomor
4-7) Apakah begitu pak?
M1: Karena masih kurang 4 pak soal yang harus dikerjakan
dari 8 soal yang tersisa pak.
M4: Mengapa kombinasi 4 dari 8? Karena 4 soal sudah wajib
dikerjakan. sehingga tinggal 8 soal yang tersisa, dan soal
yang harus dikerjakan ada 8, karena 4 soal sudah
dikerjakan maka tinggal 4 pak.
Peneliti: Oke benar ya. Silahkan dilanjutkan, dan dilengkapi ya
Dari dialog di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk
aktivitas 5 mahasiswa mengawali dengan memberikan dugaan awal
atas cara penyelesaian menggunakan kombinasi, selanjutnya
mahasiswa menjelaskan alasan mengapa bisa diselesaiakn
menggunakan kombinasi. Dari hal tersebut diketahui bahwa
mahasiswa sudah bisa menentukan perbedaan penggunaan
kombinasi atau permutasi dari masalah yang diberikan.
Berdasarkan diskusi yang terjadi didalam kelompok untuk
aktivitas 3, aktivitas 4 dan aktivitas 5 dan pemberian arahan yang
diberikan peneliti selama proses diskusi, maka dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa didalam masing-masing kelompok dapat
menyelesaikan permasalahan yang diberikan dimana untuk aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
3 mahasiswa dapat mengetahui maksud dari sekatan atau partisi,
aktivitas 4 mahasiswa sudah bisa memahami kombinasi adalah
partisi yang terdiri dari 2 sekatan, dan aktivitas 5 mahasiswa sudah
banyaknya kombinasi.
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan didalam kelompok
untuk membahas aktivitas 3, akktivitas 4, dan aktivitas 5, langkah
penyelesaian untuk masing-masing masalah diselesaikan dengan
terstruktur diawali dengan informasi yang diketahui dari soal, apa
yang ditanyakan dan penyelesaian yang harus dilakukan. Dalam
menyelesaikan aktivitas 3, mahasiswa mengawali dengan mencari
informasi apa saja yang diketahui yaitu ketentuan penempatan
didalam kamar, cara menempatkan didalam kamar dan menghitung
banyak cara menempatkan orang didalam kamar. Untuk aktivitas 4,
mahasiswa dapat menyelesaikan kombinasi dengan tepat. Untuk
aktivitas 5, mahasiswa dapat menyelesaiakan banyaknya kombinasi
dengan tepat.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan dan model yang diperoleh
dari masalah kontekstual yang ada, terjadi sebuah proses
matematisasi dari pengetahuan matematika tingkat konkret
mahasiswa menuju matematika tingkat formal. Hal ini sesuai dengan
karakteristik PMR yang kedua yaitu: penggunaan model untuk
matematisasi progresif.
Pengunaan model mengartikan suatu bentuk representasi dari
masalah yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kemajuan pengatahuan mahasiswa, mengubah masalah kontekstual
yang diberikan menjadi sebuah model matematika. Dari aktivitas 3,
mahasiswa diminta untuk menentukan banyaknya cara
menempatkan sejumlah mahasiswa kedalam kamar dan mahasiswa
membuat sketsa atau gambar yang dapat mewakili masalah yang
diberikan, diawali dengan memberikan indeks terhadap masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
masing nama, mengetahui cara menempatkan kedalam kamar, dan
menghitung banyak cara yang dapat terjadi. Dari aktivitas 4,
mahasiswa diminta untuk menentukan banyak jabat tangan yang
terjadi dari 𝑛 orang yang hadir dan mahasiswa harus menyelesaikan
sesuai masalah yang diberikan karena masing-masing masalah
jumlah orang berbeda-beda, sebelum menentukan banyak jabatan
yang terjadi jika setiap orang harus berjabat tangan. Dari aktivitas 5
mahasiswa harus mengumpulkan informasi apa saja yang diketahui
dari masalah yang diberikan, menentukan teknik yang sesuai dengan
yang ditanyakan pada soal dan menyelesaikan masalah sesuai
dengan informasi yang diperoleh.
4) Peneliti menunjuk kelompok secara acak yang mengerjakan
aktivitas 3, aktivitas 4 dan aktivitas 5 untuk mengirimkan hasil
diskusi kelompok kedalam grup besar berupa foto dan penjelasan
mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut. Untuk membahas
aktivitas 3, Peneliti meminta, kelompok 2 untuk mengirimkan hasil
pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas, untuk membahas
aktivitas 4 Peneliti meminta kelompok 9 untuk mengirimkan hasil
pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas, dan untuk membahas
aktivitas 5 Peneliti meminta, kelompok 7 untuk mengirimkan hasil
pekerjaan dan penjalasan kedalam grup kelas.
5) Peneliti mengajak mahasiswa berdiskusi untuk membahas hasil
diskusi dari kelompok yang telah mengirimkan hasil ke grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
Gambar 4. 61 Pekerjaan Mahasiswa
Aktivitas 3
Peneliti: Baik mari kita cermati masalah 8 ya. Susunan kamar 2
Ani, kamar 1 Desi, Dita sama tidak dengan Susunan
kamar 2 :Ani, kamar 1 : Dita, Desi ?
M1: Sama pak
M2: Sama
Peneliti: Mengapa sama?
M3: Karena orangnya sama pak jadi dianggap 1
M4: Sama pak, karena dsei dan dita berada di satu kamar.
M5: Karena urutan tidak diperhatikan pak
M6: Sama pak, karena dalam penentuan tidk terkait dengan
posisi
Peneliti: Benar ya, karena ini kasus penempatan didalam kamar,
tidak memperhatikan cara masuk atau posisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
penempatan di tempat tidurnya jadi urutan Desi, Dita
dan Dita, Desi sama saja.. Oke, mengapa pada kasus ini
menggunakan kombinasi?
M7: Karena tidak memperhatikan urutan pak
M8: Karena kombinasi tidak memperhatikan urutan pak
M9: Karena tidak memperhatikan urutan pak.
Peneliti: Benar ya. Mengapa menggunakan 3C2?
M10: Jumlah orangnya dan 2 adalah jumlah orang yang bisa
masuk dikamar 1.
M11: Seharusnya 3C2 pak, karena diambil 2 orang dari 3
orang pak untuk ditempatkan pada kamar 1 yang
memuat 2 orang.
Peneliti: Ok benar ya . Terus yang 1c1menyatakan apa?
M12: Sisa dari 3 orang kan 1 orang akan dimasukkan kekamar
yang kapasitasnya 1
M13: Dikamar 2 memuat 1 orang dan sisanya tinggal 1 jadi
1C1
M14: Karena sudah diambil 2 orang maka 3 − 1 tinggal 2
orang yang tersisa, sehingga menjadi 1C1.
Peneliti: Oke benar ya. Terus mengapa 3C2 dikalikan dengan
1C1, kenapa tidak dijumlahkan?
M15: Karena prinsip perkalian dan penjumlahan pak
M16: Karena menyatakan dan pak
Peneliti: Lengkapnya bagaimana kok bisa tiba-tiba muncul dan?
M17: 3C2 × 1C1 = kan berarti 2 orang ddan 1 orang pak
jumlah orangnya kan 3
M28: Kamar 1 ada …… dan kamar 2. Gitu pak?
Peneliti: Kurang lengkap ya, lengkapnya. Banyaknya cara
memasukkan 2 orang di kamar dua dan I orang di kamar
pertama. Ok silahkan dilanjutkan lagi ya
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 3, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang ada
dengan menggunakan kombinasi karena pada masalah penempatan
orang kedalam kamar yang dikerjakan urutan tidak di perhatikan,
dan (2) mahasiswa dapat menjelasakan dengan detail mengenai
langkah penyelesaian yang digunakan dan mempertanggung
jawabkan apa yang telah mereka kerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
Aktivitas 4
Gambar 4. 62 Pekerjaan Mahasiswa
Aktivitas 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Peneliti: Baik teman-teman, mengapa kasus ini bisa menggunakan
kombinasi?
M21: Karena tidak memperhatikan urutan
M2: Karena tidak memperhatikan urutan pak, dalam berjabat
tangan
Peneliti: Mengapa tidak memperhatikan urutan?
M3: Karena dalam 1 kali jabat tangan terdapat 2 orang.
M4: Karena jabat tangan AB sama halnya dengan BA
M5: Karena tidak memperhatikan urutan saat berjabat tangan
pak, misalkan orang pertama memulai jabat tangan
dengan orang kedua, sama saja dengan orang kedua
memulai jabat tangan dengan orang pertama.
M6: Karena jika A bersalaman dengan B maka sama saja
dengan B bersalaman dengan A
Peneliti: Ok benar ya, kalau ada tiga yang akan jabat tangan ada
berapa kemungkinan?
M7: 3 pak
M8: 3 pak
Peneliti: Darimana 3?
M9: AB, BC, dan AC
M10: BA, BC dan CA
Peneliti: Oke benar ya, kalau 4?
M11: AB, AC, AD, BC, BD, dan CD
M12: DC, DB, DA, CB, CA, dan BA
Peneliti: Ok, kalau 10 orang?
M13: 45 pak
M14: 10!
8!2!= 45
M15: 10C2 = 45
Peneliti: Oke benar ya, 10C2= 45. Nah kalau ada n orang, ada
berapa jabat tangan yang terjadi?
M16: 𝑛𝐶2
M17: 𝑛!
2!(𝑛−2)!
Peneliti: Oke benar ya.
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 4, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang ada
dengan menggunakan kombinasi karena pada masalah jabat tangan
yang dikerjakan urutan tidak di perhatikan, (2) mahasiswa dapat
menjelasakan dengan detail mengenai langkah penyelesaian yang
digunakan dan mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
kerjakan, dan (3) mahasiswa dapat membuat bentuk umum
penyelesaian untuk 𝑛 orang yang berjabat tangan.
Aktivitas 5
Gambar 4. 63 Pekerjaan Mahasiswa Aktivitas 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
Peneliti: Kok disusunan tersebut tidak ada H2H1 ya, kenapa?
M1: Karena diambil sekaligus dimana tidak memperhatikan
urutan, H1H2=H2H1.
M2: Karena H1H2=H2H1
Peneliti: Kenapa sama?
M3: Karena pengambilan 2 sekaligus
M4: Karena pengambilannya bareng
M5: Karena pengambilan 2 sekaligus pak
Peneliti: Oke benar ya, karena pengambilannya 2 sekaligus. Kalau
begitu bisa tidak pakai kombinasi?
M6: Bisa pak
M7: Bisa Pak
Peneliti: Kombinasi berapa?
M8: 9C2
M9: 9C2 pak
M10: 9C2
M11: 2 dari 9 pak
Peneliti: Ok 9 dari mana? Dua dari mana?
M12: Dari jumlah bola keseluruhan
M13: 9 jumlah bolanya. 2 yg diambil
M14: 9 dari banyak bola dan 2 yang diambil
Peneliti: Ok benar ya, lanjut masalah selanjutnya. Kok masalah 18
pakai kombinasi ya?
M15: Tidak memperhatikan urutan yang di kerjakan pak
M16: Karena milih soalnya bebas pak nggak memperhatikan
urutan gitu
Peneliti: Ok benar ya. Tapi kok kombinasinya 8C4 ya, kan soalnya
ada 12? Mengapa tidak 12C4?
M17: Kan itu pak ada 4 soal yang wajib d kerjakan gitu pakk
M18: Kan sudah dikurangi yang wajib dikerjakan pak, jadi yg
tersisah 8 soal pak
M19: Karena 4 soal sudah wajib dikerjakan, jadi tinggal 8 soal
lagi pak
M20: Yang 4 soal wajib dikerjakan, jadi tersisa 8 soal
Peneliti: Ya benar ya, karena 4 soal wajib dikerjakan, sehingga
tinggal 8 yang bisa dipilih dan dari 8 wajib milih 4.
Berdasarkan dialog diatas yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 5, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan langkah penyelesaian sesuai dengan masalah yang ada
dengan menggunakan kombinasi karena pada masalah yang
dikerjakan urutan tidak di perhatikan, (2) mahasiswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
menjelaskan dengan detail mengenai langkah penyelesaian yang
digunakan dan mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka
kerjakan, dan (3) mahasiswa mampu menemukan menganalisis
masalah yang diberikan dan dikaitkan dengan teknik yang digunakan
yaitu kombinasi.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan dalam membahas
aktivitas 3, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dapat
menentukan semua informasi dari masalah yang diberikan, (2)
mahasiswa dapat membedakan bentuk kejadian yang dihasilkan
berdasarkan cara penempatan kejadian, (3) mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah dengan informasi yang diperoleh dan (4)
mahasiswa dapat menjelaskan dengan detail mengenai kejadian
yang dihasilkan.
Berdasarkan transkrip percakapan untuk penjelasan aktivitas
3, aktivitas 4, dan aktivitas 5, maka terlihat bahwa mahasiswa dalam
menyelesaikan masalahnya yang diberikan selalu diawali dengan
mengumpulkan informasi apa saja yang diperoleh dari masalah yang
diberikan, mahasiswa saling berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaiakan masalah yang diberikan, dan mahasiswa mampu
menjelaskan apa yang telah dikerjakan dengan detail. Hal ini sesuai
dengan karekteristik dari PMR yang ke 3 dan ke 4 yaitu
Pemanfaatan Hasil Konstruksi Siswa dan Interkativitas.
Pemanfaatan hasil konstruksi siswa ini digunakan sebagai salah satu
landasan yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan
siswa, dimana hasil konstruksi yang digunakan untuk aktivitas 3
dapat menjadi dasar untuk menyelesaikan aktivitas 4 dan aktivitas 5.
Sedangkan untuk pemanfaatan untuk interkativitas bermanfaat
untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif dari
mahasiswa. Dari interaksi-interaksi yang dilakukan oleh mahasiswa-
mahasiswa dan mahasiswa-Peneliti, diharapakan dapat membantu
mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
6) Peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi kelompok yang
dikirimkan, jika terjadi kekeliruan dalam pengerjaan ataupun ada
masalah lain yang ingin ditanyakan. Namun untuk aktivitas 4 dan 5
tidak terjadi pembahasan yang lebih lanjut. Untuk aktivitas 3 ada
diskusi mengenai masalah yang lebih luas.
Aktivitas 3
Peneliti: Apakah masalah 8 bisa diselesaikan dengan 3!
2!1!. Kalau
bisa mengapa, jika tidak bisa mengapa?
M1: Bisa pak
M2: Bisa pak, karena masalah 8 tidak memperhatikan
urutan.
Peneliti: Mengapa bisa, coba tunjukkan prosesnya sehingga bisa
dikerjakan dengan 3!
2!1!?. Apakah 3C2 × 1C1 =
3!
2!1!, jika
iya tunjukkan, jika tidak tunjukkan.
M3: Yah tidak sama sih pak, kebetulan hasilnya sama.
Peneliti: Kalau begitu coba tulis proses perkalian dari 3C2×1C1
M4: 3C2×1C1= 3!
2!1!×
1!
0!1!
Peneliti: Coba diperhatikan ya
Jadi 3C2 × 1C1 sama tidak dengan 3!
2!1!
M5: Sama pak
M6: Sama pak
Peneliti: Kalau begitu 3!
2!1!, dari kasus ini, 3! Menyatakan apa, 2!
Menyatakan apa, dan 1! Menyatakan apa?
M7: 3! Menyatakan jumlah susunan dari 3 orang, lalu 2! Menyatakan susunan dari 2 orang dalam 1 kamar dan
1! Menyatakan susunan 1 orang dalam 1 kamar.
M8: 3! Menyatakan jumlah keseluruhan orang. 2! Kapasitas
kamar 1, dan 1! Kapasistas kamar 2
Peneliti: Jadi 3! Menyatakan banyaknya orang yang akan dibagi,
2! Menyatakan yang masuk kamar dua, dan 1!
Menyatakan banyaknya orang yang masuk ke kamar 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
Oke inilah yang didalam teori peluang yang disebut
sekatan.
M9: Berarti kalau missal mau dituliskan langung, gak perlu
tulis 3C2 gitu pak?
Peneliti: Iya boleh tulis langsung, jadi itu sudah merupakan hasil
perkalian 3C2 dan 1C1. Boleh, karena ini menggunakan
konsep sekatan.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa sudah mampu menjelaskan bilang yang dituliskan itu
merepresentasikan sesuatu misalnya dalam penyelesaian masalah
diatas 3! menyatakan jumlah susunan dari 3 orang, lalu 2!
menyatakan susunan dari 2 orang dalam 1 kamar dan 1! menyatakan
susunan 1 orang dalam 1 kamar. Hal ini sesuai dengan karakteristik
PMR yang ke 3 yaitu: Pemanfaatan Hasil Konstruksi Mahasiswa.
Mahasiswa sudah mempunyai konstruksi mengenai konsep dari
masalah yang dikerjakan, dengan adanya diskusi yang dilakukan
akan semakin memperkuat pengetahuan yang dimiliki mahasiswa
mengenai konsep sekatan.
7) Peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan hari ini berdasarkan masing-masing
masalah dan aktivitas yang telah dilakukan.
Aktivitas 3
M1 Mengetahui banyaknya cara menyekat/ partisi 𝑛 objek
yang berbeda kedalam 𝑟 sel yang masing-masing terdiri
dari 𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ = 𝑟 atau dapat ditulis 𝑛!
𝑛1!𝑛2!…𝑛𝑟!
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan dengan banyaknya cara menyekat/ partisi 𝑛
objek yang berbeda kedalam 𝑟 sel yang masing-masing terdiri dari
𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ = 𝑟 atau dapat ditulis 𝑛!
𝑛1!𝑛2!…𝑛𝑟! bahasanya sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
berdasarkan pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang telah
dikerjakan.
Aktivitas 4
M1: Kombinasi adalah sekatan yang hanya memiliki tepat
dua sekat
M2: Mempelajari kombinasi adalah partisi yang terdiri atas
2 sekatan, dimana sekatan pertama terdiri dari 𝑟 elemen
dan sekat kedua terdiri dari 𝑛 − 𝑟 elemen.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat membuat kesimpulan dari masalah yang diberikan
yaitu kombinasi adalah sekatan yang hanya memiliki tepat 2 sekat
dengan bahasanya sendiri berdasarkan pengalaman dalam
menyelesaikan masalah yang telah dikerjakan.
Aktivitas 5
M1: Mempelajari cara menghitung banyaknya kombinasi.
Dari dialog di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mahasiswa dapat memahami penggunaan kombinasi dalam
menyelesaiakn masalah yang diberikan dengan adanya latihan
tersebut akan membuat mahasiswa lebih memahami dan memaknai
kombinasi.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari aktivitas 3 ,
aktivitas 4, dan aktivitas 5, dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa
sudah dapat menyimpulkan tujuan yang ingin dicapai untuk masing-
masing masalah atau aktivitas. Hal ini sesuai dengan karakteristik ke
5 dari PMR yaitu: Keterkaitan. Melalui keterkaitan dalam
pembelajaran kali ini diharapakan mahasiswa dapat membangun
beberapa konsep sekaligus dari beberapa masalah atau aktivitas yang
diberikan terkait materi permutasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
Berdasarkan uraian mengenai implementasi langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan 1 berdasarkan
karakteristik PMR, yaitu:
1) Penggunaan konteks tahap ini muncul pada bagian pemberian,
aktivitas 3, aktivitas 4, dan aktivitas 5
2) Pengunaan model untuk matematisasi progresif tahap ini
muncul pada bagian diskusi mahasiswa dalam kelompok untuk
membuat model dari aktivitas 3, aktivitas 4, dan aktivitas 5
3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa tahap ini muncul pada
bagian mahasiswa menyelesaiakan model yang telah dibuat dari
masalah yang diberikan.
4) Interaktivitas tahap ini muncul pada bagian mahasiswa
melakukan diskusi antara mahasiswa-mahasiswa, dan
mahasiswa-peneliti
5) Keterkaitan tahap ini muncul mahasiswa dapat menyimpulan
tujuan dari masing-masing aktivitas 3, aktivitas 4, dan aktivitas
c. Implementasi Pembelajaran Pertemuan 3
1) Dosen mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan
mengecek keadaan mahasiswa serta menyampaikan agenda
pembelajaran hari ini di WhatsApp Group .
2) Dosen memberikan tes mengenai permutasi dan kombinasi, soal
dikirim di Whatsapp Group, dan meminta mahasiswa untuk
mencermati aturan pengerjaan tes yang sudah diberikan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengerjaan dan pengumpulan. Tes diberikan
hari rabu, 16 September 2020, berikut soal tes yang diberikan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
Gambar 4. 64 Soal Tes Uji Pemahaman
Jadi, untuk implementasi pembelajaran pada pertemuan 3 kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui kemampuan
representasi matematis mahasiswa setelah melakukan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan PMR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
3. Deskripsi Hasil Tes tertulis
Peneliti akan mengadakan tes tertulis pada tanggal 16 September
2020 setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan kepada mahasiswa
semester 3 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta pada mata kuliah teori peluang pada materi
permutasi dan kombinasi menggunakan pendekatan PMR. Tes tertulis
akan dilakukan pada pertemuan ketiga dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan representasi matematis mahasisiwa, masalah yang diberikan
berupa permasalahan yang berkaitan dengan permutasi dan kombinasi
dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti memberikan 4 masalah yang terkait
dengan permutasi dan kombinasi sebagai berikut:
Gambar 4. 65 Soal Tes Uji Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Berikut ini akan disajikan hasil tes mahasiswa yang akan
dideskripsikan berdasarkan kemampuan representasi matematis matematis
pada kelompok jawaban yang sama.
Masalah Pertama
Hasil tes pada masalah pertama ada tiga kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Pertama
Ada 21 mahasiswa menyelesaikan masalah pertama dengan cara
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
Gambar 4. 66 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama
Kelompok Jawaban Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
mengelompokkan atau membaginya menjadi 9 kasus yaitu: (1) terambil
pertama dan kedua tidak mendapat hadiah, (2) terambil pertama dan
kedua motor, (3) terambil pertama dan kedua mobil, (4) terambil
pertama tidak berhadiah dan terambil kedua motor, (5) terambil
pertama tidak berhadiah dan terambil kedua mobil, (6) terambil pertama
motor dan terambil kedua mobil, (7) terambil pertama motor dan
terambil kedua tidak berhadia, (8) terambil pertama mobil dan terambil
kedua tidak berhadiah, dan (9) terambil pertama mobil dan terambil
kedua tidak berhadiah. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk 9 kasus tersebut, cara
untuk menghitung yaitu menggunakan permutasi dikarenakan pada
proses pengambilan undian tidak berlaku pengembalian dan
pengambilan dilakukan satu per satu sehingga cocok untuk
menggunakan permutasi dan berdasarkan 9 kasus tersebut juga
menggunakan konsep perkalian dimana terdapat kata hubung danyang
memisahkan masalah satu dengan masalah berikutnya yang berada
pada kasus yang sama.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari 9 kasus tersebut
untuk memperoleh kesimpulan ahkir yaitu banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang konsumen
pada toko tersebut sebanyak 9 kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 5 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 6 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 7 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 8 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 9
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah pertama mampu merepresentasikan cara pengambilan undian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
tersebut yang dibagi-bagi menjadi 9 kasus berdasarkan apa yang telah
diketahui. Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang sesuai
dengan pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian yaitu
menggunakan permutasi, (2) dari jawaban mahasiswa mampu membuat
model matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu cara
pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian mengunakan
metode permutasi dan kata hubung dan yang memisahkan kejadian satu
dengan kejadian yang lain yang berada pada kasus yang sama itu
menggunakan konsep perkalian sehingga diperoleh 𝑃𝑟𝑛 ×.𝑃𝑟
𝑛 (3)
berdasarkan penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan
sebagai permutasi dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
dan yang memisahkan kejadian yang satu dengan yang lain. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah
yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau
teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat
menentukan banyaknya kemungkinan dari percobaan pengambilan
hadiah kejutan dari seorang konsumen pada toko. Kesimpulan yang
diperoleh untuk kelompok jawaban pertama memenuhi empat indikator
kemampuan representasi matematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Pertama
Ada empat mahasiswa menyelesaikan masalah pertama dengan
cara sebagai berikut:
Gambar 4. 67 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama
Kelompok Jawaban Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kedua ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
mengelompokkan atau membaginya menjadi 6 kasus yaitu: (1) terambil
pertama dan kedua mobil, (2) terambil pertama dan kedua motor, (3)
terambil pertama dan kedua tidak berhadiah, (4) terambil pertama mobil
dan terambil kedua motor, (5) terambil pertama mobil dan terambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
kedua tidak berhadiah, dan (6) terambil pertama motor dan terambil
kedua tidak berhadiah,. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk 6 kasus tersebut, cara
untuk menghitung yaitu menggunakan permutasi dikarenakan pada
proses pengambilan undian tidak berlaku pengembalian dan
pengambilan dilakukan satu per satu sehingga cocok untuk
menggunakan permutasi dan berdasarkan 6 kasus tersebut juga
menggunakan konsep perkalian dimana terdapat kata hubung danyang
memisahkan masalah satu dengan masalah berikutnya yang berada
pada kasus yang sama.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari 6 kasus tersebut
untuk memperoleh kesimpulan ahkir yaitu banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang konsumen
pada toko tersebut sebanyak 9 kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢ℎ 3 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 5 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 6
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah pertama mampu merepresentasikan cara pengambilan undian
tersebut yang dibagi-bagi menjadi 6 kasus berdasarkan apa yang telah
diketahui, hanya saja dalam melakukan pendatan kedalam beberapa
kasus ada 3 kasus yang terlewatkan dalam pendataan yang dilakukan
yaitu (1) terambil pertama motor dan terambil kedua mobil, (2) terambil
pertama tidak berhadiah dan terambil kedua motor, dan (3) terambil
pertama tidak berhadiah dan terambil kedua mobil. 3 kasus ini bisa
terlewatkan dalam proses pendataan mungkin dikarenakan mahasiswa
menganggap kejadian terambil pertama mobil dan terambil kedua
motor sama dengan terambil pertama motor dan terambil kedua mobil.
Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyak kemungkinan, yang sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian yaitu menggunakan
permutasi, (2) dari jawaban mahasiswa mampu membuat model
matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan
satu per satu dan tanpa pengembalian mengunakan metode permutasi
dan kata hubung dan yang memisahkan kejadian satu dengan kejadian
yang lain yang berada pada kasus yang sama itu menggunakan konsep
perkalian sehingga diperoleh 𝑃𝑟𝑛 ×.𝑃𝑟
𝑛 (3) berdasarkan penyelesaian
yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai permutasi dan ×
yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan
kejadian yang satu dengan yang lain. Setelah mahasiswa melibatkan
ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4)
mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga
secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya
kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok
jawaban pertama memenuhi empat indikator kemampuan representasi
matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
c. Kelompok Jawaban Ketiga Masalah Pertama
Ada 17 mahasiswa menyelesaikan masalah pertama dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 68 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama
Kelompok Jawaban Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang ketiga ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
langsung menggunakan cara permutasi untuk menghitung banyaknya
kemungkinan yang terjadi. Mahasiswa langsung menggunakan
permutasi karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari soal yaitu
pengambilan dilakuakn satu per satu tanpa pengembalian sehingga
mahasiswa langsung mengunakan permutasi.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu langsung
menghitung menggunakan rumus dari permutasi yaitu 𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)!
Dengan 𝑛 = 20 dan 𝑟 = 2. 𝑛 merepresentasikan banyaknya kartu
undian(mobil. Motor, dan tidak berhadiah) dan r merepresentasikan
kartu yang akan diambil.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
masalah pertama mampu merepresentasikan cara pengambilan undian
tersebut yang dikerjakan tanpa pembagian kasus melainkan hanya 1
kasus saja yaitu pengambilan 2 kartu undian yang akan diambil satu
persatu tanpa pengembalian dari jumlah 20 kartu undian (8 kartu motor,
5 kartu mobil, dan7 kartu tidak berhadiah).Mahasiswa juga sudah bisa
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyak
kemungkinan, yang sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian yaitu menggunakan permutasi , (2) dari jawaban
mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi yang
telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian mengunakan metode permutasi𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)! (3)
berdasarkan penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan
sebagai permutasi, 𝑛 merepresentasikan sebagai total jumlah kartu
undian, dan 𝑟 merepresentasikan jumlah kartu yang akan diambil.
Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian
masalah yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-
langkah penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-
kata atau teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah
dapat menentukan banyaknya kemungkinan dari percobaan
pengambilan hadiah kejutan dari seorang konsumen pada toko.
Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban pertama
memenuhi empat indikator kemampuan representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
d. Kelompok Jawaban Keempat Masalah Pertama
Ada tiga mahasiswa menyelesaikan masalah pertama dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 69 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Pertama
Kelompok Jawaban Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang ketiga ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut. Mahasiswa
langsung menggunakan proses penjumlahan untuk kemungkinan
kejadian pengambilan kartu pertama dan kartu kedua berdasarkan
informasi yang diperoleh dari soal yaitu pengambilan dilakuakn satu
per satu tanpa pengembalian.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu langsung
menghitung banyaknya kemungkingan terambil kartu pertama pada
kejadian pertama yaitu ada 20 kartu selanjutnya karena pengambilan
tanpa pengembalian maka untuk pengambilan kartu kedua tersisa 19
kartu. Untuk banyaknya pengambilan kartu pertama dan kartu kedua
sebanyak 20 + 19 = 39 cara.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
masalah pertama tidak mampu merepresentasikan cara pengambilan
undian tersebut. Mahasiswa juga masih keliru dalam menentukan cara
apa yang digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang
sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian, (2)
dari jawaban mahasiswa tidak mampu membuat model matematis dari
informasi yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan
tanpa pengembalian .(3) berdasarkan penyelesaian yang dilakukan
mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu + yang
merepresentasikan sebagai penjumlahan yang membedakan kasus
pengambilan pertama dan kedua. Hanya saja ekspresi yang digunakan
masih tidak tepat seharusnya ekpresi yang digunakan yaitu × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan kejadian
yang satu dengan yang lain. Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi
matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4) mahasiswa
dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika,
sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga secara
keseluruhan mahasiswa tidak dapat menentukan banyaknya
kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok
jawaban kempat tidak memenuhi empat indikator kemampuan
representasi matematis
Jadi, dari tiga kelompok jawaban untuk masalah satu, dapat
disimpulkan bahwa 42 mahasiswa sudah dapat melakukan membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi, membuat
persamaan atau model matematis, menyelesaiakan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan dan tiga mahasiswa tidak
dapat melakukan membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang
dihadapi, membuat persamaan atau model matematis, menyelesaiakan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
Masalah Kedua
Hasil tes pada masalah kedua ada tiga kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Kedua
Ada 36 mahasiswa menyelesaikan masalah kedua dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 70 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua
Kelompok Jawaban Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
mengelompokkan atau membaginya menjadi 3 kasus yaitu: (1) mobil
pertama memuat 6 orang dan mobil kedua memuat 2 orang, (2) mobil
pertama memuat 5 orang dan mobil kedua memuat 3 orang, dan (3)
mobil pertama memuat 4 orang dan mobil kedua memuat 4 orang.
Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa menghitung banyaknya
cara yang mungkin untuk 3 kasus tersebut, cara untuk menghitung yaitu
menggunakan kombinasi dikarenakan pada misal: di mobil pertama
berisikan ABCD akan sama dengan BCDA dikarenakan meraka berada
didalam mobil yang sama, sehingga tidak memperhatikan urutan dan
cocok untuk menggunakan kombinasi dan berdasarkan 3 kasus tersebut
juga menggunakan konsep perkalian dimana terdapat kata hubung dan
yang memisahkan mobil pertama dan mobil kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari 3 kasus tersebut
untuk memperoleh kesimpulan ahkir yaitu banyaknya cara
menempatkan 8 mahasiswa kedalam dua mobil sebanyak 3 kasus:
𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 +
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah kedua
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
kedua mampu merepresentasikan cara menempatkan 8 orang kedalam
mobil yang bagi-bagi menjadi 3 kasus. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya car
acara menempatkan 8 orang ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan
kombinasi, (2) dari jawaban mahasiswa mampu membuat model
matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu cara menempatkan
8 orang kedalam mobil yaitu mengunakan metode kombinasi dan kata
hubung dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua
menggunakan konsep perkalian sehingga diperoleh 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 (3)
berdasarkan penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan
sebagai kombinasi dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah
yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau
teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat
menentukan banyaknya cara menempatkan 8 mahasiswa kedalam dua
mobil. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban pertama
masalah kedua memenuhi empat indikator kemampuan representasi
matematis
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Kedua
Ada lima mahasiswa menyelesaikan masalah kedua dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 71 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua
Kelompok Jawaban Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kedua ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
mengelompokkan atau membaginya menjadi 3 kasus yaitu: (1) mobil
pertama memuat 6 orang dan mobil kedua memuat 2 orang, (2) mobil
pertama memuat 5 orang dan mobil kedua memuat 3 orang, dan (3)
mobil pertama memuat 4 orang dan mobil kedua memuat 4 orang.
Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa menghitung banyaknya
cara yang mungkin untuk 3 kasus tersebut, cara untuk menghitung yaitu
menggunakan kombinasi dikarenakan pada misal: di mobil pertama
berisikan ABCD akan sama dengan BCDA dikarenakan meraka berada
didalam mobil yang sama, sehingga tidak memperhatikan urutan dan
cocok untuk menggunakan kombinasi dan berdasarkan 3 kasus tersebut
juga menggunakan konsep perkalian dimana terdapat kata hubung dan
yang memisahkan mobil pertama dan mobil kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari 3 kasus tersebut
untuk memperoleh kesimpulan ahkir yaitu banyaknya cara
menempatkan 8 mahasiswa kedalam dua mobil sebanyak 3 kasus:
𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 + 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 . Hanya saja dalam proses
perhitungan menggunakan kombinasi mahasiswa masih keliru dalam
menentukan banyaknya kombinasi di kasus 1 mahasiswa menulis
bentuk kombinasi 𝐶66 ×.𝐶2
4, seharusnya yang harus ditulis mahasiswa
𝐶68 ×.𝐶2
2, begitu pun dengan kasus 2 bentuk kombinasi yang ditulis
mahasiswa 𝐶56 ×.𝐶3
4, seharusnya yang harus ditulis mahasiswa 𝐶58 ×.𝐶3
3
dan di kasus 3 mahasiswa menulis bentuk kombinasi 𝐶46 ×.𝐶4
4,
seharusnya yang harus ditulis mahasiswa 𝐶48 ×.𝐶4
4
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah kedua
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
kedua mampu merepresentasikan cara menempatkan 8 orang kedalam
mobil yang bagi-bagi menjadi 3 kasus. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya car
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
acara menempatkan 8 orang ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan
kombinasi hanya saja dalam menentukan bentuk dari kombinasi
mahasiswa masih mengalami kekeliruan, (2) dari jawaban mahasiswa
mampu membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh
yaitu cara menempatkan 8 orang kedalam mobil yaitu mengunakan
metode kombinasi dan kata hubung dan yang memisahkan mobil
pertama dengan mobil kedua menggunakan konsep perkalian sehingga
diperoleh 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 , hanya saja dari model matematis yang dibuat
mahasiswa masih tidak tepat (3) berdasarkan penyelesaian yang
dilakukan mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi dan ×
yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan
mobil pertama dengan mobil kedua. Setelah mahasiswa melibatkan
ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4)
mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga
secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya
cara menempatkan 8 mahasiswa kedalam dua mobil. Kesimpulan yang
diperoleh untuk kelompok jawaban kedua masalah kedua memenuhi
tiga indikator kemampuan representasi matematis yaitu membuat
gambar sebagai representasi matematis, menyelesaiakan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
c. Kelompok Jawaban Ketiga Masalah Kedua
Ada empat mahasiswa menyelesaikan masalah ketiga dengan
cara sebagai berikut:
Gambar 4. 72 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Kedua
Kelompok Jawaban Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang ketiga ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan tidak membagi menjadi
beberapa kasus melainkan langsung dikerjakan. Mahasiswa dalam
kelompok yang ketiga ini hanya menuliskan kembali kapasitas dari
mobil pertama dan kedua. Selanjutnya mahasiswa menghitung
banyaknya cara yang mungkin untuk kasus tersebut, cara untuk
menghitung yaitu menggunakan kombinasi dikarenakan pada misal: di
mobil pertama berisikan ABCD akan sama dengan BCDA dikarenakan
meraka berada didalam mobil yang sama, sehingga tidak
memperhatikan urutan dan cocok untuk menggunakan kombinasi dan
berdasarkan kasus tersebut juga menggunakan konsep perkalian
dimana terdapat kata hubung dan yang memisahkan mobil pertama dan
mobil kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan terhadap kasus yang telah dibuat. Hanya saja dalam proses
pengerjaan mahasiswa tidak membagikan kedalam beberapa kasus
yang menyebabkan perhtiungan juga tidak tepat dan dalam pengubahan
menjadi model matematis juga masih keliru, mahasiswa menuliskan
𝐶68 ×.𝐶4
8, dalam model matematis yang dibuat masih kurang tepat
karena kejadian pertama akan mempengaruhi kejadian kedua maka
model matematis yang akan terbentuk seharusnya menjadi 𝐶68 ×.𝐶2
2,
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah kedua
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
kedua tidak mampu merepresentasikan cara menempatkan 8 orang
kedalam mobil pertama dan kedua. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya car
acara menempatkan 8 orang ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan
kombinasi hanya saja dalam menentukan bentuk dari kombinasi
mahasiswa masih mengalami kekeliruan, (2) dari jawaban mahasiswa
mampu membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh
yaitu cara menempatkan 8 orang kedalam mobil yaitu mengunakan
metode kombinasi dan kata hubung dan yang memisahkan mobil
pertama dengan mobil kedua menggunakan konsep perkalian sehingga
diperoleh 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 , hanya saja dari model matematis yang dibuat
mahasiswa masih tidak tepat karena mahasiswa tidak memperhatikan
bahwa kejadian pertama akan mempengaruhi kejadian kedua (3)
berdasarkan penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan
sebagai kombinasi dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua. Setelah
mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah
yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau
teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
menentukan banyaknya cara menempatkan 8 mahasiswa kedalam dua
mobil. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban ketiga
masalah kedua memenuhi dua indikator kemampuan representasi
matematis yaitu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-
kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari tiga kelompok jawaban untuk masalah dua, dapat
disimpulkan bahwa dari 45 mahasiswa terbagi menjadi : 36 mahasiswa
mampu membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi,
31 mahasiswa mampu membuat persamaan atau model matematis, 45
mahasiswa mampu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan 45 mahasiswa mampu menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan
Masalah Ketiga
Hasil tes pada masalah pertama ada dua kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Ketiga
Ada 26 mahasiswa menyelesaikan masalah ketiga dengan cara
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
Gambar 4. 73 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga
Kelompok Jawaban Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
langsung menggunakan rumus dari pemutasi siklis yaitu menghitung
banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan untuk bagian b
mahasiswa terlebih dahulu menganggap bahwa dua orang yang selalu
duduk berdampingan itu dihitung satu, sehingga jumlah orang yang
awalnya dari 6 sekarang menjadi 5 saja kemudian 2 orang yang mau
duduk berdampingan itu dihitung menjadi 2 faktorial yang artinya
mereka selalu berdampingan karena posisi duduk melingkar contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
ABCD itu berbeda dengan BACD, namun A dan B selalu
berdampingan makanya harus dikalikan 2 faktorial untuk menentukan
2 orang yang selalu duduk berdampingan.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan rumus permutasi
siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk 𝑛 sama dengan banyak
orang yang akan duduk melingkar yaitu 6 orang untuk bagian b
mahasiswa tinggal mengurangkan hasil perhitungan 6 orang duduk
melingkar dangan 2 orang yang selalu duduk berdampingan yaitu
(𝑛 − 1)! 2!.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah ketiga
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
ketiga mampu merepresentasikan susunan dari 6 orang yang akan
duduk melingkar dan dari 6 orang tersebut ada 2 orang yang tidak mau
duduk berdampingan. Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa
yang digunakan untuk menghitung banyaknya susunan dari 6 orang
yang akan duduk melingkar dan dari 6 orang tersebut ada 2 orang yang
tidak mau duduk berdampingan , yaitu menggunakan permutasi siklis,
(2) dari jawaban mahasiswa mampu membuat model matematis dari
informasi yang telah diperoleh yaitu susunan dari 6 orang yang akan
duduk melingkar dan dari 6 orang tersebut ada 2 orang yang tidak mau
duduk berdampingan yaitu mengunakan permutasi siklis Untuk 6 orang
yang akan duduk melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)! dan dari 6 orang
tersebut ada 2 orang yang tidak mau duduk berdampingan(𝑛 − 1)! −
(𝑛1 − 1)! × 2! = (6 − 1)! − (5 − 1)! × 2! (3) berdasarkan
penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan ekspresi
matematis yaitu menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan
sebagai permutasi siklis dan × yang merepresentasikan sebagai kata
hubung dan yang memisahkan 5 orang yang duduk melingkar dan 2
orang tersebut selalu berdampingan. Setelah mahasiswa melibatkan
ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga
secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari 6
orang yang akan duduk melingkar dan dari 6 orang tersebut ada 2 orang
yang tidak mau duduk berdampingan. Kesimpulan yang diperoleh
untuk kelompok jawaban pertama masalah ketiga memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis.
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Ketiga
Ada 19 mahasiswa menyelesaikan masalah ketiga dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 74 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Ketiga
Kelompok Jawaban Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kedua ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
langsung menggunakan rumus dari pemutasi siklis yaitu menghitung
banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan untuk bagian b
mahasiswa sudah menganggap bahwa dua orang yang selalu duduk
berdampingan itu dihitung satu, hanya saja mahasiswa masih lupa
untuk mengalikan dengan 2!
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan rumus permutasi
siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk 𝑛 sama dengan banyak
orang yang akan duduk melingkar yaitu 6 orang untuk bagian b
mahasiswa tinggal mengurangkan hasil perhitungan 6 orang duduk
melingkar dengan 2 orang yang selalu duduk berdampingan yaitu hasil
(𝑛 − 1) = (6 − 1)! Dikurangkan (𝑛 − 1) = (5 − 1)! orang yang
selalu duduk berdampingan.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah ketiga
disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah
ketiga mampu merepresentasikan susunan dari 6 orang yang akan
duduk melingkar, serta masih keliru dalam membuat representasi dari
6 orang tersebut ada 2 orang yang tidak mau duduk berdampingan.
Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan untuk
menghitung banyaknya susunan dari 6 orang yang akan duduk
melingkar , yaitu menggunakan permutasi siklis, namun masih keliru
untuk menentukan cara dari 6 orang tersebut ada 2 orang yang tidak
mau duduk berdampingan, (2) dari jawaban mahasiswa mampu
membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh untuk
susunan dari 6 orang yang akan duduk melingkar yaitu mengunakan
permutasi siklis, Untuk 6 orang yang akan duduk melingkar (𝑛 − 1)! =
(6 − 1)! , namun dari 6 orang tersebut ada 2 orang yang tidak mau
duduk berdampingan masih keliru dalam proses pembuatan model
matematisnya karena mahasiswa lupa untuk mengalikan 2! dari model
matematis yang dibuat, (3) berdasarkan penyelesaian yang dilakukan
mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
(𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai permutasi siklis dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan 5 orang
yang duduk melingkar dan 2 orang tersebut selalu berdampingan.
Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian
masalah yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-
langkah penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-
kata atau teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah
dapat menentukan susunan dari 6 orang yang akan duduk melingkar dan
dari 6 orang tersebut ada 2 orang yang tidak mau duduk berdampingan.
Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban kedua masalah
ketiga memenuhi dua indikator kemampuan representasi matematis
yaitu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
Jadi, dari dua kelompok jawaban untuk masalah dua, dapat
disimpulkan bahwa dari 45 mahasiswa terbagi menjadi 26 mahasiswa
mampu membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi,
26 mahasiswa mampu membuat persamaan atau model matematis, 45
mahasiswa mampu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan 45 mahasiswa mampu menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
Masalah Keempat
Hasil tes pada masalah pertama ada empat kelompok jawaban mahasiswa.
Paparan untuk tiap kelompok jawaban akan dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Kelompok Jawaban Pertama Masalah Keempat
Ada 24 mahasiswa menyelesaikan masalah keempat dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 75 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0,7, bagian b menggunakan metode filling
slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 ,
5, 3, 0,7,1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
menghitung banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,1
. Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa
setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan feeling slot untuk
slot pertama berisikan 5 kartu karena untuk membentuk 3 angka, angka
nol tidak dapat menempati slot pertama sehingga slot pertama berisikan
5 angka, untuk slot kedua masih berisikan 5 angka karena total ada 6
kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua
berisi 5, dan untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah
digunakan satu kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a
menjadi 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk
Untuk masalah b menggunakan filling slot karena 3 angka ganjil
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
karena untuk menentukan bilangan itu ganjil atau genap dilihat dari
nilai tempat terahkir, maka slot ketiga akan berisi 4 angka, kemudian
untuk slot pertama berisikan berisikan 4 angka karena angka nol tidak
dapat menempati slot pertama dan 1 angka sudah digunakan di slot
ketiga, dan untuk slot kedua berisikan 4 angka karena dari 6 angka 1
angka sudah digunakan dislot pertama dan slot ketiga. Sehingga
penempatan filling slot untuk bagian a menjadi 4 × 4 × 4 = 64 angka
ganjil yang dapat terbentuk
Untuk bagian c menggunakan filling slot karena 3 angka genap
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
khusus pada bagian c ini mahasiswa melakukan pembagian menjadi 2
kasus agar tidak membingungkan yaitu untuk kasus pertama dislot
terahkir berisikan kartu 2 dan kasus kedua slot terahkir berisikan kartu
0. Dari kasus yang telah dibagikan tersebut maka untuk kasus pertama
slot ketiga berisikan 1 angka, slot pertama 5 angka dan slot kedua 4
angka, dan kasus kedua slot ketiga 1 angka, slot kedua 4 angka karena
untuk membentuk 3 angka kartu 0 tidak bisa di slot pertama dan slot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
kedua 4 angka. Sehingga kasus pertama menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan
kasus kedua menjadi 4 × 4 × 1 = 16, total angka genap yang terbentuk
yaitu kasus pertama + kasus kedua = 20 + 16 = 36
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
keempat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan
masalah keempat mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6
kartu, untuk bilangan ganjil dan genap. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya
susunan3 angka dari 6 kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu
menggunakan filling slot, (2) dari jawaban mahasiswa mampu
membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu
banyaknya 3 angka yang akan terbentuk dari 6 kartu, untuk bilangan
ganjil dan genap. Untuk bilangan 3 angka yang dapat disusun dari 6
kartu yaitu 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk, untuk
bilangan ganjil 4 × 4 × 4 = 64 angka yang dapat terbentuk , dan untuk
bilangan genap kasus pertama menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan kasus kedua
menjadi 4 × 4 × 1 = 16, total angka genap yang terbentuk yaitu kasus
pertama + kasus kedua = 20 + 16 = 36, (3) berdasarkan
penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan ekspresi
matematis yaitu menggunakan slot pertama, kedu dan ketiga yang
merepresentasikan sebagai filling slot dan × yang merepresentasikan
sebagai kata hubung antara slot pertama dan slot kedua, dan slot kedua
dan slot ketiga. Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4) mahasiswa dalam
menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika, sudah
menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan
mahasiswa sudah dapat menentukan susunan 3 angka dari 6 kartu yang
terbentuk, untuk bilangan ganjil dan genap.. Kesimpulan yang
diperoleh untuk kelompok jawaban pertama masalah keempat
memenuhi empat indikator kemampuan representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
b. Kelompok Jawaban Kedua Masalah Keempat
Ada 14 mahasiswa menyelesaikan masalah keempat dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 76 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0,7, bagian b menggunakan metode filling
slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 ,
5, 3, 0,7,1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,1
. Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa
setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan filling slot untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
slot pertama berisikan 5 kartu karena untuk membentuk 3 angka, angka
nol tidak dapat menempati slot pertama sehingga slot pertama berisikan
5 angka, untuk slot kedua masih berisikan 5 angka karena total ada 6
kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua
berisi 5, dan untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah
digunakan satu kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a
menjadi 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk
Untuk masalah b menggunakan filling slot karena 3 angka ganjil
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
karena untuk menentukan bilangan itu ganjil atau genap dilihat dari
nilai tempat terahkir, maka slot ketiga akan berisi 4 angka, kemudian
untuk slot pertama berisikan berisikan 4 angka karena angka nol tidak
dapat menempati slot pertama dan 1 angka sudah digunakan di slot
ketiga, dan untuk slot kedua berisikan 4 angka karena dari 6 angka 1
angka sudah digunakan dislot pertama dan slot ketiga. Sehingga
penempatan filling slot untuk bagian b menjadi 4 × 4 × 4 = 64 angka
ganjil yang dapat terbentuk
Untuk bagian c menggunakan filling slot karena 3 angka genap
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
khusus pada bagian c ini mahasiswa tidak melakukan pembagian
menjadi 2 kasus. Mahasiswa langsung menempatkan 2 kartu yang
genap pada slot terahkir, karena untuk menentukan bilangan itu ganjil
atau genap dilihat dari nilai tempat terahkir, kemudian untuk slot
pertama berisikan berisikan 4 angka karena angka nol tidak dapat
menempati slot pertama dan 1 angka sudah digunakan di slot ketiga,
dan untuk slot kedua berisikan 4 angka karena dari 6 angka 1 angka
sudah digunakan dislot pertama dan slot ketiga. Namun karena tidak
adanya pembagian kasus maka akan ada angka 4 yang terlewatkan yaitu
210, 230, 250, dan 270
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
keempat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
masalah keempat mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6
kartu, untuk bilangan ganjil dan genap. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya
susunan3 angka dari 6 kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu
menggunakan filling slot, (2) dari jawaban mahasiswa mampu
membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu
banyaknya 3 angka yang akan terbentuk dari 6 kartu, untuk bilangan
ganjil dan genap. Untuk bilangan 3 angka yang dapat disusun dari 6
kartu yaitu 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk, untuk
bilangan ganjil 4 × 4 × 4 = 64 angka yang dapat terbentuk, dan untuk
bilangan genap 4 × 4 × 2 = 32 angka yang akan terbentuk, (3)
berdasarkan penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga
yang merepresentasikan sebagai filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama dan slot
kedua, dan slot kedua dan slot ketiga. Setelah mahasiswa melibatkan
ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4)
mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga
secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan susunan 3
angka dari 6 kartu yang terbentuk, untuk bilangan ganjil dan genap.
Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban pertama masalah
keempat memenuhi empat indikator kemampuan representasi
matematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
c. Kelompok Jawaban Ketiga Masalah Keempat
Ada dua mahasiswa menyelesaikan masalah keempat dengan cara
sebagai berikut:
Gambar 4. 77 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0,7, bagian b menggunakan metode filling
slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 ,
5, 3, 0,7,1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,
1 . Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa
setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan filling slot untuk
slot pertama berisikan 5 kartu karena untuk membentuk 3 angka, angka
nol tidak dapat menempati slot pertama sehingga slot pertama berisikan
5 angka, untuk slot kedua masih berisikan 5 angka karena total ada 6
kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua
berisi 5, dan untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
digunakan satu kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a
menjadi 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk
Untuk masalah b menggunakan filling slot karena 3 angka ganjil
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
karena untuk menentukan bilangan itu ganjil atau genap dilihat dari
nilai tempat terahkir, maka slot ketiga akan berisi 4 angka, kemudian
untuk slot pertama berisikan berisikan 4 angka karena angka nol tidak
dapat menempati slot pertama dan 1 angka sudah digunakan di slot
ketiga, dan untuk slot kedua berisikan 4 angka karena dari 6 angka 1
angka sudah digunakan dislot pertama dan slot ketiga. Sehingga
penempatan filling slot untuk bagian b menjadi 4 × 4 × 4 = 64 angka
ganjil yang dapat terbentuk
Untuk bagian c menggunakan filling slot karena 3 angka genap
yang akan dibentuk maka slot ketiga yang harus disikan terlebih dahulu
khusus pada bagian c ini mahasiswa tidak melakukan pembagian
menjadi 2 kasus. Mahasiswa langsung menempatkan 2 kartu yang
genap pada slot terahkir, karena untuk menentukan bilangan itu ganjil
atau genap dilihat dari nilai tempat terahkir, kemudian untuk slot
pertama berisikan berisikan 5 angka karena mahasiswa beranggapan
bahwa angka nol dapat menempati slot pertama dan 1 angka sudah
digunakan di slot ketiga, dan untuk slot kedua berisikan 4 angka karena
dari 6 angka 1 angka sudah digunakan dislot pertama dan slot ketiga.
Namun karena tidak adanya pembagian kasus maka akan ada angka 4
yang terlewatkan yang seharusnya itu hanya 2 angka saja dikarenaka
nol menempati slot pertama yaitu 012, 032, 052, dan 072.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
keempat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan
masalah keempat mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6
kartu, untuk bilangan ganjil dan genap. Mahasiswa juga mampu
menentukan cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya
susunan3 angka dari 6 kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
menggunakan filling slot, (2) dari jawaban mahasiswa mampu
membuat model matematis dari informasi yang telah diperoleh yaitu
banyaknya 3 angka yang akan terbentuk dari 6 kartu, untuk bilangan
ganjil dan genap. Untuk bilangan 3 angka yang dapat disusun dari 6
kartu yaitu 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk, untuk
bilangan ganjil 4 × 4 × 4 = 64 angka yang dapat terbentuk, dan untuk
bilangan genap 5 × 4 × 2 = 40 angka yang akan terbentuk, (3)
berdasarkan penyelesaian yang dilakukan mahasiswa sudah melibatkan
ekspresi matematis yaitu menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga
yang merepresentasikan sebagai filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama dan slot
kedua, dan slot kedua dan slot ketiga. Setelah mahasiswa melibatkan
ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah yang dibuat. (4)
mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah
matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Sehingga
secara keseluruhan mahasiswa sudah dapat menentukan susunan 3
angka dari 6 kartu yang terbentuk, untuk bilangan ganjil dan genap.
Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban pertama masalah
keempat memenuhi empat indikator kemampuan representasi
matematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
d. Kelompok Jawaban Keempat Masalah Keempat
Ada lima mahasiswa menyelesaikan masalah keempat dengan
cara sebagai berikut:
Gambar 4. 78 Hasil Pekerjaan Mahasiswa Masalah Keempat
Kelompok Jawaban Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang pertama ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan
3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0,7, bagian b menggunakan metode filling
slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka ganjil dari kartu 2 ,
5, 3, 0,7,1, dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu
menghitung banyaknya susunan 3 angka genap dari kartu 2 , 5, 3, 0,7,
1 . Menggunakan metode filling slot karena dari soal diberitahu bahwa
setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu melakukan
perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan filling slot untuk
slot pertama berisikan 6 kartu karena untuk membentuk 3 angka, angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
nol dapat menempati slot pertama sehingga slot pertama berisikan 5
angka, untuk slot kedua masih berisikan 5 angka karena total ada 6
kartu, 1 kartu sudah digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua
berisi 5, dan untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah
digunakan satu kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a
menjadi 5 × 5 × 4 = 100 angka yang dapat terbentuk
Untuk masalah b menggunakan filling slot karena pemahaman
dari mahasiswa mengenai angka ganjil itu masih keliru maka dalam
menempatakan 4 kartu yang ganjil itu ditempat di slot pertama bukan
di slot ketiga, untuk slot kedua berisikan 4 angka saja, dan slot kedua
berisikan 5 angka saja. Hal ini mengartikan bahwa dalam menyusun 3
angka ganjil mahasiswa hanya menggunakan 6 angka ganjil saja yang
menyebabkan slot 2 hanya berisi 5 kartu dan slot ketiga berisikan 4
kartu saja Sehingga penempatan filling slot untuk bagian b menjadi
4 × 5 × 4 = 80 angka ganjil yang dapat terbentuk
Untuk bagian c menggunakan filling slot karena pemahaman dari
mahasiswa mengenai angka genap itu masih keliru maka dalam
menempatakan 2 kartu yang genap itu ditempat di slot pertama bukan
di slot ketiga karena nol tidak dapat ditempatkan dislot pertama maka
dislot pertama beriskan 1 angka, untuk slot kedua berisikan 5 angka
saja, dan slot kedua berisikan 4 angka saja. Sehingga penempatan filling
slot untuk bagian c menjadi 1 × 5 × 4 = 20 tidak angka genap yang
terbentuk.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada masalah
keempat disimpulkan bahwa (1) mahasiswa dalam menyelesaiakan
masalah keempat tidak mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari
6 kartu, dan untuk bilangan ganjil dan genap mahasiswa masih tidak
membuat representasi yang benar. Mahasiswa juga mampu menentukan
cara apa yang digunakan untuk menghitung banyaknya susunan3 angka
dari 6 kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu menggunakan filling
slot, (2) dari jawaban mahasiswa mampu membuat model matematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
dari informasi yang telah diperoleh yaitu banyaknya 3 angka yang akan
terbentuk dari 6 kartu, namun model matematis untuk bilangan ganjil
dan genap mahasiswa masih mengalami kekeliruan. Untuk bilangan 3
angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu 6 × 5 × 4 = 120 angka
yang dapat terbentuk, untuk bilangan ganjil 4 × 5 × 4 = 80 angka
yang dapat terbentuk, dan untuk bilangan genap 2 × 5 × 4 = 20 tidak
ada angka yang akan terbentuk, (3) berdasarkan penyelesaian yang
dilakukan mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga yang merepresentasikan
sebagai filling slot dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
antara slot pertama dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian
masalah yang dibuat. (4) mahasiswa dalam menuliskan langkah-
langkah penyelesaian masalah matematika, sudah menggunakan kata-
kata atau teks tertulis. Sehingga secara keseluruhan mahasiswa sudah
dapat menentukan susunan 3 angka dari 6 kartu yang terbentuk, untuk
bilangan ganjil dan genap. Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok
jawaban keempat masalah keempat memenuhi dua indikator
kemampuan representasi matematis yaitu menyelesaiakan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari empat kelompok jawaban untuk masalah dua, dapat
disimpulkan bahwa dari 45 mahasiswa terbagi menjadi 38 mahasiswa
mampu membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang dihadapi,
38 mahasiswa mampu membuat persamaan atau model matematis, 45
mahasiswa mampu menyelesaiakan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan 45 mahasiswa mampu menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
4. Deskripsi Hasil Tes Tertulis dan Hasil Wawancara
Peneliti akan mengadakan tes tertulis pada tanggal 16 September
2020 setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan kepada mahasiswa
semester 3 Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta pada mata kuliah teori peluang pada materi
permutasi dan kombinasi menggunakan pendekatan PMR. Tes tertulis
akan dilakukan pada pertemuan ketiga dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan representasi matematis mahasisiwa, masalah yang diberikan
berupa permasalahan yang berkaitan dengan permutasi dan kombinasi
dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti memberikan 4 masalah yang terkait
dengan permutasi dan kombinasi sebagai berikut:
Gambar 4. 79 Soal Tes Uji Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
Berikut akan dideskripsikan analisis jawaban hasil tes mahasiswa
berdasarkan pengelompokan terhadap tiga kategori yaitu pengelompokan
kategori atas, sedang dan bawah. Pemilihan hasil jawaban mahasiswa
berdasarkan klasifikasi batas interval nilai yang diperoleh mahasiswa.
Cara menentukan pengelompokan hasil tes dalam penelitian ini adalah
menggunakan rata-rata dan standar deviasi. Menurut Arikunto (2018:287),
yang dimaksudkan penentuan mahasiswa dengan standar deviasi adalah
penentuan kedudukan dengan membagi hasil tes mahasiswa atas
kelompok-kelompok. Setiap kelompokknya akan dibatasi oleh suatu
standar deviasi tertentu.
Hasil pengelompokan di kelas Uji Coba, berdasarkan proses
pengelompokan atas 3 ranking:
1) Mencari nilai rata-rata dan simpangan baku(standar deviasi)
Nilai rata-rata kelas Uji Coba: = 84,93
Standar deviasi kelas Uji Coba:= 14,42
2) Menentukan batas-batas kelompok
Kelompok atas
Mean + SD = 84,93 + 14,42 = 99,35
Artinya mahasiswa yang tergolong kelompok atas yaitu mahasiswa
yang memiliki nilai diatas 99,35. Diperoleh 10 mahasiswa yang berada
di kategori atas
Kelompok sedang
Mean - SD sampai Mean + SD = 70,51 sampai 99,35
Artinya mahasiswa yang tergolong kelompok sedang yaitu mahasiswa
yang memiliki nilai pada 70,51 sampai 99,35. Diperoleh 28 mahasiswa
yang berada di kategori sedang
Kelompok bawah
Mean - SD = 84,93 - 14,42 = 70,51
Artinya mahasiswa yang tergolong kelompok bawah yaitu mahasiswa
yang memiliki nilai dibawah 70,51. Diperoleh 7 mahasiswa yang
berada di kategori atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
Berikut ini disajikan hasil tes mahasiswa yang dideskripsikan
berdasarkan kemampuan representasi matematis menurut kategori atas,
sedang dan bawah berdasarkan ketiga masalah yang diberikan dan
deskripsinya adalah sebagai berikut:
a. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara S4
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S4 untuk Masalah
Pertama
1) Deskripsi Hasil Tes S4 untuk Masalah Pertama
Berikut jawaban S4 untuk masalah pertama
Gambar 4. 80 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori atas ini
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
mengelompokkan atau membaginya menjadi empat kasus yaitu:
(1) terambil pertama dan kedua mendapatkan hadiah, (2) terambil
pertama mendapat hadiah dan terambil kedua tidak mendapatkan
hadiah, (3) terambil pertama tidak mendapatkan hadiah dan
terambil kedua mendapatkan hadiah, (4) terambil pertama dan
kedua tidak mendapatkan hadiah dan terambil kedua mendapatkan
hadiah motor, Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk sembilan kasus
tersebut, cara yang dipergunakan untuk menghitung banyaknya
kejadian di setiap kasus yaitu menggunakan filling slot dikarenakan
pada proses pengambilan undian tidak berlaku pengembalian dan
pengambilan dilakukan satu per satu sehingga cocok jika
dikerjakan menggunakan filling slot dan menggunakan prinsip
perkalian karena terdapat kata hubung dan yang memisahkan
kejadian satu dengan kejadian berikutnya dalam kasus yang sama.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari sembilan
kasus tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu
banyaknya kemungkinan dari percobaan pengambilan hadiah
kejutan dari seorang konsumen pada toko tersebut sebanyak
sembilan kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 4 +
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S4 pada masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pertama mampu
merepresentasikan cara pengambilan undian tersebut yang
dibagi-bagi menjadi empat kasus berdasarkan apa yang telah
diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
b) Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang
sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian yaitu menggunakan filling slot,
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan
tanpa pengembalian mengunakan filling slot dan kata hubung
dan yang memisahkan kejadian satu dengan kejadian yang lain
yang berada pada kasus yang sama itu menggunakan konsep
perkalian sehingga diperoleh 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 × 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎,
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang memisahkan
kejadian yang satu dengan yang lain. Setelah mahasiswa
melibatkan ekspresi matematis dalam penyelesaian masalah
yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko.
Jadi, untuk masalah pertama, S4 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
2) Deskripsi Hasil Wawancara S4 untuk Masalah Pertama
Berikut hasil wawancara S4 untuk masalah pertama
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S4 Saya mengambarkan kotak yang berisi angka 5, 12,
dan 7.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “di dalam kantung tersebut terdapat
20 kartu undian, di mana 5 kartu berisi hadiah
mobil, 8 kartu berisi hadiah motor, dan sisanya tidak
berisi hadiah” dan “pengambilan dilakukan satu
demi satu tanpa pengembalian”?
S4 Saya merepresentasikan mengambarkan kotak yang
berisi angka 5, 12, dan 7 yang mewakili banyaknya
jenis kartu motor, mobil dan tidak berhadiah
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S4 Maksud dari soal yaitu diminta untuk menghitung
banyaknya kemungkinan terambilnya hadiah yang
ada pada kantung tersebut.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S4 Konsep matematika yang dapat digunakan yaitu
menggunakan filling slot karena sesuai dengan apa
yang diketahui dan konsep penjumlahan yang
memisahkan kasuh pertama atau kasus kedua atau
kasus ketiga atau kasus keempat
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S4 Rencana yang saya lakukan yaitu membaca soal dan
melihat konteks, kemudian menuliskan yang
diketahui, dan saya membagi menjadi 4 kasus yang
dapat terjadi yaitu 1). Pengambilan pertama dan
kedua mendapat hadiah, 2). Pengambilan pertama
hadiah dan pengambilan kedua tidak berhadiah, 3).
Pengambilan pertama tidak berhadiah dan
pengambilan kedua medapat hadiah, dan 4).
Pengambilan pertama dan kedua tidak mendapat
hadiah
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
S4 Hubunganya yaitu karena pengambilan satu persatu
undian dari kantung makanya menggunakan filling
slot
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S4 Model yang terbentuk yaitu dari masing-masing
kasus: 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎: 13 × 12, 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 ∶ 13 ×7, 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎: 7 × 13, 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑘𝑒𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 ∶ 7 ×6
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S4 Tinggal melakukan perhitungan terhadap model
yang sudah dibuat
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S4 Caranya yaitu menuliskan diketahui terlebih dahulu,
kemudian yang ditanyakan. Saya juga
memperhatikan konteks apa yang harus diperhatikan
yaitu undian dan pengambilan satu persatu tanpa
pengembalian. Berdasarkan apa yang telah
diketahui tersebut maka saya memutusakn untuk
menggunakan filling slot.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S4 Karena dari soal ini terkait undian makanya saya
membagi menjadi beberapa kasus dalam proses
penyelesaiannya.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S4 Caranya yaitu menuliskan diketahui terlebih dahulu,
kemudian yang ditanyakan. Saya juga
memperhatikan konteks apa yang harus diperhatikan
yaitu undian dan pengambilan satu persatu tanpa
pengembalian. Kemudian saya membagi menjadi 4
kasus dalam proses penyelesaiannya. Berdasarkan
apa yang telah diketahui tersebut maka saya
memutuskan untuk menggunakan filling slot.
Setelah menghitung 4 kasus tersebut, akan
dijumlahkan untuk memperoleh banyak
kemungkinan pengambilan undian yang dilakukan.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S4 Jika menemukan soal yang berkonteks undian cara
yang paling efektif menggunakan filling slot.
Karena pengambilan satu per satu , yang kedua ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
318
berapa jenis kartu didalam soal tersebut sehingga
kita bisa mengelompokan atau tidak.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S4
pada masalah pertama diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan menggambar
kotak yang berisi. angka 5, 12, dan 7 yang mewakili
banyaknya jenis kartu motor, mobil dan tidak berhadiah.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian
menggunakan filling slot dan kata hubung atau yang
memisahkan kasus pertama atau kasus kedua atau kasus
ketiga atau kasus keempat. Mahasiswa dapat membuat
model dari masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu + yang merepresentasikan
sebagai kata hubung atau yang memisahkan yang memisahkan
kasus pertama atau kasus kedua atau kasus ketiga atau
kasus keempat.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S4 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Dari hasil tes dan wawancara S4, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S1 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
319
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa S4 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S4 untuk Masalah
Kedua
1) Deskripsi Hasil Tes S4 untuk Masalah Kedua
Berikut jawaban S4 untuk masalah kedua
Gambar 4. 81 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori atas ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
mengelompokkan atau membaginya menjadi 3 kasus yaitu: (1)
mobil pertama memuat 6 orang, (2) mobil pertama memuat 5 orang
dan, dan (3) mobil pertama memuat 4 orang. Dari pembagian kasus
tersebut mahasiswa tidak memperhatikan mobil kedua karena pasti
susunan dari orang yang berada pada mobil dua hanya satu
susunan. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa menghitung
banyaknya cara yang mungkin untuk 3 kasus tersebut dengan
menggunakan kombinasi. Alasan mahasiswa menggunakan
kombinasi adalah misal: di mobil pertama berisikan ABCD, maka
kejadian ini akan sama dengan jika mobil berisi BCDA karena
orang-orang yang berada di dalam mobil sama. Karena masalah ini
tidak memperhatikan urutan, maka untuk mencari banyak susunan
adalah dengan menggunakan kombinasi.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari ketiga kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa ke dalam dua mobil sebanyak
tiga kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 .
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S4 pada masalah
kedua disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah kedua mampu
merepresentasikan cara menempatkan delapan orang ke dalam
mobil yang bagi-bagi menjadi tiga kasus.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya cara menempatkan delapan
orang ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan kombinasi.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara menempatkan delapan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
321
ke dalam mobil yaitu mengunakan metode kombinasi
sehingga diperoleh 𝐶𝑟𝑛.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi.
Setelah mahasiswa melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua mobil.
Jadi, untuk masalah kedua, S4 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S4 untuk Masalah Kedua
Berikut hasil wawancara S4 untuk masalah kedua:
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S4 Saya tidak menggambarkan secara visual, hanya
saya membayangkan 2 mobil dan delapan orang
mahasiswa.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Delapan orang mahasiswa akan
berjalan-jalan ke Malioboro. Untuk itu, mereka
memesan dua grab mobil. Mobil pertama dapat
memuat 6 orang, sedangkan mobil kedua hanya
dapat memuat 4 orang.”?
S4 Saya merepresentasikan dengan membayangkan 2
mobil dan delapan orang mahasiswa.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S4 Jadi disoal nomor 2. Ada delapan mahasisw ayang
ingin jalan-jalan menggunakan 2 mobil, dimana
daya tampung masing-masing mobil itu berbeda.
Yang ditanyakan ada berapa cara untuk
menempatkan delapam orang tersebut kedalam dua
mobil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
322
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S4 Konsep yang saya gunakan yaitu kombinasi karena
dalam menampatkan orang didalam mobil tidak
memperhatikan urutan dan konsep penjumlah yang
digunakan untuk menjumlahkan kasus pertama,
kedua dan ketiga.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S4 Saya mengunakan kombinasi karena tidak
memperhatikan urutan, jadi maksdunya sesuai
dengan aturan yang diketahui pada soal.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S4 Mungkin hubungannya karena menampatkan orang
dididalam mobil jadi tidak memperhatikan urutan
dan cocok menggunakan kombinasi.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S4 Modelnya yaitu 𝑐68, 𝑐5
8, 𝑐48, setekah itu pakai prinsip
penjumlahan sehingga 𝑐68 + 𝑐5
8 + 𝑐48
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S4 Tinggal mengitung saja
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S4 Caranya yaitu mendata semua informasi yang
diketahuai dari soal, kemudian cocoknya dengan
konsep yang sudah kita miliki.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S4 Saya menyelesaiakan masalah dengan terlebih
dahulu mencari apa yang diketahui, terus aturan
yang ada. Terus saya menggunakan kombinasi
karena dalam penyusuanan mahasiswa didalam
mobil tidak memperhatikan urutan serta
menggunakan konsep penjumlahan untuk
menambahkan masing-masing kasus yang telah
dibagi.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
323
S4 Caranya yaitu menuliskan diketahui terlebih dahulu,
kemudian yang ditanyakan. Saya juga
memperhatikan konteks apa yang harus diperhatikan
yaitu delapan orang akan disusunkedalam 2 mobil.
Kemudian saya membagi menjadi 3 kasus dalam
proses penyelesaiannya. Berdasarkan apa yang telah
diketahui tersebut maka saya memutuskan untuk
menggunakan kombinasi. Setelah menghitung 3
kasus tersebut, akan dijumlahkan untuk memperoleh
banyakcara untuk menampatkan delapan mahasiswa
tersebut.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S4 Sama, dilihat dulu konteksnya. Jika menemukan
soal yang berkonteks memuat berapa-berapa,
sebaiknya dilakukan pembagian kasus, biar bisa
tercover semua jawaban kita di kasus-kasus
tersebut, karena ini bukan konteks undian maka bisa
menggunakan kombinasi.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S4
pada masalah kedua diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa mampu membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada, dengan membayangkan masalah
tersebut.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
membayangkan 2 mobil dan delapan orang mahasiswa.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan delapan orang mahasiswa kedalam
dua mobil mengunakan kombinasi dan konsep penjumlahan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu 𝐶𝑟𝑛 yang
merepresentasikan sebagai kombinasi dan + yang
merepresentasikan sebagai kata hubung atau yang digunakan
untuk menjumlahkan kasus pertama, kedua dan ketiga
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
324
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S4 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah kedua.
Dari hasil tes dan wawancara S4, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S4 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
325
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S4 untuk Masalah
Ketiga
1) Deskripsi Hasil Tes S4 untuk Masalah Ketiga
Berikut jawaban S4 untuk masalah ketiga
Gambar 4. 82 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori atas ini,
mahasiswa menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian
a dengan menggunakan rumus dari pemutasi siklis, yaitu
menghitung banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan untuk
bagian b mahasiswa terlebih dahulu menganggap bahwa dua orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
326
yang selalu duduk berdampingan itu dihitung satu, sehingga
banyak orang yang awalnya dari 6 sekarang menjadi 5 saja
kemudian 2 orang yang mau duduk berdampingan itu dihitung
menjadi 2 faktorial yang artinya mereka selalu berdampingan
karena posisi duduk melingkar contoh: ABCD itu berbeda dengan
BACD, namun A dan B selalu berdampingan makanya harus
dikalikan 2 faktorial untuk menentukan 2 orang yang selalu duduk
berdampingan.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan
rumus permutasi siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk
𝑛 sama dengan banyak orang yang akan duduk melingkar yaitu
enam orang untuk bagian b mahasiswa tinggal mengurangkan hasil
perhitungan enam orang duduk melingkar dangan dua orang yang
selalu duduk berdampingan yaitu (𝑛 − 1)! 2!.
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S4 pada masalah
ketiga disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah ketiga mampu
merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan duduk
melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang yang
tidak mau duduk berdampingan.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan , yaitu
menggunakan permutasi siklis.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang
yang tidak mau duduk berdampingan yaitu mengunakan
permutasi siklis Untuk enam orang yang akan duduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
327
melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)! dan dari enam orang tersebut
ada 2 orang yang tidak mau duduk berdampingan(𝑛 − 1)! −
(𝑛 − 1)! × 2! = (6 − 1)! − (5 − 1)! × 2!, (3)
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai
permutasi siklis dan × yang merepresentasikan sebagai kata
hubung dan yang memisahkan lima orang yang duduk
melingkar dan dua orang tersebut selalu berdampingan.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam orang
yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada
dua orang yang tidak mau duduk berdampingan.
Jadi, untuk masalah ketiga, S4 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S4 untuk Masalah Ketiga
Berikut hasil wawancara S4 untuk masalah ketiga:
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S4 Saya tidak menggambarkan, karena saya sudah
terbiasa menyelesaikan soal yang seperti ini.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada 6 orang, yaitu Dion, Joko,
Zack, Laurent, Priska, dan Yustina yang akan makan
siang bersama di sebuah rumah makan. Meja di rumah
makan tersebut berbentuk lingkaran kemudian
menentukan berapa susunan tempat duduk yang dapat
terjadi untuk keenam orang tersebut dan jika Priska
tidak ingin duduk berdekatan dengan Yustina?
S4 Saya langsung kepikiran bahwa untuk masalah ini
diselesaikan menggunakan permutasi siklis.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
328
S4 Maksdunya yaitu kita diminta menentukan susunan
duduk melingkar untuk enam orang yang akan duduk,
dan ada dua orang yang tidak mau berdekatan.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S4 Konsep yang digunakan yaitu mengunakan rumus (𝑛 − 1)!, dengan 𝑛 itu sebagai banyak mahasiswa
yang akan duduk melingkar
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S4 Rencana yang saya buat yaitu langsung menggunakan
permutasi siklis, karena model soalnya itu sudah saya
sering jumpai saat latihan jadi tinggal diaplikasiin
aja.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S4 Karena sudah sering menemui jadi langsung saja
menggunakan (𝑛 − 1)! Untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S4 Model matematika yang terbentuk yaitu untuk bagian
a (𝑛 − 1)!, dan untuk bagian b 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎 − (5 − 1)! ×2!, saya mengalikan 2! karena merepresentasikan sebagai
dua orang selalu berdampingan
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S4 Untuk bagian a tinggal substisusikan saja, namun
untuk bagian b harus mencari komplen dari ketika
Priska selalu duduk berdekatan dengan yustina,
kemudian untuk memperoleh jawaban bagian b yaitu
hasil hitungan 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝒂 − 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑛𝑦𝑎
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S4 Saya menyesuaikan dengan soal yang ditanyakan,
karena sudah sering menjumpai soal seperti ini maka
saya sudah tau langkah apa yang harus saya lakukan.
P Mengapa bagian b mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S4 Karena untuk bagian b, kita harus teliti dalam
membaca soal yang ditanyakan itu tidak ingin duduk
berdekatan bukan selalu duduk berdekatan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
329
begitu langkah atau strategi yang kita pilih harus
disesuaikan dengan apa yang ditanyakan.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah penyelesaian
masalah tersebut
S4 Caranya yaitu menuliskan diketahui terlebih dahulu,
kemudian yang ditanyakan. Saya juga memperhatikan
konteks apa yang harus diperhatikan yaitu enam
orang yang akan duduk di melingkar disebuah warung
makan. Kemudian langsung menghitung untuk bagian
a menggunakan rumus permutasi sikilis dan untuk
bagian b harus memahami dulu apa yang ditanyakan
sehingga untuk jawaban b dapat diselesiakan dengan
hasil hitungan 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝒂 − 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑛𝑦𝑎
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S4 Sama, dilihat dulu konteks soalnya. Kalau misalnya
sudah ada duduk melingkar, sejauh ini yang saya
pahami dapat diselesaikan dengan permutasi siklis.
Misalakan ada pertanyaan seperti Priska tidak ingin
duduk berdekatan dengan yustina, maka kita harus
mencari Priska dan Yustina selalu duduk berdekatan.
Kemudian tinggal banyak susunan dikurangkan
dengan Priska dan Yustina selalu berdekatan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S4
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada, karena mahasiswa sudah terbiasa
menyelesaikan soal yang seperti ini.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah yang diberikan karena
sudah terbiasa mengerjakan soal yang seperti ini.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan enam orang duduk melingkar dengan
menggunakan permutasi siklis Mahasiswa dapat membuat
model dari masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu (𝑛 − 1)! yang
merepresentasikan sebagai permutasi siklis, 2! yang
merepresentasikan sebagai dua orang selalu berdampingan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
330
× yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
memisahkan lima orang yang duduk melingkar dan dua orang
tersebut selalu berdampingan.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S4 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah ketiga.
Dari hasil tes dan wawancara S4, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S4 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
331
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S4 untuk Masalah
Keempat
1) Deskripsi Hasil Tes S4 untuk Masalah Keempat
Berikut jawaban S4 untuk masalah keempat
Gambar 4. 83 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori atas ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
332
susunan 3 angka dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, dan 7, dan bagian b
menggunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya
susunan tiga angka ganjil dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, 7, dan 1,
dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu menghitung
banyaknya susunan tiga angka genap dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0,
7, dan 1. Mahasiswa menggunakan metode filling slot karena dari
soal diberitahu bahwa setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan
filling slot untuk slot pertama berisikan 5 kartu bilangan karena
untuk membentuk 3 angka, angka nol tidak dapat menempati slot
pertama sehingga slot pertama berisikan 5 angka. Untuk slot kedua
masih berisikan 5 angka karena total ada 6 kartu, 1 kartu sudah
digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua berisi 5 kartu.
Untuk slot ketiga berisi 4 karena di slot kedua sudah digunakan
satu kartu. Setelah diterapkan metode filling slot untuk bagian a
diperoleh banyak bilangan yang dapat dibuat adalah 5 × 5 × 4 =
100 angka.
Untuk masalah b, mahasiswa menggunakan filling slot karena
ada suatu bilangan ganjil yang terdiri dari tiga yang akan dibuat,
maka slot ketiga yang harus disi terlebih dahulu karena untuk
mendapatkan bilangan itu ganjil atau genap ditentukan dari
bilangan yang menempati tempat terakhir. Untuk slot ketiga akan
berisi empat angka, kemudian untuk slot pertama berisi empat
angka karena angka nol tidak dapat menempati slot pertama dan
satu angka sudah digunakan di slot ketiga. Untuk slot kedua berisi
empat angka karena dari enam angka, satu angka sudah digunakan
di slot pertama dan slot ketiga. Oleh karena itu, dengan metode
filling slot untuk bagian c diperoleh banyaknya susunan bilangan
yang diperoleh ada 4 × 4 × 4 = 64 angka ganjil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
333
Untuk bagian c, mahasiswa menggunakan filling slot karena
ada suatu bilangan genap yang terdiri dari tiga angka yang akan
dibuat, maka yang harus diisi terlebih dahulu adalah tempat
terakhir karena untuk mendapatkan bilangan itu ganjil atau genap
ditentukan dari bilangan yang menempati tempat terakhir.
Mahasiswa membagi penyelesaikan menjadi dua kasus agar tidak
membingungkan yaitu (1) di slot terakhir berisikan kartu dua, dan
(2) slot terakhir berisikan kartu nol. Untuk kasus pertama, slot
ketiga berisi satu angka, slot pertama berisi lima angka, dan slot
kedua berisi empat angka. Untuk kasus kedua, slot ketiga berisi
satu angka, slot kedua berisi empat angka, karena untuk
membentuk tiga angka, kartu 0 tidak bisa di slot pertama dan slot
kedua, sehingga berisi empat angka. Oleh karena itu, dari kasus
pertama diperoleh banyak susunan bilangan adalah 5 × 4 × 1 = 20
dan dari kasus kedua diperoleh banyak susunan bilangan adalah
4 × 4 × 1 = 16. Jadi, banyak angka genap yang dibentuk adalah
banyak kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S4 pada masalah
keempat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah keempat mampu
merepresentasikan susunan tiga angka dari enam kartu, untuk
bilangan ganjil dan genap.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan tinggal angka dari
enam kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu
menggunakan filling slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu banyaknya bilangan yang terdiri
dari tiga angka yang akan terbentuk dari enam kartu, untuk
bilangan ganjil dan genap. Untuk banyaknya susunan bilangan
terdiri dari tiga angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
334
5 × 5 × 4 = 100, banyaknya susunan bilangan yang terdiri
dari tiga angka dan ganjil adalah 4 × 4 × 4 = 64, dan
banyaknya susunan bilangan yang terdiri dari tiga angka dan
genap untuk kasus pertama menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan untuk
kasus kedua menjadi 4 × 4 × 1 = 16, sehingga total susunan
bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap adalah banyak
kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua, dan ketiga yang
merepresentasikan metode filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama
dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
e) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis dalam
menyelesaikan masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
g) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan bilangan yang
terdiri dari tiga angka dari 6 kartu, susunan bilangan yang
terdiri dari tiga angka danbilangan ganjil, dan susunan
bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap.
Jadi, untuk masalah keempat, S4 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S4 untuk Masalah Keempat
Berikut hasil wawancara S4 untuk masalah keempat
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S4 Saya tidak menggambarkan secara visual, karena
saya sudah tau apa yang harus saya lakukan
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada enam kartu bilangan, yaitu 2,
5, 0, 3, 7, dan 1. Ada berapa susunan angka yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
335
dapat dibuat jika tiap kartu bilangan hanya dapat
dipergunakan satu kali, membentuk bilangan
ganjil, dan membentuk bilangan genap ? ”
S4 Ketika membaca soal ini, saya langsung tau bahwa
soal ini dapat diselesaikan menggunakan filling slot
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S4 Jadi ada 6 kartu bilangan, kita diminta menyusun
bilangan 3 angka, bilangan 3 angka yang terbentuk
itu ganjil, dan bilangan 3 angka genap. Dengan tiap
kartu hanya dapat digunakan satu kali
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S4 Saya menggunakan filling slot karena sepemahaman
saya, susunan tiap kartu yang digunakan hanya satu
kali itu cocok menggunakan filling slot dan untuk
bagian kalau enggak salah saya menggunakan
konsep penjumlahan karena ada dua kasus.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S4 Rencana yang saya lakukan yaitu membaca soal,
karena sudah pernah mengerjakan soal seperti ini
waktu latihan maka saya langsung menggunakan
filling slot.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S4 Mungkin ya, hubungannya itu karena akan dibuat 3
angka jadi cocok dengan filling slot karena akan ada
slot pertama, slot kedua dan slot ketiga.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S4 Untuk bagian a 5 × 5 × 4 = 100, bagian b 4 × 4 ×4 = 64 bilangan ganjil yang terbentuk bagian c saya
membagi kasus, karena ada angka nol yang dapat
menyebabkan rancu dalam perhitungan, sehingga untuk
kasus pertama menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan untuk kasus
kedua menjadi 4 × 4 × 1 = 16 total angka genap menjadi
banyak kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 +16 = 36 angka genap
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
336
S4 Tinggal saya hitung seperti biasa, kan modelnyua
sudah ada
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S4 Saya menyesuaikan dengan soal yang ditanyakan,
karena sudah sering menjumpai soal seperti ini
maka saya sudah tau langkah apa yang harus saya
lakukan.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan bagian b dan c?
S4 Karena dengan strategi tersebut dapat menghindari
kesalahan dalam proses pengerjaan. Terutama pada
bagian c saya membagi menjadi 2 kasus karena ada
angka nol takut rancu dalam perhitungannya.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S4 . Caranya yaitu menuliskan diketahui terlebih
dahulu, kemudian yang ditanyakan. Saya juga
memperhatikan konteks apa yang harus diperhatikan
yaitu akan disusuna bilangan 3 angka dari 6 kartu
tanpa pengulangan. Kemudian langsung menghitung
untuk bagian a menggunakan filling slot, untuk
bagian b harus mengisi slot terahkir terlebih dahulu
karena bilangan ganjil itu dilihat dari angka
satuannya, untuk bagian c juga sama mengisi pada
slot terahkir terlebih dahulu karena bilangan ganjil
itu dilihat dari angka satuannya, namun saya bagi
kasus karena ada angka nol yang bisa membuat
rancu dalam proses penyusunan 3 bilangan genap.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S4 Pokoknya dalam menyelesiakan masalah susunan
bilangan itu lebih diselesaikan menggunakan filling
slot, perlu diperhatikan untuk angkanya kalau ada
angka nol sebaiknya lebih hati-hati karena angka nol
tidak dapat menempati slot pertama dan untuk
menyusun angka ganjil atau genap harus disi slot
terahkirnya terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S4
pada masalah keempat diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada karena mahasiswa sudah tau apa yang harus
mahasiswa lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
337
b) Mahasiswa mampu memahami masalah ketika membaca soal
bahwa soal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan filling
slot .
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu susunan 3 angka dari 6 kartu yang ada untuk bilangan
ganjil dan genap. Mahasiswa dapat membuat model dari
masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu menggunakan slot pertama,
kedua, dan ketiga yang merepresentasikan metode filling slot.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S4 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah keempat.
Dari hasil tes dan wawancara S4, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S4 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
b. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara S5
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S5 untuk Masalah
Pertama
1) Deskripsi Hasil Tes S5 untuk Masalah Pertama
Berikut jawaban S5 untuk masalah pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
338
Gambar 4. 84 Hasil Pekerjaan S4 Masalah Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori sedang ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
langsung menggunakan cara permutasi untuk menghitung
banyaknya kemungkinan yang terjadi dan menggunakan filling
sloti. Mahasiswa menyelesaikan menggunakan 2 cara yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
339
permutasi dan filling slot karena berdasarkan informasi yang
diperoleh dari soal yaitu pengambilan dilakukan satu per satu tanpa
pengembalian.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
langsung menghitung menggunakan rumus dari permutasi yaitu
𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)! Dengan 𝑛 = 20 dan 𝑟 = 2. 𝑛 merepresentasikan
banyaknya kartu undian (mobil. Motor, dan tidak berhadiah) dan r
merepresentasikan kartu yang akan diambil. Untuk menggunakan
filling slot mahasiswa langsung mengerjakan untuk slot pertama 20
kartu undian dan slot kedua 19 kartu undian.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S5 untuk masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pertama mampu
merepresentasikan cara pengambilan undian tersebut yang
dikerjakan tanpa pembagian kasus melainkan hanya satu kasus
saja yaitu pengambilan dua kartu undian yang akan diambil
satu persatu tanpa pengembalian dari jumlah 20 kartu undian
(delapan kartu berhadiah motor, lima kartu berhadiah mobil,
dan tujuh kartu tidak berhadiah).
b) Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang
sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian yaitu menggunakan permutasi dan filling slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan
tanpa pengembalian mengunakan metode permutasi 𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)! dan untuk filling slot 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 × 𝑠𝑙𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai permutasi,
𝑛 merepresentasikan sebagai total jumlah kartu undian, 𝑟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
340
merepresentasikan jumlah kartu yang akan diambil dan ×
yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
memisahkan kejadian yang satu dengan yang lain pada metode
filling slot.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko.
Jadi, untuk masalah pertama, S5 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S5 untuk Masalah Pertama
Berikut hasil wawancara S5 untuk masalah pertama
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S5 Saya tidak menggambar, tapi memisalkan hadiah
tersebut dengan memberi indkes
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “di dalam kantung tersebut terdapat
20 kartu undian, di mana 5 kartu berisi hadiah
mobil, 8 kartu berisi hadiah motor, dan sisanya tidak
berisi hadiah” dan “pengambilan dilakukan satu
demi satu tanpa pengembalian”?
S5 Saya memisalkan hadiah tersebut dengan memberi
indkes
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S5 Maksud dari soal itu, kita diminta menghitung
banyaknya kemungkinan pengambilan hadiah yang
dilakukan dari sebuah kantong yang telah berisi
hadiah, dimana akan dilakukan pengambilan
sebanyak dua kali dan pengambilan dilakukan satu
per satu dan tanpa pengembalian
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
341
S5 Konsep yang saya gunakan yaitu menggunakan
permutasi karena memperhatikan urutan dan
menggunakan filling slot dan permutasi, karena
pengambilan dilakukan dua kali, satu demi satu dan
tanpa pengembalian makanya bisa menggunakan
filling slot dan permutasi.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S5 Rencana yang saya lakukan yaitu memisalkan
hadiah tersebut dengan indkes, kemudian lihat kata
kunci dari soal yaitu pengambilan satu persatu dan
tanpa pengembalian. Dari kata kunci tersebut saya
sesuaikan lagi dengan konsep matematika yang
sudah saa pelajari
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S5 Mungkin hubungannya karena sudah ada indkes
berarti nanti waktu diambil akan memperhatikan
urutan sehingga bisa diselesiakan dengan permutasi
atau filling slot
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S5 Modelnya untuk permutasi 𝑃220 dan untuk filling slot
20 × 19, × yang merepresentasikan sebagai kata hubung
dan yang memisahkan kejadian pertama dengan kejadian
kedua kalau enggak salah gitu penjelasannya.
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S5 Karena modelnya sudah ada tinggal dihitung
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S5 Caranya yaitu cari dulu kata kunci dari soal. Dari
soal ini kata kuncinya pengambilan dilakukan satu
persatu tanpa pengembalian.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S5 Karena kata kunci dari soal sesuai dengan konsep
matematika atau dapat diselesaiakan dengan
permutasi atau filling slot.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S5 Langkah-langkah sebelum mengerjakan saya
membuat indkes untuk masing-masing hadiah,
setelah itu saya mencari kata kunci dari soal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
342
yaitu pengambilan dilakukan satu persatu dan tanpa
pengembalian
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S5 Kesimpulan yang saya peroleh yaitu untuk
menyelesikan soal sebaiknya kita cari terlebih
dahulu kata kunci dari soal, selanjutnya bisa kita
sesuaikan dengan konsep matematika yang sudah
kita pelajari. Contohnya itu pada masalah ini dapat
diselesaikan dengan 2 cara yaitu permutasi dan
filling slot dengan banyaknya cara yaitu sama-sama
memperoleh 380 cara.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S5
pada masalah pertama diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada, melainkan hanya memberikan indeks pada masing-
masing hadiah
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan memberikan
indeks pada masing-masing hadiah
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara pengambilan satu per satu dan tanpa pengembalian
dapat diselesaiakan menggunakan filling slot dan permutasi
Mahasiswa dapat membuat model dari masalah yang
diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu × yang merepresentasikan
sebagai kata hubung dan yang memisahkan kejadian pertama
dengan kejadian kedua.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
343
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah kedua.
Dari hasil tes dan wawancara S2, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa S2 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S5 untuk Masalah
Kedua
1) Deskripsi Hasil Tes S5 untuk Masalah Kedua
Berikut jawaban S5 untuk masalah kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
344
Gambar 4. 85 Hasil Pekerjaan S5 Masalah Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori sedang ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
mengelompokkan atau membaginya menjadi 3 kasus yaitu: (1)
mobil pertama memuat 6 orang dan mobil kedua memuat 2 orang,
(2) mobil pertama memuat 5 orang dan mobil kedua memuat 3
orang, dan (3) mobil pertama memuat 4 orang dan mobil kedua
memuat 4 orang. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk 3 kasus tersebut
dengan menggunakan kombinasi. Alasan mahasiswa
menggunakan kombinasi adalah misal: di mobil pertama berisikan
ABCD, maka kejadian ini akan sama dengan jika mobil berisi
BCDA karena orang-orang yang berada di dalam mobil sama.
Karena masalah ini tidak memperhatikan urutan, maka untuk
mencari banyak susunan adalah dengan menggunakan kombinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
345
Selain menggunakan kombinasi, untuk mencari banyaknya
susunan di mobil pertama dan kedua, mahasiswa menggunakan
prinsip perkalian karena ada kata hubung dan yang memisahkan
mobil pertama dan mobil kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari ketiga kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya cara
menempatkan 8 mahasiswa ke dalam dua mobil sebanyak tiga
kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S5 pada masalah
kedua disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah kedua mampu
merepresentasikan cara menempatkan delapan orang ke dalam
mobil yang bagi-bagi menjadi tiga kasus.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya car acara menempatkan delapan
orang ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan kombinasi.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara menempatkan delapan orang
ke dalam mobil yaitu mengunakan metode kombinasi dan kata
hubung dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil
kedua menggunakan konsep perkalian sehingga diperoleh
𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi
dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
346
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua mobil.
Jadi, untuk masalah kedua, S5 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S5 untuk Masalah Kedua
Berikut hasil wawancara S5 untuk masalah kedua
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S5 Saya nampaknya tidak menggambarkan mobil tapi
saya bayangkan dua mabil yang akan disikan oleh
delapan mahasiswa dan saya kalau tidak salah
memisalkan delapan mahasiswa tersebut menjadi
abjad A-H
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Delapan orang mahasiswa akan
berjalan-jalan ke Malioboro. Untuk itu, mereka
memesan dua grab mobil. Mobil pertama dapat
memuat 6 orang, sedangkan mobil kedua hanya
dapat memuat 4 orang.”?
S5 Saya bayangkan dua mabil yang akan disikan oleh
delapan mahasiswa dan saya kalau tidak salah
memisalkan delapan mahasiswa tersebut menjadi
abjad A-H
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S5 Maksud dari soal itu kita diminta untuk mencari
banyaknya cara untuk menampatkan delapan
mahasiswa yang ingin berjalan-jalan kedalam dua
mobil yang memiliki kapasistas berbeda-beda.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S5 Konsep yang saya gunakan yaitu kombinasi karena
melakukan penyusunan delapan orang tersebut
kedalam dua mobil tidak memperhatikan urutan dan
konsep perkalian yang digunakan untuk
menghubungkan mobil pertama dan mobil kedua.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S5 Rencana yang saya lakukan yaitu memisalkan
delapan mahasiswa tersebut dengan indkes,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
347
kemudian lihat kata kunci dari soal yaitu
menempatkan delapan orang kedalam dua mobil
yang berkapasitas beda-beda, karena kapasitas
mobil berbeda-beda maka akan dibagikan menjadi
beberapa kasus. Dari kata kunci tersebut saya
sesuaikan lagi dengan konsep matematika yang
sudah saya pelajari
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S5 Mungkin hubungannya karena yang di indkeskan itu
mahasiswa jadi dalam penyusunan dalam mobil
tidak memperhatikan urutan.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S5 Model matematika umunya 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛, sehingga untuk
soal ini model yang terbentuk yang terbentuk yaitu
(𝑐48. 𝑐4
4) + (𝑐58. 𝑐3
3) + (𝑐68. 𝑐2
2)
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S5 Tinggal hitung kan modelnya sudah ada
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S5 Caranya yaitu cari dulu kata kunci dari soal. Dari
soal ini kata kuncinya akan disusun kedalam dua
mobil yang kapasitasnya berbeda-beda
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S5 Karena kata kunci dari soal sesuai dengan konsep
matematika atau dapat diselesaiakan dengan
kombinasi
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S5 Langkah-langkah sebelum mengerjakan saya
membuat indkes untuk delapan mahasiswa, setelah
itu saya mencari kata kunci dari soal ini yaitu akan
disusun kedalam dua mobil yang kapasitasnya
berbeda-beda. Berarti untuk soal ini harus bagi
kasus, agar semua kemungkin yang dapat terjadi
tidak ada yang terlewatkan
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S5 Kesimpulan yang saya peroleh yaitu untuk
menyelesikan soal sebaiknya kita cari terlebih
dahulu kata kunci dari soal, selanjutnya bisa kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
348
sesuaikan dengan konsep matematika yang sudah
kita pelajari. Contohnya itu pada masalah ini dapat
diselesaikan dengan kombinasi dan konsep
perkalian
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S5
pada masalah kedua diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada, melainkan hanya membayangkan.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan membayangkan
delapan orang akan di masukan kedalam dua mobil dan
saya memisalkan delapan mahasiswa tersebut menjadi
abjad A-H
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan delapan orang mahasiswa kedalam dua
mobil mengunakan kombinasi dan konsep perkalian yang
digunakan untuk menghubungkan mobil pertama dan
mobil kedua. Mahasiswa dapat membuat model dari masalah
yang diberikan 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 yang
merepresentasikan sebagai kombinasi dan yang memisahkan
mobil pertama dan mobil kedua.
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah kedua.
Dari hasil tes dan wawancara S5, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah memenuhi empat indikator dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
349
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
350
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S5 untuk Masalah
Ketiga
1) Deskripsi Hasil Tes S5 untuk Masalah Ketiga
Berikut jawaban S5 untuk masalah ketiga
Gambar 4. 86 Hasil Pekerjaan S5 Masalah Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori sedang ini,
mahasiswa menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian
a dengan menggunakan rumus dari pemutasi siklis, yaitu
menghitung banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan untuk
bagian b mahasiswa terlebih dahulu menganggap bahwa dua orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
351
yang selalu duduk berdampingan itu dihitung satu, sehingga
banyak orang yang awalnya dari 6 sekarang menjadi 5 saja
kemudian 2 orang yang mau duduk berdampingan itu dihitung
menjadi 2 faktorial yang artinya mereka selalu berdampingan
karena posisi duduk melingkar contoh: ABCD itu berbeda dengan
BACD, namun A dan B selalu berdampingan makanya harus
dikalikan 2 faktorial untuk menentukan 2 orang yang selalu duduk
berdampingan.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan
rumus permutasi siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk
𝑛 sama dengan banyak orang yang akan duduk melingkar yaitu
enam orang untuk bagian b mahasiswa tinggal mengurangkan hasil
perhitungan enam orang duduk melingkar dangan dua orang yang
selalu duduk berdampingan yaitu (𝑛 − 1)! 2!.
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S5 pada masalah
ketiga disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah ketiga mampu
merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan duduk
melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang yang
tidak mau duduk berdampingan.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua
orang yang tidak mau duduk berdampingan , yaitu
menggunakan permutasi siklis,
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada dua orang
yang tidak mau duduk berdampingan yaitu mengunakan
permutasi siklis Untuk enam orang yang akan duduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
352
melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)! dan dari enam orang tersebut
ada 2 orang yang tidak mau duduk berdampingan(𝑛 − 1)! −
(𝑛 − 1)! × 2! = (6 − 1)! − (5 − 1)! × 2!.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai
permutasi siklis dan × yang merepresentasikan sebagai kata
hubung dan yang memisahkan lima orang yang duduk
melingkar dan dua orang tersebut selalu berdampingan.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam orang
yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada
dua orang yang tidak mau duduk berdampingan.
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa S5 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S5 untuk Masalah Ketiga
Berikut hasil wawancara S5 untuk masalah ketiga
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S5 Nampaknya untuk masalah ini waktu itu, saya
mengambarkan lingkaran terus saya tuliskan huruf A-
H
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada 6 orang, yaitu Dion, Joko,
Zack, Laurent, Priska, dan Yustina yang akan makan
siang bersama di sebuah rumah makan. Meja di rumah
makan tersebut berbentuk lingkaran kemudian
menentukan berapa susunan tempat duduk yang dapat
terjadi untuk keenam orang tersebut dan jika Priska
tidak ingin duduk berdekatan dengan Yustina?
S5 Saya mengambarkan lingkaran terus saya tuliskan
huruf A-H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
353
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S5 Maksud dari soal ini kita diminta mencari enam orang
yang akan makan disebuah warung makan dan akan
duduk di sebuah meja yang berbentuk lingkaran.
Berapa banyak susunana yang dapat terbentuk dari
enam orang tersebut, jika dua orang tidak mau duduk
berdekatan
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S5 Konsep matematika yang digunakan yaitu permutasi
siklis karena duduk melingkar.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S5 Rencana yang saya lakukan melihat kata kunci dari
soal yaitu enam orang tersebut akan duduk melingkar.
Dari kata kunci tersebut saya sesuaikan lagi dengan
konsep matematika yang sudah saya pelajari
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S5 Karena duduk melingkar, jadi langsung saja
menggunakan permutasi siklis
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S5 Model matematika yang terbentuk yaitu untuk bagian
a (𝑛 − 1)! Dan bagian b harus memisalkan dua orang
yang duduk berdekatan itu menjadi satu kemudian
cari permutasi siklisnya dikalikan dua, jadi untu
model bagian b yaitu hasil dari bagian a (𝑛 − 1)! −(5 − 1)! × 2!
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S5 Perhitungan yang saya lakukan yaitu tinggal hitung
bagian a dan hitung berlawanan dari pertanyaan b
kemudian untuk menjawan bagian b hasil bagian a
dikurang berlawanan dari bagian b
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S5 Caranya yaitu cari dulu kata kunci dari soal. Dari soal
ini kata kuncinya akan duduk di meja yang berbentuk
lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
354
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S5 Karena kata kunci dari soal sesuai dengan konsep
matematika atau dapat diselesaiakan dengan
permutasi siklis
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah penyelesaian
masalah tersebut
S5 Langkah-langkah sebelum mengerjakan saya mencari
kata kunci dari soal yaitu akan duduk di meja yang
berbentuk lingkaran. Berarti untuk soal ini dapat
diselesaikan dengan permutasi siklis. Untuk caranya
tinggal masukkan banyak orang yang akan duduk
melingkar kedalam rumus permutasi siklis untuk
bagian a yaitu (𝑛 − 1)! = (6 − 1)! = 5! Dan bagian b
5! − ((5 − 1)! × 2! = 120 − (4! × 2) = 120 − 48 = 72
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S5 Kesimpulan yang saya peroleh yaitu untuk
menyelesikan soal sebaiknya kita cari terlebih dahulu
kata kunci dari soal, selanjutnya bisa kita sesuaikan
dengan konsep matematika yang sudah kita pelajari.
Contohnya itu pada masalah ini dapat diselesaikan
dengan permutasi siklis.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S5
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa membuat gambaran visual dari permasalahan yang
ada yaitu lingkaran terus saya tuliskan huruf A-H
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan menggambar
lingkaran terus saya tuliskan huruf A-H
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan enam orang duduk melingkar dengan
menggunakan permutasi siklis. Mahasiswa dapat membuat
model dari masalah yang diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu (𝑛 − 1)! yang
merepresentasikan sebagai permutasi siklis, 2! yang
merepresentasikan sebagai dua orang selalu berdampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
355
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah ketiga.
Dari hasil tes dan wawancara S5, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
356
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S5 untuk Masalah
Keempat
1) Deskripsi Hasil Tes S5 untuk Masalah Keempat
Berikut jawaban S5 untuk masalah keempat
Gambar 4. 87 Hasil Pekerjaan S5 Masalah Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori sedang ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya
susunan 3 angka dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, dan 7, dan bagian b
menggunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
357
susunan tiga angka ganjil dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0, 7, dan 1,
dan bagian c menggunakan metode filling slot yaitu menghitung
banyaknya susunan tiga angka genap dari kartu bilangan 2, 5, 3, 0,
7, dan 1. Mahasiswa menggunakan metode filling slot karena dari
soal diberitahu bahwa setiap kartu hanya dapat digunakan satu kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan
filling slot untuk slot pertama berisikan 5 kartu bilangan karena
untuk membentuk 3 angka, angka nol tidak dapat menempati slot
pertama sehingga slot pertama berisikan 5 angka. Untuk slot kedua
masih berisikan 5 angka karena total ada 6 kartu, 1 kartu sudah
digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua berisi 5 kartu.
Untuk slot ketiga berisi 4 karena di slot kedua sudah digunakan
satu kartu. Setelah diterapkan metode filling slot untuk bagian a
diperoleh banyak bilangan yang dapat dibuat adalah 5 × 5 × 4 =
100 angka.
Untuk masalah b, mahasiswa menggunakan filling slot karena
ada suatu bilangan ganjil yang terdiri dari tiga yang akan dibuat,
maka slot ketiga yang harus disi terlebih dahulu karena untuk
mendapatkan bilangan itu ganjil atau genap ditentukan dari
bilangan yang menempati tempat terakhir. Untuk slot ketiga akan
berisi empat angka, kemudian untuk slot pertama berisi empat
angka karena angka nol tidak dapat menempati slot pertama dan
satu angka sudah digunakan di slot ketiga. Untuk slot kedua berisi
empat angka karena dari enam angka, satu angka sudah digunakan
di slot pertama dan slot ketiga. Oleh karena itu, dengan metode
filling slot untuk bagian c diperoleh banyaknya susunan bilangan
yang diperoleh ada 4 × 4 × 4 = 64 angka ganjil.
Untuk bagian c, mahasiswa menggunakan filling slot karena
ada suatu bilangan genap yang terdiri dari tiga angka yang akan
dibuat, maka yang harus diisi terlebih dahulu adalah tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
358
terakhir karena untuk mendapatkan bilangan itu ganjil atau genap
ditentukan dari bilangan yang menempati tempat terakhir.
Mahasiswa membagi penyelesaikan menjadi dua kasus agar tidak
membingungkan yaitu (1) di slot terakhir berisikan kartu dua, dan
(2) slot terakhir berisikan kartu nol. Untuk kasus pertama, slot
ketiga berisi satu angka, slot pertama berisi lima angka, dan slot
kedua berisi empat angka. Untuk kasus kedua, slot ketiga berisi
satu angka, slot kedua berisi empat angka, karena untuk
membentuk tiga angka, kartu 0 tidak bisa di slot pertama dan slot
kedua, sehingga berisi empat angka. Oleh karena itu, dari kasus
pertama diperoleh banyak susunan bilangan adalah 5 × 4 × 1 = 20
dan dari kasus kedua diperoleh banyak susunan bilangan adalah
4 × 4 × 1 = 16. Jadi, banyak angka genap yang dibentuk adalah
banyak kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S5 pada masalah
keempat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah keempat mampu
merepresentasikan susunan tiga angka dari enam kartu, untuk
bilangan ganjil dan genap.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan tinggal angka dari
enam kartu, untuk bilangan ganjil dan genap yaitu
menggunakan filling slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu banyaknya bilangan yang terdiri
dari tiga angka yang akan terbentuk dari enam kartu, untuk
bilangan ganjil dan genap. Untuk banyaknya susunan bilangan
terdiri dari tiga angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu
5 × 5 × 4 = 100, banyaknya susunan bilangan yang terdiri
dari tiga angka dan ganjil adalah 4 × 4 × 4 = 64, dan
banyaknya susunan bilangan yang terdiri dari tiga angka dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
359
genap untuk kasus pertama menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan untuk
kasus kedua menjadi 4 × 4 × 1 = 16, sehingga total susunan
bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap adalah banyak
kasus pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua, dan ketiga yang
merepresentasikan metode filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama
dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
e) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis dalam
menyelesaikan masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
g) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan bilangan yang
terdiri dari tiga angka dari 6 kartu, susunan bilangan yang
terdiri dari tiga angka danbilangan ganjil, dan susunan
bilangan yang terdiri dari tiga angka dan genap.
Jadi, untuk masalah keempat, S1 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S5 untuk Masalah Keempat
Berikut hasil wawancara S5 untuk masalah keempat
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S5 Saya tidak menggambarkan sepertinya, soalnya
waktu ujian ini saya baru saja mengerjakankan soal
yang serupa dengan ini
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada enam kartu bilangan, yaitu 2,
5, 0, 3, 7, dan 1. Ada berapa susunan angka yang
dapat dibuat jika tiap kartu bilangan hanya dapat
dipergunakan satu kali, membentuk bilangan
ganjil, dan membentuk bilangan genap ? ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
360
S5 Saya sudah tau, bahwa soal ini akan saya selesaikan
dengan filling slot
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S5 Jadi maksud dari soal ini kita diminta untuk
menentukan banyaknya susunan 3 angka yang akan
terbentuk dari 6 kartu bilangan yaitu 2, 3, 5, 7, 1,
dan 0. Susunan 3 angka yang akan terbentuk yaitu
untuk bilangan ganjil dan genap dimana kartu hanya
bisa digunakan satu kali.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S5 Konsep matematika yang saya gunakan yaitu konsep
filling slot, karena akan disusun bilangan 3 angka
dan itu tentunya itu membutuhkan slot dan konsep
penjumlahan untuk bagian c untuk menjumlahkan
dua kasus yang dibagikan
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S5 Sebenarnya karena sudah mengerjakannya
sebelumnya, ya rencana saya mengikuti cara pada
pekerjaan yang sudah saya kerjakan.
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S5 Hubungannya yaitu karena akan menyusun 3 angka
maka harus menggunakan filling slot
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S5 Model matematika yang terbentuk untuk bagian a
5 × 5 × 4 = 100, bagian b 4 × 4 × 4 = 64 bilangan
ganjil yang terbentuk bagian c saya membagi kasus,
karena ada angka nol yang dapat menyebabkan kekeliruan
dalam perhitungan, sehingga untuk kasus pertama
menjadi 5 × 4 × 1 = 20 dan untuk kasus kedua menjadi
4 × 4 × 1 = 16 total angka genap menjadi banyak kasus
pertama + banyak kasus kedua = 20 + 16 = 36 angka
genap
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S5 Perhitungan yang saya lakukan tinggal menghitung
dari model matematika yang telah dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
361
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S5 Sebenarnya strategi yang saya gunakan ini
mengikuti pada latihan soal yang serupa.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S5 Selain mengikuti pada latihan soal yang serupa, saya
menggunakan filling slot karena ini cara yang sesuai
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan menyusun angka
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
Langkah-langkah sebelum mengerjakan saya
mencari kata kunci dari soal yaitu akan disusun 3
angka dari 6 kartu yang hanya dapat digunakan satu
kali. Berarti untuk soal ini dapat diselesaikan
dengan filling slot, untuk bagian b dan c dalam
menyusun bilangan 3 angka ganjil atau genap diisi
dimulai dari slot ketiga. Jika sudah tinggal lakukan
perhitungan biasa terhadap slot-slot yang telah
terisikan.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S5 Kesimpulan yang saya peroleh yaitu untuk
menyelesikan soal sebaiknya kita cari terlebih
dahulu kata kunci dari soal, selanjutnya bisa kita
sesuaikan dengan konsep matematika yang sudah
kita pelajari. Contohnya itu pada masalah ini dapat
diselesaikan dengan feleing slot, serta jika akan
menyusun bilangan 𝑛 angka pun harus
memperhatikan dengan teliti unuk angka nol, karena
angka nol tidak dapat menempati slot pertama.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S1
pada masalah keempat diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada karena baru saja mengerjakankan soal yang
serupa dengan ini
b) Mahasiswa mampu memahami masalah karena soal ini baru
saja dikerjakankan waktu saat latihan
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu akan diselesaiaknan menggunakan metode filling slot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
362
Mahasiswa dapat membuat model dari masalah yang
diberikan.
d) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu menggunakan slot pertama,
kedua, dan ketiga yang merepresentasikan metode filling slot .
e) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
f) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah keempat.
Dari hasil tes dan wawancara S5, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
363
c. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara S6
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S6 untuk Masalah
Pertama
1) Deskripsi Hasil Tes S6 untuk Masalah Pertama
Berikut jawaban S6 untuk masalah pertama
Gambar 4. 88 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Pertama
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang ketiga ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
memperhatikan cara pengambilan undian tersebut, selanjutnya
langsung menggunakan cara permutasi untuk menghitung
banyaknya kemungkinan yang terjadi. Mahasiswa langsung
menggunakan permutasi karena berdasarkan informasi yang
diperoleh dari soal yaitu pengambilan dilakukan satu per satu tanpa
pengembalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
364
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
langsung menghitung menggunakan rumus dari permutasi yaitu
𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)! Dengan 𝑛 = 20 dan 𝑟 = 2. 𝑛 merepresentasikan
banyaknya kartu undian (mobil. Motor, dan tidak berhadiah) dan r
merepresentasikan kartu yang akan diambil.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S6 untuk masalah
pertama dapat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pertama mampu
merepresentasikan cara pengambilan undian tersebut yang
dikerjakan tanpa pembagian kasus melainkan hanya satu kasus
saja yaitu pengambilan dua kartu undian yang akan diambil
satu persatu tanpa pengembalian dari jumlah 20 kartu undian
(delapan kartu berhadiah motor, lima kartu berhadiah mobil,
dan tujuh kartu tidak berhadiah).
b) Mahasiswa juga sudah bisa menentukan cara apa yang
digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan, yang
sesuai dengan pengambilan satu per satu dan tanpa
pengembalian yaitu menggunakan permutasi.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara pengambilan satu per satu dan
tanpa pengembalian mengunakan metode permutasi 𝑃𝑟𝑛 =
𝑛!
(𝑛−𝑟)!
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝑃𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai permutasi,
𝑛 merepresentasikan sebagai total jumlah kartu undian, dan 𝑟
merepresentasikan jumlah kartu yang akan diambil.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
365
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya kemungkinan
dari percobaan pengambilan hadiah kejutan dari seorang
konsumen pada toko.
Jadi, untuk masalah pertama, S5 sudah dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S6 untuk Masalah Pertama
Berikut hasil wawancara S6 untuk masalah pertama
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S6 Saya waktu mengerjakan menggambar kotak di
kertas buram kalau tidak salah, itu mewakili plastik,
kemudian dalam kotak tersebut saya menuliskan
angka 5, 8, dan 7 itu mewakili banyaknya jenis
hadiah.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “di dalam kantung tersebut terdapat
20 kartu undian, di mana 5 kartu berisi hadiah
mobil, 8 kartu berisi hadiah motor, dan sisanya tidak
berisi hadiah” dan “pengambilan dilakukan satu
demi satu tanpa pengembalian”?
S6 Saya merepresentasikan dengan kotak, didalam
kotak tersebut saya menuliskan angka 5, 8, dan 7 itu
mewakili banyaknya jenis hadiah
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S6 Jadi sebuah toko akan mengadakan undian. Yang
akan di undikan itu ada 5 mobil, 8 motor dan 7 tidak
berhadiah. Bagiamana kita menghitung banyaknya
percobaan hadiah yang dapat terjadi, jika
pengambilan dilakukan satu per satu dan tanpa
pengembalian
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S6 Konsep yang saya gunakan yaitu dengan permutasi
dan filling slot. Karena dari soal diketahui bahwa
percobaan dilakukan satu persatu tanpa
pengembalian.
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
366
S6 Rencana yang saya lakukan yaitu membaca apa yang
diketahui pada soal, kemudian dari apa yang sudah
saya ketahui saya coba kaitkan dengan materi -
materi yang telah dipelajari
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S6 Mungkin hubunganya karena diambil satu per satu
tanpa pengembalian dari kantong makanya dapat
dikerjakan menggunakan filling slot dan permutasi
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S6 Modelnya untuk permutasi 𝑃220 dan untuk filling slot
20 × 19
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S6 Karena modelnya sudah ada tinggal saya hitung
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S6 Cara yang saya lakukan yaitu membaca apa yang
diketahui di soal, kemudian saya coba mencari cara
yang cocok untuk apa yang dikethaui
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah?
S6 Karena sesuai dengan apa yang diketahui
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S6 Langkah-lagkah yang saya lakukan yaitu membaca
apa yang dikethuai dari soal, kemudian saya
mengerjakan menggunakan filling slot saja, namun
ketika saya piker lagi harusnya bisa menggunakan
permutasi karena pengambilan dilakukan satu
persatu tanpa pengambalian makanya saya
mengerjakan menggunakan permutasi.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S6 Kesimpulannya yaitu untuk masalah yang ada
keterangan pengambilan dilakukan satu per satu
tanpa pengembalian dapat dikerjakan dengan du
acara yaitu permutasi dan filling slot.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S5
pada masalah pertama diperoleh kesimpulan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
367
a) Mahasiswa mampu untuk membuat gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan menggambar
kotak yang berisi undian di kertas buram.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
dengan kotak, didalam kotak tersebut saya menuliskan
angka 5, 8, dan 7 itu mewakili banyaknya jenis hadiah.
d) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari
masalah tersebut model matematika yang terbentuk yaitu
modelnya untuk permutasi 𝑃220 dan untuk filling slot
20 × 19
e) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu permutasi dan filling slot.
Karena dari soal diketahui bahwa percobaan dilakukan
satu persatu tanpa pengembalian
f) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis dalam
penyelesaian masalah yang dibuat.
g) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Dari hasil tes dan wawancara S5, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S5 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
368
Jadi, dari tes tertulis dan hasil wawancara tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa S5 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah pertama.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S6 untuk Masalah
Kedua
1) Deskripsi Hasil Tes S6 untuk Masalah Kedua
Berikut jawaban S6 untuk masalah kedua
Gambar 4. 89 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Kedua
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori bawah ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan dengan terlebih dahulu
mengelompokkan atau membaginya menjadi 3 kasus yaitu: (1)
mobil pertama memuat 6 orang dan mobil kedua memuat 2 orang,
(2) mobil pertama memuat 5 orang dan mobil kedua memuat 3
orang, dan (3) mobil pertama memuat 4 orang dan mobil kedua
memuat 4 orang. Setelah pembagian kasus selesai mahasiswa
menghitung banyaknya cara yang mungkin untuk 3 kasus tersebut
dengan menggunakan kombinasi. Alasan mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
369
menggunakan kombinasi adalah misal: di mobil pertama berisikan
ABCD, maka kejadian ini akan sama dengan jika mobil berisi
BCDA karena orang-orang yang berada di dalam mobil sama.
Karena masalah ini tidak memperhatikan urutan, maka untuk
mencari banyak susunan adalah dengan menggunakan kombinasi.
Selain menggunakan kombinasi, untuk mencari banyaknya
susunan di mobil pertama dan kedua, mahasiswa menggunakan
prinsip perkalian karena ada kata hubung dan yang memisahkan
mobil pertama dan mobil kedua.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah
menjumlahkan banyak cara yang telah diperoleh dari ketiga kasus
tersebut untuk memperoleh kesimpulan akhir yaitu banyaknya
cara menempatkan delapam mahasiswa ke dalam dua mobil
sebanyak tiga kasus: 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 1 + 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 2 +
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 3 , namun dalam proses perhitungan mahasiwa
masih mengalami kekeliruan dalam menghitung banyaknya kasus
kedua.
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S6 pada
masalah kedua disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah kedua mampu
merepresentasikan cara menempatkan delapan orang ke dalam
mobil yang bagi-bagi menjadi tiga kasus.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya car acara menempatkan delapan
orang ke dalam dua mobil, yaitu menggunakan kombinasi.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu cara menempatkan delapan orang
ke dalam mobil yaitu mengunakan metode kombinasi dan kata
hubung dan yang memisahkan mobil pertama dengan mobil
kedua menggunakan konsep perkalian sehingga diperoleh
𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
370
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan 𝐶𝑟𝑛 yang merepresentasikan sebagai kombinasi
dan × yang merepresentasikan sebagai kata hubung dan yang
memisahkan mobil pertama dengan mobil kedua.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan banyaknya cara
menempatkan delapan mahasiswa kedalam dua mobil.
Kesimpulan yang diperoleh untuk kelompok jawaban kategori
bawah masalah kedua adalah mahasiswa dapat memenuhi
empat indikator kemampuan representasi matematis
Jadi, untuk masalah kedua, S6 sudah dapat memenuhi empat
indikator kemampuan representasi matematis.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S6 untuk Masalah Kedua
Berikut hasil wawancara S6 untuk masalah kedua
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S6 Saya tidak menggambarkan, tapi saya hanya
membayangkan saja delapan orang akan dimasukan
kedalam dua mobil yang memiliki daya tampung
yang berbeda-beda
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Delapan orang mahasiswa akan
berjalan-jalan ke Malioboro. Untuk itu, mereka
memesan dua grab mobil. Mobil pertama dapat
memuat 6 orang, sedangkan mobil kedua hanya
dapat memuat 4 orang.”?
S6 Delapan orang akan dimasukan kedalam dua mobil
yang memiliki daya tampung yang berbeda-beda
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S6 Maksud dari soal yaitu ada delapan mahasiswa yang
ingin jalan-jalan ke malioboro, mereka memesan 2
grab mobil. Tenyata maksimum dari mobil pertama
hanya dapat menampung 6 orang dan mobil kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
371
hanya empat orang. Ditanyakan berapa banyak
susunan yang dapat terbentuk?
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S6 Kalau saya melihat dua konsep yaitu konsep
kombinasi dan konsep penjumalahan. Konsep
kombinasi karena dalam menyusun delapan orang
kedalam dua mobil itu tidak memperhatikan urutan
dan untuk konsep penjumlahan karena dalam
pengerjaaan akan dibagi menjadi beberapa kasus,
sehingga untuk menarik kesimpulan harus
dijumlahkan semua
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S6 Rencana yang saya lakukan yaitu mencari informasi
yang diketahui, kemudian karena ini masalah
menempatkan delapan orang kedalam mobil tentu
tidak memperhatikan urutan maka dapat diselesiakn
dengan kombinasi, setelah itu saya membagi kasus
karena kapasitas dari masing-masing mobil berbeda,
bagi kasus dibuat agar menghindari ada susunan
yang terlewatkan
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S6 Hubungannya mungkin karena ini menyusun orang
kedalam mobil berarti tidak memperhatikan urutan
berarti dapat diselesaikan menggunakan kombinasi.
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S6 Model matematika yang terbentuk yaitu (𝑐48. 𝑐4
4) +(𝑐5
8. 𝑐33) + (𝑐6
8. 𝑐22)
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S6 Perhitunganya tinggal hitung seperti biasa, kan
modelnya sudah ada, seingat saya pada bagian ini
saya kurang teliti dalam menghitung makanya hasil
ahkirnya salah.
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S6 Strategi yang saya gunakan yaitu membaca apa yang
diketahui terlebih dahulu, kemudian pada soal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
372
saya membagi menjadi beberapa kasus dalam
menyelesaikan masalah.
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S6 Saya membagi kasus, agar tidak ada masalah yang
telewatkan pada saat perhitungan.
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S6 Langkah-lagkah yang saya lakukan yaitu membaca
apa yang diketahui dari soal, kemudian saya
mengerjakan menggunakan kombinasi,karena dalam
menyusun orang dalam mobil tidak memperhatikan
urutan. Kemudian saya membagi kasus dalam
perhitungan, karena kapasistas mobil berbeda-beda
sebaiknya dibagikan menjadi beberapa kasus agar
waktu perhitungan tidak ada yang terlewatkan.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S6 Kesimpulan yang saya peroleh yaitu, dalam
menyusun delapan orang kedalam dua mobil yang
berbeda kapasitas menghasilkan 210 cara.
Sebaiknya dalam menyelesaikan soal seperti ini
harus bagi menjadi beberapa kasus agar tidak ada
yang terlewatkan saat melakukan perhitungan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S2
pada masalah kedua diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada, melainkan hanya membayangkan.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
membayangkan delapan orang akan dimasukan kedalam
dua mobil yang memiliki daya tampung yang berbeda-
beda.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah tersebut
yaitu cara menempatkan delapan orang mahasiswa kedalam
dua mobil mengunakan kombinasi. Mahasiswa dapat
membuat model dari masalah yang diberikan 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
373
d) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari
masalah tersebut model matematika yang terbentuk
yaitu (𝑐48. 𝑐4
4) + (𝑐58. 𝑐3
3) + (𝑐68. 𝑐2
2)
e) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu 𝐶𝑟𝑛 ×.𝐶𝑟
𝑛 yang
merepresentasikan sebagai kombinasi dan + sebagai konsep
penjumlahan karena dalam pengerjaaan akan dibagi
menjadi beberapa kasus, sehingga untuk menarik
kesimpulan harus dijumlahkan semua
f) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
g) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S6 sudah mencapai empat indikator
kemampuan representasi untuk masalah kedua.
Dari hasil tes dan wawancara S6, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S6 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
374
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S6 untuk Masalah
Ketiga
1) Deskripsi Hasil Tes S6 untuk Masalah Ketiga
Berikut jawaban S6 untuk masalah ketiga
Gambar 4. 90 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Ketiga
Mahasiswa dalam kelompok jawaban kategori bawah ini
menyelesaikan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
langsung menggunakan rumus dari pemutasi siklis yaitu
menghitung banyaknya susunan orang duduk melingkar, dan
untuk bagian b mahasiswa menyelesaiakanya dengan
menggunakan permutasi yaitu dari enam orang yang duduk
melingkar ada dua orang yang tidak ingin berdekatan
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan mneggunakan
rumus permutasi siklis yang telah diketahui yaitu (𝑛 − 1)! Untuk
𝑛 sama dengan banyak orang yang akan duduk melingkar yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
375
enam orang. Untuk bagian b, mahasiswa tinggal mengurangkan
hasil perhitungan enam orang duduk melingkar dengan dua orang
yang tidak ingin duduk berdekatan yaitu (𝑛 − 1) = (6 − 1)! − 𝑃26
Jadi, berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S6 pada
masalah ketiga disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah ketiga mampu
merepresentasikan susunan dari enam orang yang akan duduk
melingkar, serta masih belum tepat dalam membuat
representasi dari enam orang tersebut ada dua orang yang tidak
mau duduk berdampingan.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan dari enam orang yang
akan duduk melingkar, yaitu menggunakan permutasi siklis,
namun masih keliru untuk menentukan cara dari enam orang
tersebut ada dua orang yang tidak mau duduk berdampingan,
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh untuk susunan dari enam orang yang akan
duduk melingkar yaitu mengunakan permutasi siklis, Untuk
enam orang yang akan duduk melingkar (𝑛 − 1)! = (6 − 1)!
, namun dari enam orang tersebut ada dua orang yang tidak
mau duduk berdampingan masih keliru dalam proses
pembuatan model matematisnya.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan (𝑛 − 1)! yang merepresentasikan sebagai
permutasi siklis.
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan dari enam orang
yang akan duduk melingkar dan dari enam orang tersebut ada
dua orang yang tidak mau duduk berdampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
376
Jadi untuk masalah ketiga S6 memenuhi dua indikator
kemampuan representasi matematis yaitu menyelesaiakan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-
langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S6 untuk Masalah Ketiga
Berikut hasil wawancara S6 untuk masalah ketiga
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S6 Saya tidak menggambarkan apa-apa
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada 6 orang, yaitu Dion, Joko,
Zack, Laurent, Priska, dan Yustina yang akan makan
siang bersama di sebuah rumah makan. Meja di
rumah makan tersebut berbentuk lingkaran
kemudian menentukan berapa susunan tempat duduk
yang dapat terjadi untuk keenam orang tersebut dan
jika Priska tidak ingin duduk berdekatan dengan
Yustina?
S6 Saya tidak merepresentasikan apa-apa, saya
langsung pakai rumus aja. Soalnya akan duduk di
meja yang berbentuk lingkaran
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S6 Jadi ada enam orang yang akan makam bersama-
sama, mereka akan duduk di meja berbentuk
lingkaran. Berapa susunan yang dapat terbentuk dari
enam orang tersebut dan jika ada dua orang dai
mereka yang tidak mau duduk berdekatan.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S6 Konsep matematika yang saya gunakan yaitu
permutasi siklis (𝑛 − 1)! karena di soal diketahui
bahwa mereka akan duduk dimeja yang berbentuk
lingkaran dan saya menggunakan permutasi juga
karena ada dua orang yang tidak mau duduk
berdekatan
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
377
S6 Rencana saya tinggalkan masukan saja ke rumus
yang sudah ada yaitu (𝑛 − 1)! P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S6 Hubungannya mungkin karena duduk melingkar
makanya menggunakan permutasi siklis
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S6 Model matematikanya (𝑛 − 1)! Untuk bagian a dan
untuk bagian b 𝑷𝟐𝟔
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S6 Perhitungannya tinggal menghitung dari model yang
sudah ada
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S6 Saya memilih strategi tersebut karena dari soal
sudah jelas mereka akan duduk melingkar dan yang
saya ingat dan pelajari kalau ada soal yang duduk
melingkar langsung saja menggunakan permutasi
siklis
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S6 Karena sesuai dengan apa yang diketahui
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S6 Langkah-langkah yang saya lakukan yaitu
langusung menggunakan rumus dari permutasi
siklis, karena yang saya ingat dan tahu bahwa kalau
duduk melingkar langsung saja pakai permutasi
siklis.
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S6 Kesimpulan yang saya peroleh yaitu untu menyusun
enam orang yang akan duduk melingkar akan
membentuk 120 susunnan dan untuk dua orang yang
tidak mau berdekatan yaitu 120 − 30 = 90 𝑠𝑢𝑠𝑢𝑛𝑎𝑛.
Untuk masalah duduk melingkar jangan ragu untuk
menggunakan permutasi siklis.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S6
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
378
a) Mahasiswa tidak membuat gambaran visual dari permasalahan
yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan langsung
pakai rumus aja. Soalnya akan duduk di meja yang
berbentuk lingkaran.
c) Mahasiswa tidak merepresentasikan masalah tersebut,
mahasiswa langsung menggunakan rumus aja. Soalnya
akan duduk di meja yang berbentuk lingkaran
d) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari
masalah tersebut model matematika yang terbentuk
yaitu model matematikanya (𝑛 − 1)! Untuk bagian a dan
untuk bagian b 𝑷𝟐𝟔
e) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu (𝑛 − 1)! yang
merepresentasikan sebagai permutasi siklis, permutasi yang
merepresentasikan sebagai ada dua orang yang tidak mau
duduk berdekatan.
f) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
g) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S6 sudah mencapai tiga indikator
kemampuan representasi untuk masalah ketiga yaitu membuat
persamaan atau model matematis, menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Dari hasil tes dan wawancara S6, terdapat perbedaan
kemampuan indikator yang dipenuhi oleh S6 untuk hasil tes S6
hanya memenuhi 2 indikator saja, melainkan setelah diwawancara
ternyata S6 memenuhi tiga indikator. Jadi peneliti dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
379
menyimpulkan bahwa S6 sudah memenuhi tiga indikator dari
kemampuan representasi yaitu (2) membuat persamaan atau
model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara untuk S6 untuk Masalah
Keempat
1) Deskripsi Hasil Tes S6 untuk Masalah Keempat
Berikut jawaban S6 untuk masalah keempat
Gambar 4. 91 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Keempat
Mahasiswa dalam kelompok jawaban yang kempat ini
menyelesaiakan masalah yang diberikan untuk bagaian a dengan
mengunakan metode filling slot yaitu menghitung banyaknya
susunan 3 angka dari kartu 2, 5, 3, 0, 1, 7 bagian b menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
380
metode filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka
ganjil dari kartu 2 , 5, 3, 0,7, 1, dan bagian c menggunakan metode
filling slot yaitu menghitung banyaknya susunan 3 angka genap
dari kartu 2 , 5, 3, 0,7, 1 . Menggunakan metode filling slot karena
dari soal diberitahu bahwa setiap kartu hanya dapat digunakan satu
kali.
Proses selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yaitu
melakukan perhitungan untuk masalah a dengan menggunakan
filling slot untuk slot pertama berisikan 6 kartu karena untuk
membentuk 3 angka, mahasiswa masih kurang teliti dalam
membaca soal yang menyebabkan angka nol dapat menempati slot
pertama sehingga slot pertama berisikan 6 angka, untuk slot kedua
masih berisikan 5 angka karena total ada 6 kartu, 1 kartu sudah
digunakan untuk slot pertama sehingga slot kedua berisi 5, dan
untuk slot ketiga berisi 4 karena dislot kedua sudah digunakan satu
kartu. Sehingga penempatan filling slot untuk bagian a menjadi
6 × 5 × 4 = 120 angka yang dapat terbentuk
Untuk masalah b mahasiswa mengerjakan
menggunakan filling slot, mahasiswa sudah menempatkan 4
kartu ganjil di slot ketiga, mungkin karena kurangnya
pemahamannya dari mahasiswa yang menyebabkan untuk
slot pertama berisikan 2 kartu, dan slot kedua berisi 1 kartu.
Hal ini disebabkan karena mahasiswa beranggapan bahwa
karena dari 6 kartu 4 kartu sudah digunakan di slot ketiga
maka sisa 2 kartu, kemudian 2 kartu tersebut digunakan
untuk slot pertama dan kedua. Sehingga penempatan filling
slot untuk bagian b menjadi 2 × 1 × 4 = 8 angka ganjil yang
terbentuk.
Untuk masalah c mahasiswa mengerjakan
menggunakan filling slot, mahasiswa sudah menempatkan 2
kartu genap di slot ketiga, mungkin karena kurangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
381
pemahamannya dari mahasiswa yang menyebabkan untuk
slot pertama berisikan 4 kartu, dan slot kedua berisi 3 kartu.
Hal ini disebabkan karena mahasiswa beranggapan bahwa
karena dari 6 kartu 2 kartu sudah digunakan di slot ketiga
maka sisa 4 kartu, kemudian 3 kartu tersebut digunakan
untuk slot pertama dan kedua. Sehingga penempatan filling
slot untuk bagian c menjadi 4 × 3 × 2 = 24 angka genap
yang terbentuk.
Jadi berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa S6 pada masalah
keempat disimpulkan bahwa
a) Mahasiswa dalam menyelesaiakan masalah keempat tidak
mampu merepresentasikan susunan 3 angka dari 6 kartu, untuk
bilangan ganjil dan genap mahasiswa masih tidak membuat
representasi yang benar.
b) Mahasiswa juga mampu menentukan cara apa yang digunakan
untuk menghitung banyaknya susunan 3 angka dari 6 kartu,
untuk bilangan ganjil dan genap yaitu menggunakan filling
slot.
c) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari informasi
yang telah diperoleh yaitu banyaknya 3 angka yang akan
terbentuk dari 6 kartu, namun model matematis untuk bilangan
ganjil dan genap mahasiswa masih mengalami kekeliruan.
Untuk bilangan 3 angka yang dapat disusun dari 6 kartu yaitu
6 × 5 × 4 = 120 angka yang dapat terbentuk, untuk bilangan
ganjil 2 × 1 × 4 = 8 angka yang dapat terbentuk, dan untuk
bilangan genap 4 × 3 × 2 = 24 angka yang akan terbentuk.
d) Mahasiswa sudah melibatkan ekspresi matematis yaitu
menggunakan slot pertama, kedua dan ketiga yang
merepresentasikan sebagai filling slot dan × yang
merepresentasikan sebagai kata hubung antara slot pertama
dan slot kedua, dan slot kedua dan slot ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
382
e) Mahasiswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian
masalah matematika, sudah menggunakan kata-kata atau teks
tertulis.
f) Mahasiswa sudah dapat menentukan susunan 3 angka dari 6
kartu yang terbentuk, untuk bilangan ganjil dan genap.
Jadi, untuk masalah keempat, S6 sudah dapat memenuhi dua
indikator kemampuan representasi matematis yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
2) Deskripsi Hasil Wawancara S6 untuk Masalah Keempat
Berikut hasil wawancara S6 untuk masalah keempat
P Coba kalian gambarkan secara visual apa yang kalian
pahami dari masalah tersebut!
S6 Saya langsung menggambar kotak yang mewakili 3
angka yang akan disusun.
P Bagaimana kalian merepresentasikan kalimat
masalah berikut “Ada enam kartu bilangan, yaitu 2,
5, 0, 3, 7, dan 1. Ada berapa susunan angka yang
dapat dibuat jika tiap kartu bilangan hanya dapat
dipergunakan satu kali, membentuk bilangan
ganjil, dan membentuk bilangan genap ? ”
S6 Saya merepresentasikan kotak yang mewakili 3
angka yang akan disusun.
P Coba kamu menceritakan kembali maksud dari masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri?
S6 Maksud dari soal tersebut yaitu kita diminta
membentuk bilangan 3 angka dari enam buah kartu
yaitu 2, 5, 7, 0, 1, dan 3, jika bilangan 3 angka yang
disusun genap atau ganjil. Dimana dalam menyusun
bilangan 3 angka tersebut, kartu hanya bisa
digunakan satu kali.
P Konsep matematika apa saja yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan mengapa
konsep tersebut dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut!
S6 Konsep matematika yang digunakan yaitu filling
slot karena untuk menyusun 3 angka perlu
penempatan dimasing-masing slot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
383
P Jelaskan bagaimana rencana kamu untuk
menyelesaikan masalah tersebut!
S6 Rencana yang saya lakukan untuk bagian a yaitu
langsung menempatkan banyaknya kartu sesuai
slotnya, untuk bagian b saya menempatkan kartu
yang bilangan ganjil terlebih dahulu di slot ketiga,
kemudian kartu sisa untuk slot pertama dan kedua,
dan untuk bagian c saya menempatkan kartu yang
bilangan genap terlebih dahulu di slot ketiga,
kemudian kartu sisa untuk slot pertama dan kedua
P Apa hubungan antara konsep matematika tersebut
dengan gambaran visual yang sudah kalian
gambarkan untuk menggambarkan hal-hal yang
diketahui dari masalah tersebut?
S6 Karena menentukan bilangan 3 angka itu sama saja
seperti mengisi kotak-kotak maka sesuai dengan
konsep filling slot,
P Buatlah model matematika dari apa yang diketahui dari
masalah tersebut!
S6 Model matematika yang terbentuk untuk bagian a
6 × 5 × 4 = 120, bagian b 2 × 1 × 4 = 8 bilangan
ganjil yang terbentuk bagian c 4 × 3 × 2 = 24
P Bagaimana perhitungan yang kamu buat terkait dengan
konsep yang sudah kalian utarakan tadi?
S7 Tinggal saya hitung saja dari model yang sudah saya
buat
P Bagaimana cara kalian untuk menerapkan strategi yang
kamu pilih dalam menyelesaikan masalah tersebut?
S6 Cara saya karena ini menyusun bilangan 3 angka
saya yakin menggunakan filling slot
P Mengapa mengunakan strategi tersebut untuk
menyelesaikan masalah ?
S6 Karena kriteria dari soal cocok ketika mengguakan
filling slot
P Coba menjelaskan kembali langkah-langkah
penyelesaian masalah tersebut
S6 Saya menjawab dengan menggunakan filling slot,
untuk bagian a langsung saja menggunakan filling
slot, untuk bagian b saya menempatkan empat kartu
bilang ganjil dislot ketiga, karena sudah digunakan
empat maka untuk slot pertama tinggal dua kartu
dan slot kedua satu kartu, dan bagian c saya
menempatkan dua kartu bilang genap dislot ketiga,
karena sudah digunakan dua maka untuk slot
pertama tinggal empat kartu dan slot kedua tiga
kartu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
384
P Apa kesimpulan yang kalian peroleh dari proses
penyelesaian yang sudah kalian lakukan?
S6 Kesimpulan yang saya peroleh yaitu untuk bagian a
saya peroleh 120 susunan, untuk bagian b saya
peroleh 8 susunan bilangan 3 angka genap dan untuk
bagian c saya memperoleh 24 susunan bilangan 3
angka ganjil.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap mahasiswa S6
pada masalah ketiga diperoleh kesimpulan bahwa
a) Mahasiswa menggambar kotak yang mewakili 3 angka
yang akan disusun sebagai gambaran visual dari
permasalahan yang ada.
b) Mahasiswa mampu memahami masalah dengan
menggambar kotak yang mewakili 3 angka yang akan
disusun.
c) Mahasiswa mampu untuk merepresentasikan masalah
tersebut yaitu kotak yang mewakili 3 angka yang akan
disusun.
d) Mahasiswa mampu membuat model matematis dari
masalah tersebut model matematika yang terbentuk
untuk bagian a 6 × 5 × 4 = 120, bagian b 2 × 1 × 4 = 8
bilangan ganjil yang terbentuk bagian c 4 × 3 × 2 = 24
e) Mahasiswa sudah mampu menjelaskan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah, yaitu menggunakan slot
pertama, kedua, dan ketiga yang merepresentasikan metode
filling slot.
f) Mahasiswa sudah mampu melibatkan ekspresi matematis
dalam penyelesaian masalah yang dibuat.
g) Mahasiswa sudah dapat menjelaskan langkah demi langkah
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Jadi, dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S6 sudah mencapai dua indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
385
kemampuan representasi untuk masalah keempat yaitu
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
Dari hasil tes dan wawancara S6, terdapat perbedaan
kemampuan indikator yang dipenuhi oleh S6 untuk hasil tes S6
hanya memenuhi 2 indikator saja, melainkan setelah diwawancara
ternyata S6 memenuhi empat indikator. Jadi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa S2 sudah memenuhi empat indikator dari
kemampuan representasi yaitu (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
386
C. Refleksi
Penghujung semester 2 saya merasa deg-degan atau khawatir
dikarenakan akan melakukan Praktik Pembelajaran Patematika (PPM) yang
akan dilakukan pada mahasiswa S1 sekaligus saya akan melakukan penelitian
untuk penulisan tugas ahkir saya atau Thesis. Hal ini berbeda ketika waktu
praktik pengalaman lapangan atau PPL yang hanya mengajarkan siswa S1.
Letak perbedaannya pada tingkat kedalaman materi yang diajarakan, tentu
saja untuk mahasiswa materi yang diajarkan harus lebih mandalam. Ditambah
lagi akan ada pengambilan data saat praktik mengajar untuk keperluan
penulisan Thesis, hal ini membuat saya harus berhati-hati karena kalau mau
lulus tepat waktu jangan menyia-nyiakan kesempatan ini. . Dalam pemilihan
mata kuliah yang akan diajarkan waktu PPM saya menyesuaikan dengan
thesis yang saya susun, dimana akan mengetahui lebih dalam kemampuan
representasi matematika dari mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut maka saya
memilih untuk melakukan PPM pada mata kuliah Teori Peluang yang sangat
dekat dengan kehidupan sehari-hari, kurang lebih masih memiliki hubungan
dengan kemampuan representasi baik secara kata, tulisan ataupun gambar.
Proses yang saya lalui sebelum PPM, dilalui dengan menyiapkan
berbagai hal yang perlu diperhatiakn sebelum PPM yaitu menghubungi dosen
pengampu mata kuliah Teori Peluang untuk meminta rencana pembelajaran
semester (RPS) dan membahas apa saja yang harus dipersiapakan sebelum
melakukan PPM. Dari pembahasanyang dilakukan bersama dosen pengampu
mata kuliah Teori Peluang, saya mendapatkan materi untuk penelitian thesis
pada materi permutasi dan kombanasi, setelah melihat RPS ternyata akan
dilakukan pada pertemuan ke 3 dan ke 4. Tentu persiapan yang saya lakukan
harus lebih ekstra karena dalam 1 minggu terdapat 3 kali perkuliahan,
sehingga secara otomatis pada minggu kedua saya sudah melakukan
penelitian untuk thesis. Hal-hal yang dibutuhkan seperti, rencana
pembelajaran atau HIPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT), serta
masalah-masalah yang akan digunakan dan tes pemahaman harus segera
disiapkan. Awalnya saya sangat pesimis bahwa dapat menyelesaikan semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
387
yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat. Berkat bantuan dosen
pembimbing thesis saya sekaligus dosen pengampu mata kuliah yang selalu
menyemangati saya dan memberikan saya semangat agar dapat
menyelesaiakn semuanya itu. Puji Tuhan, berkat dukungan tersebut semua
persiapan yang saya butuhkan untuk penelitian thesis dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
Semua bentuk persiapan untuk penelitian thesis saya sudah saya
siapkan, namun ada beberapa hal yang saya takuti yang yaitu: apakah
kehadiran saya dalam proses pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh
mahasiswa?, apakah waktu pembelajaran, mahasiswa dapat mengikuti
dengan baik?, apakah saya bisa menjalani komunikasi dengan baik dengan
mahasiswa?. Ketakutan itu muncul karena saya merasa kurang percaya diri
untuk melakukan praktik pembelajaran. Namun, semuanya itu dapat teratasi
berkat dukungan dari orang sekitar saya.
Pada tanggal 31 Agustus 2020, merupakan pertemuan pertama untuk
kegiatan PPM. Pertemuan pertama ini diawali dengan dosen
memperkenalkan diri kepada mahasiswa dan mengenalkan saya kepada
mahasiswa bahwa saya akan membantu selama satu semester untuk mata
kuliah Teori Peluang. Perkenalan berjalan baik, karena pada semester
sebelumnya saya sudah pernah melakukan penelitian di kelas mereka, jadi
tidak terlalu canggung atau aneh.
Dua atau tiga hari sebelum penelitian, saya menghubungi dosen
pengampu mata kuliah untuk membahas HLT yang telah dibuat apakah sudah
sesuai atau harus ada yang diperbaiki lagi. HLT yang telah saya buat direvisi
pada bagian menambahkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat muncul
dari masalah yang diberikan dan topangan-topangan yang diberikan harus
lebih realistik dan sesuai dengan masalah yang ada. Proses revisi yang
dilakukan hanya satu kali dan HLT untuk penelitian sudah siap untuk
digunakan. Hal yang saya takutkan pada saat penelitian nanti yaitu saya tidak
bisa melakukan pembelajaran sesuai dengan HLT yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
388
Tiba pada hari saya melakukan penelitian pada pertemuan pertama,
saya merasa agak deg-deg karena takut tidak dapat mengontrol jalannya
pembelajaran dengan baik. Semua yang telah saya siapkan sempat berjalan
tidak sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah saya buat. Namun lagi-
lagi dosen pengampu mata kuliah saya membantu saya untuk mengontrol
pembelajaran yang saya lakukan dan pada ahkirnya saya bisa melanjutkan
pembelajaran dengan baik hingga ahkir. Dari sini saya sadar bahwa, tugas
dosen itu tidaklah mudah. Untuk mengajarkan mahasiswa dengan
bermodalkan pintar saja tidak cukup ada faktor lain yang sangat penting yaitu
kemampuan berkomunikasi. Cara berkomunikasi yang baik akan sangat
mendukung dalam proses pembelajaran, apalagi kemampuan tiap mahasiswa
untuk memahami penjelasan itu berbeda-beda. Sehingga kemampuan
berkomunikasi sangat dibutuhkan untuk proses pembelajaran.
Pertemuan kedua saya lakukan dengan lebih percaya diri, karena
setelah pertemuan pertama saya sudah tau hal apa saja yang harus saya
perbaiki. Pertemuan kedua ini berjalan dengan lancar dengan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah dibuat pada HLT, namun masih belum bisa
mengatur waktu dengan baik yang menyebabkan pembelajaran molor 5-10
menit. Dari pertemuan kedua ini saya memperoleh sesuatu yaitu apa yang
direncanakan kadang tidak sesuai rencana, jangan kecewa tetap semangat.
Pertemuan ketiga ini merupakan pertemuan yang digunakan untuk
mencoba uji pemahaman atas pembelajaran yang dilakukan pada dua
pertemuan selanjutnya. Berdasarkan uji pemahaman yang dilakukan ternyata
memiliki perbedaan nilai untuk kelas A dan Kelas B, dari hal tersebut saya
cukup tidak puas karena rata-rata kelas untuk kelas B tidak sebagus di kelas
A. Saya juga menyadari bahwa memang proses pembelajaran yang dilakukan
pada kelas A dan kelas B, dimana pembelajaran pada kelas A memang lebih
aktif.
Mahasiswa semester 3 angkatan 2019 merupakan mahasiswa yang rata-
rata tahun lahirnya sudah mulai dari tahun 2000-2001. Walaupun umur kita
berbeda 3 sampai 4 tahun yang menyebabkan mahasiswa tidak merasa malu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
389
untuk bertanya ketika mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses
pembelajaran. Mahasiswa juga sangat ramah dan peduli terhadap sekitar.
Walaupun tidak pernah bertemu mereka secara tatap muka, namun saya yakin
mereka sangat ramah terlihat dari respon mereka pada grup.
Selama proses pembelajaran yang dilakukan, setelah penelitian untuk
thesis saya. Saya selalu dilibatkan dalam proses pembelajaran yang
berlangsung, seperti membantu dosen untuk menuntun mahasiswa dalam
grup kecil dan memeriksa hasil pekerjaan kelompok dari mahasiswa. Disini
saya merasa sangat bangga karena dipercaya untuk mendampingi mahasiswa
dari awal semester sampai ahkir semester. PPM ini juga membuat
pengetahuan yang saya miliki ini semakin bertambah, terlebih pada materi
kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi. Merupakan materi-materi yang
sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari, hal ini memunculkan pertanyaan
dalam otak saya, apakah semua materi dalam matematika dapat dikaitkan
dengan kehidupan sehati-hari? Apakah matematika itu terbentuk dari
kebiasaan kita sehari-hari?
Proses pelaksanaan PPM dari awal hingga ahkir saya sadar bahwa
untuk menjadi dosen itu tidaklah mudah. Harus memperhatikan dan
mempersiapkan diri dengan lebih ekstra, terutama pada bagian penyesuain
diri dengan perubahan lingkungan atau zaman. Mau tidak mau, suka tidak
suka, kita sebagai pengajar nantinya harus bisa mengikuti perkembangan
zaman. Agar peran kita sebagai pengajar atau dosen tidak tergantikan oleh
teknologi.
Proses pembelajaran yang dilakukan via daring sudah dioptimalkan
sebaik mungkin, namun masih saja beberapa faktor yang mempengaruhi
pembelajaran via daring yaitu kuota dan jaringan. Ditambah lagi faktor
internal dari mahasiswa yang bisa saja menghambat proses pembelajaran via
daring seperti malas. Cara mengatasi masalah malas yang ada pada
mahasiswa itu kembali lagi kedalam diri masing-masing mahasiswa.
Seberapa niat, mahasiswa tersebut dalam mengikuti perkuliahan atau faktor
eksternal yaitu motivasi yang diberikan oleh dosen. Pembelajaran via daring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
390
memanglah sulit untuk memperoleh hasil yang optimal, karena dipengaruhi
oleh banyak faktor baik internal mahasiswa atau eksternal dan secara teknis.
Menurut saya pribadi, PPM ini sangat berguna untuk melatih para
mahasiswa S2 yang akan menjadi dosen untuk mengetahui apa saja yang
perlu dipersiapkan, dibutuhkan dan diperhatikan. Mengingat perkembangan
jaman yang cepat akan menyebabkan apa yang dibutuhkan mahasiswa jaman
sekarang dan jaman dulu itu berbeda. Setelah melaksanakan PPM ini, saya
ingin ketika saya menjadi dosen nanti, saya bisa mengikuti perkembangan
jaman dengan baik dan menjadi dosen yang dekat dengan mahasiswa, seperti
yang dilakukan dosen pengampu mata kuliah saya. Dia sangat luar biasa
pengertian, penyebar dan selalu punya cara untuk mencairkan suasana. Untuk
saat ini beliau merupakan dosen favorit saya.
Secara garis besar untuk proses PPM berjalan dengan baik, walaupun
tidak selalu seperti yang direncanakan yang penting tujuannya tercapai yaitu
saya memperoleh data untuk penelitian dan mahasiswa mengerti akan
pembelajaran yang saya lakukan.
Data penelitian telah terkumpul sekarang muncul masalah lagi yaitu
mengolah data penelitian tersebut agar bisa dituangkan dengan baik dan rapih
untuk dijadikan sebuah Thesis. Data penelitian sudah saya miliki, namun niat
untuk mengelolah data tersebut masih belum tampak. Saya juga sadar bahwa,
kurangnya tujuan atau motivasi yang membuat saya ingin cepat lulus itu
masih rendah atau bahkan tidak ada sehingga saya malas untuk mengolah data
tersebut.
Proses pengolahan data yang saya lakukan memang sangat tidak
dimaksimal dikarenakan saya hanya mengerjakan itu hanya 1-2 jam saja
kadang kurang. Partner saya Yustina sudah lulus di bulan Mei, namun saya
juga belum tergerak untuk rajin menyelesaiakan mengolah data tersebut. Ada
satu momen yang membuat saya kaget dan tersentak kalau tidak salah ahkir
bulan Juni ini. Saya menerima telepon dari bapak saya, inti dari telopon
tersebut adalah ada lowongan pekerjaan yang mau buka cepat lulus biar bisa
bantu “logistic” itu simbol untuk keuangan. Dari kata-kata tersebut secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
391
seketika membuat saya merenung bahwa sudah lebih dari 23 tahun menjadi
beban keluarga, mungkin ini saatnya bisa membantu dan berguna buat orang
tua. Semenjak itu saya langsung semangat untuk mengerjakan. Saya juga
sadar bahwa memang apappun yang kita kerjakan harus ada motivasi atau
tujuan yang ingin kita capai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
392
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dan telah dianalisis
pada bab IV oleh peneliti, selanjutnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Peneliti merancang lintasan belajar dalam materi Permutasi dan
Kombinasi bagi mahasiswa Pendidikan Matematika semester 1 dengan
merencanakan dan mengimplementasikan pembelajarannya secara
daring menggunakan WhatsApp Group diterapkan dalam dua pertemuan
dengan membentuk grup besar dan beberapa grup kecil untuk berdiskusi
dari masing-masing kelompok yang terbentuk di dalam kelas besar
berdasarkan karakteristik PMR, yaitu: penggunaan konteks, penggunaan
model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan hasil konstruksi,
interaktivitas, dan keterkaitan.
a. Berikut ini penerapan karakteristik PMR yang telah
direncanakan oleh peneliti yaitu:
1) Pada pertemuan pertama dengan melakukan langkah-langkah
berdasarkan Karakteristik 1 Penggunaan konteks dengan
peneliti memulai pembelajaran dengan mengucap salam WhatsApp
Group, kemudian peneliti mengirimkan file yang berisi masalah
dan beberapa aktivitas mengenai definisi permutasi, permutasi
berulang dan permutasi siklis yang akan didiskusikan di dalam
kelompok, dan Karakteristik 2 Penggunaan Model Untuk
Matematisasi Progresif, Karakteristik 3 Pemanfaatan Hasil
Konstruksi Siswa, dan Karakteristik 4 Interaktivitas terdiri dari
aktivitas diskusi dalam kelompok, dimana kelompok secara acak
diminta untuk merepresentasikan hasil diskusinya dan
mengirimkan hasil hasil diskusi kelompok ke dalam grup besar
berupa foto dan penjelasan mengenai cara menyelesaikan masalah
tersebut, sehingga peneliti dapat melakukan penegasan.
Selanjutnya Karakteristik 5 Keterkaitan peneliti meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
393
mahasiswa untuk menyimpulkan pertemuan hari ini mengenai
definisi permutasi, permutasi berulang dan permutasi siklis.
2) Pada pertemuan kedua dengan melakukan langkah-langkah
berdasarkan Karakteristik 1 Penggunaan konteks dengan
peneliti memulai pembelajaran dengan mengucap salam WhatsApp
Group, kemudian peneliti mengirimkan file yang berisi masalah
dan beberapa aktivitas mengenai sekatan atau partisi, kombinasi,
banyaknya kombinasi yang akan didiskusikan di dalam kelompok,
dan Karakteristik 2 Penggunaan Model Untuk Matematisasi
Progresif, Karakteristik 3 Pemanfaatan Hasil Konstruksi
Siswa dan Karakteristik 4 Interaktivitas terdiri dari aktivitas
diskusi dalam kelompok, dimana kelompok secara acak diminta
untuk merepresentasikan hasil diskusinya dan mengirimkan hasil
hasil diskusi kelompok ke dalam grup besar berupa foto dan
penjelasan mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut,
sehingga peneliti dapat melakukan penegasan. Selanjutnya
Karakteristik 5 Keterkaitan peneliti meminta mahasiswa untuk
menyimpulkan pertemuan hari ini mengenai sekatan atau partisi,
kombinasi, banyaknya kombinasi.
3) Pada pertemuan ketiga akan dilaksanan tes tertulis untuk melihat
kemampuan representasi matematis mahasiswa setelah mengalami
proses pembelajaran dengan menggunakan karakteristik dari
Pendidikan Matematika Realistik (PMR).
b. Berikut adalah langkah-langkah yang telah diimplementasikan
oleh peneliti yaitu:
1) Peneliti menyiapkan bahan ajar yang digunakan.
Peneliti menyiapkan terlebih dahulu menyiapkan HLT yang
didalamnya terdapat bahan ajar berupa PPT pembelajaran dan
aktivitas belajar dalam memahami materi permutasi dan
kombinasi.
2) Peneliti mengirimkan file yang berisikan aktivitas ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
394
WhatsApp Group.
Peneliti meminta kelompok yang telah ditentukan untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dalam kelompok kecil
3) Mahasiswa diberikan waktu sekitar 20-35 menit untuk berdiskusi
dalam kelompok.
Selama proses diskusi yang terjadi di dalam grup kecil, peneliti ikut
membantu dan mengawasi jalannya proses diskusi didalam grup
kecil. Peneliti membantu mahasiswa dengan memberikan
pertanyaan menuntun, yang akan menuntun mahasiswa untuk
menemukan ide dari masalah yang dibahas seperti informasi apa
saja yang dapat diperloleh dari masalah yang diberikan
4) Peneliti secara acak menunjuk kelompok untuk mengirimkan hasil
diskusi kelompok kedalam grup besar.
Hasil diskusi yang akan dikirim berupa foto dan penjelasan
mengenai cara menyelesaikan masalah tersebut.
5) Peneliti mengajak mahasiswa untuk berdiskusi.
Diskusi yang dilakukan ini bertujuan untu mengecek apakah
pekerjaan yang dilakukan mahasiswa sudah tepat atau masih ada
yang perlu diperbaiki lagi.
6) Peneliti melakukan penegasan untuk hasil diskusi kelompok yang
dikirimkan.
Penegasan ini dilakukan jika terjadi kekeliruan dalam pengerjaan
ataupun ada masalah lain yang ingin ditanyakan dari pekerjaan
mahasiswa.
7) Peneliti meminta mahasiswa untuk menyimpulkan apa saja yang
telah dipelajari.
Peneliti meminta mahasiswa untuk melakukan kesimpulan untuk
masing-masing aktivitas yang telah dikerjakan.
Berdasarkan implementasi pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan karakteristik dari PMR dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Penggunaan konteks karakteristik ini muncul pada bagian peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
395
memberikan mahasiswa aktivitas untuk dikerjakan.
b) Pengunaan model untuk matematisasi progresif karakteristik ini
muncul pada bagian diskusi mahasiswa dalam kelompok untuk
membuat model dari aktivitas yang diberikan.
c) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa karakteristik ini muncul pada
bagian mahasiswa menyelesaiakan model yang telah dibuat dari
masalah yang diberikan.
d) Interaktivitas karakteristik ini muncul pada bagian mahasiswa
melakukan diskusi antara mahasiswa-mahasiswa, dan mahasiswa-
peneliti
e) Keterkaitan karakteristik ini muncul saat mahasiswa dapat
menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang ada dan dapat diselesaiakan
dengan menggunakan materi yang telah dipahami sebelumnya.
2. Peneliti meninjau kemampuan representasi matematis mahasiswa setelah
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan Pendidikan
Matematika Realistik dari hasil tes tertulis berdasarkan
pengelompokkan jawaban adalah sebagai berikut`
Kelas Uji coba
a) Untuk masalah pertama diperoleh hasil sebagai berikut: ada 42 atau
100% mahasiswa yang mampu memenuhi empat indikator yaitu: (1)
membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan,
(2) membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
b) Untuk masalah kedua diperoleh hasil sebagai berikut: ada 27 atau
64.29% mahasiswa mampu memenuhi empat indikator yaitu: (1)
membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan,
(2) membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
396
kesimpulan, 4 atau 9.52% mahasiswa mampu memenuhi tiga
indikator yaitu: (1) membuat gambar sebagai representasi dari
masalah yang diberikan, (2) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (3) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan, dan 11
atau 26.19% mahasiswa mampu memenuhi dua indikator yaitu: (1)
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (2)
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
c) Untuk masalah ketiga diperoleh hasil sebagai berikut: ada 38 atau
90.48% mahasiswa mampu memenuhi empat indikator yaitu: (1)
membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan,
(2) membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan, dan 4 atau 9.52% mahasiswa mampu memenuhi dua
indikator yaitu: (1) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan (2) menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
d) Untuk masalah keempat diperoleh hasil sebagai berikut: ada 5 atau
11.90% mahasiswa mampu memenuhi empat indikator yaitu: (1)
membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan,
(2) membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan, dan 37 atau 88.10% mahasiswa mampu memenuhi dua
indikator yaitu: (1) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan (2) menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
397
Kelas Penelitian
a) Untuk masalah pertama diperoleh hasil sebagai berikut: ada 42 atau
93.33% mahasiswa memenuhi empat indikator yaitu: (1) membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2)
membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan, dan 3 atau 6.67% mahasiswa tidak memenuhi empat
indikator yaitu: 1) membuat gambar sebagai representasi dari
masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan atau model
matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
b) Untuk masalah kedua diperoleh hasil sebagai berikut: ada 36 atau
80% mahasiswa memenuhi empat indikator yaitu: (1) membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2)
membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan., 5 atau 11.11% mahasiswa memenuhi tiga indikator
yaitu: (1) membuat gambar sebagai representasi dari masalah yang
diberikan, (2) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan (3) menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan, dan 4 atau 8.89%
mahasiswa memenuhi dua indikator yaitu: (1) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (2) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.
c) Untuk masalah ketiga diperoleh hasil sebagai berikut: ada 26 atau
57.78% mahasiswa memenuhi empat indikator yaitu: (1) membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
398
membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan, dan 19 atau 42.22% mahasiswa memenuhi dua
indikator yaitu: (1) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan (2) menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
d) Untuk masalah keempat diperoleh hasil sebagai berikut: ada 40 atau
88.89% mahasiswa memenuhi empat indikator yaitu: (1) membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2)
membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan, dan 5 atau 11.11% mahasiswa memenuhi dua indikator
yaitu: (1) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis,
dan (2) menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata
untuk menarik kesimpulan.
3. Peneliti meninjau kemampuan representasi matematis mahasiswa setelah
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik berdasarkan hasil tes tertulis dan
wawancara terhadap 6 subjek adalah sebagai berikut:
Kelas Uji coba
a) Untuk masalah pertama diperoleh hasil sebagai berikut: semua
subjek mencapai keempat indikator yaitu: (1) membuat gambar
sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat
persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
b) Untuk masalah kedua diperoleh hasil sebagai berikut: subjek 1 dan
subjek 2 mencapai keempat indikator yaitu: (1) membuat gambar
sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
399
persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.dan
subjek 3 hanya mencapai indikator ke-3 dan 4 yaitu: (3)
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4)
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
c) Untuk masalah ketiga diperoleh hasil sebagai berikut: subjek 1 dan
subjek 2 mencapai keempat indikator yaitu: (1) membuat gambar
sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat
persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan, dan
subjek 3 hanya mencapai indikator ke-3 dan 4 yaitu: (3)
menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4)
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
d) Untuk masalah keempat diperoleh hasil sebagai berikut: subjek 1
dan subjek 2 mencapai keempat indikator yaitu: (1) membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2)
membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan, dan subjek 3 hanya mencapai indikator ke-3 dan 4 yaitu:
(3) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4)
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
Kelas Penelitian
a) Untuk masalah pertama diperoleh hasil sebagai berikut: semua
subjek mencapai keempat indikator yaitu: (1) membuat gambar
sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
400
persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah
melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
b) Untuk masalah kedua diperoleh hasil sebagai berikut: semua subjek
mencapai keempat indikator yaitu: (1) membuat gambar sebagai
representasi dari masalah yang diberikan, (2) membuat persamaan
atau model matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan
ekspresi matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah
penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
c) Untuk masalah ketiga diperoleh hasil sebagai berikut: subjek 4 dan
subjek 5 mencapai keempat indikator dan subjek 6 hanya mencapai
indikator ke-2, 3, dan 4 yaitu: (2) membuat persamaan atau model
matematis, (3) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi
matematis, dan (4) menuliskan langkah-langkah penyelesaian
dengan kata-kata untuk menarik kesimpulan.
d) Untuk masalah keempat diperoleh hasil sebagai berikut: subjek 4
dan subjek 5 mencapai keempat indikator yaitu: (1) membuat
gambar sebagai representasi dari masalah yang diberikan, (2)
membuat persamaan atau model matematis, (3) menyelesaikan
masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4) menuliskan
langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk menarik
kesimpulan.dan subjek 6 hanya mencapai indikator ke-3 dan 4 yaitu:
(3) menyelesaikan masalah melibatkan ekspresi matematis, dan (4)
menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan kata-kata untuk
menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
401
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, ada beberapa saran yang
dapat diberikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Untuk Para Pendidik
Pendidik harus mau untuk belajar lebih giat untuk mempelajari dan
menguasai platform pembelajaran online agar pembelajaran yang
dilakukan tidak membosankan.
2. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan harus lebih aktif dalam pembelajaran yang
dilakukan baik secara online atau tatap muka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
402
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nyimas. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdiknas.
Arikunto, S. (2018). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3. Jakarta: Bumi
Aksara
Effendi, L. A. (2012). Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan
Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal UPI Volume 13, No. 2.
Fathurrohman, Muhammad. (2015). Model-Model Pembelajaran Inovativ.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Gordah, E. K dan Syarifah Fadilla (2014). Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar
Kalkulus Diferensial Berbasis Pendekatan Open Ended Terhadap
Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan Vol 20, Nomor 3, September 2014, (340-352).
Hadi, Sutarto. (2005). Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya.
Banjarmasin: Penerbit Tulip.
Hudiono. (2005). Meningkatkan Kemampuan Representasi MultipelMatematis,
Pemecahan Masalah Matematis, dan Self Esteem SMP Melalui
Pembelajaran denan Pendekatan Open Ended. Disertasi :Pontianak.
Hutagaol, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Representasi
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 2 (1), ( 85-99).
Julie, Hongki. Dkk. (2017) Buku Ajar Teori Peluang. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Lestari, K. E dan Mokhammad R. Y (2017). Analisis Kemampuan Representasi
Matematis Mahasiswa pada Mata Kuliah Geometri Transformasi
Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Menengah. Jurnal Matematika
Integratif. Vol 13. No 1, April 2017, ( 28-33).
Marwan, S dan M. Duskri. (2017). Kemampuan Representasi Matematis Siswa
SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Beta Jurnal Tadris
Matematika.Vol. 10 No.1 Mei (2017), (51-69).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
403
Marilonga, F. X. (2019). Analisis Kemampuan Representasi Siswa Kelas VIII SMP
Kanisius Kalasan Dengan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik
Pokok Bahasan Lingkaran. Disertasi: Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
NCTM. (2000). Principles and Standars for School Mathematics.USA: NCTM.
Novikasari, Ifda dan Wahyuni (2019). Aplikasi Realistic Mathematics Education
(RME) Model STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Dan
Penalaran Matematis Mahasiswa PGMI. Jurnal Keilmuan dan
Kependidikan Dasar. Vol 11, No 02, Juli-Desember 2019,(167- 176)
Permendiknas. (2016). Permendiknas No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Isi.
Prahmana C.I, Rully. (2017). Design Research: (Teori dan Implementasinya: Suatu
Pengantar). Depok: Rajawali Pers. 13
Rasyid, A. N dan Santi Irawati (2017) Penerapan Realistic Mathematics Education
Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan. Vol 2, Nomor 12 Bulan
Desember 2017, (1590-1595).
Rezeki, Sri. (2017). Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Novick. Jurnal SAP, Vol. 1, No.3,
April 2017.
Rudhito, Andy.M. (2019). Dasar-dasar Penelitian Desaian untuk Pendidikan.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Sabirin, M. (2014). Representasi dalam Pembelajaran Matematika. JPM IAIN
Antasari. 1(2), (33-44).
Santri, Fatrima. S. (2017). Kemampuan Representasi Matematis dan Kemampuan
Pembuktian Matematika. Jurnal Edumath. Volume 3 No. 1 Januari 2017,
(49-55).
Sugiyono. 2016. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA
Surya, E. dan Siti N. I. (2016). Mathematical Representation Ability In Private
Class XI SMA YPI Dharma Budi Sidamanik. Jurnal Saung Guru: Vol VIII
No.2 April. UPI Kampus Tasikmalaya, (170-174).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
404
Tarigan, D. (2006). Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan.
Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik, Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika.Yogyakarta : Graha Ilmu
Yerizon. (2014). Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa Pada Mata
Kuliah Kalkulus Peubah Banyak. Prosiding SEMIRATA 2014 bidang MIPA
BKS-PTN-BARAT. Insititut Pertanian Bogor. (371-375)
Yusuf Cantika N. dkk. (2018) Penerapan Model Pembelajaran Realistik
Mathematics Education (RME) terhadap Peningkatan Kemampuan
Representasi Matematis Siswa. Delta-Pi: Jurnal Matematika dan
Pendidikan Matematika Vol 7 No.2, Oktober 2018. Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP Unkhair.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
405
LAMPIRAN
HIPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY
MATERI PERMUTASI DAN KOMBINASI
PADA MAHASISWA S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Disusun untuk Memenuhi
Penelitian Thesis
Dosen Pengampu: Dr. Hongki Julie, M.Si.
Oleh:
Zacharias Angelius Krisnadi Wara Sabon (191442108)
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEDOSENAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
406
2020
HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY
Mata Kuliah : Teori Peluang
Materi : Permutasi dan Kombinasi
Semester : III (Tiga) (pertemuan 1)
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.3.1 Mampu menjelaskan definisi permutasi dari masalah yang telah diberikan.
3.3.2 Mampu menjelaskan definisi banyaknya permutasi dari maslaah yang telah diberikan.
3.3.3 Mampu menjelaskan definisi dari permutasi 𝑟 unsur yang diambil 𝑛 unsur yang berbeda.
Tujuan pembelajaran adalah:
Mahasiswa melalui pemberian masalah dapat menjelaskan definisi permutasi dari masalah yang telah diberikan serta definisi banyaknya permutasi
dari maslaah yang telah diberikan dan permutasi 𝑟 unsur yang diambil 𝑛 unsur yang berbeda.
Metode pembelajaran:
Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Karakteristik PMRI
Menurut Treffers (dalam, Wijaya 2012: 21-22 ):
1. Penggunaan Konteks
2. Menggunakan Model untuk Matematisasi Progresif
3. Pemanfaatan Hasil Kontruksi Siswa
4. Interaktivitas
5. Ketererkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
407
Mathematics Problem / Activity
Kegiatan
(Tahapan
PMRI)
Proses Pembelajaran Kemungkinan Respon Mahasiswa Alternatif Kegiatan (Topangan)
Pendahuluan Dosen mengucap salam, mengecek kehadiran
mahasiswa dan mengkondisikan suasana belajar.
Mahasiswa antusias menjawab salam
dari dosen.
Dosen merespon dengan ramah kepada
mahasiswa.
Ada mahasiswa tidak antusias
menjawab salam dari dosen.
Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya .
“Apa yang kalian ingat tentang masalah-masalah
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya?”
Dosen memberitahu bahwa materi itu ada
hubungannya dengan materi yang akan dipelajari
nanti.
Mahasiswa antusias menjawab
pertanyaan yang diberikan dosen.
Dosen memberikan penjelasan kembali
mengenai masalah-masalah yang telah
diberikan dengan meminta mahasisa untuk
membuka catatan mereka pada pertemuan
sebelumnya. Ada mahasiswa tidak antusias
menjawab pertanyaan yang diberikan
dosen.
Dosen menyampaikan tujuan pelajaran dan garis
besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
Tujuan pembelajaran adalah:
Mahasiswa melalui pemberian masalah dapat
menjelaskan definisi permutasi dari masalah yang
telah diberikan serta permutasi 𝑟 unsur yang
diambil 𝑛 unsur yang berbeda dan permutasi yang
memuat beberapa unsur yang sama.
Mahasiswa menyimak dan mencatat apa
yang disampaikan oleh dosen.
Dosen memperjelas tujuan pembelajaran
sambil memberi motivasi dan semangat
kepada mahasiswa. Bahwa materi yang akan
dipelajari ini akan menjadi dasar untuk
materi-materi selanjutnya, maka ayo
memperhatikan dan aktif dalam
pembelajaran yang dilakukan.
Ada mahasiswa yang hanya menyimak
dan tidak mencatat apa yang
disampaikan oleh dosen.
Ada mahasiswa yang tidak
memperhatikan apa yang disampaikan
oleh dosen.
Dosen memulai pelajaran dengan meminta
mahasiswa mengerjakan masalah yang diberikan
secara individu.
Mahasiswa antusias mengerjakan
masalah yang diberikan secara individu
Dosen meminta mahasiswa untuk
mengerjakan masalah yang diberikan dibuku
catatan masing-masing, karena apa yang
dipelejari hari ini akan menjadi dasar untuk
pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Mahasiswa tidak antusias dengan
masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
408
Dosen menyampaikan tujuan diberikannya
masalah yaitu dari masalah yang diberikan akan
membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Mahasiswa memperhatikan apa yang
disampaikan oleh dosen.
Dosen kembali mempertegas kepada setiap
mahasiswa maksud dan tujuan dalam
pengerjaan masalah yang diberikan. Ada mahasiswa yang tidak
memperhatikan apa yang disampaikan
oleh dosen
Masalah 1
Dalam sebuah tas terdapat 2 bola hijau, 3 bola kuning dan 4 bola biru. Dari dalam tes tersebut akan diambil dua bola. Bola-bola tersebut
akan diambil satu demi satu tanpa pengembalian. Tentukan ada berapa banyak kemungkinan hasil dari percobaan pengambilan tersebut!
Eksplorasi masalah 1
Dosen memberikan mahasiswa masalah 1.
Penggunaan konteks dalam aktivitas yang
dilakukan siswa pada tahap eksplorasi mengenai
banyaknya kemungkinan percobaan dalam
masalah 1 sesuai dengan karakteristik pertama
dalam PMRI, sehingga nantinya siswa dapat
melibatkan dirinya dalam kegiatan belajar dan
dunia nyata dalam pembentukan konsep).
Mahasiswa sudah memahami maksud
dan tujuan masalah 1
Dosen memberikan apresiasi dengan
memberikan pertanyaan menuntun seperti
coba bertanya “langkah penyelesaian yang
harus dilakukan seperti apa?”
Mahasiswa belum memahami maksud
dari masalah 1
Dosen memberikan bantuan berupa
pertanyaan menuntun seperti:
Diambil satu demi satu tanpa pengembalian
itu artinya apa? Bolanya makin sedikit atau
bagaimana?
Jika mahasiswa masih kesulitan dosen
meminta mahasiswa untuk membuka catatan
atau meminta salah satu teman yang lain
untuk menjelaskan.
Diskusi kelas
Langkah selanjutnya untuk menjawab masalah 1
yaitu berapa banyak kemungkin dari hasil
percobaan pengambilan tersebut. Dosen meminta
salah satu mahasiswa untuk mengirimkan hasil
pekerjannya ke grup untuk melakukan diskusi
terhadap penyelesaian masalah yang diberikan.
Ada mahasiswa yang sudah berinisiatif
untuk mengirimkan hasil pekerajannya
untuk disharekan ke grup tanpa di
tunjuk oleh dosen.
Dosen memberikan apresiasi dan penguatan
lalu melanjutkan pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
409
Mahasiswa tidak ada yang merespon
apa yang diperintahkan oleh dosen
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
dosen memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen meminta
secara acak kepada mahasiswa untuk
mengirimkan hasil pekerjaanya ke grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
410
Setalah ada mahasiswa yang telah mengirimkan
jawabanya di grup dosen bertanya kepada
mahasiswa “apakah ada yang memiliki cara lain
untuk menyelesaikan masalah 1? Jika ada mohon
dikirimkan juga ke grup, biar dibahas bersama-
sama.
Ada mahasiswa yang merespon bahwa
cara yang dikerjakan tidak sama dengan
temannya.
Dosen meminta mahasiswa untuk
mengirimkan apa yang dikerjakan digrup
untuk dibahas bersama-sama.
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
dosen memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen meminta
secara acak kepada mahasiswa untuk
mengirimkan hasil pekerjaanya ke grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
411
Dosen memberi dorongan atau arahan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi yang tepat,
melaksanakan percobaan dan mencari penjelasan
dan solusi untuk masalah yang diberikan. Jika ada
mahasiswa yang belum memahami maksud dari
masalah yang diberikan, dosen akan menjelaskan
secara personal kepada anak tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah memahami
masalah yang diberikan akan mencari informasi
yang dibutuhkan, melakukan percobaan, mencari
penjelesan dan solusi untuk masalah yang
diberikan. Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan informasi.
.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
412
Dosen mengamati hasil pekerjaan apa yang telah
dikirimkan oleh mahasiswa di grup.
Mahasiswa diharapkan dapat membuat diagram
pohon atau menggunakan filling slot yang
berisikan kemungkinan-kemungkinan dari bola
yang akan terambil.
(Jawaban yang dibagikan di grup)
Dosen meminta mahasiswa untuk menjelaskan
hasil tulisannya dengan melakukan voice record
atau dengan mengetik sekaligus baru dikirim.
Pada tahap ini dalam diskusi kelas terjadi
penggunaan model dalam aktivitas yang
dikembangkan sendiri oleh siswa, sebagai
jembatan antara level pemahaman yang satu ke
level pemahaman yang lainnya dengan
menggunakan diagram yang telah dibuat oleh
siswa sesuai dengan karakteristik kedua dalam
PMRI, sehingga nantinya siswa dapat
menjembatani level pemahaman yang dimiliki
sebelumnya dengan pemahaman yang baru.
Dalam membangun pengetahuan baru siswa
berdasarkan proses pemahaman siswa sesuai
dengan karakteristik ketiga dalam PMRI,
sehingga nantinya siswa dapat memanfaatkan
hasil konstrustivisme pengetahuan siswa.
Mahasiswa menjelaskan diagram
pohon yang telah dikirimkan di grup.
Dosen memberikan apresiasi dan
mengkonfirmasi kepada mahasiswa lainnya
apakah sudah paham atau masih ada yang
ingin ditanyakan dari penjelasan teman atas
hasil pekerjaannya. Dosen mempersilahkan
jika ada mahasiswa lain yang ingin bertanya.
Dosen meminta mahasiswa yang lainnya untuk
mendengarkan voice record atau penjelasan yang
telah dikirim ke grup.
Ada mahasiswa yang memperhatikan
penjelasan temannya.
Kepada mahasiswa yang tidak
memperhatikan dosen mengkondisikan grup
apabila ada mahasiswa yang tidak
memperhatikan penjelasan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
413
Ada mahasiswa yang tidak
mendengarkan atau membaca
penjelasan dari temannya.
bertanya kesiapan dari mahasiswa apakah
pembelajaran dapat dilanjutkan ? “. Kepada
mahasiswa yang belum memperhatikan,
dosen mencoba untuk memanggil nama
mahasiswa tersebut dan menanyakan,
“apakah kamu sudah paham? Atau
mengalami kesulitan dalam memahami apa
yang dituliskan?”
Dari hasil pekerjaan mahasiswa yang dikirimkan
di grup dan dosen bertindak sebagai mediator,
untuk mencapai ke tujuan dari masalah 1 adalah
mengetahui banyaknya kemungkinan dari
percobaan pengambilan bola.
Mahasiswa memperhatikan apa yang
ada didalam grup dan yang akan
disampaikan oleh dosen.
Dosen mengamati aktivitas mahasiswa dalam
menarik kesimpulan dari aktivitas yang
dilakukan.
Dosen memberikan pertanyaan menuntun yang
digunakan untuk mengaitkan materi yang satu
dengan materi yang lainnya berdasarkan proses
pemahaman mahasiswa, sehingga nantinya
mahasiswa dapat menggunakan hasil konstruksi
antara materi yang ada untuk memecahkan
masalah diantaranya:
1. Dari jawaban yang ada di grup apakah untuk
menyelesaikan masalah 1 hanya dapat
diselesaikan dengan satu cara?
Guru memberikan pertanyaan menuntun yang
digunakan untuk mengaitkan materi yang satu
Mahasiswa dapat mengikuti pertanyaan
menuntun yang diutarakan oleh dosen.
Mahasiswa diarahkan dapat menyimpulkan
banyaknya percobaan yang dilakukan baik
menggunakan diagram pohon atau filling slot
akan sama banyak.
Mahasiswa tidak mengikuti pertanyaan
menuntun yang diutarakan oleh dosen.
Dosen meminta mahasiswa untuk
memperhatikan dan mengikuti pembelajaran
dengan baik, jika ada yang kurang jelas
mahasiswa bisa bertanya kepada temannya
ataupun kepada dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
414
dengan materi yang lainnya berdasarkan proses
pemahaman siswa sesuai dengan karakteristik
dalam PMRI, sehingga nantinya siswa dapat
menggunakan hasil saling keterkaitan antara
materi yang ada untuk memecahkan masalah.
Mahasiswa dapat memahami bahwa
untuk menyelesaikan masalah 1 dapat
dilakukan dengan 2 cara yang berbeda.
Untuk mahasiswa yang sudah dapat
menyimpulkan masalah 1, dosen
memberikan apresiasi atau timbal balik.
Masalah 2
Misalkan terdapat kartu bilangan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Masing-masing kartu bilangan hanya tersedia satu.
a. Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari 6 angka. Ada berapa susunan bilangan yang mungkin dibuat oleh siswa
tersebut?
b. Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari 5 angka. Ada berapa susunan bilangan yang mungkin dibuat oleh siswa
tersebut?
c. Seorang siswa ingin membentuk bilangan yang terdiri dari 4 angka. Ada berapa susunan bilangan yang mungkin dibuat oleh siswa
tersebut?
Sebelum mahasiswa melakukan explorasi
masalah 2, dosen membuat mahasiswa kedalam
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
(menyesuaikan jumlah mahasiswa). Tujuan
dibentuknya kelompok supaya dalam kelompok
Mahasiswa sangat antusias ketika
dibagikan dalam kelompok kecil.
Semoga dengan adanya kelompok kecil ini
kalian lebih saling mendukung dan
mensupport satu sama lain dalam
menyelesaikan masalah 2 dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
415
kecil ini mahasiswa bisa bertukar pikiran dengan
teman sehingga dapat mengekplore masalah 2
dengan luas.
Ada mahasiswa yang tidak menyukai
teman kelompok yang telah dibagikan
Dosen memberikan motivasi bahwa kita
harus saling menghargai satu sama lain
dengan adanya grup kecil ini semoga bisa
saling mendukung dan mensupport satu
sama lain.
Eksplorasi masalah 2
Dosen memberikan mahasiswa masalah 2.
Penggunaan konteks dalam aktivitas yang
dilakukan siswa pada tahap eksplorasi mengenai
banyaknya kemungkinan percobaan dalam
masalah 1 sesuai dengan karakteristik pertama
dalam PMRI, sehingga nantinya siswa dapat
melibatkan dirinya dalam kegiatan belajar dan
dunia nyata dalam pembentukan konsep).
Mahasiswa sudah memahami maksud
dari masalah 2
Dosen memberikan apresiasi dan meminta
mahasiswa untuk memulai aktivitasnya
dalam kelompok kecil.
Mahasiswa belum memahami maksud
dari masalah 2
Dosen memberikan bantuan berupa
pertanyaan menuntun seperti:
Apakah untuk menyelesaikan masalah 2
dapat menggunakan cara yang sama dengan
masalah 1?
Jika mahasiswa masih kesulitan dosen
meminta mahasiswa untuk membuka catatan
atau meminta teman dalam kelompok untuk
menjelaskan.
Diskusi Kelompok
Dosen memberikan mahasiswa waktu untuk
berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan
cara penyelesain masalah 2
Seluruh mahasiswa dapat menentukan
banyaknya kemungkinan yang dapat
tersusun.
Dosen memberikan apresiasi dan melihat
hasil diskusi dalam kelompok dan sesekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
416
mengarahkan kelompok bila masih ada
sedikit kekeliruan.
Mahasiswa tidak dapat menentukan
banyaknya kemungkinan yang dapat
tersusun.
Jika mahasiswa mengalami kesulitan dosen
meminta mahasiswa lain dalam kelompok
untuk menjelaskan mahasiswa yang masih
mengalami kesulitan. Jika masih tidak
memahami penjelasan dari temannya dosen
meminta mahasiwa untuk memperhatikan
cara penyelesaian untuk masalah 1
Diskusi Kelas
Masing-masing kelompok telah berhasil
menentukan banyaknya kemungkinan yang dapat
tersusun. “Bagaimana cara yang dilakukan dalam
menentukan banyaknya kemungkinan yang dapat
tersusun?”
Mahasiswa menjawab dengan cara
yang sama dalam menyelesaikan
masalah 1.
Dosen bertanya lagi, “Adakah cara lain yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah 2?
Jika tidak ada dosen melanjutkan
pembelajaran.
Dosen meminta salah satu perwakilan dari
masing-masing kelompok untuk mengirimkan
hasil pekerjaannya ke dalam grup.
Salah satu kelompok mahasiswa
langsung mengirimkan hasil diskusi
mereka kedalam grup dengan inisitaif
tanpa ditunjuk oleh dosen.
Dosen memberi apresiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
417
Mahasiswa tidak ada yang merespon
apa yang diperintahkan oleh dosen.
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
guru memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen meminta
secara acak kepada mahasiswa untuk
mengirimkan hasil pekerjaanya ke grup.
Setalah ada mahasiswa yang telah mengirimkan
jawabanya di grup dosen bertanya kepada
mahasiswa “apakah ada yang memiliki cara lain
untuk menyelesaikan masalah 2? Jika ada mohon
dikirimkan juga ke grup, biar dibahas bersama-
sama.
Dosen memberi dorongan atau arahan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi yang tepat,
melaksanakan percobaan dan mencari penjelasan
dan solusi untuk masalah yang diberikan. Jika ada
mahasiswa yang belum memahami maksud dari
masalah yang diberikan, dosen akan menjelaskan
secara personal kepada anak tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah memahami
masalah yang diberikan akan mencari informasi
yang dibutuhkan, melakukan percobaan, mencari
penjelesan dan solusi untuk masalah yang
diberikan. Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan informasi.
Ada mahasiswa yang merespon bahwa
cara yang dikerjakan tidak sama dengan
temannya.
Dosen meminta mahasiswa untuk
mengirimkan apa yang dikerjakan digrup
untuk dibahas bersama-sama.
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
guru memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen meminta
secara acak kepada mahasiswa untuk
mengirimkan hasil pekerjaanya ke grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
418
Dosen mengamati hasil pekerjaan apa yang telah
dikirimkan oleh mahasiswa di grup.
Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan
filling slot yang berisikan kemungkinan-
kemungkinan dari bola yang akan terambil dan
sudah mulai muncul penulisan lain dalam bentuk
fakorial.
Mahasiswa menjelaskan cara
penyelesaian menggunakan filling slot
yang telah dikirimkan di grup.
Dosen memberikan apresiasi dan
mengkonfirmasi kepada mahasiswa lainnya
apakah sudah paham atau masih ada yang
ingin ditanyakan dari penjelasan teman atas
hasil pekerjaannya. Dosen mempersilahkan
jika ada mahasiswa lain yang ingin bertanya.
Jawaban yang dikirimkan mahasiwa di
grup masih belum diubah kedalam
penulisan menggunakan factorial.
Dosen bertanya kepada mahasiswa “apakah
dari hasil banyaknya kemungkinan dari
percobaan ini bisa disajikan dalam bentuk
lain? Jika tidak ada mahasiswa yang bisa
menyajikan dalam bentuk lain, maka dosen
memberikan bantuan yaitu “coba ubahlah
jawaban dari banyaknya kemungkinan
percobaan kedalam bentuk factorial”
(Jawaban yang dibagikan di grup)
Dosen meminta mahasiswa untuk menjelaskan
hasil tulisannya dengan melakukan voice record
atau dengan mengetik sekaligus baru dikirim.
Pada tahap ini dalam diskusi kelas terjadi
penggunaan model dalam aktivitas yang
dikembangkan sendiri oleh siswa, sebagai
jembatan antara level pemahaman yang satu ke
level pemahaman yang lainnya dengan
menggunakan diagram yang telah dibuat oleh
siswa sesuai dengan karakteristik kedua dalam
PMRI, sehingga nantinya siswa dapat
menjembatani level pemahaman yang dimiliki
sebelumnya dengan pemahaman yang baru.
Dalam membangun pengetahuan baru siswa
berdasarkan proses pemahaman siswa sesuai
dengan karakteristik ketiga dalam PMRI,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
419
sehingga nantinya siswa dapat memanfaatkan
hasil konstrustivisme pengetahuan siswa.
Dosen meminta mahasiswa yang lainnya untuk
mendengarkan voice record atau penjelasan yang
telah dikirim ke grup.
Ada mahasiswa yang memperhatikan
penjelasan temannya.
Kepada mahasiswa yang tidak
memperhatikan dosen mengkondisikan grup
apabila ada mahasiswa yang tidak
memperhatikan penjelasan dengan cara
bertanya kesiapan dari mahasiswa apakah
pembelajaran dapat dilanjutkan ? “. Kepada
mahasiswa yang belum memperhatikan,
dosen mencoba untuk memanggil nama
mahasiswa tersebut dan menanyakan,
“apakah kamu sudah paham? Atau
mengalami kesulitan dalam memahami apa
yang dituliskan?”
Ada mahasiswa yang tidak
mendengarkan atau membaca
penjelasan dari temannya.
Dari hasil pekerjaan mahasiswa yang dikirimkan
di grup dan dosen bertindak sebagai mediator,
untuk mencapai ke tujuan dari masalah 2 adalah
mengetahui banyaknya kemungkinan dari
percobaan penyusunan kartu dan dapat diubah
kedalam bentuk factorial.
Mahasiswa memperhatikan apa yang
dgrup dan yang akan disampaikan oleh
dosen.
Dosen mengamati aktivitas mahasiswa dalam
menarik kesimpulan dari aktivitas yang
dilakukan.
Dosen meminta mahasiswa untuk menyimpulkan
dari masalah 1 dan masalah 2 dengan
memberikan pertanyaan menuntun yang
digunakan untuk mengaitkan materi yang satu
dengan materi yang lainnya berdasarkan proses
pemahaman mahasiswa, sehingga nantinya
mahasiswa dapat menggunakan hasil konstruksi
Mahasiswa dapat mengikuti pertanyaan
menuntun yang diutarakan oleh dosen.
Mahasiswa diarahkan dapat menyimpulkan
definisi dari permutasi, banyak permutasi dan
banyaknya permutari 𝑟 unsur yang diambil 𝑛
unsur.
Mahasiswa tidak mengikuti pertanyaan
menuntun yang diutarakan oleh dosen.
Dosen meminta mahasiswa untuk
memperhatikan dan mengikuti pembelajaran
dengan baik, jika ada yang kurang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
420
antara materi yang ada untuk memecahkan
masalah diantaranya:
1. Dari masalah 1 dan masalah 2 apa yang dapat
disimpulkan untuk menjawab tujuan
pembelajaran?
Guru memberikan pertanyaan menuntun yang
digunakan untuk mengaitkan materi yang satu
dengan materi yang lainnya berdasarkan proses
pemahaman siswa sesuai dengan karakteristik
dalam PMRI, sehingga nantinya siswa dapat
menggunakan hasil saling keterkaitan antara
materi yang ada untuk memecahkan masalah.
mahasiswa bisa bertanya kepada temannya
ataupun kepada dosen.
Mahasiswa dapat memahami bahwa
untuk menyelesaikan masalah 1 dan
masalah 2 digunakan untuk
menemukan definisi dari permutasi,
banyak permutasi dan banyaknya
permutari 𝑟 unsur yang diambil 𝑛
unsur.
Untuk mahasiswa yang sudah dapat
menyimpulkan masalah 1 dan masalah 2,
dosen memberikan apresiasi atau timbal
balik.
Penutup Pada tahap ini dosen membantu atau
membimbing siswa untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap proses dan hasil
penyelidikan yang mereka lakukan. Kemudian
pemahaman mahasiswa serta kesimpulan.
Kegiatan guru pada langkah ini adalah:
1. Guru memberikan siswa kesempatan untuk
membuat kesimpulan, guru mengantar
dengan membuat pertanyaan.
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pertemuan berikutnya.
Siswa belum dapat menyimpulkan
proses pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Bagi mahasiswa yang belum dapat
menyimpulkan proses pembelajaran guru
mengingatkan peserta didik langkah-langkah
pembelajaran dari awal sampai akhir. Apa
saja yang telah dikerjakan dan tujuan
pembelajaran. “apakah yang kalian pelajari
pada hari ini?” “apa saja informasi yang
kalian dapatkan?
Siswa belum dapat menyimpulkan
proses pembelajaran yang telah
berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
421
Mata Pelajaran : Teori Peluang
Materi : Permutasi dan Kombinasi
Semester : III (tiga) (pertemuan 2)
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.3.4 Mampu menjelaskan definisi dari permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama.
3.3.5 Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan permutasi siklis.
3.3.6 Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan permutasi berulang.
Tujuan pembelajaran adalah:
Mahasiswa melalui pemberian masalah dapat memahami dan menjelaskan definisi dari permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama, apa
yang dimaksud dengan permutasi siklis, dan apa yang dimaksud dengan permutasi berulang.
Metode pembelajaran:
Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Karakteristik PMRI
Menurut Treffers ( dalam, Wijaya 2012: 21-22 ):
1. Penggunaan Konteks
2. Menggunakan Model untuk Matematisasi Progresif
3. Pemanfaatan Hasil Kontruksi Siswa
4. Interaktivitas
5. Ketererkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
422
Mathematics Problem / Activity
Kegiatan
(Tahapan
PBM)
Proses Pembelajaran Kemungkinan Respon Mahasiswa Alternatif Kegiatan (Topangan)
Pendahuluan Dosen mengucap salam, mengecek kehadiran
mahasiswa dan mengkondisikan suasana belajar.
Mahasiswa antusias menjawab salam
dari dosen.
Dosen merespon dengan ramah kepada
mahasiswa.
Ada mahasiswa tidak antusias
menjawab salam dari dosen.
Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai apa saja yang dipelajari pada
pertemuan sebelumnya
Mahasiswa antusias menjawab
pertanyaan yang diberikan dosen.
Dosen memberikan penjelasan ulang
mengenai apa saja yang dipelajari pada
pertemuan sebelumnya yaitu mengenai
bilangan prima dan komposit serta beberapa
teroema dan dugaan-dugaan bilangan prima. Ada mahasiswa tidak antusias
menjawab pertanyaan yang diberikan
dosen.
Dosen menyampaikan tujuan pelajaran dan garis
besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
Tujuan pembelajaran adalah:
Mahasiswa melalui pemberian masalah
dapat memahami dan menjelaskan definisi
dari permutasi yang memuat beberapa unsur
yang sama, apa yang dimaksud dengan
permutasi siklis, dan apa yang dimaksud
dengan permutasi berulang.
Mahasiswa menyimak dan mencatat
apa yang disampaikan oleh dosen.
Dosen memperjelas tujuan pembelajaran
sambil memberi motivasi dan semangat
kepada mahasiswa. Ada mahasiswa yang hanya menyimak
dan tidak mencatat apa yang
disampaikan oleh dosen.
Ada mahasiswa yang tidak
memperhatikan apa yang disampaikan
oleh dosen.
Dosen memulai pelajaran dengan meminta
mahasiswa untuk focus kepada kelompok yang
sama dengan pertemuan sebelumnya.
Mahasiswa antusias untuk menuju
kelompoknya
Dosen membantu mengarahkan mahasiswa
ke dalam kelompoknya minggu lalu.
Mahasiswa tidak antusias menuju
kelompoknya minggu lalu
Dosen memberikan LKM kepada masing-masing
kelompok yang telah dibagikan.
Mahasiswa dalam kelompok kecil
mulai membahas LKM yang diberikan
Dosen memperjelas kepada mahasiswa
untuk masing-masing masalah dari LKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
423
LKM tersebut terbagi menjadi 3 aktivitas yang
berisi masalah-masalah yang bertujuan untuk
membantu menjawab tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini.
Ada kelompok yang tidak memahami
LKM yang diberikan.
Masalah 3
Sebelum mahasiswa mulai melakukan diskusi
untuk menyelesaikan masalah pada LKM yang
diberikan. Dosen mengingatkan kembali, apa
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
akan digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah pada LKM yang diberikan.
Mahasiswa dengan semangat
menjawab baik pak, tidak lupa pak.
Dosen memberikan apresiasi dengan
memuji mahasiswa yang aktif menjawab
Mahasiswa menjawab, lupa pak materi
yang diajarka pada pertemuan
sebelumnya.
Dosen meminta mahasiswa untuk melihat
history chat di grup WA, bagi mahasiswa
yang lupa untuk materi yang dipelajari
pertemuan sebelumnya atau meminta teman
satu kelompok untuk menjelaskan kembali
kepada anggota kelompok yang lupa.
Diskusi Kelompok
Dosen memberikan mahasiswa waktu untuk
berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan
LKM yang diberikan.
Seluruh mahasiswa dalam kelompok
dapat mengerjakan LKM yang
diberikan.
Dosen memberikan apresiasi dan melihat
hasil diskusi dalam kelompok dan sesekali
mengarahkan kelompok bila masih ada
sedikit kekeliruan.
Mahasiswa mengalami kesulitan
dalam mengartikan soal yang
diberikan, hal ini menyebabkan
representasi matematis yang dibuat
juga masih keliru.
Jika mahasiswa mengalami kesulitan dosen
meminta mahasiswa lain dalam kelompok
untuk menjelaskan mahasiswa yang masih
mengalami kesulitan. Jika masih tidak
memahami penjelasan dari temannya dosen
akan menjelaskan dengan bahasa lebih
sederhana maksud dari masalah yang ada
pada LKM
Diskusi Kelas
Dosen memfasilitasi mahasiswa untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dalam
Aktivitas 1
Salah satu kelompok mahasiswa
langsung mengirimkan hasil diskusi
Dosen memberi apresiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
424
kelompok. Jika masih kesulitan bisa bertanya
pada dosen dengan demikian mahasiswa dalam
kelompok berdiskusi untuk mencari solusi dari
masalah yang diberikan.
Dari LKM yang telah diberikan dosen meminta
salah satu perwakilan kelompok untuk
mengirimkan hasil diskusi aktivitas 1 ke dalam
grup kelas.
mereka kedalam grup dengan inisitaif
tanpa ditunjuk oleh dosen.
Mahasiswa tidak ada yang merespon
apa yang diperintahkan oleh dosen.
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
guru memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen meminta
secara acak kepada mahasiswa untuk
mengirimkan hasil pekerjaanya ke grup.
Setalah ada mahasiswa yang telah mengirimkan
jawabanya di grup dosen bertanya kepada
mahasiswa “apakah ada yang memiliki cara lain
untuk menyelesaikan aktivitas 1? Jika ada mohon
dikirimkan juga ke grup, biar dibahas bersama-
sama.
Dosen memberi dorongan atau arahan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi yang tepat,
melaksanakan percobaan dan mencari penjelasan
dan solusi untuk masalah yang diberikan. Jika
ada mahasiswa yang belum memahami maksud
dari masalah yang diberikan, dosen akan
menjelaskan secara personal kepada anak
tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah memahami
masalah yang diberikan akan mencari informasi
yang dibutuhkan, melakukan percobaan, mencari
penjelesan dan solusi untuk masalah yang
diberikan. Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan informasi.
Ada mahasiswa yang merespon bahwa
cara yang dikerjakan tidak sama
dengan temannya.
Dosen meminta mahasiswa untuk
mengirimkan apa yang dikerjakan digrup
untuk dibahas bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
425
Dari hasil pekerjaan mahasiswa yang telah
dikirimkan ke grup, dosen meminta perwakilan
kelompok yang telah mengirimkan jawabanya
untuk menjelaskan cara menyelesaikan masalah-
masalah yang ada pada aktivitas 1 dan tujuan dari
aktivitas 1.
Dosen meminta mahasiswa untuk melakukan
penjelasan melalui video, chat atau voice record.
Diharapkan dari aktivitas 1 mahasiswa telah
berhasil menemukan rumus umum untuk
permutasi yang memuat beberapa unsur yang
sama.
Dari penjelasan mahsiswa mengenai
aktivitas 1 sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dosen memberikan apresiasi kepada
kelompok mahasiswa yang berhasil
menjelaskan tujuan dari aktivitas 1
Masih ada mahasiswa yang tidak
memahami penjelasan dari kelompok
yang menjelaskan.
Dosen meminta mahasiswa lain dari
kelompok yang mengirimkan jawaban
tersbut, untuk memberikan penjelasan
dengan bahasa yang lebih sederhana. Jika
masih tidak mengerti dosen meminta teman
kelompok dari mahasiswa yang tidak
mengerti untuk menjelaskan kepada
temannya.
Atau dosen melakukan penjelasan kembali
dari masalah-masalah yang telah
diselesaikan tersebut apakah bisa diubah
atau dituliskan dalam bentuk factorial.
Dari LKM yang telah diberikan dosen meminta
salah satu perwakilan kelompok untuk
mengirimkan hasil diskusi aktivitas 2 ke dalam
grup kelas. Kelompok yang mengirimkan
diharapakan kelompok yang belum mengirimkan
hasil pekerjaan pada aktivitas 1.
Aktivitas 2
Salah satu kelompok mahasiswa
langsung mengirimkan hasil diskusi
mereka kedalam grup dengan inisitaif
tanpa ditunjuk oleh dosen.
Dosen memberi apresiasi.
Mahasiswa tidak ada yang merespon
apa yang diperintahkan oleh dosen.
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
guru memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
426
secara acak kepada mahasiswa untuk
mengirimkan hasil pekerjaanya ke grup.
Setalah ada mahasiswa yang telah mengirimkan
jawabanya di grup dosen bertanya kepada
mahasiswa “apakah ada yang memiliki cara lain
untuk menyelesaikan aktivitas 2? Jika ada mohon
dikirimkan juga ke grup, biar dibahas bersama-
sama.
Dosen memberi dorongan atau arahan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi yang tepat,
melaksanakan percobaan dan mencari penjelasan
dan solusi untuk masalah yang diberikan. Jika
ada mahasiswa yang belum memahami maksud
dari masalah yang diberikan, dosen akan
menjelaskan secara personal kepada anak
tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah memahami
masalah yang diberikan akan mencari informasi
yang dibutuhkan, melakukan percobaan, mencari
penjelesan dan solusi untuk masalah yang
diberikan. Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan informasi.
Ada mahasiswa yang merespon bahwa
cara yang dikerjakan tidak sama
dengan temannya.
Dosen meminta mahasiswa untuk
mengirimkan apa yang dikerjakan digrup
untuk dibahas bersama-sama.
Dari hasil pekerjaan mahasiswa yang telah
dikirimkan ke grup, dosen meminta perwakilan
kelompok yang telah mengirimkan jawabanya
untuk menjelaskan cara menyelesaikan masalah-
masalah yang ada pada aktivitas 2 dan tujuan dari
aktivitas 2.
Dari penjelasan mahsiswa mengenai
aktivitas 2 sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dosen memberikan apresiasi kepada
kelompok mahasiswa yang berhasil
menjelaskan tujuan dari aktivitas 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
427
Dosen meminta mahasiswa untuk melakukan
penjelasan melalui video, chat atau voice record.
Diharapkan dari aktivitas 2 mahasiswa telah
berhasil menemukan rumus umum untuk
permutasi siklis
Masih ada mahasiswa yang tidak
memahami penjelasan dari kelompok
yang menjelaskan.
Dosen meminta mahasiswa lain dari
kelompok yang mengirimkan jawaban
tersbut, untuk memberikan penjelasan
dengan bahasa yang lebih sederhana. Jika
masih tidak mengerti dosen meminta teman
kelompok dari mahasiswa yang tidak
mengerti untuk menjelaskan kepada
temannya.
Atau dosen melakukan penjelasan kembali
dari masalah-masalah yang telah
diselesaikan tersebut apakah bisa diubah
atau dituliskan dalam bentuk factorial.
Dari LKM yang telah diberikan dosen meminta
salah satu perwakilan kelompok untuk
mengirimkan hasil diskusi aktivitas 2 ke dalam
grup kelas. Kelompok yang mengirimkan
diharapakan kelompok yang belum mengirimkan
hasil pekerjaan pada aktivitas 1 dan aktivitas 2.
Aktivitas 3
Salah satu kelompok mahasiswa
langsung mengirimkan hasil diskusi
mereka kedalam grup dengan inisitaif
tanpa ditunjuk oleh dosen.
Dosen memberi apresiasi.
Mahasiswa tidak ada yang merespon
apa yang diperintahkan oleh dosen.
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
guru memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen meminta
secara acak kepada mahasiswa untuk
mengirimkan hasil pekerjaanya ke grup.
Setalah ada mahasiswa yang telah mengirimkan
jawabanya di grup dosen bertanya kepada
mahasiswa “apakah ada yang memiliki cara lain
untuk menyelesaikan masalah pada aktivitas 3?
Jika ada mohon dikirimkan juga ke grup, biar
dibahas bersama-sama.
Ada mahasiswa yang merespon bahwa
cara yang dikerjakan tidak sama
dengan temannya.
Setalah ada mahasiswa yang telah
mengirimkan jawabanya di grup dosen
bertanya kepada mahasiswa “apakah ada
yang memiliki cara lain untuk
menyelesaikan aktivitas 2? Jika ada mohon
dikirimkan juga ke grup, biar dibahas
bersama-sama.
𝑃 = (𝑛 − 1)!
𝑛 menyatakan banyaknya data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
428
Dosen memberi dorongan atau arahan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi yang tepat,
melaksanakan percobaan dan mencari penjelasan
dan solusi untuk masalah yang diberikan. Jika
ada mahasiswa yang belum memahami maksud
dari masalah yang diberikan, dosen akan
menjelaskan secara personal kepada anak
tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah memahami
masalah yang diberikan akan mencari informasi
yang dibutuhkan, melakukan percobaan, mencari
penjelesan dan solusi untuk masalah yang
diberikan. Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan informasi.
Dosen memberi dorongan atau arahan
kepada mahasiswa untuk mencari informasi
yang tepat, melaksanakan percobaan dan
mencari penjelasan dan solusi untuk
masalah yang diberikan. Jika ada mahasiswa
yang belum memahami maksud dari
masalah yang diberikan, dosen akan
menjelaskan secara personal kepada anak
tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah
memahami masalah yang diberikan akan
mencari informasi yang dibutuhkan,
melakukan percobaan, mencari penjelesan
dan solusi untuk masalah yang diberikan.
Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan
untuk mengumpulkan informasi.
Dari hasil pekerjaan mahasiswa yang telah
dikirimkan ke grup, dosen meminta perwakilan
kelompok yang telah mengirimkan jawabannya
untuk menjelaskan cara menyelesaikan masalah-
Dari penjelasan mahsiswa mengenai
aktivitas 3 sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dosen memberikan apresiasi kepada
kelompok mahasiswa yang berhasil
menjelaskan tujuan dari aktivitas 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
429
masalah yang ada pada aktivitas 3 dan tujuan dari
aktivitas 3.
Dosen meminta mahasiswa untuk melakukan
penjelasan melalui video, chat atau voice record.
Diharapkan dari aktivitas 3 mahasiswa telah
berhasil menemukan rumus umum untuk
permutasi berulang
Masih ada mahasiswa yang tidak
memahami penjelasan dari kelompok
yang menjelaskan.
Dosen meminta mahasiswa lain dari
kelompok yang mengirimkan jawaban
tersbut, untuk memberikan penjelasan
dengan bahasa yang lebih sederhana. Jika
masih tidak mengerti dosen meminta teman
kelompok dari mahasiswa yang tidak
mengerti untuk menjelaskan kepada
temannya.
Atau dosen melakukan penjelasan kembali
dari masalah-masalah yang telah
diselesaikan tersebut apakah bisa diubah
atau dituliskan dalam bentuk factorial.
Penarikan Kesimpulan
Dosen meminta atau menunjuk mahasiswa
secara acak untuk menyampaikan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan ini.
Salah satu mahasiswa langsung
menjawab yang dipelajari hari ini yaitu
permutasi yang memuat beberapa
unsur yang sama, permutasi siklis dan
permutasi berulang.
Dosen memberi apresiasi atas keberanian
mahasiswa tersebut, karena sudah berani
menjawab apa yang dipelajari pada
pertemuan hari ini.
𝑃 = 𝑛𝑘
𝑛 menyatakan banyaknya unsur yang
diulang
𝑘 menyatakan banyaknya pengulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
430
Mahasiswa harus diminta atau
ditunjuk dari kelompoknya masing-
masing sebagai perwakilan
kelompoknya untuk menyampaikan
apa saja yang dipelajari pada
pertemuan ini.
Kepada mahasiswa yang tidak percaya diri
dosen memberikan dorongan dan motivasi
“ayo berani saja, tidak harus takut salah
karena kita semua di sini masih belajar”
Pada tahap ini dosen membantu atau
membimbing mahasiswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil
penyelidikan yang mereka lakukan. Kemudian
pemahaman mahasiswa serta kesimpulan.
Kegiatan dosen pada langkah ini adalah:
1. Dosen memberikan mahasiswa kesempatan
untuk membuat kesimpulan, dosen
mengantar dengan membuat pertanyaan.
2. Dosen menyampaikan terima kasih atas
partisipasi dan keaktifan selama
pembelajaran.
3. Dosen meningatkan bahwa, untuk pertemuan
selanjutnya akan membahas tentang materi
keombinasi.
Mahasiswa belum dapat
menyimpulkan proses pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Bagi mahasiswa yang belum dapat
menyimpulkan proses pembelajaran dosen
mengingatkan mahasiswa langkah-langkah
pembelajaran dari awal sampai akhir. Apa
saja yang telah dikerjakan dan tujuan
pembelajaran. “apakah yang kalian pelajari
pada hari ini?” “apa saja informasi yang
kalian dapatkan?
Mahasiswa belum dapat
menyimpulkan proses pembelajaran
yang telah berjalan.
Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
431
Mata Pelajaran : Teori Peluang
Materi : Permutasi dan Kombinasi
Semester : III (tiga) (pertemuan 3)
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.3.7 Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan sekatan atau partisi.
3.3.8 Mampu menjelaskan definisi dari kombinasi dan banyaknya kombinasi dari masalah yang diberikan.
Tujuan pembelajaran adalah:
Mahasiswa melalui pemberian masalah dapat memahami dan menjelaskan sekatan atau partisi dan definisi dari kombinasi dan banyaknya
kombinasi dari masalah yang diberikan.
Metode pembelajaran:
Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Karakteristik PMRI
Menurut Treffers (dalam, Wijaya 2012: 21-22):
1. Penggunaan Konteks
2. Menggunakan Model untuk Matematisasi Progresif
3. Pemanfaatan Hasil Kontruksi Siswa
4. Interaktivitas
5. Ketererkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
432
Mathematics Problem / Activity
Kegiatan
(Tahapan
PBM)
Proses Pembelajaran Kemungkinan Respon Mahasiswa Alternatif Kegiatan (Topangan)
Pendahuluan Dosen mengucap salam, mengecek kehadiran
mahasiswa dan mengkondisikan suasana belajar.
Mahasiswa antusias menjawab salam
dari dosen.
Dosen merespon dengan ramah
kepada mahasiswa.
Ada mahasiswa tidak antusias
menjawab salam dari dosen.
Dosen mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai apa saja yang dipelajari pada
pertemuan sebelumnya
Mahasiswa antusias menjawab
pertanyaan yang diberikan dosen.
Dosen memberikan penjelasan ulang
mengenai apa saja yang dipelajari
pada pertemuan sebelumnya yaitu
mengenai bilangan prima dan
komposit serta beberapa teroema dan
dugaan-dugaan bilangan prima.
Ada mahasiswa tidak antusias
menjawab pertanyaan yang diberikan
dosen.
Dosen menyampaikan tujuan pelajaran dan garis
besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
Tujuan pembelajaran adalah:
Mahasiswa melalui pemberian masalah
dapat memahami dan menjelaskan sekatan
atau partisi dan definisi dari kombinasi dan
banyaknya kombinasi dari masalah yang
diberikan.
Mahasiswa menyimak dan mencatat
apa yang disampaikan oleh dosen.
Dosen memperjelas tujuan
pembelajaran sambil memberi
motivasi dan semangat kepada
mahasiswa. Ada mahasiswa yang hanya menyimak
dan tidak mencatat apa yang
disampaikan oleh dosen.
Ada mahasiswa yang tidak
memperhatikan apa yang disampaikan
oleh dosen.
Dosen memulai pelajaran dengan meminta
mahasiswa untuk focus kepada kelompok yang
sama dengan pertemuan sebelumnya.
Mahasiswa antusias untuk menuju
kelompoknya
Dosen membantu mengarahkan
mahasiswa ke dalam kelompoknya
minggu lalu. Mahasiswa tidak antusias menuju
kelompoknya minggu lalu
Dosen memberikan LKM kepada masing-masing
kelompok yang telah dibagikan.
LKM tersebut terbagi menjadi 2 aktivitas yang
berisi masalah-masalah yang bertujuan untuk
Mahasiswa dalam kelompok kecil
mulai membahas LKM yang diberikan
Dosen memperjelas kepada
mahasiswa untuk masing-masing
masalah dari LKM Ada kelompok yang tidak memahami
LKM yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
433
membantu menjawab tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini.
Sebelum mahasiswa mulai melakukan diskusi
untuk menyelesaikan masalah pada LKM yang
diberikan. Dosen mengingatkan kembali, apa
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
akan digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah pada LKM yang diberikan.
Mahasiswa dengan semangat
menjawab baik pak, tidak lupa pak.
Dosen memberikan apresiasi dengan
memuji mahasiswa yang aktif
menjawab
Mahasiswa menjawab, lupa pak materi
yang diajarka pada pertemuan
sebelumnya.
Dosen meminta mahasiswa untuk
melihat history chat di grup WA, bagi
mahasiswa yang lupa untuk materi
yang dipelajari pertemuan
sebelumnya atau meminta teman satu
kelompok untuk menjelaskan
kembali kepada anggota kelompok
yang lupa.
Diskusi Kelompok
Dosen memberikan mahasiswa waktu untuk
berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan
LKM yang diberikan.
Seluruh mahasiswa dalam kelompok
dapat mengerjakan LKM yang
diberikan.
Dosen memberikan apresiasi dan
melihat hasil diskusi dalam kelompok
dan sesekali mengarahkan kelompok
bila masih ada sedikit kekeliruan.
Mahasiswa mengalami kesulitan
dalam mengartikan soal yang
diberikan, hal ini menyebabkan
representasi matematis yang dibuat
juga masih keliru.
Jika mahasiswa mengalami kesulitan
dosen meminta mahasiswa lain dalam
kelompok untuk menjelaskan
mahasiswa yang masih mengalami
kesulitan. Jika masih tidak memahami
penjelasan dari temannya dosen akan
menjelaskan dengan bahasa lebih
sederhana maksud dari masalah yang
ada pada LKM
Diskusi Kelas
Dosen memfasilitasi mahasiswa untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dalam
kelompok. Jika masih kesulitan bisa bertanya
pada dosen dengan demikian mahasiswa dalam
Aktivitas 4
Salah satu kelompok mahasiswa
langsung mengirimkan hasil diskusi
mereka kedalam grup dengan inisitaif
tanpa ditunjuk oleh dosen.
Dosen memberi apresiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
434
kelompok berdiskusi untuk mencari solusi dari
masalah yang diberikan.
Dari LKM yang telah diberikan dosen meminta
salah satu perwakilan kelompok untuk
mengirimkan hasil diskusi aktivitas 4 ke dalam
grup kelas.
Mahasiswa tidak ada yang merespon
apa yang diperintahkan oleh dosen.
Kepada mahasiswa yang tidak
percaya diri guru memberikan
dorongan dan motivasi “ayo berani
saja, tidak harus takut salah karena
kita semua di sini belajar”. Jika tidak
ada yang merespon maka dosen
meminta secara acak kepada
mahasiswa untuk mengirimkan hasil
pekerjaanya ke grup.
Setalah ada mahasiswa yang telah mengirimkan
jawabanya di grup dosen bertanya kepada
mahasiswa “apakah ada yang memiliki cara lain
untuk menyelesaikan aktivitas 4? Jika ada mohon
dikirimkan juga ke grup, biar dibahas bersama-
sama.
Dosen memberi dorongan atau arahan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi yang tepat,
melaksanakan percobaan dan mencari penjelasan
dan solusi untuk masalah yang diberikan. Jika
ada mahasiswa yang belum memahami maksud
dari masalah yang diberikan, dosen akan
menjelaskan secara personal kepada anak
tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah memahami
masalah yang diberikan akan mencari informasi
yang dibutuhkan, melakukan percobaan, mencari
penjelesan dan solusi untuk masalah yang
diberikan. Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan informasi.
Ada mahasiswa yang merespon bahwa
cara yang dikerjakan tidak sama
dengan temannya.
Dosen meminta mahasiswa untuk
mengirimkan apa yang dikerjakan
digrup untuk dibahas bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
435
Dari hasil pekerjaan mahasiswa yang telah
dikirimkan ke grup, dosen meminta perwakilan
kelompok yang telah mengirimkan jawabanya
untuk menjelaskan cara menyelesaikan masalah-
masalah yang ada pada aktivitas 4 dan tujuan dari
aktivitas 4.
Dosen meminta mahasiswa untuk melakukan
penjelasan melalui video, chat atau voice record.
Diharapkan dari aktivitas 4 mahasiswa telah
berhasil menemukan rumus umum untuk
permutasi yang memuat beberapa unsur yang
sama.
Dari penjelasan mahsiswa mengenai
aktivitas 4 sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dosen memberikan apresiasi kepada
kelompok mahasiswa yang berhasil
menjelaskan tujuan dari aktivitas 4
Masih ada mahasiswa yang tidak
memahami penjelasan dari kelompok
yang menjelaskan.
Dosen meminta mahasiswa lain dari
kelompok yang mengirimkan jawaban
tersbut, untuk memberikan penjelasan
dengan bahasa yang lebih sederhana.
Jika masih tidak mengerti dosen
meminta teman kelompok dari
mahasiswa yang tidak mengerti untuk
menjelaskan kepada temannya.
Dari LKM yang telah diberikan dosen meminta
salah satu perwakilan kelompok untuk
mengirimkan hasil diskusi aktivitas 5 ke dalam
grup kelas. Kelompok yang mengirimkan
diharapakan kelompok yang belum mengirimkan
hasil pekerjaan pada aktivitas 4.
Aktivitas 5
Salah satu kelompok mahasiswa
langsung mengirimkan hasil diskusi
mereka kedalam grup dengan inisitaif
tanpa ditunjuk oleh dosen.
Dosen memberi apresiasi.
Mahasiswa tidak ada yang merespon
apa yang diperintahkan oleh dosen.
Kepada mahasiswa yang tidak
percaya diri guru memberikan
dorongan dan motivasi “ayo berani
saja, tidak harus takut salah karena
kita semua di sini belajar”. Jika tidak
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖 =𝑛!
𝑛1! 𝑛2! … 𝑛𝑟!
𝑛 menyatakan banyak objek
𝑛1! 𝑛2! … 𝑛𝑟! menyatakan banyak objek
yang dibagi kedalam 𝑟 bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
436
ada yang merespon maka dosen
meminta secara acak kepada
mahasiswa untuk mengirimkan hasil
pekerjaanya ke grup.
Setalah ada mahasiswa yang telah mengirimkan
jawabanya di grup dosen bertanya kepada
mahasiswa “apakah ada yang memiliki cara lain
untuk menyelesaikan aktivitas ? Jika ada mohon
dikirimkan juga ke grup, biar dibahas bersama-
sama.
Dosen memberi dorongan atau arahan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi yang tepat,
melaksanakan percobaan dan mencari penjelasan
dan solusi untuk masalah yang diberikan. Jika
ada mahasiswa yang belum memahami maksud
dari masalah yang diberikan, dosen akan
menjelaskan secara personal kepada anak
tersebut.
Diharapkan mahasiswa yang sudah memahami
masalah yang diberikan akan mencari informasi
yang dibutuhkan, melakukan percobaan, mencari
penjelesan dan solusi untuk masalah yang
diberikan. Sedangkan mahasiswa yang belum
memahami soal akan mengalami kesulitan untuk
mengumpulkan informasi.
Ada mahasiswa yang merespon bahwa
cara yang dikerjakan tidak sama
dengan temannya.
Dosen meminta mahasiswa untuk
mengirimkan apa yang dikerjakan
digrup untuk dibahas bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
437
Dari hasil pekerjaan mahasiswa yang telah
dikirimkan ke grup, dosen meminta perwakilan
kelompok yang telah mengirimkan jawabanya
untuk menjelaskan cara menyelesaikan masalah-
masalah yang ada pada aktivitas 5 dan tujuan dari
aktivitas 2.
Dosen meminta mahasiswa untuk melakukan
penjelasan melalui video, chat atau voice record.
Diharapkan dari aktivitas 5 mahasiswa telah
berhasil menemukan rumus umum untuk
permutasi siklis
Dari penjelasan mahsiswa mengenai
aktivitas 5 sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dosen memberikan apresiasi kepada
kelompok mahasiswa yang berhasil
menjelaskan tujuan dari aktivitas 5
Masih ada mahasiswa yang tidak
memahami penjelasan dari kelompok
yang menjelaskan.
Dosen meminta mahasiswa lain dari
kelompok yang mengirimkan jawaban
tersbut, untuk memberikan penjelasan
dengan bahasa yang lebih sederhana.
Jika masih tidak mengerti dosen
meminta teman kelompok dari
mahasiswa yang tidak mengerti untuk
menjelaskan kepada temannya.
Penarikan Kesimpulan
Dosen meminta atau menunjuk mahasiswa
secara acak untuk menyampaikan apa saja yang
telah dipelajari pada pertemuan ini.
Salah satu mahasiswa langsung
menjawab yang dipelajari hari ini yaitu
permutasi yang memuat beberapa
unsur yang sama, permutasi siklis dan
permutasi berulang.
Dosen memberi apresiasi atas
keberanian mahasiswa tersebut,
karena sudah berani menjawab apa
yang dipelajari pada pertemuan hari
ini.
𝐶(𝑛,𝑟) =𝑛!
(𝑛 − 𝑟)! 𝑟!
𝑛 menyatakan banyaknya objek
𝑟 menyatakan banyaknya objek yang
diambil dari 𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
438
Mahasiswa harus diminta atau ditunjuk
dari kelompoknya masing-masing
sebagai perwakilan kelompoknya
untuk menyampaikan apa saja yang
dipelajari pada pertemuan ini.
Kepada mahasiswa yang tidak
percaya diri dosen memberikan
dorongan dan motivasi “ayo berani
saja, tidak harus takut salah karena
kita semua di sini masih belajar”
Penutup Pada tahap ini dosen membantu atau
membimbing mahasiswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil
penyelidikan yang mereka lakukan. Kemudian
pemahaman mahasiswa serta kesimpulan.
Kegiatan dosen pada langkah ini adalah:
1. Dosen memberikan mahasiswa kesempatan
untuk membuat kesimpulan, dosen
mengantar dengan membuat pertanyaan.
2. Dosen menyampaikan terima kasih atas
partisipasi dan keaktifan selama
pembelajaran.
Dosen meningatkan bahwa, untuk pertemuan
selanjutnya akan diberikan tes untuk mengukur
pemahaman mahasiswa untuk materi permutasi
dan kombinasi.
Mahasiswa belum dapat
menyimpulkan proses pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Bagi mahasiswa yang belum dapat
menyimpulkan proses pembelajaran
dosen mengingatkan mahasiswa
langkah-langkah pembelajaran dari
awal sampai akhir. Apa saja yang
telah dikerjakan dan tujuan
pembelajaran. “apakah yang kalian
pelajari pada hari ini?” “apa saja
informasi yang kalian dapatkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
440
LEMBAR KERJA MAHASISWA
“PERMUTASI”
PERTEMUAN I
Masalah 1
Dalam sebuah tas terdapat 2 bola hijau, 3 bola kuning dan 4 bola biru. Dari dalam tes tersebut akan diambil dua bola. Bola-bola tersebut
akan diambil satu demi satu tanpa pengembalian. Tentukan ada berapa banyak kemungkinan hasil dari percobaan pengambilan tersebut!
Aktivitas 1
Masalah 2
Berapa banyak susunan huruf yang terdiri atas 3 huruf yang disusun dari kata APA?
Masalah 3
Berapa banyak susunan huruf yang terdiri atas 4 huruf yang disusun dari kata SAYA?
Masalah 4
Berapa banyak susunan huruf yang terdiri atas 5 huruf yang disusun dari kata AREMA?
Aktivitas 2
Masalah 5
Ada orang, yaitu Dodi dan Adi akan menempati 2 buah kursi yang mengelilingi meja
bundar. Ada berapa susunan yang dapat dibentuk?
Masalah 6
Ada orang, yaitu Dewi, Dian dan Boy akan menempati 3 buah kursi yang mengelilingi
meja bundar. Ada berapa susunan yang dapat dibentuk?
Masalah 7
Ada orang, yaitu Bella, Ayu, Putri dan Agus akan menempati 4 buah kursi yang
mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang dapat dibentuk?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
441
LEMBAR KERJA MAHASISWA
“SEKATAN(PARTISI) DAN KOMBINASI”
PERTEMUAN II
Aktivitas 3
Masalah 8
Ani, Dita dan Desi akan menginap dis uatu hotel. Ada dua kamar yang tersedia. Kamar
pertama dapat memuat dua orang, sedangkan kamar kedua dapat memuat satu orang. Ada
berapa banyak cara untuk menempatkan ketiga orang tersebut kedalam dua kamar?
Masalah 9
Adit, Dion, Bayu dan Feri akan menginap di suatu hotel. Ada dua kamar yang tersedia.
Kamar pertama dapat memuat tiga orang, sedangkan kamar kedua dapat memuat satu
orang. Ada berapa banyak cara untuk menempatkan ketiga orang tersebut kedalam dua
kamar?
Masalah 10
Anita, Vero, Bela dan Ria akan menginap di suatu hotel. Ada dua kamar yang tersedia.
Kedua kamar dapat memuat dua orang. Ada berapa banyak cara untuk menempatkan
ketiga orang tersebut kedalam dua kamar?
Masalah 11
Dodi, Andre, Rey, Joko dan Pura akan menginap di suatu hotel. Ada dua kamar yang
tersedia. Kamar pertama dapat memuat dua orang, sedangkan kamar kedua dapat memuat
tiga orang. Ada berapa banyak cara untuk menempatkan ketiga orang tersebut kedalam
dua kamar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
442
Aktivitas 4
Masalah 12
Dalam sebuah pertemuan dihadiri dua orang. Berapa banyak jabat tangan yang terjadi jika
setiap peserta pertemuan harus berjabat tangan?
Masalah 13
Dalam sebuah pertemuan dihadiri tiga orang. Berapa banyak jabat tangan yang terjadi jika
setiap peserta pertemuan harus berjabat tangan?
Masalah 14
Dalam sebuah pertemuan dihadiri empat orang. Berapa banyak jabat tangan yang terjadi jika
setiap peserta pertemuan harus berjabat tangan?
Masalah 15
Dalam sebuah pertemuan dihadiri lima orang. Berapa banyak jabat tangan yang terjadi jika
setiap peserta pertemuan harus berjabat tangan?
Masalah 16
Dalam sebuah pertemuan dihadiri sembilan orang. Berapa banyak jabat tangan yang terjadi
jika setiap peserta pertemuan harus berjabat tangan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
443
Aktivitas 5
Masalah 17
Dalam sebuah tas terdapat 2 bola hijau, 3 bola kuning dan 4 bola biru. Dari dalam tas tersebut akan
diambil dua bola sekaligus Tentukan ada berapa banyak kemungkinan hasil dari percobaan
pengambilan tersebut!
Masalah 18
Dosen meminta mahasiswa untuk mengerjakan 8 soal dari 12 soal yang diberikan. Jika soal nomor
1 sampai 4 wajib dikerjakan, maka tentukan banyak pilihan bagi mahasiswa tersebut untuk
mengerjakan soal yang diberikan!
Masalah 19
Dalam proses pembelajaran mata kuliah Teori Peluang, dosen akan memberikan sebuah tugas
untuk dikerjakan secara berkelompok. Kelompok tersebut harus beranggotakan 3 mahasiswa dari
3 laki-laki dan 5 perempuan. Berapa banyak susunan kelompok yang dapat dibuat oleh dosen, jika
dosen menginginkan dalam setiap kelompok terdapat paling sedikit ada 1 mahasiswa perempuan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
444
Lembar Kerja Mahasiswa yang diwawancarai
Gambar 4. 92 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
445
Gambar 4. 93 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Kedua
Gambar 4. 94 Hasil Pekerjaan S1 Masalah Ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
447
Gambar 4. 96 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Pertama
Gambar 4. 97 Hasil Pekerjaan S2 Masalah Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
451
Gambar 4. 101 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Kedua
Gambar 4. 102 Hasil Pekerjaan S3 Masalah Ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
461
Gambar 4. 112 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Pertama
Gambar 4. 113 Hasil Pekerjaan S6 Masalah Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI