ANALISIS KEAKURATAN TAFOR STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR

22
JURNAL ANALISIS KEAKURATAN TAFOR STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR OLEH : RAMADHAN NURPAMBUDI NPT. 13.10.2160 PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III JURUSAN METEOROLOGI SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Transcript of ANALISIS KEAKURATAN TAFOR STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN MAKASSAR

JURNAL

ANALISIS KEAKURATAN TAFOR STASIUN METEOROLOGI HASANUDDIN

MAKASSAR

OLEH :

RAMADHAN NURPAMBUDI

NPT. 13.10.2160

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

JURUSAN METEOROLOGI

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

JAKARTA

2014

ANALISIS KEAKURATAN TAFOR STASIUN METEOROLOGI HASANUDDINMAKASSAR

Ramadhan Nurpambudi ( 1 )( 2 )

Drs. Suwignyo S.Mia M.M (2)

(1)Stasiun Meteorologi Klas I Meteorologi Hasanuddin Makassar(2)Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Email: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu faktor utama dalam penerbangan yaitu cuaca.Penerbangan sangat bergantung pada keadaan cuaca pada saatmereka mengudara, maka dari itu mereka bergantung padainformasi cuaca yang diberikan oleh instansi terkait untukkelancaran mereka mengudara. Tidak hanya itu, ketika pesawatmelalukan take off dan landing pun mereka membutuhkan datacuaca yang akurat, karena disinilah paling banyak terjadikecelekaan terjadi.

Demi keselamatan dalam penerbangan, jelas sekali bahwa tingkatkebenaran Tafor sangat penting. Dengan metode Verifikasiberdasarkan Intruksi Met/ No.099/Verifikasi Prakiraan/88, akandidapat prosentase kebenaran Tafor. Verifikasi Tafor diStasiun Meteorologi Hasanuddin Makassar dilakukan denganmembandingkan data Tafor dengan data aktual (Metar).Diharapkan hasil verifikasi tersebut dapat dijadikan sebagaiacuan dalam pembuatan Tafor.

Dari hasil verifikasi diperoleh hasil bahwa untuk StasiunMeteorologi Hasanuddin Makassar :

1. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan April 2013rendah yaitu pada arah angin (25%), present weather (72%),kecepatan angin (79%) dan visibility (74%), tingkat akurasi TAFORterhadap data aktual cukup baik yaitu untuk jumlah awan (78%)serta tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual tinggi yaitupada tinggi dasar awan (89%).

2

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan Juli 2013 rendahyaitu pada arah angin (24 dan keadaan cuaca (79%). Tingkatakurasi TAFOR terhadap data actual cukup baik adalah kecepatanangin (80%) dan visibility (81%). Tingkat akurasi TAFOR terhadapdata actual tinggi yaitu tinggi dasar awan (96%) dan jumlah awan(94%).

3. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan Oktober 2013rendah yaitu pada arah angin (47%) serta tingkat akurasi TAFORterhadap data aktual tinggi yaitu pada tinggi dasar awan (99%),kecepatan angin (95%), jumlah awan (99%), visibility (100%),keadaan cuaca (99%).

4. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan Januari 2014rendah yaitu pada arah angin (50%), present weather (63%) tingkatakurasi TAFOR terhadap data aktual cukup baik yaitu untukkecepatan angin (85%), visibility (84%) dan jumlah awan (84%)serta tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual tinggi yaitupada tinggi dasar awan (95%)

Kata Kunci : Tafor, Metar

ABSTRACT

One of the main factors in the aviation is weather. Aviationis very dependent on weather conditions at the time theyaired, therefore they depend on the weather informationprovided by the relevant agencies to fluency them on the air.Not only is it, when the planes taking off and landing theyneed accurate weather data, because this is where the mostcommon accident occurs.For safety in aviation, it is clear that the degree accuracyof Tafor is very important. With the verification method basedon Intruksi Met/ No.099/Verifikasi Prakiraan/88, will get apercentage truth of Tafor. Verification Tafor in StasiunMeteorologi Hasanuddin Makassar done by comparing Tafor withactual data (METAR). It is expected that the results of theverification can be used as a reference in making Tafor.From the results obtained verification results for StasiunMeteorologi Hasanuddin Makassar :1. Tafor accuracy rate against actual data in April 2013 lowis in the direction of the wind (25%), present weather(72%), wind speed (79%) dan visibility (74%), Tafor accuracyrate against the actual data that is good enough for the

3

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

amount of cloud (78%) and the level of accuracy Tafor highagainst the actual data in the cloud base height (89%).

2. Tafor accuracy rate against actual data in Juli 2013 lowis in the direction of the wind (24 dan present weather(79%). Tafor accuracy rate against the actual data that isgood enough for wind speed (80%) dan visibility (81%). Thelevel of accuracy Tafor the actual data that is high cloudbase height (96%) and the amount of cloud (94%).

3. Tafor accuracy rate against actual data in Oktober 2013low is in the direction of the wind (47%) and the level ofaccuracy Tafor high against the actual data in the cloudbase height (99%), wind speed (95%), amount of cloud (99%),visibility (100%), present weather (99%).

4. Tafor accuracy rate against actual data in Januari 2014low is in the direction of the wind (50%), present weather(63%) Tafor accuracy rate against actual data is good enoughfor wind speed (85%), visibility (84%) and the amount ofcloud (84%) and the level of accuracy Tafor high against theactual data in the cloud base height (95%)

Keyword : Tafor, Metar

I. PENDAHULUAN

Salah satu faktor utama dalam penerbangan yaitu cuaca.Penerbangan sangat bergantung pada keadaan cuaca pada saatmengudara, maka dari itu penerbangan bergantung pada informasicuaca yang diberikan oleh instansi terkait untuk kelancaranmengudara. Informasi cuaca yang diberikan kepada pesawatberupa data pengamatan METAR yang pada setiap setengah jamsekali akan diupdate, di dalam METAR ini terdapat unsur arahdan kecepatan angin, tekanan udara di landasan, suhu udara,keadaan cuaca pada saat pengamatan, jarak pandang mendatar.Dalam perjalannya ke tujuan pesawat akan dibekali olehprakiraan berupa TAFOR yang akan jadi pegangan selama pesawatmengudara, dengan data TAFOR pilot akan mengetahui apa sajarintangan yang akan dihadapinya nanti. Faktor ketepatan dalamprakiraan cuaca ini harus memiliki tingkat kesalahan yangrendah karena instansi yang terkait sudah dibekali denganalat-alat yang canggih, serta pemodelan cuaca yang akanmembantu untuk memberikan informasi cuaca selama pesawat

4

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

mengudara. Ketepatan dalam pembuatan prakiraan inilah yangharus diperhatikan demi keselamatan penerbangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PELAYANAN METEOROLOGI PENERBANGAN

Informasi meteorologi adalah data atau keterangan mengenaicuaca pada saat lampau, sekarang dan atau saat yang akandatang. Informasi meteorologi pada saat sedang berlangsung danpada saat dekat berikutnya berguna untuk bahan pertimbanganperencanaan operasional. Sedangkan informasi meteorologi yangakan datang berguna untuk menentukan alternative – alternatifyang akan dilakukan sehingga resiko yang akan terjadi dapatdiperkecil.

Unsur cuaca sangat penting untuk diketahui dalam duniapenerbangan adalah :

a) Angin (Arah dan Kecepatan angin)Angin merupakan gerak atmosfer atau masaa udara yang bergerakdari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Dalam Tafor rata-rataarah dan kecepatan angin pada suatu prakiraan diikuti dengansalah satu indicator kecepatan KMH,KT atau MPS.

b) VisibilityVisibility yaitu memprakirakan jarak mendatar pada suatu objekyang sudah diketahui jarak sebenarnya.Yang dilaporkan adalahjarak terpendek dari seluruh penglihatan.

c) Perawanan (Tinggi Dasar awan dan Jumlah Awan)Di dalam Tafor yang dilaporkan yaitu Tinggi dasar awan danJumlah awan.Tinggi dasar awan yang di lapokan yaitu titikterendah dari awan rendah. Jumlah 5 awan yang dilaporkan yaitujumlah awan rendah yang diprakirakan dengan menggunakansingkatan dari 3 karakter yaitu FEW ( 1 – 2 oktas), SCT (3 – 4oktas), BKN (5 – 7 oktas) dan OVC (8 oktas) apabila ada awanComulusnimbus maka menambahkan singkatan CB.

5

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

d) Keadaan CuacaPresent dan past weather adalah keadaan cuaca pada waktu pengamatankeadaan tertentu (yang significant). Karakteristik cuaca yangmenonjol (dominan) yang sudah terjadi selama periode yangditetapkan. Dalam Tafor keadaan cuaca dilaporkan menggunakansingkatan seperti terjadi hujan sedang tiba-tiba maka ditulisSHRA.

2.2 PRAKIRAAN CUACA (Weather Forecast)

Weather forecast adalah suatu pernyataan mengenai kondisimeteorologi yang berlaku untuk jangka waktu tertentu dan areatertentu, yang disajikan dalam bentuk gambar (peta), tulisan(tabular atau sandi) atau lisan (briefing). Jangka waktu weatherforecast umumnya tidak lebih dari 24 jam.

a. Terminal Forecast (TAFOR)TAFOR merupakan prakiraan cuaca bandara yang memberikaninformasi keadaan cuaca pada bandara dengan periode waktu yangditetapkan, dimana prakiraan ini merupakan prakiraan jangkapendek (now casting) dan meliputi daerah yang sangat sempit.Unsur-unsur yang dilaporkan meliputi : arah dan kecepatanangin, pengelihatan mendatar, keadaan cuaca, jumlah dan tinggidasar awan. Untuk keperluan evaluasi Tafor harus dicocokkandengan metar atau speci yang diterima, apabila ditemukan adaperubahan signifikan yang dilaporkan pada Speci (Murwadji,2004).

2.3 METODE ANALISIS DAN PRAKIRAAN TAFOR (Analisys andForecast)

Hasil Analisis dan Prakiraan hanya memberikan gambaran sangatumum mengenai analisis dan prakiraan yang umumnya dilaksanakandi stasiun meteorologi di Indonesia. Bahan pertimbangan dalampembuatan TAFOR menggunakan data atau bahan yang tersediayaitu :a. Memperhatikan Fenomena Global El-Nino, La-Nina, Dipole Mode

Bulanan yang dikeluarkan oleh BMKG atau dari Internet(www.bom.gov.au)

6

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

b. Memperhatikan Grafik Zona Prakiraan Musim StasiunMeteorologi setempat yang dikeluarkan oleh BMKG

c. Analisis Peta Synoptik (Peta permukaan)Peta synoptic merupakan peta cuaca permukaan yang diperolehdari hasil pengamatan meteorology yang dilakukan di surfacesynoptic station yang tersebar diseluruh dunia. Analisisyang ideal dilakukan pada setiap 6 jam sekali, yaitu jam00.00Z, 06.00Z, 12.00Z, 18.00Z (Murwadji, 2004)

d. Analisis Peta Upper Air ( Peta Udara Atas)Peta udara atas digunakan untuk mengetahui keadaan cuacasecara komplit. Analisis peta udara atas yang dilakukanyaitu: analisis streamline dan isotach untuk daerah tropis dananalisis contour yang khusus untuk daerah lintang sedang dantinggi. Peta udara atas yang dianalisis adalah pada lapisan850mb, 700mb, 500mb, 400mb, 300mb, 250mb, 200mb.

e. Analisis Data Satelit CuacaAnalisis data Satelit Cuaca adalah analisis mengenai data-data awan yang digambarkan dalam suatu peta yang diperolehdari foto satelit cuaca.Analisis data satelit dapatdilakukan secara visual maupun dengan menggunakan komputer.

f. Analisis Radar CuacaRadio Detection and Ranging atau biasa disebut Radar adalahalat untuk mendeteksi dan menentukan pola atau strukturawan. Data radar dapat diperoleh secara langsung apabiladilokasi radar berdekatan dengan analisis.

g. Aerodrome Climatological Summary (ACS)Untuk kepentingan flight operation, pembuatan Tafor penggunajasa dapat memanfaatkan data yaitu aerodrome climatologicalsummaries. Informasi ini merupakan data iklim suatu bandarayang dihimpun untuk menginformasikan keadaan cuaca rata-ratasecara ringkas yang didapatkan dari hasil pengamatan unsur-unsur meteorologi selama beberapa tahun denganmengkalkulasikan data-data bulan yang sama dari tahun ketahun sebelumnya, dimana periodenya selalu diterangkan.Informasi ini disajikan dalam bentuk tabel dan disediakanuntuk operasi penerbangan.

h. Menentukan Pola Cuaca Setempat1. Mengidentifikasi pengaruh efek local antara lain pengaruh

orografi, pengaruh pantai dan variasi harian unsur-unsurcuaca terkait.

7

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2. Melihat struktur atmosfer vertical2.1 Dengan diagram skew TlogP2.2 Dengan RAOBS

2.3 FORMAT SANDI TAFOR

Tafor dilaporkan dalam bentuk sandi sebagai berikut :

A. Umum1. TAF : Nama sandi TAFOR untuk prakiraan cuaca

bandara 2. YYGGggZ : Tanggal, jam prakiraan

B. Kelompok Sandi TAF

C. TAF AMD : Amandemen prakiraan bandara

D. TAF COR : Koreksi Prakiraan Bandara

8

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2.5 METAR

METAR adalah nama sandi dari suatu laporan cuaca rutin untukpenerbangan. METAR dibuat dan dilaporkan setiap jam atau tiapsetengah jam.

Format Sandi METAR :

METAR dilaporkan dalam bentuk sandi sebagai berikut :

A. Umum1. METAR : Nama sandi laporan cuaca bandara2. YYGGggZ : Tanggal, Jam prakiraan

B. Kelompok Sandi METARCCCC : Indikator lokasi stasiun seperti yangtelah ditetapkan oleh ICAO.VVVV : Jarak pandang mendatar secara umum

RDRDR/VRVRVRVRi : Jarak pandang mendatar pada landasan (RVR)w’w’ : Keadaan cuaca signifikanNsNsNshshshs : Jumlah dan tinggi dasar awanT’T’/TdTd : Suhu udara dan titik embunQPHPHPHPH : Tekanan Udara

2.6 METODE VERIFIKASI TAFOR

Verifikasi merupakan membandingakan hasil prediksi denganobservasi secara visual.Yang diamati bisa berupa time seriesatau gambar.Prediksi dikotomi (ya/tidak) merupakan prediksiyang membagi prediksi dua kemungkinan ya atau tidak. Unsur

9

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

suhu tidak diverifikasi karena dalam format Tafor tidakmeyertakan suhu sebagai unsur yang diprakirakan. VerifikasiTafor terhadap METAR merupakan membandingkan hasil prediksi(TAFOR) dengan Data observasi (METAR). Mengacu pada IntruksiAnnex 3-2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Intruksi Annex 3-2010

Penjabaran Instruksi Annex 3-2010 adalah sebagai berikut :a. Arah angin diuji dengan toleransi ketelitian ±20° artinyaarah angin dalam TAFOR mempunyai range (-) 20° sampai (+)20°.

b. Kecepatan angin diuji dengan toleransi ketelitian ± 2.5 m/s(5 kt) artinya kecepatan angin dalam TAFOR mempunyai range(-) 5 kt sampai (+) 5 kt.

c. Jarak pandang diuji dengan toletansi ketelitian ± 200 muntuk jarak pandang 700 m dan ± 30% antara 800 m sampai 10km.

d. Cuaca atau Endapan nilai kebenarannya diuji dengantoleransi ketelitian terjadi kejadian cuaca/endapan atautidak terjadi kejadian cuaca/endapan.

e. Jumlah perawanan nilai kebenarannya diuji dengan toleransiketelitain 2 oktaf.

10

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

f. Tinggi awan dasar nilai kebenarannya diuji dengan toleransiketelitian ± 30 m (100 ft) untuk tinggi dasar awan 120 m (400ft) dan ± 30% untuk tinggi awan antara 120 m (400 ft) sampai3 000 m (10 000 ft).

2.7 METODE PERHITUNGAN VERIFIKASI TAFOR

Arah Angin (Wind Direction) :a. Dari data sandi Metar = 140°b. Dari data sandi Tafor = 100°c. Sesuai Annex3-2010 toleransi ketelitian untuk Arah angin = ±

20°d. Range toleransi ketelitian Minimum = 100° - 20° = 80°e. Range toleransi ketelitian Maksimum = 100° + 20° = 120°f. Apabila data sandi Metar berada diantara Range Minimum dan

Range Maksimum maka data sandi Tafor tersebut diberi nilai 1yang artinya bahwa data sandi Tafor tersebut adalah benardan 0 jika salah.

g. Kesimpulannya verifikasi Tafor untuk unsur Arah Angin adalahSalah.

Kecepatan Angin (Wind Speed) :a. Dari data sandi Metar = 3 KT.b. Dari data sandi Tafor = 10 KT.c. Sesuai Annex3-2010 toleransi ketelitian untuk Kecepatan

Angin = ± 5 KT.d. Range toleransi ketelitian Minimum = 10KT – 5KT = 5 KT.e. Range toleransi ketelitian Maksimum = 10KT + 5KT = 15KT.f. Apabila data sandi Metar berada diantara Range Minimum dan

Range Maksimum maka data sandi Tafor tersebut diberi nilai 1yang artinya bahwa data sandi Tafor tersebut adalah benardan 0 jika salah.

g. Kesimpulannya verifikasi Tafor untuk unsur Kecepatan Anginadalah Salah.

Jarak Pandang (Visibility) :a. Dari data sandi Metar = 4500M.b. Dari data sandi Tafor = 9999M.

11

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

c. Sesuai Annex3-2010 toleransi ketelitian untuk Jarak Pandang= ± 80%.

d. Range toleransi ketelitian Minimum = 9999M – (9999x 30% )=6999M.

e. Range toleransi ketelitian Maksimum = 9999M + (9999x 30% )=12999M.

f. Apabila data sandi Metar berada diantara Range Minimum danRange Maksimum maka data sandi Tafor tersebut diberi nilai 1yang artinya bahwa data sandi Tafor tersebut adalah benardan 0 jika salah.

g. Kesimpulannya verifikasi Tafor untuk unsur Jarak Pandangadalah Salah. Cuaca (Weather) :

a. Dari data sandi Metar = 0, yang artinya Tidak ada kejadiancuaca atau endapan.

b. Dari data sandi Tafor = 0, yang artinya Tidak ada kejadiancuaca atau endapan.

c. Sesuai Annex3-2010 toleransi ketelitian untuk Cuaca adalahdinilai dengan terjadi atau tidak terjadi.

d. Kesimpulannya verifikasi Tafor untuk unsur Cuaca adalahBenar, karena data sandi Metar dan data sandi Taformempunyai nilai yang sama yaitu 0.

Jumlah Awan (Cloud Amaunt) :e. Dari data sandi Metar = NSC (No Significant Cloud), yang

artinya tidak ada awan significant atau awan rendah.f. Dari data sandi Tafor = Few.g. Sesuai Annex3-2010 toleransi ketelitian untuk Jumlah Awan =

± 2 Oktas.h. Range toleransi ketelitian Minimum = Few – 2 oktas = few.i. Range toleransi ketelitian Maksimum = Few + 2 oktas = Sct (3

– 4).j. Apabila data sandi Metar berada diantara Range Minimum dan

Range Maksimum maka data sandi Tafor tersebut diberi nilai 1yang artinya bahwa data sandi Tafor tersebut adalah benardan 0 jika salah.

k. Kesimpulannya verifikasi Tafor untuk unsur Jumlah awanadalah Salah.

Tinggi Awan (Cloud Height) :

12

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

l. Dari data sandi Metar = NSC (No Significant Cloud), yangartinya tidak ada tinggi dasar awan karena tidak ada awanrendah.

m. Dari data sandi Tafor = 2000ft.n. Sesuai Annex3-2010 toleransi ketelitian untuk Jumlah Awan =

± 30%.o. Range toleransi ketelitian Minimum = 2000tf – (2000x30%) =

1400ft.p. Range toleransi ketelitian Maksimum = 2000tf – (2000x30%) =

2600ft.q. Apabila data sandi Metar berada diantara Range Minimum dan

Range Maksimum maka data sandi Tafor tersebut diberi nilai 1yang artinya bahwa data sandi Tafor tersebut adalah benardan 0 jika salah.

r. Kesimpulannya verifikasi Tafor untuk unsur Jumlah awanadalah Salah.

III. DATA DAN METODE

III.1 LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian dalam tulisan ini adalah Stasiun MeteorologiKlas I Hasanuddin Makassar, Kecamatan Mandai, SulawesiSelatan. Lihat Gambar 3.1.1

Gambar 3.1.1 Lokasi Penelitian

III.2 DATA

13

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Data yang digunakan penulis dalam menyusun karya tulis iniadalah :

a. Data TAFOR pada bulan April, Juli, Oktober 2013 dan Januari2014.

1. Awal Musim Kemarau, ditetapkan berdasarkan jumlah hujandalam dasarian (10 hari) kurang dari 50 mm dan diikuti olehbeberapa dasarian berikutnya.

2. Awal Musim Hujan, ditetapkan berdasarkan jumlah curahhujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari50mm dan diikuti oleh dasarian berikutnya.

Grafik 3.1 Diagram Curah Hujan Rata-Rata Bulanan

Dengan grafik Normal Curah Hujan Maros diatas yang melandasipenulis memilih bulan untuk dijadilan sample verifikasi Tafordi Stasiun Meteorologi Kelas I Hasanuddin Makassar.Pada bulanbulan yang dipilih penulis adalah bulan Januari, April, Julidan Oktober, dimana bulan-bulan tersebut mewakili kondisimusim di Indonesia.

b. Data METAR yang merupakan data pembanding dalam pengujiankeakuratan TAFOR pada Stasiun Meteorologi Klas I HasanuddinMakassar pada 4 bulan tersebut.

14

UNSUR SKOR INDEKS KETERANGANARAH ANGIN 25 80 TIDAKKEC. ANGIN 79 80 TIDAKJUMLAH AWAN 78 70 LULUSTINGGI DASAR 89 70 LULUSVISIBILITY 74 80 TIDAK

CUACA 72 80 TIDAK

ARAH ANGIN KEC.ANGIN JUM LAH AW AN TINGGI DASAR AW AN VISIBILITY CUACA1 44 97 94 97 100 782 44 78 44 58 47 503 23 85 42 90 73 774 13 92 90 92 92 965 15 85 85 83 79 856 6 46 81 75 85 927 8 69 71 100 92 528 19 65 100 100 71 509 44 90 71 94 38 5810 33 85 100 100 60 77

JUM LAH 249 792 778 889 737 715PROSENTASE 25 79 78 89 74 72

NO PROSENTASE TAFOR TERHADAP M ETAR (%)

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

III.3 METODE

Metode yang digunakan yaitu metode Verifikasi dengan toleransiketelitian prakiraan berdasarkan ICAO dalam attachment B Annex 3( Operationally Desirable Accuracy of Forecasts). Metode ini diterapkandengan memperhitungkan keadaan cuaca pada waktu ramalandibuat. Metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahuiprosentase kebenaran prakiraan dengan kondisi sebenarnyadengan mengumpulkan dan membandingkan data Tafor dengan dataSynoptik.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis yang telah dilakukan dengan membandingkandata prakiraan (TAFOR) dengan data pengamatan sebenarnya(METAR) maka didapatkan hasil prosentase kebenaran sebagaiberikut :

Tabel 4.1 : Prosentase TAFOR Terhadap METAR Bulan April 2013

Tabel 4.2 : Tabel Hasil Prosentase Bulan April 2013

15

ARAH ANGIN KEC.ANGIN JUM LAH AW AN TINGGI DASAR AW AN VISIBILITY CUACA1 44 69 100 100 64 502 23 96 92 100 92 833 10 73 85 88 69 794 27 83 100 100 100 1005 15 92 79 79 63 796 15 73 94 94 50 677 21 73 100 100 100 718 29 94 92 100 75 759 27 69 100 100 100 8310 31 77 100 100 100 100

JUM LAH 243 799 942 961 812 788PROSENTASE 24 80 94 96 81 79

NO PROSENTASE TAFOR TERHADAP M ETAR (%)

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Graik 4.1 Grafik Perbandingan Nilai Unsur Dengan Data StandarICAO (April)

Berdasarkan Grafik 4.1 dapat diketahui bahwa keakuratan dataTAFOR untuk parameter arah angin sangat kecil yaitu hanya 25%sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah80%. Untuk parameter kecepatan angin, keakuratan prediksi yangdicapai adalah 79% sedangkan persyaratan yang telah ditentukanoleh ICAO adalah 80%.Untuk parameter Visibility, keakuratanprediksi yang dicapai adalah 74% sedangkan persyaratan yangtelah ditentukan oleh ICAO adalah 80%. Untuk parameter keadaancuaca, keakuratan prediksi yang dicapai adalah hanya sekitar72% sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAOadalah 80%.Untuk parameter jumlah awan, keakuratan prediksiyang dicapai adalah 78% sedangkan persyaratan yang telahditentukan oleh ICAO adalah 70%. Dan terakhir adalah untukparameter ketinggian dasar awan, keakuratan prediksi yangtelah dicapai adalah cukup besar yaitu 89% sedangkanpersyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah 70%.

Tabel 4.3 : Prosentase TAFOR Terhadap METAR Bulan Juli 2013

16

UNSUR SKOR INDEKS KETERANGANARAH ANGIN 24 80 TIDAKKEC. ANGIN 80 80 LULUSJUMLAH AWAN 94 70 LULUSTINGGI DASAR 96 70 LULUSVISIBILITY 81 80 LULUS

CUACA 79 80 TIDAK

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Tabel 4.4 : Tabel Hasil Prosentase Bulan Juli 2013

Grafik 4.2 Grafik Perbandingan Nilai Unsur Dengan Data StandarICAO (Juli)

Berdasarkan Grafik 4.2. dapat diketahui bahwa keakuratan dataTAFOR untuk parameter arah angin sangat kecil yaitu hanya 24%sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah80%. Untuk parameter kecepatan angin, keakuratan prediksi yangdicapai adalah 80% sedangkan persyaratan yang telah ditentukanoleh ICAO adalah 80%.Untuk parameter Visibility, keakuratanprediksi yang dicapai adalah 81% sedangkan persyaratan yangtelah ditentukan oleh ICAO adalah 80%. Untuk parameter keadaancuaca, keakuratan prediksi yang dicapai adalah 79% sedangkanpersyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah 80%.Untuk

17

ARAH ANGIN KEC.ANGIN JUM LAH AW AN TINGGI DASAR AW AN VISIBILITY CUACA1 53 100 100 100 100 1002 33 100 100 100 100 1003 35 98 100 100 100 1004 35 88 96 100 100 1005 46 92 96 96 100 1006 48 100 98 98 100 947 54 100 100 100 100 1008 63 96 100 100 100 1009 48 94 100 100 100 10010 56 83 100 100 100 100

JUM LAH 471 951 990 994 1000 994PROSENTASE 47 95 99 99 100 99

NO PROSENTASE TAFOR TERHADAP M ETAR (%)

UNSUR SKOR INDEKS KETERANGANARAH ANGIN 47 80 TIDAKKEC. ANGIN 95 80 LULUSJUMLAH AWAN 99 70 LULUSTINGGI DASAR 99 70 LULUSVISIBILITY 100 80 LULUS

CUACA 99 80 LULUS

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

parameter jumlah awan, keakuratan prediksi yang dicapai adalah94% sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAOadalah 70%. Dan terakhir adalah untuk parameter ketinggiandasar awan, keakuratan prediksi yang telah dicapai adalahcukup besar yaitu 96% sedangkan persyaratan yang telahditentukan oleh ICAO adalah 70%.

Tabel 4.5 : Prosentase TAFOR Terhadap METAR Bulan Oktober 2013

Tabel 4.6 : Tabel Hasil Prosentase Bulan Oktober 2013

18

ARAH ANGIN KEC.ANGIN JUM LAH AW AN TINGGI DASAR AW AN VISIBILITY CUACA1 61 83 97 97 97 442 40 81 100 100 100 923 40 100 100 100 88 774 52 81 100 100 92 505 46 75 96 96 92 886 33 71 79 94 73 637 67 83 63 90 77 508 52 100 75 100 81 679 48 100 73 77 73 5010 60 71 54 100 69 50

JUM LAH 499 845 837 954 842 631PROSENTASE 50 85 84 95 84 63

NO PROSENTASE TAFOR TERHADAP M ETAR (%)

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Grafik 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Unsur Dengan Data StandarICAO (Oktober)

Berdasarkan Grafik 4.3 dapat diketahui bahwa keakuratan dataTAFOR untuk parameter arah angin sangat kecil yaitu hanya 47%sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah80%. Untuk parameter kecepatan angin, keakuratan prediksi yangdicapai adalah 95% sedangkan persyaratan yang telah ditentukanoleh ICAO adalah 80%.Untuk parameter Visibility, keakuratanprediksi yang dicapai adalah 100% sedangkan persyaratan yangtelah ditentukan oleh ICAO adalah 80%. Untuk parameter keadaancuaca, keakuratan prediksi yang dicapai adalah 99% sedangkanpersyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah 80%.Untukparameter jumlah awan, keakuratan prediksi yang dicapai adalah99% sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAOadalah 70%. Dan terakhir adalah untuk parameter ketinggiandasar awan, keakuratan prediksi yang telah dicapai adalahcukup besar yaitu 99% sedangkan persyaratan yang telahditentukan oleh ICAO adalah 70%.

Tabel 4.7 : Prosentase TAFOR Terhadap METAR Bulan Januari 2014

Tabel 4.8 : Tabel Hasil Prosentase Bulan Januari 2014

19

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Grafik 4.4 Grafik Perbandingan Nilai Unsur Dengan Data StandarICAO (Januari)

Berdasarkan Grafik 4.4 dapat diketahui bahwa keakuratan dataTAFOR untuk parameter arah angin sangat kecil yaitu hanya 50%sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah80%. Untuk parameter kecepatan angin, keakuratan prediksi yangdicapai adalah 85% sedangkan persyaratan yang telah ditentukanoleh ICAO adalah 80%.Untuk parameter Visibility, keakuratanprediksi yang dicapai adalah 84% sedangkan persyaratan yangtelah ditentukan oleh ICAO adalah 80%. Untuk parameter keadaancuaca, keakuratan prediksi yang dicapai adalah 63% sedangkanpersyaratan yang telah ditentukan oleh ICAO adalah 80%.Untukparameter jumlah awan, keakuratan prediksi yang dicapai adalah84% sedangkan persyaratan yang telah ditentukan oleh ICAOadalah 70%. Dan terakhir adalah untuk parameter ketinggiandasar awan, keakuratan prediksi yang telah dicapai adalahcukup besar yaitu 95% sedangkan persyaratan yang telahditentukan oleh ICAO adalah 70%.

V. KESIMPULAN

20

UNSUR SKOR INDEKS KETERANGANARAH ANGIN 50 80 TIDAKKEC. ANGIN 85 80 LULUSJUMLAH AWAN 84 70 LULUSTINGGI DASAR 95 70 LULUSVISIBILITY 84 80 LULUS

CUACA 63 80 TIDAK

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Dari analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa :1. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan April 2013

rendah yaitu pada arah angin (25%), present weather (72%),kecepatan angin (79%) dan visibility (74%), tingkat akurasiTAFOR terhadap data aktual cukup baik yaitu untuk jumlahawan (78%) serta tingkat akurasi TAFOR terghadap data aktualtinggi yaitu pada tinggi dasar awan (89%).

2. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan Juli 2013rendah yaitu pada arah angin (24 dan keadaan cuaca (79%).Tingkat akurasi TAFOR terhadap data actual cukup baik adalahkecepatan angin (80%) dan visibility (81%). Tingkat akurasiTAFOR terhadap data actual tinggi yaitu tinggi dasar awan(96%) dan jumlah awan (94%).

3. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan Oktober2013 rendah yaitu pada arah angin (47%) serta tingkatakurasi TAFOR terghadap data aktual tinggi yaitu pada tinggidasar awan (99%), kecepatan angin (95%), jumlah awan (99%),visibility (100%), keadaan cuaca (99%).

4. Tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual bulan Januari2014 rendah yaitu pada arah angin (50%), present weather(63%) tingkat akurasi TAFOR terhadap data aktual cukup baikyaitu untuk kecepatan angin (85%), visibility (84%) danjumlah awan (84%) serta tingkat akurasi TAFOR terghadap dataaktual tinggi yaitu pada tinggi dasar awan (95%)

5. Arah Angin TAFOR dengan data aktual banyak mengalamikesalahan. Pada setiap bulan yang diverifikasi diketahuibahwa rata-rata prosentase data yang benar adalah 36%. Salahsatu faktor yang meyebabkan kesalahan tersebut dimungkinkankarena jangka waktu perubahan prakiraan yang diprediksiterlalu panjang. Hal ini mengakibatkan peluang kesalahanmenjadi semakin besar. Sebagai wujud kehati-hatian paraforecaster memberikan gambaran terburuk dari situasi yangakan dihadapi khususnya kepada pilot.Umumnya unsur ArahAngin tingkat akurasinya rendah karena unsur Arah Angintingkat variabilitasnya cukup tinggi dan dipengaruhi jugaoleh faktor topografi setempat.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z, 1992, “Meteorologi Penerbangan” Balai Pendidikan dan 21

JURNAL SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Latihan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Intruksi Met. No./No.099/VerifikasiPrakiraan/1/88 tentang “Verifikasi Prakiraan” Badan Meteorologi dan Geofisika.

Intruksi Met. No.ME.108/TAF/3-2001 tentang “Sandi TAF” Badan Meteorologi dan Geofisika

Murwadji, SH, 1999, “Pelayanan Jasa Meteorologi Penerbangan”

Murwadji, SH, 2004, “Cuaca yang Significant Terhadap Penerbangan”

Prawirowardoyo, S, 1996, “Meteorologi” Institut Teknologi Bandung. Bandung.

22