pengembangan stasiun tangerang dengan pendekatan post modern
stasiun meteorologi susilo sintang
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of stasiun meteorologi susilo sintang
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | ii
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG
BULETIN
STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG
Jl. PRAMUKA NO. 1 SINTANG, KALIMANTAN BARAT
Telp : (0565) 21013
Email : [email protected] / [email protected]
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | iii
SUSUNAN REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB
Supriandi, SP, M.Si
PEMIMPIN REDAKSI
Marheden
DESAIN / PRODUKSI
Chahya Putra Nugraha, S.Tr
Ida Bagus Gauttama B.D., S.Tr
EDITOR
Saifudin Zukhri, S.Tr
Irma Dewita Sari, S.Tr
PENULIS
Syahbudin, A.Md
Annisa Nazmi Azzahra, S.Tr
Ananggirieza Nugraha, S.Tr
Siwi Kuncorojati, S.Tr
DISTRIBUSI
Willi Pramono, A.Md
M. Gilang Bagus Sahputra, A.Md.
ALAMAT
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang
Jl. Pramuka No. 1 Sintang, KalimantanBarat
Telp : (0565) 21013Email : [email protected] /
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga telah
Terbit Buletin Cuaca Edisi Desember 2020 Stasiun
Meteorologi Susilo Sintang. Kami mengharapkan melalui
buletin ini dapat mempermudah kita dalam mengenal
karakteristik cuaca dan dapat membantu dalam prakiraan
cuaca wilayah setempat khususnya Sintang, Kalimantan
Barat.
Terima kasih kepada seluruh pegawai dan staf
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang atas kelengkapan data
secara rutin sehingga dapat mempermudah dalam
pembuatan buletin ini.
Agar buletin ini dapat terbit secara rutin, maka saya
mengharapkan kontribusi setiap anggota dan pengurus
buletin Stasiun Meteorologi Susilo Sintang agar lebih
berperan aktif baik dalam penulisan maupun penerbitan.
Demi peningkatan kualitas informasi dalam buletin
ini, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat
dari berbagai pihak. Semoga informasi yang kami sajikan
dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait dan
masyarakat umum.
DA
FT
AR
ISI
KATA PENGANTARSusunan Redaksi
Daftar IsiDaftar Istilah Meteorologi
KONDISI ASTMOSFERAnalisis Global
Analisis RegionalAnalisis Lokal
PROSPEKKONDISI ASTMOSFER
Prakiraan ENSOPrakiraan IOD
Prakiraan Anomali SPLPrakiraan Curah dan Sifat Hujan
RANGKUMANKondisi Atmosfer November 2020
Prospek Kondisi Atmosfer Desember 2020-Januari2021
KEGIATANSTAMET SINTANG
LENSAMETEOROLOGIMengenal Cuaca Ekstrem: Squall Line
Barometer Aneroid
17
31
iii
1
27
38
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | v
DAFTAR ISTILAHMETEOROLOGI
Cuaca: Kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat di suatu tempatdalam waktu yang relatif singkat.
Iklim: Keadaan cuaca rata-rata dalam cakupan waktu yang panjangdan cakupan wilayah yang luas.
Curah Hujan: Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakarhujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap, dantidak mengalir. Curah hujan satu milimeter artinya dalam luasansatu meter persegi pada suatu tempat yang datar tertampung airsetinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter
.Sifat Hujan: Perbandingan jumlah curah hujan pada periodetertentu terhadap normal curah hujan pada periode tertentu; AtasNormal (AN): curah hujan > 115%; Normal (N): curah hujan 85%- 115%; Bawah Normal (BN): curah hujan <85%.
Kelembapan Udara: Perbandingan jumlah uap air di udara denganjumlah udara pada temperatur tertentu yang dinyatakan dalampersen (%).
Suhu Permukaan Laut: Suhu yang didapat dari hasil pengukuranlapisan permukaan laut.
Visibility (Jarak Pandang): Tingkat kejernihan (transparansi) dariatmosfer, yang berhubungan dengan penglihatan manusia yangdinyatakan dalam satuan jarak.
El Nino: Kondisi terjadinya peningkatan suhu muka laut di ekuatorPasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.
La Nina: Kondisi terjadinya penurunan suhu muka laut di ekuatorPasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.
Dipole Mode (IOD): Fenomena interaksi laut-atmosfer diSamudera Hindia berdasarkan selisih antara anomali suhu mukalaut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah baratSumatera.
Southern Oscillation Index (SOI): Nilai indeks berdasarkanperbedaan atau selisih Tekanan Permukaan Laut (SLP) antaraTahiti dan Darwin.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 2
ANALISIS GLOBALCuaca terbentuk dari suatu rangkaian fenomena dinamika atmosfer yang terjadi
di bumi. Dalam rangka mempermudah analisis dinamika atmosfer, skala cuaca dibagi
menjadi 3, yaitu skala global, regional, dan lokal. Berikut kami sampaikan kondisi
dinamika atmosfer skala global yang mana ruang lingkupnya sangat luas.
A. Analisis Suhu Permukaan Laut (SPL)
Sebagai salah satu sumber utama air di bumi, laut memiliki peranan yang
penting dalam proses pembentukan cuaca terutama hujan. Hal ini dikarenakan hujan
terjadi disebabkan oleh adanya penguapan air yang ada di bumi oleh matahari, dan laut
merupakan sumber air yang terluas di bumi ini. Keadaan SPL tentunya juga
berpengaruh dalam proses penguapan ini. Untuk membantu menganalisis SPL,
digunakan nilai anomali terhadap keadaan normalnya. Semakin tinggi nilai anomali
SPL maka semakin mudah pula terjadi penguapan sehingga dapat menambah suplai
uap air di udara dan membentuk awan-awan yang menyebabkan hujan. Sebaliknya,
ketika nilai anomali SPL rendah maka air laut akan sulit menguap sehingga tidak ada
suplai tambahan uap air di udara.
Berikut kami tampilkan nilai anomali SPL bulan Juli 2021 pada Gambar 1.
Gambar 1 Anomali Suhu Permukaan Air Laut (SPL)Sumber : www.esrl.noaa.gov
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 3
Secara umum anomali SPL perairan sekitar Kalimantan Barat menunjukkan
nilai +0,8 yang memiliki arti bahwa SPL pada bulan Juli 2021 cenderung lebih hangat
dari keadaan normalnya. Hal tersebut menunjukkan indikasi bahwa terdapat tambahan
suplai uap air dari laut yang dapat membentuk awan konvektif yang dapat
menyebabkan hujan.
B. AnalisisMadden Julian Oscillation (MJO)
Fenomena ini erat kaitannya dengan suplai uap air yang dapat mempengaruhi
kejadian hujan di beberapa wilayah Indonesia. Indeks MJO ini terbagi menjadi 8 fase.
MJO ini dikatakan mempengaruhi wilayah Indonesia jika memasuki fase 3 & 4.
Berikut merupakan analisis MJO bulan Juli.
Gambar 2 Diagram Penjalaran MJOSumber : www.bom.gov.au
Gambar 2 di atas merupakan diagram penjalaran MJO bulan Juli (garis hijau),
Juni (garis merah), dan Agustus (garis biru). Berdasarkan gambar di atas, MJO berada
pada fase 3 dan 4 pada 5 s.d. 17 Juli serta berada di luar lingkaran. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pada tanggal tersebut MJO sedag berada di atas wilayah
Indonesia termasuk Kabupaten Sintang dengan intensitas yang kuat, meningkatkan
potensi pembentukan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 4
C. Analisis El-Nino Southern Oscillation (ENSO)
ENSO ini merupakan suatu indeks yang dapat mempresentasikan tentang
kondisi fenomena cuaca global berupa El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino
menyebabkan kurangnya konveksi atau pertumbuhan awan yang berimbas pada
minimnya frekuensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Sedangkan La-Nina
merupakan kondisi kebalikannya, dimana fenomena ini menyebabkan meningkatnya
konveksi atau pertumbuhan awan yang berimbas pada tingginya frekuensi hujan di
beberapa wilayah di Indonesia. ENSO merupakan sebuah indeks perbedaan suhu muka
laut antara samudera pasifik bagian barat (dekat dengan Indonesia) dan bagian timur
(dekat dengan Amerika). Berikut kami sampaikan analisis ENSO pada Gambar 3.
Gambar 3 El-Nino Southern Oscillation (ENSO)Sumber : www.bom.gov.au
Fenomena cuaca global El-Nino terindikasi aktif jika ENSO menunjukkan nilai
diatas +0,5, sedangkan fenomena cuaca global La-Nina terindikasi aktif jika ENSO
menunjukkan nilai dibawah (-0,5). Berdasarkan gambar di atas, pada bulan Juli
umumnya indeks ENSO masih berada di sekitar garis 0. Hal ini menunjukkan bahwa
ENSO sedang berada pada fase netral, dan terindikasi tidak memiliki pengaruh yang
besar terhadap pembentukan awan konvektif yang mengakibatkan hujan di wilayah
Indonesia termasuk Kabupaten Sintang.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 5
D. Analisis Indian Ocean Dipole (IOD)
Lokasi Indonesia yang berdekatan dengan Samudera Hindia juga berpengaruh
dalam pembentukan cuaca di Indonesia ini. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa laut
juga memiliki peranan penting dalam membangun cuaca yang terjadi di bumi ini.
Fenomena IOD ini merupakan suatu fenomena naik turunnya suhu permukaan laut
yang dapat mempengaruhi cuaca khususnya hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Fenomena IOD ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase positif dan negatif. Fase IOD
negatif menambah suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan fase
IOD positif menambah suplai uap air di wilayah India. Untuk mengetahui fase dipole
mode perlu dianalisis menggunakan Indeks IOD.
Gambar 4. Indeks IODSumber : www.bom.gov.au
Berdasarkan gambar di atas garis indeks IOD bulan Juli mengalami penurunan
yang cukup signifikan dari (-0,3) menuju (-0,9), hal tersebut mengindikasikan bahwa
fenomena IOD sedang berada dalam fase negatif dimana berdampak kepada
meningkatnya tambahan suplai uap air yang membentuk awan konvektif di wilayah
Indonesia bagian barat termasuk Kabupaten Sintang serta dapat meningkatkan kejadian
hujan.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 6
ANALISIS REGIONALA. Analisis Relative Humidity (Kelembapan Udara)
Kelembapan atau Relative Humidity (RH) pada Gambar 5 menunjukkan
banyaknya konsentrasi uap air di udara. Secara umum prosentase nilai RH di wilayah
Kabupaten Sintang menunjukkan kondisi cukup basah. Pada lapisan 925 mb (sekitar
762 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 75% s.d. 80%, pada lapisan 850 mb (sekitar
1458 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 75% s.d. 80%, pada lapisan 700 mb (sekitar
3013 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 65% s.d. 70%, dan pada lapisan 500 mb
(sekitar 5576 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 65% s.d. 70%.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 8
Gambar 5 Kelembapan Udara (RH) Per LapisanSumber : www.esrl.noaa.gov
B. Analisis Streamline
Gambar 6 Streamline Angin Lapisan 925mbSumber : www.esrl.noaa.gov
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 9
Streamline atau garis angin merupakan kondisi arah pergerakan angin secara
umum. Gambar 6 menunjukkan proyeksi rata-rata arah dan kecepatan angin pada bulan
Mei. Legenda di bawah gambar menunjukkan nilai kecepatan angin dengan satuan m/s.
Terindikasi ada perlambatan angin yang disebabkan oleh pola belokan angin (shear) di
atas wilayah Kabupaten Sintang, yang berdampak pada menumpuknya massa udara
sehingga pertumbuhan awan konvektif menjadi mudah mengakibatkan meningkatnya
kejadian hujan di Kabupaten Sintang pada bulan Juli.
ANALISIS LOKALA. Suhu Udara
Gambar 7 Grafik Suhu Udara Bulan Juli di Sintang
Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian yang tercatat
di Stasiun Meteorologi Sintang berkisar antara 23,4°C – 28,3°C. Suhu udara
maksimum harian berkisar antara 24,2°C – 34,8°C dengan suhu maksimum tertinggi
terjadi pada tanggal 23 Juli 2021. Suhu minimum harian bulan Juli 2021 berkisar
antara 21,7°C – 24,2°C dengan suhu minimum terendah terjadi pada tanggal 1 Juli
2021.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 10
B. Angin
Gambar 8WindRose Stamet Susilo Sintang bulan Juli 2021
Analisis angin lokal menggunakan aplikasi WindRose dengan data pengamatan
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang sebagai acuan. Gambar 8 menunjukkan frekuensi
rata-rata arah angin (berhembus dari) di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang. Pada
bulan Juli umumnya angin berhembus dari arah timur laut dengan kecepatan rata-rata
2,4 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yang tercatat adalah 31,5 km/jam terjadi
pada 22 Juli pukul 22.00 WIB.
C. Kelembapan Udara
Pada Gambar 9 terlihat bahwa kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat
di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang pada bulan Juli 2021 berkisar antara 80% – 98%
dengan kelembapan rata– rata minimum terjadi pada tanggal 18, 22, 23, 27 dan 29 Juli
2021 dan kelembapan rata – rata maksimum terjadi pada 14 Juli 2021.
Kelembapan udara maksimum harian sebesar 97 – 100% dengan kelembapan
maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 10, 11, 14, 15, 16 dan 21 Juli 2021.
Sedangkan, kelembapan minimum harian bulan Juli 2021 berkisar antara 46% – 95%
dengan kelembapan minimum terendah terjadi pada tanggal 22 Juli 2021.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 11
Gambar 9 Grafik Kelembapan Udara Bulan Juli di Sintang
D. Tekanan Udara
Gambar 10 Grafik Tekanan Udara Bulan Juli di Sintang
Pada Gambar 10 menunjukkan grafik tekanan udara rata – rata, maksimum, dan
minimum harian di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang selama bulan Juli 2021.
Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1004,4 – 1008,2 mb
dengan tekanan udara rata-rata harian tertinggi tercatat terjadi pada tanggal 1 Juli 2021
dan terendah tercatat pada tanggal 5 dan 10 Juli 2021. Selain itu, tekanan udara
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 12
maksimum harian berkisar antara 1005,8 – 1010,5 mb dengan puncak tekanan udara
maksimum tertinggi tercatat pada tanggal 1 Juli 2021. Tekanan udara minimum harian
bulan Juli 2021 berkisar antara 1001,2 – 1005,6 mb dengan tekanan udara minimum
terendah terjadi pada tanggal 10 Juli 2021.
E. Visibility (Jarak Pandang)
Gambar 11 Grafik Jarak Pandang Bulan Juli di Sintang
Berdasarkan Gambar 11 dapat diketahui bahwa jarak pandang yang tercatat
pada bulan Juli 2021 berkisar antara 500 – 10.000 meter dengan jarak pandang
maksimum per hari berkisar 5.000 – 10.000 meter sedangkan jarak pandang minimum
per hari berkisar antara 500 – 4000 meter. Jarak pandang mendatar terendah tercatat
terjadi pada tanggal 9, 10, 11 16, dan 17 Juli 2021. Jarak pandang <1.000 meter tercatat
berjumlah 3 kejadian yang diakibatkan adanya kabut tebal (fog) dan hujan dengan
intensitas lebat.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 13
F. Curah Hujan
Gambar 12 Grafik Curah Hujan Bulan Juli di Sintang
Gambar 12 menunjukkan grafik curah hujan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang
bulan Juli 2021. Jumlah curah hujan bulan Juli 2021 tercatat sebesar 269 mm dengan
curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 1 Juli 2021 sebesar 52 mm. Curah hujan pada
bulan Juli 2021 yang terjadi di wilayah Kabupaten Sintang termasuk dalam kategori
menengah karena berada dalam kisaran nilai 201 - 300 mm per bulan. Kejadian hujan
berdasarkan grafik di atas menunjukkan 2 kejadian hujan lebat (51 – 100 mm/hari), 3
kejadian hujan sedang (21 – 50 mm/hari), 6 kejadian hujan ringan (6 – 20 mm/hari),
dan 3 kejadian hujan sangat ringan (1 - 5 mm/hari) di wilayah Kabupaten Sintang.
G. Penyinaran Matahari
Pada Gambar 13 menunjukkan lamanya penyinaran matahari bulan Juli 2021.
Tercatat bahwa pada pukul 07.00 – 18.00 penyinaran matahari berkisar antara 0,0 –
10,2 jam. Penyinaran matahari minimum terjadi 1 kejadian di bulan Juli yaitu pada
tanggal 14 Juli 2021, sedangkan penyinaran maksimum terjadi pada tanggal 6 dan 25
Juli 2021.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 14
Gambar 13 Grafik Penyinaran Matahari Bulan Juli di Sintang
H. Keadaan Cuaca
Gambar 14 Grafik Kejadian Cuaca Khusus Bulan Juli di Sintang
Keadaan cuaca pada bulan Juli 2021 (Gambar 14) didominasi keadaan hujan.
Hal ini terlihat pada hasil pengamatan terdapat 20 kejadian hujan dengan intensitas
ringan hingga lebat, 9 kejadian petir/guntur, 6 kejadian kilat, dan 7 kejadian kabut.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 15
I. Titik Panas (Hotspot)
Gambar 15 di bawah ini menunjukkan banyaknya titik panas (hotspot) yang
teramati oleh satelit di Kabupaten Sintang di bulan Juli 2021. Dari grafik tersebut
dapat kita lihat bahwa jumlah titik panas yang terdeteksi di wilayah Kabupaten Sintang
sebanyak 468 titik dengan hari kejadian sebanyak 17 hari selama bulan Juli 2021. Titik
panas paling banyak terjadi pada tanggal 22 Juli 2021 yang berjumlah 95 titik.
Gambar 15 Grafik Hotspot Harian Kabupaten Sintang Bulan Juli 2021
Gambar 16 menunjukkan sebaran titik panas (hotspot) per Kecamatan di
wilayah Kabupaten Sintang selama bulan Juli 2021. Berdasarkan grafik tersebut, dapat
kita lihat bahwa titik panas paling banyak terdeteksi di wilayah Ketungau Tengah
dengan jumlah 238 titik.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 16
Gambar 16 Grafik Hotspot per Kecamatan di Kabupaten Sintang Bulan Juli 2021
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 17
PROSPEKKONDISI ATMOSFER
BULETINMET
EORO
LOGIEDISIJANUARI
2021
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 18
PRAKIRAAN ENSOFenomena ENSO merupakan fenomena global yang cukup penting untuk
dipertimbangkan dalam mengambarkan kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Hasil dari
beberapa kajian ilmiah menyatakan bahwa pada saat terjadi fenomena ENSO, beberapa
wilayah di Indonesia mengalami penurunan ataupun peningkatan curah hujan. Saat
ENSO mengindikasikan kondisi EL Nino, beberapa wilayah Indonesia mengalami
penurunan curah hujan. Kemudian, pada saat ENSO mengindikasikan La Nina, di
beberapa wilayah Indonesia mengalami peningkatan curah hujan.
Gambar 17 Grafik Prakiraan Indeks Nino 3.4Sumber: http://www.bom.gov.au
Pada bulan Agustus 2021 kondisi ENSO yang ditunjukkan Gambar 15 secara
umum diprediksikan dalam kondisi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata
anomali suhu permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada dalam kisaran nilai -0,4°C.
Selanjutnya, hasil prediksi kondisi ENSO pada bulan September 2021 juga
diprediksikan berada dalam kondisi normal dengan nilai rata-rata anomali suhu
permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada pada kisaran nilai -0,4° hingga -0,8°C.
Hasil analisis tentang prediksi Nino 3.4 periode Agustus dan September 2021
menunjukkan bahwa kondisi ENSO dalam keadaan normal. Hal ini mengindikasikan
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 19
bahwa fenomena ENSO diprediksi tidak berpengaruh terhadap kondisi cuaca di
wilayah Indonesia khususnya Kabupaten Sintang untuk dua bulan ke depan.
PRAKIRAAN IODDipole Mode merupakan fenomena interaksi antara lautan dengan atmosfer
yang terjadi di Samudera Hindia yang ditandai dengan anomali suhu permukaan laut
antara Samudera Hindia Barat dengan Samudera Bagian Timur. Fenomena ini turut
mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia, khususnya Indonesia bagian barat.
Adanya fenomena Dipole Mode dapat memberikan pengaruh berupa terjadinya
peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Proses identifikasi
kemungkinan terjadinya fenomena Dipole Mode dilakukan dengan menganalisis hasil
pemodelan indeks IOD dari BOM Australia selama dua bulan kedepan.
Gambar 18 Grafik Prakiraan IODSumber: http://www.bom.gov.au
Hasil pemodelan prediksi indeks Dipole Mode (IOD) ditunjukkan pada Gambar
16 yang menunjukkan bahwa secara umum fenomena Dipole Mode pada bulan Agustus
2021 diprediksi dalam fase negatif. Hal ini ditandai dengan rata-rata nilai IOD secara
rata-rata (mean) berada dalam kisaran nilai -0,4°C hingga -0,8°C.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 20
Begitu juga dengan fenomena Dipole Mode pada bulan September 2021
menunjukkan kondisi Dipole Mode dalam fase negatif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
indeks IOD rata-rata berada pada kisaran -0,8°C.
Hasil analisis prediksi pemodelan indeks IOD selama periode Agustus 2021
hingga September 2021 menunjukkan Dipole Mode dalam fase negatif. Hal ini
mengindikasikan bahwa fenomena Dipole Mode berpengaruh terhadap penambahan
suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat termasuk di Kabupaten Sintang.
PRAKIRAAN ANOMALI SPLA. Prakiraan Bulan Agustus 2021
Gambar 19 Prakiraan Anomali SPL Agustus 2021Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov
Dengan merujuk pada hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu
permukaan laut lembaga layanan cuaca nasional Amerika Serikat (NOAA) yang
ditunjukkan Gambar 19, dapat dikatakan bahwa kondisi suhu permukaan laut wilayah
perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Agustus 2021 diprediksi
cenderung lebih hangat dari rata – rata normalnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 21
anomali suhu permukaan laut (warna oranye) untuk wilayah perairan barat Provinsi
Kalimantan Barat yang secara umum berada pada rentang nilai anomali 0,5°C hingga
1,0°C. Berdasarkan nilai anomali suhu permukaan laut tersebut, diprakirakan akan
mendukung suplai uap air di wilayah Kabupaten Sintang.
B. Prakiraan Bulan September 2021
Gambar 20 Prakiraan Anomali SPL September 2021Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov
Berdasarkan hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut
yang ditunjukkan Gambar 20 terlihat bahwa kondisi suhu permukaan laut wilayah
perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan September 2021 diprediksi
menunjukkan nilai anomali suhu permukaan laut yang tidak jauh berbeda dari rata -
rata normalnya (warna kuning) dengan rentang nilai 0,5°C hingga 2,0°C. Berdasarkan
nilai anomali suhu permukaan laut tersebut, diprakirakan suplai uap air dari perairan
barat Kalimantan Barat mendukung pembentukan awan di wilayah Kabupaten Sintang.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 22
PRAKIRAAN CURAH DAN SIFAT HUJANPrakiraan curah hujan merupakan prakiraan potensi besarnya curah hujan yang
terjadi pada suatu wilayah. Prakiraan curah hujan dikategorikan menjadi empat, yaitu
rendah (<100 mm), menengah (101 – 300 mm), tinggi (301 – 400 mm), dan sangat
tinggi (>400). Sedangkan, prakiraan sifat hujan merupakan prakiraan potensi sifat
hujan yang terjadi di suatu wilayah terhadap normal curah hujannya. Prakiraan sifat
hujan dikategorikan menjadi tiga, yaitu Bawah Normal, Normal, dan Atas Normal.
A. Prakiraan Bulan Agustus 2021
Gambar 21 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan Agustus 2021Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Juli 2021
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 23
Gambar 22 Peta Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Barat Bulan Agustus 2021Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Juli 2021
Berdasarkan Gambar 21 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah
Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 300 mm dengan
kategori menengah. Sedangkan, Gambar 22 menunjukkan bahwa sifat curah hujan di
wilayah Sintang secara umum berada pada kategori Normal hingga Atas Normal.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 24
Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Agustus 2021 pada setiap
kecamatan di wilayah Sintang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Agustus di Kabupaten Sintang
No. Nama Kecamatan
Curah Hujan
Kategori Sifat Hujan
(mm)
1 Ambalau 201 – 300 Menengah Atas Normal
2 Binjai Hulu 201 – 300 Menengah Atas Normal
3 Dedai 201 – 300 Menengah Atas Normal
4 Kayan Hilir 201 – 300 Menengah Atas Normal
5 Kayan Hulu 201 – 300 Menengah Atas Normal
6 Kelam Permai 201 – 300 Menengah Atas Normal
7 Ketungau Hilir 201 – 300 Menengah Atas Normal
8 Ketungau Hulu 201 – 300 Menengah Normal
9 Ketungau Tengah 201 – 300 Menengah Atas Normal
10 Sungai Tebelian 201 – 300 Menengah Atas Normal
11 Sepauk 201 – 300 Menengah Normal - Atas Normal
12 Serawai 201 – 300 Menengah Atas Normal
13 Sintang 201 – 300 Menengah Atas Normal
14 Tempunak 201 – 300 Menengah Atas Normal
B. Prakiraan Bulan September 2021
Berdasarkan Gambar 23 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah
Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 400 mm dengan
kategori menengah hingga tinggi. Selain itu, Gambar 24 menunjukkan bahwa sifat
curah hujan di wilayah Sintang berada pada kategori Atas Normal.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 25
Gambar 23 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan September 2021Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Juli 2021
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 26
Gambar 24 Peta Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Barat Bulan September 2021Sumber: Buletin Stasiun Klimatologi Mempawah Edisi Juli 2021
Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan September 2021 pada setiap
kecamatan di wilayah Sintang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan September di Kabupaten Sintang
No. Nama Kecamatan
Curah Hujan
Kategori Sifat Hujan
(mm)
1 Ambalau 301 – 400 Tinggi Atas Normal
2 Binjai Hulu 201 – 400 Menengah - Tinggi Atas Normall
3 Dedai 301 – 400 Tinggi Atas Normal
4 Kayan Hilir 301 – 400 Tinggi Atas Normal
5 Kayan Hulu 301 – 400 Tinggi Atas Normal
6 Kelam Permai 301 – 400 Tinggi Atas Normal
7 Ketungau Hilir 201 – 400 Menengah - Tinggi Atas Normal
8 Ketungau Hulu 201 – 300 Menengah Atas Normal
9 Ketungau Tengah 201 – 300 Menengah Atas Normal
10 Sungai Tebelian 201 – 300 Menengah Atas Normal
11 Sepauk 201 – 300 Menengah Atas Normal
12 Serawai 301 – 400 Tinggi Atas Normal
13 Sintang 301 – 400 Tinggi Atas Normal
14 Tempunak 201 – 300 Menengah Atas Normal
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 28
KONDISI ATMOSFER JULI 2021Kondisi dinamika atmosfer secara global berpengaruh terhadap terjadinya hujan
di wilayah Kabupaten Sintang. Hal ini terlihat dari nilai SPL yang lebih hangat dari
normalnya, MJO yang sempat memasuki fase 3 dan 4, serta IOD yang menunjukkan
kondisi negatif. Selanjutnya, kondisi kelembapan udara pada lapisan 925 - 500 mb
menunjukkan kondisi yang cukup basah dan pola angin lapisan 925 mb menunjukkan
adanya pola belokan angin (shear) di atas wilayah Kabupaten Sintang, yang
berdampak pada menumpuknya massa udara sehingga awan hujan sangat mudah
terbentuk di atas wilayah tersebut. Hal ini tentu memiliki pengaruh terhadap
pembentukan cuaca di wilayah Kabupaten Sintang.
Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang selama bulan Juli 2021
sebagai berikut:
Suhu udara rata-rata harian berkisar antara 23,4°C – 28,3°C, suhu udara
maksimum tercatat sebesar 34,8°C terjadi pada tanggal 23 Juli 2021, dan suhu
minimum harian tercatat sebesar 21,7°C terjadi pada 1 Juli 2021.
Secara umum angin berhembus dari arah timur laut dengan kecepatan rata-rata
2,4 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yang tercatat adalah 31,5 km/jam
terjadi pada 22 Juli pukul 22.00 WIB.
Kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat berkisar antara 80% – 98%
dengan kelembapan udara harian tertinggi 100% terjadi sebanyak 6 kejadian
pada buan Juli dan kelembapan minimum terendah senilai 46% terjadi pada
tanggal 22 Juli 2021.
Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1004,4 – 1008,2 mb
dengan tekanan udara maksimum sebesar 1010,5 mb tercatat pada tanggal 1 Juli
2021 dan tekanan udara minimum sebesar 1001,2 mb terjadi pada tanggal 10
Juli 2021.
Tercatat bahwa jarak pandang bulan Juli berkisar antara 500 – 10.000 meter.
Jarak pandang mendatar sebesar <1000 meter tercatat pada 5 kejadian di bulan
Juli yang diakibatkan adanya kabut tebal dan hujan dengan intensitas lebat.
Jumlah curah hujan bulan Juli tercatat sebesar 269 mm berada dalam kategori
menengah. Curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 1 Juli 2021 sebesar 52
mm/hari.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 29
Lama penyinaran matahari berkisar antara 0,0 – 10,2 jam dengan lama
penyinaran maksimum terjadi pada tanggal 6 dan 25 Juli 2021 dan lama
penyinaran minimum tercatat pada 14 Juli 2021.
Keadaan cuaca bervarasi antara lain 20 kejadian hujan, 9 kejadian petir/guntur,
6 kejadian kilat, dan 7 kejadian kabut.
Titik panas pada bulan Juli tercatat sejumlah 468 titik dengan titik panas
terbanyak terjadi pada tanggal 22 Juli 2021 sejumlah 95 titik. Titik panas
terbanyak terjadi di wilayah Ketungau Tengah dengan jumlah 238 titik.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 30
PROSPEK KONDISI ATMOSFERAGUSTUS - SEPTEMBER 2021.
Berdasarkan analisis global bulan Agustus 2021 dan September 2021, fenomena
ENSO pada bulan Agustus hingga September 2021 diprediksi berada dalam kondisi
normal. Kondisi tersebut tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di
wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Sintang. Selanjutnya, Dipole Mode bulan
Agustus hingga September 2021 diprediksi berada pada fase negatif yang
mengindikasikan akan berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah
Indonesia bagian barat termasuk Kabupaten Sintang.
Suhu Permukaan Laut (SPL) bulan Agustus dan September 2021 di perairan
barat wilayah Kalimantan Barat diprakirakan cenderung lebih hangat dari nilai SPL
normalnya sehingga diprediksi akan mendukung potensi pembentukan awan – awan
konvektif di wilayah Kabupaten Sintang.
Prakiraan curah hujan bulan Agustus berada pada kategori menengah (201 - 300
mm) dengan prakiraan sifat hujan berada pada kondisi Normal hingga Atas Normal.
Selanjutnya, Prakiraan curah hujan bulan September 2021 berada pada kategori
menengah hingga tinggi (201 – 400 mm) dengan prakiraan sifat hujan secara umum
berada pada kondisi Atas Normal.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 31
KEGIATANSTAMET SUSILO SINTANG
BULETINMET
EORO
LOGIEDISIJANUARI
2021
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 32
Pelaksanaan Apel Pagi Balai Besar Wilayah II BMKG
Pada hari Senin tanggal 05 Juli 2021, dilaksanakan kegiatan Apel Pagi secara
virtual di lingkungan Balai Besar Wilayah II BMKG yang dihadiri oleh seluruh pejabat
maupun pegawai di lingkungan Balai II, baik yang melaksanakan tugas kedinasan di
kantor (WFO) maupun yang melaksanakan tugas kedinasan di rumah (WFH). Kegiatan
tersebut dilaksanakan berdasarkan Himbauan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, dalam rangka memelihara dan
meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air, pengabdian terhadap negara dan
rakyat Indonesia, serta ketaatan terhadap ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Instansi Pemerintah. Kegiatan berupa Apel pada hari Senin di setiap minggu,
memperdengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya pada hari Selasa dan Kamis di
setiap minggu pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, dan membacakan naskah
Pancasila pada hari Rabu dan Jumat di setiap minggu pada pukul 10.00 pagi waktu
setempat.
Gambar 25 Pelaksanaan Apel Pagi Balai Besar Wilayah II BMKG
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 33
Pembukaan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester ITA 2021
Pada hari Rabu tanggal 7 Juli 2021, dilaksanakan kegiatan Pembukaan
Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2021 di
Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang dilakukan secara
virtual. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang diwakili oleh Supriandi, SP. M.Si selaku
Kepala Stasiun.
Gambar 26 Pembukaan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I TA 2021
Entry Meeting Penambahan Sensor AWOS
Pada hari Rabu tanggal 07 Juli 2021, dilaksanakan kegiatan Rapat secara virtual
bersama perwakilan dari Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG dan PT. Telematika
Wahana Solusindo untuk membahas terkait Paket Pekerjaan Penambahan Komponen
AWOS All Weather yaitu Penambahan Visibility Sensor di Stasiun Meteorologi Susilo
Sintang. Penambahan Visibility Sensor agar AWOS dapat melaporkan kondisi Jarak
Pandang dan Kondisi Cuaca. Stasiun Meteorologi Sintang diwakili oleh Supriandi
SP.M.Si selaku Kepala Stasiun Meteorologi Susilo Sintang.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 34
Gambar 27 Entry Meeting Penambahan Sensor AWOS
Pembukaan Kegiatan Perlombaan Peringatan HMKG ke-74 dan HUT RI ke-76 Tahun 2021
Gambar 28 Pembukaan Kegiatan Perlombaan Peringatan HMKG ke-74 dan HUT RI ke-76 Tahun 2021
Pada hari Kamis tanggal 8 Juli 2021 dilaksanakan acara Pembukaan Kegiatan
Perlombaan Peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ke-74 dan HUT
RI ke-76 Tahun 2021 secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Acara pembukaan
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 35
ini dibuka oleh Ibu Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sehubungan dengan
pelaksanaan perlombaan online dalam rangka memperingati Hari Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika Ke-74 dan Hari Ulang Tahun RI Ke-76 Tahun 2021 di
lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) SMKN 1 Tebelian diBMKG Sintang
Gambar 29 Praktek Kerja Industri (Prakerin) SMKN 1 Tebelian di BMKG Sintang
Kegiatan kunjungan Siswa/Siswi SMKN 1 Tebelian ke Kantor BMKG Sintang
pada hari Senin, 12 Juli 2021 dalam rangka membahas kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) yang akan dilakukan siswa/siswi SMKN 1 Tebelian di kantor BMKG
Sintang selama 3 bulan kedepan. Praktek Kerja Industri (Prakerin) /Praktek Kerja
Lapangan (PKL) /Magang secara umum merupakan bentuk kerja sama antara Sekolah
Menengah Kejuruan atau Sekolah Tinggi dengan Dunia Usaha /Dunia Industri (DUDI)
atau Instansi yang berkompeten dalam praktek kerja /magang di lapangan, uji praktek
kompetensi dan sertifikasi bagi siswa.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 36
Pembukaan Kegiatan RPJMD Kabupaten Sintang OlehGubernur Kalbar
Pada hari Jumat tanggal 16 Juli 2021 dilaksanakan kegiatan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Sintang Tahun 2021-2026 secara virtual di Aula Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang. Kegiatan musyawarah juga
dibuka secara virtual oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, SH, M. Hum.
Disampaikan oleh Wakil Bupati Sintang bahwa diharapkan melalui musyawarah
perencanaan pembangunan daerah ini, dapat diperoleh kesepakatan dalam
merencanakan program-program pembangunan yang sifatnya strategis dan bermanfaat
bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan masyarakat di daerah, agar
program yang direncanakan dapat berdaya guna dan berhasil guna. Stasiun Meteorologi
Susilo Sintang diwakili oleh Supriandi, SP. M.Si selaku Kepala Stasiun.
Gambar 30 Pembukaan Kegiatan RPJMD Kabupaten Sintang Oleh Gubernur Kalbar
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 37
Penutupan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester ITA 2021
Pada hari Senin tanggal 19 Juli 2021 dilaksanakan kegiatan Penutupan
Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2021 di
Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang dilakukan secara
virtual. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang diwakili oleh Supriandi, SP. M.Si selaku
Kepala Stasiun.
Gambar 31 Penutupan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I TA 2021
Coffee Morning Siaga Karhutla Kabupaten SintangBersama Wakil Bupati Sintang
Pada hari Jumat tanggal 23 Juli 2021 dilaksanakan kegiatan Coffee Morning
Siaga Karhutla yang bertempat di Langkau Kita Rumah Jabatan Wakil Bupati Sintang
dalam rangka mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di
Kabupaten Sintang. Agenda kegiatan berupa diskusi terkait Peraturan Bupati tentang
Tata Cara Pembukaan Lahan di Kabupaten Sintang. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang
diwakili oleh Supriandi, SP. M.Si selaku Kepala Stasiun.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 38
Gambar 32 Coffee Morning Siaga Karhutla Bersama Wakil Bupati Sintang
Numpang Nampang with "Forecaster dan Teknisi MudaBMKG Sintang" Di RRI Sintang
Pada hari Senin tanggal 26 Juli 2021 Stasiun Meteorologi Susilo Sintang (BMKG
Sintang) mengikuti undangan ke Studio Pro 2 RRI Sintang pada acara kelas inspirasi
ngobrol santai anak muda BMKG dalam program "Numpang Nampang with Forecaster
dan Teknisi Muda BMKG Sintang". BMKG Sintang diwakili oleh Chahya Putra
Nugraha, S.Tr selaku teknisi BMKG dan Hanifa Nur Rahmadini, S.Tr selaku forecaster
BMKG. Program ini disiarkan melalui kanal Pro 2 RRI Sintang yang merupakan salah
satu dari kanal siaran RRI yang memiliki program musik hits dan informasi menarik
bagi pendengar muda di Kabupaten Sintang.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 39
Gambar 33 “Numpang Nampang” Di RRI Sintang
Dialog Interaktif "Aspirasi Pagi" Di RRI Sintang
Gambar 34 Dialog Interaktif "Aspirasi Pagi" Di RRI Sintang
Dialog Interaktif "Aspirasi Pagi" Di RRI Sintang dengan tema "Waspada
Kebakaran Hutan dan Lahan" dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Juli 2021 di
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 40
RRI Sintang. Beberapa hari terakhir terdeteksi meningkatnya titik hotspot di Kabupaten
Sintang dengan potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan termasuk dalam
kategori Sangat Mudah terbakar dikarenakan curah hujan yang berkurang dan tutupan
awan (cloud coverage) yang sedikit. Mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan
dan lahan disampaikan oleh BMKG Sintang beserta Komandan Kodim 1205/Sintang
dan Camat Ketungau Hulu.
Rapat Pembahasan Letter Of Operational CoordinationAgreement (LOCA) LPPNPI dan BMKG Sintang
Kegiatan Rapat Pembahasan Nota Kesepahaman Operasional antara Unit PIA
Wilayah Jakarta Perum LPPNPI dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas III Susilo - Sintang dilaksanakan secara virtual
melalui aplikasi Zoom Meeting pada hari Kamis, 29 Juli 2021. Rapat terkait
pembahasan Nota Kesepahaman Koordinasi Operasional Publikasi Informasi
Aeronautika antara Unit PIA Wilayah Jakarta dengan Stasiun Meteorologi Kelas III
Susilo - Sintang turut dihadiri oleh seluruh pegawai ASN Stasiun Meteorologi Susilo
Sintang dan beberapa perwakilan dari Unit PIA Wilayah Jakarta.
Gambar 35 Rapat Pembahasan LOCA LPPNPI dan BMKG Sintang
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 41
Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional(Rakorbangnas) BMKG Tahun 2021
Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 2021 Kepala Stasiun Meteorologi Susilo Sintang,
Supriandi SP.M.Si, menghadiri Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional
(Rakorbangnas) BMKG Tahun 2021 secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.
Rakorbangnas yang dibuka secara langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo ini dihadiri
oleh pejabat di lintas Kementerian RI serta kepala Pemerintahan Daerah se Indonesia
yang mengangkat tema: "Info BMKG Kawal Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh".
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggalang koordinasi dan kerjasama yang lebih
tepat, efektif dan intens dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
info BMKG, meningkatkan kepedulian dan kepatuhan masyarakat dan user terhadap
info BMKG, meningkatkan kapasitas masyarakat/user dalam merespons informasi
BMKG secara cepat dan tepat, serta mengintegrasikan semua potensi penyelenggaraan
pengamatan MKG di beberapa Kementerian/ Lembaga. Rakorbangnas BMKG 2021 ini
dihadiri oleh 2.000 peserta secara virtual dan diselenggarakan selama dua hari, yaitu
Kamis (29/7/21) dan Jumat (30/7/21).
Gambar 36 Rakorbangnas BMKG Tahun 2021
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 43
DINAMIKA CUACA DI INDONESIA YANG
RUMIT
Gambar 37 Ilustrasi cuaca lokal(sumber: https://img.lovepik.com/photo/40174/7515.jpg_wh860.jpg)
"Siang ini kok panas sekali ya? Rasanya tidak mungkin hujan akan terjadi".Selang beberapa waktu, awan gelap mulai mendekat dan langit yang damai berubahmencekam. Angin bertiup sangat kencang, gemuruh guntur terjadi bergantian, dan kilatmenyambar pepohonan. Kondisi ini menandakan bahwa hujan lebat akan segeradatang.
Itulah yang terjadi di tempat kita. Hujan semakin hari semakin tidak menentu.Saat ini, Indonesia memasuki musim peralihan menuju kemarau. Namun di beberapatempat justru masih saja terjadi cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana alam. Olehkarena itu informasi mengenai kondisi cuaca menjadi sangat penting untuk diketahui.Pernahkah kita berpikir tentang cara memprakirakan cuaca di sekitar kita? Untuk aparepot-repot membuat prakiraan. Saat ini saja kita sangat mudah mengetahui kondisicuaca dari smartphone kita masing-masing. Namun apakah kita tahu bahwa sebenarnyamemprediksi cuaca di wilayah Indonesia bukanlah hal yang mudah? Kita butuhpenelitian dalam jumlah yang tidak sedikit untuk mengetahui metode manakah yangpaling cocok untuk membuat prakiraan. Hal ini dikarenakan Indonesia memilikidinamika atmosfer yang sangat rumit.
Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan prediksi cuaca di Indonesiaitu sulit. Faktor pertama adalah karena negara kita ini berada di wilayah equator.Akibatnya, kapanpun dan dimanapun matahari berada, Indonesia tetap mendapatkan
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 44
radiasi selama 12 jam. Ketahuilah bahwa sebenarnya matahari tidaklah selalu berada diatas kita. Matahari mengalami gerak semu akibat rotasi dan revolusi bumi. Itulahmengapa jika kita perhatikan, matahari terkadang tepat berada di atas, terkadang diutara dan terkadang berada di selatan kita. Apabila daerah di lintang tinggi, makamembuat prakiraan cuaca cenderung lebih sedikit parameter yang harus diperhitungkankarena terkadang matahari hanya bersinar beberapa jam saja, terkadang pula hinggalebih dari 12 jam.
Faktor lain berkontribusi dalam dinamika atmosfer Indonesia adalah posisi kitayang berada diantara 2 samudera dan 2 benua. Akibatnya, wilayah Indonesia akanmemiliki faktor-faktor global yang bervariasi. Akibat dari posisi Indonesia yangterletak antara benua Asia dan Australia , maka timbul angin musiman (monsoon),yaitu angin yang menyebabkan musim di Indonesia menjadi musim hujan dan kemarau.Selain itu Indonesia juga berada diantara 2 Samudera, yaitu Samudera Hindia danSamudera Pasifik, sehingga terdampak oleh efek global dari El Nino, La Nina danDipole Mode.
El Nino dan La Nina merupakan penyimpangan suhu muka laut di SamuderaPasifik. Peristiwa El Nino sangat berperan aktif dalam penurunan tingkat kebasahanudara di Indonesia. Ketika El Nino berlangsung, wilayah Indonesia akan lebihberkurang intensitas hujan yang terjadi. Biasanya peristiwa kebakaran hutan akanmeningkat drastis saat terjadi fenomena ini. Sebaliknya, La Nina memiliki peran aktifdalam menambah pasokan uap air di wilayah Indonesia. Sehingga saat terjadi La Nina,potensi hujan lebat akan meningkat sehingga bencana banjir dan tanah longsor perludiwaspadai.
Sedangkan untuk Dipole Mode merupakan penyimpangan suhu muka laut diSamudera Hindia. Saat suhu di wilayah Samudera Hindia Barat lebih tinggi daripadaHindia Timur, maka tingkat kebasahan udara di Indonesia akan turun. Sebaliknya,ketika Samudera Hindia Timur memiliki suhu yang lebih hangat, maka uap air dariSamudera Hindia Barat akan bergerak ke timur mendekati Indonesia. Hal itu akanmeningkatkan tingkat kebasahan udara di Indonesia sehingga potensi tumbuhnya awansemakin tinggi. Biasanya fenomena Dipole Mode ini lebih berpengaruh di pulauSumatera karena posisinya yang berdekatan dengan Samudera Hindia.
Selain faktor geografis, penyebab sulitnya memprediksi cuaca di Indonesia jugadisebabkan oleh pola cuaca yang berbeda-beda di setiap lokasi. Karena pola cuacaberbeda-beda, maka diperlukan suatu penelitian dalam jumlah dan jangka waktu yangpanjang untuk menentukan metode manakah yang cocok untuk melakukan prediksicuaca di setiap wilayah. Faktor lainnya adalah akibat dari relief negara kita yang cukupunik. Begitu banyak gunung-gunung, lembah, danau, sungai dan teluk di sekitar kita.Uniknya bentuk permukaan tersebut juga menjadi salah satu faktor lokal yangmenyulitkan kita ketika akan memprakirakan cuaca.
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 45
Bagi orang awan yang ingin membuat prakirakan cuaca secara sederhana,langkah pertama yang harus diperhatikan adalah musim apa yang sedang terjadi saat itu.Jika kita sedang berada di musim penghujan, maka potensi untuk terjadi cuaca buruklebih besar daripada ketika kita berada di musim kemarau. Kemudian perhatikanbagaimana kondisi cuaca dan angin sejak pagi hingga menjelang siang hari.Selanjutnya, perhatikan pula bagaimana kondisi perawanan sejak pagi hingga siang hari.Amati secara jeli apakah ada perubahan drastis ketika siang menjelang sore. Apabilaterdapat perubahan yang sangat drastis seperti contoh kondisi perawanan jam 12.00siang hanya sedikit, kemudian pada jam 13.30 tiba-tiba langit mendung dan terasagerah pada badan kita. Maka tanda-tanda semacam itu dapat mengindikasikan akanterjadinya cuaca buruk ketika sore hingga malam hari.
Namun, kita tidak perlu repot-repot memprakirakan cuaca, informasi tersebutdapat kita peroleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yangmerupakan instansi resmi pemerintah dalam menyediakan informasi cuaca. Untukdapat mengakses informasi cuaca tersebut, kita bisa buka di website resmi BMKG yaituwww.bmkg.go.id atau bisa juga download aplikasi android “InfoBMKG”dan follow seluruh akun resmi sosial media BMKG.
(Sumber: http://bagiankecilmeteorologi.blogspot.com/2017/04/dinamika-cuaca-di-indonesia-yang-rumit.html)
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 46
SANGKARMETEOROLOGI
Pernakah kalian melihat bangunan kecil berbentuk seperti sangkar burung distasiun meteorologi?
Bangunan tersebut bukanlah sangkar burung, namun bangunan kecil inibernama sangkar meteorologi. Sangkar meteorologi merupakan sebuah bangunanberbentuk sangkar yang terbuat dari kayu. Bangunan ini berfungsi untuk melindungiperalatan meteorologi dari hujan dan radiasi panas langsung dari luar. Peralatanmeteorologi yang terdapat di dalam sangkar meteorologi ini antara lain, termometerbola kering, termometer bola basah, termometer maksimum, dan termometer minimum.
Gambar 38 Bagian dalam sangkar meteorologi
Sangkar meteorologi ini ditempatkan bersama alat-alat meteorologi lainnya dilahan yang lapang bebas dari halangan seperti, pepohonan atau bangunan yang dapatmenghalangi peralatan dari angin, sinar matahari, atupun air hujan agar data yangdihasilkan akurat.
Sangkar meteorologi juga memiliki spesifikasi tertentu agar dapat menghasilkandata yang baik, berikut spesifikasi umum dari sangkar meteorologi :
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 47
Terbuat dari kayu dan di cat putih dengan ketinggian bangunan ± 2 meter.
Gambar 39 Sangkar meteorologi
Hal ini dilakukan agar warna putih pada cat memantulkan kembali radiasi darimatahari sehingga tidak langsung mengenai termometer.
Pintu sangkar dibuat menghadap utara dan selatan.
Gambar 40 Spesifikasi sangkar meteorologi
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang | 48
Secara umum spesifikasi sangkar meteorologi antara wilayah tropis dengansubtropis hampir sama kecuali pada bentuk atap dan pintunya. Pada daerah subtropishingga kutub sangkar meteorologinya memiliki atap yang hanya miring pada satu sisi.Kemudian pintu sangkar meteorologi pada daerah subtropis hanya berada pada satu sisisaja. Pada wilayah di utara dengan lintang di atas 23.5 derajat LU maka pintu sangkarmeteorologi hanya berada ada sisi utara. Sebaliknya pada wilayah di selatan bumipintunya sangkar meteorologi berada hanya pada sisi selatan. Untuk wilayah tropisseperti Indonesia, sangkar meteorologi memiliki atap yang mirip ke sisi timur dan kesisi barat. Kemudian terdapat dua pintu pada sisi utara dan sisi selatan. Hal inidilakukan karena gerak semu matahari adalah dari timur ke barat, dengan demikianpada saat pengamatan tidak ada radiasi langsung matahari yang masuk kedalamsangkar sehingga nilai parameter terukur merupakan nilai asli unsur udara dekatpermukaan.
Dinding sangkar dibuat berventilasi/berkisi-kisi
Gambar 41 Spesifikasi ventilasi sangkar meteorologi
Fungsi kisi-kisi atau ventilasi ganda pada sangkar meteorologi adalah untukmeredam turbulensi dari arah luar sangkar. Hal ini guna mendapatkan hasil pengamaansuhu udara yang benar-benar karena radiasi tidak langsung dari matahari dan bukankondisi sesaat dari perubahan yang ada di udara sekitarnya. Dengan adanyakeseragaman model dan spesifikasi sangkar meteorologi maka data suhu yangdihasilkan dari pengamatan di berbagai tempat adalah merupakan data yang standaryang dapat dibandingkan satu sama lainnya.
Oleh : Siwi Kuncorojati