A. Perkembangan model atom
Transcript of A. Perkembangan model atom
A.Perkembangan model atom
1.Teori Atom Dalton
Awal abad 19 SM seorang guru sekolah di Inggris, John
Dalton Menemukan konsep atom dan mengusulkan teori atom
berdasarkan percobaan sebagai bukti pada saai itu. Teori
Dalton berbeda untuk masing-masing unsur.
Postulat Teori Dalton sebagai berikut:
a) Unsur-unsur kecil yang tak terpisahkan dari sebuah
partikel disebut atom. Di dalam reaksi kimia atom tidak
dapat diciptakan maupun dimusnahkan tetapi atom dapat
berubah menjadi macam-macam atom.
b) Seluruh atom hampir sama dan memiliki karakteristik
masing-masing contohnya massa dan ukuran.
c) Atom merupakan element yang berbeda dengan karakteristik
yang berbeda pula.
d) Campuran akan terbentuk ketika satu atau lebih dari atom
bergabung.
e) Pada campuran ditentukan bahwa angka-angka atom yang
relatif adalah tetap dan terbatas. secara umum, angka-
angka relatif ini adalah bilangan bulat sederhana.
f) Atom dari lebih dua unsur boleh bergabung dengan rasio
yang berbeda untuk membentuk lebih dari satu campuran.
(Sumber: Foundation of Chemistry: 20)
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 2
2.Teori Atom Thomson
Teori atom thomson didasarkan atas eksperimennya yang
berhasil menemukan elektron. Postulat Thomson sebagai
berikut:
a) Atom bukan sebagai partikel terkecil dari suatu benda
b) Atom berbentuk bola pejal,dimana terdapat muatan listrik
positif dan negative yang tersebar merata di seluruh
bagian seperti roti kismis.
c) Pada atom netral jumlah muatan listrik negatif sama
dengan jumlah muatan listrik positif
d) Masa elektron jauh lebih kecil dibandingkan dengan masa
atom Thomson melakukan percobaan lampu tabung.
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 3
3.Teori Atom Rutherford
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan
lempeng Emas tipis dengan partikel alpha. Percobaan
Rutherford menjelaskan bahwa:
a)Sebagian besar partikel sinar α dpt tembus karena melalui
daerah hampa.
b)Partikel α yg mendekati inti atom dibelokkan karena
mengalami gaya tolak inti.
c)Partikel α yg menuju inti atom dipantulkan karena inti
bermuatan positif & sangat masif.
Hipotesa Rutherford:
a)Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan
elektron-elektron yang bermuatan negatif yang beredar
mengelilingi inti atom
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 4
b)Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti
sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti
4.Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan teori baru
mengenai struktur dan sifat atom. Teori atom Bohr pada
prinsipnya mengaplikasikan teori kuantum Planck. Bohr
mengusulkan bahwa di dalam suatu atom hidrogen terdapat
elektron yang melingkar di dalam inti. Bagaimanapun, Bohr
mengemukakan gagasan di mana elktron di dalam suatu atom
hanya mempunyai nilai-nilai energi dengan jumlah terbatas.
Hanya garis edar tertentu dan energi tertentu yang telah
diijinkan. Bohr mengusulkan bahwa suatu elktron di dalam
inti akan memiliki energi tanpa harus menyebar energi.
Model atom Bohr memiliki energi yang spesifik yang mana
telah diidentifikasi bilangan kuantumnya dari kulit ke
1,2,3,4... Angka-angka ini digunakan untuk mendeskripsikan
sebuah energi dengan notasi K, L, M ...
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 5
(Sumber: Foundation of Chemistry: 69)
Bohr mengemukakan empat postulat yang diterapkan untuk
menerangkan atom hidrogen. Keempat postulat itu adalah
sebagai berikut:
a) Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu.
Orbit itu merupakan lintasan gerak stasioner elektron
mengelilingi inti dan berjarak tertentu dari inti.
b) Selama berada dalam lintasannya, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi yang diserap dan dipancarkan.
c) Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan
stasioner ke lintasan stasioner lainnya dengan menyerap
atau memancarkan energi sesuai dengan persamaan max
planck.
d) Lintasan stasioner elektron yang diperbolehkan memiliki
momentum sudut kelipatan dari h / 2π.
(Sumber: Susilowati, Endang dan Harjani, Tarti. 2013. Buku
Guru Kimia untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra
Lestari)
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 6
5.Kelebihan dan Kelemahan masing-masing model atom
Model Atom Kelebihan KelemahanMenurut Dalton seperti bolapejal
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom
Tidak menerangkan hubungan antara larutansenyawa dan daya hantararus listrik, jika atommerupakan bagian terkecil dari suatu unsur dan tidak dapat dibagi lagi
Model Atom Kelebihan KelemahanMenurut Thomson seperti rotikismis
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan negatif untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan bahwa elektron terdapat dalam semua unsur
Belum dapat menerangkanbagaimana susunan muatan positif dalam bola dan jumlah elektron
Rutherford seperti planet bumi mengelilingimatahari
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti
Model tersebut tidak dapat menerangkan mengapa elektron tidak pernah jatuh ke dalam inti sesuai dengan teori fisika klasik
Niels Bohr seperti
Mempu membuktikan adanya lintasan elektron untuk
Hanya dapat menerangkanatom-atom yang memiliki
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 7
bola, denganinti atom yang dikelilingi sejumlah elektron
atom hidrogen elektron tunggal seperti gas hidrogen, tetapi tidak dapat menerangkan spektrum warna dari atom-atom yang memiliki banyak elektron
(Sumber: Susilowati, Endang dan Harjani, Tarti. 2013.
Buku Guru Kimia untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra
Lestari)
B.Partikel Penyusun Atom
Proton
Dengan ditemukannya elektron oleh Thomson, para ahli semakin
yakin bahwa atom tersusun oleh partikel-partikel yang lebih
kecil. Pada tahun 1886, Eugen Goldstein memodifikasi tabung
sinar katode dengan melubangi lempeng katodenya dan gas yang
berada di belakang lempeng katode menjadi berpijar.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya radiasi yang berasal
dari anode yang menerobos lubang pada lempeng katode. Sinar
ini disebut sinar anode atau sinar positif.
Elektron
Pada tahun 1879, Sir William Crookes melakukan eksperimen
mengenai daya hantar listrik di ruang hampa. Dalam
eksperimennya, Crookes menggunakan tabung sinar katoda.
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan JJ Thomson,
sinar katoda tidak bergantung pada jenis gas dan logam yang
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 8
digunakan untuk elektrode. Dengan kata lain, semua benda
terdiri atas partikel yang sama. Partikel itu merupakan
partikel dasar penyusun materi. Selanjutnya partikel dasar
tersebut disebut elektron.
Neutron
Pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker melakukan percobaan yang
lain, yaitu menembaki inti atom berilium dengan partikel dan
mereka menemukan suatu radiasi partikel yang mempunyai daya
tembus yang besar. Kemudian pada tahun 1932, James Chadwick
membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri atas partikel netral
yang massanya hampir sama dengan massa proton. Karena
partikel tersebut bersifat netral, maka dinamai neutron.
Percobaan-percobaan selanjutnya membuktikan bahwa neutron
juga merupakan partikel penyusun inti.
(Sumber: Susilowati, Endang dan Harjani, Tarti. 2013. Buku
Guru Kimia untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra
Lestari)
C.Massa atom relatif dan Molekul relatif
1. Massa Atom Relatif
Massa satu atom unsur atau massa satu molekul zat
memiliki satuan massa atom (sma). Penentuan massa atom
dilakukan dengan cara membandingkan massa atom yang akan
ditentukan terhadap massa atom unsur yang massanya telah
ditetapkan (massa atom acuan). Dengan cara ini, massa
setiap atom dapat ditentukan.
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 9
Pada tahun 1825, Jons Jacob Berzelius mendefinisikan massa
atom suatu unsur sebagai perbandingan massa satu unsur
tersebut terhadap massa satu atom hidrogen. Jika ada
pernyataan bahwa massa atom karbon = 12, maka bisa
diartikan bahwa massa satu atom karbon 12 kali lebih
besar daripada massa satu atom hidrogen.
Atom karbon isotop merupakan atom paling stabil
dibandingkan atom-atom lain, sehingga paling cocok
digunakan sebagai standar bagi penentuan harga massa atom
unsur-unsur. Sejak tahun 1961 IUPAC mendefinisikan massa
atom relatif (Ar) suatu unsur adalah perbandingan massa
satu atom unsur tersebut terhadap 1/12 kali massa satu
atom karbon-12 (C-12). Hubungan tersebut dapat
dinyatakan:
(Sumber: Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. Kimia kelas X.
Jakarta: PT. Cempaka Putih)
2. Massa molekul relatifMassa molekul relatif merupakan penjumlahan dari massa
atom relatif.
Contohnya: Hitunglah Mr dari C2H5OH
Jawab : Mr C2H5OH = 2 x Ar (C) + 6 x Ar (H) + 1 x
Ar (O)
= 2 x 12,01 + 6 x 1,008 + 1 x 16,00
= 24,02 + 6,048 + 16,00
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 10
= 46,07
(Sumber: Foundation of Chemistry: 42)
D.Nomor atom dan nomor massa
Nomor atom biasanya dilambangkan dengan Z yang merupakan
nomer proton dari inti atom.
Nomor massa biasanya dilambangkan dengan A yang
merupakan penjumlahan dari proton dan neutron suatu ini
atom.
A = Z + nomer atom
Sehingga struktur atom dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
Dimana:
X = unsur
Z = nomor atom
A = nomor massa
(Sumber: Foundation of Chemistry: 24-25)
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 11
(Sumber: Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. Kimia kelas X.Jakarta: PT. Cempaka Putih)
E.Isotop, isobar, isoton
1. Isotop
Atom berbeda dari suatu unsur dimana nomer protonnya sama
tetapi nomer netronyya di dalam inti berbeda.
Contoh:
(Sumber: Foundation of Chemistry: 20)
2. Isoton
Atom berbeda dari suatu unsur dimana jumlah neutronnya
sama.
Contoh:
(Sumber: Susilowati, Endang dan Harjani, Tarti. 2013. BukuGuru Kimia untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari)
3. Isobar
Atom berbeda dari suatu unsur dimana nomer massanya tetapi
nomer netronya di dalam inti berbeda.
Contoh:
(Sumber: Susilowati, Endang dan Harjani, Tarti. 2013. BukuGuru Kimia untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari)
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 12
F.Model mekanika kuantum
1) Tingkat energi
Salah satu yang paling penting dalam mekanika kuantum
adalah menemukan kulit yang menggambarkan energi dimana
elektron berada. Tingkat energi dimulai dari nomer 1, 2,
3, ... 7 atau dengan simbol K, L, M, ... Q. Sehingga
dapat disimpulkan
Nomor
Kulit
Jumlah elektronmaksimum
1 K 22 L 83 M 184 N 325 O 506 P 727 Q 98
(Sumber: Foundation of Chemistry: 73)
Contoh: Tuliskan konfigurasi elekron dari 17Cl = 2.8.7
2) Orbital
Bohr mengusulkan bahwa mekanika kuantum menunjukkan
bahwa elektron dalam suatu atom sedang pindah ke orbit
lingkar beberapa radius tertentu dari inti. Dalam model
mekanika kuantum sangat mungkin untuk menampatkan suatu
elektron di sekitar inti. Mekanika kuantum juga
menunjukkan bahwa untuk masing-masing nilai n sampai n2
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 13
orbital, masing-masing dimana terdapat maksimum dua
elektron.
(Sumber: Foundation of Chemistry: 73)
Schrodinger memecahkan suatu persamaan matematis untuk
mendapatkan seperangkat fungsi matematis yang disebut
fungsi gelombang. Penyelesaian fungsi gelombang itu
menghasilkan tiga bilangan kuantum yang menunjukkan
daerah kebolehjadian menemukan elektron di sekeliling
inti. Daerah itu disebut orbital. Istilah orbital dipilih
untuk membedakan dari orbit atau lintasan Bohr. Tiap
orbital memiliki suatu energi yang khas.
(Sumber: Susilowati, Endang dan Harjani, Tarti. 2013.
Buku Guru Kimia untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra
Lestari)
a) Orbital s
Energi yang paling rendah pada orbital untuk
hidrogen adalah orbital yang pertama ( n=1) dan
dikenal sebagai orbital 1s.
Orbital s memiliki rapatan elektron yang sama pada
jarak yang sama dari inti. Dapat dikatakan bahwa
titik-titik yang menggambarkan rapatan elektron pada
jarak yang sama terletak pada permukaan bola dengan
inti atom sebagai pusatnya oleh karena itu, orbital s
dikatakan berbentuk bulat (Spherical).
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 14
Gambaran permukaan orbital s
b) Orbital p
Rapatan elektron pada orbital p tidak didistribusikan
simetris seperti bola. Rapatan elektron itu terpusat
pada daerah yang ukuranya sama tetapi letaknya
berseberangan. Kedua pusat orbital membentuk satu
garis lurus dengan inti. Ada tiga macam orbital p,
yaitu px, py, dan pz. Ketiga orbital tersebut
mempunyai bentuk, ukuran, dan energi yang sama.
Perbedaan ketiga orbital itu terletak pada arah
konsentrasi atau rapatan elektronnya.
Bentuk dan posisi ketiga orbital p
c) Orbital d
Orbital d lebih rumit daripada orbital p. Hal yang
perlu diperhatikan adalah tidak semua orbital d
tampak. Keempat orbital ini dibedakan oleh perbedaan
arah.
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 15
Bentuk dan arah kelima orbital d
3) Konfigurasi Elektron
Diagram tingkat energi dapat digunakan untuk membuat
konfigurasi elektron hanya dari pengetahuan nomor atom.
Asas Larangan Pauli menerangkan bahwa semua orbital
memiliki elektron maksimum hanya dua elektron.
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 16
Berikut ini prinsip yang digunakan untuk menentukan
konfigurasi elektron dari suatu atom dalam keadaan dasar
atau energi rendahnya
1. Menempatkan elektron ke dalam orbital mulai dengan
energi yang paling rendah yang orbital pertama.
2. Menempatkan dua elektron maksimum pada setiap orbital
Konfigurasi elektron pertama dari 36 unsur-unsur dapat
dilihat sebagai berikut:
(Sumber: Foundation of Chemistry: 76-79)
4) Diagram orbital
Diagram orbital dapat ditarik menuju banyaknya elektron
pada setiap orbital. Masing-masing orbital diwakili oleh
suatu kotak dan masing-masing elektron oleh suatu panah.
Suatu panah menunjuk naik/ke atas (↑) menghadirkan suatu
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 17
elektron yang memutar satu arah dan suatu panah yang
menunjuk ke bawah (↓) menghadirkan suatu elektron yang
memutar arah kebalikan.
Orbital kosong orbital dengan 1 elektron
orbital dengan elektron berpasangan
(Sumber: Foundation of Chemistry: 79)
5) Bilangan Kuantum
Dalam teori atom mekanika kuantum, terdapat tiga bilangan
kuantum yang merupakan hasil penyelesaian dari persamaan
scrodinger untuk atom hidrogen. Ketiganya adalah bilangan
kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l) dan
bilangan kuantum magnetik (m). Selain itu masih ada lagi
satu bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum spin (s)
yang menjelaskan perilaku spesifik elektron sekaligus
melengkapi penjelasan tentang elektron dalam atom.
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) memiliki nilai n = 1, 2,
3, ..., n. Bilangan kuantum ini menyatakan tingkat energi utama
elektron dan sebagai ukuran Struktur Atom 5 kebolehjadian
ditemukannya elektron dari inti atom. Jadi, bilangan kuantum utama
serupa dengan tingkat-tingkat energi elektron atau orbit
menurut teori atom Bohr. Bilangan kuantum utama merupakan
fungsi jarak yang dihitung dari inti atom (sebagai titik
nol). Jadi, semakin besar nilai n, semakin jauh jaraknya
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 18
↑ ↑↓
dari inti. Oleh karena peluang menemukan elektron
dinyatakan dengan orbital maka dapat dikatakan bahwa orbital
berada dalam tingkat-tingkat energi sesuai dengan bilangan kuantum utama
(n). Pada setiap tingkat energi terdapat satu atau lebih bentuk
orbital. Semua bentuk orbital ini membentuk kulit (shell).
Kulit adalah kumpulan bentuk orbital dalam bilangan
kuantum utama yang sama .
b. Bilangan Kuantum Azimut
Bilangan kuantum azimut disebut juga bilangan kuantum
momentum sudut, dilambangkan dengan . Bilangan kuantum
azimut menentukan bentuk orbital. Pada pembahasan sebelumnya,
dinyatakan bahwa bentuk-bentuk orbital yang memiliki
bilangan kuantum utama sama membentuk kulit. Bentuk
orbital dengan bilangan kuantum azimut sama dinamakan
subkulit. Jadi, bilangan kuantum azimut dapat juga
menunjukkan jumlah subkulit dalam setiap kulit. Masing-
masing subkulit diberi lambang dengan s, p, d,f, …, dan
seterusnya. Hubungan subkulit dengan lambangnya
adalahsebagai berikut.
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 19
Bilangan kuantum magnetik disebut juga bilangan kuantum orientasi sebab
bilangan kuantum ini menunjukkan orientasi (arah orbital) dalam ruang atau
orientasi subkulit dalam kulit. Nilai bilangan kuantum magnetik
berupa deret bilangan bulat dari –m melalui nol sampai +m.
Untuk =1, nilai m=0, ±l. Jadi, nilai bilangan kuantum
magnetik untuk =1 adalah –l melalui 0 sampai +l.
d. Bilangan Kuantum Spin (s)
Di samping bilangan kuantum n, , dan m, masih terdapat
satu bilangan kuantum lain. Bilangan kuantum ini
dinamakan bilangan kuantum spin, dilambangkan dengan s.
Bilangan kuantum ini ditemukan dari hasil pengamatan radiasi uap perak
yang dilewatkan melalui medan magnet, oleh Otto Stern dan W.
Gerlach. Spin elektron dinyatakan dengan bilangan kuantum
spin. Bilangan kuantum ini memiliki dua harga yang
berlawanan tanda, yaitu +1/2 dan -1/2. Tanda (+)
menunjukkan putaran searah jarum jam dan tanda (–) arah
sebaliknya.
(Sumber: Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus. 2009. Mudahdan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas)
Contoh: Tulislah Konfigurasi electron dari 17Cl, kemudian
tentukan keempat bilangan kuantumnya!
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 20
Jawab:
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Bilangan kuantum azimuth (l) = 2
Bilangan kuantum utama (m) = = 0
Bilangan kuantum azimuth (s) = - 1/2
G.Elektron ValensiSifat kimia dari suatu unsur sebagian besar ditentukan oleh
banyaknya elektron terluar yang disebut elektron valensi.
Banyaknya elektron valensi sama dengan nomor/jumlah
kelompok di dalam daftar susunan unsur kimia yang mana
memiliki unsur.
Contohnya: , elektron valensi 1
(Sumber: Foundation of Chemistry: 85)
H. DAFTAR PUSTAKA
Anderton, dkk. 1996. Foundation of Chemistry Second Edition.Australia: National Library of Australia.
Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. Kimia kelas X. Jakarta: PT.
Cempaka Putih
Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif BelajarKimia untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah ProgramIlmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas
Susilowati, Endang dan Harjani, Tarti. 2013. Buku Guru Kimiauntuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari
FRISCA SYAMSIANA_147795027_KIMIA SEKOLAH Page 21
↑ ↓ ↑ ↑ ↓