1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan ...

18
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perekonomian dunia belakangan ini makin diwarnai oleh persoalan yang kompleks. Upaya peningkatan pembangunan ekonomi melalui kegiatan perdagangan internasional terasa semakin tajam dalam era globalisasi ekonomi yang penuh tantangan dengan aneka macam proteksi. Indonesia sebagai negara berkembang tidak lepas dari putaran roda kegiatan perdagangan internasional tersebut walaupun posisi dan peranan Indonesia di tengah-tengah kegiatan perekonomian internasional relatif masih kecil dengan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pasar internasional. Indonesia sekarang ini masih belum sepenuhnya pulih dari krisis moneter tahun 1997, ditambah tidak stabilnya keadaan politik akhir-akhir ini yang menyebabkan merosotnya daya beli masyarakat dalam negeri. Peluang yang cukup besar jika Indonesia dapat memasarkannya di luar negeri, hal ini dapat dilihat dari permintaan akan perhiasan emas di Asia yang meningkat. Pasar asia tenggara yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan dengan peningkatan permintaan perhiasan emas pada tahun 2000 sebesar 35 % dari tahun lalu menjadi 72,4 ton. 1 Terpisah dari Asia Tenggara, India yang merupakan pasar terbesar perhiasan emas mengalami peningkatan sebesar 1 % menjadi 197,8 ton. Sedangkan Cina dengan permintaan 56,5 ton naik sebesar 3 %, Taiwan 27,5 ton naik 27,5 %, Korea 30 ton naik 2 %. 2 1 Kompas Cyber Media, Penjualan Emas Asia Lancar, Kamis, 25 Mei 2000. 2 .Ibid.

Transcript of 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan ...

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan perekonomian dunia belakangan ini makin diwarnai oleh

persoalan yang kompleks. Upaya peningkatan pembangunan ekonomi melalui

kegiatan perdagangan internasional terasa semakin tajam dalam era globalisasi

ekonomi yang penuh tantangan dengan aneka macam proteksi.

Indonesia sebagai negara berkembang tidak lepas dari putaran roda kegiatan

perdagangan internasional tersebut walaupun posisi dan peranan Indonesia di

tengah-tengah kegiatan perekonomian internasional relatif masih kecil dengan

tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pasar internasional.

Indonesia sekarang ini masih belum sepenuhnya pulih dari krisis moneter

tahun 1997, ditambah tidak stabilnya keadaan politik akhir-akhir ini yang

menyebabkan merosotnya daya beli masyarakat dalam negeri. Peluang yang

cukup besar jika Indonesia dapat memasarkannya di luar negeri, hal ini dapat

dilihat dari permintaan akan perhiasan emas di Asia yang meningkat. Pasar asia

tenggara yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura mengalami

pertumbuhan yang cukup menggembirakan dengan peningkatan permintaan

perhiasan emas pada tahun 2000 sebesar 35 % dari tahun lalu menjadi 72,4 ton.1

Terpisah dari Asia Tenggara, India yang merupakan pasar terbesar

perhiasan emas mengalami peningkatan sebesar 1 % menjadi 197,8 ton.

Sedangkan Cina dengan permintaan 56,5 ton naik sebesar 3 %, Taiwan 27,5 ton

naik 27,5 %, Korea 30 ton naik 2 %.2

1 Kompas Cyber Media, Penjualan Emas Asia Lancar, Kamis, 25 Mei 2000. 2 .Ibid.

2

Data kenaikan permintaan perhiasan emas diatas menunjukkan Indonesia

berpeluang untuk meningkatkan ekspor perhiasan emas itu, untuk mencapai hal

tersebut maka salah satu strategi pemasaran dalam perdagangan intemasional

yang penting adalah strategi promosi atau pameran.

Surabaya sebagai pusat terpenting dari industri emas di Indonesia memiliki

potensi yang besar untuk berkembang karena didukung adanya pabrik-pabrik

emas seperti PT. Hartono Wira Tanik (HWT), PT. Untung Bersama Sejahtera

(UBS), dan masih banyak lagi. Kegiatan promosi atau pameran untuk perhiasan

emas yang selama ini dilakukan di Surabaya hanya berpusat pada multi purpose

hall hotel-hotel, serta tersebarnya unit penjualan di beberapa kawasan pasar

seperti di Jalan Blauran, Pasar Blauran, Pasar Atom, dan Mall membuat para

pembeli dari luar negeri enggan datang maka perlu dibuat suatu pusat

perdagangan perhiasan emas dan pameran.

Bangunan ini selain sebagai pusat pameran nantinya juga mencakup

fasilitas-fasilitas yang diperlukan seperti jasa keamanan, pengiriman, asuransi,

transportasi, perbankan, dan sebagainya, serta diharapkan dapat meningkatkan

ekspor Indonesia dan konsumsi dalam negeri di masa yang akan datang.

1.2 Pemahaman umum

Sub bab ini akan menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

proyek perhiasan emas.

1.2.1 Pengertian umum judul proyek

Pusat perdagangan dan pameran perhiasan emas di Surabaya

3

• Pusat: tempat yang menjadi kedudukan atau tempat utama, pokok, pangkal

atau yang menjadi tumpuan berbagai macam kegiatan.3

• Perdagangan: perihal dagang, urusan dagang, perniagaan.

• Dagang: pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang

untuk memperoleh keuntungan; jual-beli; niaga.4

• Pameran: pertunjukkan (memperlihatkan lukisan-lukisan, senjata, hasil

bumi,dU).5

• Perhiasan: barang apa yang dipakai untuk berhias seperti cincin, subang,

anting, dan Iain-lain.6

• Emas: logam mulia atau logam yang mahal harganya, berwarna kuning

mengkilap biasa dibuat perhiasan seperti cincin, kalung.7 Sesuatu yang tinggi

mutunya atau berharga.

• Surabaya: adalah nama ibukota propinsi Jawa Timur yang terletak di pulau

Jawa dan merupakan bagian dari negara Indonesia.

• Pusat perdagangan dan pameran perhiasan emas di Surabaya: adalah suatu

tempat atau wadah pemusatan kegiatan di Kota Surabaya yang digunakan

untuk memamerkan, menjual dan mendapatkan informasi mengenai perhiasan

emas.

1.2.2 Pemahaman tentang perhiasan emas

3 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1991, him. 781. 4 .Ibid., him. 220. 5 .Ibid., him. 700. 6 .Ibid., him. 354. 7 .Ibid., him. 270.

4

1.2.2.1 Sejarah dan perkembangan emas

Emas adalah logam mulia bernilai tinggi, berwarna kuning berkilau,

sangat lentur dan tidak rentan terhadap alam serta air sehingga tidak akan pernah

berkarat. la disimbolkan dalam rumus kimia Au, yang berasal dari kata Latin

aurum, dan arti harafiahnya: percikan fajar yang berkilat.8 Emas murni dapat

ditempa hingga mencapai ukuran ketipisan 0,00001 mm dan bila dibentangkan

menjadi kawat emas yang sangat tipis untuk berat 1 gr, panjangnya mencapai 2,5

km.9 Emas di dunia berasal dari dalam bumi berupa bongkahan campuran batu

dan emas yang hams melalui proses pemurnian atau refinery untuk dijadikan

emas murni 24 K atau 999,9.

Emas sesuai namanya, logam mulia ini sejak jaman kuno telah tampil untuk

di mulia-kan oleh segala macam lapisan masyarakat dan sudah dipakai sebagai

media perdagangan dan perhiasan sejak 5.000 tahun silam. Mesir sebagai bangsa

pertama yang diketahui menggunakan logam tersebut untuk melapisi peti mati

Raja Tutankhamun setebal 2 mm dengan berat lebih dari 90 kg.10 Selama jangka

waktu 5.000 tahun, menurut perkiraan World Gold Council, sekitar 100.000 ton

bahan emas sudah pernah dikupas dari kulit bumi.''

1.2.2.2 Macam investasi emas

Investasi dalam bentuk emas sebenarnya bukan hal baru. Banyak

kalangan secara tidak sadar sudah memilih emas sebagai investasi. Kaum wanita

di pedesaan dan juga sebagian di perkotaan setiap punya uang lebih biasanya

8 Kompas Cyber Media, Emas, Dari Gigi Sampai Puncak Monas, Jumat, 12 Juli 1996, him. 1. 9 World Gold Council, Yang Periling Tentang Emas, Jakarta, 1996, him. 3. 10 .Ibid., him. 2. " Kompas Cyber Media, op.cit., him. 1.

5

mereka membeli emas, hanya saja tujuannya memang tidak mumi investasi

melainkan lebih karena kesenangan untuk memiliki perhiasan.

Emas mempunyai standar nilai internasional, sangat Iikuid atau mudah

diuangkan kapanpun dan dimanapun kita berada. Emas sangat aman, solid, tidak

mempunyai batas kadaluwarsa dan tahan api dari musibah kebakaran (titik lebur

emas pada temperatur didih 1.064 °C).

Berbagai bentuk investasi emas sebagai berikut:

• Emas dalam bentuk batangan {Gold Bar)

Emas ini adalah bentuk investasi emas murni dengan kadar 24 K atau 999,9

yang disertai sertifikat. Produksi emas batangan di pasar internasional dapat

berbentuk batangan yang dicor atau dicetak press (minted) dengan berbagai

ukuran, yang terberat sebesar 400 troy ounce (oz.) atau 12,4 Kg ( troy oz. =

31,1 gr).

• Emas dalam bentuk perhiasan

Emas ini mempunyai nilai dwifiingsi, yakni selain sebagai investasi juga alat

untuk mempercantik diri, menambah rasa percaya diri dan menyatakan status

sosial seseorang. Emas dalam bentuk ini perlu biaya ekstra yaitu biaya

pembuatan perhiasan itu sendiri serta jika perhiasan itu dijual kembali,

harganya akan dibawah harga pasar karena dikenakan biaya peleburan emas.

• Emas dalam bentuk koin di Perusahaan Umum Pegadaian

Emas ini digunakan baik sebagai legal tender (koin emas yang diakui dan

dijamin oleh pemerintahan suatu negara), atau sebagai commemoration

(peringatan atau penghargaan suatu peristiwa). Umumnya dibuat dari emas

murni dengan kadar 24 K. Dalam praktiknya penjualan koin emas itu

6

dikaitkan dengan Ongkos Naik Haji (ONH) emas, artinya, masyarakat dapat

menukarkan koin emas tersebut sebagai ganti biaya untuk naik haji dengan

jumlah tertentu.

• Emas dalam bentuk Future Trading di bursa berjangka

Emas dalam poia ini, tidak perlu memiliki emas secara fisik, tetapi cukup

mencatatnya secara administratif. Konkretnya, membeli emas di bursa

berjangka pada harga tertentu untuk jangka waktu tertentu pula, kemudian bila

harga naik emas itu dapat dijual dengan keuntungan dari selisih beli jual emas

tersebut. Investasi ini, belum bisa dilakukan di Indonesia sebab komoditas

emas belum ditransaksikan.

1.2.2.3 Nilai investasi emas dibanding investasi lain

Emas sebagai salah satu bentuk investasi yang tidak terpengaruh oleh

inflasi dan aman terhadap derpesiasi nilai mata uang. Keuntungan menanamkan

uang dalam bentuk emas adalah harganya dalam jangka panjang secara rata-rata

terus mengalami peningkatan dan biasanya sejalan dengan nilai dollar AS, kalau

nilai dolar meningkat harga emas juga mengikutinya. Harga emas selain

dipengaruhi oleh nilai dolar, juga tidak terlepas dari faktor permintaan dan

penawaran emas di pasaran dunia. Di sisi lain, harga emas juga bisa melonjak

karena dipengaruhi inflasi, kalau inflasi tinggi maka harga emas juga semakin

mahal.

Pembuktian bahwa harga emas terus mengalami peningkatan dapat

dicermati dari waktu ke waktu. Pada tahun 1992 misalnya, harga emas 24 K

sekitar Rp 23.000 per gram, tetapi pada tahun 1993 harganya meningkat jadi Rp

7

24.000 per gram. Bahkan ketika krisis melanda Indonesia tahun 1997, harga emas

melonjak hingga Rp 75.000 per gram. Pada tahun 1998 harga emas sempat

mencapai Rp 140.000 per gram, sementara saat ini harga emas berkisar Rp 100.000

per gram.

Bunga deposito tinggi hanya bersifat sementara dan tingginya nilai bunga

deposito akan bersaing dengan tingginya nilai inflasi, perlu diingat pada kondisi

normal bunga deposito yang diterima harus dikurangi dengan pajak sebesar 15 %

dan tingginya nilai inflasi ± 1 5 % serta depesiasi mata uang rupiah terhadap dolar

± 5 %.

Orang merasa aman memiliki tanah dan yakin harganya akan terus

meningkat, pada kenyataannya dalam kondisi ekonomi yang sulit harga properti

tidak membaik bahkan sangat sulit untuk dijual, apalagi hanya sebagian saja yang

ingin dijual. Emas bersifat lebih fleksibel dan dapat dijual setiap saat sebagian

atau seluruhnya dengan nilai investasi yang baik.

1.2.2.4 Standar karat perhiasan emas

Kandungan kadar emas dinilai menurut standar internasional dalam

satuan yang disebut karat. Nilai standar emas ini dimasyarakatkan kembali secara

internasional dari London, Inggris dengan campur tangan Winston Churchill,

yang di tahun 1925 menjabat Chancelor of the Exchequer. Sebenarnya Inggris

sebagai negara adidaya pada saat itu secara tak resmi sudah memberlakukan nilai

tukar barang dengan emas sejak tahun 1717 yang diprakarsai oleh Sir Isaac

Newton. Kerajaan tersebut baru menetapkan standar nilai emas sejak berakhirnya

8

perang Napoleon (1821) yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain pada

tahun 1870-an.

Emas mumi dinilai memiliki kandungan kadar maksimal, yakni 24 K

(karat). Kandungan kadar yang lebih rendah diperoleh melalui campuran logam

emas dan logam lain yang digunakan (alloy).

Standar internasional adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Standar karat perhiasan emas Sumber: Yang penting tentang emas, 1996.

Karat

24 K 22 K 18K 14 K 10 K

Kandungan Emas

100% 91,65 % 7 5 % 58,3 % 41,6%

Tanda Kemurnian

999,9 916,5 750 583 416

1.2.2.5 Warna perhiasan emas

Warna perhiasan emas tidak menentukan tinggi rendahnya kadar emas

dalam suatu perhiasan. Campuran logam lain dalam sebuah perhiasan menentukan

karat kekerasan perhiasan serta warna perhiasan, umumnya logam yang

digunakan adalah : tembaga dan perak, contohnya perhiasan emas 18 K dapat

dibuat berbagai macam warna sesuai daftar dibawah ini:

Tabel 1.2 Warna emas Sumber: Yang penting tentang emas, 1996.

Emas (AU)

75%

75%

75%

75%

Perak (AG)

9 %

16%

4,5 %

15%Palladium + 5 %

Platinum

Tembaga (CU)

16%

9%

20,5 %

5 % Seng

Warna Alloy

Merah Muda

Kuning Pucat

Merah

Putih

9

1.2.2.6 Finishing (polesan) perhiasan anas

Finishing atau polesan adalah pekerjaan akhir untuk membentuk

permukaan perhiasan emas dengan pola atau desain yang menarik. Finishing ini

semakin lama menjadi semakin canggih dan bervariasi, dilakukan baik dengan

tangan maupun dengan mesin. Berbagai macam polesan yaitu:

• High Polish: polesan yang menghasilkan kilau permukaan yang mengkilat

seperti kaca.

• Satin Finish: membentuk permukaan berbutir-butir dalam garis-garis paralel,

hasilnya tidak terlalu mengkilat.

• Matte: hasil polesan menyerupai beludru, tanpa kilau, berkesan lembut.

• Etched: hasil kerja tangan atau mesin yang membentuk goresan sebagai desain

pada permukaan.

• Brushed: finishing hasil polesan sikat kawat yang kaku, dan membentuk pola

garis-garis lurus atau lengkung.

• Florentine: tatahan garis-garis yang saling-silang, dengan hasil goresan yang

agak dalam.

• Hammered: pola permukaan yang diperoleh dengan alat pukul langsung pada

permukaan. hasil pola yang diperoleh tergantungukuran mata alat yang

digunakan.

• Engraved: disain dalam bentuk ukiran pada permukaan dengan alat yang

matanya tajam.

• Diamond Cut: pola diperoleh melalui irisan-irisan halus, membentuk

permukaan yang bersegi-segi seperti irisan berlian.

10

• Filigree: pola pada permukaan merupakan hasil cetak lilitan kawat halus. Pola

yang dihasilkan halus dan rumit, biasanya dibingkai dengan kerangka.

• Diamond laser: hasil kerja alat tatah yang menggunakan mata tatah intan.

• Granulated: penempelan butir-butir partikel emas di atas permukaan dengan

bantuan proses pemanasan.

• Enameled: dilakukan dengan meleburkan kaca warna-warni pada permukaan.

• Embossed: menghasilkan disain yang timbul pada permukaan.

1.2.2.7 Menguji kadar perhiasan emas

Kadar emas dalam suatu perhiasan dapat diuji dengan cara berikut:

• Cara tradisional dengan batu gosok (touchstone)

• Menghitung berat jenis emas dengan timbangan air.

• Cara fire assay (peleburan total)

Kadar emas pada umumnya diuji dengan cara kesatu dan dapat dilakukan

ditoko-toko emas atau Perum Pegadaian. Cara ketiga dilakukan untuk tes kadar

emas dalam jumlah banyak. Hasil yang lebih baik dapat diperoleh dengan cara

ketiga, tetapi akan merusak bentuk perhiasan karena dilebur.

1.3 Pemahaman pusat perdagangan dan pameran perhiasan emas di

Surabaya

Sub bab ini akan menjelaskan mengenai berbagai macam perdagangan dan

pameran serta Kota Surabaya.

11

1.3.1 Pemahaman perdagangan

Secara umum kegiatan perdagangan dapat dibedakan menjadi tiga

klasifikasi, yaitu:12

• Pusat perbelanjaan atau pertokoan

Pusat perbelanjaan adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli

barang-barang yang diusahakan oleh perorangan atau badan hukum swasta

pada gedung tertutup, termasuk toko serba ada, pasar swalayan dan

sejenisnya. Pusat perbelanjaan ini dibagi menjadi dua skala kegiatan:

perdagangan besar atau grosir dan perdagangan eceran.

• Pasar

Pasar mempunyai beberapa klasifikasi seperti yang tertuang dalam Perda

Kotamadya Dati II Surabaya No.4 tahun 1985 yang antara lain: pasar grosir,

pasar wilayah, pasar distrik, pasar lingkungan, pasar darurat, pasar khusus.

• Restaurant atau rumah makan

1.3.2 Pemahaman pameran

1.3.2.1 Pameran berdasarkan sifatnya

Pameran berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi:

• Pameran murni

Pameran ini merupakan pameran yang dalam masa penyelenggaraannya tidak

disertai dengan penjualan, penjualan dilakukan setelah selesai masa pameran.

Sifat pameran ini lebih menekankan pengenalan jenis produksi baru yang

12 Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya, Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya 2005.

12

belum ada di pasaran dan relatif membutuhkan masa penyelenggaraan yang

lebih singkat dibandingkan pameran penjualan, biasanya berkisar 3 - 7 hari.

Sasaran pameran tersebut tidak menuntut pengunjung yang sebanyak

mungkin, tetapi lebih menekankan pada potensi buyers tentang barang

pameran. Suasana pameran murni sebaiknya cukup tenang dan teratur sesuai

sifat pameran tersebut.

• Pameran penjualan

Pameran ini merupakan pameran yang disertai penjualan dan masa

penyelenggaraannya membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 2 - 4

minggu, karena memperhitungkan faktor pengembalian modal sewa stand dan

sedapat mungkin memperoleh keuntungan dalam penyelenggaraan pameran.

Suasana pameran ini biasanya meriah dengan pengunjung sebanyak mungkin.

• Pameran pembangunan

Pameran ini merupakan pameran yang sifatnya informati£ terutama mengenai

program pemerintah.

1.3.2.2 Pameran berdasarkan macam-macam barang yang dipamerkan

Pameran berdasarkan macam-macam barang yang dipamerkan dibedakan

menjadi antara lain:

• Pameran umum (general exhibition)

Pameran ini merupakan pameran yang memperagakan segala macam barang

jenis produksi.

• Pameran khusus (specialized exhibition)

13

Pameran ini merupakan pameran yang hanya memperagakan barang-barang

yang termasuk dalam suatu kategori jenis produksi tertentu.

• Pameran tunggal (solo exhibition)

Pameran ini merupakan pameran yang diselenggarakan oleh satu orang atau

perusahaan.

1.3.3 Pemahaman tentang Surabaya

Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta sebagai pusat

perdagangan dan pusat komunikasi antar bangsa. Surabaya dengan jumlah

penduduk 2.473.272 jiwa tahun 1990,n memiliki potensi untuk dapat lebih

berkembang. Produk domestik regional bruto Kotamadya Surabaya tahun 1991

pada bidang perdagangan besar dan eceran berjumlah 1.0221.141,35 juta rupiah.14

Berdasarkan master plan 2000, Surabaya juga berfungsi sebagai kota

INDAMARDI, dimana fungsinya adalah sebagai:

• Pusat pemerintahan lokal dan regional propinsi Jawa Timur sehingga Kota

Surabaya menjadi orientasi propinsi Jawa Timur.

• Pusat industri, berkaitan dengan pengembangan peningkatan serta pemasaran

hasil karya industri.

• Pusat perdagangan, berkaitan dengan transaksi jual beli.

• Pusat maritim, berkaitan dengan transportasi laut.

• Pusat pendidikan, berkaitan dengan pengetahuan masyarakat.

13 Kantor Statistik Kotamadya Surabaya, Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Penduduk Tahun 1990. 14 Biro Pusat Statistik Jakarta, Buletin Ringkas BPS Februari 1993.

14

Kota Surabaya dapat diklasifikasikan sebagai kota metropolitan, hal ini

didukung dengan tanda-tanda adanya satu kesatuan wilayah urban. Penduduk

yang telah mengarah pada pusat bisnis yang tidak hanya berskala regional di Jawa

Timur, tetapi juga dalam kerangka regional Indonesia bagian timur atau sub-

nasional. Semuanya ini menunjukkan bahwa perkembangan Kota Surabaya dapat

diklasifikasikan ke arah kota metropolitan.

1.3.4 Pemahaman pameran di Surabaya

Kegiatan pameran dagang erat kaitannya dengan perdagangan dan industri

terutama industri non-migas sehingga dapat disimpulkan bahwa pusat pameran

sebaiknya berdekatan atau berada di daerah pusat perdagangan atau fasilitas

uraum, karena hal ini akan terlihat lebih relevansi.

Tujuan utama dari kegiatan pameran ini adalah memperkerialkan dan

mengembangkan hasil produksi perhiasan emas dari daerah Surabaya, sehingga

dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mutu perhiasan yang diproduksi.

Makin berkembangnya sektor industri makin meningkat pula kebutuhan

pemasaran, maka dari itu disadari kebutuhan akan tempat pameran perhiasan

emas ini sangat penting.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui ada beberapa tempat

penyelenggaraan pameran perhiasan emas yang telah dilakukan di Surabaya,

antara lain:

• Di Hotel Shangri-La, Jalan May. Jend. Sungkono no. 120, Surabaya pada 8-11

November 1996 yaitu pameran perhiasan yang pertama.

15

• Di Hotel Shangri-La, Jalan May. Jend. Sungkono no. 120, Surabaya pada 10-

13 Oktober 2000 yaitu pameran perhiasan yang kedua.

• Di Hotel Sheraton, Jalan Embong Malang no. 25-31, Surabaya pada 23-27

Mei 2001 yaitu pameran perhiasan oleh Felice Jewellery & Diamonds.

Pengamatan terhadap pameran yang dilakukan maka dapat dirumuskan bahwa

pada kegiatan pameran yang ada di Surabaya diadakan pada lokasi yang tidak

tetap, dilakukan pada waktu tertentu saja atau berkala. Kegiatan pameran

dilakukan di hotel dengan alasan keamanan lebih terjamin dan mempunyai kesan

mewah walaupun tempat tersebut tidak sesuai dengan fungsi kegiatan yang

dilakukan.

Pertemuan seperti rapat antar pedagang emas dilakukan di ruang pertemuan

hotel dan restoran, untuk melakukan transaksi dagang setelah pameran dilakukan

di perusahaan yang bersangkutan. Hal ini tentunya akan menjadi suatu hambatan

bagi perkembangan usaha perdagangan dan industri di Surabaya untuk menuju ke

arah internasional yang menuntut tercapainya efisiensi kerja, waktu, tempat,

transportasi, dan berbagai kemudahan lainnya serta pelayanan yang cepat dan

tepat.

1.4 Tujuan, sasaran, dan manfaat

Sub bab ini menjelaskan kegunaan, tujuan, sasaran, dari proyek.

1.4.1 Tujuan proyek

Tujuan yang akan dicapai adalah :

1(>

• Meningkatkan kuantitas ekspor perhiasan dari daerah Surabaya dan sekitarnya

melalui pameran.

• Meningkatkan konsumsi perhiasan oleh masyarakat sebagai salah satu

investasi yang aman.

• Mengembangkan industri perhiasan yang berdampak pada penyerapan tenaga

kerja dan peningkatan pendapatan daerah.

• Menampilkan dan menghadirkan citra arsitektur yang dapat mencerminkan

suatu kegiatan didalamnya.

1.4.2 Sasaran proyek

Sasaran proyek yaitu:

• Sasaran pada sektor perekonomian

Sasarannya meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah pada khususnya

dan negara pada umumnya dalam bentuk devisa negara dan kepercayaan luar

negeri terhadap Indonesia.

• Sasaran pada sektor perindustrian

Sasarannya neningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perhiasan agar

mampu bersaing di pasaran internasional serta mendorong bergeraknya

industri-industri lainnya.

• Sasaran pada sektor sosial

Sasarannya meningkatkan taraf hidup masyarakat disaat ekonomi belum pulih

dari krisis melalui penyerapan tenaga kerja.

• Sasaran pada sektor binaan lingkungan

17

Sasarannya menciptakan suatu arsitektur yang dapat saling berinteraksi

dengan lingkungannya sehingga akan tercipta suatu lingkungan yang

terintegrasi dengan baik.

1.4.3 Manfaat proyek

1.4.3.1 Manfaat proyek bagi pengusaha

Manfaat proyek bagi pengusaha:

• Mengenalkan produksi perhiasan pada masyarakat dalam dan luar negeri.

• Membuka hubungan kerjasama dengan pengusaha dari daerah dan negara lain.

• Mengetahui perkembangan selera pasar, mutu produk yang dikehendaki.

1.4.3.2 Manfaat proyek bagi masyarakat

Manfaat proyek bagi masyarakat:

• Memudahkan masyarakat dalam mencari perhiasan yang dikehendaki dengan

kuabtas terjamin.

• Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi yang benar berkaitan

dengan perhiasan.

1.4.3.3 Manfaat proyek bagi pemerintah

Manfaat proyek bagi pemerintah:

• Untuk mempromosikan hasil produksi perhiasan dalam negeri.

• Untuk mengawasi kemajuan dan inovasi baru di bidang perdagangan

perhiasan demi peningkatan devisa negara.

1.5 Lingkup pelayanan dan batasan proyek

Sub bab ini akan menjelaskan mengenai lingkup pelayanan dan batasan

proyek supaya pembahasan tetap terfokus dan sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai.

1.5.1 Lingkup pelayanan

Pelayanan yang ditonjolkan pada proyek ini meliputi kegiatan

perdagangan, memamerkan produk dan terobosan baru, memberi informasi

mengenai peluang bisnis maupun kerjasama

1.5.2 Batasan proyek

Batasan proyek untuk lebih mempertajam batasan pembahasan perencanaan

dan perancangan proyek ini, yaitu:

• Disiplin ilmu arsitektur yang merupakan dasar perencanaan dan pembahasan

desain.

• Semua data yang diperoleh di dalam survey dianggap relevan dan benar,

sedangkan data yang kurang jelas akan diselesaikan dengan asumsi dan

perbandingan.

• Lokasi proyek terletak di Surabaya sesuai dengan RDTRK Surabaya, Master

Plan Surabaya 2000 serta RTRW Surabaya 2005.