1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan ...
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan perekonomian dunia belakangan ini makin diwarnai oleh
persoalan yang kompleks. Upaya peningkatan pembangunan ekonomi melalui
kegiatan perdagangan internasional terasa semakin tajam dalam era globalisasi
ekonomi yang penuh tantangan dengan aneka macam proteksi.
Indonesia sebagai negara berkembang tidak lepas dari putaran roda kegiatan
perdagangan internasional tersebut walaupun posisi dan peranan Indonesia di
tengah-tengah kegiatan perekonomian internasional relatif masih kecil dengan
tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pasar internasional.
Indonesia sekarang ini masih belum sepenuhnya pulih dari krisis moneter
tahun 1997, ditambah tidak stabilnya keadaan politik akhir-akhir ini yang
menyebabkan merosotnya daya beli masyarakat dalam negeri. Peluang yang
cukup besar jika Indonesia dapat memasarkannya di luar negeri, hal ini dapat
dilihat dari permintaan akan perhiasan emas di Asia yang meningkat. Pasar asia
tenggara yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura mengalami
pertumbuhan yang cukup menggembirakan dengan peningkatan permintaan
perhiasan emas pada tahun 2000 sebesar 35 % dari tahun lalu menjadi 72,4 ton.1
Terpisah dari Asia Tenggara, India yang merupakan pasar terbesar
perhiasan emas mengalami peningkatan sebesar 1 % menjadi 197,8 ton.
Sedangkan Cina dengan permintaan 56,5 ton naik sebesar 3 %, Taiwan 27,5 ton
naik 27,5 %, Korea 30 ton naik 2 %.2
1 Kompas Cyber Media, Penjualan Emas Asia Lancar, Kamis, 25 Mei 2000. 2 .Ibid.
2
Data kenaikan permintaan perhiasan emas diatas menunjukkan Indonesia
berpeluang untuk meningkatkan ekspor perhiasan emas itu, untuk mencapai hal
tersebut maka salah satu strategi pemasaran dalam perdagangan intemasional
yang penting adalah strategi promosi atau pameran.
Surabaya sebagai pusat terpenting dari industri emas di Indonesia memiliki
potensi yang besar untuk berkembang karena didukung adanya pabrik-pabrik
emas seperti PT. Hartono Wira Tanik (HWT), PT. Untung Bersama Sejahtera
(UBS), dan masih banyak lagi. Kegiatan promosi atau pameran untuk perhiasan
emas yang selama ini dilakukan di Surabaya hanya berpusat pada multi purpose
hall hotel-hotel, serta tersebarnya unit penjualan di beberapa kawasan pasar
seperti di Jalan Blauran, Pasar Blauran, Pasar Atom, dan Mall membuat para
pembeli dari luar negeri enggan datang maka perlu dibuat suatu pusat
perdagangan perhiasan emas dan pameran.
Bangunan ini selain sebagai pusat pameran nantinya juga mencakup
fasilitas-fasilitas yang diperlukan seperti jasa keamanan, pengiriman, asuransi,
transportasi, perbankan, dan sebagainya, serta diharapkan dapat meningkatkan
ekspor Indonesia dan konsumsi dalam negeri di masa yang akan datang.
1.2 Pemahaman umum
Sub bab ini akan menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
proyek perhiasan emas.
1.2.1 Pengertian umum judul proyek
Pusat perdagangan dan pameran perhiasan emas di Surabaya
3
• Pusat: tempat yang menjadi kedudukan atau tempat utama, pokok, pangkal
atau yang menjadi tumpuan berbagai macam kegiatan.3
• Perdagangan: perihal dagang, urusan dagang, perniagaan.
• Dagang: pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang
untuk memperoleh keuntungan; jual-beli; niaga.4
• Pameran: pertunjukkan (memperlihatkan lukisan-lukisan, senjata, hasil
bumi,dU).5
• Perhiasan: barang apa yang dipakai untuk berhias seperti cincin, subang,
anting, dan Iain-lain.6
• Emas: logam mulia atau logam yang mahal harganya, berwarna kuning
mengkilap biasa dibuat perhiasan seperti cincin, kalung.7 Sesuatu yang tinggi
mutunya atau berharga.
• Surabaya: adalah nama ibukota propinsi Jawa Timur yang terletak di pulau
Jawa dan merupakan bagian dari negara Indonesia.
• Pusat perdagangan dan pameran perhiasan emas di Surabaya: adalah suatu
tempat atau wadah pemusatan kegiatan di Kota Surabaya yang digunakan
untuk memamerkan, menjual dan mendapatkan informasi mengenai perhiasan
emas.
1.2.2 Pemahaman tentang perhiasan emas
3 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1991, him. 781. 4 .Ibid., him. 220. 5 .Ibid., him. 700. 6 .Ibid., him. 354. 7 .Ibid., him. 270.
4
1.2.2.1 Sejarah dan perkembangan emas
Emas adalah logam mulia bernilai tinggi, berwarna kuning berkilau,
sangat lentur dan tidak rentan terhadap alam serta air sehingga tidak akan pernah
berkarat. la disimbolkan dalam rumus kimia Au, yang berasal dari kata Latin
aurum, dan arti harafiahnya: percikan fajar yang berkilat.8 Emas murni dapat
ditempa hingga mencapai ukuran ketipisan 0,00001 mm dan bila dibentangkan
menjadi kawat emas yang sangat tipis untuk berat 1 gr, panjangnya mencapai 2,5
km.9 Emas di dunia berasal dari dalam bumi berupa bongkahan campuran batu
dan emas yang hams melalui proses pemurnian atau refinery untuk dijadikan
emas murni 24 K atau 999,9.
Emas sesuai namanya, logam mulia ini sejak jaman kuno telah tampil untuk
di mulia-kan oleh segala macam lapisan masyarakat dan sudah dipakai sebagai
media perdagangan dan perhiasan sejak 5.000 tahun silam. Mesir sebagai bangsa
pertama yang diketahui menggunakan logam tersebut untuk melapisi peti mati
Raja Tutankhamun setebal 2 mm dengan berat lebih dari 90 kg.10 Selama jangka
waktu 5.000 tahun, menurut perkiraan World Gold Council, sekitar 100.000 ton
bahan emas sudah pernah dikupas dari kulit bumi.''
1.2.2.2 Macam investasi emas
Investasi dalam bentuk emas sebenarnya bukan hal baru. Banyak
kalangan secara tidak sadar sudah memilih emas sebagai investasi. Kaum wanita
di pedesaan dan juga sebagian di perkotaan setiap punya uang lebih biasanya
8 Kompas Cyber Media, Emas, Dari Gigi Sampai Puncak Monas, Jumat, 12 Juli 1996, him. 1. 9 World Gold Council, Yang Periling Tentang Emas, Jakarta, 1996, him. 3. 10 .Ibid., him. 2. " Kompas Cyber Media, op.cit., him. 1.
5
mereka membeli emas, hanya saja tujuannya memang tidak mumi investasi
melainkan lebih karena kesenangan untuk memiliki perhiasan.
Emas mempunyai standar nilai internasional, sangat Iikuid atau mudah
diuangkan kapanpun dan dimanapun kita berada. Emas sangat aman, solid, tidak
mempunyai batas kadaluwarsa dan tahan api dari musibah kebakaran (titik lebur
emas pada temperatur didih 1.064 °C).
Berbagai bentuk investasi emas sebagai berikut:
• Emas dalam bentuk batangan {Gold Bar)
Emas ini adalah bentuk investasi emas murni dengan kadar 24 K atau 999,9
yang disertai sertifikat. Produksi emas batangan di pasar internasional dapat
berbentuk batangan yang dicor atau dicetak press (minted) dengan berbagai
ukuran, yang terberat sebesar 400 troy ounce (oz.) atau 12,4 Kg ( troy oz. =
31,1 gr).
• Emas dalam bentuk perhiasan
Emas ini mempunyai nilai dwifiingsi, yakni selain sebagai investasi juga alat
untuk mempercantik diri, menambah rasa percaya diri dan menyatakan status
sosial seseorang. Emas dalam bentuk ini perlu biaya ekstra yaitu biaya
pembuatan perhiasan itu sendiri serta jika perhiasan itu dijual kembali,
harganya akan dibawah harga pasar karena dikenakan biaya peleburan emas.
• Emas dalam bentuk koin di Perusahaan Umum Pegadaian
Emas ini digunakan baik sebagai legal tender (koin emas yang diakui dan
dijamin oleh pemerintahan suatu negara), atau sebagai commemoration
(peringatan atau penghargaan suatu peristiwa). Umumnya dibuat dari emas
murni dengan kadar 24 K. Dalam praktiknya penjualan koin emas itu
6
dikaitkan dengan Ongkos Naik Haji (ONH) emas, artinya, masyarakat dapat
menukarkan koin emas tersebut sebagai ganti biaya untuk naik haji dengan
jumlah tertentu.
• Emas dalam bentuk Future Trading di bursa berjangka
Emas dalam poia ini, tidak perlu memiliki emas secara fisik, tetapi cukup
mencatatnya secara administratif. Konkretnya, membeli emas di bursa
berjangka pada harga tertentu untuk jangka waktu tertentu pula, kemudian bila
harga naik emas itu dapat dijual dengan keuntungan dari selisih beli jual emas
tersebut. Investasi ini, belum bisa dilakukan di Indonesia sebab komoditas
emas belum ditransaksikan.
1.2.2.3 Nilai investasi emas dibanding investasi lain
Emas sebagai salah satu bentuk investasi yang tidak terpengaruh oleh
inflasi dan aman terhadap derpesiasi nilai mata uang. Keuntungan menanamkan
uang dalam bentuk emas adalah harganya dalam jangka panjang secara rata-rata
terus mengalami peningkatan dan biasanya sejalan dengan nilai dollar AS, kalau
nilai dolar meningkat harga emas juga mengikutinya. Harga emas selain
dipengaruhi oleh nilai dolar, juga tidak terlepas dari faktor permintaan dan
penawaran emas di pasaran dunia. Di sisi lain, harga emas juga bisa melonjak
karena dipengaruhi inflasi, kalau inflasi tinggi maka harga emas juga semakin
mahal.
Pembuktian bahwa harga emas terus mengalami peningkatan dapat
dicermati dari waktu ke waktu. Pada tahun 1992 misalnya, harga emas 24 K
sekitar Rp 23.000 per gram, tetapi pada tahun 1993 harganya meningkat jadi Rp
7
24.000 per gram. Bahkan ketika krisis melanda Indonesia tahun 1997, harga emas
melonjak hingga Rp 75.000 per gram. Pada tahun 1998 harga emas sempat
mencapai Rp 140.000 per gram, sementara saat ini harga emas berkisar Rp 100.000
per gram.
Bunga deposito tinggi hanya bersifat sementara dan tingginya nilai bunga
deposito akan bersaing dengan tingginya nilai inflasi, perlu diingat pada kondisi
normal bunga deposito yang diterima harus dikurangi dengan pajak sebesar 15 %
dan tingginya nilai inflasi ± 1 5 % serta depesiasi mata uang rupiah terhadap dolar
± 5 %.
Orang merasa aman memiliki tanah dan yakin harganya akan terus
meningkat, pada kenyataannya dalam kondisi ekonomi yang sulit harga properti
tidak membaik bahkan sangat sulit untuk dijual, apalagi hanya sebagian saja yang
ingin dijual. Emas bersifat lebih fleksibel dan dapat dijual setiap saat sebagian
atau seluruhnya dengan nilai investasi yang baik.
1.2.2.4 Standar karat perhiasan emas
Kandungan kadar emas dinilai menurut standar internasional dalam
satuan yang disebut karat. Nilai standar emas ini dimasyarakatkan kembali secara
internasional dari London, Inggris dengan campur tangan Winston Churchill,
yang di tahun 1925 menjabat Chancelor of the Exchequer. Sebenarnya Inggris
sebagai negara adidaya pada saat itu secara tak resmi sudah memberlakukan nilai
tukar barang dengan emas sejak tahun 1717 yang diprakarsai oleh Sir Isaac
Newton. Kerajaan tersebut baru menetapkan standar nilai emas sejak berakhirnya
8
perang Napoleon (1821) yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain pada
tahun 1870-an.
Emas mumi dinilai memiliki kandungan kadar maksimal, yakni 24 K
(karat). Kandungan kadar yang lebih rendah diperoleh melalui campuran logam
emas dan logam lain yang digunakan (alloy).
Standar internasional adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Standar karat perhiasan emas Sumber: Yang penting tentang emas, 1996.
Karat
24 K 22 K 18K 14 K 10 K
Kandungan Emas
100% 91,65 % 7 5 % 58,3 % 41,6%
Tanda Kemurnian
999,9 916,5 750 583 416
1.2.2.5 Warna perhiasan emas
Warna perhiasan emas tidak menentukan tinggi rendahnya kadar emas
dalam suatu perhiasan. Campuran logam lain dalam sebuah perhiasan menentukan
karat kekerasan perhiasan serta warna perhiasan, umumnya logam yang
digunakan adalah : tembaga dan perak, contohnya perhiasan emas 18 K dapat
dibuat berbagai macam warna sesuai daftar dibawah ini:
Tabel 1.2 Warna emas Sumber: Yang penting tentang emas, 1996.
Emas (AU)
75%
75%
75%
75%
Perak (AG)
9 %
16%
4,5 %
15%Palladium + 5 %
Platinum
Tembaga (CU)
16%
9%
20,5 %
5 % Seng
Warna Alloy
Merah Muda
Kuning Pucat
Merah
Putih
9
1.2.2.6 Finishing (polesan) perhiasan anas
Finishing atau polesan adalah pekerjaan akhir untuk membentuk
permukaan perhiasan emas dengan pola atau desain yang menarik. Finishing ini
semakin lama menjadi semakin canggih dan bervariasi, dilakukan baik dengan
tangan maupun dengan mesin. Berbagai macam polesan yaitu:
• High Polish: polesan yang menghasilkan kilau permukaan yang mengkilat
seperti kaca.
• Satin Finish: membentuk permukaan berbutir-butir dalam garis-garis paralel,
hasilnya tidak terlalu mengkilat.
• Matte: hasil polesan menyerupai beludru, tanpa kilau, berkesan lembut.
• Etched: hasil kerja tangan atau mesin yang membentuk goresan sebagai desain
pada permukaan.
• Brushed: finishing hasil polesan sikat kawat yang kaku, dan membentuk pola
garis-garis lurus atau lengkung.
• Florentine: tatahan garis-garis yang saling-silang, dengan hasil goresan yang
agak dalam.
• Hammered: pola permukaan yang diperoleh dengan alat pukul langsung pada
permukaan. hasil pola yang diperoleh tergantungukuran mata alat yang
digunakan.
• Engraved: disain dalam bentuk ukiran pada permukaan dengan alat yang
matanya tajam.
• Diamond Cut: pola diperoleh melalui irisan-irisan halus, membentuk
permukaan yang bersegi-segi seperti irisan berlian.
10
• Filigree: pola pada permukaan merupakan hasil cetak lilitan kawat halus. Pola
yang dihasilkan halus dan rumit, biasanya dibingkai dengan kerangka.
• Diamond laser: hasil kerja alat tatah yang menggunakan mata tatah intan.
• Granulated: penempelan butir-butir partikel emas di atas permukaan dengan
bantuan proses pemanasan.
• Enameled: dilakukan dengan meleburkan kaca warna-warni pada permukaan.
• Embossed: menghasilkan disain yang timbul pada permukaan.
1.2.2.7 Menguji kadar perhiasan emas
Kadar emas dalam suatu perhiasan dapat diuji dengan cara berikut:
• Cara tradisional dengan batu gosok (touchstone)
• Menghitung berat jenis emas dengan timbangan air.
• Cara fire assay (peleburan total)
Kadar emas pada umumnya diuji dengan cara kesatu dan dapat dilakukan
ditoko-toko emas atau Perum Pegadaian. Cara ketiga dilakukan untuk tes kadar
emas dalam jumlah banyak. Hasil yang lebih baik dapat diperoleh dengan cara
ketiga, tetapi akan merusak bentuk perhiasan karena dilebur.
1.3 Pemahaman pusat perdagangan dan pameran perhiasan emas di
Surabaya
Sub bab ini akan menjelaskan mengenai berbagai macam perdagangan dan
pameran serta Kota Surabaya.
11
1.3.1 Pemahaman perdagangan
Secara umum kegiatan perdagangan dapat dibedakan menjadi tiga
klasifikasi, yaitu:12
• Pusat perbelanjaan atau pertokoan
Pusat perbelanjaan adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
barang-barang yang diusahakan oleh perorangan atau badan hukum swasta
pada gedung tertutup, termasuk toko serba ada, pasar swalayan dan
sejenisnya. Pusat perbelanjaan ini dibagi menjadi dua skala kegiatan:
perdagangan besar atau grosir dan perdagangan eceran.
• Pasar
Pasar mempunyai beberapa klasifikasi seperti yang tertuang dalam Perda
Kotamadya Dati II Surabaya No.4 tahun 1985 yang antara lain: pasar grosir,
pasar wilayah, pasar distrik, pasar lingkungan, pasar darurat, pasar khusus.
• Restaurant atau rumah makan
1.3.2 Pemahaman pameran
1.3.2.1 Pameran berdasarkan sifatnya
Pameran berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi:
• Pameran murni
Pameran ini merupakan pameran yang dalam masa penyelenggaraannya tidak
disertai dengan penjualan, penjualan dilakukan setelah selesai masa pameran.
Sifat pameran ini lebih menekankan pengenalan jenis produksi baru yang
12 Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya, Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya 2005.
12
belum ada di pasaran dan relatif membutuhkan masa penyelenggaraan yang
lebih singkat dibandingkan pameran penjualan, biasanya berkisar 3 - 7 hari.
Sasaran pameran tersebut tidak menuntut pengunjung yang sebanyak
mungkin, tetapi lebih menekankan pada potensi buyers tentang barang
pameran. Suasana pameran murni sebaiknya cukup tenang dan teratur sesuai
sifat pameran tersebut.
• Pameran penjualan
Pameran ini merupakan pameran yang disertai penjualan dan masa
penyelenggaraannya membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 2 - 4
minggu, karena memperhitungkan faktor pengembalian modal sewa stand dan
sedapat mungkin memperoleh keuntungan dalam penyelenggaraan pameran.
Suasana pameran ini biasanya meriah dengan pengunjung sebanyak mungkin.
• Pameran pembangunan
Pameran ini merupakan pameran yang sifatnya informati£ terutama mengenai
program pemerintah.
1.3.2.2 Pameran berdasarkan macam-macam barang yang dipamerkan
Pameran berdasarkan macam-macam barang yang dipamerkan dibedakan
menjadi antara lain:
• Pameran umum (general exhibition)
Pameran ini merupakan pameran yang memperagakan segala macam barang
jenis produksi.
• Pameran khusus (specialized exhibition)
13
Pameran ini merupakan pameran yang hanya memperagakan barang-barang
yang termasuk dalam suatu kategori jenis produksi tertentu.
• Pameran tunggal (solo exhibition)
Pameran ini merupakan pameran yang diselenggarakan oleh satu orang atau
perusahaan.
1.3.3 Pemahaman tentang Surabaya
Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta sebagai pusat
perdagangan dan pusat komunikasi antar bangsa. Surabaya dengan jumlah
penduduk 2.473.272 jiwa tahun 1990,n memiliki potensi untuk dapat lebih
berkembang. Produk domestik regional bruto Kotamadya Surabaya tahun 1991
pada bidang perdagangan besar dan eceran berjumlah 1.0221.141,35 juta rupiah.14
Berdasarkan master plan 2000, Surabaya juga berfungsi sebagai kota
INDAMARDI, dimana fungsinya adalah sebagai:
• Pusat pemerintahan lokal dan regional propinsi Jawa Timur sehingga Kota
Surabaya menjadi orientasi propinsi Jawa Timur.
• Pusat industri, berkaitan dengan pengembangan peningkatan serta pemasaran
hasil karya industri.
• Pusat perdagangan, berkaitan dengan transaksi jual beli.
• Pusat maritim, berkaitan dengan transportasi laut.
• Pusat pendidikan, berkaitan dengan pengetahuan masyarakat.
13 Kantor Statistik Kotamadya Surabaya, Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Penduduk Tahun 1990. 14 Biro Pusat Statistik Jakarta, Buletin Ringkas BPS Februari 1993.
14
Kota Surabaya dapat diklasifikasikan sebagai kota metropolitan, hal ini
didukung dengan tanda-tanda adanya satu kesatuan wilayah urban. Penduduk
yang telah mengarah pada pusat bisnis yang tidak hanya berskala regional di Jawa
Timur, tetapi juga dalam kerangka regional Indonesia bagian timur atau sub-
nasional. Semuanya ini menunjukkan bahwa perkembangan Kota Surabaya dapat
diklasifikasikan ke arah kota metropolitan.
1.3.4 Pemahaman pameran di Surabaya
Kegiatan pameran dagang erat kaitannya dengan perdagangan dan industri
terutama industri non-migas sehingga dapat disimpulkan bahwa pusat pameran
sebaiknya berdekatan atau berada di daerah pusat perdagangan atau fasilitas
uraum, karena hal ini akan terlihat lebih relevansi.
Tujuan utama dari kegiatan pameran ini adalah memperkerialkan dan
mengembangkan hasil produksi perhiasan emas dari daerah Surabaya, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mutu perhiasan yang diproduksi.
Makin berkembangnya sektor industri makin meningkat pula kebutuhan
pemasaran, maka dari itu disadari kebutuhan akan tempat pameran perhiasan
emas ini sangat penting.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui ada beberapa tempat
penyelenggaraan pameran perhiasan emas yang telah dilakukan di Surabaya,
antara lain:
• Di Hotel Shangri-La, Jalan May. Jend. Sungkono no. 120, Surabaya pada 8-11
November 1996 yaitu pameran perhiasan yang pertama.
15
• Di Hotel Shangri-La, Jalan May. Jend. Sungkono no. 120, Surabaya pada 10-
13 Oktober 2000 yaitu pameran perhiasan yang kedua.
• Di Hotel Sheraton, Jalan Embong Malang no. 25-31, Surabaya pada 23-27
Mei 2001 yaitu pameran perhiasan oleh Felice Jewellery & Diamonds.
Pengamatan terhadap pameran yang dilakukan maka dapat dirumuskan bahwa
pada kegiatan pameran yang ada di Surabaya diadakan pada lokasi yang tidak
tetap, dilakukan pada waktu tertentu saja atau berkala. Kegiatan pameran
dilakukan di hotel dengan alasan keamanan lebih terjamin dan mempunyai kesan
mewah walaupun tempat tersebut tidak sesuai dengan fungsi kegiatan yang
dilakukan.
Pertemuan seperti rapat antar pedagang emas dilakukan di ruang pertemuan
hotel dan restoran, untuk melakukan transaksi dagang setelah pameran dilakukan
di perusahaan yang bersangkutan. Hal ini tentunya akan menjadi suatu hambatan
bagi perkembangan usaha perdagangan dan industri di Surabaya untuk menuju ke
arah internasional yang menuntut tercapainya efisiensi kerja, waktu, tempat,
transportasi, dan berbagai kemudahan lainnya serta pelayanan yang cepat dan
tepat.
1.4 Tujuan, sasaran, dan manfaat
Sub bab ini menjelaskan kegunaan, tujuan, sasaran, dari proyek.
1.4.1 Tujuan proyek
Tujuan yang akan dicapai adalah :
1(>
• Meningkatkan kuantitas ekspor perhiasan dari daerah Surabaya dan sekitarnya
melalui pameran.
• Meningkatkan konsumsi perhiasan oleh masyarakat sebagai salah satu
investasi yang aman.
• Mengembangkan industri perhiasan yang berdampak pada penyerapan tenaga
kerja dan peningkatan pendapatan daerah.
• Menampilkan dan menghadirkan citra arsitektur yang dapat mencerminkan
suatu kegiatan didalamnya.
1.4.2 Sasaran proyek
Sasaran proyek yaitu:
• Sasaran pada sektor perekonomian
Sasarannya meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah pada khususnya
dan negara pada umumnya dalam bentuk devisa negara dan kepercayaan luar
negeri terhadap Indonesia.
• Sasaran pada sektor perindustrian
Sasarannya neningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perhiasan agar
mampu bersaing di pasaran internasional serta mendorong bergeraknya
industri-industri lainnya.
• Sasaran pada sektor sosial
Sasarannya meningkatkan taraf hidup masyarakat disaat ekonomi belum pulih
dari krisis melalui penyerapan tenaga kerja.
• Sasaran pada sektor binaan lingkungan
17
Sasarannya menciptakan suatu arsitektur yang dapat saling berinteraksi
dengan lingkungannya sehingga akan tercipta suatu lingkungan yang
terintegrasi dengan baik.
1.4.3 Manfaat proyek
1.4.3.1 Manfaat proyek bagi pengusaha
Manfaat proyek bagi pengusaha:
• Mengenalkan produksi perhiasan pada masyarakat dalam dan luar negeri.
• Membuka hubungan kerjasama dengan pengusaha dari daerah dan negara lain.
• Mengetahui perkembangan selera pasar, mutu produk yang dikehendaki.
1.4.3.2 Manfaat proyek bagi masyarakat
Manfaat proyek bagi masyarakat:
• Memudahkan masyarakat dalam mencari perhiasan yang dikehendaki dengan
kuabtas terjamin.
• Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi yang benar berkaitan
dengan perhiasan.
1.4.3.3 Manfaat proyek bagi pemerintah
Manfaat proyek bagi pemerintah:
• Untuk mempromosikan hasil produksi perhiasan dalam negeri.
• Untuk mengawasi kemajuan dan inovasi baru di bidang perdagangan
perhiasan demi peningkatan devisa negara.
1.5 Lingkup pelayanan dan batasan proyek
Sub bab ini akan menjelaskan mengenai lingkup pelayanan dan batasan
proyek supaya pembahasan tetap terfokus dan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
1.5.1 Lingkup pelayanan
Pelayanan yang ditonjolkan pada proyek ini meliputi kegiatan
perdagangan, memamerkan produk dan terobosan baru, memberi informasi
mengenai peluang bisnis maupun kerjasama
1.5.2 Batasan proyek
Batasan proyek untuk lebih mempertajam batasan pembahasan perencanaan
dan perancangan proyek ini, yaitu:
• Disiplin ilmu arsitektur yang merupakan dasar perencanaan dan pembahasan
desain.
• Semua data yang diperoleh di dalam survey dianggap relevan dan benar,
sedangkan data yang kurang jelas akan diselesaikan dengan asumsi dan
perbandingan.
• Lokasi proyek terletak di Surabaya sesuai dengan RDTRK Surabaya, Master
Plan Surabaya 2000 serta RTRW Surabaya 2005.