LATAR BELAKANG GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM di INDONESIA

31
LATAR BELAKANG GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM di INDONESIA Pada abad ke XIII M agama Islam mulai masuk ke Indonesia, dan ada yang berpendapat bahwa penyebaran Islam pertama kali dilakukan oleh para pedagang dan mubaligh dari Gujarat-India. Sekarang jumlah umat Islam di Indonesia merupakan yang paling besar dibandingkan umat Islam di negara-negara lain di dunia ini oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa umat Islam di Indonesia mempunyai peranan yang penting bagi bangsa-bangsa dan negara- negara Islam lainnya. Lebih-lebih di Indonesia sendiri, umat Islam merupakan mayoritas penduduk dan mereka bertebaran di segenap pelosok tanah air serta banyak yang berkumpul dalam berbagai organisasi sosial, pendidikan, keagamaan, ekonomi, dan politik. Semenjak datangnya Islam di Indonesia yang disiarkan oleh para mubaligh khususnya di Jawa oleh Wali Sanga atau Sembilan Wali Allah hingga berabad-abad kemudian, masyarakat sangat dijiwai oleh keyakinan agama, khususnya Islam. Sejarah telah mencatat pula, bahwa Islam yang datang di Indonesia ini sebagiannya dibawa

Transcript of LATAR BELAKANG GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM di INDONESIA

LATAR BELAKANG GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM di INDONESIA

 

Pada abad ke XIII M agama Islam mulai masuk ke Indonesia, dan ada

yang berpendapat bahwa penyebaran Islam pertama kali dilakukan

oleh para pedagang dan mubaligh dari Gujarat-India. Sekarang

jumlah umat Islam di Indonesia merupakan yang paling besar

dibandingkan umat Islam di negara-negara lain di dunia ini oleh

karena itu, dapat dikatakan bahwa umat Islam di Indonesia

mempunyai peranan yang penting bagi bangsa-bangsa dan negara-

negara Islam lainnya. Lebih-lebih di Indonesia sendiri, umat

Islam merupakan mayoritas penduduk dan mereka bertebaran di

segenap pelosok tanah air serta banyak yang berkumpul dalam

berbagai organisasi sosial, pendidikan, keagamaan, ekonomi, dan

politik.

Semenjak datangnya Islam di Indonesia yang disiarkan oleh para

mubaligh khususnya di Jawa oleh Wali Sanga atau Sembilan Wali

Allah hingga berabad-abad kemudian, masyarakat sangat dijiwai

oleh keyakinan agama, khususnya Islam. Sejarah telah mencatat

pula, bahwa Islam yang datang di Indonesia ini sebagiannya dibawa

dari India, dimana Islam tidak lepas dari pengaruh Hindu.

Campurnya Islam dengan elemen-elemen Hindu menambah mudah

tersiarnya agama itu di kalangan masyarakat Indonesia, terutama

masyarakat Jawa, karena sudah lama kenal akan ajaran-ajaran Hindu

itu.

Sebagian besar tersiarnya Islam di Indonesia adalah hasil

pekerjaan dari Kaum Sufi dan Mistik. Sesungguhnya adalah Sufisme

dan Mistisisme Islam, bukannya ortodoksi Islam yang meluaskan

pengaruhnya di Jawa dan sebagian Sumatera. Golongan Sufi dan

Mistik ini dalam berbagai segi toleran terhadap adat kebiasaan

yang hidup dan berjalan di tempat itu, yang sebenarnya belum

tentu sesuai dengan ajaran-ajaran tauhid.

Sebelumnya, masyarakat sangat kuat berpegang teguh pada Agama

Hindu dan Budha. Setelah kedatangan Islam, mereka banyak

berpindah agama secara sukarela. Tetapi sementara itu mereka

masih membiasakan diri dengan adat kebiasaan lam, sehingga

bercampur-baur antara adat kebiasaan Hindu-Budha dengan ajaran

Islam. Hal tersebut berlangsung dari abad ke abad, sehingga sulit

dipisahkan antara ajaran Islam yang murni dengan tradisi

peninggalan Hindu atau peninggalan agama Budha. Dan tidak sedikit

tradisi lama berubah menjadi seakan-akan “Tradisi Islam”. Seperti

kebiasaan menyelamati orang yang telah mati pada hari ke:7, 40, 1

tahun dan ke 1000-nya serta selamatan pada bulan ke-7 bagi orang

yang sedang hamil pertama kali, mengkeramatkan kubur seseorang,

meyakini benda-benda bertuah dan sebagainya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AWAL KELAHIRAN GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM di INDONESIA

 

Melihat keadaan di lapangan bahwa pengamalan agama Islam di

Indonesia yang masih banyak bercampur dengan tradisi Hindu-Budha

tersebut dan jelas sekali merusak kemurnian ajarannya, maka

tampillah beberapa ulama mengadakan pemurnian dan pembaharuan

faham keagamaan dalam Islam. Pada mulanya lahir Gerakan Padri di

daerah Minangkabau yang dipelopori oleh Malim Basa, pendiri

perguruan di Bonjol, yang kemudian dikenal dengan sebutan Imam

Bonjol. Sejak kembali dari Mekah, Imam Bonjol melancarkan

pemurnian aqidah Islam seperti yang telah dilakukan oleh gerakan

Wahabi di Mekah. Karena kaum tua yang masih sangat kuat berpegang

teguh pada adat menentang dengan keras terhadap gerakan Imam

Bonjol maka timbulah perang Padri yang berlangsung antara tahun

1821-1837.

Pemerintahan Kolonial Belanda, sesuai dengan politik induknya

“Devide et empera” akhirnya membantu kaum adat untuk bersama-sama

menumpas kaum pembaharu. Sungguh pun kaum militer Padri dapat

dikalahkan, tetapi semangat pemurnian Islam dan kader-kader

pembaharu telah ditabur yang kemudian pada kenmudian hari banyak

meneruskan usaha dan perjuangan mereka. Diantaranya, Syekh Tohir

Jalaludin, setelah kembali dari Mekah dan Mesir bersama-sama

dengan Al Khalili mengembangkan semangat pemurnian Agama Islam

dengan menerbitkan majalah Al Imam di Singapura.

Pada saat itu juga, di Jakarta berdiri Jami’atul Khair pada tahun

1905, yang pada umumnya beraggotakan peranakan Arab. Organisasi

Jami’atul Khair ini dinilai sangat penting karena dalam

kenyataanya dialah yang memulai dalam bentuk organisasi dengan

bentuk modern dalam masyarakat Islam (dengan anggaran dasar,

daftar anggota yang tercatat, rapat-rapat berkala) dan mendirikan

suatu sekolah dengan cara-cara yang banyak sedikitnya telah

modern. Di bawah pimpinan Syekh Ahmad Soorkati, Jami’atul Khair

banyak mengadakan pembaharuan dalam bidang pengajaran bahasa

Arab, pendidikan Agama Islam, penyiaran agama, dan banyak

berusaha mewujudkan Ukhuwah Islam.

Sementara itu, banyak tumbuh dan lahir gerakan pembaharuan dan

pemurnian Agama Islam di beberapa tempat di Indonesia, yang satu

sama lain mempunyai penonjolan perjuangan dan sifat yang berbeda-

beda. Akan tetapi, secara keseluruhan mereka mempunyai cita-cita

yang sama dan tunggal yaitu “Izzul Islam wal Muslimin” atau kejayaan

Agama Islam dan Kaum Muslimin. Di antara gerakan-gerakan tersebut

adalah: Partai Sarekat Islam Indonesia, Muhammadiyah, Persatuan

Islam, dan Al Irsyad.

Gerakan-gerakan tersebut, umumnya terbagi dalam dua golongan

yaitu Gerakan Modernis dan Gerakan Reformis. Yang dimaksud dengan

Gerakan Modernis ialah gerakan yang menggunakan organisasi

sebagai alat perjuangannya. Jadi semua Gerakan Islam tersebut

dapat digolongkan sebagai gerakan Modernis. Sedangkan Gerakan

Reformis, berarti di samping gerakan ini menggunakan organisasi

sebagai alat perjuangannya, juga berusaha memurnikan Islam dan

membangun kembali Islam dengan pikiran-pikiran baru, sehingga

Islam dapat mengarahkan dan membimbing umat manusia dalam

kehidupan mereka. Misalnya: Muhammadiyah, Persatuan Islam, dan Al

Irsyad.

 

 

 

 

 

 

 

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM

 

A.     GERAKAN POLITIK ISLAM

1.     PARTAI SAREKAT ISLAM INDONESIA

Sebelum menjadi Sarekat Islam, pada mulanya berasal organisasi

dagang yang bernama Sarekat Dagang Islam. Didirikan pada 1911

oleh seorang pengusaha batik terkenal di Sala, yaitu Haji

Samanhudi. Anggota-anggotanya terbatas pada para pengusaha dan

pedagang batik, sebagai usaha untuk membela kepentingan mereka

dari tekanan politik Belanda dan monopoli bahan-bahan batik oleh

para pedagang Cina. Kemudian akibat pelarangan terhadap Sarekat

Dagang Islam oleh Residen Surakarta, maka pada 1912 kedudukannya

dipindah ke Surabaya dan namanya pun berganti menjadi Sarekat

Islam.

Sarekat Islam dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto. Dan

dibawah kepemimpinannya Sarekat Islam berkembang mewnjadi sebagai

organisasi besar dasn berpengaruh, anggota-anggotanya semakin

Banyak dan meliputi  seluruh lapisan masyarakat dan cabang-

cabangnya berdiri dimana-mana. Tujuannya diperluas, tidak saja

urusan dagang dan perekonomiannya, melainkan lebih luas dan besar

yaitu: menentang politik kolonial Belandadalam segala seginya

dengan menggunakan dasar perjuangan islam. Dengan tujuan tersebut

akhirnya Sarekat Islam memasuki bidang politik dan menginginkan

suatu pemerintahan yang bebas dari penjajahan Belanda.

Karena Sarekat Islam diselundupi oleh orang-orang komunis yang

tergabung dalam organisasi Indische Social Democratische

Vereniging (ISDV) pimpinan Sneevliet, seorang kader komunis yg

berasal dari negeri Belanda, akhirnya tak dapat mengelakkan diri

dari perpecacahan, dan menjadilah SI Putih SI Merah yang

beraliran komunis . Sarekat Islam Putih kemudian meningkatkan

diri menjadi satu organisasi politik Partai Sarekat Islam

Indonesia yang diresmikan pada tahun 1929.

2.     PARTAI ISLAM MASJUMI

Partai Islam Masjumi berdiri pada tanggal 7 November 1945 sebagai

hasil keputusan Muktamar Umat Islam Indonesia I yang berlangsung

di Yogyakarta (Gedung Madrasah Mualimin Muhammadiyah) pada

tanggal 7-8 November 1945. Kongres ini dihadiri oleh hampir semua

tokoh dari berbagai organisasi Islam dari masa sebelum perang

serta pada masa pendudukan Jepang, seperti Muhammadiyah,

Nahdlatul Ulama, Sarekat Islam, al-Wasliyah, Persis, al-Irsyad,

serta tokoh intelektual muslim yang pada zaman Belanda aktif

dalam Jong Islamiten Bond dan Islam Study Club dan sebagainya.

Dalam kongres tersebut disepakati dan diputuskan untuk mendirikan

Majlis Syura Pusat bagi umat Islam Indonesia.

Sesungguhnya Partai Masjumi ini merupakan kelanjutan dari

kegiatan politik organisasi Islam pada akhir zaman penjajah

Belanda yang dikenal dengan nama MIAI (Majlis Islam A’la

Indonesia). MIAI adalah suatu wadah federasi dari semua

organisasi Islam, baik yang bergerak dalam bidang politik praktis

maupun yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan yang

didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya atas

inisiatif KH Mas Masyur (Muhammadiyah), KH Wahab Hasbullah (NU),

dan Wondo Amiseno (Sarekat Islam). Kemudian pada masa pendudukan

Jepang gabungan gerakan Islam yang juga bersifat federasi semacam

MIAI ini dinamakan Majlis Syura Muslimin Indonesia (Masjumi).

Partai Masjumi yang mencanangkan tujuannya dengan rumusan

“Terlaksananya syari’at Islam dalam kehidupan orang-seorang, masyarakat, dan

Negara Republik Indonesia” dalam kiprah politiknya sepanjang masa

hidupnya, baik dalam bentuk program maupun kebijakan-kebijakan

partai menampakan sikap yang tegar, istiqomah, konsisten terhadap

prinsip-prinsip Islam yang bersumber pada Al-Qur’an maupun Al-

Hadits.

Politik yang dianut oleh Partai Masjumi adalah politik yang

menggunakan parameter Islam, artinya bahwa semua program atau

kebijakan partai harus terukur secara pasti dengan nilai-nilai

Islam. Ungkapan bahwa politik itu kotor, menurut keyakinan Partai

Masjumi tidak mungki  terjadi manakala sikap, langkah, dan pola

perjuangannya selalu berada di atas prinsip-prinsip ajaran Islam.

Masjumi mengakui terhadap realitas yang terjadi di tengah-tengah

arena politik bahwa politik itu memang kotor, kalau politik itu

didasarkan pada “politik bebas nilai” atau politik yang diajarkan oleh

Nicollo Machiavelli bahwa “tujuan menghalalkan semua cara”. Politik

Islam sebagaimana yang dianut oleh Partai masjumi adalah politik

yang mengharamkan tujuan yang ditempuh dengan semua cara. Islam

mengajarkan bahwa “Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara-cara yang baik

pula”.

Pada tanggal 15 Desember 1955 diadakan Pemilu, Partai Masjumi

mendapatka 57 kursi di pemerintahan. Akan tetapi karena Bung

Karno termakan oleh bujukan dari Komunis sehingga pada tanggal 17

Agustus 1960 mengeluarka Surat Keputusan (SK) Presiden Nomor 200

tahun 1960 untuk membubarkan Partai Islam Masjumi dari pusat

sampai ranting di seluruh wilayah NKRI. Pada tanggal 13 September

1960 DPP Masjumi membubarkan Masjumi dari pusat sampai ke

ranting-rantingnya.

 

B.     GERAKAN SOSIAL KEMASYARAKATAN ISLAM

Merupakan gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar yang dalam

ajarannya konsisten berpegang pada :

1. Kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah secara murni.

2. Membuka pintu ijtihad selebar-lebarnya kepada siapa pun yang

telah berhak melakukannya.

3. Mengamalkan ajaran Islam secara konsisten, bersih dari segala

kemusyrikan, khurafat, bid’ah, dan taqlid

Contoh: Gerakan Al Islah wal Irsyad, Persatuan Islam dan

Muhammadiyah

1.     MUHAMMADIYAH

Sejak tahun 1905, Kyai Haji Ahmad Dahlan telah banyak melakukan

dakhwah dan pengajian-pengajian yang berisi faham baru dalam

islam dan menitik beratkan pada segi alamiyah. Baginya, Islama

adalah agama amal, suatau agama yang mendorong umatnya untuk

banyak melakukan kerja dan berbuat sesuatu yang bermanfaat.

Dengan bekal pendalaman beliau terhadap Al- Qura’an dan sunannah

Nabi, sampai pada pendirian dan tindakana yang banyak bersifat

pengalaman Islam dalam kehidupan nyata.

Dari kajian – kajian Kyai Haji Ahmad Dahlan ,akhirnya timbul

pertanyaan kenapa banyak gerakan-gerakan islamyang tidak berhasil

dalam usahanya? Hal ini tidak lain di sebabkan banyak orang yang

bergerak dan berjuang tetapi tidak berilmu luas serta sebaliknya

banyak orang yang berilmu akan tetapi tidak mau mengamalkan

ilmunya.

Atas dasar keyakinannya itulah, Kyai Haji Ahmad Dahlan ,pada

tahun 1991 mendirikan “sekolah Muhammadiyah” yang menempati

sebuah ruangan dengan meja dan papan tulis. Dalam sekolah

tersebut, di masukkan pula beberapa pelajaran yang lazim di

ajarkan di sekolah-sekolah model Barat, seperti Ilmu Bumi, Ilmu

Alam, Ilmu Hayat dan sebagainya. Begitu pul;a di perkenalkan

cara-cara baru dalam pengajaran ilmu-ilmu keagamaan sehingga

lebih menarik dan lebih menyerap. Dengan murid yang tidak begitu

banyak,jadilah sekolah Muhammadiyah tersebut sebagai tempat

persemaian bibit-bibit pembaruan dalam Islam Indonesia.

Dan sebagai puncaknya berdirilah gerakan Muhammadiyah pada

tanggal 8 Dzulhijjah 1330 yang bertepatana dengan tanggal 18

November 1992, yang di dalam Anggaran Dasarnya yang pertama kali

bertujuan: “ Menyebarkan Pengajarn Kanjeng Nabi Muhammad SAW

kepada penduduk bumi putera,di dalam residensi yogyakarta” serta

“ Memajukan hal agama Islam kepada sekutu-sekutunya.

2.     AL-IRSYAD

Dalam jami’at khair, timbul suatu perbedaan pendapat yang cukup

tajam, terutama persoalan “kafa’ah”, yaitu sah tdaknya golongan

Arab keturunan Sayid (keluarga Nabi) kawin dengan golongan

lainnya. Dalam hal ini Syeh Sukarti berpendapat boleh,dan tetap

kufu atau seimbang. Ia mengemukakan alasan dengan ayat Al-Qur’an

bahwa: “yang paling mulia diantara kamu sekalian di sisi Allah

adalah yang paling taqwa” (Al Hujarat 13). Selain itu terdapat

banyak bukti bahwa para sahabat kawin satu sama lain tanpa

memandang keturunan Sayyid atau tidaknya. Ternyata pendapat ini

menimbulkan ketidaksenangan golongan Arab seketurunan dengan

Syaidina Ali, keluarga Nabi, dan berakhir dengan perpecahan.

Kemudian Syekh Ahmad Sukati pada tahun 1914 mendirikan

perkumpulan Al Ishlah Wal Irsyad. Maksudnya ialah memajukan

pelajaran agama Islam yang murni di kalangan bangsa Arab di

Indonesia. Dan sebagai amaliyahnya berdirilah beberapa perguruan

Al-Irsyad di mana-mana, di antaranya pada tahun 1915 di jakarta.

Selain itu banyak bergerak dalam bidang sosial dan dakwah Islam

dengan dasar Al-Qur’an dan sunnah Rosul secara murni dan

konsekuen.

3.     PERSATUAN ISLAM

Persatuan Islam (Persis) didirikan di Bandung pada 17 September

1923 oleh K.H. Zamzam, seorang ulama berasal dari Palembang.

Persis beeertujuan mengembalikan kaum muslimin kepada pimpinan

AL-Qur’an dan sunnah Nabi dengan jalan mendirikan madrasah-

madrasah, pesantren dan tabliqh pidato ataupun tulisan. Selain

itu, menerbitkan pula majalah yang cukup menonjol pada zamannya,

yaitu “Pembela Islam” dan majalah Al Muslimin.

Persis sangat menonjol dalam usahanya memberantas segala macam

bid’ah dan khufarat , dengan cara-cara radikal dan tidak

tanggung- tanggung. Lebih-lebih setelah Persis berda dalam

kepemimpinan ustadz A. Hasan, yang terkenal tajam pena dan

lidahnya menegakkan kemurnian agama, maka Persis semakin hari

semakin bertambah luas dan berkembang. Diantara alumni pendidikan

Persis yang terkemuka adalah M.Natsir, seorang tokoh cendikiawan

dan pemimpin Islam Indonesia yang juga pernah menjadi Perdana

Menteri RI dan menduduki jabatan-jabatan penting dalam Lembaga

Islam International.

Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia

A.    Bentuk-Bentuk Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia

Islam telah mengalami sejumlah pergerakan kebangkitan kembaliyang cukup besar dalam dua abad terakhir, dimulai dengan gerakanwahabiah yang dipimpin oleh Ibn’Abd-al-Wahhab pada abad ke-18 di Arab.Sementara suatu dorongan moral dan spiritual umum seperti yang ada dibalik Wahabisme masih tetap berpengaruh selama abad ke-19 di Afrikadan anak benua India, ketika itu pula pergerakan intelektual yang kuatlahir selama pertengahan terakhir abad ke-19 (Azra, 1985, p. 20). Halini pula yang membawa pengaruh besar dalam pergerakan pembaharuandalam dunia Islam yang ada di negara-negara muslim khususnya Indonesiayang mengalami gerakan moderenisme dalam Islam.

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia menurut tidaklah dimulaipada tahun 1911 dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam atau juga tahun1912 dengan berdirinya Muhammadiyah bukan juga tahun 1906 denganterbitnya majalah Al-Iman dan ada juga lembaga pendidikan yangdidirikan tahun 1905 di jakarta dengan nama Jami’at Khair (Noer, 1980,hal. xi). Hal ini memang benar karena tahun-tahun yang tercantumdiatas merupakan tahun resmi berdirinya organisasi, berdirinya sekolahmaupun terbitnya majalah Islam. Namun, untuk awal gerakan entah berupaajakan maupun anjuran dalam pembaharuan Islam telah jauh terjadisebelum itu.

Perkembangan gerakan Islam di Indonesia berkembang dengan pesattidak terlepas dari keadaan situasi politik dunia yang memanas, padaawalnya gerakan pembaharuan Islam ini timbul akibat pemikiranJamaludin al-Afgani mengenai Pan-Islamisme atau pembaharuan dalamIslam untuk menjadikan satu dalam kekuatan.

Perkembangan Pan-Islamisme itu sendiri mencuat ke permukaansekitar awal abad ke-20 akibat kemunduran dunia Islambsmentara duniabarat mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Tentu saja perkembangan pergerakan yang terjadi di dunia Islamini mendorong Indonesia juga untuk ikut bagian dalam gerakanpebaharuan ini. Selain di Indonesia pengaru dari pemikiran pembaharuanIslam ini juga sampai ke negara-negara Islam lainnya sperti Mesir,Libya, Irak, Iran dan Pakistan.

Sementara itu, banyak tumbuh dan lahir gerakan pembaharuan danpemurnian Agama Islam di beberapa tempat di Indonesia, yang satu samalain mempunyai penonjolan perjuangan dan sifat yang berbeda-beda. Akantetapi, secara keseluruhan mereka mempunyai cita-cita yang sama dantunggal yaitu “Izzul Islam wal Muslimin” atau kejayaan Agama Islam dan KaumMuslimin. Di antara gerakan-gerakan tersebut adalah Sarekat Islam yangnantinya bertransformasi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia,Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama danPersatuan Islam (UMY, 2012).

Ada banyak bentuk pembaharuan dalam dunia Islam yang terjadisetelah perkembangan Islam yang mantap pula di Indonesia, hal ini didorong oleh sudah banyaknya golongan intelektual di kalangan rakyatIndonesia akibat diterapkannya politik etis oleh pemerintah kolonial.Pembaharuan Islam yang ada di Indonesia cukup menarik karena  Ada yangbergerak dalam bidang politik dan ada juga yang bergerak dalam sosialkemasyarakatan.

Gerakan-gerakan tersebut, umumnya terbagi dalam dua golonganyaitu Gerakan Modernis dan Gerakan Reformis. Yang dimaksud denganGerakan Modernis ialah gerakan yang menggunakan organisasi sebagaialat perjuangannya. Jadi semua Gerakan Islam tersebut dapatdigolongkan sebagai gerakan Modernis. Sedangkan Gerakan Reformis,berarti di samping gerakan ini menggunakan organisasi sebagai alatperjuangannya, juga berusaha memurnikan Islam dan membangun kembaliIslam dengan pikiran-pikiran baru, sehingga Islam dapat mengarahkandan membimbing umat manusia dalam kehidupan mereka (UMY, 2012). 

B.     GERAKAN POLITIK ISLAM1.    Sarekat Islam

Sebelum menjadi Sarekat Islam, pada mulanya berasal organisasi dagang yang bernama Sarekat DagangIslam. Didirikan pada 1911 oleh seorang pengusaha batik terkenal di Sala, yaitu Haji Samanhudi. Anggota-anggotanya terbatas pada para pengusaha dan pedagang batik, sebagai usaha untuk membela kepentingan mereka daritekanan politik Belanda dan monopoli bahan-bahan batik oleh para pedagang Cina. Kemudian akibat pelaranganterhadap Sarekat Dagang Islam oleh Residen Surakarta, maka pada 1912 kedudukannya dipindah ke Surabaya dannamanya pun berganti menjadi Sarekat Islam.

Sarekat Islam dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto. Dan dibawah kepemimpinannya Sarekat Islamberkembang mewnjadi sebagai organisasi besar dasn berpengaruh, anggota-anggotanya semakin Banyak dan meliputi seluruh lapisan masyarakat dan cabang-cabangnya berdiri dimana-mana. Tujuannya diperluas, tidak saja urusandagang dan perekonomiannya, melainkan lebih luas dan besar yaitu: menentang politik kolonial Belandadalamsegala seginya dengan menggunakan dasar perjuangan islam. Dengan tujuan tersebut akhirnya Sarekat Islammemasuki bidang politik dan menginginkan suatu pemerintahan yang bebas dari penjajahan Belanda.

Karena Sarekat Islam diselundupi oleh orang-orang komunis yang tergabung dalam organisasi IndischeSocial Democratische Vereniging (ISDV) pimpinan Sneevliet, seorang kader komunis yg berasal dari negeriBelanda, akhirnya tak dapat mengelakkan diri dari perpecacahan, dan menjadilah SI Putih SI Merah yang beralirankomunis . Sarekat Islam Putih kemudian meningkatkan diri menjadi satu organisasi politik Partai Sarekat IslamIndonesia yang diresmikan pada tahun 1929.

2.     Partai Islam MasjumiPartai Islam Masjumi berdiri pada tanggal 7 November 1945 sebagai hasil keputusan Muktamar Umat Islam

Indonesia I yang berlangsung di Yogyakarta (Gedung Madrasah Mualimin Muhammadiyah) pada tanggal 7-8 November1945. Kongres ini dihadiri oleh hampir semua tokoh dari berbagai organisasi Islam dari masa sebelum perangserta pada masa pendudukan Jepang, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Sarekat Islam, al-Wasliyah, Persis,al-Irsyad, serta tokoh intelektual muslim yang pada zaman Belanda aktif dalam Jong Islamiten Bond dan IslamStudy Club dan sebagainya. Dalam kongres tersebut disepakati dan diputuskan untuk mendirikan Majlis Syura Pusatbagi umat Islam Indonesia.

Sesungguhnya Partai Masjumi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan politik organisasi Islam pada akhirzaman penjajah Belanda yang dikenal dengan nama MIAI (Majlis Islam A’la Indonesia). MIAI adalah suatu wadahfederasi dari semua organisasi Islam, baik yang bergerak dalam bidang politik praktis maupun yang bergerakdalam bidang sosial kemasyarakatan yang didirikan pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya atas inisiatif KHMas Masyur (Muhammadiyah), KH Wahab Hasbullah (NU), dan Wondo Amiseno (Sarekat Islam). Kemudian pada masapendudukan Jepang gabungan gerakan Islam yang juga bersifat federasi semacam MIAI ini dinamakan Majlis SyuraMuslimin Indonesia (Masjumi).

Partai Masjumi yang mencanangkan tujuannya dengan rumusan “Terlaksananya syari’at Islam dalam kehidupan orang-seorang, masyarakat, dan Negara Republik Indonesia” dalam kiprah politiknya sepanjang masa hidupnya, baik dalam bentukprogram maupun kebijakan-kebijakan partai menampakan sikap yang tegar, istiqomah, konsisten terhadap prinsip-prinsip Islam yang bersumber pada Al-Qur’an maupun Al-Hadits.

Politik yang dianut oleh Partai Masjumi adalah politik yang menggunakan parameter Islam, artinya bahwasemua program atau kebijakan partai harus terukur secara pasti dengan nilai-nilai Islam. Ungkapan bahwa politikitu kotor, menurut keyakinan Partai Masjumi tidak mungki  terjadi manakala sikap, langkah, dan polaperjuangannya selalu berada di atas prinsip-prinsip ajaran Islam. Masjumi mengakui terhadap realitas yangterjadi di tengah-tengah arena politik bahwa politik itu memang kotor, kalau politik itu didasarkan pada “politikbebas nilai” atau politik yang diajarkan oleh Nicollo Machiavelli bahwa “tujuan menghalalkan semua cara”. Politik Islamsebagaimana yang dianut oleh Partai masjumi adalah politik yang mengharamkan tujuan yang ditempuh dengan semuacara. Islam mengajarkan bahwa “Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara-cara yang baik pula”.

Pada tanggal 15 Desember 1955 diadakan Pemilu, Partai Masjumi mendapatka 57 kursi di pemerintahan.Akan tetapi karena Bung Karno termakan oleh bujukan dari Komunis sehingga pada tanggal 17 Agustus 1960mengeluarka Surat Keputusan (SK) Presiden Nomor 200 tahun 1960 untuk membubarkan Partai Islam Masjumi daripusat sampai ranting di seluruh wilayah NKRI. Pada tanggal 13 September 1960 DPP Masjumi membubarkan Masjumidari pusat sampai ke ranting-rantingnya. 

B.     GERAKAN SOSIAL KEMASYARAKATAN ISLAM1.     Muhammadiyah

Sejak tahun 1905, Kyai Haji Ahmad Dahlan telah banyak melakukan dakhwah dan pengajian-pengajian yangberisi faham baru dalam islam dan menitik beratkan pada segi alamiyah. Baginya, Islama adalah agama amal,suatau agama yang mendorong umatnya untuk banyak melakukan kerja dan berbuat sesuatu yang bermanfaat. Denganbekal pendalaman beliau terhadap Al- Qura’an dan sunannah Nabi, sampai pada pendirian dan tindakana yang banyakbersifat pengalaman Islam dalam kehidupan nyata.

Dari kajian – kajian Kyai Haji Ahmad Dahlan ,akhirnya timbul pertanyaan kenapa banyak gerakan-gerakanislamyang tidak berhasil dalam usahanya? Hal ini tidak lain di sebabkan banyak orang yang bergerak dan berjuangtetapi tidak berilmu luas serta sebaliknya banyak orang yang berilmu akan tetapi tidak mau mengamalkan ilmunya.

Atas dasar keyakinannya itulah, Kyai Haji Ahmad Dahlan ,pada tahun 1991 mendirikan “sekolahMuhammadiyah” yang menempati sebuah ruangan dengan meja dan papan tulis. Dalam sekolah tersebut, di masukkanpula beberapa pelajaran yang lazim di ajarkan di sekolah-sekolah model Barat, seperti Ilmu Bumi, Ilmu Alam,Ilmu Hayat dan sebagainya. Begitu pul;a di perkenalkan cara-cara baru dalam pengajaran ilmu-ilmu keagamaansehingga lebih menarik dan lebih menyerap. Dengan murid yang tidak begitu banyak,jadilah sekolah Muhammadiyahtersebut sebagai tempat persemaian bibit-bibit pembaruan dalam Islam Indonesia.

Dan sebagai puncaknya berdirilah gerakan Muhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 yang bertepatanadengan tanggal 18 November 1992, yang di dalam Anggaran Dasarnya yang pertama kali bertujuan: “ MenyebarkanPengajarn Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumi putera,di dalam residensi yogyakarta” serta “Memajukan hal agama Islam kepada sekutu-sekutunya.

2. Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama merupakan salah satuorganisasi Islam besar lainnya di Indonesia. Organisasi iniberdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidangpendidikan, sosial, dan ekonomi. Keterbelakangan baik secaramental, maupun ekonomi yang dialami bangsaIndonesia, akibat penjajahan maupun akibat tradisi yang sudah menjadiadat kehidupan masyarakat Islam yang ada di Indonesia di Jawa khususnya telah menggugah kesadaran kaumterpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yangmuncul 1908tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagaijawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.

Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebutdengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada1916. Kemudianpada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran),sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan NahdlatutTujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. DenganadanyaNahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikanyang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.

Dalam menjalankan organisasinya Nahdlatul Ulama dalam Wikipedia memiliki tujuan utama yakni,menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalamwadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.     Persatuan IslamPersatuan Islam (Persis) didirikan di Bandung pada 17 September 1923 oleh K.H. Zamzam, seorang ulama

berasal dari Palembang. Persis bertujuan mengembalikan kaum muslimin kepada pimpinan AL-Qur’an dan sunnah Nabidengan jalan mendirikan madrasah-madrasah, pesantren dan tabliqh pidato ataupun tulisan. Selain itu,menerbitkan pula majalah yang cukup menonjol pada zamannya, yaitu “Pembela Islam” dan majalah Al Muslimin.Selain itu juga Persis memiliki tujuan lain yakni untuk memberikan pemahaman Islam yang sesuai dengan aslinyayang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang dianggapsudah tidak orisinil karena bercampur dengan budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak maumenggali Islam lebih dalam dengan membuka Kitab-kitab Hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanyaseperti Ahmad Hassan yang juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis mengenalkan Islam yanghanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits (sabda Nabi).

Persis sangat menonjol dalam usahanya memberantas segala macam bid’ah dan khufarat , dengan cara-cararadikal dan tidak tanggung- tanggung. Lebih-lebih setelah Persis berda dalam kepemimpinan ustadz A. Hasan, yangterkenal tajam pena dan lidahnya menegakkan kemurnian agama, maka Persis semakin hari semakin bertambah luasdan berkembang. Diantara alumni pendidikan Persis yang terkemuka adalah M.Natsir, seorang tokoh cendikiawan danpemimpin Islam Indonesia yang juga pernah menjadi Perdana Menteri RI dan menduduki jabatan-jabatan pentingdalam Lembaga Islam International.

Daftar Pustaka

Azra, H. N. (1985). Perkembangan Modern Dalam Islam . In F. Rahman, Gerakan Pembaharuan Dalam Islam Dewasa Ini (pp. 19-44). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Noer, D. (1980). Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES.

UMY, I. F. (2011). Retrieved from [online]http://immfkikumy.wordpress.com/2011/11/10/gerakan-pembaharuan-islam-di-indonesia/html. diakses tanggal 10 Mei 2012.

Wikipedia. (n.d.).Nahdlatul Ulama. [online] Retrieved from http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama. diakses tanggal 10 mei 2012.

BAB IPendahuluan

 1. Kata PengantarSegala pujian dan permohonan hanya ditujukan kepada Allah SWT yang ditangan-Nya lah islam dapat berjaya hinggaberabad-abad lamanya dan karena meninggalkan-Nya lah islam mengalami kemunduran. Shalawat serta salam kamisanjungkan kepada Nabi Muhammad SAWW, keluarganya yang suci dan sahabtnya yang terpilih, karena merekalahpembaharu pertama dalam Islam dan membekas hingga kini. Kami ingin berterima kasih kepada dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam, Bapak Dani Nurfajar yang telahmemberikan kami kesempatan untuk belajar dan menemukan hal-hal baru dalam ilmu dan pengetahuan. Kami jugaberterima kasih kepada seluruh komponen yang telah membantu terwujudnya makalah ini. Semoga dapat bergunasekarang maupun di masa mendatang. Amien. 2. Latar belakangSetelah islam mengalami kekalahan dalam perang salib, banyak yang terjadi kemunduran pada umat islam. Perubahanbesar pun terjadi pada Barat dari segala aspek, mulai dari ilmu pengetahuan hingga sistem kemiliteran. Baratdan islam menjadi dua sisi yang berlawanan karena masing-masing  memiliki dua perbedaan mencolok. Baratmengambil komponen-komponen penting dalam islam, tanpa meninggalkan sisa sedikitpun. Terbukti dengan pembakaranperpustakaan-perpustakaan islam dan perampasan buku-buku ilmu pengetahuan, hingga akhirnya islam memasuki erakegelapan. Umat muslim sedikit demi sedikit tersingkirkan dari pergerakan zaman, sampai pada akhirnya umatmuslim;sebagian dari mereka namun tidak semua, merasa bahwa hal yang terjadi pada islam ini berupa kemundurandan masa kegelapan haruslah diakhiri. Umat islam pun melakukan semacam ‘Renaisance’. Tapi bagi umat islam, tidak hanya ilmu yang dikedepankan, namunjuga dari segi keagamaan yang tentunya orang Barat tidak punya. Perlahan-lahan umat islam mulai menelitifaktor-faktor kemunduran dan komponen apa saja yang harus diperbaiki untuk kembali pada masa yang cerah. Satupersatu muncul tokoh-tokoh berpendidikan dari umat islam, mulai dari Jamaluddin Al-Afghani, Hasan Al-Banna,Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, sampai pada Sayyid ‘Amir Ali. Masing-masing dari mereka melakukan remedi atauperbaikan pada hampir seluruh komponen yang dapat membantu kembalinya kejayaan umat islam. Seperti membentukorganisasi yang berlandaskan keislaman untuk memperjelas tujuan umat muslim dalam berjuang melawan Barat danracun-racunnya. Hingga pada masa kini dampak dari pergerakan mereka masih tercermin dalam organisasi-organisasi islam yangbergerak untuk membela islam dan membangun generasi islam. Namun pembahasan pada makalah ini lebih pada ide-idedan pembaharuan yang dilakukan pada pembaharu tersebut, juga apa sumbangan nyata yang mereka berikan dan dapatkami manfaatkan hingga sekarang. 

BAB IIIsi

 1. A.    Latar Belakang Terjadinya Pembaharuan IslamMulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat islam , pada abad inilah daerah-daerah islam meluas diBarat melalui Afrika  Utara sampai Spanyol, di Timur melalui Persia sampai ke India.

Daerah-daerah ini tunduk karena kepada kekuasaan khalifah  yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudianDamskus dan terakhir di Bagdad. Dari situlah banyak lahir pemikir-pemikir hebat. Dari lahirnya pemikir dan paraulama besar itu, maka ilmu pengetahuan berkambang pesat sampai ke puncaknya, baik dalam bidang agama, non agamadan bidang kebudayaan lainya.Para pemikir dan ulama islam pada saat itu bukan hanya dapat mengislamisasikan pengetahuan-pengetahuan Persiakuno dan warisan-warisan Yunani, akan tetapi kedua kebudayaan itu di sesuaikan pula dengan kebutuhan danperkembangan pemikiran pada masa itu. Ilmu pengetahuan yang telah di tampung dan diolah oleh para pemikirislam.Pada abad selanjutnya pemikiran islam memasuki benua Eropa melalui Spayol dan Sisilia dan inilah yang menjadidasar ilmu yang menguasai alam pikiran Barat.Dipandang dari sisi sejarah dan kebudayaan maka tugas meme-lihara  dan menyebarkan ilmu pengetahuan tidaklahkecil nilainya dibanding mencipta ilmu pengetahuan. Jika tugas-tugas penelitian diadakan oleh Aristoteles,Galinus dan para ilmua lainnya tidak ditampung maka dunia akan miskin dengan ilmu. Puncak kemegahan dunia islamitu akhirnya menurun, islam mulai mengalami kemunduran pada abad ke-10 dan tenggelam berabad-abad lamanya.Faktor penyebab kemunduran umat islam:

Isu pintu ijtihad tertutup telah meluas dikalangan umat islam. Berpaling pikiran untuk menggali secaralangsung pada sumber  pertama dan utama, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Apabila mereka menemukan persoalanbaru, pikiran mereka hanya terpusat pada kepentingan mazhab. Praktek bermazhab dan ta’assuk terhadap mazhabtertentu sangat marak dilakukan. Karena itulah ilmu pengetahuan mulai berkurang, kehidupan berkelompok denganpengaruh negatifnya tersebar hampir disemua tempat di dunia islam.

Keutuhan umat islam dalam bidang politik mulai terpecah, kekuasaan khalifah menurun, masyarakat islam yangberbentuk persatuan dan kesatuan dalam seiman telah pindah. Tidak ada satu ikatan di dalamnya kecuali nama dantatanan. Umat Islam terpecah belah dan saling bermusuhan, masyarakat islam berubah dan kerajaan islam telahmewariskan kota-kota dan kerajaan yang telah bertikai selama berabad-abad, dalam sekejap mata sejarahkemanusiaan telah dirobek-robek oleh kelemahan strategi politik.

Adanya perang salib dibawah arahan gereja katolik Roma dan serbuan tentara barbar. Karena itu khalifah sebagailambang kesatuan politik umat islam hilang. Tentara salib ingin menguasai baitul maqdis untuk menyebarkanpengaruhnya dan mengajak bersatu dalam keyakinan.

 Masa kemunduran ini berlangsung berabad-abad lamanya hingga muncul gerakan yang dikumandangkan oleh pelopor-pelopor pembaharuan seperti Ibnu Taimiyah dengan muridnya Ibnu Al-Qoyyim, Muhammad Ibnu ‘Abdul Wahab, MuhammadIbnu Ali Sanusi Al-Kabir, dan lain-lain.Diantara yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan islam adalah:v  Paham tauhid yang dianut kaum muslimim yang bercampur dengan kebiasaan yang dipengaruhi oleh kelompok-kelompok, pemujaan terhadap orang-orang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.v  Sifat jumud membuat umat islam berhenti berpikir dan berusaha. Umat islam maju dikarenakan pada saat itumereka mementingkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu selama umat islam masih bersifat jumud dan tidak mauberpikir untuk berijtihad maka mereka tidak mungkin mengalami kemajuan. Untuk itu perlu diadakan pembaharuanyang berusaha memberantas kejumudan.v  Umat islam selalu berpecah belah, mereka tidak akan mengalami kemajuan apabila tidak adanya persatuan dankesatuan yang diikat oleh tali ajaran islam. Karena itulah, bangkit suatu gerakan pembaharuan.v  Hasil dari kontak yang terjadi antara dunia islam dan barat. Dengan adanya kontak ini mereka sadar bahwamereka mengalami kemunduran dibandingkan dengan barat. Terutama sekali saat terjadinya peperangan antarakerajaan ustmani dengan kerajaan eropa, yang biasanya tentara kerajaan utsmani selalu menang dalam peperangandan pada akhirnya mengalami kekalahan ditangan barat. Hal ini membuat pembesar-pembesar utsmani menyelidikirahasia kekuatan militer eropa yang baru muncul. Ternyata rahasianya adalah kekuatan militer modern yangdimiliki eropa sehingga pembaharuan juga dipusatkan pada bidang militer.Pembahuran dalam islam berbeda dengan renainsans Barat. Kalau renainsans Barat muncul dengan menyingkirkanagama, maka pembaharuan islam sebaliknya, yaitu untuk memperkuat prinsip dan ajaran-ajaran agama islam. Islambukan hanya mengajak maju ke depan untuk melawan segala kebodohan dan kemajuan islam itu sendiri. 1. B.     Tokoh-tokoh pembaharuan IslamBerawal dari kemunduran yang di alami oleh umat islam dan Barat semakin menunjukan Eksistensinya sebagai pusatperadaban. Akhirnya munculah banyak pemikir-pemikir islam yang tersadar bahwa keadaan umat islam saat itusangat terbelakang. Maka mereka melakukan suatu gerakan yang menghasilkan gagasan untuk membangkitkan umatislam dari ketepurukan itu. Dan sangat banyak tokoh-tokoh yang memberikan jasa nya. Di makalah ini kita hanyamemaparkan beberapa tokoh yang paling berpengaruh bagi islam.1. a.      Hasan Al-bannaPerintis Negara Islam ModernDunia islam mengenal Hasan Al-banna sebagai pejuang dan pembangkit umat islam. Para pengamat mengaitkan Al-banna dengan pembaru juga yang juga berasal dari Mesir yaitu Muhammad Abduh, mereka bagai satu badan dan ruh.Abduh yang senior dari Al-bannah sebagai kepalanya sementara Al-banna sebagai ekornya. Abduh sebagai

revolusinya sedangkan Al-banna sebagai penggerak revolusi kebangkitan perjuangan umat islam internasional . Keduanya memang tidak bertemu secara fisik tapi pemikiran dan visi mempersatukan keduanya dalam tujuan yangsama.Hasan Al-banna dilahirkan didesa Mahmudiyah kawasanBuhairah, Mesir tahun 1906 M, sejak kecil Al-banna sudahmenunjukan kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun dia telah menghafal separuh isi al-Quran. Ayahnya, Syaikhahmad Al-bannna yang ulama fiqih dan hadits, terus menerus melengkapi hafalanya. Sejak itu dia mendisiplinkanwaktunya menjadi 4 tahap; siang hari dipergunakan untuk belajar disekolah , kemudian belajar dan memperbaikijam dengan orang tuanya hingga sore, sore hari digunakan untuk mengulang pelajaran sekolah hingga malam, danshubuh untuk menghafal al-Quran. Pada usia 14 tahun dia telah menghafal al-Quran.Hasan Al-banna lulus sekolah dengan predikat terbaik di sekolahnya dan lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia16 tahun dia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi di Kairo. Selain prestasinya dibidang akademik, Al-banna memiliki bakat sebagai leadership yang sangat cemerlang. Dia selalu terpilih menjadi ketua dalamorganisasi siswa di sekolahnya. Pada usia 21 tahun Al-banna telah menamatkan studinya di Dar Al-Ulum dan ditunjuk menjadi guru Ismai’liyah.Hasan Al-banna sangat prihatin dengan kelakuan koloni yang memperbudak bangsanya. Pada masa itu adalah masadimana uamt islam sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifaan Utsmaniyah di Turki sebagai pengayom umatislam di seluruh dunia runtuh. Sementara kaum penjajah mempermainkan umat islam dengan seenaknya. Bahkan diTurki , Kemal Attaturk membengarus islam . ini adalah salah satu penyebab kemunduran islam dan umat islam bodohterhadap ajaran islam.Kenyataan itu yang membuat benar-benar Al-banna bergerak, khususnya dalam bidang dakwah. Dakwa Al-banna dimulaidari menggalang dari sekolompak orang. Dia berdakwah dikedai-kedai kopi , hal ini dilakukan teratur 2minggusekali. Dan usaha Al-banna ini mendapat banyak sambutan dikalanga umat islam di Mesir. Tercatat kaum muslimdari kalangan buruh/petani, usahawan, ilmuan, ulama, dokter mendukung dakwahnya.Saat berdakwah dia lebih suka menyebutkan “wahai manusia”  yang mengacu pada seluruh umat tanpa memandang ras,kebanggaan, bahkan agama dari pada menyerukan dengan kata-kata “wahai bangsa arab” atau “wahai kaum muslimin”.Bersandar pada nilai-nilai universal, masalah jarak bukanlah kendala. Kecintaan yang universal pada nila-nilaikemanusiaan dan komitmennya pada uhkuwah islamiyah mendorong Hasan Al-banna untuk mendirikan Komite Solidaritasbagi kemerdekaan Indonesia dan dia sendiri yang menjadi ketuanya. Al-banna dan Ikhwan Al-Muslimsepak terjang Hasan Al-banna dimulai sejak dia menjadi bocah tanggung. Saat kecilnya dia bergabung denganmasyarakat untuk tingkah laku moral ini menunjukan bahwa Al-banna saat kecil sudah tertarik pada masalahkeagamaan. Pada tahun 1928, Al-banna mendirikan IM. Pada 1932, dia pindah ke Kairo. Bersama itu pula gerakannyaberpindah dari isma’liyah ke Kairo. Untuk menyebarkan pemikiran dan gerakan dakwah IM ke masyarakat pada 1352H/ 1933 M Al-banna menerbitkan sebuah majalah mingguan ikhwan yang di pimpin oleh Muhibudin Khatib dan kemudianbanyak majalah-majalah lanjutan yang diterbitkan.Pada awal berdirnya, IM hanya beranggotakan 100 orang yang dipilih langsung oleh Al-banna. Hingga akhirnyaterus berkembang, baik keanggotaanya maupun amal usahanya. Bahkan IM berkembang pesat di luar Mesir, seperti diJordania dan Syiria, serta Sudan. Di bidang amal usaha, gerakan ini banyak kesamaan dengan ormas IslamMuhammadiyah, dari mengelola amal sosial, seperti panti asuhan, rumah sakit, lembaga pendidikan, perdagangan,hingga para kardernya kini banyak menguasai organisasi profesi seperti persatuan wartawan Mesir, organisasikedokteran dan organisasi pengacara, serta perdagangan. Di kancah politik, pada 1948 turut serta dalam perangpalestina. Mereka masuk dalam angkatan perang khusus.Berkaitan dengan pemikiran dan visi IM sendiri tidak lepas dari cara pandang pendirinya. Pemahamannya bersifatuniversal tidak menganal pemisahan dari satu aspek ke aspek yang lain. Kaitan dengan dakwah, Al-bannamengatakan “gerakan ikhwan adalah dakwah salafiah , thariqah sunniyah,haqiqqah sufiyah, lembaga politik, klubolahraga, lembaga ilmiyah dan kebudayaan, peserikatan ekonomi dan pemikiran sosial”Al-banna mengatakan bahwa ciri gerakan IM adalah: jauh dari sumber pertentangan, jauh dari riya dankesombongan, jauh dari partai politik dan lembaga-lembaga politik, memperhatikan kaderisasi dan bertahap dalammelangkah, lebih mengutamakan aspek-aspek amaliah produktif dari pada propaganda reklame, memberi perhatiankhusus kepada para pemuda, dan cepat tersebar di kampung-kampung dan si kota-kota.Sebagaimana dakwah yang berkarakter rabbaniyah yang menyeru manusia menjauhi, menentang, melawan tiranimaterialisme, dan kembali beriman kepada allah, dan selalu berada pada pengawasan nya selain itu jugamengandung dakwah yang berkarakter insaniyah yang mengajak kepada persaudaraan di antar manusiadan berusahamembahgiakan mereka, karena dakwah ini bersifat islamiah dan islam di peruntunkan untuk setiap manusia.Sementara masalah ideologi IM banyak mengadopsi dakwah salafiah menjadi gerakan dakwahnya. Dia menekankankepada pentingnya penelitian dan pembahasan terhadap dalil serta kembali kepada al-Quran dan al-Sunnah danmembersihkan diri dari segala bentuk kemusyrikan untuk mencapai kesempurnaan tauhid. Dakwah nya banyak dipengaruhi oleh Syaikh Abdul Wahab, Sanusiyyah dan Rasyid Ridha. Pada umumnya dakwa tersebut lanjutan darimadrasah Ibnu Taimiyah, yang juga kelanjutan madrasah imam Ahmad Hambal. I M merupakan tasawuf sebagai saranapendidikan dan peningkatan jiwa seperti pernah dilakukan para ahli tasawuf terdahulu yang akidahnyabenar danjauh dari segala bentuk bidah, khurafat, meghina diri dan sifat negatif.

Namun, jalan yang di tempuhnya tak semulus yang dibayangkan. Serbuan fitnah seakan mengikuti langkah kaki HasanAl-banna. Pada suatu ketika, dia dituduh sebagai penganut komunis yang menentang negara dan Raja Fahd. Kesempatan lainya, sebuah petisi seorang warga menyebutkan dia diskriminatif dengan membeda-bedakan perlakukanterhadap murid-murid beradama islam dan kristen. Uniknya, pembelaan justru datang dari umat kristen sendiri.Sekempulan tokoh agama Kristen pun datang dipimpin pastor Gereja Orthodoks Isma’iliyah yang menolak petisitersebut. Salah satu yang melakukan pembelaan ini adalah ketua Asosiasi Gereja, Jirjis Sorial Afandi.Pada sekitar 1930 an Hasan Al-banna kenudian mengajar ke Kairo, dan IM merambah ke kegiata politik. Merekaberupaya menciptakan islam yang bersih dan menolak sekularisasi dan westernisasi. Ketika perang dunia II, IMberkembang pesat dan menjadi elemen pentin di Mesir, dengan itu IM banyak menarik perhatian mahasiswa, pegawai,pekerja kota dan berbagai kalangan lain nya.Banyak anggota IM menganggap pemerintah Mesir telah berkhianat pada kepentingan nasinalisme Mesir sendiri. Demiperbaikan, Hasan Al-banna menjalin kerja sam taktis dengan pemerintahan, sayang nya dia dan para pengikutnyaterlanjur menjadi ancaman bagi pemerintahan pusat. Para anggota IM mulai mendapatkan serangan fitnah, termasukpada Hasan Al-bannah.Tokoh-tokoh mereka pun di tangkapi, hingga pada akhirnya pada 1949, Al-banna di tembak oleh penembak misteriusyang di yakinin penembak titipan pemerintah. Dua karya monumentalnya yang diwariskanya adalah  Muzdakariyat Al-Dakwah wa Da’iyyah dan Majmu’ah Rasail. 1. b.      Jamaluddin al-afghaniJiwa Rainesans UmatJamaluddin al-afghani adalah pahlawan besar dan salah seorang putra terbaik islam. Kebesaran dan kiprahnyamembahana hingga keseluruh dunia. Sepak terjangnya dalam menggerakkan kesadaran umat islam dan gerakanrevolusionernya yang membangkitkan dunia islam, menjadikan dirinya orang yang paling dicari oleh pemerintahkolonial ketika itu, pemerintah inggris. Tapi, komitmen dan konsistensinya yang sangat tinggi terhadap nasibumat islam, membuatnya tak pernah kenal lelah apalagi menyerah.Sastrawan dan pemikir besar muslim abad ke-20 sir muhammad iqbal mengatakan : “….jiwa yang tak mau diam ituselalu mengembara dari negara islam satu ke negara islam lain… memang, jamaludin al-afghani tak pernah menuntutsebutan sebagai pembaharu, akan tetapi tidak ada seorangpun di zaman ini yang lebih mampu mengungkapkan getaranjiwa agama islam melebihi dirinya. Semangat dan pengaruhnya masih tetep besar bagi dunia islam, dan tak adaseorangpun tahu kapan berakhirnya…”Dia adalah cahaya besar dalam kegelapan islam abad ke-13 hijrah. Dari afghanistan sinarnya memancar ke seanterodidunia. Jamaludin al-afghani dilahirkan 1838, tempat kelahiranya sulit dipastikan. Dia mengaku dilahirkan diasabadad, konar distrik kabil, Afghanistan. Versi lain, terutama dari lawan-lawan politiknya, menyebutkan bahwajamaluddin dilahirkan di asabadad dekat hamadan, Iran. Menurut versi ini, jamaluddin mengaku lahir diafghanistan dengan maksud menyelamatkan dirinya dari kesewenangan penguasa persia (Iran) yang tidakmenyukainya.Al-afghani menghabiskan masa kecil dan remajanya di Afghanistan, namun banyak berjuang di Mesir, India bahkansampai ke Prancis. Pada usia 18 tahun di kabul, jamaluddin tidak hanya menguasai ilmu keagamaan, tetapi jugamendalami ilmu falsafah, hukum, sejarah, metafisika, kedokteran, sains, atronomi, dan astrologi. Dia seorangyang sangat cerdas jauh melampaui remaja-remaja seusianya. Etelah menguasai beberapa disiplin ilmu, jamaluddinke India. Dia berkelana ke negri ini. Kemampuanya berbicara dan pengetahuanya yang dalam, muda usia 18 tahunini memukau banyak orang. Dia orator yang tangguh. Dia mendorong rakyat india untuk bangkit melawan kekuasaaninggris. Hasilnya, pada 1857 muncul kesadaran baru dikalangan pribumi India melawan penjajah. Perangkemerdekaan pertama di India pun meletus.Dari India jamaluddi  melanjutkan perjalananya ke Mekkah. Di Kabul, sepulang menunaikan ibadah haji, Jamaluddindiminta penguasa Afghanistan Pangeran Dost Muhammad Khan, untuk membantunya. Tahun 1864, Jamaluddin yangprogresif, menjadi penasehat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian diangkat menjadi perdana mentri MuhammadA’zham Khan. Namun karna campur tangan Inggris dan kekalahanya terhadap golongan yang disokong Inggris,Jamaluddin akhirnya meninggalkan Kabul ke Mekkah. Inggris yang menilai Jamaluddin sebagai tokoh yang berbahayakarna ide-ide pambaharunya, terus mengawasinya. Dia tidak diperkenankan melalui jalur darat, juga tidakdiperkenankan bertemu dengan pemimpin-pemimpin India. Melalui jalur laut, Jamaluddin kemudia pergi ke Kairo danmenetap disana.Pada awalnya, Jamaluddin mencoba menjauhi diri dari politik dengan memusatkan diri mempelajari ilmu pengetehuandan sastra Arab. Rumahnya dijadikan tempat pertemuan para pengikutnya. Di sinilah dia memberikan kuliah danberdiskusi dengan berbagai kalangan, termasuk intelektual muda, mahasiswa, dan tokoh-tokoh pergerakan. Salahseorang muridnya adalah Muhammad Abduh dan Saad Zaglul, pemimpin kemerdekaan Mesir. Melihat campur tanganInggris di Mesir, Jamaluddin akhirnya kembali ke politik. Dia melihat Inggris tidak ingin melihat islam bersatudan kuat. Jamaluddin memasuki perkumpulan freemason, satu organisasi yang beranggotakan tokoh-tokoh politikMesir. Dari sini, 1879, terbentuk partai politik Hizb Al-Wathani (partai kebangsaan). Partai ini menanamkankesadaran berbangsa, memperjuangkan pendidikan Universal, dan kemerdekaan pers. Aktivitas politik Jamaluddinmemberikan pengaruh besar bagi umat islam. Dia mendorong bangkitnya gerakan berfikir sehingga mesir mencapaikemajuan.

Seperti juga di Kabul dan di India, Inggris memperlihatkan ketidaksenanganya terhadap Jamaluddin. Inggrismenghasut kaum teolog ortodoks melawan Jamaluddin. Ini menjadi alasan Inggris mengusir Jamaluddin dari Mesir,1879. Jamaluddin  akhirnya pergi ke Hyderabad Deccau (India). Di sana, dia menulis risalah yang sangatterkenal, Pembuktian Kesalahan Kaum Materialis. Risalah ini menimbulkan gejolak besar kalangan kaum materialis.Pada 1882, Jamaluddin ke Paris. Dia mendirikan perkumpulan Al-Urwat Al-Wuthqa. Organisasi ini kemudianmenerbitkan jurnal –dengan nama yang sama- yang mengecam keras barat. Penguasa barat melarang jurnal iniberedar di negara-negara muslim karna khawatir akan dapat menimbulkan semangat persatuan Islam. Karna dilarangdiedarkan, usia jurnal ini hanya delapan bulan. Aktivitas Jamaluddin tidak hanya di Paris dia juga bergerak diberbagai negara Eropa. Dia berdiskusi tentang Islam di London, diantaranya dengan Lord Salisbury, yang berkuasaketika itu. Dia pergi ke Rusia, membangun pengaruh dikalangan cendekiawan Rusia dan menjadi orang kepercayaanTsar. Karna pengaruhnya itu Rusia memperkenankan orang Islam mencetak Al-Qur’an dan buku-buku islam yangsebelumnya dilarang.Pengaruh Jamaluddin menyebar ke Persia. Shah Nasiruddin Qochar, penguasa Persia, menawarkan posisi perdanamenteri. Awalnya, Jamaluddin ragu-ragu, namun akhirnya dia menerima posisi itu. Ide-ide pembaharuan Islam,membuat Jamaluddin semakin populer di Persia. Ini menghawatirkan Nasiruddin, apalagi Jamaluddin terang-teranganmengkritik praktik-praktik kekuasaan penguasa Persia itu. Jamaluddin, Revolusioner dan anti-tirani itu kemudianditangkap dan diusir, namun kesadaran rakyat untuk menumbangkan Nasiruddin.Pada 1892, Jamaluddin ke Istanbul, Turki, atas permintaan Sultan Abdul Hamid. Sultan pada saat itu inginmemanfaatkan pengaruh Jamaluddin atas negara-negara Islam untuk menentang Eropa, yang ketika itu mendesakkedudukan Kerajaan Utsmani (otonomi) di Timur Tengah. Namun upaya Sultan itu gagal. Pada satu sisi, Jamaluddinberjuang untuk terbentuknya pemerintahan demokratis, sedangkan Nasiruddin mempertahankan kekuasaan otokrasilama. Jamaluddin wafat di Istanbul, 9 Maret 1897 dalam usia 59 tahun. Sepanjang hayatnya, Jamaluddin Al-Afghanitelah menulis puluhan karya tulis dan buku, antara lain : pembahasan tentang sesuatu yang melemahkan orang-orang Islam, tipu muslihat Orientalis, Risalah untuk menjawab golongan Kristen, Hilangnya Timur dan Barat,Hakikat Manusia, dan Hakikat Tanah Air.Jamaluddin adalah tokoh pembaharu. Dia melihat kemunduran umat Islam bukan karena Islam tidak sesuai denganperubahan zaman, melainkan disebabkan umat islam telah dipengaruhi oleh sifat statis, fatalis, meninggalkanakhlak yang tinggi, dan melupakan ilmu pengetahuan. Ini, menurutnya, umat Islam telah meninggalkan ajaransebenarnya. Islam menghendaki umatnya dinamis, mencintai ilmu pengetahuan, dan tidak fatalis. Sifat statismembuat umat Islam tidak berkembang dan hanya mengikuti apa yang telah menjadi ijtihad ulama sebelum mereka.Mereka hanya pasrah pada nasib.Faktor lain, menurut Jamaluddin, salah faham terhadap qodha (ketentuan Tuhan yang belum terjadi) dan qodar(ketentuan Tuhan yang sudah terjadi). Paham itu membuat ummat Islam tidak mau berusaha dengan sungguh-sungguh.Jamaluddin menyebutkan, qhada dan qadar mengandung pengertian bahwa segla sesuatu terjadi menurut sebabmusabbab (kausalitas). Lemahnya pendidikan dan kurangnya pengetahuan ummat tentang dasar-dasar ajaran agama,lemahnya persaudaraan, perpecahan umat Islam yang diikuti pemerintah yang absolut, mempercayakan kepemimpinankepada yang tidak dipercaya, dan kurangnya pemerintahan militer, merupakan faktor-faktor yang membawakemunduran umat Islam. Faktor-faktor ini menjadikan umat Islam statis, fatalis, dan mundur.Jamaluddin menyebutkan, Islam mencakup segala aspek kehidupan, baik ibadah, hukum, dan sosial. Corakpemerintahan otokrasi harus diubah menjadi demokrasi. Persatuan umat Islam harus diwujudkan kembali.Menurutnya, kekuatan umat Islam bergantung pada keberhasilan membina persatuan dan kerja sama. Jamaludiin jugamenyorot soal peran wanita. Dian menilai kaum pria dan wanita, sama dalam beberapa hal. Keduanya mempunyai akaluntuk berfikir. Tidak ada halangan bagi wanita untuk bekerja ketika situasi menuntut untuk itu. Jamaluddinmenginginkan pria dan wanita meraih kemajuan dan bekerja sama mewujudkan Islam yang maju dan dinamis.Jamaluddin tak hanya pandai bicara. Malang melintang kebebagai negara dia lakukan bagi terciptanya renaisans(kebangkitan) dunia Islam. Proyeknya itu kemudian dikenal dengan “Pan-Islamisme”, sebuah gagasan untukmembangkitkan dan menyatukan dunia Arab khususnya, dan dunia Islam umumnya untuk melawan kolonial barat,Inggris dan Prancis khususnya yang kala itu banyak menduduki dan menjajah dunia Islam dan negara-negaraberkembang. Secara umum, inti Pan-Islamisme Jamaluddin itu terletak pada ide bahwa Islam adalah satu-satunyaikatan kesatuan kaum muslim. Jika ikatan itu diperkokoh, jika dia menjadi sumber kehidupan dan pusat loyalitasmereka, maka kekuatan solidaritas yang luar biasa akan memungkinkan pembentukan dan pemeliharaan negara Islamyang kuat dan stabil. Berbagai kalangan, seperti ditulis pakar sejarah Azyumardi Azra dalam Historiografi IslamKontemporer, menilai ide Jamaluddin itu sebenarnya sebagai entitas politik Islam Universal. Mau tak mau, diapun bersentuhan langsung dengan para penjajah itu.Dengan gagasan ini, Jamaluddin mengubah Islam menjadi ideologi anti-kolonialis yang menyerukan aksi politikmenentang barat. Baginya, Islam adalah faktor yang paling esensial untuk perjuangan kaum muslimin melawaneropa, dan barat pada umumnya. Namun demikian, pada saat yang sama Al-Afghani juga mendukung ide semacamnasionalisme, lebih tepatnya “nasionalitas” (jinsiyyah) dan “cinta tanah air” (wathaniyyah). Sepintas, duagagasan ini boleh jadi kontradiktif dengan gagasanya tentang Pan-Islamisme. Namun, tampaknya Jamaluddin takambil pusing. Baginya, bial dua ‘entitas’ itu dapat disatukan menjadi sebuah kekuatan besar yang dapat merubahnasib dunia Islam, mengapa tidak dicoba ? terlepas dari kekurangan, kelebihan dan sekaligus kontroversi ki

kiprah dan pemikiranya, Jamaluddin pantas dicatat orang besar yang bersaham signifikan bagi kesadaran danrenaisans umat dan dunia Islam. 1. c.       Muhammad AbduhSang Modernis yang TradisionalAkhir abad ke-18 dunia islam terbantai oleh penjajah. Mesir, Pakistan, Sudan dan Bangladesh, Malaysia danBrunei Darussalam diduduki Inggris. Aljazair, Tunisai dan Maroko dijajah perancis. Italia mendapatkan Libya.Indonesia oleh Belanda. Pada saat itu juga kekhalifaan yang menjadi kebesaran islam yang ada di Turki yaitukahlifah Utsmani dalam keadaan sakit. Dan Muatfa Kamal Attaturk mengganti sistem pemerintahan kesultananmenjadi republik sekuler untuk menyelamatkan Turki. Sejak inilah dunia islam mengalami kemunduran.Sebenarnya kemunduran islam sudah terjadi 6 abad sebelumnya. Yaitu pada pemerintahan Andalusia dan kekhalifaanBani Abbasiyah oleh tentara Mongol, selama itulah pemikiran islam berhenti. Dan pada abad ke 19 kondisi mencairdenagn muculnya pelopor yang mengelaborasikan antara agama yang di sesuaikan pemahaman masyarakat. Nama-namaseperti Jamaludin Al-afghani, Muhammad Bin Abdul Wahab, Syaikh Muhammad Rasyid Ridha, dan Syaikh Muhammad Abduhmenjadi pelopor cairnya kebekuan pemikiran islam.Sejarah mencatat, peranan Muhammad Abduh tidak hanya membangkitakan gerakan revolusioner melalui pemikiranyaakan tetapi sebagai pencetus muncul paham “islam kiri” dan “islam kanan” melalui murid-muridnya. Gerakanrevolusionernya membuat takut pemerintahan kolonial. Munculnya gerakan perlawanan umat islam terhadap Eropajuga salah satu pemikiran Abduh.Abduh, nama lengkapnya Muhammad Abduh bin Hassan Khair Ullah, lahir di desa Mahalat Nashr, provinsi Gharbiyah,Mesir pada 1265 H. Dia menganal agama dari orang tuanya. Dia sudah dapat menghafal seluryh isi al-Quran darikecil. Dan dia melanjutkan pendidikan formalnya di Thanta, dis ebuah lembaga pendidikan Masjid Al-Ahmad, milikAl-Azhar.Gurunya, Syaikh Darwisi membimbingnya dan mengantarkannya dalam kehidupan sufi. Tahun 1871 Abduh bertemu denganJmaludin Al-Afghani. Pada jamaludi Al-Afghani dia belajar filsafat, ilmu kalam, ilmu pasti, ilmu pengetahuanlain yang juga didapatkan di al-Azhar metode diskusi yang diterapakan Jamaludin menarik minat Abduh.Dalam karirnya ia pernah menjadi dosen di Al-Azhar, Dar Al-Ulum dan perguruan bahasa Khedevi. Ia pernah menjadimufti Mesir dan menjabat sebagai Hakim agung. Di jurnalistik ia adalah penulis produktif dari sebuahkoran dandia menjadi pimpinan redaksi, yaitu koran Waqai Al-Misriyah yang membahas persoalan politik, sosial, agama dannegara. Dia meninggal pada tahun 1905.Gagasan PembaharuanKontribusi pembaharuan pemikiran abduh paling menonjol dan menjadi fokus gerakanya meliputi dua bidang yaituteologi dan hukum, dua aspek ini yang dianggapnya vital yang telah di lupakan oleh umat islam sehingga benihkemunduran di setiap kehidupan tidak dapat dihindari.Pemikiran teologi Abduh didasari oleh tiga hal yaitu; kebebasn manusia dalam memilih perbuatan, kepercayaanyang kuat terhadapsunnah allah dan fungsi akal yang sangat dominan dalam menggunakan kebebasan. Pandangan Abduhtentang perbuatan manusia bertolak dari satu deduksi, bahwa manusia adalah mahluk yang bebas dalam memilihperbuatanya, akan tetapi kebebasan tersebut bukanlah kebebasan tanpa batas.Abduh memandang akal berperan penting dalam mencapai pengetahuan yang hakiki tentang iman, bahkan menurut Abduhakal memilik kekuatan yang sangat tinggi. Berkat akal, orang dapat mengetahui adanya tuhan dan sifat-sifat nya,adanya hidup di akhirat , kewajjiban terhadap tuhan, kebaikan dan kejahatan, serta mengetahui kewajiban membuathukum-hukum. Tapi bukan berarti manusia tidak membutuhkan wahyu. Wahyu tetap dibutuhkan, sebab wahyusesungguhnya memiliki dua fungsi utama, yakni menolong akal untuk mengetahui secara rinci kehidupan akhirat danmenguatkan akal dalam mendidik manusia untuk hidup damai dalam lingkungan sosialdengan itu maka para mukminbaru dapat mengenali tuhan dengan baik yang tercermin oleh tindakan baik manusia.Dalam aspek hukum, pemikiran Abduh tercermin dalam 3prinsip, yaitu: al-Quran sebagai sumber syariat , memerangitaklid dan berpegang kuat pada akal dalam memahami ayat Al-Quran.dia membagi syariat menjadi 2: yang pasti(qath’i) dan yang tidak pasti (zhani). Hukum syariat yang pertama wajib mengetahui dan mengamalkan tanpainterpertasi karena dia jelas dalam al-Quran dan al-Hadits.  Yang kedua dengan tunjukan nash dan ijma’ yangtidak pasti.Jenis hukum kedua hukum inilah yang mejadi lapangan ijtihad dan mujtahid. Dalam komteks ini, ijtihad Abduhtampak begitu jelas. Bebeda pendapat, menurutnya wajar dan merupakan tabiat manusia. Keseragaman berpikir dalamsemua hal adalah sesuatu yang tidak mungkin di wujudkan. Akan membawa perpecahan jika semua perbedaan pendapatdi jadikan sebagai hukum. Maka dari itu kita harus kembali pada sumber aslinya, yaitu al-Quran dan as-Sunnah.Bagi yang berilmu pengetahuan wajib berijtihad, sedangkan bagi awam wajib bertanya pada orang yang ahli  dalamagama.Dia menyarankan agar para ahli fiqih membentuk tim yang bekerja untuk mengadakan penelitian tentang pendapatyang terkuat di antara di antara pendapat-pendapat yang ada. Kemudian keputusan itu yang di jadika peganganumat islam. Tim ahli fiqih itu juga bertugas mengadaka reinterpretasi terhadap hasil ijtihad ulam amupun mazhabmasa lalu, jadi, menurutnya, bermazhab mencontoh metode ber-instinbath hukum.Peran dan kiprah Abduh mengangkat citra islam dan kualitas umatnya tidak kecil. Dialah seorang mujahid danmujadid sekaligus pada masanya. Bukan saja mengalami tentangan internal dan eksternal. Berkat upayanya, meski

begitu maksimal, modernisme pemikiran sudah kelihatan. Dalam amatan cendikiawan muslim indonesia Dr. NurcholisMajid (islam kemoderenan dan keindonesiaan mizan: 1987), “modernisme” Abduh, antara lain, tercermin dalamsikapnya yang apresiatif terhadap filsafat yang di perolah dari gurunya yaitu Jamaludin al-Afghani, seorangpenganjur gigi Pan-Islamisme dan orator politik yang memukau.Di Indonesia, pemikiran Abduh banyak mempengaruhi pelajaran dan patron ormas lainnya. Di antara warisan nyaadalah Risalah Al-Tauhid  sedangkan Tafsir Al-Manar merupakan kumpulan pidato-pidatonya,  pikiran-pikiran, danceramah-ceramhanya yan di tulis oleh muridnya, Syaikh Muhammad Rasyid Ridha.Kiri dan kanan IslamTidak berlebihan jika Abduh dikatakan sebagai seorang figur yang modernis yang menggerakan kebangkitan umatislam. Karena modernis , Abduh tetap di terima di kalangan Al-Azhar , terbukti ia tetap menjadi mufti agungMesir. Dalam hal ini, Abduh sangat pandai bagaimana bersikap sebagai orang alim dan sekaligus menjadiintelektual modernis. Selama menjadi mufti, ia mengeluarkan fatwa yang berkaitan dengan persoalan-persoalanmodernis. Tiga fatwa nya yang terkenal dan masih kontroversial yaitu bunga bank, pakaian tradisional dantentang daging hasil sembelih non-muslim.Karena sikapnya yang “dua wajah” itu ia diterima oleh kalangan tradsional dan modernis, dengan sama kuatnya.Dalam satu sisi, ia selalu dilihat sebagai seorang tokoh alim, mujtahid dan penganjur doktrin orisinalitasIslam. Pada sisi lain, Abduh juga dianggap sebagai reformis yang toleran, liberal dan kaya akan gagasan-gagasanmodern. Tidak heran kalau murid-murid Abduh kemudian terpecah menjadi dua kelompok besar yang oleh HasanHanafi, pemikir Mesir kontemporer, dianalogikan seperti murid-muridnya Hegel dalam tradisi filsafat Barat.Sama seperti yang Hegel lahirkan yaitu dikotomi  “kanan” dan “kiri”, menurut Hasan Hanafi, murid-murid Abduhjuga dapat dikategorikan  seperti kelompok kanan yang cenderung mengembangkan pemikiran-pemikiran keagamaan,dan kelompok kiri Abduh yang lebih cenderung mengembangkan gagasan modernnya. Di antara murid-murid Abduh yangmemiliki kecenderungan “kanan” adalah Muhammad Rasyid Ridha (w.)(1935) dan Shakib Arselan (w.)(1946), SayyidQutb dan Hasal al-Banna. Sementara Qasim Amin (w.)(1908), Thaha Husein, Ali Abduraziq, Hasan Hanafi di anggapsebagai murid-murid Abduh beraliran “kiri”. Kecenderungan “kanan” dan “kiri” dalam aliran mazhab Abduh inidalam perkembangsn selanjutnya mengalami radikalisasi yang cukup signifikan. Baik yang “kiri” dan “kanan” sama-sama menganggap dirinya sebagai penerus Abduh yang paling benar.1. d.      Muhammad IqbalFilosof Agung dari TimurIqbal, atau lengkapnya Sir Allama Muhammad Iqbal, adalah fenomena legendaris intelektualitas dunia Islam abadke-20 bisa dikatakan, tak ada tokoh sebesar dia di abad ke-20 yang menggabungkan sekaligus potensi kepakaranmistisisme, budaya, dan pemikiran dalam dirinya. Bahkan, tokoh sufi dan islamologi jerman ternama, Prof.Annemarie Schimmel, hanya menyebut dua sufi dan pemikir besar muslim yang pemikiran dan karyanya sampai kiniberpengaruh besar di dunia keilmuan barat, yakni Jalaluddin Rumi dan Muhammad Iqbal.Muhammad Iqbal dilahirkan di Sialkot, Punjab, Pakistan tidak ada informasi pasti tanggal dan tahun berapa diadilahirkan. Tiga pendapat menyatakan, Iqbal dilahirkan pada 22 Februari 1873, antara lain dikemukakan olehMiss-Luce Claude Maitre, Osman Ralibly, dan Bachrum Rangkuti. Yang kedua mengatakan Iqbal lahir pada tahun1876, tanpa menyebut tanggal, misalkan dikatakan Wilfred Cantwell Smith. Pendapat terakhir Iqbal dilahirkanpada 9 november 1887 (2 Dzulqodah 1294). Tetapi, seperti diungkapkan Syafi’i Ma’arif, dari penelitian terakhirterungkap, pendapat terakhirlah yang benar, dan bukan 22 februari 1873, sebagaimana yang sering disebut orang.Karna itu, bila orang ingin memperingati hari kelahiran Iqbal, haruslah disesuaikan dengan hasil penelitianyang baru itu.Terlahir dari keturunan Brahmin yang hidup di lembah Khasmir, keluarga Iqbal telah memeluk agama Islam sejakawal. Iqbal melalui masa kecilnya dalam suasana keilmuan yang kental. Kakeknya, Muhammad Rafiq, adalah seorangsufi terkenal. Sementara ayahnya, Muhammad Nur, selain orang yang saleh juga seorang sufi yang telah mendorongIqbal menghafal dan mengkaji Al-Qur’an sejak usia dini. Kecenderungan sepiritual yang tinggi dalam keluarganya,terutama kedua orangtuanya inilah, yang kelak berpengaruh berpengaruh besar dalam hidup Iqbal. Tidak sepertipara pemikir klasik, Iqbal dapat menikmati kehidupan bahagianya bersama kedua orang tuanya hingga tua. Maklumsaja, ayahnya meninggal pada tahun 1930 dalam usia yang amat senja, 100 tahun. Sementara ibunya meninggal lebihdulu, 16 tahun sebelumnya. Itu artinya hingga usia ke-57, Iqbal masih merasakan keberadaan kedua orangtua disisinya.Sebelum menempuh pendidikan formal, ayah Iqbal memasukkan Iqbal kecil ke maktab (surau) untuk belajar Al-Qur’an. Di sini, Iqbal banyak menghafal hampir keseluruhan ayat Kitab Suci Islam ini, yang kelak di kemudianhari dia jadikan rujukan gagasan dan pemikiranya. Dari sini Iqbal kemudian dimasukan pendidikan formal sekolahdasar di Scottish Mission School Sialkot. Stamat dari sini, Iqbal melanjutkan study di Murray College Sialkot.Sementara pendidikan menengah dia tempuh di Government College di Lahore, salah satu kota pusat pengetahuan,seni dan kebudayaan di India. Di lembaga studi ternama inilah, dia berguru pada Sir Thomas Arnold, seorangorientalis asal Inggris yang juga guru besar di Aligarh University. Melihat potensi yang besar pada anakdidiknya inilah, Arnold menyarankan agar Iqbal meneruskan studinya di Eropa.Ketika belajar di Lahore ini pula, Iqbal berkenalan dengan Musya’arah para sastrawan, yaitu pertemuan-pertemuanpara sastrawan yang membacakan sajak-sajaknya. Pada tahun 1897 Iqbal menyelesaikan program BA dan dilanjutkanke program Mater dalam bidang filsafat. Atas saran Arnold tadi, Iqbal lalu melanjutkan studi ke Inggris. Pada

tahun 1905, berangkatlah Iqbal ke Cambridge University untuk mendalami filsafat. Di sana dia dibimbing oleh R.ANicholson, seorang sepesialis sufisme dan Jhon M.E. Taggart, seorang neo-hegelian. Dua tahun kemudian, Iqbalpindah ke Munich ,Jerman dan disanalah Iqbal menyabet gelar Ph.D. dalam studi tasawwuf dengan mengajukandesertasi berjudul The Development of Metaphysics in PersiaSetelah mendapat gelar tersebut, Iqbal pergi ke London dan mulai belajar keadvokatan sambil mengejar bahasa dansastra Arab di universitas London. Di sisi lain, dia menggantikan Thomas Arnold yang telah lanjut usia. Di luaraktivitas akademis, Iqbal, sebagaimana ditulis Muhammad Iqbal dalam skripsinya Rekonstruksi Pemikiran Islam(1994), juga mendalami hukum islam dan keadvokatan. Bahkan, setelah mendapat ijazah sebagai advokat, Iqbalkemudian ditarik oleh Lincoln Inn sebagai pengacara di lembaga hukum yang dipimpinya.Kembali ke LahoreMasa-masa periode di eropa ternyata sangat berpengaruh dalam membentuk tipologi pemikiran keislaman MuhammadIqbal. Wilfred Cantwel Smith dalam Modern Islam In India , setidaknya ada 3 hal yang mendasar yang mempengaruhipemikiran Islam Iqbal ketika di Erop. Pertama, keleluasaan vitalitas dan aktivitas kehidupan orang Eropa;inisiatif orang-orang di Eropa yang dilihatnya, bila mereka tak menyenangi sesuatu, mereka akan mengubahnya.Kedua, Iqbal menangkap visi yang sangat mungkin dikembangkan dalam kehidupan manusia, suatu potensi yang orang-orang Timur sendiri belum memimpikanya, sementara orang Barat telah mewujudkanya dan ingin memeliharanya terusmenerus. Terakhir, Iqbal mengkritik secra tajam terhadap bagian-bagian tertentu kehidupan Eropa, yangmenyebabkan pribadi terpecah. Jiwa frustasi dan rusaknya sebagian individu dalam masyarakat kapitalis yangmakmur, dan lebih buruk lagi, kompetensi yang buas antar sesama, serta lebih nyata lagi, destrukifnya antarasuatu negara dengan negara yang lain, dipandang Iqbal dengan perasaan benci. Atas fakta-fakta inilah Iqbalmelihat kehidupan Eropa tidak bisa dijdikan model yang sempurna.Pada tahun 1908, Iqbal kembali ke Lahore dan mengajar di Goverment College untuk mata kuliah filsafat dansastra Inggris sambil menggeluti profesi sebagai pengacar. Iqbal kemudian terjun ke dunia politik bahkanmenjadi tulang punggung Partai Liga Muslim India. Dia terpilih sebagai anggota legislatif Punjab dan pada tahun1930 terpilih sebagai Presiden Liga Muslim. Karir Iqbal semakin bersinar dan namanya pun semakin harum ketikadirinya diberi gelar Sir oleh pemerintah Inggris yang aktif melihat sepak terjang Iqbal dibidang intelektualdan politik. Pada hakikatnya, pemberian gelar ini menunjukkan pengakuan dari pemerintah kerajaan Inggris akankemumpunian intelektualitasnya dan memperkuat bargaining position politik bagi perjuangan umat Islam diduniasaat itu.Iqbal yang juga turut mengilhami berdirinya negara Pakistan melalui gagasan dan karyanya itu, mengabdikan danmendedikasikan dirinya pada dunia ilmu, setelah sekian tahun menerjunkan diri pada dunia ilmu di kampus, Iqbalmenghabiskan sisa usia dengan memilih dunia kepenyairan sebagai pilihanya. Dititik inilah, dia menunjukkandirinya sebagai penyair sejati.Iqbal, penyair dan filsuf Timur, yang meninggal dunia pada 21 april 1938, telah mengukir hidupnya sedemikianrupa hingga akan dikenang umat manusia ratusan tahun yang akan datang, sebab seluruh karyanya dalam bentukpuisi dan prosa dalam bahasa urdu, parsi, dan inggristelah terdokumen dengan baik. Intelektualisme Iqbal dapatditinjau dari berbagai jurusan : Puisi, filsafat, hukum, pemikiran islam, dan kebudayaan. Dalam semua wilayah itu, Iqbal telah mengerahkan hampir seluruh energinya dengan tujuan tunggal: reorientasinilai-nilai kemanusiaan, Timur dan Barat, dengan landasan tauhid yang teramat kokoh. Peradaban Barat, sekalipundalam beberapa segi dikaguminya, dalam prespektif moral transendental sudah sangat jauh meluncur ke jurangberbahaya. Sementara Timur yang terpasung dalam spiritualisme, telah lama pula dalam keadaan steril tanpadinamika. Lalu untuk membangun sebuah peradaban baruyang anggun dan segar diusulkanya agar Barat dan Timurdipertautkan dengan mengawinkan penalaran (ziraki) dan cinta (‘isyq).Iqbal, Rekonstruksi, dan Barat“Iqbal adalah suara dari Timur yang menemukan denominator yang sama dengan Barat dan telah membantu terciptanyasebuah komunitas universal yang berlapang dada terhadap semua perbedaan ras, agama, dan bahasa. Sekalipun Iqbalputra Pakistan, Kami bangsa Amerika juga mengakuinya.”Ungkapan William O. Douglas, mantan hakim agung di mahkamah Agung Amerika Serikat, sesungguhnya mencerminkanintelektualitas Iqbal jauh melebihi dirinya sebagai orang Timur. Sampai pada batas tertentu di dunia Barat,apresiasi terhadap gagasan dan pemikiran Iqbal telah menggugah spirit intelektualitas di dunia Barat dan Timur.Pemikiranya yang cukup beragam, hampir merangkum semua disiplin keislaman, menjadikan dirinya rujukan banyakkalangan.Soal dunia Barat dan Timur misalnya, betapa terlihat obsesi besar Iqbal bagi terciptanya perdamaian antara duaentitas yang selama ini dikenal tidak “akur” itu. Dia memimpikan kehidupan indah itu melalui peradaban cinta.Dalam sajaknya tentang kerinduan cinta sebagai ornamen penting terciptanya perdamaian peradaban berikut ini,tampak jelas betapa rindunya Iqbal untuk melihat Barat dan Timur tidak lagi berada dalam dua kubu dikotomis,tetapi dalam posisis yang saling mengisi.Bagi Barat penalaran (akal) merupakan instrument kehidupan; bagi Timur rahasia alam semesta terletak pada cinta(‘isyq). Dengan bantuan cinta akal akan berkenalan dengan realitas; sedangkan untuk penguatan pondasinya, cintamenerima kekuatan dari akal. Bila cinta dan akal saling berpelukan, akan terciptalah sebuah dunia baru; (olehsebab itu), “Bangkitlah dan bangunlah sebuah dunia baru itu, dengan mengawinkan cinta dan penalaran”.

Obsesi Iqbal adalah cepat terwujudnya saling pengetian spiritual antara Barat dan Timur. Bertolak dari doktrinAl-quran tentang persauaraan universal umat manusia, penyair ini pada masa hidupya amat gelisah menyaksikankomplik berkepnjangan antara Barat dan Timur. Boleh jadi, bila dia menyaksikan pemandangan saat ini yangdipenuhi oleh nafsu-nafsu ego dan kekuasaan yang mengantarkn komplik Barat-Timur semakin menganga, Iqbal akanmerasa betapa prinsip-prinsip kemanusiaan menjadi “bualan “ para pengambil kebijakan bik di Barat maupun Timur.Berkait dengan kondisi bangsa-bangsa Asia, Iqbal begitu prihatin atas kemunduran yang dialami bangsa-bangsaini. Kondisi seperti ini, menurut Iqbal, tak boleh dibiakan. Harus ada upaya serius membangkitkan bangsa-bangsaAsia dari ketertinggalan dan kemunduran. Keprihatinan itu misalnya, terlihat jelas dalam gagasannya tentangkhud (pribadi, diri) dan ishq (cinta Ilahi). Seluruh gagasan dan pemikiran Iqbal tentang kebangunan Islam danAsia memancar dari gagasannya tentang pentingnya “diri “  dan “cinta” tersebut.Menurut Iqbal, kebangunan Islam merupakan prasyarat bagi renaisans Asia. Bagi Iqbal, keduanya (kebanguna Islamdalam rainesans Asia) ibarat dua sisi mata uang, satu sama lain tak terpisahkan. Dengan kata lain, Asia danIslam tidak boleh dipisahkan, satu pandangan yang jauh berbeda dari tokoh Asia lain yang sering meletakkanIslam dan khazanah intelektualnya di luar arus kebangunan global Asia.Itu sebabnya, tak berlebihan bila mantan deputi PM Malaysia, Anwar Ibrahim, cukup tepat jika menyebut Iqbal,bersama tokoh Asia lainnya seperti Rabindranath Tagore dan Sun Yan Set, sebagai tokoh awal “Renainsans Asia”dan pelopor tradisi humanistik Asia yang sesungguhnya. Mereka, menurut Anwar Ibrahim, tidak hanyamemperjuangkan cita-cita kemanusiaan akan tetapi juga menumbuhkan dalam diri mereka gairah hidup. Pemikiran,keseniana dan imajinasi. Mereka melmpaui kekhasan budaya mereka dan hidup dalam dunia gagasan universal. Merekamenegaskan kembali semangat Asia yang luluh lantak akibat kolonialisme.Iqbal memang dikenal sebagai salah seorang pemikir kontemporer yang sangat gigih melawan kolonialisme danrasialisme yang telah membelah dan menghancurkan persaudaraan universal antar umat. Dalam suratnya tertanggal24 januari 1921 kepada Dr. Nicholson, Iqbal mengeritik Emest Renan, tentang pemikiran nya yang mengatakan bahwailmu pengetahuan adalah Musuh islam tebesar. Renan sama sekali salah, kata Iqbal, musuh islam terbesar adalah gagasan tentang ras, yang sebenarnya juga merupakan musuh terbesar kemanusiaan. Oleh sebab itu, menjadikewajiban seluruh pencinta kemanusiaan untuk berontak untuk hasil temuan setan yang mengerikan ini.Demi penyatuan umat manusia di muka bumi ini kata Iqbal, al-Quran mengabaikan perbedaan-perbedaan kecil antarsesama. Untuk tujuan ini dia mengutip surat Ali Imran ayat 64, “marilah kita bersatu atas platform yang samaantara kita.” Bagi Iqbal, gagasan tentang persaudaraan universal umat manusia ini tidak menjadi kenyataan, bilakekuatan-kekuatan sejarah masih mendominasi oleh budaya sekularistik-ateistik, sebagaimana yang tercermindengan sangat tajam dalam pemikiran Freidrich Nietzsche yang menafikan keabadian ruh manusia.Agar Umat Tidak Terlindas zamanDi bidang pembaharuan pemikiran islam, Iqbal berpendapat bahwa kemunduran umat islam selama 500 tahun terakhirdi sebabkan oleh kebekuan dalam pemikiran. Dengan alasan untuk mempersatukan umat, sebagian ulam membuat syariamenjadi alat yang ampuh untuk membuat umat menjadi jumud dan statis. Dengan cara menutup pintu ijtihad seolah-olah qaul-qaul ulama terdahulu  adalah sesuatu yang sakral dan tak boleh diperdebatkan. Padahal menurut Iqbalhukum tidak statis, tetapi dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.Ijtihad tidak boleh tertutup, kebebasan menggunakn rasio dan berpikir harus dikembangkan. Secara prinsip, Islammengajarkn dinamisme, AL-Qur’an selalu menganjurkan pemakaian akal sehat atau tanda yang terdapat di alamseperti pertukaran siang-malam, hewan-hewan dan lain sebagainya. Orang-orang yang tidak peduli dan tidakmemperhatikan tanda-tanda itu akan “Butek” (Buta teknologi) dan ketinggalan. Islam mengajarkan dinamisme danmengakui adanya gerak dan perubahan dalam hidup sosial manusia, dan hal ini yang prinsipil adalah ijtihad.Karena itu, Iqbal mengecam fatalisme yang dianut sebagian kau muslim.Dalam syair-syairnya, Iqbal mendorong umat Islam agar selalu bergerak dan jangan tinggal diam. Intisari hidupadalah gerak dan hukum hidup adalah berkreasi, maka Iqbal dengan bersemangat tinggi mengajak umat islam agarbangkit dari “tidurya” dan berkreasi menciptakan tatanan dunia baru. Bahkan, begitu tingginya Iqbal menghargaigerak-gerak sampai menyatakan bahwa seorang kafir yang aktif dan gesit lebih baik dari pada seorang muslim yangsuka tidur.Walau mengecap pendidikan di barat, negeri asal kapitalime dan imperialisme saat itu, Iqbal tidak mengambilmentah-mentah paham dari barat. Kapitalisme dan imperialisme barat tidak disetujuinya karena telah banyakdipengaruhi metrealisme dan lari dari agama. Iqbal justru bersikap simpatik pada sosialisme, karena melihat adasegi-segi persamaan antara paham tersebut dengan Islam, bahkan suatu saat dia pernah mengatakan bahwaBolysevisme plus Tuhan hampir identik dengan islam, maka dia tak heran jika suatu saat Islam menelan Rusia atausebaliknya.Berkaitan dengan politik, Iqbal melihat tidak ada masalah dalam kaitanya dengan agama.  Keduanya ibarat duasisi mata uang yang tak terpisahkan. Pandangan inilah yang kemudian dia kembangkan dalam merumuskan ideberdirinya negara Pakistan yang memisahkan diri dari India yang mayoritas memeluk Hindu. Hanya dengan adanyapemerintahan yang tersendiri bagi umat Islam, merek aajan dapat melaksanakan prinsip-prinsip doktrin Al-Qur’andalam kehidupan mereka.Sementara, sebagian mistikus, gagasan-gagasan sufisme Iqbal, selain dinilai banyak mengilhami para filosofBarat dan Timur modern, juga dikenal memiliki eksotisme yang tinggi. Suatu ketika misalnya, dia amat merindukan

pada “kampung halamanya”, yakni “rumah” di alam prakehidupan duniawi yang merupakan asal dari semua yang ada didunia ini, dalam syairnya :Kenangan pada kampung halaman menimbulkan kesedihan tanpa sebab. Kadangkala dia menjelma menjadi kerinduanuntuk menatap keindahan dan kadangkala menjadi pencarian yang menggebu.Iqbal juga menentang pandangan sempit sebagian ulama (Mullah) yang menganjurkan umat Islam tidak mempelajariilmu pengetahuan modern yang datang dari Barat, termasuk bahasa Inggris. Ketidaksetujuanya itu dengan bagus dialukiskan dalam sajak berikut :Agama sejati tenggelam. Kalah pada bukan Agama. Bagi para Mullah agama ialah kesibukan. Mengecam orang sebagikafir. Bagi para kafir agama adalah bagaimana mengatur siasat dan menimbun kekayaan. Bagi para Mullah agamaadalah bagaimana mendatangkan kesulitan atas nama Tuhan.Meski gagasan dan karyanya paling banyak dikaji, seperti diakui intelektual, Djohan Effendi, dan dihormatibanyak kalangan di Barat dan di Timur, bukan berarti kecaman kepada Iqbal tidak ada. Setidaknya disebagiansarjana dia dicaci karna keyakinanya yang sangat tinggi terhadap kekuatan. “Kekuatan itu lebih ilahiahdibanding kebenaran. Tuhan adalah kekuatan.”Banyak aspek gagasan Iqbal yang relevan dengan kondisi umat Islam sekarang. Apalagi ditengah krisis saat ini,rekonstruksi pemahaman keagamaan dan alam pikiran umat Islam menjadi penting bila umat ini tak mau ketinggalanzaman.  1. e.       Sayyid Amir AliPemikir-Sejarawan Muslim ModernDi kalangan pemikir  islam dan intelektual barat, Sayyid Amir Ali di anggap dinilai sangat berjasa bagiperkembangan islam. Gagasan pembaruan dalam pemikiran islam yang di lontarkan sosok ini banyak mendapatkanapresiasi tak saja di dunia islam, juga di dalam dunia barat. Pada masa, gagasan dan pemikiran pentingnyarethingking islam marak digaungkan. Di kawasan anak benua india, atau asia selatan inilah, kiprah Sayyid AmirAlidalam proyek tersebut. Di kawasan ini, selain dirinya juga ada tokoh pemikir lain semisal muhammad Iqbal,Ali Jinnah, dan Abul A’la Al-Maududi pada generasi berikutnya. Pada saat yang sama, pelopor pembaru juga munculdikawasan dunia Arab. Sebut juga tokoh-tokoh seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha.Di lahirkan di Cuttack, India, pada 6 april 1849, Amir Ali memiliki garis keturunan dari keluarga  Arab syi’ahyang pindah dari Khurasan, Persia dan menetap di Mohan, Oudh, India pada pertengahan abad ke 18. AyahnyaSa’adat Ali  Khan, adalah dokter dan berasal dari keluarga kaya dan terhormat dimasa nya. Ali menempuhpendidikan formal di Muhsiniyah College, Calcutta. Di lembaga pendidikan inilah, dia mendapatkan predikatsebagai pelajar terbaik dan meraih penghargaan untuk jenjang studi atas dan pendidikan tinggi (S1) pada bidanghukum, serta master (S2) pada bidang sejarah pada 1868. Dia memperdlam agama islam dari guru setempat , denganguru inilah Ali dapat berbahasa Urdu, tak hanya itu pemerintah Inggris memberika beasiswa untuk mengambil gelardoktor di bidang spesifikasi hukum islam di London University.Pada 1873 Ali telah lulus program doktornya dengan baik. Tak lama kemudian, dia kembali ke India. Ali tertarikpada dunia politik karena itu ia mendirikan sebuah organisasi yang bernama National Muhammadan Association.Organisasi ini dalam waktu singkat menyebar keseluruh India. Pembentukan organisasi ini di maksudkan untukmelengkapi kalangan muslim India dengan pengalan teknik politik Eropa, dan untuk melindungi dan menjagakepeningan umat islam.Atas prestasi studinya itu, pada 1883, pemerintahan mengangkat  Ali menjadi anggota The Viceroy’s Council diindia. Berbekal ilmunya itu Ali mendedikasikan dirinya di negeri kelahirannya sebagai pengacara, guru besarhukum islam, dan pegawai pemerintahan. Namun pada 1904, dia memutuskan menetap di Inggris bersama istrinya yangasli Inggris. Keputusan itu diambil lantaran dia angkat menjadi anggota Judicial Commite Of Privaci Council(dewan kehormatan komite pengadilan). Prestasinya itu menjadiakn Ali sebagai orang India pertama yang mendudukijabatan tersebut.Sebagai tokoh pembaru pemikir islam. AmirAli banyak melontarkan gagasan-gagasan pemikiran sekitar ijtihad,rasionalisme, dan Ilmu pengetahuan. Pada bidang ijtihad misalnya, Ali berpendapat bahwa pintu ijtihad telahditutup dan umat berpegang kepada ulama-ulama abad ke 19 yang tidak mengikuti perkembangan zaman itu yangmembuat dunia islam mundur. Salah satu pandangan Ali yang sangat di tonjolkan adalah dia merujuk pada surat al-Ra’d yang menjelaskan bahwa setiap kaum tidak akan berubah nasibnya sebelum mereka merubahnya. Dari situ Alimenyimpulkan bahwa Allah Swt memberi kesempatan pada setiap manusia untuk merubah keadaan, sekaligusmenjelaskan bahwa manusia memiliki kebebasan berkehandak.Karena itu Ali meminta kepada umat islam agar tidak terpuruk oleh pendapat lama yang membuat umat tidak maju.Amir Ali berpendapat “ijtihad sebagai sarana untuk mencapai berbagai penemuan haruslah bersifat rasional dansemestinya ia menjadi lebih memajukan umat islam di bidang ilmu pengetahuan”. Ali berpendapat bahwa semangatijtihad, kecintaan pada ilmu pengetahun dan sikap rasional umat islam dibangkitkan kembali, ini  aspek yangmenurtnya akan membawa kejayaan dunia islam.Berkaitan dengan kehidupan akhiran , aliran memiliki pemikiran bahwa gagasan hidup di akhirat merupakanfenomena umum umat islam sejak zaman primitif, ini muncul ketika umat manusia ingin berkumpul dengan orang yangmereka kasihi dan terpisah dari mereka oleh kematian. Dengan pelbagai pandangan Ali menjelaskan pandangannyasecara kronologis.

Dalam soal wanita dan perbudakan, Amir Ali berpendapat bahwa betapa kejamnya manusia kepada kaum wanita.Menurutnya hanya islam yang menyajikan cara bagaimana memperlakukan seorang wanita dan memberantas perbudakan.Terkait pada perbudakan, Amir Ali berpendapat bahwa hal itu menunjukan kesombongan manusia. Katanya “memangpebudakan ada dalam sejarah hidup manusia dari semua bangsa; Romawi, Yahudi, Yunani danJerman tapi hal itubukan berarti itu menjadi alasan untuk melakukan hal yang sama pada masa modern ini” agama kristen bahkan tidakmelarang tapi ketika islam datang, perbudakan secara langsung dihapuskan melalui berbagai cara.Sayyid Amir Ali  dituding sebagai seorang apolog muslim tersebar abad modern menurut barat. Ini dipahamimengingat posisi dan gagasan pembaruan islam Ali yang merintik beratkan pada rethingking Islam disertaipembelaan yang pada batas-batas tertentu melewati pembelaan seperti yang dilakukan pemikir muslim lainya.Pembelaan terhadap islam terhadap serangan-serangan barat itu jelas terlihat sekali dalam tulisan Ali. Latarbelakang kondisi faktual saat itu sedikit banyak pengaruh yang cenderung apologetik itu.Walaupun demikian, Amir Ali telah berbuat banyak pada umat ini. Melalui karya-karyanya, dia berupayamembangkitkan islam yamg sekian lama terlelap dalam mimpi kejayaan masa lalunya. Hingga akhir hayat nya, AmirAli telah menulis beberapa buku, antara lain: the spirit islam,  a Critical Examinitation of the life andteaching of mohammed dan A Short History of the Sarances.  

BAB IIIPenutup

Kesimpulan“Islam adalah agama yang mencakup  berbagai macam aspek, baik itu ekonomi, politik, budaya, ibadah, dan lain-lain.” Inilah ungkapan yang Jamaluddin Al-Afghani  tegaskan dalam pemikiran dan gagasannya. Bila memandangIslam dalam konteks kekinian, rasanya memang perjuangan atau usaha yang dilakukan oleh para tokoh pembaharuislam belum sempurna. Perjuangan dan usaha mereka kami analogikan sebagai sebuah ajang lari estafet, mereka—para tokoh pembaharu islam—berlari dan membawa tongkat estafet kemajuan islam dengan susah payah dan penuhperjuangan agar sampai kepada kita—umat saat ini—dengan harapan besar kita mampu melanjutkan tongkat estafettersebut sampai pada generasi selanjutnya hingga akhir  zaman. Namun, potret umat islam saat ini bisa dikatakanamat menyedihkan dari segi keilmuan dan persatuan. Umat islam saat ini tidak lagi dinamis, dan seperti tidakmemiliki pendirian. Hal ini terlihat dari mudahnya umat islam terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu yang takbertanggung jawab.Hal ini menunjukkan kesadaran umat islam untuk melanjutkan tongkat estafet kemajuan itu masihbelum maksimal.Semoga dengan hadirnya kajian(studi tokoh) ini kita semakin menyadari kondisi islam yang masih terpuruk saatini dan harapan besar kami adalah munculnya jiwa dan semangat Al-Afghani,  Muhammad Iqbal, dan lain-lain yangmampu kembali meneruskan tongkat estafet perjuangan itu dan menanggalkan seluruh pengaruh barat pada islam yangmerupakan hambatan bagi umat islam untuk maju. Amien.