04-Activity Sequencing
Transcript of 04-Activity Sequencing
ACTIVITY SEQUENCINGInvolves identifying and documenting interactivity logical relationships. Activities must be sequenced accurately to support later development of realistic and achievable schedule. Sequencing can be performed with the aid of a computer.
PMBOK© Guide page 68
INPUTS OUTPUTSTOOLS &TECHNIQUES
1. Activity list 2. Product description 3. M andatory dependencies 4. Discretionary dependencies 5. External dependencies 6. M ilestones
1. Precedence diagram m ing m ethod (PDM ) 2. Arrow diagram m ing m ethod (ADM ). 3. Conditional diagram m ing m ethods 4. Network tem plates
1. Project network diagram s 2. Activity list updates
Melibatkan pengidentifikasian dan dokumentasi hubungan antar-aktivitas secara logic. Aktivitas harus dihubungkan dengan teliti untuk mendukung pengembangan berikutnya/ yang akan datang dari suatu jadwal yang realistis. Peruntutan dapat dilakukan dengan bantuan dari suatu komputer.
Activity Sequencing Inputs (Basic Knowledge)
Activity List : Daftar aktivitas meliputi semua aktivitas yang akan dilakukan untuk menye lesaikan proyek. Harus dapat diorganisir dan sebagai pengembangan dari WBS untuk memastikan bahwa aktivitas itu lengkap, dan tidak meliputi
aktivitas yang tidak diperlukan dari lingkup proyek. Dengan WBS, daftar aktivitas meliputi uraian dari tiap aktivitas untuk memastikan bahwa anggota tim proyek akan memahami bagaimana pekerjaan lakukan. Product Description : Dokumen uraian produk yang menunjukkan
karakteristik produk atau jasa layanan. Mempunyai sedikit detil pada tahap awal dan lebih datail di kemudian dengan karakteristik produk yang semakin ditekuni. Karakteristik produk sering mempengaruhi urutan. Dan uraian produk biasanya ditinjau ulang untuk memastikan ketelitian. Mandatory Dependencies : Ketergantungan Wajib yang tidak bisa
dipisahkan dari wujud pekerjaan yang telah dilakukan. Ketergantungan wajib adalah juga dinamakan Hard Logic. Descretionary Dependencies : Ketergantungan tidak wajib
biasanya ditentukan oleh tim proyek. Mempunyai kepedulian ( dan secara penuh di-dokumentasikan), Pada umumnya digambarkan berdasar pada pengetahuan: Best practise,
dan yang tidak umum, dan biasanya dinamakan Prefered logic, Preferen- tial logic, or shoft logic. External Dependencies : Ketergantungan eksternal yang
melibatkan suatu hubungan antar aktivitas proyek dan bukan aktivitas proyek.. Milestone : Peristiwa yang diperlukan untuk bagian dari
urutan aktivitas, untuk memastikan bahwa kebutuhan dalam memenuhi milstone(s) dijumpai.
Method Activity Sequencing (Basic
Knowledge) Precedence diagramming method (PDM)
Activity Name
Duration
Arrow diagramming method (ADM)
ES EF
LS LF
Activity Name
Duration
ES EF
LS LF
Activity Name
Duration
ES EF
LS LF
Activity Name
Duration
ES EF
LS LF
Activity Name
Duration
ES EF
LS LF
AON : Activity On Node
Start
Finish
A
B
ED F
C
AOA : Activity On Arrow
HUBUNGAN AKTIFITAS DALAM PDM
• Hubungan antar aktifitas digambarkan oleh adanya anak panah yang arahnya selalu dimulai dari kiri ke kanan.
• Jenis hubungan aktifitas adalah sebagai berikut : Mulai ke mulai (start to start) SS
adalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu aktifitas setelah aktifitas sebelumnya dimulai.
Selesai ke mulai (Finish to start) FS adalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu aktifitas setelah aktifitas sebelumya selesai.
Selesai ke selesai (Finish to finish) FF adalah waktu yang dibutuhkan untuk selesainya
suatu aktifitas setelah aktifitas sebelumnya selesai.
Mulai ke selesai (Star to finish) SFadalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu aktivitas ketika aktivitas lainnya selesai.
Task Dependency Relationships
• Start-to-Start (SS)– B cannot start till A starts– A: Pour foundation; B: Level concrete
• Finish-to-Start (FS)– B cannot start till A finishes– A: Construct fence; B: Paint Fence
• Finish-to-Finish (FF)– B cannot finish till A finishes– A: Add wiring; B: Inspect electrical
• Start-to-Finish (SF)– B cannot finish till A starts (rare)
Activity Relationships Types (Basic Knowledge) Activity A
Activity B
Finish To Start
Activity AActivity B
Start To Start
Activity AActivity B
Finish To Finish
Activity A
Activity B
Start To Finish
Activity A
Activity B
Finish To StartWith Lag
FS + 7
Activity A
Activity B
Start To StartWith Lag SS + 5
Activity A
Activity B
Finish To FinishWith Lag
FF + 3
Activity A
Activity B
Start To FinishSF + 2
With Lead = - Lag
ANALISA KEJADIAN/ PERISTIWA (Event Analysis)
i XEFx
LFxj Y
EFj
LFjk Z
EFk
LFk
ESx
LSx
ESj
LSj
ESk
LSkdi dj dk
FSij FSjk
SSij SSjk
FFij FFjk
KETERANGAN• i, j, k : nomer node• ES : Earliest Start (waktu mulai paling awal =
EET)• EF : Earliest Finish (waktu selesai paling awal)• LS : Latest Start (waktu mulai paling lambat)• LF : Latest Finish (waktu selesai paling lambat =
LET)• SSij : hubungan mulai ke mulai dari node i ke node
j• FSij : hubungan selesai ke mulai dari node i ke
node j• FFij : hubungan selesai ke selesai dari node i ke
node j• SFij : hubungan mulai ke selesai dari node i ke
node j
.......... Analisa kejadian
Menentukan waktu paling awal :• ES = waktu mulai paling awal.
• EF = waktu selesai paling awal.
ESj = ESi + SSij
ESj = EFi + FSij
ambil nilai maksimum
ESj = EFj - dj
kondisi khusus
EFj = ESj + Dj
EFj = EFi + FFij
ambil nilai maksimum
.......... Analisa kejadian
Menentukan waktu paling lambat :• LS = waktu mulai paling lambat.
• LF = waktu selesai paling lambat
LSj = LSk - SSjk
LSj = LFj - Dj
ambil nilai minimum
LFj = LSk - FSjk
LFj = LFk - FFjk
ambil nilai minimum
LFj = LSj + dj
kondisi khusus
.......... Analisa kejadian
SYARAT AKTIFITAS KRITIS PADA PDM• ESi = LSi pada node tersebut• EFi = LFi pada node tersebut• Tidak memiliki floatSYARAT JALUR KRITIS PADA PDM• Total durasi Proyek paling besar• Total float = 0 TF = LF – ES – Dur
TYPE FLOAT YANG ADA• Start Float (SF) : sejumlah waktu dimana mulainya suatu
aktifitas boleh terlambat tanpa mempengaruhi selesainya proyek SF = LS - ES
• Finish Float (FF) : sejumlah waktu dimana selesainya suatu aktifitas boleh terlambat tanpa mempengaruhi selesainya proyek FF = LF - EF
CONTOH PDM
0 A 4 1 B 8 4 E 7
2 C 12
3 D 7
FS = 0
FF= 6
FF = 6
SS= 5
SS = 5
• Diketahui data proyek seperti gambar, tentukan jalur kritisnya.
......Contoh PDM
0 A44
00 4 1 B
1212
44 8 4 E
181811
7
2 C1818
66 12
3 D1618
911 7
FS = 0
FF= 6
FF = 6
SS= 5
SS = 5
• Penyelesaian
9