04-Activity Sequencing

15
Activity Sequencing Oleh : Sidiq Wacono

Transcript of 04-Activity Sequencing

Activity Sequencing

Oleh : Sidiq Wacono

ACTIVITY SEQUENCINGInvolves identifying and documenting interactivity logical relationships. Activities must be sequenced accurately to support later development of realistic and achievable schedule. Sequencing can be performed with the aid of a computer.

PMBOK© Guide page 68

INPUTS OUTPUTSTOOLS &TECHNIQUES

1. Activity list 2. Product description 3. M andatory dependencies 4. Discretionary dependencies 5. External dependencies 6. M ilestones

1. Precedence diagram m ing m ethod (PDM ) 2. Arrow diagram m ing m ethod (ADM ). 3. Conditional diagram m ing m ethods 4. Network tem plates

1. Project network diagram s 2. Activity list updates

Melibatkan pengidentifikasian dan dokumentasi hubungan antar-aktivitas secara logic. Aktivitas harus dihubungkan dengan teliti untuk mendukung pengembangan berikutnya/ yang akan datang dari suatu jadwal yang realistis. Peruntutan dapat dilakukan dengan bantuan dari suatu komputer.

Activity Sequencing Inputs (Basic Knowledge)

Activity List : Daftar aktivitas meliputi semua aktivitas yang akan dilakukan untuk menye lesaikan proyek. Harus dapat diorganisir dan sebagai pengembangan dari WBS untuk memastikan bahwa aktivitas itu lengkap, dan tidak meliputi

aktivitas yang tidak diperlukan dari lingkup proyek. Dengan WBS, daftar aktivitas meliputi uraian dari tiap aktivitas untuk memastikan bahwa anggota tim proyek akan memahami bagaimana pekerjaan lakukan. Product Description : Dokumen uraian produk yang menunjukkan

karakteristik produk atau jasa layanan. Mempunyai sedikit detil pada tahap awal dan lebih datail di kemudian dengan karakteristik produk yang semakin ditekuni. Karakteristik produk sering mempengaruhi urutan. Dan uraian produk biasanya ditinjau ulang untuk memastikan ketelitian. Mandatory Dependencies : Ketergantungan Wajib yang tidak bisa

dipisahkan dari wujud pekerjaan yang telah dilakukan. Ketergantungan wajib adalah juga dinamakan Hard Logic. Descretionary Dependencies : Ketergantungan tidak wajib

biasanya ditentukan oleh tim proyek. Mempunyai kepedulian ( dan secara penuh di-dokumentasikan), Pada umumnya digambarkan berdasar pada pengetahuan: Best practise,

dan yang tidak umum, dan biasanya dinamakan Prefered logic, Preferen- tial logic, or shoft logic. External Dependencies : Ketergantungan eksternal yang

melibatkan suatu hubungan antar aktivitas proyek dan bukan aktivitas proyek.. Milestone : Peristiwa yang diperlukan untuk bagian dari

urutan aktivitas, untuk memastikan bahwa kebutuhan dalam memenuhi milstone(s) dijumpai.

Method Activity Sequencing (Basic

Knowledge) Precedence diagramming method (PDM)

Activity Name

Duration

Arrow diagramming method (ADM)

ES EF

LS LF

Activity Name

Duration

ES EF

LS LF

Activity Name

Duration

ES EF

LS LF

Activity Name

Duration

ES EF

LS LF

Activity Name

Duration

ES EF

LS LF

AON : Activity On Node

Start

Finish

A

B

ED F

C

AOA : Activity On Arrow

HUBUNGAN AKTIFITAS DALAM PDM

• Hubungan antar aktifitas digambarkan oleh adanya anak panah yang arahnya selalu dimulai dari kiri ke kanan.

• Jenis hubungan aktifitas adalah sebagai berikut : Mulai ke mulai (start to start) SS

adalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu aktifitas setelah aktifitas sebelumnya dimulai.

Selesai ke mulai (Finish to start) FS adalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu aktifitas setelah aktifitas sebelumya selesai.

Selesai ke selesai (Finish to finish) FF adalah waktu yang dibutuhkan untuk selesainya

suatu aktifitas setelah aktifitas sebelumnya selesai.

Mulai ke selesai (Star to finish) SFadalah waktu yang dibutuhkan untuk dimulainya suatu aktivitas ketika aktivitas lainnya selesai.

Task Dependency Relationships

• Start-to-Start (SS)– B cannot start till A starts– A: Pour foundation; B: Level concrete

• Finish-to-Start (FS)– B cannot start till A finishes– A: Construct fence; B: Paint Fence

• Finish-to-Finish (FF)– B cannot finish till A finishes– A: Add wiring; B: Inspect electrical

• Start-to-Finish (SF)– B cannot finish till A starts (rare)

Task Dependency Types

Activity Relationships Types (Basic Knowledge) Activity A

Activity B

Finish To Start

Activity AActivity B

Start To Start

Activity AActivity B

Finish To Finish

Activity A

Activity B

Start To Finish

Activity A

Activity B

Finish To StartWith Lag

FS + 7

Activity A

Activity B

Start To StartWith Lag SS + 5

Activity A

Activity B

Finish To FinishWith Lag

FF + 3

Activity A

Activity B

Start To FinishSF + 2

With Lead = - Lag

ANALISA KEJADIAN/ PERISTIWA (Event Analysis)

i XEFx

LFxj Y

EFj

LFjk Z

EFk

LFk

ESx

LSx

ESj

LSj

ESk

LSkdi dj dk

FSij FSjk

SSij SSjk

FFij FFjk

KETERANGAN• i, j, k : nomer node• ES : Earliest Start (waktu mulai paling awal =

EET)• EF : Earliest Finish (waktu selesai paling awal)• LS : Latest Start (waktu mulai paling lambat)• LF : Latest Finish (waktu selesai paling lambat =

LET)• SSij : hubungan mulai ke mulai dari node i ke node

j• FSij : hubungan selesai ke mulai dari node i ke

node j• FFij : hubungan selesai ke selesai dari node i ke

node j• SFij : hubungan mulai ke selesai dari node i ke

node j

.......... Analisa kejadian

Menentukan waktu paling awal :• ES = waktu mulai paling awal.

• EF = waktu selesai paling awal.

ESj = ESi + SSij

ESj = EFi + FSij

ambil nilai maksimum

ESj = EFj - dj

kondisi khusus

EFj = ESj + Dj

EFj = EFi + FFij

ambil nilai maksimum

.......... Analisa kejadian

Menentukan waktu paling lambat :• LS = waktu mulai paling lambat.

• LF = waktu selesai paling lambat

LSj = LSk - SSjk

LSj = LFj - Dj

ambil nilai minimum

LFj = LSk - FSjk

LFj = LFk - FFjk

ambil nilai minimum

LFj = LSj + dj

kondisi khusus

.......... Analisa kejadian

SYARAT AKTIFITAS KRITIS PADA PDM• ESi = LSi pada node tersebut• EFi = LFi pada node tersebut• Tidak memiliki floatSYARAT JALUR KRITIS PADA PDM• Total durasi Proyek paling besar• Total float = 0 TF = LF – ES – Dur

TYPE FLOAT YANG ADA• Start Float (SF) : sejumlah waktu dimana mulainya suatu

aktifitas boleh terlambat tanpa mempengaruhi selesainya proyek SF = LS - ES

• Finish Float (FF) : sejumlah waktu dimana selesainya suatu aktifitas boleh terlambat tanpa mempengaruhi selesainya proyek FF = LF - EF

CONTOH PDM

0 A 4 1 B 8 4 E 7

2 C 12

3 D 7

FS = 0

FF= 6

FF = 6

SS= 5

SS = 5

• Diketahui data proyek seperti gambar, tentukan jalur kritisnya.

......Contoh PDM

0 A44

00 4 1 B

1212

44 8 4 E

181811

7

2 C1818

66 12

3 D1618

911 7

FS = 0

FF= 6

FF = 6

SS= 5

SS = 5

• Penyelesaian

9

THANK YOU