Yayas Blok 8

23
A. Subclavia dan A. Carotis communis Eka Ayu Larasati 102013125/E1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara no. 6, Tanjung Duren, Jakarta Barat 11510 Email: [email protected] Abstrak Tubuh manusia menggunakan darah sebagai perantara melakukan pertukaran zat-zat didalam tubuh kita serta malakukan berbagai macam fungsi lainya seperti membunuh bakteri serta untuk menutup luka kita.tapi semua fungsi tersebut tidak akan terjadi bila darah tidak mengalir makanya di perlukan suatu system yang dikenal sebagai sistem kardiovaskular. Kardiovaskular diambil dari kata kardio yang berarti jantung dan vascular yang berarti pembuluh darah yang dapat diartikan system kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Kata kunci: Darah, kardiovaskular Abstract The human body uses blood as an intermediary to exchange substances in our body as well as other possibilities were a variety of functions such as killing bacteria as well as to close the wound kita.tapi all these functions will not occur if blood flow is not so in need of a system known as the cardiovascular system . cardiovascular taken from the word cardio means heart and vascular means the blood vessels of the cardiovascular system that can be defined is an organ system which serves to move substances to and from cells. Key words: Blood, cardiovascular Pendahuluan

description

dcsughdus

Transcript of Yayas Blok 8

Page 1: Yayas Blok 8

A. Subclavia dan A. Carotis communisEka Ayu Larasati

102013125/E1Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara no. 6, Tanjung Duren, Jakarta Barat 11510Email: [email protected]

Abstrak Tubuh manusia menggunakan darah sebagai perantara melakukan pertukaran zat-zat didalam tubuh kita serta malakukan berbagai macam fungsi lainya seperti membunuh bakteri serta untuk menutup luka kita.tapi semua fungsi tersebut tidak akan terjadi bila darah tidak mengalir makanya di perlukan suatu system yang dikenal sebagai sistem kardiovaskular. Kardiovaskular diambil dari kata kardio yang berarti jantung dan vascular yang berarti pembuluh darah yang dapat diartikan system kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.

Kata kunci: Darah, kardiovaskular

AbstractThe human body uses blood as an intermediary to exchange substances in our body as well as other possibilities were a variety of functions such as killing bacteria as well as to close the wound kita.tapi all these functions will not occur if blood flow is not so in need of a system known as the cardiovascular system . cardiovascular taken from the word cardio means heart and vascular means the blood vessels of the cardiovascular system that can be defined is an organ system which serves to move substances to and from cells.

Key words: Blood, cardiovascular

Pendahuluan Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis. Sistem ini terdiri atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

Darah yang rendah kandungan oksigen dan tinggi CO2 yang berasal dari sirkulasi sistemik dihantarkan melalui vena kava superior dan inferior menuju atrium kanan, masuk ke ventrikel kanan lalu dihantarkan melalui arteri pulmonalis menuju ke paru untuk di-oksigenasi kembali. Selanjutnya darah yang telah kaya akan oksigen akan masuk melalui vena pulmonalis  menuju atrium kiri, lalu masuk ke ventrikel kiri untuk dihantarkan menuju sirkulasi sistemik melalui pembuluh aorta. Demikian seterusnya. Secara umum, pembuluh darah yang ada di dalam tubuh dapat dibagi menjadi pembuluh yang membawa darah menjauhi jantung (arteri) dan menuju jantung (vena).

Page 2: Yayas Blok 8

Aorta thoracalisAorta ascendens keluar dari vestibulum aorta dibelakang infundibulum ventirikel kanan dan trunkus pulmonali. Aorta ascendens berlanjut sebagai arcus aorta. Arcus aorta terletak di sebelah posterior dari setengah bagian bawah manubrium dan melengkung dari depan kebelakang di atas bronchus utama sinistra. Arcus melanjutkan sebagai aorta thoracalis descendens dan dimulai di batas bawah korpus T4. Awalnya agak ke sebelah kiri dari garis tengah, kemudian ke garis tengah untuk masuk ke abdomen dengan melewati ligamentum arcuata medianus diafragma setinggi T12. Dari situ melanjutkan sebagai aorta abdominalis.1

Cabang-cabang aorta ascendens:Aa. Coronaria dextra dan sinistra.Cabang-cabang arcus aorta adalah: A. brachiocephalicaA. carotis communis sinistra A. subclavia sinistraA. tiroidea ima.Cabang-cabang aorta thoracalis descendens di antaranya adalah:Aa. Esophageal, bronkial, mediastinal, interkostalis posterior dan subcostalis.

Arteri subclaviaArteri subclavia menjadi arteri axillaris di batas luar costa ke-1. Tiap asrteri dibagi menjadi tiga bagian oleh skalenus anterior. Bagian pertama yaitu bagian arteri yang terletak di sebelah medial skalenus anterior. Memiliki tiga cabang yaitu: a. vertebralis, truncus thyriocervicalis dan a. thoracalis interna (mamilaris). A. thoracalis interna ini bejalan di permukaan posterior dari dinding dada anterior selebar satu jari dari batas lateral sternum. Sepanjang perjalanannya terdapat cabang-cabang a. intercostalis anterior, a. timika dan a. perforanta. ‘Perforanta-perforantor’ ini melewati dinding dada anterior dan memasok darah ke payudara. A. thoracalis interna dibagi menjadi cabanag epigastrica superior dan musculophrenicus di belakang cartilage costa ke-6. Trunkus thyriocervicalis berakhir sebagai a. thyroidea inferior. 1

Bagian kedua yaitu bagian arteri yang terletak di bagian belakang skalenus anterior. Memiliki cabang trunkus costocervicalis. Sedangkan bagian ketiga yaitu bagian arteri yang terletak di lateral dari batas lateral skalenus anterior. Bagian ini memiliki cabang a. scapularis dorsal.

Vena-vena BesarVena brachiocephalica dibentuk dari gabungan v. subclavia dan v. jugularis interna di belakang sendi sternoclavicular. V. brachiocephalica sinistra terletak diagonal dibelakang manubrium dan bergabung dengan v. brachiocephalica dextra di belakang cartilage costa ke-1 sehingga membentuk v. cava superior. V. cava superior hanya menerima satu cabang yaitu v. azygos. 1

Sistem Vena AzygosVena azygos dimuli sebagai gabungan dari v. subcostalis dextra dan satu atau lebih vena dari abdomen. Vena ini melewati pintu aorta di diafragma, naik di dinding dada posterior sampai setinggi T4 dan kemudian melengkung di atas pangkal paru dextra dan memasuki v. cava superior. Vena ini menerima cabang dari: delapan vv. Intercostalis terbawah, v. intercostalis superior dextra dan v. hemiazygos. 1

Page 3: Yayas Blok 8

Vena hemiazygos keluar di sisi kiri dengan cara yang sama seperti v. azygos. Melewati pintu aorta di diafragma dan ke atas sampai setinggi T9 di mana vena ini lewat di belakang aorta secara diagonal dan ductus thoracicus kemudian mengalir ke v. azygos setinggi T8. Vena ini menerima darah dari empat vv. Intercostalis posterior terbawah. 1

Vena azygos accecorius akan mengalirkan darah dari vv. Intercostalis posterior tengah dan juga sebagian vena bronchial dan mid esofageal. V. hemiazygos accecorius menyilang ke kanan untuk mengalirkan darah ke v. azygos setinggi T7. Keempat vena intercostalis sinistra teratas mengalir ke v. brachiocephalica sinistra melalui v. intercostalis superior sinistra. 1

Struktur Mikroskopis Pembuluh Darah Dalam struktur mikroskopis pembuluh darah atau vaskular darah akan dibahas arteri utama, arteriol, kapiler, venula, dan vena. Pertama, akan dibahas mengenai arteri. Tiga kategori utama arteri adalah arteri elastis, arteri muskular, dan arteriol kecil. Diameter arteri secara berangsur mengecil setiap kali bercabang sampai pembuluh terkecil, yaitu kapiler. Arteri elastis adalah pembuluh paling besar di dalam tubuh. Di antaranya adalah trunkus pulmonal dan aorta serta cabang-cabang utamanya. Dinding pembuluh ini terutama terdiri atas serat elastis yang memberi kelenturan dan daya pegas selama aliran darah. Arteri elastis bercabang menjadi arteri berukuran sedang, yaitu arteri muskular yang merupakan pembuluh darah terbanyak di tubuh. Arteri muskular mengandung lebih banyak serat otot polos pada dindingnya. Arteriol adalah cabang terkecil sistem arteri. Dindingnya terdiri atas satu sampai lima lapisan serat otot polos. 2

Dinding arteri secara khas mengandung tiga lapisan tunika konsentris. Lapisan terdalam adalah tunika intima; terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel di bawahnya. Lapisan tengah adalah tunika media, terutama terdiri atas serat otot polos yang mengitari lumen pembuluh. Lapisan terluar adalah tunika adventisia, terutama terdiri atas serat-serat jaringan ikat. Arteri muskular berukuran-sedang juga memiliki sebuah pita berombak tipis dari serat elastis yang disebut lamina elastika interna yang bersebelahan dengan tunika intima. Pita lain terdiri atas serat-serat elastis berombak terdapat pada perifer tunika media yang membatasi tunika media dan tunika adventisia, disebut sebagai lamina elastika ekstena. 2,3

Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dengan diameter rata-rata 8 µm, hampir sama dengan diameter eritrosit. Terdapat tiga jenis kapiler: kapiler kontinu, kapiler bertingkap, dan sinusoid. Kapiler kontinu paling umum dan ditemukan pada kebanyakan organ dan jaringan. Pada kapiler ini, sel-sel endotel saling menyambung membentuk lapisan yang utuh. Sebaliknya, kapiler bertingkap memiliki lubang-lubang bulat atau fenestra (pori) pada sitoplasma sel endotel. Kapiler bertingkap demikian ditemukan dalam organ endokrin, usus halus, dan glomeruli ginjal. Sinusoid adalah pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok, tidak teratur dengan diameter yang jauh lebih besar dari kapiler lain. Sinusoid ditemukan di dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Tautan sel endotel jarang ada pada sinusoid, dan celah-celah lebar terdapat di antara sel endotel. Membran basalnya juga tidak utuh, bahkan kadang-kadang tidak ada pada sinusoid. 2,3

Page 4: Yayas Blok 8

Sedangkan pembuluh vena dimulai dari ujung akhir kapiler. Kapiler berangsur-angsur membentuk venul yang lebih besar; venul umumnya menyertai arteriol. Darah balik mula-mula mengalir ke dalam venul pascakapiler, kemudian ke dalam vena yang makin membesar. Untuk mudahnya, vena digolongkan sebagai kecil, sedang, dan besar. Dibandingkan arteri, vena lebih banyak, berdinding lebih tipis, berdiameter lebih besar, dan struktur bervariasi lebih besar. Vena ukuran kecil dan sedang, terutama di ekstremitas, memiliki katup. Saat darah mengalir ke arah jantung, katup terbuka. Saat akan mengalir balik, katup menutup lumen dan mencegah aliran balik darah. Darah vena di antara katup pada ekstremitas mengalir ke arah jantung akibat kontraksi otot. Katup tidak terdapat pada vena SSP, vena cava inferior atau superior, dan vena visera. Dinding vena juga terdiri atas tiga lapisan, namun lapisan ototnya jauh lebih tipis. Tunika intima pada vena besar terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel. Tunika media tipis dan tunika adventisia adalah lapisan paling tebal pada dindingnya. 2

Nutrisi sebagai salah satu fungsi dari pembuluh darah juga diberlakukan kepada pembuluh darah itu sendiri, ada yang melalui lumennya sendiri tapi ada juga yang melalui pembuluh darah lain. Dinding arteri dan vena yang lebih besar terlalu tebal untuk menerima nutrien langsung melalui difusi dari lumennya. Itulah sebabnya dinding pembuluh darah besar dipasok oleh pembuluh darahnya sendiri yang kecil, disebut vasa vasorum (pembuluh darah pada pembuluh darah. 2

Pada preparat sistem sirkulasi dapat ditemukan berbagai jenis pembuluh darah dan limfatik sekaligus yang dikelilingi jaringan ikat longgar dan lemak. Pada gambar , sebuah arteri kecil dengan struktur dinding dasar tampak di tengah atas gambar. Berbeda dengan vena, arteri memiliki dinding relatif tebal dan lumen kecil. Pada potongan melintang, dinding sebuah arteri memiliki lapisan, yaitu tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia. Tunika intima yang terdiri atas endotel di lapisan dalam, subendotel yang merupakan lapisan jaringan ikat, dan lamina (membran) elastika intema/LEI yang menandakan batas antara tunika intima dan tunika media. Tunika media terutama terdiri atas serat otot sirkular. Anyaman serabut elastin halus yang longgar terdapat di antara sel otot polos. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang mengandung saraf kecil dan vasa vasorum. Bila sebuah arteri memiliki 25 atau lebih lapisan otot polos di dalam tunika media, arteri ini disebut arteri sedang/muskular atau arteri pendistribusi. Serat elastin lebih banyak, namun masih berupa serabut-serabut halus dan anyaman. 2

Vena berukuran sedang terlihat di tengah bawah gambar. Dindingnya relatif tipis dan lumennya besar. Potongan melintang vena menampakkan lapisan tunika intima yang terdiri atas endotel dan selapis serat kolagen dan elastin halus yang sangat tipis yang menyatu dengan jaringan ikat tunika media. Tunika media terdiri atas selapis tipis otot polos yang melingkar secara longgar dan terbenam di dalam jaringan ikat. Lapisan ini jauh lebih tipis pada vena daripada di arteri. Tunika adventisia sendiri terdiri atas selapis lebar jaringan ikat. Pada vena, lapisan ini jauh lebih tebal daripada tunika media. Pada gambar 5 juga terlihat arteriol. Arteriol terkecil memiliki lamina elastika interna tipis dan satu lapis sel otot polos di dalam tunika medianya. 4

Ciri yang mencolok pada vena besar adalah adventisia muskularnya tebal dengan serat-serat otot polosnya tersusun memanjang. Pada potongan melintang sebuah vena besar, tampak susunan dindingnya: serat-serat otot polos tersusun dalam berkas dan terutama tampak pada potongan melintang dengan sejumlah jaringan ikat tunika adventisia yang tersebar di antaranya. Vasa vasorum terdapat di antara jaringan ikat.

Page 5: Yayas Blok 8

Berbeda dengan tunika adventisia yang tebal, tunika media memiliki lapisan yang lebih tipis, terdiri atas serat-serat otot polos melingkar dan sedikit jaringan ikat yang lebih longgar. Pada vena besar terkadang tunika media dapat sangat tipis dan padat. Seperti terlihat pada pembuluh lain, tunika intima merupakan bagian endotel dengan sedikit jaringan penyokong. 2

Dinding pembuluh darah mengandung jaringan elastis dalam jumlah tertentu agar dapat mengembang dan berkerut. Pada arteri dan vena muskular yang terpotong transversal dan sediaan dibuat dengan pulasan elastin akan memperlihatkan sebaran serat-serat elastin. Serat elastin akan terpulas hitam dan serat kolagennya kuning muda. Dinding arteri jauh lebih tebal dan mengandung lebih banyak serat otot polos daripada dinding vena. Lapisan terdalam, tunika intima arteri, terpulas gelap karena lamina elastika internanya (LEI) tebal. Lapisan tengah arteri muskular yang tebal, tunika media, terdiri atas beberapa lapis serat otot polos yang tersusun melingkari lumen, serta berkas tipis serat-serat elastin. Pada bagian tepi tunika media, terdapat lamina elastika eksterna (LEE) yang tidak begitu nyata. Di sekitar arteri, terdapat jaringan ikat adventisia. Di dalam adventisia, terdapat serat kolagen yang terpulas lemah, dan serat elastin yang terpulas gelap. Pada dinding vena juga tampak lapisan tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia yang terpotong melintang. Di sekitar kedua pembuluh itu, terdapat kapiler, arteriol, venula, dan sel-sel jaringan lemak. Di dalam lumen kedua jenis pembuluh, terdapat banyak eritrosit dan leukosit. 2

Struktur dinding aorta mirip dengan struktur dinding arteri sedang. Namun, serat-serat elastin coklat tua merupakan bagian terbesar tunika media, dengan sel-sel otot polos tidak sebanyak pada arteri muskular. Jaringan lain di dalam dinding aorta tetap tidak terpulas atau hanya terpulas lemah. Ukuran dan susunan lamina elastika di tunika media jelas terlihat dengan pulasan elastin. Namun, sel-sel otot polos dan serabut elastin halus di antara lamina tetap tidak terpulas. Luasnya tunika intima dapat ditetapkan, namun tidak terlihat jelas. LEI dan LEE kurang dapat jelas terlihat pada arteri besar jika dibandingkan dengan arteri sedang. Tunika adventisia, juga tidak terpulas, adalah zona sempit serat kolagen. Di dalam aorta dan arteri pulmoner, tunika media mencakup sebagian besar dinding pembuluh, sedangkan tunika adventisia menipis (Gambar 7). 2

Struktur darahDarah manusia terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel-sel darah dan plasma darah (cairan darah). Sel-sel darah terbagi menjadi tiga bagian yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit. Sedangkan plasma darah (cairan darah) terdiri dari air yang didalamnya terlarut berbagai macam zat, baik zat organik maupun zat anorganik dan zat yang berguna maupun zat sisa yang tidak berguna. 4

Plasma darahPlasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 92% berupa air dan 8% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbondioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi. Medium bagi bahan-bahan yang dibawa oleh darah. Karena air juga memiliki kapasitas besar untuk menahan panas, maka plasma darah dapat menyerap dan menyebarkan sebagian

Page 6: Yayas Blok 8

besar dari panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme didalam jaringan, sementara suhu darah itu sendiri hanya sedikit mengalami perubahan.4

Sebagian besar bahan inorganik dan organik terlarut dalam plasma. Elektrolit (ion) paling banyak dalam plasma adalah Na+ dan Cl-, komponen garam dapur.1 Terdapat juga HCO3

-, K+, Ca+, dan bahan lain dalam jumlah lebih kecil. Fungsi terpenting ion-ion ini adalah perannya dalam eksitabilitas membran, distribusi osmotik cairan antar CES dan sel, dan menyangga perubahan PH. Zat yang terlarut dalam plasma darah dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:4

Zat makanan dan mineral, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, kolesterol serta garam-garam mineral.Zat-zat yang diproduksi sel seperti enzim, hormon, dan antibodi.Protein darah, yang tersusun atas beberapa asam amino, yaitu:Albumin, yang sangat penting untuk menjaga tekanan osmotik darahFibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darahGlobulin, untuk membentuk gemaglobulin, yaitu komponen zat kebal yang sangat penting.Zat-zat metabolisme, seperti urea, asam urat, dan zat-zat sisa lainnya.Gas-gas pernapasan yang larut dalam plasma, seperti O2, CO2, dan N2

Sel darah merah (eritrosit)Eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang terdapat oksigen. Warna sel darah itu sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia sel darah merah dibuat disumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Didalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 10 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Eritrosit memiliki ciri-ciri bentuknya bikonkaf, cekungan (konkaf) pada eritrosit digunakan untuk memberikan ruang pada hemoglobin yang akan mengikat oksigen, kemudian erirtosit tidak berinti, tidak dapat bergerak bebas, dan tidak dapat menembus dinding kapiler. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika masuk ke dalam pembuluh kapiler yang kecil. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8 mikronmeter dan ketebalan 2 mikrometer. 5

Sel darah putih (leukosit)Sel darah putih yang dikenal juga sebagai leukosit terdapat di dalam darah dan cairan limfa, tetapi sering juga terdapat di cairan jaringan. Sel darah putih yang tergolong granulosit dibuat didalam sumsum tulang, sedangkan limfosit dan monosit dibuat di nodus limfatikus. Leukosit merupakan sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih memiliki ciri-ciri yaitu tidak men gandung hemog lob in , mempunya i uku ran yan g r e l a t i f l eb ih be sa r dan  jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan sel darah merah, memiliki inti, dapat bergerak bebas pergerakannya yang seperti amoeba, sel darah putih dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cara menjulurkan sitoplasmanya ke arah dikehendaki dan dapat menembus dinding kapiler. Pada umumnya dalam keadaan normal terdapat sekitar 4x109 hingga 11x109 sel darah putih didalam 1 liter darah manusia dewasa yang sehat. Sel darah putih dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu granulosit

Page 7: Yayas Blok 8

dan agranulosit, dari kedua kelompok tersebut terdapat 5 jenis sel darah putih yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dari ukuran, bentuk, dan ada atau tidak granula yang terdapat di sitoplasmanya. Ciri-ciri granulosit adalah nukleusnya terdiri dari beberapa lobus dan sitoplasmanya mengandung granula. Ada 3 jenis sel darah putih yang tergolong granulosit yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.3

Neutrofil mempunyai ciri-ciri seperti nukleusnya terdiri dari 3 sampai 5 lobus, sitoplasmanya mengandung granula yang halus, ukurannya berkisar antara 9 sampai 12 mikron dan jumlahnya paling banyak diantara sesama sel darah putih yaitu 65% sampai 75% dari seluruh sel darah putih.

Eosinofil memiliki ciri-ciri yaitu nukleusnya terdiri dari 2 lobus, sitoplasmanya mengandung granula yang besar dan kasar ukurannya berkisar antara 9 sampai 12 mikron dan jumlahnya antara 2% samapai 12% dari seluruh sel darah putih.

Basofil merupakan sel darah putih yang paling sedikit jumlahnya yaitu sekitar 0,5% dan mempunyai ciri-ciri yaitu, nukleusnya relatif besar tetapi batas-batas lobusnya tidak jelas dan ukurannya rata-rata 10 mikron.

Kemudian golongan yang kedua adalah agranulosit. Dari namanya, agranulosit menunjukkan tidak memiliki granula pada sitoplasmanya dan mempunyai ciri-ciri yaitu, dapat memperbanyak dengan jalan mitosis dan mempunyai kemampuan untuk bergerak seperti amoeba dan dapat menembus dinding kapiler. Ada dua jenis sel darah putih yang tergolong agranulosit yaitu limfosit dan monosit.3

Lim fos i t mempunya i c i r i - c i r i s ep e r t i nu k l eusn ya be sa r dan hampi r  menempati sebagian besar dari sel, ukurannya antara 8 sampai 12 mikron dan jumlahnya berkisar antara 20 sampai 25% dari seluruh sel darah putih.Monosit mempunyai ciri-ciri yaitu nukleusnya besar dan  be rbe n tu k s epe r t i s epa tu kud a , uku ran nya an t a r a 12 s ampa i 15 mik ron dan  jumlahnya berkisar antara 3 sampai 8% dari seluruh sel darah putih.

TrombositTrombosit atau disebut juga keping darah merupakan sel yang berbentuk agak bulat, tidak mengandung inti, tidak berwarna, dan berat jenisnya rendah dan berukuran kecil dengan diameter antara 1 sampai 4 mikron, jumlahnya bervariasai antara150.000 sampai 400.000 per mm, tetapi jumlahnya rata-ratanya adalah 250.000 per mm3, dinding trombosit bersifat sangat rapuh dan cenderung untuk melekat pada permukaan kasar seperti pada pembuluh darah yang robek. Setelah banyak yang melekat pada permukaan kasar, trombosit kemudian mengalami aglutinasi. 3

Protein darahProtein plasma ialah protein total dalam plasma manusia memiliki konsentrasi sekitar 7,0-7,5 gr/dl dan membentuk bagian terbesar dari bahan padat plasma.6 Protein plasma sebenarnya adalah campuran kompleks yang mencakup tidak saja protein – protein sederhana, tetapi juga protein terkonjugasi, misalnya glikoprotein dan berbagai lipoprotein. Protein Plasma dibedakan menjadi tiga kelompok besar :6

Page 8: Yayas Blok 8

FibrinogenFibrinogen adalah salah satu protein yang disintesis oleh hati yang merupakan reaktan fasa akut berbentuk globulin beta. Protein ini berguna untuk proses hemostatis yang menstimulasi pembentukan thrombus. Rasio plasma normal yang berkisar antara 200-400 mg/dL.AlbuminAlbumin adalah protein utama dalam plasma manusia (3,4-4,7g/dL) dan membentuk sekitar 60% protein plasma total. Sekitar 40% albumin terdapat dalam plasma dan 60% sisanya terdapat diruang ekstrasel. Hati menghasilkan sekitar 12 gr albumin/hari, yaitu sekitar 25% dari semua sintesis protein oleh hati dan separuh jumlah protein yang disekresikannya. Sintesis albumin berkurang pada beragam penyakit terutama penyakit hati.GlobulinGlobulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air, mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua komponen yaitu legumin dan vicilin. Suhardi (1989) menambahkan bahwa dengan ultra sentrifugasi ditemukan protein utama golongan 2S, 7S, 11S dan 15S. Fraksi terbesar adalah globulin 7S yang merupakan glikoprotein. Protein globulin dapat mencapai 70% dari total protein. Fraksi 11S sampai sekarang baru dikenal sebagai protein tunggal sedangkan frakti 15S belum dapat diidentifikasikan senyawa penyusunnya.ProtombinSejenis glikoprotein yang dibentuk oleh dan dsimpan dalam hati. Sekresi protombin ke dalam plasma darah, terjadi Karena stimulasi dari tromboplastin dan ion kalsium pada proses koagulasi. Dalam proses tersebut, protobin kemudian di konfrensi menjadi thrombin oleh protrombinase lebih lanjut. Thrombin akan memkonfrensi fibrinogen menjadi fibrin.

Fungsi protein plasma yaitu untuk keseimbangan osmotik. Hipoalbumin menyebabkan tekanan osmotik plasma menurun sehingga kapiler tidak mampu melawan tekanan hidrostatik sehingga timbul edem (cairan darah menuju ke jaringan interstitial). Pembentukan dan nutrisi jaringan, enzim, hormone, pembekuan darah ( fibrinogen, AT III ) dan jaringan tubuh. Untuk transportasi umum yaitu albumin dan transportasi khusus yaitu hormon prealbumin, Vitamin prealbumin lipid, Lipoprotein, Hb dan lain-lainnya untuk daya tahan tubuh. 6

Homeostasis Homeostasis adalah penghentian perdarahan dari suatu pembuluh darah yang rusak. Kapiler kecil, arteriol kecil dan venula sering pecah oleh trauma ringan dalam kehidupan sehari-hari. Trauma ini semacam sering terjadinya perdarahan meskipun kita bahkan itdak menyadari adanya trauma tersebut. Proses hemeotasis ini melibatkan beberapa langkah utama yaitu;1.      Spasme vascular mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang cedera.Ini merupakan suatu bentuk respon intrinsic yang dipicu oleh suatu zat parakrin yang dilepaskan secara local dari lapisan dalam (endotel) pembuluh yang cerdera. Spasme vascular ini memperlambat darah mengalir melalui bagian yag trauma dan memperkecil kehilangan darah. pada saat terjadinya spasme vascular ini, sel-sel endotel saling berhadapan dan saling menekan satu sama lain sehingga permukaan menempel dan semakin menambal pembuluh yang rusak.6

Page 9: Yayas Blok 8

2.      Trombosit menggumpal untuk membentuk sumbat di bagian pembuluh yang terpotong atau robek.Jika permukaan pembuluh ini rusak akibat cedera pembuluh maka trombosit menjadi aktif oleh kolagen yang terpajan, yaitu proses fibrosa di jaringan ikat di bawah endotel. Setelah teraktifkan, trombosit cepat melekat ke kolagen dan membentuk sumbat trombosit hemeostatik di tempat cedera. Ketika mulai menggumpal, trombosit-trombosit tersebut mengeluarkan zat-zat kimia antara lain; adenosine difosfat (ADP, yang menyebabkan permukaan trombosit darah yang terdapat pada sekitarnya menjadi lekat sehingga trombosit tersebut melekat ke lapisan pertama gumpalan trombosit. Trombosit-trombosit yang baru melekat ini melepaskan lebih banyak ADP, yang menyebabkan semakin banyaj trombosit menumpuk di tempat cedera; karena itu, di tempat cedera cepat terbentuk sumbat trombosit melalui mekanisme umpan balik positif.7 Penyebab utamanya adalah bahwa ADP dan bahan kimia lainnya akan katif merangsang pelepasan protastasklin dan nitrat oksida  dari endotel normal sekitar dan juga menghambat agregrasi trombosit. Karena itu strombosit bersifat terbatas di daerah cadera dan itdak merambat ke jaringan vascular sekitar yang tidak rusak.6

3.      Bekuan darah terjadi akibat terpicunya suatu reaksi berantai yang melibatkan faktor-faktor pembekuan darah.Koaulasi atau pembekuan darah ada;ah transformasi darh dari cairan menjadi gel padat. Pembentukan bekuan diatas sumbat trombosit memperkuan dan menopang sumbat, mengikatkan tambalan yang menutupi kerusakan pembuluh.6

Pembentukan BekuanSetelah homeostasis mulai, aktivitas berurutan yang akan terjadi adalah secara intrinsic dan ekstrinsik dari pembekuan darah yang menyebabkan adanya pembentukan bekuan padat, yang menjamin pencegahan kehilangan darah dalam kasus cedera vascular. Dapat terjadi permbekuan dalam sistem vascular atau pada endothelium jantung yang rusak sering menyebabkan masalah sirkulasi mayor. ada tiga reaksi dasar yang secara berurutan akan terjadi setalah proses homeostasis berlangsung yaitu; (1) activator protrombin dibentuk oleh cara intrinsic atau ekstrinsik dalam berespon pada kerusakan jaringan atau endotel, (2) activator protrombin mengkatalilis peribahan protrombin menjadi thrombin, dan (3) thrombin mengkatalisis perubahan fibrinogen yang dapat larut menjadi benang-benang pilimer fibrin padat. Benang-benang fibrin ini membentuk jaringan-jaringan dimana plasma, sel-sel darah, dan trombosit menempel untuk membuat bekuan.7 Jenjang pembekuan darah dimuai dengan terjadinya jenjang proenzin yang secara berurutan mengaktifkan satu sama lain melaui pemutusan protoelitik. Pengaktifan pembentukan bekuan berlangsung melalui dua jalur tepisah, yang disebut jalur intrinsic dan jalur ekstrinsik. Jalur intrinsic menjadi aktif apabila protein plasma bereaksi dengan subendotel yang terpajan akibat kerusakan pembuluh darah. trombosit dan protein yang disebut faktor von willebrand berikatan dengan subendotel yang terpajan tersebut, dan trombosit kemudian mengikat fibrinogen. Jalur ekstrinsik dialtifkan oleh faktor jaringan (TF atau Fakor III) yang merupakan suatu protein terikat-membran yang tepajan pada permukaan sel setelah trauma. Trauma juga mengaktifkan perubahan faktor VII menjadi VIIa. Dan faktor jaringan serta Faktor VIIa membentuk suatu kompleks yang memutuskan faktor X menjadi faktor Xa. Jalur intrinsic dan ekstrinsik bertemu pada pengaktifan proteolitik faktor X menjadi Xa. Faktor XII, XI, IX, VII, X, dan thrombin adalah protease serin. Akhirnya thrombin memutuskan fibrinogen menjadi fibrin, dan terbentuk bekuan kunak awal. Faktor XIIIa adalah suatu transglutaminidase. Faktor

Page 10: Yayas Blok 8

VIII dan V adalah kofaktor yang masing-masing membentuk kompleks dengan permukaan endotel dan faktor IXa dan Xa. Reaksi yang diberi tanda “PL, Ca” berlangsung melalui kofaktor yang terikat ke fosfolipid (PL) di permukaan sel dalam suatu kompleks koordinasi-Ca2+ mengikat fibrinogen. Jalur ekstrinsik dialtifkan oleh faktor jaringan (TF atau Fakor III) yang merupakan suatu protein terikat-membran yang tepajan pada permukaan sel setelah trauma. Trauma juga mengaktifkan perubahan faktor VII menjadi VIIa. Dan faktor jaringan serta Faktor VIIa membentuk suatu kompleks yang memutuskan faktor X menjadi faktor Xa. Jalur intrinsic dan ekstrinsik bertemu pada pengaktifan proteolitik faktor X menjadi Xa. Faktor XII, XI, IX, VII, X, dan thrombin adalah protease serin. Akhirnya thrombin memutuskan fibrinogen menjadi fibrin, dan terbentuk bekuan kunak awal. Faktor XIIIa adalah suatu transglutaminidase. Faktor VIII dan V adalah kofaktor yang masing-masing membentuk kompleks dengan permukaan endotel dan faktor IXa dan Xa. Reaksi yang diberi tanda “PL, Ca” berlangsung melalui kofaktor yang terikat ke fosfolipid (PL) di permukaan sel dalam suatu kompleks koordinasi-Ca2+.7

Mekanisme aliran darahSebagian besar sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal, namun sel-sel ini harus melakukan pertukaran dengan lingkungan, misalnya menyerap O2 dan nutrient dan membuang zat-zat sisa. Selain itu zat –zat perantara kimiawi harus diangkut antara sel-sel agar aktivitas terintegrasi dapat berlangsung. Untuk melakukan pertukaran jarak jauh ini, sel-sel dihubungkan satu sama lain dan dengan lingkungan eksternal oleh pembuluh darah. Darah diangkut kesemua bagian tubuh melalui suatu sistem pembuluh yang membawa pasokan segar ke sel sekaligus mengeluarkan zat-zat sisa sel-sel tersebut. Semua darah yang dipompa oleh sisi kanan jantung mengalir ke paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang dipompa oleh sisi kiri jantung dibagi-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui pembuluh-pembuluh yang tersusun parallel dan bercabang dari aorta. Susunan ini memastikan bahwa semua organ menerima darah dengan komposisi yang sama; yaitu, sebuah organ tidak menerima darah “sisa” yang telah melintasi organ lain. Karena susunan parallel ini aliran darah melalui setiap organ sistemik dapat disesuaikan secara independen tanpa secara langsung mempengaruhi aliran darah yang melewati orang lain.4,8

Aliran darah keorgan-organ lain, jantung, otot rangka, dan seterusnya hanya untuk memenuhi kebutuhan metabolic jaringan dan dapat disesuaikan dengan tingkat aktivitas organ-orang tersebut. Sebagai contoh, sewaktu berolahraga tambahan darah diberikan ke otot-otot yang aktif untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metaboliknya. Karena menerima darah yang melebihi kebutuhan, organ-organ yang diperbaharui dapat menghadapi kekurangan sementara aliran dibandingkan dengan organ lain yang tidak mendapat tambahan pasokan darah tersebut. Otak akan mengalami kerusakan permanen apabila kekurangan darah walaupun hanya sesaat. Kerusakan otak permanen terjadi hanya setelah empat menit kekurangan O2. Dengan demikian prioritas utama dalam fungsi keseluruhan sistem sirkulasi adalah penyaluran konstan darah ke otak, yaitu organ yang paling tidak toleran terhadap gangguan aliran darah. Sebaliknya, organ-organ pencernaan, ginjal dan kulit dapat mentoleransi penurunan aliran darah untuk jangka waktu yang relative lama. Sebenarnya organ-organ ini sering mengalami hal ini. Sebagai contoh, selama berolahraga, sebagian darah yang secara normal mengalir ke organ-organ pencernaan dan ginjal dialihkan ke otot-otot rangka. Demikian juga darah yang mengair kekulit sangat berkurang selama

Page 11: Yayas Blok 8

tubuh terpajan ke lingkungan yang dingin untuk menhan panass tubuh. Kita akan melihat bagaimana distribusi curah jantung disesuakan untuk memenuhikebutuhan sesaat tubuh sewaktu kita membahas peran berbagai pembuluh yang menyusun sistem vaskuler.4

Aliran darah melalui pembuluh bergantung pada gradient tekanan dan resistensi vaskuler. Sirkulasi sistemik dan paru masing-masing terdiri dari sistem pembuluh yang tertutup. Arteri yang mengangkut darah dari jantung ke jaringan, bercabang- cabang menjadi satu “pohon” pembuluh-pembuluh darah yang semakin kecil, dengan berbagai cabang menyalurkan darah ke berbagai bagian tubuh. Sewaktu suatu arteri kecil mencapai organ yang diperdarahinya arteri tersebut bercabang-cabang menjadi banyak arteriol. Volume darah yang mengalir melalui suatu organ dapat disesuaikan dengan mengatur caliber (garis tengah internal) arteriol organ. Di dalam organ, arteriol bercabang-cabang lagi menjadi kapiler, pembuluh terkecil tempat semua pertukaran antara darah dan sel-sel disekitarnya terjadi. Pertukaran di kapiler merupakan tujuan akhir dari sistem sirkulasi; semua aktivitas lain dari sistem ini diarahkan untuk memastikan distribusi adekuat darah segar ke kapiler untuk pertukaran dengan semua sel. Kapiler-kapiler kembali menyatu utntuk membentuk semua venula kecil yang terus bergabung membentuk vena kecil yang keluar dari organ. Vena-vena kecil inilah yang secara progresif bersatu yang sampai akhirnya membentuk vena besar yang akhirnya mengalirkan darah ke jantung.8

Laju aliran darah melintasi suatu pembuluh berbanding lurus dengan gradient tekanan dan berbanding terbalik dengan resistensi vaskuler. Gradient tekanan, perbedaan antara tekanan permulaan dan akhir suatu pembuluh merupakan gaya pendorong utama aliran dalam pembuluh; yaitu darah mengalir dari suautu daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah sesuai dengan penurunan gradient tekanan. Kontraksi jantung menyebabkan tekanan terhadap darah, tetapi karena adanya resistensi , tekanna berkurang sewaktu darah mengalir melaluisuatu pembuluh. Karena tekanan semakin turun sepanjang pembuluh, tekanan akan lebih tinggi di permulaan daripada diakhir pembuluh. Hal ini membentuk suatu gradient tekanan utnuk mengalirkan darah melalui pembuluh tersebut. Semakin bedar gradient tekanan yang mendorong darah melintasi suatu pembuluh, semakin besar laju aliran darah melalui pembuluh tersebut. Perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh, bukan tekanan absolute di dalam pembuluh yang menentukan laju aliran. Factor lain yang mempengaruhi laju aliran melalui suatu pembuluh adalah resistensi, yaitu ukuran hambatan terhadapa aliran darah melalui suatu pembuluh yang ditimbulkan oleh friksi(gesekan) antara cairan yang mengalir dan dinding pembuluh darah. Seirin dengan peningkatan resistensi terhadap aliran, darah akan semakin sulit melintasi pembuluh, sehingga aliran berkurang (selama gradient tekanan tidak berubah). Apabila resistensi meningkat setara agar laju aliran tidak berubah. Dengan demikian, apabila pembuluh memberikan resistensi yang lebih besar terhadap aliran darah, jantung harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan sirkulasi agar adekuat.4,8

Resistensi terhadap aliran darah bergantung pada 3 faktor; factor yang pertama adalah viskositas (kekentalan darah), kedua panjang pembuluh dan ketiga bergantung pada jari-jari pembuluh yaitu factor terpenting. viskositas mengacu kepada friksi yang timbul antara molekul suatu cairan sewaktu mereka bergesekan satu sama lain selama cairan mengalir. Semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran. Secara umum, semakin kental suatu cairan, semakin tinggi viskositasnya. Viskositas

Page 12: Yayas Blok 8

darah ditentukan oleh dua factor; konsentrasi protein plasma dan yang lebih penting jumlah sel darah merah yang beredar. Dalam keadaan normal kedua factor ini relative konstan dan tidak penting untuk mengontrol resistensi. Namun, kadang-kadang viskositas darah dengan resistensi terhadap aliran berubah karena jumlah sel darah merah abnormal. Sebagai contoh, darah mengalir lebih lambat dari normal apabila jumlah sel darah merah berlebihan.4

Karena darah “menggesek” lapisan dalam pembuluh sewaktu mengalir, semakin besar luas permukaan yang berkontak dengan darah, semakin besar resistensi terhadap aliran. Luas permukaan ditentukan oleh panajang dan jari-jari pembuluh. Pada jari-jari konstan, semakin panjang pembuluh semakin besar luas permukaan dan semakin besar resistensi terhadap aliran karena panjang pembuluh di dalam tubuh konstan, panjang tersebut bukan merupakan factor variable untuk mengontrol resistensi vaskuler. Dengan demikian penentu utama resistensi terhadap aliran adalah jari-jari pembuluh. Cariran mengalir lebih deras melalui pembuluh berukuran besar daripada melalui oembuluh yang lebih kecil, karena dipembuluh berukuran kecil darah dengan volume tertentu, berkontak dengan lebih banyak permukaan daripada dipembuluh besar, sehingga resistensi meningkat. Selain itu, perubahan kecil pada jari-jari pembuluh menyebabkan perubahan bermakna pada aliran, karena resistensi berbanding tebalik dengan jari-jari.4

Arteri mengkhususkan diri berfungsi sebagai jalur cepat untuk menmyampaikan darah dari jantung ke jaringan dan berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk menghasilkan daya pendorong bagi darah sewktu jantung mengalami relaksasi. Jantung secar abergantian berkontraksi untuk memompa darah ke dalam arteri dan berelaksasi untuk menerima pemaasukan darah dari vena. Tidak ada darah yang dipompa keluar pada saat jantung melemas dan sedang terisi darah. Gaya pendorong agar darah terus mengalir ke jaringan selama jantung melemas dihasilkan oleh sifat elastic dinding arteri. Semua pembuluh dilapisi oleh satu lapisan sel gepenghalus yang bersambungan dengan lapisan endokardium jantung. Lapisan endotel arteri dikelilingi oleh suatu dinding tebal yang mengandung otot polos dan dua jenis jaringan ikat dalam jumlah besar, serat kolagen yang menghasilkan daya rentang hterhadap tekanan tinggi darah yang disemprotkan dari jantung dan serat elastin yang member dinding arteri elastisitas sehingga arteri dapat berprilaku seperti balon.4

Sifat elastic menyebabkan arteri dapat membesar atau mengembang untuk secara sementara menampung kelebihan volume kelebihan darah ini dan menyimpan sebagian energy tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung di dinding mereka yang terenggang, ketika jantung melemas dan berhenti memompa darah ke dalam arteri, dinding arteri yang terenggang secara pasif kembali kebentuk semula (recoil). Recoil ini mendorong kelebihan darah yang terkandung di dalam arteri-arteri kedalam pembuluh hilir yang memastikan bahwa darah tetap mengalir ke jaringan sewaktu jantung beristirahat dan tidak sedang memompa darah ke dalam sistem.4

Vena berfungsi sebagai reservoir darah sekaligus jalan untuk kembali ke jantung. Sistem vena melengkapi sirkuit sirkulasi. Darah meninggalkan jaringan kapiler memasuki sistem vena untuk dibawa kembali ke jantung. Vena memiliki jari-jari besar, sehingga resistensi mereka terhadap aliran rendah. Selain itu, karena luas potongan melintang total pada sistem vena secara bertahap berkurang, karena vena-vena yang lebih kecil berkonvergensi menjadi vena yang lebih besar tetapi lebih

Page 13: Yayas Blok 8

sedikit, kecepatan aliran darah meningkat pada saat darah mendekati jantun. Selain berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah ke jantung, vena-vena sistemik juga berfungsi sebagai reservoir darah. Karena kapasitas penyimpanan mereka, vena-vena sering disebut sebagai kapasitas pembuluh. Vena memiliki dinding yang jauh lebih tipis dengan otot polos yang lebih sedikit daripada arteri. Karena dijaringan ikat vena serat-serat kolagen jauh lebih banyak daripada serat elastin maka vena kurang memiliki elastisitas dibandingkan dengan arteri. Juga tidak seperti otot polos ateriol, otot polos vena kurang memiliki tonus miogenik inheren. Karena sifat-sifat ini vena sangat mudah direnggamgkan dan kurangmemiliki kemampuan recoil elastic. Vena mudah melebar untuk mengakomodasi tambahan volume darah hnya denga menimbulkan sedikit peningkatan tekanan vena. Arteri yang terenggang akibat kelebihan darah akan kembali menciut karena adanya serat-serat elastic didindingnya, sehingga darah terdorong kedepan. Vena-vena yang mendapat kelebihn pasokan darah akan terengang untuk mengakomodasikan tambahan darah tersebut tanpa kecenderunn untuk menciut.4

Peningkatan aliran balik vena menginduksi peningkatan volume sekuncup jantung sesuai hokum Frank-Starling untuk jantung. Apabila darah yang tersimpan disistem vena terlalu banyak dibandingkan dengan yang dikembalikan ke jantung, curh jantung akan berkurang secara abnormal. 4

Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas vena dan memberi kontribusi terhadap aliran balik vena. Kapasitas vena (volume darah yang dapat ditampung oleh vena-vena) pada volume darah yang konstan seiring dengan peningkatan kapasitas vena, semakin banyak darah yang menetap di vena dan tidak dikembalikan ke jantung. Simpanan vena ini yang nantinya akan menurunkan volume efektif darah yang bersirkulasi. Sebaliknya jika kapasitas vena menurun, lebih banyak darah yang dikembalikan ke jantung dan dapat bersirkulasi keseluruh tubuh. Dengan demikian kapasitas vena secara langsung mempengaruhi besarnya aliran balik vena. 4

Efek aktivitas otot rangka pada aliran balik vena. Banyak vena besar di ekstremitas terletak diantara otot-otot rangka sehingga pada saat otot-otot ini berkontraksi, vena-vena tersebut tertekan. Penekanan vena eksternal ini menurunkan kapasitas vena dan meningkatkan tekanan vena, sehingga cairan yang terdapat di dalam vena terperas kea rah jantung. Efek pemompaan ini yang dikenal sebai pompa otot rangka, adalah salah satu cara untuk mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung sewaktu berolahraga. Peningkatan aktivitas otot mendorong lebih banyak darah keluar keluar dari vena dan masuk ke jantung. Peningkatan aktivitas simpatis dan vasokontriksi vena yang menyertai olahraga juga meningkatkan aliran balik vena. Pompa otot rangka juga melawan efek grafitasi pada sistem vena. 4

Efek katup vena pada aliran balik ven a yaitu vasokonstriksi vena dan kompresi vena eksternal keduanya mendorong darah kearah jantung. Darah hanya dapat terdorong kea rah depan karena vena-vena besar diperlengkapi dengan katup-katup satu arah yang terdapat pada jarak 2 sampai 4 cm. katup-katup ini yang memungkinkan darah bergerak ke depan ke jaringan. Katup-katup vena ini juga berperan melawan efek gravitasi yang ditimbulkan oleh posisi berdiri dengan membantu memperkecil aliran balik darah yang cenderung terjadi sewaktu seseorang berdiri dan untuk sementara waktu menunjang bagian-bagian kolom darah pada saat otot rangka berelaksasi. 4

Page 14: Yayas Blok 8

KesimpulanPria tersebut mengalami kerusakan di daerah articulation sternoclavicula dan cartilage thyroidea sehingga mengalami perdaraahn dan mengganggu system peredaran darah.

Daftar pustaka1. Faiz O, Moffat D. At a glance series anatomi. Jakarta: Erlangga;2002.2. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke-

9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.231-43.3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Ed.12. Jakarta: EGC; 2004. h.97-117.4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;

2011.h.421-45. Sacher RA, Mcpherson RA. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium.

Jakarta: EGC;2002.h.32-1696. Murray RK, Granner DK, rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta:

EGC;2009.h.602-227. Marks D. Marks A. Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta:

EGC;2003.h.123,613-4 8. Ward J P.T, Ward J, Leach R M, Wiener C M. At a glance sistem

kardiovaskular. 2nd ed. Jakarta: Erlangga;2008.