blok 8 baru
-
Upload
satrio-adiras -
Category
Documents
-
view
256 -
download
0
description
Transcript of blok 8 baru
Struktur dan Mekanisme Saluran Pencernaan Dalam
Kehidupan Sehari - Hari
Andi Akhmad Riskal
102014067
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana
Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat
Email: [email protected]
Abstrak
Pencernaan kita mempunyai peranan penting dalam hidup manusia. Sistem pencernaan
sendiri memiliki perjalanan yang panjang dan kompleks. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui struktur organ- organ pencernaan secara makroskopis dan mikroskopis. Selain
itu, kita juga bisa memahami mengenai mekanisme kerja system pencernaan serta bagaimana
proses absorbsi karbihidrat, protein dan lemak. Makalah ini juga memberitahukan kita bahwa apa
sebenarnya yang dimaksud dengan proses defaksi. Makalah ini juga mempiliki referensi dari
beberapa buku, yang mana, dari buku-buku tersebut didapatkan hasil pengamatan yang
menunjukkan bagaimana perjalanan system pencernaan kita.
Kata kunci: Sistem Pencernaan, Proses Absorbsi, Proses Defekasi
Abstract:
Digestion we have an important role in human life. Digestive system itself has a long and
complex journey. The purpose of this paper is to investigate the structure of the digestive organs
macroscopically and microscopically. In addition, we can also understand the working
mechanism of the digestive system and how the absorption process karbihidrat, protein and fat.
The paper also tells us that what exactly is meant by defaksi process. The paper also mempiliki
1
reference of several books, which, from these books are obtained from observations of how the
journey of our digestive system.
Keywords: Digestive System, Absorption Process, Process defecation
Pendahuluan
Pencernaan manusia merupakan pusat dalam aktivitas manusia sehari- hari. Dimulai dari kita
memakan makanan sampai mengeluarkan nya menjadi kotoran. Makan yang di konsumsi
tersebut kemudian akan di proses oleh organ-organ perncernaan dalam saluran pencernaan,
sehingga terbentuk suatu hasil akhir berupa energi yang di perlukan makhluk hidup untuk
beraktivitas. Saluran pencernaan terdiri dari organ-organ pencernaan seperti lidah,
kerongkongan, lambung, usus, sedangkan kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, kelenjar
hati, kelenjar dinding lambung, dan kelenjar pankreas. Organ-organ pencernaan pada manusia
terletak pada rongga perut. Selanjutnya proses pencernaan dalam tubuh manusia merupakan
suatu proses yang kompleks. Bahan makanan yang telah mengalami penguraian sebagian di
dalam mulut, melalui tenggorokan (esofagus) masuk ke dalam lambung untuk memulai tahap
pencernaan. 1
Sistem pencernaan pada manusia berfungsi juga untuk menyerap nutrisi yang nanti akan diubah
menjadi energi yang penting bagi metabolisme tubuh kita. Bahan makanan yang kita makan
antara lain adalah karbohidrat, protein dan lemak, namun yang akan dibahas pada makalah ini
adalah pencernaan ketiganya baik karbohidrat, protein dan lemak. Manusia membutuhkan
karbohidrat karena karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk
hidup seperti glukosa yang dapat menjadi sumber energi, protein juga berperan penting dalam
proses metabolism tubuh, lalu lemak sebagai cadangan energi bagi tubuh. Maka dari itu penulis
akan mencoba membahas struktur organ pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus dan juga
akan dibahas mengenai mekanisme kerja sistem pencernaan. Lalu ada juga penjelasan bagaimana
struktur bagian pencernaan manusia secara mikroskopik.2
Mekanisme Pencernaan
2
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, yaitu tuba muskular panjang yang merentang
dari mulut sampai anus. Pencernaan dimulai dari mulut, esofagus, gaster, usus halus (terdiri dari
duodenum, jejunum, dan ileum), kolon dan rektum hingga sampai ke anus. Dengan organ-organ
aksesoris atau tambahan seperti gigi, lidah, dan kelenjar saliva. Struktur organ-organ tersebut
dapat dilihat secara makro atau kasat mata juga secara mikroskopis atau dilihat dari sisi
histologinya.2
Gambar 1. Sistem Pencernaan Manusia. 3
Sistem Pencernaan pada Manusia
Tahap dasar pada proses percernaan dalam tubuh manusia dibagi 4 yaitu:
1. Motilitas, mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran
pencernaan. Otot yang berkerja secara terus menerus dan dalam kondisi yang rendah
disebut dengan tonus, tonus penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran
3
pencernaan tetap. Selain itu menjaga agar tidak terjadi distensi atau peregangan pada
dinding saluran pencernaan. Terjadi dua jenis dasar motilitas pencernaan, yang pertama
adalah gerakan propulsive (mendorong) dan gerakan mencampur.1
Gerakan propulsive adalah gerakan mendorong makanan dengan kecepatan berbeda-beda
sesuai dengan regio perncernaan. Sebagai perbandingan, transit makanan di oesophagus
berlangsung sangat cepat, karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat transit
makanan, sedangkan di usus halus sebagai tempat utama proses pencernaan dan
penyerapan, makanan bergerak sangat lambat, sehingga tersedia cukup waktu untuk
penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan mencampur mempunyai fungsi ganda.
Pertama, mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan tersebut membantu
pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut mempermudah proses pencernaan
makanan dengan mendorong makanan ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.2
2. Sekresi, Sekresi adalah proses pengeluaran zat yang masih diperlukan tubuh oleh suatu
kelenjar, misalnya hormone atau enzim. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air,
elektrolit, dan konstituen organic spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti
enzim, garam empedu, atau mucus. Sekresi semua getah penernaan memerlukan energy,
baik untuk transportasi aktif sebagai bahan mentah ke dalam sel, sebagian berdifusi secara
pasif maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh reticulum endoplasma. Sekresi
tersebut dikeluarkan di dalam lumen karena adanya rangsang saraf dan hormone yang
sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam suatu bentuk lain
unutk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam proses
pencernaan. 4
3. Pencernaan, Merupakan proses penguraian makanan dar struktur kompleks diubah
menjadi satuan yang lebih kecil yang dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Manusia
mengonsumsi tiga komponen makanan utama, yaitu karbohidrat, lemak dan protein.
Makromolekul- makromolekul ini tidak mampu menembus membran plasma untuk
diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Karbohidrat harus
dirubah bentuknya menjadi satuan yang paling terkecil yaitu monosakarida, contoh
utamanya adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa. Monosakarida ini adalah unit
4
karbohidrat yang paling sederhana dan dapat diserap kedalam proses pencernaan
selanjutnya.5
Protein diuraikan menjadi satuan yang paling sederhana juga, yaitu asam amino. Asam
amino merupakan satuan protein yang dapat diserap. Lemak (lipid) terdapat pada
umumnya dalam bentuk trigliserida. Selama pencernaan, bentuk trigliserida harus dipecah
menjadi bentuk gliserol dan asam lemak, yang merupakan satuan lemak yang dapat
diserap. Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambah
H2O di tempat ikatan, enzim pencernaan memutuskan ikatan-ikatan yang menyatukan
unit-unit molekul kecil di dalam molekul nutrien. Enzim pencernaan bersifat spesifik
terhadap ikatan yang dapat mereka hidrolisis.5
4. Penyerapan, merupakan proses penyelesaian dari pencernaan dan penyerapan sebagian
besar terjadi di usus halus. Melelui proses penyerapan (absorpsi), satuan-satuan kecil yang
dapat diserap dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin, dan
elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. 4
Sistem pencernaan atau sistem gastro instestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,
lambung,usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-
organ yangterletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.5
Struktur Makroskopis dan Mikroskopis Organ Pencernaan
5
Cavum Oris
Gambar 2. Cavum Oris.6
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar
(vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri atas
rongga mulut. Selain itu terdapat rima oris yaitu rongga diantara dua bibir. Rima oris disusun
atas bibir labium superior dan inferior, kedua labium ini digerakan oleh Mm. orbicularis oris.
Sedangkan pipi bagian dalam dapat digereakan oleh m. buccinators. Lalu terdapat lubang besar
di selaput pipi bagian dalam setinggi molar kedua atas yang merupakan muara dari kelenjar
parotis yang disebut papilla salaivaria buccalis.2
Mulut digunakan untuk mengunyah makanan, maka dari itu untuk menggerakan mulut
dibutuhkan otot-otot pengunyah sebagai berikut:
a. M. masseter. Otot ini terletak vertikal dari maxilla sampai ke mandibula. Pars superficialis
digunakan untuk kontraksi mulut serta elevasi dan menarik mandibula ke depan (protruda).
Sedangkan pars profunda untuk retruda.
b. M. temporalis. Otot ini terletak di bagian temporal. Pars anterior untuk mengangkat
mandibula. Sedangkan pars posterior untuk retrusi.
6
c. M. pterygoideus lateralis/externus yang berarah horizontal. Berguna untuk membuka mulut.
Sedangkan yang medialis/internus terdapat di bagian dalam mandibula dan searah dengan m.
masseter, digunakan untuk menutup mulut. Keempat otot ini dipersarafi oleh cabang dari n.
trigeminus. 4
Sedangkan secara mikroskopis, Labium oris dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Area kutanea. Merupakan struktur kulit tipis dengan adnexa kulit yang biasa terdapat.
b. Area merah bibir (intermedia). Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk. Epitelnya berwarna
jernih karena mengandung butir-butir eleidin dan banyak terdapat kapiler darah.
c. Area oral mukosa. Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk dan memiliki area propia yang
agak kompak. Pada tunika sub mukosa terdapat kelenjar labialis yang bersifat seromukus, dan
dibawah sub mukosa terdapat otot lurik (m. orbikularis oris). 7
Kelenjar Saliva
Di rongga mulut juga terdapat saliva yang disekresi oleh tiga pasang kelenjar saliva utama yaitu
kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar lingualis, yang terletak di luar rongga
mulut dan menyalurkan air liur melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut. Selain itu,
terdapat kelenjar liur minor, misalnya kelenjar bukal, di lapisan mukosa pipi. Saliva terdiri daeri
95% air serta 0,5% protein dan elektrolit. Protein air liur, yakni amilase, mukus, dan lisozim,
menentukan fungsi saliva. Saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja
amilase liur, suatu enzim yang mengubah polisakarida menjadi disakarida. Saliva mempermudah
proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu,
serta dengan menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin. Air liur
memiliki efek antibakteri melalui efek ganda. Pertama oleh lisozim, suatu enzim yang melisiskan
atau menghancurkan bakteri tertentu. Kedua, dengan membilas bahan yang mungkin digunakan
bakteri sebagai sumber makanan. 5
Peningkatan sekresi saliva tergantung kepada dua refleks yaitu refleks saliva sederhana
(tidak terkondisi) apabila ada bolus di mulut (mekanoreseptor/kemoreseptor) dan kedua adalah
refleks saliva didapat (terkondisi) dengan hanya melihat, mendengar dan mencium adanya
makanan. Kedua saraf simpatis dan parasimpatis akan meningkatkan sekresi saliva. Bedanya
7
simpatis akan menghasilkan saliva yang encer dalam jumlah besar dan kaya dengan enzim.
Manakala yang parasimpatis pula menghasilkan saliva yang jauh lebih sikit, kental dan kaya
dengan mukus.4
Pencernaan di mulut sangat minimal, dan di sini tidak terjadi penyerapan nutrien.
Pencernaan di mulut melibatkan hidrolisis polisakarida menjadi disakarida oleh amilase. Namun,
sebagian besar pencernaan yang dilakukan oleh enzim ini berlangsung di korpus lambung setelah
massa makanan dan air liur telah tertelan. Asam menyebabkan amilase tidak aktif, tetapi di
bagian tengah massa makanan yang belum dicapai oleh asam lambung, enzim ini terus berfungsi
selama beberapa jam lagi. 4
Gambar 3. Kelenjar yang menghasilkan saliva.8
Gaster
Gaster merupakan organ pencernaan yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu cardia, fundus,
corpus, dan pylorus. Gaster atau lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior
kiri rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian kecil terletak pada
bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain.
Fundus terletak pada kubah diafragma sebelah kiri.1
8
Corpus merupakan bagian tengah dari gaster, membentuk dua pertiga dari gaster. Sedangkan
pylorus merupakan muara bagian bawah gaster ke dalam duodenum. Pylorus terletak pada suatu
bidang transpyloric setinggi corpus vertebra lumbal 1 sampai sebelah kanan dari garis
midsternalis. Pada daerah pylorus terdapat sebuah sphincter yang berfungsi untuk mengatur dan
mengontrol aliran isi gaster ke duodenum, yaitu sphincter pylori.
Pada gaster terdapat dua buah curvatura, yaitu major dan minor. Curvaturan major berada di
sebelah sinistra, dan curvatura minor berada di sebelah dextra. Selanjutnya terdapat dua buah
facies pada gaster, yaitu acies anterior yang ditutupi oleh peritoneum viceralis. Dan juga facies
posterior.
Gambar 4. Tampilan Permukaan Gaster.9
Vascularisasi gaster yaitu berasal dari arteri gastrica sinistra, aa. gastrica brevis, dan arteri
gastroepiploica dextra dan sinistra. Sedangkan pembuluh baliknya mengikuti jalannya arteri,
sehingga penamaannya sama tetapi pembuluh balik gaster ini akan dikembalikan ke hepar untuk
di detoxikasi.1
- Arteri
9
Arteri gastrica sinistra adalah cabang dari a. coeliaca (tripus Halleri). Arteri gastrica sinistra
akan beranastomosis dengan a. gastrica dextra (cabang dari a. hepatica propia) di curvatura
minor dan a. oesophagea (cabang aorta thoracalis).3
Arteriae gastricae brevis adalah cabang dari a. lienale di fundus ventriculi dan
memperdarahi fundus ventriculi.3
Arteri gastroepiploica (gastroomentalis) sinistra adalah cabang dari a. lienalis yang akan
beranastomosis dengan a. gastroepiploica dextra (cabang a. gastroduodenale) di curvatura
mayor dan memperdarahi curvatura mayor dan omentum mayus.2
- Vena
Darah dari v. gastrica dextra dan sinistra dialirkan ke dalam v. porta.
Darah dari v. gastrica brevis, v. gastroepiploica sinistra, dialirkan ke dalam v. lienalis yang
bergabung dengan v. mesenterica superior menuju v. porta.2
Sedangkan persarafan gaster terjadi secara simpatis maupun parasimpatis. Persarafan
parasimpatis dilakukan oleh nervus X kanan untuk facies posterior, dan nervus X kiri untuk
facies anterior. Dan persarafan simpatisnya terdiri atas 2 serabut; serabut pre ganglionic yang
berasal dari nervus sphlanic thorcalis. Serabut selanjutnya adalah serabut postganglonic yang
berasal dari ganglion plexus celiacus.
Histologi gaster ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa, submukosa,dan jaringan muskularis)
beserta modifikasinya.Muskularis eksterna pada bagian fundus dan badan lambung mengandung
lapisan otot melintang (oblique) tambahan. Lapisan otot tambahan ini membantu keaktifan
pencampuran dan penghancuran isi lambung.Mukosa pada lambung membentuk lipatan–lipatan
(ruga) longitudinal yang menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung.Ruga
terlihat saat lambung kosong dan akan menghalus saat lambung meregang terisi makanan.1
Duodenum
Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 25 cm yangmerupakan
organ penghubung gaster dengan jejunum. Dudoneum melengkung di sekitar caput pancreatis.
Satu inci (2,5 cm) pertama duodenum menyerupai gaster, yang permukaan anterior dan
posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat pada
pinggir atasnya dan omentum majus yang melekat pada pinggir bawahnya. Bursa omentalis
terletak di belakang segmen yang pendek ini. Sisa duodenum yang lain ter-letak retroperitoneal,
10
hanya sebagian saja yang diliputi oleh peritoneum. Duodenum terletak pada regio epigástrica dan
umbilicalis dan untuk tujuan deskripsi dibagi menjadi empat bagian.10
Pars Superior Duodenum panjangnya 5 cm, mulai dari pylorus dan berjalan ke atas dan belakang
pada sisi kanan vertebra lumbalis l. Jadi bagian ini terletak pada planum transpyloricum. Pars
Descendens Duodenum, bagian kedua duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan vertikal ke
bawah di depan hilum renale dextra, di sebelah kanan vertebrae lumbales II dan III. Kira-kira
pertengahan arah ke bawah, pada margo medialis, ductus choledochus dan ductus pancreaticus
menembus dinding duodenum. Kedua ductus ini bergabung untuk membentuk ampula
hepatopancreatica yang akan bermuara pada papilla duodeni major. Pars Horizontalis Duodenum
panjangnya 8 cm dan berjalan horizontal ke kiri pada planum subcostale, berjalan di depan
columna vertebralis dan mengikuti pinggir bawah caput pancreatis. Pars Ascendens Duodenum
panjangnya 5 cm dan berjalan ke atas dan ke kiri keflexura duodeno jejunalis. Flexura ini
difiksasi oleh lipatan peritoneum, ligamentum Treitz,yang melekat pada crus dextrum
diaphragma. Setengah bagian atas duodenum diperdarahi oleh arteria pancreatico duodenalis
superior, cabang arteria gastroduodenalis. Setengah bagian bawah diperdarahi oleh arteria
pancreatico duodenalis inferior, cabang arteria mesenterica superior. Vena
pancreaticoduodenalis superior bermuara ke vena portae hepatik, vena pancreatico duodenalis
inferior bermuara ke vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis
dan parasimpatis (vagus) dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior.4
Dinding duodenum terdiri atas empat lapisan: mukosa dengan epitel pelapisnya,lamina propria,
dan mukosa muskularis; jaringan ikat submukosa di bawahnya dengan kelenjar duodenal
(Brunner) mukosa kedua lapisan otot polos muskularis eksterna dan serosa (peritoneum viseral).
Lapisan-lapisan ini menyatu dengan lapisan yang serupa padagaster, usus halus, dan usus besar.
Usus halus ditandai banyak tonjolan mirip jari yang disebut vili epitel pelapis berupa selapis sel
silindris dengan mikrovili yang membentuk striated borders sel-sel goblet yangterpulas pucat;
dan kelenjar intestinal tubular pendek (kripti Lieberkuhn) di dalam lamina propria. Kelenjar
duodenal di dalam submukosa menjadi ciri duodenum bagian awal. Kelenjar ini tidak terdapat
pada bagian lain usus halus maupun usus besar. Lamina propria mengandung kelenjar intestinal;
kelenjar ini bermuara ke dalam ruangantarvili. Lamina propria juga mengandung serat-serat
11
jaringan ikat halus dengan selretikulum, jaringan limfoid difus, dan/atau limfonoduli. Di
duodenum, hampir seluruh submukosanya diisi oleh kelenjar duodenal tubular yang sangat
bercabang.11
Jejunum dan ileum panjangnya 6 meter, dua per lima bagian atas merupakan jejunum.Masing-
masing bagian mempunyai gambaran yang berbeda, tetapi dapat perubahan
yang bertahap dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Pembuluh arteri yang mendarahi
jejunum dan ileum berasal dari cabang-cabang arteriamesenterica superior. Cabang-cabang
intestinal berasal dari sisi kiri arteria dan berjalan didalam mesenterium untuk mencapai usus.
Pembuluh-pembuluh ini beranastomis satu denganyang lain untuk membentuk serangkaian
arcade. Bagian paling bawah ileum diperdarahi jugaoleh arteria ileocolica. Vena sesuai dengan
cabang-cabang arteria mesenterica superior danmengalirkan darahnya ke dalam vena
mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus)
plexus mesentericus superior.8
Perbedaan antar keeduanya adalah, jejunum lebih lebar, berdinding lebih tebal, dan lebih merah
dibandingkan ileum. Dinding jejunum terasa lebih tebal; karena lipatan yang lebih permanen
pada tunica mucosa, plicae circulares lebih besar, lebih banyak, dan tersusun lebih rapat
pada jejunum sedangkan pada bagian atas ileum plica circulares lebih kecil dan lebih jarang
dan di bagian bawah ahileum tidak ada plicae circulares. Mesenterium jejunum melekat pada
dinding posterior abdomen di atas dan kiri aorta,sedangkan mesenterium ileum melekat di bawah
dan kanan aorta.Pembuluh darah mesenterium jejunum hanya membentuk satu atau dua arcade
dengancabang- cabang panjang dan jarang yang berjalan ke dinding intestinum tenue.
Ileummenerima banyak pembuluh darah pendek yang berasal dari tiga atau empat atau lebih
arcade.7
Jejunum dan ileum serupa dengan duodenum bagian atas. Perkecualiannya adalah tidak ada
kelenjar duodenal (Brunner) yang hanya terbatas pada bagian atas duodenum. Vili memiliki
ukuran dan bentuk yang bervariasi pada bagian-bagian usus halus berbeda, namun hal ini tidak
selalu jelas pada sediaan histologik. Di bagian akhir ileum, terdapat kumpulanlim fonoduli (plak
12
Peyer) dengan interval tertentu. Tampilan dan distribusi mukosa muskularis, submukosa,
muskularis eksterna, danserosa adalah khas untuk usus halus. Sel-sel ganglion parasimpatis
pleksus mienterikusterlihat di dalam jaringan ikat di antara lapisan otot polos sirkular (dalam)
dan longitudinal(luar) muskularis eksterna. Sel-sel ganglion pleksus submukosus juga terdapat di
usus halus.
Intestinum Crassum
Intestinum crassum terbentang dari ileum sampai anus, Intestinum crassum terbagi menjadi
caecum, appendix vermiformis, colon ascendens, colon transversum, colondescendens, dan colon
sigmoideum. Caecum adalah kantong buntu yang terletak pada fossa iliaca dextra.Panjang
caecum sekitar 6 cm dan seluruhnya diliputi oleh peritoneum. Adanya lipatan peritoneum
di sekitar caecum membentuk recessus ileocaecalis superior, recessus ileocaecalis inferior, dan
recessusretrocaecalis. Appendix vermiformis berhubungan dengan rongga caecum melalui
lubang yang terletak di bawah dan belakang ostium ileale. Perdarahan caecum adalah arteria
caecalis anterior dan arteria caecalis posterior membentuk arteria ileocolica, sebuah cabang
arteria mesenterica superior. Venae mengikuti arteriae yang sesuai dan mengalirkan darahnya ke
vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari cabang-cabang saraf simpatis dan
parasimpatls (nervus vagus) membentuk plexusmesentericus superior.10
.
Appendix vermiformis adalah organ sempit, berbentuk tabung yang mempunyai otot dan
mengandung banyak jaringan limfoid. Appendixvermiformis terletak di regio iliaca dextra, dan
pangkal diproyeksikan ke dinding anterior abdomen pada titik sepertiga bawah garis yang
menghubungkan spina iliacaanterior superior dan umbilicus (titik McBurney). Perdarahan
appendix vermiformis adalah A. Appendicularis yang merupakan cabang A. caecalis posterior.
Saraf-saraf berasal dari cabang-cabang saraf simpatisdan parasimpatis (nervus vagus) dari
plexus mesentericus superior. Serabut saraf aferen yang menghantarkan rasa nyeri visceral dari
appendix vermiformis berjalan bersama saraf simpatis dan masuk ke medulla spinalis setinggi
vertebra thoracica X.
13
Panjang colon ascendens sekitar 13 cm dan terletak di kuadran kanan bawah. Colon ascendens
membentang ke atas dari caecum sampai permukaan inferior lobus hepatis dexter,lalu colon
ascendens membelok ke kiri, membentuk flexura coli dextra, dan melanjutkan diri sebagai colon
transversum. Peritoneum meliputi bagian depan dan samping colon ascendens dan
menghubungkan colon ascendens dengan dinding posterior abdomen. Perdarahan colon
ascendens adalah arteria ileocolica dan arteria colica dextra yang merupakan cabang arteria
mesenterica superior. Venae mengikuti arteriae yang sesuai dan bermuara ke vena mesenterica
superior. Saraf berasal dari cabang saraf simpatis dan para-simpatis (nervus vagus) dari plexus
mesentericus superior. Colon transversum mulai dari flexura coli dextra di bawah lobus hepatis
dexter dan tergantung ke bawah oleh mesocolon transversum dari pancreas. Kemudian colon
transversum berjalan ke atas sampai flexura coli sinistra di bawah lien.2
Mesocolon transversum, menggantungkan colon transversum dari facies anterior pancreas.
Mesocolontransversum dilekatkan pada pinggir superior colon transversum, dan lapisan
posterior omentum majus dilekatkan pada pinggir inferior. Dua per tiga bagian proksimal colon
transversum diperdarahi oleh arteria colicamedia, cabang arteria mesenterica superior. Sepertiga
bagian distal diperdarahi oleh arteriacolica sinistra, cabang arteria mesenterica inferior.
Dua pertiga proksimalcolon transversum dipersarafi oleh saraf simpatis dan nervus vagus
melalui plexusmesentericus superior; sepertiga distal dipersarafi oleh saraf simpatis dan
parasimpatis nervisplanchnici pelvici melalui plexus mesentericus inferior. Panjang colon
descendens sekitar 25 cm dan terletak di kuadran kiri atas dan bawah. Colon ini berjalan ke
bawah dari flexura coli sinistra sampai pinggir pelvis, di sini colon transversum melanjutkan diri
menjadi colon sigmoideum. Perdarahan colon descendens adalah arteria colica sinistra dan
arteriae sigmoideae merupakan cabang arteria mesentericainferior. Vena mengikuti arteri yang
sesuai dan bermuara ke vena mesenterica inferior. Saraf simpatis dan parasimpatis nervi
splanichnici pelvici melalui plexusu mesenterocus inferior.10
Keempat lapisan dindingnya adalah mukosa, submukosa, muskularis eksterna, danserosa .
Lapisan-lapisan ini berlanjut dengan lapisan yang terdapat di usus halus. Sediaan ini
menampakkan sebuah lipatan temporer mukosa dan submukosa. Tak ada vili pada kolon.
Mukosanya berlekuk-lekuk oleh kelenjar intestinal tubular panjang (kripti Lieberkuhn)
14
yang menerobos lamina propria sampai muskularis mukosa. Epitel pelapis kolon adalah
selapissilindris, dengan sedikit mikrovili dan banyak sel goblet. Epitel ini berlanjut ke
dalamkelenjar intestinal tempat terdapatnya banyak sel goblet. Beberapa kelenjar intestinal
terlihatterpotong memanjang, melintang, atau oblik.Lamina propria, seperti pada usus halus,
mengandung banyak jaringan limfoid difus.Sebuah limfonodus terlihat di lamina propria bagian
dalam. Limfonodus yang lebih besar dapat menembus mukosa muskularis, masuk ke dalam
submukosa.7
Mekanisme absorpsi usus
Usus Halus
Terbagi menjadi tiga segmen yaitu duodenum, jejenum dan ilieum. Pada usus halus ini terjadi
sebagian besar pencernaan dan penyerapan. Motilitas pada usus halus adalah segmentasi, metode
motilitas utama usus halus yaitu proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus
dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos sirkuler di sepanjangusus halus, diantara segmen
yang berkontraksi terdapat daerah yang berisi kimus. Cincin-cincin kontraktil timbul setiap
beberapa sentimeter, membagi usus halus menjadi segmen-segmen seperti rantai sosis. Segmen-
segmen yang berkontraksi, setelah jeda singkat, melemasdan kontraksi kontraksi berbentuk
cincin kemudian muncul di daerah yang semula melemas.Perjalanan isi usus biasanya
memerlukan waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang usus halus, sehingga tersedia cukup
waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan dan penyerapan.Sekresi usus halus, kelenjar
brunner di duodenum mensekresikan mukus alkalis kental yang membantu melindungi mukosa
duodenum dari asam lambung. Rangsang vagusmeningkatkan sekresi kelenjar brunner tetapi
mungkin tidak menimbulkan efek pada kelenjar usus. Selain itu, juga terdapat sekresi HCO3-
dalam jumlah yang cukup banyak yang independen terhadap kelenjar brunner. Setiap hari
kelenjar eksokrin yang terletak di mukosausus halus mengeluarkan 1,5 liter larutan garam dan
mukus cair (succus entericus).7
Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi
empedu. Enzim pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-satuan monogliserida dan
15
asam lemak bebas yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi fragmen peptide kecil dan
beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida dan beberapa monosakarida.
Dengan demikian proses pencernaan lemak selesai dalam lumen usushalus tapi pencernaan
protein dan karbohidrat belum. Dari permukaan luminal sel-sel epitelusus halus terbentuk
tonjolan-tonjolan seperti rambut yang disebut Brush Border, yangmengandung tiga kategori
enzim, yaitu : Enterikinase, mengaktifkan enzim pankreastripsinogen; disakaridase (sukrose,
maltase dan laktase), yang menyelesaikan pencernaankarbohidrat dengan menghidrolisis
disakarida yang tersisa menjadi monosakarida penyusunnya; aminopeptidase, yang
menghidrolisis peptida menjadi komponen asamaminonya, sehingga pencernaan protein selesai.
Beberapa pencernaan yang terjadi di usus halus:
1. Penyerapan Garam dan Air
Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir seluruhnya melaluiosmosis.
Jumlah air yang diserap per harinya dari makanan adalah 2000 ml dan darigetah-getah
pencernaan sebanyak 7000 ml/ harinya. 95%nya diabsorpsi dan hanya100-200 ml air per
hari yang dikeluarkan bersama feses. Natrium diserap secaratranspor aktif dari dalam sel
epitel melalui bagian basal dan sisi dinding sel masuk kedalam ruang paraseluler.
Sebagian Na diabsorpsi bersama dengan ion klorida, dimanaion klorida bermuatan
negatif secara pasif ditarik oleh muatan listrik positif ionnatrium.
2. Penyerapan Karbohidrat
Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase
yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadimonosakarida yang dapat
diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dangalaktosa diserap oleh
transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi.
3. Penyerapan Protein.
Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asamamino diserap
menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptidamasuk melalui bantuan
pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asamaminonya oleh aminopeptidase di
16
brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan kapiler yang ada di
dalam vilus. Dengan demikian proses penyerapankarbohidrat dan protein melibatkan
sistem transportasi khusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran
energi serta kotransportasi Na.
4. Penyerapan Lemak
Lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak bebas,keduanya akan
larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-zat ini dapatlarut dalam kimus.
Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke permukaan
mikrovili brush border sel usus dan kemudian menembus ke dalamceruk diantara
mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya segera berdifusi keluar misel dan masuk ke
bagian dalam sel epitel. Proses ini meninggalkan misel empedutetap di dalam kimus,
yang selanjutnya akan melakukan fungsinya berkali-kalimembantu absorpsi
monogliserida dan asam lemak.4,11
Usus Besar
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks dan rektum. Rata-rata kolon menerimasekitar 500
ml kimus dari usus halus setiap harinya, isi usus yang disalurkan ke kolon terdiridari residu
makanan yang tidak dapat dicerna (misal selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan
sisa cairan, bahan ini akhirnya yang disebut feses. Selulosa dan bahan makananlain yang tidak
dapat dicerna membentuk sebagian besar feses dan membantu pengeluaran tinja secara teratur
karena berperan menentukan isi kolon. Gerakan usus besar umumnyalambat dan tidak propulsif,
sesuai dengan fungsinya sebagai tempat absorpsi dan penyimpanan. Motilitas yang terjadi
pada kolon adalah kontraksi haustra yaitu gerakan mengaduk isi kolon dengan gerakan maju
mundur secara perlahan yang menyebabkan isikolon terpajang ke mukosa absortif. Peningkatan
motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah makan yaitu terjadikontraksi simultan segmen-
segmen besar di kolon asendens dan transversum sehingga fesesterdorong sepertiga sampai
seperempat dari panjang kolon, gerakan ini disebut gerakan massayang mendorong isi kolon ke
bagian distal usus besar sebagai tempat defekasi. Sewaktu gerakan massa di kolon mendororng
17
isi kolon ke dalam rektum, terjadi peregangan rektumdan merangsang reseptor regang di dinding
rektum serta memicu refleks defekasi.8
Sewaktu makanan masuk ke lambung terjadi gerakan massa di kolon yang terutama disebabkan
oleh reflek gastrokolon yang diperantarai oleh gastrin ke kolon. Refleks ini sering ditemukan
setelah sarapan timbul keinginan kuat untuk buang air besar. Refleks gastroileum memindahkan
isi usus halus yang tersisa ke dalam usus besar dan reflek gastrokolon mendorong isi kolon ke
dalam rektum yang memacu proses defekasi. Feses di rectum menyebabkan peregangan yang
kemudian dideteksi oleh receptor di rektum terbentuklah suatu impuls yang menunju mysenteric
plexus peristaltic. Hal ini menimbulkan gelombang pada kolon desenden dan sigmoid.
Apabila sfingter anus eksternus (otot rangka) juga melemas, terjadi defekasi. Sekresi kolon
terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang fungsinya adalah melindungi mukosa usus besar
dari cedera kimiawi dan mekanis, juga menghasilkan pelumasan untuk memudahkan feses lewat.
Dalam keadaan normal kolon menyerap sebagian besar garam dan air. Natrium zatyang paling
aktif diabsorpsi dan, Klorida diabsorpsi secara pasif mengikuti penurunan gradienlistrik, dan air
diabsorpsi secara osmosis.11
Kesimpulan
Pencernaan makanan yang masuk ke dalam system pencernaan memiliki hubungan yang erat
satu dengan lainnya. Karbohidrat merupakan sumber energi oleh sebab itu karbohidrat penting
bagi tubuh kita. Selain itu lemak dan protein juga penting sebagai cadangan energi. Seorang atlet
yang membutuhkan energi yang besar saat bertanding maka membutuhkan banyak karbohidrat
agar energi yang dihasilkan dapat optimal. Terjadinya gangguan pada salah satu anggota system
pencernaan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan diseluruh system pencernaan yang
akibatnya sangat merugikan.
18
Daftar Pustaka
1. Pearce EC. Anatomi & fisiologi u.ps. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2005. Diunduh
dari http://books.google.co.id/, 7 juli 2015
2. Sloane E.Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC: 2004. Diunduh dari
http://books.google.co.id/, 7 juli 2015
3. Abay. Sistem Pencernaan Manusia. Diunduh dari
http://learning.ecc-eurika.com/sistem-pencernaan-manusia/, 8 juli 2015
4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC; 2006. Diunduh
dari http://books.google.co.id/, 7 juli 2015
5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011
6. Biologi Media Center. Sistem Pencernaan Manusia. Diunduh dari
http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-3-organ-organ-pencernaan-manusia/ , 8 juli
2015
7. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta : EGC; 2006, Diunduh
dari http://books.google.co.id/, 7 juli 2015
8. Medicastore. Kelainan Pada Bibir Mulut Lidah. Diunduh dari
http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=269 , 8 juli 2015
9. Ermanilawati. Gastritis. Diunduh dari
https://eh9294wr.wordpress.com/2014/10/ , 8 juli 2015
10. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.
Diunduh dari http://books.google.co.id/, 6 juli 2015
11. . Gibson J. Fisiologi & anatomi modern untuk perawat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2003. Diunduh dari http://books.google.co.id/, , 7 juli 2015
19