Yayas Blok 14!

21
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN REUMATOID ATRITIS Eka Ayu Larasati 102013125

description

yas

Transcript of Yayas Blok 14!

Diagnosis dan penatalaksanaan reumatoid atritis

Diagnosis dan penatalaksanaan reumatoid atritisEka Ayu Larasati102013125

Skenario Seorang perempuan, 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada jari-jari tangan dan pergelangan tangan kanan dan kiri yang sudah berlangsung selama 4 bulan ini. Pasien mengatakan ibunya juga sering nyeri sendi terutama sendi lutut kirinya.

Pemeriksaan fisik :BB: 48kg, TB: 158cm, KU: Tampak sakit ringan, Kesadaran: Compos mentis, Suhu: 36.9C, Nadi: 84x/menit, RR: 18x/menit, TD: 110/80mmHG, MCP 2-4. Terdapat tanda inflamasi dan proses nyeri tekanIstilah yg tidak diketahuiTidak ada

Rumusan MasalahPerempuan, 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada jari-jari tangan dan pergelangan tangan kanan dan kiri yang sudah berlangsung selama 4 bulan ini.

Rumusan MasalahEtiologi, EpidemiologiPenatalaksanaan dan PrognosisPatogenesis, Manifestasi KlinikWorking Diagnosis & Differential DiagnosisPemeriksaan Fisik & Pemeriksaan Fisik PenunjangAnamnesis Anamnesis Identitas , usia, pekerjaanKeluhan utamaMenanyakan keluhan Nyeri, kaku dan bengkakMenanyakan gejala dan keluhan penyerta lainMenanyakan riwayat penyakit dahuluMenanyakan riwayat penyakit keluarga dan riwayat sosial - ekonomi

Pemeriksaan FisikGambaran umumKeadaan UmumKesadaranTanda-Tanda Vital :SuhuTekanan DarahFrekuensi NadiFrekuensi Pernapasan

Keadaan lokalLookFeelMove

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan radilogiFoto polosMRIX-RayCT-ScanPemeriksaan patologi anatomiPemeriksaan cairan synovialPemeriksaan darah tepi

Pemeriksaan semi-imunologiRheumatoid factorAnti CCPC-Reactive ProteinPemeriksaan laboratoriumTest ANALEDWorking DiagnosisReumatoid ArthritisRheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target utama.

Differential DiagnosisOsteoarthritis Gout ArthritisSeptic ArthritisSLE (Systemic Lupus Erythematous)

Osteoarthritis

penyakit ini merupakan penyakit artritis kronik yang angka kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya umur oleh karna itu disebut penyakit degeneratif sendi sinovial. Terdapat kerusakan kartilago hialin disertai sklerosis, pembentukan kista dan osteofit pada tulang subkondral yang mendasari, dan penyempitan rongga sendi. Ada dua jenis osteoartritis, yaitu osteoartritis primer (tidak diketahui penyebabnya), dan osteoartritis sekunder (pencetusnya adalah penyakit lain).

Arthritis pirai (gout)

penyebab utama penyakit ini adalah hiperurisemia atau kelebihan asam urat dalam darah. Biasanya menyerang ibu jari kaki, dan sering muncul pada tengah malam. Penyakit ini umumnya menyerang orang dengan gaya hidup yang tidak sehat, terkait pula oleh pola makan seseorang. Misalnya orang yang sering mengonsumsi jerohan, ikan laut, mengonsumsi alkohol dan berbagai makanan yang tinggi purin (seperti bayam, buncis, jamur, asparagus, ragi). Penderita disarankan mengkonsumsi makanan rendah purin seprti buah-buahan, sereal, gelatin, susu, gula, telur, tepung, mentega.

Arthritis septik

Artritis septik akut disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke sendi secara hematogen penyebaran bakteri secara langsung dari jaringan sekitar yang mengalami infeksi akibat tindakan prosedurik diagnostik maupun terapeutik seperti artrosintesis maupun artroskopi dan luka tembus. Staphylococus aureus merupakan bakteri yang sering menyebabkan artritis abkterialis dan osteomielitis pada manusia.

SLE (Systemic Lupus Erythematous)

merupakan penyakit rematik autoimun inflamasi seluruh tubuh. Interaksi penyakit timbul dari jenis kelamin, status hormonal. Gangguan pengaturan imun. Salah satu manifestasi SLE pada muskuloskeletal 90%. Keluhan myalgia, artralgia. Nyeri tanpa kaku.

Etiologi Genetik : 60%Hormon Seks : Perempuan > Laki-lakiInfeksi : Virus & bakteriHeat Shock Protein (HSP)

Epidemiologi Di Indonesia prevalensi penyakit RA adalah sebesar 0,4% (sama dengan di Philipina dan China).Jawa tengah : 0,2% di daerah rural dan 0,3% di daerah urban.Malang pada penduduk berusia di atas 40 tahun mendapatkan prevalensi RA sebesar 0,5% di daerah Kotamadya dan 0,6% di daerah.Poliklinik Reumatologi RUSPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, kasus RA baru merupakan 4,1% dari seluruh kasus baru tahun 2000 dan pada periode Januari s/d Juni 2007 didapatkan sebanyak 203 kasus AR dari jumlah seluruh kunjungan sebanyak 1.346 orang (15,1%).

Patogenesis Proliferasi makrofag dan fibroblas sinovial setelah adanya faktor pencetus, berupa autoimun atau infeksi. Limfosit infiltrasi daerah perivaskular dan terjadi proliferasi sel-sel endotel, terjadi neovaskularisasi. Pembuluh darah pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan-bekuan kecil atau sel-sel inflamasi. Terjadi pertumbuhan ireguler pada jaringan sinovial yang mengalami inflamasi sehingga terbentuk jaringan pannus. Pannus menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang. Berbagai macam sitokin, interleukin, proteinase, dan faktor pertumbuhan dilepaskan sehingga menyebabkan destruksi sendi dan komplikasi sistemik

Manifestasi KlinikNoKriteriaDefinisi1Kaku pagi hariKekakuan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, sekurang-kurangnya selama 1 jam sebelum perbaikan maksimal2Artritis pada 3 daerah persendian atau lebihPembengkakan jaringan lunak atau persendian atau lebih efusi (bukan pertumbuhan tulang) pada sekurang-kurangnya 3 sendi secara bersamaan yang diobservasi oleh seorang dokter3Artritis pada persendian tanganSekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu persendian tangan seperti yang tertera di atas4Artritis simetrisKeterlibatan yang sama (seperti yang tertera di atas pada kriteria 2 pada kedua belah sisi). Keterlibatan PIP (proximal interphalangeal), MCP (metacarpophalangeal), atau MTP (metatarsophalangeal) bilateral dapat diterima walaupun tidak mutlak bersifat simetris5Nodul rheumatoidNodul subkutan pada penonjoloan tulang atau permukaan ekstensor atau daerah juksta artikuler yang diobservasi oleh seorang dokter6Faktor rheumatoid serum positifTerdapat titer abnormal faktor rheumatoid serum yang diperiksa dengan cara memberikan hasil positif