Yan

16
AKREDITASI POKJA PELAYANAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT STANDAR 3

description

sly

Transcript of Yan

Page 1: Yan

AKREDITASI

POKJA PELAYANAN PENGENDALIAN

INFEKSI DI RUMAH SAKIT

STANDAR 3

Page 2: Yan

STAF DAN PIMPINAN

Untuk mencapai tujuan pelayanan, komite pengendalian infeksi hosokomial dip-

impin oleh Infection Control Profesional (ICP) dokter dan staff yang terdiri dari

tenaga medis, keperawatan, non keperawatan dan non medis yang berkualitas dan

diberikan kewenangan dalam pengelolaan program pengendalian infeksi untuk

menjamin dilaksanakannya pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit.

Persyaratan untuk ketua komite infeksi nosokomial yang mencantumkan per-

syaratan :

a. Akademik / Pendidikan

b. Pengalaman kerja

Komite PPI

Kriteria :

1. Mempunyai minat dalam PPI

2. Pernah mengikuti Diklat Dasar PPI

Ketua : Sebaiknya dokter (ICP) berminat peduli memiliki pengetahuan,

pengalaman mendalam masalah infeksi; mikrobiologi teknik

atau epidemologi klinik

Wakil Ketua

Sekretaris : Sebaiknya perawat senior (ICN) disegani, berminat, mampu

memimpin aktif.

Anggota

Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Tim PPI terdiri dari Perawat

PPI/ IPCN dan 1 (satu) dokter PPI setiap 5 (lima) perawat PPI

- RS diwajibkan memiliki IPCN purna waktu, dengan rasio 1 (satu) IPCN untuk

tiap 100 – 150 tenaga terlatih.

- IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and Control Link

Nurse) dari tiap unit.

Page 3: Yan

Tugas Komite PPI

- Menyusun, menetapkan mengevaluasi dan mensosialisasikan kebijakan PPI

RS

- Melakukan investigasi dan penanggulangan masalah bersama Tim PPI

- Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan

aman bagi yang menggunakan.

- Menerima laporan Tim PPI dan membuat laporan kepada direktur

- Program orientasi petugas yang ditempuhkan kebijakkan Depkes dalam unit

khusus.

Page 4: Yan

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI DI RUMAH SAKIT

A. Pendahuluan

Program orientasi petugas yang ditempatkan pada unit khusus adalah suatu

upaya pembelajaran klinik, bagi petugas / perawat yang ditugaskan pada unit

khusus.

Meningkatkan mutu layanan RS melalui PPI yang dilaksanakan oleh semua

departemen / unit di RS yang meliputi :

- Manajemen resiko

- Clinical governance, serta

- K3

B. Latar Belakang

- Peningkatan kasus-kasus penyakit infeksi (new emerging, emerging dan

re-emerging diseases) wabah / KLB.

- RS dan Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya harus mampu memberikan

pelayanan yang bermutu, akuntabel, transparan terhadap masyarakat :

khususnya jaminan kesehatan pasien (patient safety).

- Perlu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan → upaya

menekan kejadian infeksi.

- Rekomendasi mengacu pada :

Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah

Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang dikeluarkan oleh Departe-

men Kesehatan (2007)

C. Dasar Hukum

- SK Menkes No 270/MENKES/2007 tentang Pedoman Manajerial PPI di

RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.

- SK Mankes No. 382/Menkes/2007 tentang Pedoman PPI di RS dan Fasili-

tas Pelayanan Kesehatan lainnya

Page 5: Yan

- SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

- SK Menkes 1165.A./Menkes/SK/X/2004 tentang KARS

- SE Dirjen Bina Yanmed No.HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan

Komite PPI RS dan Tim PPI RS

D. Tujuan Program PPI RS

- Meningkatkan mutu layanan RS melalui PPI, yang dilaksanakan oleh se-

mua departemen/ unit di RS yang meliputi :

• Manajemen risiko

• Clinical governance, serta

• K3

- Komponen utama PPI :

• Tindahan pencegahan dan pengendalian infeksi

• Survei

• Penerapan kewaspadaan infeksi

E. Kebijakan Departemen Kesehatan dalam Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit

1. Setiap RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan lainnya harus melak-

sanakan

PPI → SK Menkes 270/MENKES/2007

2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan :

• Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

lainnya

• Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya, serta

• Pedoman PPI lainnya yang dikeluarkan oleh Depkes RI.

3. Direktur RS dan Falitas Pelayanan Kesehatan lainnya membentuk :

• Komite PPI

• Tim PPI

Dibawah koordinasi Direktur.

4. Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan wewenang yang jelas

Page 6: Yan

5. Setiap RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya wajib memiliki

IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)

Dibekali pelatihan punya serifikasi.

F. Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Tim PPI

Ketua : dr. Siti Sutistowati

Sekretaris : Sri Palupi I, AM.K

Anggota : - Ruyanah, AMK - Budi Santoso, AMK- Halimah Yuwati, AM.Keb - dr. Kristanto Hartono,

Sp.RM- Gamal Setiadi, A.Md - Sriyadi, AMK- Subur Wibowo, A.Md

G. Komite PPI

Kriteria :

1. Mempunyai minat dalam PPI

2. Pernah mengikuti Diklat dasar PPI

Ketua : Sebaiknya dokter (ICD) berminat peduli memiliki

pengetahuan, pengalaman mendalam masalah infeksi;

mikrobiologi teknik atau epidemologi klinik

Wakil Ketua

TIM PPI

KOMITE LAINDIREKTORATDIREKTORATKOMITE PPI

DIREKTUR

Page 7: Yan

Sekretaris : Sebaiknya perawat senior (ICN), disegani, berminat,

mampu memimpin aktif.

Anggota

H. Tim PPI

Tim PPI terdiri dari Perawat PPI/ IPCN dan 1 (satu) dokter PPI setiap 5 (lima)

Perawat PPI.

- RS diwajibkan memiliki IPCN purna waktu, dengan rasio 1 (satu) IPCN

untuk tiap 100 – 150 tenaga terlatih.

- IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and Control

Link Nurse) dari tiap unit.

I. Tugas Direktur

Antara lain :

- Membentuk Tim PPIRS dengan SK

- Mendukung penyelenggaraan upaya PPI

- Menyediakan fasilitas sarana, prasarana dan anggaran

- Menentukan kebijakan PPI

- Mengesahkan SOP untuk PPIRS

- Mengevaluasi kebijakan PPI atas saran Komite PPIRS

J. Tugas Komite PPI

- Menyusun, menetapkan mengevaluasi dan mensosialisasikan kebijakan

PPI RS

- Melakukan investigasi dan penanggulangan masalah / KLB HAIS bersama

Tim PPI

- Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI

dan aman bagi yang menggunakan

- Menerima laporan Tim PPI dan membuat laporan kepada direktur

K. IPCO (Infection Prevention and Control Office)

Kriteria :

Page 8: Yan

- Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI

- Mengikuti diklat dasar PPI

- Memiliki kemampuan leadership

L. Tugas IPCO

Antara lain :

- Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar

- Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dansurveilans

- Bekerjasama dengan perawat PPI memonitorkegiatansurveilans infeksi

dan mendeteksi serta menyelidiki KLB

- Membimbing dan mengerjakan praktek dan prosedur PPI yang berhubun-

gan dengan prosedur terapi.

M. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)

Kriterian :

- Perawat dengan pendidikan min D3 dan sertifikasi PPI

- Memiliki komitmen dibidang pengendalian infeksi

- Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara

- Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif dan percaya diri

- Bekerja purna waktu.

N. Tugas dan Tanggung Jawab IPCN

Antara lain :

- Memonitor kejadian infeksi di ruangan setiap hari

- Memonitor penerapan PPI, SOP dan kewaspadaan isolasi

- Melaksanakan surveilans infeksi

- Melakukan invertigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI

memperbaiki kesalahan yang terjadi

O. Pelaksanaan PPI RS IPCLN (Infection Prevention and Control Link

Nurse)

Page 9: Yan

Kriteria :

- Perawat dengan pendidikan min D3

- Memiliki komitmen di bidang pengendalian infeksi

- Memiliki kemampuan leadership

P. Tugas IPCLN

Antara lain :

- Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit mas-

ing-masing, serta menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang

- Memberi motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pengen-

dalian infeksi pada setiap personil ruangan

- Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan HAIS pada pasien.

Q. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

- Monitoring

• Dilakukan oleh IPCN, IPCLN

• Dilakukan setiap hari → check list

• Ada formulir

- Evaluasi

• Dilakukan oleh Tim PPIRS → setiap 1 bulan

• Dilakukan oleh Komite PPIRS → setiap 3 bulan

- Pelaporan

• Laporan tertulis kepada Direktur → 1 bulan

• Laporan rutin → harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahu-

nan.

R. Akreditasi

- Akreditasi 12 pelayanan, dan

- 16 pelayanan (pelayanan ke 11)

S. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Page 10: Yan

SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS :

- Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih (standar 75%)

- Tersedianya alat Pelindung Diri (standar 60%)

- Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di

RS (Standar 75%)

T. Surat Edaran Dirjen Bina Yanmed Nomor : HK.03.01/III/

3744/08 tentang Pembentukan Komite dan Tim PPI

Agar semua RS segera menindaklanjuti :

- Kepmenkes No : 270/Menkes/SK/III/2007 tentang “Pedoman Manajerial

PPIdiRS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya”, serta

- Kepmenkes No : 382/Menkes/SK/III/2007 tentang “Pedoman PPI di RS

dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya”

Dengan membentuk Komite PPI dan Tim PPI di RS

Page 11: Yan

DAFTAR ANGGOTA TIM PPI RSUD KRATON PEKALONGAN THN 2010

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN MASAKERJA

PELATIHAN

1. dr. Siti sutistowati ketua dokter umum > 3 thn pencegahan dan pen-gendalian INOS

2. Sri Palupi Istijani,AMK

sekretaris DIII keper-awatan

14 thn pencegahan dan pen-gendalian INOS

3. Royanah anggota D III keper-awatan

pencegahan dan pen-gendalian INOS

4. Halimah Yuwati anggota D III keper-awatan

pencegahan dan pen-gendalian INOS

5. Sriyadi anggota D III keper-awatan

pencegahan dan pen-gendalian INOS

6. Budi Santoso anggota D III keper-awatan

pencegahan dan pen-gendalian INOS

7. Gamal Setaiadi anggota sterilisasi

8. Subur Wibowo anggota D III Analis pencegahan dan pen-gendailian infeksi

Page 12: Yan

9. Dr. Kristanto anggota

Page 13: Yan

EVALUASI KUALIFIKASI DAN JUMLAH TENAGA SEBAGAI

ANGGOTA TIM PPI