Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

24
85 PELAYANAN KEPERAWATAN STANDAR 1.FALSAFAH DAN TUJUAN Pelayanan Keperawatan diorganisir dan dikelola agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien sesuai dengan standar yang ditetapkan. S.1.P.1. Ada konsistensi antara misi, falsafah dan tujuan asuhan keperawatan dengan kegiatan pelayanan keperawatan. Skor 0 = Misi, falsafah dan tujuan keperawatan tidak ada hubungan dengan kegiatan pelayanan keperawatan. 1 = Ada hubungan antara tujuan dengan kegiatan pelayanan, tetapi misi, falsafah tidak berhubungan. 2 = Ada hubungan antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan tetapi tidak jelas. 3 = Ada hubungan jelas antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan tetapi tidak konsisten. 4 = Ada konsistensi antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan tetapi belum ada evaluasi. 5 = Ada konsistensi antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan sudah ada evaluasi dan tindak lanjut. D.O. = a. Yang dimaksud dengan konsistensi adalah hubungan yang langsung dan terus menerus antara falsafah dan tujuan keperawatan dengan kegiatannya, sehinga mengarah pada target khusus yang disebutkan di dalam visi dan misi rumah sakit. b. Yang dimaksud dengan misi adalah penjelasan tentang upaya yang dilakukan oleh Bidang Keperawatan untuk mencapai Visi RS. c. Yang dimaksud falsafah adalah : uraian tentang nilai-nilai/ keyakinan dasar (inti) keperawatan antara lain : komitmen untuk pemberian pelayanan yang bermutu, pemerataan pelayanan, tidak membedakan, penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia. d. Yang dimaksud dengan tujuan adalah : merupakan pernyataan apa yang ingin dicapai oleh bidang keperawatan. Falsafah dan tujuan merupakan dasar untuk membuat perencanaan strategik bidang keperawatan. PEDOMAN SURVEI AKREDITASI RUMAH SAKIT PEDOMAN KHUSUS

Transcript of Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

Page 1: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

85

PELAYANAN KEPERAWATAN

STANDAR 1.FALSAFAH DAN TUJUAN

Pelayanan Keperawatan diorganisir dan dikelola agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien sesuai dengan standar yang ditetapkan.

S.1.P.1. Ada konsistensi antara misi, falsafah dan tujuan asuhan keperawatan dengan

kegiatan pelayanan keperawatan.

Skor 0 = Misi, falsafah dan tujuan keperawatan tidak ada hubungan dengan kegiatan

pelayanan keperawatan.

1 = Ada hubungan antara tujuan dengan kegiatan pelayanan, tetapi misi, falsafah tidak berhubungan.

2 = Ada hubungan antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan tetapi tidak jelas.

3 = Ada hubungan jelas antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan tetapi tidak konsisten.

4 = Ada konsistensi antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan tetapi belum ada evaluasi.

5 = Ada konsistensi antara misi, falsafah dan tujuan dengan kegiatan pelayanan keperawatan sudah ada evaluasi dan tindak lanjut.

D.O. = a. Yang dimaksud dengan konsistensi adalah hubungan yang langsung dan

terus menerus antara falsafah dan tujuan keperawatan dengan kegiatannya, sehinga mengarah pada target khusus yang disebutkan di dalam visi dan misi rumah sakit.

b. Yang dimaksud dengan misi adalah penjelasan tentang upaya yang dilakukan oleh Bidang Keperawatan untuk mencapai Visi RS.

c. Yang dimaksud falsafah adalah : uraian tentang nilai-nilai/ keyakinan dasar (inti) keperawatan antara lain : komitmen untuk pemberian pelayanan yang bermutu, pemerataan pelayanan, tidak membedakan, penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia.

d. Yang dimaksud dengan tujuan adalah : merupakan pernyataan apa yang ingin dicapai oleh bidang keperawatan. Falsafah dan tujuan merupakan dasar untuk membuat perencanaan strategik bidang keperawatan.

PEDOMAN SURVEI AKREDITASI RUMAH SAKIT

PEDOMAN KHUSUS

Page 2: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

86

C.P. =

D = Dokumen tentang visi, misi rumah sakit, misi, falsafah dan tujuan bidang keperawatan termasuk tujuan keperawatan tiap unit, khusus serta laporan kegiatannya. Rencana kerja bidang pelayanan keperawatan. Termasuk di dalamnya SK, Kebijakan, dan lain-lain termasuk evaluasi.

O = Perilaku dan kegiatan keperawatan yang mencerminkan pemahaman / penghayatan misi, falsafah dan tujuan keperawatan.

W = - Direktur rumah sakit. - Kabid / Kasie Keperawatan. - Ka Ruang. - Tenaga Keperawatan Pelaksana.

Skor :

Keterangan / Catatan :

Page 3: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

87

STANDAR 2. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Pendekatan secara sistematik digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berorientasi kepada kebutuhan pasien.

S.2.P.1. Ada struktur organisasi dengan uraian tugas, fungsi, kewajiban, tanggung jawab serta

hubungan kerja dengan unit lain untuk menyelenggarakan pelayanan keperawatan.

Skor : 0 = Tidak ada struktur organisasi.

1 = Ada struktur organisasi keperawatan yang mengacu kepada struktur organisasi rumah sakit.

2 = Ada struktur organisasi keperawatan yang mengacu kepada struktur organisasi rumah sakit yang menggambarkan secara jelas garis komando,garis koordinasi, tanggung jawab dan kewenangan, baik struktural maupun fungsional.

3 = Ada struktur organisasi keperawatan yang mengacu kepada struktur organisasi rumah sakit yang menggambarkan secara jelas garis komando, garis koordinasi, tanggung jawab, kewenangan dan ada uraian tugas serta ada perawat yang menduduki jabatan sesuai struktur organisasi.

4 = Ada struktur organisasi keperawatan yang mengacu kepada struktur organisasi rumah sakit yang menggambarkan secara jelas garis komando, garis koordinasi, tanggung jawab, kewenangan dan ada uraian tugas, ada perawat yang menduduki jabatan sesuai struktur organisasi, serta dipahami oleh pengelola keperawatan ( Kabid / Kasie – Karu ).

5 = Struktur organisasi yang lengkap seperti tersebut di atas dipahami baik oleh tenaga keperawatan pengelola maupun tenaga keperawatan pelaksana.

D.O : 1. Asuhan keperawatan terdiri dari asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan

2. Tenaga keperawatan terdiri dari Perawat dan Bidan ( PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan)

3. Pengelola keperawatan struktural meliputi: Direktur/ Wakil Direktur Keperawatan, Bidang/ Departemen Keperawatan, Seksi Keperawatan; Pengelola keperawatan fungsional meliputi: Komite Keperawatan, Kepala Keperawatan rawat inap/rawat jalan/gawat darurat/kepala ruangan.

Uraian tugas mencakup :

(1). Kualifikasi tenaga untuk jabatan petugas yang bersangkutan

(2). Garis komando dan kewenangan

(3). Fungsi dan tanggung jawab

C.P :

D = 1. Struktur organisasi Bidang Keperawatan di RS.

2. Struktur organisasi di instalasi ( fungsional ).

3. Dokumen uraian tugas tenaga keperawatan Struktural dan Fungsional.

O = 1. Adakah tenaga keperawatan yang menduduki jabatan sesuai struktur organisasi.

2. Apakah uraian tugas dilaksanakan secara konsekuen.

W = 1. Direktur rumah sakit. 2. Kabid / Kasie Keperawatan. 3. Karu / Kepala Bangsal. 4. tenaga keperawatan pelaksana.

Skor :

Keterangan / Catatan :

Page 4: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

88

S.2.P.2. Ada kerjasama tertulis antara rumah sakit dengan institusi pendidikan formal keperawatan dan pendidikan bidan yang berkaitan dengan digunakannya rumah sakit sebagai lahan pendidikan / pelatihan bagi siswa / mahasiswa dari luar rumah sakit.

Skor : 0 = Tidak ada dokumentasi tertulis perjanjian kerjasama antara rumah sakit dengan institusi

pendidikan keperawatan dan pendidikan bidan.

1 = Ada dokumentasi tertulis tentang persetujuan rumah sakit menjadi tempat praktek siswa / mahasiswa keperawatan dan pendidikan bidan.

2 = Ada dokumentasi tertulis perjanjian kerjasama antara rumah sakit dengan institusi pendidikan keperawatan dan pendidikan bidan yang dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

3 = Ada dokumentasi tertulis perjanjian kerjasama antara rumah sakit dengan institusi pendidikan keperawatan dan pendidikan bidan yang dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak, yang mencakup fungsi dan tanggung jawab, hak dan kewajiban masing- masing pihak.

4 = Ada dokumentasi tertulis perjanjian kerjasama yang dilengkapi dengan system evaluasi program bimbingan, ada SK penunjukan sebagai Clinical Instructur ( pembimbing ).

5 = Ada dokumentasi tertulis perjanjian kerjasama yang dilengkapi dengan sistem evaluasi program bimbingan, ada catatan kegiatan bimbingan peserta didik, batas waktu program bimbingan , batasan uraian kegiatan / hal yang boleh dan tidak boleh dikerjakan oleh peserta didik dan sanksi.

D.O : Ada dokumentasi tertulis perjanjian kerjasama antara rumah sakit dengan institusi pendidikan keperawatan dan pendidikan bidan.

C.P : D = 1. Dokumen perjanjian kerjasama.

2. Dokumen / program bimbingan termasuk sistem evaluasinya. 3. SK RS penunjukan tenaga keperawatan sebagai pembimbing. 4. Dokumen pelaksanaan program bimbingan. 5. Daftar siswa / mahasiswa yang praktek di rumah sakit.

O = 1. Dokumen perjanjian kerjasama. 2. Dokumen / program bimbingan termasuk sistem evaluasinya. 3. SK RS penunjukan dan pendidikan bidan sebagai pembimbing. 4. Dokumen pelaksanaan program bimbingan. 5. Daftar siswa / mahasiswa yang praktek di rumah sakit.

W = 1. Direktur rumah sakit. 2. Kabid / Kasie Keperawatan. 3. Kabid Diklat rumah sakit. 4. Karu. 5. Pembimbing.

Skor :

Keterangan/Catatan :

Page 5: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

89

S.2.P.3. Ada Standar Asuhan Keperawatan ( SAK ) sebagai pedoman pemberian Asuhan Keperawatan.

Skor :

0 = Tidak tersedia buku Standar Asuhan Keperawatan.

1 = Tersedia buku Standar Asuhan Keperawatan.

2 = Tersedia buku Standar Asuhan Keperawatan dan diberlakukan oleh Direktur rumah sakit sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.

3 = Tersedia buku Standar Asuhan Keperawatan ditambah dengan Standar Asuhan Keperawatan khusus dan diberlakukan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.

4 = Tersedia buku Standar Asuhan Keperawatan ditambah dengan Standar Asuhan Keperawatan khusus dan diberlakukan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, dan disebarluaskan untuk dipahami oleh seluruh tenaga keperawatan.

5 = Ada dokumen/catatan asuhan keperawatan tiap pasien yang mencerminkan penerapan standar asuhan keperawatan / kebidanan.

D.O : Yang disebut dengan SAK adalah Standar Asuhan Keperawatan meliputi standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh Depkes dan dijadikan Pedoman di rumah sakit dan standar asuhan kebidanan yang ditetapkan oleh Depkes dan dijadikan pedoman di RS. Sedangkan SAK Khusus adalah Standar Asuhan yang dibuat oleh rumah sakit untuk 10 kasus terbanyak untuk masing-masing unit pelayanan.

C.P : D = 1. Ada buku Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Asuhan Kebidanan

(SAK ). 2. SK Direktur RS tentang penerapan SAK di RS. 3. Ada juknis penerapan SAK. 4. Dokumentasi asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan yang

mencerminkan penerapan SAK.

O = Pelaksanaan kegiatan keperawatan yang sedang dilakukan oleh tenaga keperawatan ( untuk menilai / mengukur apakah pelaksanaan keperawatan dan kebidanan tersebut sesuai dengan kriteria yang ada dalam SAK ).

W = 1. Direktur rumah sakit. 2. Kabid / Kasie Keperawatan. 3. Karu. 4. Tenaga keperawatan Pelaksana.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 6: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

90

S.2.P.4. Informasi yang berguna dan diberikan pada saat yang tepat, tersedia bagi staf dalam bentuk yang mudah dimengerti untuk digunakan dalam menyampaikan pelayanan kepada pasien/klien serta untuk pengelolaan pelayanan

Skor :

0 = Tidak tersedia informasi

1 = Hanya ada 1 (satu) jenis informasi

2 = Hanya ada 2 (dua) jenis informasi

3 = Hanya ada 3 (tiga) jenis informasi

4 = Hanya ada 4 (empat) jenis informasi

5 = Memenuhi 5 (lima) jenis informasi yang diberikan

D.O : Informasi adalah penjelasan dari tenaga keperawatan kepada pasien dan keluarga tentang hal-hal yang harus diketahui sejak masuk rumah sakit, selama perawatan sampai pulang.

Informasi yang harus diberikan terdiri dari : 1. Peraturan rumah sakit tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga 2. Informasi tentang petugas yang akan merawat 3. Informasi tentang catatan perkembangan kondisi pasien dan rencana asuhan

keperawatan dan asuhan kebidanan 4. Informasi tentang waktu konsultasi 5. Informasi tentang persiapan pasien pulang (Discharge planning)

C.P : D = - Ada ketentuan tertulis

- Dokumen informasi tersedia, mudah dijangkau / diperoleh dan mudah dimengerti - Dokumentasi pemberian informasi dalam catatan keperawatan dan kebidanan - Jadwal konsultasi dokter

- Ketentuan tertulis/ kebijakan rumah sakit tentang informasi yang harus diberikan

O = Apakah kegiatan pemberian informasi dilaksanakan

W = - Kabid / Kasie keperawatan - Tenaga keperawatan pelaksana - Pasien dan keluarga

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 7: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

91

STANDARD 3. STAF DAN PIMPINAN Pelayanan Keperawatan dikelola untuk mencapai tujuan pelayanan. S.3.P.1. Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit dipimpin oleh seorang perawat dengan

kualifikasi Manager yang ditetapkan dalam uraian tugas pada bagan / struktur organisasi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.

Skor :

0 = Pimpinan keperawatan bukan seorang tenaga keperawatan.

1 = Pimpinan keperawatan adalah seorang tenaga keperawatan berpengalaman

2 = Pimpinan keperawatan adalah seorang tenaga keperawatan berpengalaman dengan pendidikan manajemen

3 = Pimpinan keperawatan adalah seorang perawat dengan pendidikan D III dengan pengalaman sekurang - kurangnya 2 tahun dengan pendidikan manajemen.

4 = Pimpinan keperawatan adalah seorang perawat dengan pendidikan D III dan pengalaman sekurang - kurangnya 5 tahun atau S 1 keperawatan dengan pengalaman sekurang - kurangnya 2 tahun, dan pendidikan tambahan bidang manajemen.

5 = Pimpinan keperawatan adalah seorang perawat dengan pendidikan S I keperawatan dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun atau S 2 keperawatan dengan pengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun.

D.O : Pimpinan keperawatan di rumah sakit adalah jabatan struktural dengan pendidikan / pelatihan bidang manajemen minimal 2 minggu ( 80 jam ).

C.P : D = Dokumen kualifikasi / persyaratan untuk penentuan jabatan / pimpinan keperawatan

rumah sakit, yang mencantumkan persyaratan - Akademik / Pendidikan. - Pengalaman kerja. - Kemampuan managerial.

O =

W = - Direktur Rumah sakit. - Kabid / Kasie Perawatan. - Ka Ruang. - Tenaga keperawatan Pelaksana.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 8: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

92

S.3.P.2. Jumlah dan jenis tenaga keperawatan disesuaikan dengan standar ketenagaan, fungsi Rumah Sakit dan kebutuhannya.

Skor :

0 = Tidak ada pola ketenagaan keperawatan.

1 = Ada dokumen pola ketenagaan keperawatan yang meliputi jumlah dan kategori tenaga keperawatan secara keseluruhan di rumah sakit ( besifat makro ).

2 = Ada dokumen pola ketenagaan bersifat makro dan mikro dari tiap unit pelayanan yang melipui jumlah dan kategori tenaga.

3 = Ada dokumen ketenagaan (makro dan mikro) disertai data yang lengkap dari tiap tenaga keperawatan per unit pelayanan meliputi : biodata, pendidikan, pengalaman kerja dan diklat yang diikuti.

4 = Ada dokumen ketenagaan (makro dan mikro) disertai data yang lengkap dari tiap tenaga keperawatan per unit pelayanan meliputi : biodata, pendidikan, pengalaman kerja dan diklat yang diikuti dan ada evaluasi pola ketenagaan terhadap standar ketenagaan, fungsi dan kebutuhan rumah sakit.

5 = Ada dokumen ketenagaan (makro dan mikro) disertai data yang lengkap dari tiap tenaga keperawatan per unit pelayanan meliputi : biodata, pendidikan, pengalaman kerja dan diklat yang diikuti dan ada evaluasi pola ketenagaan, fungsi dan kebutuhan rumah sakit serta ada tindak lanjut dari hasil evaluasi pola ketenagaan.

D.O : 1. Standar dari ketenagaan keperawatan adalah penetapan kebutuhan tenaga keperawatan baik jumlah maupun kualifikasi untuk melaksanakan pelayanan yang telah ditetapkan.

2. Pola ketenagaan adalah gambaran tentang jumlah, kualifikasi dan distribusi tenaga keperawatan yang disediakan rumah sakit.

3. Standar dan Pola ketenagaan harus ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit setempat yang digunakan sebagai acuan untuk membuat perencanaan dan pembinaan karir pegawai.

C.P : D = 1. Standar ketenagaan keperawatan.

2. Pola ketenagaan keperawatan 3. Daftar tenaga keperawatan tiap unit kerja 4. Dokumen sistem penugasan tenaga keperawatan. 5. Dokumen program mutasi dan rotasi. 6. Dokumen pelaksanaan program mutasi dan rotasi

O = Apakah pola ketenagaan keperawatan yang ada tersebut sesuai dengan ketentuan khususnya di tiap instansi atau ruang rawat dan lain - lain.

W = 1. Direktur Rumah Sakit. 2. Kabid / Kasie Keperawatan. 3. Karu.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 9: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

93

S.3.P.3. Perencanaan tenaga keperawatan menjamin Rumah Sakit untuk mempunyai pegawai yang mampu secara bersama-sama meningkatkan mutu pelayanan dan mencapai cita - cita yang menjadi sasaran.

Skor :

0 = Tidak ada perencanaan tenaga keperawatan.

1 = Ada perencanaan tenaga keperawatan meliputi jumlah dan kualifikasi rumah sakit secara keseluruhan (makro).

2 = Ada perencanaan tenaga keperawatan meliputi jumlah dan kualifikasi ditiap unit kerja ( mikro ).

3 = Ada perencanaan tenaga keperawatan secara makro dan mikro, meliputi jumlah dan kualifikasi, berdasarkan standar ketenagaan.

4 = Ada perencanaan tenaga keperawatan secara makro dan mikro, meliputi jumlah dan kualifikasi, berdasarkan standar ketenagaan dan hasil analisis kebutuhan tenaga keperawatan tiap unit kerja.

5 = Ada dokumen perencanaan tenaga keperawatan yang merupakan bagian integral perencanaan tenaga rumah sakit, meliputi jumlah dan kualifikasi tenaga sesuai standar ketenagaan dan hasil analisis kebutuhan tenaga keperawatan tiap unit kerja.,

D.O : 1. Perencanaan ketenagaan disetiap unit kerja yang meliputi jumlah dan kualifikasi tenaga berdasarkan standar ketenagaan dan kebutuhan jenis pelayanan.

2. Data analisis kebutuhan tenaga mengacu kepada DATA dan informasi rumah sakit tentang beban kerja dan fungsi rumah sakit, kapasitas tempat tidur, BOR dan tata ruang.

C.P : D = 1. Standar ketenagaan berdasarkan cara penghitungan yang ditetapkan rumah

sakit. 2. Perencanaan tenaga keperawatan secara makro, merupakan bagian integral dari

perencanaan ketenagaan di rumah sakit. 3. Perencanaan tenaga keperawatan secara mikro, disetiap unit kerja.

O = Apakah tersedia tenaga keperawatan disetiap unit kerja meliputi jumlah dan kualifikasi sesuai dengan perencanaan.

W = 1. Direktur Rumah Sakit 2. Kabid / Kasie / Pimpinan keperawatan 3. Karu

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 10: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

94

S.3.P.4. Tenaga keperawatan dipilih melalui proses rekruitmen, seleksi dan prosedur penunjukan yang sesuai dengan ketentuan dan kriteria dengan kebijakan rumah sakit tentang sumber daya manusia.

Skor :

0 = Tidak ada proses rekruitmen tenaga keperawatan.

1 = Ada sistem rekruitmen tenaga keperawatan.

2 = Ada sistem rekruitmen dan persyaratan atau kualifikasi, kompetensi yang ditetapkan.

3 = Ada sistem rekruitmen, ada persyaratan kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan, dan ada tim rekrutmen RS yang melibatkan unsur keperawatan.

4 = Ada sistem rekruitmen, ada persyaratan kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan, dan ada tim rekrutmen RS yang melibatkan unsur keperawatan dan dokumen pelaksanaan proses rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan.

5 = Ada sistem rekrutmen, ada persyaratan kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan, dan ada tim rekrutmen RS yang melibatkan unsur keperawatan dan dokumen pelaksanaan proses rekrutmen dan seleksi tenaga keperawatan, serta ada evaluasi dan tindak lanjut.

D.O : 1. Proses rekruitmen dan seleksi adalah sistem penerimaan tenaga keperawatan baru, sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan, meliputi pendidikan, pelatihan pengalaman, perawat / bidan teregistrasi.

2. Proses rekruitmen, seleksi dan penempatan ditetapkan oleh pimpinan RS sebagai acuan dalam menerima dan menempatkan tenaga keperawatan.

3. Yang dimaksud sistem rekrutmen dan seleksi adalah mekanisme penerimaan tenaga keperawatan baru oleh tim rekrutmen rumah sakit yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.

C.P : D = 1. Adanya SOP rekruitmen tenaga keperawatan

2. Adanya Tim rekruitmen RS yang melibatkan unsur keperawatan. 3. Ada persyaratan kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan (mencakup

pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan status tenaga keperawatan teregistrasi).

4. Ada dokumen proses rekruitmen dan seleksi tenaga keperawatan.

O = Ada tenaga yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan di tiap unit kerja.

W = 1. Kepala Personalia / Kepegawaian. 2. Tim rekruitmen dan seleksi. 3. Kabid / Pimpinan Kepala RS. 4. Tenaga keperawatan pelaksana

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 11: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

95

S.3.P.5. Ada jadwal dinas yang menggambarkan tenaga keperawatan yang mempunyai

kemampuan yang baik pada setiap giliran jaga.

Skor : 0 = Tidak ada jadwal dinas.

1 = Ada jadwal dinas yang dibuat oleh Karu.

2 = Ada jadwal dinas yang dibuat oleh Karu, yang mencerminkan jumlah dan kategori tenaga keperawatan.

3 = Ada jadwal dinas yang dibuat oleh Karu, yang mencerminkan jumlah dan kategori tenaga keperawatan, ada penunjukan tenaga keperawatan sebagai penanggung jawab shift.

4 = Ada jadwal dinas yang dibuat oleh Karu, yang mencerminkan jumlah dan kategori tenaga keperawatan yang berkemampuan baik pada shift pagi, ada penunjukan tenaga keperawatan sebagai penanggung jawab shift, dan pembagian tugas yang jelas.

5 = Ada jadwal dinas yang dibuat oleh Karu, yang mencerminkan jumlah dan kategori tenaga keperawatan yang berkemampuan baik pada setiap shift, ada penunjukan tenaga keperawatan sebagai penanggung jawab shift, dan pembagian tugas yang jelas.

D.O : - Yang dimaksud dengan kategori adalah klasifikasi tenaga keperawatan menurut latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang ditetapkan ole RS.

- Yang dimaksud dengan tenaga keperawatan yang mempunyai kemampuan yang baik adalah SPK sekurang - kurangnya dengan pengalaman 5 tahun, D III sekurang - kurangnya berpengalaman 3 tahun dan S 1 Keperawatan / D IV Kebidanan dengan pengalaman 1 tahun.

C.P : D = 1. Dokumen jadwal dinas tenaga keperawatan pada unit kerja yang mencantumkan :

- Jumlah. - Jenis / kategori tenaga keperawatan . - Penentuan penanggung jawab / koordinator jaga. - Uraian tugas.

2. Dokumen / peraturan tertulis tentang penunjukan tenaga keperawatan pengganti.

O = Apakah jadwal dinas tersebut dilaksanakan secara konsekwen.

W = Ka.Bid / Kasie Keperawatan.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 12: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

96

S.3.P.6. Ada seorang perawat pengganti yang cakap yang dapat diserahi tanggung jawab dan kewenangan saat kepala keperawatan tidak bertugas.

Skor :

0 = Tidak ada tenaga keperawatan pengganti.

1 = Ada tenaga keperawatan pengganti.

2 = Ada tenaga keperawatan pengganti dengan peran dan fungsi yang tidak jelas.

3 = Ada tenaga keperawatan pengganti dengan fungsi jelas.

4 = Ada perawat pengganti dengan peran dan fungsi yang jelas dan kualifikasi minimal setara dengan Kepala Ruangan.

5 = Ada perawat pengganti dengan peran dan fungsi yang jelas dan kualifikasi minimal setara dengan Kepala Ruangan dan ada laporan pelaksana tugas.

D.O : Yang dimaksud dengan pengganti Kepala Keperawatan adalah mengganti fungsi Kepala Keperawatan di luar jam dinas.

C.P : D = 1. Peraturan tertulis tentang tugas jaga untuk mewakili Kepala Keperawatan di luar

jam kerja, dilengkapi dengan persyaratan, pedoman sistem pendelegasian tugas, uraian tugas, sistem pencatatan & pelaporan.

2. Jadwal dinas. 3. Laporan tertulis pelaksanaan tugas jaga.

O = Apakah betul ada perawat jaga yang mewakili Kepala Keperawatan pada sore, malam hari, serta hari libur.

W = 1. Direktur Rumah Sakit. 2. Kabid / Kasie Keperawatan 3. Karu. 4. Tenaga Keperawatan Pelaksana.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 13: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

97

S.3.P.7. Ada tersedia tenaga keperawatan terlatih pada setiap tugas jaga sesuai dengan

kebutuhan pasien.

Skor : 0 = Tidak ada tenaga keperawatan terlatih sesuai kebutuhan pasien.

1 = Ada tenaga keperawatan berpengalaman pada tugas jaga tertentu dibeberapa unit khusus.

2 = Ada tenaga keperawatan berpengalaman pada setiap tugas jaga tertentu dibeberapa unit khusus.

3 = Ada tenaga keperawatan terlatih untuk beberapa unit khusus.

4 = Ada tenaga keperawatan terlatih pada setiap tugas jaga tertentu disetiap unit khusus.

5 = Ada tenaga keperawatan terlatih pada setiap tugas jaga disetiap unit khusus.

D.O : Yang dimaksud unit khusus adalah ICU, ICCU, HD, UGD, dan kamar operasi. Yang dimaksud tenaga keperawatan terlatih adalah tenaga keperawatan yang telah memiliki sertifikat pelatihan yang terkait.

C.P : D = 1. Ada ketentuan tertulis tentang persyaratan tenaga keperawatan terlatih untuk unit -

unit tertentu. 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengaturan tugas jaga sesuai dengan persyaratan. 3. Jadwal dinas lengkap dengan uraian tugas, di tiap unit kerja. 4. Ada laporan tentang pelaksanaan tugas jaga yang dibuat oleh penanggung jawab

tugas jaga shift.

O = Pelaksanaan tugas jaga sesuai dengan uraian tugas dan persyaratan tenaga.

W = 1. Kabis / Kasie Keperawatan 2. Karu 3. Tenaga keperawatan pelaksana

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 14: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

98

S.3.P.8. Ada ketentuan bahwa terselenggarakan pertemuan berkala di lingkungan keperawatan.

Skor :

0 = Tidak ada pertemuan berkala

1 = Ada jadual pertemuan tidak teratur

2 = Ada daftar hadir dan notulen pertemuan berkala

3 = Ada pertemuan secara teratur

4 = Ada pertemuan secara teratur, ada evaluasi

5 = Ada pertemuan secara teratur, ada evaluasi dan ada tindak lanjut

D.O : Rapat berkala yang dijadwalkan sekurang - kurangnya setiap bulan diadakan antara Kabid dengan pimpinan; Kabid dengan Kasie / Karu, Kabid / Kasie dengan Pokja, Kasie dengan Karu, Karu dengan staf.

C.P : D = 1. Dokumen rencana pertemuan berkala ( tahunan / semester )

2. Ada daftar hadir pertemuan 3. Ada notulen hasil pertemuan berkala dan insidentil

O =

W = 1. Kabid / Kasie Keperawatan 2. Karu

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 15: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

99

STANDARD 4. FASILITAS DAN PERALATAN

Fasilitas dan peralatan harus memadai untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.

S.4.P.1. Disediakan sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan

keperawatan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi Rumah Sakit.

Skor :

0 = Tidak tersedia sarana dan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan.

1 = Tersedia ruang kerja tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan

2 = Tersedia ruang kerja tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan dan standar peralatan

3 = Tersedia ruang kerja tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan dan standar peralatan serta ada keterlibatan tenaga keperawatan dalam perencanaan dan pengembangan sarana pelayanan kesehatan

4 = Tersedia ruang kerja tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan dan standar peralatan, ada keterlibatan tenaga keperawatan dalam perencanaan dan pengembangan sarana pelayanan kesehatan di RS, tersedia peralatan sesuai standar

5 = Tersedia ruang kerja tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan dan standar peralatan, ada keterlibatan tenaga keperawatan dalam perencanaan dan pengembangan sarana pelayanan kesehatan di RS serta tersedia peralatan sesuai standar dan ada evaluasi serta rencana tindak lanjut.

D.O : - Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan, meliputi alat tenun, alat Keperawatan dan Kebidanan, Kesehatan/Kedokteran, Alat Rumah Tangga dan Alat Tulis Kantor / alat pencatatan dan pelaporan, keperawatan.

- Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di ruangan disesuaikan dengan ketentuan rumah sakit yang bersangkutan.

C.P : D = 1. Ada SK penunjukan tenaga keperawatan sebagai peserta panitia pengembangan

rumah sakit. 2. Ada catatan inventaris peralatan. 3. Ada buku standar peralatan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan

(Depkes RI tahun 2001).

O = 1. Ada ruang kerja khusus untuk karu dan tenaga keperawatan disetiap unit kerja.

2. Ada peralatan sesuai dengan kebutuhan ( jumlah, jenis, lain-lain)

3. Kondisi peralatan yang ada.

W = 1. Direktur rumah sakit. 2. Kabid/kasie Keperawatan. 3. Karu. 4. tenaga keperawatan pelaksana.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 16: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

100

S.4.P.2. Perencanaan pengadaan peralatan melibatkan tenaga keperawatan dan tata

caranya ditetapkan pemimpin dan berlaku secara menyeluruh serta berorientasi kepada kepentingan pasien, staf dan pengunjung Rumah Sakit.

Skor :

0 = Tidak ada perencanaan pengadaan peralatan.

1 = Ada kebijakan pimpinan RS tentang tatacara/mekanisme perencanaan pengadaan peralatan.

2 = Ada kebijakan pimpinan RS tentang tatacara / mekanisme perencanaan pengadaan peralatan, ada tim pengadaan peralatan RS dengan melibatkan tenaga keperawatan.

3 = Ada kebijakan pimpinan RS tentang tatacara/mekanisme perencanaan pengadaan peralatan, ada tim pengadaan peralatan, ada tim pengadaan peralatan RS dengan melibatkan tenaga keperawatan, ada standar kebutuhan peralatan.

4 = Ada dokumen perencanaan peralatan meliputi jumlah, jenis dan spesifikasi alat, yang dibuat oleh Kabid / pimpinan Keperawatan, sesuai standar dan kebutuhan pelayanan.

5 = Ada dokumen perencanaan peralatan meliputi jumlah, jenis dan spesifikasi alat, yang dibuat oleh Kabid / pimpinan Keperawatan, sesuai standar dan merupakan bagian integral dari perencanaan pengadaan peralatan RS.

D.O : Perencanaan peralatan keperawatan dan kebidanan adalah dokumen yang memuat kebutuhan peralatan keperawatan / kebidanan meliputi jumlah, jenis dan spesifikasi ditiap unit kerja.

C.P : D = 1. Adanya kebijakan pimpinan RS tentang tata cara / mekanisme perencanaan

pengadaan peralatan RS. 2. Ada dokumen perencanaan pengadaan peralatan di tiap unit kerja dan di bidang

keperawatan / pemimpin keperawatan RS. 3. Ada dokumen perencanaan peralatan keperawatan dan kebidanan yang

merupakan bagian dari perencanaan pengadaan peralatan RS, meliputi jumlah, jenis dan spesifikasi sesuai ketentuan pelayanan.

O = Tersedia alat keperawatan dan kebidanan sesuai kebutuhan (jumlah, jenis dan spesifikasi) di tiap unit kerja.

W = - Direktur RS - Kabid / Kasi / Pimpinan keperawatan RS. - Bagian keuangan RS. - Bagian logistik RS. - Kepala Ruangan

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 17: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

101

S.4.P.3. Semua peralatan untuk mendukung asuhan keperawatan bekerja sesuai dengan standard keamanan dan didukung oleh dokumen yang absah.

Skor :

0 = Tidak ada kebijakan pimpinan RS tentang penggunaan dan pemeliharaan alat khusus/ tertentu.

1 = Ada kebijakan pimpinan RS tentang penggunaan dan pemeliharaan alat khusus/tertentu.

2 = Ada kebijakan pimpinan RS tentang penggunaan dan pemeliharaan dan ada SOP penggunaan dan pemeliharaan alat khusus / tertentu.

3 = Ada kebijakan pimpinan RS tentang penggunaan dan pemeliharaan dan ada SOP penggunaan dan pemeliharaan alat khusus/tertentu dan ada jadwal pemeliharaan dan dokumen pelaksanaan pemeliharaan alat.

4 = Ada kebijakan pimpinan RS tentang penggunaan dan pemeliharaan dan ada SOP penggunaan dan pemeliharaan alat khusus/tertentu dan ada jadwal pemeliharaan dan dokumen pelaksanaan pemeliharaan alat, ada tenaga terlatih sebagai operator menggunakan alat khusus / tertentu.

5 = Semua alat tersedia dalam kondisi siap pakai dan terpelihara dengan baik serta dioperasikan oleh tenaga terlatih dan digunakan sesuai SOP dan ada kalibrasi alat-alat tertentu.

D.O : Yang dimaksud dengan standar keamanan dalam penggunaan peralatan adalah tersedianya SOP penggunaan dan pemeliharaan alat antara lain, pelaksanaan kaliberasi pada alat khusus / tertentu.

C.P : D = 1. Ada SOP penggunaan dan pemeliharaan alat.

2. Ada dokumen pelaksanaan kaliberasi untuk alat - alat khusus ( respirator, EKG, mesin hemodialisa, light therapy dll ).

3. Ada dokumen pemeliharaan alat. 4. Ada daftar tenaga terlatih untuk masing - masing alat khusus. 5. Ada daftar inventarisasi alat khusus dan menunjukkan kondisi alat tersebut. 6. Ada catatan frekuensi penggunan alat.

O = Alat berfungsi dengan baik sesuai masa pakai atau umur teknis.

W = 1. Petugas IPS – RS 2. Kepala Ruangan 3. Tenaga keperawatan yang mengoperasikan alat

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 18: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

102

STANDARD 5. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Adanya kebijakan dan prosedur tertulis yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan prinsip praktik keperawatan yang konsisten dengan tujuan pelayanan keperawatan.

S.5.P.1. Ada kebijakan dan prosedur tertulis ( SOP ) yang ditetapkan Pimpinan rumah sakit

untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di rumah sakit.

Skor : 0 = Tidak ada prosedur keperawatan secara tertulis.

1 = Tersedia prosedur keperawatan secara tertulis.

2 = Tersedia prosedur keperawatan secara tertulis yang dibuat oleh kepala keperawatan meliputi sebagian SOP .

3 = Tersedia prosedur keperawatan secara tertulis yang dibuat oleh kepala keperawatan meliputi sebagian SOP dan masih berlaku serta diinformasikan kepada semua tenaga keperawatan.

4 = Tersedia prosedur keperawatan secara tertulis yang dibuat oleh kepala keperawatan tersedia lengkap mudah dijangkau dan masih berlaku serta diinformasikan kepada semua tenaga keperawatan

5 = Tersedia prosedur keperawatan secara tertulis yang dibuat oleh kepala keperawatan tersedia lengkap mudah dijangkau dan masih berlaku serta diinformasikan kepada semua tenaga keperawatan, serta dilaksanakan oleh semua tenaga keperawatan

D.O : 1. Prosedur asuhan keperawatan meliputi prosedur asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan

2. SOP lengkap mencakup prosedur asuhan keperawatan (langkah - langkah melakukan intervensi / tindakan keperawatan); ketenagaan (berbagai ketentuan yang mengatur hubungan antara karyawan dengan institusi seperti standar ketenagaan, rekruitmen, orientasi, rotasi, mutasi, cuti, melanjutkan studi, promosi dan lain - lain); peralatan ( standar peralatan, mekanisme perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan dan perbaikan / penggantian alat. Cara penanggulangan kedaruratan (anaphyilaktik shock, KLB, kebakaran).

C.P : D = 1. Tersedianya prosedur keperawatan di setiap instansi / unit kerja yang meliputi:

- Prosedur asuhan keperawatan - Ketenagaan - Peralatan - Cara penanggulangan kedaruratan

2. Dokumen tentang pelaksanaan prosedur pelayanan keperawatan. 3. Dokumen evaluasi pelaksanaan prosedur pelayanan keperawatan.

O = Apakah kegiatan perawatan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan keperawatan

W = 1. Kabid / Kasie Keperawatan 2. Karu

3. Tenaga keperawatan pelaksana

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 19: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

103

S.5.P.2. Masalah Etik tenaga Keperawatan yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Skor : 0 = Tidak ada ketentuan tertulis yang mengatur pengelolaan masalah etik tenaga

keperawatan 1 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur pengelolaan masalah etik tenaga keperawatan

2 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur pengelolaan masalah etik tenaga keperawatan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit

3 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur pengelolaan masalah etik tenaga keperawatan etika ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dan ada rencana pembinaan

4 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur pengelolaan masalah etik tenaga keperawatan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit, ada rencana pembinaan dan ada pelaksanaan pembinaan

5 = Ada ketentuan tertulis yang mengatur pengelolaan masalah etik tenaga keperawatan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit, ada rencana pembinaan dan ada catatan kejadian pelanggaran etik serta penanggulangannya.

D.O : 1. Etik profesi tenaga keperawatan adalah etik profesi Perawat yang dikeluarkan oleh PPNI, dan etik Bidan oleh IBI.

2. Masalah Etik Profesi adalah penyimpangan terhadap etika profesi 3. Pengelolaan Masalah Etik Profesi meliputi pengorganisasian, uraian tugas,

mekanisme dan alur penanganan masalah, pembinaan, dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku

C.P : D = - SK pemberlakuan, pedoman Etik profesi perawat dan bidan yang menyatu

dengan dokumen kode etik rumah sakit.

- Dokumen penanganan masalah, SOP, pengelolaan kode etik profesi

O =

W = 1. Kabid / Kasie perawatan 2. Ka Ruang 3. Komite Keperawatan

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 20: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

104

STANDARD 6. PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN

Harus ada program pengembangan dan pendidikan berkesinambungan agar setiap staf keperawatan dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya.

S.6.P.1. Kepala keperawatan harus bertanggung jawab terhadap program pengembangan

staf.

Skor : 0 = Tidak ada program pengembangan staf

1 = Ada progran pengembangan staf yang dibuat oleh Kepala Keperawatan

2 = Ada koordinator program yang ditunjuk dengan SK Direktur rumah sakit

3 = Ada pedoman pelaksanaan program pengembangan staf sesuai dengan rencana (termasuk sistem seleksi tenaga keperawatan yang akan mengikuti PKB).

4 = Ada dokumen pelaksanaan program pengembangan staf sesuai dengan rencana.

5 = Ada dokumen evaluasi pelaksanaan program pengembangan staf dan rencana tindak lanjut.

D.O : Cakupan pengembangan meliputi jangka pendek ( 1 tahun ) dan jangka panjang ( 5 tahun ).

C.P : D = - Ada program pengembangan

- SK penunjukan tenaga keperawatan sebagai koordinator - Dokumen pelaksanaan program dan evaluasi (daftar tenaga keperawatan yang

pernah mengikuti Diklat) - Ada sistem seleksi

O = Jumlah tenaga keperawatan yang mengikuti Diklat baik formal maupun non formal

W = 1. Direktur RS 2. Kabid / Kasie keperawatan 3. Karu 4. tenaga keperawatan pelaksana

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 21: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

105

S.6.P.2. Ada program orientasi bagi tenaga keperawatan baru.

Skor : 0 = Tidak ada program orientasi bagi tenaga baru secara tertulis.

1 = Ada program orientasi tertulis bagi tenaga baru.

2 = Ada program orientasi tertulis bagi tenaga baru yang lengkap.

3 = Ada dokumen tentang pelaksanaan program orientasi rumah sakit yang diberikan secara jelas oleh kepala Keperawatan.

4 = Ada dokumen pelaksanaan program orientasi yang dilakukan oleh Kepala Ruangan tentang informasi khusus yang berkaitan di unit kerjanya.

5 = Ada dokumen evaluasi pelaksanaan program orientasi.

D.O : 1. Program orientasi bertujuan agar mereka memahami : a. Tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja b. Tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan dilingkingan rumah sakit serta kebijakan

pimpinan rumah sakit c. Prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja d. Tehnik-teknik mengerjakan basic life support dalam keadaan darurat e. Prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf keperawatan.

2. Program orientasi yang lengkap meliputi :

- Struktur organisasi rumah sakit dan Bidang Keperawatan - Falsafah & tujuan RS dan pelayanan keperawatan - Fasilitas/sarana yang tersedia dan cara penggunaannya - Kebijakan dan prosedur yang berlaku di RS/ pelayanan keperawatan - Metoda pemberian asuhan keperawatan di RS - Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan - Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di RS

- Hak dan kewajiban tenaga keperawatan. C.P : D = - Dokumen program orientasi.

- Catatan pelaksanaan program orientasi.

O =

W = 1. Kepala keperawatan. 2. Karu

3. tenaga keperawatan pelaksana.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 22: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

106

STANDARD 7. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

Pelayanan Keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalaian mutu di Rumah Sakit.

S.7.P.1. Ada program tertulis meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

Skor : 0 = Tidak ada tim pengendalian mutu.

1 = Ada tim pengendalian mutu.

2 = Ada tim pengendalian mutu, ada program tertulis tentang upaya peningkatan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.

3 = Ada tim pengendalian mutu, ada program tertulis tentang upaya peningkatan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang berlaku di rumah sakit.

4 = Ada tim pengendalian mutu, ada program tertulis tentang upaya peningkatan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan, ada metoda dan instrumen evaluasi mutu keperawatan mengenai pelayanan keperawatan dan penampilan kerja tenaga keperawatan.

5 = Ada tim pengendalian mutu, ada program tertulis tentang upaya peningkatan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan, ada metoda dan instrumen evaluasi mutu keperawatan mengenai pelayanan keperawatan dan penampilan kerja tenaga keperawatan, ada dokumen pelaksnaan

evaluasi mutu pelayanan/asuhan keperawatan dan penampilan kerja tenaga keperawatan.

D.O : - Metoda dan instrumen evaluasi mengacu pada buku instrumen Evaluasi Penerapan standar Asuhan Keperawatan di rumah Sakit (DepKes RI Tahun 1999) dan asuhan kebidanan di rumah sakit (DepKes RI Tahun ….. ).

- Program pengendalian mutu keperawatan mencakup kajian tentang pelaksanaan asuhan sesuai standar, persepsi klien/ angket, kotak saran, ronde keperawatan, pembahasan kasus, GKM, analisis laporan insiden.

- Pengendalian mutu meliputi kegiatan pemantauan, pengkajian, tindakan, evaluasi dan umpan balik.

- Program harus didukung dengan Kerangka Acuan (TOR). C.P : D = 1. Program tertulis tentang upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan.

2. Ada tim pengendalian mutu keperawatan yang ditunjuk melalui SK Direktur RS. 3. Tersedia SAK dan instrumen evaluasi. 4. Dokumen tentang evaluasi mutu asuhan keperawatan dan hasilnya. 5. Dokumentasi laporan insiden

O = - W = 1. Direktur RS

2. Kabid / Kasie. 3. Karu. 4. Tenaga Keperawatan pelaksana.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 23: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

107

S.7.P.2. Data Indikator Klinik dan data laporan insiden dikumpulkan, diolah dan dianalisis untuk digunakan melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan.

Skor :

0 = Tidak ada pengumpulan data indikator klinik dan data laporan insiden.

1 = Ada pengumpulan data indikator klinik dan data laporan insiden, akan tetapi tidak teratur.

2 = Ada pengumpulan data indikator klinik dan data laporan insiden, teratur, tanpa analisis.

3 = Ada pengumpulan data indikator klinik dan data laporan insiden, teratur, disertai analisis.

4 = Ada pengumpulan data indikator klinik dan data laporan insiden, teratur, disertai analisis dan rekomendasi

5 = Ada pengumpulan data indikator klinik dan data laporan insiden, teratur, disertai analisis, rekomendasi dan tindak lanjut.

D.O : Yang dimaksud dengan indikator klinik adalah indikator yang tercantum dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ( World Health Organization-Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan, 2001 ). Dua (2) indikator klinik yang harus dikumpulkan, diolah dan dianalisis dalam standar ini adalah Angka Pasien Dengan Dekubitus dan Angka Kejadian Infeksi Dengan Jarum Infus. Yang dimaksud dengan laporan insiden adalah laporan suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cidera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah ( mengacu pada buku panduan Keselamatan Pasien RS, Depkes , 2006). Pengumpulan data dan analisis untuk keperluan ini harus ditetapkan secara tertulis disertai kerangka acuan (TOR) jelas. Analisis harus dilakukan secara berkala 3 (tiga) bulan sekali secara terus menerus. Yang harus disimpulkan dari analisis ini adalah kecenderungan (trend) dari Angka – Angka tadi. Ada petugas yang ditunjuk untuk menilai, menganalisis serta mengevaluasi kemajuan pelayanan.

C.P : D = Kerangka Acuan (TOR), penunjukan petugas oleh Direktur yang merupakan bagian

dari tim pengendalian mutu, dokumen analisis, rekomendasi dan tindak lanjut.

O = Unit rawat inap

W = 1. Ketua komite Keperawatan. 2. Ketua dan anggota Komite/ Panitia Mutu Keperawatan.

Skor

:

Keterangan / Catatan :

Page 24: Instr. Yan Keperawatan - Rev. Mar' 07

108

S.7.P.3. Dilakukan pemantauan dan evaluasi kejadian infeksi di ruang rawat inap.

Skor : 0 = Tidak ada pemantauan

1 = Ada pemantauan tidak terstruktur

2 = Ada pemantauan terstruktur akan tetapi tidak teratur

3 = Ada pemantauan terstruktur dan teratur

4 = Ada pemantauan terstruktur dan teratur disertai rekomendasi

5 = Ada pemantauan terstruktur, teratur dan disertai dengan rekomendasi dan tindak lanjut

D.O : Yang dimaksud dengan terstruktur adalah jika pemantauan dilakukan dengan sistematik dalam bentuk sebuah program kegiatan yang didukung dengan kerangka acuan yang jelas dan sasaran pemantauan dengan perincian pengumpulan, pengolahan dan pelaporan dari angka infeksi di berbagai ruang rawat inap di rumah sakit. Yang dimaksud dengan teratur adalah jika pengumpulan, pengolahan dan pelaporan kejadian atau angka infeksi di berbagai ruangan rawat inap rumah sakit dilakukan secara tetap dengan kurun waktu yang ditetapkan, misalnya angka infeksi setiap kuartal, setiap 6 bulan dan setiap tahun. Yang dimaksud dengan kejadian infeksi adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau infeksi nosokomial. Yang perlu diperhatikan adalah kecenderungan angka ini dari waktu ke waktu. Angka Infeksi Rumah Sakit per ruangan (AIRS/ruang) : AIRS = Total Infeksi RS di Ruangan tertentu x 100 Total pasien yang dirawat di RS

C.P : D = Kerangka acuan, data dan laporan

O =

W = Direksi, Ka Bidang Keperawatan/ Kasie Keperawatan

Skor

:

Keterangan / Catatan :