Sop Yan Tilang Lumajang 2010

35
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT LUMAJANG STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR Nomor : SOP/05/XI/2011/Satlantas TENTANG PENGGUNAAN BLANKO TILANG SAT LANTAS POLRES LUMAJANG I. PENDAHULUAN 1. Umum Perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan raya semakin hari semakin bertambah banyak seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di wilayah Kab. Lumajang yang hampir tidak dapat dibendung, menyebabkan disetiap ruas jalan raya pada jam- jam tertentu sering mengalami kepadatan dan keruwetan ditambah lagi dengan perilaku dari para pengendara ranmor yang tidak baik dan cenderung melakukan pelanggaran lalu lintas sehingga keadan jalan raya kelihatan semakin ruwet dan sangat berpotensi menyebabkan laka Lantas. Dalam rangka menciptakan situasi berlalu lintas yang aman dan nyaman bagi pengendara ranmor, maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan kepolisian lalu lintas yang bersifat preventif edukatif berupa penjagaan, patroli dan pengaturan lalu lintas pada jam-jam tertentu serta kegiatan represif berupa penindakan pelanggaran lalu lintas dengan tilang dengan maksud untuk memberikan efek

description

tolang

Transcript of Sop Yan Tilang Lumajang 2010

Page 1: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH JAWA TIMURRESORT LUMAJANG

STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR

Nomor : SOP/05/XI/2011/Satlantas

TENTANG

PENGGUNAAN BLANKO TILANG

SAT LANTAS POLRES LUMAJANG

I. PENDAHULUAN

1. Umum

Perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan

raya semakin hari semakin bertambah banyak seiring dengan bertambahnya

jumlah kendaraan bermotor di wilayah Kab. Lumajang yang hampir tidak

dapat dibendung, menyebabkan disetiap ruas jalan raya pada jam-jam

tertentu sering mengalami kepadatan dan keruwetan ditambah lagi dengan

perilaku dari para pengendara ranmor yang tidak baik dan cenderung

melakukan pelanggaran lalu lintas sehingga keadan jalan raya kelihatan

semakin ruwet dan sangat berpotensi menyebabkan laka Lantas.

Dalam rangka menciptakan situasi berlalu lintas yang aman dan nyaman

bagi pengendara ranmor, maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan kepolisian

lalu lintas yang bersifat preventif edukatif berupa penjagaan, patroli dan

pengaturan lalu lintas pada jam-jam tertentu serta kegiatan represif berupa

penindakan pelanggaran lalu lintas dengan tilang dengan maksud untuk

memberikan efek jera bagi pengendara kendaraan bermotor untuk tidak

melanggar lagi.

Guna memperoleh kesamaan pemahaman dan kesamaan tindak bagi

anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam pelaksanaan penindakan

terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas dengan menggunakan blanko tilang,

maka perlu diberikan buku Standar Operaisional Prosedu (SOP) penggunaan

blanko tilang sebagai pedoman penindakan pelanggaran lalu lintas

menggunakan blanko tilang.

2 / 2. Maksud …..

Page 2: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Buku Standar Operaisional Prosedu (SOP) penggunaan blanko

tilang ini disusun dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman oleh

anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam pelaksanaan tugas

penindakan terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas jalan tertentu

dilapangan menggunakan blanko tilang.

b. Tujuan

Buku Standar Operaisional Prosedu (SOP) penggunaan blanko

tilang ini disusun dengan tujuan agar diperoleh kesamaan pemahaman

dan kesamaan tindak bagi anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam

pelaksanaan tugas penindakan terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas

jalan tertentu dilapangan menggunakan blanko tilang.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup poenyusunan buku Standar Operaisional Prosedu (SOP)

penggunaan blanko tilang ini dibatasi penyajiannya tentang tata cara dan

petunjuk penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas jalan tertentu

menggunakan blanko tilang.

4. Tata Urut

a. Pendahuluan

1) Umum

2) Maksud dan tujuan

3) Ruang lingkup

4) Tata Urut

b. Dasar kebijaksanaan

c. Pengertian

1) Pelanggaran lalu lintas jalan tertentu

2) Penyidik

3) Blanko Tilang

4) Terdakwa

5) Tabel pelanggaran dan uang titipan

6) Petugas khusus

7) Tabel uang titipan

8) Uang denda

3 / 9) Angka …..

2

Page 3: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

9) Angka pinalti

10) Wakil

11) Struk ( Bonggol)

12) Penyitaan

13) Penitipan

14) Barang Sitaan

15) Barang titipan

16) Petugas keuangan tilang (Pekutil)

17) Penyidik Polri

d. Pelaksanaan

1) Ketentuan umum

2) Penindakan terhadap terdakwa

3) Kegiatan kesatuan penyidik

4) Hal – hal yang perlu diperhatikan

5) Prosedur standar penggunaan blanko tilang

e. Administrasi

f. Penutup

II. DASAR KEBIJAKSANAAN

1. Dasar hukum

a. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

b. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia

c. Undang-undang RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan angkutan

Jalan.

2. Kesepakatan bersama Ketua Mahkamah Agung, Menteri Kehakiman, Jaksa

Agung dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonoesia tentang tata cara

penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas jalan tertentu tanggal 19 Juni

1993.

3. Petunjuk pelaksanaan tata cara penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas

jalan tertentu tanggal 7 Juli 1993.

4 / III. PENGERTIAN .....

3

Page 4: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

III. PENGERTIAN

1. Pelanggaran lalu lintas jalan tertentu

Adalah suatu pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan lalu

lintas dan angkutan jalan yang berlaku, yang dilakukan oleh seseorang

dijalan baik dengan menggunakan kendaraan bermotor atau tidak bermotor,

maupun pejalan kaki sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibuktikan.

Sesuai dengan pasal 211 KUHAP, maka yang dapat digolong kan dengan

pelanggaran Lalu Lintas Jalan tertentu adalah :

a. Mempergunakan jalan dengan cara yang dapat merintangi,

membahayakan ketertiban atau keamanan lalu lintas, yang mungkin dapat

menimbulkan kerusakan pada jalan.

b. Mengemudian kendaraan bermotor yang tidak dapat memperlihatkan

Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Uji Kendaraan ( STUK) yang

sah atau tanda bukti lainnya yang diwajibkan menurut ketentuan

perundang-undangan lalu lintas jalan atau ia dapat memperlihatkan tetapi

masa berlakunya sudah kadaluwarsa.

c. Membiarkan atau memperkenankan kendaraan bermotor dikemudikan

oleh orang yang tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM)

d. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas

jalan tentang penomoran, perorangan, peralatan, perlengkapan,

pemuatan, kendaraan dan syarat penggadengan dengan kendaraan lain.

e. Membiarkan kendaraan bermotor yang ada dijalan tanpa melengkapi plat

nomor kendaraan bersangkutan.

f. Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan oleh petugas pengatur lalu

lintas jalan dan atau isyarat alat pengatur lalu lintas jalan, rambu-rambu

atau tanda yang ada dipermukaan jalan.

g. Pelanggaran terhadap ketentuantentang ukuran dan muatan yang

diijinkan, cara menaikkan dan menurunkan penumpang dan atau cara

memuat dan membongkar barang.

h. Pelanggaran terhadap ijin trayek, jenis kendaraan yang diperbolehkan

beroperasi dijalan yang ditentukan.

Bila dilihat dari kemungkinan akibat kefatalan yang berpeluang atas

kejadiannnya suatu pelanggaran lalu lintas jalan tertentu, dikaitkan dengan

berat ringannya vonis hakim, maka jenis-jenis pelanggaran lalu lintas jalan

tertentu dalam juknis ini diklasifikasikan sebagai pelanggaran ringan, sedang

dan berat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan lalu lintas dan

angkutan jalan yang berlaku sebagaimana daftar terlampir / tabel

pelanggaran pada blanko tilang.

5 / 1. Penyidik .....

4

Page 5: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

2. Penyidik

Adalah petugas yang melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu

lintas jalan tertentu dengan menggunakan blanko tilang.

3. Blanko tilang

Adalah lembaran / blanko yang diberikan oleh penyidik kepada terdakwa

pelanggaran lalu lintas, sebagai bukti bahwa terdakwa telah melakukan satu

atau lebih pelanggaran lalu lintas jalan tertentu.

4. Terdakwa

Adalah seseorang yang telah melakukan pelanggaran lalu lintas jalan

tertentu dan telah mendapat tindakan dari penyidik untuk diajukan kesidang

pengadilan.

5. Tabel Pelanggaran dan Uang titipan

Adalah tabel yang berisi pelanggaran lalu lintas jalan tertentu yang

disusun berdasarkan klasifikasi pelanggaran dan besarnya uang titipan

Besarnya uang titipan merupakan pedoman bagi hakim untuk

memutuskan perkara disidang pengadilan, besarnya uang titian pada tabel ini

disusun dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan para hakim pada sidang

dijapol setempat, dengan menggali, memperhitungkan dan memiliki kondisi

sosial ekonomi, efektifitas berlakunya hukum dan undang-undang lalu lintas

dan angkutan jalan. Besarnya uang titipan dalam tabel tersebut secara

periodik ditinjau kembali

a. Tabel Pelanggaran

Adalah susunan jenis-jenis pelanggaran lalu lintas jalan tertentu

yang diklasifikasikan berdasarkan ringan, sedang dan beratnya

pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa.

b. Uang titipan

Adalah uang yang disetor terdakwa di bank (BRI) atau petugas

khusus (yang telah ditunjuk) dengan menunjukkan / menyerahkan lembar

blanko tilang warna biru yang diberikan oleh penyidik pada waktu

terdakwa tersebut melanggar, Besarnya uang titipan tersebut

sebagaimana tercantum pada tabel uang titipan.

6 / 6. Petugas .....

5

Page 6: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

6. Petugas Khusus

Adalah petugas Polri yang ditunjuk berdasarkan surat perintah dari kepala

satuan kewilayahan setempat untuk menerima penyerahan uang titipan

terdakwa bila kantor bank BRI sebagai tempet penyetoran tutup (diluar jam

kerja, hari libur / hari raya ) untuk selanjutnya segera menyerahkan uang

titipan tersebut bila kantor Bank BRI telah dibka kembali.

7. Tabel Uang Titipan

Adalah tabel yang berisi jumla uang yang disusun sesuai dengan jenis

dan klaisifikasi pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai jalan baik dengan

menggunakan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor atau pejalan kaki.

Tabel uang titipan ini penyusunannya disatukan dengan tabel pelanggaran.

8. Uang denda

Adalah sejumlah uang yang harus dibayar tunai oleh terdakwa atas

putusan hakim disidang pengadilan tilang atau uang titipan terdakwa yang

berdasarkan keputusan hakim sidang pengadilan tilang dirubah menjadi uang

denda oleh eksekutor (jaksa).

9. Angka pinalti

Adalah angka yangdiberikan kepada terdakwa oleh penyidik atas satu/

lebih pelanggaran lalu lintas jalan tertentu dan atau yang dilakukan secara

berulang.

Manakala seseorang terdakwa (pengemudi) telah diberikan angka pinalti

mencapai jumlah maksimal yang ditetapkan, maka terdakwa tersebut dapat

dianggap kurang cakap mengemudikan kendaraan bermotor dan harus

mengikuti uji ulang baik teori maupun praktek mengemudi, dan sementara itu

SIM yang bersangkutan dibatalkan.

Angka maksimal adalah 36 (tiga puluh enam) untuk setiap terdakwa

berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan, dengan perhitungan nilai

pinalti sebagai berikut :

a. Untuk sepeda motor dan selanjutnya adalah 3 (tiga). Berarti bahwa

seseorang yang pertama kali melanggar dengan menggunakan sepeda

motor, ia mendapat angka penalti 3. Sehingga bila ia telah melanggar

sebanyak 12 (dua belas) kali, maka yang bersangkutan memperoleh

angka pinalti maksimal yaitu 3x12=36.

b. Untuk mobil penumpang umum pick up adalah 9 (sembilan). Bila

melanggar 4 (empat) kali, maka yang bersangkutan memperoleh angka

pinalti maksimal yaitu 9x4=36.

7 / c. Untuk .....

6

Page 7: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

c. Untuk mobil penumpang pribadi adalah 6 (enam). Bila melanggar 6

(enam) kali, maka yang bersangkutan memperoleh angka pinalti maksimal

6x6=36.

d. Untuk mobil bus/ truck/ trailler/ ransus adalah 12 (dua belas). Bila

melanggar 3 (tiga) kali, maka yang bersangkutan memperoleh angka

pinalti maksimal yaitu 12x3=36.

Pemberian angka pinalti hanya diberlakukan kepada pelanggar lalu

lintas jalan tertentu yang melakukan :

1) Pelanggaran berulang

Yaitu pelanggaran sejenis yang dilakukan oleh seseorang

secara berulang atau lebih dari satu kali dengan selang waktu dari

pelanggaran yang pertama ke pelanggaran berikut. Dalam hal ini,

bila pelanggar telah melakukan pelanggaran berulang yang

pertama kali, maka yang bersangkutan sudah dikenakan angka

pinalti yang pertama. Selanjutnya bila ditemukan melakukan

kembali dikenakan lagi angka pinalti yang ke 2 (dua) dan

seterusnya hingga angka pinalti maksimal.

2) Pelanggaran berganda

Yaitu pelanggaran yang jumlahnya lebih dari 1 (satu) jenis

pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang dalam 1 (satu) kali

kejadian pelanggaran.

3) Yaitu pelanggaran yang dlihat dari akibat yang dapat ditimbulkan

berpeluang terjadinya fatalitas bagi korban atas kejadian itu

pelanggaran tersebut terinci pada tabel pelanggaran dan uang

titipan pada buku tilang.

10. Wakil

Adalah seseorang yang bekerja dilingkungan kesatuan (bukan POLRI

maupun PNS) yang ditunjuk atau ditugaskan oleh Polri/ Kepala Satuan

setempat berdasarkan surat perintah untuk mewakili terdakwa di sidang

pengadilan perkara pelanggaran lalu lintas jalan tertentu.

11. Sruk (bonggol)

Adalah potongan setiap lembaran blanko tilang yang dipegang penyidik

untuk bahan/ alat pengawasan pimpinan/ Kepala Satuan penyidik yang

bersangkutan, dan digunakan untuk perhitungan pengambilan uang insentif

bagi Ka unit penyidik sesuai dengan index yang telah ditentukan.

8 / 12. Penyitaan .....

7

Page 8: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

12. Penyitaan

Adalah rangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau

penyimpanan dibawah penguasaannya atas barang/ benda milik atau yang

ada pada terdakwa, sehubungan dengan pelanggaran lalu lintas jalan

tertentu yang diperlukan sebagai barang bukti karena terdakwa menolak/

tidak setuju atau sangkaan penyidik untuk kepentingan pembuktian dalam

sidang pengadilan.

13. Penitipan

Adalah penyerahan barang/ benda milik terdakwa yang berhubungan

dengan suatu pelanggaran lalu lintas jalan tertentu kepada penyidik karena

terdakwa setuju/ menerima sangkaan penyidik atas pelanggaran yang

dilakukannya, diperlukan sebagai jaminan dalam kewajiban terdakwa

menyetor uang titipan di kantor Bank (BRI) petugas khusus yang ditunjuk.

14. Barang sitaan

Adalah barang bukti yang disita oleh penyidik milik terdakwa (SIM, STNK,

Kendaraan, dsb) sehubungan dengan pelanggaran lalu lintas jalan tertentu

untuk kepentingan pembuktian di sidang pengadilan.

15. Barang titipan

Adalah barang jaminan yang diterima penyidik dari penyerahan terdakwa

sehubungan dengan pelanggaran lalu lintas jalan tertentu yang dipergunakan

sebagai jaminan atas kesediaan terdakwa menyetorkan uang titipan di Bank

(BRI)/ petugas khusus yang ditunjuk.

16. Petugas keuangan tilang (Pekutil)

Adalah petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan pengelolaan dukungan

biaya insentif dan dukungan administrasi penggunaan blanko tilang. Petugas

keuangan tilang menyerahkan dukungan insentif petugas sesuai index yang

ditetapkan sesuai bonggol blanko tilang yang dikembalikan oleh penyidik

sesuai jumlah berkas perkara tilang yang diserahkan/ disidangkan

pengadilan.

17. Penyidik Polri

Adalah penyidik/ penyidik pembantu dan penyidik sebagaimana dimaksud

dalam pasal 5,6,7 dan 11 KUHAP .

a. Dalam hal penyidik/ penyidik pembantu dan penyidik menggunakan

pakaian uniform/ dinas maka :

9 / 1) Untuk .....

8

Page 9: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

1) Untuk Polantas dapat langsung menindak pelanggar dengan

menggunakan blanko tilang.

2) Untuk PRC dan Samapta Polsek (selektif) dapat langsung

menindak pelanggar dengan menggunakan blanko tilang.

3) Untuk unsur lainnya selain tersebut pada butir 1), 2) diatas

menindak pada tahap awal yang selanjutnya diserahkan pada

tersebut butir 1) dan 2) untuk penyelesaian selanjutnya pada

blanko tilang.

b. Dalam hal menggunakan pakaian preman maka penindakan yang

dilaksanakan hanya pada tahap awal, selanjutnya diserahkan kepada

penindak yang menggunakan pakaian uniform/ dinas.

IV. PELAKSANAAN

1. Ketentuan Umum

a. Persyaratan

Penggunaan blanko tilang dalam penindakan terhadap pelanggar

lalu lintas jalan tertentu dilaksanakan untuk kepentingan peradilan sesuai

dengan persyaratan sebagai berikut :

1) Dasar hukum

Penindakan dengan menggunakan blanko tilang

berdasarkan Bab XVI bag VI paragraph 2 KUHAP dari pasal 211

sampai dengan pasal 216 KUHAP beserta penjelasannya.

2) Penindakan

Yang berwenang melakukan penindakan terhadap perkara

pelanggaran lalu lintas jalan tertentu adalah :

a) Penyidik/ penyidik pembantu

b) Penyidik baik atas perintah maupun tidak dari penyidik/

penyidik pembantu dengan menggunakan blanko tilang yang

ditanda tangani oleh penyidik/ penyidik pembantu sebelum

penindakan tersebut dilaksanakan.

3) Blanko tilang

a) Sesuai standar spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dan

dicetak oleh Ditlantas Polri

b) Merupakan penyaluran/ pendistribusian dari Mabes Polri

(Ditlantas Polri), dan tidak dibenarkan untuk mencetak/

mengadakan sendiri.

10 / c) untuk .....

9

Page 10: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

c) Untuk setiap penindakan menggunakan 1 (satu) set blanko

tilang yang terdiri dari 5 (lima) lembar, masing-masing

berwarna merah, biru, kuning, hijau dan putih

d) Sebelum digunakan, lembar blanko tilang warna merah dan

biru harus di cap/ di stempel komando dari satuan yang

melakukan penindakan (Satlantas).

4) Barang/ benda sitaan

Barang/ benda sitaan yang memenuhi syarat untuk disita

oleh penyidik, bila terdakwa pelanggaran lalu lintas jalan tertentu

menolak/ tidak setuju atas pelanggaran yang disangkakan oleh

penyidik padanya.

5) Barang/ benda titipan

Barang/ benda titipan yang memenuhi syarat untuk terima

oleh penyidik dari terdakwa, bila terdakwa pelanggaran lalu lintas

jalan tertentu menerima/ setuju atas pelanggaran yang

disangkakan oleh penyidik padanya, sebelum terdakwa menyetor

uang titipan ke Bank (BRI) atau kepada petugas khusus.

b. Penggolongan

Kegiatan-kegiatan dan tata cara yang dilaksanakan dalam

menindak terdakwa pelanggaran lalu lintas jalan tertetu dengan

menggunakan blanko tilang, dalam buku petunjuk teknis ini

pelaksanaannya digolongkan atas kegiatan :

1) Penindakan terhadap pelanggar

Adalah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan oleh

penyidik terhadap terdakwa sehubungan dengan terjadinya

pelanggaran lalu lintas jalan tertentu.

2) Kegiatan Kesatuan Penindak (KKP)

Adalah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan oleh

penyidik dan Petugas Pengirim Berkas Perkara Tilang (PPBPT) ke

Pengadilan Negeri serta petugas lainnya (petugas khusus),

petugas keuangan tilang, urusan barang bukti dan lain-lain.

2. Penindakan terhadap terdakwa

a. Persiapan

11 / .. Sebelum .....

10

Page 11: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

Sebelum melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas jalan

tertentu dengan menggunakan blanko tilang perlu dilakukan persiapan

sebagai berikut :

1) Blanko tilang yang telah di cap/ di stempel kesatuan sesuai dengan

kebutuhan termasuk tabel pelanggaran dan uang titipan.

2) Bolpoint warna hitam atau biru.

3) Alat pelapis set blanko tilang (hard board, karton tebal, lempengan

seng dan lain-lain).

4) Label barang bukti

Penindakan dalam kegiatan operasi khusus kepolisian/

pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan baik yang bergerak

maupun stationer, dan dalam kegiatan operasi rutin disesuaikan

dengan tata cara dalam petunjuk lapangan bagi anggota satuan

lalu lintas di lapangan.

b. Pelaksanaan penindakan

Setelah segala sesuatu yang diperlukan dalam rangka penindakan

pelanggaran lalu lintas jalan tertentu dengan menggunakan blanko tilang

yang telah dipersiapkan, maka penindakan dapat dilakukan secara

langsung ditempat jika menemukan pelanggaran tersebut, dengan tahap-

tahap kegiatan sebagai berikut :

1) Tahap I (persiapan menulis di blanko tilang)

a) Memberi alat pelapis dari bahan yang tebal (hard board,

karto, lembaran seng dan lain-lainnya) diantara set pertama

dan set kedua sehingga pada penindakan pertama tulisan

tidak tembus ke set kedua, demikian seterusnya untuk

penggunaan set kedua, keempat dan kelima.

b) Bila keadaan memungkinkan (alat pelapis tidak ada) maka

penulisan dapat dimulai dari set yang paling akhir (set

kelima) dimulai dari lembaran blanko tilang warna merah,

seterusnya set keempat, ketiga, kedua dan pertama

2) Tahap II (Penulisan diblanko tilang)

a) Penindakan dituangkan pada lembaran warna merah dari

tiap-tiap set blanko tilang yang digunakan dengan

menggunakan ballpoint warna hitam / biru.

12 / b) Penulisan .....

11

Page 12: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

b) Penulisan menggunakan huruf cetak / balok yang jelas dan

dapat dibaca, ditekan sedemikian rupa sehingga dapat

menembus lembaran lainnya dalam set yang bersangkutan

dan hati-hati agar tidak rusak / robek.

c) Rincian urut-urutan menulis dan pemberian tanda yang

harus dicantumkan dengan jelas dan lengkap sebagai

berikut :

(1) Pada struk (bonggol) adalah : Nama, pangkat/Nrp,

jabatan dan kesatuan penindak

(2) Pada lembaran blanko tilang (warna merah) :

(a) Kesatuan penindak

(b) Nama terdakwa, setelah penyidik terlebih dahulu

menentukan dengan mencoret salah satu tulisan

jenis kelamin yang tersedia sesuai jenis kelamin

pelanggar

(c) Alamat, pekerjaan, umur dan No. KTP Terdakwa

(d) Gol, No. Tempat dan tanggal diterbitkan SIM

terdakwa

(e) No. Polisi kendaraan, jenis merk, no. Chasis dan

No. Mesin kendaraan yang digunakan terdakwa.

(f) Hari, tanggal, bulan, tahun, jam, tempat (jalan,

dekat) dan wilayah/daerah kota terjadinya

pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa.

(g) Pasal yang dilanggar oleh terdakwa disesuaikan

dengan table yang ada pada lembaran belakang

pada set terakhir blanko tilang.

(h) Jumlah uang titipan disesuaikan dengan petunjuk

yang ada pada tabel.

(i) Jumlah angka penalty, yaitu mencantumkan

angka penalty sebagaimana diuraikan pada Bab

II, tentang pengertian angka penalti.

(j) Memberi tanda kotak/mengkotakkan kata

“DITITIPKAN” bila terdakwa telah menyerahkan

surat-surat (SIM, STNK, STCK, STUK, KTP) atau

kendaraan yang digunakan terdakwa kepada

setuju atas dakwaan penyidik.

13 / (k) Bila .....

12

Page 13: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

(k) Bila terdakwa ternyata menolak / tidak setuju atas

dakwaan penyidik, maka penyidik, maka penyidik

mencoret dengan tegas kata “DITITIPKAN”

setelah menerima penyerahan surat atau

kendaraan dari terdakwa. Dengan demikian,

status barang yang diserahkan oleh terdakwa

adalah merupakan “SITAAN”

(l) Memberi tanda silang (X) pada otak yang tersedia

sesuai dengan jenis surat atau kendaraan yang

diserahkan oleh terdakwa kepada petugas

penyidik.

(m) Hari, tanggal, bulan, tahun dan jam serta tempat

alamat pengadilan yang wajib dihadiri terdakwa,

sesuai dengan hari sidang yang disepakati

bersama dengan pihak pengadilan.

(n) Kesatuan penyidik

(o) Tanda tangan, nama, pangkat dan Nrp. Penyidik

(p) Mencoret kata ”HADIR SENDIRI” bila terdakwa

menunjuk wakil untuk hadir disidang pengadilan

selanjutnya penyidik menulis nama, umur dan

alamat wakil yang ditunjuk / ditugaskan untuk

hadir di sidang pengadilan tersebut

(q) Alamat / jalan kantor Bank (BRI) atau dikantor

Polisi ke petugas khusus, tempat terdakwa

menyetorkan uang titipan.

(r) Menulis alamat / tempat dimana barang titipan

dapat diambil oleh terdakwa (dikantor polisi, di pos

polisi, Jl. . . .) setelah menyetor uang titipan ke

Bank (BRI) petugas khusus.

3) Tahap III (Penandatanganan terdakwa pada blanko tilang)

a) Setelah penulisan diblanko tilang selesai dilaksanakan ole

penyidik, maka penyidik mengecek ulang tulisannya dan

memberikan penjelasan singkat tetapi lengkap, sehingga

terdakwa mengerti dan menerima tindakan dari penyidik

terutama mengerti tentang kegiatan selanjutnya yang akan

ditempuhkan oleh terdakwa antara lain :

(1) Menunjuk / menjelaskan tempat kantor bank BRI /

petugas khusus untuk penyetoran uang titipan.

14 / (2) Pengambilan .....

13

Page 14: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

(2) Pengambilan barang titipan yang dapat diserahkan

ditempat penyidik bila terdakwa dengan cepat

menyetorkan uang titipan atau kantor polisi dan

petugas penyidik agar memparaf kotak yang disilang

(tempat sesuai dengan yang ditulis di blanko tilang).

b) Bila hal tersebut No. 1) diatas telah selesai maka penyidik

menyerahkan blanko tilang pada set yang bersangkutan

kepada terdakwa untuk ditanda tangani dilembar merah dan

lembar biru (tanda tangan terdakwa dilembar merah dan biru

harus tanda tangan asli)

c) Penandatanganan terdakwa dilembar biru dilaksanakan

sedemikian rupa sehingga menembus berikutnya dengan

menggunkan ballpoint dan perhatikan jangan sampai blanko

tilang rusak atau robek

d) Bila terdakwa tidak setuju / menolak tuduhan penyidik maka

yang bersangkutan boleh untuk tidak menandatangani

blanko tilang.

4) Tahap IV (Penyerahan tilang kepada terdakwa)

Setelah penandatanganan blanko tilang selesai

dilaksanakan oleh terdakwa, maka penyidik menyerahkan kepada

terakwa :

a) Lembar biru : bila terdakwa setuju setuju dengan sangkaan

penyidik dan setuju menunjuk wakil yang telah disiapkan

penyidik, maka lembar bitu digunakan terdakwa untuk

menyetorkan uang titipan dikantor bank (BRI) yag sekalgus

sebagai bukti bahwa ia (terdakwa) telah menyetorkan uang

titipan tersebut setelah ditandatangani dan di cap oleh

petugas (BRI atau Polri). Dalam hal kantor bank tutup,

(diluar jam kerja, hari minggu, hari raya dan lain-lain) dan

terdakwa tidak memanfaatkan waktu penyetoran 5 (lim) hari

karena ada kepentingan yang mendesak maka terdakwa

dapat menyetorkan uang titipanya kepada petugas khusus

yang ditunjuk (polantas), dikantor Satlasntas setempat.

15 / b) Lembar .....

14

Page 15: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

b) Lembar merah : bila terdakwa menolaj / tidak setuju dengan

sangkaan penyidik atau akan hadir sendiri disidang

pengadilan dengan menggunakan lembar merah tersebut

sebagai surat panggilan untuk menghadiri sidang sesuai

dengan waktu yang telah dicantumkan dalam kolom yang

tersedia pada lembar tersebut.

c) Penyidik harus dapat memastikan kepada terdakwa

bilamana dan dimana terdakwa dapat mengambil barang

titipanya setelah menyerahkan uang titipan di bank (BRI)

atau petugas khusus.

5) Tahap V (Penerimaan barang titipan / sitaan dari terdakwa)

a) Barang titipan / sitaan yang diterima penyidik dari terdakwa

adalah yang berhubungan langsung dengan pelanggar

b) Status barang tersebut adalah :

(1) Titipan, bila terdakwa setuju atas sangkaan penyidik

dan dapat diambil kembali setelah terdakwa menyetor

uang titipan di bank (BRI) atau petugas khusus

(2) Sitaan, bila terdakwa menolak / tidak setuju atas

sangkaan penyidik dan dapat diambil kembali setelah

sidang pengadilan dan telah melaksanakan vonis

pengadilan (eksekusi) yang dilakukan oleh jaksa

(eksekutor).

c) Kewajiban penyidik / petugas yang menerima/menyimpan/

mengelola barang titipan harus bertanggung jawab terhadap

keutuhan / keamanan barang tersebut dan dapat melayani

setiap penerimaan dan pengambilan barang titipan tersebut

d) Jenis barang bukti yang disita atau dititipkan

(1) Kartu tanda penduduk atau identitas sejenis (tanda

anggota organisasi perkumpulan dan lain-lain) bila

pelaku adalah pejalan kaki, atau menggunakan

kendaraan tidak bermotor

(2) Bagi terdakwa pejalan kaki yangtidak memiliki KTP atai

identitas sejenis, maka yang disita / dititipkan adalah

kartu identitas lainnya seperti SIM atau barang-barang

lainnya yang dapat memberikan jaminan bahwa yang

bersangkutan akan menyetor uang titipan atai hadir di

sidang pengadilan.

16 / (3) Bagi .....

15

Page 16: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

(3) Bagi terdakwa yang menggunakan kendaraan tidak

bermotor bila jaminan tersebut butir (1) dan (2) diatas

tidak terpenuhi maka yang disita/titipkan adalah

kendaraanya

(4) SIM atau STNK bagi terdakwa yang menggunakan

kendaraan bermotor sebagaimana yang diatur dalam

pasal 77 dan pasal 68 UU RI No. 22 tahun 2009

tentang UULAJ.

(5) Kendaraan bermotor bagi terdakwa yang

menggunakan kendaraan dan tidak dapat menunjukkan

SIM dan atau STNK yang sah atau surat –surat lain

sebagaimana yang diatur dalam pasal 288 ayat (1)

Undang-undang RI No. 22 tahun 2009 tentang UULAJ.

Dalam hal ini perlu juga dikoordinasikan dengan

satuan reserse, kemungkinan masuk dalam daftar

pencarian barang (DPB) atau bahkan daftar pencarian

orang (DPO).

e) Setiap barang bukti yang diterima harus diteliti dengan

cermat keadaannya termasuk kelengkapan alat dan

peralatanya untuk selanjutnya dicatat dan dilaporkan kepada

petugas barang bukti.

f) Untuk menghindari tuntutan pemilik, terutama barang bukti

kendaraan bermotor, disamping pencatatan tersebut diatas,

maka saat diterima dari terdakwa langsung diberi label

dengan menambahkan keterangan tentang keadaan dan

kelengkapannya dibalik label tersebut, selanjutnya ditanda

tangani masing-masing oleh penyidik dan terdakwa serta 2

(dua) orang saksi

g) Selanjutnya pengelolaan barang bukti bertanggung jawab

atas keamanan dan keutuhan barang bukti tersebut dan

wajib memberikan pelayanan sesuai ketentuan kepada

pemilik barang bukti tersebut setelah melaksanakan

kewajibanya di sidang pengadilan

17 / 6) Tahap .....

16

Page 17: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

6) Tahap VI (Pengambilan barang titipan kepada tedakwa)

a) Semua barang titipan milik terdakwa harus diserahkan /

dikembalikan apabila terdakwa telah menyetor uang titipan

di kantor bank dan / petugas khusus yang ditunjuk dan

masih sempat menemukan penyidik di tempat kejadian

pelanggaran

b) Bila terdakwa tidak menemukan penyidik ditepat kejadian,

maka pengembalianya dilakukan sesuai tempat yang tertulis

dalam lembar tilang.

c) Pengembalian barang titipan dilaksanakan bila terdakwa

menunjukkan lembar tilang warna biru yang telah dicap /

stempel dan ditandatangani oleh petugas bank atau petugas

khusus yang menerima uang titipan tersebut, atau

menunjukkan tanda setor titipan kepada petugas khusus.

d) Barang / benda milik / dari terdakwa yang disita

dikembalikan setelah yang bersangkutan melaksanakan

vonis hakim, pengembalianya dikantor kesatuan penyidik/

eksekutor sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

7) Tahap VII ( Pengembalian ke unit satuan penyidik sisa lembaran

tilang, struk / bonggol dan barang titipan / sitaan )

a) Pada tahap ini penyidik yang telah selesai melaksanakan

tugas penindak sebagaimana diuraikan di atas, menghimpun

kembali alat-alat penindakan dari hasil yang dicapai untuk

dikembalikan kepada atasan yang menyerahkan blanko

tilang (Ka unit ) sebagai laporan dari pertanggung jawaban

tugas.

b) Pengembalian dilaksanakan di kantor / kesatuan yang

bersangkutan.

c) Yang harus dikembalikan / diserahkan oleh penyidik adalah :

(1) Lembar tilang warna merah, hijau, putih dan kuning

dalam hal terdakwa setuju atas sangkaan penyidik dan

menunjuk wakil di sidang pengadilan, dan lembar biru

apabila barang titipan telah diambil oleh terdakwa

karena terdakwa sudah menyetorkan uang titipan di

Bank (BRI) atau petugas Hukum

(2) Lembar tilang warna biru, hijau, putih dan kuning dalam

hal terdakwa menolak / tidak setuju atas sangkaan

penyidik.

c) /(3) Struk .....

17

Page 18: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

(3) Struk ( bonggol ) dari lembaran blanko tilang digunakan

(4) Barang titipan / sitaan yang diperoleh dari terdakwa bila

terdakwa belum menyetor uang titipan ke Bank (BRI)

atau petugas khusus atau bila terdakwa tidak setuju

dengan sangkaan penyidik dan akan hadir sendiri di

sidang pengadilan. Dalam hal terdakwa telah menerima

kembali barang dari titipannya dari penyidik sebelum

penyerahan sisa lembar blanko tilang dan struk /

bonggol tersebut, (karena telah menyetor uang titipan

di kantor Bank (BRI) / petugas khusus maka tidak ada

barang titipan yang diserahkan lagi di kantor / kesatuan

penyidik. Melainkan diganti dengan lembar tilang warna

biru. Semua penyerahan agar dicatat masing-masing

baik oleh penyidik yang menyerahkan, maupun oleh

petugas yang menerimanya pada buku register

petugas yang menerimanya pada buku register /

perorangan yang telah ditentukan.

d) Untuk kelancaran dan keamanan pemindahan barang bukti

dan lain-lain kesatuan bila dianggap perlu, agar penyidik

segera meminta bantuan kendaraan pengangkut barang

sitaan dan lain-lain induk kesatuan.

3. Kegiatan Kesatuan Penyidik

a. Ka unit Penyidik

1) Menerima hal-hal yang tersebut pada butir g) di atas, dengan

mencatat secara lengkap pada buku perorangan / register yang

telah ditentukan

2) Untuk sisa, sebagai arsip penindakan dan barang titipan surat-surat

(SIM, STNK, STCK dan lain-lain) diserahkan kepada petugas

pengirim bekas perkara tilang (PPBPT) ke pengadilan pada satuan

lantas setempat dengan surat pengantar dari Ka satuannya

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum hari sidang

3) Untuk barang titipan dan barang sitaan berupa kendaraan bermotor

diserahkan pada petugas barang bukti satuan yang bersangkutan

4) Untuk struk / bonggol tilang diserahkan kepada petugas keuangan

tilang Sat Lantas setempat oleh Ka unit penyidik untuk mengambil

uang intensif.

19 / 5) Menerima .....

18

Page 19: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

5) Menerima langsung penyerahan uang insentif dari petugas

keuangan tilang sesuai dengan jumlah bonggol yang diserahkan

kepadanya

b. Petugas pengirim berkas perkara tilang (PPBPT) ke pengadilan pada

satuan penyidik

1) Menerima dan menghimpun berkas- berkas tilang yang diserahkan

oleh Ka unti penyidik

2) Menulis nomor register perkara pada tiap-tiap lembaran tilang yang

akan dikirim ke pengadilan, nomor register tersebut sama dengan

nomor register yang tertulis pada buku register pengiriman berkas

yang ditutup pada setiap akhir bulan

3) Membuat daftar kolektif para terdakwa yang berkasnya akan dikirim

tersebut dengan melampirkan lembaran tilang dan daftar bukti dari

masing-masing terdakwa

4) Menyerahkan berkas ke pengadilan untuk disidang selambat-

lambatnya 1 (satu) hari sebelum hari sidang dengan surat

pengantar kepala satuan penyidik

5) Berkas surat tilang yang dikirim ke pengadilan meliputi :

a) Berkas surat tilang yang terdiri dari warna merah, biru,

kuning, hijau dan putih bila terdakwa mewakilkan disidang

pengadilan

b) Berkas surat tilang yang terdiri dari warna biru, kuning, hijau

dan putih bila terdakwa hadir sendiri di sidang pengadilan

c) Setelah sidang pengadilan dilaksanakan maka agar

meminta lembar surat tilang warna kuning untuk dijadikan

arsip Polri dengan mengirimkan ke Polda yang

bersangkutan secara periodik (setiap bulan)

d) Mencatat kegiatan-kegiatan tersebut di atas pada buku

register / blanko yang telah ditentukan

c. Petugas keuangan tilang (pekutil)

1) Menyiapkan / mengelola uang insentif yang telah dianggarkan

dalam mendukung kegiatan tilang

2) Menerima struk (bonggol) yang telah diserahkan oleh Ka unit

penyidik.

3) Menyerahkan uang insentif kepada Ka unit penyidik sesuai dengan

index yang telah ditetapkan.

20 / 4) Membuat .....

19

Page 20: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

4) Membuat pertanggung jawaban atas penyaluran uang insentif

petugas tilang dan uang dukungan lainnya sesuai dengan

anggaran yang telah di persiapkan

5) Melaporkan secara periodik sesuai petunjuk (laporan bulanan) dari

pengelolaan uang dukungan kegiatan tilang tersebut

d. Petugas khusus

1) Menerima penyetoran uang titipan dari terdakwa dengan lembar

tilang warna biru, dalam hal penyetoran tidak dilaksanakan di

kantor bank (BRI) karena tutup (diluar jam kerja, hari raya/libur,

Dsb)

2) Memberikan bukti penitipan (Bukti setor) setelah di cap dan

ditandatangani, kepada terdakwa yang telah menyetorkan titipan

uang kepadanya.

3) Dengan lembar tilang warna biru selanjutnya menyetorkan dengan

segera ke kantor bank (BRI) titipan yang diterima dari terdakwa

setelah kantor bank buka.

4) Menyimpan tanda bukti setor dari bank dan menyerahkan surat

tilang warna biru kepada petugas penyerah perkara serta mencatat

semua kegiatan tersebut diatas dalam buku register / blanko yang

telah di tentukan.

5) Melaporkan setiap kegiatannya kepada Ka Kesatuan secara

periodik

e. Terdakwa

1) Menandatangani surat tilang (lembar merah dan biru) pada kolom

yang telah disediakan apabila menunjuk wakil di sidang dan

sanggup menyetor uang titipan di bank ditunjuk.

2) Menyetor uang titipan kepada petugas khusus bila kantor bank

(BRI) yang ditunjuk untuk menerima penyetoran uang titipan

terdakwa tutup, karena hari raya, libur, diluar jam kerja, dan

sebagaianya.

3) Menyerahkan lembar tilang warna biru yang telah ditandatangani /

di cap petugas kepada pendidik yang mengelola barang titipan

tersebut.

4) Menerima tanda bukti setor dari petugas khusus (Polri) apabila

penyetor uang titipan terpaksa dilakukan di luar jam kerja bank

(BRI).

21 / 5) Menerima .....

20

Page 21: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

5) Menerima penyerahan kembali barang titipannya dari penyidik /

petugas barang bukti / pengirim berkas perkara berdasarkan bukti

setor dari petugas khusus atau lembaran tilang warna biru yang

telah disahkan oleh petugas bank (BRI)

6) Menerima penyerahan barang sitaannya dari petugas barang bukti,

setelah selesai melaksanakan vonis hakim (dengan bukti eksekusi

dari eksekutor / jaksa dan melengkapi kekurangan-kekurangan

lainnya (SIM, STNK / kelengkapan kendaraan)

f. Petugas barang bukti / titipan

1) Menerima barang sitaan / titipan yang diserahkan oleh Ka unit

penyidik dan membukukan / mencatat pada buku register / catatan

yang telah ditentukan

2) Menyerahkan barang titipan kepada terdakwa setelah terdakwa

menunjukkan tanda bukti setor uang titipan dari bank (BRI) /

petugas khusus (surat tilang warna biru)

3) Menyerahkan barang sitaan terdakwa yang telah selesai

melaksanakan vonis hakim dengan bukti eksekusi dari

kejaksanaan

4) Dalam penyerahan tersebut diperhatikan kelengkapan yang harus

dipenuhi oleh terdakwa, sambil mengecek apakah barang sitaan

tersebut termasuk / tidak dalam daftar pencarian barang (DPB), bila

termasuk segera menghubungi satuan reskrim setempat

5) Menyerahkan barang sitaan sebagai barang bukti ke pengadilan

tilang

6) Menyerahkan surat tilang warna biru ke petugas penyerah perkara

sebagai kelengkapan pengajuan berkas ke sidang pengadilan

tilang

7) Mencatat kegiatan-kegiatan tersebut dalam bukuk register yang

telah ditentukan

g. Wakil terdakwa

1) Wakil terdakwa bertugas mewakili terdakwa yang ditindak dengan

sistem tilang tilang di dalam pelaksanaan sidang di pengadilan.

2) Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya wakil terdakwa

membantu petugas penyerah perkara di dalam menyiapkan berkas

perkara tilang yang akan dikirim ke pengadilan.

22 / 3) Mengadakan .....

21

Page 22: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

3) Mengadakan koordinadi dengan eksekutor sehingga pengiriman

surat tilang warna biru dan merah ke bank dapat dilaksanakan

secepat mungkin setelah pelaksanaan sidang.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan

a. Dalam penindakan harus dilaksanakan dengan tegas dan korek tetapi

sopan dan etis

b. Hindari wawancara yang mengarah ke perdebatan, tetapi terdakwa

diusahakan agar mengerti dan menerima sangkaan pelanggar yang

dilakukannya dan proses / kewajiban melanggar dalam melaksanakan

kewajibannya sebagai terdakwa pelanggar lalu lintas jalan tertentu.

c. Dalam hal terdakwa tidak mau ditindak (sementara ia melakukan suatu

pelanggaran), penyidik cukup mencatat identitas terdakwa dan kendaraan

yang digunakan selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan.

d. Bila terdakwa tidak menyetorkan uang titipan selama 5 (lima) hari

terhitung hari penindakan dan tidak hadir di persidangan, maka terdakwa

dimasukkan dalam daftar pencarian terdakwa (DPT)

e. Besarnya uang titipan yang tercantum dalam table ditentukan oleh

kesepakatan sidang di japol setempat dan ditinjau kembali secara periodic

sesuai situasi dan kondisi daerah masing-masing

f. Penentuan hari sidang dan pengajuan berkas perkara tilang ke

pengadilan negeri atas kesepakatan bersama dengan pihak pengadilan

dan kejaksaan setempat.

g. Penyidik / petugas pengelola barang bukti / titipan agar senantiasa

memperhatikan kepentingan pelayanan yang cepat kepada terdakwa,

termasuk di luar jam kantor (hari raya / libur dan lain-lainnya)

5. Prosedur Standar Penggunaan Blanko Tilang

a. Prosedur Standar Pendistribusian Tilang Kepada Anggota

1) Setiap anggota lalu lintas yang mengambil / menggunakan blanko

tilang dicatat nama, tanggal pengambilan dan jumlah tilang pada

register pendistribusian blanko tilang.

2) Pengambilan blanko tilang yang sudah digunakan oleh anggota

selanjutnya diserahkan kepada Bamin tilang dan dicatar pada buku

register pendistribusian blanko tilang.

b. Prosedur Standar Penarikan Tilang Kepada Anggota

1) Batas waktu penggunaan blanko tilang kepada Anggota selama

satu minggu dari pengambilan tilang.

23 / 2) Tilang .....

22

Page 23: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

2) Tilang yang sudah digunakan harus disetor / dikembalikan ke

Bamin tilang pada setiap haris senin.

c. Prosedur Standar Administrasi Tilang

1) Blanko tilang diterima dari Polda Jatim dengan mengajukan surat

permohonan

2) Penerimaan blanko tilang di register pada buku register

penerimaan dan pendistribusian blanko tilang, selanjutnya

dibuatkan berita acara penerimaan blanko tilang.

3) Blanko tilang disalurkan kepada anggota lalu lintas dengan

mencatat nama, tanggal pengambilan, tanggal pengembalian dan

jumlah tilang pada buku register pendistribusian.

4) Penyerahan / pengambilan berkas tilang kepada Bamin tilang

selambatnya-lambatnya tiga hari sebelum hari sidang pengadilan

5) Setiap hari selasa mengirim berkas surat tilang ke pengadilan

negeri untuk disidangkan

6) Melaporkan hasil sidang setiap minggu dan selambat-lambatnya

hari senin pada minggu berikutnya kepada Sat Lantas Polwi Besuki

dan Ditlantas Polda Jatim

d. Prosedur Standar Pemusnahan Bonggol Tilang

1) Pemusnahan Bonggol tilang dilaksanakan setiap triwulan sekali

setelah dana tilang diterimakan

2) Pemusnahan bonggol tilang dilakukan oleh komisi penguji bonggol

tilang

3) Dibuatkan berita acara pengujian dan pemusnahan bonggol tilang

dan dilaporkan ke Ditlantas Polda Jatim.

e. Prosedur Standar Sidang Di Pengadilan

1) Sidang perkara tilang dikirim ke pengadilan satu hari sebelum

pelaksanaan sidang.

2) Berkas perkata tilang dikirim ke pengadilan satu hari sebelum

pelaksanaan sidang.

3) Sidang tilang dihadiri oleh Pelaanggar, Hakim, Panitera, Jaksa dan

Polisi.

4) Pelanggaran yang hadir dipersidangkan dan telah di Vonis Hakim,

selanjutnya pelanggaran membayar denda sidang ke petugas

kejaksaan.

24 / 5) Untuk .....

23

Page 24: Sop Yan Tilang Lumajang 2010

5) Untuk pelanggaran yang tidak hadir dipersidangkan, maka setelh di

Verstek oleh Hakim selanjutnya untuk berkas tilang dan barang

bukti serta putusan hakim diserahkan ke petugas kejaksaan

V. ADMINISTRASI

1. Dukungan administrasi dan logistik menggunakan sarana dan prasarana

yang tersedia.

2. Sistem laporan menggunakan petunjuka administrasi umum.

3. Anggaran biaya menggunakan anggaran rutin/ yang tersedia.

4. Pembentukan TIM Pokja Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

penggunaan blanko tilang pada Sat Lantas Polres Lumajang dengan Surat

Perintah Kapolres Lumajang.

VI. PENUTUP

Demikian Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Penggunaan Blanko Tilang

Sat Lantas Polres Lumajang ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai petunjuk dan

pedoman bagi anggota Sat Lantas Polres Lumajang dalam pelaksanaan kegiatan

penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas jalan tertentu guna diperoleh kesamaan

pemahaman dan kesamaan tindak dilapangan.

Lumajang, Nopember 2011

KEPALA SATUAN LALU LINTAS

TRIYANTO

AJUN KOMISARIS POLISI NRP 63060321

24