wrapup skenario 2 b02

download wrapup skenario 2 b02

of 57

Transcript of wrapup skenario 2 b02

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    1/57

    1

    PEGAWAI KAMAR MESIN KAPAL

    Seorang laki-laki bernama A usia 45 tahun, adalah seorang pegawai kamar mesindisebuah kapal barang. A bekerja di kamar mesin kapal tersebut sejak usia 20 tahun. A

    terpapar bising mesin kapal +/- 90 sampai 100 desibel (dB) selama kurang lebih 8 jam setiapharinya. Setiap bekerja menggunakan ear plug.

    Sebelum bekerja kedua telinga A sehat. Memeriksakan ke dokter perusahaan dengankeluhan kurang pendengaran pada kedua telinga. A mengeluh kurang jelas menerimapembicaraan bila diajak berbicara dengan teman sekantor, apalagi saat menelepon. Hal inidirasakan semakin memberat dalam kurun waktu setahun belakangan ini.

    Pada pemeriksaan garpu tala dan audiometri didapatkan tuli perseptif derajat beratpada kedua telinga. A menanyakan kepada dokter kemungkinan sembuh dapat mendengarseperti semula.

    Dokter menyarankan pasien untuk lebih menjaga kesehatan indera pendengaran baiksecara medis maupun secara islam.

    HipotesisTn A terpapar bising 90-100 Db selama 8 jam setiap hari lalu mengeluh kurang jelas

    menerima pembicaraan bila diajak berbicara dengan teman sekantor, apalagi saat menelepon.Dilakukan pemeriksaan garpu tala dan audiometri sehingga dokter mendiagosis tuli perseptif

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    2/57

    2

    I. Memahami dam menjelaskan Anatomi Telinga1.1. Memahami Anatomi Makroskopik Telinga

    Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

    1. Telinga luar

    Telinga luar terdiri atas:

    Auricular (daun telinga)Auricular mempunyai bentuk yang khas dan berfungsi mengumpilkan getaranudara. Auricular terdiri atas lempeng tulang rawan elastic tipis yang ditutupi kulit.Auricular mempunyai otot intrinsic dan ekstrinsik, keduanya disarafi oleh n.facialis.

    Meatus acusticus externusAdalah tabung berkelok yang menghubungkan auricular dengan membranetimpani. Tabung ini berfungsi menghantarkan gelombang suara dari auricular kemembrane timpani. Pada orang dewasa panjangnya lebih kurang 1 inci (2,5 cm).Rangka 1/3 bagian luar meatus adalah cartilage elastic dan 2/3 bagian dalamadalah tulang yang dibentuk oleh lempeng timpani. Meatus dilapisi oleh kulit dan

    1/3 bagian luarnya mempunyai rambut, kelenjar sebasea dan glandula ceruminosa.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    3/57

    3

    Saraf sensorik yang melapisi kulit pelapis meatus berasal dari nervus auriculartemporalis dan ramus auricularis nervus vagus. Aliran limfe menuju nodi parotideisuperfisialis, mastoidei dan cervicales superfisialis.

    Membrana timpani

    2. Telinga tengahAdalah ruang berisi udara didalam pars petrosa ossis temporalis yang dilapisi oleh

    membrane mucosa. Ruang ini berisi tulang-tulang pendengaran yang berfungsimeneruskan getaran membrane timpani ke perilympha telinga dalam. Telinga tengahmempunyai atap, lantai, dinding anterior, dinding posterior, dinding lateral dandinding medial.

    Atap dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang disebut tegmen timpani yang

    merupakan bagian dari pars petrosa ossis temporalis. Lempeng ini memisahkancavum timpani dari meniges dan lobus temporalis otak di dalam fossa crania media.Lantai dibentuk oleh lempeng tipis tulang. Lempeng ini memisahkan cavum

    timpani dari bulbus superior vena jugularis interna.Bagian bawah dinding anterior dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang

    memisahkan cavum timpani dari arteri carotis interna. Pada bagian atas dindinganterior terdapat muara dari dua buah saluran.

    Dibagian atas dinding posterior terdapat aditus ad antrum. Dibawah ini terdapatpenonjolan yang berbentuk kerucut, sempit, kecil disebut pyramis. Dari puncakpyramis ini dibetuk tendo muskulus stapedius.

    Sebagian besar dinding lateral dibentuk oleh membrane timpani. Dinding medial

    dibentuk oleh dinding lateral telinga dala. Bagian terbesar dari dinding terdapatpenonjolan bulat (promontorium) yang disebabkan oleh lengkung pertama cochleayang ada dibawahnya.Ossicula Auditusa. Malleus

    Adalah pendengaran terbesar dan terdiri dari caput, collum dan processus longum/manubrium, sebuah processus anterior dan processus lateralis.

    b. IncusMempunyai corpus yang besar dan 2 crus yaitu crus longum, yang berjalan kebawah di belakang dan sejajar dengan manubrium mallei; dan crus breve,menonjol ke belakang dan dilekatkan pada dinding posterior cavum timpani oleh

    sebuah ligamentum.c. Stapes

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    4/57

    4

    Mempunyai caput, collum, 2 lengan dan sebuah basis.Otot-otot Ossicula

    a. Muskulus Tensor Tympani- Origo = cartilago tuba auditiva dan dinding tulang salurannya sendiri.- Insertio = pada manubrium mallei.- Persarafan = sebuah cabang dari nervus yang menuju M. pterygoideus medialis

    (cabang dari divisi mandibularis nervus trigeminus).- Fungsi = secara refeleks meredam getaran malleus dengan lebih menegangkan

    membrane tympani.b. Muskulus Stapedius- Origo = dnding dalam pyramis yang berongga.- Insertio = pada bagian belakang collum stapedis.- Persarafan = nervus fasialis yang terletak dibelakang pyramis.- Fungsi = secara reflex meredam getaran stapes dengan menaikkan collumnya.Tuba Auditiva

    Terbentang dari dinding anterior cavum tympani ke bawah, depan dan medial sampai

    nasopharing. 1/3 bagian posterior adalah tulang dan 2/3 bagian anterior adalahcartilage. Tuba berhubungan dengan nasopharing dengan bejalan melalui pinggir atasM. constrictor pharinges superior. Tuba berfungsi menyeimbangkan tekanan udara didalam cavum tympani dngan nasopharing.Antrum Mastoideum

    Terletak dibelakang cavum tympani di dalam pars petrosa ossis temporalis danberhubungan dengan telinga tengah melalui aditus.- Dinding anterior berhubungan dengan telinga tengah dan berisi aditus ad antrum.- Dinding posterior memisahkan antrum dari sinus sigmoideus dan cerebellum.- Dinding lateral tebalnya 1,5 cm dan membentuk dasar trigonum suprameatus.-

    Dinding medial berhubungan dengan canalis semisirkularis posterior.- Dinding superior berhubungan dengan meninges pada f ossa crania media danlobus temporalis cerebri.

    - Dinding inferior berlubang-lubang, menghubungkan antrum dengan cellulaemastodeae.

    Cellulae Mastoideae

    Adalah suatu seri rongga yang saling berhubungan di dalam processus mastoideus,yang diatas berhubungan dengan antrum dan cavum tympani. Rongga ini dilapisi olehmembrane mucosa.Nervus fasialis

    Pada dinding medial telinga tengah membesar membentuk ganglion geniculatum.

    Cabang-cabang penting pars intrapetrosa nervus fasialis yaitu nervus petrosus major,saraf ke M. stapedius dan chorda tympani.Nervus Tympanicus

    Berasal dari nervus glossopharingeus dan berjalan melalui dasar cavum tympani danpada permukaan promontorium. Lalu bercabang-cabang membentuk plexustympanicus (mempersarafi lapisan cavum tympani dan mempercabangkan nervuspetrosus minor).

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    5/57

    5

    3. Telinga dalam- Labyrinthus Osseus

    Terdiri dari 3 bagian yaitu:1. Vestibulum

    Merupakan bagian tengah labyrinthus osseus, terletak posterior terhadap cochleadan anterior terhadap canalis semisirkularis. Di dalam vestibulum terdapatsacculus dan utriculus labyrintus membranaceus.

    2. Canalis semisirkularisKetiga canalis semisirkularis superior, posterior dan lateral bermuara ke bagianposterior vestibulum. Didalam canalis terdapat ductus semisirkularis.

    3. CochleaBerbentuk seperti rumah siput dan bermuara ke dalam bagian anterior vestibulum.Umumnya terdiri dari 1 pilar sentral, modiolus cochlea dan modiolus inidikelilingi tabung tulang yang sempit sebanyak 2 putaran. Modiolusmempunyai basis yang lebar, terletak pada dasar meatus acusticus internus.

    - Labyrinthus MembranaceusTerletak didalam labyrinthus osseus dan berisi endolympha dan dikelilingi olehperilympha. Labyrinthus ini terdiri atas utriculus dan sacculus, yang terdapat didalamvestibulum osseus; 3 ductus semisirkularis, yang teletak didalam canalissemisirkularis osseus; dan ductus cochlearis, yang terletak didalam cochlea.1. Utriculus

    Adalah yang terbesar dari dua buah saccus vestibuli yang ada dan dihubungkantidak langsung dengan sacculus dn ductus endolymphaticus oleh ductusutriculosaccularis.

    2. SacculusBerbentuk bulat dan berhubungan dengan uticulus. Ductus endolymphaticus

    setelah bergabung dengan ductus utriculosaccularis akan berakhir didalamkantung buntu kecil yaitu saccus endolymphaticus.

    3. Ductus SemisirkularisDiameternya lebih kecil dari canalisnya. Ketiganya tersusun tegak lurus satudengan lainnya.

    4. Ductus CochlearisBerbentuk segitiga pada potongan melintang dan berhubungan dengan sacculusmelalui ductus reunions.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    6/57

    6

    Snell, Richard S. 2006

    1.2.Memahami Anatomi Mikroskopik Telinga

    A. Telinga luar

    Aurikula

    Aurikula atau pinna terdiri atas lempeng tulang raawan elastis dengan bentuk tidak teratur,setebal 0,5-1 mm dibungkus perikondrium yang mengandung banyak serat elastis. Kulit yangmenutupi tulang rawan mempunyai lapis subkutan dibagian posterior aurikula.

    Meatus akustikus eksternus

    Merupakan saluran antara aurikula sampai membran timpani, dengan panjang sekitar 2,5cm. Sepertig bagian luar merupakan lanjutan dari tulang rawan aurikula dan dua pertigadalamnya adalah saluran dalam tulang temporal.

    Jaringan kulit tipis, folikel rambut, gladula sebacea, glandula serumen (modifikasiglandula sudorifera tubuler bergelung, apokrin)

    Sekret glandula serumen bercampur dengan sekret glandula sebacea disebut serumen(earwax) yang sifatnya bakterisid, berbentuk seperi malam, dan berwarna kecoklatan.

    Membrana timpani

    Oval, semi transparanLuar : epidermis tipis tanpa rambut dan kelenjarDalam : epitel selapis gepeng/kuboid, jaringanpengikat kolagen, jaringan pengikat

    elastis , fibroblas

    Pars flaccid/membran Shrapnell : kuadran antero superior, daerah segitiga kecil yanglunak, tidak terdapat serat kolagen.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    7/57

    7

    Pars tensa : bagian terbesar di luar pars flaccid

    B. Telinga Tengah

    Kavum timpani

    Berisi : udaraPosterior : berhubungan dengan ruangan-ruanganprocessus mastoideus

    Anterior : berhubungan dengan tuba Eustachii3 (tiga) tulang pendengaran yang menghubungkan membrana timpani dengan foramen

    ovali s: os maleus, os incus, os stapes. Memiliki fungsi meneruskan getaran darimembrana timpani ke cairan di telinga dalam.

    Terdapat M.tensor tympani dan M.stapediusKavum tympani, tulang penegara, nervus, musculus dilapisi mukosa yang terdiri dari

    epitel selapis gepeng/kuboid, lamina propria tipis yang berhubungan dengan periosteumdibawahnya

    Epitel kavum tympani sekitra muara tuba eustachii epitel elapis kubid/silindris silia .Tuba Eustachii

    Merupakan saluran antara bagian anterior kavum timpani dan bagian lateroposteriornasofaring

    Lumen sempit, gepeng2/3 bagian kartilago elastis arah nasofaring, 1/3 bagian tulangMukosa membentuk rugae dengan epitel selapis silindris/epitel bertingkat silindris

    denagn silia dan Lamina propria tipisMukosa dekat nasofaring: kelenjar tubuloalveolar, selgoblet, limfositSekitar muara nasofaring terdapat tonsila tuba

    C. Telinga DalamBerbagai komponen telinga dalam mengisi rongga penghubung bagian petrosus tulag

    temporal, yang bersama-sama membentuk labirin oseosa. Didalam rongga ini terdapatlabirin membranosa. Semua bagian labirin membranosa mengandung cairan endolimf.Dindingnya dipisahkan oleh labirin oseosa dengan ruang perilimfatik yang mengandungcairan perilimf. Bagian sentral labirin oseosa mengandung utrikulus dan sakulus yangdisebut vestibulum

    Labirin Oseosa

    Terdapat vestibulum, terletak disebelah medial rongga timpai dengan fenestra ovalisPada posterior vestibulum, bermuara tiga buah kanalis semisirkuaris (anterior, posterior,

    lateral). Yang setiap saluran mempunyai pelebaran/ampula. Ujung kanalis semicircularisposterior dan anterior yang tidak melebar, bersatu membentukcrus commune

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    8/57

    8

    Kearah anterior vestibulum, berhubungan dengan koklea. Bentuknya mirip kerucutdengan diameter 9 mm dan tinggi dari dasar sampai puncak 5 mm. Poros yang dikitariterhadap tulang, disebut modiolus

    Labirin Membranosa

    Di dalamnya terdapat endolimf, yang ditandai dengan rendahnya kadar natrium dan tinggikadar kalium.

    Sakulus dan utrikulus Sakulus dan utrikulus terdiri dari lembaran-lembaran tipis jaringan ikat yang dilapisi

    epitel selapis gepeng. Pada dinding sakulus dan utrikulus terdapat daerah-daerah kecil dengan sel-sel

    neuroepitel yang berkembang yaitu macula yang disarafi oleh cabang-cabang nervusvestibularis.

    Macula sakulus terletak di dasar sedangkan macula utrikulus terdapat di dinding lateralsehingga membentuk sudut tegak lurus.

    Sel reseptor (hair cell) ditandai dengan stereosilia kaku dan satu kinosilium panjang.Didalm sel ini terdapat struktur mikrotubulus 9+2 di bagian proksimal. Di dalamnyaterdapat dua jenis sel rambut. Sel tipe I bentuknya lebih menyerupai mangkok sementarasel tipe II banyak terdapat ujung aferen.

    Sel penyokong diantara sel-sel rambut berbentuk silindris dengan mikrovili dipermukaan apikalnya. Neuroepitel ini ditutupi oleh lapisan gelatinosa yang disekresi olehsel penyokong dengan endapan di bagian permukaan yang disebut otolit.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    9/57

    9

    Duktus semisirkularis Daerah reseptornya di dalam ampula berbentuk mirip rabung disebut Krista

    ampularis. Krista secara structural mirip dengan macula namun lapisanglikoproteinnya lebih tebal berbetuk kerucut disebut kupula dan tidak ditutupi otolit.

    Duktus dan sakus endolimfatikus Bagian awal duktus endolimfatikus dilapisi epitel selapis gepeng. Makin mendekati

    sakuus endolimfatikus, epitel duktus ini secara berangsur berubah menjadi epitel silindristinggi yang terjadi 2 jenis sel : salah satu jenis memiliki mikrovili pada permukaanapikalnya dan banyak vesikel pinositik serta vakuol.

    Sel-sel ini berfungsi untuk mengabsorbsi endolimf dan mengendositosis materi asing.Duktus koklearis Terbagi menjadi 3 ruangan : skala vestibule, skala media (duktus koklearis) di tengah,

    dan skala timpani. Duktus koklearis yang mengandung endolimf berakhir di apekskoklea. Kedua skala lain mengandung perilimf. Skala-skala ini berhubungan di bagianapeks koklea melalui suatu muara yang dikenal sebagai helikotrema.

    Membrane vestibularis (membrane Reissner) terdiri atal 2 lapisan epitel gepeng, satulapisan dari skala vestibularis, dan lapisan lainnya berasal dari skala media. Tautan erat

    kedua lapisan ini berfungsi untuk mempertahankan gradient ion.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    10/57

    10

    Stria vaskularis merupakan epitel vascular yang terletak di dinding lateral duktuskoklearis, terdapat sejumlah mitokondria dan bertanggung jawab terhadap komposisi iondi endolimf.

    Struktur telinga bagian dalam mengandung reseptor auditori khusus disebut organ corti ;organ ini mengandung sel rambut yang berespons terhadap berbagai frekuensi suara.

    Organ corti terletak pada substansi dasar tebalmembrane basalis. Terdapat 2 jenis sel reseptor, satu sel berbentuk huruf W (sel rambut luar) dan sel lainnya

    berbentuk linear (sel rambut dalam). Di ujungnya terdapat serabut-serabut saraf yangakan menyatu membentuk ganglion spiralis.

    Berbeda dari resepror vestibular, kinosilium tak dijumpai. Akan tetapi ujung stereosiliyang tertinggi akan membenamkan sel rambut pada membrane tektoria yang terdiri darisecret kaya glikoprotein dihasilkan dari sel-sel pada limbus spiralis.

    Dari sel-sel penyokong, sel pilar mengandung mikrotubulus yang agaknya memeberikekakuan pada sel ini. Sel tersebut membentuk ruang segitiga antara sel rambut luar dandalam, yakni terowongan dalam. Struktur ini penting untuk transduksi suara.

    Antara skala vestibuli dengan duktus koklearis dipisahkan olehmembran vestibularis(Reissner). Antara duktus koklearis dengan skala timpani dipisahkan olehmembran

    basilaris. Skala vesibularis dan skala timpani mengandung perilimf dan di dindingnyaterdiri atas jaringan ikat yang dilapisi oleh selapis sel gepeng yaitu sel mesenkim, yangmenyatu dengan periosteum disebelah luarnya. Skala vestibularis berhubungan denganruang perilimf vestibularis dan akan mencapai permukaan dalam fenestra ovalis. Skalatimpani menjulur ke lateral fenestra rotundum yang memisahkannya dengan ruangtimpani

    Leeson, Leeson, Paparo. 1996

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    11/57

    11

    II. Memahami dan menjelaskan Fisiologi Pendengaran dan keseimbanganA. Fisiologi pendengaran

    Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Gelombang suara adalah getaranudara yang merambat dan terdiri dari daerah-daerah bertekanan tinggi karena kompresi(pemampatan) molekul-molekul udara yang berselang seling dengan daerah-daerahbertekanan rendah akibat penjarangan molekul tersebut. Pendengaran seperti halnya indrasomatik lain merupakan indra mekanoreseptor. Hal ini karena telinga memberikan responterhadap getaran mekanik gelombang suara yang terdapat di udara. (Sherwood, L. 2007;Guyton A.C. 2003)Suara ditandai oleh nada, intensitas, kepekaan.

    Nada suatu suara ditentukan oleh frekuensi suatu getaran. Semakin tinggi frekuensigetaran, semakin tinggi nada. Telinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara dari 20sampai 20.000 siklus per detik, tetapi paling peka terhdap frekuensi 1000 dan 4000 siklusper detik.

    Intensitas atau Kepekaan. Suatu suara bergantung pada amplitudo gelombang suara, atauperbedaan tekanan antara daerah bertekanan tinggi dan daerah berpenjarangan yangbertekanan rendah. Semakin besar amplitudo semakin keras suara. Kepekaan dinyatakandalam desible (dB). Peningkatan 10 kali lipat energi suara disebut 1 bel, dan 0,1 beldisebut desibel. Satu desibel mewakili peningkatan energi suara yang sebenarnya yakni1,26 kali. Suara yang lebih kuat dari 100 dB dalam merusak perangkat sensorik di koklea.

    Kualitas suara atau warna nada (timbre) bergantung pada nada tambahan, yaitu frekuensitambahan yang menimpa nada dasar. Nada-nada tambahan juga yang menyebabkan

    perbedaan khas suara manusia

    Frekuensi suara yang dapat didengar oleh orang muda adalah antara 20 dna 20.000 silklus perdetik. Namun, rentang suara bergantung pada perluasan kekerasan suara yang sangat besar.Jika kekerasannya 60 desibel dibawah 1 dyne/cm2 tingkat tekanan suara, rentang suaraadalah samapai 500 hingga 5000 siklus per detik. Hanya dengan suara keras rentang 20sampai 20.000 siklus dapat dicapai secara lengkap. Pada usia tua, rentang frekuensi biasanyamenurun menjadi 50 sampai 8.000 siklus per detik atau kurang. Suara 3000 siklus per detikdapat didengar bahkan bila intensitasnya serendah 70 desibel dibawah 1 dyne/cm2 tingkattekanan suara. Sebaliknya, suara 100 siklus per detik dapat dideteksi hanya jika intensitasnya10.000 kali lebih besar dari ini. (Sherwood, L. 2007)

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    12/57

    12

    a. Mekanisme PendengaranProses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapaimembran tympani. Gelombang suara yang bertekanan tinggi dan rendah berselang selingmenyebabkan gendang telinga yang sangat peka tersebut menekuk keluar-masuk seiramadengan frekuensi gelombang suara. Ketika membran timpani bergetar sebagai responsterhadap gelombang suara, rantai tulang-tulang tersebut juga bergerak dengan frekuensisama, memindahkan frekuensi gerakan tersebut dari membrana timpani ke jendela oval.Tulang stapes yang bergetar masuk-keluar dari tingkat oval menimbulkan getaran padaperilymph di scala vestibuli. Oleh karena luas permukaan membran tympani 22 kali lebih

    besar dari luas tingkap oval, maka terjadi penguatan tekanan gelombang suara15-22 kalipada tingkap oval. Selain karena luas permukaan membran timpani yang jauh lebih besar,efek dari pengungkit tulang-tulang pendengaran juga turut berkontribusi dalampeningkatan tekanan gelombang suara.

    Gerakan stapes yang menyerupai piston terhadap jendela oval menyebabkan timbulnyagelombang tekanan di kompartemen atas. Karena cairan tidak dapat ditekan, tekanandihamburkan melalui dua cara sewaktu stapes menyebabkan jendela oval menonjol kedalam yaitu, perubahan posisi jendela bundar dan defleksi membrana basilaris.

    Pada jalur pertama, gelombang tekanan mendorong perilimfe ke depan di kompartemen

    atas, kemudian mengelilingi helikoterma, dan ke kompartemen bawah, tempat gelombangtersebut menyebabkan jendela bundar menonjol ke luar untuk mengkompensasi

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    13/57

    13

    peningkatan tekanan. Ketika stapes bergerak mundur dan menarik jendela oval ke luar,perilimfe mengalir ke arah yang berlawanan mengubah posisi jendela bundar ke arahdalam.

    Pada jalur kedua, gelombang tekanan frekuensi yang berkaitan dengan penerimaan suaramengambil jalan pintas. Gelombang tekanan di kompartemen atas dipindahkan melaluimembrana vestibularis yang tipis, ke dalam duktus koklearis dan kemudian melaluimebrana basilaris ke kompartemen bawah, tempat gelombang tersebut menyebabkan

    jendela bundar menonjol ke luar-masuk bergantian.Membran basilaris yang terletak dekat telinga tengah lebih pendek dan kaku, akanbergetar bila ada getaran dengan nada rendah. Hal ini dapat diibaratkan dengan senar gitaryang pendek dan tegang, akan beresonansi dengan nada tinggi. Getaran yang bernadatinggi pada perilymp scala vestibuli akan melintasi membrana vestibularis yang terletakdekat ke telinga tengah. Sebaliknya nada rendah akan menggetarkan bagian membranabasilaris di daerah apex. Getaran ini kemudian akan turun ke perilymp scala tympani,kemudian keluar melalui tingkap bulat ke telinga tengah untuk diredam.Karena organ corti menumpang pada membrana basilaris, sewaktu membrana basilarisbergetar, sel-sel rambut juga bergerak naik turun dan rambut-rambut tersebut akanmembengkok ke depan dan belakang sewaktu membrana basilaris menggeser posisinyaterhadap membrana tektorial. Perubahan bentuk mekanis rambut yang maju mundur inimenyebabkan saluran-saluran ion gerbang mekanis di sel-sel rambut terbuka dan tertutupsecara bergantian. Hal ini menyebabkan perubahan potensial depolarisasi danhiperpolarisasi yang bergantian. Sel-sel rambut berkomunikasi melalui sinaps kimiawidengan ujung-ujung serat saraf aferen yang membentuk saraf auditorius (koklearis).

    Depolarisasi sel-sel rambut menyebabkan peningkatan kecepatan pengeluaran zatperantara mereka yang menaikan potensial aksi di serat-serat aferen. Sebaliknya,kecepatan pembentukan potensial aksi berkurang ketika sel-sel rambut mengeluarkansedikit zat perantara karena mengalami hiperpolarisasi (sewaktu membrana basilarisbergerak ke bawah). Perubahan potensial berjenjang di reseptor mengakibatkanperubahan kecepatan pembentukan potensial aksi yang merambat ke otak. Impulskemudian dijalarkan melalui saraf otak statoacustikus (saraf pendengaran) ke medullaoblongata kemudian ke colliculus. Persepsi auditif terjadi setelah proses sensori atausensasi auditif. (Sherwood, L. 2007; Guyton A.C. 2003. Prihardini D, dkk. 2010)

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    14/57

    14

    b. Jaras Persarafan PendengaranDiperlihatkan bahwa serabut dari ganglion spiralis organ corti masuk ke nukleuskoklearis yang terletak pada bagian atas medulla oblongata. Pada tempat ini semuaserabut bersinaps dan neuron tingkat dua berjalan terutama ke sisi yang berlawanan daribatang otak dan berakhir di nukleus olivarius superior. Beberapa serabut tingkat kedua

    lainnya juga berjalan ke nukleus olivarius superior pada sisi yang sama. Dari nukleustersebut, berjalan ke atas melalui lemniskus lateralis. Beberapa serabut berakhir dinukleus lemniskus lateralis, tetapi sebagian besar melewati nukleus ini dan berjalan kekolikulus inferior, tempat semua atau hampir semua serabut pendengaran bersinaps. Darisini jaras berjalan ke nukleus genikulatum medial, tempat semua serabut bersinaps.Akhirnya, jaras berlanjut melalui radiasio auditorius ke korteks auditorik, yang terutamaterletak pada girus superior lobus temporalis.Beberapa tempat penting harus dicatat dalam hubunganya dengan lintasan pendengaranpertama implus dari masing-masing telinga dihantarkan melalui lintasan pendengarankedua batang sisi otak hanya dengan sedikit lebih banyak penghantaran pada lintasankontralateral.Kedua banyak serabut kolateral dari traktus audiorius berjalan langsung ke

    dalam system retikularis batang otak sehingga bunyi dapat mengaktifkan keseluruhanotak. (Guyton A.C. 2003)

    c. Fungsi korteks serebri pada pendengaranSetiap daerah di membrana basilaris berhubungan dengan daerah tertentu di kortekspendengaran dalam lobus temporalis. Dengan demikian, setiap neuron korteks hanyadiaktifkan oleh nada-nada tertentu. Neuron-neuron aferen yang menangkap sinyalauditorius dari sel-sel rambut keluar dari koklea melalui saraf auditorius. Jalur sarafantara organ corti dan korteks pendengaran melibatkan beberapa sinap dalamperjalanannya, terutama adalah sinaps di batang otak dan nukleus genikulatus medialistalamus. Batang otak menggunakan masukan pendengaran untuk kewaspadaan. Sinyalpendengaran dari kedua telinga disalurkan ke kedua lobus temporalis karena serat-seratnya bersilangan secara parsial di otak. Karena itu, gangguan di jalur pendengaranpada salah satu sisi melewati batang otak tidak akan mengganggu pendengaran keduatelinga. Korteks pendengaran tersusun atas kolom-kolom. Korteks pendengaran primermepersepsikan suara diskret sementara korteks pendengaran yang lebih tinggi disekitarnya mengintegrasi suara-suara yang berbeda menjadi pola yang koheren danberarti. Proyeksi lintasan pendengaran korteks serebri menunjukan bahwa kortekspendengaran terletak terutama tidak hanya pada daerah supratemporal girus tempralissuperior tetapi juga meluas melewati batas lateral lobus temporalis jauh melewati korteksinsula dan sampai ke bagian paling lateral lobus parietalis. (Sherwood, L. 2007; Guyton

    A.C. 2003)

    d. Penentuan Frekuensi SuaraSuara dengan tinggi nada yang rendah menyebabkan pengaktifan maksimum membranebasilis di dekat apeks koklea dan suara dengan frekuensi yang tinggi mengaktifkanmembrane basilaris dekat basis koklea, sedangkan suara dengan frekuensi menengahmengaktifkan membrana di antara kedua nilai yang ekstrim tersebut. Selanjutnya, adapengaturan spasial pada serabut saraf di jaras koklearis, yang berasal dari koklea sampaikorteks serebri. Perekaman sinyal di traktus auditorius pada batang otak dan di areapenerima pendengaran pada korteks serebri memperlihatkan neuron-neuron otak yangspesifik diaktivasi oleh frekuensi suara tertentu. Oleh karena itu cara yang digunakan oleh

    sistem saraf untuk mendeteksi perbedaan frekuensi suara adalah dengan menentukan

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    15/57

    15

    posisi di sepanjang membrane basilaris yang paling terangsang. Ini dinamakan prinsipletak untuk menentukan frekuensi suara. (Guyton A.C. 2003)

    e. Penentuan keras suaraKekerasan suara ditentuka oleh sistem pendengaran sekurnag-kurangnya melalui tigacara. Pertama, ketika suara menjadi lebih keras terjadi peningkatan amplitudo getaranyang merangsang ujung-ujung saraf bereksitasi lebih cepat. Kedua, ketika amplitudomeningkat akan menyebabkan semakin banyak sel-sel rambut di pinggir bagian mebranbasilar yang beresonasi, sehingga terjadi pemjumlahan spasial impuls, dimana transmisimelalui banyak serabut saraf. Ketiga, sel-sel rambut luar tidak terangsang secarabermakna sampai getaran membran basilar mencapai intensitas yang tinggi.Suara yang sangat keras yang tidak dapat diperlembut secara adekuat oleh refleks-refkes

    protektif telinga dapat menyebabkan getaran membrana basilaris yang hebat sehingga sel-sel rambut yang tidak dapat digantikan itu terlepas atau rusak secara permanen danmenimbulkan gangguan pendengaran parsial. (Sherwood, L. 2007; Guyton A.C. 2003)

    f. Diskriminasi arah asal suaraDestruksi korteks pendengaran pada kedua sisi otak baik pada manusia atau padamamalia yang lebih rendah menyebabkan kehilangan sebagian besar kemampuannyamendeteksi arah asal suara. Namun, mekanisme untuk deteksi ini dimulai pada nukleiolivarius superior di dalam batang otak.Nukleus olivarius superior dibagi menjadi dua yakni nukleus olivarius superior medialdan lateral. Nukleus lateral bertanggung jawab unuk mendeteksi arah sumber suara,

    agaknya melalui perbandingan sederhana diantara perbedaan intensitas suara yangmencapai kedua telinga, dan mengirimkan sinyal yang tepat ke korteks auditorik untuk

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    16/57

    16

    memperkirakan arahnya. Nukleus olivarius superior medial mempunyai mekanismespesifik untuk mendeteksi perbedaan waktu antara sinyal akustik yang memasuki keduatelinga. Nukleus ini terdiri atas sejumlah besar neuron yang mempunyai dua dendritutama yang menonjol ke arah kanan dan kiri. Intensitas eksitasi di setiap neuron sangatsensitif terhadap perbedaan waktu yang spesifik antara dua sinyal akustik yang berasal

    dari kedua telinga. Pada nukleus tersebut terjadi pola spasial perangsangan neuron. Suarayang datang langsung dari depan kepala merangsang satu perangkat neuron olivariussecara maksimal dan suara dari sudut sisi yang berbeda menstimulasi pernagkat neuronlainnya dari sisi yang berlawanan.(Guyton A.C. 2003)

    B. Fisiologi KeseimbanganSelain perannya dalam pendengaran yang bergantung pada koklea, telinga

    dalam memiliki komponen khusus lain, yaitu aparatus vestibularis, yang memberikaninformasi yang penting untuk sensasi keseimbangan dan untuk koordinasi gerakan

    gerakan kepala dengan gerakan gerakan mata dan postur tubuh. Aparatusvestibularis terdiri dari dua set struktur yang terletak di dalam tulang temporalis didekat koklea- kanalis semisirkularis dan organ otolit, yaitu utrikulus dan sarkulus.

    Apartus vestibularis mendeteksi perubahan posisi dan gerakan kepala.sepertidi koklea, semua komponen aparatus vestibularis mengandung endolimfe dandikelilingi oleh perilimfe. Juga, serupa dengan organ korti, komponen vestibulermasingmasing mengandung sel rambut yang berespon terhadap perubahan bentukmekanis yang dicetuskan oleh gerakangerakan spesifik endolimfe. Seperti sel selrambut auditorius,reseptor vestibularis juga dapat mengalami depolarisasi atauhiperpolarisasi, tergantung pada arah gerakan cairan.

    Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi anguler ataurotasional kepala, misalnya ketika memulai atau berhenti berputar, berjungkir balik,atau memutar kepala. Tiaptiap telinga memiliki 3 kanalis semisirkularis yang secara

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    17/57

    17

    tiga dimensi tersusun dalam bidang bidang yang tegak lurus satu sama lain. Sel- selrambut reseptif di setiap kanalis semisirkularis terletak di atas suatu bubungan ( ridge) yang terletak di ampula, suatu pembesaran dipangkal kanalis. Rambut rambutterbenam dalam suatu lapisan gelatinosa seperti topi diatasnya yaitu kupula yangmenonjol kedalam endolimfe di dalam ampula. Kupula bergoyang sesuai arah gerakan

    cairan seperti gangang laut yang mengikuti arah gelombang air.

    Pada kanalis semisirkularis polarisasi sama pada seluruh sel rambut pada tiapkanalis dan pada rotasi sel-sel dapat tereksitasi dan terinhibisi. Ketiga kanalis inihampir tegak lurus satu dengan lainnya, dan masing-masing kanalis dari satu telingaterletak hampir pada bidang yang sama dengan kanalis telinga satunya. Dengandemikian terdapat tiga pasang kanalis; horisontal kiri-horisontal kanan, anterior kiri-posterior kanan, posterior kiri anterior kanan. Pada waktu rotasi salah satu daripasangan kanalis akan tereksitasi sementara satunya akan terinhibisi. Misalnya bilakepala pada posisi lurus normal dan terdapat percepatan dalam bidang horisontal yangmenimbulkan rotasi ke kanan maka serabu-serabut aferen dari kanalis horisontal

    kanan akan tereksitasi sementara serabut serabut yang kiri akan terinhibisi. Jika rotasipada bidang vertikal misalnya rotasi kedepan maka kanalis anterior kiri dan kanankedua sisi akan tereksitasi sementara kanalis posterior akan terinhibisi.

    Akselerasi ( percepatan ) atau deselerasi ( perlambatan) selama rotasi kepalake segala arah menyebabkan pergerakan endolimfe, paling tidak disalah satu kanalissemisirkularis karena susunan tiga dimensi kanalis tersebut. Ketika kepala mulaibergerak saluran tulang dan bubungan sel rambut yang terbenam dalam kupulabergerak mengikuti gerakan kepala.namun cairan didalam kanalis yang tidak melekatke tengkorak mula mula tidak ikut bergerak sesuai arah rotasi, tetapi tertinggal dibelakang karena adanya inersia ( kelembaman ). ( karena inersia, benda yang diamakan tetap diam, dan benda yang bergerak akan tetap bergerak,kecuali jika ada suatugaya luar yang bekerja padanya dan menyebabkan perubahan.) ketika endolimfetertinggal saat kepala mulai berputar, endolimfe yang terletak sebidang dengangerakan kepala pada dasarnya bergeser dengan arah yang berlawanan dengan arahgerakan kepala ( serupa dengan tubuh anda yang miring ke kanan sewaktu mobil yanganda tumpangi berbelok ke kiri ). Gerakan cairan ini menyebabkan kupula condongkearah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala, membengkokan rambut rambut sensorik yang terbenam di bawahnya. Apabila gerakan kepala berlanjut dalamarah dan gerakan yang sama, endolimfe akan menyusul dan bergerak bersama kepala,sehingga rambut rambut kembali ke posisi tegak mereka. Ketika kepala melambat

    dan berhenti, keadaan yang sebaliknya terjadi. Endolimfe secara singkat melanjutkandiri bergerak searah dengan rotasi kepala, sementara kepala melambat untuk berhenti.Akibatnya kupula dan rambut- rambutnya secara sementara membengkok sesuaidengan arah rotasi semula, yaitu berlawanan dengan arah mereka membengkok ketikaakselerasi. Pada saat endolimfe secara bertahap berhenti, rambut rambut kembalitegak. Dengan demikian, kanalis semisirkularis mendeteksi perubahan kecepatangerakan rotasi kepala. Kanalis tidak berespon jika kepala tidak bergerak atau ketikabergerak secara sirkuler dengan kecepatan tetap.

    Secara morfologi sel rambut pada kanalis sangat serupa dengan sel rambutpada organ otolit. Rambut rambut pada sel rambut vestibularis terdiri dari 20 -50

    stereosilia yaitu mikrofilus yang diperkuat oleh aktin dan satu silium, kinosilium.Setiap sel rambut berorientasi sedemikian rupa, sehingga sel tersebut mengalami

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    18/57

    18

    depolarisasi ketika stereosilianya membengkok kearah kinosilium; pembengkokankearah yang berlawanan menyebabkan hiperpolarisasi sel.selsel rambut membentuksinaps zat perantara kimiawi dengan ujungujung terminal neuron aferen yang akson

    aksonnya menyatu dengan akson struktur vestibularis lain untuk membentuk sarafvestibularis.saraf ini bersatu dengan saraf auditorius dari koklea untuk membentuk

    saraf vestibulo koklearis. Depolarisasi sel rambut meningkatkan kecepatanpembentukan potensial aksi diseratserat aferen; sebaliknya, ketika sel sel rambutmengalami hiperpolarisasi, frekuensi potensial aksi diserat aferen menurun.

    Sementara kanalis semisirkularis memberikan informasi mengenai perubahanrotasional gerakan kepala kepada SSP, organ otolit memberikan informasi mengenaiposisi kepala relatif terhadap gravitasi dan mendeteksi perubahan dalam kecepatangerakan liniear ( bergerak dalam garis lurus tanpa memandang arah ).

    Utrikulus dan sarkulus adalah struktur seperti kantung yang terletak di dalamrongga tulang yang terdapat diantara kanalis semisirkularis dan koklea. Rambut

    rambut pada sel sel rambut reseptif di organ organ ini juga menonjol kedalamsuatu lembar gelatinosa diatasnya, yang gerakannya menyebabkan perubahan posisirambut serta menimbulkan perubahan potensial di sel rambut. Terdapat banyak kristalhalus kalsium karbonat otolit ( batu telinga ) yang terbenam dalam lapisangelatinosa, sehingga lapisan tersebut lebih berat dan lebih lembam ( inert ) daripadacairan di sekitarnya. Ketika seseorang berada dalam posisi tegak, rambut- rambut didalam utikulus berorientasi secara vertikal dan rambut- rambut sarkulus berjajarsecara horizontal.

    Masa gelatinosa yang mengandung otolit berubah posisi dan membengkokan rambutrambut dalam dua cara :

    1. Ketika kepala digerakkan ke segala arah selain vertikal (yaitu selain tegak danmenunduk ), rambut rambut membengkok sesuai dengan arah gerakan kepalakarena gaya gravitasi yang mendesak bagian atas lapisan gelatinosa yang berat.Di dalam utrikulus tiaptiap telinga, sebagian berkas sel rambut diorientasikanuntuk mengalami depolarisasi dan sebagian lagi mengalami hiperpolarisasiketika kepala berada dalam segala posisi selain tegak lurus. Dengan demikianSSP menerima polapola aktivitas saraf yang berlainan tergantung pada posisikepala dalam kaitannya dengan gravitasi )

    2. Rambut rambut utrikulus juga berubah posisi akibat setiap perubahan dalamgerakan linier horizontal ( misalnya bergerak lurus kedepan, kebelakang, ataukesamping ). Ketika seseorang mulai berjalan kedepan, bagian atas membranotolit yang berat mula mula tertinggal di belakang endolimfe dan sel selrambut karena inersianya yang lebih besar. Dengan demikian rambut rambutmenekuk kebelakang, dalam arah yang berlawanan dengan arah gerakan kepalayang kedepan. Jika kecepatan berjalan di pertahankan lapisan gelatinosa segeramenyusul dan bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kepala sehinggarambut rambut tidak lagi menekuk. Ketika orang tersebut berhenti berjalan,lapisan otolit secara singkat terus bergerak kedepan ketika kepala melambat danberhenti, membengkokan rambut rambut kearah depan. Denga demikian sel sel rambut utrikulus mendeteksi akselerasi atau deselerasi linier horizontal,

    tetapi tidak memberikan informasi mengenai gerakan lurus yang berjalankonstan.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    19/57

    19

    Sarkulus mempunyai fungsi serupa dengan utrikulus, kecuali bahwa ia beresponsecara selektif terhadap kemiringan kepala menjauhi posisi horizontal ( misalnyabangun dari tempat tidur ) dan terhadap akselerasi atau deselerasi liner vertikal (misalnya meloncatloncat atau berada dalam elevator ).

    Sinyal sinyal yang berasal dari berbagai komponen apartus vestibularis dibawamelalui saraf vestibulokoklearis ke nukleus vestibularis, satu kelompok badan selsaraf di batang otak, dan ke sereberum.di sini informasi vestibuler diintegrasikandengan masukan dari permukaan kulit, mata, sendi, dan otot, untuk :

    1. mempertahankan keseimbangan dan postur yang diinginkan;2. mengontrol otot mata eksternal, sehingga mata tetap terfikasasi ke titik yang

    sama walaupun kepala bergerak; dan3. mempersepsikan gerakan dan orientasi.

    Reflek vestibularis berjalan menuju SSP dan bersinap pada neuron inti vestibularis dibatang otak. Selanjutnya neuron vestibularis menuju kebagian lain dari otak, sebagian

    langsung menuju motoneuron yang mensarafi otot-otot ekstraokular dan motoneuronspinalis yang lain menju formatia retikularis batang otak, serebelum dan lainnya.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    20/57

    20

    Hubungan-hubungan langsung inti vestibularis dengan motoneuron ekstraokularmerupakan suatu jaras yang penting dalam mengendalikan gerakan mata dan reflekvestibulo-okularis (RVO). RVO adalah gerakan mata yang mempunyai suatukomponen lambat berlawanan arah dengan putaran kepala dan suatu komponencepat yang searah dengan putaran kepala. Komponen lambat mengkompensasi

    gerakan kepala dan berfungsi menstabilkan suatu bayangan pada retina. Komponencepat berfungsi untuk kembali mengarahkan tatapn ke bagian lain dar lapanganpandangan. Perubahan arah gerakan mata selama rangsang vestibularis merupakansuatu contoh dari nistagmus normal.

    Beberapa individu, karena alasan yang tidak di ketahui, sangat pekak terhadapgerakangerakan tertentu yang mengaktifkan aparatus vestibularis dan menyebabkangejala pusing ( dizziness ) dan mual; kepekaan ini disebut mabuk perjalan ( motionsickness ). Kadang kadang ketidak seimbangan cairan di telinga dalammenyebabkan penyakit menier. Karena baik aparatus vestibularis maupun kokleamengandung cairan telinga dalam yang sama, timbul gejala keseimbangan dan

    pendengaran. Penderita mengalami serangan sementara vertigo ( pusing 7 keliling )yang hebat disertai suara berdenging di telinga dan gangguan pendengaran. Selamaserangan itu, penderita tidak dapat berdiri tegak dan melaporkan perasaan bahawadirinya atau bendabenda di sekelilingnya terasa berputar.

    Serebellum,yang melekat kebelakang bagian atas batang otak,terletak di bawah lobusoksipitalis korteks. Serebelum terdiri dari tiga bagian yang scara fungsional berbeda.Bagian bagian ini memiliki rangkaian masukan dan keluaran dan, dengan demikianmemiliki fungsi yang berbeda beda :

    1. Vestibuloserebellum penting untuk untunk mempertahankan keseimbangan danmengontrol gerak mata.2. Spinoserebelum mengatur tonus oto dan gerakan volunter yang terampil danterkoordinasi.

    3. Serebroserebelum berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktifitas volunterdengan memberikan masukan ke daerah daerah motorik korteks. Bagian ini jugamerupakan daerah serebelum yang terlibat dalam ingatan prosedural.

    Berbagai gejala yang menandai penyakit serebelum semuanya dapat dikaitkan denganhilangnya fungsi fungsi tersebut, antara lain adalah gangguan keseimbangan,nistagmus, penurunan tonus otot tetapi tanpa paralisis.

    Bashiruddin, J., Hadjar, E., dan Alviandi, W. (2007) Gangguan keseimbangan dalam bukuajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher.

    III.Memahami jenis-jenis gangguan pendengaran3.1 Definisi

    1. Tuli konduktif

    Karena kelainan di telinga luar atau di telinga tengah.a. Kelainan telinga luar yang menyebabkan tuli konduktif adalah astresia liang telinga,

    sumbatan oleh serumen, otitis eksterna sirkumsripta, osteoma liang teling.b. Kelainan telinga tengah yang menyebabkan tuli konduktif adalah tubakar/sumbatan

    tuba eustachius, dan dislokasi tulang pendengaaran.

    2. Tuli perseptif

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    21/57

    21

    Disebabkan oleh kerusakan koklea (N. audiotorius) atau kerusakan pada sirkuit systemsaraf pusat dari telinga. Orang tersebut mengalamipenurunan atau kehilangankemampuan total untuk mendengar suara dan akan terjadi kelainan pada :a. Organo cortib. Saraf : N.coclearis dan N.vestibularais

    c. Pusat pendengaran otak

    3. Tuli campuran

    Terjadi karena tuli konduksi yang pada pengobatannya tidak sempurna sehingga infeksisekunder (tuli persepsi juga).

    3.2 Klasifikasi dan etiologiC.Kelainan Telinga LuarA.1 Kongenital Atresia liang telinga

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    22/57

    22

    Diduga oleh factor genetic seperti infeksi virus atau intoksikasi bahankimia pada kehamilan muda misalnya talidomida. Manifestasi klinis yangtampak adalah dauntelinga yang tidak tumbuh dan liang telinga yangatressia. Atresia liang telinga bisa menyebabkan speech delay. Terapi BAHA (BoneAnchored Hearing Aid), operasi Canaloplasty (setelah usia 5/6 tahun)

    Mikrotia dan MakrotiaPinna yang sangat besar (makrotia) atau sangat kecil (mikrotia), sampai tidak

    terbentuk sama sekali (anotia). Secara umum deformitas pinna berkorelasi den gandeformitas pada membran timpani dan telingatengah dalam derajat yang dapatdiperkirakan.

    Fistula prearikulerLubang kecil yang mengarah ke telinga luar, biasanya pada tepi anterior dari bagian

    ascending helix. Bagaimanapun, kelainan ini sering dilaporkan terjadi pada permukaanlateral crus helicix dan tepi posterosuperior dari helix, tragus atau lobulus. Darimuara fistula sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar sebasea.

    Lop ear (bats ear)Merupakan bentuk abnormal dari daun telinga, dimana daun telinga

    tampak lebih lebar dan lebih berdiri. Secara fisiol ogis t idak t erdapatgangguan body image karena berpengaruh pada estetika.

    A.2 TraumaTrauma pada telinga luar dapat merusak dan menghancurkan aurikula

    dankanalis autikus eksternus, yang termasuk bagaian dari trauma ini diantaranya :a.Laserasi

    Trauma akibat laserasi biasa terjadi karena klien tampak mengorek-ngorek telinga

    dengan jari atau penjepit rambut atau klip kertas. Laserasi dinding kanalis dapatmenyebabkan pendarahan sementara.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    23/57

    23

    b.Frostbite

    Frostbite pada aurikula dapat timbul dengan cepat pada lingkungan bersuhurendah dengan angin dingin yang kuat. Karena perubahan perlahan maka tidak terasa nyerilagi sampai telinga memanas lagi. Pemanasan yang cepat dianjurkan terapi seperti denganmengguyur telinga yang terkena dengan air hangat bersuhu 100 dan 108F sampai terlihat

    tanda-tanda pencairan.c.Hematoma

    Hematoma telinga luar sering dijumpai pada pengulat dan petinju akibat penumpukanbekuan darah diantara perikondrium dan tulang rawan, yang dapat berakibat terbentuknyatelinga bunga kol jika tidak diobati, oleh karena itu perlunya tindakan insisi dan drainagekumpulan darah dalam kondisi steril diikuti dengan pemasangan balutan tekan khususnyapada konka.

    A.3 Infeksi AkutSerumen

    Serumen merupakan hasil sekresi kelenjar serumen yang terdapat pada bagian tulang

    rawan telinga. Jumlah serumen yang terbentuk dan konsistensinya sangat bervariasi.Gambaran klinis. Adanya serumen, walaupun merupakan sekresi yang normal, dapatmenyebabkan gangguan pendengaran, nyeri telinga, keluarnya cairan dan vertigo. Jumlah dankonsistensinya beragam, sehingga banyak orang harus membersihkan telinganya(mengirigasi) pada saat-saat tertentu secara teratur.

    Telinga Luar

    Dalam kulit kanal auditorius eksterna

    Glandula seminurosa

    Sekresi substansi lilin

    serumen

    tertimbun

    Kanalis eksternus

    menumpuk

    Menutup hantaran suara lewat udara

    Reseptor gagal menerima suara

    Tuli konduktif

    Cholesteatoma.Penumpukan dari puing-puing selular (cellular debris) didalam telinga tengah. Ini

    umumnya adalah akibat dari infeksi-infeksi kronis telinga. Ia dapat menyebabkan kerusakanstruktur-struktur didalam telinga tengah.

    Keratosis obturans

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    24/57

    24

    Keratosis obturans adalah akumulasi atau penumpukan deskuamasi lapisan keratinepidermis pada liang telinga, berwarna putih seperti mutiara, sehingga membentuk gumpalandan menimbulkan rasa penuh serta kurang dengar. Penyakit ini tidak mengenai bagiankartilagenous meatus auditorius eksternus. Secara khas, lesi ini hanya terbatas pada meatus,tanpa menyebabkan destruksi tulang.

    Perikondritis (cauliflower ear)

    Perikondritis akut merupakan infeksi yang hebat. Radang dapat mengenai tulang rawansetelah operasi mastoidektomi radikal. Dalam operasi tersebut, sewaktu orifisium dilebarkan,liang telinga tulang rawan akan terbuka dan kemudian dapat diikuti dengan terinfeksinyatulang rawan tersebut. Gambaran klinis : Penderita sangat menderita akibat rasa nyeri yanghebat pada daun telinga. Daun telinga menjadi merah dan bengkok. Lobules tidak ikutterkena proses.

    Benda asing/ Corpus Alienum

    Corpus alienum adalah benda asing yang berasal dari luar atau dalam tubuhyang dalam

    keadaan normal tidak ada pada tubuh. Benda asing yang sering ditemukan pada liang telingadapat berupa :

    a. Benda hidup seperti serangga (kecoa, semut atau nyamuk)b. Benda mati seperti komponen tumbuh-tumbuhan atau mineral.

    (kacang-kacangan, karet penghapusan, potongan korek api, dll

    Benda asing (serangga, kerikil, manik-manik, dll)

    Penderita mencoba membersihkan telingatelinga

    Masuk telinga kanalis eksternus(membuat gatal, bahkan nyeri)

    Resiko terdorong ke bagian tulang kanalis

    Laserasi kulit

    Membran timpani lubang

    Nyeri dan penurunan pendengaran

    Otitis eksterna Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh bakteri

    dapat terlogalisir atau difus, telinga rasa sakit. Faktor ini penyebab timbulnya otitiseksterna ini, kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma local dan alergi .Faktor inimenyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edemadari epitelskuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma local yang mengakibatkan bakteri masukmelalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat

    Otitis eksterna akut terbagi atas:a. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkelbisul).

    Keadaan ini dapat terjadi akibat infeksi oleh Staphylococcus aureus di dalam

    folikel rambut pada liang telinga bagian tulang rawan. Timbul nyeri telinga hebat lebih-lebih apabila daun telinga digerakkan atau disentuh, liang telinga tampak merah,

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    25/57

    25

    pembengkakan dapat meluas kebelakang telinga sehingga menyerupai keadaan padamastoiditis akuta. Nyeri telinga hebat juga timbul waktu kita memasukkan speculumtelinga ke dalam liang telinga. Kemungkinan ditemukan cairan purulen bila furunkelpecah lambat laun terjadi gangguan pendengaran bila lesi menyumbat kanal. intervensiyang diberikan adalah terapi sistemik dengan pengobatan topical dengan tampon yang

    diberi tetes telinga yang mengandung antibiotika.Staphylococcus aureus, Staphylococcus albus, Jamur, Aspergillus

    Infeksi pada kulit

    Faktor predisposisi (udara hangat dan lembab, pH basa liang telinga, trauma ringan, danberenang)

    Membentuk furunkel, di sepertiga luar liang telinga

    Adneksa

    Folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar serumen

    Rasa nyeri hebat pada telinga bila disentuhLiang telinga bengkak

    Gangguan pendengaran bila furunkel membesar

    b. Otitis eksterna difusaInfeksi bakteri (Pseudomonas) yang biasanya terjadi pada cuaca yang panas dan le

    mbab, disebut juga Swimmersear. Keluhan klien yang muncul adalah nyeri tekantragus, kulit liang telinga hipermi, kadang-kadang terdapat secret yang berbau, edemadengan tidak jelas batasnya serta tidak terdapat furunkel. Dapat mengenai baik satutelinga maupun keduanya. Apabila terjadi unilateral, biasanya sekunder, akibat adanyaradang telinga tengah. Apabila terjadi bilateral, mungkin akibat infeksi bakteri atau

    jamur, iritasi akibat suatu bahan kimia atau merupakan bagian daripada kelainan kulitditempat lain secara umum.

    Pseudomonas, Staphylococcus albus, Escherichia coli, Enterobacter auogenes

    Kadang terdapat sekret yang berbau, tidak mengandung lendir

    Pembesaran kelenjar getah bening regional

    Gejala sama dengan otitis media sirkumskripta, tampak dua pertiga dalam kulit liang telingasempit, hiperemis

    dan edema tanpa batas yang jelas, serta tidak terdapat furunkel

    Gangguan pendengaranOtomikosis

    Biasanya terjadi setelah berenang terutama di daerah tropis dan akibat infeksiAspergillus niger. Liang telinga menjadi penuh kotoran yang berwarna putih denganbercak-bercak hitam. Iritasi akibat bahan kimia seperti cat rambut dan antibiotika lokal

    dapat menimbulkan suatu demartitis lokal.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    26/57

    26

    Gambaran klinis Kedua telinga dirasakan sangat gatal, penderita berkeinginanuntuk terus menggaruk telinga terutama pada waktu menjelang tidur. Timbul cairan dankadang-kadang dirasakan kurang pendengaran. Liang telinga penuh dengan kotoran(debris) dan kulit liang telinga ini mengalami peradangan. Kurangnya pendengaranakan segera teratasi setelah liang telinga dibersihkan.

    A.4 Infeksi dan Radang Kronik

    - Otitis Eksterna NekrotikansOtitis eksterna nekrotikans merupakan suatu infeksi berat pada tulang temporal dan

    jaringan lunak telinga. Lebih sering dijumpai pada penderita diabetes lanjut usia yangtinggal dalam lingkungan beriklim panas. Kondisi ini disebabkan Pseudomonasaeruginosa dan biasanya ditemukan pada penderita diabetes lanjut usia serta dianggaplebih umum pada daerah beriklim panas.

    Pseudomonas

    Faktor predisposisi : Penderita diabetes

    Peradangan yang meluas secara progresif

    Pada lapisan subkutis dan organ sekitar

    Rasa gatal di telinga, unilateral, diikuti nyeri hebat dan sekret yang banyak sertapembengkakan telinga

    Nyeri akan menghebat dan liang telinga tertutup jaringan granulasi yang subur

    Paresis atau paralisis nervus fasial, kondritis, osteitis, osteomielitis

    Kehancuran tulang temporal

    Tuli/gangguan pendengaran

    - Polikondritis BerulangPenyakit yang tidak diketahui etiologinya ini menyebabkan peradangan destruksi tulangrawan. Merupakan suatu gangguan tulang rawan generalisata, melibatkan hidung dantelinga pada 80-90% kasus.

    A.5 NeoplasmaBerbagai lesi kulit termasuk neoplasma dapat ditemukan pada aurikula dan liang telinga.1. Osteoma adalah suatu tumor jinak pada dinding liang telinga yang tampak sebagai

    benjolan tunggal, kertas dan bundar yang menempel pada sepertiga bagian dalam telinga.2. Eksostosis adalah tumor berupa tonjolan bundar dari tulang kanalis yang hipertropik

    (biasanya multiple dan bilateral). Etiologi belum diketahui dengan pasti, tetapi dapatdisebabkan oleh karena sering berenang dalam air dingin.

    3. Karsinoma sel gepeng merupakan keganasan yang paling sering pada liang telingadapat segera disembuhkan dan ditangani dengan cepat jika didiagnosis secara dinidemikian juga dengan karsinoma sel basal. Pengobatan awal yang lebih dipilih adalaheksisi bedah

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    27/57

    27

    Mansjoer, Arief dkk.2001Soetirto I, Bashiruddin J. 2001

    B.Kelainan Telinga TengahB.1 Penyakit Membran Timpani

    Membran Timpani normalnya memberikan refleks cahaya (cone of ligh) positif yang berarticahaya dari luar dapat dipantulkan oleh membrane timpani. Penyakit Membran timpaniterjadi secara primer yaitu berasal dari membran timpani dan dapat pula terjadi akibat adanya

    penyakit yang mendahuluinya seperti Otitis Media dan Mastoiditis. timpanosklerosis Jika terjadi peradangan pada membran timpani dapat terlihat bercak-

    bercak putih tebal akibat timbunan kolagen terhialinisasi pada lapisan tengahnya sebagaiakibat peradangan terdahulu

    Retraksi membran timpani dapat pula terjadi bila vakum dalam telinga tengah atau dapatmenonjol bila terdapat cairan, infeksi atau massa jaringan dalam telinga tengah.

    Perforasi dapat diakibatkan trauma dan dapat/tidak disertai gangguan primer sepertiputusnya rantai osikula. Perforasi dibagi 4 berdasarkan lokasinya : tuba, sentral,marginal, pars flaksida

    Otitis media kronis dengan keluarnya secret selalu disertai perforasi membrane timpaniyang serius.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    28/57

    28

    Intervensi kolaboratif pada Penyakit Membran Timpani adalah pemberian tetestelinga antibiotika seperti eritromisin, yang merupakan obat pilihan untuk menghilangkannyeri, adanya bulging atau vesikel dapat dipecahkan dengan jarum halus atau miringotomi

    B.2 Gangguan Tuba Eustakhius

    Tuba Eustakhius menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasopharing dan sepertigabagian lateral tuba berhubungan dengan telinga berupa tulang sedangkan dua pertiga medialadalah fibro kartilaginosa. Fungsi Tuba Eustakhius adalah untuk ventilasi,drainage secret dan menghalangi masuknya secret dari nasopharing ketelinga tengah.Ventilasi berguna untuk menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengahselalu sama dengantekanan udara luar, ini dapat dibuktikan :

    a. Perasat ValsavaTeknik yang dilakukan dengan cara meniupkan dengan kertas dari hidung

    dipijat serta mulut ditutup. Bila tuba terbuka maka akan terasa udara masuk kedalamtelinga tengah yang menekan membrane timpani kearah lateral seperti meletup. Perasatini tidak boleh dilakukan apabila terjadi infeksi pada jalan nafas.

    b. Perasat TyonbeeTeknik yang dilakukan dengan cara menelan ludah sambil hidung dipijat serta mulut

    ditutup. Bila tuba terbuka maka akan terasa membrane tympani tertarik ke medial. Perasatini lebih fisiologis.

    Drainage secret akan dialirkan ke nasopharing melalui tuba eustakhius yang berfungsinormal. Jika tuba tersumbat, maka akan tercipta keadaan vakum dalam telinga tengah,sumbatan yang lama dapat mengarah pada peningkatan produksi cairanyang akanmemperberat masalah klien. Bila tidak dapat diatasi dengan pengobatan, maka keadaanvakum harus dihentikan dengan miringotomi sehingga cairan dapat di drainage melaluikanalis akustikus eksternus.Gangguan pada Tuba Eustakhius antara lain : Tuba eustakius paten abnormal

    Suatu tuba eustakius yang paten abnormal selalu terbuka sehingga udara dapatmasuk ke dalam telinga tengah selama respirasi.

    Mioklonus palatumMioklonus palatum merupakan suatu kondisi yang jarang dijumpai, di mana

    otot-otot palatum mengalami kontraksi ritmik secara berkala. Penyebabnya tidakdiketahui.

    Obstruksi tuba eustakiusDapat disebabkan oleh berbagai keadaan termasuk peradangan, sepertinasofaringitis atau adenoiditis.

    PalatoskisisDapat menyebabkan disfungsi tuba eustakius akibat hilangnya penambat otot

    tensor palatine. Barotrauma

    Adalah keadaan dengan terjadinya perubahan tekanan yang tiba-tiba diluar telinga tengah sewaktu di pesawat terbang atau menyelam, yang menyebabkantuba gagal membuka. Apabila perbedaan tekanan melebihi 90 mmHg, maka otot yangnormal aktivitasnya tidak mampu membuka tuba. Pada keadaan ini terjadi tekanannegative sehingga cairan keluar dari pembuluh darah kapiler mukosa dan kadang-

    kadang disertai dengan rupture pembuluh darah, yang dapat menyebabkan cairanditelinga tengah dan rongga mastoid tercampur darah.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    29/57

    29

    Manifestasi klinis berupa nyeri pada telinga, klien mengeluh kurang jelas pendengarannya, autofonia, perasaan ada air dalam telinga dan kadang-kadang tinnitus danvertigo.

    B.3 Gangguan pada Rantai Osikula

    Pada telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran (rantai osikula) yang terdiri darimaleus, inkus dan stapes yang mentransmisikan suara dari membranetympani ke fenestra yang dapat disebabkan oleh infeksi, trauma ataupun proses congenitaldapat menghambat transmisi suara ke tempat lainnya.

    Kelainan KongenitalOsikula dapat mengalami kelainan bentuk, terputus ataupun terfiksasi secara

    congenital, bentuk yang paling umum adalah hilangnya sebagian inkus dan fiksasi stapes.Liang telinga dapat sama sekali tidak berkembang atau berujung buntu atau tumbuhdengan penyempitan konsentris. Hal ini secara fungsional dapat menyebabkan ketuliancongenital yang seharusnya mendapatkan terapi secara dini.

    Koreksi alat bantu mendengar yang menempel pada tulang pendengaran agar anakdapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

    OtosklerosisPenyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki stapes,

    sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran suara kelabirin dengan baik. Pengertian lain Otosklerosis adalah pengeseran telinga dimana dalamkondisi ini kelebihan tulang stapes mengakibatkan hilangnya gerakan stapes.

    B.4 Otitits Media

    Pendengaran sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustakhius, antrum mastoiddan sel-sel mastoid.Patogenesis Otitis Media

    Pembagian Otitis Media terbagi atas :

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    30/57

    30

    1. Otitis media supuratif, terdiri dari : Otitis Media Supuratif akut = otitis media akut (OMA)

    Penyakit yang disebabkan oleh serangan mendadak dari infeksi bakteri dalamtelinga bagian tengah.

    Penyebab utama Otitis Media Akut (OMA)a. Masuknya bakteri patogenik (Streptococcus Pnemoniae,Hemophillus Influenza,

    Moraxella Catarrhalis) ke dalam telinga tengah.b. Disfungsi tuba euatakhius, seperti obstruksi yang diakibatkan infeksi saluran

    pernapasan atas, inflamasi jaringan disekitar (snusitis, hipertroi adenoid) atau reaksialergi (rrhinitis alergika)

    Perjalanan Penyakit Otitits Media Akut (OMA) Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK/OMP)

    OMSK adalah perforasi membran timpani secara permanen, dengan atautanpa pengeluaran pus dan kadang-kadang disertai oleh perubahan dalam mukosa danstruktur tulang dari telinga tengah. (Pricilla Lemone. 2001 : 1496). Etiologi OMSKbiasanya disebabkan karena pengulangan dari penyakit otitis media akut dan disfungsituba akustikus serta Trauma atau penyakit lain. Secret yang keluar dari telinga tengahterus menerus atau hilang timbul, sekret mungkin encer, kental, bening atau berupananah.

    Patofisiologi Otitis media akut dengan perforasi membrane timpani menjadi otitismedia perforatif apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila pross infeksi kurang

    dari 2 bulan disebut otitis media supuratif subakut.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    31/57

    31

    2. Otitis Media Non Supuratif/Serosa, terdiri dari : Otitis Media Serosa

    Peradangan non bakteri mukosa kavum timpani yang ditandai terkumpulnyacairan yang non purulen (serous/mukoid).

    Etiologi : Transudasi plsama dari pembulah darah ke dalam rongga telinga tengah terutama

    disebabkan tekanan hidrostatik. Disfungsi tuba eutakius (penyebab utama) Faktor penyebab lain, hipertropi adenoid, adenoiditis kronis, palatoskisis tomor

    nasofaring barotrauma, radang seperti rinitis, sinusitis.Masalah ini dapat sering menimbulkan tuli konduktif. Pada otitis media serosa,

    membran timpani tampak berwarna kekuningan. Kadang tinggi cairan atau gelembung(Air fluid level/air bubbles) tampak lewat di membran timpani yang semitransparan.Membran timpani dapat berwarna biru atau keunguan bila ada ada darah dalam telingatengah.

    B.5 Mastoiditis

    Mastoiditis adalah proses peradangan pada sel- sel mastoid yang terletak pada tulangtemporal. Biasanya timbul pada anak-anak atau orang dewasa yang sebelumnya telahmenderita infeksi akut pada telinga tengah.

    Gejala awal yang timbul adalah peradangan telinga tengah, seperti demam, nyeritelinga, hilangnya sensasi pendengaran, bahkan timbul suara berdenging pada satu sisi telinga

    B.6 Tumor Telinga Tengah

    Glomus jugulare adalah tumor yang timbul dari bulbus jugularisNeuroma nervus fasialis adalah tumor nervus VII, nervus fasialisGranuloma kolesterin adalah reaksi system imun terhadap produk samping

    darah (Kristal kolesterol) di dalam telinga tengah

    Timpanosklerosis adalah timbunan kolagen dan kalsium didalam telingatengah yang dapat mengeras di seputar osikulus sebagai akibta infeksi berulang.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    32/57

    32

    Brunner & Suddath:1999;2056Charlene J.Reevas.2001:16

    Efiaty dan NurbaityCorwin, Elizabeth J. 2000

    C.Kelainan Telinga DalamTinitus adalah bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya

    rangsangan dari luar, dapat berupa mekanoakustik maupun listrik. Jika rambut-rambut inimengalami kerusakan, mereka akan bergerak secara random pada keadaan yang konstan.Karena tidak mampu menahan pengisian listrik, pada sel-sel pendengaran terjadi kebocoran.Sinyal-sinyal listrik ke otak sebagai bunyi yang amat berisik. Keluhan suara yang didengarsangat bervariasi, dapat berupa bunyi mendenging, mendesis.Klasifikasi

    Terjadi akibat adanya kerusakan ataupu perubahan telinga luar, telinga dalam.Berdasarkan letak sumber masalah :

    Tinitus otik kelainan pada telinga saraf atau saraf auditorius Tinitus somatik kelainan terjadi diluar telinga dan saraf tetapi masih didalam area

    kepala atau leher.Etiologi

    Tinitus paling banyak disebabkan karena adanya kerusakan dari telingadalam. Terutama kerusakan dari koklea. Secara garis besar penyebab tinitus dapat berupakelainan bersifat somatik : kerusakan N. Vestibulokoklearis, kelainan vaskular, tinitus karenaobat-obatan.

    C.1 Tuli kongenitalAplasia kokhleaKelainan kromosomKolesteatom conginental

    C.2 Tuli didapatNeuroma akustik (Vestibular schwannoma)

    Neuroma Akustik pada kasus ini terdapat tumor jinak yang membungkus sarafkedelapan yang berakibat pada tuli sensorineural yang unilateral, dengan gejala mula-mularingan. Tumor ini menyebabkan gangguan pendengaran dengan cara menghancurkan saraf-saraf saluran telinga dalam

    TraumaRudapaksa/kecelakaan yang dapat mengakibatkan rupture labirin atau komosio labirin

    Tuli akibat obatobatan

    obatan yang bersifat ototoxic:

    Aminoglikosid ( tersering :tobramycin ) Loop diuretic ( tersering : furosemid) Antimetabolik ( methotrexate) Salisilat ( aspirin )

    Obat (Aminoglikosida) menyebabkan tuli yang biasanya bersifat bilateral dan bernada tinggidikarenakan hilangnya sel rambut pada putaran basal koklea. Sedangkan obat obat diuretik

    menyebabkan tuli yang sebagian besar bersifat sementara dengan cara menyebabkanperubahan komposisi elektrolit cairan dalam endolimfe.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    33/57

    33

    Noise induce ( trauma suara )Tuli akibat bising ( noise induced tuli yang terjadi diakibatkan oleh bising dengan

    intensitas 85db atau lebih yang mengakibatkan kerusakan pada reseptor pendengaran corti ditelinga dalam terutama yang berfrekuensi 3000 -6000 Hz. Sering terpapar dengan suara yang

    keras dalam waktu yang lama (>90 db) dapat menyebabkan SNHL.

    Presbikusis

    Berkurangnya Pendengaran Akibat Pertambahan Usia (Presbikusis) adalah penurunanfungsi pendengaran sensorineural yang terjadi sebagai bagian dari proses penuaan yangnormal. Lebih sering terjadi pada pria dan penurunan fungsi pendengarannya lebih berat.Presbikus pada kasus ini terjadi perubahan struktur coklea dan Nervus akustic, berupa atrofidan degenerasi sel-sel penunjang organocorti, disertai perubahan vaskuler pada striavaskularis, dimana jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf berkurang .

    Ketulian Mendadak (sudden hearing loss)

    Ketulian Mendadak adalah kehilangan pendengaran yang berat, biasanya hanyamenyerang 1 telinga, yang terjadi selama beberapa jam atau kurang. Tuli mendadakpenyebab paling sering dari tuli mendadak ini adalah iskemia koklea yang berakibat padadegenerasi yang luas pada sel sel ganglion stria vasikularis dan ligamen spiral. Yangkemudian diikuti dengan pembentukan jaringan ikat dan penulangan. Pada kasus inikerusakan sel rambut yang terjadi tidaklah luas dan membran basal jarang terkena.

    Tuli tiba-tiba (sudden hearing loss) bias disebabkan oleh :

    Idiopatic Pembuluh darah yang Iskemic di telinga dalam Fistula perilimfa : yang biasanya disebabkan karena rupturnya tingkap lonjong atau

    bulat yang berakibat pada bocornya perilimfe

    Penyakit lainnya

    Meniere sebabkan tuli perspektif nada rendah (125 Hz to 1000 Hz) disebabkan karena adanyahidrops endolimfa pada koklea dan vesbulum. Hidrops ini dapat disebabkan karena :- Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri- Berkurangnya tekanan osmotik didalam kapiler, dan meningkatnya tekanan osmotik

    extrakapiler- Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan cairan

    endolimfa hal - hal tersebut menyebabkan pembengkakan pada skala media yang dapatberakibat pada ruptrunya membran Reissner dan terjadilah percampuran cairan

    endolimfe dan perilimfe.Adam G.L., Boies L.R., Highler P.A. 1997

    Soetirto I. 1990

    IV Mampu Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Pendengaran

    Audiologi Dasar :

    Pemeriksaan dilakukan dengan tes audiometri nada murni, tes penala dan tes berbisik

    1.Pemeriksaan audiometri:

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    34/57

    34

    Audiometri adalah subuah alat yang digunakan untuk mengtahui level pendengaranseseorang. Dengan bantuan sebuah alat yang disebut dengan audiometri, maka derajatketajaman pendengaran seseorang dapat dinilai. Pemeriksaan audiometri memerlukanaudiometri ruang kedap suara, audiologis dan pasien yang kooperatif. Pemeriksaan standaryang dilakukan adalah :

    a. Audiometri nada murni

    Suatu sisitem uji pendengaran dengan menggunakan alat listrik yang dapat menghasilkanbunyi nada-nada murni dari berbagai frekuensi 250-500, 1000-2000, 4000-8000 dan dapatdiatur intensitasnya dalam satuan (dB). Bunyi yang dihasilkan disalurkan melalui teleponkepala dan vibrator tulang ketelinga orang yang diperiksa pendengarannya. Masing-masinguntuk menukur ketajaman pendengaran melalui hantaran udara dan hantran tulang padatingkat intensitas nilai ambang, sehingga akan didapatkankurva hantaran tulang dan hantaranudara. Dengan membaca audiogram ini kita dapat mengtahui jenis dan derajat kurangpendengaran seseorang. Gambaran audiogram rata-rata sejumlah orang yang berpendengaran

    normal dan berusia sekitar 20-29 tahun merupakan nilai ambang baku pendengaran untuknada muri.

    Telinga manusia normal mampu mendengar suara dengan kisaran frekwuensi 20-20.000 Hz.Frekwensi dari 500-2000 Hz yang paling penting untuk memahami percakapan. pemeriksaanini menghasilkan grafik nilai ambang pendengaran psien pada stimulus nada murni. Nilaiambang diukur dengan frekuensi yang berbeda-beda. Secara kasar bahwa pendengaran yangnormal grafik berada diatas. Grafiknya terdiri dari skala decibel, suara dipresentasikandengan aerphon (air kondution) dan skala skull vibrator (bone conduction). Bila terjadi airbone gap maka mengindikasikan adanya CHL. Turunnya nilai ambang pendengaran olehbone conduction menggambarkan SNHL.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    35/57

    35

    Derajat Ketulian menurut ISO :

    Yang dihitung hanya ambang dengar hantaran udaranya saja

    b.Test Penala

    Cara pemeriksaan pendengaran :

    Untuk memeriksa pendengaran diperlukan pemeriksaan hantaran melalui udara dan melaluitulang dengan memakai garpu tala atau audiometer nada murni. Kelainan hantaran melaluiudara menyebabkan tuli konduktif, berarti ada kelainan di telinga luar atau telinga tengah.Kelainan di telinga menyebabkan tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Secara fisiologiktelinga dapat mendengar 20 sampai 18000 Hz, untuk pendengaran sehari hari yang palingefektif antara 5000-2000 Hz, oleh karena itu pemeriksa menggunakan garputala512,1024Hz,2048 Hz. Bila tidak memungkinkan ketiga garputala dipakai maka diambil 512Hz karena penggunaan garpu tala ini tidak terlalu dipengaruhi suara bising di sekitarnya.

    1. Test Rinne

    Tujuan melakukan tes Rinne adalah untuk membandingkan atara hantaran tulang denganhantaran udara pada satu telinga pasien.

    Ada 2 macam tes rinne , yaitu :

    -Garputal 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya tegak lurus padaplanum mastoid pasien (belakang meatus akustikus eksternus). Setelah pasien tidakmendengar bunyinya, segera garpu tala kita pindahkan didepan meatus akustikus eksternuspasien. Tes Rinne positif jika pasien masih dapat mendengarnya. Sebaliknya tes rinne negatif

    jika pasien tidak dapat mendengarnya

    -Garpu tala 512 Hz kita bunyikan secara lunak lalu menempatkan tangkainya secara tegaklurus pada planum mastoid pasien. Segera pindahkan garputala didepan meatus akustikus

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    36/57

    36

    eksternus. Kita menanyakan kepada pasien apakah bunyi garputala didepan meatus akustikuseksternus lebih keras dari pada dibelakang meatus skustikus eksternus (planum mastoid). Tesrinne positif jika pasien mendengar didepan maetus akustikus eksternus lebih keras.Sebaliknya tes rinne negatif jika pasien mendengar didepan meatus akustikus eksternus lebihlemah atau lebih keras dibelakang.

    Ada 3 interpretasi dari hasil tes rinne :

    Normal : tes rinne positif

    Tuli konduksi: tes rine negatif (getaran dapat didengar melalui tulang lebih lama)

    Tuli persepsi, terdapat 3 kemungkinan :

    Bila pada posisi II penderita masih mendengar bunyi getaran garpu tala.

    Jika posisi II penderita ragu-ragu mendengar atau tidak (tes rinne: +/-)

    Pseudo negatif: terjadi pada penderita telinga kanan tuli persepsi pada posisi I yangmendengar justru telinga kiri yang normal sehingga mula-mula timbul.

    2.Test Weber

    Tujuan kita melakukan tes weber adalah untuk membandingkan hantaran tulang antara keduatelinga pasien. Cara kita melakukan tes weber yaitu: membunyikan garputala 512 Hz lalutangkainya kita letakkan tegak lurus pada garis horizontal. Menurut pasien, telinga mana

    yang mendengar atau mendengar lebih keras. Jika telinga pasien mendengar atau mendengar

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    37/57

    37

    lebih keras 1 telinga maka terjadi lateralisasi ke sisi telinga tersebut. Jika kedua pasien sama-sama tidak mendengar atau sam-sama mendengaar maka berarti tidak ada lateralisasi.

    Getaran melalui tulang akan dialirkan ke segala arah oleh tengkorak, sehingga akan terdengardiseluruh bagian kepala. Pada keadaan ptologis pada MAE atau cavum timpani missal:otitis

    media purulenta pada telinga kanan. Juga adanya cairan atau pus di dalam cavum timpani iniakan bergetar, biala ada bunyi segala getaran akan didengarkan di sebelah kanan.

    Interpretasi:Bila pendengar mendengar lebih keras pada sisi di sebelah kanan disebutlateralisai ke kanan, disebut normal bila antara sisi kanan dan kiri sama kerasnya.

    Pada lateralisai ke kanan terdapat kemungkinannya:

    Tuli konduksi sebelah kanan, missal adanya ototis media disebelah kanan.

    Tuli konduksi pada kedua telinga, tetapi gangguannya pada telinga kanan ebih hebat.

    Tuli persepsi sebelah kiri sebab hantaran ke sebelah kiri terganggu, maka di dengar sebelahkanan.

    Tuli persepsi pada kedua teling, tetapi sebelah kiri lebih hebaaaat dari pada sebelah kanan.

    Tuli persepsi telinga dan tuli konduksi sebelah kana jarang terdapat.

    3.Test Swabach

    Tujuan :Membandingkan daya transport melalui tulang mastoid antara pemeriksa (normal)dengan probandus.

    Dasar : Gelombang-gelombang dalam endolymphe dapat ditimbulkan oleh : Getaran yangdatang melalui udara. Getaran yang datang melalui tengkorak, khususnya osteo temporaleCara Kerja : Penguji meletakkan pangkal garputala yang sudah digetarkan pada puncakkepala probandus. Probandus akan mendengar suara garputala itu makin lama makinmelemah dan akhirnya tidak mendengar suara garputala lagi. Pada saat garputala tidak

    mendengar suara garputala, maka penguji akan segera memindahkan garputala itu, ke puncakkepala orang yang diketahui normal ketajaman pendengarannya (pembanding). Bagi

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    38/57

    38

    pembanding dua kemungkinan dapat terjadi : akan mendengar suara, atau tidak mendengarsuara.4. Tes Bing/tes oklusiCara pemeriksaan : tragus telinga yang diperiksa ditekan sampai menutup liangtelinga,sehingga terdapat tuli konduktif kira kira 30 dB. Penala digetarkan dan diletakkan

    pada pertengahan kepala ( seperti pada tes weber)Penilaian : bila terdapat lateralisasi ke telinga yang ditutup, berarti telinga tersebut normal.Bila bunyi pada telinga yang ditutup tidak bertambah keras, berarti telinga tersebut tulikonduktif.5. Tes stengerDigunakan pada pemeriksaan tuli anorganik (simulasi atau pura pura tuli)Cara pemeriksaan : maskingMisalnya : pada seseorang yang pura pura tuli pada telinga kiri. Dua buah penala yang identikdigetarkan dan masing masing diletakkan pada telinga kanan dan kiri. Penala pertamadigetarkan dan diletakkan di telinga kanan sedangkan penala kedua digetarkan lebih kerasdan di letakkan pada depan telinga kiri ( yang pura pura tuli)

    Hasil pemeriksaan :Apabila normal karena efek masking, hanya telinga kiri yang mendengar bunyi.Apabila telinga kiri tuli maka hanya telinga kanan yang mendengarc.Tes berbisikmenetukan derajat ketulian secara kasar, ruangan cukup tenang minimal panjang 6 meter.Nilai normal 5/6 atau 6/6

    Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach Diagnosis

    + Tidak ada lateralisasi Sama denganpemeriksa

    normal

    _ Lateralisasi ketelinga yang sakit

    memanjang Tuli konduktif

    + Lateralisasi ketelinga yang sehat

    memendek Tuli sensorineural

    Catatan : pada tuli konduktif kurang dari 30 dB, rinne bisa masih positifAudiometri khusus :

    Untuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea1.Test SISIUntuk mengetahui adanya kelainan cochlea.Caranya: dengan menentukan ambang dengar pasien terlebih dahulu missal 30dB. Lalu diberikan rangsangan 20 dB diatas ambang rangsang menjadi 50 dB.Setelah itu diberikan tambahan rangsangan 5 dB lalu diturunkan 4 dB, 3 dB, 2

    dB dan 1 dB. Bila pasien dapat membedakannya berarti Test SISI (+).

    2.Test ABLBCaranya: diberikan intensitas bunyi tertentu pada frekuensi yangsama padakedua telinga, sampai kedua telinga mencapai persepsi yang sama yang disebutBalans (-). Bila balans tercapai terdapat rekrutmen (+).

    3. Test KelelahanAkibat perangsangan terus meneru

    4. TTPCaranya: dengan melakukan rangsangan terus-menerus pada telinga yangdiperiksa dengan intensitas yang sesuai dengan ambang dengar missal 40 dB.

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    39/57

    39

    Bila setelah 60 detik masih terdengar berarti tidak ada kelelahan. Bila tidakberarti Testnya (+).

    5.STATCaranya: pemeriksaan pada 3 frekuensi: 500 Hz, 1000 Hz dan 2000 hz pada

    110 db SPL diberikan selama 60 detik dan bila dapat mendengar berarti tidakada kelelahan. Bila tidak berarti ada kelelahan.

    6.Audiometri TuturCaranya: pasien diminta untuk mengulangi kata-kata yang didengar melaluikaset tape recorder. Pada tuli cochlea, pasien sulit untuk membedakan bunyi S,R, N, C, H, CH. Pada tuli retrocochlea lebih sulit.

    7.Audiometri BekessyCaranya: dengan nada yang terputus-putus. Bila ada suara masuk, maka pasienmemencet tombol. Akan didapatkan grafik seperti gigi gergaji.

    Audiometri Objektif

    1. Audiometri ImpedansYang diperiksa adalah kelenturan membrane tympani dengan frekuensi tertentupada meatus acusticus eksterna. Pada lesi di cochlea, ambang rangsangstapedius menurun sedangkan pada lesi di retrocochlea, ambangnya naik.

    2. ElektrokokleagrafiDigunakan untuk merekam gelombang-gelombang yang khas dari Evokeelectropotential cochlea.Caranya: dengan elektroda jarum, membran tympani ditusuk sampaipromontorium, lalu dilihat grafiknya.

    3. Evoked Response AudiometryUntuk menilai fungsi pendengaran dan fungsi nervus vestibulocochlearis.Caranya: menggunakan 3 buah elektroda yang diletakkan di vertex/ dahi dandibelakang kedua telinga atau pada kedua lobulus auricular yang dihubungkandengan preamplifier.

    4. Otoaccustic EmissionAdalah respons cochlea yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar yangdipancarkan dalam bentuk energy akustik sel-sel rambut luar dipersarafi olehserabut eferen dan mempunyai elektromotilitas sehingga pergerakan sel-sel

    rambut akan menginduksi depolarisasi sel.Caranya: memasukkan sumbat telinga kedalam liang telinga luar. Sumbattelinga dihubungkan dengan computer untuk mencatat respon yang timbul daricochlea.

    Gangguan Pendengaran pada Bayi dan Anak

    a. Behavioral Observation AudiometryCaranya: dilakukan pada ruangan yang cukup tenang. Sebagai sumber bunyisederhana dapat digunakan tepukan tangan, tambur, bola plastic berisi air dll.

    b. TimpanometriMelalui sumbat liang telinga yang dipasang pada liang telinganya dapat diketahui

    besarnya tekanan diliang telinga berdasarkan energy suara yang dipantulkankembali . oleh gendang telinga. Untuk orang dewasa/ bayi lebih dari 7 bulan,

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    40/57

    40

    frekuensi nya 226 Hz sedangkan untuk bayi kurang dari 6 bulan ferkuensinyakurang dari 226 Hz.

    c. Audiometri Nada MurniDilakukan pada ruang kedap suara dengan menilai hantaran suara melalui udaramelalui headphone pada frekuensi 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 Hz.

    Hantaran suara melalui tulang diperiksa dengan memasang bone vibrator padaprocessus mastoideus yang dilakukan pada frekuensi 500, 1000, 2000 dan 4000 Hz.

    d. Otoaccustic Emmisione. Brainstem Evoked Response Audiometry

    Perlu dipertimbangkan factor maturitas jaras saraf auditorik pad bayi dan anakyang usianya kurang dari 12-18 bulan karena terdapat perbedaan masa laten,amplitude dan morfologi gelombang dibandingkan dengan anak lebih besar dandewasa.

    Gangguan Pendengaran pada Geriatri

    a. Tuli Konduktif pada Geriatrib. Tuli Saraf pada Geriatri

    Caranya:-Pemeriksaan Otoskopik

    Tampak membrane tympani suram, mobilitasnya berkurang.-Test Penala

    Didapatkan tuli sensorineural.-Pemeriksaan Audiometri Nada Murni

    Hasilnya suatu tuli saraf nada tinggi, bilateral dam simteris.-Garis Ambang dengar pada Audiogram

    Mendatar lalu berangsur menurun.-Audiometer TuturAdanya gangguan diskriminasi wicara.

    Tuli Mendadak

    a. Anamnesisb. Pemeriksaan fisik: tekanan darahc. Test penala: Rinne (+), Weber lateralisasi ke telinga yang sehat dan

    Schwabach memendek.d. Audiometri Nada Murni: tuli sensorineural ringan-berat.e. Test SISI: skor: 100 % atau kurang dari 70 %.f. Test Tone Decay: bukan tuli retrocochlea.

    Audiometri Tutur: kurang dari 100 %.

    V Memahami dan Menjelaskan Tuli akibat Bising

    4.1 Definisi

    Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak dikehendaki. Dari definisiini menunjukkan bahwa sebenarnya bising itu sangat subyektif, tergantung dari masing-masing individu, waktu dan tempat terjadinya bising.

    Sedangkan secara audiologi, bising adalah campuran bunyi nada murni denganberbagai frekwensi. Cacat pendengaran akibat kerja ( occupational deafness / noise inducedhearing loss ) adalah hilangnya sebahagian atau seluruh pendengaran seseorang yang bersifat

    permanen, mengenai satu atau kedua telinga yang disebabkan oleh bising terus menerusdilingkungan tempat kerja. Dalam lingkungan industri, semakin tinggi intensitas kebisingan

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    41/57

    41

    dan semakin lama waktu pemaparan kebisingan yang dialami oleh para pekerja, semakinberat gangguan pendengaran yang ditimbulkan pada para pekerja tersebut.

    4.2 Etiologi

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan kebisingan :

    1. Intensitas kebisingan2. Frekwensi kebisingan3. Lamanya waktu pemaparan bising4. Kerentanan individu5. Jenis kelamin6. Usia7. Kelainan di telinga tengah

    PENGARUH KEBISINGAN PADA PENDENGARANPerubahan ambang dengar akibat paparan bising tergantung pada frekwensi bunyi, intensitasdan lama waktu paparan, dapat berupa :1. Adaptasi

    Bila telinga terpapar oleh kebisingan mula-mula telinga akan merasa terganggu olehkebisingan tersebut, tetapi lama-kelamaan telinga tidak merasa terganggu lagi karena suaraterasa tidak begitu keras seperti pada awal pemaparan.

    2. Peningkatan ambang dengar sementara

    Terjadi kenaikan ambang pendengaran sementara yang secara perlahanlahan akankembali seperti semula. Keadaan ini berlangsung beberapa menit sampai beberapa jambahkan sampai beberapa minggu setelah pemaparan. Kenaikan ambang pendengaransementara ini mula-mula terjadi pada frekwensi 4000 Hz, tetapi bila pemeparanberlangsung lama maka kenaikan nilai ambang pendengaran sementara akan menyebarpada frekwensi sekitarnya. Makin tinggi intensitas dan lama waktu pemaparan makinbesar perubahan nilai ambang pendengarannya. Respon tiap individu terhadap kebisingantidak sama tergantung dari sensitivitas masing-masing individu.

    3. Peningkatan ambang dengar menetapKenaikan terjadi setelah seseorang cukup lama terpapar kebisingan, terutama terjadi

    pada frekwensi 4000 Hz. Gangguan ini paling banyak ditemukan dan bersifat permanen,tidak dapat disembuhkan. Kenaikan ambang pendengaran yang menetap dapat terjadi

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    42/57

    42

    setelah 3,5 sampai 20 tahun terjadi pemaparan, ada yang mengatakan baru setelah 10-15tahun setelah terjadi pemaparan. Penderita mungkin tidak menyadari bahwapendengarannya telah berkurang dan baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaanaudiogram.

    Hilangnya pendengaran sementara akibat pemaparan bising biasanya sembuh setelahistirahat beberapa jam ( 1 2 jam ). Bising dengan intensitas tinggi dalam waktu yangcukup lama ( 10 15 tahun ) akan menyebabkan robeknya sel-sel rambut organ Cortisampai terjadi destruksi total organ Corti. Proses ini belum jelas terjadinya, tetapi mungkinkarena rangsangan bunyi yang berlebihan dalam waktu lama dapat mengakibatkanperubahan metabolisme dan vaskuler sehingga terjadi kerusakan degeneratif pada struktursel-sel rambut organ Corti. Akibatnya terjadi kehilangan pendengaran yang permanen.Umumnya frekwensi pendengaran yang mengalami penurunan intensitas adalah antara30006000 Hz dan kerusakan alat Corti untuk reseptor bunyi yang terberat terjadi padafrekwensi 4000 Hz (4 K notch).

    4.3 KlasifikasiSecara umum efek kebisingan terhadap pendengaran dapat dibagi atas 2 kategori yaitu :

    1. Noise Induced Temporary Threshold Shift ( NITTS )2. Noise Induced Permanent Threshold Shift ( NIPTS )

    NOISE INDUCED TEMPORARY THRESHOLD SHIFT ( NITTS )Seseorang yang pertama sekali terpapar suara bising akan mengalami berbagai

    perubahan, yang mula-mula tampak adalah ambang pendengaran bertambah tinggi padafrekwensi tinggi. Pada gambaran audiometri tampak sebagai notch yang curam padafrekwensi 4000 Hz, yang disebut juga acoustic notch.

    Pada tingkat awal terjadi pergeseran ambang pendengaran yang bersifat sementara,yang disebut juga NITTS. Apabila beristirahat diluar lingkungan bising biasanyapendengaran dapat kembali normal.

    NOISE INDUCED PERMANENT THRESHOLD SHIFT ( NIPTS )Didalam praktek sehari-hari sering ditemukan kasus kehilangan pendengaran akibat

    suara bising, dan hal ini disebut dengan occupational hearing loss atau kehilanganpendengaran karena pekerjaan atau nama lainnya ketulian akibat bising industri.

    Dikatakan bahwa untuk merubah NITTS menjadi NIPTS diperlukan waktu bekerjadilingkungan bising selama 1015 tahun, tetapi hal ini bergantung juga kepada :

    1. tingkat suara bising

    2. kepekaan seseorang terhadap suara bising

    NIPTS biasanya terjadi disekitar frekwensi 4000 Hz dan perlahan-lahan meningkat danmenyebar ke frekwensi sekitarnya. NIPTS mula-mula tanpa keluhan, tetapi apabila sudahmenyebar sampai ke frekwensi yang lebih rendah (2000 dan 3000 Hz) keluhan akan timbul.Pada mulanya seseorang akan mengalami kesulitan untuk mengadakan pembicaraan ditempat yang ramai, tetapi bila sudah menyebar ke frekwensi yang lebih rendah maka akantimbul kesulitan untuk mendengar suara yang sangat lemah.

    4.4 Patofisiologi

    Tuli akibat bising mempengaruhi organ Corti di koklea terutama sel-sel rambut.

    Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut luar yang menunjukkan adanyadegenerasi yang meningkat sesuai dengan intensitas dan lama paparan. Stereosilia pada sel-

  • 7/29/2019 wrapup skenario 2 b02

    43/57

    43

    sel rambut luar menjadi kurang kaku sehingga mengurangi respon terhadap stimulasi. Denganbertambahnya intensitas dan durasi paparan akan dijumpai lebih banyak kerusakan sepertihilangnya stereosilia. Daerah yang pertama kali terkena adalah daerah basal. Denganhilangnya stereosilia, sel-sel rambut mati dan digantikan oleh jaringan parut. Semakin tinggiintensitas paparan bunyi, sel-sel rambut dalam dan sel-sel penunjang juga rusak. Dengan

    semakin luasnya kerusakan pada sel-sel rambut, dapat timbul degenerasi pada saraf yang jugadapat dijumpai di nukleus pendengaran pada batang otak.

    Perubahan anatomi yang berhubungan dengan paparan bisingDari sudut makro mekanikal ketika gelombang suara lewat, membrana basilaris

    meregang sepanjang sisi ligamentum spiralis, dimana bagian tengahnya tidak disokong. Padadaerah ini terjadi penyimpangan yang maksimal. Sel-sel penunjang disekitar sel rambutdalam juga sering mengalami kerusakan akibat paparan bising yang sangat kuat dan hal inikemungkinan merupakan penyebab mengapa baris pertama sel rambut luar yang bagianatasnya bersinggungan dengan phalangeal process dari sel pilar luar dan dalam merupakandaerah yang paling sering rusak.

    Bagaimana energi mekanis ditransduksikan kedalam peristiwa intraseluler yangmemacu pelepasan neurotransmitter? Saluran transduksi berada pada membran plasma padamasing-masing silia, baik didaerah tip atau sepanjang tangkai (shaft), yang dikontrol oleh tiplinks, yaitu jembatan kecil diantara silia bagian atas yang berhubungan satu sama lain.

    Gerakan mekanis pada barisan yang paling atas membuka ke saluran menyebabkaninfluks K+dan Ca++dan menghasilkan depolarisasi membran plasma. Pergerakan daerahyang berlawanan akan menutup saluran serta menurunkan jumlah depolarisasi membran.Apabila depolarisasi mencapai titik kritis dapat memacu peristiwa intraseluler. Telahdiketahui bahwa sel rambut luar memiliki sedikit afferen dan banyak efferen. Gerakanmekanis membrana basilaris merangsang sel rambut luar berkontraksi sehinggameningkat