WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

20
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Presented by : Yusinadia Sekar Sari 11140023

Transcript of WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Page 1: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIAPresented by :Yusinadia Sekar Sari11140023

Page 2: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Indonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra laut, yaitu jalur dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju ke India. Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (Kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu, karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang lewat di daerah mereka.

Page 3: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

• Zaman Kerajaan

130-1904

• Zaman Kolonial

1512-1942• Zaman

Jepang

1942-1945

• Orde Lama

1950-1966

• Orde Baru

1966-1998

• Reformasi

1998-now

Page 4: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Masa Sebelum Kemerdekaan

Zaman Kerajaan Hindu - Budha

Zaman Kerajaan

Islam

Zaman Kerajaan

Page 5: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Zaman Kerajaan Hindu - Budha Bersamaan dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya,

Singasari, dan Majapahit, mulailah dikenal teknologi pembuatan kapal-kapal yang lebih besar dan pelayaran yang dilakukan dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Bangsa Indonesia jadi dapat berperan lebih aktif dalam perdagangan internasional dengan berlayar sendiri ke negara-negara yang biasanya berdagang dengan Indonesia.

Sistem pajakPengembangan dan jaminan kelangsungan suatu kerajaan tentu memerlukan biaya. Biaya ini diambil dari hasil perdagangan, pertanian, dan pungutan pajak kepada rakyat. Pajak dipungut oleh pejabat di tingkat daerah dari desa-desa yang ada di wilayahnya. Setiap habis panen, pajak tersebut wajib diserahkan pada kerajaan. Di tingkat pusat, ada petugas khusus yang bertugas mencatat luas tanah di wilayah kerajaan untuk dijadikan dasar perhitungan penetapan pajak yang wajib dipungut. Rakyat diwajibkan untuk membayar pajak tepat waktu.

Page 6: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Kerajaan Sriwijaya• Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara

India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India.

• Ekspor Sriwijaya terdiri atas gading, kulit, dan beberapa jenis binatang. Adapun impornya adalah sutra, permadani, dan porselin.

• Dalam masa ini Sriwijaya mengenal sistem mata uang berupa koin emas dan perak.

Kerajaan Majapahit• Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Pajak

dan denda dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang sejak abad ke-8 pada masa kerajaan Medang yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan perak.

• Menurut catatan Wang Ta-Yuan, pedagang Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua, sedangkan komoditas impornya adalah mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi.

• Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga.

Page 7: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Zaman Kerajaan IslamPedagang-pedagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan India telah ikut ambil bagian dalam jalan lalu lintas perdagangan yang menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara, pada abad ke-7 sampai abad ke-16.

Kerajaan Samudera Pasai 1267–1521 Pasai merupakan kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi andalannya, dalam

catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil. Dalam perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada

masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham (dirham) yang dibuat 70% emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat.

Sementara masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju.

Kesultanan Banten 1527–1813 Dalam meletakan dasar pembangunan ekonomi Banten, selain di

bidang perdagangan untuk daerah pesisir, pada kawasan pedalaman pembukaan sawah mulai diperkenalkan.

Mata uang Belanda di Banten ditemukan lebih bervariasi jenisnya (8 jenis) yang dapat dibedakan dari tahun terbitnya yang terletak di bawah monogram.

Page 8: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Zaman Kolonial

Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami perubahan dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan kebijakan.

Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan dibentuknya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris.

Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :

a. Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besarb.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besarc.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendirid.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van

Den Bosch dengan tujuan memproduksi berbagai komoditi yang diminta di pasar dunia. Sistem tersebut sangat menguntungkan Belanda namun semakin menyiksa pribumi. Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Page 9: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi kearah yang lebih baik dengan mendorong pemerintah Belanda mengubah kebijakkan ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agrarian yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi, tapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang tidak diperlakukan layak.

Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Selain itu, dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari negara penjajah.

Page 10: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Zaman Penjajahan Jepang Pemerintah militer Jepang menerapkan kebijakan

pengerahan sumber daya ekonomi untuk mendukung gerak maju Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama.

Page 11: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Orde Lama1. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara. Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai kegiatan, diantaranya : Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan persetujuan Badan Pekerja Komite

Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional yang akan dikembalikan dalam jangka waktu 40 tahun.

Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade Coorporation (BTC) berhasil mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan Ciberon yang mengangkut kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas oleh angkatan laut Belanda.

Konferensi Ekonomi, Konferensi yang membahas mengenai peningkatan hasil produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang, serta status dan administrasi perkebunan asing.

Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan anjuran memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah penyembelihan hewan-hewan yang membantu dalam pertanian, menanami tanah terlantar di Sumatra, dan mengadakan transmigrasi.

Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi Nasional, mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam upaya menegakkan ekonomi pada awal kemerdekaan.

Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia, Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group) Sistem Ekonomi Ali-Baba

Page 12: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

2. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain: Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengurangi jumlah

uang yang beredar agar tingkat harga turun Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu menumbuhkan wiraswasta pribumi

agar bisa berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni

Indonesia-Belanda.3. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Akibatnya adalah : Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas

25.000 dibekukan Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi

sosialis Indonesia dengan cara terpimpin Kegagalan dalam berbagai tindakan moneter

Page 13: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Orde BaruWarisan Orde sebelumnya :Orde Baru mewarisi hutang Orla sebesar US$ 530 juta (padahal

pendapatan negara dari ekspor migas dan non migas hanya US$ 430 juta)

Inflasi sebesar 650%, harga beras naik menjadi 900%.Tim ekonomi Orba melakukan langkah pertama: turunkan defisit

anggaran –dengan cara menurunkan pengeluaran Pemerintah.Menjalin kembali hubungan dengan lembaga donor internasional –

terutama IMF dan Bank Dunia

Kebijakan Moneter Awal Orba: Tahun 1967 diberlakukan UU anggaran berimbang yang melarang

pembiayaan dari hutang kepada masyarakat Memakai bantuan LN untuk menutup defisit anggaran Penerapan kebijakan uang ketat –untuk menurunkan inflasi

Page 14: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Kebijakan Sektor Riil Awal Orba Liberalisasi perdagangan dan investasi dengan membuka pintu

bagi investor asing (diberlakukan UU Penanaman Modal Asing pada tahun 1967)

Fokus pembangunan pada sektor pertanian Sesudah tahun 1970an, pertambangan minyak ditingkatkan

eksplorasinya

Keberhasilan Orba Pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun Pendapatan perkapita dari US$ 260 (tahun 1970) menjadi US$ 500

(tahun 1980). Swasembada beras tahun 80-an yang mendapat penghargaan FAO

tahun 1986 Penduduk miskin dari 54,2 juta jiwa (40,08%) tahun 1976 menjadi 27,2

juta jiwa (15,08%) tahun 1990

Page 15: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Reformasi

Pada waktu NKRI dilanda krisis ekonomi lahir gerakan reformasi sebagai responsi dan koreksi terhadap Orde Baru. Agenda reformasi antara lain sbb:1.Amandemen Undang-Undang Dasar 1945;2.Penghapusan dwifungsi ABRI;3.Penegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);4.Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah melalui penyelenggaraan otonomi daerah;5.Mewujudkan kebebasan pers;6.Mewujudkan kehidupan demokrasi.

Page 16: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

PEMBANGUNAN Upaya perwujudan tujuan bernegara yang tertuang dalam Pembukaan

UUD 1945 dilaksanakan melalui pembangunan, yang sasaran utamanya adalah penanggulangan kemiskinan. Departemen Sosial merupakan salah satu leading sector dalam penanggulangan kemiskinan –yang mempunyai tanggung jawab besar dalam menangani fakir miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Pemerintah memiliki keterbatasan organisasional, manajerial, dan finansial untuk mengatasi semua problematika pembangunan. Pemerintah layak untuk mengajak para stakeholders lainnya yaitu swasta (perbankan, perusahaan), masyarakat (organisasi sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat) dan perguruan tinggi untuk bersamasama menanggulangi kemiskinan.

Page 17: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain : a.     Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada

pertemuan paris Club ke-3 dan mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.

b.     Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut berhasil menaikan partumbuhan ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.

Page 18: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

Masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono

Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyrakat. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial. Kebijkan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.

Page 19: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023

DAFTAR PUSTAKA https://prezi.com/qrtcr9fppfe_/perekonomian-indonesia-ketik

a-pendudukan-jepang-1942-1945/ diakses tanggal 27 Spetember 2016 pukul 19.20 WIB

http://krisbandi.blogspot.co.id/2012/05/sejarah-perekonomian-indonesia-1-masa.html diakses tanggal 26 September 2016 pukul 18.45

http://www.sejarawan.com/160-sejarah-masuknya-belanda-di-indonesia.html diakses tanggal 27 September 2017 pukul 20.33 WIB

http://www.bimbie.com/sejarah-perkembangan-perekonomian-indonesia.htm diakses tanggal 27 September 2017 pukul 20.45 WIB

 

Page 20: WEEK 3 SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA - YUSINADIA 11140023