Laporan Week 13

31
BAB I ISI A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI COMPETENCIES Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengimplementasukan rencana pemberian nutrisi pada pasien, khususnya makanan transisi. (transitional feeding) B. SKENARIO Lekas Sembuh ya Nak… An.C jenis kelamin laki-laki , berusia 7 bulan dirawat drumah sakit dengan diagnose bronkopneumonia dan alergi. Berat badan pasien 9 kg dan panjang padan 71 cm. Pasien tidak mendapatkan ASI Eksklusif karena pada usia 0-6 bulan pasien mendapatkan susu formula dan ASI secara berselang seling karena ibu pasien sibuk bekerja. Sebelum mauk RS pasien mengkonsumsi bubur dengan komposisi tepung beras, ayam, telur, dan wortel. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik klinis menunjukkan sesak, diare, muntah, suhu tubuh 38oC, nadi 100x/menit dan RR 20x/menit. Pasien harus menjalani perawatan yang intensif bahkan jika pasien menjalani rawat jalan, pasien diwajibkan untuk control setiap satu bulan sekali, oleh karena itu ahli gizi diharapkan mamp memberikan intervensi gizi pada pasien saat berusia 7 bulan hingga psien berusia 1 tahun. C. DAFTAR UNCLEAR TERMS 1

description

skill week 13

Transcript of Laporan Week 13

Page 1: Laporan Week 13

BAB I

ISI

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

COMPETENCIES

Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengimplementasukan rencana pemberian

nutrisi pada pasien, khususnya makanan transisi. (transitional feeding)

B. SKENARIO

Lekas Sembuh ya Nak…

An.C jenis kelamin laki-laki , berusia 7 bulan dirawat drumah sakit dengan diagnose

bronkopneumonia dan alergi. Berat badan pasien 9 kg dan panjang padan 71 cm.

Pasien tidak mendapatkan ASI Eksklusif karena pada usia 0-6 bulan pasien

mendapatkan susu formula dan ASI secara berselang seling karena ibu pasien sibuk

bekerja. Sebelum mauk RS pasien mengkonsumsi bubur dengan komposisi tepung

beras, ayam, telur, dan wortel. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik klinis

menunjukkan sesak, diare, muntah, suhu tubuh 38oC, nadi 100x/menit dan RR

20x/menit. Pasien harus menjalani perawatan yang intensif bahkan jika pasien

menjalani rawat jalan, pasien diwajibkan untuk control setiap satu bulan sekali, oleh

karena itu ahli gizi diharapkan mamp memberikan intervensi gizi pada pasien saat

berusia 7 bulan hingga psien berusia 1 tahun.

C. DAFTAR UNCLEAR TERMS

No. ISTILAH PENGERTIAN

1. Bronkopneumonia Peradangan paru yang erawl pada bronkeulus terminalis

Alergi (dorland,2011)

2 Alergi Respon abnormal tubuh thd suatu makanan yang dicetuskan

oleh reaksi spesifik pada sistem imun dg gejala yang spesifik

pula (Kamus gizi, 2010)

Keadaan hipersensitif yang didapat melalui pajanan thd alergen

tertentu dan pajanan ulang menimbulkan manifestasi akibat

kemampuan reaksi yang berlebihan (Dorland 2011)

3 RR (Respiratory rate) Jumlah nafas yg diambil dalam 1 menit (pasco,2005)

1

Page 2: Laporan Week 13

4 ASI Eksklusif Air susu ibu yang diberikan pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa

diberikan makanan dan minuman lain (Kamus Gizi,2010)

D. DAFTAR CUES

Perencanaan dan Pemberian intervensi gizi pada an.C yang mengalami

bronkopneumonia dan alergi baik selama menjalani rawat inap maupun rawat jalan

dalam perawatan intensif ketika pasien berusia 7 bulan sampai 1 tahun.

E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1. Bagaimana Patofisiology, Etiology, dan Sign Symptoms untuk Bronkopneumonia

dan alergi?

2. Apa saja jenis-jenis alergi dan alergen?

3. Apakah semua alergen dapat menyebabkan tanda dan gejala yang sama pada

setiap individu yang mengalami alergi?

4. Bagaimana cara mendeteksi adanya alergi pada seseorang ?

5. Apakah alergi bisa disembuhkan?

6. Apa penyebab alergi pasien? Bagaimana hubungan Bronkopneumonia dan

alergi?

7. Bagaimana mekanisme gejala fisik klinis (sesak,diare, suhu 38, nadi 100x/menit,

RR 20x/menit, muntah) dengan kondisi penyakit pasien?

8. Bagaimana dampak pemberian susu formula dan ASI berselang-seling pada bayi

0-6 bulan?

9. Bagaimana diet yang tepat untuk anak usia 7 bulan – 1tahun?

10. Bagaimana diet khusus untuk orang alergi?

11. Bagaimana metode-metode pengolahan dapat mempengaruhi kandungan

alergen pada bahan makanan?

12. Bagaimana preskripsi diet untuk pasien dalam skenario? Apa saja zat gizi spesifik

yang diutamakan untuk pasien?

2

Page 3: Laporan Week 13

F. HASIL BRAINSTORMING

1. Patofisiology , Etiology, dan Sign Symptoms Bronkopneumonia dan Alergi

A. Bronkopneumonia

Patofisiology : Bakteri di paru-paru mengakibatkan infeksi dan mengenai

bronkus terminalis sehingga terjadi peradangan. Kemudian

terjadi eksudasi. Eksudasi ini adalah keluarnya cairan/sel dari

pembuluh darah dan pengendapan di dalam jaringan atau

permukaan jaringan. Adanya eksudasi ini menyebabkan

terjadinya infeksi dan peradangan yang mengakibatkan kerja

otot mungkin terganggu dan tidak bekerja secara optimal.

Etiology : infeksi bakteri, virus, bahan kimia

Sign Symptoms : sesak, demam, asma, batuk

B. Alergi

Patofisiology : Alergen merangsang limfosit untuk memproduksi antibody

terhadap allergen tersebut. Antibodi ini melekat pada sel mast

di jaringan tubuh manusia, ketika seseorang terpapar allergen,

maka sel mast ini akan mengeluarkan histamin yang akan

menyebabkan alergi. Misalnya saat makan makanan yang

mengandung alergen tersebut.

Etiology : Makanan yang mengandung alergen, bakteri, fisik (serbuk

bunga, panas, cahaya, dingin), obat, dan bahan kimia

Sign Symptoms : gatal, muncul bercak merah sekitar kulit (dermatitis), sesak

nafas, asma, bengkak, urtikaria, mual dan muntah, diare,

bersin-bersin, demam, dan bradikardi.

2. Jenis-jenis Alergi dan Alergen

Alergi fisik

Alergi fisik yaitu alergi terhadap respon fisik. Contoh alergennya yaitu panas,

dingin, debu, dan serbuk bunga.

Alergi makanan

3

Page 4: Laporan Week 13

Alergi makanan terjadi karena menurunnya kekebalan (imunoglobulin e)

terhadap makanan. Contoh alergennya yaitu susu sapi telur kacang tanah

seafood, makanan tinggi protein.

Alergi obat

Alergi obat yaitu sensitivitas terhadap obat tertentu

Alergi antigen bakteri tertentu

Alergi polen

Alergennya yaitu polen

Alergi atopik

Alergi laten

Alergi laten yaitu alergi yang tidak bergejala

Alergi bronkial

3. Apakah semua allergen dapat menyebab tanda dan gejala yang sama pada setiap

individu yang mengalami alergi

Jawabannya tidak. karena

Masing2 orang memiliki antibody berbeda sehingga respon berbeda

Tergantung reseptor histamin yang dikenai

Tergantung sensitifitas tubuh masing2 individu yang mengalami alergi

4. Cara mendeteksi adanya alergi

Deteksi alergi dengan

Tes Kulit

Tes darah

Imunoglobulin e

Uji coba oral

5. Apakah alergi bisa disembuhkan

Jawabannya bisa. Mekanismenya yaitu jika seseorang diberi makanan alergen

dengan frekuensi terus menerus, orang tersebut akan kebal. Ssebaliknya, karena

terus terpapar suatu alergen menyebabkan alergi pada suatu alergen

Bisa hilang sementara.

4

Page 5: Laporan Week 13

6. Hubungan Bronkopneumonia dengan alergi

Ada kaitannya yaitu adanya alergi bronkial. Bakteri menyebabkan alergi di

bronkiolus sehingga terjadilah asma

Tidak ada hubungannya: alergi pasien karena sudah diberi susu formula sejak

lahir sehingga sistem imun lebih rentan terhadap alergen akibat system imun

yang lemah.

Hal ini tandai diare pada anak, kemungkinan karena pemberian susu formula

sejak lahir. Sementara alergi menyebabkan sesak nafas kronis sehingga terjadi

bronkopneumonia. Sistem imun kurang kuat (belum sempurna) menyebabkan

intoleran laktosa, alergi dan bronkopneumonia. Diare terjadi karena intoleransi

laktosa.

7. Mekanisme gejala fisik klinis (sesak,diare, suhu 38, nadi 100x/menit, RR

20x/menit, muntah) dengan kondisi penyakit pasien

Sesak : disebabkan adanya eksudasi sehingga pertukaran O2 tidak sempurna

mengakibatkan sesak

Diare : konsumsi susu formula sejak lahir menyebabkan bayi rentan laktose

intoleran sehingga diare

Muntah : Adanya alergi yang salah satu gejalanya adalah muntah sebagai

reaksi tubuh terhadap susu formula yang diberikan sehingga muntah.

Mekanismenya histamin 2 mempengaruhi sekresi as.lambung

sehingga as.lambung meningkat dan manifestasinya muntah

Demam : Salah satu gejala yang ditimbulkan alergi adalah demam. Adanya

inflamasi akibat infeksi bakteri sehingga manifestasinya demam.

Nadi : histamin mempercepat denyut jantung

Nadi dan RR : normal, karena pada bayi nadi dan RR lebih tinggi dari orang

dewasa

8. Dampak pemberian susu formula dan ASI berselang seling pada bayi 0-6 bulan

anti body menurun

5

Page 6: Laporan Week 13

Antibody menurun sehingga hipersensitivitas terhadap allergen meningkat dan

menyebabkan risiko alergi meningkat. Sehingga anak mudah terserang penyakit

infeksi seperti diare akibat lactore intoleran susu formula,

anak kurang dekat dengan ibu (kontak batin),

ibu kurang peka terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak,

anak bisa gizi lebih

9. Diet yang tepat untuk anak usia 7 bulan – 1tahun

Untuk usia 7-9 bulan dietnya yaitu ASI + MP ASI (berupa makanan lembut,

mudah cerna seperti bubur tepung beras, biskuit yang dihancurkan, campuran

sayuran-sayuran (wortel, bayam, dll yang lembut) yang dihancurkan, sari buah

(pisang, apel serut, alpukat, mangga, jeruk, pepaya), puree

Sayur dan buah yang dipilih adalah sayuran yang mudah dicerna, kandungan

serat tinggi agar mudah terabsorbsi

Usia 10-12 bulan yaitu finger food, buah potong

MP ASI dimulai umur 6 bulan karena umur 0-5 bulan usus belum sempurna

10. Diet khusus untuk orang alergi

Makanan seperti orang biasa

pemilihan bahan makanannya yang tidak mengandung alergen

11. Metode-metode pengolahan dapat mempengaruhi kandungan alergen pada

bahan makanan

Misal: pengolahan dapat membunuh bakteri

Contoh: pada suhu lebih dari 100, kandungan protein tertentu sebagai alergen

bisa hilang. kacang tanah, jika direbus tingkat alergenitas lebih rendah dibanding

dipanggang

12. Data apasaja yang dibutuhkan? interpretasi data ABCD

Antropometri : normal, antara -2 sampai 2 SD

Clinic :

Dietary : alergi telur

6

Page 7: Laporan Week 13

13. preskripsi dietnya? Zat gizi spesifik untuk pasien

Kebutuhan:

Energi :650 kkal

Protein : 16 g, (AKG orang sehat) + peningkatan (setiap peningkatan 1

derajat ditambah 12-15 kkal)

Tujuan:

Memberikan diet yang mencegah timbulnya alergi

Memenuhi kebutuhan Gizi pasien tanpa memperberat kerja paru

Mempertahankan dan menjaga BB normal

Prinsip:

Diet alergi

Rendah KH (cek RR)

Syarat:

Membatasi makanan yang mengandung alergen

Makan mudah cerna porsi kecil tapi sering

Low lactose

Makanan sesuai usia (7 bulan)

Makanan yang diperbolehkan, dianjurkan, dibatasi, dilarang

7

Page 8: Laporan Week 13

G. HIPOTESIS DK 1

8

Pemberian ASI dan Susu Formula

Berselang-seling

Immunitas Kurang Sempurna

AlergiBronkopneumonia

Reaksi Ig E Infeksi Bakteri

Alergen

MakananObatPolen

ObatFisik

MakananBakteriSesak, diare, muntah, suhu

tubuh 38oC, nadi 100x/menit, RR 20x/menit

Diet Alergi Usia 7 bulan

BentukMakanan

BahanMakananAlergen

PemberianASI

Page 9: Laporan Week 13

H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1. Patofisiology, Etiology, Sign Symptoms

Bronkopneumonia

Patofisiology:

Adanya infeksi yg terjadi karena pertahanan mulai dari saluran nafas atas atas

sampai bawah. Infeksi virus menginfeksi bronkus terminalis terjadi peradangan

pada bronkus sehingga terjadi eksudasi intra alveolar dan terjadi bercak-bercak

infiltrat (benet, 2013 ) (prise, 2009). Infeksi ini juga menyebabkan dilatasi alveoli,

peningkatan suhu tubuh dan edema antar kapiler dan alveoli (eveline,2002)

Etiology:

Bayi malnutrisi

BBLR

tidak memberikan ASI Eksklusif

tidak melakukan Imunisasi (Igordon,2008)

adanya mekanisme penurunan pertahanan tubuh terhadap virus lagionella

pneumonia respiratorical sinfical virus dll

adanya bakteri seperti streptococcus, staphilococcus, clapsiella, jamur

aspergilus sp., Candida albican, citoplasma capsulatum, protozoa ,

aspirasi makanan (isi lambung masuk paru paru)

congesti paru yang lama,

mikrobakteri dan mikroplasma (breadli, 2011)

bahan kimia, (hidrokarbon, lipoid substance) (Setioningrum,2006)

Sign Symptom

batuk awal tidak terbentuk , mulai batuk beberapa hari kemudian dari

kering hingga produktif batuk dg berbagi warna ( hijau kuning coklat

kemerahan)

dypsnea,

nyeri dada pleuritik

gejala GI tract

mual

muntah

diare

9

Page 10: Laporan Week 13

suara nafas mendedas

menggigil

hasil X-ray dada tidak normal, ( Stainer,2009)

Menggigil

demam 38,8-41,1 oC

Pembengkakan ekstremitas bawah

Peningkatan tekanan darah

Takikardi

Sianosis sekitar hidung

Kesulitan dan sakit saat pernapasan

Dasar kuku kebiruan

(mahmud 2008)

Sel fagia dan gelisah (Setioningrum 2006)

(breadley,2011)

Alergi

Patofisiology:

Alergen dikenali oleh penyaji antigen akan mengekspresikan sel limfosit T sehingga

sel penyaji menghasilan sitokin (IL-1, IL-4 IL3), kemudian merangsang sel B hasilkan

antibody pada anak terbentuk IgE(anak atropi) IgG IgM IgA . Saat berlebihan, IgE

melekat pada sel mast dan basofil ke berbagai saluran seperti saluran cerna, saluran

pernapasan dan saluran urin. Sel mast ini mengandung zat-zat aktif yg dapat

mengiritasi jaringan. (Catsilambros 2010) Selanjutnya alergen terserap dan akan

menekan sistem imun (toleransi) melepaskan pro inflamatory kemudian melepaskan

histamin sehingga muncul rasa gatal-gatal, ruam, dan urtikaria. (judarwanto,2005)

(Nutrition guidline food and alergi,2011)

Etiology:

Faktor genetik yaitu terjadi atopi menghasilkan IgE lebih banyak, pada

kromosom 11q 12 -13 dan 5q31-33 (muhaimin,2011)

Immaturitas usus

Faktor lingkungan yaitu misalnya paparan penyakit infeksi saat usia anak2,

Polusi lingkungan contohnya asap, banyaknya papran alergen, pola makan

tidak sehat

10

Page 11: Laporan Week 13

(mustakin 2009)

Sign Symptom:

Pernapasan atas: batuk bersin hidung tersumbat gatal tenggorokan

Pernapasan bawah: sakit di dada sesak

Pencernaan : nyeri perut sering BAB, muntah, reflux, mual

Oral: gatal disekitar lidah

Kulit: gatal, dermatitis, urtikaria

Mata berair dan gatal

Sistem hormonal: gangguan pertumbuhan

Saluran kemih: sering kencing

Otot tulang nyeri

Pembuluh darah dan jantung: pusing, lelah, letih, palpitasi muka

kemerahan/flushing, nyeri dada, pingsan dan tekanan darah rendah

Sistem Saraf Pusat: anak lebih sering mudah kaget dengan rangsangan

cahaya dan suara

Sensitif dan jari-jari tangan dan bibir gemetar

(judarwanto ,2005)(Naid,2011)

2. Jenis-Jenis Alergi dan Alergen

Berdasarkan manifestasi klinis

.Jenis tetap gejala timbul beberapa detik-jam setelah terpapar alergen > tidak

terpengaruh jumlah . diperantarai IgE

.Jenis siklik > beberapa jam – hari dipengaruhi frekuensi yang dikonsumsi

(Cdk, 2011)

Berdasarkan jenis alergi dan alergennya

Alergi makanan

Kacang-kacangan alergennya glikoprotein dan protein yang dikenal

dengan arasin dan onarasi .Alergi ini tidak diperantarai Immunoglobulin E

Ikan alergen m

Susu alergennya etalaktoglobulin yang terdapat di susu sapi,

alfalaktoalbumin, BSA, BGG.

Soya alergennya fisilin albumin

11

Page 12: Laporan Week 13

telur alergen ovomukoid

Alergi asma

Serbuk sari, debu, dan bulu kucing

Anafilaksis sitemik

Serum obat yaitu obat anti inflamasi nonsteroid dan antibiotik pada golongan

Penicilin, sulfonamide, salisilat, aspirin, dan perelaksi otot

Alergi atopic

Alergennya polusi udara tungau debu rumah

Alergi lateks

Alergennya yaitu balon dan sarung tangan

(darmayanti,2010)

3. Apakah semua alergen dapat menyebabkan tanda dan gejala yang sama pada setiap

individu yang mengalami alergi

Jawabnnya tidak. Karena,

tergantung rute antigen masuk pada tubuh seseorang (rifai ,2011)

alergen masuk ke tubuh, kemudian tubuh membentuk IgE, hal ini tidak bisa

diprediksi sehingga berbeda masing2 orang (kuniawan,2011)

dipengaruhi seberapa besar dosis alergen yang masuk

organ sensitif setiap orang berbeda

4. Cara mendeteksi adanya alergi pada seseorang

Skin Prick test yaitu mengoleskan cairan ke kulit pasien ditunggu 15-20menit

kemudian muncul reaksi. Bahan yang digunakan adalah bahan-bahan

alamiah. Akurasi prediksi + <50% akurasi - >90% . test ini digunakan untuk

memeriksa alergen yang dihirup atau dari makanan. Tes ini bisa mendeteksi

33 jenis alergi. Tes ini yang paling sering digunakan.

Oral test digunakan untuk menguatkan hasil RAST atau skin test . Cara

kerjanya yaitu dengan tes provokasi makanan (uji lanjutan utk menegakkan

diagnosis) kemudian eliminasi lalu provokasi dan rechalange

Double c .Pada tes ini, penguji maupun respondennya tidak tau bahan yang

diujikan

12

Page 13: Laporan Week 13

Single c. pada tes ini penguji tau bahan yang diujikan, sementara responden

tidak tau

open food c. Keduanya antara respoden dan penguji sama-sama tahu bahan

yang diujikan

Pach test yaitu pengujian alergi pada bahan kimia atau alergi kontak bahan

kimia.

Uji IgE spesifik. Uji ini dilakukan kepada pasien yang tidak bisa berhenti pada

pengobatan anti histamin

Tes provokasi obat

Tes Imuno CAP yaitu deteksi IgE bayi usia 2 tahun

Uji RAST yaitu uji Immunogloblulin E dengan serum immuno asai

IPDFT yaitu menyuntikkan 0,05 ml larutan alergen secara intradermal hingga

menimbulkan indurasi

(wong dkk 2009)(judarwanto,2005)

5. Apakah alergi bisa disembuhkan

Alergi agak susah disembuhkan karena alergi bisa kambuh saat orang tersebut

mengkonsumsi makanan yang mengandung alergen

Alergi hanya bisa diminimalisir jalannya. Misalnya menggunakan obat. Obat-obat ini

misalnya : anti histamin, regular alergi short, epineprin auto injector. (webmd.com,

2014)

Alergi bisa juga sembuh, contohnya saat bayi imun belum sempurna karena usus

immature. kemudian saat tumbuh terjadi maturasi imun. Hal ini akan makin

membaik dengan pemberian ASI Ekslusif sehingga tubuh membuat Immunoglobulin

A yang akan meningkat seiring tambah usia.

Contoh alergi yang bisa hilang yaitu alergi pada susu, telur, ikan, kerang, kacang.

Namun alergi tersebut juga masih banyak pada orang dewasa karena alergi

tergantung imun masing-masing individu.

Sedangkan alergi sayur contohnya tomat dan alergi buah misalnya kiwi, melon, dan

nanas susah hilang.

(wood,2007) (judarwanto, 2005)

13

Page 14: Laporan Week 13

6. Penyebab alergi pasien? Hubungan Bronkopneumonia dan alergi

Penyebab alergi pasien

Alergi pada pasien disebabkan oleh telur.

Pada kasus bayi biasanya

Susu formula sebagai allergen juga sebagai cascadae inflamasi alergi yang

mempengaruh produksi IgE sehingga saat sering makan telur dapat terjadi alergi

susu penyebab diare

kuning telur adalah lemak sehingga bukan alergen

putih telur adalah protein yaitu sebagai penyebab alergi

Hubungan Bronkopneumonia dan alergi

tidak ada hubungan antara bronkopneumonia dengan alergi secara langsung.

Hubungannya pada etiology yaitu karena immaturitas usus sehingga sistem imun

menurun. Sementara itu dalam susu formula banyak tercemar bakteri karena proses

pembuatannya

7. Mekanisme gejala fisik klinis (sesak,diare, suhu 38, nadi 100x/menit, RR 20x/menit,

muntah) dengan kondisi penyakit pasien

Sesak mekanismenya yaitu pada bronkopneumonia terjadi kelainan parenkim

paru sehingga komponen volume ventilasi paru terganggu dan kompensasinya

dengan meningkatkan volume tidal dan frekuensi napas dengan usaha bernapas

ekstra akibatnya pasien terlihat dypsnea/ sesak napas

Demam yaitu diawali adanya respon homeostasis tubuh terhadap infeksi

bakteri/virus yang difagosit makrofag darah, kemudian leukosit melepaskan IL-1

yang mempengaruhi lepasnya prostaglandin sehingga hipotalamus meningkatkan

set point dan terjadilah demam

Muntah dan diare disebabkan alergen susah dicerna oleh lambung sehingga

banyak pepsin yang dikeluarkan untuk mencerna allergen tersebut. Hal ini

menyebabkan pencernaan tidak normal. Saat sampai duodenum terjadi aktivasi

sel mast di saluran pencernaan kemudian cairan tubuh keluar dan menembus

sel2 epitel terjadilah kontraksi otot polos lalu muntah (rifai,2011)

14

Page 15: Laporan Week 13

Diare disebabkan kuman masuk pembuluh dara kemudian masuk saluran

pencernaan sehingga flora usus abnormal mengakibatkan peristaltik abnormal

dan malabsorbsi, kemudian terjadi diare

8. Dampak pemberian susu formula dan ASI berselang seling pada bayi 0-6 bulan

Pencemaran bakteri

Infeksi

Kurang vitamin

Kekurangan zat besi

Lemak yang tidak cocok

Protein tidak cocok

Tidak bisa dicerna

Alergi

Memajankan bayi pada alergen jumlah besar

Kecerdasan kognitif turun

Resiko karies gigi

Resiko obese

Infeksi saluran napas

(Mawardah,2012)

9. Diet yang tepat untuk anak usia 7 bulan – 1tahun

Pada saat bayi berusia 0-5bula, saluran pencernaan bayi belum sempurna. Sehingga

harus diberikan ASI eksklusif untuk menyempurnakan organ-organ bayi. Selain itu

ASI Ekslusif diperlukan agar mencegah penyakit pada bayi karena ASI mengandung

zat protektif.

Pengenalan MP ASI bertahap dengan tekstur lembut agar saat makanan dicerna bisa

mudah diabsorbsi. Karena pencernaan bayi belum sempurna sehingga perlu adaptasi

dengan pemberian secara bertahap atau makanan transisi.

Pada usia 6 bulan, ASI tidak memenuhi energi menyeluruh. ASI hanya memenuhi ½

kebutuhan Energi.

Pada usia 6-12 bulan, MP-ASI berfungsi untuk melatih pencernaan bayi

15

Page 16: Laporan Week 13

Usia 6-8 bulan, Energi 200kkal/hari. ASI memenuhi ½ kebutuhan energy. Bentuk

MP-ASI yaitu bubur halus, makanan cincang, dan fingerfood

MP ASI 7 bulan, serealia dan beras setelah menerima dengan baik lalu Sayur

kukus/rebus, baru buah yang dihaluskan

Jumlah MP-ASI sesuai usia

Usia 6 bulan, MP-ASI 6 sendok

Usia 7 bulan, MP-ASI 7 sendok

Usia 8 bulan, MP-ASI 8 sendok

Usia 9 bulan, MP-ASI 9 sendok

Cara memperkenalkan MP ASI yaitu denga memberikan 2-7hari makan sehingga anak

bisa mengenali rasa dari makan tersebut dan mengetahui apakah anak alergi atau

tidak terhadap makan tersebut

Frekuensi makanan keluarga, 2-3 makan,

Pemberian MP –ASI tergantung nafsu makan dan motorik bayi

Snack 1-2x jika perlu

Usia 9-11 bulan, Energi 300kkal ASI. ASI memenuhi ½ -1/3 kebutuhan Energi.

Bentuk makanan cincang dengan jumlah rata-rata sajian ½ 250 ml cup

Penambahan : diberi makanan yang bisa dimakan itu sendiri. Finger food

Pemberian : ASI + MP ASI 3x makanan lembik, 2x makan selingan + ASI

Sekitar 9-10 bulan> mulai lauk hewani dg pengolahan cincang/potong tipis 2-

4 sendok makan

Usia 12 bulan, energy > 550 kkal. MP-ASI dengan tekstur makanan keluarga namun

bumbu tidak merangsang GI dengan frekuensi 3-5x sehari

Snack bila perlu sajian ¾ cup250 ml (alive, 2009)

Buah/ sayur dikukus/rebus karena gerakan esofagus lebih lambat sehingga butuh

makanan yang lunak.

Sfringter lambung berada diatas difragma sehingga sulit dicerna bayi.

Lemak trans tidak bisa dicerna bayi.

10. Bagaimana diet khusus untuk orang alergi?

Diet eliminasi yaitu dengan meniadakan makanan yang menimbulkan gejala.

Macam-macam diet alergi:

16

Page 17: Laporan Week 13

a. Eliminasi diet yaitu dengan hindari : Buah susu telur ikan dan kacang2an.

b. Minimal diet 1 yaitu makanan alergenitas rendah. Makanan yang diperbolehkan

yaitu air, beras, daging sapi, kelapa,bayam wortel bawang gula garam dan susu

formula soya, selain bahan makanan ini tidak boleh

c. Minimal diet 2 yaitu alergen rendah. Bahan makanan yang diperbolehkan yaitu air,

kentang, daging sapi, kacang merah, kubis, buncis, bawang. selain bahan makanan

ini tidak boleh

d. Bebas telur dan ikan yaitu menghindari telur dan ikan, selain itu boleh dimakan

e. His own diet yaitu menghindari makanan yang membuat dia alergi

(Samsons, 2004)

11. Metode2 pengolahan yang dapat mempengaruhi kandungan alergen pada bahan

makanan

Kacang yang biasa diolah dg dipanggang lebih alergenic dibanding yang direbus

Alergenitas Buah, telur, susu, ikan bisa berkurang dengan pemasakan.

Suhu pemasakan >94oC menyebabkan globulin terpecah (Neils et all)

12. Preskripsi diet ? Zat gizi spesifik untuk pasien?

Kebutuhan

Energi

Energi : BEE x FS

BEE anak 1-10 bulan yaitu 490

Faktor Stress (Demam) yaitu 12% Energi

Energi = 490 x 12%

Energi = 548,8 kkal

Energi 40-50% dari ASI

Protein

Protein= RDA x FS

Protein = 1,5x 9 + 12%

Protein = 15,12 g = memenuhi 11% dari kebutuhan Energi

Karbohidrat

17

Page 18: Laporan Week 13

Total karbohidrat yaitu 60% dari kebutuhan Energi

Karbohidrat 10% Energi karena sesak

Lemak

L emak untuk anak alergi yaitu lemak esensial (linoleat 2,7% linolenat 1%)

Lemak = 30% = 18,3 g

Lemak nabati yang diutamakan canola, minyak jagung, dll

Cairan

Cairan 20-40ml/kgBB/hari setiap 1oc penambahan 20ml/kg BB

Mikronutrient

Vit D = 5mcg untuk pembentukan tulang

Fluoride = 0,1 mg pembentukan email gigi

Na = 200mg terpenuhi dalam ASI

Vit C = 40mg/hari membantu produksi kolagen

Tujuan Diet:

a. Mempertahankan / menaikkan BB normal

b. Memenuhi zat gizi pasien tanpa memperberat kerja paru

c. Membantu proses Penyembuhan alergi

d. Meningkatkan daya tahan tubuh

e. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak

f. Penambahan cairan sesuai kondisi pasien

Prinsip

His own diet (Diet bebas telur)

Syarat

Menghindari telur dan olahan telur (albumin ovoglobulin ovotranferin

ovoviterin)

Kecil sering

Tekstur lembut, Mudah cerna

ASI tetap diberikan

makanan tidak berbumbu tajam.

Energi = 548,8 kkal

Energi 40-50% dari ASI

Protein = 15,12 g = memenuhi 11% dari kebutuhan Energi

18

Page 19: Laporan Week 13

Karbohidrat

Total karbohidrat yaitu 60% dari kebutuhan Energi

Karbohidrat 10% Energi karena sesak

Lemak

L emak untuk anak alergi yaitu lemak esensial (linoleat 2,7% linolenat 1%)

Lemak = 30% = 18,3 g

Cairan 20-40ml/kgBB/hari setiap 1oc penambahan 20ml/kg BB

Mikronutrient

Vit D = 5mcg untuk pembentukan tulang

Fluoride = 0,1 mg pembentukan email gigi

Na = 200mg terpenuhi dalam ASI

Vit C = 40mg/hari membantu produksi kolagen

Makanan yang diperbolehkan :

biskuit kunyah, serealia yang difortifikasi besi

sayur: wortel,kacang ,kacang polong

Buah pir, pisang, peach

Hewani daging giling

Nabati : kacang tumbuk

Makanan yang dihindari: makanan dengan bumbu tajam

Makanan yang dilarang : telur

I. HIPOTESIS DK 2

19

ASI NON EKSKLUSIF

Immunitas Rendah

BronkopneumoniaAlergi

Sign Symptoms(Sesak, Demam, Mual,

Muntah)

Jenis AlergiAlergi Makanan

Alergi AsmaAlergi Obat

Alergi AtopikAlergi Lateks

Page 20: Laporan Week 13

20

Intervensi

Diet Alergi(His Own Diet)

Preskripsi Diet

Syarat DietEnergi = 548,8 kkal

50% ASI10% Karbohidrat

10% Protein30% Lemak

Vitamin D = 5mcgVitamin C = 40 mgFluoride = 0,1 mgNatrium 200 mg

Diperbolehkan: serealia, wortel, kacang, pir, pisang,

daging gilingDihindari berbumbu tajam

Dilarang: telur

Prinsip DietHis own diet

Diet tanpa telur

Tujuan Diet Jaga BB normal Gizi terpenuhi tanpa

memperberat kerja paru Bantu penyembuhan alergi Peningkatan daya tahan

tubuh Dukung pertumbuhan

perkembangan optimal Penambahan cairan sesuai

kebutuhan

Jenis AlergenSeafood, telur, susu

Serbuk sariObat antibioticTungau, debu

Balon, sarung tangan

Usia (7 bulan)

Frekuensi

Tekstur (lembik)

Page 21: Laporan Week 13

BAB II

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari kasus diskusi kelompok ini adalah Pemberian ASI non Eksklusif dapat

menurunkan Imunitas anak sehingga rentan terpapar alergi dan penyakit infeksi lainnya.

Beberapa jenis alergi ini antara lain

Alergi makanan

Alergi asma

Anafilaksis sitemik

Alergi atopic

Alergi lateks

Pemberian makanan pada bayi seharusnya ASI Eksklusif selama 6 bulan guna

menyempurnakan organ-organ pada bayi. Selanjutnya pada usia 6-12 bulan mulai diberikan

MP ASI yang berupa makanan transisi secara bertahap sesuai kebutuhan dan perkembangan

motoric bayi.

3.2 Rekomendasi

Diharapkan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa sesuai dengan keahliannya.

DAFTAR PUSTAKA

21

Page 22: Laporan Week 13

Judarwanto,widodo.2005. Alergi Makanan, Diet dan Autisme. Jakarta

Rifai, Muhaimin. 2011. Alergi hipersensitif Diktat 1

Katsilambros, et all. 2010. Asuhan Gizi Klinik. EGC: Jakarta

Christanto, Anton. 2011. Uji Diagnostik dan Alergi Makanan. Jojakarta.

Sekretariat Departement Ilmu Gizi FKUI.2012. Siaran Pers: Awas Kejadian Alergi Meningkat

2x lipat, lindungi si kecil.Jakarta

Ikatan Dokter Anak Indonesia. . Pedoman Pelayanan Medis .Jakarta

Bradley et all, 2011. The Management Community Pneumonia in Infant and Children Older

Than 3 Month of Age : Clinical Practice Guidelines. Clin Infect Dis S3

Prince, Lorraine, 1994. Penyakit pernapasan Retriktif. Patofiologi konsep klinis proses proses

penyakit.Jakarta :EGC

Unimus, 2008 . Asuhan Keperawatan Bronkonpneumonia

Ngastiyah, 2005. Bronkopneumonia

Cooms.2003. Allergic Classification of Hypersensitifity

Kamus Besar Bahasa Indonesia .2007.

Kamus Gizi. 2010.

Kamus Dorland

TIM PENYUSUN

22

Page 23: Laporan Week 13

A. KETUA

Fauziatul Firdaus 125070307111009

B. SEKRETARIS

Sekretaris 1 : Nike Nurjannah 125070300111015

Sekretaris 2 : Ilmi Dewi Astuti 125070300111013

C. ANGGOTA

Bintang Kurniawan Amijaya 125070300111018

Rahmat Rezky R 125070307111003

Cecilia Ayu D 125070300111019

Rizka Nur Farida 125070300111016

Wardatul Ashfia 125070300111022

Marselia Nur Latifah 125070307111004

Raudhatul Jannah 125070307111006

Alta Dwi Diniengga B 125070307111007

Efi Setiowati 125070307111008

Anastasia Billin 125070300111020

D. FASILITATOR

Bu. Anggun

E. PROSES DISKUSI

1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiwa dengan baik dan tepat pada waktunya apabila

topik yang dibicarakan melenceng dari pembahasan yang sebelumnya

- Mampu mendorong mahasiswa berpikir kritis dan analitis

- Mampu mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif

- Mampu menyeimbangkan partisipasi mahasiswa

2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

Mampu mengembangkan dan mengimplementasukan rencana pemberian nutrisi

pada pasien, khususnya makanan transisi.

23