nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas...

23
MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN Dosen Pembimbing : Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME. Disusun Oleh : Nurul Hidayat (150231100001) Siti Jamilah Maghfiroh (150231100008) Mummad Hendri Irawan (150231100009) Dwi Ratna Sari (1502311000) Muhammad Bkhrul Ulum (150231100035) PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA I

Transcript of nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas...

Page 1: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

MAKALAH

PERTUMBUHAN EKONOMI, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

Dosen Pembimbing : Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.

Disusun Oleh :

Nurul Hidayat (150231100001)

Siti Jamilah Maghfiroh (150231100008)

Mummad Hendri Irawan (150231100009)

Dwi Ratna Sari (1502311000)

Muhammad Bkhrul Ulum (150231100035)

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2017

I

Page 2: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi Pendapatan Dan Kemiskinan” dengan lancar.

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan. Sehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi, dan pengetahuan selama penulis membuat dan menyelesaikan makalah ini. Dengan begitu, ilmu yang telah penulis peroleh tidak akan sia- sia .

Penulis selaku penyusun makalah ini juga berterimakasih kepada ibu Iin selaku dosen mata kuliah Ekonomi pembangunan yang telah memberikan penjelasan dan dorongan terhadap kami dalam meningktkan dan menambah waktu belajar kami. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami beberapa hambatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang membangun untuk perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh semua pihak.

Bangkalan, 20 Maret 2017

Penyusun

II

Page 3: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................................I

Kata Pengantar .................................................................................................................................II Daftar Isi ...........................................................................................................................................III

BAB I Pendahuluan ........................................................................................................................11.1. Latar Belakang .........................................................................................................11.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................21.3. Tujuan ......................................................................................................................2

BAB II Pembahasan ........................................................................................................................32.1. Definisi dan indikator pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi

pendapatan, dan kemiskinan ................................................................................32.2. Hubungan dan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, pemerataan

distribusi pendapatan, dan kemiskinan................................................................62.3. kondisi pertumbuhan ekonomi, permerataan ditribusi pendapatan, dan

kemiskinan di Indonesia........................................................................................7

BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................13

Daftar Pustaka

III

Page 4: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latara Belakang

Selama dua dasa warsa setelah perang dunia ketiga, titik perhatian utama ekonomi dunia difokuskan pada upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan nasional riil. Sebab, para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi dalam pendapatan nasional riil bisa digunakan sebagai kinerja (performance) perekonomian suatu negara. Adam Smith membedakan dua aspek pertumbuhan ekonomi yaitu, pertumbuhan oautput total dan pertumbuhan penduduk. Untuk itu, penting bagi kita dalam memahami sifat dan sebab-sebab terjadinya pertumbuhan ekonomi, bagian ini akan membahas tenang konsep dasar teori pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan kerangka kemungkinan produksi sederhana (simple production possibility) untuk melihat tingkat, komposisi, dan pertumbuhan output nasional, serta pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju dengan masalahnya.

Selain membahas pertumbuhan dan masalah eknomi, bagian ini juga membahas tertang ketidak merataan distribusi pendapatan yang akan menimbulkan kemiskinan. Penghapusan kemiskinan dan berkembangnya ketidak merataan pembagian pendapatan merupakan inti permasalahan pembangunan, misalnya ketidak merataan kekuasaan, prestise, status, kepuasan kerja, kondisi kerja, tingkat partisipasi, kebebasan untuk memilih dan lain-lain. Dengan memahami akan masalah ketidak merataan dan kemiskinan memberikan dasar yang baik dalam menganalisis masalah pembangunan yang lebih khusus, seperti pertumbuhan populasi, pengangguran, pembangunan pedesaan, pendidikan, dan perdagangan internasional. Pada bagian masalah distribusi pendapatan, lebih memfokuskan terhadap pembahasan masalah distribusi pendapatan dengan sedikit menyinggung sedikit masalah kemiskinan.

Kemiskinan ialah pendapatan seseorang yang diterima dibawah pendapata rata-rata, serta dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya, seperti sandang, pangan, papan, kurang dari kata cukup. Maslah kemiskinan tidaknya seperti itu, namun masalah kemiskinan sangatlah kompleks dengan pemecahan yang tidak mudah, oleh karena itu, telah dihasilkan beberapa kesimpulan penting bagi pembuat dan pengambil kebijaksanaan dan keputusan dalam upaya mengurangi kemiskinan. Beberapa aspek kemiskinan menurut Andre Bayo (1981), yaitu : kemiskinan multi dimensiona, dengan pengertian kebutuhan manusia manusia yang bermacam-macam, maka kemiskinan memiliki banyak aspek, saling berkaitannya aspek-aspek kemiskinan, dan orang atau pendudu yang miskin baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan yang dipengaruhi oleh ketidak merataan pendapatan, menarik untuk di bahas lebih lanjut akan keterkaitan ketiganya khususnya yang terjadi di Indonesia.

1

Page 5: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

1.2. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu :

1. Apa pengertian dan indikator pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, dan kemiskinan ?

2. Mengapa antara pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, dan kemiskinan ada keterkaitan atau hubungan diantaranya ?

3. Bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi, permerataan pendapatan, dan kemiskinan di Indonesia ?

1.3. Tujuan Pembahasan 2. Mengetahui pengertian dan indikator pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi

pendapatan, dan kemiskinan.3. Mengetahui keterkaitan atau hubungan pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi

pendapatan, dan kemiskinan di Indonesia.4. Mengetahui kondisi petumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan dan

kemiskinandi Indonesia.

2

Page 6: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Indikator Pertumbuhan Ekonomi, Pemerataan Pendapatan, Dan Kemiskinan

a. Definisi pertumbuhan ekonomi

Pembangunan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan membuka kesempatan kerja yang luas. Indikator utama dalam mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara iadalah laju pertumbuhan ekonomi. Perekonomian dikatakan tumbuh jika produksinya meningkat dari tahun sebelumnya dengan pendapatan yang bertambah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di negara berkembang, seperti Indonesia pertumbuhan ekonomi yang tinggi sasaran utama dalam pembangunan, dengan diiringi pemerataan distribusi pendapatan yang hasil pertumbuhannya dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi (economic growth) menjelaskan ataumengukur presentase perkembangan suatu perekonomian atau perkembangan ekonomi secara fisik yang terjadi di suatu negara, seperti jumlah produksi barang industri, pertambahan infratruktur, sarana pendidikan, dan pertambahan produksi kegiatan ekonomi yang ada (Hadi Sasana, 2006).

Dalam teori pertumbuhan ekonomi Kusnets yang dijelaskan oleh Lincolin Arsyad (1997), mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai peningkatan kemampuan suatu negara untuk menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya, dengan komponen pokoknya seperti kenaikan output, kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan.

Menurut teori klasik, akumulasi modal dan tenaga kerja memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Smith menyebutkan ada tiga unsur pokok produksi suatu negara, diantaranya sumbar daya yang tersedia (tanah), sumberdaya insani (jumlah penduduk), dan stok barang modal yang ada.

Di bawah ini beberapa faktor yang mmpengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam setiap masyarakat, diantaranya :

1. Akumulasi Modal, termasuk semua investasi baru termasuk semua faktor produksi.Akumulasi modal terjadi jika ada proporsi dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian diinvestasikan untuk memperbesar otuput pada masa yang akan datang.

2. Pertumbuhan Populasi.Hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan angkatan kerja (labor force) secara tradisional telah di anggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi.

3. Kemajuan Teknologi.Kemajua teknologi merupakan faktor yang paling pentig bagi pertumbuhan ekonomi menurut para ekonom. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan tenologi

3

Page 7: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

disebabkan oleh cara baru dan cara yang diperbaiki dalam melakukan pekerjaan tradisioal.

Dari ketiga faktor di atas, pertumbuhan ekonomi akan tercpai ketika ketiganya berjalan sesuai dengan keadaan ekonomi yang terjadi dan tidak ada hambatan yang akan mempengaruhi terhadap pembangunan ekonomi.

Dari awal tahun 1970-an, terjadi perubahan presepsi pemerintah dan swasta secara luar biasa mengenai tujuan utama kegiatan ekonomi. Di negara kaya dan miskn, berbondong-bondong untuk mengejar pertumbuhan sebagai tujuan pokok ekonomi masyarakat. Di negara maju, tujuan utama tampaknya usaha untuk menggeser orientasi pada pertumbuhan ekonomi menuju ke usaha yang memperhatikan kualitas hidup (quality of life). Di negara miskin perhatian utamanya adalah masalah pertumbuhan dan distribusi pendapatan.

b. konsep dan definisi distribusi pendapatan

Distribusi pendapatan mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya. Beberapa cara yang dijadikan sebagai indikator untuk mengukur kemerataan distribusi pendapatan, diantaranya :

Kurva Lorenz

Merupakan suatu kurva yang digunakan untuk menganalisis distribusi pendapatan perorangan, yang menemukan kuva tersebut ilah Conrad Lorens, seorang ahli statistik Amerika Serikat. Pada tahun 1905 ia menggambarkan hubungan antara kelompok penduduk dan pangsa pendapatan mereka, kurva ini menggambarkan hubungan antara presentase jumlah penduduk dengan presentase pendapatan yang di terima. Di bawah ini gambar kurva Lorenz (Lincolin Arsyad, 1997).

Sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima pleh masing-masing presentase penduduk, garis diagonal merupakan garis kemerataan sempurna dalam distribusi ukuran pendapatan presentase yang sama dari total pendapatan. Kurva Lorenz memeperlihatkan hubungan kuantitatif antara presentase penerimaan pendapatan dan

4

Page 8: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

presentase total pendapatan yang di peroleh selama setahun. Semakin jauh kurva Lorenz dari garis diaonal (kemerataan sempurna), semakin tinggi derajat ketidakmerataan yang ditunjukkan. Keadaan yang ekstrim dari ketidakmerataan sempurna, dimana seluruh pendapatan hanya diterima oleh satu orang yang akan ditunjukkan oleh berhimpitnya kurva Lorenz dengan sumbu horizontal bagian bawah dan sumbu vertikal sebelah kanan. Oleh karena itu tidak ada suatu negara yang mengalami kemerataan sempurna atau ketidak merataan sempurna dlam distribusi pendapatan, semakin tinggi derajat ketidakmerataan kurva Lorenz akan semakin melengkung (cembung) dan mendekati sumbu horizontal sebelah bawah.

Ketimpangan Pendapatan yang Menyebabkan Kemiskinan

Pemerataan dan keadilan memerlukan syarat lain yang sulit dipenuhi tapi harus dilaksanakan yaitu partisipasi dari semua kelompok ekonomi khususnya ekonomi lemah, sebab pemerataan dan keadilan sulit menjangkau kelompok ekonomi lemah karena mempunyai sarana minimal terutama modal dan teknologi untuk partisipasi dalam berbagai ekonomi yang kompetitif. Menurut Williamson (1995), pada umumnya ketidakmerataan distribusi pendapatan cenderung membesar pada saat terjadinya proses pembangunan yang di sebabkan oleh faktor-faktor yaitu :

1. Migrasi penduduk usia produktif ke negara maju.2. Investasi lebih menguntungkan di daerah maju.3. Tidak ada keterkaitan antara regional markets yang menyebbkan adanya rintangan

dlam bekerjanya spread effect, inovasi dan multiplier pendapatan.4. Kebijakan pembangunan cenderung mengakibatkan terkonsentrasinya modal di

daerah maju.Penghapusan kemiskinan dan berkembangnya ketidakmerataan pembagian

pendapatan merupakan inti permasalahan pembangunan. Walaupun titik perhatian utamanya ketidakmerataan distribusi pendapatan, namun masalah ketidakmerataan sulit dipisahkan. Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris menyebutkan 8 sebab yatitu : pertambahan penduduk yang tinggi, ketidakmerataan pembangunan atar daerah, investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal, rendahnya mobilitas sosial, memburuknya nilai tukar, hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, infalsi, dan pelaksanaan kebijakan industri.

C. Kemiskinan

Pengertian kemiskinan ada dua, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskian absolut diartikan sebagai sesuatu keadaan dimana tingkat pendapatan absolut dari satu orang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Pengertian kemiskinan relatif adalah tingkat kemiskinan relatif suatu daerah dapat dihitung dengan melihat proporsi pendapatan nasional yang diterima oleh sekelompok penduduk dengan kelas pendapatan tertentu dibandingkan dengan proporsi pendapatan nasional yang diterima oleh kelompok penduduk dengan kels pendapatan lainnya.

5

Page 9: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

Dengan semakin berjalannya waktu, angka kemiskinan setiap tahunnya membengkak. Menurut laporan dari the independence commision on internaional development issue (1980), kini terdapat 800 juta jiwa yang hidup melarat di dunia ketiga termasuk Indonesia. Kebanyakan negara tidak mampu mendapatkan gizi yang cukup, di negara berpendapatan rendah hasil penelitian menunjukkan bahwa kira-kira 40 persen dari anak-anak pra-sekolah memperlihatkan gejala penyakit kurang gizi. Dengan demikian ratusan juta jiwa yang akan mati atau kurang gizi karena kekurangan makanan.

Pada tahun terakhir ini, perhatian para ilmuan sosial dan lembaga penelitian serta perguruan tinggi terhadap masalah kemiskinan makin meningkat. Oleh karena itu, telah dihasilkan beberapa kesimpulan penting yang berguna bagi para pembuat keputusan dan pengambil kebijakan untuk mengurangi kemiskinan. Masalah kemiskinan yang kompleks membutuhkan pemecahan yang tidak mudah. Menurut Andre Ala (1981) ada beberapa aspek kemiskinan, diantaranya : kemiskinan yang multi dimensional (kebutuhan manusia yang bermacam-macam menyebabkan kemiskinan memiliki banyak aspek), aspek kemiskinan yang saling berkitan baik secara langsung dan tidak langsung, dan kemiskinan adalah SDMnya.

Emil Salim mengemukakan 5 karakteristik kemiskinan, yaitu :1. Mereka yang hidup di bawah kemiskinan pada umunya tidak memiliki faktor

produksi sendiri.2. Pada umumnya tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh asset produksi

dengan kekuatan sendiri.3. Tingkat pendidikan yang pada umumnya rendah.4. Banyak diantara mereka tidak mempunyai tanah.5. Banyak yang hidup di perkotaan masih berusia muda tapi tidak mempunyai

keterampilan dan pendidikan.

2.2. Hubungan dan Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Pemerataan Distribusi Pendapatan, dan Kemiskinan

Keterkaitan pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, dan kemiskinan dalam pembangunan ekonomi disebabkan oleh suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan dalam sistem kelembagaan.

Dalam pembangunan ekonomi suatu negara dikatakan berhasil jika pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan berkurangnya ketimpangan pendapatan. Dengan berkurangnya ketimpangan pendapatan, kemiskinan penduduk di suatu negara akan berkurang. Ketimpangan pembagian pendapatan di negara berkembang telah menjadi perhatian utama dalam menetapkan kebijakan pembangunan, karena kebijakan yang hanya memfokuskan terhadap pertumbuhan ekonomi mengakibatkan meningkatnya ketimpangan pendapatan yang akan memperbanyak jumlah penduduk miskin.

Pemerataan distribusi pendapatan nilainya berkisar antara 0 sampai 1, jika nilai indeks gini satu maka kesenjangan pendapatan semakin besar, sedangkan jika mendekati nol kesenjangan pendapatan semakin kecil atau distribusi pendapatan semakin merata. Dalam

6

Page 10: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

menghitung ketidakmerataan pendapatan, yaitu melalui mengeluarkan konsumsi rumah tangga yang terdiri dari pegeluaran konsumsi makan, minum, dan tembakau selama seminggu dan pengeluaran bukan makanan selama sebulan. Dan ukuran rumah tangga yag menjelaskan ketergantungan dan beban rumah tangga. Selain itu, pertumbuhan ekonomi : Y= PDRB2-PDRB2-1/PDRB2-1 X 100%, dan pendapatan par kapita.

Jika dilihat dari pendekatan kuadran tipologi keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan pendapatan masyarakat, yaitu :

Dengan menggunakan topologi keterkaitan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesenjangan pendapatan, dihasilkan penjelasan bahwa ketika pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi pendapatan akan menyebabkan hubungan yang nigatif dari keduanya, selain itu kemiskinan akan meningkat disuatu negara.

2.3. Kondisi Petumbuhan Ekonomi, Pemerataan Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia

Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari setiap tahunnya menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Dampak positif dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan adil dan merata untuk semua masyarakat, yang tercermin dalam strategi pembngunan Indonesia yaitu,pro-growth, pro-job,dan pro-poor atau triple trackstrategy. Dari hatun 2009-2013, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan dengan rata-rata 5,86 persen. Tapi di tahun 2009 perekonomian Nasional mengalami pelambatan yang cukup signifikan yaitu 4,6% dari yang sebelumnya pada tahun 2008 sebesar 6%. Perlambatan ini disebabkan oleh krisis global yang berdampak pada kontraksi ekspor impor karena menurunnya pertumbuhan dan volume perdagangan dunia, sehingga Indonesia melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi

7

Page 11: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

pada tahun 2011 menjadi 6,5%, tapi pada tahun 2012 mengalami perlambatan sebesar 6,2 % dan terus melambat hingga 5,8% pada tahun 2013, seperti gambar di bawah ini.

Pertumbuhan ekonomi dari tahun 2009-2013 masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi sebesar 56,06% dalam setiap tahunnya terhadap PDB dengan rata-rat 5%, pembentukan modal tetap bruto memberikan kontribusi yang besar terhadap PDB yaitu 31,8%. Dibawah ini kontribusi rata-rata terhadap PDB tahun 2010-2013.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi tidak di ikuti dengan penurunan kesenjangan ekonomi, dala kurun waktu 2005-2007 rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85%, namun di tahun 2012-2013 dean pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi yaitu 6,1% kesenjangannya ekonominya juga meningkatdengan nilai rasio gini sebesar 0,41, seperti gambar dibawah ini.

8

Page 12: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

Gambar 4 menunjukkan adanya ketimpangan pembagia hasil pembangunan, meningkatnya ketimpangan distribusi pendapatan ditengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi menunjukkan laju kecepatan pertumbuhan kelas menengah ke atas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laju peningkatan pendapatan kelas menengah ke bawah.

Berdasarkan Standar Word Bank, ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia relatif rendah jika di bandingkan dengan negara berkembang lainnya. Dibawah, kurva Lorenz menggambarkan distribusi pendapatan antar negara berkembang, diantaranya Indonesia, tahiland, India, dan Mixico, ketimpangan di Indonesia lebih rendah dari pada ketimpangan Thailand dan Mixico.

9

Page 13: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

Selain ketimpangan distribusi pendapatan, dalam pembangunan perekonomian nasional memperlihatkan ketimpangan antar provinsi yang tinggi. Pada kurun waktu 2009-2012 sebesar 0,78, sedangkan pada tahun 2005-2007 berada pada nilai 0,63, yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Terjadinya kesenjangan ekonomi yang tinggi di Indonesia, ditunjukkan dengan meningkatnya kemiskinan Indonesia, pada tahun 2013 target tingkat kemiskinan dikisaran 9,5%-10,5% tidak sesuai denan realisasinya yaitu 11,37%, target tingkat kemiskian juga tidak tercapai pada tahun 2012. Seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini.

10

Page 14: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

Walaupun menurunnya tingkat kemiskinan bertahap dari tahun 2006-2013, tapi pada tahun 2010 penurunan kemiskinan melambat. Dari tahun 2010-2013 penurunan kemiskinan hanya 1,96% atau menurun sekitar satu juta penduduk miskin pertahun,dibandingkan dengan periode 2006-2009 sebesar 3,6%.

Disparitas antar provinsi, tingat kemiskinannya masih tinggi di Indonesia demana terdapat 16 provinsi yang tingkat kemiskinannya diatas rata-rata nasional yaitu 11,25%. Pada kurva di bawah terlihat bahwa kemiskinan jakarta sebesar 3,92%, papua sebesar 30,05%, hal ini sejalan dengan nilai indeks pembangunan manusia (IPM) yang terus mengalami peningkatan, tapi disparitas yang cukup tinggi antar provinsi masih terjadi. Disparitas antar provinsi terlihat antar provinsi Jakarta dan Papua, nilai IPM tertinggi Jakarta sebesar 78,3 sementara Papua di posisi terendah dengan angka 65,86%. Kurva di bawah menerangkan tingkat kemiskinan antar provinsi.

11

Page 15: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

Dibawah ini jumlah dan presentasi penduduk miskin di Indonesia

Dalam menanggulangi kemiskinan Indonesia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Pemerintah, seperti pertumbuhan penduduk yang masih besar, kapasitas dan peluang untuk berusaha bagi masyarakat miskin masih rendah (modal, lahan, keahlian),urbanisasi yang pesat penimbulkan kemiskinan perkotaan, peningkatan penyerapan tenaga kerja sektor formalmenghadapi tantangan isu ketenaga kerjaan, masih banyak daerah terisolir sehingga pelayanan dasar rendah, dan belumtersedianya jaminan perlindungan sosial yang komprehensif (Kemenko Perekonomian,2012).

12

Page 16: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia menunjukkan bahwa angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi antara tahun 2010-2013 yaitu di atas 6%, sejalan dengan melebarnya kesenjangan pendapatan, bahkan kondisinya tidak lebih baik dari pada periode sebelumnya. Hal ini menyebabkan melebarnya kesenjangan ekonomi, angka kemiskinan yang menurun tapi melambat serta angka kesempatan kerja yang menurun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada tahun 2013, Indonesia mengalami tekanan ekonomi yang cukup tinggi, seperti Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat yang dibarengi dengan melemahnya nilai tukar rupiah, dan inflasi berada di atas sasaran inflasi yang di tetapkan oleh Bank Indonesia ketika awal tahun 2013 sebesar 4,5%,(Bank Indonesia).

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia paling dominan ditopang dari sektor yang kurang menyerap tenaga kerja dan menghasilkan aktivitas produktif. Sehingga diperlukan lapangan kerja yang bisa menyerap jumlah tenaga kerja yang banyak dengan peningkatan kualitas pendidikan dan didukung dengan peningkatan kapasitas para pencari kerja yang bekerja supaya lebih produktif. Sehingga dengan kualitas tenaga kerja yang lebih baik, diharapkan angka kemiskinan semakin berkurang dan menciptakan tenaga kerja. Selain itu kondisi ini menjadi tantangan Pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan program pro rakyat dan perlindungan sosial agar masyarakat kelas menenga kebawah dapat lebih mandiri dan keluar dari kemiskinan.

13

Page 17: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewMakalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Titov Chuk’s Mayvani SE.,ME.selaku dosen dalam mata kuliah

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Linkolin.1998. ekonomi pembangunan. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan.

BAPENNAS, diolah

Biro Analisis Anggaran dan Pelaksanaan APBN

BPS, diolah

Statistik Imdonesia 70 Tahun Merdeka (SECURED)

Word Bank, diolah

Yuliyana, Maryam.”Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan”.Fakultas Ekonomi Universitas Diponogero Semarang(diakses-07-maret-2017)

14