alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

27
TAHRIJ AL-HADIS (Dalam Kitab Sunan Abi Dawud) MAKALAH Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Ujian Ahir Semester Mata Kuliah Ulumul Hadis Semester III Tahun Akademik 2014-2015 Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dosen Robit Fuadi, M. Thi Oleh Ali nahrowi : 13220214

Transcript of alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

Page 1: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

TAHRIJ AL-HADIS

(Dalam Kitab Sunan Abi Dawud)

MAKALAH

Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Ujian Ahir Semester

Mata Kuliah Ulumul Hadis Semester III Tahun Akademik 2014-2015

Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen

Robit Fuadi, M. Thi

Oleh

Ali nahrowi : 13220214

MALANG

2014

Page 2: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat-Nya lah Penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Tahrij

Al-Hadist dalam Kitab Sunan Abu Dawud.

Makalah ini diajukan guna memenuhi Tugas Ujian Ahir Semester

Mata Kuliah Ulumul Hadis, dengan dosen pembimbing Bapak Muhammad

Robit Fuadi, M. Th.i. Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan

bermanfaat untuk pengembanngan wawasan dan peningkatan ilmu

pengetahuan bagi kita semua.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Malang, 05 Desember 2014

Penulis

Page 3: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

A. Penelitian Sanad..................................................................................4

1. Takhrij al-Hadits berdasarkan penggalan lafadz hadits...................4

2. Letak Hadits pada kitab Hadits (al-Kutub al-Tis’ah)......................4

3. Biografi Para Perowi........................................................................6

4. Nilai kedhabitan dan keadilan perawi............................................25

5. Ranji Sanad Hadits (Silsilatu Rawat al-Hadits).............................27

5. Natijah (kesimpulan) tentang nilai Sanad Hadits..............................27

B. Penelitian Matan................................................................................28

1. Korelasi hadis dengan ayat Al-Quran ...........................................28

2. Korelasi hadis yang diteliti dengan hadis yang sahih atau lebih

sahih......................................................................................................29

3. Korelasinya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan rasio.. 30

4. natijah tentang nilai matan hadis (sahih atau dha’if).....................30

C. Pemahaman Hadits............................................................................31

BAB III KESIMPULAN..............................................................................32

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................33

ii

Page 4: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

iii

Page 5: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hadits menempati posisi yang sangat penting dalam setiap proses

pengambilan hukum (istinbath) umat Islam, karena merupakan dasar tasyri’

ke-2 setelah Al-Qur’an. Kajian hadits hampir meliputi seluruh ruang

lingkup kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu kewajiban untuk

mengikuti hadits adalah seperti kewajiban untuk mengikuti Al-Qur’an.

Mengingat begitu pentingnya kedudukan Hadits, maka kajian hadits

semakin meningkat dari waktu ke waktu dimulai dari masa sahabat. Hal ini

sebagai upaya untuk menjaga keotentikan hadits itu sendiri. Karena ternyata

pasca khilafah khulafaur rasyidin tepatnya pada masa khilafah dinasti

Umayyah (setelah terbunuhnya khalifah Usman bin Affan), umat Islam

terpecah menjadi beberapa golongan yaitu Syi’ah, Khawarij dan Jumhur.

Dimana masing-masing golongan ingin menduduki jabatan khalifah karena

menganggap kelompok mereka adalah yang paling benar dan kelompok lain

sesat. Untuk memperkuat pendapat masing-masing, maka mereka membuat

hadits-hadits palsu. Orang yang mula-mula membuat hadits palsu adalah

dari golongan syi’ah kemudian khawarij dan jumhur.

Pemalsuan hadits ini semakin meluas pada abad kedua yaitu dengan

munculnya propaganda-proaganda politik untuk menumbangkan rezim Bani

Umayyah. Sebagai imbangan muncul pula dari pihak muawiyyah ahli-ahli

hadits palsu untuk membendung arus propaganda yang dilakukan oleh

golongan oposisi.1

Berangkat dari carut marutnya pemalsuan hadits pada saat itu,

akhirnya muncullah ulama-ulama ahli hadits yang rela menghabiskan waktu

untuk mencari hadits dan mengoreksi kesahihannya. Mereka tidak segan-

segan untuk melakukan studi yang panjang walaupun hanya untuk

mendapatkan satu hadits.

1 Saeful Hadi, Ulumul Hadits Panduan Ilmu Memahami Hadits secara Komprehensif, (Yogyakarta: Sabda Media, 2008), hlm. 7

Page 6: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

Dalam proses studi hadits, sanad termasuk komponen penting yang

tidak bisa dinafikan selain dua komponen lain yaitu matan dan rowi. Hal ini

dikarenakan sanad merupakan rantai yang menghubungkan antara pesan

hadits sampai kepada Rasusullah. Dapat dibayangkan apabila salah satu

mata rantai itu ada yang bermasalah maka keabsahan hadits pun tentunya

dipertanyakan.

Dari hadits-hadits yang dikumpulkan tersebut tidak semua bisa

diterima begitu saja, karena tidak semua hadits mencapai derajat shahih. Hal

ini disebakan karena masa hadist semakin jauh dari Rasulullah sehingga

memungkinkan banyaknya orang-orang yang berani berbuat kebohongan

dan memalsukan hadits Nabi.

Untuk mengetahui apakah suatu hadits layak dijadikan hujjah atau

tidak, maka umat Islam sebaiknya melakukan penelitian terhadap hadits-

hadits sehingga tidak salah menggunakan hadits sebagai hujjah.

Berangkat dari pemaparan di atas, maka dalam makalah ini

penyusun mengambil sebuah hadits dari kitab Sunan Abi Daud untuk men-

takhrij hadits tersebut. Adapun hadis yang dimaksud adalah :

ه ق��ال : ��د الل حدثنا مسدد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبيأ نحن ا نتوض�� ه بن عم��ر ق��ال كن ��د الل ��افع عن عب ح��دثنى نه -صلى الله عليه وسلم- من ساء على عهد رسول الل والن

2.إناء واحد ندلى فيه أيدينا

B. Rumusan Masalah

1. Selain dalam kitab sunan Abi Daud, terdapat dalam kitab apa saja

hadis tersebut?

2. Bagaimana biografi para perowi hadits tersebut?

3. Bagaimana runtutan atau skema sanad hadits tersebut?

2 Sulaiman bin AL’ass, sunan Abu dawud ,. Baitul afkar . no hadis 80.

2

Page 7: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

C. Tujuan

Tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah Ulum al-Hadits. Selain itu,

juga bertujuan untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:

1. Terdapat dalam kitab apa saja hadis berikut:

ه ��د الل دد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبي ح��دثنا مس��ا ه بن عم��ر ق��ال كن قال : حدثنى نافع عن عبد الله -ص��لى ساء على عهد رسول الل نتوضأ نحن والن

3.الله عليه وسلم- من إناء واحد ندلى فيه أيدينا

2. Biografi para perowi hadits tersebut.

3. Runtutan atau skema sanad hadits tersebut.

3 Abu dawud no hadis 80.

3

Page 8: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelitian Sanad

1. Takhrij al-Hadits berdasarkan penggalan lafadz hadits

Hadis berikut merupakan hadis yang diambil dari kitab Sunan Abi

Daud, yang menjadi bahan dalam peneliian atau kritik hadis yang akan saya

bahas selanjutnya yakni hadis nomor 80 dari bab keistimewaan wudhunya

wanita sebagai berikut.

ه ق��ال : ��د الل حدثنا مسدد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبيأ نحن ا نتوض�� ه بن عم��ر ق��ال كن ��د الل ��افع عن عب ح��دثنى نه -صلى الله عليه وسلم- من ساء على عهد رسول الل والن

4.إناء واحد ندلى فيه أيدينا

Artinya: " telah berkata kepada kami musaddad telah berkata

kepada kami dari Yahya dari ubaidillah berkata : telah berkata kepada

kami nafi’ dari Abdillah bin amar beliau berkata, "Adalah kami dan kaum

wanita di masa Rasulullah SAW berwudhu dari satu bejana, dengan cara

menjulurkan tangan ke dalamnya. "

Selanjutnya saya temukan hadis terbut Dalam Mu’jam al-Mufahras li Alfadz

al-Hadits al-Nabawy Hadist di atas terdapat pada Kitab Sunan Abu Dawud,

(Thaharah, 39)5

2. Letak Hadits pada kitab Hadits (al-Kutub al-Tis’ah)

Hadis di bawah ini adalah hadis yang diambil dari kitab Sunan Abi

Daud, yakni dengan nomor hadis 80 :

4 Sulaiman bin AL’ass, sunan Abu dawud ,. Baitul afkar . no hadis 80.5 Aji bening, mu’jam al-mufahras Il-alfadil hadis na-nabawi juz 7 hlm.

4

Page 9: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

ه ق��ال : ��د الل حدثنا مسدد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبيأ نحن ا نتوض�� ه بن عم��ر ق��ال كن ��د الل ��افع عن عب ح��دثنى نه -صلى الله عليه وسلم- من ساء على عهد رسول الل والن

6.إناء واحد ندلى فيه أيدينا

Artinya: " telah berkata kepada kami musaddad telah berkata

kepada kami dari Yahya dari ubaidillah berkata : telah berkata kepada

kami nafi’ dari Abdillah bin amar beliau berkata, "Adalah kami dan kaum

wanita di masa Rasulullah SAW berwudhu dari satu bejana, dengan cara

menjulurkan tangan ke dalamnya. "

Setelah dicari dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-

Hadits al-Nabawi dengan menggunakan penggalan lafadz نتوضأ, pada juz

7 halaman 237 berhasil ditemukan bahwa hadits tersebut juga terdapat

pada:

Sunan Abu Daud, kitab ,bab الطهارة بفضل الوضوء باب : hadis nomer 80 dengan redaksi sebagai berikut وضوء المرأة

ه ق��ال : ��د الل حدثنا مسدد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبيأ نحن ا نتوض�� ه بن عم��ر ق��ال كن ��د الل ��افع عن عب ح��دثنى نه -صلى الله عليه وسلم- من ساء على عهد رسول الل والن

7.إناء واحد ندلى فيه أيدينا

6 Sulaiman bin AL’ass, sunan Abu dawud ,. Baitul afkar . no hadis 80.7 Sulaiman bin AL’ass, sunan Abu dawud ,. Baitul afkar . no hadis 80.

5

Page 10: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

3. Biografi Para Perowi8

8 yusuf Al-mizzi. 1998. Tahdzibul kamal fil asma’ ar-rijal. Baitul afkar.

6

Page 11: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

7

A. Musaddad

Nama Lengkap مسدد بن مسرهد بن مسربل بن مستورد

Nama Guru روى عن وأمية بن,إسماعيل ابن علية خ د

وبشر بن المفضل خ د , وأبي,خالد د ,وكيع الجراح بن مليح الرؤاسي د ت

,وجعفر بن سليمان الضبعي د والحارث بن, وجويرية بن أسماء خ

وحصين بن نمير خ د, وحماد,عبيد د وأبي األسود حميد بن,بن زيد ح د

األسود د وخالد بن الحارث د وخالد بن عبد الله الواسطي خ د عس

ودرست بن زياد د وربعي بن عبد الله بن الجارود د وروح بن عبادة

وسفيان بن عيينة د وأبي األحوص سالم بن سليم خ د وسالم بن أبي

مطيع وعباد بن عباد المهلبي خ وعبد الله بن داود الخريبي خ د وعبد الله

بن يحيى بن أبي كثير خ مد وعبد العزيز بن عبد الصمد العمي وعبد

العزيز بن المختار خ د وعبد الواحد بن زياد خ د عس وعبد الوارث بن سعيد خ د س وعبد الوهاب الثقفي

وعمر بن عبيد الطنافسي وعيسى بنيونس خ د وفضيل بن عياش بخ د

وقران بن تمام األسدي د وأبي شهاب محمد بن إبراهيم الكناني

ومحمد بن جابر السحيمي د وأبي معاوية محمد بن خازم الضرير خ د

ومحمد بن عبيد الطنافسي د ومحمد بن أبي عدي ومرثد بن عامر الهنائي

ومرحوم بن عبد العزيز العطار خ د ومسلمة بن محمد الثقفي د ومعتمر

بن سليمان خ د س ومهدي بن ميمون د ومالزم بن عمرو الحنفي د

وهشيم بن بشير د وأبي عوانة الوضاح بن عبد الله خ د ووكيع بن

ويحيى بن سعيدالجراح د خ د ويزيد بن زريع خ دالقطان

ويوسف بن يعقوب بن الماجشون خويونس بن القاسم اليمامي بخ

Nama Murid البخاري وأبو داود وإبراهيم بن

Page 12: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

4. Nilai kedhabitan dan keadilan perawi

a. Musaddad

Nama lengkapnya adalah musaddad bin musrohad bin musrabal bin

mustaurid. , mempunyai kunyah abul asan , tidak ditemukan data yang

berkenaan dengan kelahiranya, beliau wafat di basah tahun 228 H. dan

beliau mempunyai 48 orang guru diantaranya adalah Yahya bin Said .

Sedangkan murid beliau berjumlah 20 orang. Mengenai periwayatan

hadisnya mayoritas ulama menilai Tsiqoh.

b. Yahya

Nama lengkapnya adalah Yahya bin Said bin furukh , mempunyai

kunyah abu Said , beliau lahir pada 120 H, beliau wafat tahun 198 H. dan

beliau mempunyai 97 orang guru diantaranya adalah abdullah bin amar .

Sedangkan murid beliau berjumlah 68 orang diantaranya adalah musaddad

bin masyrohad . Mengenai periwayatan hadisnya mayoritas ulama menilai

Tsiqoh.

8

Page 13: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

أ نحن والنساء على عهد رسول الله -صلى الله كنا نتوضعليه وسلم- من إناء واحد ندلى فيه أيدينا

c. Ubaidillah

Nama lengkapnya adalah ubaidillah bin amar bin has bin ‘asim bin

Umar bin khatab, mempunyai kunyah abu Usman , mengenai tahun lahir

beliau bidak ada ulama’ yang meriwayatkannya, beliau wafat tahun 163 H.

dan beliau mempunyai 40 orang guru diantaranya adalah nafi’ Sedangkan

murid beliau berjumlah 82 orang diantaranya adalah Yahya bin Said.

Mengenai periwayatan hadisnya mayoritas ulama menilai Tsiqoh.

d. Nafi’

Nama lengkapnya adalah nafi’ dan nama masyhur beliau adalah

nafi’ mawali bin amar , mempunyai kunyah abu Abdillah , mengenai tahun

lahir beliau bidak ada ulama’ yang meriwayatkannya, beliau wafat tahun

116 H. dan beliau mempunyai 28 orang guru diantaranya adalah Abdullah

bin Umar Sedangkan murid beliau berjumlah 139 orang diantaranya adalah

ubaidillah . Mengenai periwayatan hadisnya mayoritas ulama menilai

Tsiqoh.

e. Abdillah bin amar

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin khatab bin nafi ,

mempunyai kunyah abu Abu abdi rahman , kunyah beliau adalah Ibnu Umar

mengenai tahun lahir beliau bidak ada ulama’ yang meriwayatkannya,

beliau wafat tahun 73 H. dan beliau mempunyai 18 orang guru diantaranya

adalah Rasulullah SAW.Sedangkan murid beliau berjumlah 230 orang

diantaranya adalah nafi’ . Mengenai periwayatan hadisnya mayoritas ulama

menilai Tsiqoh.

5. Ranji Sanad Hadits (Silsilatu Rawat al-Hadits)

9

عن

Page 14: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

عبد الله بن عمرنافع

عبيد الله

يحيى

مسدد

أبو داوود

5. Natijah (kesimpulan) tentang nilai Sanad Hadits.

Kesimpulan kualitas hadist yang diteliti melihat dari segi sanadnya

adalah termasuk hadist shahih, karena antar perawi yang satu dengan yang

lain terbukti pernah berguru dan belajar hadist dengan perawi sesudahnya

yang berarti sanadnya mutasil. Disimpulkan pula, semua perawi tersebut

telah dianggap tsiqah oleh para ulama’.

B. Penelitian Matan

1. Korelasi hadis dengan ayat Al-Quran .

Dalam hal hadis yang menerangkan tentang kebolehan memasukkan

tangan laki aki dengan perempuan dalam satu wadah dalam berwudhu

penulis tidak menemukan dalam ayat al-qura secara tekstual, kara

pembahasan itu merupakan hal furu’ yang penjelasannya terdapat pada

substansi Uma dari salah satu ayat Al-quran surah Al baqarah ayat 222 yang

berbunyi :

اء� ف�ي� س�� و�يسألونك� ع�ن ا�لمح�يض� ق�ل� ه�و أذى� ف�ا�ع�تز�لو�ا� ا�لن�ى� يط�هر�ن ف���إذ�ا� تط�هر�ن ف���أتوه�ن ا�لمح�يض� و�ال تق�ربوه�ن� حت�و�ابي�ن� و�يحب� من حي�ث أم����ر�ك�م� ا�لل�����ه إن ا�لل�����ه يح�ب ا�ل�ت

ا�لمت�طه�رين�. Artinya :Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu

adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri

dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka,

sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah

mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang

yang menyucikan diri. (al-baqarah ayat 222)9

الة فاغسلوا يا أيها الذين آمنوا إذا قمتم إلى الص وجوهكم وأيديكم إلى المرافق وامسحوا

9 Al-quran al Karim surat al baqarah ayat 222

10

حدثني

عن

حدثنا

حدثنا

عن

Page 15: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

برءوسكم وأرجلكم إلى الكعبين وإن كنتم جنباروا وإن كنتم مرضى أو على سفر أو جاء فاطه

أحد منكم من الغائط أو المستم النساء فلمموا صعيدا طيبا فامسحوا تجدوا ماء فتيم

بوجوهكم وأيديكم منه ما يريد الله ليجعل عليكمركم وليتم نعمته عليكم من حرج ولكن يريد ليطه

.لعلكم تشكرون

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak

melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke

siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh kedua) kakimu sampai ke dua mata

kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam

perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh

(menyetubuhi) wanita, lalu kamu tidak memperoleh air, maka

bertayammumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan

tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia

hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,

agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Ma’idah: 6).10

Dari substansi ayat diatas mengandung penjelasan tentang anjuran

untuk selalu bersuci artiya di sini tidak dipermasalahkan mengenai

caranya tapi menjaga dam memelihara kesucian dalam jasmani maupun

rohani itulah unsur utama dalam ayat ini.

2. Korelasi hadis yang diteliti dengan hadis yang sahih atau

lebih sahih.

Masih dalam kitab sunan abu Daud yakni pada hadis ke 79 juga

diterangkan tentang kebolehan berwudu dengan memasukkan tangan ke

dalam wadah antara laki-laki dengan perempuan. Karena didukung dengan

hadis yang sahih itu maka sudah jelaslah tentang kebolehan berwudhunya

10 Al-quran al-karim surat al maidah ayat 6.

11

Page 16: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

laki-laki dengan perempuan memasukkan ke dalam wadah yang sama.

Bunyi dari hadis tersebut yakni :

ول عمر قال ساء يتوضئون في زمان رس�� جال والن كان الر��اء الواح��د دد من اإلن م ق��ال مس�� ل ه عليه وس�� ه صلى الل الل

جميعا79. Dari Ibnu Umar RA dia berkata: "Kaum laki-laki dan perempuan pada masa Rasulullah SAW berwudhu bersama dari satu bejana". {Shahih}, Tanpa kalimat..."Minal inaail waahid (dari satu bejana)".

3. Korelasinya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

rasio.

Dalam hal ini jika air yang ada dalam wadah lebih dari 2 qolah ,

maka pastilah air tersebut bisa digunakan wudu dengan cara mencelupkan

langsung anggota wudu ke dalam wadah.

4. natijah tentang nilai matan hadis (sahih atau dha’if)

maka dari berbagai sumber yang mendukung dalam penelitian hadis :

ه ق��ال : ��د الل حدثنا مسدد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبيأ نحن ا نتوض�� ه بن عم��ر ق��ال كن ��د الل ��افع عن عب ح��دثنى نه -صلى الله عليه وسلم- من ساء على عهد رسول الل والن

11.إناء واحد ندلى فيه أيدينا

Artinya: " telah berkata kepada kami musaddad telah berkata

kepada kami dari Yahya dari ubaidillah berkata : telah berkata kepada

kami nafi’ dari Abdillah bin amar beliau berkata, "Adalah kami dan kaum

wanita di masa Rasulullah SAW berwudhu dari satu bejana, dengan cara

menjulurkan tangan ke dalamnya. "

11 Sulaiman bin AL’ass, sunan Abu dawud ,. Baitul afkar . no hadis 80.

12

Page 17: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

Dan dari berbagai pemahaman dan didukung dengan hadis lain yang

sahih. Maka dapat disimpulkan bahwa hadis tersebut sahih baik dar segi

Sand dan matannya.

C. Pemahaman Hadits

Dari hadis ini yang penulis teliti dari kitab sunan abu Daud yakni

hadis on 80 dari bab keistimewaan wudhunya wanita , yang berbunyi :

ه ق��ال : ��د الل حدثنا مسدد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبيأ نحن ا نتوض�� ه بن عم��ر ق��ال كن ��د الل ��افع عن عب ح��دثنى نه -صلى الله عليه وسلم- من ساء على عهد رسول الل والن

12.إناء واحد ندلى فيه أيدينا

Artinya: " telah berkata kepada kami musaddad telah berkata

kepada kami dari Yahya dari ubaidillah berkata : telah berkata kepada

kami nafi’ dari Abdillah bin amar beliau berkata, "Adalah kami dan kaum

wanita di masa Rasulullah SAW berwudhu dari satu bejana, dengan cara

menjulurkan tangan ke dalamnya. "

Sari hadis diatas setelah penulis lihat dalam kitab arah dari kitab

sunan abu Daud penulis mendapatkan intisari dari hadis yang dimaksud

adalah bahwa hadis ini mengandung pemahaman bahwa diperbolehkannya

antara laki-laki dan perempuan berwudhu dalam satu bejana, dengan cara

mencelupkan atau mengambil air langsung dengan tangan ke dalam bejana

secara bersama-sama13.

Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa air dalam wadah yang

dimaksud adalah air yang jumlahnya lebih dari dua qolah, maka jelslah

kebolehannya melakukan wdhu dengan cara memasukkan tangan antara

laki-laki dengan perempuan sidalamnya.

12Sulaiman bin AL’ass, sunan Abu dawud ,. Baitul afkar . no hadis 80.. 13 Syarf ibnu amir, aunul makbud ala sunani abu dawud, baitul afkar ad-dauliyah, hal 230

13

Page 18: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

BAB III

KESIMPULAN

Dari penelitian terhadap hadis:

ه ق��ال : ��د الل حدثنا مسدد ق��ال: ح��دثنا يحيى عن عبيأ نحن ا نتوض�� ه بن عم��ر ق��ال كن ��د الل ��افع عن عب ح��دثنى نه -صلى الله عليه وسلم- من ساء على عهد رسول الل والن

14.إناء واحد ندلى فيه أيدينا

Artinya: " telah berkata kepada kami musaddad telah berkata

kepada kami dari Yahya dari ubaidillah berkata : telah berkata kepada

kami nafi’ dari Abdillah bin amar beliau berkata, "Adalah kami dan kaum

wanita di masa Rasulullah SAW berwudhu dari satu bejana, dengan cara

menjulurkan tangan ke dalamnya. "

Baik dari segi Sand dan matannya, maka penulis menyimpulkan

bahwa hadis tersebut sohih dari segi Sand dan matannya, serta hadis

tersebut menerangkan tentang kebolehan melakukan wudu antara aki-laki

dengan perempuan dengan cara memasukkan tangan mereka dalam satu

wadah atau bejana yang sama.

14 Sulaiman bin AL’ass, sunan Abu dawud ,. Baitul afkar . no hadis 80.

14

Page 19: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewalinahrowi4.files.wordpress.com ... 1. 6

DAFTAR PUSTAKA

Al-mizzi, yusuf. 1998. Tahdzibul kamal fil asma’ ar-rijal. Baitul

afkar.

Al-Quran al-karim.

Ibnu amir, syarf, 1998, aunul makbud ala sunani abu dawud. Baitul

afkar ad-dauliyah.

wensing, Aje.mu’jam al-mufahras Il-alfadil hadis na-nabawi juz 7.

Fii madinah liiden.

Ibnu ass, sulaiman. 1998. Sunan abi dawud, baitul afkar.

15