alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data...

25
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI MAKALAH Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah filsafat Pancasila Semester I Tahun Akademik 2013-2014 Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dosen Akhmad Farroh Hasan, M.Si Oleh KELOMPOK 3 Mohamad mafrukhi : 13220211 Ali mursyid : 13220210 Eka fatkhul khasanah : 13220225

Transcript of alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data...

Page 1: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

MAKALAHDibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah filsafat Pancasila Semester I

Tahun Akademik 2013-2014

Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen

Akhmad Farroh Hasan, M.Si

Oleh

KELOMPOK 3

Mohamad mafrukhi : 13220211

Ali mursyid : 13220210

Eka fatkhul khasanah : 13220225

Ermawati : 13220198

MALANG

2013

Page 2: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Pancasila Sebagai sistem nilai” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu

mata kuliah Pancasila Bapak Akhmad Farroh Hasan, M.Si.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis

peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari

media massa yang berhubungan dengan Pancasila sebagai sistem nilai, tak lupa

penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Filsafat Pancasila atas

bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. dan kepada rekan-rekan

mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi

kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang

ditinjau dari aspek nilai-nilai pancasila, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini

masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Malang, 04 oktober 2013

Penulis

i

Page 3: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................................1

A.Latar Belakang..................................................................................................................1

B.Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C.Tujuan...............................................................................................................................1

A. Pengertian nilai.............................................................................................................2

1. Macam-macam nilai..................................................................................................3

2. Nilai-nilai pancasila dalam sejarah............................................................................4

3. Sistem nilai dalam pancasila.....................................................................................5

B. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara RI.........................7

C. Implementasi nilai-nilai pancasila.................................................................................8

D. Arti dan makna lambang garuda pancasila.................................................................10

BAB III.....................................................................................................................................12

PENUTUP................................................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................................12

DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................................14

ii

Page 4: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era

reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945. 68 tahun yang lalu

disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenegaraan yang sangat bersejarah

bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.

Pancasila merupakan ideologi bangsa yang digunakan sebagai acuan dalam

berbangsa dan bernegara. Berkurangnya pengetahuan warga negara Indonesia

tentang pancasila sangat berdampak besar bagi kemajuan bangsa. Hal itu

tercermin dari segala kalangan baik itu kalangan pejabat publik, kalangan

masyarakat, bahkan para lulusan perguruan tinggi. Banyak nilai-nilai pancasila

yang tidak dipatuhi oleh tiga kalangan diatas, misalnya para pejabat

tinggimelakukan korupsi, demonstrasi anarkis para mahasiswa, dan juga

tawuran/bentrokan antar warga.

B.Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini

penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka  penulis mengemukakan

beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:

1. Apa pengertian nilai ?

2. Bagaimanakah macam-macam nilai?

3. Bagaimanakah implementasi pancasila sebagai sistem nilai ?

C.Tujuan

1. Suapaya mahasiswa mengetahui pengertian nilai

2. Supaya mahasiswa mengetahui macam-macam nilai

3. Supaya mahasiswa mengetahui implementasi pancasila sebagai sistem

nilai

1

Page 5: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian nilai

Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun

sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan

moral. Kehidupan masyarakat dimana pun tumbuh dan berkembang dalam ruang

lingkup interaksi nilai, norma , dan moralyang memberi motivasi dan arah seluruh

anggota masyarakat unuk berbuat, bertingkah dan bersikap. Dengan demikian,

nilai adalah suatu yang berharga ,berguna, indah, memperkaya batin dan

menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi

yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia . nilai

sebagai suatu sistem (sistem nilai) meruoakn salah satu wujud kebudayaan,

disamping sistem sosial dan budaya.

Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan

sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau dipersepsikan dalam

konteks kebudayaan, atau sebagai wujud kebudayaan yang abstrak. Dalam

menghadapi alam sekitarnya, manusia didorong untuk membuat hubungan yang

bermakna melalui budinya. Budi manusia menilai benda-benda itu serta kejadian

yang beraneka ragam disekitarnya dan dipilihnya menjadi kelakuan

kebudayaanya. Proses pemilihan itu dilakukan secara terus menerus.

Apabila manusia menilai alam sekitar sebagi wujud rahasia kehidupan dan

alam semesta, disitulah tampak nilai religi, yang dipersepsikan sebagai suatu yang

suci. Jika manusia mencoba memahami yang indah, maka kita berhadapan dengan

proses penilaian estetik.. perpaduan antara nilai religi dan nilai estetik yang lebih

menekankan kepada intuisi, rasa dan imajinasi merupakan aspek ekspresif dari

kebudayaan . nilai estetik mempunyai kedudukan yang khusus karena nilai itu

bukan hanya menyangkut keindahan yang dapat memperkaya batin, tetapi juga

berfungsi sebagai media yang memperhalus budi pekerti.

2

Page 6: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

1. Macam-macam nilai

Nilai dasar

Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat dipahami melalui panca

indra manusia, tetapi dalam kenyataanya nilai berhubungan dengan tingkah laku

atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Setiap nilai memiliki

dasar, yaitu berupa hakikat, esensi, intisari, atau makna yang dalam dari nilai-

nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan

obyektif dari segala sesuatu. Contohnya, hakikat tuhan, manusia, atau makhluk

lainya.

Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat tuhan, maka nilai dasar itu

bersifat mutlak karena tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama) segala

sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak tuhan. Nilai dasar itu juga

berkaitan dengan hakikat manusia, maka nilai-nilai tersebut harus bersumber

kepada hakikat manusia itu sendiri, nilai dasar yang bersumber pada hakikat

kemanusiaan itu dijabarkan dalam norma hukum yang dapat diistilahkan dengan

hak dasar (hak asasi manusia).

Nilai dasar yang menjadi sumber etika bag bangsa indonesia adalah nilai-

nilai yang terkandung dalam pancasila.

Nilai instrumental

Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman palaksanaan dari nilai

dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai dasar tersebut

belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkret.

Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam

kehidupan sehari-hari , maka nilai tersebut akan menjadi norma moral.akan tetapi,

jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau negara, maka

nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu arahan kebijakan atau strategi yang

bersumber pada nilai dasar, sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai nilai

instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.

3

Page 7: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

Dalam kehidupan ketatanegaraan kita, nilai instrumental itu dapat kita

temukan dalam pasal-pasal undang-undang dasar 1945, yang merupakan

penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasil. Tanpa

ketentuan dalam pasal –pasal UUD 1945, maka nilai-nilai dasar yang termuat

dalam pancasila belum memberikan makna yang konkret dalam praktek

ketatanegaraan kita.

Nilai praktis

Nilai praktis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental

dalam kehidupan yang lebih nyata. Dengan demikian nilai praktis merupakan

pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung

fungsinya sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar dan instrumental, maka nilai

praktis dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan instrumental dan sekaligus tidak

bertentangan dengan nlai-nilai dasar dan instrumental tersebut.

Nilai praktis dalam kehidupan ketatanegaraan dapat ditmukan dalam

undang-undang organik, yaitu semua perundang-undangan yang berada dibawah

UUD 1945 sampai kepada peraturan pelaksana yang dibuat oleh pemerintah.

Jadi apabila kita kaitkan dengan niaii-nilai yang kita bahas diatas, maka

nilai dasar terdapat dalam UUD 1945, yaitu dalam pembukaanya, sedangkan niai

instrumental dapay ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 dan juga dalam

ketetapan MPR. Nilai praktis dapat ditemukan dalam perundang-undangan

berikutnya, yaitu dalam undang-undang sampai kepada peratura dibawahnya.

2. Nilai-nilai pancasila dalam sejarah

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pancasila merupakan

kristalisasi nilai-nilai yang telah berakar dalam khasanah budaya bangsa.

Dalam hal ini nilai pancasila terdahulu mencakup :1

1 Abdul munir,pancasila dasar filsafat negara,(malang : UMM-PRESS 1992)hlm.85

4

Page 8: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

Nilai-nilai ketuhanan

Nilai-nilai kemanusiaan

Nilai-nilai persatuan

Nilai-nilai kerakyatan

Nilai-nilai keadilan

Tidak sampai disitu, nilai-nilai pancasila sebelum kemerdekaan itu

mengemukakan bahwasanya Nilai-nilai esensial Pancasila sebelum disahkan

tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI nilainya telah ada pada bangsayang

terkandung Indonesia sejak zaman dahulu berupa :dalam pancasilayaitu : Nilai –

Nilai Adat Kemanusiaan Persatuan Kebudayaan Religius Istiadat Ketuhanan

Kerakyatan Keadilantelah dimiliki bangsa Indonesia sejak bangsa Indonesia

melalui proses sejarah yang cukup panjang , yaitu pada zaman Batu.Kemudian

dasar-dasar kebangsaan Indonesia mulai tampak pada abad ke VII ketika

timbulnya kerajaan Sriwijaya, Airlangga dan Majapahit serta kerajaan-kerajaan

lainnya.2

3. Sistem nilai dalam pancasila

Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang

saling berkaitan antara nilai yang satu dengan yang lain. Sistem nilai adalah

konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran

seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang

baik, berharga, dan penting dalam hidup. Sistem nilai berfungsi sebagai pedoman

yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan masyarakat tersebut.

Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan.

Kualitas nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif. Nilai-nilai dasar

pancasila bersifat universal objektif artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan

2 Budiyanto, pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XII,(jakarta : erlangga 2007) http://www.slideshare.net/hanasyordi/pancasila-dalam-konteks-perjuangan-bangsa-indonesia pada tanggal 1 oktober 2013 pukul 23:43 WIB

5

Page 9: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

diakui oleh negara-negara lain walaupun tentunya tidak diberi nama pancasila.

Kaelan (2001:182) mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Rumusan dari sila-sila pancasila itu sebenarnya hakikat dan maknanya

yang terdalam menunjukan adanya sifat-sifat yang umum universal dan

abstrak, karena pada hakikatnya Pancasila adalah nilai.

Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang, artinya

keberlakuannya sejak jaman dahulu, masa kini, dan juga untuk masa yang

akan datang untuk bangsa Indonesia dan boleh jadi untuk negara lain yang

secara eksplisit tampak dalam adat-istiadat, kebudayaan, tata hidup

kenegaraan dan tata hidup beragama.

Pancasila yang terkandung dalam pumbukaan UUD 1945, menurut ilmu

hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental,

sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di Indonesia.

Pancasila bersifat subjektif artinya nilai-nilai Pancasila itu terlekat pada

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Darmodihardjo (1996)

mengatakan bahwa:

Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri , sehingga bangsa

Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil

pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa

Indonesia, sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber

nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan dalam hidup

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang sesuai

dengan hati nurani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian

bangsa.

Walaupun Pancasila merupakan falsafah hidup, tetapi negara sebagai

institusi yang mempunyai dua tugas utama, yaitu pertama, melindungi segenap

dan seluruh warga negara, salah satu kewenangan negara dalam hal ini adalah

6

Page 10: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

membuat aturan hukum. Kedua, membuat atau menciptakan kesejahteraan sosial

tidak berhak membuat standar moral.

B. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara RI

Nilai-nilai pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas

humanisme ,karenanya pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja.

Sekalipun pancasila memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan

mudah diterima oleh semua bangsa . perbedaanya terletak pada fakta sejarah

bahwa nilai-nilai secara dasar dirangkai dan disahkan menjadi satu kesatuan yang

berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa. Dalam arti bahwa

pancasila adalah milik khas bangsa indonesia dan sekaligus menjadi identitas

bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa indonesia sendiri. Nilai-nilai

khusus yang termuat dalam pancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya, Andre

Ata Ujan menyatakan yaitu sebagai berikut:3

Sila pertama: ketuhanan yang maha esa, pada dasarnya memuat pengakuan

eksplisit akan eksistensi tuhan sebagai sumber dan pencipta universum. Pengakun

ini sekaligus memperlihatkan relasi esensial antara yang mencipta dan yang

diciptakan serta menunujukan ketergantungan yang diciptakan terhadap yang

mencipta.

Sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab, sesungguhnya merupakan

refleksi lebih lanjut dari sila pertama. Sila ini memperlihatkan secara mendasar

dari negara atas martabat manusia dan sekaligus komitmen untuk melindunginya.

Asumsi dasar dibalik prinsip kedua inilah bahwa manusia, karena kedudukanya

yang khusus diantara ciptaan-ciptaan lainya didalam universum, mempunya hak

dan kewajiban untuk mengembangkan kesempatan untuk meningkatkan harkat

dan martabatnya sebagai manusia.

3 Drs.Syahrial munir,pendidikan pancasila di perguruan tinggi,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2009)hlm 36

7

Page 11: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

Sila ketiga: persatuan indonesia, secara khusus meminta perhatian setiap

warga negara akan hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya pada negara,

khususnya dalam menjaga eksistensi negara dan bangsa.

Sila keempat: demokrasi yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, memperlihatkan pengakuan negara serta

perlindunganya terhadap kedaulatan rakyat yang dilaksanakan dalam iklim

musyawarah dan mufakat.

Sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, secara istimewa

menekankan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Setiap warga negara harus

bisa menikmati keadilan secara nyata, tetapi iklim keadilan yang merata hanya

bisa dicapai apabila struktur sosial masyarakat sendiri secara adil. Keadilan sosial

terutama menurut informasi struktur –struktur sosial, yaitu struktu

ekonomi ,politik, budaya dan ideologi kearah yang lebih akomodatif terhadap

kepentingan masyarakat.

C. Implementasi nilai-nilai pancasila

Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya

nilai nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.

Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila

sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara

Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum.

Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai

norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar)

atau staatfundamentalnorm (norma fundamental negara) dalam jenjang norma

hukum di Indonesia.

Nilai-nilai pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan

perundangam yang ada. Perundang-undangan, ketetapan, keputusan,

kebijaksanaan pemerintah, program-program pembangunan, dan peraturan-

peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran

dari nilai-nilai dasar pancasila.

8

Page 12: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

Sistem hukum di Indonesia membentuk tata urutan peraturan perundang-

undangan. Tata urutan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam

ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan

perundang-undangan sebagai berikut.

1. Undang-Undang Dasar 1945

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

3. Undang-undang

4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)

5. Peraturan Pemerintah

6. Keputusan Presiden

7. Peraturan Daerah

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan

Peraturan

perundang-undangan juga menyebutkan adanya jenis dan hierarki peraturan

perundang-undangan sebagai berikut:

1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Undang-undang/peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)

3. Peraturan pemerintah

4. Peraturan presiden

5. Peraturan daerah.

Pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa Pancasila

merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini sesuai dengan

kedudukannya sebagai dasar (filosofis) negara sebagaimana tertuang dalam

pembukaan UUD 1945 Alinea IV.

Dan juga  upaya lain dalam mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai

adalah denganmenjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan

norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila

9

Page 13: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik

tersebut. selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap

dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bangsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik

sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut

bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Rumusan norma etik

tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika

Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat.Ketetapan MPR No.

VI/MPR/2001 tentang etika Kehidupan Berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat

merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam berpikir,

bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai

keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan

bermasyarakat.

D. Arti dan makna lambang garuda pancasila

Tidak semua masyarakat bangsa Indonesia mengetahui arti-arti

Lambang Garuda Pancasila. Yang mereka tahu hanyalah gambar, tetapi

arti dari gambar itu sendiri tak semua orang mengetahuinya. Seharusnya

kita sebagai Bangsa Indonesia harus dan wajib mengetahuinya, karena itu

adalah Simbol atau Lambang Negara Indonesia kita. Agar nanti warisan

bahkan sejarah ini bisa di turunkan pada anak-anak dan cucu-cucu kita. 

Berikut adalah arti dalam lambang Garuda Pancasila tersebut :

1. Pancasila sendiri adalah Burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Bangsa Indonesia, yaitu kendaraan wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah Bangsa yang besar dan Negara yang kuat. 

2. Warna keemasan pada Burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.

3. Garuda memiliki payuh, sayap, cakar, dan ekor yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.

10

Page 14: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

4. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari jadi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, diantaranya :

-17 helai bulu pada masing-masing sayap-  8 helai bulu pada ekor-19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor-45 helai bulu di leher

5. Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.

6. Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.

7. Warna dasar pada ruang persiai adalah warna bendera kebangsaaan Negara Indonesia "Merah-Putih" sedangkan pada bagian tengah berwarna dasar hitam

8. Pada persiai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Negara Pancasila. Pengaturan pada lambang persiai adalah sebagai berikut :

- Sila pertama : Ketuhanan yang maha esa  Dilambangkan dengan cahaya dibagian tengah persiai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar   hitam.- Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab  Dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah persiai berlatar  merah.- Sila ketiga : Persatuaan Indonesia  Di lambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas persiai berlatar putih.- Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam  Permusyawaratan/Perwakilan  Dilambangkan dengan kepala banteng dibagian kanan atas persiai berlatar merah.- Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia  Dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah persiai berlatar putih.Mungkin sekarang kita sudah tahu apa arti Lambang Garuda Pancasila tersebut. Dengan begitu kita bisa menjaga, melindungi, dan menjalankan apa yang ada

11

Page 15: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

dalam arti Lambang Garuda Pancasila  seperti Burung Garuda yang penuh percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai angkasa dan memantau keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Burung Garuda juga merupakan labang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung yang kecil.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan demikian, nilai adalah suatu yang berharga, berguna, indah,

memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai

bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan

perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) meruoakn salah satu

wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan budaya.Cita-cita , gagasan ,

konsep , ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai

Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya

nilai nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.

Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila

sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara

Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum.

Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai

norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar)

atau staatfundamentalnorm (norma fundamental negara) dalam jenjang norma

hukum di Indonesia.

Tujuan untuk memaknai lambang garuda bukan sekedar tahu menahu saja,

mungkin sekarang kita sudah tahu apa arti Lambang Garuda Pancasila tersebut.

Dengan begitu kita bisa menjaga, melindungi, dan menjalankan apa yang ada

dalam arti Lambang Garuda Pancasila  seperti Burung Garuda yang penuh

percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai angkasa dan memantau

12

Page 16: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Burung Garuda juga

merupakan labang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun

akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung

yang kecil.

13

Page 17: alinahrowi4.files.wordpress.com  · Web viewMakalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta

DAFTAR PUSAKA

Syarbani, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi.

Bogor : Ghalia Indonesia.

Mulkhan, Abdul Munir. 1992. Pancasila Dasar Filsafat Negara. Malang :

UMM-PRESS.

Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas

XII,jakarta : Erlangga.

14