alinahrowi4.files.wordpress.com · Web viewdasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini...
Transcript of alinahrowi4.files.wordpress.com · Web viewdasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini...
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
MAKALAHDibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah filsafat Pancasila Semester I
Tahun Akademik 2013-2014
Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dosen
Akhmad Farroh Hasan, M.Si
Oleh
KELOMPOK 1
Via Al Mafiah : 13220187
Heri Sutrisno : 13220212
M.Sahrun Nizam : 13220200
Ahmad Muzakki : 13220223
MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Filsafat” ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu matakuliah Pancasila Bapak Akhmad Farroh Hasan, M.Si.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari
media massa yang berhubungan dengan Pancasila sebagai sistem filsafat, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Filsafat Pancasila atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. dan kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang
ditinjau dari aspek filsafat atau falsafah, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Malang, 18 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era
reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945. 68 tahun yang lalu
disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenegaraan yang sangat bersejarah bagi
bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila
memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-
star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman
dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup
kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia
Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah diungkapkan bahwa pancasila sebagai
sistem filsafat.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia,
terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan
pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila
yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang
Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia.
Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
B.Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Apa landasan filosofis pancasila ?
2. Apa fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia?
3. Apakah bukti bahwa pancasila dijadikan sebagai sistem filsafat ?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui landasan filosofis pancasila.
2. Untuk mengetahui fungsi filsafat pancasila bagi bangsa dan negara indonesia.
3. Untuk mengetahui bukti pancasila sebagai filsafat negara indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Landasan Filosofis Pancasila
1. Pengertian Filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya
“philosophi” adalah berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim
diterjemahkan sebagai “cinta kearifan” kata philosophia tersebut berakar pada kata
“philos” (pilia, cinta) dan “sophia” (kearifan).1 Berdasarkan pengertian bahasa
tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata kearifan bisa juga berarti “wisdom” atau
kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti cinta kebijaksanaan. Berdasarkan
makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia
untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan
hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut filosof,
kata ini mula-mula dipakai oleh Herakleitos.
Pengetahuan bijaksana memberikan kebenaran, orang, yang mencintai
pengetahuan bijaksana, karena itu yang mencarinya adalah orang yang mencintai
kebenaran. Tentang mencintai kebenaran adalah karakteristik dari setiap filosof dari
dahulu sampai sekarang. Di dalam mencari kebijaksanaan itu, filosof mempergunakan
cara dengan berpikir sedalam-dalamnya (merenung). Hasil filsafat (berpikir sedalam-
dalamnya) disebut filsafat atau falsafah. Filsafat sebagai hasil berpikir sedalam-
dalamnya diharapkan merupakan suatu yang paling bijaksana atau setidak-tidaknya
mendekati kesempurnaan.
Beberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah
sebagai berikut:
• Socrates (469-399 s.M.)
1 Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Hlm.5
Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa
perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia. Berdasarkan
pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan
kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninajauan diri
atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara obyektif.2
• Plato (472 – 347 s. M.)
Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf
adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan
menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi
Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap
pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan
sebagai filsafat spekulatif.
2.Pengertian Pancasila
Kata Pancasilaberasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk
mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu :3
1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.
2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
3. Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berzinah
4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong atau berdusta.
5. Jangan mjnum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.
Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri,
Madon/Awewe, Maen/Judi, Mateni/Bunuh.
2 Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Hlm.10
3 Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pantjoran Tujuh. Hlm.12
Pengertian Pancasila Secara Etimologis
Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu
dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran
moral untuk mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5.
Pengertian secara Historis
· Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai
rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
· Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan,
kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk
Pembukaannya dimana didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar
Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa
Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan UUD 45 tidak
termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI adalah disebut
istilah Pancasila hal ini didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama
dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar Negara.
Pengertian Pancasila Secara Terminologis
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk
melengkapai alat-alat Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil mengesahkan UUD 45 dimana didalam
bagian Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya tercantum rumusan
Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut secara Konstitusional sah dan benar
sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh Rakyat
Indonesia.
Pancasila Berbentuk:
1. Hirarkis (berjenjang);
2. Piramid.
3.Pengertian Filsafat Pancasila
Bangsa Indonesia sudah ada sejak zaman Sriwijaya dan zaman Majapahit
dalam satu kesatuan. Namun, dengan datangnya bangsa-bangsa barat persatuan dan
kesatuan itu dipecah oleh mereka dalam rangka menguasai daerah Indonesia yang
kaya raya ini. Berkat perjuangan yang gigihdariseluruh rakyat Indonesia pada zaman
penjajahan Jepang dibentuk suatu badan yang diberi nama BPUPKI. Badan ini
diresmikan tanggal 28 Mei 1945 oleh pemerintah Jepang. Tanggal 29 Mei 1945 Mr.
Muhammad Yamin mengutarakan prinsip dasar negara yang sekaligus sesudah
berpidato menyerahkan teks pidatonya beserta rancangan undang-undang dasar.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato membahas dasar negara.
Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan undang-undang dasar yang diberi
nama Undang-Undang Dasar 1945. Sekaligus dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar sila-sila Pancasila ditetapkan. Jadi, Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia
ditetapkan bersamaan dengan ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945, dan
menjadi ideologi bangsa Indonesia.
Arti Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah sama dan mutlak bagi
seluruh tumpah darah Indonesia. Tidak ada tempat bagi warga negara Indonesia yang
pro dan kontra, karena Pancasila sudah ditetapkan sebagai filsafat bangsa Indonesia.4
Filsafat Pancasila versi Soekarno
Filsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955
sampai berakhirnya kekuasaannya (1965). Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan
bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan
tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan
Arab (Islam). Menurut Sukarno “Ketuhanan” adalah asli berasal dari Indonesia,
“Keadilan Soasial” terinspirasi dari konsep Ratu Adil. Sukarno tidak pernah
menyinggung atau mempropagandakan “Persatuan”.
Filsafat Pancasila versi Soeharto
4Moedjanto, G,dkk. 1989. Pancasila Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT. Gramedia. Hlm.30
Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuf-
filsuf yang disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan “Pancasila truly
Indonesia”. Semua sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila
dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila). Filsuf Indonesia yang bekerja
dan mempromosikan bahwa filsafat Pancasila adalah truly Indonesia antara lain
Sunoto, R. Parmono, Gerson W. Bawengan, Wasito Poespoprodjo, Burhanuddin
Salam, Bambang Daroeso, Paulus Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan, Moertono,
Soerjanto Poespowardojo, dan Moerdiono.
Berdasarkan penjelasan diatas maka pengertian filsafat Pancasila secara
umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia
yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,
nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling
sesuai bagi bangsa Indonesia.
B.Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi filsafat Pancasila perlu dikaji
tantang ilmu-ilmu yang erat kaitannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Fungsi filsafat secara umum, sebagai berikut :5
1. Memberi jawaban atas pernyataan yang bersifat fundamental atau mendasar
dalam kehidupan bernegara. Segala aspek yang erat kaitannya dengan
kehidupan masyarakat bangsa tersebut dan yang berkaitan dengan
kelangsungan hidup dari negara bersangkutan. Oleh karena itu, fungsi
Pancasila sebagai filsafat dalam kehidupan bernegara, haruslah memberikan
jawaban yang mendasar tentang hakikat kehidupan bernegara. Hal yang
fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, susunan politik atau
sistem politikdari negara, bentuk negara, susunan perekonomian dan dasar-
dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini Pancasila yang dikaji
dari sudut fungsinya telah mampu memberikan jawabannya.
5Kansil, C.S.T. 1999.Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Jakarta:PT.Pradnya Paramita.hlm.25
2. Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi
tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar Negara kita ada
lima dasar dimana setap silanya berkaitan dengan sila yang lain dan
merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terbagi dan tidak terpisahkan.
Saling memberikan arah dan sebagai dasar kepada sila yang lainnya. Tujuan
negara akan selalu kita temukan dalam setiap konstitusi negara bersangkutan.
Karenanya tidak selalu sama dan bahkan ada kecenderungan perbedaan yang
jauh sekali antara tujuan disatu negara dengan negara lain. Bagi Indonesia
secara fundamental tujuan itu ialah Pancasila dan sekaligus menjadi dasar
berdirinya negara ini.
3. Pancasila sebagai filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan
pemersatu dari berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat
akan terlihaat jelas, kalau di negara itu sudah berjalan keteraturan kehidupan
bernegara.
C.PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing
silanya saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam
Pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang
hubunagan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesame manusia,
hubungan manusia dengan lingkungannya. Menurut Driyakarya, Pancasila
memperoleh dasarnya pada eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan
hidupnya yang tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia. Dalam
pancasila tersimpul hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena itu pokok-pokok
Pancasila bersifat universal.6
Dari pembahasan ini dapat diperoleh unsure inti yang tetap dari Pancasila,
yang tidak mengalami perubahan dalam dunia yang selalu berubah ini. Sifatnya yang
abstrak, umum dan universal ini mengemukakan Pancasila dalam isi dan artinya sama
dan mutlak bagi seluruh bangsa, diseluruh tumpah darah dan sepanjang waktu sebagai
6Laboratorium Pancasila IKIP Malang. 1988. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Malang: IKIP Malang
cita-cita bangsa dalam Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17
Agustus 1945.
Pancasila sebagai sistem dalam filsafat kita sudah tentu harus memenuhi
syarat-syarat dari filsafat itu sendiri. Sistem filsafat Pancasila kita temukan dalam
berbagai nilai-nilai kehidupan di masyarakat, antara lain dari nilai-nilai agama,
kebiasaan dari orang-orang Indonesia yang telah menjadi budaya dalam pergaulan
sehari-hari. Seperti halnya kebudayaan di berbagai daerah di Indonesia adalah sumber
dari nilai-nilai Pancasila itu.
Pancasila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadi
dasar hidup bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk tunggal pula. Dalam
kenyataannay, bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat,
kebudayaan dan agama yang berbeda. Dan diantara perbedaan yang ada sebenarnya
juga terdapat kesamaan. Secara hakiki, bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan-
perbedaan itu juga memiliki kesamaan,.bangsa Indonesia berasal dari keturunan
nenenk moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki kesatuan darah. Dapat
diungkapkan pula bahwa bangsa Indonesia yang memilikiperbedaan itu juga
mempunyai kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama bangsa Indonesia
pernah dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka dari penjajahan. Dan yang
lebih penting lagi adalah bahwa setelah merdek, bangsa Indonesia mempunyai
kesamaan tekad yaitu mengurus kepentingannya sendiri dalam bentuk Negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan perbedaan dan
kesamaan inilah yang menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan Wollen) untuk selalu
menuju kepada persatuan dan kesatuan bangsa atau yang lebih dikenal dengan
wawasan “ bhineka tunggal ika “.
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Kelangsunagan dan keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai cita-citanya
sangat dipengaruhi oleh filsafat negara dari bangsa tersebut. Bagai bangsa Indonesia,
Pancasila adalah pedoman dan arah yang akan dituju dalam mencapai cita-cita
bangsa. Tanpa dilandasi oleh suatu filsafat maka arah yang akan dituju oleh bangsa
akan kabur dan mungkin akan dapat melemahkan bangsa dan negara, kalau filsafat itu
tidak dihayati oleh bangsa tersebut. Untuk itulah kita bangsa Indonesia perlu untuk
mengerti dan menghayati filsafat Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Pancasila sebagai filsafat telah berhasil eksistensinya dalam kehidupan
bernegara, karena Pancasila dapat dan mampu berperan sebagi sumber nilai dalam
kehidupan politik, dalam system perekonomian, sebagai sumber dari sistem sosial dan
budaya masyarakat. Oleh karena itu Pancasila perlu kita sebar luaskan dankita gali
terus menerus, demi kuat dan kokohnya bangsa dan negara Indonesia. Pancasila
adalah sumber kekuatan bangsa untuk tetap tegaknya negara dan keteraturan
kehidupan bermasyarakat.
B.Saran
Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal
di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih
meyakini atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan
melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam
pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia.
Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia.
Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila,Cet. 9. Jakarta:
Pancoran Tujuh.
Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta:
Pantjoran Tujuh.
Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta.
Laboratorium Pancasila IKIP Malang. 1988. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Malang: IKIP Malang.
Moedjanto, G,dkk. 1989. Pancasila Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT. Gramedia.