syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif...

34
MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN Oleh ABDUL SYAIR 085299863700 Catatan: Ucapan Terima kasih anda, kirimpkan pulsa 10, atau 5, sesuai kerelaan Kalau tak punya pulsa kirimkan doa dilancarkan rezeki ---------------- Terima kasih ---------------- KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia- Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis

Transcript of syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif...

Page 1: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIFDAN MENYENANGKAN

Oleh

ABDUL SYAIR085299863700

Catatan: Ucapan Terima kasih anda, kirimpkan pulsa 10, atau 5, sesuai kerelaan

Kalau tak punya pulsa kirimkan doa dilancarkan rezeki---------------- Terima kasih ----------------

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun

makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang pembelajaran yang

efektif dan menyenangkan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.

Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya

mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Kendari, November 2018

Penulis

Page 2: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

A. Pendahuluan..................................................................................................... 1

B. Penerapan Pendekatan dan Metode Pembelajaran........................................... 2

C. Pengembangan Media Pembelajaran............................................................... 7

D. Pengembangan Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Belajar.......................... 12

E. Memperhatikan Pemetaan Kecerdasan Siswa................................................. 14

F. Menciptakan Suasana Pembelajaran Yang Efektif Dan

Menyenangkan Bagi Siswa.............................................................................. 16

G. Penutup............................................................................................................ 19

H. Sumber ............................................................................................................ 19

ii

Page 3: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

A. Pendahuluan

Dalam pembelajaran siswa sering mengalami kejenuhan, guru hendaknya

dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenanakan bagi

siswanya dengan menggunakan metode-metode yang bervariasi. Sekolah sebagai

tempat belajar bagi siswa juga harus dapat menciptakan suatu suasana yang baik

khususnya di dalam kelas.Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa.

Ini berarti bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan siswa belajar.

Namun adakalanya didalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering

ditemukannya masalah-masalah yang berkenaan dengan belajar yang dialami siswa

tersebut. Masalah-masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor internal (yang berasal

dari dalam diri siswa itu sendiri) dan juga oleh faktor eksternal (yang berasal dari

luar siswa itu sendiri). Salah satu faktor internal adalah kejenuhan yang dialami

siswa saat belajar. Seorang guru hendaknya bisa menciptakan suasana pembelajaran

yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didiknya agar tercapainya tujuan

pembelajaran.

Masalah-masalah yang dialami oleh siswa apabila tidak segera di atasi

tentunya akan menghambat proses belajar siswa dan akan berdampak pada

pencapaian tujuan dari belajar tersebut. Siswa akan berhasil dalam proses belajar

apabila siswa itu tidak mempunyai masalah yang dapat mempengaruhi proses

belajarnya. Jika terdapat siswa yang mempunyai masalah dan permasalahan siswa

tersebut tidak segera ditemukan solusinya, siswa akan mengalami kegagalan atau

kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan rendah prestasinya/tidak lulus,

rendahnya prestasi belajar, minat belajar atau tidak dapat melanjutkan belajar. Untuk

itu, sebagai seorang guru ataupun pendidik kita harus mengetahui kondisi siswa agar

tercipta proses pembelajaran yang baik dan kondusif.

Berdasarkan uraian di atas maka pembahasan makalah ini difokuskan pada

lima hal berikut; penerapan pendekatan dan metode pembelajaran, pengembangan

media pembelajaran, pengembangan lingkungan sosial sebagai sumber belajar,

memperhatikan pemetaan kecerdasan siswa, menciptakan suasana pembelajaran

yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.

1

Page 4: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

B. Penerapan Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode dan Pendekatan

Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan

metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan yang

direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut

digunakan beberapa metode. Sebagai contoh dalam pembelajaran pencemaran

lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat dipilih

dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan lingkungan. Ketika

proses pembelajaran pencemaran lingkungan dilaksanakan dengan pendekatan

lingkungan tersebut dapat digunakan beberapa metode, misalnya metode observasi,

metode didkusi dan metode ceramah.

2. Beberapa Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :

a. Pendekatan tujuan pembelajaran

Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya

pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya,

karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua

pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.

b. Pendekatan konsep

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa

dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di

dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep

yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami

konsep.

c. Pendekatan lingkungan

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam

suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk

memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering

digunakan pendekatan lingkungan.

d. Pendekatan inkuiri

Penggunaan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk

mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu

2

Page 5: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti (Dettrick, G.W.,

2001). Pendekatan inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri bebas

atau inkuiri terbuka. Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa yang

mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.

e. Pendekatan penemuan

Penggunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar

siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang

fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang benar-

benar baru. Pada umumnya materi yang akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru,

demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut. Siswa akan

melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang akan

ditemukan.

f. Pendekatan proses

Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan

kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa,

merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan

proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan

proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

g. Pendekatan interaktif (pendekatan pertanyaan anak)

Pendekatan ini memberi kesempata pada siswa uuntuk mengajukan

pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan

pertanyaan yang mereka ajukan (Faire & Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996).

Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat bervariasi sehingga guru perlu melakukan

llangkah-langkah mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut

menjadi suatu kegiatan yng spesifik.

h. Pendekatan pemecahan masalah

Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus

dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi.

Versi pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara

mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang

mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan,

3

Page 6: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam

menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

i. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM)

Hasil penelitian dari National Science Teacher Association (NSTA) (dalam

Poedjiadi, 2000) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan

pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara

biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran,

kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini

guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama

diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini

tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada

masalah yang ditemukan sehari-hari, yang dalam pemecahannya menggunakan

langkah-langkah ilmiah

j. Pendekatan terpadu

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur

atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan

menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga

diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan

wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.

Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran.

Di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar terdapat tiga model pemdekatan

terpadu yang sedang berkembang yaitu model keterhubungan, model jaring laba-

laba, model keterpaduan.

3. Metode Pembelajaran

Beberapa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah :

a. Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan.

Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan

alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran

yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa

hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi

penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat

4

Page 7: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima

informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan

mengarahkan diri.

b. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan

mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan

daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok-

pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat

menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada

berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan

apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan

dibahas.

c. Metode diskusi

Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.

Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh

kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam

mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan

teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting

melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran

bersama.

d. Metode belajar kooperatif

Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap

kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena

keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota

kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan

yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari

materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.

e. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan

suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan

menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar,

perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang

5

Page 8: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

paling pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi

proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan

objek, membuat skema, membuat hitungan matematika, dan lain-lain peragaan

konsep serta fakta yang memungkinkan.

f. Metode ekspositori atau pameran

Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan

benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau

sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.

g. Metode karyawisata/widyamisata

Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa

siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi

dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi.

Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan

perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.

h. Metode penugasan

Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan

kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang

untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan

membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini

sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.

i. Metode eksperimen

Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan

percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas

suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya

pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih

lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk

merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.

j. Metode bermain peran

Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan

cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman

tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif

6

Page 9: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi

memerlukan waktu lama.

Pendekatan dan metode yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi

pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Tidak

pernah ada satu pendekatan dan metode yang cocok untuk semua materi pelajaran,

dan pada umumnya untuk merealisasikan satu pendekatan dalam mencapai tujuan

digunakan multi metode.

Metode dibedakan dari pendekatan; metode lebih menekankan pada

pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan pada perencanaannya. Ada

lima hal yang perlu diperhatikan guru dalam memilih suatu metode mengajar yaitu :

a. Kemampuan guru dalam menggunakan metode.

b. Tujuan pengajaran yang akan dicapai.

c. Bahan pengajaran yang perlu dipelajari siswa.

d. Perbedaan individual dalam memanfaatkan inderanya.

e. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

C. Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan media pembelajaran merupakan hal sangat penting dilakukan

oleh para guru karena disamping anak-anak memulai belajarnya dari hal-hal yang

kongkrit, tersedianya media pendidikan tersebut memungkinkan dapat

ditumbuhkannya budaya belajar mandiri, budaya demokrasi, dasar pembiasaan untuk

kehidupan di kemudian hari, serta menciptakan komunikasi antara anak dengan

orang dewasa dan teman sebaya. Pengembangan media yang dimaksud dalam

makalah ini ada suatu cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, desain, produksi,

evaluasi serta pemanfaatan media pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran

tertentu.

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas

tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan

penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan

pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-

langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam)

langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa

7

Page 10: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan

khas

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya

tujuan

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

5. Menulis naskah media

6. Mengadakan tes dan revisi

Disamping itu, sampai saat ini masih banyak lembaga pendidikan yang

belum mampu mengadakan berbagai jenis media pendidikan yang lengkap dan

bervariasi karena keterbatasan dana, terutama yang ada di daerah-daerah pedesaan.

Dengan demikian alternatif yang paling memungkinkan untuk diterapkan secara

lebih meluas yaitu mengembangkan media pendidikan yang sifatnya sederhana

namun tetap relevan dengan pencapaian kemampuan-kemampuan yang diharapkan

dikuasai anak.

Pada dasarnya pemberian status media pendidikan sederhana ini sifatnya

relatif, yaitu tergantung kepada kondisi lembaga pendidikan itu sendiri. Pada satu

lembaga pendidikan ada media pendidikan yang dianggap sederhana, mungkin pada

lembaga lain yang sejenis media tersebut dianggap terlalu mahal dan rumit, atau

sebaliknya. Pembuatan media pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang

memerlukan bekal kemampuan yang memadai. Bekal kemampuan yang

dimaksudkan adalah pengetahuan dan keterampilan bagaimana melakukannya sesuai

dengan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga media pembelajaran yang dibuat

betul-betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.

Sebelum membuat media pembelajaran, guru harus memperhatikan dulu

beberapa persyaratan pembuatannya. Persyaratan tersebut meliputi syarat edukatif,

syarat teknis dan syarat estetika. Penjabaran mengenai syarat-syarat tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Syarat edukatif

Syarat edukatif maksudnya bahwa pembuatan media pembelajaran harus

disesuaikan dengan program pendidikan yang berlaku sehingga pembuatannya akan

sangat membantu pencapaian tujuan-tujuan yang terdapat di dalam program

8

Page 11: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

pendidikan yang disusun. Secara lebih khusus lagi syarat edukatif ini maksudnya

bahwa:

a. Media pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan memperhatikan program

kegiatan pendidikan (program pendidikan/ kurikulum yang berlaku).

b. Media pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan didaktik metodik artinya

dapat membantu keberhasilan kegiatan pendidikan, mendorong aktifitas dan

kreatifitas anak dan sesuai dengan kemampuan (tahap perkembangan anak)

2. Syarat teknis

Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam pembuatan media

pembelajaran berkaitan dengan hal-hal teknis seperti pemilihan bahan, kualitas

bahan, pemilihan warna, kekuatan bahan dalam suhu-suhu tertentu dan lain

sebagainya. Secara lebih rinci syarat-syarat teknis dalam pembuatan media

pembelajaran adalah:

a. Media pembelajaran dirancang sesuai dengan tujuan, fungsi sarana (tidak

menimbulkan kesalahan konsep) contoh dalam membuat balok bangunan,

ketepatan bentuk dan ukuran yang akurat mutlak dipenuhi karena jika ukurannya

tidak tepat akan menimbulkan kesalahan konsep.

b. Media pembelajaran hendaknya multiguna, walaupun ditujukan untuk tujuan

tertentu tidak menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan pengembangan

yang lain.

c. Media pembelajaran dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah didapat di

lingkungan sekitar, murah atau dari bahan bekas/sisa.

d. Aman (tidak mengandung unsur yang membahayakan anak misalnya tajam,

beracun dan lain-lain).

e. Media pembelajaran hendaknya awet, kuat dan tahan lama (tetap efektif walau

cahaya berubah).

f. Mudah dalam pemakaian, menambah kesenangan anak untuk bereksperimen dan

bereksplorasi.

g. Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal.

3. Syarat estetika

Persyaratan estetika ini menyangkut unsur keindahan media pembelajaran

yang dibuat. Unsur keindahan/ estetika ini sangat penting diperhatikan karena akan

9

Page 12: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

memotivasi dan menarik perhatian anak untuk menggunakannya. Hal-hal yang lebih

rinci yang berkaitan dengan syarat estetis ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a. Bentuk yang elastis, ringan (mudah dibawa anak).

b. Keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil).

c. Warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.

Jika guru telah memahami berbagai persyaratan pembuatan media

pembelajaran, selanjutnya guru harus memahami bagaimana prosedur

pengembangan media pembelajaran. Prosedur pembuatan media pembelajaran itu

sendiri dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru mengkaji dan memahami karakteristik anak . Jika guru akan membuat

media pembelajaran maka guru perlu terlebih dahulu memahami karakteristik

anak yang menjadi sasaran pembuatan media pembelajaran yang dilakukan guru.

Setiap anak pada hakekatnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka

guru perlu menentukan secara khas siapa sesungguhnya anak yang akan kita

layani dengan media pembelajaran tersebut.

b. Guru menelaaah program kegiatan dan tujuan belajar anak. Langkah selanjutnya

yang harus diperhatikan guru dalam pembuatan alat permainan adalah menelaah

program kegiatan dan tujuan belajar anak. Program kegiatan dan tujuan belajar

anak yang dimaksud adalah kurikulum yang digunakandi lembaga tersebut. Di

dalam kurikulum telah secara jelas dan gamblang disajikan mengenai rumusan

kemampuan atau kompetensi dan penjabarannya berupa indikator-indikator

kemampuan yang harus dicapai atau diperoleh oleh anak.

c. Rumuskan kompetensi dan indikator-indikator yang terdapat didalam kurikulum

harus ditelaah dan difahami oleh guru sehingga guru memperoleh pemahaman

yang utuh mengenai apa saja yang harus dicapai oleh anak melalui kegiatan

belajar/ bermainnya. Dengan pemahaman yang memadai mengenai isi program

kegiatan dan tujuan belajar anak akan memudahkan guru dalam membuat media

pembelajaran dan disisi lain media pembelajaran yang dibuat menjadi efektif

untuk mengembangkan kemampuan anak.

d. Memilih isi/ tema dan tujuan belajar dari tema tersebut. Langkah berikutnya yang

dilakukan guru dalam pembuatan media adalah memilih tema yang terdapat di

dalam kurikulum atau tema/ matri yang dirancang sendiri. Tema adalah alat yang

10

Page 13: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

digunakan untuk mencapai berbagai aspek perkembangan anak. Sebenarnya

penentuan tema tersebut tidak harus selalu terpaku pada tema-tema yang terdapat

di dalam kurikulum, guru dapat membuat dan mengembangkan tema sendiri.

e. Menginventarisasi media yang sudah ada dan menelaah apakah media

pembelajaran tersebut telah sesuai dengan kurikulum atau belum. Proses ini

penting dilakukan guru sehingga guru dapat mengetahui media apa saja yang

sebenarnya sangat penting diadakan dan dibuat oleh guru. Seringkali guru

membuat media yang sudah ada dan sebenarnya tidak diperlukan lagi sementara

yang belum ada terabaikan

f. Menentukan jenis media yang akan dibuat dan dikembangkan. Setelah dilakukan

inventarisasi terhadap berbagai media yang telah ada, guru akan mengetahui

secara pasti apa saja media yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar anak. Dalam

kenyataannya berdasarkan daftar kebutuhan yang dibuat seringkali media yang

harus dibuat sangat banyak jumlahnya dan semuanya ingin kita buat. Hal tersebut

tentunya kurang realistis sehingga harus ditentukan prioritas pembuatan media

pembelajaran yang benar-benar penting atau krusial untuk dipenuhi.

g. Membuat rancangan untuk pembuatan media pembelajaran Jika media

pembelajaran yang akan dibuat telah ditentukan maka selanjutnya guru membuat

rancangan atau desain alat permainan tersebut untuk memudahkan dalam

pembuatannya. Dalam rancangan pembuatan media pembelajaran tersebut

biasanya dikemukakan aspek perkembangan anak yang dapat dikembangkan

melalui media pembelajaran tersebut, Alat dan bahan pembuatan yang

dibutuhkan, teknik pembuatan dan bagaimana cara menggunakannya.

h. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Pada tahap berikutnya berdasarkan

rancangan yang telah ada, guru mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang

diperlukan sehingga pada saat proses pembuatan tidak mengahadapi kendala dan

dapat dilakukan sesuai rencana. Ketersediaan alat dan bahan ini akan sangat

menunjang pembuatan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh lembaga dan

siswa.

i. Membuat media pembelajaran sesuai dengan rencana atau sesuai dengan kondisi

alat dan bahan yang ada. Pada tahap ini apa yang telah menjadi rencana

dilaksanakan dengan mengikuti prosedur pembuatan yang telah ditentukan. Pada

11

Page 14: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

tahap ini ide dan rencana dilaksanakan dengan memanfaatkan alat dan bahan

yang telah dipilih. Kejelian dan kreativitas guru akan sangat mendukung

dihasilkannya alat permainan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa.

Memerika hasil pembuatan media pembelajaran, apakah sesuai atau benar

telah menghasilkan media pembelajaran. Setelah guru membuat media pembelajaran

tertentu, guru masih perlu mengecek apakah media pembelajaran yang dibuat telah

sesuai dengan media pembelajaran yang diharapkan dalam arti telah memenuhi

syarat edukatif, teknis dan estetis. Hal tersebut perlu diperhatikan sebab tidak jarang

guru yang membuat media pembelajaran, setelah ditelaah belum menghasilkan

media pembelajaran yang sesuai dengan persyaratan yang ada (standar).

D. Pengembangan Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Belajar

Lingkungan sosial diartikan sebagai suatu lingkungan dimana setiap individu

atau anggota melakukan hubungan atau interaksi sosial. Tidak hanya interaksi sosial

yang berlangsung, namun didalam suatu lingkungan sosial juga dapat berlangsung

kerjasama atau berbagai kegiatan bersama. Oleh sebab itu, lingkungan sosial menjadi

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu atau kelompok

dalam setiap tindakannya.

Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi sosial

dengan kehidupan bermasyrakat seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata

pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur kepemerintahan dan

agama. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan

kemanusiaan. Dalam praktek pengajaran penggunaan lingkungan social sebagai

sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang paling dekat seperti

keluarga, tetangga, Rukun Tetangga dan sebagainya. Hal ini disesuaikan dengan

kurikulum yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik.

1. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Penggunaan cara atau metode yang bervariasi merupakan tuntutan dan

kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kegiatan belajar mengajar. Begitu banyaknya

nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar. Namun

demikian diperlukan adanya kretivitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

12

Page 15: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

Para guru sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pembelajaran harus mampu

memberikan kemudahan kepada siswa untuk memepelajari berbagai hal yang

terdapat dalam lingkungannya.

Belajar tidak hanya terjadi diruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas

dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap

perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan serta

intelektual.

Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep

tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahamisiswa di dalam

kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan siswa untuk melihat

konsep warna secara nyata yang ada dillingkungan sekitar.

Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan dampak pemanfaatan

lingkungan terhadap aspek-aspek perkembangan siswa. Namun guru juga harus

memiliki dalam mengembangkan pembelajaran siswa dengan memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajarnya.

2. Prosedur Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Apabila kita menginginkan siswa memperoleh hasil belajar yang banyak dan

bermakna dari sumber belajar lingkungan, maka kita perlu membuat persiapan yang

matang. Tanpa persiapan belajar siswa tidak akan terkendali dengan baik sehingga

akan berpengaruh terhadap terjadinya tujuan pendidikan yang diharapkan.

Perlu kita ketahui bahwa ada tiga langkah prosedur yang bisa ditempuh

dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, yaitu :

a. Langkah perencanaan

Perencanaan menempati bagian yang penting. Melalui perencanan yang

matang, yang disusun secara sistematis, dalam pola pemikiran yang menyeluruh akan

memberikan landasan yang kuat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan proses

pembelajaran. Guru selaku pengelola kegaiatn belajar harus mengetahui dan

memahami tentang apa-apa yang harus direncanakan.

b. Langkah pelaksanaan

Pelaksanaan proses pembelajaran harus dilaksanakan secara efektif dan

efesien agar hasilnya optimal sesuai dengan yang telah direncanakan. Pelaksanaan

kegiatan belajar harus dapat meningkatkan dan memotivasi aktivitas siswa sehingga

13

Page 16: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

siswa dapat menikmati bahwa lingkungan sebagai sumber belajar benar-benar dapat

memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang dipelajari.

c. Langkah tindakan lanjut (follow up)

Langkah ini untuk menindak lanjuti hasil kegiatan pembelajaran. Sehingga

apabila ada siswa yang belum mengerti atau memahami lingkungan sebagai sumber

belajar dibimbing dan diarahkan sesuai dengan materi pembelajaran. Sedangkan bagi

siswa yang sudah memahami dapat melanjutkan kegiatannya lebih mendalam

sehingga lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak manfaatnya.

E. Memperhatikan Pemetaan Kecerdasan Siswa

Mengetahui indikator kecerdasan siswa dapat membantu guru dalam

merancang kegiatan stimulasi, tentunya disesuaikan dengan usia masing-masing

siswa agar hasilnya pun dapat maksimal. Indikator kecerdasan anak dibagi menjadi 4

jenis kecerdasan, yang meliputi kecerdasan intelegensi (Intellectual Quotient/IQ),

kecerdasan emosional (Emotional Quotient/EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual

Quotient/SQ), dan kecerdasan menghadapi tantangan (Adversity Quetion/AQ).

Keempat jenis kecerdasan ini perlu diasah dan dikembamgkan sejak dini.

Keseimbangan antara empat kecerdasan tersebut kelak akan membentuk pribadi anak

siap menjalani hidupnya di masa depan nanti.

Kecerdasan anak tak hanya diukur melalui ukuran IQ (Intelligence Quotient).

Setiap anak memiliki kecerdasan yang majemuk, yakni kecerdasan intelektual (IQ)

maupun kecerdasan emosional (Emotional Quotient/EQ). Menurut Howard Gardner

salah seorang profesor pendidik dan peneliti dari Harvard University Amerika

Serikat, ada 9 aspek kecerdasan seorang anak. Istilah yang sering kita dengar adalah

multiple intelligences.

1. Kecerdasan musikal

Kecerdasan ini ditunjukkan anak mudah sekali mengikuti dan mengingat lagu.

Cara melatihnya adalah dengan mendengarkan musik dan bernyanyi.

Mengajarkan anak menyanyikan lagu-lagu sederhana sesuai usia mereka.

Melakukan pekerjaan dengan bernyanyi, misalnya saat mandi dan bangun pagi.

2. Kecerdasan Intrapersonal, berkaitan dengan kemampuan daya tahan, untuk tidak

mudah down, gigih berusaha, tidak minder. misalnya ketika mengikuti

perlombaan, tampil depan umum. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak

14

Page 17: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

untuk terbiasa berada dalam sebuah kelompok dan berinteraksi dengan teman-

teman sebayanya.

3. Kecerdasan interpersonal (sosial), kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan

anak beradaptasi, bekerjasama, berelasi dengan lingkungan teman sebaya dan

orang di sekitarnya. Cara melatihnya adalah dengan memberi kesempatan si kecil

sering ditemani untuk bergaul bersama teman-teman sebaya, bermain dan

berkomunikasi pada anak- anak seusianya.

4. Kecerdasan visual spasial Adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan

memahami pandang ruang. Yakni anak mampu membedakan posisi dan letak

serta membayangkan ruang, Di kanan, kiri, atas, bawah, depan, belakang dan

samping. Cara melatihnya adalah setiap melakukan kegiatan yang berhubungan

dengan posisi atau ruang hendaknya orang tua selalu sambil menyebutkan, misal :

Tolong dong, adik letakkan bukunya di atas meja, atau tolong kakak ambilkan

buku yang jatuh di bawah meja. Sebutkan lokasi ruang, ajarkan si kecil melipat,

menggunting, membalik dan menggambar.

5. Kecerdasan natural (alam) Anak diperkenalkan dengan lingkungan hidup selain

manusia, yaitu binatang, tumbuhan dan beraneka suasana alam, misalnya sesekali

ajak anak memberi makan pada ikan atau ke kebun binatang, mengunjungi taman

flora dan bermain di alam terbuka.

6. Kecerdasan kinestetik tubuh, anak memiliki kemampuan untuk melakukan

kegiatan yang melibatkan tubuh misalkan gerakan tubuh saat berdoa,

menggambar, melompat, berlari dan olahraga yang menggerakkan tubuh, menari,

senam dan sebagainya. Cara melatihnnya ajak anak untuk latihan mencoret dan

menggambar garis, lingkaran, melakukan gerakan senam dan menari.

7. Kecerdasan moral, yaitu kepekaan anak untuk meresap kepatuhan dalam

berperilaku yang baik, misalnya tahu mengucapkan terimakasih, maaf, permisi

dan membedakan perbuatan baik dan buruk, bisa menahan diri untuk tidak

melakukan pelanggaran terhadap tata cara kesopanan. Caranya adalah melatih

dalam kelompok bermain dan melakukan peraturan peraturan dalam permainan,

ajarkan anak patuh dan memahami aturan sederhana misalnya bermain petak

umpet.

15

Page 18: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

8. Kecerdasan verbal linguistic, anak dapat berbicara dan menceritakan suatu

kejadian yang dilihatnya dengan mudah, terangkai dengan baik dan kronologis

kejadian tidak melompat lompat. Cara melatihnya adalah sejak dalam kandungan

dan setelah lahir anak sering diajak bercakap cakap, berbicara dengan orangtua,

teman sepermainan, menceritakan dongeng dan menyanyikan lagu anak-anak.

9. Kecerdasan logika matematika Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan

anak untuk memahami persoalan dan memecahkan teori sederhana yang

berkaitan dengan angka. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak

mengelompokkan mainan yang dimiliki, menghitung buah buahan dan

membagikan makanan kecil dan menyebutkan jumlah yang diberikan,

mengelompokkan benda mainan seperti dadu berwarna, mainan berbentuk buah

dan bunga.

F. Menciptakan Suasana Pembelajaran yang Efektif dan Menyenangkan Bagi

Siswa

Guru sebagai pembimbing diharapkan mampu menciptakan kondisi yang

strategi yang dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses

pembelajaran tersebut. Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru

memperhatikan dua hal: pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada pada

diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya, dan

sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi manusia,

umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang lain.

Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan

teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang dapat

mengganggu konsentrasi belajar, ruangan cukup terang, tidak gelap dan tidak

mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar yang cukup atau lengkap.

Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu dilakukan

langkah-langkah berikut ini:

1. Melibatkan Siswa secara Aktif

Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain:

a. Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksprimen.

b. Aktivitas lisan, seperti bercerita, tanya jawab.

16

Page 19: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

c. Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan

pengarahan guru.

d. Aktivitas gerak, seperti melakukan praktek di tempat praktek.

e. Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat surat, membuat karya tulis.

Aktivitas kegiatan pembelajaran siswa di kelas hendaknya lebih banyak

melibatkan siswa, atau lebih memperhatikan aktivitas siswa. Cara meningkatkan

keterlibatan siswa adalah melalui mendorong partisifasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran dengan cara menggunakan berbagai teknik mengajar.

2. Menarik Minat dan Perhatian Siswa

Kondisi pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa

dalam belajar.  Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri

seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat

seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat

seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

erat kaitannya dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa. Pembelajaran yang dapat

menyesuaikan sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan pembelajaran yang

diminati.

3. Membangkitkan Motivasi Siswa

Sedang motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Tugas

guru adalah bagaimana membangkitkan motivasi siswa sehingga ia mau belajar.

Berikut ini beberapa cara bagaimana membangkitkan motivasi siswa :

a. Guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan

prestasi belajarnya;

b. Pada awal kegiatan pembelajaran, guru hendaknya terlebih dahulu

menyampaikan kepada siswa tentang tujuan yang akan dicapai dalam

pembelajaran tersebut, sehingga siswa terpancing untuk ikut serta didalam

mencapai tujuan tersebut.

c. Guru berusaha mendorong siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

d. Guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih

sukses dengan usahanya sendiri;

17

Page 20: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

e. Guru selalu berusaha menarik minat belajar siswa.

f. Sering-seringlah memberikan tugas dan memberikan nilai seobyektif mungkin.

4. Memberikan pelayanan individu Siswa

Perlunya keterampilan guru di dalam memberikan variasi pembelajaran agar

dapat diserap oleh semua siswa dalam berbagai tingkatan kemampuan, dan disini

pulalah perlu adanya pelayanan individu siswa.

Memberikan pelayanan individual siswa bukanlah semata-mata ditujuan

kepada siswa secara perorangan saja, melainkan dapat juga ditujukan kepada

sekelompok siswa dalam satu kelas tertentu. Sistem pembelajaran individual atau

privat, belakangan ini memang cukup marak dilakukan melalui les-les privat atau

melalui lembaga-lembaga pendidikan yang memang khusus memberikan pelayanan

yang bersifat individual.

5. Menyiapkan dan Menggunakan berbagai Media dalam Pembelejaran

Alat peraga/media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika

mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada

siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pembelajaran yang

efektif harus mulai dengan pengalaman langsung yang yang dibantu dengan

sejumlah alat peraga dengan memperhatikan dari segi nilai dan manfaat alat peraga

tersebut dalam membantu menyukseskan proses pembelajaran di kelas.

Di dalam menyiapkan dan menggunakan media atau alat peraga, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :

a. Alat peraga yang digunakan hendaknya dapat memperbesar perhatian siswa

terhadap materi pelajaran yang diasjikan.

b. Alat peraga yang dipilih hendaknya sesuai dengan kematangan dan pengalaman

siswa serta perbedaan individual dalam kelompok.

c. Alat yang dipilih hendaknya tepat, memadai dan mudah digunakan.

Setelah tercipta kondisi pembelajaran seperti yang dipaparkan di atas, maka

guru dapat menciptakan suasana nyaman bagi siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran melalui beberapa cara sebagai berikut:

1. Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda

2. Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh

siswa Anda.

18

Page 21: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

3. Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa

4. Beri pertanyaan yang mudah dijawab

5. Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai

6. Mengontrol siswa yang aktif dalam proses pembelajaran

G. Penutup

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan

suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu

melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk

menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya

factor factor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam

mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru

dan peserta didik.

Upaya-upaya yang tersebut merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus

memelihara kondisi dan suasana belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan

agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan pembelajaran

prestasi dapat dicapai dengan maksimal. Jika pembelajaran tidak berjalan dengan

efektif dan tidak menyenangkan bagi peserta didik, peserta didik akan mengalami

kejenuhan dalam belajar, guru henadaknya menggunakan metode pembelajaran yang

bervariasi dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didiknya.

Agar pesrta didik tidak mengalami kejenuhan dalam belajar agar tujuan

pembelajaran dapat berjalan seperti yang di harapkan.

H. Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional.2003 Kegiatan Belajar Mengajar Yang Efektif. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas, 2003 Media Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Hamalik Oemar, 1999, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Haryono, Anung, 2009, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Henyat Soetomo. 1993. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.

Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

19

Page 22: syair79.files.wordpress.com file · Web viewMakalah ini membahas tentang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan

Slameto, 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Belajar yang Mempengaruhi. Jakarta. rineka cipta.

Sudjana Nana, 2005, Dasar –Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo. 

Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya.

20