WAHAM

8
LAPORAN PENDAHULUAN A. Masalah Utama Gangguan proses pikir: Waham B. Proses Terjadinya Masalah 1. Definisi Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya (Budi Anna Keliat, 1999). Waham adalah merupakan keyakinan tentang suatu isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar kebudayaan biar pun dibuktikan kemustahilannya. Waham merupakan gejala sekunder skizofrenia, ketidakmampuan memproses stimulus internal dan eksternal melaui proses informasi secara akurat dan menimbulkan waham (Stuart & sundeent, 1999 ). 2. Etiologi Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan

description

was

Transcript of WAHAM

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah Utama

Gangguan proses pikir: WahamB. Proses Terjadinya Masalah

1. DefinisiWaham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya (Budi Anna Keliat, 1999).

Waham adalah merupakan keyakinan tentang suatu isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar kebudayaan biar pun dibuktikan kemustahilannya. Waham merupakan gejala sekunder skizofrenia, ketidakmampuan memproses stimulus internal dan eksternal melaui proses informasi secara akurat dan menimbulkan waham (Stuart & sundeent, 1999 ).

2. EtiologiSalah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai keinginan.Tanda dan Gejala : Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)

Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)

Gangguan hubungan sosial (menarik diri)

Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

1.Faktor Predisposisi a. Faktor Biologis

Gangguan perkembangan otak, frontal dan temporal.

Lesi pada korteks frontal, temporal dan limbik Gangguan tumbuh kembang Kembar monozigot, lebih beresiko dari kembar dua telur

b. Faktor Genetik

Gangguan orientasi realita yang ditemukan pada klien dengan skizoprenia

c. Faktor Psikologis

Ibu pengasuh yang cemas/over protektif, dingin, tidak sensitif

Hubungan dengan ayah tidak dekat/perhatian yang berlebihan

Konflik perkawinan

Komunikasi double bindd. Sosial budaya

Kemiskinan

Ketidakharmonisan sosial

Stress yang menumpuk

2.Faktor Presipitasia. Stressor sosial budaya

Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan stabilitas keluarga, perpisahan dengan orang yang paling penting, atau diasingkan dari kelompok.

b. Faktor biokimia

Penelitian tentang pengaruh dopamine, inorefinefrin, lindolomin, zat halusinogen diduga berkaitan dengan orientasi realita

c. Faktor psikologi

Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang disertai terbatasnya kemampuan mengatasi masalah memungkinkan berkurangnya orientasi realiata

3. Tanda dan gejala

Kognitif :

a. Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata

b. Individu sangat percaya pada keyakinannya

c. Sulit berfikir realita

d. Tidak mampu mengambil keputusan

Afektif

a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan

b. Afek tumpul

Prilaku dan Hubungan Sosial

a. Hipersensitif

b. Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal

c. Depresif

d. Ragu-ragu

e. Mengancam secara verbal

f. Aktifitas tidak tepat

g. Streotif

h. Impulsive

i. Curiga

Fisik

a. Higiene kurang

b. Muka pucat

c. Sering menguap

d. BB menurun

e. Nafsu makan berkurang dan sulit tidur

4. Rentang ResponRespon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran logis

Proses pikir terganggu Gangguan proses fikir (waham)Persepsi akurat

Ilusi

Perilaku tidak terorganisir Emosi konsisten

Emos berlebihan/kurang Isolasi sosialPerilaku cocok

Perilaku tidak biasa

Menarik diriHubungan sosial harmonis5. Akibat

Klien dengan waham dapat berakibat terjadinya resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.Tanda dan Gejala : Memperlihatkan permusuhan

Mendekati orang lain dengan ancaman

Memberikan kata-kata ancaman dengan rencana melukai

Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan

Mempunyai rencana untuk melukai6. Pohon Masalah

Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan (Efek)

Perubahan proses pikir: waham (Core Problem)

Gangguan konsep diri: HDR (causa)7. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikajia. Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkunganData yang perlu dikaji:

DS: Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, dan ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya.

DO: Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya.b. Perubahan proses pikir : wahamData yang perlu dikaji:

DS: Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.DO: Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan/ realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung.c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.

Data yang perlu dikaji:

DS: Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa- apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

DO: Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternative tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup.SP GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAMPASIEN

SP 1:

BHSP

Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan

Mempraktekan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

SP 2:

Mengidentifikasi kemampuan positif klien dan membantu mempratekannya

SP 3:

Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

KELUARGA

SP 1:

BHSP dengan keluarga

Mengidentifikasi masalah yang terjadi

Menjelaskan proses terjadinya masalah

Membantu klien untuk patuh minum obat

SP 2:

Melatih keluarga cara merawat klien

SP 3:

Membuat perencanaan pulang bersama keluarga