Vit

3
Vit. A Seperti halnya lemak, pencernaan dan absorbsi karoten dan retinoid membutuhkan empedu dan enzim pancreas. Vitamin A yang di dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk ester retinil, bersama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam lambung. Di dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pancreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien di absorbsi daripada ester retinil. Sebagian dari karotenoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol. Retinol di dalam mukosa usus halus harus bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyeberangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui system limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati berperan sebagai tempat menyimpan vitamin A utama di dalam tubuh. Dalam keadaan normal, cadangan vitamin A dalam hati dapat bertahan hingga enam bulan. Bila tubuh mengalami kekurangan konsumsi vitamin A , asam retinoat di absorbsi tanpa perubahan. Asam retinoat merupakan sebagaian sebagian kecil vitamin A dalam darah yang aktif dalam deferensiasi sel dan pertumbuhan. Vit. D Vitamin D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D- plasma binding protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit otak, tulang dan jaringan lain. Vitamin D 3 di dalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi kolekalsiferol [25(OH)D 3 ] yang lima kali lebih aktif daripada vitamin

description

vit

Transcript of Vit

Vit. ASeperti halnya lemak, pencernaan dan absorbsi karoten dan retinoid membutuhkan empedu dan enzim pancreas. Vitamin A yang di dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk ester retinil, bersama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam lambung. Di dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pancreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien di absorbsi daripada ester retinil. Sebagian dari karotenoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.Retinol di dalam mukosa usus halus harus bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyeberangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui system limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati berperan sebagai tempat menyimpan vitamin A utama di dalam tubuh. Dalam keadaan normal, cadangan vitamin A dalam hati dapat bertahan hingga enam bulan. Bila tubuh mengalami kekurangan konsumsi vitamin A , asam retinoat di absorbsi tanpa perubahan. Asam retinoat merupakan sebagaian sebagian kecil vitamin A dalam darah yang aktif dalam deferensiasi sel dan pertumbuhan.Vit. DVitamin D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit otak, tulang dan jaringan lain.Vitamin D 3 di dalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi kolekalsiferol [25(OH)D3] yang lima kali lebih aktif daripada vitamin D3. bentuk [25(OH)D3] adalah bentuk vitamin D yang paling banyak di dalam darah dan banyaknya bergantung pada konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif adalah kalsitriol atau 1,25 dihidroksi kolekalsiferol [1,25(OH)2D3] yang 10 kali lebih aktif fari vitamin D3. bentuk aktif ini dibuat oleh ginjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilitasnya. Vit. EAbsorpsi, Transportasi, dan Metabolisme. Sebanyak 20-80% tokoferol diabsorpsi di bagian atas usus halus dalam bemuk misel yang pembemukannya bergamung pada garam empedu dan lipase pankreas. Absorpsi tokoferol tampaknya dibamu oleh trigliserida ramai sedang dan dihambat oleh asam lemak ramai panjang tidak jenuh ganda. Mekanisme transportasi vitamin E melimasi sel epitel usus halus belum diketahui dengan pasti. Transportasi dari mukosa usus halus ke dalam sistem limfe dilakukan oleh kilomikron umuk di bawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokoferol diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk ke dalam plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel di mana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan retikulum endoplasma. Vit. KAbsorpsi dan Transportasi. Sebanyak 50-80% vitamin K dalam usus halus diabsorpsi dengan bantuan empedu dan cairan pankreas. Setelah diabsorpsi di dalam usus halus bagian atas, vitamin K dikaitkan dengan kilomikron untuk diangkut melalui sistem limfe ke hati. Hati merupakan tempat simpanan vitamin K utama di dalam tubuh. Dari hati vitamin K diangkut terutama oleh lipoprotein VLDL dan juga fraksi HDL di dalam plasma ke sel-sel tubuh. Vitamin K terutama dihubungkan dengan membran sel, yaitu dengan retikulum endoplasma dan mitokondria. Taraf vitamin K dalam serum meningkat pada hiperlipidemia, terutama pada trigliseridemia. Hal-hal yang menghambat absorpsi lemak akan menurunkan absorpsi vitamin K. Dalam keadaan normal, sebanyak 30--40% vitamin K yang diabsorpsi dikeluarkan melalui empedu, dan 15% melalui urin sebagai metabolit larut air. Simpanan vitamin K di dalam tubuh tidak banyak dan penggantiannya terjadi cepat. Simpanan di dalam hati sebanyak 10% berupa filokinon dan 90% berupa menakinon yang kemungkinan disintesis oleh bakteri saluran cerna. Namun, kebutuhan akan vitamin K tampaknya tidak dapat hanya dipenuhi dari sintesis menakinon, akan tetapi sebagian perlu didatangkan dari makanan.