smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum...

33
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN AKUNTANSI Artikel Penelitian Disampaikan dalam rangka Simposium Nasional Akuntansi XI Tanggal 23-24 Juli 2008 di Universitas Tanjung Pura Pontianak Oleh: Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. Bestari Dwi Handayani, S.E., M.Si.

Transcript of smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum...

Page 1: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI

POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN AKUNTANSI

Artikel PenelitianDisampaikan dalam rangka Simposium Nasional Akuntansi XI Tanggal 23-24 Juli 2008

di Universitas Tanjung Pura Pontianak

Oleh:

Amir Mahmud, S.Pd., M.Si.Bestari Dwi Handayani, S.E., M.Si.

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2008EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM POSING

DAN TUGAS TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN

Page 2: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN AKUNTANSI

Amir Mahmud, S.Pd., M.Si.1

Bestari Dwi Handayani, S.E., M.Si.2

ABSTRACT

The Study was based on the reality of Basic Accounting lecture especially adjustment process. During the lecture, most of the students couldn,t participate actively. They didn’t show their self awairness in learning. Based on the reality arouse whether the problem posing and structure task learning model could improve the students self awairness in learning or not. In line with the problem, the objective of this study is to get the description of the teaching experience employing the problem posing and structure task learning model improve the students capability.

This study is the pre-experiment study. The object of this study consist in two classes, the first class is the treatment class, wich problem posing and structure task learning model treatment and the second class is the control class with conventional model learning. The setting of the study is the first semester students of Basic Accounting Accounting Program, Economics Faculty, the State University of Semarang. The data were collected through test. Independent sample t-test and paired sample t-test were used to analysed data.

The result of this study shared that use of problem posing and structure task learning model could improve the students self awareness in learning. It was because they were free to decide their own learning objective and source. All students in treatment class actively in decision making.

Key Words: Learning Process, problem posing and structure task learning model, adjustment process.

1. PENDAHULUAN

Akuntansi adalah bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan

informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang

dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis dan hasilnya pada suatu waktu atau

periode tertentu (Sofyan, 2003:1). Mata pelajaran akuntansi memerlukan konsentrasi,

1 Dosen FE Universitas Negeri Semarang2 Dosen FE Universitas Negeri Semarang

Page 3: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

ketelitian, dan keterampilan yang tinggi. Mahasiswa akuntansi seharusnya memiliki

pemahaman dan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan sebagai sumber

informasi keuangan suatu perusahaan.

Pembelajaran akuntansi berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggungjawab melalui prosedur

pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan

keuangan dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. Salah

satu materi mata pelajaran akuntansi pada mata kuliah Dasar Akuntansi adalah jurnal

penyesuaian pada perusahaan dagang, dimana materi ini merupakan bagian dari siklus

akuntansi perusahaan dagang yang memuat semua jurnal yang digunakan untuk

menyesuaikan posisi masing-masing akun sehingga sesuai dengan posisinya pada

tanggal laporan (Sofyan, 2004:22).

Materi jurnal penyesuaian bagi sebagian besar mahasiswa/peserta didik merupakan

materi yang dianggap sulit. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 10 tahun,

mahasiswa yang mempelajari jurnal penyesuaian selalu mengalami kesulitan, terutama

mahasiswa semester I. Materi pos deferral dan accrual yang merupakan bagian tak

terpisahkan dari jurnal penyesuaian selalu menyisakan persoalan bagi mahasiswa

dibandingkan dengan materi yang lain dalam serangkaian siklus akuntansi. Bahkan

pokok bahasan jurnal penyesuian menjadi salah satu rekomendasi yang perlu dimasukan

dalam kurikulum Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG), karena ternyata guru-guru

pun menghadapi persoalan yang sama ketika mengajarkan materi jurnal penyesuaian

pada siswa-siswanya.

Page 4: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

Kondisi sebagaimana diuraikan di atas semakin diperparah dengan sistem

pembelajaran yang diterapkan oleh dosen. Selama ini proses pembelajaran yang ditemui

masih menggunakan metode pembelajaran yang sifatnya monoton. Proses pembelajaran

seperti ini kurang dipahami oleh mahasiswa saat menerima materi yang diajarkan oleh

dosen, sehingga mengakibatkan prestasi belajar yang dihasilkan rendah, tidak seperti

yang diharapkan. Hasil observasi awal pada Jurusan Akuntansi FE UNNES, rata-rata

prestasi belajar mahasiswa pada ulangan harian akuntansi pokok bahasan jurnal

penyesuaian dari tahun-tahun sebelumnya masih sangat rendah, yaitu Tahun 2003/2004

mahasiswa semester I kelas A 6,30, Semester I kelas B 6,25, Tahun 2004/2005

mahasiswa semester I kelas 6,80, Semester I kelas B 6,00, Tahun 2005/2006 mahasiswa

semester I kelas A 6,40 dan Semester I kelas B 6,75. Ini membuktikan bahwa

pembelajaran akuntansi pada pokok bahasan jurnal penyesuaian masih kurang efektif.

Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran yang melibatkan mahasiswa lebih aktif

di dalam kelas.

Selain itu, banyak mahasiswa yang malas belajar dan berlatih memecahkan atau

menyelesaikan soal-soal akuntansi jika tidak mendapat tugas dari dosen. Banyak

mahasiswa yang tidak memiliki kesiapan ketika akan mengikuti kuliah. Mahasiswa tidak

mengerti materi apa yang akan mereka pelajari dan gambaran materi itu. Mahasiswa juga

tidak mau membaca terlebih dahulu materi yang akan diajarkan, jika tidak mendapat

tugas dari dosennya. Dengan memperhatikan fenomena tersebut maka suatu tantangan

bagi dosen akuntansi untuk mampu mengarahkan dan meningkatkan keaktifan

mahasiswa serta sebagai penguatan pemahaman konsep-konsep akuntansi pada

Page 5: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

umumnya, dan jurnal penyesuaian pada khususnya adalah dengan latihan dan pemberian

tugas terstruktur.

Dalam dunia pendidikan terdapat metode Problem Posing yang merupakan salah

satu pendekatan pembelajaran inovatif untuk membangun struktur kognitif mahasiswa.

Mahasiswa diberi kesempatan secara terbuka dan secara luas untuk mengembangkan

kreativitas dengan cara menyusun soal sendiri dan cara penyelesaian sendiri. Problem

Posing adalah salah satu pembelajaran yang menuntut adanya keaktifan mahasiswa baik

mental dan fisik. Penelitian ini bermaksud mengungkap efektivitas penerapan metode

tersebut terhadap prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pokok bahasan jurnal

penyesuaian pada mahasiswa semester I Jurusan Akuntansi.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan penelitian yang dirumuskan adalah: (1)

Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar akuntansi antara penerapan metode problem

posing dan tugas terstruktur, dengan penggunaan metode konvensional pada mahasiswa

Jurusan Akuntansi Semester I FE UNNES Tahun Akademik 2006/2007; dan (2) Apakah

metode pembelajaran problem posing dan pemberian tugas terstruktur lebih efektif dari

pada metode konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar mata kuliah akuntansi

pokok bahasan jurnal penyesuaian mahasiswa Semester I FE UNNES Tahun Akademik

2006/2007.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas dan ada tidaknya

perbedaan prestasi belajar akuntansi antara penerapan metode problem posing dan

pemberian tugas terstruktur, dengan metode konvensional pada mata kuliah akuntansi

pokok bahasan jurnal penyesuaian mahasiswa semester I FE UNNES Tahun Akademik

2006/2007.

Page 6: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

2. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Konsep Belajar dan Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses internal komplek. Hal ini karena melibatkan seluruh

aspek mental, yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam proses

belajar, dosen dapat mengamati secara langsung proses internal mahasiswa. Proses

belajar tersebut merupakan respon mahasiswa terhadap tindakan belajar dan mengajar

dari dosen (Dimyati dan Mudjiono, 2002:18).

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau

kegiatan tertentu Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan

pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya

ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata kuliah,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh dosen (Tulus,

2004:74).

Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal dari

faktor intern maupun faktor ekstern mahasiswa. Faktor intern adalah faktor yang ada

dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada

di luar individu. Faktor intern meliputi: (a) faktor jasmaniah, (b) faktor psikologis, dan (c)

faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi: (a) faktor keluarga, (b) faktor

sekolah/lembaga pendidikan, dan (c) faktor masyarakat (Slameto, 2003:54). Metode

pembelajaran yang diterapkan oleh dosen merupakan salah satu faktor ekstern yang ikut

berpengaruh terhadap prestasi belajar.

2.2. Metode Problem Posing, Tugas Terstruktur dan Konvensional

Page 7: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

Pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dosen

sedemikaian rupa sehingga tingkah laku mahasiswa berubah ke arah yang lebih baik.

Dalam pelaksanaan strategi belajar mengajar dibutuhkan teknik yang disebut metode

mengajar. Metode adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan,

sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dosen sedemikian

rupa sehingga tingkah laku mahasiswa berubah ke arah yang lebih baik (Max, 2000:24).

Jadi metode pembelajaran adalah merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan oleh

dosen sedemikian rupa sehingga tingkah laku mahasiswa berubah ke arah yang lebih baik

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Problem Posing merupakan suatu model pembelajaran yang mewajibkan para

mahasiswa untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara

mandiri. Model Pembelajaran Problem Posing mulai dikembangkan di tahun 1997 oleh

Lyn D. English (dalam Amin, 2004:31), dan awal mulanya diterapkan dalam mata

pelajaran matematika. Selanjutnya, model ini dikembangkan pula pada disiplin ilmu yang

lain.

Dalam menggunakan metode Problem Posing dosen dapat memulai perkuliahan

dengan menjelaskan materi kepada mahasiswa dan dilanjutkan dosen memberikan latihan

soal-soal secukupnya kepada mahasiswa. Setelah melakukan pembahasan soal yang

diberikan oleh dosen, mahasiswa diminta untuk mengajukan soal yang menantang dan

mahasiswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Selanjutnya, secara acak

dosen mempersilakan mahasiswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas.

Langkah-langkah pembelajaran akuntansi dengan menggunakan pendekatan

Problem Posing yaitu: (1) memahami soal, (2) merencanakan langkah penyelesaian soal,

Page 8: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

dan (3) menyelesaikan soal tersebut. Dengan demikian kekuatan-kekuatan yang terdapat

dalam metode Problem Posing adalah sebagai berikut

a. Memberi penguatan terhadap konsep yang diterima dan memperkaya konsep-konsep

dasar melalui belajar mandiri.

b. Diharapkan mampu melatih mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan dalam

belajar mandiri.

c. Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah

pemecahan masalah.

Metode pembelajaran yang tidak terpisahkan dari Problem Posing adalah tugas

terstruktur. Metode ini dapat diartikan suatu model pembelajaran dimana dosen dapat

menyuruh mahasiswa untuk mempelajari lebih dahulu topik yang akan dibahas,

menyuruh mencari bukti dari teorema yang harus dipecahkan sendiri maupun

berkelompok kemudian hasilnya didiskusikan dengan dosen (Erman, 1993:262). Dengan

metode Tugas Terstruktur dosen harus memperhatikan individu mahasiswa baik dari segi

intelegensi maupun kemampuan kerja. Dalam kondisi semacam ini dosen harus selalu

siap menampung keluhan dan kesulitan mahasiswa yang ditemukan pada saat

penyelesaian tugas. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tugas terstruktur adalah

tugas yang diberikan oleh dosen pada mahasiswa, yaitu membaca materi yang akan

dibahas pada pertemuan berikutnya dan mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi

tersebut.

Metode konvensional merupakan motode pembelajaran yang biasa dilaksanakan

dan disukai oleh dosen dalam proses pembelajaran sehari-hari, karena paling mudah cara

mengatur kelas. Menurut Wina (2005:115) dalam model pembelajaran konvensional

Page 9: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

mahasiswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi

secara pasif dan mahasiswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima,

mencatat, dan menghafal materi. Metode konvensional lebih menekankan pada metode

ceramah, metode ceramah adalah penuturan bahan perkuliaha secara lisan (Nana,

2005:77).

2.3. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian merupakan bagian dari siklus akuntansi yang memuat semua

jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan posisi masing-masing akun sehingga sesuai

dengan posisinya pada tanggal laporan. (Sofyan, 2004:22). Jurnal penyesuaian adalah

jurnal yang bertujuan untuk memperbaiki akun buku besar pada akhir periode. Tujuan

dari jurnal penyesuaian adalah: (a) Agar setiap akun riil, khususnya akun aktiva dan

akun-akun utang, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode; dan (b) Agar

setiap akun nominal (akun pendapatan dan akun beban) menunjukan pendapatan dan

biaya yang seharusnya diakui dalam satu periode.

2.4. Kerangka Berfikir

Pembelajaran dengan metode problem posing cenderung lebih menekankan pada

keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, karena pada perkuliahan akuntansi khususnya

jurnal penyesuaian mahasiswa dituntut aktif untuk berlatih menyelesaikan permasalahan

(soal) dengan menggunakan bahasa dan ide mereka sendiri. Melalui bahasa dan ide

mereka sendiri mahasiswa akan menyusun soal yang sesuai dengan kemampuannya.

Secara sedikit demi sedikit akan berkembang dan dengan banyaknya latihan, maka

Page 10: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

mahasiswa akan lebih mudah dalam memahami dan membuat jurnal penyesuaian.

Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing, yaitu dengan

cara menghadapkan mahasiswa atau peserta didik kepada suatu permasalahan dengan

maksud agar peserta didik atau mahasiswa menyadari masalah, menelaah masalah dari

bermacam-macam segi, merumuskan masalah lalu mencari pemecahan masalah dengan

berbagai macam jalan.

Agar proses belajar mencapai hasil yang baik, maka dalam pembelajaran diperlukan

adanya kesiapan individu dalam belajar. Kesiapan merupakan keseluruhan kondisi

seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara

tertentu terhadap suatu situasi (Slameto, 2003:113). Menurut Thorndike (dalam Slameto,

2003:114) bahwa kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Dalam

pembelajaran akan lebih baiknya jika sebelum materi dijelaskan, terlebih dahulu materi

tersebut dipelajari. Karena mahasiswa akan lebih siap dalam menerima materi.

Pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode konvensional umumnya

lebih didominasi dengan kegiatan ceramah dan komunikasi lebih cenderung satu arah,

sehingga mahasiswa menjadi kurang aktif. Metode ini lebih bersifat monoton dan

membosankan bagi mahasiswa. Dalam banyak hal, dengan menggunakan metode

konvensional bahkan dosen menghabiskan seluruh waktu perkuliahan untuk memaparkan

materi, karena memang tuntutan muatan materi yang perlu disampaikan luas dan

mendalam. Kondisi demikian tentu bukan merupakan langkah terbaik, sehingga perlu

dicari alternative yang inovatif .

Untuk memahami jurnal penyesuaian diperlukan suatu keterampilan dan ketelitian

mahasiswa dalam menganalisis ayat-ayat penyesuaian yang pada akhirnya sangat

Page 11: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

berpengaruh dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Dengan implementasi

metode Problem Posing dan pemberian tugas terstruktur mahasiswa akan lebih

memahami materi jurnal penyesuaian karena mahasiswa dituntut aktif dalam

pembelajaran. Dengan pengajuan soal tersebut akan melatih keterampilan dan ketelitian

mahasiswa dalam membuat jurnal penyesuaian.

Dari uraian di atas kerangka berfikir dapat digambarkan sebagai berikut:

2.5. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, hipotesis penelitian yang

dirumuskan adalah :

Hipotesis 1: Terdapat perbedaan prestasi belajar akuntansi pokok bahasan jurnal

penyesuaian antara penerapan metode problem posing dan tugas terstruktur

dengan penerapan metode konvensional.

Hipotesis 2: Terdapat perbedaan prestasi belajar mata kuliah Akuntansi pokok bahasa

jurnal penyesuaian antara sebelum dan sesudah penerapan metode problem

posing dan tugas terstruktur.

Metode Konvensional

Metode Problem Posing dan

Pemberian Tugas Terstruktur

Dibandingkan

Prestasi Belajar Metode

konvensional

Metode Pembelajaran

Prestasi Belajar Metode Problem

Posing dan Pemberian Tugas Terstruktur

Page 12: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

3. METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian merupakan penelitian pra-eksperimental. Dalam penelitian ini terdiri dari

dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dalam

penelitian ini dikategorikan sebagai The Static Group Comparation: Randomized Control

group Only Design. Kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan tertentu dalam

jangka waktu tertentu. Selanjutnya, kedua kelompok tersebut dikenai pengukuran yang

sama. Perbedaan yang timbul dianggap bersumber pada variabel perlakuan (Sumadi,

2006:104).

Perlakuan kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah penerapan metode

pembelajaran Problem Posing dan pemberian tugas terstruktur. Sementara itu pada kelas

kontrol tidak diberikan perlakuan, dimana pembelajaran hanya dengan menggunakan

metode konvensional yang biasa diterapkan oleh dosen. Hasil pengukuran dalam

penelitian ini dengan menggunakan Post test yang berupa prestasi belajar akuntansi

pokok bahasan jurnal penyesuaian pada mahasiswa.

3.2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I Jurusan Akuntansi FE

UNNES Tahun Akademik 2006/2007 terdiri dari 2 kelas yaitu A dan B dengan jumlah

total 80 mahasiswa.

3.3. Variabel Penelitian

Page 13: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

Variabel dalam penelitian ini berupa prestasi belajar akuntansi pokok bahasan

jurnal penyesuaian, yaitu skor nilai test yang diukur dari rentang 0 – 100. Dalam

penelitian ini, terdapat dua variabel prestasi belajar, yang masing-masing bersifat

independent/bebas. Variabel prestasi belajar akuntansi dengan metode problem posing

dan tugas terstruktur diberi kode X1 dan variabel prestasi belajar dengan metode

konvensional diberi kode X2.

3.4. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik tes.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 2006:150). Teknik tes dalam penelitian ini

dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui

pre test dan post test. Pre test dilaksanakan pada tahap awal sebelum eksperimen

dimulai, dimaksudkan untuk mengetahui keadaan mahasiswa sebelum treatment antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Post test dilaksanakan setelah treatment, digunakan

untuk mengukur hasil prestasi mahasiswa setelah penerapan treatment.

3.5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent

sample t-test dan paired sample t-test. Independent sample t-test untuk menguji ada

tidaknya perbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sementara

Page 14: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

itu paired sample t-test dilakukan untuk menguji efektivitas penerapan metode problem

posing dan tugas terstruktur pada kelompok eksperimen.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kemampuan Awal Mahasiswa

Dari pre test mahasiswa diperoleh deskripsi kemampuan awal kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dalam tabel berikut ini:

Tabel 1: Kemampuan Awal Mahasiswa

Keterangan Kelas Eksperimen(X1)

Kelas Kontrol(X2)

Mean 54,62 56,71Std. Deviation 11,03 8,70Maks 75 75Min 30 40N 39 41

Dari Tabel 1 dapat diketahui nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol masing-masing 54,62 dan 56,71 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 30

untuk kelompok eksperimen, dan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 40 untuk kelompok

kontrol.

4.1.2. Uji Kesamaan Rata-rata Pre-test

Pengujian selanjutnya pada tahap kemampuan awal mahasiswa adalah pengujian

kesamaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian ini

menggunakan data pre test pada mata kuliah akuntansi pokok bahasan jurnal

penyesuaian. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2: Uji Kesamaan Rata-rata Pre-test

Page 15: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

Kelompok Nilai Rata-Rata

t Sig. 2 tailed

Kriteria

Eksperimen 54,62-0,944 0,348 Tidak

berbedaKontrol 56,71

Berdasarkan Tabel 2 diketahui nilai t-hitung sebesar -.944 dengan p-value = .348,

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar dari kedua kelompok. Jadi

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang

sama pada mata kuliah Akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian.

4.1.3. Deskripsi Data Kemampuan Akhir Mahasiswa

Dari Post-test yang dilakukan terhadap kedua kelompok dimana kelompok

eksperimen menggunakan metode problem posing dan tugas terstruktur, sementara

kelompok kontrol menggunakan metode konvensional, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3: Kemampuan Akhir Mahasiswa

Keterangan Kelas Eksperimen(X1)

Kelas Kontrol(X2)

Mean 74,10 69,76Std. Deviation 6,06 6,51Maks 85 85Min 60 60N 39 41

Berdasarkan tabel 3 diketahui dari 39 mahasiswa kelompok eksperimen rata-rata

prestasi belajar mencapai 74,10, sedangkan dari 41 mahasiswa kelompok kontrol

mencapai 69,76. Nilai tertinggi untuk kelompok eksperimen mencapai 85 dan kelompok

kontrol pada nilai yang sama yaitu 85. Nilai minimum kedua kelas tersebut juga sama,

yaitu 60.

Page 16: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

4.1.4. Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar akuntansi pokok

bahasan jurnal penyesuaian antara penerapan metode problem posing dan tugas

terstruktur dengan penerapan metode konvensional. Untuk menguji hipotesis ini, maka

digunakan independent sample-test pada skor post-test pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4: Uji Beda Penerapan Metode Problem Posing dan Tugas Terstruktur dengan Metode Konvensional

Kelompok Nilai Rata-Rata

T Sig. 2 tailed

Kriteria

Eksperimen 74,103,087 0,003 BerbedaKontrol 69,76

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh thitung = 3,087 dengan p-value = 0.003. Hal ini

menunjukkan ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan

demikian hipotesis 1 yang telah diuraikan di atas dinyatakan diterima. Penerapan metode

problem posing dan tugas terstruktur berdampak pada perbedaan prestasi belajar

akuntansi pada pokok bahasan jurnal penyesuaian jika dibandingkan dengan penerapan

metode konvensional.

4.1.5. Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar mata kuliah

Akuntansi pokok bahasa jurnal penyesuaian antara sebelum dan sesudah penerapan

metode problem posing dan tugas terstruktur. Untuk menguji hipotesis ini, maka

digunakan paired sample t-test pada skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 17: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

Tabel 5: Uji Beda Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode Problem Posing dan Tugas Terstruktur

Kelompok Nilai Rata-Rata

t Sig. 2 tailed

Kriteria

Sebelum 54,62-10,620 0,000 BerbedaSesudah 74,10

Berdasarkan tabel 5 tampak bahwa penerapan metode problem posing dan tugas

terstruktur dalam pembelajaran mata kuliah akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian

terbukti efektif, karena dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Nilai t-hitung

sebesar -10,620 dengan p-value 0,000 membuktikan bahwa nilai rata-rata sebesar 54,62

sebelum penerapan metode problem posing dan tugas terstrukur secara nyata berbeda

dengan nilai rata-rata sebesar 74,10 setelah penerapan metode tersebut. Dengan demikian

hipotesis 2 yang diajukan tidak dapat ditolak.

4.2. Pembahasan

Hasil penelitian menujukkan bahwa kelompok eksperimen dengan menggunakan

metode problem posing dan pemberian tugas terstruktur lebih efektif dari pada kelompok

kontrol dengan menggunakan metode konvensional, hal ini ditunjukkan oleh hasil

pengujian dengan menggunakan uji t, yang hasilnya terdapat perbedaan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan

prestasi belajar yang lebih rendah dari pada peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada

kelompok eksperimen.

Perbedaan prestasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada mata

pelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian, pada kelas eksperimen dengan

menggunakan metode problem posing dan pemberian tugas terstruktur dapat

Page 18: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

mangarahkan mahasiswa dalam situasi belajar yang lebih menciptakan keaktifan karena

mahasiswasiswa dapat menuangkan ide-idenya dalam membuat soal dan menjawab soal

yang mereka buat sendiri. Melalui pembuatan soal sendiri oleh mahasisswa, mahasiswa

lebih sering berlatih soal sehingga dapat meningkatkan pemahaman materi perkuliahan

yang sedang dipelajari. Disamping itu mahasiswa diberi tugas terstruktur yang diberikan

setiap akhir pembelajaran dan kemudian dilakukan pembahasan pada pertemuan

berikutnya mengenai kesulitan dalam pemahaman materi dan dalam mengerjakan soal.

Dibandingkan dengan kelompok kontrol, peningkatan rata-rata prestasi belajar lebih

rendah dari pada kelompok eksperimen. Rendahnya kenaikan rata-rata prestasi belajar

pada mata kuliah akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian pada kelompok kontrol

dikarenakan metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode konvensional

memiliki kelemahan-kelemahan diantaranya yaitu: (1) Dengan ceramah cenderung

seluruh waktu dimonopoli dosen; (2) Dosen tidak tahu sejauh mana informasi diterima

oleh mahasiswa; dan (3) Mahasiswa cenderung pasif, sehingga tidak berkembang.

Penyebab lainnya adalah bahwa metode pembelajaran konvensional yang dilakukan

selama ini kurang mampu mengaktifkan mahasiswa secara optimal. Keaktifan mahasiswa

hanya cenderung pada saat mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan oleh dosen.

Pada kondisi ini motivasi mahasiswa cenderung lebih rendah dari pada kelompok

eksperimen yang pada akhirnya berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar

mahasiswa.

5. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1. Simpulan

Page 19: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Metode

pembelajaran Problem Posing dan pemberian tugas terstruktur pada kelas eksperimen

lebih efektif dari pada metode konvensional pada kelas kontrol. Rata-rata prestasi belajar

akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian pada kelas eksperimen dengan

menggunakan metode problem posing dan pemberian tugas terstruktur lebih tinggi

sebesar 74,10 dari pada rata-rata kelas kontrol dengan menggunakan metode

konvensional (ceramah) sebesar 69,76. Penerapan metode problem posing dan tugas

terstruktur juga mampu meningkatkan prestasi belajar mata kuliah akuntansi pada

mahasiswa dari 54,62 menjadi 74,10.

5.2. Keterbatasan

Penelitian ini telah dilakukan secara cermat agar benar-benar memberikan hasil

yang representative. Namun demikian, disadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan

sebagai berikut:

1. Penelitian ini merupakan pra-eksperimental, dimana responden penelitian telah

mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti kemampuannya sebelum dan sesudah

dilakukan perlakuan, baik perlakuan dengan penerapan problem posing dan tugas

terstruktur maupun dengan penerapan metode konvensional. Dengan kondisi

demikian, maka hasil yang diperoleh pun sebatas pada hasil yang masih semu.

2. Skor prestasi belajar yang diperoleh juga mengabaikan variabel lain yang mungkin

ikut mempengaruhi, seperti keadaan fisik dan psikis mahasiswa yang sudah barang

tentu tidak dapat dilepaskan dari kinerja mahasiswa.

Page 20: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

3. Jumlah responden yang dilibatkan dalam penelitian ini relatif sedikit, yakni 39 orang

untuk kelompok eksperimen dan 41 orang untuk kelompok kontrol. Jumlah yang

relatif sedikit ini barangkali belum merepresentasikan seluruh anggota populasi yang

ada, yakni mahasiswa semester I Jurusan Akuntansi pada seluruh perguruan tinggi

yang ada di Indonesia.

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan, maka rekomendasi yang perlu dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian bagi pengajar

sesungguhnya sangat sederhana, tetapi bagi mahasiswa/peserta didik merupakan

materi yang dianggap sangat sulit. Oleh karena itu, dalam pembelajaran perlu

mempertimbangkan metode pembelajaran yang inovatif, salah satunya adalah metode

problem posing dan tugas terstruktur yang secara nyata efektif dalam meningkatkan

pemahaman mahasiswa.

2. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar dilakukan eksperimen yang

sesungguhnya, dimana dosen secara sengaja dan terencana melakukan proses

pembelajaran dengan kedua metode tersebut pada kelompok sampel yang berbeda,

sehingga nantinya dapat diketahui nilai prestasi mahasiswa yang sesungguhnya.

3. Penelitian yang akan datang juga dapat menambah jumlah sampel yang lebih banyak,

diperluas objeknya, bukan hanya pada satu perguruan tinggi dan perlu

mempertimbangkan jenjang program studi (D3 dan S1). Di samping itu, penelitian

lebih lanjut disarankan untuk memasukkan variabel-variabel yang diduga

Page 21: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi,

khususnya pokok bahasan jurnal penyesuaian.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sugandi dan Haryanto. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES

Amin Suyitno. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Catharina Tri Anni. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.

Catur Indah Sulistyo. 2003. ’Efektifitas pengajaran matematika dengan menggunakan Poblem Posing dan pemberian Tugas terstruktur terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan peluang kelas 11 semester 1 SMU Negeri 1 Semarang’. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Erman Suherman, 1993. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusuma

Haryono Al Jusup. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Yogyakarta: STIE YKPN

Kadir. 2005. ’Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Prestasi Belajar Matemetikan Jenjang Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi dan Evaluasi ditinjau dari Metakognisi Siswa SMU di DKI Jakarta’. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. No. 053. Hal. 230-251

Max Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV.IKIP Semarang Press.

Nana Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito

-----------------.2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mangajar. Bandung: Rosdakarya.

----------------. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Ridwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Page 22: smartaccounting.files.wordpress.com · Web viewTeknik tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebelum dan sesudah mahasiswa mempelajari jurnal penyesuaian melalui pre test dan post

Rooijakkers, Ad. 2003. Mengajar Dengan Sukses:Petunjuk Untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan Syafri Harahap. 2004. Teori Akuntansi. Jakarta : Rajawali Press.

Suharsimi Arikunto. 2003 Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : Grasindo.

Undang-undang Republik Indonesia No 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Jakarta: Sinar Grafika.

Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran dalam Implemetasi Kurikulum Berbasis kompetensi. Jakarta: Prenada Media.

Zainal Arifin. 1991. Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.