UTS SOSKOM

11
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan m hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi ba salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Adapun Ciri-ciri komunikasi massa yakni : a. Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas. b. Komunikator memiliki keahlian tertentu c. Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana d. Khalayak yang dituju heterogen dan anonim e. Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan f. Ada pengaruh yang dikehendaki g. Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyar sebaliknya. Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya tidak bersifat pribadi Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif dan beha Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan, ef

Transcript of UTS SOSKOM

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Adapun Ciri-ciri komunikasi massa yakni : a. Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas. b. Komunikator memiliki keahlian tertentu c. Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana d. Khalayak yang dituju heterogen dan anonim e. Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan f. Ada pengaruh yang dikehendaki g. Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya. Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif dan behavioral. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan, efek

1

behavioral berhubungan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menurut cara tertentu. Tujuan Makalah Agar dapat mengetahui secara mendalam mengenai teori-teori efek komunikasi massa.

2

BAB II PEMBAHASAN

Teori-teori Efek Komunikasi Massa 1. Stimuli Respon Teori stimulus respon ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Jika ada stimuli, maka ada respon dari organisme. Teori ini mengasumsikan bahwa perilaku individu Karen kekuatan stimulu yang dating dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang mereka miliki.

Analisis : Saat kita menonton sinetron Putri Yang Ditukar akan menimbulkan berbagai macam efek. Mulai dari efek kognitif, afektif hingga behavioral. Karena melihat adegan yang sedih, kita terbawa perasaan. Sehingga kita meneteskan air mata, dan kita bisa memperoleh informasi yang lebih. Dan pada saat ada adegan-adegan yang tidak baik, maka kita tidak boleh menirunya. Seperti adanya pemeran antagonis , tentu saja dia banyak melakukan adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Ini merupakan efek behavioral daari menonton sinetron, sekaligus merupakan respon dari stimulus yang diberikan.

2. Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antarpribadi KOmunikasi dua tahap dan pengaruh antarpribadi memiliki pengertian bahwa informasi yang ada di media massa tidak selalu di terima secara langsung oleh khalayak. agar informasi dari media massa sampai kepada komunikan harus melalui orang lain terlebih dahulu (perantara)

3

Analisis: Teori efek ini bisa dilaksanaakan apabila ada perantara antara informasi dari media massa ke komunikannya. Contohnya bisa di ambil dari pemberitaan tentang kebijakan pemerintah yag mengeluarkan peraturan perundang-undang baru di Apa Kabar Indonesia, terkadang komunikan tidak atau belum mengetahui informasi-informasi terbaru saat ini. Maka dari itu, diperlukan orang lain untuk menyampaikan kebijakan tersebut ke komunikan. Orang tersebut bisa pejabat pemerintah, atau pak lurah dll. Sehingga, dengan ada orang lain, maka kebijakan yang dimaksud dapat tercapai dengan baik.

3. Difusi Inovasi Teori difusi inovasi adalah teori tentang bagaimana suatu idea tau hal-hal baru tersebar di dalam suatu kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.

Analisis : Mungkin contoh dari toeri ini lebih menuju ke iklan, dimana iklan berfungsi untuk menyampaikan informasi yang baru. Seperti peluncuran hanphone blackberry Dakota. Suatu media menginformasikan kepada komunikan, bahwa ada sesuatu yang baru, yaitu handphone blackberry Dakota. Di dalam teori difusi inovasi ini terdapat lima proses penerimaannya, yaitu 1. Pengetahuan, handpohone blackberry yang baru ini diinformasikan kepada khalayak melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik. 2. Persuasi, tahap ini seseorang akan berpikir adakah keuntungan dari penggunaan handphone blackberry ini. 3. Keputusan, setelah mereka berpikir, mereka akan memutuskan apakah akan menggunakan handphone blackberry Dakota ini atau tidak. tapi, apabila dia menolak bukan berate dia menutup diri tentang informasi-informasi yang bersangkutan dengan handphone tersebut.4

4. Implementasi, apabila sesorang telah mengambil keputusan untuk menggunakan handphone itu, maka dia akan mempelajari lebih jauh informasi tenatng handphone Dakota ini. 5. Konfirmasi, tahap konfirmasi diperlukan agar khalayak dapat mngevaluasi apakah keputusan nya untuk menggunakan handphone blackberry ini sudah benar atau tidak. bisa saja setelah seseorang melakukan evalusi, mereka bisa mnegubah keputusan mereka yang tadinya tidak ingin menggunakan menjadi ingin mencoba menggunakan handphone blackberry Dakota ini.

4. Teori Agenda Setting Terori agenda setting ini memahas bagaimana media massa mengagendakan suatu informasi yang tidak begitu penting, sehingga informasi tersebut menjadi penting. Apa bila menganggap suatu informasi itu penting, maka akan diagendakan secara terus menerus. Sehinggan di anggap penting oleh khalayk luas.

Analisis : Diberitakan tentang LUMPUR LAPINDO di Siduarjo di Seputar Indonesia. Berita lumpur lapindo ini sudah lama tidak terdengar. Dan tidak ada lagi pemberitaan yang menyangkut Lumpur Lpindo. Tapi, apabila Seputar Indonesia menayangkan berita tentang kemelaratan korban lumpur lapindo, dan diulas secara terus menerus. Maka, masyarakat yang mulanya menganggap berita itu tidak penting akan menganggap menjadi penting. Kerena media menganggap berita tersebut penting untuk diinformasikan kepada khalayak. Dan, dengan menganggap berita itu penting masyarakat akan mengikuti berita-berita yang berkaitan dengan lumpur lapindo.

5. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa Pemikiran terpenring dari teori ini adalah bahwa masyarakat modern, audience menjadi tergantung pada media massa sebagai sumber informasi bagi pengetahuan tentang dan orientsi kepada, aapa yang terjadi dalam masyarakatnya. Masyarakat menjadi tergantung dengan media massa, karena demi pengkonsumsian informasi.

5

Analisis : Masyarakat yang haus akan informasi, akan mencari-cari informasi sebanyak-banyaknya dari media massa. Contohnya, seorang pejabat daerah akan selalu berlangganan dengan koran KOMPAS. Sebagai seorang pejabat, maka dia harus mempunyai informasiinformasi yang lebih dari pada orang lain, dengan dia berlangganan surat kabar. Maka, dia tergantung dengan media massa, demi memperoleh informasi-informasi yang baru. Bisa juga, pejabat tersebut memperoleh informasi dengan menonton berita yang disajikan di METRO TV.

6. Teori Spiral of Slience Dalam teori spiral of slience ini dijelaskan bahwa individu pada umumnya berusaha menghindari isolasi, dalam arti sendirian mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu. Dapat disimpulkan orang akan mengamati lingkungannya untuk mempelajari pandanganpandangan mana yang bertahan dan mana yang tidak dominan atau popular. Maksudnya adalah jika seseorang merapa pandangannya tergolong dalam jumlah yang minoritas maka ia akan cenderung sulit mengatakan apa yang dia inginkan karena perasaan takut akan isolasi. Dan sebaliknya, seseorang akan kuat apabila pendangannya termasuk dalam jumlah mayoritas.

Analisis : Analisis contoh untuk teori ini mungkin lebih ke program debat pro kontra antara politikus atau semacamnya. Mengapa demikian? Karena adanya pro dan kontra maka, tentu ada pendapat yang mayor dan minor. Maka diwakilkan lah pendapat-pendapat yang tersembunyi dimasyarakat oleh politikus yang berpro-kontra. Dengan demikian, pendapat yang tersembunyi bisa didengar oleh khalayak. sehingga, khalayak todak perlu merasa terisolasi dengan pendapat mereka yang minoritas. Bisa juga dengan pendapat-pendapat pembaca yang ada didalam surat kabar, pendapat tersebut dapat di jadikan media sebagai pendapat umum dan disebarkan melalui program pemberitaan televise, seperti Liputan 6 Petang.

6

7. Information Gaps Information gaps ini, lebih mengacu kepada suatu kondisi dimana ada komunikasi antara dua atau lebih dan dimana informasi yang disampaikan hanya diketahui beberapa orang saja.

Analisis : Teori information gaps sangatlah sering terjadi dikalangan masyarakat. Dimana informasi yang kita dapat masih kurang dibandingkan dengan orang lain. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan konsumsi informasi antara orang yang satu dengan yang lain. Bisa saja orang yang satu sedang mengkonsumsi gossip di KISS SORE, tapi yang satu lagi INSERT INVESTIGASI. Karena perbedaan topic pemberitaan, maka antar orang yang satu dengan yang lain ini memiliki informasi yang berbeda, sehingga apabila mereka berkomunikasi. Maka, aka nada kemungkinan terjadinya information gaps.

8. Uses and Gratification Teori uses and gratification ini memiliki pengertian bahwa masyarakat akan menggunakan media massa sebagai pemuas kebutuhan yang mereka cari. Teori uses and gratification mengkoreksi teori pengaruh tradisi. Dengan mengatakan bahwa, tidak semua khalayak dapat terpengaruh dengan informasi yang diberikan media massa. Tergantung dengan kebutuhan atau selera masing-masing khalayak (khalayak memilih).

Analisis : Teori ini lebih memusat kan pada pemilihan media oleh khalayak komunikasi. Seseorang yang ingin beristirahat setelah capek bekerja seharian, tentu akan memilih mendengarkan musik-video ketimbang melihat dialog/debat di televisi. Hal ini dilkukan atas pemenuhan kebutuhan mereka, atau bagi mereka yang ingin menyaksikan drama korea, maka dia akan memilih INDOSIAR sebagai media pemuas kebutuhan mereka.

9. Uses and EffectsTeori ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Konsep use (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media akan memberikan jalan bagi

7

pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.

Dimana individu

menggunakan media massa untuk memperoleh efek-efek informasi yang diharapkan.

Analisis : Apabila seorang individu ingin mendapatkan efek kognitif, maka dia akan memilih program edukasi seperti RANGKING SATU. Jika, individu ingin mendapatkan efek afektif maka dia bisa memilih untuk menonton program OVJ di TRANS7. Dan apa bila dia ingin memperoleh efek behavioral, maka dia bisa mengkonsumsi informasi dari program ALA CHEF di TRANSTV. Dengan demikian, maka individu tersebut memuaskan kebutuhannya dengan memilih efek yang ingin dia dapatkan.

10. Information Seeking Information Seeking membahas tentang bagaimana khalayak yang cendrung memilihmilih informasi yang sesuai dengan kebutuhannya dari media massa. Teori ini hamper sama dengan teori Uses and Gratification. Hanya saja, dalam teori Information Seeking, khalayak memilih iniformasi bukan memlih medianya.

Analisis : Orang akan cenderung untuk menghindari informasi yang tidak sesuai dengan keinginannya. Misalnya, ada individu yang sangat menyukai MOTO GP, maka dia akan berusaha mencari informasi tentang MOTO GP dari media massa, bisa dengan membeli tabloid, majalah MOTO GP atau menonton highlight MOTO GP di TRANS7. Inidvidu ini akan menhindari informasi yang tidak bersangkutan dengan MOTO GP. Karena tidak sesuai dengan yang dia inginkan.

8

11. Konstruksi Sosial Media Massa Teori ini menekankan bagaimana media massa mengkonstruksikan(membentuk) masyarakat yang sesuai dengan media inginkan.

Analisis : Dalam teori konstruksi social media massa, media mendaramatisirkan suatu penayangan atau suatu informasi. Contohnya dalam BINGKAI BERITA, diinformasikan bagaimana susahnya untuk hidup di IBUKOTA. Maka, media akan membuat suatu penayangan yang bisa membuat masyarakat menganggap bahwa memang susah untuk bisa bertahan di kota keras ini. Media mengkonstruksikan kejamnya IBUKOTA melebihi kejamnya IBU TIRI. Apabila, masyarakat mengkonfirmasikan bahwa hal tersebut benar, maka media telah berhasil mengkonstruksikan masyarakat sesuai dengang keinginan media.

12. Teori Lasswell Teori laswell ini terdiri dari who, what, in which channel, to whom, with what effect. Pertanyaan-pertanyaan ini, walaupun sangat sederhana atau terlalu menyederhanakan suatu fenomena komunikasi massa, namun sangat membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur pada kajian terhadap komunikasi massa.

Analisis : Jadi teori ini, lebih menjelaskan pada proses bagaimana informasi itu dapat sampai ke komunikan serta memberikan suatu efek komunikasi. Dengan contoh program CELEBRITY ON VACATION, who? Komunikatornya adalah media, what? Media memberitahukan bahwa ada tempat-tempat yang bagus yang bisa dijadikan tempat untuk berekreasi, in what channel? Channelnya adalah TRANSTV, to whom? Kepada orang yang tertarik untuk liburan, with what effect? Dengan efek masyarakat sudah mengetahui bagaimana gambaran tempat yang akan mereka kunjungi. Teori ini merupakan teori yang paling mudah sehingga banyak digunakan dalam penelitian komunikasi massa.

9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dari teori efek komunikasi massa dapat kita simpulkan bahwa, semua teori ini bisa diterapkan dalam sebuh media massa. Dengan tujuan untuk mendapatkan efek dari khlayak luas. Dan khalayak juga menganggap media massa sebagai suatu sumber informasi mereka.

10

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta; Kencana Nur Hidayat, Dr. Dedy. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta; Grafindo Persada. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa http://kommabogor.wordpress.com/2007/12/31/efek-komunikasi-massa-kognitif-afektif-behavioral/

11