urolitiasis

download urolitiasis

of 26

Transcript of urolitiasis

a. Bagaimana kandungan bubur formula?

b. Apakah ada pengaruh tempat tinggal di pegunungan dengan kondisi Bejo? Tempat tinggal di atas ketinggian mempunyai kadar O2 lebih rendah dan suhu juga relative lebih rendah dibanding di dataran rendah. Suhu yang rendah ini menyebabkan asupan air ke dalam tubuh cenderung sedikit sehingga diduga berperan dalam faktor risiko terbentuknya batu pada ginjal. Kelarutan yang kecil karena jumlah air yang sedikit menyebabkan terbentuknya kristal-kristal yang mengendap dan tidak larut air menumpuk di bagian-bagian ginjalc. Bagaimana patofisiologi panas dan menggigil?Kemungkinan infeksi pada traktus urinarius dapat menjadi faktor risiko munculnya urolithiasis dengan manifestasi klinisnya adalah demam akibat infeksi. Panas dan menggigil adalah gejala daripada demam itu sendiri. Mekanismenya ialah reaksi inflamasi akibat infeksi di sauran ginjal.Demam merupakan akibat kenaikan set point (oleh sebab infeksi) atau oleh adanya ketidakseimbangan antara produksi panas dan pengeluarannya. Demam pada infeksi terjadi akibat mikro organisme merangsang makrofag atau PMN membentuk PE (faktor pirogenendogenik) seperti IL-1, IL-6, TNF (tumuor necrosis factor), dan IFN (interferon). Zat ini bekerja pada hipotalamus dengan bantuan enzim cyclooxygenase pembentuk prostaglandin. Prostaglandin-lah yangmeningkatkan set point hipotalamus Termostat dalam hipotalamus diatur pada set-point sekitar suhu 370Cdengan rentang sekitar 10C, dan suhu dipertahankan dengan menjaga keseimbangan pembentukan atau pelepasan panas. Saraf eferen dari hipotalamus terdiri dari saraf somatik dan saraf autonom, sehinggahipotalamus dapat mengatur aktifitas otot, kelenjarkeringat, peredaran darah, dan ventilasi paru. Hipotalamus posterior merupakan pusat pengatur yang bertugas meningkatkan produksi panas dan mengurangi pengeluaran panas. Bila suhu luar lebih rendah, pembentukan panas akan dilakukan dengan meningkatkan metabolisme, dengan mekanisme kontraksi otot / menggigil, pengeluaran panas akandikurangi dengan vasokonstriksi pembuluh darah kulit dan pengurangan produksi keringat. Dengan tinggal di tempat yang tinggi, asupan air yang kurang, ditambah lagi mekanisme demam yang menyebabkan pengeluaran keringat lebih banyak sehingga kadar air dalam tubuh benar-benar kurang.

d. Apa saja visceral yang terdapat di regio perut bagian bawah ?

e. Apa kemungkinan yang menyebabkan Bejo menangis saat perut bagian bawah dipegang dan menangis saat kencing?Kemungkinannya adalah rasa nyeri akibat infeksi saluran kemih yang juga berkontribusi dalam pembentukkan batu ginjal.

f. Apa saja antibiotic yang diberikan untuk pengobatan glomerula nephritis dan urolitiasis (beserta dosisnya)?Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Dan AntibiotiknyaKebanyakan infeksi saluran kemih disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari flora tinja usus bawah, dan hampir 80-85% disebabkan oleh E.coli. Penyebab lainnya bisa berupa bakteri gram negatif lain,contohnya: Klebsiella sp. Proteus sp, Pseudomonas sp. Enterobacter sp) serta kokus gram positif (seperti Enterococcus faecalis dan Staphylococcus epidermidis) yang juga merupakan uropatogen potensial.Cotrimoxazole merupakan antibiotik sulfonamide kombinasi dari sulfamethoxazole dan trimethoprime. Obat antibiotik jenis ini memiliki daya kerja yang luas dan antibakteri trimetophrim sekitar 20-100 kali lebih kuat dibandingkan sulfamethoxazole. Obat antibiotik ini memilik mikroba yang peka terhadap kombinasi seperti : S. pneumonia, C. diphteriae, N. meningitis, 50-95% strain S.aureus, S. pyogenes, S. viridans, S. faecalis, E. coli, P. mirabilis, P. morganii, P. rettgeri, Enterobacter, Aerobacter spesies, Salmonella, Shigella, Serratia dan Alcaligenes spesies dan Klebsiella spesies. Di mana pada infeksi saluran kemih yang paling banyak berperan adalah E. coli, Proteus dan Klebsiella.Obat antibiotik jenis ini digunakan untuk infeksi saluran kemih bagian bawah. Dengan pemberian dosis obat 160 mg trimethoprim dan 800 mg sulfamethoxazole setiap 12 jam selama 10 hari untuk penyembuhan. Namun jika pemberian dosis tunggal (320 mg trimethoprim dan 1600 mg sufamethoxazole ) selama 3 hari juga efektif untuk pengobatn infeksi saluran kemih akut yang masih cukup ringan, infeksi kronik dan infeksi yang terjadi berulang.Selain itu terdapat Fluoroquinolone merupakan antibiotik yang memiliki spektrum terutama untuk bakteri Gram negatif (dayanya terhadap bakteri Gram positif relatif lemah). Walaupun dalam beberapa tahun terakhir telah dikembangkan fluoroquinolone baru yang berdaya antibakteri baik terhadap kuman Gram positif (S. pneumoniae dan S. aureus) serta untuk kuman atipik penyebab infeksi saluran napas bagian bawah (Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Legionella). Yang termasuk ke dalam golongan fluoroquinolone adalah ciprofloxacin, norfloxacin, levofloxacin, ofloxacin, moxifloxacin, dan lainnyaFluoroquinolone mempunyai daya antibakteri yang sangat kuat terhadap bakteri E. coli, Klebsiella, Enterobacter, Proteus, H. influenzae, Providencia, Serratia, Salmonella, N. meningitidis, N. gonorrhoeae, B. catarrhalis dan Yersinia enterocolitica.Fluoroquinolone merupakan antibiotik bakterisidal yang bekerja dengan menghambat enzim topoisomerase II dan topoisomerase IV. Enzim topoisomerase II (= DNA gyrase) berfungsi untuk merelaksasikan DNA bakteri yang mengalami positive supercoiling, sedangkan topoisomerase IV berfungsi dalam pemisahan DNA baru.

g. Bagaimana penatalaksanaan dari urolitiasis?1) Terapi : Analgesik untuk mengatasi nyeri. Allopurinol untuk batu asam urat. Renisillin untuk batu systin. Antibiotika untuk mengatasi infeksi.2) DietDiet atau pengaturan makanan sesuai jenis batu yang ditemukan : Batu kalsium oksalatMakanan yang harus dikurangi adalah jenis makanan yang mengandung kalsium oksalat seperti bayam, daun seledri, kacang-kacangan, kopi, teh, dan coklat. Sedangkan baut kalsium fosfat : mengurangi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti : ikan laut, kerang, daging, sarden, keju dan sari buah. Batu asam uratMakanan yang dikurangi : daging, kerang, gandum, kentang, tepung-tepungan, saus dan lain-lain. Batu struviteMakanan yang dikurangi : keju, telur, buah murbai, susu dan daging. Batu cystinMakanan yang dikurangi : sari buah, susu, kentang.3) Anjurkan pasien banyak minum : 3-4 liter/hari serta olahraga yang teratur.

UROLITIASISDefinisiUrolithiasisadalah adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Urolithiasisadalah kalsifikasi dengan sistem urinari kalkuli, seringkali disebutbatu ginjal. Batu dapat berpindah ke ureter dan kandung kemih (Black, Joyce, 1997, hal. 1595).Anatomi FisiologiSaluran kemih terdiri dari ginjal yang terus menerus membentuk kemih dan berbagai saluran dan reservoir yang dibutuhkan untuk membawa kemih keluar tubuh. Ginjal melakukan fungsi vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dengan mensekresi solut dan air secara selektif. Kalau kedua ginjal karena sesuatu hal gagal melakukan fungsinya maka kematian akan terjadi dalam waktu 3-4 minggu. Fungsi vital ginjal dilakukan dengan filtrasi plasma darah melalui glomerulus diikuti dengan reabsorbsi sejumlah solut dan air dalam jumlah yang tepat di sepanjang tubulus ginjal. kelebihan solut dan air akan diekskresikan keluar tubuh sebagai kemih melalui sistem pengumpul.Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Katup atasnya terletak setinggi kosta kedua belas, sedangkan katup atas ginjal kiri terletak setinggi kosta sebelasKedua ureter merupakan saluran yang panjangnya 10 sampai 12 inci, terbentang dari ginjal sampai kandung kemih. Fungsi satu-satunya akan menyalurkan kemih ke kandung kemih. Kandung kemih adalah satu kantung berotot yang dapat mengempis, terletak di belakang simpisis pubis. Kandung kemih mempunyai tiga muara : dua muara ureter dan satu muara uretra. Fungsi kandung kemih adalah sebagai tempat penyimpanan kemih sebelum meninggalkan tubuh dan dibantu oleh uretra. Kandung kemih berfungsi mendorong kemih keluar tubuh. Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih sampai keluar tubuh. Panjangnya pada wanita 1 inci dan pada pria sekitar 8 inci. Muara uretra keluar tubuh disebut meatus urinarius.Hubungan Anatomi GinjalGinjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar, yaitu: transversus, abdominis, kuadratur lumborum dan psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kelenjar adrenal terletak di atas katup masing-masing ginjal.Ginjal terlindung dengan baik dari trauma langsung : di sebelah posterior dilindungi oleh kosta dan otot-otot yang meliputi kosta, sedangkan di anterior dilindungi oleh bantalan usus yang tebal. Kalau ginjal cedera, maka hampir selalu diakibatkan oleh kekuatan yang mengenai kosta kedua belas, yang berputar ke dalam dan menjepit ginjal di antara kosta sendiri dan korpus vertebrae lumbalis. Karena perlindungan yang sempurna terhadap cedera langsung ini, maka ginjal dengan sendirinya sukar untuk diraba dan juga sulit dicapai waktu pembedahan. Ginjal kiri yang ukurannya normal, biasanya tidak teraba pada waktu pemeriksaan fisik karena dua pertiga atas permukaan anterior ginjal tertutup oleh limpa. Kedua ginjal yang membesar secara mencolok atau tergeser dari tempatnya dapat diketahui dengan palpasi.Pada orang dewasa, ginjal panjangnya 12-13 cm, lebarnya 6 cm dan beratnya antara 120-150 gram. Ginjal mendapat darah langsung dari percabangan aorta abdominalis yaitu arteri renalis. Satuan unit kerja ginjal adalah nefron. Masing-masing ginjal memiliki struktur dan fungsi sama. Setiap nefron terdiri dari kapsula Bowman, yang mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus proksimal, lengkung henle dan tubulus distal dan duktus koligentes.Pembuluh Darah GinjalArteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis dua. Vena renalis menyalurkan darah ke dalam vena inferior yang terletak di sebelah kanan garis tengah, akibatnya verenalis kiri kira-kira dua kali lebih panjang dari vena renalis kanan.Saat arteria renalis masuk ke dalam hilus, arteria tersebut bercabang dari arteria interlobaris yang berjalan diantara piramid, selanjutnya membentuk arteria arkuta yang melengkung melintasi basis-basis piramid arteri arkuta kemudian membentuk arteriola-arteriola interlobaris yang tersusun paralel dalam korteks. (lihat gambar pembuluh darah ginjal).Aparatus JukstaglomerulusDari tiap nefron bagian pertama dari tubulus distal berasal dari medula sehingga terletak dalam sudut yang terbentuk antara arteriol eferen dan aferen dari glomerulus nefron yang bersangkutan. Pada lokasi ini sel-sel Jukstaglomerulus dinding arteriol eferen mengandung sekresi yang diduga mengeluarkan renin. Renin merupakan enzim yang sangat penting pada pengaturan tekanan darah.Ultrafiltrasi GlomerulusPembentukan kemih dimulai dengan proses filtrasi dalam korteks dan berlanjut selama bahan pembentukan kemih tersebut mengalir melalui tubulus dan duktus pengumpul. Kemih yang terbentuk kemudian mengalir ke dalam duktus papilaris belini, masuk kaliks minor, kaliks mayor pelvis ginjal dan akhirnya meninggalkan ginjal melalui ureter menuju kandung kemih. Dinding kaliks, pelvis dan ureter mengandung otot polos yang berkontraksi secara berirama dan membantu mendorong kemih melalui saluran kemih dengan gerakan peristaltik.Fungsi ginjal1. Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.2. Mempertahankan kadar elektrolit plasma dalam rentang normal.3. Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan H+dan membentuk kembali HCO3-.4. Mengeluarkan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein, terutama urea, asam urat dan kreatinin.5. Menghasilkan renin dalam pengaturan tekanan darah.6. Menghasilkan eritropoetin yang berperan dalam pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.7. Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya.8. Menghasilkan prostaglandin.9. Degradasi insulin.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan batu urinSebagaimana diketahui pembentukan batu saluran kemih sangat dipengaruhi keseimbangan antara komponen pembentuk batu dengan faktor penghambat. Bila keseimbangan terganggu dimana faktor penghambat tidak ada atau berkurang maka resiko terbentuknya batu juga meningkat. Selain gangguan keseimbangan tersebut, beberapa faktor lain yang juga telah diketahui berperan terhadap terbentuk batu saluran kemih ini. Faktor-faktor tersebut bisa dikelompokkan sebagai berikut berupa faktor endogen atau faktor eksogena. Faktor Endogen :Yaitu faktor genetic familial, misalnya pada : Hiperkalsiuria primer : Kelainan metabolic disini dapat berupa hiperabsorpsi kalsium dalam pencernaan atau penurunan reabsorpsi kalsium dalam tubuli ginjal sehingga terjadi hiperkalsiuria. Batu karena hiperkalsiura primer ini biasanya didapatkan pada penderita dengan sosio ekonomi baik diet protein hewani yang tinggi. Pada beberapa pasien hiperabsorbsi kalsium intestinal primer menyebabkan hiperkalsemia post prandial sementara yang menekan sekresi hormon paratiroid (PTH). Tubuli renal kehilangan kemampuan normal untuk mereabsorbsi kalsium pada saat bersamaan yang disaring ditingkatkan.Pada pasien lain, reabsorpsi kalsium oleh tubulli renal menjadi detektif, dan hiperparatiroid sekunder ditimbulkan oleh kehilangan kalsium melalui urin. Peranan hiperkalsiuria terhadap pembentukan batu dengan meningkatkan saturasi urin dengan kalsium oksalat dan kalsium fosfat Hiperoksaluria primer : Adalah suatu kelainan herediter yang diturunkan secara resesif (Tipe I dan Tipe II). Pada tipe I terjadi defisiensi enzim yang menghasilkan peningkatan sintetis dan ekresi asam oksalat dan ini dihubungkan dengan peningkatan ekresi precursor (Glycolate dan Glyoxylate). Pada tipe II (jarang) ekresi Glycolate normal tetapi terjadi peningkatan L-glyseriric aciduria dan asam oksalat.(5) Faktor keturunan : Anggota keluarga penderita batu urin lebih banyak kemungkinan menderita penyakit yang sama dibanding dengan keluarga bukan penderita batu urin. Lebih kurang 30% sampai 40% penderita batu kalsiun oksalat mempunyai riwayat famili yang positif menderita batu. Jenis Kelamin : Pria lebih banyak menderita batu saluran kemih dibanding wanita (3 sampai 4 berbanding 1), sebabnya belum diketahui Ras: Batu saluran kemih lebih sering dijumpai di Asia dan Afrika, sedangkan di Amerika (baik kulit putih maupun hitam ) dan Eropah jarang.

b. Faktor eksogen Pekerjaan; Pekerja kasar dan petani lebih banyak bergerak dibandingkan dengan pegawai kantor, penduduk kota yang lebih banya duduk waktu bekerja, ternyata lebih sedikit menderita batu urin. Air ; Banyak minum meningkatkan diuresis, mencegah pembentukan batu. Kurang minum mengurangi diuresis, kadar substansi dalam urin meningkat, mempermudah pembentukan batu. Kekerasan air sesuai kadar mineral yang dikandung terutama kalsium diduga mempengaruhi prevalensi batu urin. Diet : Mempunyai resiko terjadinya batu. Konsumsi makanan tinggi protein yang akan meningkatkan resiko terjadinya batu. Konsumsi makanan tinggi protein yang berlebihan dan garam atau antasida yang mengandung kalsium, produk susu, makananan yang mengandung oksalat (misalnya the, kopi instan, coklat, kacang-kacang, bayam), vitamin C, atau vitamin D akan meningkatkan pembentukan batu kalsium. Pemakaian vitamin D akan meningkatkan absobsi kalsium diusus dan tubulus ginjal sehingga dapat menyebabkan hiperkalsemia dan penumpukan kalsium di ginjal dan untuk konsumsi vitamin D ini harus digunakan dengan perawatan. Makan makanan dan minuman yang mengandung purin yang berlebihan (kerangkerangan, anggur) akan menyebabkan pembentukan batu asam urat. Makanan makanan yang banyak mengandung serat dan protein nabati mengurangi resiko batu urin, sebaliknya makanan yang mengandung lemak dan protein hewani akan meningkatkan resiko batu urin.(34) Keadaan sosial ekonomi : Di negara maju/industri atau golongan social ekonomi yang tinggi lebih banyak makan protein, terutama protein hewani, juga karbohidrat dan gula, ini lebih sering menderita batu urin bagian atas. Sedangkan pada negara berkembang atau orang yang sering makan Vegetarik dan kurang protein hewani sering menderita batu urin bagian bawah. Suhu; Orang yang tinggal didaerah panas punya resiko tinggi menderita batu urin. Pada daerah didaerah tropik, dikamar mesin akan menyebabkan keringat banyak dan menguap cairan tubuh, mengurangi produksi urin sehingga memudahkan pembentukan batu urin. Infeksi ; Hampir terbentuknya batu jenis struvit didahului oleh infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri pemecah urea, namun untuk jenis batu yang lain tidak jelas apakah batu sebagai penyebab infeksi atau infeksi sebagai penyebab batu

Teori terbentuknyabatu ginjal: Teori inti matriksTerbentuknya batu saluran kencing memerlukan adanya substansia organik sebagai inti. Substansia organik ini terutama terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein A yang akan mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu. Teori supersaturasi

Terjadi kejenuhan substansia pembentuk batu dalam urine seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya btauk.

Teori presipitasi-kristalisasi

Perubahan pH urine akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urine. Pada urine yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin, asam dan garam urat, sedangkan pada urine yang bersifat alkali akan mengendap garam-garam fosfat.Kalsium OksalatKalsium dalam tubuh manusiaKalsium merupakan salah satu jenis mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa fungsi dari kalsium adalah sebagai pembentukkan tulang dan gigi yang dipengaruhi vitamin D, melindungi tubuh dari penyerapan zat radioaktif, berperan dalam aktifitas otot jantung, berperan dalam aktivitas saraf dan otak, membantu proses pembekuan darah, dan mengaktifkan enzim. Apabila kita kekurangan kalsium, maka diri kita aka terancam mengalami beberapa penyakti seperti rakitis, riketsia, pertumbuhan terhambat, hipokalsemia, darah sukar membeku, osteoporosis.Kalsium dapat diperoleh dari makanan, seperti susu, daging, sayuran hijau, keju, dan kacang-kacangan. Di dalam tubuh kalsium yang kita konsumsi akan ditimbun dalam tulang, terutama dalam tulang spons. Penyerapan kalsium akan meningkat dengan adanya vitamin D. Penggunnan kalsium dalam tubuh akan diatur oleh kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid. Kelenjar tiroid menghasilkan hormone kalsitonin yang fungsinya menurunkan kadar kalsium dalam darah. Sedangkan, kelenjar paratiroid akan menghasilkan hormone paratiroid yang fungsinya meningkat kadar kalsium dalam darahJumlah kebutuhan kalsium untuk orang dewasa perhari adalah 0,8 gr. Untuk anak-anak 1,4 gr per hari. Ibu hamil 1,5 gr/hari, Ibu menyusui 2gr/hari. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan penyakit seperti yang telah disebutkan. Sedangkan, kelebihan kalsium dalam tubuh dapat menyebabkan hiperkalsemia serta kalsifikasi jaringan dan tulang rawan.

Oksalat bagi Tubuh ManusiaAsam oksalat ditemukan dalam beberapa sayuran dan buah-buahan dalam jumlah rendah. Seperti halnya seperti asam vitat, asam oksalat juga menggganggu absorbs kalsium oleh pembentukkan senyawa kalsium yang tidak larut. Pada sel tumbuhan oksalat biasanya ditemukan dalam bentuk kristal-kristal garam oksalat (kalsium oksalat) yang terdapat dalam sel vakuola dan dibentuk dari ion kalsium dengan asam oksalat. Pada umumnya asam oksalat mudah larut dalam air kecuali garam-garam oksalat dari logam alkali tanah (Mg, Ca, Be, dan lainnya). Garam oksalat ini akan larut jika direaksikan dengan asam asetat (CH3COOH), asam klorida dan asam sulfat.Kadar ion oksalat yang tinggi tidak baik untuk kesehatan, bahkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius seperti terjadinya ketidakseimbangan ion terutama pada pengikatan kalsium oleh ion oksalat dalam tubuh dan gangguan ginjal seperti pengendapan kalsium oksalat di dalam ginjal yang dikenal dengan sebutan batu ginjal.

Terjadinya Batu Kalsium Oksalat Faktor risiko terbentuknya batu ginjal atau saluran kemih sangat terkait dengan kelainan metabolisme pada setiap orang, jenis makanan yang dikonsumsi, volume cairan atau air yang diminum, usia, jenis kelamin, dan genetic. Dari sejumlah faktor tersebut, yang paling berpengaruh konsumsi makanan dengan air. Makanan terutama yang memiliki kadar kalsium yang tinggi berisiko meningkatkan kadar kalsium dalam air kemih sehingga berdampak pada penurunan keasaman urin. Inilah salah satu penyebab pembentukkan batu. Demikian jika air yang diminum sangat sedikit maka terjadi ketidakseimbangan antara jumlah garam dengan volume air di ginjal menyebabkan tingkat kejenuhan yang tinggi akibatnya timbul pengkristalan. Jenis batu ginjal yang paling sering (lebih dari 80%) adalah yang terbentuk dari kristal kalsium oksalat. Pendapat konvensional menyatakan bahwa konsumsi kalsium dalam jumlah besar dapat memicu terjadinya batu ginjal. Namun, bukti-bukti terbaru justru menyatakan bahwa konsumsi kalsium dalam jumlah sedikit yang memicu terjadinya batu ginjal. Hal ini disebabkan dengan sedikitnya kalsium yang dikonsumsi, maka oksalat yang diserap tubuh semakin banyak. Oksalat ini kemudian melalui ginjal dan dibuang melalui urin. Dalam urin, oksalat merupakan zat yang mudah membentuk endapan kalsium oksalat.Sebelum urin dikeluarkan melalui saluran terakhir uretra, urin akan disaring terlebih dahulu oleh glomerulus. Zat yang berguna akan kembali ke darah, sedangkan zat yang tidak terpakai aka dikeluarkan melaui pembuluh menuju piala ginjall, mengalir lewat saluran yang disebut uretrer lalu terkandung. Jika ginjal kekurangan cairan dalam proses pengeluaran tersebut maka akan terjadi kekeruhan dan lama-lama mengkristal menjadi kerak seperti batu. Endapan yang terjadi karena pekatnya kadar garam dalam urin yang ada di ginjal. Jika batu-batu tersebut turun dari ginjal bersama urin ke ureter disebut ureter. Jika turun lagi ke kandung kemih, maka disebut batu kandung kemih.

PatofisiologiMekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan urolitiasis belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu antara lain : Peningkatan konsentrasi larutan urin akibat dari intake cairan yang kurang dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau stasis urin menyajikan sarang untuk pembentukan batu.Supersaturasi elemen urin seperti kalsium, fosfat, oxalat, dan faktor lain mendukung pembentukan batu meliputi : pH urin yang berubah menjadi asam, jumlah solute dalam urin dan jumlah cairan urin. Masalah-masalah dengan metabolisme purin mempengaruhi pembentukan batu asam urat. pH urin juga mendukung pembentukan batu. Batu asam urat dan batu cystine dapat mengendap dalam urin yang asam. Batu kalsium fosfat dan batu struvite biasa terdapat dalam urin yang alkalin. Batu oxalat tidak dipengaruhi oleh pH urin.Imobilisasi yang lama akan menyebabkan pergerakan kalsium menuju tulang akan terhambat. Peningkatan serum kalsium akan menambah cairan yang akan diekskresikan. Jika cairan masuk tidak adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan ini semakin kompleks sehingga terjadi batu.Batu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat bervariasi, ada batu yang kecil dan batu yang besar. Batu yang kecil dapat keluar lewat urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih dan akan tampak darah dalam urin. Sedangkan batu yang besar dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan terjadi refluks urin dan akibat yang fatal dapat timbul hidronefrosis karena dilatasi ginjal.Kerusakan pada struktur ginjal yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada organ-organ dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya secara normal.

Patologi Batu Saluran KemihBatu saluran kemih biasanya terjadi akibat gangguan keseimbangan antara bahan pembentukan batu dengan faktor penghambat. Dan juga diketahui ginjal harus menghemat air tetapi juga harus mengeskresikan materi yang mempunyai kelarutan yang ren dah. Kedua keperluan yang berlawanan dari fungsi ginjal tersebut harus dipertahankan keseimbangannya terutama selama penyesuaian terhadap kombinasi diet, iklim dan aktifitas. Masalahnya sampai seberapa luas kejadian batu berkurang dengan fakta adanya bahan yang terkandung diurin yang menghambat kristalisasi garam kalsium dan yang lainnya yang mengikat kalsium dalam komplek larut. (6) Bila urin menjadi sangat jenuh dengan bahan yang tidak larut (seperti; kalsium, asam urat, oksalat dan sistin) karena tingkat ekskresi yang berlebihan dan atau karena penghematan air yang ekstrim dan juga zat protektif terhadap kristalisasi kurang sempurna atau menurun (seperti; pirofosfat, magnesium dan sitrat), menyebabkan terjadinya kristalisasi yang kemudian berkembang dan bersatu membentuk batu.Dengan demikian terlihat bahwa keseimbangan antara faktor penghambat dengan faktor pembentuk sangat berpengaruh terhadap pembentukan batu urin ini. Batu urin terdiri dari dua komponen, yaitu komponen kristal dan komponen matrik a. Komponen kristal : Batu terutama terdiri dari komponen kristal. Tahapan pembentukan batu yaitu : nukleasi, perkembangan, dan aggregasi melibatkan komponen kristal. Pmebentukan initi (nukleasi) mengawali proses pembentukan batu dan mungkin dirangsang oleh berbagai zat termasuk matrik protein, kristal, benda asing, dan partikel jaringan lainnya. Kristal dari satu tipe dapat sebagai nidus untuk nukleasi dari tipe lain. Ini sering terlihat pada kristal asam urat yang mengawali pembentukan batu kalsium oksalat.b. Kompoen matrik : Komponen matrik dari batu urin adalah bahan non kristal, bervariasi sesuai tipe atu, secara umum dengan kisaran 2-10% dari berat batu. Komposisinya terutama terdiri protein, dengan sejumlah kecil hexose dan hoxosamine. Bagaimana peranan matrik dalam mengawali pembentukan batu tidak diketahui. Mungkin matrik bertindak sebagai nidus untuk aggregasi kristal atau sebagai lem untuk perekat komponen kristal kecil dan dengan demikian menghalangi sedikit turunnya melalui saluran kemih.

Tanda dan GejalaManifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius bergantung pada adanya obstruksi, infeksi dan edema. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi, menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi (pielonefritis dan sistitis yang disertai menggigil, demam dan disuria) dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu menyebabkan sedikit gejala namun secara perlahan merusak unit fungsional (nefron) ginjal. Nyeri yang luar biasa dan ketidak nyamanan.

Umumnya batu berasal dari ginjal dan bergerak kearah distal, menciptakan derajat obstruksi yang bervariasi seperti yang terjadi pada daerah yang sempit seperti ureteropelvic junction dan ureterovesical junction. Lokasi dan kualitas dari nyeri berhubungan dengan posisi dari batu dalam saluran kemih. Keluhan khas dari batu urin bagian atas ialah adanya kolik ginjal disamping rasa tidak enak dipinggang ataupun adanya gejala -gejala infeksi saluran kemih bagian baik atas maupun bawahAda 2 madam tipe nyeri yang berasal dari ginjal, yaitu nyeri kolik ginjal dan nyeri ginjal bukan kolik. Kolik ginjal biasanya disebabkan oleh peregangan urinary collecting system (sistem pelviokalises), sedangkan nyeri ginjal bukan kolik disebabkan distensi dari kapsul ginjal. Gejala nyeri ini mungkin timbul bersamaan sehingga sukar membedakan secara klinik. Namun yang jelas obstruksi saluran kemih adalah mekanisme utama yang bertanggung jawab untuk terjadinya kolik ginjal. Nyeri pada kolik ginjal ini bersifat konstan, sedang pada kolik bilier dan intestinal datangnya bergelombang. Nyeri kolik ginjal akut dan berat dapat membangun penderita yang sedang tidur. Mekanisme local seperti inflamasi, edema, hiperperistaltis, iritasi mukosa berperan dalam menimbulkan nyeri pada pasien batu ginjalBatu urin ini juga dapat lewat tanpa gejala dan keluar bersama urin, tapi pada umumnya sering dengan nyeri dan dengan perdarahan baik gross hematuria ataupun hematuri secara mikrooskopis. Berat ringannya gejala yang timbul pada serangan akut tergantung pada lokasi dari batu, dan beberapa regio biasanya terlibat: Kaliks ginjal : Memberikan ras nyeri ringan sampai berat karena distensi dari kapsul ginjal. Biasanya batu atau benda lain pada kaliks atau divertikelkaliks dapat menimbulkan obstruksi atau kolik secara periodic akibatobstruksi yang hilang timbul. Nyeri terasa dibagian pinggang dan berkurangpada daerah panggul. Batu kaliks biasanya kecil dan ada beberapa buah, danbisa lewat secara spontan. Pada batu yang bukan obstruktif juga dapatmenimbulkan kolik secara periodic. Nyeri biasanya pada bagian dalam danberkurang pada daerah pinggul dan belakang.

Pelvis Renis : Juga menimbulkan rasa nyeri sedang sampai berat karenadistensi dari kapsul ginjal. (8) Batu dengan diameter > 1 cm umumnya dapatmenyebabkan obstruksi pada ureteropelvic junction, dan menimbulkan nyeriyang hebat pada sudut kostovertebra, dan juga dibawah iga 12. Batustaghorm parsial atau komplet tak selalu menyebabkan obstruksi. Dan padabatu yang bukan obstruktif ini sering gejala lebih sedikit seperti nyeri pinggul dan belakang(34) Ureter : Nyeri kolik hebat didaerah pinggul dan perut bagian bawah sampaitestes dan urea vulva. Nyeri mungkin lebih berat dan hilang timbul jika batusecara progresif turun ke ureter dan menimbulkan obstruksi yang hilangtimbul. Batu yang menjadi tertahan pada tempat tertentu akan menyebabkan nyeri berkurang terutama bila obstruksinya parsial. Kandung kemih : Biasanya asimtomatis dan relatif lebih mudah lewat selamaurinasi. Sekali kali pasien melaporkan pada posisi mana terjadi retensi urin(sumbatan terjadi saat berdiri dan bebas saat telentang). Biasanya batu dengan ukuran lebih kecil dengan diameter 5 10 mm atau kurang, dapat lewat secara spontan dan jarang tertahan dikandung kemih, kecuali bila ada obstruksi dan adanya urin sisa. Perjalanan akut batu ginjal yang berasal dari pelvis renal melalui urete datangnya sering tiba-tiba dengan gejala berupa nyeri kolik yang ekstrim/sangat hebat, sehingga kadang-kadang merupakan keadaan gawat darurat yang memerlukan tindakan/manajemen batu ginjal akut.

Selain nyeri, gejala lain yang mungkin timbul. Hematuri : Pasien sering mengeluh hematuria atau urin berwarna coklat. Namun lebih kurang 10-15% penderita batu urin tidak menderita hematuria. Urinalisa yang komplet membantu diagnosis batu urin dengan adanya hematuria, kristaluria, dan kelainan Ph urin. Infeksi : Biasanya dengan gejala-gejala menggigil, demam, nyeri pinggang,nausea serta muntah dan disuria. Secara umum infeksi pada batu struvit (batu infeksi) berhubungan dengan infeksi dari Proteus sp, Pseudomonas sp, Klebsiella sp. dan jarang dengan E.coli. Batu kalsium fosfat adalah variasi kedua dari batu infeksi. Demam : Hubungan batu urin dengan demam adalah merupakan kedaruratan medik relatif. Tanda-tanda klinik sepsis adalah bervariasi termasuk demam, takikardi, hipotensi dan vaodilatasi perifer. Demam akibat obstruksi saluran kemih memerlukan dekompresi segera. Mual dan muntah : Obstruksi saluran kemih bagian atas sering menimbulkan mual dan muntah.

Test Diagnostik1. Urinalisa : warna kuning, coklat gelap, berdarah. Secara umum menunjukkan adanya sel darah merah, sel darah putih dan kristal serta serpihan, mineral, bakteri, pus, pH urine asam.2. Urine (24 jam) : kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin meningkat.3. Kultur urine : menunjukkan adanya infeksi saluran kemih.4. Survei biokimia : peningkatan kadar magnesium, kalsium, asam urat, fosfat, protein dan elektrolit.5. Kadar klorida dan bikarbonat serum : peningkatan kadar klorida dan penurunan kadar bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis tubulus ginjal.6. Darah lengkap :- Sel darah putih : meningkat menunjukkan adanya infeksi.- Sel darah merah : biasanya normal.- Hb, Ht : abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia.7. Foto rontgen : menunjukkan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang ureter.8. IVP : memberikan konfirmasi cepaturolithiasis, seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul.9. USG Ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi, lokasi batu.

Komplikasi- Hidroneprosis-Hipertensi- Gagal ginjal- Obstruksi- Haemoragic.Terapi dan Penatalaksanaan MedikPenatalaksanaan Tujuan pengobatan :1) Mengatasi gejala:Batu saluran kemih dapat menimbulkan keadaan darurat bila batu turun dalam sistem kolektikus dan dapat menyebabkan kelainan sebagi kolik ginjal atau saluran kemih yang dapat dijelaskan melalui dua mekanisme: (a) Dilatasi sistem sumbatan dengan peregangan reseptor sakit dan (b) Iritasi lokal dinding ureter atau dinding pelvis ginjal disertai dengan edema dan mediator sakit.Keluhan nyeri kolik batu saluran kemih dapat dilakukan diagnosis banding dengan keadaan seperti: (a). Kolik ginjal akibat penyakir urologi yang lain, seperti aliran bekuan darah, aliran jaringan nekrotik, striktur, kompresi atau angulasi berat ureter, (b). Nyeri abdomen oleh sebab lain, seperti gostroeintestinal (apendisitis, kolesistis, batu empedu, pancreatitis), vaskular (infark ginjal, infark limpa, aneurisme aorta), ginekologi (kista ovarium, adnecsitis, kehamilan ektopik, endometriosis), dan lainnya (abses psoas, infark jantung, DM, feokromositoma).Sumbatan dalam sistem kolektikus tidak selalu dihubungkan dengan kolik ginjal. Kombinasi nyeri pinggang dan febris merupakan pertanda, infeksi saluran kemih dan dilatasi sistem kolektikus yang merupakan pertanda timbulnya kedaruratan untuk menghilangkan sumbatan. Pengobatan hanya dengan pemberian antibiotic saja kurang memadai. Infeksi progresif menyebabkan sepsis urologi dan dilaporkan mortalitasnya lebih dari 50%. Tindakan emergensi ditujukan pada pasien dengan kolik ginjal. Pasien dianjurkan tirah baring dan dicari penyebab lain. Berikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin (intravena, intramuscular atau supositoria). 2) Pengambilan Batua) Batu dapat keluar spontan. Bila masalah akut dapat diatasi, gambaran radiologis yang ditemukan adalah merupakan basis penanganan selanjutnya. Berdasarkan ukuran, bentuk dan posisi batu dapat diestimasi batu akan keluar spontan atau hancur diambil. Sekitar 60 sampai 70 persen dari batu yang turun spontan sering disertai dengan serangan kolik ulangan. Diberikan terapi alat untuk pencegahan kolik, dijaga pembuangan tinja tetap baik, diberikan terapi antiedema dan dieresis, serta aktivitas fisik. Batu tidak diharapkan keluar spontan bila batu ukuran sebesar atau melebihi 6mm, disertai dilatasi hebat pelvis, infeksi atau sumbatan sistem kolektikus dan keluhan pasien terhadap nyeri dan kerapan nyeri. Bila diperkirakan tidak memungkinkan keluar spontan dilakukan tindakan pengambilan batu dan pencegahan batu kambuh.b) Pengambilan batu : gelombang kejutan litotrip ekstrakorporeal perkutaneous nefrolitomi/ secara lain, pembedahan3) Pencegahan (Batu Kalsium kronik Kalsium Oksalat)a) Menurunkan konsentrasi reaktan (kalsium dan oksalat) b) Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentukkan batu Sitrat (kalsium sitrat 20mEq tiap malam hari, minum jeruk nipis atau lemon sesudah makan malam) Batu ginjal tunggal (meningkatkan masukan cairan, mengontrol secara berkala pembentukan batu baru)c) Pengaturan diet Meningkatkan masukan cairan Masukan cairan terutama pada malam hari akan meningkatkan aliran kemih dan menurunkan konsentrasi pembentuk batu dalam air kemih. Dari hasi uji coba didapatkan pada tahun ke-5 insidensi pembentukan batu baru pada kelompok banyak minum 12% dibanding kelompok control 27%. Pada kelompok pembentuk batu jumlah air kemih harian ditemukan 250-350ml lebih sedikit dibanding kelompok control. Hindari masukan minum gas (soft drink) lebih 1l perminggu. Ditemukan kekambuhan batu sebesar 15% lebih tinggi dalam tiga tahun dibandingkan kelompok peminum cairan lain. Kurangi masukan protein (sebesar 1g/kg berat badan/hari). Masukan protein tinggi dapat meningkatkan ekskresi kalsium, ekskresi asam urat, dan menurunkan sitrat dalam air kemih. Protein binatang diduga mempunyai efek menurunkan pH air kemih yang lebih besar dibanding protein sayuran karena lebih banyak menghasilkan asam. Membatasi masukan natrium. Diet natrium rendah (80-100mEq/hari) dapat memperbaiki reabsorbsi kalsium proksimal, sehingga terjadi pengurangan ekskresi natrium dan dan ekskresi kalsium. Penurunan masukan natrium dari 200-80 mEq/ hari dilaporkan mengurangi ekskresi kalsium sebanyak 100mg/hari (2,5mmol/hari). Masukan kalsium. Pembatasan masukkan kalsium tidak dianjurkan. Penurunan kalsium intestinal bebas akan menimbulkan peningkatan absorbsi oksalat oleh pencernaan, peningkatan ekskresi oksalat dan meningkatkan saturasi kalsium oksalat air kemih. Diet kalsium rendah dapat merugikan pasien dengan hiperkalsiuria idiopatik karena kesimbangan kalsium negative akan memacu pengambilan kalsium dari tulang dan dari ginjal. Keadaan ini akan memperburuk penurunan densitas tulang pada beberapa pasien. 4) Pemberian obat (untuk mencegah presipitasi batu baru kalsium oksalat, disesuaikan kelainan metabolic yang ada)a) Hiperkalsiuria idiopatik. Batasi pemasukan garam dan diberikan diuretik tiazid seperti hidroklorotiazid per hari 25-50mg. regimen ini dapat menurunkan ekskresi kalsium sebanyak 150mg/hari (3,75mmol/hari). Keduanya menurunkan insidensi batu baru sebesar 90% (walaupun ada perbaikan 50-65% pada pasien sebagai kelompok placebo). Hindarkan terjadinya hipokalemia, bila perlu ditambahkan kalium sitrat atau kalium bikaronat.b) Pemberian posfat netral (ortophospat), yang mengurangi ekskresi kalsium dan meningkatkan ekskresi inhibitor kristalisasi (seperti pirophosfat).c) Hiperurikosuria (diberikan allupurionol 100-300mg/hari). Pembentukan batu baru menurun sampai 80% dengan allopurinol (hanya 60% dengan placebo). d) Hipositraturia (diberikan kalium sitrat). Hasil penelitian dengan kontrol dilaporkan insiden pembentukan batu baru menurun dengan pasien hipositraturia dari 1.2 jadi 0.1 pertahun pasien dalam kelompok yang diberikan kalium sitrat dibandingkan kelompok placebo yang tidak berubah. Manfaat ini dihubungkan dengan ekskresi sitrat dalam air kemih meningkat dua kali. Pemberian minuman dua buah jeruk nipis diberikan sesudah makan malam pada pasien batu ginjal kalsium dengan hipositraturia dilaporkan dapat meningkatkan ekskresi asam sitrat dan pH air kemih di atas enam secara bermakna. Masukan 4 ons jus lemon per hari (dicampur dengan air sebanyak dua liter) meningkatkan eksresi sitrat air kemih pada sebelas dari dua belas pasien (rata-rat peningkatan 142 sampai 346 mg/hari ). e) Hiperoksaluria enteric, diushakan pengurangan absorbsi oksalat intestinal, diberikan banyak masukan cairan, kalium sitrat (kalsium sitrat untuk mengoreksi asidosis metabolic bila ada), kalsium karbonat (kalsium karbonat oral 1-4g/hari untuk mengikat oksalat lumen intestinal). Walaupun beberapa kalsium diabsorbsi, terjadi penuruan proporsi pada ekskresi oksalat. Berikan diet rendah lemak dan diet rendah oksalat. Pertimbangan pemberian posfor elemental sebagai posfat netral.f) Batu kalsium posfat. Seperti pada pasien kalsium oksalat dapat diberikan kalium sitrat

http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=1870Black, Joyce M, M.S.N, R.N (1997).Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Continuity of Care. (Fifth edition). Philadelphia : WB. Saunders Company.Brunner and Suddarths (2002).Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. (Edisi kedelapan). Jakarta : EGC.Doengoes, Marilynn E, RN. BSN, MA, CS (2000).Rencana Asuhan Keperawatan. (Edisi ketiga). Jakarta : EGC.Lewis, Sharon Mantik, R.N FAAN (2000).Medical Surgical Nursing. (Fifth edition). St. Louis, Missouri : Mosby Inc.Long, Barbara C. (1996).Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. (Buku 3). Bandung : IAPK Padjajaran.Noer, H.M, Sjaifoellah (1996).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. (Jilid kedua, Edisi ketiga). Jakarta : Balai Penerbit FKUI.Price, Sylvia Anderson, Ph.D., R.N (1995).Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. (Edisi keempat). Jakarta : EGC.