urine x

5

Click here to load reader

Transcript of urine x

Page 1: urine x

Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam membantu menegakkan diagnosa berbagai macam penyakit. Ada kementakan (probality) bahwa urinalisis adalah pemeriksaan laboratorium yang paling tua. Pakar-pakar dahulu kala mencari korelasi antara penyakit tertentu dengan penampilan urine yang sangat tepat. (Frances K. Widmann, 1995)

Penampilan fisik urin

Penampilan fisik urin bisa dilihat dengan pemeriksaan visual. Selama pemeriksaan visual, dokter atau staf laboratorium dapat mengamati warna, kejernihan dan baunya yang akan dikonfirmasi dengan pemeriksaan kimia dan mikroskopis. Penampilan fisik urin yang dapat dilihat dengan observasi langsung adalah:

1. Warna. Warna urin dapat bervariasi dari bening kekuningan sampai gelap kecoklatan. Banyak hal yang berpengaruh pada warna urin, termasuk banyaknya cairan yang Anda minum, jenis makanan yang Anda makan, obat-obatan yang Anda ambil dan penyakit tertentu yang Anda miliki. Bila Anda kurang minum, warna urin cenderung gelap. Dehidrasi dan demam juga menyebabkan urin lebih pekat sehingga berwarna lebih gelap. Bila Anda memakan bit merah, warna urin Anda akan kemerahan karena pigmen bit yang dikeluarkan. Suplemen vitamin B dapat membuat urin berwarna kuning cerah. Obat-obatan dan darah dapat membuat urin berwarna merah kecoklatan.

WARNA URINENormal :urine berwarna kuning muda hingga tua.

Perubahan warna urine dapat terjadi karena : KEADAAN NON PATHOLOGIS :

Biasanya disebabkan oleh makanan / obat-obatan :MERAH :wortel, phenophtalin, selenium.KUNING :Karoten, Xantonin.HIJAU :Acriflavin.BIRU :Methylen blue.

KEADAAN PATHOLOGIS :Kuning coklat seperti teh: Bilirubun.Merah coklat               :Urobilin, Porphyrin.Putih seperti susu :Pus, Fat.Coklat kehitaman : Melamin.Merah berkabut coklat :Darah.

2. Kejernihan. Urin biasanya jernih. Banyak zat yang dapat menyebabkan urin menjadi keruh. Zat yang menyebabkan kekeruhan namun dianggap normal adalah lendir, sperma dan cairan prostat, sel-sel kulit, kristal urin normal, dan kontaminan seperti salep dan bedak. Zat lain yang bisa membuat urin keruh dan mengindikasikan penyakit adalah sel darah merah, sel darah putih atau bakteri.

KEKERUHAN URINEDalam keadaan normal, urine yang baru berwana jernih.Kekeruhan dapat terjadi oleh karena :

      Phosphate : Biasanya berwarna putih, dan akan hilang bila di tetesi asam.

Page 2: urine x

      Urat Amorph : Biasanya berwarna kuning coklat dan didapatkan pada urine yang asam, dan bila dipanaskan akan menghilang.

      Nanah / Pus : Biasanya berwarna putih keruh seperti susu, tetapi bila di saring akan kembali jernih. Bila kekeruhan di sebabkan oleh kuman, maka bila di saring urine akan tetep keruh.

3. Bau. Urin berbau sedikit pesing yang khas. Beberapa penyakit menyebabkan perubahan bau urin, misalnya infeksi bakteri E. coli menyebabkan bau tidak sedap dan diabetes menyebabkan bau amis.

4. Kepekatan. Kepekatan urin (disebut juga osmolalitas atau specific gravity) dapat dihitung dengan berat jenisnya. Berat jenis adalah perbandingan berat urin dengan air murni dalam volume yang sama. Semakin banyak bahan padat dalam urin, semakin tinggi berat jenis urin. Ketika Anda minum banyak cairan, ginjal akan membuat urin yang encer sehingga berat jenisnya rendah. Bila Anda tidak minum cukup cairan, ginjal Anda membuat urin yang pekat sehingga berat jenisnya tinggi. Mengetahui kepekatan urin membantu penyedia layanan kesehatan memutuskan apakah sampel urin yang mereka dapatkan adalah yang terbaik untuk mendeteksi zat tertentu. Misalnya, jika mereka mencari jumlah protein yang sangat kecil di urin, sampel urin yang pekat di pagi hari adalah yang terbaik.

PERIKSAAN JENIS URINENormal : 1,003-1,030, rata-rata 1,020. Berat jenis urine tertinggi terdapat pada urine pertama pagi hari, sedangkan berat jenis terendah terdapat dalam urine yang dihasilkan 1 jam setelah intake cairan yang cukup banyak. Berat jenis ini memberikan gambaran tentang fungsi dari tubulus.ISOSTHENURI : Suatu keadaan dimana berat jenis urine seseorang selalu tetap 1,010 sepanjang hari, yaitu sama dengan berat jenis protein free plasma. Keadaan ini terjadi pada penderita penyakit ginjal yang kronis dan berat.

5. Keasaman. Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Oleh karena itu, kondisi apapun yang menghasilkan asam atau basa dalam tubuh atau konsumsi makanan yang bersifat asam atau basa, secara langsung dapat memengaruhi pH urin. Keasaman diukur dengan pH.  Urin bersifat asam jika pH-nya kurang dari 7, bersifat basa jika pH-nya lebih dari 7. Urin yang bersifat asam berkaitan dengan risiko penyakit asam urat dan batu ginjal. Sebagian besar penyakit degeneratif berkaitan dengan defisiensi mineral yang menyebabkan cairan tubuh, termasuk urin, menjadi lebih asam. Diet dapat digunakan untuk mengendalikan pH urin. Diet tinggi protein akan membuat urin lebih asam. Diet vegetarian, diet rendah karbohidrat, atau konsumsi buah akan membuat urin lebih basa.

DERAJAD KEASAMAN URINE (PH)Dalam keadaan normal, PH urine berkisar antara : 4,6-8,0 dengan rata-rata : 6,5. Jadi urine berada dalam keadaan sedikit asam pada keadaan NORMAL. Untuk pemeriksaan derajad keasaman urine ini harus dipakai urne yang segar (baru). Karena urine yang telah lama derajad keasamannya akan berubah menjadi alkalis. Pada urine yang telah dikeluarkan dari tubuh, maka ammonium yang terkandung didalamnya akan diubah oleh bakteri dalam urine menjadi amoniak yang bersifat alkalis.

6. Protein. Protein biasanya tidak ditemukan dalam urin. Demam, olahraga keras, kehamilan, dan beberapa penyakit dapat menyebabkan protein berada dalam urin. Kondisi di mana terdapat protein di dalam urin disebut proteinuria. Albumin adalah jenis protein yang lebih

Page 3: urine x

kecil dari protein lainnnya dan keberadaannya dalam urin mengindikasikan tahap awal kerusakan ginjal. Keberadaan albumin dalam urin disebut albuminuria. Kondisi lain yang dapat menyebabkan proteinuria adalah gangguan yang meningkatkan protein dalam darah, seperti multiple myeloma, kerusakan sel-sel darah merah, peradangan, keganasan (kanker), atau cedera pada saluran kemih.

7. Glukosa. Glukosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam darah. Biasanya glukosa sangat sedikit atau tidak ada dalam urin. Ketika tingkat gula darah sangat tinggi– seperti pada diabetes yang tidak terkontrol– ginjal mengekskresikan glukosa ke dalam urin untuk mengurangi konsentrasinya di darah. Keberadaan glukosa dalam urin, yang disebut glukosuria, juga dapat disebabkan oleh gangguan hormonal, penyakit hati, obat-obatan, dan kehamilan. Ketika terjadi glukosuria, tes lain seperti tes glukosa darah biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab yang lebih spesifik.

8. Bilirubin. Bilirubin adalah produk limbah dari sel darah merah yang dibuang dari peredaran oleh hati. Zat ini menjadi bagian dari cairan empedu yang disekresikan ke usus untuk membantu pencernaan makanan. Bilirubin tidak hadir dalam urin normal. Pada penyakit tertentu, seperti obstruksi bilier atau hepatitis, bilirubin bocor kembali ke aliran darah dan diekskresikan ke urin. Kehadiran bilirubin dalam urin merupakan indikator awal penyakit hati (liver).Catatan untuk Anda

Hasil pemeriksaan urin dapat memiliki banyak interpretasi. Temuan abnormal mengindikasikan ada sesuatu yang salah dan perlu dievaluasi lebih lanjut. Semakin besar deviasi dari normal, semakin besar kemungkinan adanya masalah. Namun, hasil normal tidak menjamin bahwa tidak ada penyakit. Beberapa orang tidak memberikan kondisi abnormal dalam tes urin di awal proses penyakit, dan  yang lainnya memberikan kondisi abnormal secara sporadis sepanjang hari sehingga tidak terdeteksi oleh sampel urin tunggal. Selain itu, bila urin sangat encer maka bahan kimia dalam jumlah kecil mungkin tidak terdeteksi. Dokter Anda harus menganalisis hasil tes urin dengan gejala dan temuan klinis lain untuk menegakkan diagnosis.

Pembahasan.

Pada orang coba Tuan A memiliki urine yang berwarna kuning muda, dengan berat jenis urinenya 1,015, yang menunjukan adanya konsentrasi urine. Urine tersebut masih dalam keadaan normal dengan keadaan warna dan berat jenisnya. Warnanya menjadi keruh ketika didiamkan selama beberapa waktu, dan menghasilkan bau yang khas dan cenderung berbau ammoniak karena berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat dengan komposisi yang terdiri dari air, larutan berupa urea, ammoniak, keratin, natrium, klorida ; kalium, sulfat, magnesium, dan fosfor.

Pada orang coba Tuan B memiliki warna yang berwarna kuning, dengan berat jenisnya 1,025, dan menjadi keruh juga ketika didiamkan sampai beberapa waktu. Berat jenis urine tiap orang berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang dimasukan setiap hari dan tergantung dari jumlah zat yang larut didalam urine atau terbawa dalam urine. Berat jenis urine plasma ( tanpa protein ) adalah 1,010, bila ginjal mengencerkan urine ( misalnya sesudah minum air ), maka berat jenisnya berkurang, sebalikya bila ginjal memekatkan urine, sebagaimana fungsi ginjal semestinya, maka berat Janis urine naik diatas 1,010 seperti yang dialami pada orang coba Tn. I katika diukur berat jenis urinenya.

Kesimpulan

Page 4: urine x

Urine yang normal memiliki bau yang khas dan cenderung berbau ammoniak karena berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat dengan komposisi yang terdiri dari air, larutan berupa urea, ammoniak, keratin, natrium, klorida ; kalium, sulfat, magnesium, dan fosfat. Berat jenis urine setiap orang berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang dimasukan setiap hari dan tergantung dari jumlah zat yang larut didalam urine atau terbawa dalam urine. Bila ginjal memekatkan urine, sebagaimana fungsi ginjal semestinya, maka berat jenis urine akan meningkat.Semakin keruhnya urine seseorang, maka semakin besar juga berat jenisnya. Urine berwarna kuning desebabkan oleh warna urobilinogen yang berasal dari bilirubin. Makin peka urine, maka kuning warnanya dan makin tinggi berat jenisnya dan urine yang keruh biasanya menunjukan adanya Kristal garam atau lendir.