UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN IBU, …. MATRIK… · terkait Poned dan Ponek Pemenuhan...
Transcript of UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN IBU, …. MATRIK… · terkait Poned dan Ponek Pemenuhan...
-
PUSAT PROV KAB/KOTA
A UMUM
Regulasi/Kebijakan
Membuat sistem kesehatan di
masing-masing tingkat
pemerintah daerah yang
mengacu pada SKN
- Membuat regulasi tentang SKD
tingkat provinsi (bagi yang
belum) --> Pergub
Membuat regulasi tentang SKD
tingkat kab/kota (bagi yang
belum) --> Perbup/Perwali
Membuat sistem kesehatan
dimana sub sistemnya mengatur
tentang pembiayaan dan arah,
misalnya min 10% ADD dan 10 %
APBD desa untuk upaya
promotif dan preventif bidang
kesehatan
Kemenkes mendorong
Kemendagri dan Kemenkeu
untuk mengeluarkan regulasi
tentang proporsi pembiayaan
ADD dan APBD desa untuk
upaya promotif dan preventif
bidang kesehatan
Membuat regulasi di tingkat
provinsi, seperti Perda
kesehatan Ibu, Bayi baru lahir
dan Anak serta Gizi
Membuat regulasi di tingkat
Kab/Kota seperti Perda
kesehatan Ibu, Bayi baru lahir
dan anak serta gizi
Mempersiapkan menu kegiatan
yang dibiayai oleh ADD dan
APBD Desa
A.2 Tenaga Kesehatan
Kurangnya jumlah dan kualitas
tenaga penyuluh kesehatan yang
kompeten
Peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga penyuluh
kesehatan
Membuka prodi untuk Promkes
(min D3)
Memfasilitasi dan
mendayagunakan tenaga
penyuluh kesehatan di tingkat
prov
Memfasilitasi dan
mendayagunakan tenaga
penyuluh kesehatan di tingkat
kab/kota
Kemenkes memfasilitasi
kepastian pemenuhan tenaga
fungsional penyuluh kesehatan
(koordinasi dengan BKN untuk
membuat regulasi tentang
tenaga fungsional)
Menindaklanjuti
kebijakan/regulasi tentang
tenaga fungsional penyuluh
Menindaklanjuti
kebijakan/regulasi tentang
tenaga fungsional penyuluh
B KESEHATAN IBU
1 Tenaga Kesehatan
Regulasi terkait penertiban
institusi pendidikan kebidanan
Upaya perbaikan regulasi antara
Kemenkes dengan Kemendikti
Pemberian kewenangan untuk
melakukan pembinaan dan
pengawasan institusi pendidikan
kesehatan tkt prov
Evaluasi hasil kinerja nakes
bidan di lapangan
Mengaktifkan pusat pendidikan
(kebidanan) di daerah
Mengaktifkan P2KT (Pusat
Pelatihan Kespro Tersier)
Mengaktifkan P2KS (Pusat
Pelatihan Kespro Sekunder) di
Prov
Mengaktifkan P2KP (Pusat
Pelatihan Kespro Primer) di
kab/kota
b Kemampuan tenaga
kesehatan(terkait kesmas) masih
kurang
Kemitraan dengan institusi
pendidikan tinggi kesehatan
MOU dengan Dikti (membuat
regulasi bersama antara Menkes
dengan Menristekdikti)
MOU dengan institusi
pendidikan tinggi kesehatan tkt
Provinsi
MOU dengan institusi
pendidikan kesehatan tkt
Kab/Kota
c Mobilitas tinggi dan
ketersediaan bidan, dokter,
dokter Spesialistik (SpOG, SpA,
SpAN, dll) masih kurang
Regulasi pendayagunaan nakes Adanya Regulasi penataaan
tenaga kesehatan di semua
wilayah (yang masih kekurangan
tenaga)
Membuat Perda Prov tentang
penataan tenaga kesehatan
Membuat Perda Kab/Kota
tentang penataan tenaga
kesehatan
UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN IBU, ANAK DAN GIZI
A.1
Tidak adanya payung hukum
yang bisa dijadikan suatu
advokasi kepada para pemangku
kepentingan dan lintas sektor
Kompetensi bidan belum
memadai
a
RENCANA AKSI TAHUN 2015ISU/MASALAH YG
DIIDENTIFIKASI
SOLUSINO
-
Program ANC berkualitas Penyusunan NSPK (Pedoman)
ANC yang berkualitas
Monitoring pelaksanaan ANC
berkualitas ke Kab/Kota
termasuk bintek
Monitoring pelaksanaan ANC
berkualitas ke Kab/Kota
termasuk bintek dan
melaksanakan NSPK dengan
sebaik-baiknya
Membuat Ponkesdes (Pondok
Kesehatan Desa) dengan 1 bidan
dan 2 perawat
Membuat Ponkesdes (Pondok
Kesehatan Desa) dengan 1 bidan
dan 2 perawat
2 Institusi Kesehatan
a Penanganan yankes ibu di
institusi kes di beberapa daerah
masih bermasalah
Menyusun standarisasi dan
regulasi tentang yankes ibu
Regulasi Akreditasi Implementasi regulasi ke
Kab/Kota
Implementasi regulasi ke
Puskesmas
Pelatihan pada tenaga
kesehatan untuk PONED dan
PONEK
Dukunga Program untuk
peningkatan kualitas Poned dan
Ponek
TOT pada tenaga kesehatan
untuk PONED dan PONEK ke
Kab/Kota
Komitmen Kab/Kota untuk
melaksanakan PONED dan
PONEK
Melengkapi alkes PONED dan
PONEK
Dukungan Pemenuhan sarpras
terkait Poned dan Ponek
Pemenuhan sarpras untuk
kabupaten
Pemenuhan sarpras untuk
Puskesmas
3 Masyarakat
Regulasi pencegahan menikah
pada usia muda
Kemenkes mendorong Kemenag
untuk merevisi UU No. 1 tahun
1974 tentang Pernikahan,
khususnya usia pernikahan
Advokasi tentang usulan revisi
UU No 1 tahun 1974
Advokasi tentang usulan revisi
UU No 1 tahun 1974
Pendampingan bumil resti
-
Fasilitasi pendampingan bumil
resti
Fasilitasi pendampingan bumil
resti
Mendorong masyarakat untuk
mengikuti program KB
Kemkes melakukan koordinasi
dengan BKKBN Pusat
Mengacu pada SKD Provinsi Mengacu pada SKD
Kabupaten/Kota
C KESEHATAN ANAK
1 Tenaga Kesehatan
a Belum semua tenaga kesehatan
yang mampu tatalaksana
kesehatan anak sesuai standar
Peningkatan kapasitas nakes
untuk pelayanan kesehatan anak
Menyusun NSPK dan fasilitasi
pelatihan kepada provinsi dan
kab/kota
Memperkuat dan mengawasi
tenaga yang sudah dilatih
yankes anak di tingkat prov
termasuk monitoring ke
kab/kota
Memperkuat dan mengawasi
tenaga yang sudah dilatih
yankes anak di tingkat kab/kota
termasuk monitoring ke
Puskesmas
2 Institusi Kesehatan
a Kurangnya alkes di institusi
kesehatan terkait kesehatan
anak dari semua tingkatan
Penyediaan alkes terkait
kesehatan anak
Dukungan kepada daerah terkait
alkes untuk yankes anak
Dukungan kepada kab/kota
terkait alkes untuk yankes anak
Dukungan kepada Puskesmas
terkait alkes untuk yankes anak
3 Masyarakat
a Kasus BBLR masih tinggi Wajib ASI Ekslusif Mengawal pelaksanaan PP No.
33 Tahun 2012 tentang
Pemberian ASI Eks
Tercantumnya Regulasi tentang
wajib ASI EKS di SKP
Tercantumnya Regulasi tentang
wajib ASI EKS di SKD
Menjaga gizi ibu (bersamaan
saat ANC) sehingga dapat
menurunkan kasus BBLR
Pengadaan PMT Bumil Penguatan PMT Bumil di tingkat
provinsi termasuk pengaturan
distribusi ke kab/kota
Penguatan PMT Bumil di tingkat
kab/kota termasuk pengaturan
distribusi ke Puskesmas
Banyaknya bumil resti di usia
muda
a
Kepatuhan terhadap standar
pelayanan ANC berkualitas
menurun
d
Kualitas pelayanan PONED dan
PONEK masih rendah
b
-
D. GIZI MASYARAKAT
1 Tenaga Kesehatan
a Penanganan gizi buruk hanya
dihilir saja (PMT)
Penanganan Gizi Buruk secara
komprehensif mulai dari hulu ke
hilir
Membentuk Tim Koordinasi
Penanganan Gizi Buruk tingkat
pusat dan membuat NSPK
penanganan gibur secara
komprehensif
Membentuk Tim Penanganan
Gizi Buruk tkt prov
Membentuk Tim Penanganan
Gizi Buruk tkt kab/kota dan
melaksanakan NSPK
penanganan gibur secara
komprehensif serta bintek ke
Puskesmas
Melaksanakan NSPK
penanganan gibur secara
komprehensif
Membuat inovasi upaya
promotif dan preventif tentang
penanganan gizi buruk, misalnya
Gernas Darzi, Gentas Ibu,
Bertabur Bintang (Bersama
menanggulangi gibur melalui
bina keluarga timbang anak dan
gizi seimbang)
Bintek ke kab/kota secara
terpadu (seluruh lintas program)
Bintek ke Puskesmas secara
terpadu (seluruh lintas program)
Advokasi kpd Bupati/Walikota
untuk sinkronisasi program
(terutama tata laksana gibur)
Advokasi kpd Camat/Lurah
untuk sinkronisasi program
(terutama tata laksana gibur)
b Tenaga gizi belum merata Pemerataan tenaga gizi Advokasi kepada pemerintah
daerah untuk pemenuhan dan
pemerataan tenaga gizi sesuai
kebutuhan (tepat sasaran)
Melaksanakan regulasi (Perda)
distribusi dan pemerataan
tenaga gizi di kab/kota
Melaksanakan regulasi (Perda)
distribusi dan pemerataan
tenaga gizi di Puskesmas serta
insentif di daerah terpencil
2 Institusi Kesehatan
a Belum semua Kab/kota memiliki
tempat untuk TFC dan CFC
Membangun TFC dan CFC Memfasilitasi untuk
membentuk TFC dan CFC dan
melakukan evaluasi
pelaksanaannya
Penguatan sarana dan tenaga di
TFC dan CFC di kab/kota
Membentuk TFC di Puskesmas
dan CFC di masyarakat
3 Masyarakat
a Belum optimalnya penimbangan
balita di Posyandu
Mendorong keterlibatan lintas
sektor (Pokjanal Posyandu), toga
dan toma
Menggalakkan kembali SKB 3
Menteri (BKKBN, Kemenkes,
Kemendagri) tentang
penimbangan posyandu
Mengacu pada SKD Provinsi Mengacu pada SKD
Kabupaten/Kota
Posyandu terintegrasi Kebijakan pemerintah pusat
untuk mendukung Posyandu
terintegrasi
Fasilitasi Posyandu terintegrasi
dengan PAUD, Bina Keluarga
Balita tkt Prov (revitalisasi
Posyandu) ke kab/kota
Regulasi terkait Posyandu
terintegrasi dengan PAUD, Bina
Keluarga Balita dan Balkesmas
untuk meningkatkan inovasi gizi
di kab/kota, misalnya Taman
Posyandu
Melakukan fasilitasi dan
pendampingan ke kab/kota
tentang upaya konkret untuk
meningkatkan daya tarik
Posyandu
Melakukan pembenahan bagi
Puskesmas dan Posyandu
dengan cara yang lebih menarik
untuk menjaring balita, misalnya
dengan lomba kader,
mempercantik tampilan
posyandu, dll