19.Kejang Neo Poned

37
KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR TIM PONEK DINKES TK I JATIM

description

a

Transcript of 19.Kejang Neo Poned

  • KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR TIM PONEK DINKES TK I JATIM

  • Gambaran Umum Modul: TujuanMendiagnosis dan melakukan tatalaksana kejang pada neonatusKejang pada neonatus merupakan kedaruratan medis Mortalitas dan morbditas tinggiPerlu diagnosis dan tatalaksana yang cepat.Dokter harus mampu mengenali kejang, menentukan kemungkinan penyebabnya dan melakukan tatalaksana yang tepat. Tentukan prognosis berdasarkan jenis dan manifestasi kejang dan orang tua diberi informasi dengan cara bijaksana.

  • BATASAN Kejang perubahan tiba-tiba fungsi neurologi baik fungsi motorik maupun fungsi otonomik Akibat kelebihan pancaran listrik pada otak

  • Kejang Epileptik dan Non-EpileptikMenurut asal patologi dan neuronal, kejang dibagi 2 kejang epileptik dan non epileptik.Kejang epileptik berasal dari saraf kortikal dan berkaitan dengan perubahan EEG.Kejang non-epileptik berawal dari subkortikal dan biasanya tidak terdapat kelainan pada EEG. - dirangsang oleh stimuli dan dipengaruhi oleh kekangan dan perubahan posisi tubuh.

  • Kejadian Kejang Pada neonatusKejadiannya meliputi 0,5% dari semua neonatus baik cukup bulan maupun kurang bulan.Kejadiannya lebih tinggi pada bayi kurang bulan (3,9%) pada bayi dengan usia kehamilan < 30 minggu). Bentuk kejang pada neonatus tidak khas sehingga banyak yang tidak teridentifikasi

  • PRINSIP DASAR

    Kejang keadaan emergensi/ tanda bahaya, mengakibatkan hipoksia otak, yg menimbulkan kematian/ gejala sisa.Termasuk spasme, gangguan kesadaran . Kejang dpt diakibatkan oleh asfiksia neonatorum, hipoglikemia, tanda meningitis atau masalah susunan saraf. Kejang satu tanda atau gejala pada BBL Apapun penyebab kejang harus segera dikelola dengan baikDapat diantisipasi dengan tindakan promotip atau preventipSecara klinis kejang pada bayi diklasifikasikan klonik,tonik, mioklonik, subtle

  • Jenis dan Presentasi Klinis Kejang Pada NeonatusEmpat jenis kejang yang sering ditemui pada neonatus:

    Kejang Tonik

    Kejang Klonik

    Kejang Myoklonik

    Kejangsubtle

  • Kejang Tonik Umum Fokal

    Kejang tonik umum: - Terutama bermanifestasi pd BKB(< 2500 gr) - Fleksi atau ekstensi tonik pd ekstremitas bagian atas, leher atau batang tubuh dan berkaitan dengan ekstensi tonus pada ekstremitas bagian bawah - Pada 85% kasus kejang tonik tdk berkaitan dg perubahan otonomis apapun seperti meningkatnya jantung atau tekanan darah, atau kulit memerah.

  • Kejang Tonik Focal

    Terlihat dari postur asimetris dari salah satu ekstremitas atau batang tubuh atau deviasi tonik kepala atau mata.

    Sebagian besar kejang tonik terjadi bersama dg penyakit SSP yg difus dan perdarahan intraventrikular.

  • Kejang Klonik

    Terdiri dari gerakan kejut pd ekstremitas perlahan dan berirama (1-3 /menit). Penyebabnya mungkin focal atau multi-focal. Setiap gerakan terdiri dari satu fase gerakan yang cepat dan diikuti oleh fase yang lambat.Perubahan posisi atau memegang ekstremitas yang bergerak tidak akan menghambat gerakan tersebut. Biasanya terjadi pada neonatus cukup bulan >2500 gram.

  • Kejang Klonik (lanj.)Tidak terjadi hilang kesadaran dan berkaitan dengan trauma focal, infark metabolisme atau gangguan.

  • Kejang Myoklonik Kejang myoklonik focal, multifocal atau umum.

    Kejang myoklonik focal biasanya melibatkan otot flexor pada ekstremitas.Kejang myoklonik multi-focal terlihat sebagai gerakan kejut yang tidak sinkron pada beberapa bagian tubuh.

  • Kejang Myoklonik (lanj.)

    Kejang myoklonik umum terlihat sangat jelas berupa fleksi masif pada kepala dan batang tubuh dengan ekstensi atau fleksi pada ekstremitas. Kejang ini berkaitan dengan patologi CNS yang difus.

  • Kejang SubtleKejang jenis ini terjadi sehubungan dg adanya jenis kejang lain dan mungkin bermanifestasi dengan: Gerakan stereotip ekstremitas seperti gerakan mengayuh sepeda atau berenang. Deviasi atau gerakan kejut pada mata dan mengedip berulang.

  • Kejang Ringan Subtle (lanj.)

    Ngiler, gerakan menghisap atau mengunyah.Apnea atau perubahan tiba-tiba pada pola pernafasan.Fluktuasi yang ritmis pada tanda-tanda vital.

  • Gerakan ringan yang bukan kejang

    JitterinessApnea pada saat tidurGerakan menghisap yang terisolasiMyoklonik ringan saat tidur

  • Jitteriness (lanj.)Seringkali salah didiagnosis sebagai kejang klonikAmplitudo fase fleksi dan ekstensi sama.Neonatus umumnya sadar, tidak ada gerakan atau kerlingan mata yang abnormal.Fleksi pasif atau memindahkan posisi ekstremitas bisa menghilangkan tremor. Tremor timbul karena rangsangan taktil meskipun mungkin spontan.Tidak ada abnormalitas EEG.

  • Jitteriness (lanj.)Seringkali terlihat pada neonatus dengan hipoglikemia, penghentian obat, hipokalsemia, hipotermia dan pada neonatus yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).secara spontan menghilang dalam waktu beberapa minggu.

  • Apnea Pada Saat TidurTidak berkaitan dengan gerakan abnormal dan biasanya berkaitan dengan bradikardi.

    Jika kejang bersamaan dengan apnea, gerakan abnormal, takikardia dan peningkatan tekanan darah juga terjadi.

  • Gerakan Mioklonik Ringan Saat TidurUmumnya pada bayi kurang bulan selama tidur, bisa focal, multi-focal, atau umum.Tidak akan berhenti meskipun bayi dipegang. Menghilang sendirinya dlm waktu beberapa menit dan tidak memerlukan pengobatan.

  • Gerakan Mioklonik Ringan Saat TidurGerakan tersebut berbeda dengan kejang myoklonik berikut ini:

    Bisa dipicu oleh bunyi atau gerakan. Bisa berkurang jika bangun. Tidak berkaitan dg perubahan otonom apapun.

  • TUJUAN TUJUAN UMUMMeningkatnya kemampuan peserta tentang penyebab kejang,dampak kejang pd bayi baru lahir manajemen kejang

  • TUJUANTUJUAN KHUSUSMenjelaskan :Penyebab kejang pada neonatus Terapi kejang pada neonatusPraktek menjaga patensi jalan napasPemberian oksigen mencegah hipoksia otak yang berlanjutMelakukan cara memotong kejang dg baikMampu melakukan pemasangan jalur IV ,beri cairan IV dengan dosis rumat serta tunjangan nutrisi adekuat

  • LANGKAH PROMOTIP ATAU PREVENTIP :Mencegah persalinan prematur Mencegah asfiksia neonatorumMencegah infeksiMencegah hipoglikemi

  • DIAGNOSTIKAnamnesis, mengetahui faktor predisposisi.Pemeriksaan Fisis,KejangSpasme

  • Diagnosis Kejang

    Lakukan anamnesis riwayat ibu dan riwayat obstetri

  • Penyebab Kejang Yang Paling SeringHIEInfeksi (TORCH, meningitis, septisemia)Hipoglikemia, hipokalsemia, hypomagnesemiaPerdarahan CNS (intraventricular, subdural, trauma, dll.)

  • Classification of IVHGrade I: Subependymal / germinal matrix HemorrhageGrade II: IVH without ventricular dilatationGrade III: IVH with ventricular dilatationGrade IV: IVH grade III + Parenchymal involvement (Porencephaly)

  • Penyebab Kejang Yang JarangKelainan bawaan otak Kelainan metabolisme bawaanGejala penghentian obat pada ibu (heroin, barbiturat, metadon, kokain, dll.)Kernikterus Ketergantungan Pyridoxine (B6), dan hyponatremia

  • Penyebab KejangBiasanya ada lebih dari satu penyebab utama

  • DIAGNOSIS BANDING HIPOGLIKEMIAAnamnesis: Ibu DMPemeriksaan: kejang, tremor, letargi atau tidak sadar; bayi kecil (berat lahir < 2500 g atau umur kehamilan < 37 minggu); Bayi sangat besar (berat lahir > 4000 g) TETANUS NEONATORUMAnamnesis: Ibu tidak diimunisasi tetanus toksoid, malas minum, timbul pada hari ke 3-14, lingkungan kurang higienis, Pengolesan bahan tidak steril pada tali pusat Pemeriksaan: spasme

  • DIAGNOSIS BANDING (lanjtn)CURIGA MENINGITISAnamnesis: hari ke 2 atau lebihPemeriksaan fisis: kejang, tidak sadar Ubun-ubun besar menonjol, LetargiTanda-tanda sepsis

    ASFIKSI/ TRAUMA LAHIRAnamnesis: Riwayat resusitasi, timbul pada hari ke 1- ke 4, persalinan dg penyulit (misal partus lama atau gawat janin)Kejang, tidak sadar, layuh/letargi, gangguan napas, suhu abnormal, mengantuk/ aktivitas menurun Iritabel atau rewel

  • DIAGNOSIS BANDING (lanjtn)PERDARAHAN INTRAKRANIAL:Anamnesis: timbul hari ke 1-7, bayi mendadak memburuk/ pucat Pemeriksaan fisis: kejang, tidak sadar, bayi kecil (berat lahir < 2500 g atau umur kehamilan < 37 minggu), gangguan napas berat.

    ENSEFALOPATI BILIRUBIN:Anamnesis: -ikterus hebat hari ke 2 tidak diobati, ensefalopati timbul hari ke 3 7.Pemeriksaan fisis: kejang spastis, opistotonus

  • MANAJEMEN UMUMBebaskan jalan napas dan OksigenasiMedikamentosa untuk memotong kejangMemasang jalur infus intra venaPengobatan sesuai penyebab.

  • MANAJEMEN UMUMMedikamentosaFenobarbital 20 mg/kg BB intravena dlm waktu 5 menit,dpt diulang dg dosis 10 mg/kgBB sebanyak 2 kali selang waktu 30 menit,tdk tersedia sediaan iv imKejang berlanjut fenitoin 20 mg/kg BB iv dlm lar NS dg kecepatan 1 mg/kg BB/menitPengobatan rumatan:fenobarbital 3-5 mg/kg BB/hari dosis tunggal atau terbagi tiap 12 jam iv atau peroral,sampai bebas kejang 7 hr Fenitoin 4-8 mg/kg BBiv/peroral ,terbagi 2 atau 3

  • Menghentikan Kejang Dengan Anti KejangJika kejang tidak bisa dikendalikan dengan phenobarbital saja.

  • MANAJEMEN SPESIFIK Meningitis, pemberian antibiotik.Gangguan metabolik, pemberian cairan infus, cara pemberian minumEnsefalopati hiperbilirubinHipoksia, jaga patensi jalan nafas dan oksigenisasi.Tetanus/ spasme