UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5774/1/fix...
Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5774/1/fix...
-
i
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI
ASMAUL HUSNA MELALUI METODE HANIFIDA PADA SISWA
KELAS VII A DI MTS AL USWAH SIDOREJO, BERGAS LOR
KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN 2019
SKRIPSI
Disusun Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh:
Nur Fitriana
NIM: 23010.15.0204
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
-
ii
-
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudari : Nur Fitriana
Yth. Dekan FTIK
IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya, maka bersama ini kami
mengirimkan naskah skripsi Saudari :
Nama : Nur Fitriana
NIM : 23010150204
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul :UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH
AKHLAKMATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE
HANIFIDA PADASISWA KELAS VII A DI MTS AL USWAH
SIDOREJO, BERGAS LORKEC. BERGAS KAB. SEMARANG
TAHUN 2019
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara/Saudari tersebut diatas supaya segera
dimunaqasyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
-
iv
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nur Fitriana
NIM : 23010150204
Jursan : Pendidikan Agama Islam
Fkultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar – benar merupakan hasil
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Skripsi ini disusun untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga
-
vi
MOTTO
اُق ذُو زَّ َ ُهَو الرَّ ةِ اْلَمتٌِنُ إِنَّ َّللاَّ اْلقُوَّ
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan
lagi Sangat Kokoh.”(Q.S Ad Dzaariyat: 58)
-
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdullillahirabbil‟alamin dengan Rahmat dan Hidayah Allah SWT
skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku (Bapak Sartono dan Ibu Raminem) terimakasih atas jerih
payah kalian untuk mendukung dan selalu sabar mendidik saya sampai besar
dan telah menjadi orang tua yang sangat baik untuk kami.
2. Kakakku (Rohmiyati) dan kembaran saya (Nur Fitriani) yang telah memberi
dukungan dan nasehat.
3. Teman seperjuangan (Bero Riyadi, Restu Benastuti, Zuhrotun Nafiah, Umi
Hidayatul Khasanah, Nur Fitriani) yang dari semester 1 sampai sekarang masih
menemani saya.
4. Kelas F PAI angkatan 2015 yang telah memberikan semangat kepada saya.
5. Teman – teman PPL MTs Darul Ulum Suruh, dan teman KKN Dologan,
Boyolali (Abidah, Ayu, Nadia, Eka, Widya, Riyadi, Dan Kholiq) yang selalu
menyemangatiku dan sudah bagaikan keluarga.
6. Teman – teman PAI angkatan 2015.
7. Semua yang telah memotivasi penulis dan yang telah terlibat dalam penulisan
skripsi ini.
-
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan
Rahmat, Hidayah, serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan skripsi ini dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
AKIDAH AKHLAK MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE
HANIFIDA PADA SISWA KELAS VII A DI MTS AL USWAH SIDOREJO,
BERGAS LOR KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN 2019.”
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat selesai tanpa
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penlis menyampaikan
terimakasih dengan setulus hati, khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Retor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur M. Ag selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Burhan Yusuf Habibi, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan pengarahan sampai semester akhir ini.
5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah
sabar memberikan pengarahan dan ilmunya.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali ilmu selama saya
belajar di kampus tercinta ini.
7. Bapak Mahendra Nofa W. S.Pd selaku Kepala Sekolah MTs Al Uswah Bergas
yang telah memberikan izin dalam proses penelitian ini.
-
ix
8. Ibu Rahmawati Shopiah guru MTs Al Uswah yang telah siap berkolaborator
dengan saya ketika penelitian.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya dapat
berdoa kepada Allah SWT, semoga jasa dan amal kebaikan diridhai Allah
SWT.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang
dimiliki oleh penulis sendiri. Dengan demikian, kritik dan saran selalu penulis
harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
-
x
ABSTRAK
Fitriana.Nur.2019. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi
Asmaul Husna Melalui Metode Hanifida Pada Siswa Kelas VII
A di Mts Al Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab.
Semarang Tahun 2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.
Kata Kunci: Akidah Akhlak, Asmaul Husna, dan Metode Hanifida.
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode
Hanifida dalam mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna dapat
meningkatkan hasil belajar dan mencapai target KKM/ KBM pada siswa kelas VII
AMTs Al Uswah Bergas tahun pelajaran 2018/2019. Oleh karena itu, tujuan
penelitian skripsi ini untuk mengetahui metode Hanifida dapat meningkatkan
hasil belajar Akidah Akhlak dan dapat mencapai target KKM/ KBM siswa kelas
VII A MTs Al Uswah Bergas tahun ajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dengan menggunakan pra siklus dan 3 siklus yang setiap siklusnya masing-masing
terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan
refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan
data yaitu tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas siswa kelas VII A MTs Al Uswah Bergas sebanyak 30 siswa. Analisi
data yang dilakukan dengan dengan membandingkan skor nilai setiap siklus
dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 75
sekaligus ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Hasil penelinititan ini dimulai dari pra siklus, siklus I, siklus II, dan
siklus IIImengalami peningkatan. Dimulai dari Pada pra siklus yang diperoleh
terdapat 10 siswa yang tuntas atau dalam presentase mencapai 33%. Pada siklus I
sudah mengalami peningkatan yakni terdapat 14 siswa yang tuntas atau dalam
presentasenya mencapai 46%. Pada siklus II persentase kriteria ketuntasan
klasikal mencapai 53%. Pada siklus III data ketuntasan yang dimilik yaitu 28
siswa tuntas atau dalam presentasenya mencapai 93,33%. Adapun nilai rata – rata
kelas yang diperoleh dimulai dari nilai rata-rata pra siklus ke siklus I mengalami
peningkatan yakni dari 70,33 meningkat menjadi 71,33. Pada siklus II yang
mengalami peningkatan dari siklus I yakni dari nilai rata – rata 71,33 menjadi
74,66. Pada siklus III mengalami peningkatan dari siklus II yakni dari nilai rata-
rata 74,66 menjadi 85,33. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan
berhasil untuk meningkatkan hasil belajar dan mencapai target KKM/ KBM
Akidah Akhlak siswa VII A MTs Al Uswah Bergas.
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH SKRIPSI .............................................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... .. v
MOTTO ................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
F. Definisi Operasional .................................................................................. 7
G. Metodologi Penelitian ................................................................................ 8
H. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 9
I. Instrumen Penelitian ............................................................................... 10
-
xii
J. Metode Analisis Data .............................................................................. 10
K. Prosedur Penelitian ................................................................................. 11
L. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 15
M. Sistematika Penulisan ............................................................................. 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................................. 23
1. Hakikat Belajar ................................................................................... 17
2. Hasil Belajar ....................................................................................... 19
3. Metode Hanifida ................................................................................. 21
4. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 23
5. Akidah Akhlak ................................................................................... 27
6. Asmaul Husna ..................................................................................... 32
7. Ketuntasan Belajar Minimal................................................................ 38
B. Kerangka Teori ........................................................................................ 42
C. Kajian Pustaka ........................................................................................ 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................................... 45
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Prasiklus .............................................................................. 64
2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................................ 66
3. Deskripsi Data Siklus II ...................................................................... 70
-
xiii
4. Deskripsi Data Siklus III ..................................................................... 73
B. Pembahasan.............................................................................................. 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 82
B. Saran ....................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 84
LAMPIRAN ........................................................................................................... 86
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 daftar hasil belajar siswa prasiklus......................................................... 64
Tabel 4.2 daftar hasil belajar siswa siklus I ........................................................... 67
Tabel 4.3 daftar hasil belajar siswa siklus II .......................................................... 70
Tabel 4.4 daftar hasil belajar siswa siklus III ......................................................... 73
Tabel 4.5 rekapitulasi hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus III ........... 76
-
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Pie 4.1 Presentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................. 78
Diagram Pie 4.2 presentase hasil belajar siswa Siklus I ........................................ 79
Diagram Pie 4.3 presentase hasil belajar siswa Siklus II ....................................... 80
Diagram Pie 4.4 presentase hasil belajar siswa Siklus III ...................................... 81
Diagram Batang 4.1 hasil belajar siswa dari prasiklus hingga ke siklus III .......... 77
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh peserta
didik, baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah
atau lingkungan keluarga sendiri. Sehingga dalam belajar itu setidaknya
melibatkan usaha seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan, kecakapan,
serta ketrampilan secara terencana dan bertujuan.
Tujuan dari seseorang belajar secara umum adalah ingin mencapai
prestasi yang tinggi dalam bidang pengetahuan, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang peserta didik harus
senantiasa membiasakan diri untuk selalu ingat dan bersungguh-sungguh dalam
belajar.
Pembelajaran adalah aktivitas manusiawi yang berlangsung sejak awal
penciptaan manusia, sebagaimana yang diungkapkan dalam al-Qur‟an Surah
al-Baqarah ayat 31
اَء ُكلََّها ثُمَّ َعَرَضُهْم َعلَى اْلَمالِئَكِة فَقَاَل أَْنبِئُوِنً بِأَْسَماِء َوَعلََّم آَدَم األْسمَ
َهُؤالِء إِْن ُكْنتُْم َصاِدقٌِنَ
-
2
Artinya:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
orang-orang yang benar!"
Pengajaran dapat diartikan sebagai praktik menularkan informasi untuk
proses pembelajaran. Bagaimana caranya pengajaran menjadi efektif yaitu
bagaimana guru berusaha menjadi panutan (modelling) dengan
memperlihatkan kepribadian dan sikapnya yang positif, berpengalaman dalam
mengajar, cakap dalam menyampaikan informasi, reflektif, motivatoris, dan
bergairah untuk turut belajar (Susanto, 2013: 5).
Dalam suatu pengajaran pembelajaran pasti akan menghasilkan hasil
belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22). Harus
diketahui bahwa keberhasilan suatu penyampaian pelajaran sangat dipengaruhi
oleh ketepatan dalam pemilihan metode. Dalam arti bahwa dalam kegiatan
pembelajaran harus ada kesesuaian antara tujuan, pokok bahasan dengan
metode, situasi dan kondisi (peserta didik maupun sekolah) serta kepribadian
guru yang membawakan pelajaran.
Dapat kita lihat dan cermati keadaan pendidikan di masa sekarang,
pendidikan di Indonesia masih dapat di katakan jauh dari harapan. Maka
perlunya selain perbaikan sekolah masih banyak yang di perbaiki. Sebenarnya
banyak sekali permasalahan permasalahan yang dapat di perbaiki baik dari
faktor guru itu sendiri, siswa atau lingkungan sekolah. Misalnya sarana dan
prasarana di sekolah semua sudah tertata dengan baik dan lengkap, siswa sudah
-
3
antusias di dalam melaksanakan pembelajaran, guru juga sudah sesuai dengan
kemampuannya akan tetapi terkadang dalam penyampaian materi masih kurang
di terima oleh siswa dan terkadang masih menerapkan metode dan model
pembelajaran tradisional.
Padahal di era modern dan dengan banyaknya variasi metode dan
model pembelajaran yang ada, guru dapat menerapkannya didalam kelas
sehingga suasana belajar menjadi lebih aktif dan menyenangkan sehingga
dapat tercapai hasil belajar optimal. Pendidikan pada dasarnya merupakan
interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan
pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Pendidikan berfungsi
membantu peserta didik dalam pengembangan semua potensi, kecakapan, serta
karasteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun
lingkungan.
Didalam dunia pendidikan, peserta didik tidak hanya dituntut untuk
memahami pembelajaran yang bersifat umum saja. Akan tetapi peserta didik
juga harus dimodali dengan nilai – nilai pendidikan agama dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang bersifat umum.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukukan
antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Pendidikan agama yang dikenalkan pada anak usia dini dapat diawali dengan
-
4
cara memperkenalkan siapa yang menciptakan alam semesta ini, salah satunya
melalui asma – Nya yaitu asmaul husna. Akan tetapi masih banyak sekali
peserta didik yang terkadang masih kesulitan dalam menghafal asmaul husna.
Hal ini tentu saja harus menggunakan metode yang tepat untuk menghafalkan.
Dalam menyikapi hal tersebut, peneliti beranggapan bahwa penggunaan
metode pembelajaran hanifida menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan
dalam pembelajaran asmaul husnah. Karena metode ini dianggap sangat efektif
dalam hal menghafal dan memahami yang dimana metode ini mengoptimalkan
fungsi otak kanan dan kiri, serta penggunaan metode hanifida ini dianggap
sangat menyenangkan dan mudah dilakukan. Didalam penelitian ini, peniliti
memilih lokasi di MTs Al Uswah yang berlokasi di Sidorejo, Bergas Lor
Kecamatan Bergas. Alasan memilih lokasi dan metode ini yaitupertama,
peneliti merupakan alumni di MTs Al Uswah Bergas; kedua, MTs Al Uswah
sudah menerapkan K13; ketiga, nilai rata- rata kelas VII A yang biasanya
terdiri dari siswa unggulan memiliki rata – rata kelas paling rendah dari kelas
VII lainnya terutama didalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan jumlah
siswa yang mendapat nilai ketuntasan 33% dan terdapat 67% peserta didik
yang nilainya masih dibawah KKM/KBM. Adapun KKM/ KBM pembelajaran
Akidah Akhlak pada kelas VII yaitu 75.keempat, guru mata pelajaran Akidah
Akhlak masih menerapkan metode pembelajaran tradisional, alasannya yaitu
jika menerapkan metode terbaru takut mengganggu konsentrasi siswa; kelima,
dari penjelasan alasan yang keempat, penenliti memilih metode yang efektif
-
5
tetapi masih bersifat tradisional; keenam, metode hanifida ini lebih
mengoptimalkan otak kanan
Dari latar belakang diatas permasalahan yang menjadi fokus dalam
penelitian ini adalah UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH
AKHLAK MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE HANIFIDA
PADA SISWA KELAS VII A DI MTS AL USWAH SIDOREJO, BERGAS
LOR KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN 2019.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan metode hanifida dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas
7A di Mts Al Uswah Sidorejo tahun 2019?
2. Apakah penggunaan metode hanifida dapat mencapai target KKM/ KBM
pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas 7A di
Mts Al Uswah Sidorejo tahun 2019?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan metode hanifida dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna
siswa kelas 7A di MTs Al Uswah Sidorejo tahun 2019.
2. Untuk mengetahui bahwa penggunaan metode hanifida dapat mencapai
target KKM/ KBM pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul
Husna siswa kelas 7A di MTs Al Uswah Sidorejo tahun 2019.
-
6
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabrata,
1995: 69). Bentuk hipotesis tindakan terkait dengan rumusan masalah,
berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian
ini yaitu
1. Penerapan metode hanifida dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas 7A di MTs
Al Uswah Sidorejo tahun 2019 .
2. Penerapan metode hanifida dapat mencapai target KKM/ KBM pada mata
pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas 7A di MTs Al
Uswah Sidorejo tahun 2019.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh melalui penelitian
ini, yaitu:
1. Secara Teoritis
Dapat memberikan pengetahuan baru terutama kepada MTs Al
Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab. Semarang lainnya
mengenai metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
2. Secara Praktis
a. Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
menambah wawasan dan pengetahuan.
-
7
b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperbaiki serta
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Dapat dijadikan sebagai perbaikan strategi dalam proses belajar.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan
(Slameto, 1995: 2).
Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa yang dapat dilihat dari perubahan perilaku
anak setelah ia menerima pengalaman belajarnya sendiri dan interaksi
dengan lingkungan.
2. Metode Hanifida
Metode hanifida merupakan metode hafalan dengan sistem asosiasi,
dimana objek yang dihafal dihubungkan dengan kalimat/ kata yang mudah –
mudah untuk dihafal dan diasosiasikan. Hanifida diambil dari nama
pembuat sistem hafalan tersebut, yaitu ustadz Hanifudin Mahadun dan
ustadzah Khoerotul Idawati. Metode ini diperkenalkan dan telah dipatenkan
sejak tahun 2006 (Abdulwaly, 2015: 106).
-
8
Di dalam kegiatan memahami dan menghafal secara efektif terdapat
beberapa teknik yaitu:
a. Sistem cerita
Sistem cerita merupakan sistem dasar yang harus dikuasai karena
merupakan dasar untuk menerapkan sistem – sistem lainnya.
b. Sistem angka
Sistem angka adalah cara mudah untuk menghafalkan urutan
nomer dengan cara merubah angka menjadi kata (Idawati, 2009: 2).
c. Sistem pengganti
Di dalam menghafal kata, seringkali peserta didik menemukan
kata yang sulit untuk dibayangkan. Dengan sistem pengganti kita dapat
mengganti kata tersebut dengan kata lain yang mirip bunyinya.
d. Sistem lokasi
Sistem ini sangat berguna untuk membagi ingatan peserta didik,
sistem lokasi ini bisa menggunakan lokasi badan atau lokasi ruangan.
G. Metodelogi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai suatu proses yang
dinamis menggunakan 4 (empat) tahapan yaitu perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Langkah – langkah ini terus dipahami bukan sebagai
langkah – langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih
merupakan momen – momen dalam spiral yang menyangkut aspek tersebut
(Arikunto, 2009: 16).
-
9
Alasan utama pemilihan rancangan penelitian ini dikarenakan untuk
meningkatkan proses penghafalan asmaul husnah menggunakan metode
hanifida pada siswa kelas 7 A MTs Al Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec.
Bergas Kab. Semarang.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Al Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec.
Bergas Kab. Semarang Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 7 A dengan
jumlah siswa 30 yang terdiri atas 16 siswa laki – laki dan 14
siswaperempuan. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dikelas
ini digunakan metode hanifida.
H. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan :
1. Observasi
Dengan observasi diharapkan peneliti dapat memotret seberapa jauh
tindakan yang telah mencapai sasaran.
2. Tes
Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseoran setelah mempelajari sesuatu. Tes yang digunakan yaitu
tes tertulis yang berbentuk soal multiplechoice.
Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan
(Fathurrahman & Sutikno, 2007: 84). Tes ini digunakan untuk mengetahui
-
10
kelancaran siswa dalam memahami dan menghafal Asmaul Husna dengan
menggunakan metode Hanifida pada kelas VIIA.
3. Dokumentasi
Untuk mengetahui bagaimana proses belajar mengajar mata
pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas VIIA di Mts Al
Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab. Semarang, peneliti
mengumpulkan data dengan dokumentasi agar dapat mengetahui data-data
yang dibutuhkan peneliti.
I. Instrumen Penelitian
1. Lembar observasi
Dengan lembar observasi peneliti dapat mengetahui kendala –
kendala yang dihadapi saat proses belajar mengajar.
2. Lembar tes
Peneliti menentukan tingkat keberhasilan siswa dengan mengadakan
tes lisan untuk mengevaluasi di setiap siklusnya.
3. Lembar dokumentasi
Untuk peneliti dapat melihat nilai yang diperoleh siswa sebelum
adanya penelitian tindakan kelas, sehingga peneliti dapat mengelompokan
siswa menjadi tiga kelompok yakni tinggi, sedang, rendah.
J. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan peneliti untuk menguji siswa. Penelitian
menggunakan analisis kuantitatif, yaitu dengan mengamati dan mengisi lembar
observasi kemudian memberikan tindakan. Setelah tindakan dilakukan peneliti
-
11
menyiapkan lembar observasi yang kedua dan menghitung rata – rata hasil
belajar. Setelah itu peneliti menghitung selisih antara rata – rata keduannya
untuk mengetahui peningkatan seberapa besar pemahaman dan minat siswa.
Pengukuran presentase kompetensi secara klasikal dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
K. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan dari awal sampai
akhir penelitian tersebut. Penelitian ini merupakan tindakan kelas suatu
penelitian yang mengkaji tentang suatu permasalahan yang ada di dalam
sebuah kelas baik dalam lingkup perilaku maupun saat proses berlangsungnya
pembelajaran dengan disertai adanya telaah untuk perbaikan terhadap
permasalahan yang ditemui guna meningkatkan proses menghafal siswa.
Prosedur penelitian ini dilakukan secara 3 siklus yang masing – masing siklus
terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun prosedur
penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2006 : 16) sebagai berikut:
-
12
1. Siklus pertama
a. Perencanaan
Pada perencanaan ini, peneliti menyusun beberapa langkah yang
akan dilakukan untuk penelitian. Adapun langkah – langkahnya yaitu:
1) Menyiapkan RPP
2) Menyiapkan lembar observasi
3) Menyiapkan soal tes untuk evaluasi hasil belajar
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan tahap pelaksanaan
pembelajaran. Adapun langkahnya sebagai berikut:
1) Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode
yang telah diterapkan berdasarkan RPP yang telah dibuat.
-
13
2) Peneliti bertugas mengamati sambil mengerjakan lembar observasi
yang dibuat untuk kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.
3) Melaksanakan tes akhir pada setiap siklus.
c. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan
oleh siswa yang berlangsung di dalam kelas.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan sebuah pengkajian terhadap keberhasilan
dan kegagalan dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan
tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Pada tahap ini pula
peneliti mulai merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada
siklus kedua.
2. Siklus kedua
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan langkah – langkah untuk
menerapkan metode hanifida. Adapun langkah – langkahnya sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi perbaikan – perbaikan yang harus dilakukan sesuai
dengan refleksi pada siklus pertama.
2) Menyiapkan RPP
3) Menyiapkan lembar observasi.
4) Menyiapkan lembar tes.
-
14
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan tahap pelaksanaan
pembelajaran. Adapun langkahnya sebagai berikut:
1) Melakukan appersepsi terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan.
2) Memberikan penjelasan singkat mengenai metode hanifida.
3) Memberikan tes akhir.
c. Observasi
Pada tahap penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan
terhadap siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan
memberikan soal tes setelah penyampaian materi dan pembelajaran
selesai.
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti melakukan sebuah pengakajian apakah
siklus kedua dari perbaikan hasil refleksi siklus pertama berhasil
meningkatkan proses hafalan siswa dengan baik.
3. Siklus ketiga
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan langkah – langkah untuk
menerapkan metode hanifida. Adapun langkah – langkahnya sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi perbaikan – perbaikan yang harus dilakukan sesuai
dengan refleksi pada siklus pertama.
2) Menyiapkan RPP
-
15
3) Menyiapkan lembar observasi.
4) Menyiapkan lembar tes.
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan tahap pelaksanaan
pembelajaran. Adapun langkahnya sebagai berikut:
1) Melakukan appersepsi terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan.
2) Memberikan penjelasan singkat mengenai metode hanifida.
3) Memberikan tes akhir.
c. Observasi
Pada tahap penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan
terhadap siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan
memberikan soal tes setelah penyampaian materi dan pembelajaran
selesai.
d. Refleksi
Pada tahap ini, apabila target pencapaian KKM/ KBM telah
berhasil maka refleksi tidak di lakukan.
L. Indikator Keberhasilan
Untuk mencapai target keberhasilan dalam melakukan penelitian ini,
maka peneliti merumuskan indikator keberhasilan peneletian dengan
melakukan tes akhir pada setiap siklusnya. Peserta didik dapat dikatakan tuntas
jika hasil belajar peserta didik diatas nilai KKM yaitu 75 dan ketuntasan
klasikal mata pelajaran akidah akhlak mencapai angka 85%.
-
16
M.Sistematika Penulisan
Bagian awal meliputi: sampul, lembar berlogo judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pengesahan keaslian tulisan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar
lampiran.
BAB I : Pendahuluan. Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, manfaat penelitian, Definisi
Operasional, metodelogi penelitian, Metode Pengumpulan Data,
instrumen penelitian, Metode Analisis Data, prosedur penelitian,
Indikator Keberhasilan, Sistematika Penulisan.
BAB II : Landasan teori, kajian teori, kajian pustaka.
BAB III : Pelaksanaan dan Penelitian. Berisi gambaran situasi umum Mts Al
Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab. Semarang, Populasi
dan sampel, dan karakteristik objek penelitian secara deskripsi dan
per siklus.
BAB VI : Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan. Berisi deskripsi awal,
hasil penelitian tiap siklus, analisis data dan pembahasan.
BAB V : Kesimpulan dan Saran.
-
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap
lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila
disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti
kelelahan atau disebabkan obat – obatan. Perubahan kegiatan yang
dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku. Perubahan itu
diperoleh melalui latihan (pengalaman) bukan perubahan yang dengan
sendirinya karena pertumbuhan kematangan atau karena keadaan sementara
seperti mabuk (Simandjutak, 1983: 59).
Belajar di dalam pembelajaran di bagi menjadi 7 jenis berdasarkan
kegiatan belajar, yaitu:
a. Kecakapan Jasmaniah
Jenis belajar (skills) yang motoris ini mengutamakan agar gerak –
gerik jasmaniah yang diperlakukan itu pada akhirnya berjalan otomatis.
Jadi tujuannya otomatisasi gerak – gerik, halnya sama dengan yang
terdapat pada skillls rohaniah (membaca, berhitung). Untuk skills inipun
perlu latihan, karena bertujuan mengotomatisasi.
-
18
b. Problem Solving
Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berfikir,bukan
dengan cara latihan dalam arti mengulang gerak – gerik tertentu.
c. Belajar Fakta Pengetahuan
Dalam ilmu terdapat segi hafalan dan segi pengertian. Segi
pengertian membentuk hafalan, yang penting melibatkan fakta dalam
keseluruhan dan kemudian merealisasikan. Jadi penting latihan dan
pengertian.
d. Belajar Cara
Ini terdapat dalam menyelesaikan penelitian ilmiah. Langkah
dalam membuat paper, membuat daftar literatur, cara mengorganisir, cara
mensetir.
e. Belajar Sikap
Jenis belajar ini dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui
sesuatu dan merealisasikan sikap. Belajar sikap termasuk belajar norm
dengan cara indentifikasi, interaksi kelompok (ada sikap kelompok yang
tertentu), alat komunikasi conditioning sikap merupakan dinamika untuk
berbuat.
f. Belajar Memperoleh Minat Yang Mendalam
Jenis belajar ini dilakukan dengan konsentrasi yang pada umumnya
untuk berbakti pada masyarakat.
-
19
g. Belajar Untuk Transfered
Belajar sesuatu untuk digunakan ke yang lain. Mempelajari bahasa
inggris untuk kepentingan yang lain.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Di dalam proses belajar mengajar hasil belajar merupakan hal yang
sangat penting karena dengan mengetahui hasil belajar maka akan
diketahui kekurangan dan kelebihan dari suatu proses pembelajaran. hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Berdasarkan uraian tersebut hasil belajar merupakan suatu
kemampuan yang diperoleh anak secara tidak langsung melainkan harus
melalui suatu usaha dalam kegiatan belajar. Untuk menyatakan bahwa
suatu proses belajar – mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru
memiliki pandangan masing – masing sejalan dengan filosofinya.
Indikator yang dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa proses
belajar – mengajar dapat dikatakan berhasil berdasarkan kurikulum yang
ditelah disempurnakan yaitu:
1) daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ instruksional
khusus (Usman, 1993: 8).
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
-
20
1) Faktor yang berasal dari dalam diri (internal)
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang
tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit,
cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya
kelenjar rubuh yang membawa kelainan tingkahlaku.
b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas:
Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan
dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang
dimiliki.
Faktor nonintelektif yaiut unsur – unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan
penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis
2) Faktor eksternal (berasal dari luar diri)
a) Faktor sosial yang terdiri atas:
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan masyarakat
Lingkungan kelompok
b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian.
-
21
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
d) Faktor ingkungan spiritual dan keagamaan.
3.Metode Hanifida
Metode hanifida merupakan metode hafalan dengan sistem asosiasi,
dimana objek yang dihafal dihubungkan dengan kalimat/ kata yang mudah –
mudah untuk dihafal dan diasosiasikan. Hanifida diambil dari nama
pembuat sistem hafalan tersebut, yaitu ustadz Hanifudin Mahadun dan
ustadzah Khoerotul Idawati. Metode ini diperkenalkan dan telah dipatenkan
sejak tahun 2006 (Abdulwaly, 2015: 106).
Di dalam kegiatan memahami dan menghafal secara efektif terdapat
beberapa teknik yaitu:
e. Sistem cerita
Sistem cerita merupakan sistem dasar yang harus dikuasai karena
merupakan dasar untuk menerapkan sistem – sistem lainnya. Latihan
awal untuk sistem ini adalah dengan teknik bayangan kita akan
menggabungkan aktivitas otak kiri yang membaca urutan huruf dengan
aktivitas otak kanan yang membayangkan benda – benda tersebut.
Contoh: Gajah
Bayangkan seekor gajah
Bayangkan gajah tersebut besar dan gemuk
Bayangkan gajah tersebut masuk kedalam kelas
Bayangkan gajah tersebut naik keatas meja
-
22
f. Sistem angka
Sistem angka adalah cara mudah untuk menghafalkan urutan
nomer dengan cara merubah angka menjadi kata (Idawati, 2009: 2).
Dengan sistem ini maka susunan angka yang hanya dikenali oleh otak
kiri dapat diubah menjadi rangkaian cerita yang dikenali oleh otak kanan.
Landaasnnya berupa gabungan visual bentuk nomor, bentuk huruf, dan
bentuk benda.
g. Sistem pengganti
Di dalam menghafal kata, seringkali peserta didik menemukan
kata yang sulit untuk dibayangkan. Dengan sistem pengganti kita dapat
mengganti kata tersebut dengan kata lain yang mirip bunyinya atau
diplesetkan. Contoh:
Phytagoras--- diplesetkan pita kertas
Mali ibu kota Bamako--- pak Mali membawa sembako
Misbah = (bhs. Arab: lampu) wajahnya Misbah bersinar seperti lampu
h. Sistem lokasi
Sistem lokasi merupakan sistem ingatan yang telah digunakan
sejak +2.500 tahun yang lalu. Sistem ini sangat berguna terutama untuk
membagi ingatan kita seperti diperpustakaan sehingga informasi yang
kita simpan dapat terarsip rapi tanpa ada kekacauan, tetapi teratur dan
berurutan. Lokasi yang digunakan, bisa lokasi badan, atau lokasi
ruangan. Contoh:
1. Rambut 6. Leher
2. Mata 7. Tangan
-
23
3. Hidung 8. Perut
4. Mulut 9. Lutut
5. Telinga 10. Kaki
4. Pendidikan Agama Islam
a. Pendidikan Agama Islam
Ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang
proses kependidikan yang didasarkan pada nilai – nilai filosofis ajaran
Islam berdasarkan Al Quran dan sunnah nabi Muhammad SAW (Nata,
2010: 15). Pendidikan agama secara umum adalah upaya untuk
mewujudkan tujuan penciptaanya. Manusia di ciptakan agar mereka
mengetahui hakikat tuhannya, meng- Esakan, memurnikan ibadah kepada
tuhannya, dan mau menghambakan diri dengan menjalankan seluruh
perintah dan menjauhi semua larangannya. Pendidikan agama Islam yang
diajarkan di sekolah mulai dari tahapan kognisi, kemudian menuju ke
tahapan afeksi, selanjutnya tahapan psikomotorik yaitu pengalaman
ajaran islam oleh peserta didik. Tujuan pendidikan islam tersebut dicapai
melalui materi – materi yang didapatkan ke dalam lima unsur pokok
yaitu: Al – Quran, keimanan, akhlak, fikih, dan bimbingan ibadah serta
tarikh atau sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran
agama, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (Susanto, 2013: 277 – 278).
Pendidikan atau pembelajaran agama di sekolah pada umumnya
dan sekolah dasar khususnya adalah sebagai usaha sadar untuk
menyiapkan siswa agar memahami (knowledge), terampil melaksanakan
-
24
(doing), dan mengamalkan (being) agama melalui kegiatan pendidikan
atau pembelajaran.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan Islam di lembaga – lembaga pendidikan
formal di Indonesia ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1) Tujuan umum. Pendidikan agama ialah membimbing anak agar
mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh
dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama, dan
negara. Tujuan pendidikan tersebut merupakan tujuan yang hendak
dicapai oleh setiap orang yang melaksanakan pendidikan agama.
Karena dalam mendidik agama yang perlu ditanamkan terlebih dahulu
ialah keimanan yang teguh, sebab dengan adanya keimanan yang
teguh ini, maka akan menghasilkan ketaatan menjalankan kewajiban
agama. Tujuan umum pendidikan ini dengan sendirinya tidak akan
dapat dicapai dalam waktu sekaligus, tetapi membutuhkan proses atau
waktu yang panjang dengan tahap – tahap tertentu.
2) Tujuan khusus. Tujuan khusus pendidikan agama ialah tujuan
pendidikan agama pada setiap tahap atau tingkat yang dilalui, seperti
tujuan pendidikan agama di sekolah dasar berbeda dengan tujuan
pendidikan agama untuk sekolah menengah, dan berbeda pula dengan
perguruan tinggi. misalnya tujuan pendidikan Islam untuk tingkat
sekolah dasar, yaitu:
-
25
a) Penanaman rasa agama kepada peserta didik.
b) Menanamkan perasaan cinta kepada Allah dan Rasul – Nya.
c) Memperkenalkan ajaran islam yang bersifat global, seperti rukun
islam dan rukun iman.
d) Membiasakan anak berakhlakul mulia dan melatih anak untuk
mempraktikan ibadah yang bersifat praktis seperti shalat dan puasa.
e) Membiasakan contoh teladan yang baik.
Di dalam proses pendidikan atau pembelajaran agama Islam
terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Para pakar pendidikan
berbeda pendapat dalam menetapkan metode dan teknik pembelajaran,
termasuk pembelajaran agama. Metode – metode tersebut yang dapat
digunakan dalam pembelajaran Islam yaitu pertama, metode diakronis
merupakan suatu metode mengajar agama Islam yang menonjolkan aspek
sejarahnya. Metode ini memberikan kemungkinan peserta didik untuk
mengadakan studi perbandingan (komparatif) tentang berbagai haisl
penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, Metode
sinkronis analitis adalah sebuah metode Pendidikan Agama Islam yang
memberi kemampuan analisi teoritis yang sangat berguna bagi
perkembangan keimanan, mental intelek.
Metode II tidak semata – mata mengutamakan segi pelaksanaan
atau aplikasi praktis. Teknik – teknik metode mengajar yang berdasarkan
metode ini yaitu teknik diskusi, seminar, lokarya, kerja kelompok, resensi
buku, dan penulisan kertas semester. Ketiga, metode pemecahan masalah
-
26
merupakan latihan untuk para peserta didik dengan menghadapkannya
pada berbagai masalah suatu cabang ilmu dengan alternatif pemecahannya.
Latihan ini dapat dilakukan di kelas dengan berbagai teknik antara lain,
teknik simulasi, micro teaching, dan analisis kritis atau dilakukan sevara
laboratotis dengan melakukan berbagai percobaan. Keempat metode
empiris ialah suatu cara mengajar yang memungkinkan peserta didik untuk
mempelajari ilmu agama melalui proses realisasi dan aktualisasi tentang
norma – norma dan kaiah agama melalui proses aplikasi yang
menimbulkan suatu reaksi sosial.
Ruang lingkup pendidikan Islam mencakup dua hal yaitu
pertama, teori – teori dan konsep – konsep yang diperlukan bagi
perumusan desain pendidikan islam dengan berbagai aspeknya antara lain
visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, dan sebagainya.
Teori – teori tersebut dibangun dari hasil kajian yang ilmiah dan
mendalam terhadap sumber ajaran islam yang terdapat dalam Al Quran
dan al sunnah, serta dari berbagai disiplin ilmu yang relevan seperti
sejarah, filsafat, psikologi, sosiologi, budaya, politik, hukum, etika,
manajemen, teknologi canggih dan sebagainya. Kedua, teori dan konsep
yang diperlukan untuk kepentingna praktik pendidikan, yaitu
mempengaruhi peserta didik agar mengalami perubahan, peningkatan, dan
kemajuan baik dari segi wawasan, keterampilan, mental spiritual, sikap,
pola pikir dan kepribadiannya.
-
27
5. Akidah Akhlak
Akidah adalah kepercayaan kepada Allah Yang Maha Esa, dimana
kepercayaan itu mencakup enam kepercayaan atau yang disebut rukun iman
yaitu percaya pada Allah, malaikat, rasul, kitab yang diturunkan – Nya, hari
kiamat, serta qadha dan qadar. Akidah secara umum adalah kepercayaan,
keimanan, keyakinan secara mendalam dan benar lalu merealisasikannya
dalam perbuatannya. Sedangkan akidah dalam Islam berarti percaya
sepenuhnya kepada ke – Esaan Allah, dimana Allah lah pemegang
kekuasaan tertinggi dan pengatur atas segala apa yang ada di jagad raya ini
(Wahyudi, 2017: 1 – 2).
Akidah Islam atau kepercayaan dan keyakinan yang penuh kepada
Allah SWT mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Percaya kepada hal yang ghaib, yang meliputi percaya sepenuh hati
kepada Allah yang menciptakan alam semesta, percaya sepenuh hati
adanya malaikat, percaya sepenuh hati turunnya wahyu, percaya sepenuh
hati akan adanya hari kiamat, dan percaya adanya surga dan neraka.
b. Percaya pada kitab suci yang diturunkan Allah kepada para nabi dan
rasul – Nya.
c. Percaya adanya qadha dan qadar Allah.
Sedangkan pengertian dari akhlak yaitu akhlak merupakan bentuk
jamak dari kata khuluk berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai,
tingkah laku, atau tabiat. Sedangkan definisi akhlak secara istilah atau
terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
-
28
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
Hubungan antara akidah dengan akhlak yaitu dapat dibagi menjadi
dua yaitu dari segi obyek pembahasannya dan dari segi fungsinya. Dari segi
obyek pemabahasannya, akidah membahas tentang Tuhan, baik dari segi
zat, sifat dan perbuatannya. Kepercayaan dan keimanan yang kuat kepada
tuhan tersebut akan memberi landasan untuk mengarahkan amal perbuatan
yang dilakukan oleh manusia, sehingga perbuatan yang dilakukan manusia
itu akan tertuju semata – mata karena Allah SWT. Dengan demikian akidah
akan mengarahkan perbuatan manusia menjadi perbuatan yang ikhlas dan
keihklasan ini merupakan salah satu bentuk akhlak yang mulia. Kemudian
dari segi fungsinya, akidah menghendaki agar seseorang yang bertauhid
meniru dan mencontoh terhadap subyek yang terdapat dalam rukun iman.
Jika kita percaya bahwa Allah memiliki sifat – sifat yang mulia, maka
sebaiknya rang yang bertauhid dapat meniru sifat – sifat – Nya. Kemudian
beriman kepada para nabi dan rasul Allah khususnya nabi Muhammad SAW
juga harus disertai upaya atau usaha untuk mencontoh dna meniru perilaku
dan akhlak Rasulullah (Jumhuri, 2015: 14 – 16).
Di dalam pendidikan, kompetensi dasar dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian kompetensi lulusan melalui kompetensi Inti. Selain
itu, kompetensi dasar diorganisir ke dalam bberbagai mata pelajaran yang
pada gilirannya berfungsi sebagai sumber kompetensi. Mata pelajaran yang
dipergunakan sebagai sumber kompetensi tersebut harus mengacu pada
-
29
ketentuan yang tercantum pada Undang – undang sistem pendidikan
nasional nomor 20 tahun 2003, khususnya ketentuan pada pasal 37. Selain
jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi, juga
diperlukan beban belajar per minggu dan per semester atau per tahun. beban
belajar ini kemudian didistribusikan ke berbagai mata pelajaran sesuai
dengan tuntunan kompetensi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap
mata pelajaran. Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah tsanawiyah
(MTs) berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi
waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan sebagaimana
pada tabel berikut:
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Belajar
Per Minggu
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al Quran Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46
-
30
Akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata
pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang
telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah?Sekolah Dasar.
Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun
iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang
dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan
penghayatan terhadap alasma‟ al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-
tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta
pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan
sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki
kontrbusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempelajari dan mempraktikan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk
melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak terceladalam kehidupan
sehari – hari. Mata pelajaran Akidah Akhlak bertujuan untuk:
a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, penumpukkan, dan
pengemabangan, pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanannya dan
ketakwaannya.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari – hari, baik dalam kehidupan
-
31
individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai – nilai
akidah Islam.
Selain itu ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah
Tsanawiyah meliputi:
a. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah,
al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul
Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.
b. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta‟at, khauf,
taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa‟ah, tawaadu', husnuzh-
zhan, tasaamuh dan ta‟aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan
remaja.
c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus
asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan
namiimah.
d. Aspek adab meliputi: Adab beribadah: adab Shalat, membaca Al Qur‟an
dan adab berdoa, adab kepada kepada orang tua dan guru, adab kepada
kepada, saudara, teman, dan tetangga, adab terhadap lingkungan, yaitu:
kepada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan.
e. Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul
Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub, Kisah Shahabat: Abu Bakar ra, Umar
bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib (Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia No. 165 Tahun 2014 tentang K13
Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah Tsanawiyah: 48).
-
32
6. Asmaul Husna
a. Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna merupakan istilah nama – nama yang baik bagi
Allah SWT sebagai bukti kebesaran – Nya dan kesempurnaan – Nya.
Dijelaskan pada surat al hasyr ayat 24
َواَواِت َواألْرِض َوهُ ُر َلهُ األْسَواُء اْلُحْسنَى يَُسبُِّح لَهُ َها ِفي السه ُ اْلَخاِلُق اْلبَاِرُئ اْلُوَصِوّ َو ُهَو َّللاه
اْلَحِكينُ اْلعَِزيزُ
Artinya:
“Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang
Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.
Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Seccara harfiyah pengertian asmaul husna adalah nama – nama
yang baik. Secara bahasa arti dari asma‟ adalah nama – nama,
sedangkan alhusna adalah terbaik. Asmaul husna adalah nama – nama
terbaik yang mencerminkan kebesaran Allah dan keagungan – Nya
yang selalu menyatu dalam dzat – Nya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
asmaul husna adalah nama – nama terbaik dan agung yang dimiliki
Allah. Jumlah asmaul husna ini terdapat 99 nama indah yang dimiliki
Allah SWT. Akan tetapi didalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas
VII pada Madrasah Tsanawiyah siswa dituntut untuk memahami
kebesaran Allah melalui 9 nama yang terdapat pada al asma al husna.
-
33
b. Memahami Kebesaran Allah Melalui Asmaul Husna
1) Al „Aziz
Al aziz adalah nama Allah yang menunjuk pada pengertian
kekuatan, hegemoni, ketinggian dan mengendalikan. Al aziz juga
merupakan nama Allah yang menunjukkan keperkasaan Allah.
Keperkasaan – Nya tidaklah mampu diukur oleh manusia ataupun
makhluk lainnya. Allah berfirman dalam Q. S Yasin ayat 1 – 5 yang
menunjukan bahwa diri – Nya yang memiliki keperkasaan dan kasih
sayang. Yang Artinya “Yaa Siin. Demi Al Qur'an yang penuh hikmah,
sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) di
atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang
Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”
Dalam ayat ini, Allah memaklumatkan bahwa diriNyalah yang
maha perkasa dan bijaksana, tiada yang bisa mengungguli
keperkasaan Allah SWT. Misalnya dalam menggerakan matahari
diatas kita, Allah Maha perkasa untuk menjaganya sampai nanti hari
qiyamat. Dalam Al Quran penyabutan kata al aziz sering kali diiringi
dengan kata al hakim atau kata al rahim. Misalnya dalam surat al
Maidah ayat 118:
إِْن تُعَِذّْبُهْم فَِإنَُّهْم ِعبَاُدَك َوإِْن تَْغِفْر لَُهْم فَِإنََّك أَْنَت اْلعَِزٌُز اْلَحِكٌمُ
-
34
Artinya:
“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka
adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka,
maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
Hal ini menunjukkan bahwa sifat keperkasaan, kekuatanNya,
sifat maha mengendalikanNya senantiasa diiringi dengan
kebijaksanaan Allah dan kasih sayang Allah SWT.
2)al adl
Al adl adalah bahwa Allah itu maha adil. Allah akan berbuat
adil dalam, pelaksanaan hukum – hukum Nya, baik yang ada di dunia
maupun di akhirat. Allah akan mengadili hewan yang didzalimi oleh
hewan lain saat ada didunia.
3) Al qayyum
Al qayyum artinya maha (cermat) berdiri dalam mengurusi
hamba – hambaNya. Allah berfirman dalam Q.S Al Baqarah ayat 255:
ًُّ اْلقٌَُّوُم ال تَأُْخذُهُ ِسنَةٌ َوال نَْوٌم لَهُ َما ُ ال إِلَهَ إِال ُهَو اْلَح فًِ السََّماَواِت َوَما َّللاَّ
ٌِْدٌِهْم َوَما َخْلفَُهْم ٌَْن أَ فًِ األْرِض َمْن َذا الَِّذي ٌَْشفَُع ِعْنَدهُ إِال بِإِْذنِِه ٌَْعلَُم َما بَ
ٍء ِمْن ِعْلِمِه إِال بَِما َشاَء َوِسَع ُكْرِسٌُّهُ السََّماَواِت ًْ َوال ٌُِحٌُطوَن بَِش
ًُّ اْلعَِظٌمُ َواألْرَض َوال ٌَئُوُدهُ ِحْفظُ ُهَما َوُهَو اْلعَِل
-
35
Artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit
dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi
langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,
dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Allahlah yang mengurusi dan memperbaiki alam semesta
setelah dilakukan perusakan oleh manusia, tiada yang lebih baik
daripada perbuatan Allah dalam mengurusi dan memperbaikinya.
Allah tidaklah tersentuh oleh rasa lelah dan kantuk.
4) Al Basith
arti al basith adalah Maha Meluaskan Rezeki bagi siapa saja yang
dikehendakiNya. Karena Allah lah yang melapangkan rizki dan juga
menyempitkannya, yang membentangkan rizki itu dengan rahmatNya
dan menahannya dengan kebijakanNya terhadap hambanNya yang
bersangkutan.
5) An nafi
Allah dalam menciptakan segala yang ada di alam ini tiada yang sia –
sia. Allah mempunyai tujuan dan manfaat, sehingga ciptaan Allah
pasti akan bermanfaat pada makhluk Nya yang lain. Allah
menciptakan bakteri umpamannya, ada sebagian besar bakteri yang
juga mempunyai manfaat bagi tubuh manusia. Allah menciptakan
buah manggis misalnya, maka buah ini dapat dikonsumsi sebagai buah
-
36
– buahan yang segar untuk dikonsumsi, bahkan sekarang ini, kulit dari
buah manggispun dapat dijadikan sebagai obat untuk berbagai jenis
penyakit yang dialami oleh manusia seperti obat penyakit kanker,
jantung, kolestrol jahat dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan
bahwasannya Allah tidak menyia – nyiakan hal sekecil apapun dari
ciptaanNya. Allah maha cermat dalam memberikan aspek manfaat
dalam ciptaanNya.
6) Ar rauf
Allah Maha Memberi walaupun tidak diminta meskipun hamba tidak
mau beribadah kepadaNya, maka Allah tetap memberi di dunia. Inilah
wujud cinta Allah di dunia. Tetapi di akhirat Allah hanya memberi
RahmatNya kepada orang – orang mukmin saja. Sifat kasih sayang
Allah ini yaitu ar rouf, sudah diamalkan sempurna oleh nabi
Muhammad SAW. Sebagaiamana firman Allah Q.S At Taubah ayat
128:
7) Al barr
Dialah Allah yang Maha Dermawan, Yang Maha Melimpahkan
kebaikan. Dan Dialah yang menganugerahkan aneka anugrah untuk
kemaslahatan makhlukNya anugrah yang sangat luas dan tidak
terhingga. Walaupun terhadap manusia yang durhaka terhadapNya,
namun Dia tetap melimpahkan kebaikanNya kepada mereka.
Allah adalah Maha Baik dalam memperlakukan hambaNya, Allah
selalu baik. Bahkan dalam kemaslahatan suatu penyakit, Allah Maha
-
37
Baik dalam memberikan yang baik terhadap hamba tersebut. Orang
yang mengalami sakit apapun bentuknya, manakala dia ikhlas dalam
menjalaninya, maka penyakit inipun menjadi kaffarahnya atau
pengahapus dosa bagi mereka yang mengalaminya.
8) Al fattah
Al fattah artinya adalah Allah Membuka akan pintu rahmatNya. Allah
membuka jalan bagi manusia supaya mereka menggali karunia Allah
yang menyebar di alam semesta raya ini. allah juga akan membukakan
pintu – pintu kemenangan bagi hamba yang menjalankan perintahNya
9) Al ghoffar
Nama Allah yang menunjukkan sifatNya bahwa Allah Maha
Pengampun yang akan memberikan ampunan pada hambaNya yang
mukmin. Allah amat senang dalam memberikan ampunan kepada
hambaNya jikalau hamba tersebut mau memohon ampun padaNya.
e. Manfaat Membaca Asmaul Husna
Diantara manfaat membaca Asmaul Husna yaitu:
1) Dibukakan pintu rezeki yang halal dengan mudah serta
keberlimpahannya.
2) Menghindari dari penyakit hati seperti iri, dengki dan lain sebagainya.
3) Menyembuhkan penyakit fisik maupun psikis, umur yang panjang dan
lain sebagainya (Supartinah, 2014: 15 – 16).
-
38
7. Ketuntasan Belajar Minimal
a. Pengertian Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
Ketuntasan belajar minimal (KBM) adalah salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan
acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan
kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta
didik mencapaii ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan minimal
(Depdiknas, 2008:51). Ketuntasan belajar minimal adalah kriteria paling
rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria
dalam menentukan kelulusan peserta didik merupakan salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi. Kriteria ketuntasan
minimum ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) disatuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Pertimbangan pendidikan atau forum MGMP secara akademis
menjadi pertimbangan utama penetapan KBM.
Ketuntasan belajar minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak – pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
orangtuanya, kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam
-
39
laporan hasil belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar
peserta didik (Depdiknas, 2008:52).
b. Macam – Macam KBM
1) KBM individual
KBM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika mencapai KBM
individu yang telah ditetapkan dalam masing – masing sekolah
berdasarkan pertimbangan MGMP. Menentukan KBM individual
dengan mempertimbangankan tingkat kemampuan rata – rata peserta
didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya
pendukung, serta dimusyawarahkan guru MGMP. Di sekolah MTs Al
Uswah Bergas menentukan KBM individual yaitu 75.
2) KBM Nasional di MTs Al Uswah Bergas yaitu 75.
3) KBM Klasikal di MTs Al Uswah Bergas yaitu 85%.
c. Prosedur Penetapan KBM
Ketuntasan belajar minimal (KBM) per mata pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolahan dengan mempertimbangkan hal – hal berikut
(Jamal, 2010: 197):
1) Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0 – 100% dengan batas
minimum 75%.
-
40
2) Sekolahan harus menetapkan ketuntasan belajar minimal (KBM) per
mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata – rata
peserta didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan setiap
indikator pencapaian) dan daya dukung (tenaga pengajar, sarana dan
prasarana).
3) Sekolahan dapat menetapkan KBM di bawah batas kriteria ideal tetapi
secara bertahap harus dapat mencapai ketuntasan belajar minimal
(100%)
Untuk lebih jelasnya, lihat rambu – rambu penetapan KBM di
bawah ini (Jamal, 2010: 197 – 198):
a) KBM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
b) KBM ditetapkan oleh MGMP sekolah
c) Nilai KBM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang
nilai 0 – 100
d) Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
e) Sekolah dapat menetapkan KBM dibawah ketuntasan belajar
maksimal
f) Nilai KBM harus dicantumkan dalam LHBS
Contoh penetapan nilai KBM dengan memberikan point pada
setiap kriteria ketetapan (Jamal,2010:199).
(1) Komleksitas: - Tinggi= 1
- Sedang = 2
- Rendah = 3
-
41
(2) Daya Dukung: - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
(3) Intake: - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
Jika indikator kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake
siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 10 = 80
Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria maka:
(1) Kompleksitas: - Tinggi = 50 – 64
-Sedang = 65 – 80
-Rendah = 81 - 100
(2) Daya Dukung : -Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
(3) Intake : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap
kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah (Jamal, 2010:
200-201)
-
42
B. Kerangka Teori
Penelitian ini menggunakan teori kognitif, karena teori ini lebih
menekankan pada intelektual. Dimana teori ini memandang belajar sebagai
proses pemfungsian unsur – unsur kognisi terutama unsur fikiran untuk dapat
mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Teori belajar ini juga
lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal
pikiran manusia. Banyak sekali faktor psikologis yang mempengaruhi belajar
salah satunya yaitu memori, memori (ingatan) adalah proses dimana informasi
belajar disimpan dan dibaca kembali. Ingaatan atau memori tidaklah
sesederhana seperti ini, memori adalah proses aktif, karena ilmu pengetahuan
berubah terus selalu diperiksa dan diformulasikan ulang oleh pikiran otak
(Lefudin, 2014: 83). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
ingatan yaitu dengan menghafal, sesuatu yang telah dihafal oleh anak akan
tersimpan di dalam memori (ingatan) meskipun siswa menyimpan item
informasi yang sama tetapi dalam jaringan yang berbeda tergantung bagaimana
mereka menghubungkan informasi dengan pemelajarannya masa lalu, sehingga
ketika ada guru yang bertanya tentang materi yang pernah dipelajari terdapat
siswa yang langsung dapat menajwab dan ada yang lamban dalam mengingat.
C. Kajian Pustaka
Zuhrotul Cahyati yang berjudul Efekvifitas Metode Hanifida dalam
Menghafal Surat Al-Mā‟ūn Beserta Arti Dan Nomor Ayatnya Melalui Metode
Hanifida pada Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha
Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
-
43
2017.Dimana di dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas
metode Hanifida di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha
Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun. Rumusan
masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan metode Hanifida di
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan
kecamatan Argomulyo kota Salatiga Tahun 2017; (2) Bagaimana efektivitas
metode Hanifida dalam menghafal Surat al-Mā‟ūn beserta arti dan nomor
ayatnya pada santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan
Cebongan kecamatan Argomulyo kota Salatiga Tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research)
dengan metode kualitatif. Teknik pngumpulan data adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah santri, ustadzah,
pengasuh pondok pesantren. Dengan mengguankan metode hanifida ini santri
merasa senang dan tidak terbebani ketika proses menghafal, sehingga mereka
sangat bersemangat untuk membuat hafalan-hafalan baru pada surat
berikutnya. Bahkan, santri bukan hanya dapat menghafal al-Qur‟an, tetapi
santri sekaligus bisa menghafal arti, nomor ayat dan isi kandungan dari surat
tersebut baik secara urut, mundur, maupun acak.
Persamaan dari penelitian penulis dengan penelitian Zuhrotul Cahyati
yaitu sama – sama mengukur seberapa keefektifan dalam penggunaan metode
hanifida dalam proses pembelajaran. Perbedaan dari penelitian Zuhrotul
Cahyati dengan penelitian kali ini yaitu dari metode penelitiannya, Zuhrotul
Cahyati menggunakan jenis penelitian kualitatif sedangkan penelitian penulis
-
44
menggunakan jenis penelitian campuran (kualitatif dan kuantitatif). Kemudian
perbedaan yang lain yaitu dari segi subjek penelitiannya. Subjek penelitian
Zuhrotul Cahyati yaitu para santri sedangkan subjek penelitian kali ini yaitu
siswa kelas 7A di Mts Al Uswah Sidorejo.
-
45
BAB III
PAPARAN DAN TEMUAN DATA PENELITI
A. Gambaran Umum Mts Al Uswah Bergas
1. Pra Madrasah
Pada tahun 1970 an guru-guru agama se Kecamatan Klepu(Dulu)
musyawarah sepakat untuk membuat gedung pertemuan. Kemudia
memohon kepada Kepala Desa (Bp Kartubi ayah dari Bp. H. Sukaemi)
untuk memakai tanahnya sebagai rencana tempat pendirian bangunan
tersebut (saat itu berdampingan dengan kantor KUA).
Setiap guru guru agama se Kecamatan Klepu sepakat dipotong
gajinya Rp 5,- tiap bulan sampai bangunan selesai. Disamping itu juga
meminta bantuan tokoh masyarakat untuk memohon kepada donator yang
dipandang mampu ( berupa bahan bagunan atau bantuan lain yang dapat
diuangkan) dan sumbangan dari instansi/dinas secara suka rela.Sambil
berjalan waktu gedung pertemuan dapat terwujud awal tahun 1972.
2. Awal Madrasah
Dua tahun berjalan sampai akhir tahun 1973 gedung pertemuan itu
dipandang kurang bermanfaat, sehingga memunculkan ide untuk digunakan
sebagai sekolah. Maka guru-guru agama dan tokoh masyarakat (selanjutnya
disebut BP3) sepakat untuk membuka pendaftaran siswa baru bulan
Januari tahun 1974 dengan jumlah 14 siswa sampai akhir tahun dengan
nama Madrasah Menengah Pertama(MMP) Karangjati dengan Kepala
-
46
sekolah Bp Sukaimi dan ujian menginduk di MTs. Negeri Bekonang
Sukoharjo.
Karena kurangnya minat pendaftar siswa baru nama lembaga
berubah menjadi SMP Islam Karangkati (1976) dengan Kepala Bp Dimyati,
BA dengan muatan kurikulum Madrasah dan tetap menginduk di MTs.N
Bekonang. Sambil mengurus status lembaganya SMP Islam Karangjati
berjalan tahun 1977 beralih menginduk di PGAN 6 tahun Salatiga.
Untuk menyesuaikan peraturan penyelenggaran lembaga pendidikan
yang berada di bawah Departemen Agama, maka diwajibkan untuk
menyesuaikan nama lembaga ke Dinas terkait (Depag) untuk mendaftarkan
diri menjadi Madrasah Tsanawiyah Karangjati dan mendapatkan piagam
dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah dengan
status TERDAFTAR dengan nama MTs. Karangjati dengan Nomor :
Wk./5.c/539/Pgm/Ts/1981 tertanggal 29 Desember 1981. Kemudian mulai
menginduk pada MTs. N Susukan.
3. Masa Perkembangan
Seiring berjalannya waktu Madrasah harus memiliki Yayasan
sebagai penyelenggara pendidikan, sehingga BP3 membentuk Yayasan
dengan nama Yayasan Al Uswah dengan Akte No 8 tanggal 14 April 1986
dan kemudian mengusulkan penilaian yang kedua kalinya dan mendapat
status TERDAFTAR dengan nama MTs. Karangjati dengan nomor :
Wk./5.c/23/Pgm/Ts/1987 tertanggal 10 Desember 1987 dan tetap
mengunduk pada MTs.N Susukan.
-
47
Untuk menyeseuaikan aturan Pemerintah, lembaga pendidikan
harus mengikuti program akreditasi. Dan tahun 1993 mendapatkan status
DIAKUI sehingga dapat menyelenggarakan ujian mandiri dan
menyesuaikan nama madrasah sesuai dengan nama yayasan dan tempat
keberadaannya menjadi MTs. Al Uswah Bergas. Tahun 1994 Kepala
Madrasah dipegang oleh Bp. Nur Amin. Selanjutnya madrasah mengikuti
Akreditasi lanjutan tahun 1998 dengan status DISAMAKAN. Demikian
juga akreditasi tahun 2003 dengan status AKREDITASI A dengan kepala
madrasah dipimpin oleh Ibu Dra. Sri Haryati Khoiriyah. Kemudian
akreditasi tahun 2009 dengan status AKREDITASI B sampai sekarang.
Madrasah MTs Al Uswah didirikan di lingkungan tegalsari Bergas
Kabupaten Semarang. Lokasi yang strategis yang di tengah-tengah jalan
Semarang-Bawen membuat madrasah ini banyak diminati dan menjadi
pilihan favorit para siswa-siswi yang berada di lingkungan Karangjati dan
Bawen.
Alasan lokasi Sekolah/ Madrasah yang membuat para orangtua
siswa mengirimkan putra-putrinya untuk dapat mengenyam pendidikan di
madrasah ini. Perlu diketahui pula bahwa madrasah ini berada di tengah
perkampungan yang tenang dan nyaman sehingga jauh dari keramaian kota.
Sedangkan untuk akses transportasi, selain karena berada di belakang
terminal Karangjati yang dijadikan pangkalan angkutan kota, juga banyak
mobil jantar-jemput yang mengantar para siswa-siswi sampai ke rumahnya
masing-masing.
-
48
4. Visi dan Misi MTs Al Uswah Bergas
a. Visi Madrasah
Beriman, Berprestasi, Terampil, dan Berakhlakul Karimah
b. Misi Madrasah
1. Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehinggah
setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga madrasah
3. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat berkembang secara optimal
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama islam ahlussunah
wal jama‟ah dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber
kearifan dalam bertindak
5. Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan warga
madrasah dan klompok kepentingan yang terkait dengan madrasah
6. Mendorong dan menyediakan fasilitas untuk meningkatkan wawasan
IMTAQ dan IPTEQ seluruh warga madrasah.
5. Administrasi, Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di MTS Al Uswah Bergas:
a. Gedung yang memadai
b. Laboratorium, ipa , komputer dan bahasa.
c. Perpustakaan dan wifi id.
d. Musola, peralatan outbond, musik dan peralatan rebana.
-
49
e. Bebas uang gedung
f. Bantuan pendidikan bagi yang kurang mampu.
g. Dekat tempat kos yang nyaman.
h. Ruang UKS
i. Ruang peralatan olahraga
j. Toilet
k. Kantin dan koperasi siswa
l. Tempat parkir
m. Lapangan olahraga
6. Komponen Administrasi Madrasah
a. Administrrasi kurikulum
1) Menyusun program tahunan dan semester
2) Menyusun jadwal pelajaran
3) Evaluasi program pengajaran
b. Administrasi madrasah
1) Penerimaan siswa baru
2) Bimbingan kepada siswa guru
3) Pengelolaan kelas
4) Mengatur kegiatan OSIS
5) Pengelolaan data tentang siswa
c. Administrasi ketatausahaan
1) Kegiatan administrasi surat menyurat
-
50
2) Administrasi keuangan yang meliputi buku-buku penerimaan siswa,
BP3dan daftar penerimaan gaji guru.
d. Administrasi sarana prasarana
Administrasi, yang meliputi alat-alat perlengkapan dan alat-alat
pembelajaran.
7. Administrasi Personal
Personal Pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi
kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non-edukatif (ketata
usahaan).
Daftar personal bidang edukatif dan non-edukatif di MTs Al
Uswah Bergas adalah sebagai berikut :
a. Daftar Guru MTs Al Uswah Bergas Tahun Ajaran 2018/2019
NO
NAMA LENGKAP
L /
P
NIP / NIY TEMPAT
LAHIR
KWALIFIKASI
PEND.
TERAKHIR
1. MAHENDRO NOVA
WIJAYA, S.Pd L
19831116 200801
11 Purworejo S1/Matematika
2.
SITI MASRIAH, S.Pd
P 19720506 200212
2 001 Kab.Semarang
S 1 / B.
Indonesia
3.
MAHRUN L
19601112 198408
1 1 Semarang
PGAN
4 AMIN FAIZIN, SH L
19711122 199108
1 1 Kab.Semarang S 1 / Hukum
5
RAHMAWATI
SHOPIAH, S.Pd.I P
19720224 199408
2 1 Semarang S 1 / PAI
6 JUWARTI, S.Ag P
19730902 199808
2 1 Kab.Semarang
S 1 / Peradilan
Agama
7
NENENG HANIFAH
HERMAWATI, S.Ag P
19691123 199908
2 1 Kab.Semarang
S1/Bim & Peny
Agama Islam
8 UMI TOYIBAH, SE P
19710217 200008
2 1 Kab.Semarang
S1/Manajemen
Eksekutif
9 SRI AHYATI P 19690831 200008 Kab.Semarang S 1 / Ekonomi
-
51
HANDAYANI, SE 2 2
15
LUTVI MUZAKI,
S.Kom L
19781012 200308
1 1 Semarang
S1/Teknik
Informatika
10 SUTARNI, S.Pd P
19800620 200308
2 1 Sukoharjo
S 1 /
Matematika
12 EMY ASTUTI, S.Pd P
19780522 200308
2 2 Batang S 1 / Biologi
11
NUNUNG
WIDYANTI, S.Sn P
19680718 200308
2 3 Kab.Semarang S 1 / Seni
14
AHMAD ASNAWI,
S.Ag L
19780302 200408
1 1 Kab.Semarang S 1 / PAI
13
MUHAMMAD
MAS'UD, A.Md L
19740516 200408
1 2 Semarang
D III / Bhs
Inggris
16
EKOVANI
SETIYAWAN, S.Pd L
19810824 200508
1 1 Kab.Semarang
S 1 / B.
Indonesia
18 MOCHAMAT, S.Pd.I L
19790902 200704
1 1 Kab.Semarang
S 1 / Bahasa
Inggris
17
CHARISMAWATI,
A.Md P
19700324 200707
2 1 Pekalongan
D III / Tata
Busana
19
ANNA SOFIXTIA,
S.Pd.Kn P
19850818 200707
2 2 Kab. Semarang S1 / PKn
20
IDA KUMALA
DEWI, S.Pd P
19860415 200907
2 2 Pemalang
S 1 /
Matematika
21
UMI KHOLIFAH,
S.Pd P
19880426 201102
2 1 Kab. Semarang
S 1 / Bahasa
Indonesia
22
AHMAD YASIN,
SH.I L
19840109 201107
1 1 Kab. Semarang
S1 / Pend.
Agama Islam
23
IKA LUTFIA
RAHMAWATI,
S.Pd.I P
19870128 201107
2 1 Kab. Semarang
S 1 / Tarbiyah
(Pend. B. Arab)
24
ERA SUKANTI,
S.Psi, S.Pd P
19811020 201107
2 2 Kab. Semarang
S 1 / Pend.
Psikologi &
Bimbingan
25
NUR MUHAMMAD
SAIFUL RIZAL, S.Pd L
19870327 201207
1 1 Pati
S1 / Pend.
Bahasa Jawa
26
INDAH SAFITRI M,
M.Pd P
19880605 201307
2 1 Pekalongan
S2 / Bahasa
Inggris
27
SITI YAHRIYAH,
S.Pd.I P
19850602 201407
2 1 Kab. Semarang S1 / PAI
28
DITA AYU SORAYA
QORIBATI, S.Pd P
19910624 201407
2 2 Demak
S1 /
Matematika
29
MUHAMMAD
MUCHLAS, S.Pd L
19900331 201510
1 1 Kab. Semarang S1 / Olahraga
30
AKHMAD LUKMAN
MUSTOFA, S.Pd L
19910115 201608
1 1 Ajibarang S1/ Olahraga
-
52
31
ALFI ZUMAROH,
S.S P
19850122 201708
2 1 Kab. Semarang
S1/ Sastra
Inggris
32
INDAH BETI
LESTARI, S.Pd P
19950624 201709
2 1 Kudus S1/ IPA
33
SUKMA INDRA
LAKSMANA L
19960408 201808
1 1 Kab. Semarang SMA/ IPA
Jumlah Guru MTs Al Uswah Bergas : 1. Laki-Laki : 13
2. Perempuan : 20
b. Daftar Karyawan MTs Al Uswah Bergas
No
.
NAMA
LENGKAP
L/
P
NIP/NIY TEMPAT
LAHIR
KUALIFIKASI
PEND.
TERAKHIR
1. DINA
RATNAWATI P
19800122 200107 2
1 Kab. Semarang SMA / IPS
2. CHIKMAH NUR
AVIVA P
19800606 201307 2
3 Kebumen
SMK /
Sekretaris
3. NUR WULAN
FEBRIAN SARI P
19950221 201307 2
4 Kab. Semarang SMA / IPS
4.
KARYADI L
19590115 200707 1
1 Kab. Semarang SD
5.
MIHARSO L
19710523 200907 1
1 Kab. Semarang SMA
6.
IMROAH P
19640514 198207 2
1 Semarang SMA / IPA
7.
MUSLIHATUN P
19761017 201711 2
1 Kab. Semarang SD
Jumlah karyawan MTs Al Uswah Bergas : 1. Laki-laki : 2
2. Perempuan : 5
-
53
c. keadaan siswa
No Kelas Tahun 2018/ 2019 Keterangan
Jumlah
1 Kelas 7A 30
2 Kelas 7B 31
3 Kelas 7C 32
4 Kelas 7D 32
5 Kelas 7E 32
6 Kelas 7F 30
7 Kelas 8A 36
8 Kelas 8B 36
9 Kelas 8C 37
10 Kelas 8D 34
11 Kelas 8E 36
12 Kelas 8F 36
13 Kelas 8G 32
14 Kelas 9A 35
15 Kelas 9B 34
16 Kelas 9C 32
17 Kelas 9D 31
18 Kelas 9E 32
19 Kelas 9F 28
Jumlah 626
8. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa
kelas VII A Mts Al Uswah Bergas. Dengan jumlah siswa 30 orang yang
terdiri dari siswa laki – laki dan perempuan. Rincian siswa dapat dilihat
pada tabel
-
54
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Adhelia Wahyu Dwi Ningsih P
2 Afta Aulia Rahmadani P
3 Age Apriyasa L
4 Aldi Irawan L
5 Andika Setyawan L
6 Andika Febriyanto L
7 Ariyo Saputro L
8 Artha Putri Winaka P
9 Astia Dewi Hermawati P
10 Aulia Pramesti Damarwati P
11 Bibit Utomo L
12 Bryan Aditya Pratama L
13 Candra Putra Ariyanto L
14 Cindi Agustina Putri P
15 Devita Arintasari P
16 Dimas Rangga Yudha Pratama L
17 Dzirn Watin Nurkamalia P
18 Hasan Mas‟ud L
19 Havin Rosyandhi Achmad L
20 Indri Nugraheni P
21 Kaka Zaky Amrullah L
22 Muhammad Aqshal Zahrandika L
23 Novi Listiya Ningrum P
24 Rafi Yusuf Prasetya L
25 Rendy Dwi Nofianto L
26 Ryan Sadewa Putra L
27 Salva Aulia P
28 Syahranisa Aryanti P
29 Syahwa Fitriyani Sabilla P
30 Tsabitah Widyadhari P
-
55
9. Kolaborator Penelit