UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5774/1/fix...

157
i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE HANIFIDA PADA SISWA KELAS VII A DI MTS AL USWAH SIDOREJO, BERGAS LOR KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN 2019 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh: Nur Fitriana NIM: 23010.15.0204 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5774/1/fix...

  • i

    UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI

    ASMAUL HUSNA MELALUI METODE HANIFIDA PADA SISWA

    KELAS VII A DI MTS AL USWAH SIDOREJO, BERGAS LOR

    KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN 2019

    SKRIPSI

    Disusun Untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Disusun oleh:

    Nur Fitriana

    NIM: 23010.15.0204

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    JURUSAN TARBIYAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd

    Dosen IAIN Salatiga

    Persetujuan Pembimbing

    Lampiran : 4 Eksemplar

    Hal : Naskah Skripsi

    Saudari : Nur Fitriana

    Yth. Dekan FTIK

    IAIN Salatiga

    Di Salatiga

    Assalamu‟alaikum Wr. Wb

    Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya, maka bersama ini kami

    mengirimkan naskah skripsi Saudari :

    Nama : Nur Fitriana

    NIM : 23010150204

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Judul :UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH

    AKHLAKMATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE

    HANIFIDA PADASISWA KELAS VII A DI MTS AL USWAH

    SIDOREJO, BERGAS LORKEC. BERGAS KAB. SEMARANG

    TAHUN 2019

    Dengan ini kami mohon skripsi Saudara/Saudari tersebut diatas supaya segera

    dimunaqasyahkan.

    Demikian agar menjadi perhatian.

    Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.

  • iv

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    DAN

    KESEDIAAN PUBLIKASI

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Nur Fitriana

    NIM : 23010150204

    Jursan : Pendidikan Agama Islam

    Fkultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar – benar merupakan hasil

    karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

    orang lain terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik

    ilmiah.

    Skripsi ini disusun untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga

  • vi

    MOTTO

    اُق ذُو زَّ َ ُهَو الرَّ ةِ اْلَمتٌِنُ إِنَّ َّللاَّ اْلقُوَّ

    “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan

    lagi Sangat Kokoh.”(Q.S Ad Dzaariyat: 58)

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Alhamdullillahirabbil‟alamin dengan Rahmat dan Hidayah Allah SWT

    skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada :

    1. Kedua orang tuaku (Bapak Sartono dan Ibu Raminem) terimakasih atas jerih

    payah kalian untuk mendukung dan selalu sabar mendidik saya sampai besar

    dan telah menjadi orang tua yang sangat baik untuk kami.

    2. Kakakku (Rohmiyati) dan kembaran saya (Nur Fitriani) yang telah memberi

    dukungan dan nasehat.

    3. Teman seperjuangan (Bero Riyadi, Restu Benastuti, Zuhrotun Nafiah, Umi

    Hidayatul Khasanah, Nur Fitriani) yang dari semester 1 sampai sekarang masih

    menemani saya.

    4. Kelas F PAI angkatan 2015 yang telah memberikan semangat kepada saya.

    5. Teman – teman PPL MTs Darul Ulum Suruh, dan teman KKN Dologan,

    Boyolali (Abidah, Ayu, Nadia, Eka, Widya, Riyadi, Dan Kholiq) yang selalu

    menyemangatiku dan sudah bagaikan keluarga.

    6. Teman – teman PAI angkatan 2015.

    7. Semua yang telah memotivasi penulis dan yang telah terlibat dalam penulisan

    skripsi ini.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

    Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan

    Rahmat, Hidayah, serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    laporan skripsi ini dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR

    AKIDAH AKHLAK MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE

    HANIFIDA PADA SISWA KELAS VII A DI MTS AL USWAH SIDOREJO,

    BERGAS LOR KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN 2019.”

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat selesai tanpa

    dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penlis menyampaikan

    terimakasih dengan setulus hati, khususnya kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Retor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Prof. Dr. Mansur M. Ag selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

    3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

    4. Burhan Yusuf Habibi, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

    memberikan pengarahan sampai semester akhir ini.

    5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah

    sabar memberikan pengarahan dan ilmunya.

    6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali ilmu selama saya

    belajar di kampus tercinta ini.

    7. Bapak Mahendra Nofa W. S.Pd selaku Kepala Sekolah MTs Al Uswah Bergas

    yang telah memberikan izin dalam proses penelitian ini.

  • ix

    8. Ibu Rahmawati Shopiah guru MTs Al Uswah yang telah siap berkolaborator

    dengan saya ketika penelitian.

    Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya dapat

    berdoa kepada Allah SWT, semoga jasa dan amal kebaikan diridhai Allah

    SWT.Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

    jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang

    dimiliki oleh penulis sendiri. Dengan demikian, kritik dan saran selalu penulis

    harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

  • x

    ABSTRAK

    Fitriana.Nur.2019. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi

    Asmaul Husna Melalui Metode Hanifida Pada Siswa Kelas VII

    A di Mts Al Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab.

    Semarang Tahun 2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

    Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.

    Kata Kunci: Akidah Akhlak, Asmaul Husna, dan Metode Hanifida.

    Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode

    Hanifida dalam mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna dapat

    meningkatkan hasil belajar dan mencapai target KKM/ KBM pada siswa kelas VII

    AMTs Al Uswah Bergas tahun pelajaran 2018/2019. Oleh karena itu, tujuan

    penelitian skripsi ini untuk mengetahui metode Hanifida dapat meningkatkan

    hasil belajar Akidah Akhlak dan dapat mencapai target KKM/ KBM siswa kelas

    VII A MTs Al Uswah Bergas tahun ajaran 2018/2019.

    Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri

    dengan menggunakan pra siklus dan 3 siklus yang setiap siklusnya masing-masing

    terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan

    refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan

    data yaitu tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah

    siswa kelas siswa kelas VII A MTs Al Uswah Bergas sebanyak 30 siswa. Analisi

    data yang dilakukan dengan dengan membandingkan skor nilai setiap siklus

    dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 75

    sekaligus ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

    Hasil penelinititan ini dimulai dari pra siklus, siklus I, siklus II, dan

    siklus IIImengalami peningkatan. Dimulai dari Pada pra siklus yang diperoleh

    terdapat 10 siswa yang tuntas atau dalam presentase mencapai 33%. Pada siklus I

    sudah mengalami peningkatan yakni terdapat 14 siswa yang tuntas atau dalam

    presentasenya mencapai 46%. Pada siklus II persentase kriteria ketuntasan

    klasikal mencapai 53%. Pada siklus III data ketuntasan yang dimilik yaitu 28

    siswa tuntas atau dalam presentasenya mencapai 93,33%. Adapun nilai rata – rata

    kelas yang diperoleh dimulai dari nilai rata-rata pra siklus ke siklus I mengalami

    peningkatan yakni dari 70,33 meningkat menjadi 71,33. Pada siklus II yang

    mengalami peningkatan dari siklus I yakni dari nilai rata – rata 71,33 menjadi

    74,66. Pada siklus III mengalami peningkatan dari siklus II yakni dari nilai rata-

    rata 74,66 menjadi 85,33. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan

    berhasil untuk meningkatkan hasil belajar dan mencapai target KKM/ KBM

    Akidah Akhlak siswa VII A MTs Al Uswah Bergas.

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

    HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN

    NASKAH SKRIPSI .............................................................................................. iv

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... .. v

    MOTTO ................................................................................................................. vi

    PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    ABSTRAK ............................................................................................................... x

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

    DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

    D. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 6

    E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

    F. Definisi Operasional .................................................................................. 7

    G. Metodologi Penelitian ................................................................................ 8

    H. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 9

    I. Instrumen Penelitian ............................................................................... 10

  • xii

    J. Metode Analisis Data .............................................................................. 10

    K. Prosedur Penelitian ................................................................................. 11

    L. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 15

    M. Sistematika Penulisan ............................................................................. 16

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori ............................................................................................. 23

    1. Hakikat Belajar ................................................................................... 17

    2. Hasil Belajar ....................................................................................... 19

    3. Metode Hanifida ................................................................................. 21

    4. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 23

    5. Akidah Akhlak ................................................................................... 27

    6. Asmaul Husna ..................................................................................... 32

    7. Ketuntasan Belajar Minimal................................................................ 38

    B. Kerangka Teori ........................................................................................ 42

    C. Kajian Pustaka ........................................................................................ 42

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................................... 45

    B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 55

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Paparan Siklus

    1. Deskripsi Prasiklus .............................................................................. 64

    2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................................ 66

    3. Deskripsi Data Siklus II ...................................................................... 70

  • xiii

    4. Deskripsi Data Siklus III ..................................................................... 73

    B. Pembahasan.............................................................................................. 76

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................................. 82

    B. Saran ....................................................................................................... 82

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 84

    LAMPIRAN ........................................................................................................... 86

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 daftar hasil belajar siswa prasiklus......................................................... 64

    Tabel 4.2 daftar hasil belajar siswa siklus I ........................................................... 67

    Tabel 4.3 daftar hasil belajar siswa siklus II .......................................................... 70

    Tabel 4.4 daftar hasil belajar siswa siklus III ......................................................... 73

    Tabel 4.5 rekapitulasi hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus III ........... 76

  • xv

    DAFTAR DIAGRAM

    Diagram Pie 4.1 Presentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................. 78

    Diagram Pie 4.2 presentase hasil belajar siswa Siklus I ........................................ 79

    Diagram Pie 4.3 presentase hasil belajar siswa Siklus II ....................................... 80

    Diagram Pie 4.4 presentase hasil belajar siswa Siklus III ...................................... 81

    Diagram Batang 4.1 hasil belajar siswa dari prasiklus hingga ke siklus III .......... 77

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

    sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

    pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

    pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh peserta

    didik, baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah

    atau lingkungan keluarga sendiri. Sehingga dalam belajar itu setidaknya

    melibatkan usaha seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan, kecakapan,

    serta ketrampilan secara terencana dan bertujuan.

    Tujuan dari seseorang belajar secara umum adalah ingin mencapai

    prestasi yang tinggi dalam bidang pengetahuan, baik secara kualitas maupun

    kuantitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang peserta didik harus

    senantiasa membiasakan diri untuk selalu ingat dan bersungguh-sungguh dalam

    belajar.

    Pembelajaran adalah aktivitas manusiawi yang berlangsung sejak awal

    penciptaan manusia, sebagaimana yang diungkapkan dalam al-Qur‟an Surah

    al-Baqarah ayat 31

    اَء ُكلََّها ثُمَّ َعَرَضُهْم َعلَى اْلَمالِئَكِة فَقَاَل أَْنبِئُوِنً بِأَْسَماِء َوَعلََّم آَدَم األْسمَ

    َهُؤالِء إِْن ُكْنتُْم َصاِدقٌِنَ

  • 2

    Artinya:

    “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)

    seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu

    berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang

    orang-orang yang benar!"

    Pengajaran dapat diartikan sebagai praktik menularkan informasi untuk

    proses pembelajaran. Bagaimana caranya pengajaran menjadi efektif yaitu

    bagaimana guru berusaha menjadi panutan (modelling) dengan

    memperlihatkan kepribadian dan sikapnya yang positif, berpengalaman dalam

    mengajar, cakap dalam menyampaikan informasi, reflektif, motivatoris, dan

    bergairah untuk turut belajar (Susanto, 2013: 5).

    Dalam suatu pengajaran pembelajaran pasti akan menghasilkan hasil

    belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

    setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22). Harus

    diketahui bahwa keberhasilan suatu penyampaian pelajaran sangat dipengaruhi

    oleh ketepatan dalam pemilihan metode. Dalam arti bahwa dalam kegiatan

    pembelajaran harus ada kesesuaian antara tujuan, pokok bahasan dengan

    metode, situasi dan kondisi (peserta didik maupun sekolah) serta kepribadian

    guru yang membawakan pelajaran.

    Dapat kita lihat dan cermati keadaan pendidikan di masa sekarang,

    pendidikan di Indonesia masih dapat di katakan jauh dari harapan. Maka

    perlunya selain perbaikan sekolah masih banyak yang di perbaiki. Sebenarnya

    banyak sekali permasalahan permasalahan yang dapat di perbaiki baik dari

    faktor guru itu sendiri, siswa atau lingkungan sekolah. Misalnya sarana dan

    prasarana di sekolah semua sudah tertata dengan baik dan lengkap, siswa sudah

  • 3

    antusias di dalam melaksanakan pembelajaran, guru juga sudah sesuai dengan

    kemampuannya akan tetapi terkadang dalam penyampaian materi masih kurang

    di terima oleh siswa dan terkadang masih menerapkan metode dan model

    pembelajaran tradisional.

    Padahal di era modern dan dengan banyaknya variasi metode dan

    model pembelajaran yang ada, guru dapat menerapkannya didalam kelas

    sehingga suasana belajar menjadi lebih aktif dan menyenangkan sehingga

    dapat tercapai hasil belajar optimal. Pendidikan pada dasarnya merupakan

    interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan

    pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Pendidikan berfungsi

    membantu peserta didik dalam pengembangan semua potensi, kecakapan, serta

    karasteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun

    lingkungan.

    Didalam dunia pendidikan, peserta didik tidak hanya dituntut untuk

    memahami pembelajaran yang bersifat umum saja. Akan tetapi peserta didik

    juga harus dimodali dengan nilai – nilai pendidikan agama dalam

    mengembangkan ilmu pengetahuan yang bersifat umum.

    Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

    menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

    mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk

    menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukukan

    antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

    Pendidikan agama yang dikenalkan pada anak usia dini dapat diawali dengan

  • 4

    cara memperkenalkan siapa yang menciptakan alam semesta ini, salah satunya

    melalui asma – Nya yaitu asmaul husna. Akan tetapi masih banyak sekali

    peserta didik yang terkadang masih kesulitan dalam menghafal asmaul husna.

    Hal ini tentu saja harus menggunakan metode yang tepat untuk menghafalkan.

    Dalam menyikapi hal tersebut, peneliti beranggapan bahwa penggunaan

    metode pembelajaran hanifida menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan

    dalam pembelajaran asmaul husnah. Karena metode ini dianggap sangat efektif

    dalam hal menghafal dan memahami yang dimana metode ini mengoptimalkan

    fungsi otak kanan dan kiri, serta penggunaan metode hanifida ini dianggap

    sangat menyenangkan dan mudah dilakukan. Didalam penelitian ini, peniliti

    memilih lokasi di MTs Al Uswah yang berlokasi di Sidorejo, Bergas Lor

    Kecamatan Bergas. Alasan memilih lokasi dan metode ini yaitupertama,

    peneliti merupakan alumni di MTs Al Uswah Bergas; kedua, MTs Al Uswah

    sudah menerapkan K13; ketiga, nilai rata- rata kelas VII A yang biasanya

    terdiri dari siswa unggulan memiliki rata – rata kelas paling rendah dari kelas

    VII lainnya terutama didalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan jumlah

    siswa yang mendapat nilai ketuntasan 33% dan terdapat 67% peserta didik

    yang nilainya masih dibawah KKM/KBM. Adapun KKM/ KBM pembelajaran

    Akidah Akhlak pada kelas VII yaitu 75.keempat, guru mata pelajaran Akidah

    Akhlak masih menerapkan metode pembelajaran tradisional, alasannya yaitu

    jika menerapkan metode terbaru takut mengganggu konsentrasi siswa; kelima,

    dari penjelasan alasan yang keempat, penenliti memilih metode yang efektif

  • 5

    tetapi masih bersifat tradisional; keenam, metode hanifida ini lebih

    mengoptimalkan otak kanan

    Dari latar belakang diatas permasalahan yang menjadi fokus dalam

    penelitian ini adalah UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH

    AKHLAK MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE HANIFIDA

    PADA SISWA KELAS VII A DI MTS AL USWAH SIDOREJO, BERGAS

    LOR KEC. BERGAS KAB. SEMARANG TAHUN 2019.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah penggunaan metode hanifida dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas

    7A di Mts Al Uswah Sidorejo tahun 2019?

    2. Apakah penggunaan metode hanifida dapat mencapai target KKM/ KBM

    pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas 7A di

    Mts Al Uswah Sidorejo tahun 2019?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui penggunaan metode hanifida dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna

    siswa kelas 7A di MTs Al Uswah Sidorejo tahun 2019.

    2. Untuk mengetahui bahwa penggunaan metode hanifida dapat mencapai

    target KKM/ KBM pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul

    Husna siswa kelas 7A di MTs Al Uswah Sidorejo tahun 2019.

  • 6

    D. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah

    penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Suryabrata,

    1995: 69). Bentuk hipotesis tindakan terkait dengan rumusan masalah,

    berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian

    ini yaitu

    1. Penerapan metode hanifida dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

    mata pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas 7A di MTs

    Al Uswah Sidorejo tahun 2019 .

    2. Penerapan metode hanifida dapat mencapai target KKM/ KBM pada mata

    pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas 7A di MTs Al

    Uswah Sidorejo tahun 2019.

    E. Kegunaan Penelitian

    Adapun manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh melalui penelitian

    ini, yaitu:

    1. Secara Teoritis

    Dapat memberikan pengetahuan baru terutama kepada MTs Al

    Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab. Semarang lainnya

    mengenai metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.

    2. Secara Praktis

    a. Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan,

    menambah wawasan dan pengetahuan.

  • 7

    b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperbaiki serta

    meningkatkan kualitas pembelajaran.

    c. Dapat dijadikan sebagai perbaikan strategi dalam proses belajar.

    F. Definisi Operasional

    1. Hasil Belajar

    Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

    sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan

    (Slameto, 1995: 2).

    Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa

    setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22).

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

    kemampuan yang dimiliki siswa yang dapat dilihat dari perubahan perilaku

    anak setelah ia menerima pengalaman belajarnya sendiri dan interaksi

    dengan lingkungan.

    2. Metode Hanifida

    Metode hanifida merupakan metode hafalan dengan sistem asosiasi,

    dimana objek yang dihafal dihubungkan dengan kalimat/ kata yang mudah –

    mudah untuk dihafal dan diasosiasikan. Hanifida diambil dari nama

    pembuat sistem hafalan tersebut, yaitu ustadz Hanifudin Mahadun dan

    ustadzah Khoerotul Idawati. Metode ini diperkenalkan dan telah dipatenkan

    sejak tahun 2006 (Abdulwaly, 2015: 106).

  • 8

    Di dalam kegiatan memahami dan menghafal secara efektif terdapat

    beberapa teknik yaitu:

    a. Sistem cerita

    Sistem cerita merupakan sistem dasar yang harus dikuasai karena

    merupakan dasar untuk menerapkan sistem – sistem lainnya.

    b. Sistem angka

    Sistem angka adalah cara mudah untuk menghafalkan urutan

    nomer dengan cara merubah angka menjadi kata (Idawati, 2009: 2).

    c. Sistem pengganti

    Di dalam menghafal kata, seringkali peserta didik menemukan

    kata yang sulit untuk dibayangkan. Dengan sistem pengganti kita dapat

    mengganti kata tersebut dengan kata lain yang mirip bunyinya.

    d. Sistem lokasi

    Sistem ini sangat berguna untuk membagi ingatan peserta didik,

    sistem lokasi ini bisa menggunakan lokasi badan atau lokasi ruangan.

    G. Metodelogi Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai suatu proses yang

    dinamis menggunakan 4 (empat) tahapan yaitu perencanaan, tindakan,

    observasi dan refleksi. Langkah – langkah ini terus dipahami bukan sebagai

    langkah – langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih

    merupakan momen – momen dalam spiral yang menyangkut aspek tersebut

    (Arikunto, 2009: 16).

  • 9

    Alasan utama pemilihan rancangan penelitian ini dikarenakan untuk

    meningkatkan proses penghafalan asmaul husnah menggunakan metode

    hanifida pada siswa kelas 7 A MTs Al Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec.

    Bergas Kab. Semarang.

    2. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di MTs Al Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec.

    Bergas Kab. Semarang Subjek Penelitian

    Subjek pada penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 7 A dengan

    jumlah siswa 30 yang terdiri atas 16 siswa laki – laki dan 14

    siswaperempuan. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dikelas

    ini digunakan metode hanifida.

    H. Metode Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan :

    1. Observasi

    Dengan observasi diharapkan peneliti dapat memotret seberapa jauh

    tindakan yang telah mencapai sasaran.

    2. Tes

    Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengukur

    pencapaian seseoran setelah mempelajari sesuatu. Tes yang digunakan yaitu

    tes tertulis yang berbentuk soal multiplechoice.

    Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan

    (Fathurrahman & Sutikno, 2007: 84). Tes ini digunakan untuk mengetahui

  • 10

    kelancaran siswa dalam memahami dan menghafal Asmaul Husna dengan

    menggunakan metode Hanifida pada kelas VIIA.

    3. Dokumentasi

    Untuk mengetahui bagaimana proses belajar mengajar mata

    pelajaran Akidah Akhlak materi Asmaul Husna siswa kelas VIIA di Mts Al

    Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab. Semarang, peneliti

    mengumpulkan data dengan dokumentasi agar dapat mengetahui data-data

    yang dibutuhkan peneliti.

    I. Instrumen Penelitian

    1. Lembar observasi

    Dengan lembar observasi peneliti dapat mengetahui kendala –

    kendala yang dihadapi saat proses belajar mengajar.

    2. Lembar tes

    Peneliti menentukan tingkat keberhasilan siswa dengan mengadakan

    tes lisan untuk mengevaluasi di setiap siklusnya.

    3. Lembar dokumentasi

    Untuk peneliti dapat melihat nilai yang diperoleh siswa sebelum

    adanya penelitian tindakan kelas, sehingga peneliti dapat mengelompokan

    siswa menjadi tiga kelompok yakni tinggi, sedang, rendah.

    J. Metode Analisis Data

    Analisis data dilakukan peneliti untuk menguji siswa. Penelitian

    menggunakan analisis kuantitatif, yaitu dengan mengamati dan mengisi lembar

    observasi kemudian memberikan tindakan. Setelah tindakan dilakukan peneliti

  • 11

    menyiapkan lembar observasi yang kedua dan menghitung rata – rata hasil

    belajar. Setelah itu peneliti menghitung selisih antara rata – rata keduannya

    untuk mengetahui peningkatan seberapa besar pemahaman dan minat siswa.

    Pengukuran presentase kompetensi secara klasikal dapat menggunakan

    rumus sebagai berikut:

    K. Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan dari awal sampai

    akhir penelitian tersebut. Penelitian ini merupakan tindakan kelas suatu

    penelitian yang mengkaji tentang suatu permasalahan yang ada di dalam

    sebuah kelas baik dalam lingkup perilaku maupun saat proses berlangsungnya

    pembelajaran dengan disertai adanya telaah untuk perbaikan terhadap

    permasalahan yang ditemui guna meningkatkan proses menghafal siswa.

    Prosedur penelitian ini dilakukan secara 3 siklus yang masing – masing siklus

    terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun prosedur

    penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2006 : 16) sebagai berikut:

  • 12

    1. Siklus pertama

    a. Perencanaan

    Pada perencanaan ini, peneliti menyusun beberapa langkah yang

    akan dilakukan untuk penelitian. Adapun langkah – langkahnya yaitu:

    1) Menyiapkan RPP

    2) Menyiapkan lembar observasi

    3) Menyiapkan soal tes untuk evaluasi hasil belajar

    b. Tindakan

    Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan tahap pelaksanaan

    pembelajaran. Adapun langkahnya sebagai berikut:

    1) Melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode

    yang telah diterapkan berdasarkan RPP yang telah dibuat.

  • 13

    2) Peneliti bertugas mengamati sambil mengerjakan lembar observasi

    yang dibuat untuk kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.

    3) Melaksanakan tes akhir pada setiap siklus.

    c. Observasi

    Observasi ini dilakukan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan

    oleh siswa yang berlangsung di dalam kelas.

    d. Refleksi

    Pada tahap ini dilakukan sebuah pengkajian terhadap keberhasilan

    dan kegagalan dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan

    tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Pada tahap ini pula

    peneliti mulai merancang tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada

    siklus kedua.

    2. Siklus kedua

    a. Perencanaan

    Pada tahap ini peneliti mempersiapkan langkah – langkah untuk

    menerapkan metode hanifida. Adapun langkah – langkahnya sebagai

    berikut:

    1) Mengidentifikasi perbaikan – perbaikan yang harus dilakukan sesuai

    dengan refleksi pada siklus pertama.

    2) Menyiapkan RPP

    3) Menyiapkan lembar observasi.

    4) Menyiapkan lembar tes.

  • 14

    b. Tindakan

    Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan tahap pelaksanaan

    pembelajaran. Adapun langkahnya sebagai berikut:

    1) Melakukan appersepsi terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan.

    2) Memberikan penjelasan singkat mengenai metode hanifida.

    3) Memberikan tes akhir.

    c. Observasi

    Pada tahap penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan

    terhadap siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan

    memberikan soal tes setelah penyampaian materi dan pembelajaran

    selesai.

    d. Refleksi

    Pada tahap ini, peneliti melakukan sebuah pengakajian apakah

    siklus kedua dari perbaikan hasil refleksi siklus pertama berhasil

    meningkatkan proses hafalan siswa dengan baik.

    3. Siklus ketiga

    a. Perencanaan

    Pada tahap ini peneliti mempersiapkan langkah – langkah untuk

    menerapkan metode hanifida. Adapun langkah – langkahnya sebagai

    berikut:

    1) Mengidentifikasi perbaikan – perbaikan yang harus dilakukan sesuai

    dengan refleksi pada siklus pertama.

    2) Menyiapkan RPP

  • 15

    3) Menyiapkan lembar observasi.

    4) Menyiapkan lembar tes.

    b. Tindakan

    Tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan tahap pelaksanaan

    pembelajaran. Adapun langkahnya sebagai berikut:

    1) Melakukan appersepsi terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan.

    2) Memberikan penjelasan singkat mengenai metode hanifida.

    3) Memberikan tes akhir.

    c. Observasi

    Pada tahap penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan

    terhadap siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan

    memberikan soal tes setelah penyampaian materi dan pembelajaran

    selesai.

    d. Refleksi

    Pada tahap ini, apabila target pencapaian KKM/ KBM telah

    berhasil maka refleksi tidak di lakukan.

    L. Indikator Keberhasilan

    Untuk mencapai target keberhasilan dalam melakukan penelitian ini,

    maka peneliti merumuskan indikator keberhasilan peneletian dengan

    melakukan tes akhir pada setiap siklusnya. Peserta didik dapat dikatakan tuntas

    jika hasil belajar peserta didik diatas nilai KKM yaitu 75 dan ketuntasan

    klasikal mata pelajaran akidah akhlak mencapai angka 85%.

  • 16

    M.Sistematika Penulisan

    Bagian awal meliputi: sampul, lembar berlogo judul, persetujuan

    pembimbing, pengesahan kelulusan, pengesahan keaslian tulisan, motto dan

    persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar

    lampiran.

    BAB I : Pendahuluan. Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

    Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, manfaat penelitian, Definisi

    Operasional, metodelogi penelitian, Metode Pengumpulan Data,

    instrumen penelitian, Metode Analisis Data, prosedur penelitian,

    Indikator Keberhasilan, Sistematika Penulisan.

    BAB II : Landasan teori, kajian teori, kajian pustaka.

    BAB III : Pelaksanaan dan Penelitian. Berisi gambaran situasi umum Mts Al

    Uswah Sidorejo, Bergas Lor Kec. Bergas Kab. Semarang, Populasi

    dan sampel, dan karakteristik objek penelitian secara deskripsi dan

    per siklus.

    BAB VI : Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan. Berisi deskripsi awal,

    hasil penelitian tiap siklus, analisis data dan pembahasan.

    BAB V : Kesimpulan dan Saran.

  • 17

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Hakikat Belajar

    Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap

    lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila

    disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti

    kelelahan atau disebabkan obat – obatan. Perubahan kegiatan yang

    dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku. Perubahan itu

    diperoleh melalui latihan (pengalaman) bukan perubahan yang dengan

    sendirinya karena pertumbuhan kematangan atau karena keadaan sementara

    seperti mabuk (Simandjutak, 1983: 59).

    Belajar di dalam pembelajaran di bagi menjadi 7 jenis berdasarkan

    kegiatan belajar, yaitu:

    a. Kecakapan Jasmaniah

    Jenis belajar (skills) yang motoris ini mengutamakan agar gerak –

    gerik jasmaniah yang diperlakukan itu pada akhirnya berjalan otomatis.

    Jadi tujuannya otomatisasi gerak – gerik, halnya sama dengan yang

    terdapat pada skillls rohaniah (membaca, berhitung). Untuk skills inipun

    perlu latihan, karena bertujuan mengotomatisasi.

  • 18

    b. Problem Solving

    Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berfikir,bukan

    dengan cara latihan dalam arti mengulang gerak – gerik tertentu.

    c. Belajar Fakta Pengetahuan

    Dalam ilmu terdapat segi hafalan dan segi pengertian. Segi

    pengertian membentuk hafalan, yang penting melibatkan fakta dalam

    keseluruhan dan kemudian merealisasikan. Jadi penting latihan dan

    pengertian.

    d. Belajar Cara

    Ini terdapat dalam menyelesaikan penelitian ilmiah. Langkah

    dalam membuat paper, membuat daftar literatur, cara mengorganisir, cara

    mensetir.

    e. Belajar Sikap

    Jenis belajar ini dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui

    sesuatu dan merealisasikan sikap. Belajar sikap termasuk belajar norm

    dengan cara indentifikasi, interaksi kelompok (ada sikap kelompok yang

    tertentu), alat komunikasi conditioning sikap merupakan dinamika untuk

    berbuat.

    f. Belajar Memperoleh Minat Yang Mendalam

    Jenis belajar ini dilakukan dengan konsentrasi yang pada umumnya

    untuk berbakti pada masyarakat.

  • 19

    g. Belajar Untuk Transfered

    Belajar sesuatu untuk digunakan ke yang lain. Mempelajari bahasa

    inggris untuk kepentingan yang lain.

    2. Hasil Belajar

    a. Pengertian Hasil Belajar

    Di dalam proses belajar mengajar hasil belajar merupakan hal yang

    sangat penting karena dengan mengetahui hasil belajar maka akan

    diketahui kekurangan dan kelebihan dari suatu proses pembelajaran. hasil

    belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

    belajar. Berdasarkan uraian tersebut hasil belajar merupakan suatu

    kemampuan yang diperoleh anak secara tidak langsung melainkan harus

    melalui suatu usaha dalam kegiatan belajar. Untuk menyatakan bahwa

    suatu proses belajar – mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru

    memiliki pandangan masing – masing sejalan dengan filosofinya.

    Indikator yang dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa proses

    belajar – mengajar dapat dikatakan berhasil berdasarkan kurikulum yang

    ditelah disempurnakan yaitu:

    1) daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi

    tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

    2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ instruksional

    khusus (Usman, 1993: 8).

    b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:

  • 20

    1) Faktor yang berasal dari dalam diri (internal)

    a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

    yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang

    tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit,

    cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya

    kelenjar rubuh yang membawa kelainan tingkahlaku.

    b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang

    diperoleh, terdiri atas:

    Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan

    dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang

    dimiliki.

    Faktor nonintelektif yaiut unsur – unsur kepribadian tertentu

    seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan

    penyesuaian diri.

    c) Faktor kematangan fisik maupun psikis

    2) Faktor eksternal (berasal dari luar diri)

    a) Faktor sosial yang terdiri atas:

    Lingkungan keluarga

    Lingkungan sekolah

    Lingkungan masyarakat

    Lingkungan kelompok

    b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi

    dan kesenian.

  • 21

    c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

    d) Faktor ingkungan spiritual dan keagamaan.

    3.Metode Hanifida

    Metode hanifida merupakan metode hafalan dengan sistem asosiasi,

    dimana objek yang dihafal dihubungkan dengan kalimat/ kata yang mudah –

    mudah untuk dihafal dan diasosiasikan. Hanifida diambil dari nama

    pembuat sistem hafalan tersebut, yaitu ustadz Hanifudin Mahadun dan

    ustadzah Khoerotul Idawati. Metode ini diperkenalkan dan telah dipatenkan

    sejak tahun 2006 (Abdulwaly, 2015: 106).

    Di dalam kegiatan memahami dan menghafal secara efektif terdapat

    beberapa teknik yaitu:

    e. Sistem cerita

    Sistem cerita merupakan sistem dasar yang harus dikuasai karena

    merupakan dasar untuk menerapkan sistem – sistem lainnya. Latihan

    awal untuk sistem ini adalah dengan teknik bayangan kita akan

    menggabungkan aktivitas otak kiri yang membaca urutan huruf dengan

    aktivitas otak kanan yang membayangkan benda – benda tersebut.

    Contoh: Gajah

    Bayangkan seekor gajah

    Bayangkan gajah tersebut besar dan gemuk

    Bayangkan gajah tersebut masuk kedalam kelas

    Bayangkan gajah tersebut naik keatas meja

  • 22

    f. Sistem angka

    Sistem angka adalah cara mudah untuk menghafalkan urutan

    nomer dengan cara merubah angka menjadi kata (Idawati, 2009: 2).

    Dengan sistem ini maka susunan angka yang hanya dikenali oleh otak

    kiri dapat diubah menjadi rangkaian cerita yang dikenali oleh otak kanan.

    Landaasnnya berupa gabungan visual bentuk nomor, bentuk huruf, dan

    bentuk benda.

    g. Sistem pengganti

    Di dalam menghafal kata, seringkali peserta didik menemukan

    kata yang sulit untuk dibayangkan. Dengan sistem pengganti kita dapat

    mengganti kata tersebut dengan kata lain yang mirip bunyinya atau

    diplesetkan. Contoh:

    Phytagoras--- diplesetkan pita kertas

    Mali ibu kota Bamako--- pak Mali membawa sembako

    Misbah = (bhs. Arab: lampu) wajahnya Misbah bersinar seperti lampu

    h. Sistem lokasi

    Sistem lokasi merupakan sistem ingatan yang telah digunakan

    sejak +2.500 tahun yang lalu. Sistem ini sangat berguna terutama untuk

    membagi ingatan kita seperti diperpustakaan sehingga informasi yang

    kita simpan dapat terarsip rapi tanpa ada kekacauan, tetapi teratur dan

    berurutan. Lokasi yang digunakan, bisa lokasi badan, atau lokasi

    ruangan. Contoh:

    1. Rambut 6. Leher

    2. Mata 7. Tangan

  • 23

    3. Hidung 8. Perut

    4. Mulut 9. Lutut

    5. Telinga 10. Kaki

    4. Pendidikan Agama Islam

    a. Pendidikan Agama Islam

    Ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang

    proses kependidikan yang didasarkan pada nilai – nilai filosofis ajaran

    Islam berdasarkan Al Quran dan sunnah nabi Muhammad SAW (Nata,

    2010: 15). Pendidikan agama secara umum adalah upaya untuk

    mewujudkan tujuan penciptaanya. Manusia di ciptakan agar mereka

    mengetahui hakikat tuhannya, meng- Esakan, memurnikan ibadah kepada

    tuhannya, dan mau menghambakan diri dengan menjalankan seluruh

    perintah dan menjauhi semua larangannya. Pendidikan agama Islam yang

    diajarkan di sekolah mulai dari tahapan kognisi, kemudian menuju ke

    tahapan afeksi, selanjutnya tahapan psikomotorik yaitu pengalaman

    ajaran islam oleh peserta didik. Tujuan pendidikan islam tersebut dicapai

    melalui materi – materi yang didapatkan ke dalam lima unsur pokok

    yaitu: Al – Quran, keimanan, akhlak, fikih, dan bimbingan ibadah serta

    tarikh atau sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran

    agama, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (Susanto, 2013: 277 – 278).

    Pendidikan atau pembelajaran agama di sekolah pada umumnya

    dan sekolah dasar khususnya adalah sebagai usaha sadar untuk

    menyiapkan siswa agar memahami (knowledge), terampil melaksanakan

  • 24

    (doing), dan mengamalkan (being) agama melalui kegiatan pendidikan

    atau pembelajaran.

    b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

    Tujuan pendidikan Islam di lembaga – lembaga pendidikan

    formal di Indonesia ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:

    1) Tujuan umum. Pendidikan agama ialah membimbing anak agar

    mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh

    dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama, dan

    negara. Tujuan pendidikan tersebut merupakan tujuan yang hendak

    dicapai oleh setiap orang yang melaksanakan pendidikan agama.

    Karena dalam mendidik agama yang perlu ditanamkan terlebih dahulu

    ialah keimanan yang teguh, sebab dengan adanya keimanan yang

    teguh ini, maka akan menghasilkan ketaatan menjalankan kewajiban

    agama. Tujuan umum pendidikan ini dengan sendirinya tidak akan

    dapat dicapai dalam waktu sekaligus, tetapi membutuhkan proses atau

    waktu yang panjang dengan tahap – tahap tertentu.

    2) Tujuan khusus. Tujuan khusus pendidikan agama ialah tujuan

    pendidikan agama pada setiap tahap atau tingkat yang dilalui, seperti

    tujuan pendidikan agama di sekolah dasar berbeda dengan tujuan

    pendidikan agama untuk sekolah menengah, dan berbeda pula dengan

    perguruan tinggi. misalnya tujuan pendidikan Islam untuk tingkat

    sekolah dasar, yaitu:

  • 25

    a) Penanaman rasa agama kepada peserta didik.

    b) Menanamkan perasaan cinta kepada Allah dan Rasul – Nya.

    c) Memperkenalkan ajaran islam yang bersifat global, seperti rukun

    islam dan rukun iman.

    d) Membiasakan anak berakhlakul mulia dan melatih anak untuk

    mempraktikan ibadah yang bersifat praktis seperti shalat dan puasa.

    e) Membiasakan contoh teladan yang baik.

    Di dalam proses pendidikan atau pembelajaran agama Islam

    terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Para pakar pendidikan

    berbeda pendapat dalam menetapkan metode dan teknik pembelajaran,

    termasuk pembelajaran agama. Metode – metode tersebut yang dapat

    digunakan dalam pembelajaran Islam yaitu pertama, metode diakronis

    merupakan suatu metode mengajar agama Islam yang menonjolkan aspek

    sejarahnya. Metode ini memberikan kemungkinan peserta didik untuk

    mengadakan studi perbandingan (komparatif) tentang berbagai haisl

    penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, Metode

    sinkronis analitis adalah sebuah metode Pendidikan Agama Islam yang

    memberi kemampuan analisi teoritis yang sangat berguna bagi

    perkembangan keimanan, mental intelek.

    Metode II tidak semata – mata mengutamakan segi pelaksanaan

    atau aplikasi praktis. Teknik – teknik metode mengajar yang berdasarkan

    metode ini yaitu teknik diskusi, seminar, lokarya, kerja kelompok, resensi

    buku, dan penulisan kertas semester. Ketiga, metode pemecahan masalah

  • 26

    merupakan latihan untuk para peserta didik dengan menghadapkannya

    pada berbagai masalah suatu cabang ilmu dengan alternatif pemecahannya.

    Latihan ini dapat dilakukan di kelas dengan berbagai teknik antara lain,

    teknik simulasi, micro teaching, dan analisis kritis atau dilakukan sevara

    laboratotis dengan melakukan berbagai percobaan. Keempat metode

    empiris ialah suatu cara mengajar yang memungkinkan peserta didik untuk

    mempelajari ilmu agama melalui proses realisasi dan aktualisasi tentang

    norma – norma dan kaiah agama melalui proses aplikasi yang

    menimbulkan suatu reaksi sosial.

    Ruang lingkup pendidikan Islam mencakup dua hal yaitu

    pertama, teori – teori dan konsep – konsep yang diperlukan bagi

    perumusan desain pendidikan islam dengan berbagai aspeknya antara lain

    visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, dan sebagainya.

    Teori – teori tersebut dibangun dari hasil kajian yang ilmiah dan

    mendalam terhadap sumber ajaran islam yang terdapat dalam Al Quran

    dan al sunnah, serta dari berbagai disiplin ilmu yang relevan seperti

    sejarah, filsafat, psikologi, sosiologi, budaya, politik, hukum, etika,

    manajemen, teknologi canggih dan sebagainya. Kedua, teori dan konsep

    yang diperlukan untuk kepentingna praktik pendidikan, yaitu

    mempengaruhi peserta didik agar mengalami perubahan, peningkatan, dan

    kemajuan baik dari segi wawasan, keterampilan, mental spiritual, sikap,

    pola pikir dan kepribadiannya.

  • 27

    5. Akidah Akhlak

    Akidah adalah kepercayaan kepada Allah Yang Maha Esa, dimana

    kepercayaan itu mencakup enam kepercayaan atau yang disebut rukun iman

    yaitu percaya pada Allah, malaikat, rasul, kitab yang diturunkan – Nya, hari

    kiamat, serta qadha dan qadar. Akidah secara umum adalah kepercayaan,

    keimanan, keyakinan secara mendalam dan benar lalu merealisasikannya

    dalam perbuatannya. Sedangkan akidah dalam Islam berarti percaya

    sepenuhnya kepada ke – Esaan Allah, dimana Allah lah pemegang

    kekuasaan tertinggi dan pengatur atas segala apa yang ada di jagad raya ini

    (Wahyudi, 2017: 1 – 2).

    Akidah Islam atau kepercayaan dan keyakinan yang penuh kepada

    Allah SWT mempunyai tujuan sebagai berikut:

    a. Percaya kepada hal yang ghaib, yang meliputi percaya sepenuh hati

    kepada Allah yang menciptakan alam semesta, percaya sepenuh hati

    adanya malaikat, percaya sepenuh hati turunnya wahyu, percaya sepenuh

    hati akan adanya hari kiamat, dan percaya adanya surga dan neraka.

    b. Percaya pada kitab suci yang diturunkan Allah kepada para nabi dan

    rasul – Nya.

    c. Percaya adanya qadha dan qadar Allah.

    Sedangkan pengertian dari akhlak yaitu akhlak merupakan bentuk

    jamak dari kata khuluk berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai,

    tingkah laku, atau tabiat. Sedangkan definisi akhlak secara istilah atau

    terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu

  • 28

    keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik tanpa

    memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.

    Hubungan antara akidah dengan akhlak yaitu dapat dibagi menjadi

    dua yaitu dari segi obyek pembahasannya dan dari segi fungsinya. Dari segi

    obyek pemabahasannya, akidah membahas tentang Tuhan, baik dari segi

    zat, sifat dan perbuatannya. Kepercayaan dan keimanan yang kuat kepada

    tuhan tersebut akan memberi landasan untuk mengarahkan amal perbuatan

    yang dilakukan oleh manusia, sehingga perbuatan yang dilakukan manusia

    itu akan tertuju semata – mata karena Allah SWT. Dengan demikian akidah

    akan mengarahkan perbuatan manusia menjadi perbuatan yang ikhlas dan

    keihklasan ini merupakan salah satu bentuk akhlak yang mulia. Kemudian

    dari segi fungsinya, akidah menghendaki agar seseorang yang bertauhid

    meniru dan mencontoh terhadap subyek yang terdapat dalam rukun iman.

    Jika kita percaya bahwa Allah memiliki sifat – sifat yang mulia, maka

    sebaiknya rang yang bertauhid dapat meniru sifat – sifat – Nya. Kemudian

    beriman kepada para nabi dan rasul Allah khususnya nabi Muhammad SAW

    juga harus disertai upaya atau usaha untuk mencontoh dna meniru perilaku

    dan akhlak Rasulullah (Jumhuri, 2015: 14 – 16).

    Di dalam pendidikan, kompetensi dasar dibutuhkan untuk

    mendukung pencapaian kompetensi lulusan melalui kompetensi Inti. Selain

    itu, kompetensi dasar diorganisir ke dalam bberbagai mata pelajaran yang

    pada gilirannya berfungsi sebagai sumber kompetensi. Mata pelajaran yang

    dipergunakan sebagai sumber kompetensi tersebut harus mengacu pada

  • 29

    ketentuan yang tercantum pada Undang – undang sistem pendidikan

    nasional nomor 20 tahun 2003, khususnya ketentuan pada pasal 37. Selain

    jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi, juga

    diperlukan beban belajar per minggu dan per semester atau per tahun. beban

    belajar ini kemudian didistribusikan ke berbagai mata pelajaran sesuai

    dengan tuntunan kompetensi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap

    mata pelajaran. Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah tsanawiyah

    (MTs) berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi

    waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan sebagaimana

    pada tabel berikut:

    Mata Pelajaran

    Alokasi Waktu Belajar

    Per Minggu

    VII VIII IX

    Kelompok A

    1. Pendidikan Agama Islam

    a. Al Quran Hadis 2 2 2

    b. Akidah Akhlak 2 2 2

    c. Fiqih 2 2 2

    d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2

    2. Pendidikan Pancasila dan

    Kewarganegaraan 3 3 3

    3. Bahasa Indonesia 6 6 6

    4. Bahasa Arab 3 3 3

    5. Matematika 5 5 5

    6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

    7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

    8. Bahasa Inggris 4 4 4

    Kelompok B

    1. Seni Budaya 3 3 3

    2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

    Kesehatan 3 3 3

    3. Prakarya 2 2 2

    Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46

  • 30

    Akidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata

    pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang

    telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah?Sekolah Dasar.

    Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun

    iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-

    Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang

    dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan

    penghayatan terhadap alasma‟ al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-

    tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta

    pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan

    sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki

    kontrbusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

    mempelajari dan mempraktikan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk

    melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak terceladalam kehidupan

    sehari – hari. Mata pelajaran Akidah Akhlak bertujuan untuk:

    a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, penumpukkan, dan

    pengemabangan, pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,

    serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi

    manusia muslim yang terus berkembang keimanannya dan

    ketakwaannya.

    b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari

    akhlak tercela dalam kehidupan sehari – hari, baik dalam kehidupan

  • 31

    individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai – nilai

    akidah Islam.

    Selain itu ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah

    Tsanawiyah meliputi:

    a. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah,

    al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul

    Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.

    b. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta‟at, khauf,

    taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa‟ah, tawaadu', husnuzh-

    zhan, tasaamuh dan ta‟aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan

    remaja.

    c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus

    asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan

    namiimah.

    d. Aspek adab meliputi: Adab beribadah: adab Shalat, membaca Al Qur‟an

    dan adab berdoa, adab kepada kepada orang tua dan guru, adab kepada

    kepada, saudara, teman, dan tetangga, adab terhadap lingkungan, yaitu:

    kepada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan.

    e. Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul

    Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub, Kisah Shahabat: Abu Bakar ra, Umar

    bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib (Keputusan

    Menteri Agama Republik Indonesia No. 165 Tahun 2014 tentang K13

    Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah Tsanawiyah: 48).

  • 32

    6. Asmaul Husna

    a. Pengertian Asmaul Husna

    Asmaul husna merupakan istilah nama – nama yang baik bagi

    Allah SWT sebagai bukti kebesaran – Nya dan kesempurnaan – Nya.

    Dijelaskan pada surat al hasyr ayat 24

    َواَواِت َواألْرِض َوهُ ُر َلهُ األْسَواُء اْلُحْسنَى يَُسبُِّح لَهُ َها ِفي السه ُ اْلَخاِلُق اْلبَاِرُئ اْلُوَصِوّ َو ُهَو َّللاه

    اْلَحِكينُ اْلعَِزيزُ

    Artinya:

    “Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang

    Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.

    Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah

    Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

    Seccara harfiyah pengertian asmaul husna adalah nama – nama

    yang baik. Secara bahasa arti dari asma‟ adalah nama – nama,

    sedangkan alhusna adalah terbaik. Asmaul husna adalah nama – nama

    terbaik yang mencerminkan kebesaran Allah dan keagungan – Nya

    yang selalu menyatu dalam dzat – Nya. Jadi dapat disimpulkan bahwa

    asmaul husna adalah nama – nama terbaik dan agung yang dimiliki

    Allah. Jumlah asmaul husna ini terdapat 99 nama indah yang dimiliki

    Allah SWT. Akan tetapi didalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas

    VII pada Madrasah Tsanawiyah siswa dituntut untuk memahami

    kebesaran Allah melalui 9 nama yang terdapat pada al asma al husna.

  • 33

    b. Memahami Kebesaran Allah Melalui Asmaul Husna

    1) Al „Aziz

    Al aziz adalah nama Allah yang menunjuk pada pengertian

    kekuatan, hegemoni, ketinggian dan mengendalikan. Al aziz juga

    merupakan nama Allah yang menunjukkan keperkasaan Allah.

    Keperkasaan – Nya tidaklah mampu diukur oleh manusia ataupun

    makhluk lainnya. Allah berfirman dalam Q. S Yasin ayat 1 – 5 yang

    menunjukan bahwa diri – Nya yang memiliki keperkasaan dan kasih

    sayang. Yang Artinya “Yaa Siin. Demi Al Qur'an yang penuh hikmah,

    sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) di

    atas jalan yang lurus, (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang

    Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”

    Dalam ayat ini, Allah memaklumatkan bahwa diriNyalah yang

    maha perkasa dan bijaksana, tiada yang bisa mengungguli

    keperkasaan Allah SWT. Misalnya dalam menggerakan matahari

    diatas kita, Allah Maha perkasa untuk menjaganya sampai nanti hari

    qiyamat. Dalam Al Quran penyabutan kata al aziz sering kali diiringi

    dengan kata al hakim atau kata al rahim. Misalnya dalam surat al

    Maidah ayat 118:

    إِْن تُعَِذّْبُهْم فَِإنَُّهْم ِعبَاُدَك َوإِْن تَْغِفْر لَُهْم فَِإنََّك أَْنَت اْلعَِزٌُز اْلَحِكٌمُ

  • 34

    Artinya:

    “Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka

    adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka,

    maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha

    Bijaksana.”

    Hal ini menunjukkan bahwa sifat keperkasaan, kekuatanNya,

    sifat maha mengendalikanNya senantiasa diiringi dengan

    kebijaksanaan Allah dan kasih sayang Allah SWT.

    2)al adl

    Al adl adalah bahwa Allah itu maha adil. Allah akan berbuat

    adil dalam, pelaksanaan hukum – hukum Nya, baik yang ada di dunia

    maupun di akhirat. Allah akan mengadili hewan yang didzalimi oleh

    hewan lain saat ada didunia.

    3) Al qayyum

    Al qayyum artinya maha (cermat) berdiri dalam mengurusi

    hamba – hambaNya. Allah berfirman dalam Q.S Al Baqarah ayat 255:

    ًُّ اْلقٌَُّوُم ال تَأُْخذُهُ ِسنَةٌ َوال نَْوٌم لَهُ َما ُ ال إِلَهَ إِال ُهَو اْلَح فًِ السََّماَواِت َوَما َّللاَّ

    ٌِْدٌِهْم َوَما َخْلفَُهْم ٌَْن أَ فًِ األْرِض َمْن َذا الَِّذي ٌَْشفَُع ِعْنَدهُ إِال بِإِْذنِِه ٌَْعلَُم َما بَ

    ٍء ِمْن ِعْلِمِه إِال بَِما َشاَء َوِسَع ُكْرِسٌُّهُ السََّماَواِت ًْ َوال ٌُِحٌُطوَن بَِش

    ًُّ اْلعَِظٌمُ َواألْرَض َوال ٌَئُوُدهُ ِحْفظُ ُهَما َوُهَو اْلعَِل

  • 35

    Artinya:

    “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan

    Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);

    tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit

    dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa

    izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di

    belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu

    Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi

    langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,

    dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

    Allahlah yang mengurusi dan memperbaiki alam semesta

    setelah dilakukan perusakan oleh manusia, tiada yang lebih baik

    daripada perbuatan Allah dalam mengurusi dan memperbaikinya.

    Allah tidaklah tersentuh oleh rasa lelah dan kantuk.

    4) Al Basith

    arti al basith adalah Maha Meluaskan Rezeki bagi siapa saja yang

    dikehendakiNya. Karena Allah lah yang melapangkan rizki dan juga

    menyempitkannya, yang membentangkan rizki itu dengan rahmatNya

    dan menahannya dengan kebijakanNya terhadap hambanNya yang

    bersangkutan.

    5) An nafi

    Allah dalam menciptakan segala yang ada di alam ini tiada yang sia –

    sia. Allah mempunyai tujuan dan manfaat, sehingga ciptaan Allah

    pasti akan bermanfaat pada makhluk Nya yang lain. Allah

    menciptakan bakteri umpamannya, ada sebagian besar bakteri yang

    juga mempunyai manfaat bagi tubuh manusia. Allah menciptakan

    buah manggis misalnya, maka buah ini dapat dikonsumsi sebagai buah

  • 36

    – buahan yang segar untuk dikonsumsi, bahkan sekarang ini, kulit dari

    buah manggispun dapat dijadikan sebagai obat untuk berbagai jenis

    penyakit yang dialami oleh manusia seperti obat penyakit kanker,

    jantung, kolestrol jahat dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan

    bahwasannya Allah tidak menyia – nyiakan hal sekecil apapun dari

    ciptaanNya. Allah maha cermat dalam memberikan aspek manfaat

    dalam ciptaanNya.

    6) Ar rauf

    Allah Maha Memberi walaupun tidak diminta meskipun hamba tidak

    mau beribadah kepadaNya, maka Allah tetap memberi di dunia. Inilah

    wujud cinta Allah di dunia. Tetapi di akhirat Allah hanya memberi

    RahmatNya kepada orang – orang mukmin saja. Sifat kasih sayang

    Allah ini yaitu ar rouf, sudah diamalkan sempurna oleh nabi

    Muhammad SAW. Sebagaiamana firman Allah Q.S At Taubah ayat

    128:

    7) Al barr

    Dialah Allah yang Maha Dermawan, Yang Maha Melimpahkan

    kebaikan. Dan Dialah yang menganugerahkan aneka anugrah untuk

    kemaslahatan makhlukNya anugrah yang sangat luas dan tidak

    terhingga. Walaupun terhadap manusia yang durhaka terhadapNya,

    namun Dia tetap melimpahkan kebaikanNya kepada mereka.

    Allah adalah Maha Baik dalam memperlakukan hambaNya, Allah

    selalu baik. Bahkan dalam kemaslahatan suatu penyakit, Allah Maha

  • 37

    Baik dalam memberikan yang baik terhadap hamba tersebut. Orang

    yang mengalami sakit apapun bentuknya, manakala dia ikhlas dalam

    menjalaninya, maka penyakit inipun menjadi kaffarahnya atau

    pengahapus dosa bagi mereka yang mengalaminya.

    8) Al fattah

    Al fattah artinya adalah Allah Membuka akan pintu rahmatNya. Allah

    membuka jalan bagi manusia supaya mereka menggali karunia Allah

    yang menyebar di alam semesta raya ini. allah juga akan membukakan

    pintu – pintu kemenangan bagi hamba yang menjalankan perintahNya

    9) Al ghoffar

    Nama Allah yang menunjukkan sifatNya bahwa Allah Maha

    Pengampun yang akan memberikan ampunan pada hambaNya yang

    mukmin. Allah amat senang dalam memberikan ampunan kepada

    hambaNya jikalau hamba tersebut mau memohon ampun padaNya.

    e. Manfaat Membaca Asmaul Husna

    Diantara manfaat membaca Asmaul Husna yaitu:

    1) Dibukakan pintu rezeki yang halal dengan mudah serta

    keberlimpahannya.

    2) Menghindari dari penyakit hati seperti iri, dengki dan lain sebagainya.

    3) Menyembuhkan penyakit fisik maupun psikis, umur yang panjang dan

    lain sebagainya (Supartinah, 2014: 15 – 16).

  • 38

    7. Ketuntasan Belajar Minimal

    a. Pengertian Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

    Ketuntasan belajar minimal (KBM) adalah salah satu prinsip

    penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan

    acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan

    kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta

    didik mencapaii ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan minimal

    (Depdiknas, 2008:51). Ketuntasan belajar minimal adalah kriteria paling

    rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria

    dalam menentukan kelulusan peserta didik merupakan salah satu prinsip

    penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi. Kriteria ketuntasan

    minimum ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil

    musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) disatuan pendidikan atau

    beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir

    sama. Pertimbangan pendidikan atau forum MGMP secara akademis

    menjadi pertimbangan utama penetapan KBM.

    Ketuntasan belajar minimal menjadi acuan bersama pendidik,

    peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak – pihak

    yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk

    mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar

    informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau

    orangtuanya, kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam

  • 39

    laporan hasil belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar

    peserta didik (Depdiknas, 2008:52).

    b. Macam – Macam KBM

    1) KBM individual

    KBM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil

    musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di satuan pendidikan atau

    beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir

    sama. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika mencapai KBM

    individu yang telah ditetapkan dalam masing – masing sekolah

    berdasarkan pertimbangan MGMP. Menentukan KBM individual

    dengan mempertimbangankan tingkat kemampuan rata – rata peserta

    didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya

    pendukung, serta dimusyawarahkan guru MGMP. Di sekolah MTs Al

    Uswah Bergas menentukan KBM individual yaitu 75.

    2) KBM Nasional di MTs Al Uswah Bergas yaitu 75.

    3) KBM Klasikal di MTs Al Uswah Bergas yaitu 85%.

    c. Prosedur Penetapan KBM

    Ketuntasan belajar minimal (KBM) per mata pelajaran yang

    ditetapkan oleh sekolahan dengan mempertimbangkan hal – hal berikut

    (Jamal, 2010: 197):

    1) Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0 – 100% dengan batas

    minimum 75%.

  • 40

    2) Sekolahan harus menetapkan ketuntasan belajar minimal (KBM) per

    mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata – rata

    peserta didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan setiap

    indikator pencapaian) dan daya dukung (tenaga pengajar, sarana dan

    prasarana).

    3) Sekolahan dapat menetapkan KBM di bawah batas kriteria ideal tetapi

    secara bertahap harus dapat mencapai ketuntasan belajar minimal

    (100%)

    Untuk lebih jelasnya, lihat rambu – rambu penetapan KBM di

    bawah ini (Jamal, 2010: 197 – 198):

    a) KBM ditetapkan pada awal tahun pelajaran

    b) KBM ditetapkan oleh MGMP sekolah

    c) Nilai KBM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang

    nilai 0 – 100

    d) Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100

    e) Sekolah dapat menetapkan KBM dibawah ketuntasan belajar

    maksimal

    f) Nilai KBM harus dicantumkan dalam LHBS

    Contoh penetapan nilai KBM dengan memberikan point pada

    setiap kriteria ketetapan (Jamal,2010:199).

    (1) Komleksitas: - Tinggi= 1

    - Sedang = 2

    - Rendah = 3

  • 41

    (2) Daya Dukung: - Tinggi = 3

    - Sedang = 2

    - Rendah = 1

    (3) Intake: - Tinggi = 3

    - Sedang = 2

    - Rendah = 1

    Jika indikator kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake

    siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 10 = 80

    Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria maka:

    (1) Kompleksitas: - Tinggi = 50 – 64

    -Sedang = 65 – 80

    -Rendah = 81 - 100

    (2) Daya Dukung : -Tinggi = 81-100

    - Sedang = 65-80

    - Rendah = 50-64

    (3) Intake : - Tinggi = 81-100

    - Sedang = 65-80

    - Rendah = 50-64

    Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap

    kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah (Jamal, 2010:

    200-201)

  • 42

    B. Kerangka Teori

    Penelitian ini menggunakan teori kognitif, karena teori ini lebih

    menekankan pada intelektual. Dimana teori ini memandang belajar sebagai

    proses pemfungsian unsur – unsur kognisi terutama unsur fikiran untuk dapat

    mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Teori belajar ini juga

    lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal

    pikiran manusia. Banyak sekali faktor psikologis yang mempengaruhi belajar

    salah satunya yaitu memori, memori (ingatan) adalah proses dimana informasi

    belajar disimpan dan dibaca kembali. Ingaatan atau memori tidaklah

    sesederhana seperti ini, memori adalah proses aktif, karena ilmu pengetahuan

    berubah terus selalu diperiksa dan diformulasikan ulang oleh pikiran otak

    (Lefudin, 2014: 83). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

    ingatan yaitu dengan menghafal, sesuatu yang telah dihafal oleh anak akan

    tersimpan di dalam memori (ingatan) meskipun siswa menyimpan item

    informasi yang sama tetapi dalam jaringan yang berbeda tergantung bagaimana

    mereka menghubungkan informasi dengan pemelajarannya masa lalu, sehingga

    ketika ada guru yang bertanya tentang materi yang pernah dipelajari terdapat

    siswa yang langsung dapat menajwab dan ada yang lamban dalam mengingat.

    C. Kajian Pustaka

    Zuhrotul Cahyati yang berjudul Efekvifitas Metode Hanifida dalam

    Menghafal Surat Al-Mā‟ūn Beserta Arti Dan Nomor Ayatnya Melalui Metode

    Hanifida pada Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha

    Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun

  • 43

    2017.Dimana di dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas

    metode Hanifida di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an Al-Muntaha

    Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun. Rumusan

    masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan metode Hanifida di

    Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan Cebongan

    kecamatan Argomulyo kota Salatiga Tahun 2017; (2) Bagaimana efektivitas

    metode Hanifida dalam menghafal Surat al-Mā‟ūn beserta arti dan nomor

    ayatnya pada santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an al-Muntaha kelurahan

    Cebongan kecamatan Argomulyo kota Salatiga Tahun 2017.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research)

    dengan metode kualitatif. Teknik pngumpulan data adalah observasi,

    wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah santri, ustadzah,

    pengasuh pondok pesantren. Dengan mengguankan metode hanifida ini santri

    merasa senang dan tidak terbebani ketika proses menghafal, sehingga mereka

    sangat bersemangat untuk membuat hafalan-hafalan baru pada surat

    berikutnya. Bahkan, santri bukan hanya dapat menghafal al-Qur‟an, tetapi

    santri sekaligus bisa menghafal arti, nomor ayat dan isi kandungan dari surat

    tersebut baik secara urut, mundur, maupun acak.

    Persamaan dari penelitian penulis dengan penelitian Zuhrotul Cahyati

    yaitu sama – sama mengukur seberapa keefektifan dalam penggunaan metode

    hanifida dalam proses pembelajaran. Perbedaan dari penelitian Zuhrotul

    Cahyati dengan penelitian kali ini yaitu dari metode penelitiannya, Zuhrotul

    Cahyati menggunakan jenis penelitian kualitatif sedangkan penelitian penulis

  • 44

    menggunakan jenis penelitian campuran (kualitatif dan kuantitatif). Kemudian

    perbedaan yang lain yaitu dari segi subjek penelitiannya. Subjek penelitian

    Zuhrotul Cahyati yaitu para santri sedangkan subjek penelitian kali ini yaitu

    siswa kelas 7A di Mts Al Uswah Sidorejo.

  • 45

    BAB III

    PAPARAN DAN TEMUAN DATA PENELITI

    A. Gambaran Umum Mts Al Uswah Bergas

    1. Pra Madrasah

    Pada tahun 1970 an guru-guru agama se Kecamatan Klepu(Dulu)

    musyawarah sepakat untuk membuat gedung pertemuan. Kemudia

    memohon kepada Kepala Desa (Bp Kartubi ayah dari Bp. H. Sukaemi)

    untuk memakai tanahnya sebagai rencana tempat pendirian bangunan

    tersebut (saat itu berdampingan dengan kantor KUA).

    Setiap guru guru agama se Kecamatan Klepu sepakat dipotong

    gajinya Rp 5,- tiap bulan sampai bangunan selesai. Disamping itu juga

    meminta bantuan tokoh masyarakat untuk memohon kepada donator yang

    dipandang mampu ( berupa bahan bagunan atau bantuan lain yang dapat

    diuangkan) dan sumbangan dari instansi/dinas secara suka rela.Sambil

    berjalan waktu gedung pertemuan dapat terwujud awal tahun 1972.

    2. Awal Madrasah

    Dua tahun berjalan sampai akhir tahun 1973 gedung pertemuan itu

    dipandang kurang bermanfaat, sehingga memunculkan ide untuk digunakan

    sebagai sekolah. Maka guru-guru agama dan tokoh masyarakat (selanjutnya

    disebut BP3) sepakat untuk membuka pendaftaran siswa baru bulan

    Januari tahun 1974 dengan jumlah 14 siswa sampai akhir tahun dengan

    nama Madrasah Menengah Pertama(MMP) Karangjati dengan Kepala

  • 46

    sekolah Bp Sukaimi dan ujian menginduk di MTs. Negeri Bekonang

    Sukoharjo.

    Karena kurangnya minat pendaftar siswa baru nama lembaga

    berubah menjadi SMP Islam Karangkati (1976) dengan Kepala Bp Dimyati,

    BA dengan muatan kurikulum Madrasah dan tetap menginduk di MTs.N

    Bekonang. Sambil mengurus status lembaganya SMP Islam Karangjati

    berjalan tahun 1977 beralih menginduk di PGAN 6 tahun Salatiga.

    Untuk menyesuaikan peraturan penyelenggaran lembaga pendidikan

    yang berada di bawah Departemen Agama, maka diwajibkan untuk

    menyesuaikan nama lembaga ke Dinas terkait (Depag) untuk mendaftarkan

    diri menjadi Madrasah Tsanawiyah Karangjati dan mendapatkan piagam

    dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah dengan

    status TERDAFTAR dengan nama MTs. Karangjati dengan Nomor :

    Wk./5.c/539/Pgm/Ts/1981 tertanggal 29 Desember 1981. Kemudian mulai

    menginduk pada MTs. N Susukan.

    3. Masa Perkembangan

    Seiring berjalannya waktu Madrasah harus memiliki Yayasan

    sebagai penyelenggara pendidikan, sehingga BP3 membentuk Yayasan

    dengan nama Yayasan Al Uswah dengan Akte No 8 tanggal 14 April 1986

    dan kemudian mengusulkan penilaian yang kedua kalinya dan mendapat

    status TERDAFTAR dengan nama MTs. Karangjati dengan nomor :

    Wk./5.c/23/Pgm/Ts/1987 tertanggal 10 Desember 1987 dan tetap

    mengunduk pada MTs.N Susukan.

  • 47

    Untuk menyeseuaikan aturan Pemerintah, lembaga pendidikan

    harus mengikuti program akreditasi. Dan tahun 1993 mendapatkan status

    DIAKUI sehingga dapat menyelenggarakan ujian mandiri dan

    menyesuaikan nama madrasah sesuai dengan nama yayasan dan tempat

    keberadaannya menjadi MTs. Al Uswah Bergas. Tahun 1994 Kepala

    Madrasah dipegang oleh Bp. Nur Amin. Selanjutnya madrasah mengikuti

    Akreditasi lanjutan tahun 1998 dengan status DISAMAKAN. Demikian

    juga akreditasi tahun 2003 dengan status AKREDITASI A dengan kepala

    madrasah dipimpin oleh Ibu Dra. Sri Haryati Khoiriyah. Kemudian

    akreditasi tahun 2009 dengan status AKREDITASI B sampai sekarang.

    Madrasah MTs Al Uswah didirikan di lingkungan tegalsari Bergas

    Kabupaten Semarang. Lokasi yang strategis yang di tengah-tengah jalan

    Semarang-Bawen membuat madrasah ini banyak diminati dan menjadi

    pilihan favorit para siswa-siswi yang berada di lingkungan Karangjati dan

    Bawen.

    Alasan lokasi Sekolah/ Madrasah yang membuat para orangtua

    siswa mengirimkan putra-putrinya untuk dapat mengenyam pendidikan di

    madrasah ini. Perlu diketahui pula bahwa madrasah ini berada di tengah

    perkampungan yang tenang dan nyaman sehingga jauh dari keramaian kota.

    Sedangkan untuk akses transportasi, selain karena berada di belakang

    terminal Karangjati yang dijadikan pangkalan angkutan kota, juga banyak

    mobil jantar-jemput yang mengantar para siswa-siswi sampai ke rumahnya

    masing-masing.

  • 48

    4. Visi dan Misi MTs Al Uswah Bergas

    a. Visi Madrasah

    Beriman, Berprestasi, Terampil, dan Berakhlakul Karimah

    b. Misi Madrasah

    1. Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehinggah

    setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki

    2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

    warga madrasah

    3. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya

    sehingga dapat berkembang secara optimal

    4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama islam ahlussunah

    wal jama‟ah dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber

    kearifan dalam bertindak

    5. Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan warga

    madrasah dan klompok kepentingan yang terkait dengan madrasah

    6. Mendorong dan menyediakan fasilitas untuk meningkatkan wawasan

    IMTAQ dan IPTEQ seluruh warga madrasah.

    5. Administrasi, Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana di MTS Al Uswah Bergas:

    a. Gedung yang memadai

    b. Laboratorium, ipa , komputer dan bahasa.

    c. Perpustakaan dan wifi id.

    d. Musola, peralatan outbond, musik dan peralatan rebana.

  • 49

    e. Bebas uang gedung

    f. Bantuan pendidikan bagi yang kurang mampu.

    g. Dekat tempat kos yang nyaman.

    h. Ruang UKS

    i. Ruang peralatan olahraga

    j. Toilet

    k. Kantin dan koperasi siswa

    l. Tempat parkir

    m. Lapangan olahraga

    6. Komponen Administrasi Madrasah

    a. Administrrasi kurikulum

    1) Menyusun program tahunan dan semester

    2) Menyusun jadwal pelajaran

    3) Evaluasi program pengajaran

    b. Administrasi madrasah

    1) Penerimaan siswa baru

    2) Bimbingan kepada siswa guru

    3) Pengelolaan kelas

    4) Mengatur kegiatan OSIS

    5) Pengelolaan data tentang siswa

    c. Administrasi ketatausahaan

    1) Kegiatan administrasi surat menyurat

  • 50

    2) Administrasi keuangan yang meliputi buku-buku penerimaan siswa,

    BP3dan daftar penerimaan gaji guru.

    d. Administrasi sarana prasarana

    Administrasi, yang meliputi alat-alat perlengkapan dan alat-alat

    pembelajaran.

    7. Administrasi Personal

    Personal Pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi

    kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non-edukatif (ketata

    usahaan).

    Daftar personal bidang edukatif dan non-edukatif di MTs Al

    Uswah Bergas adalah sebagai berikut :

    a. Daftar Guru MTs Al Uswah Bergas Tahun Ajaran 2018/2019

    NO

    NAMA LENGKAP

    L /

    P

    NIP / NIY TEMPAT

    LAHIR

    KWALIFIKASI

    PEND.

    TERAKHIR

    1. MAHENDRO NOVA

    WIJAYA, S.Pd L

    19831116 200801

    11 Purworejo S1/Matematika

    2.

    SITI MASRIAH, S.Pd

    P 19720506 200212

    2 001 Kab.Semarang

    S 1 / B.

    Indonesia

    3.

    MAHRUN L

    19601112 198408

    1 1 Semarang

    PGAN

    4 AMIN FAIZIN, SH L

    19711122 199108

    1 1 Kab.Semarang S 1 / Hukum

    5

    RAHMAWATI

    SHOPIAH, S.Pd.I P

    19720224 199408

    2 1 Semarang S 1 / PAI

    6 JUWARTI, S.Ag P

    19730902 199808

    2 1 Kab.Semarang

    S 1 / Peradilan

    Agama

    7

    NENENG HANIFAH

    HERMAWATI, S.Ag P

    19691123 199908

    2 1 Kab.Semarang

    S1/Bim & Peny

    Agama Islam

    8 UMI TOYIBAH, SE P

    19710217 200008

    2 1 Kab.Semarang

    S1/Manajemen

    Eksekutif

    9 SRI AHYATI P 19690831 200008 Kab.Semarang S 1 / Ekonomi

  • 51

    HANDAYANI, SE 2 2

    15

    LUTVI MUZAKI,

    S.Kom L

    19781012 200308

    1 1 Semarang

    S1/Teknik

    Informatika

    10 SUTARNI, S.Pd P

    19800620 200308

    2 1 Sukoharjo

    S 1 /

    Matematika

    12 EMY ASTUTI, S.Pd P

    19780522 200308

    2 2 Batang S 1 / Biologi

    11

    NUNUNG

    WIDYANTI, S.Sn P

    19680718 200308

    2 3 Kab.Semarang S 1 / Seni

    14

    AHMAD ASNAWI,

    S.Ag L

    19780302 200408

    1 1 Kab.Semarang S 1 / PAI

    13

    MUHAMMAD

    MAS'UD, A.Md L

    19740516 200408

    1 2 Semarang

    D III / Bhs

    Inggris

    16

    EKOVANI

    SETIYAWAN, S.Pd L

    19810824 200508

    1 1 Kab.Semarang

    S 1 / B.

    Indonesia

    18 MOCHAMAT, S.Pd.I L

    19790902 200704

    1 1 Kab.Semarang

    S 1 / Bahasa

    Inggris

    17

    CHARISMAWATI,

    A.Md P

    19700324 200707

    2 1 Pekalongan

    D III / Tata

    Busana

    19

    ANNA SOFIXTIA,

    S.Pd.Kn P

    19850818 200707

    2 2 Kab. Semarang S1 / PKn

    20

    IDA KUMALA

    DEWI, S.Pd P

    19860415 200907

    2 2 Pemalang

    S 1 /

    Matematika

    21

    UMI KHOLIFAH,

    S.Pd P

    19880426 201102

    2 1 Kab. Semarang

    S 1 / Bahasa

    Indonesia

    22

    AHMAD YASIN,

    SH.I L

    19840109 201107

    1 1 Kab. Semarang

    S1 / Pend.

    Agama Islam

    23

    IKA LUTFIA

    RAHMAWATI,

    S.Pd.I P

    19870128 201107

    2 1 Kab. Semarang

    S 1 / Tarbiyah

    (Pend. B. Arab)

    24

    ERA SUKANTI,

    S.Psi, S.Pd P

    19811020 201107

    2 2 Kab. Semarang

    S 1 / Pend.

    Psikologi &

    Bimbingan

    25

    NUR MUHAMMAD

    SAIFUL RIZAL, S.Pd L

    19870327 201207

    1 1 Pati

    S1 / Pend.

    Bahasa Jawa

    26

    INDAH SAFITRI M,

    M.Pd P

    19880605 201307

    2 1 Pekalongan

    S2 / Bahasa

    Inggris

    27

    SITI YAHRIYAH,

    S.Pd.I P

    19850602 201407

    2 1 Kab. Semarang S1 / PAI

    28

    DITA AYU SORAYA

    QORIBATI, S.Pd P

    19910624 201407

    2 2 Demak

    S1 /

    Matematika

    29

    MUHAMMAD

    MUCHLAS, S.Pd L

    19900331 201510

    1 1 Kab. Semarang S1 / Olahraga

    30

    AKHMAD LUKMAN

    MUSTOFA, S.Pd L

    19910115 201608

    1 1 Ajibarang S1/ Olahraga

  • 52

    31

    ALFI ZUMAROH,

    S.S P

    19850122 201708

    2 1 Kab. Semarang

    S1/ Sastra

    Inggris

    32

    INDAH BETI

    LESTARI, S.Pd P

    19950624 201709

    2 1 Kudus S1/ IPA

    33

    SUKMA INDRA

    LAKSMANA L

    19960408 201808

    1 1 Kab. Semarang SMA/ IPA

    Jumlah Guru MTs Al Uswah Bergas : 1. Laki-Laki : 13

    2. Perempuan : 20

    b. Daftar Karyawan MTs Al Uswah Bergas

    No

    .

    NAMA

    LENGKAP

    L/

    P

    NIP/NIY TEMPAT

    LAHIR

    KUALIFIKASI

    PEND.

    TERAKHIR

    1. DINA

    RATNAWATI P

    19800122 200107 2

    1 Kab. Semarang SMA / IPS

    2. CHIKMAH NUR

    AVIVA P

    19800606 201307 2

    3 Kebumen

    SMK /

    Sekretaris

    3. NUR WULAN

    FEBRIAN SARI P

    19950221 201307 2

    4 Kab. Semarang SMA / IPS

    4.

    KARYADI L

    19590115 200707 1

    1 Kab. Semarang SD

    5.

    MIHARSO L

    19710523 200907 1

    1 Kab. Semarang SMA

    6.

    IMROAH P

    19640514 198207 2

    1 Semarang SMA / IPA

    7.

    MUSLIHATUN P

    19761017 201711 2

    1 Kab. Semarang SD

    Jumlah karyawan MTs Al Uswah Bergas : 1. Laki-laki : 2

    2. Perempuan : 5

  • 53

    c. keadaan siswa

    No Kelas Tahun 2018/ 2019 Keterangan

    Jumlah

    1 Kelas 7A 30

    2 Kelas 7B 31

    3 Kelas 7C 32

    4 Kelas 7D 32

    5 Kelas 7E 32

    6 Kelas 7F 30

    7 Kelas 8A 36

    8 Kelas 8B 36

    9 Kelas 8C 37

    10 Kelas 8D 34

    11 Kelas 8E 36

    12 Kelas 8F 36

    13 Kelas 8G 32

    14 Kelas 9A 35

    15 Kelas 9B 34

    16 Kelas 9C 32

    17 Kelas 9D 31

    18 Kelas 9E 32

    19 Kelas 9F 28

    Jumlah 626

    8. Karakteristik Siswa

    Karakteristik siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa

    kelas VII A Mts Al Uswah Bergas. Dengan jumlah siswa 30 orang yang

    terdiri dari siswa laki – laki dan perempuan. Rincian siswa dapat dilihat

    pada tabel

  • 54

    No Nama Siswa Jenis Kelamin

    1 Adhelia Wahyu Dwi Ningsih P

    2 Afta Aulia Rahmadani P

    3 Age Apriyasa L

    4 Aldi Irawan L

    5 Andika Setyawan L

    6 Andika Febriyanto L

    7 Ariyo Saputro L

    8 Artha Putri Winaka P

    9 Astia Dewi Hermawati P

    10 Aulia Pramesti Damarwati P

    11 Bibit Utomo L

    12 Bryan Aditya Pratama L

    13 Candra Putra Ariyanto L

    14 Cindi Agustina Putri P

    15 Devita Arintasari P

    16 Dimas Rangga Yudha Pratama L

    17 Dzirn Watin Nurkamalia P

    18 Hasan Mas‟ud L

    19 Havin Rosyandhi Achmad L

    20 Indri Nugraheni P

    21 Kaka Zaky Amrullah L

    22 Muhammad Aqshal Zahrandika L

    23 Novi Listiya Ningrum P

    24 Rafi Yusuf Prasetya L

    25 Rendy Dwi Nofianto L

    26 Ryan Sadewa Putra L

    27 Salva Aulia P

    28 Syahranisa Aryanti P

    29 Syahwa Fitriyani Sabilla P

    30 Tsabitah Widyadhari P

  • 55

    9. Kolaborator Penelit