up
-
Upload
muhammad-rifky -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
description
Transcript of up
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG LIMBAH JERUK MANIS (Citrus
sinensis) DALAM RANSUM TERHADAP PROFIL LEUKOSIT DOMBA
PADJADJARAN JANTAN
USULAN PENELITIAN
ANDIKA HENDY PERMANA
20011010120121
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2015
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG LIMBAH JERUK MANIS (Citrus
sinensis) DALAM RANSUM TERHADAP PROFIL LEUKOSIT DOMBA
PADJADJARAN JANTAN
Oleh:
ANDIKA HENDY PERMANA
20011010120121
Menyetujui :
Dr. Ir. Elvia Hernawan, M.S.
Pembimbing Utama
Mengesahkan :
Dr. Denny Rusmana, S.Pt., M.Si
Wakil Dekan I
Dr. Ir. Lovita Adriani, M.S.
Pembimbing Anggota
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitan dengan judul
“Pengaruh Pemberian Limbah Jeruk Manis (Citrus sinensis) Dalam Ransum
Terhadap Profil Leukosit Domba Padjadjaran Jantan”. Usulan penelitian ini
merupakan langkah awal dari penelitian yang akan dilakukan guna menyelesaikan
program S1 di Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini adalah bagian dari Proyek Penelitian Unggulan Perguruan
Tinggi (PUPT) Perbaikan Profil Lipid Daging Domba Melalui Penambahan Limbah
Jeruk, dengan nomor kontrak 393/UNG.R/P.L/2015, tanggal 16 Februari 2015.
Proses penyusunan usulan penelitian tidak akan berjalan lancar tanpa ada
pihak – pihak yang membantu baik secara materi maupun moril. Ucapan terima
kasih diberikan kepada pembimbing utama Dr. Ir. Elvia Hernawan M.S sekaligus
wali dosen yang telah banyak memberikan arahan untuk menempuh pendidikan di
Fakultas Peternakan dan pembimbing anggota Dr. Ir. Lovita Adriani, M.S. Rasa
terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dekan Fakultas Peternakan Prof. Dr. Ir.
Husmy Yurmiati, M.S.
Sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayah dan Ibu yang
selalu mendoakan penulis dengan tulus dan penuh kasih yang sayang, tidak lupa
pula ucapan terima kasih kepada rekan, teman sekaligus sahabat tersayang selama
penelitian, Barudak Jeruk yakni Farisi Abdussalam, Moh. Fadila, dan Sandi Ibrahim
yang selalu bekerja sama selama proses usulan penelitian dibuat, terima kasih juga
iv
penulis ucapkan kepada teman – teman yang saya banggakan Padjadjaran Equine
Unit yang selalu memberikan semangat kepada penulis, serta Barudak BEM Sporatif
yang senantiasa mendoakan dan mendukung penulis untuk menyelesaikan studi di
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Sumedang, November 2015
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................ v
DAFTAR TABEL ....................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... vii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah .............................................................. 3
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................... 3
1.4. Kegunaan Penelitian .............................................................. 3
1.5. Kerangka Pemikiran .............................................................. 3
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 7
II. METODE PENELITIAN
2.1. Subjek Penelitian ................................................................... 8
2.1.1. Ternak Percobaan ......................................................... 8
2.1.2. Bahan dan Peralatan ..................................................... 8
2.2. Metode Penelitian .................................................................. 11
2.2.1. Prosedur Penelitian ...................................................... 11
2.2.2. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik ............... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15
LAMPIRAN ............................................................................................. 18
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1 Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penelitian ................................. 9
2. Susunan dan Kandungan Zat Makanan Ransum Perlakuan ........ 10
3. Tabel Sidik Ragam ...................................................................... 13
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1 Tahapan Pembuatan Tepung Limbah Jeruk Manis ..................... 19
2 Rencana Jadwal Penelitian ........................................................... 20
3 Rencana Anggaran Biaya Penelitian ............................................ 21
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jeruk manis (Citrus sinensis) merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir
di semua negara di dunia, oleh karena itu produksi jeruk manis (Citrus sinensis) ini
tinggi. Produksi jeruk manis (Citrus sinensis) Indonesia mencapai 2.479.852 ton
(BPS, 2011), namun limbah yang dihasilkan dari buah jeruk manis (Citrus sinensis)
lebih tinggi dari yang dapat dimanfaatkan, yaitu 50-75% dan hanya 30% saja yang
dimanfaatkan bagi konsumsi manusia.
Hasil penelitian mengungkapkan limbah jeruk manis (Citrus sinensis) masih
mengandung nutrisi tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, selain itu ada
beberapa senyawa aktif yang berpotensi menurunkan kolesterol dan lemak pada
hewan percobaan. Senyawa aktif tersebut diantaranya flavonoid, saponin, tanin,
minyak atsiri (Hernawan & Lovita, 2014).
Anggapan masyarakat bahwa daging domba memiliki kandungan kolesterol
dan lemak yang tinggi sehingga sebagian masyarakat mulai mengurangi konsumsi
daging tersebut. Perlu adanya solusi agar masyarakat bisa mengkonsumsi daging
domba tanpa adanya keresahan akan dampak negatif terhadap kesehatan, hal ini juga
merupakan tantangan untuk menciptakan daging dengan label rendah kandungan
kolesterol dan lemak. Salah satu upaya untuk menurunkan kandungan kolesterol dan
lemak dalam daging domba adalah dengan menggunakan limbah jeruk manis (Citrus
sinensis).
Penggunaan limbah jeruk manis (Citrus sinensis) pada ternak nonruminansia
telah banyak dilaporkan, namun pada ternak ruminansia perlu mendapat perhatian
2
khusus sehubungan bentuk pencernaan yang berbeda, sehingga penggunaan limbah
jeruk manis (Citrus sinensis) perlu memperhatikan ekologi rumen agar dalam
pemberiannya tidak mengganggu mikroba rumen.
Senyawa aktif khususnya senyawa yang termasuk zat anti nutrisi dalam
limbah jeruk manis (Citrus sinensis) dapat mengganggu aktivitas mikroba dalam
rumen. Tanin dapat berikatan dengan protein yang berasal dari pakan sehingga
menurunkan ketersediannya bagi mikroba rumen, sehingga kemampuan mencerna zat
makanan menjadi turun. Penggunaan saponin yang berlebihan dapat mengakibatkan
lisisnya membran sel serta merusak vili – vili usus. Dampak lebih jauh kehadiran zat
anti nutrisi berpotensi stress yang diakibatkan oleh pakan. Flavonoid adalah
senyawa aktif yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Kondisi stress dapat
diidentifikasi melalui peningkatan kadar kortisol darah, hormon yang disekresikan
dari korteks medula berperan dalam mempertahankan ketersediaan energi khususnya
dalam proses homeostasis, di lain pihak peningkatan glukokortikoid akan
mempengaruhi sistem pertahanan tubuh (Sugito, 2007).
Profil darah dapat dijadikan indikator kesehatan ternak, salah satu diantaranya
profil leukosit karena merupakan bentuk pertahanan utama tubuh. Neutrofil
merupakan salah satu dari granulosit mempunyai peran sebagai antigen, sedangkan
limfosit yang merupakan bagian dari agranulosit mempunyai peran pembentukan
antibody. Rasio neutrofil dan limfosit bisa menentukan tingkat stress pada ternak.
Berlandaskan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Jeruk Manis (Citrus Sinensis) Dalam
Ransum Terhadap Profil Leukosit Domba Padjadjaran Jantan”.
3
1.2 Identifikasi Masalah
1) Bagaimana pengaruh pemberian tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis)
dalam ransum terhadap profil leukosit domba padjadjaran jantan.
2) Pada taraf berapa persentase pemberian tepung limbah jeruk manis (Citrus
sinensis) dalam ransum dapat mempertahankan kisaran normal profil leukosit
domba padjadjaran jantan.
1.3 Maksud dan Tujuan
1) Mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis)
dalam ransum profil leukosit domba Padjadjaran jantan.
2) Mengetahui tingkat pemberian tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis)
dalam ransum dapat mempertahankan kisaran normal profil leukosit normal
domba padjadjaran jantan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan informasi dasar dalam
penggunaan fitofarmaka khususnya limbah jeruk manis (Citrus sinensis) yang
berpotensi sebagai penurun kolesterol dan lemak daging serta dampak terhadap
kesehatan domba.
1.5 Kerangka Pemikiran
Daging domba diyakini oleh masyarakat memiliki kandungan kolesterol dan
lemak yang tinggi sehingga sebagian masyarakat mulai mengurangi konsumsinya.
Fakta ini perlu adanya tindak lanjut yang konkrit agar masyarakat bisa
4
mengkonsumsi daging domba tanpa adanya kekhawatiran terhadap kesehatan. Salah
satu solusi yaitu dengan menciptakan daging domba yang label rendah kandungan
kolesterol dan lemak dengan memanfaatkan limbah jeruk manis (Citrus sinensis)
(Lovita & Hernawan, 2014).
Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) merupakan sisa hasil proses pengolahan
produksi jeruk manis (Citrus sinensis) yang tidak termanfaatkan. Limbah proses
pengolahan jeruk manis (Citrus sinensis) terdiri atas kulit jeruk, pulp (residu kantong
jus), rag (membran dan inti buah) dan biji (Satrio dkk, 2014), dari keseluruhan buah
yang utuh hanya 30% bagian dari jeruk manis (Citrus sinensis) telah temanfaatkan,
sedangkan 50-70% terbuang begitu saja (Crawshaw, 2004). Bagian yang tidak
termanfaatkan diantaranya kulit buah sebanyak 60-65%, kulit bagian dalam atau
membran 30-35% (Mirzae, 2008).
Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) dapat dijadikan sebagai bahan pakan
ternak karena masih memiliki nutrisi yang tinggi antara lain Bahan Kering 90,01%,
Abu 7,70%, Protein Kasar 6,50%, Serat Kasar 12,76%, Lemak Kasar 3,40%, BETN
0%, Total Digestable Nutrient 79,00%, selain itu juga terkandung senyawa aktif yang
bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam daging domba
diantaranya tanin 0,95%, saponin 0,84%, flavanoid 0,46%, atsiri 0,91%, dan (Lab.
Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, 2013).
Penggunaan limbah jeruk manis (Citrus sinensis) pada domba perlu
memperhatikan ekologi rumen. Hal ini erat kaitannya dengan mikroba rumen yang
berperan melakukan fermentasi zat makanan dan menghasilkan produk akhir, yaitu
asam lemak terbang (VFA) sebagai sumber energi utama bagi ruminansia (Dewhurst
5
dkk, 1986), sehingga dalam pemberiannya diusahakan agar senyawa aktif yang
terdapat dalam limbah jeruk manis (Citrus sinensis) tidak mengganggu aktivitas
rumen.
Tanin dengan proporsi 2-3% memberi dampak positif bagi ternak ruminansia
karena tanin dapat memberikan proteksi kepada protein dari degradasi mikroba yang
berlebihan (Oluremi, 2007), namun pemberiannya yang melebihi batas karena dapat
membentuk ikatan dengan protein yang berasal dari pakan sehingga menurunkan
ketersediannya bagi mikroorganisme rumen sehingga kemampuan mencerna zat
makanan menjadi menurun (Smith dkk, 2005). Batas penggunaan tanin dalam
ransum adalah 4% dari bahan kering (Barry, 1985 dalam Preston dan Leng, 1987).
Saponin merupakan senyawa aktif yang berfungsi sebagai detergen alami
yang mampu membersihkan materi – materi yang menempel pada dinding usus
(Francis, 2002). Penggunaan saponin melebihi 0,5% dapat mengakibatkan lisisnya
membran sel, selain itu dapat meningkatkan permeabilitas sel mukosa intestin
sehingga memudahkan masuknya substansi yang sulit dicerna (Widodo, 2005).
Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) mengandung flavonoid mempunyai
bahan yang dapat menurunkan tingkat kolesterol (Roza, 2007), dan berfungsi sebagai
antioksidan (Oluremi, 2007). Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) juga mengandung
minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibakteri (Callaway dkk, 2010).
Profil darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan ternak, salah satunya
profil leukosit. Leukosit merupakan pertahanan utama yang dimiliki oleh tubuh
untuk menangkal benda asing yang menyerang tubuh (Soeharsono, 2010). Stress
yang terjadi pada ternak menyebabkan glukokortikoid yang dihasilkan dari kortek
6
adrenal meningkat (Siegel 1995; Virden & Kidd 2009), hal ini dapat mengganggu
produksi sel – sel imun dalam tubuh (Sugito, 2007). Kehadiran glukokortikoid dapat
menyebabkan jumlah heterofil/neutrofil meningkat dan produksi limfosit menurun
sehingga rasio antara neutrofil dan limfosit (N:L) meningkat (Aengwanich &
Chinrasri, 2003). Peningkatan rasio neutrofil dan limfosit dapat dijadikan indikator
kondisi tidak nyaman atau stress pada ternak (Ridzki, 2010).
Pemberian tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis) dalam ransum sampai
dengan 8% dengan kandungan tanin 0,076%, saponin 0,067%, flavanoid 0,037%, dan
minyak atsiri 0,073% menunjukkan kisaran normal profil leukosit yang normal pada
domba padjadjaran jantan (Michelle, 2014). Demikian pula pemberian tepung limbah
jeruk manis (Citrus sinensis) sampai 24,41% dengan kandungan tanin 0,232%,
saponin sebanyak 0,205%, flavonoid 0,112%, dan minyak atsiri 0,222% dapat
mengurangi degradasi protein di dalam rumen dan tanpa mengganggu ekologi rumen
serta nilai hematologis (Oloche dkk, 2015). Sementara (Callaway, 2010) menyatakan
bahwa kadar pemberian limbah jeruk manis (Citrus sinensis) 20% dapat menurunkan
palatabilitas ransum, kehadiran tanin dalam jumlah yang tinggi akan menyebabkan
rasa sepat (Widodo, 2005).
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diperoleh hipotesis bahwa pemberian
limbah jeruk manis (Citrus sinensis) sampai dengan 17% dengan kandungan tanin
0,165%, saponin 0,143%, flavonoid 0,182%, dan minyak atsiri 0,078% tidak
mengubah kisaran normal profil leukosit normal domba padjadjaran jantan.
7
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian bertempat di Breeding Station, Laboratorium Pemuliaan dan
Biometrika Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. Penelitan akan
dilakukan pada akhir bulan November 2015.
II
METODE PENELITIAN
2.1 Subjek Penelitian
2.1.1 Ternak Percobaan
Penelitian ini menggunakan 20 ekor domba padjadjaran jantan dengan rata -
rata bobot badan 29,66 ± 2,74 kg dengan umur diatas 2 tahun. Domba Padjadjaran
diperoleh dari Breeding Station Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
2.1.2 Bahan dan Peralatan
a. Kandang Percobaan
Domba diletakkan di kandang individu dengan sistem panggung yang
berukuran (panjang x lebar x tinggi) 110 cm x 50 cm x 90 cm. Setiap kandang
individu dilengkapi dengan bak pakan dan minum.
b. Peralatan Penelitian
1. Terpal untuk mencampur bahan pakan penelitian serta digunakan untuk
pengeringan limbah jeruk manis (Citrus sinensis).
2. Hammer mill untuk menghaluskan limbah jeruk manis (Citrus sinensis).
3. Timbangan 50 kg skala ketelitian 10 gram.
4. Bak penampung untuk menampung hasil penggilingan dari hammer mill.
5. Trashbag, plastik, dan karung untuk menyimpan bahan penelitian
6. Tong sebagai tempat penyimpanan konsentrat yang telah dicampur.
7. Tempat pakan dan minum untuk meletakkan ransum penelitian.
9
8. Jarum dan spuit untuk mengambil sampel darah melalui vena jungularis.
9. Kapas dan alkohol untuk pembersih luka bekas suntikan.
10. Tabung EDTA 5 ml untuk menyimpan darah.
c. Bahan Penyusun Ransum
Susunan ransum penelitian terdiri atas konsentrat dan rumput Brachiaria
brizantha. Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) didapatkan dari beberapa tempat
pengolahan jeruk manis yang berada di wilayah Bandung dan sekitarnya. Bahan
penyusun konsentrat didapat dari KSU Tandangsari, Tanjungsari, Kabupaten
Sumedang. Kandungan zat makanan dari bahan pakan penyusun ransum penelitian
berdasarkan bahan kering yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penelitian (%)
Nama Bahan Pakan Kandungan Zat Makanan (100% BK)
BK ABU PK SK LK BETN TDN
-------------------------------- % --------------------------------
Dedak Padi Halus 87,70 13,60 11,00 14,00 8,60 50,90 67,90
Tepung Gaplek 79,50 4,69 2,60 5,67 0,70 86.30 78,50
Ampas Tahu 14,60 5,10 30,30 22,20 9,90 32,50 77,90
Bungkil Kelapa 86,00 8,20 19,00 14,00 10,90 45,40 78,00
LJM Citrus sinensis 90,01 7,70 6,50 12,76 3,40 0 79,00
Molases 82,40 11,00 3,90 0,40 0,30 84,40 70,70
Pollard 88,50 5,90 18,50 9,80 3,90 61,90 69,20
Onggok 79,80 2,40 1,80 8,90 0,30 86,50 78,30 Sumber : Hasil Analisis Proksimat di Laboratorium Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (2010)
Keterangan
BK : Bahan Kering
PK : Protein Kasar
SK : Serat Kasar
LK : Lemak Kasar
BETN : Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen
TDN : Total Digestable Nutrient
10
d. Susunan Ransum Penelitian
Ransum yang digunakan selama penelitian adalah dalam bentuk konsentrat.
Komposisi konsentrat terdiri atas dedak padi halus, tepung gaplek, ampas tahu,
bungkil kelapa, limbah jeruk manis (Citrus sinensis), molasses, pollard, dan onggok.
Ransum disusun dengan tingkat limbah jeruk (Citrus sinensis) yang akan
digunakan yaitu 0%, 7%, 12%, dan 17%. Rumput diberikan dalam bentuk asfeed.
Susunan bahan pakan dan kandungan nutrisi ransum penelitian dapat dilihat pada
Tabel 2 :
Tabel 2. Susunan dan Kandungan Zat Makanan Ransum Untuk Setiap Perlakuan
Nama Bahan Pakan Kandungan Zat Makanan (100% BK)
R0 R1 R2 R3 -------------------------- % -------------------------- Dedak Padi Halus 27,92 27,59 27,82 28,09
Tepung Gaplek 5.36 3,22 5,4 5,43 Ampas Tahu 0.99 1,22 1,34 1,24 Bungkil Kelapa 13 10,14 8,1 6,59 LJM (Citrus sinensis) 0 7,00 12,00 17,00 Molases 3,10 3,11 3,13 3,14 Pollard 21,65 22,76 23,25 23,65 Onggok 27,98 25,32 19,53 15,58 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 Komposisi Zat Makanan Bahan Kering 85,15 85,419 85,848 86,305 Abu 7,56 7,721 7,937 8,134 Protein Kasar 12,00 12,00 12,00 12,00 Lemak Kasar 5,004 4,929 4,903 4,903 Serat Kasar 10,955 11,16 11,205 11,312 BETN 51,753 51,692 52,309 52,435 TDN 73,00 73.00 73.00 73,00
Sumber: Perhitungan berdasarkan aplikasi Winfeed (2015)
11
2.2 Metode Penelitian
2.2.1 Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Tepung Limbah Jeruk Manis (Citrus sinensis)
Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) diperoleh dari pengolahan jeruk manis
di sekitar Kota Bandung dan sekitarnya. Limbah jeruk manis (Citrus sinensis)
kemudian dikeringkan dengan pengeringan sinar matahari, lalu dilakukan
penggilingan dengan hammer mill di Feedmill hingga menjadi tepung, Laboratorium
Ternak Unggas, Nonruminansia dan Industri Makanan Ternak, Fakultas peternakan
Universitas Padjadjaran.
b. Penyusunan Ransum Penelitian
Penyusunan ransum penelitian dilakukan dengan menggunakan aplikasi
winfeed berdasarkan kondisi bahan kering. Setelah dilakukan perhitungan,
selanjutnya dilakukan pencampuran bahan pakan di Feedmill Laboratorium Ternak
Unggas, Nonruminansia dan Industri Makanan Ternak, Fakultas peternakan
Universitas Padjadjaran. Pencampuran dilakukan dua minggu sekali selama masa
penelitian.
2. Tahap Pendahuluan
Masa adaptasi domba terhadap ransum penelitian dan lingkungan disekitarnya
adalah 7 hari (Tillman dkk, 2001). Pemberian pakan pada ternak penelitian dilakukan
2 kali dalam sehari.
12
3. Tahap penelitian
Penelitian dilakukan selama 6 minggu. Ransum penelitian diberikan dua
kali dalam sehari pada pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB.
4. Tahap Koleksi Data
Pengambilan sampel darah dilakukan pada akhir penelitian yakni pada
minggu ke enam pemeliharaan. Sampel darah diambil dari seluruh unit ternak, yang
diambil dari bagian vena jungularis sebanyak 5 mL dan kemudian disimpan dalam
tabung EDTA.
5. Tahap Analisis
Analisis leukosit, neutrofil dan limfosit darah ternak penelitian akan dilakukan
di Laboratorium Yope Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan Hematology
Analyzer. Hematology Analyzer adalah alat yang digunakan untuk menganalisa darah
secara otomatis.
2.2.2 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan yaitu:
1. R0 = Rumput + Konsentrat tanpa limbah jeruk manis
2. R1 = Rumput + Konsentrat mengandung 7% limbah jeruk manis
3. R2 = Rumput + Konsentrat mengandung 12% limbah jeruk manis
4. R3 = Rumput + Konsentrat mengandung 17% limbah jeruk manis
Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 5 kali, sehingga ada 20 ekor
percobaan.
13
Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis ragam, sedangkan
untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji duncan.
Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut (Sudjana, 1995):
Yij = + i + ij
Keterangan :
Yij = Kandungan neutrofil dan limfosit darah domba yang diberi perlakuan
ke-i dengan ulangan ke-j (respon percobaan)
= Nilai tengah populasi
i = Pengaruh perlakuan ke - i
ij = Pengaruh galat (error) yang timbul pada ulangan ke-j yang
memperoleh perlakuan ke-i
i = Banyaknya perlakuan
j = Banyaknya ulangan
Asumsi :
1. Nilai ij menyebar normal satu sama lain
2. Nilai harapan dariij= 0
3. Ragam dari ij = Jadi, ij NID (0, )
Tabel 3. Tabel Sidik Ragam
Sumber Variasi DB JK KT Fhit
Perlakuan (t-1)=3 JKP KTP
Galat t(r-1)=16 JKG KTG
Total (tr-)=19 JKT
Keterangan :
Db : Derajat bebas JK : Jumlah kuadrat JKP : Jumlah kuadrat perlakuan JKG : Jumlah kuadrat galat JKT : Jumlah kuadrat total KT : Kuadrat tengah KTP : Kuadrat tengah perlakuan KTG : Kuadrat tengah galat t : Perlakuan r : Ulangan
2 2
KTG
KTP
14
Dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 :R0 = R1 = R2 = R3
H1 :R0R1 R2 R3 atau paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang tidak
sama
Kaidah Keputusan :
1. Jika F hitung ≤ F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant),
terima H0 dan tolak H1
2. Jika F hitung > F tabel0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan
terima H1.
Bila H0 ditolak, maka dilakukan pengujian perbedaan antara perlakuan dengan
Uji Duncan, dengan rumus sebagai berikut:
S =
LSR α = SSRα . S
Keterangan:
S = Standar Error KTG = Kuadrat Tengah Galat r = Banyaknya Ulangan LSRα = Least Significant Range SSRα = Studentized Significant Range
Apabila selisih antar perlakuan (d) dibandingkankan dengan LSRα, kaidah
keputusannya adalah sebagai berikut :
1. Bila d ≤ LSRα: (perlakuan tidak berbeda nyata)
2. Bila d >LSRα: (perlakuan berbeda nyata)
15
DAFTAR PUSTAKA
Aengwanich, W. And O. Chinrasri. 2003. Effects Of Chronic Heat Stress On Red
Blood Cell Disorders In Broiler Chickens. Mahasarakham Univ. J. 21: 1-10.
Badan Pusat Statistik. 2011. Populasi Jeruk Manis Indonesia (diakses 25 September
2015 pukul 18:39 WIB)
Callaway, T., Tom, E., Steven, R., dan Phil, C. 2010. Orange Pulp and Peel as
Feedstuffs to Reduce E. coli O157:H7 and Salmonella Populationsin
Ruminants. National Cattlemen’s Beef Association
Crawshaw, R. 2004. Co-Product Feeds: Animal Feeds From Th Food And Drinks
Industries. Nottingham University Press. Inggris
Dewhurst,R.J.,A.J.F. Webster., F.W. Wainman and P.J.S.Dewey. 1986. Prediction Of
The True Metabolisable Energy Concentration In Forages For Ruminants.
Anim.Prod. 43: 183-194.
Francis, G., Zohar, K., Harindes P., Makkar., Becker. 2002. The Biological Action of
Saponnins in Animal Systems. A Journal of Nutrition, 88, (587-605)
Hernawan, E,. Lovita A. 2014. The Impact Of Sweet Orange Waste In Rations On
Blood Profile And Weight Gain Of Padjadjaran Rams. University of
Agricultural Sciences and Veterinary Medicine Iasi
Laboratorium Kimia Organik. 2013. Analisis Kimia Tepung Limbah Jeruk Manis
(Citrus sinensis). Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran. Sumedang
Laboratorium Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak. 2010. Analisis
Proksimat Limbah Jeruk Manis (Citrus sinensis). Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran. Sumedang
Lovita, A., Elvia, H., dan Ujang, H. T. 2014.Decreasing Cholesterol And
Triglyceride Level On Blood By Adding Orange (Citrus Sinensis) Waste On
Padjajaran I Sheep. University of Agricultural Sciences and Veterinary
Medicine Iasi
16
Michelle, R. 2014. Profil Leukosit Domba Padjadjaran Jantan Yang Diberi Limbah
Jeruk Manis (Citrus Sinensis) Dalam Ransum. Universitas Padjadjaran.
Sumedang
Mirzaei, A. A., and Naser, M. S. 2008. Nutritive Value of Some Agro-Industrial By-
products for Ruminants – A Review, World Journal of Zoology 3 (2).p 40-46
Oloche,J., Ayoade, J. A., 2015. Haematological and Serum Biochemical
Characteristics of West African Dwarf Goats Fed Complete Diets Containing
Graded Levels of Sweet Orange Peel Meal. American Journal of
Experimental Agriculture
Oluremi, O. I. A., Ngi, J., Andrew, I. A. 2007. Phytonutriens in Citrus Fruit Peel
Meal and Nutritional Implication for Livestock Production.University of
Agriculture Makurdi Benue State. Nigeria
Preston, T.R. dan R.A. Leng. 1987. Matching Ruminants Production System With
Available Resources In The Tropic. Penambul Books. Armidale.
Ridzki, M.F. B., Agik, S., Huda, S. D. 2010. Dynamicity Of Hematology Profile And
Neutrophil:Lymphocyte Ratio Of Long-Tailed Macaque (Macaca
Fascicularis) In Settled Microclimate Room. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Roza, M. J., Zheng X.L., and Najla G. 2007.Effect Of Citrus Flavonoids And
Tocotrienols On Serum Cholesterol Levels In Hypercholesterolemic Subjects.
KGK Synergize. Ontario, London
Satrio, B., Ujang, H. T,. dan Elvia H. 2014. Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah
Jeruk Manis (Citrus Sinensis) Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan
Organik Ransum Pada Domba Padjadjaran Jantan. Universitas Padjadjaran.
Bandung
Siegel H. S. 1995. Stress, Strains And Resistance. Br Poult Sci. 36:3-22.
Smith, A.H., E. Zoetendal, and R.I. Mackie. 2005. Bacterial Mechanisms to
Overcome Inhibitory Effects of Dietary Tannins. Microb. Ecol. 50 : 197 – 205
Soeharsono. 2010. Fisiologi Ternak: Fenomena dan Nomena Dasar, Fungsi, dan
Interaksi Organ pada Hewan. Widya Padjadjaran. Bandung
Sudjana. 1995. Metode Statistika Edisi Keenam. Tarsito. Bandung
17
Sugito, W. M., Astuti, D.A., Handharyani, E., Dan Chairul. 2007. Efek Cekaman
Panas dan Pemberian Ekstrak Heksan Tanaman Jaloh (Salix Tetrasperma
Roxb) Terhadap Kadar Kortisol, Triiodotironin dan Profil Hematologi Ayam
Broiler. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh
Tillman. A. D. H., Hartadi. S., Reksohadiprodko. 2001. Ilmu Makanan Ternak Dasar.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Virden WS, Kidd MT. 2009. Physiological Stress In Broilers: Ramifications On
Nutrient Digestibility And Responses. J Appl Poult Res. 18:338-347.
Widodo, W. 2005.Tanaman Beracun Dalam Kehidupan Ternak. UMM Press
LAMPIRAN
19
Lampiran 1. Tahapan Pembuatan Tepung Limbah Jeruk Manis
Dikeringkan dengan cara penjemuran
dibawah sinar matahari langsung
Dihaluskan menggunakan
hammer mill
Limbah jeruk manis
terdiri dari kulit dan
serat
Limbah jeruk manis dipotong-
potong
g
h
g
h
Tepung Limbah Jeruk
Manis
Limbah jeruk
manis kering
20
Lampiran 2. Rencana Jadwal Penelitian
No. Kegiatan
Bulan Kegiatan
September
2015
Oktober
2015
November
2015
Desember
2015
Januari
2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Studi
Kepustakaan
b. Bimbingan
UP
2 Seminar UP
3 Pelaksanaan
Penelitian
a. Penelitian
b. Analisis Data
c. Bimbingan
Skripsi
4 Sidang Skripsi
5 Perbaikan
Skripsi
21
Lampiran 3. Rencana Anggaran Biaya Penelitian
Nomor Uraian Harga (Rp)
1 Pra Penelitian
a. Study Literature
b. Pengetikan dan Print
c. Perbanyakan Proposal Usulan Penelitian
170.000,00
120.000,00
120.000,00
2 Penelitian
a. Bangunan dan Peralatan Kandang
b. Pakan Domba
c. Analisis Hematologi
1.000.000,00
2.000.000,00
1.600.000,00
3 Pasca Penelitian
a. Biaya Cetak Skripsi
b. Perbanyakan Skripsi
180.000,00
330.000,00
TOTAL 5.520.000,00