UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A...

13
Eko yulianto | 14.0.06.01.0017 Keguruan Olahraga – Program Pasca PENGEMBANGAN BAH UNTUK MENINGK KELAS 8 T Diajukan Un G PROGRAM ST UN Universitas Nu a Sarjana s HAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA P KATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PAD MTsN ARYOJEDING TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 TESIS ntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole Gelar Magister Keguruan Olahraga Program Jurusan Pascasarjana UN PGRI Kediri Oleh: EKO YULIANTO NPM : 14.0.06.01.0017 TUDI MAGISTER KEGURUAN OLAHRA NIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 Artikel Tesis usantara PGRI Kediri simki.unpkediri.ac.id || PENJASORKES DA SISWA G eh AGA

Transcript of UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A...

Page 1: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PENJASORKESUNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA

KELAS 8 MTsN ARYOJEDING TULUNGAGUNGTAHUN PELAJARAN 2016/2017

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelar Magister Keguruan Olahraga

Program Jurusan PascasarjanaUN PGRI Kediri

Oleh:EKO YULIANTO

NPM : 14.0.06.01.0017

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN OLAHRAGAUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI

KEDIRI2016

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PENJASORKESUNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA

KELAS 8 MTsN ARYOJEDING TULUNGAGUNGTAHUN PELAJARAN 2016/2017

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelar Magister Keguruan Olahraga

Program Jurusan PascasarjanaUN PGRI Kediri

Oleh:EKO YULIANTO

NPM : 14.0.06.01.0017

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN OLAHRAGAUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI

KEDIRI2016

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PENJASORKESUNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA

KELAS 8 MTsN ARYOJEDING TULUNGAGUNGTAHUN PELAJARAN 2016/2017

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelar Magister Keguruan Olahraga

Program Jurusan PascasarjanaUN PGRI Kediri

Oleh:EKO YULIANTO

NPM : 14.0.06.01.0017

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN OLAHRAGAUNIVERSITAS NUSANTARA PGRI

KEDIRI2016

Page 2: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Page 3: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Page 4: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

Page 5: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PENJASORKESUNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA

KELAS VIII MTsN ARYOJEDING TULUNGAGUNGTAHUN PELAJARAN 2016/2017

Eko YuliantoMahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Keguruan Olahraga

Universitas Nusantara PGRI Kediri

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sendiri saat mengajar,

karena terbatasnya pengetahuan guru dan pengembangan multimedia pembelajaran untuk siswa SMP/MTskelas VIII materi budaya hidup sehat (NAPZA/Narkotika). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkansebuah produk multimedia pembelajaran penjasorkes materi budaya hidup sehat berbasis multimedia untukSMP/MTs kelas VIII.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitusebagai berikut: pendahuluan, pengembangan desain pembelajaran, mengembangkan produk awal, danevaluasi produk. Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal yang divalidasi oleh ahli materi danahli media. Selanjutnya, produk diuji cobakan kepada peserta didik melalui uji coba kelompok besar. Subjekuji coba produk adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri Aryojeding sebanyak 15 siswa. Datadikumpulkan melalui kuisioner. Data berupa hasil penelitian mengenai kualitas produk, saran untukperbaikan produk. Data kualitatif dianalisis dengan statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil data penelitian yang berupa kuesioner dari multimedia pembelajaran yang telah diujicobakan. Hasil validasi ahli materi adalah “Sangat Baik” dengan rerata skor 4,37 dan ahli media menilai“Sangat Baik” j u g a dengan rerata skor 4,39. Penilaian siswa pada uji coba utama media adalah“Sangat Baik” dengan rerata skor 4,56. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan layakuntuk digunakan dalam proses pembelajaran.Kata kunci: Multimedia Pembelajaran, NAPZA/Narkotika, Autoplay Media

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PENJASORKESUNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA

KELAS VIII MTsN ARYOJEDING TULUNGAGUNGTAHUN PELAJARAN 2016/2017

Eko YuliantoMahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Keguruan Olahraga

Universitas Nusantara PGRI Kediri

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sendiri saat mengajar,

karena terbatasnya pengetahuan guru dan pengembangan multimedia pembelajaran untuk siswa SMP/MTskelas VIII materi budaya hidup sehat (NAPZA/Narkotika). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkansebuah produk multimedia pembelajaran penjasorkes materi budaya hidup sehat berbasis multimedia untukSMP/MTs kelas VIII.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitusebagai berikut: pendahuluan, pengembangan desain pembelajaran, mengembangkan produk awal, danevaluasi produk. Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal yang divalidasi oleh ahli materi danahli media. Selanjutnya, produk diuji cobakan kepada peserta didik melalui uji coba kelompok besar. Subjekuji coba produk adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri Aryojeding sebanyak 15 siswa. Datadikumpulkan melalui kuisioner. Data berupa hasil penelitian mengenai kualitas produk, saran untukperbaikan produk. Data kualitatif dianalisis dengan statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil data penelitian yang berupa kuesioner dari multimedia pembelajaran yang telah diujicobakan. Hasil validasi ahli materi adalah “Sangat Baik” dengan rerata skor 4,37 dan ahli media menilai“Sangat Baik” j u g a dengan rerata skor 4,39. Penilaian siswa pada uji coba utama media adalah“Sangat Baik” dengan rerata skor 4,56. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan layakuntuk digunakan dalam proses pembelajaran.Kata kunci: Multimedia Pembelajaran, NAPZA/Narkotika, Autoplay Media

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id||

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA PENJASORKESUNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA

KELAS VIII MTsN ARYOJEDING TULUNGAGUNGTAHUN PELAJARAN 2016/2017

Eko YuliantoMahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Keguruan Olahraga

Universitas Nusantara PGRI Kediri

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sendiri saat mengajar,

karena terbatasnya pengetahuan guru dan pengembangan multimedia pembelajaran untuk siswa SMP/MTskelas VIII materi budaya hidup sehat (NAPZA/Narkotika). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkansebuah produk multimedia pembelajaran penjasorkes materi budaya hidup sehat berbasis multimedia untukSMP/MTs kelas VIII.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitusebagai berikut: pendahuluan, pengembangan desain pembelajaran, mengembangkan produk awal, danevaluasi produk. Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal yang divalidasi oleh ahli materi danahli media. Selanjutnya, produk diuji cobakan kepada peserta didik melalui uji coba kelompok besar. Subjekuji coba produk adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri Aryojeding sebanyak 15 siswa. Datadikumpulkan melalui kuisioner. Data berupa hasil penelitian mengenai kualitas produk, saran untukperbaikan produk. Data kualitatif dianalisis dengan statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil data penelitian yang berupa kuesioner dari multimedia pembelajaran yang telah diujicobakan. Hasil validasi ahli materi adalah “Sangat Baik” dengan rerata skor 4,37 dan ahli media menilai“Sangat Baik” j u g a dengan rerata skor 4,39. Penilaian siswa pada uji coba utama media adalah“Sangat Baik” dengan rerata skor 4,56. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan layakuntuk digunakan dalam proses pembelajaran.Kata kunci: Multimedia Pembelajaran, NAPZA/Narkotika, Autoplay Media

Page 6: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 10||

PENDAHULUANPerkembangan teknologi informasi dapat

mengatasi permasalahan ruang, waktu, danjarak dalam proses belajar, serta teknologiinformasi dapat digunakan sebagai salah satubagian dari teknologi pendidikan yangmendukung proses pembelajaran sepertipenggunaan media pembelajaran. Penggunaanmedia pembelajaran yang sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan akanmemungkinkan siswa untuk mengingatnyadalam waktu yang lama dibandingkan denganpenyampaian materi pelajaran dengan caratatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan(pengajaran konvensional).

Media pembelajaran, menurut Kemp(1985: 28) dapat memenuhi tiga fungsi utamaapabila media dipakai untuk perorangan,kelompok, kelompok pendengar yang besarjumlahnya yaitu: (1) memotivasi minat atautindakan, (2) menyajikan informasi, (3)memberikan instruksi. Untuk memenuhifungsi memotivasi media dapat direalisasikandengan teknik drama dan hiburan. StandartKompetensi dalam mata pelajaran Penjasorkesyang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama(SMP/MTs) semester 2 adalah menerapkanbudaya hidup sehat. Sedangkan KompetensiDasar yaitu memahami prinsip-prinsippencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditiflainnya (NAPZA/Narkoba) bagi diri sendiri,keluarga, dan masyarakat.

Pembelajaran siswa MTs/SMP yangdalam masa usia perkembangan untukmengerti tentang budaya hidup sehat pada subpokok materi pencegahan NAPZA bukanlah halyang mudah dilakukan oleh seorang guru/fasilitator. Dalam mengajarkan materi tersebutguru/fasilitator memerlukan metode atau carayang tepat dalam menyampaikan materisehingga tidak membuat siswa salahmemahami makna dari materi, namunmemberikan suatu ajaran yang benar terhadapsiswa untuk menghindari dan mencegahpenyalahgunaan NAPZA/Narkoba di Indonesia.Oleh karena itu, diperlukan mediapembelajaran yang sesuai dan membantu dalamproses pembelajaran. Sebagaimana pendapatSudjana (2002: 99) bahwa media dalammengajar merupakan peranan penting sebagaialat bantu untuk menciptakan proses belajar -mengajar yang efektif.

Teori penggunaan media dalam prosesbelajar mengajar yang dikemukakan olehDale’s cone of experience ( Kerucut

Pengalaman Dale) bahwa pengaruh mediadalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjangpengalaman belajar yang akan diterima olehsiswa (Ashar Arsyad, 2010: 10). Untuk itu,meninjau dari masalah yang ada maka perludikembangkan sebuah media pembelajaransebagai alat bantu guru penjasorkes untukmenyampaikan materi NAPZA pada siswaMTs/SMP kelas VIII agar kompetensi darimateri dapat tercapai.

Seperti penelitian sebelumnya yang ditulisoleh Deny Tyas Iscahyono (2012) yangberjudul “Pengembangan Multimedia CDPembelajaran Pencak Silat Untuk SiswaSekolah Menengah Pertama Kelas VIIISemester 1”. Pada penelitian ini membahastentang efektifitas penggunaan multimediapembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Menurut hasil pengamatan di lapangan,penggunaan media pembelajaran masihsering terabaikan dengan berbagai alasan,antara lain: terbatasnya waktu untuk membuatpersiapan mengajar, sulit mencari media yangtepat, tidak tersedianya biaya, dan tidakmenguasai teknologi, sehingga masihditemukan guru penjasorkes di tingkatSMP/MTs yang dalam proses pembelajaranmenggunakan cara-cara konvensional.Penggunaan buku ajar dirasa terlalu monotonmengingat perkembangan teknologi daninformasi saat ini semakin berkembang pesat.Selain itu juga, dirasa kurang efektif karenadengan buku ajar membuat siswa kurangtertarik dan termotivasi dalam pembelajaranmateri di kelas pelajaran Penjasorkes.

Berdasarkan masalah di atas, maka penelitisangat termotivasi untuk mengembangkanmedia pembelajaran mengenai budaya hidupsehat pada pokok bahasan pencegahanNAPZA. Dalam materi ini maka diperlukansuatu inovasi untuk mengatasi persoalantersebut, yaitu dengan penggunaan mediayang tepat dalam pembelajaran. Salah satualternatif media pembelajaran yang dapatmenghilangkan rasa jenuh siswa yang dapatmemotifasi dalam proses pembelajaran sertamendukung keefektifan proses belajarmengajar yaitu dengan penggunaanmultimedia pembelajaran (media berbasiskomputer) yang dikemas dalam bentukCompack Disc.Pengertian Penjasorkes

Penjasorkes mengandung makna bahwamata pelajaran ini menggunakan ativitas jasmanisebagai media untuk mencapai tujuan

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 10||

PENDAHULUANPerkembangan teknologi informasi dapat

mengatasi permasalahan ruang, waktu, danjarak dalam proses belajar, serta teknologiinformasi dapat digunakan sebagai salah satubagian dari teknologi pendidikan yangmendukung proses pembelajaran sepertipenggunaan media pembelajaran. Penggunaanmedia pembelajaran yang sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan akanmemungkinkan siswa untuk mengingatnyadalam waktu yang lama dibandingkan denganpenyampaian materi pelajaran dengan caratatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan(pengajaran konvensional).

Media pembelajaran, menurut Kemp(1985: 28) dapat memenuhi tiga fungsi utamaapabila media dipakai untuk perorangan,kelompok, kelompok pendengar yang besarjumlahnya yaitu: (1) memotivasi minat atautindakan, (2) menyajikan informasi, (3)memberikan instruksi. Untuk memenuhifungsi memotivasi media dapat direalisasikandengan teknik drama dan hiburan. StandartKompetensi dalam mata pelajaran Penjasorkesyang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama(SMP/MTs) semester 2 adalah menerapkanbudaya hidup sehat. Sedangkan KompetensiDasar yaitu memahami prinsip-prinsippencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditiflainnya (NAPZA/Narkoba) bagi diri sendiri,keluarga, dan masyarakat.

Pembelajaran siswa MTs/SMP yangdalam masa usia perkembangan untukmengerti tentang budaya hidup sehat pada subpokok materi pencegahan NAPZA bukanlah halyang mudah dilakukan oleh seorang guru/fasilitator. Dalam mengajarkan materi tersebutguru/fasilitator memerlukan metode atau carayang tepat dalam menyampaikan materisehingga tidak membuat siswa salahmemahami makna dari materi, namunmemberikan suatu ajaran yang benar terhadapsiswa untuk menghindari dan mencegahpenyalahgunaan NAPZA/Narkoba di Indonesia.Oleh karena itu, diperlukan mediapembelajaran yang sesuai dan membantu dalamproses pembelajaran. Sebagaimana pendapatSudjana (2002: 99) bahwa media dalammengajar merupakan peranan penting sebagaialat bantu untuk menciptakan proses belajar -mengajar yang efektif.

Teori penggunaan media dalam prosesbelajar mengajar yang dikemukakan olehDale’s cone of experience ( Kerucut

Pengalaman Dale) bahwa pengaruh mediadalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjangpengalaman belajar yang akan diterima olehsiswa (Ashar Arsyad, 2010: 10). Untuk itu,meninjau dari masalah yang ada maka perludikembangkan sebuah media pembelajaransebagai alat bantu guru penjasorkes untukmenyampaikan materi NAPZA pada siswaMTs/SMP kelas VIII agar kompetensi darimateri dapat tercapai.

Seperti penelitian sebelumnya yang ditulisoleh Deny Tyas Iscahyono (2012) yangberjudul “Pengembangan Multimedia CDPembelajaran Pencak Silat Untuk SiswaSekolah Menengah Pertama Kelas VIIISemester 1”. Pada penelitian ini membahastentang efektifitas penggunaan multimediapembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Menurut hasil pengamatan di lapangan,penggunaan media pembelajaran masihsering terabaikan dengan berbagai alasan,antara lain: terbatasnya waktu untuk membuatpersiapan mengajar, sulit mencari media yangtepat, tidak tersedianya biaya, dan tidakmenguasai teknologi, sehingga masihditemukan guru penjasorkes di tingkatSMP/MTs yang dalam proses pembelajaranmenggunakan cara-cara konvensional.Penggunaan buku ajar dirasa terlalu monotonmengingat perkembangan teknologi daninformasi saat ini semakin berkembang pesat.Selain itu juga, dirasa kurang efektif karenadengan buku ajar membuat siswa kurangtertarik dan termotivasi dalam pembelajaranmateri di kelas pelajaran Penjasorkes.

Berdasarkan masalah di atas, maka penelitisangat termotivasi untuk mengembangkanmedia pembelajaran mengenai budaya hidupsehat pada pokok bahasan pencegahanNAPZA. Dalam materi ini maka diperlukansuatu inovasi untuk mengatasi persoalantersebut, yaitu dengan penggunaan mediayang tepat dalam pembelajaran. Salah satualternatif media pembelajaran yang dapatmenghilangkan rasa jenuh siswa yang dapatmemotifasi dalam proses pembelajaran sertamendukung keefektifan proses belajarmengajar yaitu dengan penggunaanmultimedia pembelajaran (media berbasiskomputer) yang dikemas dalam bentukCompack Disc.Pengertian Penjasorkes

Penjasorkes mengandung makna bahwamata pelajaran ini menggunakan ativitas jasmanisebagai media untuk mencapai tujuan

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 10||

PENDAHULUANPerkembangan teknologi informasi dapat

mengatasi permasalahan ruang, waktu, danjarak dalam proses belajar, serta teknologiinformasi dapat digunakan sebagai salah satubagian dari teknologi pendidikan yangmendukung proses pembelajaran sepertipenggunaan media pembelajaran. Penggunaanmedia pembelajaran yang sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan akanmemungkinkan siswa untuk mengingatnyadalam waktu yang lama dibandingkan denganpenyampaian materi pelajaran dengan caratatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan(pengajaran konvensional).

Media pembelajaran, menurut Kemp(1985: 28) dapat memenuhi tiga fungsi utamaapabila media dipakai untuk perorangan,kelompok, kelompok pendengar yang besarjumlahnya yaitu: (1) memotivasi minat atautindakan, (2) menyajikan informasi, (3)memberikan instruksi. Untuk memenuhifungsi memotivasi media dapat direalisasikandengan teknik drama dan hiburan. StandartKompetensi dalam mata pelajaran Penjasorkesyang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama(SMP/MTs) semester 2 adalah menerapkanbudaya hidup sehat. Sedangkan KompetensiDasar yaitu memahami prinsip-prinsippencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditiflainnya (NAPZA/Narkoba) bagi diri sendiri,keluarga, dan masyarakat.

Pembelajaran siswa MTs/SMP yangdalam masa usia perkembangan untukmengerti tentang budaya hidup sehat pada subpokok materi pencegahan NAPZA bukanlah halyang mudah dilakukan oleh seorang guru/fasilitator. Dalam mengajarkan materi tersebutguru/fasilitator memerlukan metode atau carayang tepat dalam menyampaikan materisehingga tidak membuat siswa salahmemahami makna dari materi, namunmemberikan suatu ajaran yang benar terhadapsiswa untuk menghindari dan mencegahpenyalahgunaan NAPZA/Narkoba di Indonesia.Oleh karena itu, diperlukan mediapembelajaran yang sesuai dan membantu dalamproses pembelajaran. Sebagaimana pendapatSudjana (2002: 99) bahwa media dalammengajar merupakan peranan penting sebagaialat bantu untuk menciptakan proses belajar -mengajar yang efektif.

Teori penggunaan media dalam prosesbelajar mengajar yang dikemukakan olehDale’s cone of experience ( Kerucut

Pengalaman Dale) bahwa pengaruh mediadalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjangpengalaman belajar yang akan diterima olehsiswa (Ashar Arsyad, 2010: 10). Untuk itu,meninjau dari masalah yang ada maka perludikembangkan sebuah media pembelajaransebagai alat bantu guru penjasorkes untukmenyampaikan materi NAPZA pada siswaMTs/SMP kelas VIII agar kompetensi darimateri dapat tercapai.

Seperti penelitian sebelumnya yang ditulisoleh Deny Tyas Iscahyono (2012) yangberjudul “Pengembangan Multimedia CDPembelajaran Pencak Silat Untuk SiswaSekolah Menengah Pertama Kelas VIIISemester 1”. Pada penelitian ini membahastentang efektifitas penggunaan multimediapembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Menurut hasil pengamatan di lapangan,penggunaan media pembelajaran masihsering terabaikan dengan berbagai alasan,antara lain: terbatasnya waktu untuk membuatpersiapan mengajar, sulit mencari media yangtepat, tidak tersedianya biaya, dan tidakmenguasai teknologi, sehingga masihditemukan guru penjasorkes di tingkatSMP/MTs yang dalam proses pembelajaranmenggunakan cara-cara konvensional.Penggunaan buku ajar dirasa terlalu monotonmengingat perkembangan teknologi daninformasi saat ini semakin berkembang pesat.Selain itu juga, dirasa kurang efektif karenadengan buku ajar membuat siswa kurangtertarik dan termotivasi dalam pembelajaranmateri di kelas pelajaran Penjasorkes.

Berdasarkan masalah di atas, maka penelitisangat termotivasi untuk mengembangkanmedia pembelajaran mengenai budaya hidupsehat pada pokok bahasan pencegahanNAPZA. Dalam materi ini maka diperlukansuatu inovasi untuk mengatasi persoalantersebut, yaitu dengan penggunaan mediayang tepat dalam pembelajaran. Salah satualternatif media pembelajaran yang dapatmenghilangkan rasa jenuh siswa yang dapatmemotifasi dalam proses pembelajaran sertamendukung keefektifan proses belajarmengajar yaitu dengan penggunaanmultimedia pembelajaran (media berbasiskomputer) yang dikemas dalam bentukCompack Disc.Pengertian Penjasorkes

Penjasorkes mengandung makna bahwamata pelajaran ini menggunakan ativitas jasmanisebagai media untuk mencapai tujuan

Page 7: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 11||

pembelajarannya Suherman (2004: 22).Penjasorkes menurut Suherman, (2004: 25)“physical education is a process throught whichan individual obtain physical, mental, andsociall and fitness through physical activity”.Artinya bahwa pendidikan jasmani adalahsuatu proses dimana seseorang memperolehkondisi fisik, mental, dan kemampauan sosialdan kebugaran melalui aktifitas fisik.Penjasorkes menurut Junaidi (2009:2)merupakan bagian integral dan pendidikansecara keseluruhan, bertujuan untukmengembangkan aspek kebugaran jasmani,keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,keterampilan sosial, penalaran, stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola hidupsehat dan pengenalan lingkungan bersih melaluiaktivitas jasmani, olahraga dan kesehatanterpilih yang direncanakan secara sistematisdalam rangka mencapai tujuan pendidikannasional.Teori Belajar yang Mendasari Pembelajarandengan Multimedia

Pembelajaran menggunakan multimediamemerlukan suatu landasan teori belajar yangtepat. Terori belajar ini dapat dimanfa’atkanuntuk mensistematisasikan penemuan-penemuan, memprediksi, melahirkan hipotis,dan dapat memberikan penjelasan-penjelasansesuai yang dibutuhkan. Di bawah ini akandijelaskan empat jenis teori belajar menurutSudrajat (2008: 1-4):

a. Teori belajar BehaviorismeBehaviorisme merupakan salah satu

aliran psikologi yang memandang individuhanya dari sisi fenomena jamaniah, dandan mengabaikan aspek-aspek mental,dengan kata lain behaviorisme tidakmengakui adanya kecerdasan bakat, minatdan perasaan individu dalam prosesbelajar. Peristiwa belajar semata-matamelatih reflek-reflek sedemikian rupasehingga menjadi kebiasaan yang dikuasaiindividu.

b. Teori belajar GestaltGestalt berasal dari bahasa Jerman

yang mempunyai arti “bentuk ataukonfigurasi”. Pokok pandangan Gestaltmenyatakan bahwa objek atau peristiwatertentu akan dipandang sebagai sesuatuyang terorganisasikan.Aplikasi Teori Gestalt dalam prosespembelajaran antara lain:

1) Pengalaman langsung; langsungmemegang peranan yang penting dalam

perilaku yaitu kemampuan mengenalketerkaitan unsur-unsur dalam suatuobjek atau peristiwa.

2) Pembelajaran yang bermakna;bermakna unsur yang terkait akanmenunjang pembentukan dalam prosespembelajaran. Makin jelas maknahubungan suatu unsur akan semakinefektif suatu yang dipelajari. Hasil inisangat penting dalam kegiatanpemecahan masalah, khususnya dalamidentifikasi masalah dan pengembanganalternative pemecahannya.

PengembanganMenurut Borg & Gall (1983: 772),

research and development is a process used todevelop and validate education product.Sejalan dengan Gay (1996: 10), penelitian danpengembangan adalah suatu usaha untukmengembangkan produk pendidikan yangefektif yang berupa material pembelajaran,media, strategi, atau material lainnya dalampembelajaran untuk digunakan di sekolahbukan untuk menguji teori. Sedangkan, untukkawasan pengembangannya menurut AECT(Arif S. Sadiman, 1990: 19) ialah membidangitentang bagaimana secara teori maupun prakteksuatu proses dan sumber belajardikembangkan dengan baik dalam teknologicetak, teknologi audio visual, teknologiberdasarkan komputer maupun teknologiterpadu.Konsep Gaya Hidup Sehat

Cara hidup sehat adalah bagaimana kitaberusaha untuk meningkatkan kualitas hidupyang lebih baik. Kata orang sehat itu mahal,itulah sebabnya setiap orang berusaha dengansebaik-baiknya untuk memperoleh tubuh yangselalu fit. Kesehatan sebenarnya tidak mahal jikakita tahu bagaimana menjalani hidup yangberkualitas. Hanya saja sekarang ini banyakorang yang kurang bisa menikmati kehidupansehatnya karena kepadatan aktifitas sehari-hari.Banyak orang kehilangan waktu untuk sekedarmakan siang atau sebagian orang lebih memilihuntuk menyelesaikan pekerjaan sampai larutmalam hingga jam tidurnya berkurang.Kehidupan seperti ini sebenarnya tidak baikuntuk tubuh. Tubuh menjadi tidak mendapatasupan gizi yang cukup ketika orang tidakteratur makan. Tubuh tidak bisa beristirahatyang cukup ketika tidurnya tidak berkualitas.Pengertian Narkoba

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zatyang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 11||

pembelajarannya Suherman (2004: 22).Penjasorkes menurut Suherman, (2004: 25)“physical education is a process throught whichan individual obtain physical, mental, andsociall and fitness through physical activity”.Artinya bahwa pendidikan jasmani adalahsuatu proses dimana seseorang memperolehkondisi fisik, mental, dan kemampauan sosialdan kebugaran melalui aktifitas fisik.Penjasorkes menurut Junaidi (2009:2)merupakan bagian integral dan pendidikansecara keseluruhan, bertujuan untukmengembangkan aspek kebugaran jasmani,keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,keterampilan sosial, penalaran, stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola hidupsehat dan pengenalan lingkungan bersih melaluiaktivitas jasmani, olahraga dan kesehatanterpilih yang direncanakan secara sistematisdalam rangka mencapai tujuan pendidikannasional.Teori Belajar yang Mendasari Pembelajarandengan Multimedia

Pembelajaran menggunakan multimediamemerlukan suatu landasan teori belajar yangtepat. Terori belajar ini dapat dimanfa’atkanuntuk mensistematisasikan penemuan-penemuan, memprediksi, melahirkan hipotis,dan dapat memberikan penjelasan-penjelasansesuai yang dibutuhkan. Di bawah ini akandijelaskan empat jenis teori belajar menurutSudrajat (2008: 1-4):

a. Teori belajar BehaviorismeBehaviorisme merupakan salah satu

aliran psikologi yang memandang individuhanya dari sisi fenomena jamaniah, dandan mengabaikan aspek-aspek mental,dengan kata lain behaviorisme tidakmengakui adanya kecerdasan bakat, minatdan perasaan individu dalam prosesbelajar. Peristiwa belajar semata-matamelatih reflek-reflek sedemikian rupasehingga menjadi kebiasaan yang dikuasaiindividu.

b. Teori belajar GestaltGestalt berasal dari bahasa Jerman

yang mempunyai arti “bentuk ataukonfigurasi”. Pokok pandangan Gestaltmenyatakan bahwa objek atau peristiwatertentu akan dipandang sebagai sesuatuyang terorganisasikan.Aplikasi Teori Gestalt dalam prosespembelajaran antara lain:

1) Pengalaman langsung; langsungmemegang peranan yang penting dalam

perilaku yaitu kemampuan mengenalketerkaitan unsur-unsur dalam suatuobjek atau peristiwa.

2) Pembelajaran yang bermakna;bermakna unsur yang terkait akanmenunjang pembentukan dalam prosespembelajaran. Makin jelas maknahubungan suatu unsur akan semakinefektif suatu yang dipelajari. Hasil inisangat penting dalam kegiatanpemecahan masalah, khususnya dalamidentifikasi masalah dan pengembanganalternative pemecahannya.

PengembanganMenurut Borg & Gall (1983: 772),

research and development is a process used todevelop and validate education product.Sejalan dengan Gay (1996: 10), penelitian danpengembangan adalah suatu usaha untukmengembangkan produk pendidikan yangefektif yang berupa material pembelajaran,media, strategi, atau material lainnya dalampembelajaran untuk digunakan di sekolahbukan untuk menguji teori. Sedangkan, untukkawasan pengembangannya menurut AECT(Arif S. Sadiman, 1990: 19) ialah membidangitentang bagaimana secara teori maupun prakteksuatu proses dan sumber belajardikembangkan dengan baik dalam teknologicetak, teknologi audio visual, teknologiberdasarkan komputer maupun teknologiterpadu.Konsep Gaya Hidup Sehat

Cara hidup sehat adalah bagaimana kitaberusaha untuk meningkatkan kualitas hidupyang lebih baik. Kata orang sehat itu mahal,itulah sebabnya setiap orang berusaha dengansebaik-baiknya untuk memperoleh tubuh yangselalu fit. Kesehatan sebenarnya tidak mahal jikakita tahu bagaimana menjalani hidup yangberkualitas. Hanya saja sekarang ini banyakorang yang kurang bisa menikmati kehidupansehatnya karena kepadatan aktifitas sehari-hari.Banyak orang kehilangan waktu untuk sekedarmakan siang atau sebagian orang lebih memilihuntuk menyelesaikan pekerjaan sampai larutmalam hingga jam tidurnya berkurang.Kehidupan seperti ini sebenarnya tidak baikuntuk tubuh. Tubuh menjadi tidak mendapatasupan gizi yang cukup ketika orang tidakteratur makan. Tubuh tidak bisa beristirahatyang cukup ketika tidurnya tidak berkualitas.Pengertian Narkoba

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zatyang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 11||

pembelajarannya Suherman (2004: 22).Penjasorkes menurut Suherman, (2004: 25)“physical education is a process throught whichan individual obtain physical, mental, andsociall and fitness through physical activity”.Artinya bahwa pendidikan jasmani adalahsuatu proses dimana seseorang memperolehkondisi fisik, mental, dan kemampauan sosialdan kebugaran melalui aktifitas fisik.Penjasorkes menurut Junaidi (2009:2)merupakan bagian integral dan pendidikansecara keseluruhan, bertujuan untukmengembangkan aspek kebugaran jasmani,keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,keterampilan sosial, penalaran, stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola hidupsehat dan pengenalan lingkungan bersih melaluiaktivitas jasmani, olahraga dan kesehatanterpilih yang direncanakan secara sistematisdalam rangka mencapai tujuan pendidikannasional.Teori Belajar yang Mendasari Pembelajarandengan Multimedia

Pembelajaran menggunakan multimediamemerlukan suatu landasan teori belajar yangtepat. Terori belajar ini dapat dimanfa’atkanuntuk mensistematisasikan penemuan-penemuan, memprediksi, melahirkan hipotis,dan dapat memberikan penjelasan-penjelasansesuai yang dibutuhkan. Di bawah ini akandijelaskan empat jenis teori belajar menurutSudrajat (2008: 1-4):

a. Teori belajar BehaviorismeBehaviorisme merupakan salah satu

aliran psikologi yang memandang individuhanya dari sisi fenomena jamaniah, dandan mengabaikan aspek-aspek mental,dengan kata lain behaviorisme tidakmengakui adanya kecerdasan bakat, minatdan perasaan individu dalam prosesbelajar. Peristiwa belajar semata-matamelatih reflek-reflek sedemikian rupasehingga menjadi kebiasaan yang dikuasaiindividu.

b. Teori belajar GestaltGestalt berasal dari bahasa Jerman

yang mempunyai arti “bentuk ataukonfigurasi”. Pokok pandangan Gestaltmenyatakan bahwa objek atau peristiwatertentu akan dipandang sebagai sesuatuyang terorganisasikan.Aplikasi Teori Gestalt dalam prosespembelajaran antara lain:

1) Pengalaman langsung; langsungmemegang peranan yang penting dalam

perilaku yaitu kemampuan mengenalketerkaitan unsur-unsur dalam suatuobjek atau peristiwa.

2) Pembelajaran yang bermakna;bermakna unsur yang terkait akanmenunjang pembentukan dalam prosespembelajaran. Makin jelas maknahubungan suatu unsur akan semakinefektif suatu yang dipelajari. Hasil inisangat penting dalam kegiatanpemecahan masalah, khususnya dalamidentifikasi masalah dan pengembanganalternative pemecahannya.

PengembanganMenurut Borg & Gall (1983: 772),

research and development is a process used todevelop and validate education product.Sejalan dengan Gay (1996: 10), penelitian danpengembangan adalah suatu usaha untukmengembangkan produk pendidikan yangefektif yang berupa material pembelajaran,media, strategi, atau material lainnya dalampembelajaran untuk digunakan di sekolahbukan untuk menguji teori. Sedangkan, untukkawasan pengembangannya menurut AECT(Arif S. Sadiman, 1990: 19) ialah membidangitentang bagaimana secara teori maupun prakteksuatu proses dan sumber belajardikembangkan dengan baik dalam teknologicetak, teknologi audio visual, teknologiberdasarkan komputer maupun teknologiterpadu.Konsep Gaya Hidup Sehat

Cara hidup sehat adalah bagaimana kitaberusaha untuk meningkatkan kualitas hidupyang lebih baik. Kata orang sehat itu mahal,itulah sebabnya setiap orang berusaha dengansebaik-baiknya untuk memperoleh tubuh yangselalu fit. Kesehatan sebenarnya tidak mahal jikakita tahu bagaimana menjalani hidup yangberkualitas. Hanya saja sekarang ini banyakorang yang kurang bisa menikmati kehidupansehatnya karena kepadatan aktifitas sehari-hari.Banyak orang kehilangan waktu untuk sekedarmakan siang atau sebagian orang lebih memilihuntuk menyelesaikan pekerjaan sampai larutmalam hingga jam tidurnya berkurang.Kehidupan seperti ini sebenarnya tidak baikuntuk tubuh. Tubuh menjadi tidak mendapatasupan gizi yang cukup ketika orang tidakteratur makan. Tubuh tidak bisa beristirahatyang cukup ketika tidurnya tidak berkualitas.Pengertian Narkoba

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zatyang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /

Page 8: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 12||

psikologi seseorang ( pikiran, perasaan danprilaku ) serta dapat menimbulkanketergantungan fisik dan psikologi. Yangtermasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.Kerangka Berpikir

Salah satu media pembelajaran yang dapatmendukung efektifitas kegiatan belajarmengajar sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitupenggunaan multimedia pembelajaran dalambentuk Compact Disc. Pengembangan CompactDisc merupakan media pembelajaran mandiriyang akan lebih mengaktifkan siswa dalambelajar sesuai dengan kemampuan danpengalamannya masing-masing yang padaakhirnya dapat mempengaruhi hasil belajarsiswa yang lebih baik termasuk pembelajarandalam mata pelajaran pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan dengan materi budayahidup pokok bahasan NAPZA.

Pada multimedia pembelajaran, materiyang disajikan lebih lengkap, menarik, danlebih aplikatif. Selain itu penyusunannyamenggunakan beberapa standar mutu penilaianproduk. Dengan pengembangan multimediapembelajaran melalui Compact Disc pada matapelajaran pendidikan jasmani olahraga dankesehatan yang diharapkan dapat meningkatkanminat dan motivasi dalam proses pembelajaranteori pada materi budaya hidup sehat,sehingga siswa memiliki pemahaman yang baiktentang bahaya NAPZA.METODE PENELITIAN

Dengan mengacu pada permasalahan dantujuan pengembangan dapat digunakan MetodePengembangan atau Research and Development(R&D), yang langkah-langkahnya meliputiprosedur pengembangan, lokasi penelitian, ujicoba produk yang meliputi desain uji coba,subjek uji coba, jenis data, instrumenpengumpulan data dan teknik analisis data.

Penelitian ini menggunakan metodepengembangan yang berorientasi pada produk.Penelitian ini merupakan salah satu jenispenelitian yang banyak digunakan untukmemecahkan masalah di dunia pendidikan.Perancangan pengembangan yang digunakandalam penelitian ini menurut pendekatan modelBorg and Gall. Produk yang dihasilkan bisaberupa software, hardware seperti buku, modul,paket program pembelajaran ataupun alat bantubelajar.

Model yang akan digunakan dalampenelitian ini adalah model prosedural, yang

menggariskan langkah-langkah yang harusdiikuti untuk menghasilkan suatu produk. Modelprosedural ini adalah yang paling sesuai untukpenelitian pengembangan multimediapembelajaran mata pelajaran Penjasorkes.Produk yang dihasilkan adalah multimediapembelajaran dalam bentuk Compact Disc.

Penelitian pengembangan ini akandilaksanakan di MTs Negeri Aryojeding,Rejotangan, Tulungagung. Uji coba produk inidimaksudkan untuk memperoleh efektifitas,efisiensi, dan manfaat dari produk yangdikembangkan. Langkah-langkah yangdijabarkan adalah desain uji coba, subjek ujicoba, jenis data, instrumen pengumpulan datadan analisis data. Pada desain uji coba produkini, dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: (1) evaluasiahli, (2) uji coba tahap pertama dan (3) uji cobatahap kedua. Tujuan dilakukannya tiga tahapanini adalah untuk memperoleh tingkat keefektifanproduk dari segi pemanfaatan.

Instrumen pengumpulan data yangdigunakan dalam pengembangan bahanpembelajaran penjasorkes pada siswa kelas VIIIdi MTs Negeri Aryojeding ini adalah berupaangket yang disebarkan pada para ahli yaitu ahlimateri dan ahli media serta siswa kelas 8 MTsNegeri Aryojeding. Hasil dari instrumen yangberupa angket ini yang akan digunakan untukmengumpulkan data tentang:a) Penilaian ahli materi bahan pembelajaran

dilakukan oleh BapakQomarudin,S.Pd.,M.Pd.

Berikut tabel kisi-kisi penilaian ahli materiterhadap bahan ajar berbasis multimedia

No Aspekpenilaian

Indikator

Butir Instrumen

1 PembelajaranSK/KD 1,2Petunjukpenggunaan

3, 7Latian/evaluasi 8Penguatan 11, 12Pemberian contoh 6Materi 4, 5, 10Petunjukpengerjaan

9Kunci jawaban 13

2 Aspek isiIsi/konsep 19Materi 14Gambar danVideo

15, 16, 17, 18Rumusan soal 20, 21Kesulitan soal 22,23Penyajian 24

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 12||

psikologi seseorang ( pikiran, perasaan danprilaku ) serta dapat menimbulkanketergantungan fisik dan psikologi. Yangtermasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.Kerangka Berpikir

Salah satu media pembelajaran yang dapatmendukung efektifitas kegiatan belajarmengajar sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitupenggunaan multimedia pembelajaran dalambentuk Compact Disc. Pengembangan CompactDisc merupakan media pembelajaran mandiriyang akan lebih mengaktifkan siswa dalambelajar sesuai dengan kemampuan danpengalamannya masing-masing yang padaakhirnya dapat mempengaruhi hasil belajarsiswa yang lebih baik termasuk pembelajarandalam mata pelajaran pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan dengan materi budayahidup pokok bahasan NAPZA.

Pada multimedia pembelajaran, materiyang disajikan lebih lengkap, menarik, danlebih aplikatif. Selain itu penyusunannyamenggunakan beberapa standar mutu penilaianproduk. Dengan pengembangan multimediapembelajaran melalui Compact Disc pada matapelajaran pendidikan jasmani olahraga dankesehatan yang diharapkan dapat meningkatkanminat dan motivasi dalam proses pembelajaranteori pada materi budaya hidup sehat,sehingga siswa memiliki pemahaman yang baiktentang bahaya NAPZA.METODE PENELITIAN

Dengan mengacu pada permasalahan dantujuan pengembangan dapat digunakan MetodePengembangan atau Research and Development(R&D), yang langkah-langkahnya meliputiprosedur pengembangan, lokasi penelitian, ujicoba produk yang meliputi desain uji coba,subjek uji coba, jenis data, instrumenpengumpulan data dan teknik analisis data.

Penelitian ini menggunakan metodepengembangan yang berorientasi pada produk.Penelitian ini merupakan salah satu jenispenelitian yang banyak digunakan untukmemecahkan masalah di dunia pendidikan.Perancangan pengembangan yang digunakandalam penelitian ini menurut pendekatan modelBorg and Gall. Produk yang dihasilkan bisaberupa software, hardware seperti buku, modul,paket program pembelajaran ataupun alat bantubelajar.

Model yang akan digunakan dalampenelitian ini adalah model prosedural, yang

menggariskan langkah-langkah yang harusdiikuti untuk menghasilkan suatu produk. Modelprosedural ini adalah yang paling sesuai untukpenelitian pengembangan multimediapembelajaran mata pelajaran Penjasorkes.Produk yang dihasilkan adalah multimediapembelajaran dalam bentuk Compact Disc.

Penelitian pengembangan ini akandilaksanakan di MTs Negeri Aryojeding,Rejotangan, Tulungagung. Uji coba produk inidimaksudkan untuk memperoleh efektifitas,efisiensi, dan manfaat dari produk yangdikembangkan. Langkah-langkah yangdijabarkan adalah desain uji coba, subjek ujicoba, jenis data, instrumen pengumpulan datadan analisis data. Pada desain uji coba produkini, dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: (1) evaluasiahli, (2) uji coba tahap pertama dan (3) uji cobatahap kedua. Tujuan dilakukannya tiga tahapanini adalah untuk memperoleh tingkat keefektifanproduk dari segi pemanfaatan.

Instrumen pengumpulan data yangdigunakan dalam pengembangan bahanpembelajaran penjasorkes pada siswa kelas VIIIdi MTs Negeri Aryojeding ini adalah berupaangket yang disebarkan pada para ahli yaitu ahlimateri dan ahli media serta siswa kelas 8 MTsNegeri Aryojeding. Hasil dari instrumen yangberupa angket ini yang akan digunakan untukmengumpulkan data tentang:a) Penilaian ahli materi bahan pembelajaran

dilakukan oleh BapakQomarudin,S.Pd.,M.Pd.

Berikut tabel kisi-kisi penilaian ahli materiterhadap bahan ajar berbasis multimedia

No Aspekpenilaian

Indikator

Butir Instrumen

1 PembelajaranSK/KD 1,2Petunjukpenggunaan

3, 7Latian/evaluasi 8Penguatan 11, 12Pemberian contoh 6Materi 4, 5, 10Petunjukpengerjaan

9Kunci jawaban 13

2 Aspek isiIsi/konsep 19Materi 14Gambar danVideo

15, 16, 17, 18Rumusan soal 20, 21Kesulitan soal 22,23Penyajian 24

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 12||

psikologi seseorang ( pikiran, perasaan danprilaku ) serta dapat menimbulkanketergantungan fisik dan psikologi. Yangtermasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.Kerangka Berpikir

Salah satu media pembelajaran yang dapatmendukung efektifitas kegiatan belajarmengajar sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitupenggunaan multimedia pembelajaran dalambentuk Compact Disc. Pengembangan CompactDisc merupakan media pembelajaran mandiriyang akan lebih mengaktifkan siswa dalambelajar sesuai dengan kemampuan danpengalamannya masing-masing yang padaakhirnya dapat mempengaruhi hasil belajarsiswa yang lebih baik termasuk pembelajarandalam mata pelajaran pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan dengan materi budayahidup pokok bahasan NAPZA.

Pada multimedia pembelajaran, materiyang disajikan lebih lengkap, menarik, danlebih aplikatif. Selain itu penyusunannyamenggunakan beberapa standar mutu penilaianproduk. Dengan pengembangan multimediapembelajaran melalui Compact Disc pada matapelajaran pendidikan jasmani olahraga dankesehatan yang diharapkan dapat meningkatkanminat dan motivasi dalam proses pembelajaranteori pada materi budaya hidup sehat,sehingga siswa memiliki pemahaman yang baiktentang bahaya NAPZA.METODE PENELITIAN

Dengan mengacu pada permasalahan dantujuan pengembangan dapat digunakan MetodePengembangan atau Research and Development(R&D), yang langkah-langkahnya meliputiprosedur pengembangan, lokasi penelitian, ujicoba produk yang meliputi desain uji coba,subjek uji coba, jenis data, instrumenpengumpulan data dan teknik analisis data.

Penelitian ini menggunakan metodepengembangan yang berorientasi pada produk.Penelitian ini merupakan salah satu jenispenelitian yang banyak digunakan untukmemecahkan masalah di dunia pendidikan.Perancangan pengembangan yang digunakandalam penelitian ini menurut pendekatan modelBorg and Gall. Produk yang dihasilkan bisaberupa software, hardware seperti buku, modul,paket program pembelajaran ataupun alat bantubelajar.

Model yang akan digunakan dalampenelitian ini adalah model prosedural, yang

menggariskan langkah-langkah yang harusdiikuti untuk menghasilkan suatu produk. Modelprosedural ini adalah yang paling sesuai untukpenelitian pengembangan multimediapembelajaran mata pelajaran Penjasorkes.Produk yang dihasilkan adalah multimediapembelajaran dalam bentuk Compact Disc.

Penelitian pengembangan ini akandilaksanakan di MTs Negeri Aryojeding,Rejotangan, Tulungagung. Uji coba produk inidimaksudkan untuk memperoleh efektifitas,efisiensi, dan manfaat dari produk yangdikembangkan. Langkah-langkah yangdijabarkan adalah desain uji coba, subjek ujicoba, jenis data, instrumen pengumpulan datadan analisis data. Pada desain uji coba produkini, dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: (1) evaluasiahli, (2) uji coba tahap pertama dan (3) uji cobatahap kedua. Tujuan dilakukannya tiga tahapanini adalah untuk memperoleh tingkat keefektifanproduk dari segi pemanfaatan.

Instrumen pengumpulan data yangdigunakan dalam pengembangan bahanpembelajaran penjasorkes pada siswa kelas VIIIdi MTs Negeri Aryojeding ini adalah berupaangket yang disebarkan pada para ahli yaitu ahlimateri dan ahli media serta siswa kelas 8 MTsNegeri Aryojeding. Hasil dari instrumen yangberupa angket ini yang akan digunakan untukmengumpulkan data tentang:a) Penilaian ahli materi bahan pembelajaran

dilakukan oleh BapakQomarudin,S.Pd.,M.Pd.

Berikut tabel kisi-kisi penilaian ahli materiterhadap bahan ajar berbasis multimedia

No Aspekpenilaian

Indikator

Butir Instrumen

1 PembelajaranSK/KD 1,2Petunjukpenggunaan

3, 7Latian/evaluasi 8Penguatan 11, 12Pemberian contoh 6Materi 4, 5, 10Petunjukpengerjaan

9Kunci jawaban 13

2 Aspek isiIsi/konsep 19Materi 14Gambar danVideo

15, 16, 17, 18Rumusan soal 20, 21Kesulitan soal 22,23Penyajian 24

Page 9: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 13||

b) Penilaian ahli media terhadap bahan ajarberbasis multimedia oleh Bapak IrvanFauzi, S.Kom.

Berikut tabel kisi-kisi penilaian ahli mediaterhadap bahan ajar berbasis multimedia

NoAspek

Penilaian Indikator Butir Instrumen

1 TampilanWarna 1, 2, 13, 14,

18Musik 3Gambar dan video 4,5,6,8,9,17,1

9Tombol navigasi 10, 11, 12Slide 20, 21Ukuran Huruf 15, 16Keterbacaan Teks 7

2 Pemrograman

Tombol navigasi 25, 26Interaksi 23Efisiensi 28, 29Petunjukpenggunaan

24Interaktivitas 22, 23Respon peserta didik 27

c) Penilaian siswa terhadap kelas 8 MTs NegeriAryojeding.Berikut tabel kisi-kisi penilaian peserta didikterhadap bahan ajar berbasis multimedia

NoAspek

Penilaian IndikatorButir

Instrumen

1 Aspektampilan

Warna 9Musik 6, 8Gambar 7Tombol navigasi 4, 5Petunjukpenggunaan

2, 3Keterbacaan Teks 1

2 Aspek isimateri

Penggunaan bahasa 11, 12Materi 10Gambar dan Video 13, 14Rumusan soal 15Kesulitan soal 16

3 Aspekpembelajaran

Petunjukpenggunaan

20,21Multimedia 24, 25, 26Materi 17, 18, 19, 22Petunjuk pengerjaan 22Respon peserta didik 23

Setelah data diperoleh kemudian dilakukananalisis data untuk setiap subyek uji coba, yangmeliputi ahli media, ahli pendidikan jasmani,dan siswa kelas 8 dengan skala 5 yaitu denganperskoran dari angka 1 s/d 5 yaitu, jawaban Askor 5 apabila jawaban sangat jelas, sangat tepat,sangat menarik, sangat mudah, sangat sesuai;jawaban B skor 4 apabila jawaban jelas, tepat,menarik, mudah, sesuai; jawaban C skor 3

apabila jawaban cukup baik, cukup jelas, cukuptepat; jawaban D skor 2 apabila jawaban kurangjelas, kurang tepat, kurang menarik, sulit, kurangsesuai; dan jawaban E Skor 1 apabila jawabansangat tidak jelas, sangat tidak tepat, sangattidak menarik, sangat sulit, sangat tidak sesuai.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah teknik analisis deskriptifkuantitatif dengan persentase. Teknik inidigunakan pada data hasil kuesioner uji cobautama. Acuan konvesi yang akan digunakanuntuk mengolah data menggunakan acuan dariSukarjo yang dikutib oleh Nur RohmahMuktiani (2008: 79) pada tabel sebagai berikut:

Nilai

KriteriaSkor

Rumus Perhitungan

A Sangat Baik X> Xi+ 1,8 Sbi X>4,21

B BaikXi+0,6Sbi<X≤Xi+1,

8Sbi 3,40<X≤4,21

C Cukup Baik

Xi-0,6Sbi<X≤Xi+1,8Sb

i 2,60<X≤3,40

D KurangXi-0,6Sbi<X≤Xi-

1,8Sbi 1,79<X≤2,60

ESangatKurang X≤Xi-1,8Sbi X≤1,79

Rerata skor ideal (Xi) = 1/2 (skormaksimal ideal+skor minimal ideal)Simpangan baku skor ideal = 1/6 (Skormaksimal ideal-skor minimal ideal)X ideal = SkorEmpirisBerdasarkan hasil konvesi skor ke nilaimaka didapat nilai produk multimediapembelajaran yang sedang dikembangkan.

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Kebutuhan

Pelajaran Penjasorkes pada tingkatSekolah Menengah Pertama atau Madrasah(SMP/MTs) terdiri dari pembelajaran praktekdan teori. Salah satu kompetensi yang diajarkanadalah materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkotika). Pada materi ini siswadiharapkan mampu untuk memahami danmengetahui bahaya menggunakanNAPZA/Narkotika.

Hasil wawancara dan pengamatan, didapatinformasi bahwa tidak semua Guru Penjasorkesmempunyai bahan materi NAPZA di dalampembelajaran, hal ini disebabkan kurangnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 13||

b) Penilaian ahli media terhadap bahan ajarberbasis multimedia oleh Bapak IrvanFauzi, S.Kom.

Berikut tabel kisi-kisi penilaian ahli mediaterhadap bahan ajar berbasis multimedia

NoAspek

Penilaian Indikator Butir Instrumen

1 TampilanWarna 1, 2, 13, 14,

18Musik 3Gambar dan video 4,5,6,8,9,17,1

9Tombol navigasi 10, 11, 12Slide 20, 21Ukuran Huruf 15, 16Keterbacaan Teks 7

2 Pemrograman

Tombol navigasi 25, 26Interaksi 23Efisiensi 28, 29Petunjukpenggunaan

24Interaktivitas 22, 23Respon peserta didik 27

c) Penilaian siswa terhadap kelas 8 MTs NegeriAryojeding.Berikut tabel kisi-kisi penilaian peserta didikterhadap bahan ajar berbasis multimedia

NoAspek

Penilaian IndikatorButir

Instrumen

1 Aspektampilan

Warna 9Musik 6, 8Gambar 7Tombol navigasi 4, 5Petunjukpenggunaan

2, 3Keterbacaan Teks 1

2 Aspek isimateri

Penggunaan bahasa 11, 12Materi 10Gambar dan Video 13, 14Rumusan soal 15Kesulitan soal 16

3 Aspekpembelajaran

Petunjukpenggunaan

20,21Multimedia 24, 25, 26Materi 17, 18, 19, 22Petunjuk pengerjaan 22Respon peserta didik 23

Setelah data diperoleh kemudian dilakukananalisis data untuk setiap subyek uji coba, yangmeliputi ahli media, ahli pendidikan jasmani,dan siswa kelas 8 dengan skala 5 yaitu denganperskoran dari angka 1 s/d 5 yaitu, jawaban Askor 5 apabila jawaban sangat jelas, sangat tepat,sangat menarik, sangat mudah, sangat sesuai;jawaban B skor 4 apabila jawaban jelas, tepat,menarik, mudah, sesuai; jawaban C skor 3

apabila jawaban cukup baik, cukup jelas, cukuptepat; jawaban D skor 2 apabila jawaban kurangjelas, kurang tepat, kurang menarik, sulit, kurangsesuai; dan jawaban E Skor 1 apabila jawabansangat tidak jelas, sangat tidak tepat, sangattidak menarik, sangat sulit, sangat tidak sesuai.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah teknik analisis deskriptifkuantitatif dengan persentase. Teknik inidigunakan pada data hasil kuesioner uji cobautama. Acuan konvesi yang akan digunakanuntuk mengolah data menggunakan acuan dariSukarjo yang dikutib oleh Nur RohmahMuktiani (2008: 79) pada tabel sebagai berikut:

Nilai

KriteriaSkor

Rumus Perhitungan

A Sangat Baik X> Xi+ 1,8 Sbi X>4,21

B BaikXi+0,6Sbi<X≤Xi+1,

8Sbi 3,40<X≤4,21

C Cukup Baik

Xi-0,6Sbi<X≤Xi+1,8Sb

i 2,60<X≤3,40

D KurangXi-0,6Sbi<X≤Xi-

1,8Sbi 1,79<X≤2,60

ESangatKurang X≤Xi-1,8Sbi X≤1,79

Rerata skor ideal (Xi) = 1/2 (skormaksimal ideal+skor minimal ideal)Simpangan baku skor ideal = 1/6 (Skormaksimal ideal-skor minimal ideal)X ideal = SkorEmpirisBerdasarkan hasil konvesi skor ke nilaimaka didapat nilai produk multimediapembelajaran yang sedang dikembangkan.

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Kebutuhan

Pelajaran Penjasorkes pada tingkatSekolah Menengah Pertama atau Madrasah(SMP/MTs) terdiri dari pembelajaran praktekdan teori. Salah satu kompetensi yang diajarkanadalah materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkotika). Pada materi ini siswadiharapkan mampu untuk memahami danmengetahui bahaya menggunakanNAPZA/Narkotika.

Hasil wawancara dan pengamatan, didapatinformasi bahwa tidak semua Guru Penjasorkesmempunyai bahan materi NAPZA di dalampembelajaran, hal ini disebabkan kurangnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 13||

b) Penilaian ahli media terhadap bahan ajarberbasis multimedia oleh Bapak IrvanFauzi, S.Kom.

Berikut tabel kisi-kisi penilaian ahli mediaterhadap bahan ajar berbasis multimedia

NoAspek

Penilaian Indikator Butir Instrumen

1 TampilanWarna 1, 2, 13, 14,

18Musik 3Gambar dan video 4,5,6,8,9,17,1

9Tombol navigasi 10, 11, 12Slide 20, 21Ukuran Huruf 15, 16Keterbacaan Teks 7

2 Pemrograman

Tombol navigasi 25, 26Interaksi 23Efisiensi 28, 29Petunjukpenggunaan

24Interaktivitas 22, 23Respon peserta didik 27

c) Penilaian siswa terhadap kelas 8 MTs NegeriAryojeding.Berikut tabel kisi-kisi penilaian peserta didikterhadap bahan ajar berbasis multimedia

NoAspek

Penilaian IndikatorButir

Instrumen

1 Aspektampilan

Warna 9Musik 6, 8Gambar 7Tombol navigasi 4, 5Petunjukpenggunaan

2, 3Keterbacaan Teks 1

2 Aspek isimateri

Penggunaan bahasa 11, 12Materi 10Gambar dan Video 13, 14Rumusan soal 15Kesulitan soal 16

3 Aspekpembelajaran

Petunjukpenggunaan

20,21Multimedia 24, 25, 26Materi 17, 18, 19, 22Petunjuk pengerjaan 22Respon peserta didik 23

Setelah data diperoleh kemudian dilakukananalisis data untuk setiap subyek uji coba, yangmeliputi ahli media, ahli pendidikan jasmani,dan siswa kelas 8 dengan skala 5 yaitu denganperskoran dari angka 1 s/d 5 yaitu, jawaban Askor 5 apabila jawaban sangat jelas, sangat tepat,sangat menarik, sangat mudah, sangat sesuai;jawaban B skor 4 apabila jawaban jelas, tepat,menarik, mudah, sesuai; jawaban C skor 3

apabila jawaban cukup baik, cukup jelas, cukuptepat; jawaban D skor 2 apabila jawaban kurangjelas, kurang tepat, kurang menarik, sulit, kurangsesuai; dan jawaban E Skor 1 apabila jawabansangat tidak jelas, sangat tidak tepat, sangattidak menarik, sangat sulit, sangat tidak sesuai.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah teknik analisis deskriptifkuantitatif dengan persentase. Teknik inidigunakan pada data hasil kuesioner uji cobautama. Acuan konvesi yang akan digunakanuntuk mengolah data menggunakan acuan dariSukarjo yang dikutib oleh Nur RohmahMuktiani (2008: 79) pada tabel sebagai berikut:

Nilai

KriteriaSkor

Rumus Perhitungan

A Sangat Baik X> Xi+ 1,8 Sbi X>4,21

B BaikXi+0,6Sbi<X≤Xi+1,

8Sbi 3,40<X≤4,21

C Cukup Baik

Xi-0,6Sbi<X≤Xi+1,8Sb

i 2,60<X≤3,40

D KurangXi-0,6Sbi<X≤Xi-

1,8Sbi 1,79<X≤2,60

ESangatKurang X≤Xi-1,8Sbi X≤1,79

Rerata skor ideal (Xi) = 1/2 (skormaksimal ideal+skor minimal ideal)Simpangan baku skor ideal = 1/6 (Skormaksimal ideal-skor minimal ideal)X ideal = SkorEmpirisBerdasarkan hasil konvesi skor ke nilaimaka didapat nilai produk multimediapembelajaran yang sedang dikembangkan.

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Kebutuhan

Pelajaran Penjasorkes pada tingkatSekolah Menengah Pertama atau Madrasah(SMP/MTs) terdiri dari pembelajaran praktekdan teori. Salah satu kompetensi yang diajarkanadalah materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkotika). Pada materi ini siswadiharapkan mampu untuk memahami danmengetahui bahaya menggunakanNAPZA/Narkotika.

Hasil wawancara dan pengamatan, didapatinformasi bahwa tidak semua Guru Penjasorkesmempunyai bahan materi NAPZA di dalampembelajaran, hal ini disebabkan kurangnya

Page 10: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 14||

buku/referensi materi tentang NAPZA untukbahan ajar guru dan belajar para peserta didik.

Dari hasil observasi dan wawancara diatas penting kiranya dikembangkan sebuahmultimedia pembelajaran yang dapatmengakomodasi kebutuhan Guru dan pesertadidik dalam proses pembelajaran Penjasorkeskhususnya materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba) untuk siswa MTs/SMPkelas VIII. Peneliti berharap, produk yangdikembangkan dapat mengatasi kendala yangdihadapi guru dalam pembelajaran. Denganpembelajaran yang terstruktur dengan baik dandidukung media pembelajaran yang berkualitasakan mempermudah pencapaian tujuanpembelajaran yang telah dirumuskansebelumnya.Data Uji Coba

1. Evaluasi ahli MateriHasil evaluasi tahap I terhadap multimedia

pembelajaran Budaya Hidup Sehat dilakukanpada tanggal 23 Juni 2016 oleh BapakQomarudin, S.Pd., M.Pd. sebagai ahli materi.Ahli materi memberikan penilaian terhadapaspek kualitas pembelajaran dengan rerataskor 3,46 yang termasuk ke dalam kategori“Baik”. Sedangkan pada aspek isi/materipembelajaran, ahli materi memberikanpenilaian dengan rerata skor 3,54 yangtermasuk dalam kategori “Baik”. Hasil aspekkebenaran materi pembelajaran dan isimerupakan informasi yang berisi bagian yangsalah, jenis kesalahan, dan saran perbaikan.Saran dari ahli materi digunakan sebagairevisi produk. Berikut saran dan perbaikanyang dijelaskan pada tabel dibawah ini.No Bagian

yangSalah

Jenis Kesalahan Perbaikan

1 Dampak dariNarkoba

Gambar kurangfariatif

Cari gambaryang lebihbanyak biarmenarik

2 Penomeran Penomerandisesuaikankurikulum

Penomeransesuaikurikulum

Berdasarkan hasil validasi dari ahli materipada tahap I, jika di rata-rata antara aspekkualitas materi pembelajaran dan aspekisi/materi adalah 3,5 yang artinya produk yangdikembangkan masih dalam kategori “Baik”.Kualitas produk yang sedemikian rupa, ahlimateri menyatakan bahwa produk tersebutlayak digunakan untuk uji coba lapangandengan revisi sesuai saran.

Validasi tahap II dilakukan setelah produkdirevisi sesuai saran dari ahli materi dalamvalidasi tahap I. Validasi tahap II dilakukanpada tanggal 20 Juli 2016. Pada tahap II ahlimateri memberikan penilaian terhadap aspekkualitas materi pembelajaran dengan rerata skor4,38 yang termasuk kedalam kategori “SangatBaik”. Sedangkan untuk aspek materi/isi, ahlimateri memberikan penilaian dengan rerataskor sebesar 4,36 yang berarti masuk dalam“Sangat Baik”.

Berdasarkan validasi tahap II, ahli materimenyatakan bahwa produk multimediapembelajaran yang dikembangkan layak untukuji coba lapangan tanpa melakukan revisi. Hasilrerata skor keseluruhan adalah 4,37 yangtermasuk ke dalam kategori “Sangat Baik” .Hasil evaluasi tahap II pada ahli materi, produkdinilai sudah layak untuk dilakukan uji cobatanpa revisi.

2. Evaluasi Ahli MediaEvaluasi tahap I terhadap multimedia

pembelajaran Penjasorkes materi BudayaHidup Sehat (NAPZA/Narkoba) dilakukantanggal 25 Juni 2016, oleh Bapak Irfan Fauzi,S.Kom sebagai ahli media. Ahli mediamemberikan penilaian terhadap aspek tampilantermasuk kedalam kategori “ Cukup Baik”dengan rerata skor sebesar 3,09. Sedangkanuntuk aspek pemrograman, ahli mediamemberikan penilaian dengan rerata skor 2,87yang termasuk ke dalam kategori “CukupBaik”.Saran dari ahli media digunakan sebagairevisi produk. Berikut saran dan perbaikanyang dijelaskan pada tabel berikut.

No BagianYang Salah

JenisKesalahan

Perbaikan

1 MenuPetunjuk

Tombol tidakbisa linklangsungdengan tombolyang aktif

Tombol yangbisa aktif/linklangsungdengan menuatau tomboldimatikan

2 Backgroundmedia

Backgroundmateri

Warnabackgrounddiganti atauwarna tulisanyang diganti

3 Warna huruhmedia

Warna merah Sebaiknyadiganti warnaselain merah,karena merah

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 14||

buku/referensi materi tentang NAPZA untukbahan ajar guru dan belajar para peserta didik.

Dari hasil observasi dan wawancara diatas penting kiranya dikembangkan sebuahmultimedia pembelajaran yang dapatmengakomodasi kebutuhan Guru dan pesertadidik dalam proses pembelajaran Penjasorkeskhususnya materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba) untuk siswa MTs/SMPkelas VIII. Peneliti berharap, produk yangdikembangkan dapat mengatasi kendala yangdihadapi guru dalam pembelajaran. Denganpembelajaran yang terstruktur dengan baik dandidukung media pembelajaran yang berkualitasakan mempermudah pencapaian tujuanpembelajaran yang telah dirumuskansebelumnya.Data Uji Coba

1. Evaluasi ahli MateriHasil evaluasi tahap I terhadap multimedia

pembelajaran Budaya Hidup Sehat dilakukanpada tanggal 23 Juni 2016 oleh BapakQomarudin, S.Pd., M.Pd. sebagai ahli materi.Ahli materi memberikan penilaian terhadapaspek kualitas pembelajaran dengan rerataskor 3,46 yang termasuk ke dalam kategori“Baik”. Sedangkan pada aspek isi/materipembelajaran, ahli materi memberikanpenilaian dengan rerata skor 3,54 yangtermasuk dalam kategori “Baik”. Hasil aspekkebenaran materi pembelajaran dan isimerupakan informasi yang berisi bagian yangsalah, jenis kesalahan, dan saran perbaikan.Saran dari ahli materi digunakan sebagairevisi produk. Berikut saran dan perbaikanyang dijelaskan pada tabel dibawah ini.No Bagian

yangSalah

Jenis Kesalahan Perbaikan

1 Dampak dariNarkoba

Gambar kurangfariatif

Cari gambaryang lebihbanyak biarmenarik

2 Penomeran Penomerandisesuaikankurikulum

Penomeransesuaikurikulum

Berdasarkan hasil validasi dari ahli materipada tahap I, jika di rata-rata antara aspekkualitas materi pembelajaran dan aspekisi/materi adalah 3,5 yang artinya produk yangdikembangkan masih dalam kategori “Baik”.Kualitas produk yang sedemikian rupa, ahlimateri menyatakan bahwa produk tersebutlayak digunakan untuk uji coba lapangandengan revisi sesuai saran.

Validasi tahap II dilakukan setelah produkdirevisi sesuai saran dari ahli materi dalamvalidasi tahap I. Validasi tahap II dilakukanpada tanggal 20 Juli 2016. Pada tahap II ahlimateri memberikan penilaian terhadap aspekkualitas materi pembelajaran dengan rerata skor4,38 yang termasuk kedalam kategori “SangatBaik”. Sedangkan untuk aspek materi/isi, ahlimateri memberikan penilaian dengan rerataskor sebesar 4,36 yang berarti masuk dalam“Sangat Baik”.

Berdasarkan validasi tahap II, ahli materimenyatakan bahwa produk multimediapembelajaran yang dikembangkan layak untukuji coba lapangan tanpa melakukan revisi. Hasilrerata skor keseluruhan adalah 4,37 yangtermasuk ke dalam kategori “Sangat Baik” .Hasil evaluasi tahap II pada ahli materi, produkdinilai sudah layak untuk dilakukan uji cobatanpa revisi.

2. Evaluasi Ahli MediaEvaluasi tahap I terhadap multimedia

pembelajaran Penjasorkes materi BudayaHidup Sehat (NAPZA/Narkoba) dilakukantanggal 25 Juni 2016, oleh Bapak Irfan Fauzi,S.Kom sebagai ahli media. Ahli mediamemberikan penilaian terhadap aspek tampilantermasuk kedalam kategori “ Cukup Baik”dengan rerata skor sebesar 3,09. Sedangkanuntuk aspek pemrograman, ahli mediamemberikan penilaian dengan rerata skor 2,87yang termasuk ke dalam kategori “CukupBaik”.Saran dari ahli media digunakan sebagairevisi produk. Berikut saran dan perbaikanyang dijelaskan pada tabel berikut.

No BagianYang Salah

JenisKesalahan

Perbaikan

1 MenuPetunjuk

Tombol tidakbisa linklangsungdengan tombolyang aktif

Tombol yangbisa aktif/linklangsungdengan menuatau tomboldimatikan

2 Backgroundmedia

Backgroundmateri

Warnabackgrounddiganti atauwarna tulisanyang diganti

3 Warna huruhmedia

Warna merah Sebaiknyadiganti warnaselain merah,karena merah

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 14||

buku/referensi materi tentang NAPZA untukbahan ajar guru dan belajar para peserta didik.

Dari hasil observasi dan wawancara diatas penting kiranya dikembangkan sebuahmultimedia pembelajaran yang dapatmengakomodasi kebutuhan Guru dan pesertadidik dalam proses pembelajaran Penjasorkeskhususnya materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba) untuk siswa MTs/SMPkelas VIII. Peneliti berharap, produk yangdikembangkan dapat mengatasi kendala yangdihadapi guru dalam pembelajaran. Denganpembelajaran yang terstruktur dengan baik dandidukung media pembelajaran yang berkualitasakan mempermudah pencapaian tujuanpembelajaran yang telah dirumuskansebelumnya.Data Uji Coba

1. Evaluasi ahli MateriHasil evaluasi tahap I terhadap multimedia

pembelajaran Budaya Hidup Sehat dilakukanpada tanggal 23 Juni 2016 oleh BapakQomarudin, S.Pd., M.Pd. sebagai ahli materi.Ahli materi memberikan penilaian terhadapaspek kualitas pembelajaran dengan rerataskor 3,46 yang termasuk ke dalam kategori“Baik”. Sedangkan pada aspek isi/materipembelajaran, ahli materi memberikanpenilaian dengan rerata skor 3,54 yangtermasuk dalam kategori “Baik”. Hasil aspekkebenaran materi pembelajaran dan isimerupakan informasi yang berisi bagian yangsalah, jenis kesalahan, dan saran perbaikan.Saran dari ahli materi digunakan sebagairevisi produk. Berikut saran dan perbaikanyang dijelaskan pada tabel dibawah ini.No Bagian

yangSalah

Jenis Kesalahan Perbaikan

1 Dampak dariNarkoba

Gambar kurangfariatif

Cari gambaryang lebihbanyak biarmenarik

2 Penomeran Penomerandisesuaikankurikulum

Penomeransesuaikurikulum

Berdasarkan hasil validasi dari ahli materipada tahap I, jika di rata-rata antara aspekkualitas materi pembelajaran dan aspekisi/materi adalah 3,5 yang artinya produk yangdikembangkan masih dalam kategori “Baik”.Kualitas produk yang sedemikian rupa, ahlimateri menyatakan bahwa produk tersebutlayak digunakan untuk uji coba lapangandengan revisi sesuai saran.

Validasi tahap II dilakukan setelah produkdirevisi sesuai saran dari ahli materi dalamvalidasi tahap I. Validasi tahap II dilakukanpada tanggal 20 Juli 2016. Pada tahap II ahlimateri memberikan penilaian terhadap aspekkualitas materi pembelajaran dengan rerata skor4,38 yang termasuk kedalam kategori “SangatBaik”. Sedangkan untuk aspek materi/isi, ahlimateri memberikan penilaian dengan rerataskor sebesar 4,36 yang berarti masuk dalam“Sangat Baik”.

Berdasarkan validasi tahap II, ahli materimenyatakan bahwa produk multimediapembelajaran yang dikembangkan layak untukuji coba lapangan tanpa melakukan revisi. Hasilrerata skor keseluruhan adalah 4,37 yangtermasuk ke dalam kategori “Sangat Baik” .Hasil evaluasi tahap II pada ahli materi, produkdinilai sudah layak untuk dilakukan uji cobatanpa revisi.

2. Evaluasi Ahli MediaEvaluasi tahap I terhadap multimedia

pembelajaran Penjasorkes materi BudayaHidup Sehat (NAPZA/Narkoba) dilakukantanggal 25 Juni 2016, oleh Bapak Irfan Fauzi,S.Kom sebagai ahli media. Ahli mediamemberikan penilaian terhadap aspek tampilantermasuk kedalam kategori “ Cukup Baik”dengan rerata skor sebesar 3,09. Sedangkanuntuk aspek pemrograman, ahli mediamemberikan penilaian dengan rerata skor 2,87yang termasuk ke dalam kategori “CukupBaik”.Saran dari ahli media digunakan sebagairevisi produk. Berikut saran dan perbaikanyang dijelaskan pada tabel berikut.

No BagianYang Salah

JenisKesalahan

Perbaikan

1 MenuPetunjuk

Tombol tidakbisa linklangsungdengan tombolyang aktif

Tombol yangbisa aktif/linklangsungdengan menuatau tomboldimatikan

2 Backgroundmedia

Backgroundmateri

Warnabackgrounddiganti atauwarna tulisanyang diganti

3 Warna huruhmedia

Warna merah Sebaiknyadiganti warnaselain merah,karena merah

Page 11: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 15||

mempunyaikesan marah

Berdasarkan hasil validasi dari ahli mediapada tahap I, jika di rata-rata antara aspekkualitas tampilan dan aspek pemrogramanadalah 2,98 yang artinya produk yangdikembangkan masih dalam kategori “CukupBaik”. Dengan kualitas produk yangsedemikian rupa, ahli media menyatakanbahwa produk tersebut layak digunakan untukuji coba lapangan dengan revisi sesuai dengansaran.

Validasi tahap II dilakukan setelah produkdirevisi sesuai saran dari ahli media dalamvalidasi tahap I. Validasi tahap II dilakukanpada tanggal 11 Juli 2016. Pada tahap II ahlimedia memberikan penilaian terhadap aspektampilan dengan rerata skor sebesar 4,53 yangtermasuk kedalam kategori “Sangat Baik”.Sedangkan untuk aspek pemrograman ahlimedia memberikan penilaian dengan rerataskor sebesar 4,25 dengan kategori “SangatBaik”.

Pada validasi tahap II, ahli mediamenyatakan bahwa produk multimediapembelajaran yang dikembangkan layak untukuji coba lapangan tanpa melakukan revisi. Hasilrerata skor keseluruhan adalah 4,39 yangtermasuk ke dalam kategori “Sangat Baik”.Dari hasil evaluasi tahap II pada ahli materi,produk dinilai sudah layak untuk dilakukan ujicoba tanpa revisi

3. Data Uji Coba Kelompok BesarPengembang melakukan uji coba

kelompok besar di MTsN Aryojeding denganresponden sebanyak 15 siswa kelas VIII. Ujicoba dilakukan dengan maksud untukmengetahui kualitas produk secara menyeluruhyang menjadi tolak ukur kelayakan produkyang dikembangkan untuk jenjang MTs/SMPkelas VIII materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba).

Uji coba kelompok besar dilakukan padatanggal 25 Juli 2016. Penentuan respondendilakukan melalui konsultasi dosenpembimbing dengan cara random sampling .Adapun cara pengumpulan data pada uji cobaini adalah dengan menampilkan produkmultimedia yang dikembangkan danmemberikan peserta didik untuk mencobanya,setelah itu peserta didik diberikan lembarkuisioner untuk memberikan penilaian terhadapmultimedia pembelajaran yang mencakupaspek tampilan, aspek isi/materi, dan aspekpembelajaran.

Uji coba kelompok besar terhadap aspektampilan termasuk ke dalam kategori “SangatBaik” dengan rerata skor sebesar 4,54. Aspekmateri/isi termasuk ke dalam ketegori “SangatBaik” dengan rerata skor sebesar 4,56.Sedangkan penilaian terhadap aspekpembelajaran pada uji coba kelompok besarmenghasilkan rerata skor sebesar 4,57 yangartinya kriteria dari aspek pembelajaranadalah “Sangat Baik”. Hasil rerata skorkeseluruhan adalah 4,56 yang termasuk kedalam kategori “ Sangat Baik”.Pembahasan

Produk pengembangan ini adalah sebuahmultimedia pembelajaran Penjasorkes materiBudaya Hidup Sehat (NAPZA/Narkoba) untukpeserta didik MTs/SMP kelas VIII. Produk inidibuat menggunakan software Autoplay Media,dengan bantuan software lain untuk mendesaingambar tulisan dan video yaitu adobephotoshop dan corel draw. Setelah produkawal dibuat, dilanjutkan dengan mengevaluasikepada ahli materi dan ahli media untukmenghasilkan produk yang layak digunakanuntuk media pembelajaran.

Hasil evaluasi ahli materi dan ahli media,revisi produk hanya dilakukan satu tahap,karena telah dianggap sesuai dan layakuntuk melakukan uji coba lapangan. Uji cobalapang dilakukan sebagai bahan penelitianproduk apabila digunakan langsung olehpengguna yaitu para peserta didik SMP/MTskelas VIII.

Uji coba yang dilakukan berlangsung satutahap, yaitu tahap uji coba kelompok besarkarena hasil dari evaluasi para ahli tahap duasudah dirasa cukup untuk langsung dilakukanuji coba kelompok besar. Pada uji coba tersebutbanyak sekali tanggapan dari para pengguna,baik tanggapan positif atau terkait kelebihandan tanggapan negatif mengenai kekurangandari produk.

Hasil Produl Multimedia NAPZA

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 15||

mempunyaikesan marah

Berdasarkan hasil validasi dari ahli mediapada tahap I, jika di rata-rata antara aspekkualitas tampilan dan aspek pemrogramanadalah 2,98 yang artinya produk yangdikembangkan masih dalam kategori “CukupBaik”. Dengan kualitas produk yangsedemikian rupa, ahli media menyatakanbahwa produk tersebut layak digunakan untukuji coba lapangan dengan revisi sesuai dengansaran.

Validasi tahap II dilakukan setelah produkdirevisi sesuai saran dari ahli media dalamvalidasi tahap I. Validasi tahap II dilakukanpada tanggal 11 Juli 2016. Pada tahap II ahlimedia memberikan penilaian terhadap aspektampilan dengan rerata skor sebesar 4,53 yangtermasuk kedalam kategori “Sangat Baik”.Sedangkan untuk aspek pemrograman ahlimedia memberikan penilaian dengan rerataskor sebesar 4,25 dengan kategori “SangatBaik”.

Pada validasi tahap II, ahli mediamenyatakan bahwa produk multimediapembelajaran yang dikembangkan layak untukuji coba lapangan tanpa melakukan revisi. Hasilrerata skor keseluruhan adalah 4,39 yangtermasuk ke dalam kategori “Sangat Baik”.Dari hasil evaluasi tahap II pada ahli materi,produk dinilai sudah layak untuk dilakukan ujicoba tanpa revisi

3. Data Uji Coba Kelompok BesarPengembang melakukan uji coba

kelompok besar di MTsN Aryojeding denganresponden sebanyak 15 siswa kelas VIII. Ujicoba dilakukan dengan maksud untukmengetahui kualitas produk secara menyeluruhyang menjadi tolak ukur kelayakan produkyang dikembangkan untuk jenjang MTs/SMPkelas VIII materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba).

Uji coba kelompok besar dilakukan padatanggal 25 Juli 2016. Penentuan respondendilakukan melalui konsultasi dosenpembimbing dengan cara random sampling .Adapun cara pengumpulan data pada uji cobaini adalah dengan menampilkan produkmultimedia yang dikembangkan danmemberikan peserta didik untuk mencobanya,setelah itu peserta didik diberikan lembarkuisioner untuk memberikan penilaian terhadapmultimedia pembelajaran yang mencakupaspek tampilan, aspek isi/materi, dan aspekpembelajaran.

Uji coba kelompok besar terhadap aspektampilan termasuk ke dalam kategori “SangatBaik” dengan rerata skor sebesar 4,54. Aspekmateri/isi termasuk ke dalam ketegori “SangatBaik” dengan rerata skor sebesar 4,56.Sedangkan penilaian terhadap aspekpembelajaran pada uji coba kelompok besarmenghasilkan rerata skor sebesar 4,57 yangartinya kriteria dari aspek pembelajaranadalah “Sangat Baik”. Hasil rerata skorkeseluruhan adalah 4,56 yang termasuk kedalam kategori “ Sangat Baik”.Pembahasan

Produk pengembangan ini adalah sebuahmultimedia pembelajaran Penjasorkes materiBudaya Hidup Sehat (NAPZA/Narkoba) untukpeserta didik MTs/SMP kelas VIII. Produk inidibuat menggunakan software Autoplay Media,dengan bantuan software lain untuk mendesaingambar tulisan dan video yaitu adobephotoshop dan corel draw. Setelah produkawal dibuat, dilanjutkan dengan mengevaluasikepada ahli materi dan ahli media untukmenghasilkan produk yang layak digunakanuntuk media pembelajaran.

Hasil evaluasi ahli materi dan ahli media,revisi produk hanya dilakukan satu tahap,karena telah dianggap sesuai dan layakuntuk melakukan uji coba lapangan. Uji cobalapang dilakukan sebagai bahan penelitianproduk apabila digunakan langsung olehpengguna yaitu para peserta didik SMP/MTskelas VIII.

Uji coba yang dilakukan berlangsung satutahap, yaitu tahap uji coba kelompok besarkarena hasil dari evaluasi para ahli tahap duasudah dirasa cukup untuk langsung dilakukanuji coba kelompok besar. Pada uji coba tersebutbanyak sekali tanggapan dari para pengguna,baik tanggapan positif atau terkait kelebihandan tanggapan negatif mengenai kekurangandari produk.

Hasil Produl Multimedia NAPZA

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 15||

mempunyaikesan marah

Berdasarkan hasil validasi dari ahli mediapada tahap I, jika di rata-rata antara aspekkualitas tampilan dan aspek pemrogramanadalah 2,98 yang artinya produk yangdikembangkan masih dalam kategori “CukupBaik”. Dengan kualitas produk yangsedemikian rupa, ahli media menyatakanbahwa produk tersebut layak digunakan untukuji coba lapangan dengan revisi sesuai dengansaran.

Validasi tahap II dilakukan setelah produkdirevisi sesuai saran dari ahli media dalamvalidasi tahap I. Validasi tahap II dilakukanpada tanggal 11 Juli 2016. Pada tahap II ahlimedia memberikan penilaian terhadap aspektampilan dengan rerata skor sebesar 4,53 yangtermasuk kedalam kategori “Sangat Baik”.Sedangkan untuk aspek pemrograman ahlimedia memberikan penilaian dengan rerataskor sebesar 4,25 dengan kategori “SangatBaik”.

Pada validasi tahap II, ahli mediamenyatakan bahwa produk multimediapembelajaran yang dikembangkan layak untukuji coba lapangan tanpa melakukan revisi. Hasilrerata skor keseluruhan adalah 4,39 yangtermasuk ke dalam kategori “Sangat Baik”.Dari hasil evaluasi tahap II pada ahli materi,produk dinilai sudah layak untuk dilakukan ujicoba tanpa revisi

3. Data Uji Coba Kelompok BesarPengembang melakukan uji coba

kelompok besar di MTsN Aryojeding denganresponden sebanyak 15 siswa kelas VIII. Ujicoba dilakukan dengan maksud untukmengetahui kualitas produk secara menyeluruhyang menjadi tolak ukur kelayakan produkyang dikembangkan untuk jenjang MTs/SMPkelas VIII materi Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba).

Uji coba kelompok besar dilakukan padatanggal 25 Juli 2016. Penentuan respondendilakukan melalui konsultasi dosenpembimbing dengan cara random sampling .Adapun cara pengumpulan data pada uji cobaini adalah dengan menampilkan produkmultimedia yang dikembangkan danmemberikan peserta didik untuk mencobanya,setelah itu peserta didik diberikan lembarkuisioner untuk memberikan penilaian terhadapmultimedia pembelajaran yang mencakupaspek tampilan, aspek isi/materi, dan aspekpembelajaran.

Uji coba kelompok besar terhadap aspektampilan termasuk ke dalam kategori “SangatBaik” dengan rerata skor sebesar 4,54. Aspekmateri/isi termasuk ke dalam ketegori “SangatBaik” dengan rerata skor sebesar 4,56.Sedangkan penilaian terhadap aspekpembelajaran pada uji coba kelompok besarmenghasilkan rerata skor sebesar 4,57 yangartinya kriteria dari aspek pembelajaranadalah “Sangat Baik”. Hasil rerata skorkeseluruhan adalah 4,56 yang termasuk kedalam kategori “ Sangat Baik”.Pembahasan

Produk pengembangan ini adalah sebuahmultimedia pembelajaran Penjasorkes materiBudaya Hidup Sehat (NAPZA/Narkoba) untukpeserta didik MTs/SMP kelas VIII. Produk inidibuat menggunakan software Autoplay Media,dengan bantuan software lain untuk mendesaingambar tulisan dan video yaitu adobephotoshop dan corel draw. Setelah produkawal dibuat, dilanjutkan dengan mengevaluasikepada ahli materi dan ahli media untukmenghasilkan produk yang layak digunakanuntuk media pembelajaran.

Hasil evaluasi ahli materi dan ahli media,revisi produk hanya dilakukan satu tahap,karena telah dianggap sesuai dan layakuntuk melakukan uji coba lapangan. Uji cobalapang dilakukan sebagai bahan penelitianproduk apabila digunakan langsung olehpengguna yaitu para peserta didik SMP/MTskelas VIII.

Uji coba yang dilakukan berlangsung satutahap, yaitu tahap uji coba kelompok besarkarena hasil dari evaluasi para ahli tahap duasudah dirasa cukup untuk langsung dilakukanuji coba kelompok besar. Pada uji coba tersebutbanyak sekali tanggapan dari para pengguna,baik tanggapan positif atau terkait kelebihandan tanggapan negatif mengenai kekurangandari produk.

Hasil Produl Multimedia NAPZA

Page 12: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 16||

PENUTUPSimpulan

Setelah dilakukan penelitian selama 2 bulandihasilkan produk multimedia pembelajaranpendidikan jasmani olahraga dan kesehatanmateri Budaya Hidup Sehat tentang NAPZA/Narkoba menggunakan software AutoplayMedia untuk kelas VIII dalam bentuk compactdist. Hasil dari penilaian ahli materi mengenaikualitas multimedia pembelajaranNAPZA/Narkoba setelah melalui tahap akhirrevisi mendapat rerata skor 4,37 dari aspekpembelajaran dan aspek isi termasuk dalamkriteria “Sangat Baik“, menurut ahli mediamengenai kualitas multimedia pembelajaransetelah melalui tahap perbaikan mendapatrerata skor 4,39 dari aspek tampilan danaspek pemrograman termasuk dalam kriteria“Sangat Baik“, serta penilaian dari siswa padauji coba kelompok besar secara keseluruhantermasuk kriteria “ Sangat Baik” denganrerata skor 4,56.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, makadapat disarankan untuk produk multimediapembelajaran ini sebagai berikut:1. Perlu ada pengembangan lebih lanjut

terkait multimedia pembelajaran materiBudaya Hidup Sehat dalam Penjasorkes.

2. Perlu adanya uji coba dalam kelompokyang lebih besar agar multimediapembelajaran Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba) lebih sempurna.

3. Perlu adanya workshop/diklat untuk gurudalam pembuatan multimedia agar gurudapat mengikuti perkembangan teknologi.

4. Perlu adanya saran kritik perbaikan dalammultimedia pembelajaran ini agar semakinbagus kedepannya.

DAFTAR PUSTAKAArdhana, W. 2002. Konsep Penelitian

Pengembangan dalam BidangPendidikan dan Pembelajaran. Malang:Universitas Negeri Malang.

Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

BNNP Jatim. 2015. Pencegahan danPemberantasan PenyalahgunaanPeredaran Gelap Narkoba (P4GN)Tingkat SLTP. Surabaya.

Borg & Gall. 1983. Educational Research: anintroduction. New York: Longman, Inc.Di akses darihttp://kuliahemka.wordpress.com/2012/12/29/259

Duta. 2013. Manfaat CD Interaktif. Diaksesdarihttp://www.dutasaranailmu.network.co.id/pord.html pada tanggal 09Oktober 2013, jam 11.45 WIB.

Dwiyogo, D. W.. 2007. Sistem PenyusunanBahan Ajar. Malang: Wineka Media.

Gay, L.R. 1996. Educational Research:Competencies for Analysis andApplication Fifth Edition. New York:Merill.

Gerlach, V. G. dan Ely, D. P. 1971. Teachingand Media. A Systematic Approach.Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.

Hadi S. & Ariesto. 2003. MultimediaInteraktif dangan Flash. Jakarta:Graha Ilmu.

Husdarta. 2011. Manajemen PendidikanJasmani: Alfabeta Bandung.

Idris, H. 2008. Pengembangan MultimediaPembelajaran Berbantuan Komputer.

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 16||

PENUTUPSimpulan

Setelah dilakukan penelitian selama 2 bulandihasilkan produk multimedia pembelajaranpendidikan jasmani olahraga dan kesehatanmateri Budaya Hidup Sehat tentang NAPZA/Narkoba menggunakan software AutoplayMedia untuk kelas VIII dalam bentuk compactdist. Hasil dari penilaian ahli materi mengenaikualitas multimedia pembelajaranNAPZA/Narkoba setelah melalui tahap akhirrevisi mendapat rerata skor 4,37 dari aspekpembelajaran dan aspek isi termasuk dalamkriteria “Sangat Baik“, menurut ahli mediamengenai kualitas multimedia pembelajaransetelah melalui tahap perbaikan mendapatrerata skor 4,39 dari aspek tampilan danaspek pemrograman termasuk dalam kriteria“Sangat Baik“, serta penilaian dari siswa padauji coba kelompok besar secara keseluruhantermasuk kriteria “ Sangat Baik” denganrerata skor 4,56.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, makadapat disarankan untuk produk multimediapembelajaran ini sebagai berikut:1. Perlu ada pengembangan lebih lanjut

terkait multimedia pembelajaran materiBudaya Hidup Sehat dalam Penjasorkes.

2. Perlu adanya uji coba dalam kelompokyang lebih besar agar multimediapembelajaran Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba) lebih sempurna.

3. Perlu adanya workshop/diklat untuk gurudalam pembuatan multimedia agar gurudapat mengikuti perkembangan teknologi.

4. Perlu adanya saran kritik perbaikan dalammultimedia pembelajaran ini agar semakinbagus kedepannya.

DAFTAR PUSTAKAArdhana, W. 2002. Konsep Penelitian

Pengembangan dalam BidangPendidikan dan Pembelajaran. Malang:Universitas Negeri Malang.

Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

BNNP Jatim. 2015. Pencegahan danPemberantasan PenyalahgunaanPeredaran Gelap Narkoba (P4GN)Tingkat SLTP. Surabaya.

Borg & Gall. 1983. Educational Research: anintroduction. New York: Longman, Inc.Di akses darihttp://kuliahemka.wordpress.com/2012/12/29/259

Duta. 2013. Manfaat CD Interaktif. Diaksesdarihttp://www.dutasaranailmu.network.co.id/pord.html pada tanggal 09Oktober 2013, jam 11.45 WIB.

Dwiyogo, D. W.. 2007. Sistem PenyusunanBahan Ajar. Malang: Wineka Media.

Gay, L.R. 1996. Educational Research:Competencies for Analysis andApplication Fifth Edition. New York:Merill.

Gerlach, V. G. dan Ely, D. P. 1971. Teachingand Media. A Systematic Approach.Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.

Hadi S. & Ariesto. 2003. MultimediaInteraktif dangan Flash. Jakarta:Graha Ilmu.

Husdarta. 2011. Manajemen PendidikanJasmani: Alfabeta Bandung.

Idris, H. 2008. Pengembangan MultimediaPembelajaran Berbantuan Komputer.

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 16||

PENUTUPSimpulan

Setelah dilakukan penelitian selama 2 bulandihasilkan produk multimedia pembelajaranpendidikan jasmani olahraga dan kesehatanmateri Budaya Hidup Sehat tentang NAPZA/Narkoba menggunakan software AutoplayMedia untuk kelas VIII dalam bentuk compactdist. Hasil dari penilaian ahli materi mengenaikualitas multimedia pembelajaranNAPZA/Narkoba setelah melalui tahap akhirrevisi mendapat rerata skor 4,37 dari aspekpembelajaran dan aspek isi termasuk dalamkriteria “Sangat Baik“, menurut ahli mediamengenai kualitas multimedia pembelajaransetelah melalui tahap perbaikan mendapatrerata skor 4,39 dari aspek tampilan danaspek pemrograman termasuk dalam kriteria“Sangat Baik“, serta penilaian dari siswa padauji coba kelompok besar secara keseluruhantermasuk kriteria “ Sangat Baik” denganrerata skor 4,56.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, makadapat disarankan untuk produk multimediapembelajaran ini sebagai berikut:1. Perlu ada pengembangan lebih lanjut

terkait multimedia pembelajaran materiBudaya Hidup Sehat dalam Penjasorkes.

2. Perlu adanya uji coba dalam kelompokyang lebih besar agar multimediapembelajaran Budaya Hidup Sehat(NAPZA/Narkoba) lebih sempurna.

3. Perlu adanya workshop/diklat untuk gurudalam pembuatan multimedia agar gurudapat mengikuti perkembangan teknologi.

4. Perlu adanya saran kritik perbaikan dalammultimedia pembelajaran ini agar semakinbagus kedepannya.

DAFTAR PUSTAKAArdhana, W. 2002. Konsep Penelitian

Pengembangan dalam BidangPendidikan dan Pembelajaran. Malang:Universitas Negeri Malang.

Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

BNNP Jatim. 2015. Pencegahan danPemberantasan PenyalahgunaanPeredaran Gelap Narkoba (P4GN)Tingkat SLTP. Surabaya.

Borg & Gall. 1983. Educational Research: anintroduction. New York: Longman, Inc.Di akses darihttp://kuliahemka.wordpress.com/2012/12/29/259

Duta. 2013. Manfaat CD Interaktif. Diaksesdarihttp://www.dutasaranailmu.network.co.id/pord.html pada tanggal 09Oktober 2013, jam 11.45 WIB.

Dwiyogo, D. W.. 2007. Sistem PenyusunanBahan Ajar. Malang: Wineka Media.

Gay, L.R. 1996. Educational Research:Competencies for Analysis andApplication Fifth Edition. New York:Merill.

Gerlach, V. G. dan Ely, D. P. 1971. Teachingand Media. A Systematic Approach.Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.

Hadi S. & Ariesto. 2003. MultimediaInteraktif dangan Flash. Jakarta:Graha Ilmu.

Husdarta. 2011. Manajemen PendidikanJasmani: Alfabeta Bandung.

Idris, H. 2008. Pengembangan MultimediaPembelajaran Berbantuan Komputer.

Page 13: UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISW A …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/14.0... · 2016. 8. 29. · pencegahan Narkotika, psikotropika, Zat Aditif lainnya

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 17||

Junaidi, S. 2009. Pendidikan Jasmani danKesehatan untuk SMP. Kediri:Universitas Nusantara.

Kemp, J. E & Deane K.D. 1985. Planning andproducing instruksional media, NewYork: Herper & Row PublisherCambridge. Di akses darihttp://trove.nla.gov.au/version/44855632

Mu’rifah & Wibowo H. 1992. PendidikanKesehatan. Jakarta: Demdikbud.

Qomaruddin. 2012. Pengembangan Buku AjarPendidikan Jasmani, Olahraga danKesehatan Semester 1 MTs NegariNgantru Tulungagung. Tesis. TidakDipublikasikan. Malang: IKIP BudiUtomo.

Rachman. 2014. Keunggulan dan KelemahanDari Multimedia. Diakses darihttps://multimedia-adsupmalandsytle.blogspot.com padatanggal 01 Januari 2014.

Sadiman, A. S. dkk. 1990. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali.

Sofyan, A. F. 2008. Digital Multimedia:Animasi, Sound Editing, & VideoEditing. Yogyakarta: Andi.

Sudjana, N. 1990. Penelitian HasilProses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rodiakarya

Sudjana, N. 2002. Dasar-Dasar ProsesBelajar Mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo.

Sudrajat, A. 2008. Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosda Karya.

Suherman. 2004. Pendidikan jasmani. Bandung:Remaja Rosda Karya

Suyanto. 2005. Multimedia Alat UntukMeningkatkan Keunggulan Bersaing.Yogyakarta: Andi.

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 17||

Junaidi, S. 2009. Pendidikan Jasmani danKesehatan untuk SMP. Kediri:Universitas Nusantara.

Kemp, J. E & Deane K.D. 1985. Planning andproducing instruksional media, NewYork: Herper & Row PublisherCambridge. Di akses darihttp://trove.nla.gov.au/version/44855632

Mu’rifah & Wibowo H. 1992. PendidikanKesehatan. Jakarta: Demdikbud.

Qomaruddin. 2012. Pengembangan Buku AjarPendidikan Jasmani, Olahraga danKesehatan Semester 1 MTs NegariNgantru Tulungagung. Tesis. TidakDipublikasikan. Malang: IKIP BudiUtomo.

Rachman. 2014. Keunggulan dan KelemahanDari Multimedia. Diakses darihttps://multimedia-adsupmalandsytle.blogspot.com padatanggal 01 Januari 2014.

Sadiman, A. S. dkk. 1990. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali.

Sofyan, A. F. 2008. Digital Multimedia:Animasi, Sound Editing, & VideoEditing. Yogyakarta: Andi.

Sudjana, N. 1990. Penelitian HasilProses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rodiakarya

Sudjana, N. 2002. Dasar-Dasar ProsesBelajar Mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo.

Sudrajat, A. 2008. Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosda Karya.

Suherman. 2004. Pendidikan jasmani. Bandung:Remaja Rosda Karya

Suyanto. 2005. Multimedia Alat UntukMeningkatkan Keunggulan Bersaing.Yogyakarta: Andi.

Artikel TesisUniversitas Nusantara PGRI Kediri

Eko yulianto | 14.0.06.01.0017Keguruan Olahraga – Program Pasca Sarjana

simki.unpkediri.ac.id|| 17||

Junaidi, S. 2009. Pendidikan Jasmani danKesehatan untuk SMP. Kediri:Universitas Nusantara.

Kemp, J. E & Deane K.D. 1985. Planning andproducing instruksional media, NewYork: Herper & Row PublisherCambridge. Di akses darihttp://trove.nla.gov.au/version/44855632

Mu’rifah & Wibowo H. 1992. PendidikanKesehatan. Jakarta: Demdikbud.

Qomaruddin. 2012. Pengembangan Buku AjarPendidikan Jasmani, Olahraga danKesehatan Semester 1 MTs NegariNgantru Tulungagung. Tesis. TidakDipublikasikan. Malang: IKIP BudiUtomo.

Rachman. 2014. Keunggulan dan KelemahanDari Multimedia. Diakses darihttps://multimedia-adsupmalandsytle.blogspot.com padatanggal 01 Januari 2014.

Sadiman, A. S. dkk. 1990. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali.

Sofyan, A. F. 2008. Digital Multimedia:Animasi, Sound Editing, & VideoEditing. Yogyakarta: Andi.

Sudjana, N. 1990. Penelitian HasilProses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rodiakarya

Sudjana, N. 2002. Dasar-Dasar ProsesBelajar Mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo.

Sudrajat, A. 2008. Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosda Karya.

Suherman. 2004. Pendidikan jasmani. Bandung:Remaja Rosda Karya

Suyanto. 2005. Multimedia Alat UntukMeningkatkan Keunggulan Bersaing.Yogyakarta: Andi.