Makalah Krt Zat Aditif

58
KATA PENGANTAR Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Zat Aditif Pada Makanan” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini di harapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan tentang zat aditif pada makanan. Dalam makalah ini berasal dari berbagai sumber di antaranya yaitu dari buku kimia tentang zat aditif pada makanan dan media elektronik ( internet ). Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Nurul Hidayati,Mpd yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuan yang telah di berikan. Tiada gading yang tak retak, demikian juga makalah ini apabila ada kekurangan kami mengharapkan kritik dan saran pembaca guna untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik. Mudah- mudahan dapat memberikan manfaat yang besar dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. i Makalah Kimia Rumah Tangga Zat aditif pada Makanan

Transcript of Makalah Krt Zat Aditif

Page 1: Makalah Krt Zat Aditif

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha

Pengasih Lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang

berjudul “Zat Aditif Pada Makanan” dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini di harapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan

pengetahuan tentang zat aditif pada makanan. Dalam makalah ini berasal dari berbagai

sumber di antaranya yaitu dari buku kimia tentang zat aditif pada makanan dan media

elektronik ( internet ).

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Nurul

Hidayati,Mpd yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini serta semua pihak

yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuan yang telah

di berikan.

Tiada gading yang tak retak, demikian juga makalah ini apabila ada kekurangan kami

mengharapkan kritik dan saran pembaca guna untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi

lebih baik. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang besar dan dapat di aplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

Surabaya, 24 September 2012

Penulis

i Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 2: Makalah Krt Zat Aditif

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar belakang ................................................................................... 1

B. Tujuan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

A. Pengertian zat aditif............................................................................ 2

B. Penyedap rasa .................................................................................... 2

1. Penyedap rasa alami....................................................................... 2

2. Penyedap rasa sintetis..................................................................... 3

C. Pemanis .............................................................................................. 5

1. Pemanis alami................................................................................. 5

2. Pemanis sintetis.............................................................................. 6

D. Pengawet .......................................................................................... 7

1. Pengawet alami .............................................................................. 8

2. Pengawet sintetis............................................................................ 9

E. Pewarna .............................................................................................. 10

1. Pewarna sintetis.............................................................................. 11

2. Pewarna sintetis.............................................................................. 12

F. Pengemulsi ......................................................................................... 15

1. Pengemulsi alami ........................................................................... 15

2. Pengemulsi sintetis ........................................................................ 16

G. Nutrisi ................................................................................................ 17

H. Anti Oksidan ...................................................................................... 21

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 22

A. Kesimpulan ........................................................................................ 22

B. Saran................................................................................................... 22

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

ii Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 3: Makalah Krt Zat Aditif

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan merupakan sumber energi yang dibutuhkan manusia untuk

kelangsungan kehidupannya. Namun makanan dapat menjadi sumber penyakit jika

tidak memenuhi kriteria sebagai makanan baik, sehat dan aman. Berbagai kontaminan

dapat mencemari bahan pangan sehingga tidak layak konsumsi. Fungsi makanan adalah

untuk kelangsungan hidup dan menjaga agar mahkluk hidup sehat lahir dan batin.

Selain itu kualitas makanan yang dikonsumsi berpengaruh terhadap kualitas hidup dan

perilaku mahkluk hidup itu sendiri. Oleh karena itu setiap mahkluk hidup selayaknya

berusaha untuk mendapatkan makanan yang baik.

Kualitas makanan atau bahan makanan di alam ini tidak terlepas dari berbagai

pengaruh seperti kondisi dan lingkungan, yang menjadikan layak atau tidaknya suatu

makanan itu dikonsumsi. Pada makanan kemasan yang banyak kita jumpai di

supermarket biasanya mengandung zat aditif. Sebagai konsumen yang pertama kali kita

lihat adalah label yang tertera pada kemasan makanan yang akan kita beli. Dari label

tersebut kita dapat mengetahui hal banyak tentang produk- produk tersebut, sehingga

kita dapat berhati-hati memilih makanan dengan mengetahui zat aditif yang terkandung

pada makanan tersebut. Semakin hari semakin banyak pula zat aditif berbahaya pada

makanan, maka kita harus lebih berhati-hati dan waspada soal makanan dengan

memperhatikan kandungan zat aditif pada makanan serta kebersihan lingkungan. Zat

aditif terdiri dari pengawet, penyedap rasa, pemanis, pewarna, pengemulsi, dan

antioksidan.

B. Tujuan

1. Mengetahui macam zat aditif alami dan buatan pada makanan yang ada dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Mendeskripsikan rumus struktur kimia dari zat aditif alami dan buatan pada makanan.

3. Mengetahui kandungan zat kimia yang ada dalam zat aditif makanan.

4. Mengetahui bahaya yang ditimbulkan dai zat aditif pada makanan.

1 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 4: Makalah Krt Zat Aditif

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian zat aditif pada makanan

Zat aditif dapat diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan di campurkan

dengan sengaja untuk meningkatkan mutu, termasuk kedalamnya adalah pewarna,

penyedap rasa, pengawet, pemanis, pengemulsi dan antioksidan. Tujuan penggunaan zat

aditif salah satunya untuk memperbaiki penampilan atau aroma makanan. Contoh bahan

tambahan antara lain pewarna makanan (alamiah maupun buatan) dan aroma.

Kasus penyalahgunaan bahan tambahan pangan biasa terjadi adalah penggunaan

bahan tambahan yang dilarang untuk bahan pangan dan penggunaan bahan makanan

melebihi batas yang ditentukan. Penyebab lain, produsen berusaha memenuhi kebutuhan

dengan keuntungan yang besar dan pada besarnya konsumen ingin mendapatkan bahan

makanan dalam jumlah banyak dengan harga murah. Munculnya bahan makanan

digunakan untuk mempertahankan kondisi makanan agar menarik. Dalam proses

penanganan pangan perlu memperhatikan segi-segi lain seperti kesehatan manusia

sebagai komponen pangan itu sendiri. Dalam arti bahwa apabila zat pewarna tersebut

ternyata akan berdampak buruk pada kesehatan manusia maka penggunaannya harus

dipertimbangkan kembali, dihentikan atau diganti dengan bahan pewarna lain yang lebih

aman.

B. Penyedap rasa / Pemberi aroma

Penyedap rasa disebut juga sebagai zat cita rasa makanan karena dapat

meningkatkan cita rasa dan pemberi aroma pada makanan. Zat ini berfungsi untuk

meningkatkan rasa dan aroma pada makanan sehingga menjadi lebih gurih, lezat, dan

sedap. Bahan penyedap rasa dibagi menjadi dua yaitu bahan penyedap alami dan bahan

peyedap sintetis.

1. Penyedap rasa / pemberi aroma alami

Penyedap rasa yaitu bumbu-bumbuan yang berasal dari alam.

Contoh:

Bawang putih (Allium sativum,linn)

2 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 5: Makalah Krt Zat Aditif

Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Alliumsekaligus nama dari umbi

yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk

bumbu dasar masakan Indonesia.

Bawang putih mengandung 0,2% minyak atsiri yang berwarna kuning kecoklatan, dengan komposisi utama adalah turunan asam amino yang mengandung sulfur (aliin, 0,2-1%, dihitung terhadap bobot segar). Pada proses destilasi atau pengirisan umbi, aliin berubah menjadi alisin. Alisin adalah senyawa yang memberikan bau khas bawang putih.  Oleh karena itu bawang putih sering dipakai sebagai penyedap alami pada makanan. Allisin (allicin) yang mempunyai

Rumus struktur alisin:

Rumus molekul alisin:C6H10OS2

2. Penyedap rasa sintetisPenyedap rasa sintetis yaitu bahan-bahan yang diekstraksi dari senyawa

aroma dari bahan-bahan pangan alami. Hal ini timbul akibat usaha untuk mengekstraksi senyawa aroma untuk tujuan komersial. Keuntungan senyawa aroma hasil ekstraksi ini adalah dapat digunakan untuk menambah aroma dari bahan lain. Contoh : Monosodium Glutamat (MSG)Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami.

3 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Gambar 1 : Bawang Putih mengandung Alisin

Sumber: http://id.wikipedia.org

Gamabar 4: Monosodium Glutamat (MSG)

Sumber:zulliesikawati.wordpress.com

Gambar 2: Rumus struktur alisin

Sumber: http://lansida.blogspot.com

Page 6: Makalah Krt Zat Aditif

Gambar 5: Rumus struktur MSG

Sumber : (Winarno, 2002:209)

Rumus Struktur MSG

Rumus molekul MSGC5H8NNaO4

a) Penggunaan

MSG berwujud serbuk kristal berwarna putih dan tidak berbau yang dalam

larutan terdisosiasi menjadi glutamat dan natrium. Glutamat dalam MSG memberi

rasa gurih. MSG sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu

menyeimbangkan, menyatukan, dan menyempurnakan persepsi total rasa lainnya.

Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah yang tepat, MSG memiliki

kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya, menyeimbangkan, dan

menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu sehingga MSG

memberikan rasa gurih dan nikmat pada berbagai macam masakan, walaupun

masakan itu sebernarnya tidak memberikan rasa gurih yang berarti. MSG murni

sendiri tidak mempunyai rasa yang enak jika tidak dikombinasikan dengan bau

gurih yang sesuai. MSG tercampur dengan baik dengan daging, ikan, daging

unggas, berbagai sayuran, saus, dan sup.

b) Glutamat alami:

Glutamat adalah suatu asam amino yang dijumpai pada makanan yang kaya

akan protein. Asam amino adalah senyawa penyusun protein. Asam amino

glutamat merupakan salah satu asam amino yang paling banyak dijumpai dan

merupakan komponen penting protein. Glutamat dijumpai secara alami pada keju,

susu, jamur, daging, ikan, dan berbagai sayuran. Glutamat juga diproduksi

oleh tubuh dan merupakan senyawa vital dalam fungsi otak. 4 Makalah Kimia Rumah Tangga

Zat aditif pada Makanan

Page 7: Makalah Krt Zat Aditif

Menurut Dr Nuri Andarwulan, pakar teknologi pangan SEAFAST Center IPB,

Glutamat sebagai bahan umami adalah asam amino bahan penyusun protein

makanan (sayuran dan daging). “Glutamat bebas juga terdapat secara alami dalam

hampir semua makanan, seperti daging, ayam, hasil laut dan sayuran,” katanya

kepada Kulinologi Indonesia.

Jenis makanan yang mengandung glutamate seperti tomat, susu, jagung, hingga

keju inilah yang menyebabkannya secara meluas digunakan oleh masyarakat

diseluruh dunia untuk memberikan kelezatan rasa umami di berbagai makanan

dunia.

Bahkan kalau dilihat ternyata air susu ibu (ASI) juga mengandung glutamat bebas

20 mg/100 g. 

c) Dampak

Penggunaan MSG pada makanan dapat menyebabkan timbulnya

berbagai masalah kesehatan seperti kegemukan, kerusakan otak, kerusakan sistem

syaraf, depresi sampai kanker. Glutamat dalam bentuk bebas seperti MSG

merupakan senyawa exotoxin atau beracun.

Asam glutamat yang terdapat pada MSG bermanfaat untuk merangsang

dan menghantar pesan-pesan antar sel otak akan tetapi glutamat juga dapat

bersifat neurotoksik (bersifat racun pada saraf) jika konsentrasi dalam darah

meningkat setelah pemberian dalam dosis tinggi. Chinese restaurant syndrome

(CRS) atau sindrom restaurant china yang disebabkan oleh pemakaian MSG akan

menimbulkan rasa kesemutan pada punggung leher, rahang bawah, serta leher

bagian bawah yang kemudian terasa panas. Gejala lain adalah wajah berkeringat,

sesak dada bagian bawah dan pusing kepala.

5 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 8: Makalah Krt Zat Aditif

Gambar 7: Rumus struktur gula pasir (Sukrosa)

Sumber: biohikmah.blogspot.com

C. Pemanis

Pemanis yaitu zat-zat yang dapat memberikan rasa manis,

baik alami maupun buatan.

1. Pemanis Alami

Contoh: Gula pasir

Rumus struktur gula pasir (sukrosa)

Rumus molekul gula pasir (sukrosa)C12 H22 O11

a) Penggunaan

Gula dapat memberikan rasa manis pada makanan karena di dalam

gula mengandung gugus glukosa, sehingga reseptor pada lidah

menerjemahkannya menjadi rasa manis

b) Dampak

Gula pasir merupakan makanan yang paling sering digunakan

dalam makanan dan minuman sehari-hari. Tetapi ternyata gula pasir

mempunyai dampak yang kurang baik bagi kesehatan pankreas dan

tubuh. Gula pasir merupakan karbohidrat sederhana yang sulit

dimetabolis dan diubah menjadi energi oleh pangkreas. Untuk mengubah

gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu 3 menit.

Tetapi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang dapat disimpan

dalam otot, pankreas memerlukan waktu kira-kira 140 menit. Selain itu,

Indeks Lelah pankreas mencapai nilai +5. Nilai ini berlalu untuk 1/2

sendok gula atau 1 sendok gula. Dengan demikian, mengolah gula pasir 6 Makalah Kimia Rumah Tangga

Zat aditif pada Makanan

Gambar 6: Gula Pasir

Sumber: yeshea-anggraanggrie.blogspot.com

Page 9: Makalah Krt Zat Aditif

Gambar 8: rumus struktur aspartame

Sumber: wikaesaprima.wordpress.com

menjadi energi merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan bagi

pankreas. Pankreas yang normal hanya mampu mengubah 1/2 sendok

makan gula pasir menjadi energi setiap hari. Berat 1/2 sendok makan

gula pasir kira-kira 5 gram. Bila kita mengkonsumsi lebih dari 1/2

sendok gula, maka sisanya akan menjadi gula darah dan lemak tubuh.

Akibatnya adalah orang menjadi bertambah gemuk, dan lama-kelamaan

akan menderita diabetes. Dengan demikian, gula pasir merupakan

makanan yang tidak sehat.

2. Pemanis Sintetis Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir atau gula tebu atau

sukrosa.

Contoh : aspartam.

Aspartam merupakan pemanis sintetis non-karbohidrat, aspartyl-

phenylalanine-1-methyl ester, atau merupakan bentuk metil ester

dari dipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat dan asam

amino essensial fenilalanina.

Rumus Struktur aspartam

Rumus Molekul

aspartam

C14H18N2O5

a) Penggunaan

Aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan

200 kali kemanisan gula (sukrosa), sehingga untuk mencapai titik

kemanisan yang sama diperlukan aspartam kurang dari satu persen

7 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 10: Makalah Krt Zat Aditif

sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam

sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk

menghasilkan rasa manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan

sehingga menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari

kalori dari gula.

Keunggulan aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat

rendah, mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak

merusak gigi, menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan

minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada makanan atau

minuman pada penderita diabetes.

Aspartam merupakan turunan utama dari senyawa asam-asam

amino. Jenis asam amio yang digunakan untuk memproduksi aspartam

adalah asam aspartik dan fenilalanine. Semua molekul asam amino

memiliki sifat yang umum, yaitu dibentuk atas kelompok amin dan

rantai samping. Sifat dari rantai samping itulah yang membedakan

setiap jenis asam amino. Sifat lain dari asam amino adalah

kemampuannya untuk membentuk konfigurasi molekular yang

berbeda, atau disebut isomer. Isomer tersebut dibedakan dengan huruf

L dan D. Aspartam dibentuk oleh isomer L, satu-satunya kombinasi

isomer yang menghasilkan rasa manis. L-asam aspartik memberikan

rasa hambar dan L-fenilalanine memberikan rasa pahit. Namun

kombinasi keduanya menghasilkan rasa manis seperti gula.

b) DampakPenggunaan aspartam yang berlebihan dapat mengakibatkan

gangguan saraf dan tumor otak. Dalam keadaan normal, fenilalanina

diubah menjadi tirosina dan dibuang dari tubuh.

Gangguan dalam proses ini (penyakitnya

disebut fenilketonuria atau fenilalaninemia atau fenilpiruvat

oligofrenia, disingkat PKU) menyebabkan fenilalanina tertimbun

dalam darah dan dapat meracuni otak serta menyebabkan

keterbelakangan mental. Penyakit ini diwariskan secara genetik, tubuh

tidak mampu menghasilkan enzim pengolah asam amino fenilalanina,

8 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 11: Makalah Krt Zat Aditif

sehingga menyebabkan kadar fenilalanina yang tinggi di dalam darah,

yang berbahaya bagi tubuh.

Macam pemanis sintetis, selain aspartame, dapat dilihat di lampiran.

D. Pengawet

Berdasarkan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor

722Menkes/Per/IX/8 tentang bahan tambahan makanan, pengawet adalah bahan

tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau

penguraian lain terhadap mikroorganisme. Ada 2 tujuan penggunaan bahan pengawet

dalam bahan olahan

makanan, yaitu untuk mencegah

oksidasi dan menghambat pertumbuhan

bakteri.

1. Zat Pengawet Alami

Zat pengawet alami yang

sering digunakan oleh masyarakat

yaitu, gula yang sering dipakai untuk mengawetkan buah dan garam dapur yang

sering dipakai untuk mengawetkan ikan.

Garam Sebagai Pengawet

Sifat-sifat garam adalah dapat menyebabkan berkurangnya jumlah air yang terdapat

pada daging ikan, sehingga kadar air yang terdapat pada daging ikan berkurang dan

hal ini menyebabkan aktivitas mikroorganisme terhambat, memiliki daya toksinitas

yang tinggi untuk menarik cairan pada daging ikan dan berpengaruh terhadap mikroba

serta dapat memblokir sistemrespirasi, menyebabkan potein daging ikan dan protein

mikroba terdenaturasi dan menyebabkan sel-sel mikroba menjadi mati karena

perubahan tekanan difusi (Irawan, 1995).

Mekanisme garam sebagai pengawet pada bahan makanan adalah sebagai

berikut: garam di ionisasikan, sebagai ion menarik molekul-molekul air disekitarnya.

Proses ini disebut hidrasi ion (Desrosier, 2008). Protein yang terdapat di dalam ikan

akan larut dengan adanya penambahan garam (salting in), akan tetapi pada kondisi

9 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Gambar struktur NaCl

Page 12: Makalah Krt Zat Aditif

tertentu kelarutan garam akan turun seiring dengan peningkatan konsentrasi garam.

Dengan penurunan tingkat kelarutan protein diikuti dengan pengikatan molekul-

molekul air oleh garam tersebut, yang selanjutnya juga terjadi pemisahan protein

(salting out)(Huda, 2007).

Garam dapat mengadakan interaksi dengan zat-zat organic seperti protein yang

ada dalam bahan, menyebabkan molekul tersebut dapat terdenaturasi yang selanjutnya

mudah mengalami pemecahan menjadi molekul-molekul kecil. Garam diektahui

mempercepat oksidasi lipida dan berkompetif dengan protein dalam mengikat air

sehingga terjadi peristiwa dehidrasi pada protein. Pada proses penggaraman terjadi

pemecahan molekul-molekul protein menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil, mungkin

peptide-peptida ataupun asam-asam amino. Pemecahan ikatan peptide pada molekul

protein akan menyebabkan pembentukan gugus-gugus amino dan karboksil baru.

Pemecahan protein menjadi fraksi-fraksi kecil pada umumnya akan diikuti dengan

meningkatnya kelarutan protein (Hadiwiyoto, 1999).

Konsentrasi garam tampaknya berpengaruh pada pemecahan protein. Protein

pada bahan pangan pada umumnya sebagian merupakan penyusun dinding sel dan

pengisi sel. Kerusakan protein menyebabkan kerusakan sel dan jaringan serta

menyebabkan keluarnya cairan sel yang membawa padatan yang terlarut. Pada kadar

garam rendah, protein dapat mengadakan interaksi hidrofbik sehingga strukturnya

menjadi kompak, tetapi pada kadar garam tinggi interaksi tersebut tidak lagi berperan

sehingga protein menjadi rapuh. Tentang mekanismenya ada dua kemungkinan yang

dapat terjadi. Yang pertama adalah ikatan-ikatan non kovalen yang ada pada protein

menjadi lemah pada lingkungan garam tinggi sehingga pada akhirnya dapat terjadi

pemecahan molekul yang semula kompak dan tertutup dengan bantuan air yang ada

meskipun sedikit. Kemungkinan kedua ialah pemecahan protein tersebut diikuti oleh

terjadinya renaturasi dengan membentuk ikatan-ikatan non kovalen baru antar fraksi-

fraksi protein itu sendiri. Akibatnya struktur protein sedikit tertutup lagi karena fraksi-

fraksi baru yang terbentuk ini masih lebih kecil daripada molekul protein awal,

kelarutannya tampak tidak berubah (Hadiwiyoto, 1999).

2. Zat Pengawet Sintetis

Ada beberapa zat pengawet sintetis yang dapat digunakan sebagai

pengawet makanan oleh masyarakat salah satunya adalah natrium benzoat

10 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 13: Makalah Krt Zat Aditif

(C7H5NaO2). Penggunaan natrium benzoate biasanya digunakan untuk mencegah

pertumbuhan bakteri.

Natrium Benzoat Sebagai Pengawet

Natrium benzoate merupakan butiran atau serbuk putih tidak berbau dan

bahan ini dapat ditambahkan langsung ke dalam makanan atau dilarutkan terlebih

dahulu di dalam air atau pelarut-pelarut lainnya (Winarno, et al., 1980).

Mekanisme natrium benzoate sebagai bahan pengawet adalah berdasarkan

permeabilitas membrane sel

mikroba terhadap molekul-

molekul asam benzoate tidak

terdissosiasi. Dalam suasana pH

4,5 molekul-molekul asam

benzoate tersebut dapat

mencapai sel mikroba yang

membrane selnya mempunyai sifat permeable terhadap molekul-molekul asam

benzoate, yang tidak terdisosiasi. Sel mikroba yang mempunyai pH cairan sel

netral akan dimasuki molekul-molekul asam benzoate, maka molekul asam

benzoate akan terdisosiasi dan mnghasilkan ion-ion H+, sehingga akan

menurunkan pH mikroba tersebut. Akibatnya metabolism sel akan terganggu dan

akhirnya sel mati (Winarno dan Jennie, 1974).

Meskipun dapat digunakan sebagai pengawet makanan, penggunaan zat

pengawet tidak diperbolehkan untuk digunakan secara berlebihan. Pada natrium

benzoate sendiri, apabila digunakan secara berlebihan maka dapat menyebabkan

penyakit syaraf dan reaksi alergi pada manusia. Untuk membatasi penggunaan zat

pengawet sintetis, pemerintah telah membuat aturan batasan pemakaina zat

pengawet sintetis dalam permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/88.

Tabel Batasan Bahan Pengawet yang Diijinkan Pemerintah

Nama Bahan Pegawet Batasan Permenkes

per- kg Makanan

Asam Benzoat

Asam Sorbat

600 mg – 1000 mg

500 mg – 3000 mg

E. Pewarna11 Makalah Kimia Rumah Tangga

Zat aditif pada Makanan

Page 14: Makalah Krt Zat Aditif

Tujuan pemberian zat pewarna makanan agar bahan makanan tampak lebih

menarik dan lebih segar, sehingga menimbulkan selera orang untuk mencicipinya.

Penggolongan zat pewarna berdasarkan sumbernya zat pewarna digolongkan menjadi

pewarna alami dan pewarna sintetik. Untuk pewarna makanan digolongkan berdasarkan

kelarutannya dalam air. Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makanan

dikelompokkan menjadi dye dan lake. Dye merupakan zat pewarna makanan yang

umum larut dalam air. Dye biasanya dijual di pasaran dalam bentuk serbuk, butiran,

pasta atau cairan. Pewarna jenis ini biasanya digunakan untuk mewarnai minuman

berkarbonat, minuman ringan, roti, kue-kue produk susu, pembungkus sosis, dan lain-

lain.

1. Pewarna alami

Zat warna alami adalah zat warna (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan,

hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Salah satu contoh dari pewarna alami

adalah kunyit. Senyawa kimia utama yang terkandung di dalam rimpang kunyit

adalah minyak atsiri dan kurkuminoid. Minyak atsiri mengandung senyawa

seskuiterpen alkohol, turmeron dan zingiberen, sedangkan kurkuminoid

mengandung senyawa kurkumin dan turunannya (berwarna kuning) yang meliputi

desmetoksi-kurkumin dan bidesmetoksikurkumin.

a. Rumus struktur dari kunyit

b. Rumus molekul kurkumin

Kurkumin mempunyai rumus molekul C21H20O6 dengan bobot molekul

368, desmetoksi kurkumin rumus molekul C20H18O5 dengan bobot molekul 338,

diduga gugusan aktif pada kurkuminoid terletak pada gugus metoksi. Gugus

hidroksil fenolat yang terdapat dalam struktur kurkuminoid kemungkinan

menyebabkan kurkuminoid mempunyai aktivitas antibakteri. Selain antibakteri,

kurkumin mengobati berbagai jenis penyakit dan dapat berfungsi sebagai tumor

12 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 15: Makalah Krt Zat Aditif

promoter, antioksidan, anti inflamasi, hipolipedemik, hepatoprotektor, antivirus,

dan meningkatkan sistem imun tubuh.

c. Mekanisme kerja kurkumin

Mekanisme kerja kurkumin sesungguhnya masih belum bisa dijelaskan

tapi rupanya dia dapat terikat dengan enzim aminopeptidase-N (APN) dan

menghambat aktivitas enzimatiknya. APN adalah suatu enzim yang terdapat

pada jaringan membran di dalam tubuh (dikenal sebagai zinc-dependent

metalloproteinase) dan bertanggung jawab terhadap angiogenesis dan

pertumbuhan tumor. APN tersebut yang berfungsi membongkar protein pada

permukaan sel jaringan tubuh sehingga sel kanker dapat mengambil alih

kedudukan sel jaringan tadi dan tumbuh tak terkendali. Dugaan sementara,

kemungkinan besar ikatan tak jenuh (ikatan rangkap), alfa dan beta di sekitar

gugus keton pada kurkumin membentuk ikatan kovalen dengan dua nukleofil

asam amino yang terdapat pada situs aktif APN dan mampu menghambat

(inhibit) aktivitasnya secara tak-dapat balik (irreversible).

Beberapa keterbatasan pewarna alami dibanding pewarna sintetik adalah

sebagai berikut.

1. Sering memberi rasa atau flavor khas yang tidak diinginkan.

2. Konsentrasi pigmen warna rendah, sehingga diperlukan dalam jumlah yang

banyak untuk menghasilkan warna yang kuat atau warna yang terang atau

menarik.

3. Stabilitas pigmen rendah.

4. Keseragaman warna kurang baik.

5. Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis.

6. Pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah

dan disimpan. Misalnya kerupuk yang menggunakan pewarna alami, maka

warna tersebut akan segera pudar ketika mengalami proses penggorengan.

2. Pewarna sintetis

Karena zat pewarna yang diperoleh dari alam pilihan warnanya sangat

sedikit, maka dicari alternatif lain untuk memproduksi zat-zat pewarna tersebut

dilaboratorium maupun dalam skala insdustri yang dikenal sebagai pewarna

sintetik. Zat warna sintetik ditemukan William Henry Perkins tahun 1856, namun 13 Makalah Kimia Rumah Tangga

Zat aditif pada Makanan

Page 16: Makalah Krt Zat Aditif

baru mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat

warna buatan digunakan untuk industri makanan maupun dalam laboratorium.

Penggunaan pewarna sintetik mempunyai kadar maksimum yang dianjurkan, jika

digunakan melebihi kadar maksimum yang dianjurkan dapat menggangu

kesehatan. Namun dalam penggunaanya masyarakat lebih memilih pewarna

sintetik. Berikut beberapa alasan masyarakat lebih memiliki pewarna sintetik :

a. lebih banyak pilihan warna dan harganya yang murah

b. lebih tahan lama dan dapat menghasilkan warna yang kuat dalam jumlah

sedikit.

c. Warna yang dihasilkan dari pewarna sintetik akan tetap cerah meskipun sudah

mengalami proses pengolahan dan pemanasan.

Salah satu contoh dari pewarna sintetis adalah tartrazin.

Tartrazin (dikenal juga sebagai E102 atau FD&C Yellow 5) adalah pewarna

kuning lemon sintetis yang umum digunakan sebagai pewarna makanan. Tartrazin

merupakan turunan dari coal tar, yang merupakan campuran dari senyawa fenol,

hidrokarbon polisiklik dan heterosklik. Karena kelarutannya dalam air, tartrazin

umum digunakan sebagai bahan pewarna minuman. Absorbansi maksimal senyawa

ini dalam air jatuh pada panjang gelombang 427±2 nm.

a. Rumus struktur tartrazin

Gambar struktur tarttrasin

Tartrazin merupakan bahan pewarna yang umum digunakan di Afrika,

Swedia, dan Indonesia. Untuk menghasilkan warna lain, tartrazin dapat

dicampurkan dengan E133 Biru Brilian Brilliant Blue FCF atau E142 Hijau

Green S untuk menghasilkan sejumlah variasi warna hijau. Parlemen Eropa

mengizinkan penggunaan senyawa ini di negara Uni Eropa dengan Surat

Keputusan Konsul (Council Directive) 94/36/EC.

14 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 17: Makalah Krt Zat Aditif

Walaupun sangat langkat, tartrazin dapat menyebabkan sejumlah

reaksi alergi dan intoleransi bagi orang-orang yang intoleransi terhadap aspirin

atau penderita asma. Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis

obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik

(penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-

inflamasi (peradangan). Gejala alergi tartrazine dapat timbul apabila

F. Pengemulsi

Pengemulsi, pemantap dan pengental (emulsifier, stabilizer) adalah bahan

tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya terbentuknya atau

memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Bahan tambahan

makanan ini biasanya ditambahkan pada makanan yang mengandung air dan minyak,

misalnya saus selada, margarine dan es krim. Ada beberapa contoh dari bahan-bahan

yang dapat digunakan sebagai emulsifier diantaranya adalah pektin dan

karboksimetilselulosa natrium (Na-CMC).

Pengemulsi merupakan senyawa aktif permukaan yang mampu menurunkan

tegangan antarpermukaan antara antarmuka udara-cairan dan cairan-cairan.

Kemampuan ini merupakan akibat dari struktur molekul pengemulsi; molekulnya

mengandung dua bagian yang jelas, satu bagian mempunyai sifat polar atau sifat

hidrofil, bagian yang lain bersifat non polar atau hidrofob.

1. Pengemulsi Alami

Ada beberapa zat pengemulsi alami yang sering digunakan untuk membantu

mengentalkan suatu produk makanan, salah satunya adalah telur.

Telur Sebagai Emulsi

Salah satu contoh emulsifier yang sering digunakan adalah lesitin. Lesitin dapat

bersumber dari telur maupun kedelai. Lesitin mempunyai struktur seperti lemak tetapi

mengandung asam fosfat, gugus polar dan gugus non polar. Gugus polar yang

terdapat pada ester, fosfatnya bersifat hidrofilik (cenderung larut air), sedang gugus

non polar yang terdapat pada ester asam lemaknya bersifat lifofilik (cenderung larut

dalam lemak).

15 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 18: Makalah Krt Zat Aditif

Zat yang terpenting di dalam kuning telur

yang dapat mempertahankan emulsi adalah

fosfolipida, diantaranya yang terpenting

adalah lecitin. Daya kerja emulsifier

terutama disebabkan oleh bentuk

molekulnya yang dapat terikat baik pada

minyak maupun air. Bila emulsifier tersebut

lebih terikat pada air atau lebih larut dalam air (polar) maka dapat lebih membantu

terjadinya dispersi minyak dalam air sehingga

terjadilah emulsi minyak dalam air (o/w), contoh :

susu. Bila emulsifier lebih larut dalam minyak

(nonpolar) terjadilah emulsi air dalam minyak

(w/o), contoh margarin, dan mentega. Emulsifier

yang banyak terdapat di alam adalah fosfolipida,

lesitin dan fosfatidil etanolamina. Fosfolipida

merupakan turunan lemak, yang sebuah asam

lemaknya tersubstitusi oleh asam fosfat yang

teresterifikasi dengan gliserol pada salah satu atom karbon ujungnya. Jenis asam

lemak yang terdapat pada atom karbon lain dalam gliserol sangat tergantung dari jenis

fosfolipidnya, biasanya satu dari dua asam lemak tersebut merupakan asam lemak

tidak jenuh. Gelatin dan albumen (putih telur) adalah protein yang bersifat sebagai

emulsifier dengan kekuatan biasa, kuning telur merupakan emulsifier kuat. Paling

sedikit sepertiga kuning telur terdiri dari lemak, tetapi yang menyebabkan daya

emulsifier yang kuat adalah kandungan lesitinnya yang terdapat dalam bentuk

kompleks sebagai lesitin-protein.

2. Pengemulsi Sintetis

Salah satu contoh zat emulsi sintetis adalah karboksimetilselulosa natrium (Na-CMC).Na-CMC Sebagai EmulsiNa-CMC adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri pangan, atau digunakan dalam bahan makanan untuk mencegah terjadinya retrogradasi. Pembuatan CMC adalah dengan cara mereaksikan NaOH dengan selulosa murni, kemudian ditambahkan Na-kloro asetat (Fennema, Karen and Lund, 1996).R OH + NaOH R Na + NaOHR ONa + ClCH2COONa R O CH2COONa + NaCl

16 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Gambar TelurSumber: cynthiavenikalioe.com

Gambar LesitinSumber: wikipedia.com

Page 19: Makalah Krt Zat Aditif

Na-CMC merupakan zat dengan warna putih atau sedikit kekuningan, tidak berbau dan tidak berasa, berbentuk granula yang halus atau bubuk yang bersifat higroskopis (Inchem, 2002). Menurut Tranggono dkk. (1991), CMC ini mudah larut dalam air panas maupun air dingin. Pada pemanasan dapat terjadi pengurangan viskositas yang bersifat dapat balik (reversible). Viskositas larutan CMC dipengaruhi oleh pH larutan, kisaran pH Na-CMC adalah 5-11 sedangkan pH

optimum adalah 5, dan jika pH terlalu rendah (<3), Na-CMC akan mengendap (Anonymous, 2004).Na-CMC akan terdispersi dalam air, kemudian butir-butir Na-CMC yang bersifat hidrofilik akan menyerap air dan terjadi

pembengkakan. Air yang sebelumnya ada di granula dan bebas bergerak, tidak dapat bergerak lagi dengan bebas sehingga keadaan larutan lebih mantap dan terjadi peningkatan viskositas (Fennema, Karen and Lund, 1996). Hal ini akan menyebabkan partikel-partikel tererangkap dalam system tersebut dan memperlambat proses pengendapan karena adanya pengaruh gaya gravitasi.

G. Nutrisi

Zat ini memang menjadi asupan utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai

kegiatan sebagai pembentuk energi penting.

Jenis nutrisi

1. Karbohidrat

karbohidrat, jenis nutrisi ini adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon,hydrogen

serta oksigen.

2. Vitamin

Vitamin juga menjadi sarana nutrisi yang tak kalah penting untuk mengatur metabolisme

dalam tubuh

3. Mineral

Meniral serta air juga merupakan jenis nutrisi yang penting bagi tubuh.

4. Protein

protein yang merupakan konstituen pentinguntuk semua sel-sel dalam tubuh.

5. Lemak

lemak sebagai jenis nutrisi yang juga diperlukan oleh tubuh kita, lemak berperan sebagai

sumber energi yang dipadatkan.

Fungsi Nutrisi Bagi Tubuh

17 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Gambar Struktur Karboksimetilselulosa Natrium

Sumber: Pengaruh Kadar CMC Na Sebagai Bahan Pengental Terhadap Sifat Lotion Repelan Minyak Astiri

Akar Wangi, 2012

Page 20: Makalah Krt Zat Aditif

Berdasarkan pengertian Nutrisi itu sendiri , Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam

seperti sebagai proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik

yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun nutrisi sangat berbeda dari

makanan yang kita makan tiap harinya, nutiri adalah apa yang terkandung dalam makanan

tersebut. Nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh, tubuh

setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap harinya. Tidak lantas kita

menyepelekan nutrisi, sebab tidak semua makanan memiliki nutrisi. Nutrisi digunakan untuk

makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik.

Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai suatu proses organisme yang menggunakan objek

utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang normal, dengan

menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada nantinya akan membuang

beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh tubuh.

Contoh Nutrisi

Vitamin A terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A,

antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali

merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang

paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak

ikan, susu, keju, hati dan organ-organ kelenjar.

a. Rumus struktur

18 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 21: Makalah Krt Zat Aditif

b. Rumus molekul :

C20H30O

Provitamin A

Vitamin A dalam tumbuhan terdapat dalam bentuk prekusor (provitamin). Provitamin

A terdiri dari α, β, dan γ- karoten. β – karoten merupakan pigmen kuning dan salah

satu jenis antioksidan yang memegang peran penting dalam mengurangi reaksi

berantai radikal bebas dalam jaringan.

pada manusia, pengubahan karoten yang dimakan menjadi vitamin A berlangsung terutama di dalam

sel-sel lendir usus. Skemanya adalah sebagai berikut :19 Makalah Kimia Rumah Tangga

Zat aditif pada Makanan

Retinol (vitamin A1)Konfigurasi semua trans

Sumber: Kimia Pangan,1989

Alfa karotenSumber :Kimia Pangan,1989

Beta-karoten, gama-karoten, dan kriptoksantinSumber: Kimia Pangan,1989

Page 22: Makalah Krt Zat Aditif

beta-karoten retinal retinol (vitamin A)

Sifat-sifat Vitamin A

Tumbuh-tumbuhan tidak mensintetis vitamin A, akan tetapi manusia dan hewan mempunyai

enzim di dalam mukosa usus yang sanggup merubah karotenoid provitamin A menjadi vitamin A.

Dikenal bentuk-bentuk vitamin A, yaitu bentuk alkohol, dikenal sebagai retinol, bentuk aldehid

disebut retinal, dan berbentuk asam, yaitu asam retinoat.

Retinol dan retinal mudah dirusak oleh oksidasi terutama dalam keadaan panas dan lembab

dan bila berhubungan dengan mineral mikro atau dengan lemak/minyak yang tengik. Retinol tidak

akan berubah dalam gelap, sehingga bisa disimpan dalam bentuk ampul, di tempat gelap, pada suhu di

bawah nol. Retinol juga sukar berubah, jika disimpan dalam tempat tertutup rapat, apalagi disediakan

antioksidan yang cocok. Vitamin dalam bentuk ester asetat atau palmitat bersifat lebih stabil

dibanding bentuk alkohol maupun aldehid. Di dalam praktek, terutama dalam penyimpanan, vitamin

A bersifat tidak stabil. Struktur vitamin A terdiri atas lingkar beta-ionon yang membawa dua satuan

isoprena. Vitamin A rentan terhadap oksidasi dan amat cepat terswaoksidasi. Vitamin A rusak bila

tersingkap sinar ultra ungu.

Sumber Vitamin A

Vitamin A banyak terkandung dalam minyak ikan. Vitamin A1 (retinal), terutama banyak

terkandung dalam hati ikan laut. Vitamin A2 (retinol) atau 3-dehidro retinol, terutama terkandung

dalam hati ikan tawar. Vitamin A yang berasal dari minyak ikan, sebagian besar ada dalam bentuk

ester. Vitamin A juga terkandung dalam bahan pangan, seperti mentega (lemak susu), kuning telur,

keju, hati, hijauan dan wortel. Warna hijau tumbuh-tumbuhan merupakan petunjuk yang baik

tingginya kadar karoten. Buah-buahan berwarna merah dan kuning, seperti cabe merah, wortel,

pisang, pepaya, banyak mengandung provitamin A, ß-karoten. Untuk makanan, biasanya vitamin A

terdapat dalam makanan yang sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya).

Penggunaan

merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam

pembentukan sistem penglihatan yang baik, Vitamin A banyak berperan dalam

pembentukan indra penglihatan bagi manusia. Vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal

molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar di otak kita.

Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah retinol. Bersama dengan rodopsin, senyawa

retinol akan membentuk kompleks pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan

sinyal cahaya ke otak. Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat 20 Makalah Kimia Rumah Tangga

Zat aditif pada Makanan

oksidasi reduksi

Page 23: Makalah Krt Zat Aditif

fatal pada organ penglihatan. Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing,

seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam sistem imun eksternal, karena

sistem imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah

putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap

senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri patogen dan virus.

Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal, berfungsi juga memelihara

pertumbuhan tulang terutama kegiatan osteoblast. Vitamin A berfungsi untuk memelihara

pembentukan sperma pada pria dan penyerapnya pada wanita.

Kecukupan vitamin A yang di anjurkan oleh Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional untuk

orang Indonesia adalah bagi bayi dan anak –anak dibawah umur 10 tahun 1.200-2.400 Internasional

Unit(IU) dan bagi orang dewasa 3.500-4.000 IU ( satu IU setara dengan 0,3 u g retinol, atau 0,6 u g

beta karoten murni) orang yang sedang menyusui dan mengandung membutuhkan lebih banyak

vitamin A.

Dampak

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A, antara lain

rabun senja (night blindness)), katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh,

keratinisasi (sel epithel kering), kulit yang tidak sehat, bersisik dan mengelupas. Terutama pada anak-

anak.

Kelebihan vitamin A (50.000-100.000 IU) mengakibatkan keracunan dengan ditandai kemunculan

gejala-gejala, antara lain pengapuran tulang, sakit rangka pada bayi hilangnya napsu makan, mual,

berat badan menurun, pusing, luka di sudut mulut, bibir pecah-pecah, rambut rontok,nyeri tulang dan

cepat marah. Kemungkinan terjadinya hipervitaminosis dalam makanan tipis.

H. Anti Oksidan

21 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 24: Makalah Krt Zat Aditif

BAB IIIPENUTUP

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan kegunaannya zat aditif pada makanan terdiri dari pengawet,

pemanis, pewarna, penyedap rasa. Berdasarkan sumbernya zat aditif tersebut masih

terbagi menjadi 2 (dua) yaitu alami dan buatan. Penggunaan zat aditif secara berlebihan

akan berdampak buruk bagi kesehatan.

1.2. Saran

1. Hati-hati dalam memilih makanan.

2. Batasi penggunaan zat aditif, terutama zat aditif sintetis, pada makanan.

3. Perhatikan ingredient atau bahan-bahan yang terkandung dalam produk pangan pada

label makanan, Sebaiknya hindari membeli produk yang tidak mencantumkan

informasi bahan kandungannya.

4. Lihat tanggal kadaluarsa yang tertera pada label kemasan makanan.

5. Jangan mudah tergoda oleh jajanan yang berharga sangat murah di luar kewajaran.

6. Masyarakat diharapkan berhati-hati terhadap makanan yang menggunakan bahan

tambahan pangan, seperti pewarna dalam makanan karena bisa saja pewarna yang

digunakannya bukan untuk makanan. Sehingga sangat beresiko bagi kesehatan kita.

22 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 25: Makalah Krt Zat Aditif

LAMPIRAN

A. Tabel Pemanis Buatan

No Nama Sifat Fisika Sifat Kimia Kegunaan Efek Samping1 Sakarin

Rumus Kimia : C7H5NO3SRumus Struktur :

a. Massa Molar : 183,18 g mol-1

b. Bentuk : Kristal putih (solid)

c. Kepadatan : 0,828 g/cm3

d. Titik lebur : 22 -22 e. tidak berbau dan

sangat manis.f. Sifat fisik sakarin

yang cukup dikenal adalah tidak stabil pada pemanasan

a. Kelarutan dalam air: 1 g per 290 ml

b. Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat.

c. sakarin dalam bentuk aslinya yaitu asam

d. bersifat tidak larut dalam air

a.Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biasa.

b.Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat. Karena strukturnya tidak berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan kalori.Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis kira-kira 400 kali lipat sukrosa.

a.Jika dikonsumsi secara berlebihan, senyawa ini bisa memicu kanker kandung.

b. Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia.

c.Siklamat dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain.

d.Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak.

2 Camphor Rumus Kimia: C12H20O2

a. Tidak berwarna, mengkristal pada suhu 160C,

b. Berat molekul: 196.2860 g/mol

c. Titik leleh : 174-179 oC

d. Titik didih : 204oC

a.Tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter, kloroform, benzene, karbon disulfide

b.Stabil di bawah kondisi biasa

a. Sebagai pemanis b. Sebagai anti infeksi dalam bidang

farmasi c. Memberikan efek dingin pada

kulit d. Meredakan nyeri ringan dan gatal e. bahan dalam obat batuk dan obat

tetes telinga

a.Bersifat toksik b.Iritasi lambung c.Mual,muntah d.Reaksi kulit e.Bengkak pada kelopak mata f. Menyebabkan keasaman darah

1 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 26: Makalah Krt Zat Aditif

Rumus Struktur: e. Sg : 0,992f.Densitas Uap : 5,24

3 Cinnamon Rumus Kimia: C9H8O Rumus Struktur:

a.Wujud: cairan kental berwarna kuning pucat,

b.Sedikit larut dalam air,

c.Titik lebur -7,5 0Cd.Titik didih 248 0C e.Sg : 1,05 f. Berat molekul:

132,16 g/mol g.Densitas Uap : 4,5

a. Sedikit larut dalam air a. sebagai anti mikroba b.memberikan rasa manis pada

permen karet, es krim, permen dan minuman

c.digunakan untuk berbagai parfum d. mencegah risiko diabetes tipe 2

dan penyakit jantung. e.Menurut studi kesehatan setengah

sendok teh cinnamon bermanfaat menurunkan glukosa darah, kolesterol, dan trigliserida

a.Bersifat toksik b.Iritasi lambung c.Mual,muntah d.Reaksi kulit e.Bengkak pada kelopak mata f. Menyebabkan keasaman darah

4 Ginger oil Rumus Kimia: C11H14O3 Rumus Struktur:

a. Wujud : kristal padat yang sedikit larut dalam air, tetapi larut dalam eter.

b. Titik lebur : 40 – 41 0C,

c. Titik didih : 187 – 188 oC.

a. Bersifat non toksik dan non iritan kecuali jika digunakan dengan konsentrasi yang tinggi

a. Digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, batuk dan flu

a. Bersifat non toksik dan non iritan kecuali jika digunakan dengan konsentrasi yang tinggi

b. Dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif dan fotosensitivitas

5 Grape a. Wujud : Cairan a. Sedikit larut dalam a. Sebagai pemanis a.Bersifat karsinogenik.

2 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 27: Makalah Krt Zat Aditif

Rumus Kimia: C8H9NO2 Rumus Struktur:

berwarna kuning pucat dengan jelas

b. Titik leleh : 24 ° C c. Titik didih : 256°C d. Berat molekul:

151,17 g/mol e. Sg : 1,168

air, dan larut dalam etanol dan propilen glikol.

b. Mengoksidasi dalam cahaya

b.Menimbulkan berbagai gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan

6 Lemon Rumus Kimia: C10H16O Rumus Struktur:

a.Massa molar: 152.24 /molb.Wujud : Berwarna

kuning pucat cairc.Titik leleh : <10oCd.Titik didih :

220-240oC e.Sg : 0,885-0,893

a.Tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter dan pelarut organik lain

b.Stabil di bawah kondisi biasa

a.Citral digunakan sebagai bumbu dan untuk memperkuat minyak lemon.

b.Digunakan sebagai perasa dan parfum

a. Bersifat karsinogenik b. Menimbulkan berbagai gangguan

kesehatan jika dikonsumsi berlebihan

7 Orange Oil Rumus kimia: C10H20O

a. Spesifik Gravitasi: antara 0.842 dan 0,846

b. Indeks bias : antara 1.472 dan 1.474 pada 20

a.Mudah terbakar a. sebagai produk sampingan dari produksi jus jeruk.

b. Sebagai antiseptic yang efektif dan sebagai pelarut

a. Menyebabkan iritan kulit ringanb. Mengiritasi saluran pernafasan

8 Pear (Amyl butyrate) Rumus kimia: C5H18O2 Rumus Struktur:

a. Wujud : cairan tidak berwarna.

b. Massa molar :158,24g/mol

c. Massa jenis :0,86 g/cm3

d. Titik leleh :-73,2

a.Larut dalam air b.Mudah terbakar

a. Pemberi rasa dan bau manis, buah, pisang dan nanas

a. Menyebabkan iritan kulit ringan b. Mengiritasi saluran pernafasan

3 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 28: Makalah Krt Zat Aditif

oC e. Titik didih :186oC

9 Peppermint Rumus Kimia: C10H20O Rumus Struktur:

a. Wujud : berupa zat lilin, kristal, warna bening atau putih yang padat pada suhu kamar meleleh.

b. massa molar menthol: 156,27 g/mol

c. Massa jenis :0,890 g/cm3

d. Titik leleh :36-38oC

e. Titik didih :212oC

a. Sedikit larut dalam air

a. mengurangi iritasi tenggorokan a. Bersifat karsinogenik b. Menimbulkan berbagai gangguan

kesehatan jika dikonsumsi berlebihan

10 Rum(Ethyl Formate) Rumus Kimia: C3H6O2 Rumus Struktur:

a. karakteristik aroma rum sebagai pemberi rasa raspberry.

b. Massa molar 74.08 g mol

a.Kelarutan dalam air : 11 g/100ml (18oC

a.Digunakan sebagai pelarut untuk selulosa nitrat , selulosa asetat , minyak.

b.Dapat digunakan sebagai pengganti aseton

a. Dapat mengiritasi mata, kulit, selaput lendir , dan sistem pernapasan manusia dan hewan lain, juga sistem saraf pusat

11 Spearmint (Carvone) Rumus Kimia: C10H14O Rumus Struktur:

a. Massa molar 150.22 g/mol

b. Cairan bening, tidak berwarna

a. Kelarutan dalam air larut (dingin) Sedikit larut (panas)

a. Untuk memberikan rasa mint pada makanan, rasa fresh pada mulut

a. Dapat mengiritasi mata, kulit, selaput lendir , dan sistem pernapasan manusia dan hewan lain, juga sistem saraf pusat

4 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 29: Makalah Krt Zat Aditif

13 Spicy (Ethyl cinnamate) Rumus Kimia: C11H12O2 Rumus Struktur:

a. titik lebur: 6.5 – 8 0C.

b. titik didihnya: 271 0C

c. Massa molar : 176,21 g/mol.

d. Kepadatan : 1,406 g/cm3

a. Tidak larut dalam air dan gliserin

b. Larut dalam alkohol,air (160 mg/L) pada 25oC

c. Tidak mengalami perubahan warna di berbagai media

a. Sebagai pemanis a. Bersifat karsinogenik b. Menimbulkan berbagai gangguan

kesehatan jika dikonsumsi berlebihan

14 Vanilla (Ethyl vanilin) Rumus Kimia: C9H10O3 Rumus Struktur:

a.Massa Molar 166.17 g mol−1.

b.Wujud : Padat berwarna.

c.Titik leleh :76-78oC. d.Titik didih :285oC

a.Sedikit larut dalam air. b.Tidak stabil. Berubah

warna menjadi coklat tua dan kehilangan kekuatan rasanya ketika kontak dengan alkali, cahaya dan besi

a. Merupakan Pelarut organic. b. Untuk mengganti rasa dan aroma

vanilla

a. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan diabetesdan karies gigi.

15 Wintergreen Rumus Kimia: C8H8O3 Rumus truktur:

a.Massa molar: 152.1494 g/mol.

b. Wujud : Cair kekuningan atau kemerahan

c.Titik leleh : -8,3oC

a.Sedikit larut dalam air, larut dalam eter dan asam asetat glacial.

b.Stabil dalam kondisi biasa

a. Digunakan untuk perasa makanan, gula, minuman dan obat farmasi

b. Untuk parfum c. Untuk menghilangkan sakit

pinggang dan reumatik

a. Dapat mengiritasi mata, kulit, selaput lendir , dan sistem pernapasan manusia dan hewan lain, juga sistem saraf pusat

5 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 30: Makalah Krt Zat Aditif

d. Titik didih : 222oC e.Sg : 1,179-1,184 f. Densitas uap : 5,24

16 Dulsin Rumus kimia: C9H12N2O2 Rumus Struktur:

a.Berat Molekul : 180,2 g/mol (C=59,98%, H=6,72%, O=17,76%)

b.Titik Leleh : 173-174 0C

c.Bentuk : Kristal yang membentuk jarum mengkilap

a. Daya larut dalam 800 gram air atau 50 bagian air mendidih atau 25 dari alkohol

b. Memiliki intensitas rasa manis sekitar 250 kali ( antara 70-350 kali ) dari rasa manis sukrosa.

c. Komposisi dan bentuk dulsin secara kimiawi dapat dibuat dari phenetidin (C8H11NO) yng direaksikan dengan phosgene dan kemudian dengan ammonia atau dapat juga mereaksikan p-phenetidin dengan urea.

a. Sebagai pengganti sukrosa bagi orang yang perlu diet karena dulsin tidak memiliki nilai gizi.

a. Konsumsi dulsin yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang membahayakan bagi kesehatan, karena ternyata dosis kematian pada anjing sebesar 1,0 gl/2 kg.

17 SiklamatRumus Kimia :C6H13NO3SRumus Struktur :

a.Secara umum berbentuk kristal putih,tidak berbau,tidak berwana.

a. Kombinasi penggunaan siklamat dengan sakarin atau acesulfame-K bersifat sinergis dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet.

b. mudah larut dalam

a. Sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium,kalium dan natrium siklamat.

a. Informasi yang dikumpulkan oleh CCC (Calorie Control Council) menyebutkan bahwa konsumsi siklamat tidak menyebabkan kanker dan non mutagenik.

6 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 31: Makalah Krt Zat Aditif

air maupun etanol serta berasa manis

18 Acesulfam KaliumRumus kimia : C4H4KNO4SRumus Struktur:

a. Senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih,

a. mudah larut dalam air dan berasa manis

b. Relatif lebih stabil dibandingkan jenis pemanis lainnya.

c. Tidak dapat dicerna, bersifat non glikemik dan non kariogenik.

a. dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 200 kali tingkat kemanisan sukrosa tetapi tidak berkalori.

a. Pemanis acesulfame-K berbahaya bagi penderita phenylketonuria karena dapat menyebabkan resiko penurunan fungsi otak.

19 AlitamRumus kimia : C14H25N3O4SRumus Struktur :

a. Senyawa yang disintesis dari asam amino L-asam aspartat, D-alanin, dan senyawa amida yang disintesis dari 2,2,4,4-tetra metiltienanilamin.

b. Penggunaannya bersama pemanis lain bersifat sinergis.

c. Dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan diserap oleh usus

20 NeotamRumus kimia : C20H30N2O5

Rumus Struktur:

a. Senyawa yang bersih, berbentuk tepung kristal berwarna putih

a. memiliki tingkat kelarutan dalam air sama dengan aspartam.

b. Termasuk pemanis

a. sebagai penegas cita rasa terutama cita rasa buah.

7 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 32: Makalah Krt Zat Aditif

non-nutritif yaitu tidak memiliki nilai kalori

c. Terurai secara cepat dan dibuang sempurna tanpa akumulasi oleh tubuh melalui metabolisme normal

21 SukralosaRumus Kimia :C12H19Cl3O8

Rumus Struktur:

a. Senyawa ini berbentuk kristal berwarna putih

b. tidak berbau

a. mudah larut dalam air,methanol dan alcohol; sedikit larut dalam etil asetat, serta berasa manis tanpa punya rasa yang tidak diinginkan.

b. Sukralosa tidakdigunakan sebagai sumber energi oleh tubuh karena tidak terurai sebagaimana halnya dengan sukrosa

c. Sukralosa tidak dapat dicerna, dan langsung dikeluarkan oleh tubuh tanpa perubahan

a. Sebagai pengganti gula a. Sukralosa teruji tidak menyebabkan karies gigi, perubahan genetik, cacat bawaan, dankanker.

b. Sukralosa tidak pula berpengaruh terhadap perubahan genetik,metabolisme karbohidrat, reproduksi pria dan wanita serta terhadap sistem kekebalan.Oleh karena itu,sukralosa sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagipenderita diabetes

22 Maltitolrumus kimia : C12H14O11

Rumus Struktur :

a. Maltitol berbentuk kristal anhydrous

b. dengan tingkat higroskopisitas

a. Termasuk golongan poliol yang dibuat dengan cara hidrogenasi maltosa

a. Dengan karakteristik tersebut maltitol dimungkinkan bisa sebagai pengganti sukrosa dalam pelapisan coklat bermutu tinggi,

8 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 33: Makalah Krt Zat Aditif

rendah, dan suhu leleh, serta stabilitas yang tinggi

yang diperoleh dari hidrolisis pati

pembuatan kembang gula, roti coklat, dan es krim.

b. Maltitol berasa manis seperti gula dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,9 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori laktitol sebesar 2,1 kkal/g atau setara dengan 8,78 kJ/g

23 Sorbitolrumus kimia C6H14O6

Rumus Struktur :

a. Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih

b. dengan titik leleh berkisar antara 89° sampai dengan 101°C

a. higroskopis dan berasa manis

b. Penggunaannya pada suhu tinggi tidak ikut berperan dalam reaksi pencoklatan (Maillard)

a. Sebagai pengganti gula a. Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi dan sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes dan diet rendah kalori.

b. Meskipun demikian, US CFR memberi penegasan bahwa produk pangan yang diyakini memberikan konsumsi sorbitol lebih dari 50 g per hari, perlu mencantumkan pada label pernyataan: “konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek laksatif

24 Xylitolrumus kimia :C5H12O5

Rumus struktur :

a. Silitol berupa senyawa yang berbentuk bubuk kristal berwarna putih, tidak berbau,

a. berasa manis a. Silitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama dengan tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,4 kkal/g atau setara dengan 10,03 kJ/g.

a. Silitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi, menurunkan akumulasi plak pada gigi, dan merangsang aliran ludah dalam pembersihan dan pencegahan kerusakan gigi.

25 Manitol rumus kimia :C6H14O6

Rumus Struktur :

a. Manitol berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau,

a. larut dalam air, sangat sukar larut di dalam alkohol dan tidak larut hampir

a. Manitol berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai

a. Manitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi, dan tidak menyebabkan

9 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 34: Makalah Krt Zat Aditif

dalam semua pelarut organik.

kalori manitol sebesar 1,6 kkal/g atau 6,69 kJ/g

b. Anti kempal (anticaking agent), pengeras (firming agent), penegas cita rasa (flavor enhancer), pembasah atau pelumas, pembentuk tekstur, pendebu (dusting agent), penstabil (stabilizer), dan pengental (thickener)

peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah bagi penderita diabetes.

26 Laktitolrumus kimia :C12H24O11

Rumus Struktur :

a. Laktitol tidak dihidrolisis dengan laktase tetapi dihidrolisis atau diserap di dalam usus kecil. Laktitol dimetabolisme oleh bakteri dalam usus besar dan diubah menjadi biomassa, asam-asam organik, karbondioksida (CO2) dan sejumlah kecil gas hidrogen (H2).

b. Asam-asam organik selanjutnya dimetabolisme menghasilkan kalori. Laktitol stabil dalam kondisi asam, basa, dan pada kondisi

a. Laktitol berasa manis seperti gula tanpa purna rasa (aftertaste) dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,3 sampai dengan 0,4 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori laktitol sebesar 2 kkal/g atau setara dengan 8,36 kJ/g

10 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 35: Makalah Krt Zat Aditif

suhu tinggi, tidak bersifat higroskopis dan memiliki kelarutan serupa glukosa

11 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 36: Makalah Krt Zat Aditif

B.Pertanyaan

1. Bagaimana mekanisme kerja Rum pada roti sebagai bahan aditif makanan?

(Khusniatus Shobikhah / 103654202)

2. Bagaimanakah dampak penggunaan aspartame pada penderita diabetes?

(Muhammad Fatony / 103654226)

3. Rekasi pencoklatan bisa terjadi pada buah apel, apakah reaksi tersebut dapat

dicegah dengan penggunaan zat aditif? (Muhammad Fatony / 103654226)

4. Bagaimanakah proses terjadinya reaksi penggaraman untuk pengawetan

makanan itu? (Muhammad Fatony / 103654226)

5. Apakah penambahan garam pada rekasi penggaraman akan mempengaruhi kadar

protein? (Riris Eka K. / 103654049)

C.Jawaban

1. Rum biasanya digunakan sebagai bahan pemberi aroma cake, puding, minuman

atau saus pada hidangan penutup atau dessert. 

2. Aspartam adalah jenis pemanis buatan yang memberikan rasa manis 200 kali

lebih manis dari gula biasa. Jadi meskipun dengan penggunaan yang sedikit,

aspartame akan memberikan rasa yang sangat manis. Aspartame sering

digunakan karena tingkat kemanisannya yang tinggi, tetapi rendah kalori dan

aman untuk orang-orang penderita diabetes. Tapi seperti zat-zat kimia lainnya,

aspartame tetap memiliki efek samping. Aspartame mempunyai banyak efek

samping yang dapat menimbulkan reaksi yang serius, bahkan dapat

menyebabkan kematian. Aspartame yang merupakan salah satu dari jenis zat

aditif pastinya tidak akan menimbulkan efek sampingnya secara langsung.

Efek-efek samping yang mungkin bisa dibilang sangat berbahaya hanya akan

timbul jika terlalu banyak mengonsumsi aspartame dan ada kelainan pada

tubuh yang mempengaruhi antibodi. Memang dengan penggunaan pemanis

rendah kalori seperti aspartame tidak akan memicu pangkreas untuk bekerja

lebih keras, tetapi dampak dari penggunaan aspartame akan mengenai organ

lain seperti ginjal. Jadi bahan apapun yang terbuat secara sintetik, tidak akan

dapat dimetabolis oleh tubuh.

3. Proses browning adalah proses pencoklatan pada buah yang terjadi akibat

proses enzimatik oleh polifenol oksidasi. Pada umumnya proses browning

1 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 37: Makalah Krt Zat Aditif

sering terjadi pada buah–buahan seperti pisang, pear, salak, pala, dan apel.

Proses browning terbagi menjadi dua yaitu enzimatik dan non enzimatik.

Bahan pangan sayur dan buah dapat mudah mengalami pencoklatan jika bahan

pangan tersebut terkelupas atau dipotong. Pencoklatan (browning) merupakan

proses pembentukan pigmen berwarna kuning yang akan segera berubah

menjadi coklat gelap (Rahmawati 2008). Pembentukan warna coklat ini dipicu

oleh reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh enzim fenol oksidase atau polifenol

oksidase. Kedua enzim ini dapat mengkatalis oksidasi senyawa fenol menjadi

quinon dan kemudian dipolimerasi menjadi pigmen melaniadin yang berwarna

coklat (Mardiah 1996). Bahan pangan tertentu, seperti pada sayur dan buah,

senyawa fenol dan kelompok enzim oksidase tersebut tersedia secara alami.

Oleh karena itu pencoklatan yang terjadi disebut juga reaksi pencoklatan

enzimatis. Reaksi pencoklatan memang dapat juga dicegah dengan

menggunakan zat aditif, seperti Pengurangan oksigen (O2) atau penggunaan

antioksidan, misalnya vitamin C ataupun senyawa sulfit. Antioksidan dapat

mencegah oksidasi komponen-komponen fenolat menjadi quinon berwarna

gelap. Penggunaan vitamin C dapat mereduksi kembali quinon berwarna hasil

oksidasi (o-quinon) menjadi senyawa fenolat (o-difenol) tak berwarna. Asam

askorbat selanjutnya dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Ketika vitamin

C habis, komponen berwarna akan terbentuk sebagai hasil reaksi polimerisasi

dan menjadi produk antara yang irreversibel. Jadi produk berwama hanya akan

terjadi jika vitamin C yang ada habis dioksidasi dan quinon terpolimerisasi.

Kemudian dengan penambahan Sulfit. Larutan sulfit bertujuan untuk mencegah

terjadinya browning secara enzimatis maupun non enzimatis, selain itu juga

sulfit berperan sebagai pengawet. Pada browning non enzimatis, sulfit dapat

berinteraksi dengan gugus karbonil yang mungkin ada pada bahan. Hasil reaksi

tersebut akan mengikat melanoidin sehingga mencegah timbulnya warna

coklat. Sedangkan pada browning enzimatis, sulfit akan mereduksi ikatan

disulfida pada enzim, sehingga enzim tidak dapat mengkatalis oksidasi

senyawa fenolik penyebab browning. 

4. Mekanisme garam sebagai pengawet pada bahan makanan adalah sebagai

berikut: garam di ionisasikan, sebagai ion menarik molekul-molekul air

disekitarnya. Proses ini disebut hidrasi ion (Desrosier, 2008). Protein yang

2 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 38: Makalah Krt Zat Aditif

terdapat di dalam ikan akan larut dengan adanya penambahan garam (salting

in), akan tetapi pada kondisi tertentu kelarutan garam akan turun seiring dengan

peningkatan konsentrasi garam. Dengan penurunan tingkat kelarutan protein

diikuti dengan pengikatan molekul-molekul air oleh garam tersebut, yang

selanjutnya juga terjadi pemisahan protein

5. Protein sangat mudah untuk terdenaturasi, jadi bukan hanya karena pengaruh

penabahan garam, faktor PH juga dapat menyebabkan protein terdenaturasi.

3 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 39: Makalah Krt Zat Aditif

DAFTAR PUSTAKA

Aleysius, HGondosari. 2009. Energy 5 elemen: gula pasir, gula batu, dan gula merah.

http://www.5elemen.com/ Diakses tanggal 21 september 2012 .

Anonim. 2012. Mengenal Sumber Umami Alami. http://kulinologi.biz/. Diakses tanggal 28

september 2012.

Anonim. 2009. Pengemasan dan Pengawetan. http://lordbroken.wordpress.com Diakses

tanggal 28 september 2012.

Anonim. 2008. FAQ Tentang monosodium glutamate (MSG).

http://zulliesikawati.wordpress.com Diakses tanggal 28 september 2012.

Charlotte Tambunan, Karina . 2008. Aspartam Racun Manis yang Mematikan.

http://www.wikimu.com Diakses tanggal 28 september 2012.

Pamungkas, Eko.dkk. 2009. Zat Additif Makanan. http://id.scribd.com/ Diakses tanggal 21

september 2012.

Anonim.-.Aspartam. http://id.wikipedia.org/ Diakses tanggal 22 september 2012.

Marta. 2009. Pemanis Buatan Aspartam.http://marta1229.wordpress.com/ Diakses tanggal 22

september 2012.

http://lansida.blogspot.com/2010/08/bawang-putih-allium-sativum-l.html Diakses tanggal 22

september 2012.

Atal CK., &amp; BM. Kapur, 1982, Cultivation and Utilization of Medicinal Plants.,

Regiolan Research Laboratory., Council of Scientific &amp; Industrial Research., Jammu-

Tawi., India., P.744.

Sugiarto, Bambang dkk. 2010. Kimia Dasar Untuk Pendidikan Sains. Surabaya; Unesa

University Press.

Faizah, Ulfi. 2012. Pengembangan LKS IPA Terpad Pada Materi Zat Aditif Untuk Melatih

Keterampilan Proses Siswa SMP Negeri 2 Kota Kediri. Tidak dipublikasikan. Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya.

Indiarti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Pembelajaran

IPA Materi Zat Aditif Makanan Dan Kaitannya Dengan Kesehatan Di Kelas VIII SMP

Negeri 2 Malang. Tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

4 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 40: Makalah Krt Zat Aditif

Siregar, Roselda. 2009. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan

Terhadap Mutu Marmalade Sirsak (Annona Muricata L). Medan: Universitas Sumatera

Utara.

Anonim. 2010. Kurkumin. khttp://lordbroken.wordpress.com/2010/05/31/kurkumin-

kunyit/ . 22 September 2012.

Anonim. 2010. Kunyit.khttp://www.ramuantradisional.com/2009/12/kunyit.html. 22

September 2012.

Anonim. 2010. Minyak atsiri. http://www.kakalushop.com/30-minyak-atsiri-essential. 22

September 2012.

Anonim. 2010. Minyak atsiri. http://manfaat.org/search/pengertian-desmetoksikumin

. 22 September 2012.

Anonim. 2010. sirrosiris. http://lordbroken.wordpress.com. 22 September 2012.

Anonim. 2010. Minyak atsiri. http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id. 22 September 2012.

Anonim. 2010. Manfaat dan efek samping kunyit. http://racikanobatku.blogspot.com. 22

September 2012.

edf4.files.wordpress.com. identifikasi bahan kimia. Diakses tanggal 21 september 2012

Anonim. 2010. Zat additive. http://chemiskimia.findtalk.biz/ Diakses tanggal 21 september

2012

Anonim. 2012. Kenapa gula itu manis. http://pertanyaan.com/ Diakses tanggal 21 september

2012

Anonym. 2009. Kristal Ionik. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-

universitas/ikatan-dan-struktur/kristal-ionik/ . 22 September 2012.

International Programme On Chemical Safety. -. Benzoic Acid And Sodium Benzoate.

http://www.inchem.org/documents/cicads/cicads/cicad26.htm . 22 September 2012.

http://ml.scribd.com/doc/71610329/Laporan-Praktikum-Kimia-Zat-Warna

 Anonim. 2010. nutrisi. http://www.kesehatan123.com/3253/pengertian-nutrisi-dan-fungsinya/

. 28 September 2012.

 Anonim. 2010. vitamin. http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_A . 28 September 2012. 

Zakiyah, Ismatuz. 2011. Pemanis buatan. http://www.scribd.com/doc/73538610/5/PEMANIS-

BUATAN . 28 September 2012.

Anonim. 2011. Pemanis buatan. http://rewisa.files.wordpress.com/2010/10/pemanis-buatan.ppt .

28 September 2012.

Sakidja. 1989. Kimia Pangan. Jakarta: LPTK.

5 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan

Page 41: Makalah Krt Zat Aditif

Seta, Linus A.N. 2012. Pengaruh Kadar CMC Na Sebagai Bahan Pengental Terhadap Sifat

Fisik Lotion Repelan MinyakAtsiri Akar Wangi. Semarang: Akademi Farmasi.

Setyawan Ari. 2009. Na-CMC. http:// soulkeeper28.files.wordpress.com/2009/01/ na - cmc .pdf .

Diakses tanggal 2 Oktober 2012.

Anonim. 2012. Lesitin. http://id.wikipedia.org/wiki/Lesitin. Diakses tanggal 2 Oktober 2012.

Pajri, Muhammad. 2012. Lesitin Sebagai Emulsifier.

http://muhammadpajri1991.blogspot.com/2012/01/lesitin-sebagai-emulsifier.html . Diakses tanggal 2

Oktober 2012.

Venika, Cynthia. 2012. Kuning Telur Membuat Terlihat Sehat, Segar dan Bugar.

http://cynthiavenikalioe.com/kuning-telur-membuat-terlihat-sehat-segar-dan-bugar.html . Diakses

tanggal 2 Oktober 2012.

Anonim. 2010. Emulsi Dan Susu. http://dita8.wordpress.com/2010/06/07/emulsi-dan-susu/ . Diakses

tanggal 2 Oktober 2012.

6 Makalah Kimia Rumah TanggaZat aditif pada Makanan