union PPP
-
Upload
elita-dwi-sanyoto -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
description
Transcript of union PPP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Diskripsi
Di era Masyarakat Ekonomi Asia atau MEA ini, telah membuka kesadaran masyarakat tentang perkembangan dunia pendidikan. Dengan adanya hal tersebut munculah sejumlah harapan dan kecemasan dalam kemajuan pendidikan. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan yang secara kontinu dilakukan.
Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan yakni memperbaiki hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan menejerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajarannya.
Pengembangan perencanaan pembelajaran, yang mencakup pengembangan perangkat pembelajaran yang termaktub dalam proses menerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran yakni program menyusun alokasi waktu, prota, promes, silabus, dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Dalam rangka pelaksanaan Kurikulum 2013, pemerintah melalui Kemendikbud telah menerbitkan peraturan baru tentang Implementasi Kurikulum yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013. Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi dalam implementasi kurikulum ini, kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Untuk mendukung kelancaran dan kebermaknaan kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk dapat menyusun dan mengembangkan sendiri perangkat-perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya. Agar dapat menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan baik dibutuhkan latihan yang terarah dan intensif. Dengan demikian, perangkat pembelajaran yang dihasilkan akan semakin berkualitas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Guru atau pendidik di tuntut untuk mampu menyusun dan mengembangkan sendiri perangkat-perangkat pembelajaran yang diperlukannya dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang akan dibuat meliputi silabus, RPP, buku siswa, dan lembar kerja siswa. Dengan menyusun dan mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran yang diperlukan diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik dan lebih bersifat kontekstual sesuai dengan karakteristik lingkungan dan budaya di daerah masing-masing.
1.2 Tujuan /Kompetensi
Menurut Finch dan Crunkilton dalam Mulyasa (2004: 38) kompetensi mengandung pengertian bahwa kompetensi merupakan penguasaan terhadap suatu tugas, ketrampilan,
1
sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal itu menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan sikap dan apresiasi yang harus dimiliki peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas - tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
Sedangkan menurut Broke dan Stone (Uzer Usman, 2007:14) kompetensi merupakan
gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. Dan kompetensi
menurut Van Looy, Van Dierdonck, and Gemmel menyatakan kompetensi adalah sebuah
karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektifitas performa, karakteristik ini dapat
dilihat seperti gaya bertindak, berperilaku, dan berpikir.
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar
dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik mengacu pada pengalaman langsung.
Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan
digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-
tujuan yang telah di tetapkan, dan memiliki konstribusi terhadap kompetensi-kompetensi
yang sedang dipelajari. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara
objektif, berdasarkan kinerja peserta didik, dengan bukti penguasaan mereka terhadap
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap sebagai hasil belajar. Dengan demikian dalam
pembelajaran yang di rancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakukan
berdasarkan pertimbangan yang bersifat subjektif.
Oleh karena itu, kompetensi merupakan faktor penentu berhasil tidaknya tujuan
pembelajaran. Dengan kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh peserta didik maka tentu
hal ini dapat menentukan kualitas pembelajaran yang baik. Sehingga pada akhirnya, hal ini
dapat melahirkan peserta didik yang berkualitas tinggi dalam segala hal, baik pengetahuan,
sikap, maupun keterampilan.
1.3 Rangkuman
Perangkat pembelajaran merupakan salah satu aspek penting keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Perangkat pembelajaran juga merupakan rambu-rambu bagi seorang pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Yang tak kalah penting fungsi dari perangkat pembelajaran adalah sebagai bahan evaluasi bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian standar kompetensi yang telah disampaikan. Dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran merupakan bagian yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Tetapi tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar. bahkan yang lebih memprihatinkan bahwa perangkat pembelajaran digunakan hanya sebatas administrasi dan formalitas. dalam artian bahwa sang guru mengaplikasikan sesuatu yang berbeda dari perangkat mengajarnya.Dalam hal ini perangkat pembelajaran dirasa begitu penting bagi seorang guru,dengan memperrtimbangkan beberapa alasan berikut:
1. Perangkat pembelajaran sebagai panduanPerangkat pembelajaran benar-benar memberi arah bagi seorang guru. hal ini penting mengingat proses pembelajaran adalah sesuatu yang sistematis dan
2
terpola. tak sedikit guru yang hilang arah atau bingung ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena tidak memiliki perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran memberi panduan apa yang harus dilakukan seorang guru didalam kelas.memberi panduan dalam mengembangkan teknik mengajar dan memberi panduan untuk merancang perangkat yang lebih baik
2. Perangkat pembelajaran sebagai Tolak ukurSeorang guru yang profesional tentu mengevaluasi setiap hasil mengajarnya. begitu pula dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah dirancang teraplikasi di dalam kelas. Hal ini penting untuk terus meningkatkan profesionalime seorang guru. hal ini bisa dimulai dengan membandingkan dari berbagai aktivitas dikelas, strategi, metode atau bahkan langkah pembelajaran dengan data yang ada di perangkat pembelajaran.
3. Perangkat Pembelajaran sebagai Peningkatan ProfesionalismeProfesionalisme seorang guru dapat ditingkatkan dengan Perangkat pembelajaran. artinya Perangkat pembelajaran tidak hanya sebagai kelengkapan administrasi saja. tetapi lebih sebagai Media peningkatan profesionalisme. seorang guru harus benar-benar menggunakan dan mengembangkan Perangkat pembelajarannya. Memperbaiki segala yang terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. jika tidak, maka kemampuan sang guru akan stagnant bahkan mungkin menurun.
4. Mempermudah Memiliki perangkat pembelajaran sangat mempermudah seorang guru dalam membantu proses fasilitasi pembelajaran. dengan perangkat pembelajaran, seorang guru bisa dengan mudah menyampaikan materi hanya dengan melihat perangkatnya tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.
Semangat seorang guru dalam mengajar ternyata banyak ditentukan oleh pengaruh dari perangkat nya. Layaknya sebuah senjata tentu saja antara semangat pemiliknya dan kehebatan senjata nya merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak dapat dipisahkan untuk mencapai kemenangan. Untuk alasan itulah mengapa pengembangan perangkat pembelajaran perlu dilakukan . Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada,guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3
BAB II
SILABUS
2.1 Pengertian Silabus
Menurut para ahli: Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi
pembelajaran (salim, 1987:98) Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran
dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (Yulaelawati,2004:123)
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan (Mulyasa,2010:190).
Dari beberapa definisi silabus di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.Dapat dikatakan pula silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengolahan kelas, dan penilaian hasil belajar yang berisi garis besar atau pokok – pokok pembelajaran yang terdiri dari :
a. Identitas Pembelajar Khusus SMP / MTs / SMPLB / Paket B dan SMA / MA / SMALB / SMK / MAK / Paket C / Paket C Kejuruan.
b. Identitas SekolahTerdapat nama satuan pendidikan dan kelas.
c. Kompetensi IntiMerupakan gambaran secara kategori mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan matapelajara.
d. Kompetensi DasarMerupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang terkait mata pelajaran.
e. TemaKhusus SD / MI / SDLB / Paket A
f. Materi PokokMemuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir – butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g. Pembelajaran
4
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
h. PenilaianMerupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
i. Alokasi WaktuMerupakan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun
j. Sumber BelajarBerupa buku, media cetak, dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan dengan amta pelajaran yang diajarkan.
2.2 Landasan Pengembangan Silabus
Landasan pengembangan silabus adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2) dan Pasal 20 yang berbunyi sebagai berikut.
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2)
Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar
2.3 Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah madrasah atau beberapa madrasah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Mapenda Kandepag Kabupaten/Kota.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi madrasah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak madrasah dapat mengusahakan
5
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh madrasah tersebut.
c. Di MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
d. Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
e. Dinas Pendidikan dan atau Mapenda Kantor Departemen Agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
2.4 Prinsip Pengembangan Silabus
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran..Dalam penerapannya pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melakukannya. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan diberi kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi kebutuhan masing-masing. Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan tetap berada dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional (standar nasional), maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus. Prinsip- prinsip tersebut adalah:
1. lmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan.Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis.Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten.Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual.Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel.
6
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh.Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
2.5 Tahapan Pengembangan Silabus
Untuk memberi kemudahan guru dan kepala sekolah dalam mengembangkan silabus berbasis Kurikulum 2013, perlu dipahami tahapan pengembangannya, baik yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, perbaikan,pemantapan maupun penilaian silabus.
a. Perencanaan: Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media dan internet.
b. Pelaksanaan: Dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusun silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
c. Perbaikan: Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
d. Pemantapan: Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria rancangan silabus dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
e. Penilaian silabus: Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.
2.6 Komponen dan Format silabus pembelajaranKomponen silabus pembelajaran terdiri atas :
a. Identitas mata pelajaran Contoh : Fisika
b. Identitas sekolahMerupakan identitas satuan pendidikan yang akan dituju
c. Kompetensi IntiKompetensi inti tingkat SMAKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
7
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
d. Kompetensi DasarKompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.
e. Materi Pokok/PembelajaranMateri pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.
f. IndikatorIndikator merupakan pernyataan yang mengindikasikan ketercapaian kompetensi dasar yang dipersyaratkan, dapat diukur, dan durumuskan dalam kata kerja operasional.
g. Kegiatan PembelajaranKegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap muka.
h. PenilaianAlat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Pada pembelajaran penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran.
i. Alokasi WaktuPenentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
j. Sumber BelajarSumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar
8
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Format SilabusKompetensi Dasar Indikator Materi
PokokKegiatan
PembelajaranPenilaian Alokasi
WaktuSumber Belajar
1. Sisipkan seluruh KD dari KI 1
Siswa dapat ...................................
Judul Materi Pokok : .........
Mengamati : ................ ................Menanya ............... ...............Menocba ............... ...............Mengasosiasi ............... ...............Mengkomunikasi ............... ...............
Tugas ObservasiPortofolioTes
....minggu x 4 jp
Buku Paket Fisika2. Sisipkan seluruh
KD dari KI 23.13.2......................................................................
2.7 Langkah-langkah pengembangan silabus
Secara teknis, langkah-langkah pengembangan silabus mengikuti tahapan sebagai berikut:
A. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada SI, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI dalam tingkat;
2. keterkaitan antara SK dan KD dalam mata pelajaran3. keterkaitan antar KD pada mata pelajaran4. keterkaitan antara SK dan KD antar mata pelajaran
B. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:
1. potensi peserta didik2. karakteristik mata pelajaran3. relevansi dengan karakteristik daerah4. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spritual peserta didik5. kebermanfaatan bagi peserta didik6. truktur keilmuan7. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran8. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
9
9. alokasi waktu.C. Melakukan Pemetaan Kompetensi
1. mengidentifikasi SK, KD dan materi pembelajaran2. Mengelompokkan SK, KD dan materi pembelajaran3. Menyusun SK, KD sesuai dengan keterkaitan
D. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah:
1. Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru), agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai KD.
3. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
4. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
E. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata Kerja Operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
F. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
G. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan
10
perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
H. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
2.8 Pengembangan silabus yang berkelanjutan Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.
Pengembangan silabus berkelanjutan dapat dilakukanoleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)pada pusat kegiatan guru (PKG) dan dinas pendidikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah serta lingkungaanya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena suatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengambangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolaah tersebut.
c. Di SD/MI semua guru kelas dari kelas I sampai kelas VI menyusun silabus bersama, di SMP/MTs untuk mata pelajara IPA dan IPS terpadu silabus disusun oleh guru mata pelajaran yang terkait.
d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/KKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
e. Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silaabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru yang berpengalaman dibidangnya masing-masing.
BAB III
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3.1 Pengertian RPP
11
Landasan RPP pada PP NO 19 Tahun 2005 Pasal 20 yaitu Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pembelajaran atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6) kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah. Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
3.2 Alur RPP
3.3 Format RPP Kurikulum 2013
Nama Sekolah : ……………………………………..
12
Mata Pelajaran : ……………………………………..
Tema : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..
Semester : ……………………………………..
A. Materi Pokok
B. Alokasi Waktu
C. Tujuan pembelajaran
D. Kompetensi Dasar
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
F. Materi Pembelajaran
G. Metode Pembelajaran
H. Media Pembelajaran
I.
Sumber Belajar
- Alat dan Bahan - Sumber Belajar
J. Langkah-langkah Pembelajaran
K.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
- Teknik - Bentuk - Instrumen (Tes dan Non tes)- Kunci dan Pedoman penskoran
- Tugas
3.4 Komponen RPP
Adapun komponen-komponen dalam RPP ialah:
13
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran Metode Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian Hasil Belajar
3.5 Langkah-langkah menyusun RPP1. Pengkajian Silabus
Pengkajian terhadap silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) kegiatan pembelajaran; (4) penilaian; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar.
1. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
2. Deskripi Materi Pembelajaran
Langkah ini dapat berupa merinci, menjabarkan, menguraikan, dan mengidentifikasi materi pembelajaran dengan memperhatikan prinsip penyusunan RPP.
3. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran
Menjabarkan kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
4. Penentuan Alokasi Waktu
Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
5. Pengembangan Penilaian
Menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran.
6. Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Penentuan media, alat, bahan, dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran kegiatan pembelajaran.
3.6 Prinsip Penyusunan RPP
1) Setiap RPP harus memuat secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
14
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali atau lebih dari satu kali pertemuan.
3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4) Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
5) Mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
6) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
7) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi:
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
15
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan.
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik melakukan: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Selanjutnya guru juga perlu melakukan: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3.7 Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP Menurut Kurikulum 2013
Beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan saat mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut:
16
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD, Keterkaitan
dan keterpaduan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
6. Mengakomodasi pembelajaran tematik-internal, keterpaduan lintas aspek PAI, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
BAB IV
PENUTUP
17
Contoh RPP
RENCANAA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SatuanPendidikan : SMA Mata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : X/ IIPokok Bahasan : Suhu,Kalor,dan Perpindahan kalorSub Pokok Bahasan : KalorAlokasi Waktu : 1 x 45 menit.
I. KOMPETENSI INTI:
KI 1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusiatas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3:Memahami, menerapkan, menganaliss pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
II. KOMPETENSI DASAR: 1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan
dan mengatur alam jagad raya melalui
18
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
4.6 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor
III. INDIKATOR :
1. Peserta didik mampu mendefinisikan pengertian kalor2. Peserta didik mampu memecahkan masalah secara kualitatif yang berhubungan
dengan kalor sesuai dengan konsep fisika yang ada.3. Peserta didik mampu merangkai alat untuk membuat alat pendingin minuman
sederhana .
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan diberikan buku siswa, peserta didik mampu mendefinisikan pengertian
kalor dengan benar .2. Diberikan suatu permasalahan, peserta didik dapat menyelesaikan masalah secara
kualitatif yang berhubungan dengan kalor sesuai konsep fisika dengan baik .
3. Diberikan alat dan bahan, peserta didik dapat merangkai alat dan bahan dalam percobaan membuat alat pendingin sederhana dengan benar .
V. MATERI PEMBELAJARAN
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mengetahui adanya kalor dalam suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jka suhunya tinggi, maka kalor yang dikandung suatu benda sangat tinggi begitu pula sebaliknya. Benda yang yang menyerap atau melepaskan
19
kalor maka akan mengalami perubahan wujud. Seperti dari keadaan es yang beku dikenai kalor maka es akan mencair.
VI. METODE PEMBELAJARANMetode : Problem Based Instruction (PBI)Pendekatan : Scientific ApproachModel : Diskusi , Eksperimen , Presentasi
VII. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN1. Media
LCD 2. Alat dan Bahan
Bahan1) 1 buah kaleng cat kosong (empty paint bucket)2) 2 lembar kain perca yang dapat menyerap air3) 1 lembar kawat nyamuk ato jaring parabola (ukuran disesuaikan dengan botol)4) 1 kaleng cat semprot ,pilih warna yang terang (biasa nya putih kilat )5) 20 pc kabel tie (bisa digantikan dengan kawat) untuk pengikat6) Lakban
Peralatan
Pelubang atau Bor kecil Gunting Tang Wire Cutter Obeng Amplas(Kertas Pasir Halus) ato kikir Halus
3. Sumber Pembelajaran LKS Buku siswa Buku SMA kelas X yang relevan
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARANa. Pendahuluan (5 menit)
Motivasi 1) Ditunjukkan sebuah gambar tentang sebuah es didalam gelas yang diluar gelas
tersebut timbul titik-titik air. Peserta didik diminta untuk mengamati
20
2) Apersepsi : setelah mengamati diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan contoh: Mengapa dinding luar gelas yang berisi es timbul titik-titik air?
3) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.b. Kegiatan Inti (35 menit)
Tahap 1 : Orientasi siswa kepada masalah
Mengorientasikan siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang terkait
dengan penerapan kalor terkait masalah autentik
“Kota Surabaya terkenal dengan cuacanya yang begitu panas.Bagi anak kost atau
anak yang suka berpergian tentu repot apabila setiap hari harus mampir ke
warung untuk membeli minuman dingin, mengingat bahwa harga kulkas (lemari
es) masih belum terjangkau,untuk itu maka bagaimanakah caranya supaya anak
kost tidak perlu selalu membeli minuman dingin di warung namun tanpa
mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli lemari es ?”
Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar
a. Membagi siswa menjadi 2 (dua) kelompok.
b. Meminta siswa mengemukakan hipotesis kelompok berdasarkan masalah
c. Sebelum siswa menyelesaikan masalah, siswa diajak melakukan kegiatan pada
LKS.
d. Membagi LKS dan alat bahan yang diperlukan.
e. Membimbing siswa melakukan kegiatan sesuai LKS
21
Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
a. Setelah siswa melakukan kegiatan pada LKS, siswa akan dibimbing membuat
hasil karya yaitu pendingin minuman sederhana
b. Membantu siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai untuk menjawab
permasalahan awal melalui buku atau tanya jawab dalam kelompok.
c. Membimbing siswa dalam eksperimen membuat pendingin minuman sederhana
Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai
dengan laporan dan model
b. Meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya.
1. PENUTUP (5 menit)
Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
a. Membantu siswa melakukan evaluasi terhadap hasil karyanya dan konsep kalor
yang terkait yang mereka gunakan.
b. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh hasil percobaan.
c. Mereview pemahaman siswa dan bersama siswa menyimpulkan materi.
d. Membagi lembar evaluasi sebagai pemantapan siswa.
IX. PENILAIAN A. Metode dan Bentuk Instrumen
No PENILAIAN Bentuk Instrumen
1Sikap
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
2Tes Unjuk Kerja
Tes penilaian Kinerja
3Tes Tertulis
Tes pilihan Ganda dan uraian
22
Judul : Pendingin minuman sederhana Kelas / Semester : X / 2Waktu : 1 x 45 menit
Tujuan :
Mengetahui bagaimana teknik dan cara pembuatan pendingin minuman sederhana yang erat kaitannya dengan konsep fisika.
Masalah:
Kota Surabaya terkenal dengan cuacanya yang begitu panas.Bagi anak kost atau anak yang suka berpergian tentu repot apabila setiap hari harus mampir ke warung untuk membeli minuman dingin, mengingat bahwa harga kulkas (lemari es) masih belum terjangkau dan ukuran dari lemari es itu sendiri yang relatif besar sehingga susah untuk dibawa pergi kemana-mana .Bagaimanakah caranya supaya anak kost tidak perlu selalu membeli minuman dingin di warung namun tanpa mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli lemari es ?
Rumusan Masalah :
Apakah jenis cairan yang terdapat pada kain perca berpengaruh terhadap suhu pendinginan minuman ?
Alat dan Bahan
Bahan
1 buah kaleng cat kosong (empty paint bucket)
2 lembar kain perca yang dapat menyerap air
1 lembar kawat nyamuk ato jaring parabola (ukuran disesuaikan dengan botol)
1 kaleng cat semprot ,pilih warna yang terang (biasa nya putih kilat )
20 pc kabel tie (bisa digantikan dengan kawat) untuk pengikat
23
Lakban Alkohol 70 % (2 botol kecil)
Peralatan
Pelubang atau Bor kecil Gunting Tang Wire Cutter Obeng Amplas(Kertas Pasir Halus) ato kikir Halus
Variabel Percobaan:
Variabel manipulasi: Jenis cairan yang terdapat pada kain perca .
Variabel kontrol : Pendingin dengan kapasitas 2 botol minuman.
Variabel respon : Suhu minuman.
Hipotesis :
Semakin rendah titik didih cairan yang terdapat pada kain perca maka Suhu minuman akan semakin dingin.
Langkah Percobaan
Membuat Wadah Kaleng
Kaleng cat dibersihkan terlebih dahulu, mengerok sisa -sisa cat yang menempel pada dinding-dinding kaleng, bisa dengan cara diamplas dengan kertas pasir bila ada bagian yang berkarat.
Membuat Lubang Evaporasi
24
Pengecatan Wadah
Membuat Wadah Botol Minuman
Membalut Kain Pada Wadah Botol Minuman
Kawat jaring yang sudah terbentuk harus dibalut dengan kain perca yang bisa menyerap air. Dapat dipakai kain handuk bekas.
25
Proses Perakitan
Masing- masing wadah yang terbuat dari jaring akan dimasukkan kedalam kaleng yang telah disiapkan tadi. pada bagian dasar kaleng diberi alas kain perca untuk mendinginkan bagian bawah pada minuman.
Finishing dan Testing
Saatnya melakukan pengujian, masukkan minuman kaleng atau botol kesukaan anda dan tambahkan air agar menyerap ke kain perca. Air hangat lebih baik. Pendingin ini sangat cocok di cuaca panas dan area yang berangin dengan tingkat kelembaban rendah.
26
TABEL PENGAMATAN
NO JENIS CAIRAN DALAM KAIN PERCA WAKTU SUHU MINUMAN
1 Alkohol 1 jam 200
2 Air Hangat 1 jam 260
3 Air Biasa 1 jam 280
LEMBAR PENILAIAN
Penilaian Sikap
Petunjuk: Berilah tanda cek list (V) pada skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai pada rubrik.
27
Bentuk rating scale
No. Aspek yang dinilaiSkor
3 2 1
1. Ketepatan waktu saat masuk kelas
2. Kepatuhan siswa dalam mematuhi tata-tertib di kelas
3 Memperhatikan saat guru sedang menjelaskan materi
4. Keaktifan siswa saat Kegiatan Belajar Mengajar
5. Ketepatan waktu saat menyelesaikan Lembar Kerja
Siswa
6. Kerapian dalam mengerjakan dan ketepatan dalam
mengumpulkan Lembar Kerja Siswa
Skor total
Rubrik Penilaian
NoAspek yang
dinilai
Skor
3 2 1
1. Ketepatan waktu
saat masuk kelas
Siswa masuk kelas
tepat waktu
sebelum guru
masuk kelas
Siswa masuk kelas
tepat waktu bersamaan
dengan guru saat masuk
kelas
Siswa masuk kelas
5 menit setelah
guru masuk ke
kelas
2. Kepatuhan siswa
dalam mematuhi
tata tertib di kelas
Patuh pada setiap
tata tertib yang ada
di kelas
Patuh pada sebagian
tata tertib yang ada di
kelas
Melanggar
beberapa tata tertib
yang ada di kelas
3. Memperhatikan
saat guru sedang
menjelaskan
materi
Selalu memperhati-
kan guru saat
sedang
menjelaskan
materi di kelas
dengan seksama
memperhatikan guru
saat sedang
menjelaskan materi di
kelas
Tidak begitu
memperhatikan
guru saat sedang
menjelas-kan
materi di kelas
4. Keaktifan siswa
saat Kegiatan
Belajar Mengajar
Siswa sangat aktif
dalam Kegiatan
Belajar Mengajar
Siswa terlihat aktif
dalam Kegiatan Belajar
Mengajar
Siswa masih
terlihat malu-malu
dalam Kegiatan
28
Belajar Mengajar
5. Ketepatan waktu
saat menyelesai-
kan Lembar Kerja
Siswa
Siswa cepat dan
tepat saat
menyelesaikan
LKS bahkan
sebelum waktu
pengerjaan selesai
Siswa tepat waktu saat
menyelesaikan Lembar
Kerja Siswa sesuai
waktu pengerjaan yang
diberikan oleh guru
Siswa masih
memerlukan waktu
lebih saat
menyelesaikan
Lembar Kerja
Siswa
6. Kerapian dalam
mengerjakan dan
ketepatan dalam
mengumpulkan
Lembar Kerja
Siswa
Dalam
mengumpulkan
Lembar Kerja
Siswa, Siswa
mengumpulkan
tepat waktu dan
hasil
pengerjaannya rapi
Dalam mengumpulkan
Lembar Kerja Siswa,
Siswa mengumpulkan
tepat waktu dan hasil
pengerjaannya cukup
rapi
Dalam
mengumpulkan
Lembar Kerja
Siswa, Siswa
mengumpulkan
melebihi waktu
pengumpulan.
Bentuk Check List
No Aspek yang di nilai Ya Tidak
1. Siswa berani untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas
2. Siswa berani untuk berpendapat, bertanya dan menjawab
3. Berpendapat saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
4. Siswa mampu untuk membuat keputusan dengan cepat
5. Tidak mudah putus asa/ pantang menyerah saat menjawab ataupun mengemukakan pendapatnya kepada guru saat Kegiatan Belajar Mengajar di kelas
29
Penilaian Kinerja
Materi : KalorKelas/Semester : X /2Hari/Tanggal : Nama :Nomor Absen :
No Aspek yang dinilaiPenilaian
1 2 3 4
1. Merangkai alat percobaan
2. Melakukan pengamatan
3. Menulis data hasil percobaan
4. Menganalisis data
5. Membuat kesimpulan
Nilai = aspek yang dilakukan
20x100
30
No ASPEK YANG DINILAIPENILAIAN
1 2 3 4
1. Merangkai alat percobaan Siswa tidak dapat
merangakai alat
percobaan
Siswa dapat cukup
merangkai alat
percobaan
Siswa dapat cukup
tepat merangkai alat
percobaan
Siswa dapat
merangkai alat
secara tepat
2. Pengamatan Siswa tidak dapat
melakukan
pengamatan
Siswa dapat
melakukan
pengamatan tetapi
tidak cermat dan
prosedur kerja yang
salah
Siswa dapat
melakukan
pengamatan dengan
cermat tetapi
terdapat prosedur
kerja yang salah
Siswa dapat
melakukan
pengamatan
dengan cermat dan
prosedur kerja yang
benar
3. Menulis data hasil percobaan Siswa tidak dapat
mengambil data
Siswa dapat
mangambil data
tetapi kurang dari 5
dan hasilnya tidak
sesuai dengan
perhitungan
Siswa dapat
mengambil data
tetapi antara 3
sampai 5 data dan
sesuai dengan
perhitungan
Siswa dapat
mengambil data
sebanyak 5 dan
sesuai dengan
perhitungan
4. Menganalisis data Siswa tidak dapat
menganalisis hasil
yang di peroleh
Siswa dapat
menganalisis hasil
yang di peroleh
tetapi tidak sesuai
Siswa dapat
menganalisis hasil
yang diperoleh tetapi
sedikit mengarah
Siswa dapat
menganalisis hasil
yang diperoleh dan
sesuai dengan teori
31
dengan teori pada teori
5. Membuat kesimpulan Siswa tidak dapat
membuat
kesimpulan tentang
apa yang di lakukan
Siswa dapat
membuat
kesimpulan tetapi
sesuai dengan tujuan
Siswa dapat
membuat
kesimpulan tetapi
tidak sesuai dengan
tujuan terkait hasil
analisis yang kurang
tepat
Siswa dapat
membuat
kesimpulan dan
sesuai dengan
tujuan
Penilaian Pengetahuan
32
Kartu Soal
No Indikator SoalRanah (Level)
Bentuk Soal
Soal
1. Siswa dapat mengetahui cara perpindahan yang dapat dilakukan oleh kalor.
C2 Essay
1. Kalor merupakan suatu perubahan wujud zat yang dapat berpindah
dari suhu yang rendah ke suhu yang tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Cara perpindahan yang dapat dilakukan oleh kalor adalah .....
2. Siswa dapat menentukan konduktivitas termal pada suatu bahan.
C3 Essay
2. Pada kalor yang dihantarkan dalam 10 menit melalui sebuah pelat
tembaga yang tebalnya 2 mm dan diameternya 25 cm apabila kedua
permukaanya mempunyai suhu masing- masing 100 C dan 25 C maka
konduktivitas termal tembaga 0,92 kal/cm det C adalah. . .
3. Siswa dapat menentukan suhu akhir benda.
C3 Essay
3. Sebuah dinding terdiri dari dua pelat yaitu pelat aluminium setebal 2 cm
dan konduktivitas termalnya 0,5 kal/cm2 s C.
Suhu permukaan luar aluminium adalh 100 C dan suhu permukaan luar
baja 10 C maka suhu dalam permukaan dalam Tb adalah....
Kunci Jawaban
33
No Indikator SoalRanah (level)
Bentuk soal
Jawaban Skor
1.Siswa dapat mengetahui cara perpindahan yang dapat dilakukan oleh kalor.
C2 Essay
1. – Kondiksi
- Konveksi
- Radiasi
20
2. Siswa dapat menentukan konduktivitas termal pada suatu bahan.
C3 Essay
4. Q=
kA ( ΔT )tL
=0 , 92(3 , 14 )12 , 5×(100−25 )×600
0,2
Q=102×106 kal
20
3. Siswa dapat menentukan suhu akhir benda.
C3 Essay
5.
k1(T 1−Tb )L1
=k 2(T b−T2 )
L2
= QA⋅t
k1
L1
(T 1−T b )=k 2
L2
(T b−T 2 )
k1⋅L2
k2⋅L2
(T1−T b )=(T b−T 2 )
0,50,1
42(100−T b )=(T b−10 )
5⋅2⋅(100−T b )=(T b−10)
11T b=1010T b=90 , 8C
20
34
LEMBAR EVALUASI
35
1. Kalor merupakan merupakan suatu perubahan wujud zat yang dapat berpindah dari suhu
yang rendah ke suhu yang tinggi. Cara perpindahan yang dapat dilakukan oleh kalor
adalah .....
2. Pada kalor yang dihantarkan dalam 10 menit melalui sebuah pelat tembaga yang tebalnya
2mm dan diameternya 25 cm apabila kedua permukaanya mempunyai suhu masing –
masing 100 C dan 25 C maka konduktivitas termal tembaga 0,92 kal/cm det C adalah. . .
3. Sebuah dinding terdiri dari dua pelat yaitu pelat aluminium setebal 2 cm dan konduktivitas
termalnya 0,5 kal/cm2 s C.
Suhu permukaan luar aluminium adalh 100 C dan suhu permukaan luar baja 10 C maka
suhu dalam permukaan dalm Tb adalah....
~Selamat Mengerjakan~
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. RPP Kurikulum 2013. www.slideshare.net/ottohartono10/4-rpp-k13. (Diakses pada 27 februari 2015).
Anonim.2010.Pengembanganpembelajaran.https://mustafatope.wordpress.com/2010/10/17/pengembangan-silabus/. (Diakses pada 27 februari 2015).
Anonim.2012.landasanpengembanganpembelajaran.http://wekajunoza.blogspot.com/2012/01/landasan-pengembangan-silabus-dan.html (Diakses pada 27 februari 2015).
Anonim.2011.silabus.http://rasimunway.blogspot.com/2011/02/silabus-landasan-prinsip-komponen-dan.html. (Diakses pada 27 februari 2015).
Anonim.2014.komponen silabus.http://dadangjsn.blogspot.com/2014/07/komponen-silabus-komponen-rpp-dan.html. (Diakses pada 27 februari 2015).
E. Mulyasa. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Joko Susilo,Muhamad.2008.KTSP:Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya.Jogjakarta:PUSTAKA PELAJAR.
Muhaimin, Dkk.2008.Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) pada Sekolah dan Madrasah.Jakarta:PT RAJA GRAFINDO PERSADA.
Mulysa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Muslich,Masnur.2008.KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).Jakarta:PT BUMI AKSARA.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65 Tahun 2013.
Salim, Peter (1987). The Contemporary English - Indonesia Dictionary. Jakarta: Modern English Press.
Usman, Moh. Uzer. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi. Bandung:Pakar Raya.
36