Uji Chi Square

9
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI MAHASISWA S1 KEPERAWATAN TINGKAT 2-A DI STIKES KOTA SUKABUMI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan VI Disusun Oleh : 1. Fauzi Farhan Nugraha NIM : C1AA13039 2. Ihsan Taufiq Rahman NIM : C1AA13051 3. Wely Supriatna NIM : C1AA13097

description

kk

Transcript of Uji Chi Square

Page 1: Uji Chi Square

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI

MAHASISWA S1 KEPERAWATAN TINGKAT 2-A DI STIKES KOTA

SUKABUMI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan VI

Disusun Oleh :

1. Fauzi Farhan Nugraha NIM : C1AA13039

2. Ihsan Taufiq Rahman NIM : C1AA13051

3. Wely Supriatna NIM : C1AA13097

PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI

2015

Page 2: Uji Chi Square

CHI - SQUARE (CHI - QUADRAT)

A. Pengertian Chi – Kuadrat

Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah salah satu jenis uji

komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua

variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal

maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat

yang terendah).

Uji chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan. Namun

perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau sampel yang

digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi square dapat digunakan yaitu:

1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0)

sebesar 0 (Nol).

2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang

memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count ("Fh") kurang dari 5.

3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell

dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila tabel kontingensi bentuk

2 x 2, maka rumus yang digunakan adalah "koreksi yates". Untuk rumus koreksi yates,

sudah kami bahas dalam artikel sebelumnya yang berjudul "Koreksi Yates". Apabila

tabel kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat seperti di atas, yaitu

ada cell dengan frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus harus diganti dengan rumus

"Fisher Exact Test". Pada artikel ini, akan fokus pada rumus untuk tabel kontingensi

lebih dari 2 x 2, yaitu rumus yang digunakan adalah "Pearson Chi-Square".

B. Rumus Chi-Kuadrat

Keterangan :

O = frekuensi hasil observasi

E = frekuensi yang diharapkan.

Nilai E = (Jumlah Sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data

Page 3: Uji Chi Square

C. Kasus Perhitungan

Seorang mahasiswa meneliti tentang apakah terdapat hubungan antara motivasi

belajar dengan prestasi mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat 2-A di STIKES Kota

Sukabumi. Dari hasil penelitian di dapatlah data sebagai berikut :

NO Motivasi Belajar Prestasi

1 Tinggi Baik

2 Rendah Buruk

3 Tinggi Baik

4 Rendah Baik

5 Tinggi Baik

6 Rendah Buruk

7 Tinggi Baik

8 Rendah Buruk

9 Tinggi Baik

10 Rendah Buruk

11 Tinggi Buruk

12 Rendah Baik

13 Rendah Buruk

14 Tinggi Baik

15 Rendah Buruk

16 Tinggi Buruk

17 Tinggi Baik

18 Tinggi Baik

19 Rendah Baik

20 Rendah Buruk

Page 4: Uji Chi Square

Untuk dapat mengetahui apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar

dengan prestasi mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat 2-A di STIKES Kota Sukabumi.

Maka dapat dilakukan dengan cara perhitungan manual maupun dengan menggunakan

software SPSS.

a. Dengan Perhitungan Manual

Kriteria Uji:

1. Tolak H0 jika X2 hitung > X2 tabel

2. Terima H0 jika X2 hitung < X2 tabel

Motivasi

Belajar

Prestasi

JumlahBaik Buruk

Oi Ei Oi Ei

Tinggi 3 5.5 7 4.5 10

Rendah 8 5.5 2 4.5 10

Jumlah 11 9 20

X2=(3−5.5 )2

5.5+

(8−5.5 )2

5.5+

(7−4.5 )2

4.5+

(2−4.5 )2

4.5

Page 5: Uji Chi Square

¿ 6.255.5

+ 6.255.5

+ 6.254 .5

+ 6.254 .5

¿1.136+1.136+1.389+1.389

¿5.05

X2 tabel = X2 0.05; (B-1) (K-1)

= X2 0.05; (2-1) (2-1)

= X2 0.05; (1) (1)

= X2 0.05; 1

= 3,841

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan pengilahan di atas, diperoleh nilai X2 hitung = 5.05

dan nilai X2 tabel = 3.841 sehinga X2 hitung > X2 tabel. Jadi kesimpulannya yaitu

Tolak H0.

b. Dengan Menggunakan Software SPSS

Motivasi * Prestasi Crosstabulation

Prestasi

TotalBaik Buruk

Motivasi Rendah Count 3 7 10

% within motivasi 30.0% 70.0% 100.0%

Tinggi Count 8 2 10

% within motivasi 80.0% 20.0% 100.0%

Total Count 11 9 20

% within motivasi 55.0% 45.0% 100.0%

Page 6: Uji Chi Square

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5.051a 1 .025

Continuity Correctionb 3.232 1 .072

Likelihood Ratio 5.300 1 .021

Fisher's Exact Test .070 .035

N of Valid Casesb 20

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.50.

b. Computed only for a 2x2 table

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mahasiswa S1

Keperawatan Tingkat 2-A Di Stikes Kota Sukabumi

Hipotesis :

H0 : Tidak Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi

Mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat 2-A Di Stikes Kota

Sukabumi

H1 : Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi

Mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat 2-A Di Stikes Kota

Sukabumi

X2 hitung : 5.051a P-Value : 0.025

Kriteria Uji : Tolak H0 jika P-value < 0.05

Keputusan : Tolak H0

Kesimplan : Ada Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi

Mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat 2-A Di STIKES Kota

Sukabumi