UCmassage krim fix.pdf

23
JURNAL FORMULASI KOSMETIKA GOL:U/ KELOMPOK:C 1. Hilarius S. Senga (2443012138) 2. Tyrani Maylinda (2443012157) 3. Maria K.W Woda (2443012180) 4. Maria K.A Geroda (2443012194) I. Nama Sediaan Kosmetika : Massage Cream tipe w/o dengan bahan sintetik Menurut Farmakope Indonesia III definisi Cream adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Dan menurut Farmakope Indonesia IV, Cream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Sedangkan menurut Formularium Nasional Cream adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Krim pijat (massage cream) ditujukan untuk memperbaiki kulit yang rusak dan meninggalkan minyak dipermukaan kulit dalam waktu yang agak lama, biasanya berbentuk krim A/M. Massage Cream juga bertujuan untuk mencegah pembentukan sel-sel kulit secara berlebihan dan menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik. Secara fisikokimia ,massage cream harus mempunyai “ low slip-point oil slip” dan kental. Anatomi Kulit Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 2 m2 dengan berat kira-kira 16% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital vserta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit mempunyai berbagai fungsi seperti sebagai perlindung, pengantar haba, penyerap, indera perasa, dan fungsi

description

UCmassage krim fix.pdf

Transcript of UCmassage krim fix.pdf

  • JURNAL FORMULASI KOSMETIKA

    GOL:U/ KELOMPOK:C

    1. Hilarius S. Senga (2443012138)

    2. Tyrani Maylinda (2443012157)

    3. Maria K.W Woda (2443012180)

    4. Maria K.A Geroda (2443012194)

    I. Nama Sediaan Kosmetika : Massage Cream tipe w/o dengan bahan sintetik

    Menurut Farmakope Indonesia III definisi Cream adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari

    60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Dan menurut Farmakope Indonesia IV, Cream adalah bentuk sediaan setengah padat

    mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Sedangkan menurut Formularium

    Nasional Cream adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk

    pemakaian luar. Krim pijat (massage cream) ditujukan untuk memperbaiki kulit yang rusak dan meninggalkan minyak dipermukaan kulit

    dalam waktu yang agak lama, biasanya berbentuk krim A/M. Massage Cream juga bertujuan untuk mencegah pembentukan sel-sel kulit

    secara berlebihan dan menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik. Secara fisikokimia ,massage cream harus

    mempunyai low slip-point oil slip dan kental.

    Anatomi Kulit

    Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 2 m2

    dengan berat kira-kira 16% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital vserta merupakan cermin kesehatan dan

    kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras, dan juga bergantung

    pada lokasi tubuh. Kulit mempunyai berbagai fungsi seperti sebagai perlindung, pengantar haba, penyerap, indera perasa, dan fungsi

  • pergetahan. Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis atau kutikel, lapisan dermis, dan

    lapisan subkutis

    Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Pada

    stratum korneum terdapat lapisan permukaan pelindung yang disebut dengan mantel asam yang terdiri atas asam laktat dan asam amino di

    karboksilat yang memilik PH antara 4,5-6,5. Apabila kandungan air pada stratum korneum berkurang, maka kulit akan menjadi kering

    dan bila terjadi dehidrasi sampai kira-kira di atas 10% akan menimbulkan celah dan akan membuka jalan bagi substansi iritan dan mikro

    organisme masuk melalui kulit

    II. Tujuan pemakaian :

    Massage cream bertujuan untuk mencegah pembentukan sel-sel kulit mati secara berlebihan.

    Menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik (Harrys Cosmeticology 6th , page 60)

  • III. Karakteristik Sediaan :

    Warna : putih

    Bau : khas

    Tipe : o/w

    pH:6

    IV. Rancangan Modifikasi Standar

    Standar

    (nama formula standar: Massage cream)

    (http://pharmaquest.weebly.com/uploads/9/9/4/2/

    9942916/formulation_evaluation_of

    cosmetic_pdts.pdf,)

    Pembanding

    (Wardah Massage Cream ) Modifikasi Formula Standar

    Nama bahan

    (kode M

    atau A)

    Fungsi konsentra

    si

    Nama bahan (kode M atau

    A)

    Fungsi konsentrasi Nama bahan

    (kode M atau A)

    fungsi konsen

    trasi

    la

    zi

    m

    Terpi

    lih

    Lazim terp

    ilih

    Mineral oil

    (M)

    Emolient,Lubricant,

    Oleaginous

    vehicle,Solvent,vacci

    ne,adjuvant (

    HPE 6th p 445)

    30 % Mineral oil

    (M)

    Emolient,lubrican

    t,oleaginous

    vehicle,solvent,va

    ccine adjuvant

    (HPE6 thp.445)

    Mineral oil (M) Emolient,lubricant,ol

    eaginous

    vehicle,solvent,vacci

    ne adjuvant

    (HPE 6 th

    p.445)

    25 %

    Petroleum

    jelly

    Emolient,oinment

    base.

    (HPE 6thp.482)

    8% Petrolatum Emolient,ointmen

    t base

    (HPE6th

    p.482)

    White petrolatum Emolient, ointment

    base

    ( HPE 6th

    p.482)

    8 %

    Borax Alkalizing

    agent,antimicrobial

    1 % Borax Alkalizing

    agent,antimicrobial

    1 %

  • preservative,bufferin

    g(HPE 6thp.68)

    preservative,bufferin

    g(HPE 6thp.633)

    Lanolin Emulsifying

    agent,ointment

    base.(HPE6th

    p.339)

    2 % Lanolin Emulsifying

    agent,ointment

    base.(HPE6th

    p.339)

    2 %

    Paraffin wax Ointment

    base,stiffening agent

    (HPE 5th

    p.503)

    1% Paraffin wax Ointment

    base,stiffening agent

    (HPE 5th p.503)

    1%

    White bees

    wax/cera

    alba

    Controlled-release

    agent, stabilizing

    agent,stiffening

    agent(HPE6th p.779)

    15% White bees

    wax/cera alba

    Controlled-release

    agent, stabilizing

    agent,stiffening

    agent(HPE6th p.779)

    15%

    Methylparaben

    / Nipagin

    Antimicrobial

    preservative,topic

    al preparations

    (HPE6th

    p.442)

    Methylparaben/

    Nipagin

    Antimicrobial

    (HPE6th

    p.441)

    0,15%

    Propylparaben

    / Nipasol Antimicrobial

    preservative

    (HPE6thp.596)

    Propylparaben/

    Nipasol

    Antimicrobial

    preservative

    (HPE6thp.596)

    0.3 %

    Butylated hydroxytoluene

    Antioxidant

    (HPE 5th p.81)

    Butylated hydroxytoluene

    Antioxidant (HPE

    5th p.81)

    0,06%

    Olive Oil Oleaginous

    vehicle,

    liniments,ointmen

    ts,plasters (HPE

    5th p.489)

    Olive Oil Oleaginous vehicle,

    liniments,ointments,p

    lasters (HPE 5th

    p.489)

    13%

    Polysorbate

    80/ Tween 80

    Emulsifying

    agent, nonionic

    surfactant,solubili

    zing

    agent,wetting,disp

    ersing/suspending

    agent (HPE 5th

    p.581)

    Polysorbate

    80/tween 80

    Emulsifying agent,

    nonionic

    surfactant,solubilizin

    g

    agent,wetting,dispers

    ing/suspending agent

    (HPE 5th p.581)

    1,5%

    Tocopheryl Antioksidan (HPE Tocopheryl Antioksidan (HPE 6th 0,001

  • Acetate 6th 31) Acetate 31) %

    Water (A)

    Solvent (HPE 5

    th

    p.802)

    qs Water (A)

    Solvent (HPE

    5th

    p.802)

    qs Water (A)

    Solvent (HPE 5

    th

    p.802)

    Perfume

    &preservativ

    e

    Pemberi aroma qs Fragrance Pemberi aroma Perfume

    &preservative

    Pemberi aroma Qs

    Propilen Glikol Antimicrobial

    preservative,

    disinfectant,

    humectant,

    stabilizing agent,

    water-miscible

    cosolvent (HPE 6th

    ; hal 592)

    Qs

    Dimethicone Antifoaming

    agent,emollient

    (HPE 5th p.244)

    0,15-

    5,0%

    Glycery

    monostearat

    Emollient,

    emulsifying

    agent,solubilizing

    agent,stabilizing

    agent

    (HPE 6th p.290)

    0,02-

    0,3%

    PEG 100

    Stearate

    Emulsifying

    agent,solubilizing

    agent, wetting

    agent (HPE 5th

    p.586)

    Benzyl alcohol Antimicrobial

    presertative,disinf

    ectant, solven

    (HPE 5th p.61)

    Cetyl Alcohol Emulsifying

    agent, stiffening

  • agent (HPE 6th

    p.155)

    Methylchloroi

    sothiazolinoe

    pengawet anti

    bakteri dan anti

    jamur

    Methylisothiaz

    olinone

    anti mikroba dan

    pengawet

    Acrylates/Acry

    lamide

    Coplymer

    stabilizer

    Bentuk sediaan : krim

    Tipe emulsi : w/o

    Alasan/HLB :Karena konsentrasi fase

    minyak lebih dari 50% dengan nilai HLB= 5,07

    Bentuk sediaan :

    Tipe emulsi :

    Alasan/HLB :

    Bentuk sediaan : krim

    Tipe emulsi : w/o

    Alasan/HLB : 5,67

    PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI

    Modifikasi bahan aktif Modifkasi bahan tambahan penyusun basis

    Nama bahan aktif yang diganti : -

    Alasan

    Nama bahan tambahan yang di ganti :

    -Polisorbat 80

    Alasan: Tidak mengiritasi, Tidak toksik

    - Toccoperyl acetate

    Alasan : Sebagai antioksidan

  • V. Matriks ( bahan aktif dan bahan tambahan) untuk formula hasil modifikasi

    no Nama bahan

    (kode M atau

    A) pustaka

    Sifat kimia

    (pustaka)

    Sifat fisika

    (pustaka)

    kadar

    Fungsi

    (pustaka)

    Nilai HLB

    (pustaka)

    Khusus gol

    minyak/mala

    m

    Alasan

    dipakai dalam

    formula Ph stabilits Pemerian kelarutan Lazim terpilih

    1 Mineral oil Viskositas

    (dinamis)110-230

    mPa s(110-230cP)

    pada 200c

    (HPE6th

    .P 446)

    Praktis tidal larut

    dalam etanol (95%),

    gliserin dan air. Larut

    dalam aseton,

    benzena, klorofrom,

    karbon disulfida, eter

    dan petrolium eter

    (HPE6th

    .p 446)

    0,1-

    95%

    (HPE6t

    h.p 446)

    25% Emollient,

    lubricant,

    oleaginous,

    vehicle;

    solvent;

    vaccine;

    adjuvant.

    (HPE6th

    .p 445)

    6 (ICI

    Americas Inc,

    1976)

    Sinergis

    dengan lanolin

    untuk

    emollient.

    2 Lanolin P=0,932-0,945

    g/cm3pada suhu 15

    0 c

    (HPE 6th

    p.379)

    Bebas larut dalam

    enzena,klorofrom,

    eter, dan sedikit larut

    dalam etanol dingin

    (95%), lebih larut

    dalam etanol

    mendidih (95%),

    praktis tidak larut

    dalam air.

    HPE6th

    p.379.

    2% Emulsifying

    agent,oinment

    base.

    (HPE6th

    p 378)

    4,0 (Raw

    Materials

    Guide 2006

    p.37)

    Sebagai vehicle

    hidrofob pada w/ocream atau

    ointment.

    Mudah

    dicampur

    dengan oil

    vegetable/

    Parafin.

    3 Borax Densitas= 1.435

    Titik leleh =170,90C

    (HPE 6th

    p.68)

    Pemerian: Asam borat

    bersifat higroskopis,

    serbuk berwarna putih

    kristal,

    piring mengkilap, atau

    1% Alkalizing

    agent,antimicr

    obial preservative,buf

    fering(HPE

  • kristal putih.

    Kelarutan: Larut

    dalam etanol, eter,

    gliserin, air, dan

    lainnya tetap dan

    minyak volatile. Daya

    larut dalam air

    meningkat dengan

    penambahan dari

    klorida, sitrat, atau

    asam tartaric.

    (HPE6th

    .p 68)

    6thp.68)

    4 Nipagin P(true)= 1,352g/cm3

    Titik lebur 125-1280c

    (HPE6th

    .p 443)

    Kristal berwarna putih

    sedikit berbau.

    Kelarutan: larut dalam

    etanol, propilen

    glikol.praktis tidak

    larut dalam parafin

    liquid.

    (HPE6th

    .p 443)

    0,02-

    0,3

    (HPE6t

    h.p 442)

    0,15% Antimicrobial

    (HPE6th

    .p 441)

    Merupakan

    antimikroba

    pengawet yang

    digunakan

    secra luas

    seperti pada

    sediaan

    kosmetik ,

    makanan

    sediaan obat

    5 Nipasol P(true)= 1,288g/cm3

    (HPE6th

    .p 596)

    Kristal berwarna putih

    sedikit berbau.

    Kelarutan: larut dalam

    etanol sangat larut

    dalam aseton, eter,

    sukar larut dalam

    air,mineral

    oil.(HPE6th

    .p 596)

    0,01-

    0,6%

    (HPE6t

    h.p596)

    0,3% Antimicrobia,

    preservative.

    (HPE6th

    .p 596)

    Merupakan

    antimikrobaden

    agn kerja

    spektrum luas

    dan dapat

    digunakan

    secara luas

    terhadap

    sediaan

    kosmetika

  • makanan dan

    obat.

    6 Cera alba P(true)= 0,95-0,96

    g/cm3

    Titik lebur 61-650c

    (HPE6th

    .p779)

    Kelarutan dalam

    klorafrom, eter,

    minyak tetep, minyak

    volatile, dan karbon

    disulfida

    hangat,sedikit larut

    dalam etanol (95%),

    praktis tidak larut

    dalam air.

    (HPE6th

    .p779)

    15% Controllet-

    release agent,

    stabilizing

    agent,

    stiffening.

    (HPE6th

    .p779)

    9 (ICI

    Americas Inc,

    1976)

    Lilin putih

    digunakan pada

    kedua

    formulasi

    tropikal dan

    oral dan

    umumntya

    dianggap

    sebagai

    dasarnya tidak

    beracun dan

    noniritan

    material.

    7 Paraffin Wax P(true)= 0.840.89 g/cm

    3 at 20

    0C

    Titik lebur 96-1050C

    (HPE6th

    .p474)

    Kelarutan :Larut

    dalam kloroform, eter,

    minyak atsiri, dan

    sebagian besar minyak

    tetap hangat; sedikit

    larut dalam etanol

    (HPE6th

    .p474)

    1% Ointment base;

    stiffening

    agent

    10

    8 Vaselin

    album/ White

    petrolatum

    Kelarutan sukar larut

    dalam air, sukar larut

    dalam etanol dingin,

    atau panas dan dalam

    etanol mutlak dingin,

    mudah larut dalam

    benzena, dalam

    karbon disulfida,

    dalam klorofrom, larut

    Putih atau kekuningan

    pucat, massa

    berminyak transparan

    dalam lapisan tipis,

    setelah di dinginkan

    pada suhu 00

    (FI1V.p822)

    4-28%

    (HPE6t

    h.p483)

    8% Emollient,

    ointment base.

    (HPE6th

    .p483)

    7-8 (ICI

    Americas Inc,

    1976)

    Dikaitkan

    dengan sedikit

    contoh dari

    reaksi

    hipersensitivita

    s dan disukai

    petrolatum

    untuk

    digunakan

  • dalam heksana, dan

    dalam sebagian besar

    minyak lemak dan

    minyak atsiri

    (FI1V.p822)

    dalam

    kosmetik dan

    farmasi.

    9 OLIVE OIL Kelarutan larut

    sedikit dalam etanol

    (95%), larut dengan

    eter, klorofrom, dan

    karbon disulfida.

    (HPE6th

    .p470)

    Campuran minyak

    dari buah olea

    europaea,tidak

    berwarna atau kuning

    kehijauan, larutan

    minyak.

    (HPE6th

    .p498)

    0,2-

    12%

    (HPE6t

    h.p498)

    13% Oleaginous

    vehicle

    (HPE6th

    .p740)

    7

    Tidak

    menimbulkan

    iritasi dan tidak

    toksik.

    10 BHT ( butyled

    hydroxytolue

    na)

    Titik didih 70oc

    Densitas (true)1,031

    g/cm3

    (HPE6th

    .p75)

    Pemeberian kristal

    padat berwarna

    kuning putih atau

    kuning pucat denagn

    bau fenolik

    karakteristik sama.

    Kelarutan; praktis

    tidak larut dalam air,

    gliserin, propilen

    glikol, larutan alkali

    hidroksida, berair

    encer asam mineral.

    Larut dalam aseton,

    benzene, etanol 95%,

    eter, methanol,

    toluene, minyak tetap,

    0,0075-

    0,1%

    (HPE6t

    h.p75)

    0,06% antioxidant

    (HPE6th

    .p75)

    Karean BHT

    larut dalam

    minyak dan

    untuk

    mencegah

    oksidasi dari

    olive oil.

  • dan minyak mineral.

    (HPE6th

    .p75)

    11

    Polysorbat 80/

    Tween 80

    Rumus Kimia:

    6412426

    BM :1310

    (HPE 6th

    hal 549)

    Pemerian:

    Cairan berminyak

    warna kuning dengan

    bau khas, rasa hangat

    dan agak pahit.

    Kelarutan:

    Larut dalam etanol

    dan air, tidak larut

    dalam mineral oil dan

    minyak sayur.

    (HPE 6th

    hal 549)

    1-10%

    1,5% Emulsifying

    agent, nonionic

    surfactant,

    solubilizing

    agent (HPE 6th

    hal 549)

    14,9 (The

    HLB system,

    p.7)

    -Tidak

    mengiritasi

    -Tidak toksik

    -Kombinasi

    bersama

    sorbitan

    monostearat

    menghasilka

    emulsi w/o dan

    o.w dengan

    berbagai

    konsistensi

    (HPE 6th

    hal

    549)

    12

    Propylen

    Glycol

    Boiling point : 188oC

    Density : 1.038g/cm3

    at 20oC

    Pemerian :

    Jernih, tidak

    berwarna, kental,

    5-80%

    (HPE

    6th

    ; hal

    592)

    qs Antimicrobial

    preservative,

    disinfectant,

    humectant,

    stabilizing

    -Digunakan

    pada kosmetik

    sebagai

  • Melting point : -59oC

    (HPE 6th

    ; hal 592)

    praktis cairan tidak

    berbau, manis, rasa

    sedikit tajam

    menyerupai gliserin

    (HPE 6th

    ; hal 592)

    Kelarutan :

    Dapat bercampur

    dengan aseton,

    kloroform, etanol

    (95%), gliserin dan

    air; larut pada 1:6

    bagian eter; tidak

    bercampur dengan

    light mineral oil atau

    fixed oil, tapi akan

    melarutkan beberapa

    minyak essensial

    (HPE 6th

    ; hal 592)

    agent, water-

    miscible

    cosolvent

    (HPE 6th ; hal

    592)

    emulsifiers

    -Pelarut yang

    baik

    dibandingkan

    gliserin

    (HPE 6th

    ; hal

    592)

  • V.1. BENTUK SEDIAAN DASAR :

    a. Bentuk: krim w/o

    b. Defenisi : Bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlanjut atau terdispersi dalam bahan dasar yang

    sesuai. ( FI IV hal.6)

    c. Persyaratan umum: Kandungan minyak lebih banyak dibanding air, mudah dioleskan pada kulit, meningkatkan penetrasi, tidak

    mengiritasi kulit. ( FI IV hal.16)

    V.2. BENTUK SEDIAAN KOSMETIK TERPILIH :

    a. Bentuk: krim w/o

    b. Defenisi : Massage cream adalah sediaan setengah padat yang berfungsi melembutkan. Ditujukan untuk memperbaiki kulit yang

    rusak dan meninggalkan minyak dipermukaan kulit dalam waktu yang agak lama, biasanya berbentuk krim A/M.

    c. Persyaratan umum: Kandungan minyak lebih banyak dibanding air, mudah dioleskan pada kulit, meningkatkan penetrasi, tidak

    mengiritasi kulit. ( FI IV hal.16).

  • VI. SUSUNAN FORMULA ( untuk 1 formula dan 1 batch)

    - Perhitungan volume kemasan untuk 1 R

    1R/ 30 gram: face cream 0,8 gram untuk 1-2 kali pemakaian dalam seminggu

    Seminggu 2 kali pemakaian : 2 x 0,8 gram = 1,6 gram /minggu

    Untuk 1 bulan penggunaan :1,6 gram x 4 minggu

    : 6,4 gram/ 4 minggu

    - Perhitungan volume 1 batch

    3R/ 60 gram : 6,4 x 3

    :19,2 gram setara dengan 20 gram

    Jadi untuk massage cream 1 R/ 20 gram = 4 bulan pemakaian

    No Nama Bahan Sinonim Bahan

    Pengganti

    Konsentrasi 1 Resep

    (20 gr)

    1 Bets

    (60 gr)

    Awal

    (%)

    Modifikasi

    (%)

    1 Mineral oil Paraffin liquidum 30 25 5 15

    2 Lanolin 2 2 0,4 1,2

    3 Borax Borid acid 1 1 0,2 0,6

    4 Parafin Wax 1 1 0,2 0,6

    5 Cera alba White beeswax 15 15 3 9

    6 White petrolatum Petrolatum 8 8 1,6 4,8

    7 Nipagin Methylparaben 0,15 0,03 0,09

    8 Nipasol Propilparaben 0,3 0,06 0,18

    9 BHT Butylend

    hidroxytoluena

    0,06 0,012 0,036

  • 10 Olive oil Oleum olivarum 5 1 3

    11 Polysorbat 85 Tween 85 1,5 0,3 0,9

    12 Toccoperyl

    acetate

    0,001 0,0002 0,0006

    13 Propilen Glikol qs qs qs

    14 Parfume qs qs qs

    15 Water ad 50ml ad 50ml ad 50ml ad 100ml

    PERHITUNGAN SISA AIR :

    1 resep = 20- (5+0,4+0,2+0,2 +3+ 1,6+0,03+0,6+0,012+ 1,6+ 0,3 +0,0002) =

    1 batch = 60- (15 + 1,2+ 0,6+ 0,6+9+ 4,8+ 0,09 +0,18 +0,036 +3+ 0,9 + 0,0006) =

  • VII. RANCANGAN CARA PEMBUATAN

    Fase minyak :

    Mineral Oil

    Lanolin

    Cera alba

    White petrolatum

    BHT

    Parafin wax

    Olive oil

    Tocopheryl acetate

    Dilebur

    pada suhu

    70 C

    Buat mortir panas Campurkan campuran fase

    minyak dan fase air dalam

    mortir panas aduk kuat ad

    homogen dan membentuk

    massa cream

    Setelah terbentuk massa

    cream dinginkan,

    tambahkan parfum aduk ad

    homegen setelah itu tara

    pot cream, timbang massa

    cream 30 g, tutup rapat,

    beri etiket, dan masukan

    dos.

    Fase air :

    Nipagin dilarutkan

    Nipasol dalam propilen

    Tween 80 glikol

    Borax (dilarutkan dlm 5 ml air

    panas)

    Aquadest

    Timbang semua bahan :Mineral Oil,

    Lanolin, Cera alba,White petrolatum , BHT,

    Olive oil , Nipagin, Nipasol,

    Borax,Polisorbat 80,Tocopheryl acetate,

    Propilen glycol, Parafin wax

  • VIII. SPESIFIKASI SEDIAAN AKHIR

    1. Uji homogenitas

    Interpretasi hasil Kriteria Keterangan

    Tidak homogen + Banyak butiran kasar

    Kurang homogen ++ Sedikit butiran kasar

    Homogen +++ Tidak terdapat butiran kasar

    2. Uji Daya Sebar

    Kriteria Diameter penyebaran Intepretasi hasil

    + < 3 cm Sukar menyebar

    ++ 3-5 cm Mudah menyebar

    +++ >5 cm Sangat mudah menyebar

    3. Uji Daya tercucikan air

    Kriteria Waktu Interpretasi hasil

    + < 30 detik Tidak mudah tercucikan air

    ++ 10-30 detik Mudah tercucikan air

    +++ >40 detik Sangat mudah recucikan air

  • 4. Uji konsitensi

    Kriteria Penilaian Keterangan

    +++ Sangat lenket < 1cm

    ++ Kurang lengket 0,5-1cm

    + Lengket >0,5cm

    IX. RANCANGAN EVALUASI

    1. Uji Organoleptik

    Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau

    dari sediaan yang telah dibuat (Anief, 1997).

    2. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah dibuat homogen atau tidak. Caranya, cream dioleskan pada kaca

    transparan dimana sediaan diambil 3 bagian yaitu atas, tengah dan bawah. Homogenitas ditunjukkan dengan tidak adanya butiran kasar

    (Ditjen POM, 2000).

    3. Uji pH

    Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan cream untuk menjamin sediaan cream tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

    pH sediaan cream diukurdengan menggunakan stik pH universal.Stik pH universal dicelupkan ke dalam sampel cream yang telah

    diencerkan, diamkan beberapa saat dan hasilnya disesuaikan dengan standar pH universal. pH sediaan yang memenuhi kriteria pH kulit

    4. Uji Daya Sebar

    Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan cream saat diaplikasikan pada kulit yang dilakukansegera setelah cream dibuat.

    Cream ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas cream diletakkan kaca bulat lain atau

  • bahan transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 150 g, didiamkan 1 menit, kemudian dicatat diameter

    penyebarannya. Daya sebar cream yang baik antara 5-7 cm (Garget al., 2002).

    5. Uji Konsistensi

    Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui stabilitas sediaan cream yang dibuat dengan cara mengamati perubahan konsistensi sediaan

    setelah disentrifugasi Uji konsistensi dilakukan dengan caramekanik menggunakan sentrifugator dengan cara sediaan disentrifugasi pada

    kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Perubahan fisik diamati apakah terjadi pemisahan atau bleeding antara bahan pembentuk cream dan

    pembawanya yaitu air dan pengujian hanya dilakukan pada awal evaluasi (Djajadisastra, 2009)

    6. Viskositas

    Alat = Viskositas Brookfield

    Langkah :

    1. Isi larutan sampel dalam beaker glass

    2. Pasang spindle yang sesuai dan celupkan kedalam larutan sampel

    3. Atur kecepatan putaran

    4. Jalankan motor lihat angka yang tertera ( hingga harga angka yang terbaca konstan

    5. Catat faktor spindle

    6. Hitung viskositasnya = angka terbaca x faktor spindle

    7. Densitas

    Alat = Piknometer

    Langkah :

    1. Tepatkan suhu piknometer kosong dengan suhu yang tertera pada piknometer

    2. Bila sudah tepat suhunya, timbang piknometer kosong

    3. Isi piknometer dengan sediaan hingga penuh

  • 4. Tepatkan suhu pikno ( seperti langkah no. 1)

    5. Hitung densitas sediaan = Berat sediaan

    Volume sediaan (g/cm

    3)

    8. Ukuran partikel

    Alat = objek glass, mikroskop

    Langkah :

    1. Fokuskan mikroskop

    2. Kalibrasi mikroskop dengan kaca objek berskala

    3. Teteskan sediaan pada kaca objek, tutup dengan cover glass

    4. Amati ( ukur partikelnya & hitung perbandingannya )

    9. Kemudahan dicuci air

    Langkah :

    1. Oleskan sediaan pada punggung telapak tangan

    2. Cuci dengan air

    3. Amati dan rasakan

  • X. Rancangan Kemasan

    Beauty Facial Massage Cream

    Kegunaan: Membantu menghaluskan, melembabkan

    dan membuat kulit terasa kencang.

    Cara Pakai: Oleskan ke wajah dan leher yang telah

    dibersihkan . Pijat lembut dengan gerakan memutar

    selama 15 menit. Tidak perlu dibiilas. Gunakan 1-2

    kali seminggu

    Komposisi: Mineral Oil, Lanolin, Cera alba, White

    petrolatum , BHT, Olive oil , Nipagin, Nipasol, Borax,

    Polisorbat 80, Tocopheryl acetate, Propilen glycol,

    Parafin wax, Water

    Peringatan: Jika terjadi iritasi hubungi dokter.

    No Reg: 18110102171

    No.Batch : 24340

    PT.QUEEN-FARMA

    SURABAYA-INDONESIA

    PT.QUEEN-FARMA SURABAYA-INDONESIA

    Beauty Massage Cream

    20gr

  • XI. Rancangan Tabel Hasil Evaluasi

    Parameter Spesifikasi Hasil Evaluasi

    Organoleptis

    Bau

    Rasa

    Warna

    Perabaan

    Bau khas

    Lembut

    Mudah dioleskan

    Uji makroskopis

    Aerasi

    Tembus cahaya

    Gumpalan

    Tidak ada aerasi

    Opaque

    Tidak ada gumpalan

    Daya sebar < 20 detik; > 0,5 cm

    Konsistensi Tidak lengket

    Sifat tercucikan air < 4 menit

    Viskositas

    pH 5,5 6

    Uji iritasi Tidak mengiritasi

  • XII. Hasil dan Pembahasan

    No Parameter Uji Hasil Evaluasi Spesifikasi Sediaan Keterangan

    (MS/TMS) Pembanding Sediaan