UAS

7
Nama : Safira Fatichaturrachma NIM : 2501012140226 Kelas : D2012 Take Home Exam (UAS) 1. Dasar Promosi Kesehatan - Meningkatkan kesadaran penduduk tentang potensi bencana yang ada di wilayah mereka beserta dampak kesehatan yang mungkin timbul agar mereka dapat mengetahui pertolongan pertama dan apa saja yang harus dilakukan saat terjadinya bencana - Menyusun program pencegahan atau mitigasi bencana yang disampaikan melalui komunikasi dengan masyarakat dengan cara penyuluhan, pelatihan, pemberdayaan masyrakat dan pelatihan 2. Dasar Kesehatan Lingkungan - Melalui Sphere (Standar-Standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Hak untuk Hidup Bermatabat) kita dapat mengetahui tentang standar minimum pasokan air, standar minimum sanitasi, dan standar minimum hunian sementara atau tempat penampungan bagi korban saat bencana yang dapat diterapkan saat bencana agar lingkungan tempat korban untuk tinggal dapat aman dan nyaman - Dapat mengetahui teknologi tepat guna apa saja yang sesuai untuk diterapkan di daerah bencana karena setiap daerah memiliki karakteristik atau kondisi khusus yang berbeda satu sama lain Misalnya : - Teknologi sanitasi lingkungan - Teknologi pengolahan air

description

reter

Transcript of UAS

Nama: Safira FatichaturrachmaNIM: 2501012140226Kelas: D2012Take Home Exam (UAS)

1. Dasar Promosi Kesehatan Meningkatkan kesadaran penduduk tentang potensi bencana yang ada di wilayah mereka beserta dampak kesehatan yang mungkin timbul agar mereka dapat mengetahui pertolongan pertama dan apa saja yang harus dilakukan saat terjadinya bencana Menyusun program pencegahan atau mitigasi bencana yang disampaikan melalui komunikasi dengan masyarakat dengan cara penyuluhan, pelatihan, pemberdayaan masyrakat dan pelatihan

2. Dasar Kesehatan Lingkungan Melalui Sphere (Standar-Standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Hak untuk Hidup Bermatabat) kita dapat mengetahui tentang standar minimum pasokan air, standar minimum sanitasi, dan standar minimum hunian sementara atau tempat penampungan bagi korban saat bencana yang dapat diterapkan saat bencana agar lingkungan tempat korban untuk tinggal dapat aman dan nyaman Dapat mengetahui teknologi tepat guna apa saja yang sesuai untuk diterapkan di daerah bencana karena setiap daerah memiliki karakteristik atau kondisi khusus yang berbeda satu sama lainMisalnya : Teknologi sanitasi lingkungan Teknologi pengolahan air

3. Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dapat mengetahui tata cara untuk mengevakuasi korban bencana sesuai jenis bencananya Melaksanakan pelatihan terkait kesehatan dan keselamatan para relawan yang diterjunkan untuk membantu saat bencana agar tidak timbul korban diluar bencana Mengenali berbagai potensi bahaya di lingkungan bencana terkait aspek kimia, psikologi, fisiologi, fisik, dan biologi yang dapat terjadi di lingkungan bencana saat penanggulangan Mengetahui APD (Alat Pelindung Diri) yang paling cocok dan sesuai untuk digunakan oleh relawan yang terjunmembantu, oleh korban bencana, dan oleh masyarakat setempat saat bencana Misalnya : Saat letusan Gunung Api, masyarakat diluar wilayah bencana namun juga berpotensi terkena efek atau dampak dari letusan gunung seperti terkena debu vulkanik yang biasanya bercampur dengan udara maka masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker agar debu tidak masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga dapat meminimalisir korban tidak langsung yang diakibatkan oleh letusan tersebut

4. Dasar Epidemiologi Dapat mewaspadai potensi timbulnya KLB (Kejadian Luar Biasa) atau wabah saat bencana beserta penanggulangannya Melakukan surveilans epidemiologi untuk mengetahui penyakit yang mungkin timbul saat bencana dan penyebabnya berdasarkan orang, tempat, dan waktu Melakukan pencegahan dan penanggulangan yang paling sesuai untuk dilakukan di lokasi bencana berdasarkan hasil analisis dari data surveilans Mengendalikan vektor penyakit dan memutus rantai penularan penyakit

5. Ilmu Gizi Dasar Dapat mengetahui standar minimum ketahanan pangan dan gizi saat bencana yang disesuikan dengan standard dari Sphere Melakukan penyusunan menu yang sesuai dengan kondisi khusus korban bencanaMisalnya : Menu khusus yang disajikan bagi anak, ibu hamil, balita, dan lansia Menu khusus yang disajikan bagi korban-korban bencana yang memiliki pantangan dalam hal makanan karena memiliki penyakit-penyakit tertentu Menyesuaikan menu dengan bantuan pangan yang ada dengan kebudayaan korbanMisalnya : Korban bencana yang terletak di daerah timur Indonesia memiliki kebiasaan makan sagu maka menu yang disajikan pun harus sesuai dengan kebudayaan korban bencana tersebut agar mereka tidak kekurangan makan

6. Biostatistik Deskriptif Pendataan jumlah korban, baik korbanyang meninggal atau selamat atau hilang dan juga korban luka-luka baik yang terkena luka berat maupun luka ringan Pendataan bantuan yang masuk dan yang keluar Pendataan relawan Menganalisis melalui biostatistik deskriptif sehingga bisa mengetahui tentang ukuran penyebaran, ukuran pemusatan, variasi, dan homogenitas dari para korban bencana yang ada Menganalisis korban yang terkena bencana secara langsung dan masyarakat yang terkena dampak bencana secara tidak langsung sehingga dapat menganalisis tentang bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh korban dan masyarakat di sekitar lokasi bencana

7. Dasar Manajemen Kesehatan Pengorganisasian fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan obat-obatan yang dibutuhkan para korban Pengorganisasian asuransi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh korban Membuat kebijakan kesehatan yang sesuai dengan masalah kesehatan yang mungkin timbul saat benca na melalui perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala agar seluruh korban dapat ditolong dengan baik secara merata

8. Sosio Antropologi Kesehatan Setiap budaya memiliki pandangan atau persepsi atau nilai yang berbeda-beda satu sama lain. Begitu juga kaitannya dengan persepsi mereka tentang bencana beserta penyebabnya. Ada yang menganggap bahwa bencana adalah kehendak Tuhan dan ada juga yang menganggap bahwa bencana dapat terjadi karena kesalahan atau faktor manusia. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik budaya dari para korban yang ada di wilayah bencana maka kita akan mudah untuk melakukan penganggulangan bencana, karena tidak semua korban mudah untuk dikoordinir. Bagi korban yang masih sangat menjunjung tinggi budayanya bisa saja sulit untuk dikoordinir karena mereka percaya akan cerita atau adat yang berkembang turun temurun di wilayah merekaMisalnya : Saat letusan Gunung Merapi di Jogjakarta pada tahun 2010 kemaren banyak masyarakat sekitar kaki gunung yang enggan untuk dievakuasi karena juru kunci Gunung Merapi belum memerintahkan mereka untuk mengungsi walaupun Gunung Merapi sudah menunjukkan tanda-tanda meletus, sehingga ada warga yang menjadi korban meninggal dalam letusan tersebut akibat enggan untuk dievakuasi. Masyarakat sekitar gunung masih memegang kuat tradisi karena mereka yakin bahwa juru kunci dari Gunung Merapi lebih mengetahui kapan gunung akan meletus dan kapan mereka harus mengungsi. Mereka juga merasa harus selalu menjaga Gunung Merapi sehingga enggan untuk dievakuasi Melalui ilmu ini, kita dapat mempelajari karakteristik masyarakat terkait budaya, agama, dan sebagainya untuk mengembangkan cara penanggulangan yang paling tepat dilakukan yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat tersebut

9. Ilmu Kependudukan Melakukan analisis demografi korban atau masyarakat terkait umur, jenis kelamin, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dan lain lain untuk digunakan sebagai data pegangan untuk penanggulangan bencana

10. Ekologi Kesehatan Mengidentifikasi kondisi lingkungan saat bencana yang berpotensi menimbulkan penyakit tertentu sehingga dapat menyebabkan gangguan pada kelangsungan hidup manusiaMisalnya : Air yang bermasalah dapat menyebabkan waterborne disease atau penyakit yang disebabkan oleh pencemaran akibat bahan bahan tertentu pada air Udara yang bermasalah dapat menyebabkan airborne disease yaitu penyakit yang disebabkan oleh udara yang kotor atau kurang baik akibat polusi dan sebagainya Tanah yang tercemar sehingga cocok untuk tempat berkembang biak cacing yang dapat masuk ke tubuh makhluk hidup dan juga dapat menyebabkan soil transmitted helmins atau tanah yang mempermudah transmisi cacing untuk masuk kedalam tubuh makhluk hidup