Tutorial foto polos abdomen

5
Pendekataan Pada Pembacaan Foto Polos Abdomen Inspeksi awal Sebelum melakukan pembacaan pada foto polos abdomen, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Membandingkan nama pada film dengan nama pasien 2. Memeriksa tanggal pada film 3. Apakah semua bagian abdomen sudah terfoto? 4. Lihat apakah ada sisa kontras, jika ada lampirkan foto sebelum melakukan kontras 5. Meminta foto lama atau sebelumnya, untuk melihat perubahan yang ada 6. Mengetahui kelamin dan umur pasien untuk membantu bagian normal anatomi pasien 7. Benda-benda yang ada pada operasi sebelumnya 8. Melihat apakah ada alat medis yang terpasang Teknik Proyeksi pada film dapat berupa AP atau PA, Umumnya proyeksi yang digunakan pada foto polos abdomen adalah proyeksi AP. Posisi pada foto polos abdomen dapat berupa posisi supinasi, erect, lateral decubitus. Posisi Supine Posisi supine dilakukan dengan proyelsi AP. Pasien tidur terlentang dengan film berada dibawah pasien dan sinar-x ditembakan dari arah anterior ke posterior. Arah sinar tegak lurus terhadap film. Film harus meliputi daerah dari symphisis pubis sampai bagian atas abdomen setidaknya sampai margin atas dari ginjal. Idealnya diperpanjang sampai diafragma. Bagian tengah film setidaknya berada pada iliac crest. Kedua flank harus terlihat pada film. Jika semua bagian

description

tutorial membaca foto polos abdomen

Transcript of Tutorial foto polos abdomen

Page 1: Tutorial foto polos abdomen

Pendekataan Pada Pembacaan Foto Polos Abdomen

Inspeksi awal

Sebelum melakukan pembacaan pada foto polos abdomen, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Membandingkan nama pada film dengan nama pasien2. Memeriksa tanggal pada film3. Apakah semua bagian abdomen sudah terfoto?4. Lihat apakah ada sisa kontras, jika ada lampirkan foto sebelum melakukan

kontras5. Meminta foto lama atau sebelumnya, untuk melihat perubahan yang ada6. Mengetahui kelamin dan umur pasien untuk membantu bagian normal anatomi

pasien7. Benda-benda yang ada pada operasi sebelumnya8. Melihat apakah ada alat medis yang terpasang

Teknik

Proyeksi pada film dapat berupa AP atau PA, Umumnya proyeksi yang digunakan pada foto polos abdomen adalah proyeksi AP.

Posisi pada foto polos abdomen dapat berupa posisi supinasi, erect, lateral decubitus.

Posisi SupinePosisi supine dilakukan dengan proyelsi AP. Pasien tidur

terlentang dengan film berada dibawah pasien dan sinar-x ditembakan dari arah anterior ke posterior. Arah sinar tegak lurus terhadap film.

Film harus meliputi daerah dari symphisis pubis sampai bagian atas abdomen setidaknya sampai margin atas dari ginjal. Idealnya diperpanjang sampai diafragma. Bagian tengah film setidaknya berada pada iliac crest. Kedua flank harus terlihat pada film. Jika semua bagian tersebut tidak bisa sperlihatkan pada 1 foto, maka beberapa foto dapat digabungkan.

Pada posisi supine distribusi gas terlihat lebih baik dimana gas akan terakumulasi paling banyak pada sisi anterior seperti pada bagian distal lambung, usus transversus dan usus sigmoid. Porsi gas pada organ lain umumnya tidak tampak tergantung pada jumlah gas pada usus. Kebanyakan struktur organ dilihat paling baik pada posisi supine. Namun pada posisi supine kita tidak dapat melihat air fluid level dan udara bebas.

Gambar 2. 1 Foto Polos Abdomen Posisi Supine

Page 2: Tutorial foto polos abdomen

Marker sisi kanan (R) pada posisi supine ditunjukan dengan bintik membentuk segitiga dan diletakan ditengah lingkaran.

Posisi ErectPada posisi erect kita dapat menggunakan proyeksi baik AP

maupun PA. Pada foto AP kita akan mendapatkan visualisasi yang lebih baik terhadap ginjal, sedangkan foto PA dapat mengurangi efek gonadal dose. Sinar-X ditembakan tegak lurus terhadap film. Pasien harus berdiri setidaknya selama 5 menit sebelum melakukan presedur ini, jika pasien tidak mampu untuk melakukannya, maka dapat dilakukan dengan posisi dekubitus.

Film harus memperlihatkan bagian superior dari diafragma. Pada orang dewasa bagian tengah film setidaknya 5cm diatas iliac crest. Jika semua bagian abdomen tidak bisa diperlihatkan pada 1 foto, maka beberapa foto dapat digabungkan.

Pada foto polos abdomen posisi erect dapat memperlihatkan air fluid levels dimana udara akan naik dan cairan akan turun. air fluid levels secara fisiologis tampak pada cecum/terminal ileum dan ampulla duodenum. Selain itu tampak udara bebas pada hemidiafragma. Ginjal, usus tranversus, usus halus dan payudara tampak turun. Terjadi peningkatan densitas pada perut bgian bawah, liver dan limpa tetap dan lebih terlihat karena organ yang lain turun. Bagian bawah abdomen tampak lebih padat karena pengaruh gravitasi.

Marker sisi kanan (R) pada posisi erect ditunjukan dengan bintik membentuk garis disalah satu sisi lingkaran.

Gambar 2.2 Marker Posisi Supine

Gambar 2.3 Foto Polos Abdomen Posisi Erect

Gambar 3.2 Marker Posisi Erect

Page 3: Tutorial foto polos abdomen

Posisi Lateral DekubitusPosisi lateral dekubitus menggunakan proyeksi AP, posisi yang

biasa digunakan biasanya lateral dekubitus kiri, karena pneumoperitoneum lebih mudah dilihat disebelah liver pada posisi ini. Pasien tidur menyamping kearah kiri dan film diletakan di punggung pasien, pasien diam pada posisi seperti ini setidaknya selama 5 menit sebelum difito untuk mengumpulkan udara bebas pada rongga abdomen. Sinar-X ditembak tegak lurus dengan film. Jika pasien tidak dapat berbaring kearah kiri, maka dapat dilakukan kearah kanan.

Film harus meliputi daerah dari symphisis pubis sampai hemidiafragma. Bagian tengah film sejajar dengan iliac crest. Bagian paling superior dari sisi kanan abdomen harus terlihat pada lateral dekubitus kiri, dan bagian paling superior pada sisi kiri abdomen harus terlihat pada lateral dekubitus kanan.

Pada foto akan tampak air fluid levels sejajar dengan sumbu panjang tubuh. Tampak Udara bebas disebelah liver. Posisi dekubitus digunakan untuk melihat air fluid levels dan udara bebas ketika pasien tidak bisa melakukan posisi erect.

Paparan dikatakan cukup jika vertebrae terlihat jelas, dimana umumnya organ lain juga akan terlihat jelas. Underexposure biasanya bukan masalah, namun pada overexposure harus dilakukan pada cahaya yang lebih terang. Organ padat, organ berongga , dan tulang dapat diklasifikasikan sebagai:

Tampak atau tidak tampak Ukuran normal, terlalu besar atau terlalu kecil Menyimpang atau displaced Tampak kalsifikasi Abnormalitas pada gas, cairan atau batu.

Gambar 2.4 Foto Polos Abdomen Posisi Lateral Dekubitus