Tutorial 1 - Epistaksis

23
TUTORIAL EPISTAKSIS Pembimbing : Dr. Satrio Prodjohoesodo, Sp.THT Disusun Oleh : Eko Nur Febrianto, S.Ked Fathin Rahmani Salman, S.Ked Yoviena Kusuma Dewi, S.Ked Kepaniteraan Klinik Stase THT Universitas Muhammadiyah Jakarta RSUD Kelas B Kota Cianjur, Periode 20 April – 23 Mei 2015

description

tht

Transcript of Tutorial 1 - Epistaksis

PowerPoint Presentation

TUTORIALEPISTAKSIS

Pembimbing : Dr. Satrio Prodjohoesodo, Sp.THTDisusun Oleh :Eko Nur Febrianto, S.KedFathin Rahmani Salman, S.KedYoviena Kusuma Dewi, S.Ked Kepaniteraan Klinik Stase THT Universitas Muhammadiyah JakartaRSUD Kelas B Kota Cianjur, Periode 20 April 23 Mei 2015

DefinisiEpistaksis adalah perdarahan akut dari rongga hidung, yang keluar melalui lubang hidung ataupun ke belakang (nasofaring).

Epistaksis merupakan suatu keluhan atau tanda, bukan penyakit.

2EpidemiologiEpistaksis sering dijumpai pada umur 2-10 tahun & 50-80 tahun

Tidak ada predileksi yang tepat pada jenis kelamin

Kematian disebabkan oleh komplikasi akibat hipovolemik pada epistaksis berat

EtiologiContoh Kelainan LokalContoh Kelainan SistemikSumber PerdarahanEpistaksis anteriorBerasal dari pleksus Kiesselbach, merupakan sumber perdarahan paling sering dijumpai anak-anak

Epistaksis posteriorBerasal dari a.Sfenopalatina & a. Etmoid posterior. Perdarahan lebih berat dan jarang berhenti sendiri

PemeriksaanAlat-alat lampu kepala, spekulum hidung dan alat pengisap

Anamnesis yang lengkap sangat membantu dan menentukan sebab-sebab perdarahan

Keadaan umum, tensi dan nadi perlu diperiksa

9Pemeriksaana) Rinoskopi anterior Diperiksa dari anterior ke posteriorVestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding lateral hidung dan konka inferior harus diperiksa dengan cermat

b) Rinoskopi posteriorPada pasien dengan epistaksis berulang dan sekret hidung kronis untuk menyingkirkan neoplasma.

c) Pengukuran tekanan darahd) Ronsen sinus paranasale) Skrining terhadap koagulopatif) Differential diagnosis riwayat penyakit

PenatalaksanaanPenatalaksanaanTujuan pengobatan epistaksis menghentikan perdarahan

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah : terjaganya airway dengan baik dan stabilitas hemodinamik

Alternatif TamponDapat juga dipakai tampon rol yang dibuat dari kasa menyerupai pita cm

Diletakkan berlapis-lapis.

Tampon yang dipasang harus menekan tempat asal perdarahan, dapat dipertahankan selama 2-3 hari

16Perdarahan posterior diatasi dengan pemasangan tampon posterior atau tampon Bellocq

Kasa dengan ukuran lebih kurang 3x2x2 cm, mempunyai 3 buah benang, 2 buah pada satu sisi dan sebuah lagi pada sisi yang lainnya)

Gambaran endoskopi pada epistaksis senior

19Pemasangan Tampon PosteriorDimasukkan kateter karet melalui nares anterior sampai tampak di orofaring dan kemudian ditarik ke luar melalui mulutUjung kateter kemudian diikat pada dua buah benang yang terdapat pada satu sisi tampon Bellocq dan kemudian kateter ditarik ke luar hidungBenang yang telah keluar melalui hidung kemudian ditarik, sedang jari telunjuk tangan yang lain membantu mendorong tampon ini ke arah nasofaring

Sehelai benang lagi pada sisi lain tampon Bellocq dikeluarkan melalui mulut (tidak boleh terlalu kencang ditarik) dan diletakkan pada pipi. Benang ini berguna untuk menarik tampon keluar melalui mulut setelah 2-3 hari

Dapat dipakai kateter Foley dengan balonDapat juga diberi obat-obat hemostatik

Ligasi arteri dilakukan pada epistaksis berat dan berulang yang tidak dapat diatasi dengan pemasangan tampon posterior

KomplikasiPerdarahan :Aspirasi dari darahSyok Anemia Gagal ginjalHipotensiHipoksiaIskemia serebriInfusiensi koronerInfark miokardInfeksi TERIMA KASIH 23