Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

23
Nama : Tuti Nama : Tuti Herawati Herawati Kelas : 2B - PE Kelas : 2B - PE NIM : NIM : 2000210965 2000210965 Judul Buku : Strategi Judul Buku : Strategi Belajar Mengajar Belajar Mengajar Tahun : 2006 Tahun : 2006 Nama Pengarang : Drs. Syaiful Bahri Nama Pengarang : Drs. Syaiful Bahri Djamarah Djamarah Drs. Drs. Aswan Zain Aswan Zain IDENTITAS IDENTITAS

description

 

Transcript of Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

Page 1: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

Nama : Tuti HerawatiNama : Tuti HerawatiKelas : 2B - PEKelas : 2B - PENIM : 2000210965NIM : 2000210965Judul Buku : Strategi Belajar MengajarJudul Buku : Strategi Belajar MengajarTahun : 2006Tahun : 2006Nama Pengarang : Drs. Syaiful Bahri Djamarah Nama Pengarang : Drs. Syaiful Bahri Djamarah Drs. Aswan Zain Drs. Aswan Zain

IDENTITASIDENTITAS

Page 2: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN

Belajar mengajar adalahBelajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan mengajarnya yang secara sistematis dengan dengan sadar merencanakan kegiatan mengajarnya yang secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.

Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesutu yang tidak dapat disampaikan via kata-kata mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesutu yang tidak dapat disampaikan via kata-kata atau kalimat. Keefektifan daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan atau kalimat. Keefektifan daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan alat bantu. Kesulitan anak didik memahami konsep rumit dapat terjadi dengan bantuan alat bantu. Kesulitan anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari anak didik. Dengan memanfaatkan taktik dapat melahirkan umpan balik yang baik dari anak didik. Dengan memanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabel, guru dapat menggairahkan belajar anak didik.alat bantu yang akseptabel, guru dapat menggairahkan belajar anak didik.

Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru pun salah satunya adalah Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru pun salah satunya adalah dengan memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal ini variasi media pandang, dengan memanfaatkan variasi alat bantu, baik dalam hal ini variasi media pandang, variasi media dengar, maupun variasi media taktil. variasi media dengar, maupun variasi media taktil.

Page 3: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Maka mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Maka dengan itu seorang guru harus bisa memahami anak didik yang satu dengan yang dengan itu seorang guru harus bisa memahami anak didik yang satu dengan yang lainnya, yaitu dari aspek intelektual, psikologis, dan biolgis. lainnya, yaitu dari aspek intelektual, psikologis, dan biolgis.

Karena ketiga aspek tersebut diakui sebagai permasalahan yang melahirkan Karena ketiga aspek tersebut diakui sebagai permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku aak didik disekolah. Hal ini mejadi tugas cukup bervariasinya sikap dan tingkah laku aak didik disekolah. Hal ini mejadi tugas cukup berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik. Maka salah satu caranya adalah berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik. Maka salah satu caranya adalah dengan meminimalkan jumlah anak didik dikelas. Mengaplikasikan beberapa prinsip dengan meminimalkan jumlah anak didik dikelas. Mengaplikasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas adaah upaya lain yang tidak bisa diabaikan begitu saja, maka pengelolaan kelas adaah upaya lain yang tidak bisa diabaikan begitu saja, maka pendekata terpilh mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas.pendekata terpilh mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas.

Page 4: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB IIBAB IIKONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJARKONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum yang kegiatan guru belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum yang kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut :berikut :

1.1.Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku.Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku.2.2.Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar.belajar mengajar.3.3.Memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar.Memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar.4.4.Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang

diorganisasi lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai diorganisasi lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut dengan tujuan pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. sendiri, dan keduanya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain.

Page 5: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Untuk meningkatkan hasil belajar dalam bentuk pengaruh intuksional dan untuk Untuk meningkatkan hasil belajar dalam bentuk pengaruh intuksional dan untuk mengarahkan pengaruh pengiring terhdap hal-hal positif dan berguna buat siswa, guru mengarahkan pengaruh pengiring terhdap hal-hal positif dan berguna buat siswa, guru harus pandai memilih apa isi pengajaran serta bagaimana proses belajar itu harus harus pandai memilih apa isi pengajaran serta bagaimana proses belajar itu harus dikelola dan dilaksanakan disekolah.dikelola dan dilaksanakan disekolah.

Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar meniningkatkan Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar meniningkatkan prestasi belajar siswa, mereka memerlukan pengorganisasian proses belajar yang baik. prestasi belajar siswa, mereka memerlukan pengorganisasian proses belajar yang baik. Karena proses belajar mengajar merupakan suatu rentetan kegiatan guru menumbuhkan Karena proses belajar mengajar merupakan suatu rentetan kegiatan guru menumbuhkan organisasi proses belajar mengajar yang efektif, yang meliputi tujuan pengajaran, organisasi proses belajar mengajar yang efektif, yang meliputi tujuan pengajaran, pengaturan penggunaan waktu luang, pengaturan ruang dan alat perlengkapaan pengaturan penggunaan waktu luang, pengaturan ruang dan alat perlengkapaan pelajaran dikelas, serta pengelompokan siswa dalam belajar.pelajaran dikelas, serta pengelompokan siswa dalam belajar.

Page 6: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB IIIBAB IIIHAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN BELAJAR HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN BELAJAR

MENGAJARMENGAJARA. A. Hakikat Belajar MengajarHakikat Belajar Mengajar Dalam belajar mengajar anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan Dalam belajar mengajar anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Dalam belajar anak didik yang cepat didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Dalam belajar anak didik yang cepat mencerna bahan, ada anak didik yang sedang mecerna bahan, dan ada pula anak didk mencerna bahan, ada anak didik yang sedang mecerna bahan, dan ada pula anak didk yang lamban mencerna bahan yang diberikan oleh guru. Akhirnya, bila hakikat belajar yang lamban mencerna bahan yang diberikan oleh guru. Akhirnya, bila hakikat belajar adalah ”perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang adalah ”perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru. dilakukan oleh guru. B. Ciri-Ciri Belajar MengajarB. Ciri-Ciri Belajar Mengajar Belajar mengajar memiliki tujuan yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu Belajar mengajar memiliki tujuan yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu, ada suatu proseduryang direncanakan dan didesain untuk perkembangan tertentu, ada suatu proseduryang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, dalam belajar penggarapan materi yang khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, dalam belajar mengajar guru guru berperan sebagai pembimbing, dalam kegiatan belajar mengajar mengajar guru guru berperan sebagai pembimbing, dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin, ada batas waktu, dan evaluasi. membutuhkan disiplin, ada batas waktu, dan evaluasi. C. Komponen-Kompone Belajar MengajarC. Komponen-Kompone Belajar Mengajar 1. Tujuan1. Tujuan 2. Bahan pelajaran 2. Bahan pelajaran 3. Kegiatan belajar mengajar3. Kegiatan belajar mengajar 4. Metode & Alat4. Metode & Alat 5. sumber pelajaran & evaluasi5. sumber pelajaran & evaluasi

Page 7: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan. Maka tugas kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan. Maka tugas guru adalah berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan guru adalah berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua anak didik. Karena suasana belajar yang tidak menyenangkan bagi semua anak didik. Karena suasana belajar yang tidak menggairahkan dan menyenangkan bagi anak didik biasanya lebih banyak menggairahkan dan menyenangkan bagi anak didik biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis. mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Kerangka individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Kerangka berpikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dala melakukan pendekatan kepada berpikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dala melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual. Maka kegiatan belajar mengajar yang bagimana pun, setiap anak didik secara individual. Maka kegiatan belajar mengajar yang bagimana pun, juga ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan dan juga ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan dan akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.

Page 8: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB IVBAB IVBERBAGI PENDEKATAN DALAM BELAJAR BERBAGI PENDEKATAN DALAM BELAJAR

MENGAJARMENGAJAR

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakn lingkungan yang bernilai disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakn lingkungan yang bernilai edukatif dei kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan pelayanan edukatif dei kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahakan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang menggairahakan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan anak didik.dengan anak didik.

Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan ank didik Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan ank didik lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai makhluk yang lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segal hal. Maka adalah penting meluruskan sama dan tidak ada perbedaan dalam segal hal. Maka adalah penting meluruskan pandangan yang keliru menilai anak didik. Sebaiknya guru memandang anak pandangan yang keliru menilai anak didik. Sebaiknya guru memandang anak didiksebagai individu dengan segala perbedaan, seningga mudah melakukan didiksebagai individu dengan segala perbedaan, seningga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pendekatan dalam pengajaran. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalahdalam kegiatan belajar mengajar.masalahdalam kegiatan belajar mengajar.

Perlu diiktisarkan bahwa ada berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam Perlu diiktisarkan bahwa ada berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam pendididkan dan pengajaran, yaitu : 1) pendekatan individual , 2) pendekatankelompok, pendididkan dan pengajaran, yaitu : 1) pendekatan individual , 2) pendekatankelompok, 3) pendekatan bervariasi, 4) pendekatan edukatif, 5) pendekatan pengalaman, 3) pendekatan bervariasi, 4) pendekatan edukatif, 5) pendekatan pengalaman, 6)pendekatan pembiasaan, 7) pendekatan emosional, 8) pendekatn rasional, 9) 6)pendekatan pembiasaan, 7) pendekatan emosional, 8) pendekatn rasional, 9) pendekatan fungsional, 10) pendekatan keagamaan, 11) pendekatan kebermaknaan. pendekatan fungsional, 10) pendekatan keagamaan, 11) pendekatan kebermaknaan.

Page 9: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar , baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang proses belajar mengajar , baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik, harus guru hilangkan, dan bukan membiarkannya. bersumber dari luar diri anak didik, harus guru hilangkan, dan bukan membiarkannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas.mengelola kelas.

Dalam mengajar, guru harus menggunakn pendekatan secara arif dan bijaksana, Dalam mengajar, guru harus menggunakn pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.yang guru ambil dalam pengajaran.

Page 10: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB VBAB VKEPENDUDUKAN PEMILIHAN DA PENENTUAN KEPENDUDUKAN PEMILIHAN DA PENENTUAN

METODE DALAM PENGAJARANMETODE DALAM PENGAJARAN

A. Kedudukan Metode dalam BelajarA. Kedudukan Metode dalam Belajar Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana memersiapakan program pengajaran dengan baik yang dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana memersiapakan program pengajaran dengan baik dan sistematis.dan sistematis. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana memahami kedudukan Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah, bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata, dan mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata, dan memang betul-betul dipikirkan oleh seorang guru. memang betul-betul dipikirkan oleh seorang guru. Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.B. Pemilihan dan Penentuan MetodeB. Pemilihan dan Penentuan Metode Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Faktor-faktor yang Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran, adalah :mempengaruhi pemilihan metode pengajaran, adalah : Nilai strategis metode, Nilai strategis metode, Efektifitas penggunaan metode, Efektifitas penggunaan metode, Pentingnya pemilihan dan penentuan metode, Pentingnya pemilihan dan penentuan metode, Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode.Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode.

Page 11: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar Guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.pengajaran.

Guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode sebelum Guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode sebelum kegiatan belajar dilaksanakan dikelas. Efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila kegiatan belajar dilaksanakan dikelas. Efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.diprogramkan dalam satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.

Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuaun metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari penentuaun metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing metode pengajaran. Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah masing-masing metode pengajaran. Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah mengeahui kelebihan dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran yang akan mengeahui kelebihan dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran yang akan dibahas dalam uraian-uraian selanjutnya. dibahas dalam uraian-uraian selanjutnya.

Page 12: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB VIBAB VIKEBERHASILAN BELAJAR MENGAJARKEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian KeberhasilanA. Pengertian Keberhasilan Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing0masing sejalan dengan filsafatnya. Namun, untuk guru memiliki pandangan masing0masing sejalan dengan filsafatnya. Namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa “suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan telah disempurnakan, antara lain bahwa “suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasi apabila tujun intruksional khususnya dapat tercapai.pengajaran dinyatakan berhasi apabila tujun intruksional khususnya dapat tercapai. Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut :hal sebagai berikut : Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.individual maupun kelompok.Perilaku yang digariskan dalm tujuan pengajaran /intuksional khusus telah dicapai oleh siswa, Perilaku yang digariskan dalm tujuan pengajaran /intuksional khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.baik secara individual maupun kelompok.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KeberhasilanB. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya dengan baik dan sistematik. tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya dengan baik dan sistematik. Namun tekadang, keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang ditemui disebabkan Namun tekadang, keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang ditemui disebabkan oleh berbagi faktor sebagi penghambatnya. Sebaiknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, oleh berbagi faktor sebagi penghambatnya. Sebaiknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor dimaksud adalah tujuan, maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor dimaksud adalah tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi, dan suasana evaluasi. guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi, dan suasana evaluasi.

Page 13: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Untuk mengetahui tecapai tidaknya tujuan intruksional khusus, guru perlu Untuk mengetahui tecapai tidaknya tujuan intruksional khusus, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan intruksional khusus yang ingin dicapai. Karena fungsi penilaian ini adalah untuk intruksional khusus yang ingin dicapai. Karena fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program remidial bagi siswa yang belum berhasil.mengajar dan melaksanakan program remidial bagi siswa yang belum berhasil.

Karena itulah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran Karena itulah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahwa dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahwa tersebut.tersebut.

Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar untuk tidak bisa dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan anak didik menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian. mengantarkan anak didik menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Dari kepribadian itulah mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru perlihatkan ketika Dari kepribadian itulah mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru perlihatkan ketika melaksanakan tugas mengajar dikelas. melaksanakan tugas mengajar dikelas.

Page 14: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB VIIBAB VIIPENGGUNAAN MEDIASUMBER BELAJAR DALAM PENGGUNAAN MEDIASUMBER BELAJAR DALAM

PROSES BELAJAR MENGAJARPROSES BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian MediaA. Pengertian Media Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pegetahuan dan ketermpilan.pegetahuan dan ketermpilan.B. Media Sebagai Sumber BelajarB. Media Sebagai Sumber Belajar Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengelola sejumlah nilai untuk Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengelola sejumlah nilai untuk dikonsunsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi dikonsunsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali terdapat di mana-nama; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan terdapat di mana-nama; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Karena itu suber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagainya. Karena itu suber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan intruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu dengan perumusan tujuan intruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya.sendiri, dan sebagainya.

Page 15: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Dalam proses belajar mengajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang Dalam proses belajar mengajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan, demikian anak didik lebih mudah mencerna baha dari pada tanpa media. Dengan, demikian anak didik lebih mudah mencerna baha dari pada tanpa bantuan media.bantuan media.

Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat mereka hindari, Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat mereka hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah berpangkal dari tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru bersimpangsiur, tidak ada fokus masalahnya. Hal ini penjelasan yang diberikan guru bersimpangsiur, tidak ada fokus masalahnya. Hal ini tentu saja harus dicarikan jalan keluarrnya. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk tentu saja harus dicarikan jalan keluarrnya. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika menghadirkan media sebagai menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran. pengajaran.

Page 16: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB VIIIBAB VIIIBEBERAPA TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BEBERAPA TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN

BALIKBALIK

UmpanUmpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pelajaran berlangsung ternyata balik yang diberikan oleh anak didik selama pelajaran berlangsung ternyata bermacam-macam, tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh guru. Rangsangan bermacam-macam, tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh guru. Rangsangan yang diberikan oleh guru bermacam-macam dengan tanggapan yang bermacam-macam yang diberikan oleh guru bermacam-macam dengan tanggapan yang bermacam-macam pula dari anak didik. Rangsangan guru dalam bentuk tanya, maka tanggapan anak didik pula dari anak didik. Rangsangan guru dalam bentuk tanya, maka tanggapan anak didik dalam bentuk jawab. dalam bentuk jawab.

Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak didik. Umpan mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak didik. Umpan balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual. Berikut adalah sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual. Berikut adalah beberapa teknik untuk medndapatkan umpan balik dari anak didik :beberapa teknik untuk medndapatkan umpan balik dari anak didik :

Memancing aspirasi anak didikMemancing aspirasi anak didikMemanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabelMemanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabelMemilih bentuk motivasi yang akuratMemilih bentuk motivasi yang akuratMenggunakan metode yang bervariasiMenggunakan metode yang bervariasi

Page 17: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Menyadari akan kelemahan bahasa untuk menggambarkan suatu konsep secara Menyadari akan kelemahan bahasa untuk menggambarkan suatu konsep secara tepat, guru berusaha memilih alternatif lain, yaitu memanfaatkan alat bantu pengajaran. tepat, guru berusaha memilih alternatif lain, yaitu memanfaatkan alat bantu pengajaran. Penggunaan alat bantu dapat membantu guruuntuk mengurangi verbalisme pada anak Penggunaan alat bantu dapat membantu guruuntuk mengurangi verbalisme pada anak didik. Penggunaan alat bantu dapat mengembangkan dan meningkatakan umpan balik didik. Penggunaan alat bantu dapat mengembangkan dan meningkatakan umpan balik dari anak didik. Sehingga memudahkan pengertian anak didik tehadap bahan pelajaran dari anak didik. Sehingga memudahkan pengertian anak didik tehadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. yang diberikan oleh guru.

Setiap anak didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan. Oleh karena itu, setiap Setiap anak didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan. Oleh karena itu, setiap guru dituntut untuk memahami hal ini agar kegiatan pengajaran yang dilakukan itu tidak guru dituntut untuk memahami hal ini agar kegiatan pengajaran yang dilakukan itu tidak asal-asalan. Guru yang mengabaikan masalah perbedaan motifasi dalam arti setiap anak asal-asalan. Guru yang mengabaikan masalah perbedaan motifasi dalam arti setiap anak didik cenderung mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugasnya mengajar dikelas. didik cenderung mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugasnya mengajar dikelas. Maka adalah penting untuk memilih bentuk motivasi yang tepat guna membangkitkan Maka adalah penting untuk memilih bentuk motivasi yang tepat guna membangkitkan gairah belajar anak didik. Penggunaan metode yang bervariasi adalah salah satu gairah belajar anak didik. Penggunaan metode yang bervariasi adalah salah satu strategis untuk membangkitkan motivasi belajar anak didik sehingga umpan balik yang strategis untuk membangkitkan motivasi belajar anak didik sehingga umpan balik yang diharapkan dari anak didik terjadi dengan tepat. Strategi penggunaan metode itu guru diharapkan dari anak didik terjadi dengan tepat. Strategi penggunaan metode itu guru lakukan untuk mempengaruhi gaya belajar anak didik agar sejalan dengan gaya lakukan untuk mempengaruhi gaya belajar anak didik agar sejalan dengan gaya mengajar anak didik. Kesesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar anak didik mengajar anak didik. Kesesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar anak didik dapat menciptakan interaksi dua arah. Umpan balik pun berlangsung selama guru dapat menciptakan interaksi dua arah. Umpan balik pun berlangsung selama guru memberikan pengajaran kepada anak didik di kelas.memberikan pengajaran kepada anak didik di kelas.

Page 18: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB XIBAB XIPENGEMBANGAN VARIASI MENGAJARPENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR

Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam hidupnya. Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam hidupnya. Sesuatu yang membosanka adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan Sesuatu yang membosanka adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan demikian juga dalam proses belajar mengajar. Bila guru dalam proses belajar megajar demikian juga dalam proses belajar mengajar. Bila guru dalam proses belajar megajar tidak menggunakan variasi, maka ankan membosankan siawa, perhatian siswa tidak menggunakan variasi, maka ankan membosankan siawa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru berkurang, mengantuk, dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru memerlukan adanya variasi dalam mengajar siswa.memerlukan adanya variasi dalam mengajar siswa.

Dalam proses belajar ada variasi bila guru dapat menunjukan adanya perubahan Dalam proses belajar ada variasi bila guru dapat menunjukan adanya perubahan dalam gaya mengajar, media yang digunakan berganti-ganti, dan ada perubahan dalam dalam gaya mengajar, media yang digunakan berganti-ganti, dan ada perubahan dalam pola interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa. Variasi lebih bersifat pola interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa. Variasi lebih bersifat proses dari pada produk.proses dari pada produk.

Tujuan variasi mengajar :Tujuan variasi mengajar :Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajarmengajarMemberika kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasiMemberika kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasiMembentuk sikap positif terhadap guru dan sekolahMembentuk sikap positif terhadap guru dan sekolahMemberikankemungkinan pilihan dan faslitas belajar individualMemberikankemungkinan pilihan dan faslitas belajar individualMendorong anak didik untuk belajarMendorong anak didik untuk belajar

Page 19: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Sebagai seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai keterampilan yang Sebagai seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai keterampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar. Penguasan metode mengajar yang dituntut mendukung tugasnya dalam mengajar. Penguasan metode mengajar yang dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode, tetapi lebih banyak dari itu. Karena kepada guru tidak hanya satu atau dua metode, tetapi lebih banyak dari itu. Karena diakui, penguasaan metode mengajar dalam jumlah yang banyak lebih memungkinkan diakui, penguasaan metode mengajar dalam jumlah yang banyak lebih memungkinkan guru untuk melakukan pemilihan metode mana yang akan dipakai dalam rangka guru untuk melakukan pemilihan metode mana yang akan dipakai dalam rangka menunjang tugasnya mengajar di kelas.menunjang tugasnya mengajar di kelas.

Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut bila setiap siswa mencapai penguasaan Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan kelas. Indikator penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan kelas. Indikator penguasaan siswa terhadap materi pelajaran adalah terjadinya perubahan didalam diri siswa. Jadi, siswa terhadap materi pelajaran adalah terjadinya perubahan didalam diri siswa. Jadi, perhatian adalah masalah yang tidak bisa dikesampingkan dalam konteks pencapaian perhatian adalah masalah yang tidak bisa dikesampingkan dalam konteks pencapaian tujuan pembelajaran. Karena itu, guru harus selalu memperhatikan variasi mengajarnya, tujuan pembelajaran. Karena itu, guru harus selalu memperhatikan variasi mengajarnya, agar dapat meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap materi yang agar dapat meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap materi yang dijelaskan atau belum dijelaskan atau belum

Bahwa variasi mengajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Bahwa variasi mengajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Komponen-komponen variasi mengajar seperti variasi gaya mengajar , variasi media, Komponen-komponen variasi mengajar seperti variasi gaya mengajar , variasi media, dan bahan ajaran, dan variasi interaksi, mutlak dikuasi oleh guru guna menggairahkan dan bahan ajaran, dan variasi interaksi, mutlak dikuasi oleh guru guna menggairahkan belajar anak didik dalam waktu yang relatif lam dalam suatu pertemuan kelas.belajar anak didik dalam waktu yang relatif lam dalam suatu pertemuan kelas.

Page 20: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

BAB XBAB XPENGELOLAN KELASPENGELOLAN KELAS

Pengelolaan dapat diartikan sebagai salah satu tugas guru yang tidak pernah Pengelolaan dapat diartikan sebagai salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolan kelas dimaksudkanuntuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi Pengelolan kelas dimaksudkanuntuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi proses belajar mengajar.proses belajar mengajar.

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umumu tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilitas-pendidikan. Secara umumu tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan fasilitas-fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasan disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi kepada suasan disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi kepada siswa.siswa.

Pengelolaan kelas yang efektif perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini :Pengelolaan kelas yang efektif perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini :Kelas adalah kelompok keja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi Kelas adalah kelompok keja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi

oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.Dalam situasi kelas, guru buka tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi Dalam situasi kelas, guru buka tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi

semua anak atau kelompok.semua anak atau kelompok.Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa.Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa.

Page 21: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KOMENTARKOMENTAR

Tugas seorang guru itu adalah harus memelihara kelompok belajar agar menjadi Tugas seorang guru itu adalah harus memelihara kelompok belajar agar menjadi kelompok yang efektif dan produktif. Berdasarkan asumsi berarti seorang guru harus kelompok yang efektif dan produktif. Berdasarkan asumsi berarti seorang guru harus mampu membentuk dan mengaktifkan siswa bekerja sama adalam kelompok. Hal mampu membentuk dan mengaktifkan siswa bekerja sama adalam kelompok. Hal tersebut harus dilaksanakan secar efektif agar hasilnya lebih baik dari pada siswa belajar tersebut harus dilaksanakan secar efektif agar hasilnya lebih baik dari pada siswa belajar sehari-hari. Kegitan guru sebagai kelompok antara lain dapat diwujudkan berupa regu sehari-hari. Kegitan guru sebagai kelompok antara lain dapat diwujudkan berupa regu mengajar ynag bertugas membantu kelompok belajar.mengajar ynag bertugas membantu kelompok belajar.

Pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan. Gagalnya seorang guru Pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan. Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan Indikator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuranyang ditentukan. Karena itu, pengelolaan kelas merupakan standar atau batas ukuranyang ditentukan. Karena itu, pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai oleh guru dalam rangka keberhasilan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai oleh guru dalam rangka keberhasilan proses belajar mengajar.proses belajar mengajar.

Seorang guru dituntut agar dapat berusaha menghilangkan atau memperkecil Seorang guru dituntut agar dapat berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalaha yang terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, permasalahan-permasalaha yang terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya kesatuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi seperti kurangnya kesatuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negatif terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi kekeliruan-negatif terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, dan sebagainya.kekeliruan temannya, dan sebagainya.

Page 22: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

KESIMPULANKESIMPULAN

Setelah mempelajari isi buku Strategi Belajar Mengajar maka dapat disimpulkan Setelah mempelajari isi buku Strategi Belajar Mengajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif bahwa belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai inetaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai mewarnai inetaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk edukatif dikarenakan kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru akan menemui bahwa ank didiknya sebagian Dalam kegiatan belajar mengajar, guru akan menemui bahwa ank didiknya sebagian ada yang dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas dan ada pula anak didik yang ada yang dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas dan ada pula anak didik yang kurang menguasi bahan pelajaran secara tuntas (mastery). Kenyataan tersebut kurang menguasi bahan pelajaran secara tuntas (mastery). Kenyataan tersebut merupakan persoalan yang perlu diatasi dengan segera dan mastery learning-lah merupakan persoalan yang perlu diatasi dengan segera dan mastery learning-lah sebagai jawabannya. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar yang bagaimana pun sebagai jawabannya. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar yang bagaimana pun juga ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan dan juga ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan dan akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK , guru perlu mengadakan tes formatif setiap Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK , guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Nilai formatif ini untuk mengetahui selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Nilai formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai Tujuan Intruksional Khusus (TIK) yang dicapai. sejauh mana siswa telah menguasai Tujuan Intruksional Khusus (TIK) yang dicapai. Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan pelaksanaan program remedial bagi siswa memperbaiki proses belajar mengajar dan pelaksanaan program remedial bagi siswa yang belum berhasil.yang belum berhasil.

Page 23: Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn

TERIMA TERIMA KASIHKASIH