Tumor Warthin
Click here to load reader
-
Upload
sheila-dian-pradipta -
Category
Documents
-
view
170 -
download
3
Transcript of Tumor Warthin
TUMOR WARTHIN
Tumor Warthin juga dikenal sebagai limfomatosum kistadenoma papilar dan sering ditemukan di
kelenjar parotid. Secara histologis ia tampak sebagai struktur papilar yang mengandung dua lapisan sel-sel
eosinofilik granular atau onkosit, perubahan kistik dan inflitrasi lomfositik matur. Ia muncul dari epitelium
duktus ektopik. Tumor Warthin merupakan kira-kira 5% dari semua tumor kelenjar liur dan kira-kira 12% dari
tumor benigna kelenjar parotid. Tumor ini lebih sering ditemukan pada laki-laki sekitar usia dekade kelima dan
resikonya berhubungan dengan perokok.
Kira-kira 5,0-7,5% adalah bilateral dan 14% multisentrik pada tumor Warthin. CT scan dapat memberi
gambaran massa yang jelas di bagian posteroinferior pada lobus superfisial kelenjar parotid. Jika radiosialografi
dilakukan, terlihat peningkatan aktivitas yang berhubungan dengan adanya onkosit-onkosit dan peningkatan isi
mitokondria.
Diagnosis tumor Warthin mudah ditentukan berdasarkan penemuan histologis dengan hanya sedikit
kekeliruan dengan tumor lain. Terapinya memerlukan eksisi total dari bagian kelenjar yang terkena disertai
dengan margin yang tidak terlibat.
ADENOMA MONOMORFIK
Tumor yang pertumbuhannya lambat seperti ini adalah kurang dari 5% dari semua tumor kelenjar liur.
Adenoma monomorfik berbeda dari adenoma pleomorfik yaitu ia hanya mengandung satu jenis morfologis sel.
Adenoma monomorfik telah di subklasifikasikan kepada kelompok neoplasma epitelial dan mioepitelial yang
mencakup adenoma sel basal, adenoma kanalikular, onkositoma atau adenoma oksifilik dan mioepitelioma.
1. Adenoma Sel Basal
Adenoma sel basal merupakan 2% dari semua neoplasma kelenjar liur epitelial. Tipe histologis
termasuk tubular, trabekularm, silindroma dan solid. Tipe solid adalah yang paling sering. Adenoma sel
basal terjadi sama diantara laki-laki dan wanita dan biasanya sekitar usia dekade keempat dan
kesembilan. Kelenjar parotid adalah kelenjar yang sering terkena.
Adenoma sel basal harus dapat dibedakan dengan karsinoma kistik adenoid, adenokarsinoma sel basal
dan ameloblastoma.
2. Adenoma Kanalikuler
Adenoma kanalikuler adalah neoplasma benigna yang mengenai kelenjar liur minor. Tumor ini
pernah menjadi subtipe dari adenoma sel basal. Bagaimanapun sekarang ia dikenali sebagai entiti yang
berbeda berdasarkan gambaran histologis. Ia juga harus dibedakan dari adenokarsinoma. Adenoma
kanalikuler mudah menjadi multifokal dan sering terdapat pada mukosa bibir atas terutama pada lanjut
usia. Eksisi total intraoral adalah bersifat kuratif walaupun multifokal pada penyakit ini dapat
mempredisposisi rekurensi jika semua fokal tidak dibuang.
3. Onkositoma
Tumor jinak ini mengandung sel-sel epitelial berbentuk polihedron yang besar yang dikenali
sebagai onkosit, yang penuh dengan sitoplasma eosinofilik bergranular dan mitokondria. Sitoarsitektur
pada tumor ini lebih jelas dilihat dengan mikroskopis elektron.
Onkositoma merupakan kurang dari 1% dari semua neoplasma kelenjar liur. Tidak ada predileksi jenis
kelamin dan terjadi pada dekade keenam hingga kelapan. Patogenesisnya masih dalam perdebatan dan
adakah tumor ini adalah neoplasma sejati. Onkositoma dapat terjadi akibat proses hiperplasia, proses
metaplasia atau kedua-duanya.
Kelenjar parotid adalah tempat yang paling sering terjadinya onkositoma diikuti dengan kelenjar
submandibular. Di tempat-tempat ini, tumornya munculs sebagai massa yang tumbuh lambat dan tidak
nyeri yang sering keras dan kadang-kadang kistik. Pembengkakan kelenjar parotid dapat difus dengan
kira-kira 7% terjadi bilateral. Tumor multipel juga pernah dilaporkan. Dengan adanya kadar mitokondria
yang tinggi di dalam sel, radiosialografi dapat mendemonstrasikan pengambilan teknetium-99m yang
tinggi.
Onkositoma mudah dibedakan dari tumor Warthin dan adenoma pleomorfik. Bagaimanapun, ia
juga harus dibedakan dengan karsinoma mukoepidermoid, adenokarsinoma sel asinik, karsinoma kistik
adenoid, karsinoma sel ‘clear’ dan sel renal metastase atau karsinoma tiroid. Operasi eksisi tanpa
melibatkan margins adalah terapi yang dianjurkan dan onkositoma adalah bersifat radioresisten.
4. Mioepitelioma
Mioepitelioma adalah subtipe dari adenoma monomorfik yang merupakan kurang dari 1% dari
neoplasma kelenjar liur. Ia mengandung hampir semuanya sel-sel mioepitelial. Tidak ada predileksi
jenis kelamin dan mioepitelioma sering terjadi pada dekade ketiga hingga keenam. Tumor ini terjadi di
kelenjar parotid sebanyak 40%.
Secara histologis, mioepitelioma adalah terkapsulasi. Terdapat tipe sel spindel dan sel
plasmasitoid. Diagnosis bandingnya termasuk tumor campuran, schwannoma, leiomioma, plasmasitoma,
karsinoma sel spindel dan histiositoma fibrosa.