Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

download Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

of 64

Transcript of Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    1/64

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran dan

    merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta

    merupakan penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada

    penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker adalah sel normal

    yang mengalami mutasi/perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi

    dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis)

    merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena

    akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang menyebabkan perubahan

    pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel. Perubahan

    genetik tersebut dapat berupa aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi gen

    penekan tumor yang dapat memiu tumorigenesis dan memperbesar

    progresinya (Syai!udin" #00$).

    Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan

    penanganan dan tindakan yang epat dan terarah.Penegakan diagnosis

    penyakit ini membutuhkan ketrampilan dan sarana yang tidak sederhana dan

    memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit ini membutuhkan

    kerja sama yang erat dan terpadu antara ahli paru dengan ahli radiologi

    diagnostik" ahli patologi anatomi" ahli radiologi terapi dan ahli bedah toraks"

    ahli rehabilitasi medik dan ahli-ahli lainnya (P%P&" #00').

    enurut data jenis kanker yang menjadi penyebab kematian terbanyak

    adalah kanker paru" menapai 1"' juta kematian pertahun. %isusul kanker

    lambung (menapai lebih dari 1 juta kematian pertahun)" kanker hati (sekitar

    #.000 kematian pertahun)" kanker usus besar (**.000 kematian pertahun)"

    dan yang terakhir yaitu kanker payudara (*0#.000 kematian pertahun) (+,

    #00* dalam ut!ia" #00).

    %i merika Serikat kematian karena kanker paru menapai ' dari

    seluruh kematian kanker pada laki-laki" merupakan urutan pertama penyebab

    kematian pada laki-laki (angunnegoro" 1220). ayo ung mendapatkan

    1

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    2/64

    kematian akibat kanker paru terhadap penderita kanker paru didapatkan angka

    '"1 per 1000 orang tiap tahun (lsaga!" 122*).

    Pengobatan atau penatalaksaan penyakit ini sangat bergantung pada

    keekatan ahli paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker

    paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita" dan penemuan

    diagnosis dalam 3aktu yang lebih epat memungkinkan penderita

    memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam perjalanan penyakitnya

    meskipun tidak dapat menyembuhkannya.

    Pilihan terapi harus dapat segera dilakukan" mengingat buruknya respons

    kanker paru terhadap berbagai jenis pengobatan.4ahkan dalam beberapa kasus

    penderita kanker paru membutuhkan penangan sesegera mungkin meski

    diagnosis pasti belum dapat ditegakkan.Kanker paru dalam arti luas adalah

    semua penyakit keganasan di paru" menakup keganasan yang berasal dari

    paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor di

    paru).%alam pedoman penatalaksanaan ini yang dimaksud dengan kanker paru

    ialah kanker paru primer" yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus

    atau karsinoma bronkus (bronhogeni arinoma).

    enurut konsep masa kini kanker adalah penyakit gen. Sebuah sel normal

    dapat menjadi sel kanker apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidak

    seimbangan antara !ungsi onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses

    tumbuh dan kembangnya sebuah sel.Perubahan atau mutasi gen yang

    menyebabkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan/atau kurang/hilangnya

    !ungsi gen tumor suppresor menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tak

    terkendali. Perubahan ini berjalan dalam beberapa tahap atau yang dikenal

    dengan proses multistep carcinogenesis. Perubahan pada kromosom" misalnya

    hilangnya heterogeniti kromosom atau , juga diduga sebagai mekanismeketidak normalan pertumbuhan sel pada sel kanker.

    %ari berbagai penelitian telah dapat dikenal beberapa onkogen yang

    berperan dalam proses karsinogenesis kanker paru" antara lain gen my" gen k-

    ras sedangkan kelompok gen tumor suppresor antaralain" gen p*'" gen rb.

    Sedangkan perubahan kromosom pada lokasi 1p" 'p dan 2p sering ditemukan

    pada sel kanker paru (P%P&" #00').

    Kanker paru biasanya tidak dapat diobati" pengobatan mungkin hanya

    dengan jalan pembedahan" dimana sekitar 1' dari pasien dengan

    2

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    3/64

    pembedahan mampu bertahan selama lima tahun. etastasis penyakit

    biasanya timbul" dan hanya 1 pasien yang penyakitnya dapat dilokalisasi

    pada saat diagnosis (4oring 1225).%ikarenakan terjadinya metastasis" maka

    penatalaksanaan medis kanker paru sering kali ditujukan untuk mengatasi

    gejala (paliati!) dibandingkan dengan penyembuhan (kurati!).%iperkirakan

    * dari kanker paru terjadi akibat merokok. leh karena itu" penegahan

    yang paling baik adalah 6jangan memulai merokok7

    1.2 Rumusan Masalah

    a. pakah de!inisi dari tumor paru8

    b. 4agaimana klasi!ikasi pada tumor paru8

    . pa saja etiologi/!aktor penetus tumor paru8

    d. 4agaimana pato!isiologi tumor paru8

    e. pa saja mani!estasi klinis tumor paru8

    !. pa saja pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien dengan tumor

    paru8

    g. 4agaimana penatalaksanaan tumor paru8

    h. pa saja komplikasi yang ditimbulkan tumor paru8

    i. 4agaimana prognosis tumor paru8

    j. 4agaimana web of cautionuntuk tumor paru8

    k. 4agaimana asuhan kepera3atan pada klien dengan tumor paru8

    1.3 Tujuan Umum

    Seara umum" makalah ini bertujuan untuk mengetahui penyakit tumor

    pada saluran pernapasan khususnya tumor pada paru.

    1. Tujuan !husus

    a. engetahui de!inisi dari tumor paru8

    b. engetahui klasi!ikasi pada tumor paru8

    . engetahuipa saja etiologi/!aktor penetus tumor paru8

    d. engetahui pato!isiologi tumor paru8e. engetahuipa saja mani!estasi klinis tumor paru8

    !. engetahuipa saja pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien

    dengan tumor paru8

    g. engetahui penatalaksanaan tumor paru8

    h. engetahuipa saja komplikasi yang ditimbulkan tumor paru8

    i. engetahui prognosis tumor paru8

    j. engetahuiweb of cautionuntuk tumor paru8

    k. engetahui asuhan kepera3atan pada klien dengan tumor paru8

    1." Man#aat

    a. 4agi masyarakat

    3

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    4/64

    akalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai

    tumor pada saluran pernapasan" khususnya tumor pada paru.

    b. 4agi tenaga kesehatanakalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

    untuk memberikan pelayanan asuhan kepera3atan pada pasien dengan

    kasus tumor paru.

    . 4agi penulis

    Penulis berharap dapat menambah 3a3asan pada pasien dengan

    kasus tumor paru

    BAB II

    TIN$AUAN PU%TA!A

    2.1 De#&n&s&

    9umor paru merupakan keganasan pada jaringan paru (prie"

    pato!isiologi" 122*). Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel yang

    mengalami proli!erasi dalam paru (:nder3ood" Patologi" #000 ).

    Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat

    terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah

    karsinogen lingkungan terutama asap rokok (&lmu Penyakit %alam" #001).

    Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru"

    menakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) dan metastasis

    tumor di paru. etastasis tumor di paru adalah tumor yang tumbuh sebagai

    akibat penyebaran (metastasis) dari tumor primer organ lain. %e!inisi khusus

    4

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    5/64

    untuk kanker paru primer yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus.

    eskipun jarang dapat ditemukan kanker paru primer yang bukan berasal dari

    epitel bronkus misalnya bronhial gland tumor. 9umor paru jinak yang sering

    adalah hamartoma (%ivisi nkologi 9oraks ;K:&" #00)

    9umor paru adalah suatu jenis tumor yang sulit di sembuhkan" tumor ini

    tumbuh di organ paru-paru. 9umor paru diakibatkan oleh sel yang membelah

    dan tumbuh tidak terkendali di bagian organ paru-paru. Proses keganasan pada

    epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang

    terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang ditandai

    dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia.

    Per'e(aan !anker (an Tum)r

    Kanker sering dikenal sebagai tumor" tetapi tidak semua tumor disebut

    kanker. asih banyak masyarakat yang menyalah artikan pengertian antara

    tumor dan kanker. 9umor merupakan satu sel liar yang berada dibagian tubuh

    dan terus membesar di lokasi yang tetap atau tidak menyebar ke bagian tubuh

    yang lain. kibatnya" terdapat benjolan di bagian tubuh tertentu. unulnya

    benjolan di bagian tubuh tertentu baik disertai rasa sakit maupun tidak patut

    di3aspadai sebagai tumor.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    6/64

    getah bening. Sel kanker yang sudah menyebar ke berbagai tempat sangat sulit

    diobati. 4ahkan" seara medis harapan sembuhnya ukup keil.

    Seara garis besar" kanker dibagi menjadi empat jenis sebagai berikut.

    1. Karsinoma" yakni kanker yang tubuh dan berkembang di sel epitel.

    #. Saroma" yakni kanker yang tumbuh dan berkembang di jaringan

    penunjang" seperti jaringan penunjang payudara.

    '. eukemia" yakni kanker yang menyerang jaringan yang menghasilkan

    darah.

    5. im!oma" yakni kanker yang menyerang jaringan limpa.

    Kanker mampu menyerang semua bagian tubuh. Karena itu" jenis-jenis

    kanker dikenal berdasarkan organ tubuh yang terkena" seperti kanker

    payudara" kanker kulit" dan kanker hati. 3alnya" kanker hanya tumbuh di

    satu bagian tubuh. =amun" dalam pertumbuhannya" sel-sel kanker dapat

    menyebar lebih luas ke bagian-bagian tubuh yang lain dan disebut sebagai

    anak sebar atau metastasis. 4iasanya kanker tidak dapat disembuhkan jika

    telah erjadi metastasis.

    enurut Yale Journal of Biology and Medicine tahun #00" ada tiga tahapansel normal berubah menjadi sel ganas (kanker).

    1. 9ahap prakasa (initiation phase)" tahap ini memiliki iri-iri terjadinya

    perubahan gen dari sel normal menjadi sel kanker.

    #. 9ahap promosi (promotion phase)" yaitu tahapan perkembangan tumor

    yang biasanya dipiu oleh sel-sel abnormal yang berhasil hidup (survive)

    dan terus membelah diri.

    '. 9ahap progresi (progression phase)" tahapan ketika terjadi pertumbuhan

    tak terkendali sel-sel abnormal tersebut sehingga ukuran tumor menjadi

    sangat besar dan atau sel-sel kanker mulai menyebar ke jaringan atau

    organ lain.

    >ambar diba3ah ini mengilustrasikan bagaimana sel normal berubah

    menjadi sel tumor jinak" selanjutnya menjadi ganas" tumbuh tak terkendali"

    kemudian menyusup kedalam jaringan darah dan menyebar ke organ lain.

    6

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    7/64

    Keterangan

    1. Sel-sel yang tubuh sebagai tumor jinak di jaringan epitel.

    #. Sel-sel tumor yang menerobos lamina basalis.

    '. Sel tumor menyerang pembuluh kapiler (perjalanan melalui aliran darah)

    kurang dari 1 di dalam 1.000 selakan bertahan dan bermetastasis

    5. Sel tumor melekat atau menempel di dinding pembuluh darah di hati.

    *. Sel mulai keluar dari pembuluh darah.. Sel berkembangbiak dan bermetastasis di salam hati.

    2.2 !las&kas&

    Klasi!ikasi menurut +, untuk =eoplasma Pleura dan Paru-paru (12$$)?

    Karsinoma 4ronkogenik

    a. Karsinomaepidermoid (skuamosa).Kanker ini berasal dari

    permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk metaplasia"

    atau displasia akibat merokok jangka panjang" seara khas

    mendahului timbulnya tumor. 9erletak sentral sekitar hilus" dan

    menonjol kedalam bronki besar. %iameter tumor jarang

    melampaui beberapa entimeter dan enderung menyebar

    langsung ke kelenjar getah bening hilus" dinding dada dan

    mediastinum.

    b. Karsinoma sel keil (termasuk sel oat).4iasanya terletak ditengah

    disekitar perabangan utama bronki.9umor ini timbul dari sel @ sel

    7

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    8/64

    Kulhitsky" komponen normal dari epitel bronkus. 9erbentuk dari

    sel @ sel keil dengan inti hiperkromatik pekat dan sitoplasma

    sedikit. etastasis dini ke mediastinum dan kelenjar lim!e hilus"

    demikian pula dengan penyebaran hematogen ke organ @ organ

    distal.

    . denokarsinoma (termasuk karsinoma sel

    alveolar).emperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus

    dan dapat mengandung mukus. Kebanyakan timbul di bagian

    peri!er segmen bronkus dan kadang @ kadang dapat dikaitkan

    dengan jaringan parut loal pada paru @ paru dan !ibrosis

    interstisial kronik. esi seringkali meluas melalui pembuluh darahdan lim!e pada stadium dini" dan seara klinis tetap tidak

    menunjukkan gejala @ gejala sampai terjadinya metastasis yang

    jauh.

    d. Karsinoma sel besar.erupakan sel @ sel ganas yang besar dan

    berdi!erensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan

    ukuran inti bermaam @ maam. Sel @ sel ini enderung untuk

    timbul pada jaringan paru - paru peri!er" tumbuh epat dengan

    penyebaran ekstensi! dan epat ke tempat @ tempat yang jauh.

    e. >abungan adenokarsinoma dan epidermoid.

    Pembagian praktis untuk tujuan pengobatan ?

    1. Small Aell ung Aaner (SAA)

    >ambaran histologinya yang khas adalah dominasi sel-sel keil

    yang hampir semuanya diisi oleh muus dengan sebaran kromatin yangsedikit sekali tanpa nuleoli.%isebut juga 6oat ell arinoma7 karena

    bentuknya mirip dengan bentuk biji gandum" sel keil ini enderung

    berkunpul sekeliling pembuluh darah halus menyerupai psedoroset.Sel-sel

    yang bermitosis banyak sekali ditemukan begitu juga gambaran

    nekrosis.%= yang terlepas menyebabkan 3arna gelap disekitar

    pembuluh darah.

    8

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    9/64

    +alaupun menurut statistik Small Aell ung Aaner hanya terjadi

    dalam #0 dari semua pasien kanker paru-paru" tapi jenis ini termasuk

    yang paling sulit untuk diobati karena mudah menyebar ke organ lain. %ari

    bentuk yang menyerupai gandum" sel-sel kanker yang disebut kanker sel

    at.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    10/64

    denokarsinoma

    denokarsinoma berkembang dari sel-sel yang ada di sepanjang

    saluran pernapasan juga" tapi terutama terbentuk dari sel-sel yang

    menghasilkan dahak. 4iasanya ditemukan di luar jaringan paru-

    paru.

    Aell Aarinoma 4esar

    Kanker jenis ini enderung tumbuh lebih epat.

    Klasi!ikasi histologist +, 1222 untuk tumor paru dan tumor pleura ? Bpithelia

    tumors

    1. 4enign

    #. Preinsasive

    '. alignant

    5. arge ell arinoma

    *. denosCuamous arinoma

    . Aarinoma 3oth pleomorphi saromatoid or saromatous element

    $. Aarinoid tumor

    . Aarinomas o! saliary gland tyepe

    2.3!las&kas&*%ta(&um

    9ingkatan (staging) kanker paru ditentukan oleh tumor (9)" keterlibatan

    kelenjar getah bening (=) dan penyebaran jauh (). 4eberapa pemeriksaan

    tambahan harus dilakukan dokter spesialis paru untuk menentukan staging

    penyakit. Pada pertemuan pertama akan dilakukan !oto toraks (!oto polos

    dada).

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    11/64

    dirasakan ukup karena tidak dapat menentukan keterlibatan kelenjar getah

    bening dan metastasis luar paru.

    4ahkan pada beberapa kondisi misalnya volume airan yang banyak"

    paru kolaps" bagian luas yang menutup tumor" dapat memungkinakan pada

    !oto" tidak terlihat. Sama seperti penarian jenis histologis kanker"

    pemeriksaan untuk menetukan staging juga tidak harus sama pada semua

    pasien tetapi masing masing pasien mempunyai prioritas pemeriksaan yang

    berbeda yang harus segera dilakukan dan tergantung kondisinya pada saat

    datang.

    Staging kanker paru dibagi berdasarkan jenis histologis kanker paru"

    apakah SAA atau =SAA. 9ahapan ini penting untuk menentukan pilihan

    terapi yang harus segera diberikan pada pasien. Staging berdasarkan ukuran

    dan lokasi ? tumor primer" keterlibatan organ dalam dada/dinding dada (9)"

    penyebaran kelenjar getah bening (=)" atau penyebaran jauh ().

    9ahapan perkembangan kanker paru dibedakan menjadi #" yaitu ?

    a. 9ahap Kanker Paru

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    12/64

    *. Stadium &&&" merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerah

    di sekitarnya" seperti dinding dada" dia!ragma" pembuluh besar atau

    kelenjar getah bening di sisi yang sama atau pun sisi berla3anan dari

    tumor tersebut.

    . Stadium &D" merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu

    lobus paru-paru yang sama" atau di paru-paru yang lain. Sel-sel kanker

    telah menyebar juga ke organ tubuh lainnya" misalnya ke otak" kelenjar

    adrenalin" hati" dan tulang.

    Stadium 9=

    ult

    Aarinoma

    9E =0 0

    0 9is =0 0

    & 91 =0 0

    &4 9# =0 0

    && 91 =1 0

    &&4 9# =1 0" 9' =0 0

    &&& 91 =# 0" 9# =# 0" 9' =1 0" 9' =#

    0

    &&&4 Sebarang 9 =' 0" 95 sebarang = 0&D Sebarang 9 sebarang = 1

    Tabel 1. Stadium tumor paru

    Keterangan 9= untuk Kanker Paru ?

    1. 9? 9umor Primer

    9o? 9idak ada bukti ada tumor primer

    9E? 9umor primer sulit dinilai" atau tumor primer terbukti dari penemuan

    sel tumor ganas pada sekret bronkopulmoner tetapi tidak tampak

    seara radiologis atau bronkoskopis.

    9is? Karsinoma in situ.

    91? 9umor dengan garis tengah terbesar tidak melebihi ' m" dikelilingi

    oleh jaringan paru atau pleura viseral dan seara bronkoskopik invasi

    tidak lebih proksimal dari bronkus lobus (belum sampai ke bronkus

    utama). 9umor sembarang ukuran dengan komponen invasi! terbatas

    pada dinding bronkus yang meluas ke proksimal bronkus utama.

    12

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    13/64

    9# ? Setiap tumor dengan ukuran atau perluasan sebagai berikut ?

    a) >aris tengah terbesar lebih dari ' m

    b) engenai bronkus utama sejauh # m atau lebih distal dari karina"

    dapat mengenai pleura viseral

    ) 4erhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstrukti! yang

    meluas ke daerah hilus" tetapi belum mengenai seluruh paru.

    9'? 9umor sembarang ukuran" dengan perluasan langsung pada dinding

    dada (termasuk tumor sulkus superior)" dia!ragma" pleura

    mediastinum atau tumor dalam bronkus utama yang jaraknya kurang

    dari # m sebelah distal karina atau tumor yang berhubungan dengan

    atelektasis atau pneumonitis obstrukti! seluruh paru.

    95? 9umor sembarang ukuran yang mengenai mediastinum atau jantung"

    pembuluh besar" trakea" eso!agus" korpus vertebra" karina" tumor yang

    disertai dengan e!usi pleura ganas atau tumor satelit nodul ipsilateral

    pada lobus yang sama dengan tumor primer.

    #. =? Kelenjar getah bening regional (K>4)

    =E? Kelenjar getah bening regional tak dapat dinilai.

    =o? 9ak terbukti keterlibatan kelenjar getah bening.

    =1? etastasis pada kelenjar getah bening peribronkial dan/atau hilus

    ipsilateral" termasuk perluasan tumor seara langsung.

    =#? etastasis pada kelenjar getah bening mediatinum ipsilateral dan/atau

    K>4 subkarina.

    ='?etastasis pada hilus atau mediastinum kontralateral atau K>4

    skalenus/supraklavikula ipsilateral/kontralateral.

    '. ? etastasis (anak sebar) jauhE? etastasis tak dapat dinilai.

    o? 9ak ditemukan metastasis jauh.

    1? %itemukan metastasis jauh. =odul ipsilateral di luar lobus tumor

    primer dianggap sebagai 1.

    2. Et&)l)g&

    13

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    14/64

    eskipun etiologi sebenarnya dari kanker paru belum diketahui" tetapi ada

    beberapa !aktor yang agaknya bertanggung ja3ab dalam peningkatan insiden

    kanker paru ?

    1. erokok

    9ak diragukan lagi merupakan !aktor utama.Suatu hubungan

    statistik yang de!eniti! telah ditegakkan antara perokok berat (lebih dari

    dua puluh batang sehari) dari kanker paru (karsinoma

    bronkogenik).Perokok seperti ini mempunyai keenderung sepuluh kali

    lebih besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat

    yang sebelumnya dan telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke

    pola resiko bukan perokok dalam 3aktu sekitar 10 tahun. ,idrokarbon

    karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok yang jika

    dikenakan pada kulit he3an" menimbulkan tumor.

    #. &radiasi

    &nsiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di

    Shneeberg dan penambang radium di

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    15/64

    >en ini akan menstimulasi dan meregulasi pertumbuhan dan

    perkembangan sel.

    b. 9umor suppressor gene.

    >en ini nantinya akan menghambat pertumbuhan sel atau menginduksi

    apoptosis (kematian sel terprogram). Kelompok gen ini dikenal sebagai anti-

    onkogen" karena ber!ungsi melakukan kontrol negati! (penekanan) pada

    pertumbuhan sel. >en p*' merupakan salah satu dari 9S> yang menyandi

    protein dengan berat molekul *' k%a. >en p*' juga ber!ungsi mendeteksi

    kerusakan %=" menginduksi reparasi %=.

    . >ene enonding enFyme.

    9eori nkogenesis

    9erjadinya kanker paru didasari oleh tampilnya gen suppresor

    tumor dalam genom (onkogen). danya inisiator mengubah gen supresor

    tumor dengan ara menghilangkan (delesi/del) atau penyisipan (insersi/

    inS) sebagian susunan pasangan basanya" tampilnya gen erb41 dan atau

    neu/erb4# berperan dalam anti apoptosis (mekanisme sel untuk mati

    seara alamiah- programmed ell death). Perubahan tampilan gen kasus ini

    menyebabkan sel sasaran dalam hal ini sel paru berubah menjadi sel

    kanker dengan si!at pertumbuhan yang autonom. %engan demikian kanker

    merupakan penyakit geneti yang pada permulaan terbatas pada sel

    sasaran kemudian menjadi agresi! pada jaringan sekitarnya.

    . %iet

    %ilaporkan bah3a rendahnya konsumsi betakaroten" seleniumdan

    vitamin menyebabkan tingginya resiko terkena kanker paru.

    (&lmu Penyakit %alam" #001).

    2." Pat)#&s&)l)g&

    Sebab-sebab keganasan tumor masih belum jelas" tetapi virus" !aktor

    lingkungan" !aktor hormonal dan !aktor genetik semuanya berkaitan dengan

    resiko terjadinya tumor.Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya

    Fat yang bersi!at intiation yang merangasang permulaan terjadinya perubahan

    sel. %iperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk

    memiu timbulnya penyakit tumor.&nitiati agen biasanya bisa berupa nunsur

    kimia" !isik atau biologis yang berkemampuan bereaksi langsung dan merubah

    15

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    16/64

    struktur dasar dari komponen genetik ( %= ).Keadaan selanjutnya

    diakibatkan keterpaparan yang lama ditandai dengan berkembangnya

    neoplasma dengan terbentuknya tumor" hal ini berlangsung lama mingguan

    sampai tahunan.

    Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel daerah asal dan keepatan

    pertumbuhan. Bmpat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma

    epidermoid ( sel skuamosa ). Karsinoma sel keil ( sel oat )" karsinoma sel

    besar ( tak terde!erensiasi ) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma

    sel keil umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial.Karsinoma sel

    keil umumnya terbentuk dijalan napas utama bronkial.Karsinoma sel besar

    dan adenokarsinoma umumnya tumbuh diabang bronkus peri!er dan

    alveoli.Karsuinoma sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh sangat epat

    sehigga mempunyai progrosis buruk.Sedangkan pada sel skuamosa dan

    adenokar.Paru merupakan organ yang elastis" berbentuk keruut dan letaknya

    di dalam rongga dada atau toraksinoma prognosis baik karena pertumbuhan

    sel ini lambat.

    %ari etiologi yang menyerang perabangan segmen/ sub bronkus

    menyebabkan ilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan

    karsinogen. %engan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan

    metaplasia"hyperplasia dan displasia. 4ila lesi peri!er yang disebabkan oleh

    metaplasia" hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura" biasa timbul

    e!usi pleura" dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra.

    esi yang letaknya sentral berasal dari salah satu abang bronkus yang

    terbesar.esi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikutidengan supurasi di bagian distal. >ejala @ gejala yang timbul dapat berupa

    batuk" hemoptysis" dispneu" demam" dan dingin.+heeFing unilateral dapat

    terdengar pada auskultasi.Pada stadium lanjut" penurunan berat badan

    biasanya menunjukkan adanya metastase" khususnya pada hati.Kanker paru

    dapat bermetastase ke struktur @ struktur terdekat seperti kelenjar lim!e"

    dinding eso!agus" periardium" otak" tulang rangka.

    2.+ Manestas& !l&n&s

    16

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    17/64

    9elah ditemukan bah3a 20-2* pasien dengan kanker paru mengalami

    gejala (simtomatik) saat didiagnosis (Shields 1225).9anda dan gejala klinis

    bergantung pada ukuran dan lokasi tumor" luasnya penyebaran ke struktur

    yang berdekatan atau jauh" dan munulnya gejala hormonal yang

    berhubungan.

    >ejala kanker paru yang paling sering adalah batuk" kemungkinan akibat

    iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. &ndividu sering mengabaikan gejala

    ini dan menghubungkannya dengan merokok.4atuk munul pada sebagian

    besar dan banyak yang mengalami in!eksi saluran napas atas persisten atau

    pneumonia akibat obstruksi bronkial.4atuk mulai sebagai batuk kering

    (hacking)" tanpa membentuk sputum" tetapi berkembang sampai titik dimana

    dibentuk sputum yang kental" purulent dalam berespons terhadap in!eksi

    sekunder.4atuk yang karakternya berubah membangkitkan keurigaan

    terhadap kanker paru.

    ani!estasi paru lainnya menakup hemoptysis" dispnea" abses paru" dan

    mengi (addaus G >insberg 122*).engi tampak pada sekitar #0 pasien

    dengan kanker paru.engi dapat terjadi ketika bronkus menjadi tersumbat

    sebagian oleh tumor.Pasien sering membatukkan sputum yang bersemu darah"

    terutama pada pagi hari.sputum menjadi ber3arna darah karena sputum

    melalui permukaan tumor yang mengalami ulserasi.Pada beberapa pasien"

    demam kambuhan terjadi sebagai gejala dini dalam berespons terhadap in!eksi

    yang menetap pada area pneumonitis ke arah distal tumor.Pada kenyataannya"

    kanker paru harus diurigai pada individu yang mengalami in!eksi saluran

    pernapasan atas berulang yang tidak sembuh-sembuh.=yeri adalah mani!estasi

    akhir dan sering ditemukan berhubungan dengan metastasis ke tulang.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    18/64

    >ejala nonspesi!ik (gejala umum) yang berhubungan dengan kanker paru

    menakup kehilangan berat badan" anoreksia" dan malaise.>ejala ini tampak

    pada akhir penyakit.

    enurut Perhimpunan %okter Paru &ndonesia (#00')" gambaran klinik

    penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit paru lainnya" terdiri

    dari keluhan subyekti! dan gejala obyekti!. %ari anamnesis akan didapat

    keluhan utama dan perjalanan penyakit" serta !aktor@!aktor lain yang sering

    sangat membantu tegaknya diagnosis. Keluhan utama dapat berupa ?

    1) 4atuk-batuk dengan / tanpa dahak (dahak putih" dapat juga purulen)

    #) 4atuk darah') Sesak napas

    5) Suara serak

    *) Sakit dada

    ) Sulit / sakit menelan

    $) 4enjolan di pangkal leher

    ) Sembab muka dan leher" kadang-kadang disertai sembab engan

    dengan rasa nyeri yang hebat.

    9idak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat

    metastasis di luar paru" seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di

    otak" pembesaran hepar atau patah tulang kaki.

    >ejala dan keluhan yang tidak khas seperti ?

    1) 4erat badan berkurang

    #) =a!su makan hilang

    ') %emam hilang timbul

    5) Sindrom paraneoplastik" seperti H,ypertrophi pulmonary

    osteoartheopathyH" trombosis vena peri!er dan neuropatia.

    enurut Prie (122*)" gejala umum pada klien dengan Aa paru antara

    lain yaitu?

    1) 4atuk

    Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. 4atuk

    kering tanpa membentuk sputum" tetapi berkembang sampai titik dimana

    dibentuk sputum yang kental dan purulen dalam berespon terhadap in!eksi

    sekunder.

    #) ,emoptisis

    Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor

    yang mengalami ulserasi.

    18

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    19/64

    ') noreksia

    5) elah

    *) 4erkurangnya berat badan

    2., Pemer&ksaan D&agn)st&k

    1 >ambaran Iadiologis

    ,asil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan

    penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor

    primer dan metastasis" serta penentuan stadium penyakit berdasarkan

    sistem 9=. Pemeriksaan radiologi paru yaitu ;oto toraks P/lateral"

    bila mungkin A9-san toraks" bone san" 4one survey" :S> abdomen

    dan 4rain-A9 dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan" ukuran

    tumor dan metastasis.

    a ;oto thoraE

    Pada pemeriksaan !oto toraks P/lateral akan dapat dilihat

    bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 m. 9anda yang

    mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler" disertai identasipleura" tumor satelit tumor" dll. Pada !oto tumor juga dapat

    ditemukan telah invasi ke dinding dada" e!usi pleura" e!usi perikar

    dan metastasis intrapulmoner.Sedangkan keterlibatan K>4 untuk

    menentukan = agak sulit ditentukan dengan !oto toraks saja.

    Ke3aspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru

    pada seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak

    khas untuk keganasan penting diingatkan.Seorang penderita yang

    tergolong dalam golongan resiko tinggi (>I9) dengan diagnosis

    penyakit paru" harus disertai di!ollo3 up yang teliti. Pemberian

    9 yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk

    setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru"

    tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil

    setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus

    menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia

    tersebut

    19

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    20/64

    4ila !oto toraks menunjukkan gambaran e!usi pleura yang

    luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi

    berulang atau pemasangan +S% dan ulangan !oto toraks agar bila

    ada tumor primer dapat diperlihatkan.Keganasan harus di!ikirkan

    bila airan bersi!at produkti!" dan/atau airan serohemoragik.

    b A9-San thoraks

    9eknik penitraan ini dapat menentukan kelainan di paru

    seara lebih baik daripada !oto toraks.A9-san dapat mendeteksi

    tumor dengan ukuran lebih keil dari 1 m seara lebih tepat.

    %emikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar seara

    lebih baik" bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus" tumor

    intra bronkial" atelektasis" e!usi pleura yang tidak masi! dan telah

    terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa gejala.

    ebih jauh lagi dengan A9-san" keterlibatan K>4 yang sangat

    berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena

    pembesaran K>4 (=1 s/d =') dapat dideteksi.%emikian juga

    ketelitiannya mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner.

    Pemeriksaan radiologik lain

    Kekurangan dari !oto toraks dan A9-san toraks adalah tidak

    mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis jauh. :ntuk itu

    dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain" misalnya 4rain-A9 untuk

    mendeteksi metastasis di tulang kepala / jaringan otak" bone san

    dan/atau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

    jaringan tulang tubuh. :S> abdomen dapat melihat ada tidaknya

    metastasis di hati" kelenjar adrenal dan organ lain dalam ronggaperut.

    # Pemeriksaan Khusus

    a 4ronkoskopi

    4ronkoskopi adalah pemeriksan dengan tujuan diagnostik

    sekaligus dapat dihandalkan untuk dapat mengambil jaringan atau

    bahan agar dapat dipastikan ada tidaknya sel ganas.Pemeriksaan

    ada tidaknya masa intrabronkus atau perubahan mukosa saluran

    20

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    21/64

    napas" seperti terlihat kelainan mukosa tumor misalnya" berbenjol-

    benjol" hiperemis" atau stinosis in!iltrati!" mudah

    berdarah.9ampakan yang abnormal sebaiknya di ikuti dengan

    tindakan biopsi tumor/dinding bronkus" bilasan" sikatan atau

    kerokan bronkus.

    b 4iopsi aspirasi jarum

    pabila biopsi tumor intrabronkial tidak dapat dilakukan"

    misalnya karena amat mudah berdarah" atau apabila mukosa liin

    berbenjol" maka sebaiknya dilakukan biopsi aspirasi jarum" karena

    bilasan dan biopsi bronkus saja sering memberikan hasil negati!.

    9ransbronhial =eedle spiration (94=)

    94= di karina" atau trakea 1/1 ba3ah (# inin di atas

    karina) pada posisi jam 1 bila tumor ada dikanan" akan memberikan

    in!ormasi ganda" yakni didapat bahan untuk sitologi dan in!ormasi

    metastasis K>4 subkarina atau paratrakeal.

    d 9ransbronhial ung 4iopsy (944)

    4 atau teraba masa yang dapat terlihat super!isial.4iopsi K4>

    harus dilakukan bila teraba pembesaran K>4 supraklavikula" leher

    atau aksila" apalagi bila diagnosis sitologi/histologi tumor primer di

    paru belum diketahui. 4iopsi %aniels dianjurkan bila tidak jelas

    terlihat pembesaran K>4 suparaklavikula dan ara lain tidak

    21

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    22/64

    menghasilkan in!ormasi tentang jenis sel kanker. Punksi dan biopsi

    pleura harus dilakukan jika ada e!usi pleura.

    g 9oraskokopi medik

    %engan tindakan ini massa tumor di bagaian peri!er paru"

    pleura viseralis" pleura parietal dan mediastinum dapat dilihat dan

    dibiopsi.

    h Sitologi sputum

    Sitologi sputum adalah tindakan diagnostik yang paling

    mudah dan murah.Kekurangan pemeriksaan ini terjadi bila tumor

    ada di peri!er" penderita batuk kering dan tehnik pengumpulan dan

    pengambilan sputum yang tidak memenuhi syarat.%engan bantuan

    inhalasi =aAl ' untuk merangsang pengeluaran sputum dapat

    ditingkatkan.

    Semua bahan yang diambil dengan pemeriksaan tersebut di

    atas harus dikirim ke laboratorium Patologi natomik untuk

    pemeriksaan sitologi/histologi. 4ahan berupa airan harus dikirim

    segera tanpa !iksasi" atau dibuat sediaan apus" lalu di!iksasi dengan

    alkohol absolut atau minimal alkohol 20. Semua bahan jaringan

    harus di!iksasi dalam!ormalin 5.

    ' Pemeriksaan &nvasi! ain

    Pada kasus kasus yang rumit terkadang tindakan invasi! seperti

    9orakoskopi dan tindakan bedah mediastinoskopi" torakoskopi"

    torakotomi eksplorasi dan biopsi paru terbuka dibutuhkan agar

    diagnosis dapat ditegakkan. 9indakan ini merupakan pilihan terakhir

    bila dari semua ara pemeriksaan yang telah dilakukan" diagnosishistologis / patologis tidak dapat ditegakkan.

    Semua tindakan diagnosis untuk kanker paru diarahkan agar

    dapat ditentukan ?

    a.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    23/64

    a. Petanda 9umor

    Petanda tumor yang telah" seperti AB" Ay!ra#1-1" =SB dan

    lainya tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis tetapi masih

    digunakan evaluasi hasil pengobatan.

    b. Pemeriksaan biologi molekuler

    Pemeriksaan biologi molekuler telah semakin berkembang"

    ara paling sederhana dapat menilai ekspresi beberapa gen atau

    produk gen yang terkait dengan kanker paru"seperti protein p*'"

    bl#" dan lainya. an!aat utama dari pemeriksaan biologi

    molekuler adalah menentukan prognosis penyakit.

    2.- Penatalaksanaan

    Pengobatan tergantung pada tipe sel" tahap penyakit" dan status !isiologi

    (terutama status jantung dan paru) pasien.Seara umum" pengobatan dapat

    menakup pembedahan" terapi radiasi" kemoterapi" dan imunoterapi yang

    digunakan seara terpisah atau dalam kombinasi.1. Pembedahan

    Ieseksi bedah adalah metode yang lebih dipilih untuk pasien

    dengan tumor setempat tanpa adanya penyebaran metastatik dan mereka

    yang !ungsi jantung paru yang baik. 9ipe-tipe reseksi paru mungkin

    dilakukan? lobektomi (satu lobus paru diangkat)" lobektomi sleeve (lobus

    yang mengalami kanker diangkat dan segmen bronkus besar direseksi)"

    danpneumonektomi(pengangkatan seluruh paru).

    Ieseksi bedah yang menghasilkan penyembuhan sempurna sangat

    jarang terjadi.4iasanya pembedahan untuk kanker sel keil paru tidak

    disarankan karena tipe kanker ini berkembang dengan epat serta epat

    bermetastasis dan sangat luas.Pada banyak pasien dengan kanker

    bronkogenik" lesi kanker tidak dapat dioperasi pada 3aktu

    didiagnosa.perasi yang laFim untuk tumor paru keil yang tampaknya

    dapat disembuhkan adalah lobektomi (pengangkatan lobus

    paru).Keseluruhan paru dapat diangkat (pneumonektomi) dalam

    23

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    24/64

    kombinasi dengan prosedur bedah lainnya" seperti reseksi yang menakup

    nodus lim!e mediastinal.

    Sebelum pembedahan" dilakukan tes !ungsi paru-paru untuk

    menentukan apakah paru-paru yang tersisa masih bisa menjalankan

    !ungsinya dengan baik atau tidak.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    25/64

    1) Pasien dengan tumor paru-paru yang operable" tetapi

    berisiko jika dilakukan operasi pembedahan.

    #) Pasien dengan kanker adenokarsinoma atau sel skuamosa

    inoperable dimana terdapat pembesaran kelenjar getah

    bening pada hilus ipsilateral dan mediastinal.

    ') Pasien kanker bronhus dengan oat ell.

    5) Pasien kambuhan sesudah lobektomi atau pneumonektomi.

    (Somantri"#00$)

    Komplikasi?

    1. Bsophagitis" hilang satu minggu sampai dengan sepuluh

    hari sesudah pengobatan.

    #. Pneumonitis? pada rontgen terlihat bayangan eksudat di

    daerah penyinaran.

    '. Kemoterapi

    Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan

    tumor" untuk menangani pasien dengan tumor paru sel keil atau dengan

    metastasis luas" dan untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi.Kombinasi

    dua atau lebih pengobatan mungkin lebih menguntungkan dibanding

    pemberian dosis tunggal.Sejumlah besar pengobatan bekerja terhadap

    kanker paru.4erbagai agens kemoterapeutik" termasuk agens pengkelat

    (i!os!amid)" platinum analogus (isplantin dan karboplatin)" mitomisin A"

    vinka alkaloid (vinblastin dan vindesin) dan etoposid (D-1)

    digunakan.Pilihan agens tergantung pada pertumbuhan sel tumor dan !ase

    spesi!ik siklus sel yang dipengaruhi obat.gens ini toksik dan mempunyai

    batas keamanan yang sempit.

    Kemoterapi memberikan peredaan" terutama nyeri" tetapi

    kemoterapi tidak menyembuhkan dan jarang dapat memperpanjang

    hidup.Kemoterapi berman!aat dalam mengurangi gejala-gejala tekanan

    dari kanker paru dan dalam mengobati metastasis otak" medulla spinalis"

    dan periardium.

    25

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    26/64

    2. !)m/l&kas&

    4erbagai komplikasi dapat terjadi dalam penatalaksanaan kanker

    paru.Ieseksi bedah dapat mengakibatkan gagal napas" terutama ketika sistemjantung paru terganggu sebelum pembedahan dilakukan.9erapi radiasi dapat

    mengakibatkan penurunan !ungsi jantung paru.;ibrosis paru" perikarditis"

    myelitis" dan kor pulmonal adalah sebagian dari komplikasi yang

    diketahui.Kemoterapi" terutama dalam kombinasi dengan terapi radiasi" dapat

    menyebabkan pneumonitis.9oksisitas paru dan leukemia adalah potensial e!ek

    samping dari kemoterapi.

    Komplikasi yang sering munul pada penderita tumor paru adalah?

    a. =yeri

    b. Supresi sumsum tulang (anemia" leukemia" trombositopenia)

    . Ketidak seimbangan airan dan biokimia.

    d. >ejala-gejala dis!ungsi organ seperti kanker yang menyebar ke tempat yang

    lebih jauh (otak" hepar" paru-paru" tulang" organ reproduksi" dll)

    2.10 Pr)gn)s&s

    Sebagian besar kanker paru tidak bisa disembuhkan seara total.Pada lebih

    dari *0 pasien yang diagnosis" kanker telah menyebar ke seluruh tubuh

    (metastasis).elalui aliran darah dan getah bening" sel kanker dapat menyebar

    ke tulang" otak" hati dan kelenjar adrenal.

    Pada prognosis kanker paru adalah menentukan stadium penyakit.Pada

    kasus kanker paru jenis =SAA yang dilakukan tindakan pembedahan"

    kemungkinan hidup * tahun adalah '0. Pada karsinoma in situ" kemampuanhidup setelah dilakukan pembedahan adalah $0" pada stadium &" sebesar '*-

    50 pada stadium &&" sebesar 10-1* pada stadium &&&" dan kurang dari 10

    pada stadium &D. Kemungkinan hidup rata-rata tumor metastasis bervariasi

    dari bulan sampai dengan 1 tahun.,al ini tergantung pada status penderita

    dan luasnya tumor.Sedangkan untuk kasus SAA" kemungkinan hidup rata-

    rata adalah 1-# tahun pasa pengobatan.Sedangkan ketahanan hidup SAA

    tanpa terapi hanya '-* bulan (+ilson" #00*).

    26

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    27/64

    CA PARUMesotelioma

    Sejarah keluarga

    Penyakit paru kronis

    Sejarah kanker paruPolusi uara

    !iet tiak sehat

    9idak ada yang dapat memastikan harapan hidup pasien. ,al ini sangat

    tergantung pada tahap apa kanker ditemukan" kondisi dan usia pasien" dan

    bagaimana respon kanker terhadap pengobatan. Karsinoma sel keil seringkali

    ditemukan terlambat sehingga penyembuhan tidak mungkin

    lagi.Kelangsungan hidup rata-rata pasien ini sekitar -2 bulan.Pasien

    karsinoma non-sel keil enderung memiliki prospek lebih baik" bisa sampai *

    tahun sejak didiagnosis.

    2.1 Web of Caution

    27

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    28/64

    "ulang retak

    n perna$asan karena massa tumor

    an saluran napas karena tumor

    Metastase sel kanker

    Permukaan tumor mengalami ulserasi

    %uptur arteri atau &ena 'ronkial

    (atuk arah Sakit kepala

    )omplikasi Metastase sel kanker ke sara$ * otak

    Sulit menelan

    (erat 'aan menurun

    )urang na$su makan aki'at komplikasi laring +$aring

    Metastasis ke tulan

    (1 ,(reath- (2 ,(loo- (3 ,(rain- (5 ,(o.el- (6 ,(one-

    esak na$as

    atuk terus menerusyeri aa

    P%

    Gangguan mobilitas

    Penekanan esophagus oleh tumor

    28

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    29/64

    Nutrisi kurang dari kebutuhan

    %!#"%P#+)M"%P# %M)#

    nsi aktivitas

    an rasa nyaman - sesak

    Intoleransi aktivitas

    Gelisah

    "akut akan konisinya

    (atuk kering

    ersihan !alan tidak e"ekti"

    (atuk purulen sputum kental

    (S) staium # an ##

    p engan jaringan )( intrapulmoner

    PM(!/

    Segmentektomi atau reseksi 'ajitomi maupun pneumonektomi

    aal paru tiak ukup untuk lo'ektomi

    yatan iperiksa engan potong 'eku ,'e'as tumor atau tiak-

    a sistematis serta patologi anatomis

    raioterapi

    Sinroma &ena ka&a superior

    /yeri tulang aki'at in&asi tumor

    kemoterapi

    'at antikanker alam kom'inasi regimen kemoterapi

    Pre thera#y

    )urang pengetahuan

    n:ietas; takut

    Post tera#hy

    $ek sampingangguan pemenuhan nutrisi

    =utrisi kuran

    kebutuhan

    %S?

    + Kelemahan

    %?

    >angguan pertukaran gas

    Suplai #ke jaringan menurun

    &ntoleransi aktivit

    31

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    32/64

    + Sesak na!as+ Sianosis+ 9ahyardia

    Kelemahan/letih

    &ntoleransi aktivitas

    3.2 D&agn)sa ke/eraatan1. 4ersihan jalan na!as ine!ekti! berhubungan dengan obstruksi bronhus"

    ditandai dengan?

    + Sesak na!as+ 4unyi na!as mengi+ 4atuk produkti! tidak e!ekti!+ emah" gelisah

    #. >angguan pertukaran gas berhubungan dengan empisema" ditandai

    dengan?

    + Sesak na!as (dyspneu)+ >elisah+ Sianosis

    '. =utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake menurun"

    ditandai dengan?

    + noreksia" dis!agia" penurunan 44+ Kelemahan+ %emam+ 4atuk

    5. &ntoleransi aktivitas berhungan dengan suplai #ke jaringan menurun"

    ditandai dengan?+ Kelemahan+ Sesak na!as+ Sianosis+ 9ahyardia

    3.3 Inter4ens& !e/eraatan

    D&agn)sa

    !e/eraatan

    Tujuan (an

    !r&ter&a Has&l

    T&(akan*Inter4ens& Ras&)nal

    4ersihan jalanna!as ine!ekti!

    b.d obstruksi

    bronhus

    9ujuan?4ersihan jalan

    na!as e!ekti!

    K,?

    + 9idak sesak+ 4atuk

    berkurang/hilan

    g

    + 9idak ada

    mengi

    + =yeri dada

    andiri?+ uskultasi dada

    untuk karakter

    bunyi na!as dan

    adanya seret

    + 4antu pasien untuk

    na!as e!ekti!" batuk

    e!ekti! dengan

    posisi duduk dan

    menekan daerah

    dada.

    Perna!asan ronkhi

    menunjukkan tertahannya

    seret atau obstruksi jalan

    na!as.

    Posisi duduk memungkinkan

    ekspansi paru dan penekanan

    menguatkan upaya batuk

    untuk memobilisasi.

    ebih merangsang terjadinya

    batuk e!ekti!

    32

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    33/64

    hilang

    + 9ahyardia

    berkurang/hilan

    g

    + 9idak gelisah

    + Penghisapan bila

    batuk lemah

    + Kaji nyeri dan

    kelemahan

    Kolaborasi?

    + >unakan oksigen

    humidi!ikasi"

    berikan airan

    tambahan melalui

    &D sesuai indikasi

    + 4erikan

    bronhodilator"

    eEpetorant atau

    analgesi sesuai

    indikasi

    endorong pasien untuk

    na!as e!ekti! dan na!as lebih

    dalam untuk menegah

    kegagalan perna!asan.

    emberikan hidrasi maksimal

    penghilangan/pengeneran

    seret untuk meningkatkan

    pengeluaran

    enghilangkan spasme

    bronhus untuk memperbaiki

    aliran udara.

    >angguan

    pertukaran gas

    b.d empisema

    9ujuan?

    Pertukaran gas

    laner

    K,?

    + Sianosis hilang+ Bdema hilang

    andiri?

    + uskultasi paru

    untuk gerakan

    udara dan bunyi

    na!as tidak normal

    + Selidiki

    kegelisahan dan

    perubahan mental

    + Pertahankan

    kepatenan jalanna!as dengan

    memberikan posisi

    duduk terlentang

    sampai posisi

    miring

    + Aatat terjadinya

    demam

    Konsilidasi dan kurangnya

    gerakan udara pada posisi

    dada menunjukkan aliran

    udara tidak normal pada

    lobus paru

    %apat menunjukkan

    peningkatan hipoksia atau

    komplikasi seperti

    penyimpanan mediastinal

    pada pasien tumor paru

    emaksimalkan ekspansi

    paru dan drainase seret di

    mana obstruksi jalan na!asmempengaruhi ventilasi

    %emam dalam #5 jam

    pertama" pada tumor paru

    terkadang menunjukkan

    adanya ateletasis" in!eksi

    atau peningkatan metastasis.

    emaksimalkan sediaan #

    33

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    34/64

    Kolaborasi?

    + 4erikan oksigen

    tambahan

    + 3asi atau

    gambaran >%

    nadi oksimetri"

    atat kadar ,b.

    Penurunan Pa#dapat

    menunjukkan kebutuhan

    untuk dukungan ventilasi

    =utrisi kurang

    dari kebutuhan

    b.d intake

    menurun

    9ujuan?

    Kebutuhan nutrisi

    terpenuhi

    K,?

    + =a!su makanmeningkat

    + %is!agia hilang+ 4erat badan

    dapat

    dipertahankan

    atau bahkan

    meningkat

    andiri?

    + Kaji kemampuan

    pasien untuk

    makan" batuk dan

    mengatasi sekresi+ 9imbang 44 sesuai

    indikasi

    + 9ingkatkan

    kenyamanan

    lingkungan yang

    baik untuk

    sosialisasi saat

    makan

    + 4erikan makan

    dalam jumlah keil

    dan dalam 3aktu

    yang sering dan

    teratur

    Kolaborasi?

    + Konsultasi denganahli giFi

    + :ntuk pemberian

    =>9

    ;aktor ini menentukan

    pemilihan jenis makanan

    sehingga pasien terlindungi

    dari aspirasi.engevaluasi kee!ekti!an

    atau mengubah kebutuhan

    pemberian nutrisi

    Perbaikan lingkungan dan

    sosialisasi 3aktu makan

    dapat meningkatkan

    pemasukan dan

    menormalkan !ungsi makan.

    eningkatkan proses

    penernaan dan toleransi

    pasien terhadap nutrisi yang

    diberikan

    erupakan sumber yang

    e!ekti! mengidenti!ikasi

    kebutuhan klien

    emungkinkan pasien lebih

    mudah diberikan tanpa

    menimbulkan aspirasi

    &ntoleransi

    aktivitas b.d

    suplai #ke

    jaringan

    menurun

    9ujuan?

    ktivitas kembali

    normal

    K,?

    + 9idak lemah

    + Sianosis hilang

    andiri?

    + 4erikan

    lingkungan tenang

    dan batasi

    pengunjung selama

    pera3atan" dorong

    %engan tindakan ini

    menurunkan stress dan

    rangsangan berlebihan"

    meningkatkan istirahat.

    34

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    35/64

    + 9idak sesak penggunaan

    manajemen stress

    dan pengalihan

    yang epat.

    + Perhatikan dispneu"

    peningkatan

    kelemahan

    perubahan tanda

    vital" tahyardia

    selama dan setelah

    aktivitas.

    +

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    36/64

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    ediastinum adalah suatu bagian penting dari thoraE. ediastinum

    terletak di antara kavita pleuralis dan mengandung banyak organ penting dan

    struktur vital. Proses penting yang melibatkan mediastinum menakup

    em!isema" in!eksi" perdarahan serta banyak jenis kista dan tumor primer.

    Kelainan sistemik seperti karsinoma metastati dan banyak penyakit

    granulomatosa juga bisa terlibat dalam mediastinum. esi terutama berasal

    dari esophagus" trakea" jantung dan pembuluh darah besar biasanya

    berhubungan dengan susunan organik spesi!ik yang terlibat daripada

    mediastinum. (Sabiston" 1225 )

    %ata !rekuensi tumor mediasinum di &ndonesia antara lain didapat dari

    S; =edah 9oraks IS Persahabatan

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    37/64

    meningkatkan kelangsungan hidup serta memperbaiki kualitas hidup.

    (Sabiston" 1225)

    1.2 Rumusan Masalah

    1. 4agaimanakah anatomi mediastinum8

    #. pakah de!inisi dari tumor mediastinum8

    '. 4agaimana klasi!ikasi pada tumor mediastinum8

    5. pa saja etiologi/!aktor penetus tumor mediastinum8

    *. 4agaimana pato!isiologi tumor mediastinum8

    . pa saja mani!estasi klinis tumor mediastinum8

    $. pa saja pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien dengan tumor

    mediastinum8

    . 4agaimana penatalaksanaan tumor mediastinum82. pa saja komplikasi yang ditimbulkan tumor mediastinum8

    10. 4agaimana prognosis tumor mediastinum8

    11. 4agaimana web of cautionuntuk tumor mediastinum8

    1#. 4agaimana asuhan kepera3atan pada klien dengan tumor mediastinum8

    1.3 Tujuan Umum

    Seara umum" makalah ini bertujuan untuk mengetahui penyakit tumor

    pada saluran pernapasan khususnya tumor pada mediastinum.

    1. Tujuan !husus

    1. engetahui anatomi mediastinum8

    #. engetahui de!inisi dari tumor mediastinum8

    '. engetahui klasi!ikasi pada tumor mediastinum8

    5. engetahui pa saja etiologi/!aktor penetus tumor mediastinum8

    *. engetahui pato!isiologi tumor mediastinum8

    . engetahui pa saja mani!estasi klinis tumor mediastinum8

    $. engetahui pa saja pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien

    dengan tumor mediastinum8

    . engetahui penatalaksanaan tumor mediastinum82. engetahui pa saja komplikasi yang ditimbulkan tumor mediastinum8

    10. engetahui prognosis tumor mediastinum8

    11. engetahui web of cautionuntuk tumor mediastinum8

    1#. engetahui asuhan kepera3atan pada klien dengan tumor mediastinum8

    1." Man#aat

    a. 4agi masyarakat

    akalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai

    tumor pada saluran pernapasan" khususnya tumor pada mediastinum.

    37

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    38/64

    b. 4agi tenaga kesehatan

    akalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

    untuk memberikan pelayanan asuhan kepera3atan pada pasien dengan

    kasus tumor mediastinum.

    . 4agi penulis

    Penulis berharap dapat menambah 3a3asan pada pasien dengan

    kasus tumor mediastinum.

    BAB 5

    TIN$AUAN PU%TA!A

    2.1 Anat)m& Me(&ast&num

    ediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri.

    ediastinum berisi jantung" pembuluh darah arteri" pembuluh darah vena"

    trakea" kelenjar timus" syara!" jaringan ikat" kelenjar getah bening dan

    salurannya. (Perhimpunan %okter Paru &ndonesia" #00')

    ediastinum adalah suatu rongga yang terletakdi bagian tengah

    toraks dan mempunyai batas-batas anatomi sebagai berikut?

    tas ? pintu masuk toraks

    38

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    39/64

    4a3ah ? dia!ragma

    ateral ? pleura mediastinalis

    Posterior ? tulang belakang beserta iga

    nterior ? sternum.

    Seara garis besar mediastinum dibagi atas 5 bagian penting" antara

    lain?

    a. ediastinum superior" mulai pintu atas rongga dada sampai ke vertebra

    torakal ke-* dan bagian ba3ah sternum. Serta berisi pembuluh darah

    besar (vena dan arteri)" saluran dada" trakea" esophagus" timus" nervus.b. ediastinum anterior" dari garis batas mediastinum superior ke dia!argma

    didepan jantung. Serta berisi timus dengan jaringan lim!oid dan adipose

    . ediastinum posterior" dari garis batas mediastinum superior ke

    dia!ragma dibelakang jantung. Serta berisi esophagus" duktus toraksikus

    aorta desenders" dan trunkus nervus otonom.

    d. ediastinum medial (tengah)" dari garis batas mediastinum superior ke

    dia!ragma di antara mediastinum anterior dan posterior. Serta berisi

    jantung" periardium" aorta" trakea" abang bronkus utama" dan lim!onoduyang berhubungan.

    ambar 1. !embagian mediastinum

    39

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    40/64

    2.2 De#&n&s&

    9umor adalah suatu benjolan abnormal yang ada pada tubuh"

    sedangkan mediastinum adalah suatu rongga yang terdapat antara paru-parukanan dan paru-paru kiri yang berisi jantung" aorta" dan arteri besar" pembuluh

    darah vena besar" trakea" kelenjar timus" sara!" jaringan ikat" kelenjar getah

    bening dan salurannya.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    41/64

    >ambaran histologiknya dapat sangat bervariasi dan dapat terjadi

    komponen lim!ositik atau tidak. alignitas ditentukan oleh pertumbuhan

    in!iltrate di dalam organ-organ sekelilingnya dan tidak dalam bentuk

    histologiknya.

    9hymoma juga dapat berhubungan dengan myasthenia gravis"

    pure red cell aplasia dan hipogamaglobulinemia. 4agian terbesar

    9hymoma mempunyai perjalanan klinis benigna. Penentuan ada atau

    tidak adanya penembusan kapsul mempunyai kepentingan prognosti.

    etastase jarak jauh jarang terjadi.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    42/64

    %tage

    I

    akroskopis berkapsul" tidak

    tampak invasi ke kapsul seara

    mikskopis.

    %tage

    II

    &nvasi seara makroskopis ke

    jaringan lemak sekitar pleura

    mediastinum atau invasi ke kapsul

    seara mikroskopis.

    %tage

    III

    &nvasi seara makroskopis ke organ

    sekitarnya.

    %tage

    I5.APenyebaran ke pleura atau perikard.

    %tage

    I5.B

    etastasis lim!ogen atau

    hematogen.

    Tabel #. Staging berdasarkan sistem Masaoka

    Penatalaksanaan timoma sangat bergantung pada invasi! atau

    tidaknya tumor" staging dan klinis penderita. 9erapi untuk timoma adalah

    bedah" tetapi sangat jarang kasus datang pada stage & atau noninvasi!

    maka multimodaliti terapi (bedah" radiasi dan kemoterapi) memberikan

    hasil lebih baik.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    43/64

    lain adalah doksorubisin" sisplatin" vinkristin dan siklo!os!amid

    (%A). Iejimen yang lebih sederhana yaitu sisplatin dan etoposid

    (PB) juga memberikan hasil yang tidak terlalu berbeda.

    %tage Tera/&

    %tage IB99 ($%tended Thymo

    Thymecthomy).

    %tage II B99" dilanjutkan dengan radiasi.

    %tage III

    B99 dan e%tended resection

    dilanjutkan radioterapi dan

    kemoterapi.

    %tage I5.A&ebulkingdianjutkan dengan

    kemoterapi dan radioterapi.

    %tage I5.BKemoterapi dan radioterapi

    dilanjutkan dengan debulking.

    Tabel '. !enatalaksanaan timoma

    Kasus kambuh (recurrence) juga dapat terjadi dan jarang pada

    stage & yang telah direseksi komplet. Ielaps yang biasa terjadi adalah di

    pleura (pleural dissemination) dari sisi yang sama dengan tumor primer"

    relaps di mediastinum meski lebih sedikit tetapi juga terjadi. :ntuk

    kasus kambuh yang penting diingat adalah apakah pada terapi

    sebelumnya telah mendapatkan radioterapi full(dose" jika belum radiasi

    masih dapat dipertimbangkan. Pada kasus yang tidak respons dengan

    radiasi pemberian kortikosteroid dapat dipertimbangkan" sedangkan

    pemberian kemoterapi untuk kasus relaps masih dalam penelitian.

    2.3.2 Tum)r %el 9erm&nal

    9umor sel germinal terdiri dari tumor seminoma" teratoma dan

    nonseminoma. 9umor sel germinal di mediastinum lebih jarang

    ditemukan daripada timoma" lebih sering pada laki-laki dan usia de3asa

    muda. Kasus terbanyak adalah merupakan tumor primer di testis

    sehingga bila diagnosis adalah tumor sel germinal mediastinum" harus

    dipastikan bah3a primer di testis telah disingkirkan. okasi terbanyak di

    anterior (superoanterior) mediastinum. Seara histologi tumor di

    mediastinum sama dengan tumor sel germinal di testis dan ovarium.

    Seara radiologi teratoma tampak bulat dan sering lobulated dan

    43

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    44/64

    mengandung jaringan lunak dengan elemen airan dan lemak" kalsi!ikasi

    terlihat pada #0-5' kasus.

    Seminoma tampak sebagai massa besar yang homogen.

    Penampakan nonseminoma ganas adalah massa heterogen dengan

    pinggir ireguler yang disebabkan invasi ke jaringan sekitarnya. :ntuk

    membedakan seminoma dengan nonseminoma digunakan serum marker

    beta-,A> dan al!a-!etoprotein. eskipun pada seminoma yang murni

    konsentrasi beta-,A> terkadang tinggi tetapi al!a!etoprotein tidak

    tinggi. Sedangkan pada nonseminoma konsentrasi kedua marker itu

    selalu tinggi. Konsentrasi beta-,A> dan al!a-!etoprotein lebih dari *00

    mg/ml adalah diagnosis pasti untuk nonseminoma.

    9eratoma terdiri dari derivat sel ektodermal" mesodermal dan

    endodermal" sehingga sering dijumpai komponen kulit" rambut" tulang

    ra3an atau gigi pada tumor. 9eratoma lebih sering pada usia de3asa

    muda" dengan insidensi yang hampir sama pada laki-laki dan

    perempuan. Kira-kira 0 teratoma mempunyai pertumbuhan jinak dan

    #0 ganas.

    !las&kas& Tum)r %el 9erm&nal

    %em&n)ma

    N)nsem&n)ma

    a. Em'r&)nal

    b. !)r&)kars&n)ma

    c. Yolk sac Carcinoma

    Terat)ma

    a. $&nak 6'en&gna7

    b. 9anas 6mal&gna71) Dengan unsur germ&nal

    #) Dengan unsur n)n:germ&nal

    3) mmature

    Tabel ). "lasifikasi histologi tumor sel germinal

    9erapi tumor sel germinal bergantung pada subtipe sel tumor dan

    staging penyakit. 4edah adalah terapi pilihan untuk teratoma jinak"

    teratoma ganas diterapi dengan kemoterapi dan kalau perlu dilakukan

    reseksi setelah kemoterapi. 9erapi untuk seminoma tergantung pada

    44

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    45/64

    apakah masih resetable atau tidak" sedangkan yang nonseminoma

    diberikan kemoterapi.

    H&st)l)g& Tera/&

    Terat)ma j&nak 4edah

    Terat)ma ganas Kemoterapi J reseksi

    %em&n)ma 6!esectable7 4edah J radiasi J kemoterapi

    Metastas&s Kemoterapi

    N)nsem&n)ma Kemoterapi

    Tabel *. !enatalaksanaan tumor sel germinal

    2.3.3 Tum)r Neur)gen&k

    9umor neurogen merupakan tumor mediastinal yang terbanyak

    terdapat" mani!estasinya hampir selalu sebagai tumor bulat atau oval"

    berbatas liin" terletak jauh di mediastinum belakang. 9umor ini dapat

    berasal dari sara! interostals" ganglia simpatis" dan dari sel-sel yang

    mempunyai iri kemoreseptor. 9umor ini dapat terjadi pada semua

    umur" tetapi relative !rekuen pada umur anak (ru +. Sudoyo" #00).

    4anyak 9umor =erogenik menimbulkan beberapa gejala dan

    ditemukan pada !oto thoraks rutin. >ejala biasanya merupakan akibat

    dari penekanan pada struktur yang berdekatan. =yeri dada atau

    punggung biasanya akibat kompresi atau invasi tumor pada nervus

    interkostalis atau erosi tulang yang berdekatan. 4atuk dan dispneu

    merupakan gejala yang berhubungan dengan kompresi batang

    trakeobronhus. Se3aktu tumor tumbuh lebih besar di dalam

    mediastinum posterosuperior" maka tumor ini bisa menyebabkan

    sindrom panoast atau ,orner karena kompresi pleksus brakhialis atau

    rantai simpatis servikalis.

    9umor neurogen dapat bersi!at jinak atau ganas dan biasanya

    diklasi!ikasi berdasarkan jaringan yang membentuknya" dibagi atas

    neural sheath yang sering bersi!at jinak (sh3annoma) dan

    neuro!ibroma yang paling sering ditemukan (Blisna Syahruddin dkk).

    9umor yang bersi!at jinak sangat jarang menjadi ganas.

    eskipun dikatakan sering pada anak tetapi juga dapat ditemukan

    pada orang de3asa.

    45

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    46/64

    !las&kas& Tum)r Neur)gen&k

    Berasal (ar& sara# te/& 6"eri#heral ner$es7

    a. Neur)#&'r)ma

    b. Neur&lem)ma 6%8hann)ma78. Neur)sark)ma

    Berasal (ar& gangl&)n s&m/at&k 6%&m#athetic ganglia7

    a. 9angl&)neur)ma

    b. 9angl&)ne)r)'last)ma

    8. Neur)'last)ma

    Berasal (ar& jar&ngan /aragangl&)n&k 6"araganglionik tissue7

    a. ;e)kr)m)s&t)ma'. !em)(ekt)ma 6/aragangl&)ma7

    Tabel +. "lasifikasi histologis tumor neurogenik

    Penatalaksanaan untuk semua tumor neurogenik adalah

    pembedahan" keuali neuroblastoma. Pada jenis ini" kemoterapi akan

    dilakukan sebelum pembedahan. ,al ini nantinya akan memberikan

    hasil yang baik. Pada neurilemona (Sh3annoma)" mungkin perlu

    diberikan kemoterapi adjuvan" untuk menegah rekurensi.

    2. Et&)l)g&

    Seara umum !aktor-!aktor yang dianggap sebagai penyebab tumor adalah?

    1. Penyebab kimia3i

    %i berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja pembersih

    erobong asap. at yang mengandung karbon dianggap sebagai

    penyebabnya.

    #. ;aktor genetik (biomolekuler)

    Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan

    pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan perkembangan tumor.

    '. ;aktor !isik

    Seara !isik" tumor berkaitan dengan trauma/pukulan berulang-ulang baik

    trauma !isik maupun penyinaran. Penyinaran bisa berupa sinar ultraviolet

    yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain seperti sinar L (rontgen)

    dan radiasi bom atom.

    5. ;aktor nutrisi

    46

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    47/64

    Salah satu ontoh utama adalah dianggapnya a!laktosin yang dihasilkan

    oleh jamur pada kaang dan padi-padian sebagai penetus timbulnya

    tumor.

    *. Penyebab bioorganismeisalnya virus" pernah dianggap sebagai kuni penyebab tumor dengan

    ditemukannya hubungan virus dengan penyakit tumor pada binatang

    perobaan. =amun ternyata konsep itu tidak berkembang lanjut pada

    manusia.

    . ;aktor hormon

    Pengaruh hormon dianggap ukup besar" namun mekanisme dan kepastian

    peranannya belum jelas. Pengaruh hormone dalam pertumbuhan tumor

    bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi oleh hormone tersebut.

    2." Pat)#&s&)l)g&

    Sebagaimana bentuk kanker / karsinoma lain" penyebab dari timbulnya

    karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui seara pastiM namun diduga

    berbagai !aktor predisposisi yang kompleks berperan dalam menimbulkan

    mani!estasi tumbuhnya jaringan/sel-sel kankerpadajaringan

    mediastinum.danya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam

    3aktu yang relati! singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan

    3aktu bertahun-tahun untuk menimbulkan mani!estasi klinik. Kadang

    berbagai bentuk karsinoma sulit terdeteksi seara pasti dan epat oleh tim

    kesehatan. %iperlukan berbagai pemeriksaan akurat untuk menentukan

    masalah adanya kanker pada suatu jaringan.

    %engan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang berproli!erasi

    maka seara mekanik menimbulkan desakan pada jaringan sekitarnyaM

    pelepasan berbagai substansia pada jaringan normal seperti prostalandin"

    radikal bebas dan protein-protein reakti! seara berlebihan sebagai ikutan dari

    timbulnya karsinoma meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap

    jaringan sekitarnyaM terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relati!

    lemah.

    Kanker sebagai bentuk jaringan progresi! yang memiliki ikatan yang

    longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan kanker lebih

    mudah untuk peah dan menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya

    47

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    48/64

    (metastase) melalui kelenjar" pembuluh darah maupun melalui peristi3a

    mekanis dalam tubuh.

    danya pertumbuhan sel-sel progresi! pada mediastinum seara mekanik

    menyebabkan penekanan (direct pressure/indirect pressure) serta dapat

    menimbulkan destruksi jaringan sekitarM yang menimbulkan mani!estasi

    seperti penyakit in!eksi perna!asan lain seperti sesak na!as" nyeri inspirasi"

    peningkatan produksi sputum" bahkan batuk darah atau lendir ber3arna merah

    (hemaptoe) mana kala telah melibatkanbanyak kerusakan pembuluh darah.

    Kondisi kanker juga meningkatkan resiko timbulnya in!eksi sekunderM

    sehingga kadang kala mani!estasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada

    in!eksi saluran na!as seperti pneumonia" tuberkulosis 3alaupun mungkinseara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam yang menonjol.

    2.+ Manestas& !l&n&s

    9umor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi pada

    saat dilakukan !oto toraks. :ntuk tumor jinak" keluhan biasanya mulai

    timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang menyebabkan terjadinya

    penekanan struktur mediastinum" sedangkan tumor ganas dapat

    menimbulkan gejala akibat penekatan atau invasi ke struktur mediastinum.

    >ejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat"

    seperti?

    a. Batuk, sesak atau stridormunul bila terjadi penekanan atau invasi pada

    trakea dan/atau bronkus utama.

    b. &isfagiamunul bila terjadi penekanan atau invasi ke eso!agus.

    . Sindrom -ena "ava Superior S-"S) lebih sering terjadi pada tumor

    mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak.

    d. Suara serak dan batukkering munul bila nervus laringel terlibat

    e. !aralisis diafragmatimbul apabila penekanan nervus !renikus.

    !. /yeri dinding dadamunul pada tumor neurogenik atau pada penekanan

    sistem syara!.

    Sedangkan pemeriksaan !isik nantinya akan memberikan in!ormasi

    sesuai dengan lokasi" ukuran dan keterbatasan organ lain" misalnya telah

    terjadi penekanan ke organ sekitarnya.

    48

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    49/64

    Kemungkinan tumor mediastinum dapat dipikirkan atau dikaitkan

    dengan beberapa keadaan klinis lain" misalnya?

    a. Miastenia gravismungkin menandakan timoma.

    b. 0imfadenopati mungkin menandakan lim!oma (Perhimpunan %okter

    Paru &ndonesia" #00')

    2., Pemer&ksaan D&agn)st&k

    1. ,b? menurun/normal

    #. nalisa >as %arah? asidosis respiratorik" penurunan kadar oksigen darah"

    kadar karbon darah meningkat/normal

    '. Blektrolit? =atrium/kalsium menurun/normal

    5. Pemeriksaan diagnostik

    1) Iontgenogra!i&nvestigasi suatu massa di mediastinum harus dimulai dengan !oto

    dada anterior-superior" lateral" oblik" eso!agogram" dan terakhir tomogram

    bila perlu. Penentuan lokasi yang tepat amat penting untuk langkah

    diagnostik lebih lanjut. A9 san thoraE diperlukan untuk membedakan

    apakah lesi berasal dari vaskuler atau bukan vaskuler. ,al ini perlu

    menjadi pertimbangan bila bioopsi akan dilakukan" selain itu A9 san juga

    berguna untuk menentukan apakah lesi tersebut bersi!at kistik atau tidak.

    Pada langkah selanjutnya untuk membedakan apakah massa tersebut

    adalah tumor metastasis" lim!oma atau tuberulosis/ sarkoidosis maka

    mediastinoskopi dan biopsy perlu dilakukan. %asar dari evaluasi

    diagnostik adalah pemeriksaan rontgenogra!i. ;oto thoraE lateral dan

    posteroanterior standar berman!aat dalam melokalisir massa di dalam

    mediastinum. =eoplasma mediastinum dapat diramalkan timbul pada

    bagian tertentu mediastinum. ;oto polos bisa mengenal densitas relati!

    massa ini" dan apakah padat atau kistik.

    #) :S>

    :ltrasonogra!i berman!aat dalam menggambarkan struktur kista dan

    lokasinya di dalam mediastinum. ;luoroskopi dan barium enema bisa

    membantu lebih lanjut dalam menggambarkan bentuk massa dan

    hubungannya dengan struktur mediastinum lain" terutama eso!agus dan

    pembuluh darah besar.

    :S> >erm Aell ediastinum

    49

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    50/64

    Kemajuan dalam teknologi nuklir telah berman!aat dalam mendiagnosis

    sejumlah tumor. Sidik yodium radioiotop berman!aat dalam membedakan

    struma intratoraks dari lesi mediatinum superior lain. Sidik gallium dan

    teknesium sangat memperbaiki kemampuan mendiagnosis dan melokalisir

    adenoma parathyroid.

    ') 9omogra!i Komputerisasi

    Kemajuan terbesar dalam diagnosis dan penggambaran massa dalam

    mediastinum pada tahun belakangan ini adalah penggunaan sidik A9 untuk

    diagnosis klinis. %engan memberikan gambaran anatomi potongan

    melintang yang memuaskan bagi mediastinum" A9 mampu memisahkan

    massa mediastinum dari struktur mediastinum lainnya. 9erutama dengan

    penggunaan materi kontras intravena untuk membantu menggambarkan

    struktur vasular" sidik A9 mampu membedakan lesi asal vasular dari

    neoplasma mediastinum. Sebelumnya" pemeriksaan angiogra!i sering

    diperlukan untuk membedakan massa mediastinum dari berbagai proses

    pada jantung dan aorta seperti aneurisma thoraE dan suni aneurisma

    Dalsava. %engan perbaikan resolusi belakangan ini" A9 telah menjadi alat

    diagnostik yang jauh lebih sensiti! dibandingkan dengan teknik radiogra!i

    rutin. A9 berman!aat dalam diagnosis kista bronkogenik pada bayi dengan

    in!eksi berulang dan timoma dalam pasien myasthenia gravis" kasus yang

    !oto polosnya sering gagal mendeteksi kelainan apapun. 9omogra!i

    komputerisasi juga memberikan banyak in!ormasi tentang si!at invasi

    relati! tumor mediastinum. %i!erensiasi antara kompresi dan invasi seperti

    dimani!estasikan oleh robeknya bidang lemak mediastinum dapat dibuat

    dengan pemeriksaan ermat.

    5) Magnetic esonance 2maging(I&)empunyai potensi yang memungkinkan di!erensiasi struktur vasular

    dari massa mediastinum tanpa penggunaan materi kontras atau radiasi. %i

    masa yang akan datang" teknik ini bisa memberikan in!ormasi unggul

    tentang ada atau tidaknya keganasan di dalam kelenjar lim!e dan massa

    tumor.

    *) 4iopsy

    4erbagai teknik invasi! untuk mendapatkan diagnosis jaringan tersedia

    saat ini. Perbaikan jelas dalam teknik sitologi telah memungkinkan

    50

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    51/64

    penggunaan biopsy aspirasi jarum halus untuk mendiagnosis tiga perempat

    pasien lesi mediastinum. 9eknik ini sangat berman!aat dalam

    mendiagnosis penyakit metastatik pada pasien dengan keganasan primer

    yang ditemukan di manapun. Kegunaan teknik ini dalam mendiagnosis

    tumor primer mediastinum tetap akan ditegaskan.

    2.- Penatalaksanaan

    1. Pembedahan

    9indakan bedah memegang peranan utama dalam penanggulangan

    kasus tumor mediastinum. 9indakan pembedahan diindikasikan untuk

    penatalaksanaan tumor mediastinum jinak" sedangkan untuk tumor ganas"

    tindakan yang dilakukan didasarkan pada jenis sel kanker. Syarat untuk

    tindakan bedah elekti! adalah syarat umum" yaitu pengukuran toleransi

    berdasarkan !ungsi paru" yang diukur dengan spirometri atau body bo%.

    4ila nilai spirometri tidak sesuai dengan klinis maka harus dikon!irmasi

    dengan analis gas darah. 9ekanan # arteri dan saturasi # darah arteri

    harus N20.

    #. bat-obatan

    9umor mediastinum jenis lim!oma ,odgkinOs maupun non

    ,ondgkinOs diobati sesuai dengan protokol untuk lim!oma dengan

    memperhatikan masalah respirasi selama dan setelah pengobatan.

    '. &mmunoterapi

    isalnya interleukin 1 dan alpha inter!eron

    5. Kemoterapi

    Kemoterapi telah menunjukkan kemampuannya dalam mengobati

    beberapa jenis tumor. Syarat standar yang harus dipenuhi sebelum

    kemoterapi antara lain ?

    a. 9ampilan N$0-0" pada penderita dengan PS $0 atau usia lanjut" dapat

    diberikan obat anti kanker dengan jad3al tertentu.

    '. ,b Q 10 g. Pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan akut"

    meski ,b 10 g tidak perlu tran!usi darah segera" ukup diberikan

    terapi sesuai penyebab anemia.

    8. >ranulosit Q 1*00/mm'

    (. 9rombosit Q 100.000/mm'

    e. ;ungsi hati baik

    #. ;ungsi ginjal baik

    *. Iadioterapi

    51

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    52/64

    asalah dalam radioterapi adalah membunuh sel kanker dan sel

    jaringan normal. Sedangkan tujuan radioterapi adalah meninggikan

    kemampuan untuk membunuh sel tumor dengan kerusakan serendah

    mungkin pada sel normal. Syarat untuk radioterapi dan kemoterapi adalah

    ,b N 10 gr" leukosit N 5.000/dl" trombosit N100.000/dl" tampilan

    (per!ormane status) N$0 Karno!sky.

    2. !)m/l&kas&

    Komplikasi dari kelainan mediastinum mere!lekikan patologi primer

    yang utama dan hubungan antara struktur anatomi dalam mediastinum.

    9umor atau in!eksi dalam mediastinum dapat menyebabkan timbulnya

    komplikasi melalui? perluasan dan penyebaran seara langsung" dengan

    melibatkan struktur-struktur (sel-sel) bersebelahan" dengan tekanan sel

    bersebelahan" dengan menyebabkan sindrom paraneoplastik" atau melalui

    metastati di tempat lain. Bmpat komplikasi terberat dari penyakit

    mediastinum adalah?

    1. bstruksi trahea

    #. Sindrom Dena Aava Superior'. &nvasi vasular dan atastrophi hemorrhage" dan

    5. Iupture esophagus

    2.10 Pr)gn)s&s

    Prognosis 9umor ediastinum jinak ukup baik" terutama jika tanpa

    gejala. 4erbeda variai prognosisnya pada pasien dengan tumor mediastinum

    ganas" dimana hasil diagnosti spesi!ik" derajat keparahan penyakit" dan

    keadaan spesi!ik pasien yang lain (komorbid) akan mempengaruhi.

    Kebanyakan tumor mediastinum ganas berespon baik terhadap terapi

    konvensional. 4esarnya variasi individual penyakit mengakibatkan terjadinya

    berbagai kelainan mediastinum beragam. (ru +. Sudoyo" #00)

    52

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    53/64

    2.11 e' ena leher

    mengem'ang

    paa

    sinroma &ena

    a&a superior

    /er&us

    &agus

    tertekan

    /er&es

    laryngeus

    in$erior

    "rakea

    tertekan

    Memerlukan.aktu

    yang lama;

    minggu'ahkansamp

    "er'entuk

    $ormasi"er'entuk

    neoplasm

    Memiu ter'entuk

    nyasel tumor

    #nitiation agent

    ,unsure kimia?

    @sik; an

    'iologis-

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    54/64

    #mmunoterapi

    !emam

    M) ipertermia

    Sakit kepala; punggung pegal

    M) anguan %asa /yaman

    54

    Penatalaksaan

    %aiolo)emoteraPem'eah

    PostPre Mempengaruhi sel

    normal i

    'at)emoterapi /yeri;

    Stress

    ;

    )uran

    M)

    anggua

    n %asa/yaman

    %asa lemah

    tak

    M)

    #ntoleran

    si

    M) )etiak

    Seim'angan

    /utrisi kurang

    ari )e'utuhan

    M)

    Mual

    an

    Sel

    lam'ung

    kirim sinyal

    ke pusat

    M)

    angguan

    )erontok

    an

    Sel ram'ut

    tum'uh

    Mem'unuh

    sel yg

    'erkem'ang

    M)

    /yeri

    M)

    %isiko

    aser/yer

    #nkontuinit

    as

    "inak

    an

    nsiet

    )urang

    Pengetahua

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    55/64

    Penatalaksanaan dari $lasifkasi

    %imoma %umor Neurogenik

    55

    Tum)r %el

    9erm&nal

    Terat)ma

    $&nak%tage

    III

    %tage

    I5.B

    N)n:

    sem&n)ma

    %em&n)ma%tage

    I

    Metastas&sTerat)ma

    9anas

    %tage

    I5. A%tage

    II

    4edah

    !em)tera/&

    !em)tera

    /&

    J

    Ieseksi

    4edah

    J

    Iadiasi

    J

    !em)tera/

    Pembedahan

    B99

    J

    $%tended

    esection

    J

    Iadioterapi

    J

    !em)tera/

    &

    !em)tera/

    &

    J

    Iadioterapi

    J

    &ebulking

    B99

    &ebulking

    J

    !em)tera

    /&

    J

    Iadioterapi

    B99

    J

    Iadiasi

    M!> 9angguan kese&m'angan

    8a&ran

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    56/64

    BAB 5I

    TIN$AUAN !A%U%

    9n. = usia 50 tahun. %ira3at di ruang inap paru laki IS: %r. Soetomo dengan

    keluhan sesak" dada terasa nyeri pada saat berna!as dan terasa berat" rasa sesak

    tidak hilang meskipun istirahat" dan tidak na!su makan. ,asil pemeriksaan !isik

    didapatkan ? berat badan 0 kg" 10 m" nadi 100 L/menit" pernapasan '0 L/

    menit" tekanan darah 100 / 0 mm,g. Ii3ayat penyakit masa lalu merokok sejak

    usia #* tahun sekitar # bungkus per hari. ,asil pemeriksaan penunjang pada A9

    San" pasien didiagnosis timoma.

    . Pengkajian?

    4iodata

    a. &dentitas Pasien ?

    1. =ama ? 9n. =

    #. :sia ? 50 th

    '.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    57/64

    b. %ata obyekti! ? batuk produkti!" penggunaan otot dia!ragma

    pernapasan dan perut meningkat" laju pernapasan meningkat"

    suara napas abnormal.

    4# (4leeding) ?a. %ata subyekti! ? sakit kepala

    b. %ata obyekti! ? denyut nadi meningkat" disritmia" vasokontriksi"

    kualitas darah menurun (,ipotensi" 9ekanan darah R 100/0

    mm,g)

    4' (4rain) ?

    a. %ata subyekti! ? gelisah" kesadaran menurun

    b. %ata obyekti! ? letargi

    45 (4ledder) ?

    a. %ata subyekti! ? -

    b. %ata obyekti! ? produksi urin menurun4* (4o3el) ?

    a. %ata subyekti! ? -

    b. %ata obyekti! ? berat badan turun" penurunan intake makanan

    4 (4one) ?

    a. %ata subyekti! ? lemah" epat lelah

    b. %ata obyekti! ? kulit puat" sianosis" turgor menurun (akibat

    dehidrasi sekunder)" banyak keringat" tonus otot menurun" nyeri

    otot" retraksi paru.

    lasan asuk Iumah Sakit

    a) Keluhan :tama ( %ata Subjekti!) ?

    + 9n. = mengeluhkan sesak pada saat beristirahat dan dada terasa

    nyeri dan berat pada saat berna!as.

    + 9n. = mengatakan rasa sesak tidak hilang meskipun istirahat" rasa

    sesak selalu di rasakan oleh klien.

    b) %ata bjekti!?+ 44 ? $* kg+ 94 ? 10 m+ 9% ? 100/0 mm,g+ =adi ? 100E/menit+ II ? 'E/menit

    Ii3ayat Kesehatan

    a. Ii3ayat Penyakit asa alu

    + erokok sejak usia #* tahun sekitar # batang sehari.

    57

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    58/64

    b. Ii3ayat Penyakit Sekarang

    + enurut =y. & (istri 9n. =)" 9n. = mulai merasakan rasa sesak dan

    dadanya terasa berat sejak # minggu yang lalu (sebelum masuk

    IS)" dan keadaan itu semakin memburuk karena 9n. = mengatakan

    sesak yang di rasakan semakin hebat sejak # hari sebelum masuk

    IS" lalu oleh keluarga diba3a ke IS:% %r. Soetomo dan 9n. =

    dira3at inap di ruang paru %r. Soetomo.

    . Ii3ayat kesehatan keluarga

    + enurut =y. &" di dalam keluarga tidak ada yang menderita

    penyakit keturunan atau penyakit menular seperti 94A" liver"

    jantung" kening manis dan ginjal.

    =&S %9

    =o. %9 S, B9&>&

    1. S?

    ?

    9n. = mengungkapkan sesak saat ber-

    na!as dan dada terasa berat.

    - 4atuk produkti!- Sesak napas

    - 9akipneau

    Ketidake!ekti!an

    pola na!as

    Sel 9umor

    membesar

    Dena leher

    mengembang

    Iesiko tertekannya

    !aring dan laring

    Saluran na!as

    tersumbat

    58

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    59/64

    #. S?

    - Klien mengungkapkan segala ke-

    butuhan dibantu oleh petugas dan

    keluarga.

    - Klien mengungkapkan bila ber-

    aktivitas rasa sesak bertambah" dada

    terasa berat.

    - Klien bed rest.

    - Segala akti!itas dilakukan diatas

    tempat tidur.

    &ntoleransi

    aktivitas

    9umor ediatinum

    %ilakukan raditerapi

    4adan lemah

    '. S ? 9n. = mengeluhkan sesak napas

    ? mual" muntah

    >angguan nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan tubuh.

    9erbentuknya

    !ormasi tumor

    Penekanan Bso!agus

    >angguan menelan

    5. S ? muntah" penurunan output urine" diare"

    demam

    >angguan

    keseimbangan

    airan dan

    elektrolit

    9umor mediastinum

    %ilakukan

    kemoterapi

    %iare

    4. %iagnosis dan &ntervensi Kepera3atan dari 9n. =

    a. %iagnosa ? Ketidake!ekti!an pola na!as b.d penurunan ekspansi paru

    9ujuan ? Pola na!as e!ekti!

    Kriteria ,asil ?

    - 9n. = mengungkapkan sesak berkurang/ tidak sesak.

    - Iespirasi dalam batas normal.

    &ntervensi ?

    1.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    60/64

    #. 4antu 9n. = untuk mengambil posisi setengah duduk.

    '. Kolaborasi dalam pemberian oksigen" antibioti dan antipiretik sesuai

    order.

    5. bservasi !rek3ensi pernapasan" suara na!as" 99D dan keluhan 9n. =.

    *. akukan pengkajian tiap 5 jam terhadap II" S" dan tanda-tanda

    kee!ekti!an jalan napas

    . akukan !isioterapi dada seara terjad3al

    $. akukan sution seara bertahap

    . Aatat hasil pulse oksimeter bila terpasang" tiap #-5 jam

    b. %iagnosa ? &ntoleransi aktivitas berhubungan dengan

    ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan ksigen.

    9ujuan ? 9n. = memiliki ukup energi untuk beraktivitas sehingga

    9n. = mampu melakukan aktivitas seara bebas

    Kriteria hasil ?

    - 9n. = mengungkapkan sesak berkurang saat melakukan aktivitas.

    - 9n. = mampu melakukan aktivitas seara mandiri.

    - Koordinasi otot" tulang dan anggota gerak lainnya baik.

    &ntervensi ?

    1. Ienanakan periode istirahat yang ukup.

    #.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    61/64

    d. %iagnosa ? Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

    ketidakmampuan untuk memasukkan atau menerna nutrisi.

    9ujuan ? Setelah dilakukan tindakan kepera3atan" na!su makan 9n. = timbul

    kembali dan status nutrisi terpenuhi.

    Kriteria ,asil ?

    - Status nutrisi 9n. = terpenuhi

    - =a!su makan 9n. = timbul kembali

    - 4erat badan 9n. = normal

    -

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    62/64

    BAB 5II

    PENUTUP

    .1 !es&m/ulan

    Kanker paru yang diderita seseorang bisa bersi!at benigna atau

    maligna.9umor paru terjadi sering kali karena aliran darah yang memba3a

    sel-sel kanker yang bebas dari kanker primer dimana saja didalam tubuh ke

    paru. Pada hampir $0 pasien kanker paru mengalami penyebaran ketempat

    lim!atik regional dan tempat lain pada saat di diagnosis.

    4eragam !aktor telah dikaitkan dengan terjadinya kanker paru-paru ?

    sap tembakau" perokok pasi!" polusi udara" radon" masukan vitamin "

    PP" dan tuberkolosis. >ejala kanker paru yang paling sering adalah batuk"

    nyeri dada" sesak" kelemahan" anoreksia" penueunan berat badan dan

    anemia.Kebanyakan kasus kanker paru dapat diegah jika merokok

    dihilangkan.

    ediastinum adalah suatu bagian penting dari thoraE. ediastinum

    terletak di antara kavita pleuralis dan mengandung banyak organ penting dan

    struktur vital. 9umor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam

    mediastinum yaitu rongga di antara paru-paru kanan dan kiri yang berisi

    jantung" aorta" dan arteri besar" pembuluh darah vena besar" trakea" kelenjar

    timus" sara!" jaringan ikat" kelenjar getah bening dan salurannya. Kebanyakan

    tumor mediastinum tumbuh lambat sehingga pasien sering datang setelah

    tumor ukup besar" disertai keluhan dan tanda akibat penekanan tumor

    terhadap organ disekitarnya.

    .2 %aran

    Setelah membaa makalah kami ini" kami berharap kepada pembaa"

    khususnya pada mahasis3a kepera3atan dapat lebih memahami lebih dalam

    mengenai tumor paru dan tumor mediastinum.

    62

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    63/64

    DA;TAR PU%TA!A

    Prie" Sylvia G orraine. #00*. Pato!isiologi Konsep Klinis Proses-Proses

    Penyakit Bdisi Dolume #. A

    4runner G Suddarth. #001. 4uku jar Kepera3atan edikal 4edah Bdisi

    Dolume 1. A

    ;ranis" Aaia. #011. Keterampilan Klinis Bsensial :ntuk Pera3at? Pera3atan

    Iespirasi.

  • 7/25/2019 Makalah Tumor Paru Tumor Mediastinum

    64/64

    Sher3ood aauralee. #011.7uman 8ysiology, 8rom 9ell to System, $d *. A

    4aughman" %iane A."