Tumor Tulang

12
TUMOR TULANG Tumor tulang atau Neoplasma tulang adalah neoplasma yang jarang ditemukan.1 Insidensi neoplasma ini kurang dari 0,2 % dari keseluruhan neoplasma.2 Insidensi dari beberapa neoplasma tulang bekaitan dengan usia, misalnya Osteosarkoma yang terjadi kebanyakan pada anak dan dewasa. Lokasi anatomik juga mempunyai kekhususan, yaitu tersering terjadi pada daerah metafisis panjang, yaitu femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal.2 I. Definisi Adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa.4 Dengan istilah lain yang sering digunakan “Tumor Tulang”, yaitu pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas.5 II. Klasifikasi Klasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel.1,4 II.1 Primer 1. Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik) Jinak : - Osteoid Osteoma Ganas: - Osteosarkoma - Osteoblastoma - Parosteal Osteosarkoma - Osteoma 2. Tumor yang membentuk tulang rawan (Kondrogenik) Jinak :- Kondroblastoma Ganas : - Kondrosarkoma - Kondromiksoid Fibroma - Enkondroma - Osteokondroma 3. Tumor jaringan ikat (Fibrogenik) Jinak : - Non Ossifying Fibroma Ganas : - Fibrosarkoma 4. Tumor sumsum tulang (Myelogenik) • Ganas : - Multiple Myeloma • Sarkoma Ewing • Sarkoma Sel Retikulum 5. Tumor lain-lain Jinak : - Giant cell tumor Ganas : - Adamantinoma - Kordoma

Transcript of Tumor Tulang

Page 1: Tumor Tulang

TUMOR TULANGTumor tulang atau Neoplasma tulang adalah neoplasma yang jarang ditemukan.1 Insidensi neoplasma ini kurang dari 0,2 % dari keseluruhan neoplasma.2 Insidensi dari beberapa neoplasma tulang bekaitan dengan usia, misalnya Osteosarkoma yang terjadi kebanyakan pada anak dan dewasa. Lokasi anatomik juga mempunyai kekhususan, yaitu tersering terjadi pada daerah metafisis panjang, yaitu femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal.2I. DefinisiAdalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa.4 Dengan istilah lain yang sering digunakan “Tumor Tulang”, yaitu pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas.5II. KlasifikasiKlasifikasi neoplasma tulang berdasarkan asal sel.1,4II.1 Primer 1. Tumor yang membentuk tulang (Osteogenik)Jinak : - Osteoid Osteoma Ganas: - Osteosarkoma- Osteoblastoma - Parosteal Osteosarkoma- Osteoma2. Tumor yang membentuk tulang rawan (Kondrogenik)Jinak :- Kondroblastoma Ganas : - Kondrosarkoma- Kondromiksoid Fibroma- Enkondroma- Osteokondroma

3. Tumor jaringan ikat (Fibrogenik)Jinak : - Non Ossifying Fibroma Ganas : - Fibrosarkoma4. Tumor sumsum tulang (Myelogenik)• Ganas : - Multiple Myeloma • Sarkoma Ewing • Sarkoma Sel Retikulum 5. Tumor lain-lainJinak : - Giant cell tumor Ganas : - Adamantinoma- KordomaII.2 Sekunder/MetastatikTumor Tulang Metastatik merupakan tumor tulang yang berasal dari tumor di bagian tubuh lain yang telah menyebar ke tulang.

Lesi tulang metastatik dibagi menjadi 3 kelompok: • Lesi osteolitik • Lesi osteoblastik • Lesi campuran.

Page 2: Tumor Tulang

Lesi osteolitik paling sering ditemukan pada proses destruktif (penghancuran tulang). Lesi osteoblastik terjadi akibat pertumbuhan tulang baru yang dirangsang oleh tumor. Secara mikroskopis, sebagian besar tumor tulang metastatik merupakan lesi campuran.

PENYEBABTulang merupakan organ ketiga yang paling sering diserang oleh penyakit metastatik (penyakit dari suatu organ yang menyebar ke bagian tubuh lainnya). Kanker yang paling sering menyebar ke tulang adalah kanker payudara, paru-paru, prostat, tiroid dan ginjal.

Bila dibandingkan antara karsinoma dan sarkoma, maka jenis kanker yang lebih sering menyebar ke tulang adalah karsinoma. Tulang pertama yang biasanya terkena adalah tulang rusuk, tulang panggul dan tulang belakang; tulang-tulang distal (ujung tubuh) jarang terkena.

Penyebaran terjadi jika suatu tumor tunggal atau sekumpulan sel tumor masuk ke dalam aliran darah dan melalui pembuluh darah di kanalis Harves sampai ke sumsum tulang, dimana mereka berkembangbiak dan membentuk pembuluh darah yang baru. Pleksus vena Batson di tulang belakang memungkinkan sel-sel kanker masuk ke dalam sirkulasi tulang belakang tanpa harus melalui paru-paru terlebih dahulu. Aliran darah di dalam pleksus ini sangat lambat sehingga sel-sel kanker bisa bertahan hidup dan mempertinggi angka kejadian metastase kanker prostat ke tulang belakang.A. Osteoid Osteoma Osteoid Osteoma relative jarang ditemukan.1 Lesi jinak ini pertama kali diterapkan oleh JAFFE pada tahun 1935. Oleh sebagian ahli, neoplasma ini dianggap lesi reaktif, bukan neoplasma tulang.4Klinis : Didapatkan terutama pada kaum pria muda berumur antara 10-25 tahun dengan keluhan utama nyeri pada tulang yang bersangkutan. Nyeri bersifat menetap yang tidak hilang oleh istirahat dan makin terasa pada malam hari. Nyerinya dapat bersifat ringan sampai hebat, ciri istimewa nyerinya ialah nyeri dapat hilangkan dengan pengobatan aspirin.4,6Lokasi : Dapat mengenai semua tulang, tetapi biasanya pada tulang panjang seperti Femur dan Tibia.4,6 Caput femur merupakan salah satu tempat yang paling sering didapat.6Radiologi : Tampak sebagai daerah nidus radiolusen yang dikelilingi oleh pinggir sklerotik. Lesi terletak di bagian tengah dari garis tulang. Ukuran lesi tidak lebih dari 1-2 cm.4,6Patologi : Didapat sebagai jaringan yang seluler, banyak vaskularisasinya.4 Jika nidus diangkat, terlihat gambaran lingkaran merah tulang trabekular biasanya kurang dari 1 cm.6Terapi:4 • Operatif, dengan melakukan eksisi lengkap daripada nidus. • Tulang sklerotik di sekitar nidus tidak perlu dieksisi, karena dengan eksisi nidus, dengan sendirinya tulang skelerotik tersebut menghilang.

Page 3: Tumor Tulang

B. Osteoblastoma Tumor dengan ukuran yang berukuran lebih besar dari osteoid Osteoma, lebih jarang dan paling sering di tulang vertebra.1 ukuran lebih dari 1,5 cm.7 perbedaan dengan osteoid osteoma adalah osteoblastoma tidak memproduksi prostaglandin/ prostaciklin yang menyebabkan reaksi jaringan.7Klinis : Didapat terutama pada dewasa muda, dengan keluhan nyeri pada tulang yang bersangkutan tetapi tidak didapat riwayat keluhan nyeri seperti osteid osteoma.4Lokasi : Dapat mengenai tulang panjang dan pendek dengan predileksi pada tulang vertebra.4Radiologi : Tampak daerah osteolitik dengan pinggir yang tidak/sedikit sklerotik. Gambaran mirip dengan abses tulang. Lesi radiolusen ditemukan matriks tipe radiodensities.4,7 Ukuran lesi lebih besar dari 2 cm.4 foto MRI menunjukkan lokasi yang eksentris dan ekspansi jaringan kortikal.7Patologi : Gambaran histologinya adalah mirip dengan osteid osteoma, tetapi perangainya lebih agresif, dengan ukuran lebih besar dari 2 cm. Tidak didapat pada tulang sklerotik. Osteoblas dan osteoklas seperti giant cell berhubungan dengan osteoid spikula dan disertai dengan sruma fibrous yang menunjukkan vaskularitas prominen.4,7Terapi : Eksisi operatif. Bila lesi besar diperlukan bone graft untuk mengisi bagian tulang-tulang yang dieksisi.4C. Osteoma Merupakan masa tumor tulang jinak, didapat pada permukaan tulang, tidak mengandung tulang rawan. Paling banyak ditemukan di tulang tengkorak. Bila tidak ada keluhan tidak perlu diobati.4D. Osteosarkoma/Sarkoma Osteogenik Merupakan neoplasma tulang ganas primer yang paling sering didapat.1,4 Terjadi pada dekade ke 2 dari kehidupan dimana masa tersebut merupakan masa aktif pertumbuhan tulang, hanya kurang dari 5% terjadi pada anak-anak usia kurang dari 10 tahun.1,8 Bersifat sangat ganas, cepat bermetastase ke paru-paru dengan melalui aliran darah.4

Klinis:• Pria lebih banyak diserang daripada wanita dengan perbandingan 2 : 1 • Didapat terutama pada usia muda, berusia 10-20 tahun • Keluhan utama penderita ialah perasaan sakit pada bagian tulang yang terkena disertai adanya benjolan. • Didapat pula tanda-tanda keganasan umum seperti anemia, berat badan menurunLokasi : Didapat pada metafisis tulang-tulang panjang terutma pada bagian distal femur, proksimal tibia dan proksimal humerus. 1,4,8Radiologi : Didapat 3 macam gambar radiologi yaitu:1,4,81. Gambaran osteolitik, dimana proses destruksi merupakan proses utama.2. Gambaran osteoblastik, yang diakibatkan oleh banyak pembentukan tumor tulang. 3. Gambaran campuran antara proses destruksi dan proses pembentukan tumor tulang. Pada MRI ditemukan garis akibat proses destruksi dan ekstensi jaringan lunak sel-sel tumor.8Pertumbuhan neoplasma yang cepat mengakibatkan terangkatnya poriosteum dan tulang reaktif terbentuk antara periosteum yang terangkat dengan tulang dan pada X-Ray terlihat sebagai segitiga

Page 4: Tumor Tulang

Codman. Kombinasi antara tulang reaktif dan tulang neoplastik yang dibentuk sepanjang pembuluh darah berjalan radier dari kortek tulang ke arah masa tumor membentuk gambaran Sunbrust.1,4,8Patologi : Gambaran histologinya bervariasi. Kriteria untuk diagnosis adalah didapatnya stroma sarkoma dengan pembentukan osteoid neoplastik dari tulang disertai gambaran anaplasia yang menyolok. Sel-sel ganas menembus rongga antara kumpulan osteoid.Terapi : Penderita dengan Osteosarkoma membutuhkan terapi operatif berupa amputasi. Amputasi dapat dilakukan melalui tulang daerah proksimal tumor atau melalui sendi (disartikulasi) proksimal dari tumor.1,4

Menurut penyelidikan, antara teknik amputasi melalui tulang dengan disartikulasi tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hasil Survival Rate. Selain terapi operatif, maka pada penderita osteosarkoma diperlukan juga terapi adjuvan berupa pemberian kemoterapi atau radio terapi. Para ahli berpendapat bahwa pada saat diagnosis osteosarkoma ditegakkan, maka dianggap kebanyakan penderita sudah mempunyai mikro metastase di paru-paru sehingga setelah amputasi walaupun X-Ray paru-paru masih belum nampak metastase, perlu diberikan kemoterapi untuk memberantas mikrometastase.1,4Prognosis : Pada permulaannya prognosis Osteosarkoma adalah buruk 5 years Survival Rate-nya hanya berkisar antara 10-20%. Belakangan ini dengan terapi adjuvan berupa sitostatik yang agresif dan intensif yang diberikan prabedah dan pasca bedah maka Survival Rate menjadi lebih baik dapat mencapai 60-70%. Berkat terapi adjuvan juga terapi amputasi belakangan ini sudah berkurang, sekarang pada pusat-pusat pengobatan kanker yang lengkap, maka terapi non amputasi atau Limb Salvage lebih sering dilakukan.1,4 E. Parosteal Osteosarkoma/Juxtakortikal Osteosarkoma Merupakan neoplasma yang jarang didapat. Didapat pada golongan usia muda, dan paling sering mengenai bagian posterior distal femur. Kelainan ini berasal dari sel osteoblast periost dan paling sering tumbuh di sisi tulang. Neoplasma ini mempunyai perangai yang berbeda jauh dengan osteosrakoma. Tumbuhnya lambat bila dibanding dengan osteosarkoma dan juga lambat bermetastase di paru-paru. Terapi adalah eksisi luas, kalau perlu amputasi. Prognosisnya baik, 5 years Survival Rate-nya lebih dari 50%. Sarcoma ini jarang menimbulkan nyeri dan patah tulang patologis. 1,4F. Kondroblastoma (Codman’s Tumor) Merupakan tulang jinak yang jarang ditemukan dan sering pada umur 10-25 tahun, beberapa penulis menyatakan lebih sering ditemukan pada laki-laki daripada wanita dengan perbandingan 2:1. Dan merupakan salah satu dari dua neoplasma dengan deferensiasi inkomplit tulang lunak, noplasma yang sejenis adalah chondromiksoid fibroma.4,9 insidensi kurang lebih 10 % dari semua neoplasma tulang.9 Tahun 1931 Ladman mengklasifikasikan kondroblastoma sebagai suatu variasi dari Giant cell tumor.4 Pertumbuhan tumor ini sangat lambat. Gejala nyeri merupakan gejala gejala yang utama khususnya pada sendi. Ada penulis yang menganggap bahwa 50% dari tumor ini dapat menjadi ganas.4,9Lokasi : Kondromablastoma jinak berasal dari daerah epifisis dan berkembang ke arah metafisis. Tumor terutama ditemukan pada tulang panjang, terutama epifisis tibia proksimal, femur distal dan humerus proksimal.

Pemeriksaan Radiologis : Pada foto Rontgen plain terlihat rekfaksi yang jelas pada tulang kanselosa yang

Page 5: Tumor Tulang

dapat melebar di luar dari daerah garis epifisis. Bentuknya eksentrik dengan korteks yang tipis tetapi penetrasi keluar jarang terjadi. Batas-batas tumor bersifat ireguler, tidak tegas disertai dengan bintik-bintik kalsifikasi sebagai gambaran adanya deposisi kalsium. Tidak ada bukti adanyanya metastasis, dan korteks intak.4,9Patologi : Gambaran patologi ditandai dengan gejala-gejala karakteristik dari sel-sel yang banyak dan bersifat tidak berdiferensiasi dengan sel-sel yang bulat atau poligonal dari sel-sel yang menyerupai kondroblas dengan sel-sel raksasa inti banyak dari sel osteoklas yang diatur secara sendiri-sendiri atau kelompok. Hanya ditemukan sedikit jaringan seluler dari jaringan matriks tulang rawan yang disertai dengan kalsifikasi fokal dan jaringan retikulin.4,9Pengobatan : Pengobatan yang biasanya dilakukan berupa kuretase diikuti bone graft.4G. Kondromiksoid Fibroma Kelainan ini jarang ditemukan dan merupakan suatu tumor jinak, terutama ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda usia kurang dari 40 tahun.. Tidak terdapat gejala-gejala yang khas pada tumor dan biasanya ditemukan secara kebetulan saja. Pertumbuhan tumor ini sangat lambat tetapi mempunyai potensi untuk menjadi ganas.1,4,10Lokasi : Lokasi tumor terutama pada daerah metafsis tulang panjang atau tulang-tulang kecil pada tarsal dan metatarsal. Juga terdapat pada daerah lutut dan pelvis.1,4,10Radiologis : Gambaran radiologik sangat khas berupa daerah radiolusen yang bulat/oval terletak eksentris pada metafisis dan dapat meluas sampai ke diafisis tulang panjang, berbatas tegas dan kadang-kadang dengan pinggiran sklerotik. Korteks sering menipis akibat ekspansi dari tumor. 4,10Patologi : Gambaran patologis sangat khas berupa daerah lobulasi yang berbentuk spindle atau sel-sel stella dengan jaringan miksoid dan kondroid interseluler yang dipisahkan dari jaringan yang mengandung lebih banyak sel dengan bentul spindle dengan beberapa sel raksasa multinuklear dengan bentuk yang berbeda. Mungkin dapat ditemukan sel-sel pleomorf. 4,10Pengobatan : Tumor ini berpotensi menjadi ganas sehingga tidak cukup hanya dilakukan kuretase saja tetapi diperlukan juga eksisi lokal. pilihan lain yang pernah dilaporkan serta

mengganti Polymethymethacrylate atau implatasi lemak untuk pengobatan setelah kuretase dan cauterisasi kimia ( phenol), cryoterapi dengan nitrogen cair. 1,4H. Enkondroma Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari dalam rongga sumsum tulang yang terdiri dari kartilago hialain matur. Sebagian ahli menganggap tumor itu sebagai suatu hamartoma. Tumor jinak ini didapat pada dewasa muda dan tidak mengakibatkan keluhan sakit. 1,4,11Enchondromatosis adalah bentuk multiple daripada enchondroma disebut juga sebagai Ollier’s Disease. Bila enchondromatosis disertai dengan adanya multipel hemangioma dijaringan lunak disebut sebagai Mafucci Syndrome.11Lokasi : Tumor ini paling sering mengenai tulang-tulang tubuler kecil (acral skeleton) pada tangan dan kaki, kadang-kadang juga pada tulang yang lebih besar, seperti femur, hemerus, tibia, fibula, radius dan ulna. Pada tulang panjang ditemukan pada metafisis dan distal atau proksimal dari diafisis.1,4,11Radiologi : Tampak sebagai lesi yang radiolusen pada zona intramedular dengan kemungkinan adanya bercak-bercak klasifikasi bentuk lingkaran. Hal ini menunjukkan adanya kartilago hialin yang matur.

Page 6: Tumor Tulang

Tidak ada pembentukan tulang reaktif baru. Bila ada erosi kortek pada tulang tubuler yang besar., menandakan terjadinya degenerasi maligna.4,11Patologi : pada specimen biopsy didapatkan 3 karakteristik pada lesi ini antara lain vague labularity, abundant cartilaginous matrix dengan focal calcified dan low cellularity.11Terapi : Operatif, dengan melakukan kuret daripada lesi, kemudian rongga lesi diisi dengan bone graft.1,4Prognosis : ada kemungkinan terjadi degenerasi maligna terutama bila tumor didapat pada tulang panjang besar atau di pelvis, sebesar kurang lebih 20-25%. Dicurigai perubahan ke arah ganas bila tumornya teras sakit.1,4I. Osteokondroma/Osteocartilagenous Exostosis Merupakan neoplasma tulang jinak yang paling sering didapat. Oleh sebagian ahli dianggap bukan neoplasma, tetapi sebagai suatu hamartoma (pertumbuhan baru, dimana sel-selnya dapat menjadi dewasa).4

Klinis : Terdapat pada usia dewasa muda dengan keluhan adanya benjolan yang keras dan tidak terasa sakit, tumbuh sangat lambat. 1,4,12Lokasi : Ditemukan pada bagian metafisis tulang panjang terutama pada bagian distal femur, proksimal tibia dan proksimal humerus (35 %), pelvis dan scapula.1,4,12Radiologi : Bentuknya ada dua macam:41. Bertangkai/pedunculated2. Mempunyai dasar yang lebar (Sessile)Gambaran foto plain menunjukkan tulang yang bertangkai diluar pertumbuhan daerah metafisis. Bentuk lesi yang seragam, kartilago dengan kalsifikasi. Corteks dan medulla dihubungkan oleh lesi.12Patologi : terdapat trabekula matur tulang kortikal dengan sel-sel kartilago yang seragam. Ketebalan kurang dari 1 cm. Beberapa pulau kecil yang sama bentuknya.12Terapi : Bila tumor memberikan keluhan karena menekan struktur didekatnya seperti tendon, saraf, maka dilakukan eksisi.1,4Prognosis : Baik. Komplikasi degenerasi ganas (menjadi Kondrosarkoma) lebih kurang 1 %. 4J. Multiple Osteochondromatosis/Diaphyseal Aclasis Merupakan penyakit kongenital, bersifat herediter autosomal dominant. Didapat osteochondroma yang tersebar dibeberapa tempat. Gambaran radiologi dan patologinya adalah sama dengan osteochondroma yang soliter. Pada bentuk multiple, kemungkinan degenarasi ganas meningkat menjadi lebih kurang 10%. 4K. Kondrosarkoma Merupakan tumor ganas tulang rawan yang dapat tumbuh spontan (Kondrosarkoma primer) atau merupakan degenerasi maligna lesi jinak seperti esteokondroma, enkondroma (kondrosarkoma sekunder). Ditemukan usia antara 30-60 tahun. Neoplasma ini tumbuhnya agak lambat dan hanya memberikan sedikit keluhan.. Neoplasma ini lambat memberikan metastase.Lokasi : Terutama mengenai tulang ceper seperti pelvis dan skapula, tetapi dapat juga didapat pada tulang panjang seperti femur dan humerus.

Klinis: Keluhan penderita adalah adanya masa tumor yang menjadi besar secara perlahan-lahan.4,13

Page 7: Tumor Tulang

Radiologi : Tampak sebagai lesi osteolitik ditengah metafisis tulang dengan bercak-bercak kalsifikasi yang berasal dari matriks kartilago disertai proses destruksi kortek, sehingga tumor dapat dilihat meluas ke jaringan lunak disekitarnya.4,13Patologi : Nampak sel-sel ganas diantara tulang lamellar didalam sumsum tulang yang membentuk tulang rawan. Gambaran mitosis tidak begitu banyak.4,13Terapi : Operasi reseksi luas, kalau perlu amputasi. Terapi adjuvan seperti radioterapi, kemoterapi tidak menolong.4L. Non Ossifying Fibroma/Non Osteogenik FibromaMerupakan lesi jinak yang oleh sebagian ahli diangap sebagai suatu lesi reaktif, bukan neoplasma sejati. Lesi ini bersifat self limiting didapat pada anak-anak dan dewasa muda usia antara 5 sampai 20 tahun. Lesi yang besar mencakup sebagian dari diameter tulang yang ditunjukkan dengan adanya fraktur patologis.4,14Lokasi: Biasanya mengenai tulang panjang, terutama tulang-tulang ekstremitas bawah. Biasanya pada metafisis atau metadiafisis dari tulang panjang, terutama pada distal femur, distal tibia dan fibula.4,14Klinis : Tidak mengakibatkan keluhan, ditemukan secara kebetulan.4,14Radiologis : nampak sebagai daerah osteolitik dengan trabekulasi, sehingga memberikan gambaran multikuler dengan tepi yang sklerotik. Lesi biasanya mengenai tulang bagian lateral dan mengekspansi bagian cortical secara perlahan. Kepentingan klinis daripada lesi ini ialah bahwa lesi mungkin akan di over diagnosis dan kemudian over treatment. Padahal bila diketahui sifat lesi ini, maka sebenarnya tidak memerlukan terapi.4,14Patologi : jaringan dari hasil kuret menunjukkan gambaran area kecil berwarna kekuningan, pada perbesaran lemah terlihat sel spindle yang seragam dan beberapa sel-sel raksasa.14Terapi: Pada usia dewasa tumor ini akan menghilang dengan sendirinya.

M. Fibrosarkoma Jaringan ikat dalam rongga tulang merupakan asal dari tumor ganas ini, tumor ganas tulang ini membentuk matrik kolagen tetapi tidak membentuk osteoid ataupun chondroid. Jarang didapat dan merupakan noplasma sel spindle yang ganas. Kejadian pada wanita dan pria hampir sama. Fibrosarkoma dapat dihubungkan dengan adanya paget’s disease, fibrous dysplasia, giant sel tumor, osteomielitis kronis. Neoplasma ini juga dapat merupakan neoplasma sekunder, sebagai akibat radiasi terhadap tumor tulang jinak.4,15Klinik : Didapat pada usia 20-60 tahun dengan keluhan sakit yang sangat pada benjolan yang membesar dengan lambat. Dapat terjadi fraktur patologis.4,15Lokasi : Mengenai tulang-tulang panjang, paling banyak pada tulang femur, tibia dan humerus. Tumor didapat di daerah metafisis yaitu pada lesi di intramedular dan periosteal.4,15Radiologi : Tampak sebagai lesi yang radiolusen, sebagai akibat proses destruksi cortikal tulang , batas tumor tidak jelas.4Patologi : Gambaran histologi tumor terlihat sebagai tumor ganas dengan adanya anaplasia, mitosis, terdapat tanda “herring bone pattern”. Sel-sel tumor menghambat pembentukan kolagensehingga tidak ada permukaan osteoid/tulang atau tulang rawan. Gambaran mikroskopik adalah sama dengan

Page 8: Tumor Tulang

fibrosarkoma jaringan lunak. 4,15Terapi : dapat dilakukan eksisi radikal dan terapi radiasi adjuvant.4,15Prognosis: tergantung pada tingkatan tumor tetapi 5 Years Survival Rate ± 25-30%, jadi lebih baik dari kondrosarkoma atau osteosarkoma.4N. Multiple Mieloma/Plasma Sel Mieloma/Plasmasitoma Neoplasma tulang ganas yang sering didapat akibat dari penyebaran kerusakan osteolitik tulang. Lebih banyak didapat pada kaum pria dengan usia diatas 40 tahun.4,16Klinis : Tumor mengakibatkan rasa sakit. Pada penderita dapat ditemukan anemia, hiperkalsemia, suhu badan yang meninggi, berat badan yang menurun dan perasaan mudah lelah. Di dalam darah ada peninggian kadar gammaglobulin. Urin mengandung protein spesifik yaitu protein Bence Jones, yang dapat ditemukan pada lebih kurang 50% mieloma.

Fraktur patologis merupakan komplikasi yang sering terjadi karena adanya proses destruksi yang cepat dengan disertai sedikit reaksi pembentukan tulang reaktif. Tidak adanya pembentukan tulang reaktif penyebab tumor ini tidak sering terdeteksi dengan bone scan. Diagnosis ditegakkan dengan dengan pemeriksaan B.M.P (Bone Marrow Puncture) di daerah sternum atau kista iliaka dimana akan dilihat adanya sel-sel plasma abnormal. Adanya protein bence jones dalam urin dan peninggian gammaglobulin pada elektro foresis. 4Lokasi : Pada orang tua sumsum tulang masih masih didapat tulang vertebra, pelvis dan tengkorak, dan thoraks maka neoplasma ini paling sering ditemukan pada tulang-tulang tersebut.4,16Radiologi : Lesi mengakibatkan gambaran punched out, berupa lesi osteolitik yang bulat irreguler. Tidak terdapat reaksi periosteal. Erosi dimulai dari intramedular hingga ke kortek.16Patologi: terdapat plasma sel, lesi osteolitik disebabkan oleh peningkatan resorbsi osteoklast yang dipengaruhi oleh sitokin sel plasma.16Terapi : Radioterapi dan kemoterapi, atau dilakukan transplantasi sumsum tulang Pada fraktur patologis yang mengenai tulang ekstremitas dilakukan fiksasi internal.4,16Prognosis : Buruk, 5 Years Survival Rate ± 10%. Penderita pada umumnya meninggal 2 tahun setelah diagnosis ditegakkan. O. Sarkoma Ewing Tumor ganas yang jarang didapat. Disebut juga “Small Round Blue Cell”. Menyerang golongan usia muda, kebanyakan dibawah usia 20 tahun dengan prevalensi kurang lebih 80%. Lebih banyak didapat pada kaum pria.Klinis : Penderita mengeluh sakit dengan diseretai adanya benjolan. Kemungkinan ada suhu badan yang meninggi, berkeringat berlebih, lekositosis dan laju endap darah meningkat.4,17Lokasi : Pada diafsisi tulang-tulang panjang, paling sering pada femur, humerus, tibia, ulna dan fibula, dapat juga mengenai tulang-tulang tipis.Radiologi : Tampak proses destruksi tulang dengan batas yang tidak jelas. Pembentukan tulang reaktif baru oleh periosteum bisa berlapis-lapis yang memberikan gambaran Onion Skin atau tegak lurus yang nampak sebagai Sunbrust. Pada MRI menunjukkan kerusakan kortek dan gangguan pada jaringan lunak sekitarnya.17