Tumor Jaringan Tulang

18
I.Tumor asal jaringan tulang (Osteogenik) A. OSTEOMA Gambaran Klinis Osteoma merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%) dari seluruh tumor jinak tulang terutama terjadi pad usia 20 – 40 tahun. Bentuknya kecil tapi dapat menjadi besar tanpa menimbulkan gejala gejala yang spesifik. Lokasi Kelainan ini ditemukan pada tulang tengkorak seperti maksila, mandibula, palatum, sinus paranasalis dan dapat pula pada tulang tulang panjang seperti tibia, femur dan falangs. Pemeriksaan radiologis Pada foto rontgen osteoma berbentuk bulat dengan batas tegas tanpa adanya destruksi

description

Tumor Jaringan Tulang

Transcript of Tumor Jaringan Tulang

I.Tumor asal jaringan tulang (Osteogenik)A. OSTEOMAGambaran KlinisOsteoma merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%) dari seluruh tumorjinak tulang terutama terjadi pad usia 20 40 tahun. Bentuknya kecil tapi dapat menjadi besar tanpa menimbulkan gejala gejala yang spesifik.LokasiKelainan ini ditemukan pada tulang tengkorak seperti maksila, mandibula, palatum, sinusparanasalis dan dapat pula pada tulang tulang panjang seperti tibia, femur dan falangs.Pemeriksaan radiologisPada foto rontgen osteoma berbentuk bulat dengan batas tegas tanpa adanya destruksitulang. Pada pandangan tangensial osteoma terlihat seperti kubah. PatologiDapat ditemukan lesi pada tulang kompak (compact osteoma) dengan sistem Harvers atautrabekula tulang dengan sumsumnya disebut spongiosteoma. Strukturnya terdiri atas jaringan tulang dewasa yang didominasi oleh struktur struktur lamelar dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Osteoma yang berlokasi pada tulang panjang biasanya bersifat multipel dan merupakan bagian dari sindroma Gardner.PengobatanBila osteoma kecil dan tidak memberikan keluhan, tidak diperlukan tindakan khusus. Padasuatu osteoma yang besar serta memberikan gangguan kosmetik atau terdapat penekanan kejaringan sekitarnya sehingga menimbulkan keluhan sebaiknya dilakukan eksisi.B. OSTEOID OSTEOMAGambaran klinisOsteoid osteoma adalah tumor jinak, jarang ditemukan (1,8%), terutama pada umur 10 25tahun. Tumor ini lebih sering pada laki laki daripada wanita dengan perbandingan 2:1. Gejala yang paling menonjol adalah nyeri pada suatu daerah tertentu dan menghilang dengan pemberian salisilat.LokasiLokasi osteoid osteoma pada femur (25%), tibia (25%), dan sisanya pada daerah daerah lain, seperti pada tulang belakang.Pemeriksaan radiologisPada foto rontgen ditemukan adanya daerah yang bersifat radiolusen yang disebut nidus didaerah diafisis di kelilingi oleh suatu daerah skerosis yang padat, serta penebalan kortikal yang merupakan reaksi pebentukan tulang, kadang kadang pemeriksaan tomogram diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosa.PatologiKelainan terdiri atas jaringan seluler dengan tingkat vaskularisasi yang tinggi dan jaringantulang yang belum matang serta jaringan osteoid.PengobatanPengobatan yang efektif adalah mengeluarkan seluruh jaringan nidus disertai eksisi sebagiantulang. Setelah itu evaluasi dengan pemeriksaan foto rontgen perlu dilakukan untuk menilaiapakah eksisi yang dilakukan akurat.C. OSTEOBLASTOMA (OSTEOIDOSTEOMA RAKSASA)Gambaran klinisTumor ini seperti osteoid osteoma ditemukan pada dewasa muda dan lebih seringpada laki laki daripada wanita. Gejala nyeri yang ditemukan lebih ringan dibanding osteoidosteoma dan lebih jarang terjadi. Kelainan ini hanya merupakan 2,5% dari seluruh tumor jinak.LokasiOsteoblatoma terutama ditemukan pada os vertebra dan tulang tulang pendek lainnya sepertios ilium, costa, os phalanx dan os tarsal.Pemeriksaan radiologisTerlihat adanya daerah osteolitik dengan batas batas yang jelas serta adanya bintik bintikkalsifikasi. Diameter lesi bervariasi bisa sampai beberapa cm.PatologisGambaran patologisnya mirip osteoid osteoma tetapi gambaran sel dan vaskularisasinya lebihmenyolok.PengobatanPengobatan yang dilakukan adalah eksisi tumor, kemudian rongga yang terjadi diisi dengantulang dari tempat lain (bone graft)

II. Tumor asal jaringan tulang rawanTumor jinakA. KONDROMADisebut juga enkondroma, merupakan tumor jinak tulang dengan frekuensi 9,8% dari seluruhtumor jinak tulang, biasanya ditemukan pada usia dewasa muda tetapi dapat pula pada setiapumur. Gejalanya biasanya berupa benjolan yang tidak nyeri.LokasiTerutama pada os phalanxs, os tarsal, costa dan tulang tulang panjang yang bersifat soliter tapi dapat juga multiple sebagai enkondromatosis yang bersifat kongenital (penyakit Ollier).Pemeriksaan radiologisGambaran radiologis memperlihatkan adanya daerah radiolusen yang bersifat sentral (enkondroma) antara metafisis dan diafisis. Mungkin dapat ditemukan sedikit ekspansi daritulang. Pada tulang yang matur dapat ditemukan adanya bintik bintik kalsifikasi pada daerah lusen.PatologiTerdapat pembentukan tulang rawan yang matur tanpa tanda tanda pleimof, mitosis, atau gejala gejala keganasan lainnya. Sering ditemukan adanya perubahan miksoid pada jaringan lunak, maka kelainan ini disebut sindroma Maffuci. Perubahan kearah keganasan padaenkondromatosis (enkondroma multiple) lebih sering dari pada enkondroma soliter. Tanda tanda keganasan biasanya terjadi setelah umur 30 tahun dengan gejala gejala berupa nyeri,pembesaran tumor yang tiba tiba dan erosi korteks tulang.PengobatanPengobatan tidak selalu diperlukan. Apabila tumor bertambahan besar atau ditemukan adanyafraktur patologis maka tumor sebaiknya dikeluarkan melalui kuretase kemudian diisidengan jaringan tulang dari tempat lain ( bone graft).B. OSTEOCHONDROMAGambaran klinisMerupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor jinak tulang dan terutamaditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda. Gejala nyeri terjadi bila terdapat penekanan pada bursa atau jaringan lunak sekitarnya. Benjolan yang keras dapat ditemukan pada daerah sekitar lesi.LokasiLokasi osteokondroma biasanya pada daerah metafisis tulang panjang khususnya femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal. Osteokondroma juga dapat ditemukan padatulang scapula dan ilium. Tumor bersifat soliter dengan dasar lebar atau kecil seperti tangkai dan bila multipel dikenal sebagai diafisis aklasia (eksosotosis herediter multiple), yang bersifat herediter dan diturunkan secara dominan gen mutan.Pemeriksaan radiologisDitemukan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostosis yang munculdari metafisis tetapi yang terlihat lebih kecil dibandingkan dengan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik oleh karena sebagian besar tumor ini diliputi oleh tulang rawan. Tumordapat bersifat tunggal atau multiple tergantung jenisnya.PatologiDitemukan adanya tulang rawan hialin didaerah sekitar tumor dan terdapat eksostosis yangberbentuk tiang didalamnya. Lesi yang besar dapat berbentuk gambaran bunga kol dengandegenerasi dan kalsifikasi di tengahnya.PengobatanApabila terdapat penekanan pada jaringan lunak misalnya pada pembuluh darah atau sarafsekitarnya atau tumor tiba tiba membesar disertai rasa nyeri maka diperlukan tindakan operasi secepatnya, terutama bila hal ini terjadi pada orang dewasa.C. KONDROBLASTOMA JINAKGambaran klinisMerupakan tumor jinak yang jarang ditemukan dan terjadi pada umur 10 25 tahun, seringditermukan pada laki laki daripada wanita.Pertumbuhan tumor sangat lambat, gejala nyeri sendi merupakan gejala utamanya.LokasiKondroblatoma jinak berasal dari daerah epifisis dan berkembang kearah metafisis. Tumorterutama ditemukan pada epifisis tibia proksimal, femur distal dan humerus proksimal.Pemeriksaan radiologisPada foto roentgen terlihat refraksi yang jelas pada tulang kanselosa yang dapat melebar di luar daru daerah garis epifisis. Bentuknya eksentrik dengan korteks yang tipis tetapi penetrasi keluar jarang terjadi. Batas batas tumor terlihat reguler, tidak disertai dengan bintik bintik kasifikasi dengan adanya gambaran deposisi kalsium.PatologiGambaran patologis ditandai dengan gejala gejala karasteristik dari banyaknya sel sel yangtidak berdiferensiasi dengan sel sel yang bulat atau poligonal dari sel sel yang menyerupaikondroblas dengan sel sel raksasa inti banyak dari sel osteoklas yang diatur secara sendirisendiri atau berkelompok. Hanya ditemukan sedikit jaringan seluler dari matriks jaringantulang rawan yang disertai kalsifikasi fokal dan jaringan retikulin.PengobatanPengobatan yang biasanya dilakukan berupa kuretase diikuti bone graft.

D. FIBROMA KONDROMIKSOIDGambaran klinisKelainan ini jarang ditemukan dan merupakan suatu tumor jinak, terutama ditemukan pada anak anak dan dewasa muda. Pertumbuhan tumor ini sangat lambat.LokasiTerutama pada daerah metafisis tulang panjang atau tulang tulang kecil pada tarsal danmetatarsal.Pemeriksaan radiologisGambaran radiologi yang khas berupa daerah radiolusen yang bulat/ oval terletak eksentrikpada jaringan miksoid dan kondroid intraseluler jaringan yang dipisahkan dari jaringan yangmengandung lebih banyak sel dengan bentuk spindle dengan beberapa sel raksasa multinuklear dengan bentuk yang berbeda.PengobatanTumor ini berpotensi menjadi ganas sehingga tidak cukup hanya dilakukan kuretase saja tetapi diperlukan eksisi local. Yang paling penting untuk mengetahui bahwa seseorang menderita tumor tulang adalah anamnesis untuk menegakkan diagnosis tumor tulang jenis apa yang diderita oleh si pasien dan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesis adalah:1. UmurUmur penderita sangat penting untuk diketahui karena banyak tumor tulang yang mempunyai kekhasan dalam umur terjadinya, misalnya osteogenik sarkoma ditemukan pada anak sampai sebelum dewasa muda, kondrosarkoma pada umur 40 tahun, giant cell tumor jarang ditemukan dibawah umur 20 tahun.2. Lama dan perkembangan (progresifitas) tumor.Tumor jinak biasanya berkembang secara pelahan dan bila terjadi perkembangan yang cepat dalam waktu singkat atau suatu tumor yang jinak, tiba tiba menjadi besar maka perlu dicurigai adanya keganasan.3. NyeriNyeri merupakan keluhan utama pada tumor ganas. Adanya nyeri menunjukkan tanda ekspansi tumor yang cepat dan penekanan kejaringan sekitarnya, perdarahan atau degenerasi.4. PembengkakanKadang kadang penderita mengeluhkan adanya suatu pembengkakan, yang timbul secara pelahan lahan dalam jangka waktu yang lama atau secara tiba tiba. Kemudian dilakukan pemeriksaan Klinik, hal hal yang penting dalam melakukan pemeriksaan klinik adalah:1. LokasiBeberapa jenis tumor mempunyai lokasi yang klasik dan tempat tempat predileksi tertentu seperti didaerah epifisis, metafisis tulang atau menyerang tulang tulang tertentu misalnya osteoma pada daerah tengkorak, osteogenik sarkoma pada daerah metafisis, osteoblatoma pada daerah vertebra.2. Besar, bentuk, batas dan sifat tumor.Tumor yang kecil kemudian suatu tumor jinak, sedangkan tumor yang besar kemungkinan adalah tumor ganas, penting pula diperhatikan bentuk tumor apakah disertai pelebaran pembuluh darah atau ulkus yang merupakan karateristik suatu tumor ganas, tanda tanda efusi sendi mungkin dapat ditemukan pada tumor yang berdekatan dengan sendi.3. Gangguan pergerakan sendiPada tumor yang besar disekitar sendi akan memberikan gangguan pada pergerakan sendi.4. Spasme otot dan kekakuan tulang belakang.Apabila tumor terdapat pada tulang belakang, baik jinak atau ganas, dapat memberikan spasme atau kekakuan otot tulang belakang.5. Fraktur patologisBebeapa tumor ganas dapat memberikan komplikasi fraktur oleh karena terjadi kerapuhan pada tulang sehingga penderita akan datang dengan gejala fraktur.1. Pemeriksaan radiologisMerupakan salah satu pemeriksaan yang sangat penting dalam menegakkan dignosis tumortulang. Dilakukan foto polos lokal pada lokasi lesi atau foto survey seluruh tulang (bone survey) apabila dicurigai adanya tumor yang bersifat metastase atau tumor primer yang dapatmengenai beberapa bagian tulang. Foto polos dapat memberikan gambaran tentang:1. lokasi lesi yang lebih akurat apakah padadaerah epifisis, metafisi, diafisis atau pada organ organ tertentu.2. apakah tumor bersifat sifat soliter atau multipel3. jenis tulang yang terkena4. dapat memberikan gambaran sifat sifat tumor yaitu:- batas; apakah berbatas tegas atau tidak mengandung klasifikasi atau tidak- sifat sifat tumor ; apakah berifat uniform atau bervariasi, apakah memberikan reaksi pada periosterum, apakah jaringan lunak sekitarnya juga terinfiltrasi.- Sifat lesi; apakah berbentuk kistik atau seperti gelembung sabun. Selain itu ada pemeriksaan penunjang yang lain seperti pemeriksan laboratorium dan pemeriksaan biopsi, grading dan staging.2. Pemeriksaan laboratoriumBiasanya pemeriksaan yang dilakukan meliputi:- DarahLED, hemoglobin, serum alkali fosfatase, serum elektroforesis protein, serum asamfosfatase yang memberikan nilai diagnostik pada tumor ganas tulang.- UrinPemeriksaan urin yang penting adalah pemeriksaan protein Bence jones.3. Pemeriksaan BiopsiTujuan untuk memperoleh material yang cukup untuk pemeriksaan histologis, untuk membantu menentapkan diagnosisi serta staging tumor. Waktu pelaksanaan biopsi sangat penting sebab dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan radiologis yang dipergunakan pada staging. Dikenal dua metode pemeriksaan biopsi yaitu secara tertutup dan secara terbuka. Biopsi tertutup dilakukan dengan menggunakan jarum halus (fine nidle aspiration biopsi) untuk melakukan stadiodiagnosis, merupakan salah satu cara biopsi untuk melakukan diagnosa pada tumor. Metode biopsi melalui tindakan operatif. Biopsi dapat dilakukan dengan cara yaitu biopsi insisional yang dilakukan melelui pengambilan sebagian jaringan tumor dan biopsi eksisional yang dilakukan dengan mengeluarkan seluruh tumor baik dengan hanya seluruh jaringan atau dikeluarkan bersama sama dengan amputasi.PenatalaksanaanPenatalaksanaan tumor tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan tumor tumorganas. Pada tumor tumor ganas diperlukan kerjasama dan konsultasi antara ahli bedah onkologi, ahli bedah ortopedi, ahli radiologi, ahli patologi serta ahli prostetik dan rehabilitasi.1) Tumor jinak yang jelas, misalnyaosteokondroma yang kecil tidak diperlukan tindakan khusus. Apabila jenis tumor diragukan maka perlu dilakukan pemeriksaan biopsi.2) Curiga akan tumor ganas apabila suatu lesipada tumor primer dicurigai sebagai suatu keganasan dmaka penderita sebaiknya dirawat untuk pemeriksaan lengkap, pemeriksaan darah, foto paru paru, pencitraan baik dengan foto polos maupun CT scan dan biopsi tumor.A. OperasiEksisi tumor dengan cara operasi dapat dilakukan dengan beberapa tehnik1) Intralesional atau intrakapsuler. Tehnik ini dilakukan dengan eksisi/kuretase tumor,tidak dianjurkan pada tumor ganas dan biasanya dilakukan pada kelompok low grade tumour, misalnya giant cell tumor.2) Eksisi marginal, adalah pengeluaran tumor diluar dari kapsulnya. Tehnik ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas jenis low garade malignancy.3) Eksisi luas (eksisi en bloc). Pada eksisi luar, tumor dikeluarkan secara utuh disertai jaringan di sekitar tumor yang berupa pseudo kapsul atau jaringan yang bereaksi diluar. Tindakan eksisi luas dilakukan pada tumor ganas dan biasanya dikombinsi dengan pemberian kemoterapi atau radioterapi pada pre/pascaopeasi.4) Operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah dengan pengeluarn seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai suatu bagian yang utuh. Cara ini biasanya berupa amputasi anggota gerak di atasnya dan disertai pengeluaran sendi atasnya. Dengan staging yang tepat serta pemberian kemoterapi untuk mengontrol penyebaran tumor, tindakan amputasi dapat dihindarkan dengan suatu teknik yang disebut imb-sparin surgery (lim saving procedure) yaitu berupa eksisi yang luas disertai dengan penggantian anggotagerak dengan mempergunakan bone graft atau protesis yang disesuaikan dengan anggota gerak tersebut yang dibuat khusus secara individu.B. RadioterapiRadiasi dengan energi tinggi merupakan suatu cara eradikasi tumor tumor ganas radiosensitif dan dapat juga sebagai tindakan awal sebelum tindakan operasi dilakukan. Kombinasi radioterapi dapat pula diberikan berama sama dengan kemoterapi. Radioterapi dilakukan pada keadaan keadaan yang in opeable misalnya adanya metastasis atau keadaan lokal yang tidak memungkinkan untuk tindakan operasi.C. kemoterapiKemoterapi merupakan suatu pengobatan tambahan pada tumor ganas tulang dan jaringanlunak. Obat obatan yang dipergunakan adalah metotreksat, adriamisin, siklofosfamid, vinkristin, sisplatinum, pemberian kemoterapi biasanya dilakukan pada pre/pasca operasi.KESIMPULANKlasifikasi tumor tumor tulang menurut WHO ditetapkan berdasarkan atas kriteria histologis, jenis diferensiasi sel sel tumor yang diperlihatkan dan jenis intraseluler matriks yang diproduksinya yang bersifat osteogenik, kondrogenik, atau mielogenik meskipun demikian terdapat kelompok yang tidak termasuk dalam kelompok tulang yaitu kelainan reaktif atau hamartoma yang sebenarnya berpotensi menjadi ganas. Jadi yang paling penting untuk mengetahui seserorang menderita penyakit tumor tulang adalah dengan anamnesis. Dimana dalam ananmesis ini perlu diperhatikan :1. umur penderita terkena tumor.2. lama dan perkembangan tumor3. nyeri yang merupakan keluhan utama tumor.4. pembengkakan yang timbul secara pelahan lahan dan jangka waktu yang lama. Kemudian perlu dilakukan pemeriksaan pemeriksaan untuk mendiagnosa adanya tumor tulang seperti:1. Pemeriksaan klinik meliputi: lokasi; besar, bentuk, batas dan sifat tumor; adanya gangguan pengerakan sendi; spasme otot dan kekakuan tulang belakang; faktur patologis.2. Pemeriksaan raadiologis: dilakukan foto polos pada lokasi lesi.3. Pemeriksaan laboratorium: serum alkali fosfatase memberikan nilai diagnostik pada tumor ganas tulang.4. Pemeriksaan biopsi Penatalaksanaan dilakukan dengan cara operasi, radioterapi dan kemoterapi berdasarkan jenis tumor muskulosketetal tersebut.