Tugas UAS Kimor 2015

download Tugas UAS Kimor 2015

of 19

Transcript of Tugas UAS Kimor 2015

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    1/19

    MEKANISME 1

    STEP 1

    Nukleofil − menggunakan pasangan elektron bebasnya untuk menyerang karbon pada alkilhalida yang berjarak 180° dari halogen yang lepas. − bisa menyerang karena ikatan antaraC-Br tidak stabil sehingga mudah diserang dan mudah diputus

    STEP 2

    Terbentuk senyawa intermediet dimana ikatan C-OH terbentuk parsial dan ikatan C-Br putussebagian

    STEP 3

    Stereokimia pada karbon terinversi saat ikatan C-OH terbentuk sempurna dan ion Bromidalepas dengan membawa pasangan elektron yang sebelumnya digunakan untuk ikatan C-Br

    MEKANISME 2

    STEP 1

    Disosiasi spontan dari Alkil Bromida terjadi secara lambat dan membentuk karbokationintermediet ditambah ion Bromida. Bromida lebih stabil jika berbentuk anion dibanding saatberikatan. Hal inilah yang menyebabkan Alkil Bromida Bromida dalam kasus ini disebut GugusLepas. Adapun Gugus Lepas dikatakan baik apabila gugus tersebut mampu menstabilkansenyawa intermediet dengan membawa muatan negatif bersamaan dengan gugus yangdilepaskan. Gugus lepas yang baik adalah senyawa anion ynag stabil dan semakin baik sifatgugus lepas ini semakin cepat reaksi yang terjadi. Dalam kasus ini, Br merupakan Gugus Lepasyang buruk, sehingga reaksi berjalan lambat. Kebalikannya, − adalah gugus lepas yang baik.

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    2/19

    STEP 2

    Karbokation intermediet antara akan bereaksi cepat dengan air (sebagai nukleofil) danmenghasilkan alkohol terprotonasi. Nukleofil bersifat semakin kuat apabila sifatnya semakin

    basa, karena nukleofil adalah basa lewis. Pada table periodik, nukleofilisitas suatu unsurmeningkat dari atas ke bawah. Nukleofil dapat bermuatan negatif maupun netral asalkanmemiliki pasangan elektron bebas (basa Lewis). Nukleofil yang bermuatan negatif lebih reaktifdaripada nukleofil yang bersifat netral. Jika nukleofil bermuatan negatif, produk yangdihasilkan bermuatan netral, dan jika nukleofilnya bermuatan netral, produk yang dihasilkanakan bermuatan positif.

    STEP 3

    Proton terlepas dari alkohol terprotonasi intermediet menghasilkan alkohol netral

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    3/19

    MEKANISME 3

    Mekanisme 3 sama seperti mekanisme pada nomor 2, yang membedakan hanya senyawa alkilhalida, dimana pada mekanisme ke 3 alkilnya adalah − dan berdampak pada lama reaksi.

    Reaksi pada mekanisme ke 3 berlangsung lebih lama daripada mekanisme reaksi pada nomor 2karena ion − lebih stabil daripada ion − .

    MEKANISME 4

    Basa B menyerang Hidrogen pada C disebelah alkil halida pada senyawa alkana dan mulaimenarik H sehingga H terlepas dari senyawa alkana dan berikatan dengan B. Pada saat yangbersamaan, elektron pada C di sebelah alkil halida yang digunakan untuk berikatan dengan Hakan berikatan dengan elektron di C alkil halida membentuk ikatan rangkap C=C. Bersamaandengan itu, gugus lepas juga tepat akan bergerak meninggalkan C di alkil halida, sehinggaterjadi kestabilan. Kemudian terbentuk alkena tidak bermuatan setelah ikatan C-H lepassempurna dan gugus lepas sudah lepas dengan membawa pasangan elektron yang digunakanpada ikatan C-X.

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    4/19

    MEKANISME 5

    STEP 1

    Disosiasi spontan dimana gugus halidanya terlepas dan menghasilkan karbokation. Reaksi iniberlangsung lambat.

    STEP 2

    Basa mengikat salah satu atom H pada senyawa alkana sehingga elektron pada ikatan C-Hmengalir ke karbokation sehingga senyawa menjadi netral dengan terbentuknya ikatanrangkap.

    Perlu diperhatikan bahwa pada reaksi 2 dan 2 tidak terbentuk senyawa karbokation,sedangkan untuk dan terbentuk karbokation pada mekanisme reaksinya.

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    5/19

    MEKANISME 6 & 7

    Dikarenakan eliminasi jalur E2 mudah terjadi saat konseentrasi basa kuat yang tinggi ( dengandemikian konsentrasi nukleofil yang kuat), maka adanya kompetisi reaksi subtitusi oleh SN2

    dengan eliminasi E2. Ketika nukleofil menyerang atom hydrogen, maka terjadi eliminasi. Ketikanukleofil menyerang atom carbon, maka subtitusi yang terjadi.

    Pada reaksi eliminasi, atom X - terlepas dari gugus dan H + lepas dikarenakan deprotonasi.Selanjutnya nukleofil akan mengikat atom H +, menyisakan gugug C=C dan halogen. Pada reaksisubtitusi SN 2, saat atom halogen lepas, C 2H5 pada nukleofil akan akan masuk ke dalam gugusdan halide akan lepas. Pada reaksi, biasanya akan terbentuk NaBr. Ketika substratnya adalahhalida primer dan basanya merupakan ion etoksida, subtitusi sangat mudah terjadidikarenakan basa dapat dengan mudah mendekati karbon pada gugus.

    Pada substrat sekunder, pendekatan ke karbon terhalango secara sterik, maka E2 akan lebihmudah terbentuk.

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    6/19

    MEKANISME 8

    Reaksi adisi nukleofilik terhadap gugus keton.

    ADISI NUKLEOFILIK

    STEP 1

    Nukleofil mendekati gugus karbonil dengan sudut sekitar 75 0 dari orbital sp 2, kemudian karbonkarbonil terhibridisasi kembali dari sp 2 menjadi sp 3 , dan terbentuklah ion alkoksida.

    STEP 2

    Pasangan elektron dari nukleofil ditambahkan ke karbon elektrofilik dari gugus karbonil,mendorong pasangan elektron dari ikatan C = O terobligasi ke oksigen dan menghasilkan

    intermediet ion alkoksida. Karbon karbonil kemudian terhibridisasi kembali dari sp2

    menjadisp 3.

    STEP 3

    Protonasi intermediet anion alkoksida oleh ion H + menghasilkan hasil adisi berupa alkoholnetral.

    AKTIVASI GUGUS KARBON

    STEP 1

    Karbonil teraktivasi dengan menerima proton dari asam Lewis (H +). Setelah karbonilmendonorkan protonnya, karbonil menjadi bermuatan positif dan oleh karenanya menjadisangat kuat untuk mengikat elektron. Dalam hal ini, karbonil telah teraktivasi dan menjadilebih mudah bereaksi dengan nukleofil.

    STEP 2

    Setelah karbonil berikatan dengan atom H hasil pendonoran proton, karbonil yang bermuatanpositif mendorong pasangan elektron dari ikatan C=O terobligasi ke atom O sehingga terjadipemutusan ikatan rangkap C=O.

    R R 1

    O Nu-

    R R 1

    O-

    Nu

    R R 1

    O

    Activation of the carbonyl group

    R R 1

    O+ H

    R

    C+

    R 1

    OH

    H+

    R R 1

    OH Nu

    Nu-

    H+

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    7/19

    STEP 3

    Ikatan rangkap C dengan O yang terputus menyebabkan atom C karbonil kekurangan elektrondan bermuatan positif. Hal ini menarik nukleofil untuk bereaksi dengan atom C karbonil dan

    membentuk alkohol netral.Kedua mekanisme merupakan reaksi adisi nukelofilik terhadap gugus keton dan sama-samamenghasilkan alkohol netral.

    MEKANISME 9

    Adisi Nukleofilik terhadap gugus karbonil

    Reaksi ini disebut dengan Reaksi Kondensasi Claisen .

    STEP 1

    Ion ester enolat menambahkan reaksi adisi nukleofilik ke molekul ester kedua, menghasilkanalkoksida tetrahedral intermediet.

    CH3

    C

    O

    CH2

    COEt

    O

    OH2

    +

    Protonation by addition of acidin a separate step yields the finalproduct.

    H3

    O+

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    8/19

    STEP 2

    Alkoksida tetrahedral intermediet mengeluarkan ion etoksida untuk menghasilkan senyawakarbonil baru, yaitu etil asetoasetat. Pada kondisi ini, atom C karbonil ester kedua kembali

    berikatan rangkap dengan atom O.STEP 3

    Selanjutnya etil asetoasetat ditambahkan ion etoksida. Ion etoksida adalah basa yang cukupkuat untuk mendeprotonasi etil asetoasetat, menggeser kesetimbangan dan mendorong reaksikeseluruhan sampai selesai.

    STEP 4

    Protonasi ion enolat dengan penambahan larutan asam (H 3O+) dalam langkah terpisahmenghasilkan ester β -keto dan air.

    MEKANISME 10

    STEP 1

    Reaksi asam/basa. Karena hanya ada nukleofil lemah, perlu diaktifkan karbonil denganmemprotonasi O.

    STEP 2

    Nukleofil O dalam alkohol menyerang elektofil C dalam ikatan C=O, memutuskan ikatan phidan memberikan elektron ke O yang positif.

    STEP 3

    Reaksi asam/basa. Deprotonasi ion oxonium menetralkan muatan yang selanjutnyamenghasilkan hemiacetal. Setelah itu mensubtitusi OH dengan OR.

    STEP 4

    Reaksi asam/basa. Untuk menyebabkan –OH meninggalkan zat harus dilakukan protonasi agarmenjadi leaving group yang lebih baik.

    STEP 5

    Dengan elektron dari O yang lain, lepasnya leaving group dapat terjadi. Kemudian menjadiketon yang terprotonasi. Nukleofil O dari alkohol menyerang elektrofil C dan elektron ikatanphi pindah untuk menetralkan muatan dari O positif.

    STEP 6

    Reaksi asam / basa. Deprotonasi oxonium alkohol menetralkan muatan dan menghasilkanproduk berupas asetal dan membentuk kembali katalis asam.

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    9/19

    MEKANISME 11

    Reaksi eleminasi adalah pelepasan dua subsituen dari sebuah molekul yang merupakankebalikan dari reaksi adisi. Reaksi dehidrasi adalah reaksi yang melibatkan pelepasan air darimolekul yang bereaksi, dan reaksi kebalikannya adalah reaksi hidrasi. Reaksi dehidrasi inisangat beruguna dalam pembuatan alkena dan alkuna. Reaksi yang digunakan merupaka tipereaksi eleminasi. Alkohol akan menjadi alkena dengan reaksi sebagai berikut:

    Untuk memperoleh alkena terdapatmekanisme reaksi eleminasi yang tersiri darisatu atau dua langkah mekanisme yangdilambangkan dengan E1 dan E2. Huruf Eberarti elemination dan E1 serta E2

    R R 1

    O

    R R 1

    OH

    OR 2

    R R 1

    OR 2

    OR 2

    R 2OH, H+ or OH - R 2OH, H

    +

    hemiacetal acetalStable at neutral conditions Stable at neutral and alkaline conditions

    R R 1

    O

    R R 1

    OH+

    R R 1

    OH

    O+

    R 2

    H

    R R 1

    O-

    OR 2

    H

    +

    OH R 2

    R R 1

    OH

    OR 2

    O-

    R 2

    O R 2

    H

    hemiacetal

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    10/19

    menyatakan kinetika reaksi bimolekular dan unimolekular. Berikut adalah mekanisme E1:

    E1 terdiri dari dua langkah, yaitu ionisasi dan deprotonisasi. Ionisasi adalah putusnya ikatandan membentuk intermediate karbokation, reaksi ini berlangsung lambat. Sementara itu,

    deprotonation adalah menambahkan kembali protonnya. Pada reaksi pertama, alkohol dan airmengalami ionisasi yang menghasilkan C dengan muatan positif. Kemudian terdeprotonasioleh air menjadi alkena sebagai produk utama.

    Reaksi dibawah menunjukan mekanisme ionisasi pada langkah E1 yang berlangsung lambat.Atom H berpindah ke C untuk memperoleh kestabilan di C saat OH lepas membentuk H 2 O

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    11/19

    Kemudian pada penambahan 2 4 mekanisme reaksi yang berlangsung adalah reaksi eleminasibimolekuler atau E2. Ikatan karbon-hidrogen dan karbon-oksigen terptus membentuk ikatan rangkapC=C sehingga langsung menghasilkan senyawa alkena seperti reaksi mekanisme sebagi berikut:

    MEKANISME 12

    Reaksi dehidrasi alkohol yang menghasilkan alkena terjadi dengan memanaskan alkohol denganadanya asam kuat, seperti asam sulfat atau asam fosfat dengan suhu tinggi.

    Tingkatan suhu reaksi berkurang seiring dengan bertambahnya subtitusi dari karbon yangmengandung gugus hidroksi (OH -)

    Alkohol 1°: 170° - 180°C

    Alkohol 2°: 100° – 140 °C

    Alkohol 3°: 25° – 80°C

    Jika reaksi tidak cukup terpanaskan, alkohol tidak terdehidrasi membentuk alkena, tetapibereaksi dengan alkohol yang lainnya membentuk eter (e.g., sintesis eter Williamson).

    Alkohol sebagai basa

    Alkohol bersifat amfoterik; yaitu dapat berperan sebagai asam atau basa. Pasangan elektronbebas pada oksigen membuat gugus –OH menjadi basa lemah. Oksigen dapat memberikandua elektron kepada proton yang kekurangan elektron. Oleh karena itu, dengan adanya

    asam kuat, R-OH berperaan sebagai basa dan terprotonasi menjadi ion alkiloksonium+

    OH2 yang sangat asam (Nilai pKa dari alkohol tersier yang terprotonasi dapat bernilai sampai -3,8).

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    12/19

    Karekteristik yang mendasar inilah yang sangat penting untuk reaksi dehidrasi alkoholdengan asam untuk membentuk alkena.

    Mekanisme dehidrasi alkohol menjadi alkena

    Tiap-tiap akohol yang berbeda dapat terdehidrasi dengan mekanisme yang sedikit berbeda.Namun, gagasan umum di balik tiap reaksi dehidrasi adalah gugus –OH pada alkoholmemberikan dua elektron ke H + dari reagen asam, membentuk ion alkiloksonium. Ion ini

    berperan sebagai leaving group yang sangat baik yang membentuk karbokation. Asam yangterdeprotonasi (nukleofil) kemudian menyerang hidrogen yang paling dekat dengankarbokation dan membentuk ikatan rangkap.

    Eliminasi alkohol primer berupa eliminasi bimolekular (Mekanisme E 2), sedangkan alkoholsekunder dan tersier berupa eliminasi unimolekular (Mekanisme E 1). Relativitas kereaktifanalkohol dalam reaksi dehidrasi adalah sebagai berikut

    Metanol < primer < sekunder < tersier

    Alkhol primer terdehidrasi melalui mekanisme E 2

    Oksigen memberikan dua elektron kepada proton dari asam sulfat H 2SO4 membentuk ionalkiloksonium. Kemudian nukleofil HSO 4- menyerang hidrogen terdekat dari belakang danion alkil oksonium lepas dalam reaksi yang teratur, membentuk ikatan rangkap

    Alkohol sekunder dan tersier terdehidrasi melalui mekanisme E 1

    Serupa dengan reaksi di atas, gugus –OH sekunder dan tersier terprotonasi membentuk

    alkiloksonium. Namun, dalam kasus ini, pertama ion pergi lepas karbokation sebagai reaksiintermediet. Molekul air (yang lebih basa dari ion HSO 4-) kemudian memisahkan proton dari

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    13/19

    karbon terdekat, membentuk ikatan rangkap. Perhatikan mekanisme di bawah ini bahwaalkena terbentuk berdasarkan proton yang terpisahkan: panah merah menunjukkanpembentukan 2-butena yang lebih tersubstitusi, sedangkan panah biru menunjukkanpembentukan 1-butena yang kurang tersubstitusi. Ingat kembali aturan umum bahwa alkenayang tersubstitusi lebih stabil dibandingkan degan yang kurang tersubstitusi, dan alkenatrans lebih stabil dibandingkan dengan alkena cis . Oleh karena itu, hasil diastereomer transdari 2-butena paling banyak.

    Reaksi dehidrasi alkohol sekunder

    Mekanisme dehidrasi alkohol tersier serupa dengan mekanisme dehidrasi alkohol sekunder diatas.

    Ketika alkena yang dihasilkan lebih dari satu jenis, hasil yang lebih disukai adalah alkena yanglebih stabil secara termodinamikal. Alkena yang lebih tersubstitusi lebih disukai dibandingkandengan yang kurang tersubstitusi; dan alkena yang tersubstitusi trans lebih disukai dibandingkancis .

    STEP 1

    Ikatan C=C tidak dapat berotasi secara bebas, alkena yang tersubstitusi cis kurang stabildibandingkan dengan alkena yang tersubstitusi trans karena hindaran sterik (interferensi spasial)diantara dua substisuen pada sisi yang sama dari ikatan rangkap (seperti yang terlihat dalam

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    14/19

    hasil cis pada gambar di atas). Alkena yang tersubstitusi trans mengurangi efek interferensispasial ini dengan cara memishkan dua substituen pada tiap sisi ikatan rangkap.

    STEP 2

    Panas dari hidrogenasi isomer alkena yang tersubstitusi secara berbeda paling rendah untukalkena yang lebih tersubstitusi, dengan demikian lebih stabil dari alkena yang kurangtersubstitusi dan karena itulah hasil mayoritas dari reaksi eliminasi. Hal ini terjadi karena padaalkena yang lebih tersubstitusi, orbital p dari ikatan pi lebih stabil dengan berdekatan dengansubstituen alkil, fenomena yang serupa dengan hiperkonjugasi.

    Pergantian hidrid dan alkil

    Karena pada reaksi dehidrasi alkohol terdapat intermediet karbokation, pergantian hidrid ataualkil dapat terjadi yang mana memindahkan karbokation ke dalam posisi yang lebih stabil.Produk yang terdehidrasi adalah campuran dari alkena, dengan atau tanpa penataan ulangkarbokation. Kation tersier lebih stabil dibandingkan dengan kation sekunder, yang kemudianlebih stabil dari kation primer karena fenomena hiperkonjugasi, yang mana interaksi antaraorbital karbon tetangga yang terisi dan satu demi satu mengisi orbital p dalam karbokation danmenstabilkan muatan positif pada karbokation.

    Pada pergantian hidrid, hidrogen sekunder atau tersier dari karbon setelah karbokationutama mengambil kedua elektron ke sisi kation, bertukar posisi dengan karbokation danmembuatnya menjadi kation sekunder atau tersier yang lebih stabil.

    Ketika tidak ada hidrid yang tersedia untuk pergantian hidrid, gugus alkildapat mengambil

    elektron yang berikatan dan berganti posisi dengan kation yang terdekat. Proses ini disebutpergantian alkil.

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    15/19

    MEKANISME 14Aldol Reaction Terjadi antara 2 molekul aldehid dan keton dengan katalis basa Reaksi terjadi di antara 2 komponen yang memiliki hidrogen alfa

    Reaksi kondensasi reversible Formasi enolat dan nukleofilik menyerang kabon karbonilo Step 1

    Langkah pertama adalah reaksi asam dengan basa. Hidroksida Berfungi sebagaibasa dan menghilangkan asam alfa-hydrogen menghasilkan Enolat yang reaktif.

    o Step 2Enolat neuklofilik menyerang C karbonil yang elektrofilik dalam Proses adisineuklofilik, sehingga menghasilkan alkoksida intermediate.

    o Step 3Reaksi asam basa. Alkoksida mendeprotonasi sebuah molekul air, Menghasilkanhidroksida dan β -hidroksialdehid atau disebut juga aldol product.

    HO :H

    C

    H H

    C

    O

    H

    Base removes anacidic alpha hydrogenfrom one aldehydemolecule, yieldinga resonance-stabilized eno-late ion.

    STEP 1

    STEP 2

    STEP 3

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    16/19

    C

    O

    CH3HC

    O

    CH3H

    + OH-, H2O

    CHH3C

    OH

    CH2 C

    O

    H5 oC

    C CH

    H3C

    CH

    O

    Hacetaldehyde 3-hydroxybutanal -unsaturated aldehyde

    trans -2-butenal

    C

    O

    CH 2H H

    OH-

    C

    O

    CH 2H

    C

    O

    CH 3H C

    O

    CH 2H C

    H

    OH

    CH 3

    H OH

    Enolate

    small concentration Aldol

    MEKANISME 15

    Kondensasi Aldol

    Kondensasi adalah peristiwa reaksi antara 2 molekul yang melepaskan molekul air.

    Reaksi ini menggunakan katalis basa

    Reaksi diawali dengan formasi enolat

    Karbon Nukleofilik dari enolat menyerang karboni pada aldehid yang kedua (Mekanisme14)

    Reaksi dapat berhenti saat berada dalam temperatur rendah Pada temperatur tinggi, diikuti dengan dehidrasi

    Temperatur Rendah

    Temperatur Tinggi

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    17/19

    Terjadi dehidrasi pada Produk Aldol Step 1

    Pertama, reaksi asam basa. Hidroksida berfungsi sebagai basa menghilangkan asam alfahidrogen sehingga menghasilkan enolat yang reaktif

    Step 2Elektron yang berkaitan dengan muatan negatif dari enolat digunakan untukmembentuk ikatan rangkap karbon C=C. Regenerasi hidroksida menghasilkan aldehidkonjugasi.

    MEKANISME 16

    Tahap 1: Inisiasi Tahap 2: Inisiasi Tahap 3 Propagasi Tahap 4 Propagasi

    Tahap 5 Propagasi Tahap 6 Propagasi Tahap 7 Propagasi

    Tahapan inisiasi adalah tahapan yang menggambarkan langkah untuk pembentukan radikal bebas.Pada gambar, elektron bergerak dari bagian belakang panah, ke ujung depan panah. Pada tahapanpropagasi, saat sebuah radikal bebas dihasilkan, ia dapat bereaksi dengan molekul yang stabil untukmembuat radikal bebas baru. Radikal bebas tersebut akan bereaksi dan menghasilkan lebih banyakradikal bebas, dan seterusnya.

    Terminasi terjadi dengan dua cara, yaitu:

    Kombinasi: terjadi saat pembentukan polimer terhenti oleh elektron bebas (yang berasaldari dua rantai yang masih berkembang) bergabung untuk membentuk sebuah rantai.

    Disporposinasi: penghentian propagasi saat sebuah radikal bebas melepas secara paksaatom hidrogen dari rantai yang aktif. Sebuah ikatan karbon rangkap (C=C) akan mengambiltempat dari hidrogen yang telah hilang tersebut.

    (sumber:

    http://chemwiki.ucdavis.edu/Organic_Chemistry/Organic_Chemistry_With_a_Biological_Emphasis/Chapter_17%3A_Radical_reactions/Section_17.2%3A_Radical_chain_reactions

    http://chemwiki.ucdavis.edu/Organic_Chemistry/Organic_Chemistry_With_a_Biological_Emphasis/Chapter_17%3A_Radical_reactions/Section_17.2%3A_Radical_chain_reactionshttp://chemwiki.ucdavis.edu/Organic_Chemistry/Organic_Chemistry_With_a_Biological_Emphasis/Chapter_17%3A_Radical_reactions/Section_17.2%3A_Radical_chain_reactionshttp://chemwiki.ucdavis.edu/Organic_Chemistry/Organic_Chemistry_With_a_Biological_Emphasis/Chapter_17%3A_Radical_reactions/Section_17.2%3A_Radical_chain_reactionshttp://chemwiki.ucdavis.edu/Organic_Chemistry/Organic_Chemistry_With_a_Biological_Emphasis/Chapter_17%3A_Radical_reactions/Section_17.2%3A_Radical_chain_reactionshttp://chemwiki.ucdavis.edu/Organic_Chemistry/Organic_Chemistry_With_a_Biological_Emphasis/Chapter_17%3A_Radical_reactions/Section_17.2%3A_Radical_chain_reactions

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    18/19

    http://plc.cwru.edu/tutorial/enhanced/files/polymers/synth/synth.htm)

    MEKANISME 17

    Reaksi dari metanol dengan aldehid/keton memiliki dua kemungkinan tempat terjadinya reaksi. Yangpertama adalah ikatan phi C-O dan yang kedua adalah ikatan C-R.

    1

    2

  • 8/19/2019 Tugas UAS Kimor 2015

    19/19

    Di dalam kedua kemungkinan reaksi ini, kedua produk yang dihasilkan memiliki muatan positif dannegatif. Dalam kedua produk yang dihasilkan, muatan positif berada pada oksigen dari gugusmetoksi sehingga keduanya berada dalam tingkat energi yang sama. Namun, muatan negatif darikedua produk berada pada atom yang berbeda. Dalam reaksi pertama, muatan negatif produkberada pada oksigen, sementara pada reaksi kedua, muatan negatif produk berada padakarbon/hidrogen (di grup R). Berdasarkan elektronegativitas, tingkat elektronegativitas oksigen lebihbesar daripada hidrogen ataupun karbon. Oleh karena affinitas elektron dari oksigen, reaksi pertama

    jauh lebih mungkin untuk terjadi dibandingkan dengan reaksi kedua.

    Terakhir, terdapat reaksi transfer proton dimana proton pada oksigen yang bermuatan positif hilangdan satu proton diperoleh untuk oksigen bermuatan negatif.

    Ket:Tingkat elektronegativitas:

    Oksigen: 3,44 Karbon: 2,55 Hidrogen: 2,20

    Adapun reaksi pertama tersebut adalah reaksi pembentukan hemiasetal, (seperti gambar di bawahini)

    Sumber: Daley Organic Chemistry