kimor 1 revisi

29
ACARA I IDENTIFIKASI I A. Tujuan Tujuan dari acara 1 Identifikasi I adalah sebagai berikut: 1.Mengetahui reaksi antara asam oksalat pekat dengan H 2 SO 4 pekat dan KMnO 4 encer pada suhu tinggi 2.Mengetahui reaksi yang terjadi antara anilin dengan kalium kromat dalam suasana asam dengan pemanasan 3.Mengetahui adanya air dalam alkohol dengan menggunakan CuSO 4 anhidrat 4.Mengetahui reaksi oksidasi etanol oleh KMnO 4 1 % dalam suasana asam 5.Mengetahui mekanisme reaksi alkohol dengan logam aktif B. Tinjauan Pustaka 1.Tinjauan Pustaka Bahan Suatu senyawa aromatik ialah suatu tipe senyawa yang memperoleh penstabilan cukup banyak oleh delokalisasi elektron-pi. Agar bersifat aromatik, suatu senyawa haruslah siklik dan datar. Tiap atom cincin harus memiliki orbital p harus mengandung (4n+2) elektron pi (aturan Huckel). Benzena dan aromatika lain bereaksi substitusi

Transcript of kimor 1 revisi

ACARA I

IDENTIFIKASI IA. TujuanTujuan dari acara 1 Identifikasi I adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui reaksi antara asam oksalat pekat dengan H2SO4 pekat dan KMnO4 encer pada suhu tinggi2. Mengetahui reaksi yang terjadi antara anilin dengan kalium kromat dalam suasana asam dengan pemanasan3. Mengetahui adanya air dalam alkohol dengan menggunakan CuSO4 anhidrat

4. Mengetahui reaksi oksidasi etanol oleh KMnO4 1 % dalam suasana asam

5. Mengetahui mekanisme reaksi alkohol dengan logam aktifB. Tinjauan Pustaka1. Tinjauan Pustaka Bahan

Suatu senyawa aromatik ialah suatu tipe senyawa yang memperoleh penstabilan cukup banyak oleh delokalisasi elektron-pi. Agar bersifat aromatik, suatu senyawa haruslah siklik dan datar. Tiap atom cincin harus memiliki orbital p harus mengandung (4n+2) elektron pi (aturan Huckel). Benzena dan aromatika lain bereaksi substitusi aromatik elektrofilik (Fessenden, 1986).

Amina adalah turunan organik dari amonia. Amina dapat disebut primer, sekunder, atau tersier, bergantung pada jumlah gugus R yang melekat pada nitrogen. Amina aromatik induk dinamakan anilina. Anilina yang tersubstitusi oleh gugus lain pada nitrogen amina dinamai sebagai turunan dari senyawa induk (Wilbraham, 1992).Senyawa aromatik amina banyak digunakan dalam jumlah besar oleh industri sebagai senyawa antara dalam pembuatan zat warna, pestisida, plastik, kosmetik dan obat-obatan. Selain itu pemakaian senyawa amina aromatik ini juga dipakai sebagai antioksidan dan antiozonan dalam industri karet. Senyawa aromatik amina sifatnya sangat racun mutagenik dan sangat karsinogen. Oleh sebab itu, penelitian analisis senyawa aromatik amina ini sangat penting apalagi apabila matrik di dalamnya sangat kompleks (Sumartini, 2000).

Derivat hidrokarbon yang molekulnya mengandung satu gugus hidroksil (OH-) atau lebih sebagai ganti atom hidrogen dikenal sebagai alkohol. Alkohol tersederhana diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil per molekul. Senyawaan ini mempunyai rumus moleku umum ROH, dengan R ialah gugus alkil dengan susunan CnH2n+1 (Keenan, 1980).Metoda pembuatan asam oksalat adalah cara oksidasi dengan asam nitrat. Untuk mengetahui hasil yang paling baik dilakukan variabel-variabel terhadap suhu, waktu, kadar asam nitrat yang digunakan pada saat oksidasi. Hasil/yield yang paling baik pada percobaan adalah pada suhu pemanasan 110C, waktu 45 menit dan kadar asam nitrat 40% dengan didapat kadar asam oksalat 16,55% (Panjaitan, 2008).Anilin adalah cairan tidak berwarna, yang secara bertahap berubah menjadi kuning atau coklat. Anilin larut dengan semua organik konvensional pelarut, sedikit larut dalam air. Anilin memiliki rak hampir tak terbatas kehidupan sebelum dibuka, wadah asli ketika disimpan pada tempat area penyimpanan yang benar. Setelah penyimpanan dalam waktu yang lama, anilin memperlihatkan kuning kemerahan warna coklat, terutama jika terkena cahaya dan udara. Anilin mudah terbakar, berbau busuk dan beracun. Namun tidak meledak secara spontan atauterbakar di udara (BASF Corporation, 2001).2. Tinjauan Pustaka Teori

Alkohol, selain metanol, dapat dikelompokkan sebagai primer, sekunder dan tersier, bergantung pada banyaknya atom karbon yang terikat pada atom karbon yang mempunyai gugus OH. Etanol (etil alkohol, alkohol tapai) merupakan komponen yang aktif faali dari bir, anggur dan wiski. Dalam proses fermentasi, senyawaan organik dipecah-pecah menjadi senyawaan sederhana dengan kerja enzim (Keenan, 1980).

Senyawa dengan heteroatom dekat atom-atom karbon sangat membantu bila dianggap sebagai derivat alkohol. Amina merupakan anggota yang sangat penting dari kelompok ini karena mereka digunakan sebagai bagian esensial dari banyak molekul obat, mempunyai keseimbangan yang tepat dari sifat-sifat hidrifilik dan hidrofobik untuk membawa molekul obat ke dalam sel yang hidup (Reksohadiprojo, 1994).

Distilat memberikanreaksiyang positifdengan reaksiK2Cr2O7-H2SO4produktif kondensasi yangkehijauanbiru.Ini menunjukkan keberadaan senyawa alkohol. Mengidentifikasi senyawa alkohol dengan reaksi iodoform menunjukkan hasil reaksi yang positif. Hasil reaksi pembentukan aroma hasil iodoform khas dan membentuk sedimen berwarna kuning. Jikasedimen diamati dengan menggunakan mikroskop, maka diperoleh hasil bentuk seperti kristalbunga ataubangunsegi enam (Muchtaridi, 2005).Menurut Arhenius, kita mendefinisikan asam sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan menambah jumlah ion hidrogen yang sudah ada dalam air murni. Gas hidrogen klorida bereaksi dengan air menghasilkan asam klorida:

HCl (g) H+ (aq) + Cl-(aq)

Semula, istilah oksidasi hanya merujuk kepada reaksi dengan oksigen. Sekarang istilah ini digunakan untuk menjelaskan setiap proses yang bilangan oksidasi spesiesnya meningkat, meskipun oksigen tidak terlibat dalam reaksi (Oxtoby, 2001).

Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Asam bersifat bersifat korosif, dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah, menghantarkan arus listrik, bereaksi dengan logam. Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air (Anonima, 2012).

Pada umumnya zat pengoksidasi laboratorium mengoksidasi alkohol primer menjadi asam karboksilat dan alkohol sekunder menjadi keton. Beberapa zat pengoksidasi yang khas untuk oksidasi ini ialah: kalium permanganat basa (KMnO4 + OH-), HNO3 pekat dan panas, asam kromat (H2CrO4), kromium trioksida (CrO3) (Fessenden, 1998)

Penambahan H2SO4 pekat yang semakin banyak dapat mempercepat terjadinya degradasi gugus oksiran. H2SO4 pekat selain mempunyai kemampuan sebagai katalis juga mempunyai kemampuan mendegradasi gugus oksiran cukup tinggi, yaitu sebesar 1% per jam pada suhu 25C dan 100% per 1-4 jam pada suhu 65-100C (Sinaga, 2007).

Reaksi senyawa aromatik merupakan hasil substitusi pada atom karbon tak jenuh. Adisi elektrofil diikuti oleh kehilangan gugus lain (biasanya H+) dari molekul. Mendapatkan kembali sistem aromatik dari segi energi menguntungkan. Banyak elektrofil tersedia untuk substitusi pada lingkar aromatik. Mereka dapat melibatkan hetero atom seperti nitrogen, belerang, dan halogen atau atom karbon elektrofil yang terjadi sewaktu reaksi (Pine, 1988).

Telah diketahui analisa senyawa amina primer, amina sekunder, amina tersier, dan amina kwartener dalam campuran dapat dilakukan dengan cara titrasi, kromatografi lapis tipis (KCT), kromatografi gas (KG), dan kemungkinan dengan kromatografi cairan tekanan tinggi (KCKT). Senyawa amina primer dapat ditentukan dengan titrasi dalam pelarut organik dengan jalan mengurangi jumlah senyawa amina total (yang ditentukan dengan HCl 0,1 N) dengan jumlah senyawa amina sekunder dan tersier. Jumlah senyawa amina sekunder dan tersier dapat dilakukan dengan titrasi setelah amina primer direaksikan terlebih dahulu dengan asam asetat anhidrida atau fenilisotiosianat kemudian senyawa amina tersier dititrasi dengan HCl 0,1 N (Sumartini, 1996).C. Metodologi1. Alata. Pipet volumetrib. Pipet ukur

c. Pipet tetes

d. Pro pipete. Gelas kimiaf. Timbangan analitikg. Tabung reaksi

h. Bunsen

i. Waterbath2. Bahana. Larutan H2SO4 pekat dan H2SO4 encerb. Larutan asam oksalat pekat

c. Larutan KMnO4 1 %d. Larutan K2CrO7e. Amilum

f. Alkohol 50%g. Alkohol absoluth. CuSO4 anhidrat

i. Etanolj. Aquadesk. Logam Nal. Kertas lakmus merah dan biru3. Cara Kerja (Diagram alir)

a. Asam-asam Martabat Dua

b. Amina Aromatis

c. Air dalam Alkohol

d. Reaksi Oksidasi

e. Reaksi Alkohol dengan Logam aktif

D. Hasil dan PembahasanTabel 1.1 Uji Asam-Asam Martabat DuaKelPerlakuanWarnaKeterangan

PencampuranPanas

16 ml (COOH)2.2H2O + 4 tetes H2SO4 pekat-BeningTidak ada gelembung

6 ml (COOH)2.2H2O + 4 tetes H2SO4 pekatBeningAda gelembung

+ 3 tetes KMnO4-BeningAda gelembung

6 ml (COOH)2.2H2O + 4 tetes H2SO4 pekat + 3 tetes KMnO4BeningAda gelembung

76 ml (COOH)2.2H2O + 4 tetes H2SO4 pekat-BeningTidak ada gelembung

6 ml (COOH)2.2H2O + 4 tetes H2SO4 pekatBeningAda gelembung

+ 3 tetes KMnO4-Kuning beningAda gelembung

6 ml (COOH)2.2H2O + 4 tetes H2SO4 pekat + 3 tetes KMnO4Kuning beningAda gelembung

Sumber : Laporan SementaraTabel 1.2 Uji Amina Aromatis

KelPerlakuanWarnaKeterangan

PencampuranPanas

25 ml H2SO4 encer -Biru tuaAda endapan

+ 3 tetes anilin-CoklatAda endapan

+ 4 tetes K2CrO7Kuning beningAda endapan

65 ml H2SO4 encer -Biru tuaAda endapan

+ 3 tetes anilin-Coklat

+ 4 tetes K2CrO7Kuning beningAda endapan

85 ml H2SO4 encer -Bening di atas biru tuaAda endapan

+ 3 tetes anilin-Bening di atas biru lebih pekatAda endapan

+ 4 tetes K2CrO7Bening kecoklatanAda endapan

Sumber : Laporan SementaraTabel 1.3 Uji Air dalam Alkohol

KelPerlakuanWarnaKeterangan

PencampuranPanas

35 ml Alkohol 50% + 1 gr CuSO4-Larutan bening dan ada endapan CuSO4 berwarna biruTabung hangat, ada endapan, ada gelembung

95 ml Alkohol 50% + 1 gr CuSO4-Larutan bening dan ada endapan CuSO4 berwarna biruAda endapan dan gelembung

Sumber : Laporan SementaraTabel 1.4 Uji Reaksi OksidasiKelPerlakuanWarnaKeterangan

PencampuranPanas

45 ml KMnO4 + 3 tetes H2SO4-Ungu pekatTidak ada endapan

+ 3 tetes etanolUngu pekatAda endapan

105 ml KMnO4 + 3 tetes H2SO4-Ungu tuaTidak ada endapan

+ 3 tetes etanolCoklat tuaAda endapan

125 ml KMnO4 + 3 tetes H2SO4-Ungu tuaTidak ada endapan

+ 3 tetes etanolCoklat tuaAda endapan

Sumber : Laporan SementaraTabel 1.5 Uji Reaksi Alkohol dengan Logam AktifKelPerlakuanIndikatorpHKeterangan

5110 ml alkohol 96%pH meter6bening

210 ml alkohol 96% + logam Na

(habis bereaksi) + 10 ml aquadespH meter14keruh

11110 ml alkohol 96%pH meter6bening

210 ml alkohol 96% + logam Na

(habis bereaksi) + 10 ml aquadespH meter13keruh

Sumber : Laporan SementaraPembahasan1. Asam-asam Martabat DuaDalam uji asam martabat dua ini bertujuan untuk mengetahui reaksi antara asam oksalat pekat dengan H2SO4 pekat dan KMnO4 encer pada suhu tinggi. Percobaan dilakukan dengan menggunakan asam oksalat ((COOH)2.2H2O) sebanyak 6 ml yang kemudian ditambahkan 4 tetes H2SO4, pada proses ini tidak terjadi perubahan warna yakni larutan tetap berwarna bening. Penambahan H2SO4 berfungsi untuk membuat suasana asam dalam reaksi, sebagai katalis untuk menguraikan asam oksalat, dan sebagai pendehidrasi. Reaksi yang terjadi antara (COOH)2.2H2O dengan H2SO4 adalah : (COOH)2.2H2O + H2SO4 pekat CO2 + CO +H2O

Kemudian pencampuran antara (COOH)2.H2O dengan H2SO4 pekat dipanaskan dan hasil dari proses ini adalah larutan tetap berwarna bening, larutan menjadi sedikit panas, dan terdapat gelembung udara kecil-kecil berupa CO2 yang jumlahnya lebih banyak dibanding sebelum proses pemanasan. Setelah itu, larutan ditetesi dengan KMnO4 (berwarna ungu gelap) sebanyak 3 tetes serta tidak dipanaskan, diperoleh hasil larutan tetap berwarna bening karena membentuk H2O dan KMnO4 larut dalam air dan mengoksidasi asam oksalat, serta terdapat gelembung udara CO2 dalam jumlah yang lebih banyak dari proses sebelumnya. Reaksi yang terjadi adalah :

5 (COOH)2 + 2KMnO4 + 3H2SO4 K2SO4 + 2MnO4 + 8H2O + 10 CO2Lalu pada penambahan KMnO4 yang kemudian dipanaskan, menghasilkan lebih banyak gelembung udara berupa CO2 kecil-kecil pada tabung reaksi yang jumlahnya lebih banyak lagi. Penambahan KMnO4 menghasilkan gelembung udara berupa CO2 yang jumlahnya lebih banyak, dikarenakan KMnO4 berfungsi sebagai autokatalis dan mampu mengoksidasi asam oksalat sehingga reaksi penguraian asam oksalat menjadi lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan adanya gelembung udara berupa CO2 yang lebih banyak. Dan koefisien karbondioksida (CO2) dalam reaksi penguraian asam oksalat pada penambahan KMnO4 lebih besar dari pada koefisien karbondioksida (CO2) pada penambahan H2SO4. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gelembung udara (CO2) yang jumlahnya lebih banyak saat penambahan KMnO4 dari pada saat penambahan H2SO4.2. Amina Aromatis

Dalam uji amina aromatis bertujuan untuk mengetahui reaksi antara anilin dengan kalium kromat dalam suasana asam dengan pemansan. Percobaan yang dilakukan adalah mereaksikan 5 ml H2SO4 dengan 3 tetes aniline, dari proses ini menghasilkan larutan berwarna biru tua yang bagian atasnya berwarna bening dan terdapat endapan anilin hidrigen sulfat di bagian bawah tabung reaksi. Reaksi yang terjadi adalah :

C6H5NH2 + H2SO4 [C6H5NH3] + + [HSO4] Kemudian ditambahkan 4 tetes K2Cr2O7, larutan berwarna bening diatasnya biru lebih pekat, kemudian larutan dipanaskan dan larutan berubah menjadi coklat kuning bening serta terdapat endapan anilin hidrogen sulfat di bagian bawah tabung reaksi. Warna coklat yang terbentuk ini dikarenakan pengaruh ion ion Cr3+ yang berasal dari reduksi K2Cr2O7. Reaksinya adalah :6C6H5NH2 + 9H2SO4 + Cr2O7 6C6H4O2 + 4K2SO4 + 4Cr2(SO4)3 + 6H2O + 3(NH4)2SO4Larutan menjadi berwarna coklat dari hasil reaksi ini menunjukkan bahwa anilin merupakan senyawa amina aromatis, bebarapa alasan larutan dapat tergolong dalam senyawa amina aromatis adalah larutan ini cepat menjadi berwarna coklat karena oksidasi dari udara, sedikit larut dalam air dan mudah larut dalam pelarut-pelarut organik.

3. Air Dalam AlkoholDalam uji air dalam alkohol bertujuan untuk mengetahui adanya air dalam alkohol dengan menggunakan CuSO4 anhidrat. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Uji kandungan air dalam alcohol kali ini menggunakan kristal CuSO4 anhidrat. Di laboratorium kita terdapat kristal [Cu(H2O)4][(SO4)(H2O)] (hidrat), untuk mendapatkan kristal CuSO4 anhidrat, kristal CuSO4 hidrat harus dipanaskan untuk menghilangkan molekul H2O. Pada mulanya kristal CuSO4 hidrat berwarna biru kemudian setelah dipanaskan dan didinginkan dalam desikator dapat menghasilkan kristal CuSO4 anhidrat yang berwarna putih. Percobaanuji air dalam alkohol dilakukan dengan mencampurkan 5 ml alkohol 50% dengan 1 g CuSO4 anhidrat, warna larutan yang semula bening berubah menjadi bening dengan endapan CuSO4 berwana biru serta terdapat gelembung. Reaksi antara alkohol (C2H5OH) dengan CuSO4 anhidrat adalah :C2H5OH + CuSO4 C2H5Cu + H2O + SO42-Reaksi antara CuSO4 anhidrat dengan air (H2O) adalah :

CuSO4 + 4H2O Cu(H2O)4SO4Hal ini menunjukkan bahwa alkohol mengandung air. Warna biru yang muncul pada CuSO4 anhidrat dalam alkohol 50% disebabkan oleh peran air terhadap kation Cu2+. Pada Cu2+ dan H2O terjadi ikatan kovalen koordinasi. Saat peralihan elektron yang terjadi pada pengisian orbital d dari ion logam Cu2+ oleh pasangan elektron bebas dalam H2O mengakibatkan penyerapan kuantum cahaya yang mempunyai energi sama dengan perbedaan dua tingkat energi yang terlibat dalam peralihan. Kation [Cu(H2O)4]2+ mampu menyerap cahaya kuning (580 nm) dan melewatkan cahaya biru (450nm). Inilah yang mengakibatkan CuSO4 anhidrat menjadi berwarna biru dalam alkohol, karena alkohol mengandung air. Kristal CuSO4 anhidrat menyerap kandungan air yang terkandung dalam alkohol sehingga larutan tetap bening dan terdapat endapan CuSO4 anhidrat berwarna biru. Reaksi kation Cu2+ dengan air (H2O) adalah : Cu2+ + 4H2O [Cu(H2O)4]2+putih bening biru4. Reaksi Oksidasi

Dalam uji reaksi oksidasi bertujuan untuk mengetahui reaksi oksidasi etanol oleh KMnO4 1 % dalam suasana asam. Dalam percobaan ini dilakukan dengan memasukkan 5 ml KMnO4 (berwarna ungu pekat) ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 1 tetes H2SO4 pekat (berwarna putih bening), kemudian larutan dikocok agar larutan menjadi homogen. Setelah didiamkan beberapa saat dan diamati ternyata larutan tetap berwarna ungu pekat dan suhu larutan bertambah panas. Hal ini dikarenakan KMnO4 mereduksi ion H+ dalam H2SO4. Reaksi oksidasi yang terjadi adalah : 20 KMnO4 + 30 H2SO4

10 K2SO4 + 20 MnSO4 + 3H2O + 38,5 O2MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2OKemudian ditambahkan 3 tetes etanol ke dalam larutan tersebut dan dipanaskan sebentar dalam waterbath, tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat reaksi yang terjadi. Dari proses inilah terjadi perubahan warna larutan yang semula ungu tua menjadi coklat tua dan terdapat endapan yang berwarna coklat tua juga serta larutan menjadi panas. Endapan yang terbentuk adalah senyawa MnO4 (Mangan Oksida) yang terjadi karena terkristalisasi pada suhu pemanasan. Etanol dalam proses ini berfungsi mendorong agar KMnO4 mengoksidasi etanol menjadi asam etanoat. Reaksi yang terjadi adalah :Persamaan reaksi reduksi oksidasi :CH3CH2OH(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + 4H+(aq) + 4e (oksidasi)

Persamaan reaksi reduksi oksidasi :MnO4-(aq) + 8 H+(aq) + 5e Mn2+(aq) + 4H2O(l) (reduksi)

Disetarakan (5 oksidasi + 4 reduksi) :

5CH3CH2OH(aq) + 4MnO4-(aq) + 12H+(aq) 5CH3COOH(aq) + 4 Mn2+(aq) + 11H2O(l)Persamaan lengkap :5CH3CH2OH(aq) + 4KMnO4(aq) + 6H2SO4(aq) 5CH3COOH(aq) + 4MnO4(aq) + 2K2SO4(aq) + 11H2O(l)5. Reaksi Alkohol dengan Logam Aktif

Dalam uji reaksi alkohol dengan logam aktif bertujuan untuk mengetahui mekanisme reaksi alkohol dengan logam aktif. Dalam percobaan kali ini menggunakan 10 ml alkohol 96% direaksikan dengan logam Na. Dengan indikator pH meter diperoleh pH awal alkohol 96% sebesar 6 dengan warna larutannya bening. Setelah logam Na habis bereaksi dengan alkohol 96% , maka ditambahkan 10 ml aquades. Pada proses ini larutan berubah menjadi berwarna keruh dan dengan menggunakan indikator pH meter diperoleh pH sebesar 13 dan 14. Penambahan kadar basa dari logam Natrium menyebabkan larutan berubah menjadi keruh. Setelah alkohol direaksikan dengan logam aktif Natrium, menunjukkan pH alkohol menjadi bertambah dari yang semula pH nya 6 menjadi 13 dan 14, sehingga alkohol termasuk asam lemah. Reaksi yang terjadi antara alkohol dengan logam Na adalah: 2 C2H5-OH + 2 Na 2 C2H5-O-Na + H2 E. KESIMPULAN

Berdasar percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:1. Pada percobaan uji asam martabat dua terjadi reaksi antara (COOH)2.2H2O dengan H2SO4 pekat (sebagai katalis) yang kemudian dipanaskan menghasilkan gelembung udara (CO2), warna larutan tetap bening dan larutan terasa panas.2. Pada percobaan uji asam martabat dua terjadi reaksi antara (COOH)2.2H2O dengan H2SO4 pekat (sebagai katalis) dan penambahan KMnO4 serta dilakukan pemanasan menghasilkan warna bening pada larutan, terdapat gelembung udara (CO2) yang lebih banyak dibanding sebelum ditambahkan KMnO4 (berfungsi sebagai autokatalis) dan larutan terasa panas.3. Pada percobaan uji amina aromatis terjadi reaksi antara anilin dengan asam sulfat (H2SO4) encer menimbulkan perubahan warna dari bening menjadi larutan berwarna biru tua yang bagian atasnya berwarna bening dan terdapat endapan anilin hidrogen sulfat di bagian bawah tabung reaksi.4. Pada reaksi anilin dengan asam sulfat (H2SO4) dan ditambah kalium dikromat (K2Cr2O7) yang dipanaskan menghasilkan larutan yang warnanya berubah menjadi coklat kuning bening serta terdapat endapan anilin hidrogen sulfat di bagian bawah tabung reaksi.

5. Pada percobaan uji air dalam alkohol terjadi reaksi antara alkohol 50% dengan CuSO4 anhidrat yang menimbulkan kristal CuSO4 anhidrat berwarna biru dari yang semulanya berwarna putih, dikarenakan kandungan air pada CuSO4 anhidrat berubah menjadi hidrat akibat adanya air yang terkandung dalam alkohol.

6. Pada percobaan uji reaksi oksidasi antara KMnO4, dan H2SO4 menghasilkan larutan yang tetap berwarna ungu pekat dan suhu larutan bertambah panas.7. Kemudian reaksi antara KMnO4, dan H2SO4 ditambah dengan etanol menghasilkan larutan yang tetap berwarna ungu tua dan terdapat endapan.8. Selanjutnya, reaksi antara KMnO4, dan H2SO4 ditambah dengan etanol dan dipanaskan menghasilkan perubahan warna larutan yang semula ungu tua menjadi coklat tua dan terdapat endapan yang berwarna coklat tua juga serta larutan menjadi panas. 9. Endapan yang terbentuk dalam reaksi oksidasi ini adalah senyawa MnO4 (Mangan Oksida) yang terjadi karena terkristalisasi pada suhu pemanasan.10. Pada percobaan reaksi alkohol dengan logam aktif (Na), digunakan alkohol 96% (berwarna bening sebelum dicampur senyawa lain) diukur dengan indikator pH meter diperoleh pH awal alkohol 96% sebesar 6 yang menunjukkan bahwa alkohol bersifat asam, padahal seharusnya alkohol bersifat basa.11. Penyimpangan yang terjadi pada pengukuran pH alkohol tersebut dikarenakan kurang pekatnya konsentrasi alkohol yang digunakan dalam percobaan.12. Pada percobaan reaksi alkohol dengan logam aktif (Natrium) ketika sudah habis bereaksi kemudian ditambah aquades menghasilkan larutan berwarna keruh, lalu diukur pH nya dengan menggunakan indikstor pH meter diperoleh hasil 13dan 14. 13. Alkohol yang ditambah logam Natrium menghasilkan sifat basa karena mampu mengubah lakmus merah jadi biru dan mengasilkan warna campuran yang keruh.

DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2012. Asam, Basa, Garam. http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Kimia. Diakses pada hari Rabu tanggal 4 April 2012 pukul 19:57 WIB.Corporation, BASF. 2001. Aniline Technical Data Sheet. New Jersey. Chemical Intermediates.Fessenden, Ralp J., dkk. 1988. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta. Erlangga.

Keenan, Charles W, dkk. 1980. Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta. Erlangga.Muchtaridi, dkk. 2005. A Content of Alcohol of Fermentations Process In Making Black Tape Ketan on Different Fermentations Time by Means Specific Gravity, Refractive Index and GC-MS Methods. Jurnal Internasional Laboratory of Pharmaceutical Chemistry of Depart ment Pharmacy of UNPAD Hal. 4.Panjaitan, Rumintang Ruslinda. 2008. Pengembangan Pemanfaatan Sabut Pinang untuk Pembuatan Asam Oksalat. Jurnal Litbang Industri Vol. XXXIX, No. 1, Hal. 42.Pine, Stanley H., dkk. 1988. Kimia Organik 2. Bandung. Penerbit ITB Bandung.Sinaga, Mersi Suriani. 2007. Pengaruh Katalis H2SO4 pada Reaksi Epoksidasi Metil Ester PFAD (Palm Fatty Acid Distillate). Jurnal Teknologi Proses Hal. 71.

Sumartini, dkk. 1996. Analisa Amina Alifatik Primet dan Sekunder Turunan Lemak dengan Kromatografi Gas. Jurnal Puslitbang Kimia Terapan-Lipi Hal. 153.

Sumartini, dkk. 2000. Identifikasi Senyawa Amina Aromatik Lewat Iodinisasi Menggunakan Kromatografi Gas Spektroskopi Massa. Jurnal Puslitbang Kimia Terapan-Lipi Hal. 177.Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta. Erlangga.

Reksohadiprojo, dkk. 1994. Sintesis Organik Pendekatan Diskoneksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Wilbraham, Antony C., dkk. 1992. Pengantar kimia organik dan hayati. Bandung. Penerbit ITB.LAMPIRAN

Gambar 1.2 Uji Amina Aromatis Gambar 1.1 Uji Asam Martabat Dua

Gambar 1.4 Uji Reaksi Oksidasi Gambar 1.3 Uji Air dalam Alkohol

Gambar 1.5 Uji Reaksi Alkohol dengan Logam AktifBeberapa tetes H2SO4 pekat

Dimasukkan ke larutan asam oksalat pekat

Panaskan sebentar

Tambahkan beberapa larutan KMnO4

an ke larutan asam oksalat pekat

Panaskan kembali

Amati yang terjadi

Beberapa tetes anilin

Dilarutkan dalam larutan H2SO4 encer

Ditambahkan larutan K2CrO7

Dipanaskan pelan-pelan

Amati yang terjadi

Alkohol 50%

Dimasukkan ke tabung reaksi

Ditambahkan sedikit CuSO4 anhidrat

Dibiarkan beberapa lama

Amati yang terjadi

1 tetes H2SO4 pekat

5 cc larutan KMnO4 1%

Diaduk dengan baik

3 tetes Etanol

Dipanaskan sebentar dalam waterbath

Amati yang terjadi

10 ml alkohol absolut

Dimasukkan ke dalam gelas kimia

Uji alkohol dengan kertas lakmus merah dan biru

Potong logam Na dan larutkan

Dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi alkohol absolut tadi

Na habis bereaksi

Ditambahkan 10 ml aquades

Uji dengan lakmus merah dan biru